Kedutaan Besar Republik Indonesia Oslo Norwegia
RINGKASAN EKSEKUTIF
LAPORAN KINERJA TA 2016
i
KATA PENGANTAR
Sebagai wujud pelaksanaan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,
dan akuntabel, serta sebagai penjabaran dari pelaksanaan kinerja KBRI Oslo periode tahun
2016, kami telah menyusun Laporan Kinerja Perwakilan RI untuk tahun anggaran 2016.
Penyusunan Laporan Kinerja, yang dibuat berdasarkan Pedoman sesuai dengan
"Peraturan Presiden RI no. 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah" dan "Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI no. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah".
Sebagai Perwakilan Pemerintah RI di luar negeri, Program Kerja KBRI Oslo telah
dirancang untuk mendukung pencapaian Kinerja Kementerian Luar Negeri RI serta Nawa
Cita Presiden RI, khususnya dalam mewujudkan kemandirian bangsa yang berdaulat secara
politik, meningkatkan kualitas hidup serta produktivitas dan daya saing rakyat Indonesia,
memastikan kehadiran negara dalam melindungi dan memberikan rasa aman kepada
seluruh WNI, serta memperteguh kebhinekaan Indonesia.
Dalam kaitan ini, Laporan Kinerja yang berisi pencapaian program kerja KBRI Oslo
tahun 2016, disusun secara sistematis dalam 4 (empat) bab, yaitu Pendahuluan,
Perencanaan Kinerja, Akuntabilitas Kinerja, dan Penutup serta dilengkapi dengan lampiran-
lampiran yang berisi tambahan informasi terkait pencapaian kinerja KBRI Oslo.
Kiranya Laporan Kinerja KBRI Oslo tahun 2016 ini dapat menjadi media komunikasi
dan umpan balik, tidak saja bagi KBRI Oslo, tetapi juga bagi instansi terkait lainnya dalam
upaya meningkatkan kinerja KBRI Oslo di masa yang akan datang.
Oslo, Februari 2017
Kepala Perwakilan RI
signed
Yuwono A. Putranto
Duta Besar LBBP
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................................... I
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
A. HUBUNGAN INDONESIA – NORWEGIA ................................................................................................................. 1
B. HUBUNGAN INDONESIA - ISLANDIA ..................................................................................................................... 2
BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................................................................ 3
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................................................... 4
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ............................................................................................................................ 4
B. REALISASI ANGGARAN ........................................................................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................... 12
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Hubungan Indonesia – Norwegia
Sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1950, hubungan RI – Norwegia
saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik, yang mencatatkan pengembangan berbagai
bentuk kerja sama yang menjadi kepentingan kedua negara.
Kedua negara juga telah menandatangani Deklarasi Bersama tentang kerja sama
Kemitraan Dinamis Indonesia – Norwegia di Abad ke-21 (Joint Declaration by the Minister of
Foreign Affairs of the Republic of Indonesia and the Minister of Foreign Affairs of the
Kingdom of Norway on Cooperation Towards a Dynamic Partnership in the 21st Century),
oleh kedua Menteri Luar Negeri di Jakarta, 8 November 2010. Deklarasi menekankan
pentingnya kedua negara melakukan berbagai kerja sama yang berkesinambungan,
terutama pada penanganan arsitektur global, tuntutan globalisasi dan tantangan masa
depan dalam konteks forum internasional.
Kegiatan saling kunjung antar pejabat tinggi serta kepala pemerintahan kedua
negara semakin menandai hubungan yang sangat baik. Dalam kaitan ini, kerja sama
menonjol kedua negara meliputi: Dialog HAM RI-Norwegia; Bali Democracy Forum (BDF);
Joint Commission For Bilateral Cooperation RI-Norwegia; Kerja sama saling dukung terkait
dengan pencalonan di berbagai badan PBB; Cooperation on reducing greenhouse gas
emissions from deforestation and forest degradation (REDD+); Forum Konsultasi Bilateral
bidang energi dan kerja sama energi; Perundingan IE-CEPA; Kerja sama perikanan dan
kemaritiman; kerja sama investasi, pariwisata, kuliner dan Kerja sama pendidikan dan
kesehatan.
Meskipun hubungan kedua negara dari tahun ke tahun terus meningkat namun
masih terdapat kendala yang mempengaruhi proses pelaksanaanya. Dalam kaitan ini,
perbedaan program dan waktu pelaksanaan antara Perwakilan RI dengan mitra kerja di
negara akreditasi menjadi salah satu faktor kendala di dalam pelaksanaan misi Perwakilan
RI. Faktor menurunnya harga minyak yang berimplikasi kepada perekonomian Norwegia
juga ikut mempengaruhi pelaksanaan program kerja sama yang menjadi misi Perwakilan RI.
