E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
Ringkasan UAS Database Administration
1. Index adalah object pada sistem database yang mempercepat
pencarian data berdasarkan kolom tertentu.
2. Index ini mirip ibarat di kamus (terurut, clustered index), dan tidak
terurut secara fisik, namun dibelakang layar terurut (non –
clustered index). Tujuan dari index adalah :
• Index mengizinkan SQL Server untuk melokasikan dan
retrieve data.
• Retrieve data secepat mungkin ketika data diminta dalam
sebuah query.
• Contoh analogi jika tidak menggunakan index : jika ada 500
halaman pada buku dan tidak ada table of content, maka
akan sulit mencarinya (harus dicari satu per satu halaman).
Hal ini sama dengan tabel SQL database. Akan time –
consuming dan resource intensive.
• Index bisa diklasifikasikan dalam beberapa cara, tergantung
dari cara menyimpan data, struktur internal, tujuannya, dan
cara definisinya.
• Contoh query membuat index SQL : CREATE INDEX user_idx
ON Users (user_id);
3. Kita menggunakan index ketika :
• Kolom sering digunakan dalam clause WHERE atau JOIN.
• Kolom berisi nilai dengan jangkauan yang luas.
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Kolom berisi banyak nilai NULL.
• Tabel berukuran besar.
• Menampilkan beberapa record yang bersifat rutinitas.
4. Tipe – tipe indexing :
• Rowstore index
➢ Index tradisional dimana data di store sebagai row di
data pages.
• Clustered index
➢ Menyimpan dan mengurutkan tabel leaf – level data
berdasarkan key column.
➢ Hanya boleh 1 cluster index per tabel.
➢ Data bisa diurut dalam 1 bentuk urutan.
➢ Clustered index merepresentasikan tabel data aktual.
➢ Clustered index dibuat secara default ketika definisi
tabel termasuk Primary Key constraints.
• Non clustered index
➢ Mengandung index key value dan row locator yang
point ke data row aktual.
➢ Jika tidak ada clustered index, row locator adalah
RowID pointer ke data row.
➢ Jika ada clustered index, row locator adalah clustered
indexnya.
➢ Optimisasi untuk query.
➢ Meningkatkan query response time.
➢ Mengurangi size index.
• Covering index
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
➢ Index yang bisa memenuhi semua field yang
dibutuhkan untuk query tertentu.
➢ Non clustered index bisa mengandung kolom non key
di leaf level untuk membantu cover query
menggunakan INCLUDE di CREATE INDEX.
➢ Meningkatkan performa dan mengurangi operasi I/O.
• Filtered index
➢ Menggunakan klausa WHERE untuk indikasi row mana
yang akan di index.
➢ Selalu merupakan non clustered index.
➢ Mempercepat pembacaan tabel untuk kelompok row
terpilih karena ada lebih sedikit index yang dibaca.
➢ Dataset lebih kecil.
• Column based index
➢ Index yang dibuat di single column.
➢ Ada 2 tipe : columnstore dan XML.
• Memory optimized index
➢ Mengurutkan data yang diakses dari tabel memory –
optimized.
➢ Dibuat dengan statements CREATE TABLE dan CREATE
INDEX.
➢ Dibuat untuk range – ordered scan (volume data besar
yang diurutkan).
➢ Dibuat ketika in – memory table diload ke memory.
• Columnstore index
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
➢ Index row value dibuat untuk setiap kolom, semua
index digabungkan untuk representasi base data
storage tabel tersebut.
➢ Kemampuan kompresi tinggi, handle dataset besar.
➢ Bisa index subset kolom di tabel.
➢ Bisa diupdate dengan rebuilding index.
➢ Bisa digabung dengan index lain di tabel.
➢ Butuh space lebih untuk copy kolom di index yang
terpisah dari row values.
➢ Pada SQL 2014, bisa diupdate dengan keterbatasan :
o Clustered columnstore index tidak bisa punya
non clustered index.
o Tabel yang menyimpan clustered columnstore
index tidak bisa digunakan untuk replikasi.
o Tabel yang menyimpan clustered columnstore
index tidak bisa mengubah data capture.
o Tidak bisa punya FILESTREAM yang terhubung
dengan ini.
