Download - Rks

Transcript

RKS Mess BBU 2013

A. SPESIFIKASI UMUM

1.Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan Rabat Beton Gampong Dusun Lambaro Kec. Lembah seulawah Aceh Besar Pembangunan Jalan rabat Beton Lorong Sawah Kp. Lambaro Kec. Ingin Jaya Kab. Aceh Besar Pembangunan Jalan Rabat Beton Komplek Work Bank Dusun Lambateung Ds. Kaju Kec. Baitussalam Aceh Besar

Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ dan RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.

2.Peraturan Teknis Bangunan yang digunakan

Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.Perpres No. 54 tahun 2011 beserta lampiran-lampiran dan juknisnya.

Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau

Algemene voor warden voor de uit voering bij aanneming van openbare werken (AV)

1941.

Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995

Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja

Peraturan Semen Potland Indonesia NI 8 tahun 1972

SPESIFIKASI TEKNIK

Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Aceh Besar 34

3.Pekerjaan Persiapan

Lingkup Pekerjaan

1. Pengukuran dan Pematokan

2. Pembuatan papan nama proyek

3. Mobilisasi dan Demobilisasi

4. Pembersihan Lokasi

3.1.Pedoman Pelaksanaan

3.1.1. Pembersihan

Meliputi pembersihan semua tanam tumbuh termasuk pembongkaran akar-akar pohon yang terkena bangunan dan halaman dimana gedung akan dibangunan, termasuk perataan tanah/pembuatan terasering jika diperlukan. 3.1.2. Pembuatan papan nama proyek

Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuatNama proyek Pemilik Proyek Lokasi ProyekJumlah biaya (kontrak)Nama Konsultan Perencana Nama Konsultan Pengawas Nama Pelaksana (Kontraktor)Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun

4.Pengawasan

4.1.Prosedur Pengawasan

Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan diawasi oleh konsultan pengawas.

4.2.Laporan Berkala

a. Untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor wajib membuat laporan harian

yang menyebutkan pekerjaan yang dilaksanakan setiap hari, bahan-bahan dan alat-alat yang didatangkan, besarnya prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan, jumlah pekerjaan, keadaan cuaca dan lain-lain.b.Kontraktor wajib menyediakan buku harian di lapangan sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas.c.Perintah dan penugasan dari konsultan pengawas ditulis di dalam buku harian/surat dan dibubuhi tanda tangan dan nama jelas petugas konsultan pengawas.d.Kontraktor wajib menyampaikan permohonan melaksanakan pekerjaan dan permohonan pemeriksaan pekerjaan apabila setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan. Pekerjaan dapat dilaksanakan oleh kontraktor apabila telah disetujui oleh konsultan pengawas dan Pihak Satuan Kerja ataupun Pejabat Pembuat Komitmen.

5.Dokumentasi

5.1.Kontraktor diwajibkan membuat foto-foto dokumentasi proyek meliputi :

a.Photo-photokegiatanproyek,antaralainkegiatandalamuitzet,penempatan peralatan-peralatan lapangan (beton batcher) penempatan material, pengerasan jalan dan lain-lain.b.Photo-photo tanggapan pekerjaan yang penting antara lain pembersihan, bekesting, pekerjaan beton sebelum dan sesudah pengecoran.c.Photo-photo yang dianggap perlu untuk pengawas/Direksi.

5.2.Kondisi Proyek pada progress 0%, 25%, 50%, 75%,dan sampai mencapai

100% (sesuai dengan tagihan progres) dan kondisi pada waktu selesai dan setelah masa pemeliharaan.

6.Jaminan dan Keselamatan Kerja

6.1.Kontraktordiwajibkanmenyediakanobat-obatanmenurutsyarat-syarat pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja lapangan.6.2.Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas dan pekerja yang berada di bawah

kekuasaan kontraktor.