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
[Type text] [Type text] [Type text] 2
Sementara itu, Warga Negara Indonesia yang berada di Norwegia tercatat sebanyak
1.088 jiwa, sesuai data per Desember 2016. Warga Negara Indonesia tersebut pada
umumnya berdomisili di kota-kota besar, seperti Oslo, Bergen, Stavanger, Trondheim, dan
Kristiansand, serta berprofesi sebagai ibu rumah tangga, professional bidang perminyakan,
perawat, dan pelajar/mahasiswa.
B. Hubungan Indonesia - Islandia
Sebagai negara yang menjadi rangkapan KBRI Oslo, intensitas hubungan kerja
sama Islandia dengan Indonesia juga terus berkembang dengan baik. Hal ini selain ditandai
dengan adanya saling dukung atas pencalonan kedua negara di badan-badan PBB,
maupun di forum internasional, juga ditandai dengan adanya peningkatan kerja sama di
bidang perikanan, pengembangan energi geothermal dan perundingan IE-CEPA.
Terkait program kegiatan Perwakilan RI di Islandia, terdapat beberapa hal yang
mempengaruhi pelaksananan program kegiatan tersebut. Faktor political will dan kesiapan
pemangku kepentingan di kedua negara merupakan kendala yang menghambat pencapaian
kinerja KBRI Oslo. Selain itu, menurunnya harga minyak yang berimplikasi terhadap
perekonomian Islandia ikut mempengaruhi pelaksanaan kegiatan yang telah direncakanan.
Terkait Warga Negara Indonesia, tercatat sebanyak 66 jiwa yang tinggal di Islandia
sesuai data per Desember 2016. Pada umumnya para Warga Negara Indonesia tersebut
berprofesi sebagai ibu rumah tangga, serta pelajar/mahasiswa dan berdomisili di Ibukota
Reykjavik.
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
3
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Dalam Renstra KBRI Oslo 2015-2019 telah ditetapkan beberapa sasaran strategis
guna mendukung pencapaian misi KBRI Oslo, yang merupakan pengejawantahan dari visi
dan misi Kementerian Luar Negeri. Sasaran strategis tersebut adalah:
(i) meningkatnya dukungan Norwegia dan Islandia terhadap kedaulatan NKRI/
pembangunan infrastruktur kemaritiman / kerja sama bilateral dan isu-isu global;
(ii) peningkatan peran KBRI Oslo dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia
di Norwegia dan Islandia;
(iii) peningkatan peran KBRI Oslo dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan
pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia;
(iv) menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Oslo di
Norwegia dan Islandia;
(v) meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan Diaspora
di Norwegia dan Islandia;
(vi) meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel.
Masing-masing sasaran strategis yang ditetapkan telah disesuaikan dengan Indikator
Kinerja Utama (IKU) KBRI Oslo 2015-2019.
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
4
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Capaian sasaran strategis kinerja organisasi KBRI Oslo TA 2016 dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Meningkatnya dukungan negara akreditasi Norwegia dan Islandia terhadap kedaulatan NKRI/ pembangunan infrastruktur kemaritiman/ kerjasama bilateral dan isu-isu global
Dalam rangka mendukung pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia
dan kerja sama bilateral dan isu-isu global, KBRI Oslo fokus pada isu-isu politik dan
ekonomi yang dapat mendukung pencapaian sasaran strategis tersebut. Dalam kaitan ini,
KBRI Oslo telah melakukan berbagai pendekatan kepada pemangku kepentingan terkait di
negara akreditasi, antara lain Kemlu, Kementerian/Instansi, dan Kantor Perdana Menteri.
Pendekatan juga dimaksudkan dalam rangka pelaksanaan kerja sama yang mencakup
bidang dialog HAM, BDF, kerja sama antar parlemen, pencalonan Indonesia di badan-
badan PBB, kerja sama triangular, perikanan, energi, pendidikan, pemberdayaan
perempuan, pengembangan sumber daya manusia, dan pembebasan visa diplomatik
maupun dinas.
Di bidang pembangunan infrastruktur kemaritiman, kemitraan yang dikembangkan
dengan pemerintah Norwegia meliputi kerja sama perikanan budidaya dan kelautan,
konektifitas infrastruktur energi dan kerja sama perhubungan serta teknologi tunnelling.
Sedangkan kemitraan dengan Islandia berfokus pada peningkatan daya dukung SDM dalam
pengembangan infrastruktur perikanan dan energi panas bumi.
Terkait pengembangan jejaring, KBRI Oslo terus melakukan komunikasi konstruktif
dengan lembaga think-tank yang berada di wilayah akreditasi, diantaranya NUPI (Norwegian
Institute of International Affairs), PRIO (Peace Reasearch Institute Olso), NOREF
(Norwegian Peace Building Center), NCHR (Norwegian Center for Human Rights).