• XML index
➢ Index value disimpan dalam kolom XML.
➢ Index membagi kolom XML dan menyimpan detail
untuk retrieval yang lebih cepat.
➢ Ada 2 tipe :
o Primary index index semua tag, value, dan
path kolom XML.
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
o Secondary index bisa dibuat di kolom XML
yang menyediakan indexing tambahan untuk
path, value, properti di primary index.
• Full index
➢ Menyediakan fitur full text search di SQL Server.
➢ Mengizinkan user dan aplikasi untuk query character –
based data di tabel SQL Server.
➢ Index full text harus dibuat di tabel sebelum bisa
dimasukkan kedalam full text search.
• Spatial index
➢ Kolom index data spasial, dimana mengandung value
GEOMETRY atau GEOGRAPHY.
➢ Mendukung operasi yang dilakukan pada data spasial,
seperti method built – in geography.
5. Replikasi mendistribusikan data antar server.
6. Pada replikasi ada 3 roles :
• Publisher database instance yang merupakan sumber dari
article yang akan dipublish.
• Distributor medium / penghubung dimana data yang
didapat dari publisher akan dikirim ke subscriber. Disini
distributor store data untuk direplikasi dari publisher, serta
store lokasi snapshot.
• Subscriber database instance yang merupakan tujuan
articles dipublish. Dalam beberapa model replikasi,
subscriber bisa juga sebagai publisher. Subscriber bisa
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
republish articles ketika harus dikirim ke subscriber lain di
updating subscriber model atau dalam peer – to – peer
model.
7. Replication data :
• Article set data terkecil yang bisa dikonfigurasi untuk
replikasi. Bisa mengandung tabel, view, stored procedure
dan bisa memiliki restriction tambahan di baris dan kolom
tiap article.
• Publication pengelompokkan articles yang dipublish
bersama. Jika enabled, replikasi secara logika
mengelompokkan article yang akan dimanage bersama.
• Subscription request untuk menerima data dari satu atau
lebih publikasi. Bisa menambah constraint tambahan untuk
publikasi terkait bagaimana dan kapan data didistribusikan.
8. Replication agent :
• Snapshot agent mengambil dan apply snapshot untuk 3
tipe replikasi : transactional, merge, snapshot.
• Log reader agent dieksekusi oleh SQL Agent job yang
membaca transaction log publisher dan merekam transaksi
untuk setiap article yang dipublish ke distribution database.
• Distribution agent membaca transaksi yang ditulis ke
distribution database dan apply ke subscribing database
untuk replikasi transactional.
• Merge agent dieksekusi oleh SQL agent job yang
memindahkan perubahan di publisher ke subscriber,
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
subscriber ke publisher, dan menengahi conflict – resolution
process jika diperlukan.
• Queue reader agent digunakan untuk membaca pesan
yang stored di SQL Server queue atau Microsoft Message
Queue. Kemudian apply pesan tersebut ke publisher.
9. Replication maintenance :
• Agent history cleanup menghapus replication agent
history yang distore di distribution database. Dijadwalkan
berjalan tiap 10 menit.
• Distribution cleanup menghapus transaksi dari
distribution database setelah tidak dibutuhkan. Dijadwalkan
berjalan tiap 10 menit.
• Expired subscription cleanup menentukan snapshot telah
expired dan menghapusnya. Dijadwalkan berjalan tiap hari
jam 1 pagi.
• Reinitialize failed subscriptions melihat subscription yang
gagal, dan menandai mereka untuk reinisialisasi.
• Replication agent monitor monitor eksekusi SQL Agents,
dan menulis ke windows event log ketika job step gagal.
Dijadwalkan berjalan tiap 10 menit.
• Replication agents checkup monitor eksekusi replikasi
agents di distributor untuk check replications agents
berjalan, tapi tidak logged ke history.
10. Jenis replikasi :
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Snapshot replication mengambil snapshot publikasi dan
membuat tersedia ke subscriber. Ketika period snapshot
refresh, article tidak dapat digunakan. Cocok untuk static
data atau article kecil.