6.3.Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di dalam lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan kecuali untuk penjaga keamanan.6.4.Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja wajib diberikan oleh kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

7.Mobilisasi

Pihak kontraktor harus menyediakan, menyerahkan dan mendapatkan surat persetujuan dari pemilik perihal program mobilisasi dalam jangka waktu yang ditentukan.Program mobilisasi yang berlaku seperti yang tercantum dalam daftar dan tambahan informasi berikut ini harus dimasukkan pula : Lokasi dari Base Camp kontraktor dengan denah lokasi umum dan denahterperinci yang memperlihatkan lokasi dari kantor kontraktor, bengkel, gudang dan peralatan konstruksi utama bersama dengan kantor Direksi Teknik dan Laboratorium. Rencana Pengiriman peralatan yang menunjukan lokasi saat ini dari seluruh peralatan yang terdaftar dalam jadwal yang dimasukkan, bersama cara pengangkutan yang diusulkan untuk dipakai dan jadwal sesamapinya ditempat kerja. Kontraktor harus meminta persetujuan Direksi Teknik atas setiap perubahan pada jadwal peralatan dan penyediaan staf yang telah dimasukkan dalam pekerjaan ini.

B. SPESIFIKASI TEKNIS

8.Pengukuran

8.1.Situasi

Pekerjaan ini meliputi : Pembangunan Rabat Beton Gampong Dusun Lambaro Kec. Lembah seulawah Aceh Besar Pembangunan Jalan rabat Beton Lorong Sawah Kp. Lambaro Kec. Ingin Jaya Kab. Aceh Besar Pembangunan Jalan Rabat Beton Komplek Work Bank Dusun Lambateung Ds. Kaju Kec. Baitussalam Aceh Besaryang akan dilaksanakan Kabupaten: Aceh Besar

Provinsi: Aceh

8.2.Lingkup Pekerjaan

a.Meliputi pekerjaan-pekerjaan, ahli, bahan, peralatan dan kegitan-kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran sesuai RKS dan gambar-gambar.b.Pekerjaan pengukuran antara lain :

Penentuan lokasi bangunan, jalan/saluran, lanscaping, dan lain-lain.

Penentuan Duga yaitu penentuan elevasi peil bangunan, jalan, saluran, elevasinya dapat dilihat pada gambar bestek.

8.3.Syarat-syarat

a.Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul ahli dalam bidangnya dan berpengalaman.b.Pemeriksaan : hasil pengukuran segera dilaporkan kepada. Direksi/ konsultan pengawas dan dimintakan persetujuan. Direksi/ konsultan pengawas juga akan menentukan patok utama sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan lainnya.c.Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh instansi yang berwenang dalam pengurusan IMB.

8.4.Bahan-bahan dan peralatan :

Theodolite, waterpass serta peralatan dan patok-patok yang kuat diperlukanuntuk pengukuran.

Semua peralatan ini harus dimiliki pemborong dan harus selalu ada apabila sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.

8.5.Tata Kerja :

Lokasi, ukuran dan duga gedung, jalan maupun bangunan-bangunan lainnya ditentukan dalam gambar.Jika terdapat keragu-raguan supaya menanyakan kepada Direksi/Pengawas.

9.Pekerjaan Tanah/Urugan

9.1.Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu:9.1.1. urugan pasir bawah rabat beton

9.2.Persyaratan Bahan

Untuk urugan pasir bawah rabat beton digunakan pasir pasang kualitas baik.9.3.Pedoman Pelaksanaan

9.3.1. Dibawah rabat beton diurug dengan pasir pasangan setebal 5 cm dan dipadatkan.

10.Penghamparan dan Pemadatan

Material untuk urugan yang didapat dan dengan macam yang disetujui oleh Konsultan Pengawas akan dihamparkan pada lapisan-lapisan horizontal dengan tebal yang sama meliputi lebar yang ditentukan oleh ahli dan sesuai dengan kedudukan kemiringan, bagian-bagian dan ukuran seperti yang tercantum pada gambar pelaksanaan. Lapisan dari material lepas selain dari material batu-batuan, tebalnya harus tidak lebih dari 20 cm. dalam hal ini pemborong tidak dibatasi untuk menghampar dan memadatkan material bukan batu-batuan dengan tebal lapisan-lapisan yang diinginkan. Kepadatan yang maksimum, material lepas harus segera dipadatkan hingga dicapai kepadatan seperti yang ditentukan. Harus diusahakan agar lebar urugan harus dapat menampung

alat pemadatan yang dipergunakan, bila perlu lorong asli urugan tanah lama dipotong secukupnya.