• Transactional replication mereplika perubahan ke article
ketika terjadi. Mengizinkan sinkronisasi data yang cepat
dengan latency kecil. Ocok ketika kita ingin incremental
change yang terjadi secara cepat pada publisher.
• Merge replication digunakan saat koneksi jaringan lemah
antara publisher dan subscription.
11. Replication model :
• Single publisher
• Single publisher dengan subscription database
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Multiple publisher dengan single subscriber
• Multiple publisher subscribing model
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Peer – to – peer
12. Clustering pengelompokkan server independent yang
mengandung 2 atau lebih server fisikal (nodes).
• Bekerja bersama sebagai single server.
• Satu merupakan active node dan yang satunya passive node.
• Active node tempat SQL Server terinstall dan running.
• Passive node tempat SQL Server terinstall tapi tidak
running.
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
13. Kelebihan clustering :
• Meningkatkan ketersediaan SQL instances.
• Mengurangi downtime.
14. Kita harus menggunakan clustering ketika :
• Cost downrtime sangat tinggi.
• Requirement terhadap high availability.
• Sudah mempunyai proteksi storage dengan redundancy.
15. Quorum :
• Disk quorum log file untuk merekam perubahan yang
dibuat pada active node. Lalu passive node akan membaca
quorum sebelum passive node ini aktif.
• Setiap cluster quorum bisa vote untuk menentukan cluster
bisa lanjut berjalan atau tidak. Ini berfungsi untuk
menghindari lebih dari 1 cluster node dari mencoba untuk
mengambil kepemilikkan dari SQL Server instance yang
sama.
16. Clustering options ada 3 :
• Single – instance cluster 2 node cluster dimana hanya ada
1 instance SQL Server yang aktif. Jika ada kegagalan pada
active node, yang passive akan aktif menjadi active node.
• Multi – instance cluster 2 node cluster, tetapi ada 2
instance SQL Server yang aktif, yaitu pada setiap node fisikal
pada cluster.
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Multi – node cluster digunakan dalam multi – clustered
server environment.
17. Infrastruktur yang dibutuhkan untuk melakukan clustering :
• Jaringan :
➢ Setidaknya ada 1 active directory controller. Idealnya
dua untuk redundancy.
➢ 1 DNS Server dan idealnya 2 untuk redundancy.
➢ Switch port untuk public network card digunkan pada
node.
➢ IP adress yang aman untuk public network card, atau
gunakan DHCP.
• Pilih antara menggunakan direct network card – to –
network card menggunakan crossover cable atau hub atau
switch.
• Hub atau switch harus berbeda dari yang mendukung public
network redundancy.
• Membuat SQL Server service account untuk digunakan SQL
Server pada cluster. Password harus never to expire.
• Windows Server 2012 R2 dengan failover clustering.
18. Cara clustering SQL Server :
• Install SQL Server instance ke Windows Failover Cluster.
• Tambahkan node untuk bergabung dalam SQL Server cluster
instance.
19. Manage dan monitoring cluster :
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Login ke active server atau remote log untuk akses SQL
Server shared data disk.
• Menggunakan remote desktop untuk menghubungkan
cluster menggunakan SQL cluster network name atau IP
address.
20. Troubleshooting pada clustering :
• Menghindari masalah :
➢ Pastikan hardware dan shared disk lolos cluster
validation.
➢ Pastikan menggunakan hatdware dan software dan
service packs terbaru.
➢ Develop menggunakan Windows Failover Cluster
runbook untuk identifikasi state, konfigurasi, dan
instruksi agar konsisten dan stabil.
• Mencari informasi :
➢ Mengetahui apa yang akan terjadi.
➢ Mengetahui apa yang terjadi sebelum masalah.
➢ Mengetahui apakah masalah berulang.
➢ Mencatat error messages.
➢ Mencari melalui internet mengenai error messages.
➢ Melihat log.
• Logs :
➢ Cluster log (C:\Windows\Cluster\Cluster.log)
➢ SQL Server setup log files (C:\Program-files\Mcrosoft
SQL Server\120\SetupBootstrap\LOG\Symmary.txt)
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
21. Tips dan saran pada clustering SQL Server :
• Invest waktu menentukan right naming convention.
• Hindari meletakkan banyak node di 1 SQL cluster.
• Jangan asumsikan aplikasi akan reconnect dengan baik
setelah failover.
• Evaluasi ulang SQL Server Configuration settings.
22. Failover clustering instances dan AlwaysOn Availability
Group adalah 2 strategi untuk membuat Microsoft SQL Server
2014 highly available.
23. Failover clustering memastikan database tetap tersedia
ketika server failure.
24. AlwaysOn Availability Group penggantian teknologi di
SQL Server 2012 yang berkaitan dengan teknologi failover
clustering.
25. Quorum modes :
• Node majority lebih dari satu setengah voting node di
cluster harus vote untuk cluster untuk lebih baik.
• Node dan file share majority sama seperti node majority,
hanya remote file share juga dikonfigurasi sebagai votting
witness dan konektivitas dari semua node ke share dihitung
sebagai vote.
• Node dan disk majority sama seperti node majority,
hanya shared disk cluster resource juga dirancang sebagai
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
votting witness dan konektivitas dari semua node ke shared
disk dihitung sebagai vote.
• Disk only shared disk cluster resource dirancang sebagai
witness dan konektivitas semua node ke shared disk
dihitung sebagai vote.
26. Arsitektur clustering :
27. Jenis – jenis backup :
• Full backup copy semua data di database partial backup
termasuk transaction log. Pada restore, dari full database
backup, semua database file juga direstore.
Windows Server Failover Clustering (WSFC) Cluster
WSFC Quorum Witness Remote File Share (Optional)
Network Subnet A Network Subnet B
Node B1
SQL Server Instance 3
Storage
Node B2
SQL Server Instance 4
Storage
InstanceNetwork Name
InstanceNetwork Name
WSFC Configuration
WSFC Configuration
Node A3
SQL Server Instance 2
Storage
InstanceNetwork Name
WSFC Configuration
Node A2Node A1
SQL Server Failover Cluster Instance 1
Shared Storage
InstanceNetwork Name
WSFC Configuration
WSFC Configuration
AlwaysOn Availability Group
Availability Group Virtual Network Name
Secondary Replica
Primary Replica
Secondary Replica
Secondary Replica
Availability Group Listener
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Partial backup copy hanya bagian dari database yang
mengalami perubahan.
• File / filegroup backup copy file / filegroup yang terpilih
dari database. Tabel dan index harus dibackup di backup
yang sama. Biasanya butuh transaction log.
• Differential backup copy semua data yang berubah sejak
full backup terakhir. Ketika restore, restore full database
backup terakhir dan differential backup terbaru.
• Partial differential backup mirip differential backup hanya
saja match ke data dari partial backup. Merupakan copy dari
semua yang dimodifikasi sejak partial backup terakhir.
• File differential backup copy file / filegroup yang
dimodifikasi sejak file / filegroup backup terakhir.
Transaction log dibutuhkan untuk baca / tulis file / filegroup.
Setelah restore harus restore transaction log.
• Copy – only backup copy database untuk testing /
development tanpa berefek pada proses restore. Bisa
digunakan untuk database atau transaction log.
28. Database copy dengan cara attach / detach untuk
memindahkan database ke server baru.
29. Bulk copy program menggunakan script sederhana dan
ekspor semua data dari database.
30. Recovery model :
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Full recovery model transaction log merekam semua
modifikasi data, menyediakan semua database recovery
options dan mengimplementasikan proteksi data tertinggi
ketika menggunakan hampir seluruh space transacton log.
• Bulk – logged recovery model menjalankan minimal
logging untuk operasi database tertentu termasuk bulk
import operations.
31. Backup compression :
• Copy file didalam bentuk compressed.
• Compression mengurangi waktu backup.
32. Restore process :
• Full database restore memilih ingin overwrite database
saat ini, atau database ingin tetap dalam mode operasi, atau
mengizinkan additional restore.
• Transaction log restore membutuhkan full database
backup / file backup / filegroup backup sebagai dasar.
Setelah itu apply differential restore, lalu apply semua
transaction log backup dalam urutan (yang data lama
duluan) untuk membawa database ke point in time.