11.Pekerjaan Beton Bertulang

13.1.Lingkup Pekerjaan

Beton bertulang dengan K-175 harus dibuat untuk rabat beton

13.2.Bahan

13.2.1. Semen

Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1972 dan memenuhi S-400 menurut Standart Cement Portlandia yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak siperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar daritempat yang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.13.2.2. Aggregat

a.Kualitas aggregat harus memenuhi syarat-syarat SNI 03-246-

1991 atau P.B.I 1971. Aggregat kasar harus berupa koral atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak porous). Kadar lumpur dari pasir beton tidak boleh lebih dari 4% berat.b.Dimensi maksimum dari aggregat kasar tidak lebih dari31,5 mm dan tidak lebih dari seper empat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.c.Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas daribahan-bahanorganis,lumpur,tanahlempungdansebagainya.

13.2.3. Air

Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang diminum.13.2.4. Cetakan dan Acuan

Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas- batas yang sesuai dengan yang ditujukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.

Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan-ketentuan didalam pasal 5.1. SK SNI T-15.1991.03.13.2.5. Mutu Beton

Mutu beton yang digunakan adalah K 175 dan perbandingan, jika dalam pengujian tidak mencapai K-175 maka harus diadakan mix design, biaya ditanggung oleh kontraktor.Pedoman Pelaksanaan

13.2.8. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat ini, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1991.03.13.2.9. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.13.2.10. Pengecoran

Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.Apabilapengecoranbetonharusdihentikan,makatempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.Selama pelaksanaan pengecoran beton harus diadakan/ dibuatkan uji beton dengan pengujian slump test, minimum 7 cm, dan maksimum12 cm. Cara pengujian adalah sebagai berikut : contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton (bekisting ). CetakanSlump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata atau plat beton. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan tersebut diitusuk tusuk 25 kali dengan besi berdiameter 16 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat. Setelah diatasnya diratakan,segeracetakandiangkatperlahan-lahandandiukur penurunannya (nilai slump).Harus menggunakan vibrator untuk pemadatan beton.

13.2.13. Perawatan Beton

Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut :Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidakmemenuhisyarat,harusdibongkarkembalisebagianatau seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.

13.2.14. Perbaikan Permukaan Beton

Pada saat pembongkaran bekesting/ mal yang perlu diperhatikan adalah :Penambahan pada daerah yang kurang sempurna, kropos dengan campuran adukan semen (cement mortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan dan sepengetahuan Direksi/ Pengawas.Jika ketidak sempurnaan itu tidak diperbaiki untuk menghasilkan permukaan yang diharapkan dan diterima Direksi/ pengawas, maka harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas beban biaya kontraktor.Ketidak sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur. pecah/ retak, ada gelombang udara, kropos, berlubang, tonjolan, dan lainnya yang tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan/ diinginkan.Hal- hal lain ( Miscellaneous Items)

Isi lubang-lubang atau permukaan yang tertinggal dibeton bekas jalan kerja sewaktu pembetonan. Jika dianggap perlu untuk dibuat bantalan beton untuk pondasi alat alat mekanik dan elektronik yang ukuran, rencana, dan tempatnya berdasarkan gambar-gambar rencana mekanikal dan elektrikal. Digunakan mutu beton seperti yang ditentukan dan dengan penghalusan permukaannya.

14.Pekerjaan Quality Control Beton

Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu: Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.

Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudahdicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel 4.4.1SK SNI T-15.1991.03. Pengadukan pengecoran harus menggunakan Concrete Mixer.

Kontraktor harus memberikan Jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton dengan memperhatikan data-data pelaksanaan di lain tempat atau dengan mengadakan trial-mixer dilaboratorium yang ditunjuk oleh Direksi/pengawaslapangan.

Kontraktor membuat laporan tertulis atas data-data kualitas yang dibuat dengan disahkan oleh Direksi dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilaikarakteristik Laporan tertulis tersebut.

Penunjukan Laboratorium harus dapat persetujuan dari Direksi/Pengawas.