• Partial database restore mengandung primary filegroup,
semua read/write filegroup, semua read – only filegroup
yang ditentukan.
• File / filegroup restore (piecemeal restore) restore
primary filegroup dengan keyword PARTIAL. Lalu restore
filegroup lainnya.
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Database snapshot restore mengambil read – only dan
point in time copy dari database. Biasanya digunakan ketika
mau membuat urutan perubahan ke database dan
mengembalikan ke versi asli berkaitan dengan perubahan.
• History table restore restore metadata yang merupakan
bagian dari msdb database restore. Metadata mengandung :
➢ Dbo.restorefile mengandung 1 row untuk setiap
restored file termasuk file yang direstore tidak
langsung oleh filegroup name.
➢ Dbo.restorefilegroup mengandung 1 row untuk
setiap restored filegroup.
➢ Dbo.restorehistory mengandung 1 row untuk setiap
operasi restore.
33. Archiving data menggunakan procedure untuk
menghapus sejumlah baris secara periodik untuk meningkatkan
concurrency tabel, karena semakin sedikit baris bisa membuat
page locks dan index untuk akses lebih cepat.
34. Database mirroring adalah sebuah solusi high – availability
pada level database yang diimplementasikan pada per – database
basis.
35. Kegunaan database mirroring :
• Untuk memaksimalkan ketersediaan (availability) database,
kita harus meminimalkan planned dan juga unplanned
downtime.
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Contoh dari planned downtime adalah perubahan yang
diterapkan pada sistem produksi, misalnya upgrade
hardware, upgrade software, perubahan konfigurasi
database, atau upgrade storage database. Ini menyebabkan
database / server tidak tersedia untuk beberapa saat.
• Contoh dari unplanned downtime adalah yang disebabkan
oleh hardware failure seperti storage failure, bisa juga
disebabkan oleh human error, atau bencana alam. Ini
menyebabkan server produksi atau data center tidak
tersedia.
36. Konsep database mirroring :
• Database mirroring melibatkan 2 copy dari single database.
Berada di instance SQL Server terpisah dan biasanya di
komputer berbeda. Bisa saja di komputer yang sama, namun
kurang cocok untuk high – availability requirements.
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Principal database copy database yang tersedia untuk
client.
• Principal server SQL Server yang hosts principal database.
• Cara kerja database mirroring transfer dan apply stream
database log record ke copy database. Copy ini disebut
mirror database.
• Mirror server SQL Server yang hosts mirror database.
37. Database mirroring membantu meminimalisir planned dan
unplanned downtime dengan cara berikut :
• Menyediakan cara melakukan failover secara manual atau
otomatis untuk mirrored database.
• Menjaga mirrored database up – to – date dengan principal
database, baik secara sinkronus maupun asinkronus. Bisa
diatur dengan mode operasi :
➢ High performance transaction safety OFF,
mekanisme transfer asinkronus, tidak butuh
quorum, forced failover dengan adanya
kemungkinan data loss (merupakan step manual).
➢ High safety without automatic failover
transaction safety FULL, mekanisme transfer
sinkronus, butuh quorum, tidak ada witness server,
failover bisa dengan manual atau forced.
➢ High safety with automatic failover transaction
safety FULL, mekanisme transfer sinkronus, butuh
quorum, ada witness server, failover bisa otomatis
atau manual.
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Mengizinkan mirrored database ada di remote data center
untuk menyediakan foundation atau dasar untuk disaster
recovery.
38. Send queue :
• Ketika mengirim log record dari principal database ke
mirror, jika log record tidak bisa dikirim di rate yang
digenerate, sebuah antrean (queue) send queue dibentuk di
transaction log principal database.
• Send queue tidak menggunakan storage atau memori
ekstra.
• Send queue ada di principal database transaction log.
• Menunjuk kepada bagian log yang belum dikirim ke mirror.
39. Redo queue :
• Ketika menerapkan log record di mirror, jika log record tidak
bisa diterapkan pada rate yang diterima, sebuah antrean
(queue) redo queue dibentuk di mirror di transaction log
database.
• Sama halnya dengan send queue, redo queue tidak
menggunakan storage atau memori ekstra.
• Redo queue ada di transaction log mirror.