14.1.Pengujian Dengan Menggunakan Kubus

Sebelum diadakan pekerjaan pengecoran untuk setiap bagian pekerjaan struktur bangunan (Pondasi, Sloof, Kolom, Plat Lantai dan Balok, pihak kontraktor harus membuat percobaan test kubus minimal 3 (tiga) sampel untuk masing- masing bagian pekerjaan.Pelaksanaan percobaan yang dimaksud adalah pengujian mutu beton dengan kubus terbuat dari plat baja dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm, jika dalam pengetesan laboratorium mutu beton yang inginkan tidak tercapai maka harus diadakan job mix design.

14.1.1. Pemeriksaan Mutu Beton

Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:Tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 3 nilai hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut.Tidak boleh satu pun nilai rata-rata dari 3 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut berkurang.Setiap hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut seperti diatas, harusdipakaisebagaidasaruntukmempertimbangkanapakahperlu diadakan perubahan dalam campuran beton.14.2.Pemeriksaan Benda Uji

Adukan beton untuk benda uji harus diambil langsung dari mesin pengaduk dengan menggunakan ember atau alat lainnya yang tidak menyerap air.14.2.1. Pada adukan beton yang encer, adukan beton diisikan kedalam cetakan dalam 3 lapis yang kira-kira sama tebal, dimana masing-masing lapis ditumbuk 10 kali dengan tongkat baja dengan diameter 26 mm, dan ujung dibulatkan.14.2.2. Selanjutnya adukan didalam cetakan harus dipadatkan dengan cara yang sesungguhnya. Apabila dalam hal ini dipergunakan jarum-jarum penggetar, maka jarum penggetar tersebut harus dimasukkan sentris kedalam setiap kubus tanpa menyentuh dasarnya. Penggetaran harus dilanjutkan sampai permukaan adukan beton nampak mengkilap oleh air semen. Kemudian jarum penggetar ditarik dan diadukkan.14.2.3. Kubus-kubus uji harus disimpan ditempat yang bebas dari getaran dan ditutupi dengan karung basah selama 24 jam.14.2.4. Sebelumkubusdiujidiperiksakekuatannya,ukurannyaharus ditentukan dengan ketelitian sampai mm. Apabila berat isi dari beton juga harus ditentukan, maka berat beton harus ditentukan dengan ketelitian sampai ratusan gram.14.2.5. Sebagai beban hancur dari kubus berlaku beban tertinggi yang ditunjukkan oleh pesawat penguji. Pesawat penguji tidak boleh mempunyai 3 % pada setiap pembebanan diatas 10 % dari kapasitas maksimum.

15. Pekerjaan Lain-lain

15.1.Lingkup pekerjaannya adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya Keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan administrasi proyek berupa :(i)Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.

(ii)Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan jika diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/ PEMILIK untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.(iii)Dokumen Foto :

KONTRAKTOR diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan tahap pelaksanaan pembangunan serta disusun secara rapih dan diketahui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan Pengelola Teknis.

Syarat-syarat foto dokumentasi :

a) Tiap Unit Bangunan diambil dari empat arah,

b) Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah,

c) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut pengambilan tersebut pada butir (a).

Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada PEMILIK melalui

DIREKSI PEKERJAAN rangkap 5 (lima).

Biaya dokumen merupakan tanggung jawab Kontraktor, Foto-foto tersebut harus dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan angsuran pembayaran.Segala laporan atau catatan tersebut dalam Ayat (i) dan (ii) Pasal ini, dibuat dalam bentuk buku harian rangkap 5 (lima) diisi pada formulir yang telah disetujui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan harus selalu berada di tempat pekerjaan.

15.2.KONTRAKTOR harus menyerahkan pada PEMILIK as built drawing.

As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan yang harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima pekerjaan untuk pertama kali, dalam bentuk kalkir.15.2.1. Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran penawaran Kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua kebutuhan kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan baik dan sempurna.15.2.2. Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang ternyata pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Kontraktor atas perintah tertulis Pemimpin Proyek.

15.2.3. Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaatioleh Kontraktor dan Pemimpin Proyek dalam melaksanakan pekerjaan ini.Dibuat Oleh,PT IRATAMA PRIMANDIRI KONSULTAN

BAHRUDIN, ST TEAM LEADER

13