• Menunjuk kepada bagian hardened log yang menunggu
untuk diterapkan ke mirror database.
• Kebanyakkan, single thread digunakan untuk redo, tetapi
pada SQL Server Enterprise mengimplementasikan parallel
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
redo yang artinya sebuah thread untuk 4 processing unit (4
cores).
40. Log stream compression :
• Ketika transfer data ke partner, data mirroring
menggunakan log stream compression yang mengurangi
utilisasi jaringan dan bisa mencapai rasio kompresi
sebanyak 12.5%.
• Di skenario data mirror, principal mengkompres data
sebelum mengirim ke mirror, dan mirror uncompress data
sebelum menerapkannya.
• Ini akan meningkatkan utilisasi CPU pada principal dan
mirror untuk compress dan uncompress data ketika
mengurangi utilisasi jaringan.
• Ini berguna untuk database workloads yang melibatkan
data modifikasi yang banyak, mengurangi banyaknya
resource jaringan yang data mirroring gunakan.
41. Windows Azure SQL Database database SQL milik
Microsoft yang berbasis cloud computing berdasarkan Microsoft
SQL Server. Mendukung fitur – fitur pada SQL Server termasuk
tabel, primary key, stored procedure, views.
42. SQL Database Architecture :
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• Client layer :
➢ Untuk berkomunikasi dengan SQL database.
➢ Bisa di host di Windows Azure.
➢ Menyediakan akses data melalui ADO.net.
• Services layer :
➢ Provisioning membuat dan provision database baik
melalui SSMS atau Azure platform portal.
➢ Billing dan metering mengatur pengukuran dan
pembiayaan di akun Azure individual.
➢ Connection routing mengatur koneksi antara
aplikasi dan server fisik dimana data berada.
• Platform layer :
➢ Database SQL fabric distributed computer system.
Terinstall di setiap SQL Server. Dibuat dari jaringan,
server, dan storage yang terintegrasi kuat.
• Infrastructure layer :
➢ Sistem operasi dan hardware yang digunakan.
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
43. Konfigurasi SQL database :
• Membuat akun di Azure.
• Web – based Azure management tool untuk manage Azure
platform :
➢ Computer services virtual machines, cloud services,
websites, mobile services.
➢ Data services storage, SQL database, backup, cache,
HDInsight, Hyper-V recovery manager.
➢ App services media services, active directory, multi
– factor authentication, service bus, notification hubs.
➢ Network services virtual network, traffic manager.
44. Azure management portal :
• Memberikan database option (web, business, premium) :
➢ Web dan business sama, hanya berbeda size.
➢ Premium performa lebih baik dan concurrency
tinggi.
• Memberikan nama server dan database dan lokasi :
➢ Nama database
➢ Online status
➢ Lokasi data center
➢ Subscription name
➢ SQL database server name
➢ Edisi SQL database
➢ Maximum ukuran database
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
45. Throttling mekanisme untuk meyakinkan sebuah
subscriber aplikasi tidak mengambil semua resources.
46. Load balancing :
• Mekanisme meyakinkan server tidak dalam continous state
of throttling.
• Meyakinkan high performing database.
47. Administering SQL database :
• Membuat login dan users.
• Memberikan wewenang / akses kepada user.
48. Ketika kita menghubungkan ke database SQL di Azure di
SSMS, akan ada beberapa node yang hilang server objects,
replication, dan SQL Server Agent. Dikarenakan :
• Server Objects
➢ Backup devices tidak ada akses ke hardware fisik.
➢ SOAP endpoints SQL mempunyai solusi yang lebih
baik, yaitu Odata.
➢ Linked servers SQL database tidak mendukung
distributed query.
➢ Triggers risiko keamanan dan isu performa.
• Replication karena sudah ada Data Sync Services. Fitur ini
bekerja lebih baik dan lebih mudah dikonfigurasi
(sinkronisasi termasuk handling konflik dan status
reporting).
E – Learning BSLC, by: Timothy Orvin Edwardo 1901456205
• SQL Server Agent sudah ada fitur Worker Roles pada
Azure. Digunakan untuk menjalankan background task dan
long running intermittent task.
Top Related