Pemangku kepentingan di sektor kelautan dan kerja sama pembangunan, diantaranya
Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Perikanan, IMR (Institute of Marine
Research), NORAD (the Norwegian Agency for Development Cooperation), dan Innovation
Norway serta kalangan swasta dan asosiasi-asosiasi pengusaha yang bergerak di bidang
dimaksud. Pemangku kepentingan lainnya termasuk UDI (Kantor Imigrasi Norwegia),
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
[Type text] [Type text] [Type text] 5
AVINOR (Otoritas Pengaturan kunjungan tamu VIP/VVIP), ITF (International Transportation
Worker’s Federation), Sahbandar (Otoritas Kepabeanan).
Institusi lainnya yang juga menjadi prioritas perhatian antara lain adalah otoritas
maritim Norwegia terkait penyelesaian masalah ABK Indonesia, Otoritas Bandara guna
kelancaran tugas dan fungsi keprotokolan, dan universitas-universitas di seluruh wilayah
akreditasi.
Mengenai kunjungan Pejabat Tinggi, pada tahun 2016 terdapat sejumlah
kunjungan dari Menteri/Pejabat Tinggi dalam rangka peningkatan kerja sama yang menjadi
kepentingan bersama, diantaranya Menteri BUMN, Delegasi BKSAP, Bank Indonesia,
Badan Pemeriksa Keuangan RI, ESDM dan Wakil Ketua DPR RI.
2. Peningkatan peran KBRI Oslo dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di Negara akreditasi (Norwegia dan Islandia)
Upaya pencapaian sasaran strategis "Peningkatan peran KBRI Oslo dalam
mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi (Norwegia dan Islandia)"
dilakukan melalui penyusunan rencana aksi tidak lanjut komitmen hasil kunjungan Kepala
Negara/Kepala Pemerintah/Menteri dan pejabat tinggi negara, serta rencana aksi sebagai
implementasi perjanjian/kesepakatan di bidang politik, hukum dan keamanan yang
ditandatangani.
Pelaksanaan rencana aksi yang telah disusun mencakup kursus HAM di NCHR
untuk staff Kemlu dan Kemhukham.
Terkait dukungan pemangku kepentingan di negara akreditasi terhadap kedaulatan
RI, negara akreditasi selalu memiliki komitmen terhadap kedaulatan NKRI. Hal ini tercermin
dari setiap kesepakatan (agreement) yang disetujui bersama. Terlaksananya Joint
Commision for Bilateral Cooperation RI-Norway Kedua di Jakarta tanggal 30-31 Mei 2016
turut memberi andil bagi pengakuan terhadap NKRI. Disamping itu, KBRI Oslo juga telah
mendapatkan dukungan pemerintah negara akreditasi atas pencalonan Indonesia (Bapak
Nugroho Wisnumurti) pada International Law Commission (ILC) serta pencalonan kembali
Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap DK-PBB periode 2019-2020.
Rencana aksi yang disusun oleh KBRI Oslo untuk tahun berikutnya mencakup
mengenai penyelenggaraan Joint Commision for Billateral Cooperation RI-Norway 3, Dialog
HAM 13, kesepakatan pembebasan visa diplomatik dan dinas, serta pembebasan visa
Schengen bagi pemegang paspor RI biasa.
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
[Type text] [Type text] [Type text] 6
Sementara itu, kunjungan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI ke
Norwegia menghasilkan kesepakatan peningkatan kerja sama pengembangan industri
energi terbarukan, perikanan, dan investasi. Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG)
bersama dengan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan RI ke Norwegia telah berkunjung ke Norwegia dan bertemu dengan
Menteri Lingkungan Hidup dan Iklim Norwegia yang membuahkan penguatan komitmen
kedua Pemerintahan untuk memajukan implementasi fase II LoI REDD+ dan dukungan
Pemerintah Norwegia dalam program pemulihan lahan gambut di tanah air.
3. Peningkatan peran KBRI Oslo dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia
Upaya pencapaian sasaran strategis "Peningkatan peran KBRI Oslo dalam
menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat
Indonesia" dilakukan melalui kegiatan pameran dan promosi baik secara mandiri maupun
berpartisipasi pada sejumlah exhibition yang diselenggarakan di wilayah kerja KBRI Oslo.
Kegiatan-kegiatan tersebut dikaitkan dengan berbagai potensi Daerah-daerah di Indonesia
dan peluang perdagangan, investasi, pariwisata dan kerja sama teknis di negara akreditasi.
Di bidang perdagangan, keengganan para pengusaha Indonesia untuk melirik
pasar Norwegia dan Islandia yang dinilai kecil dan memiliki jarak yang jauh, serta minimnya
dukungan dari institusi Pemerintah menjadi faktor penghambat pencapaian kinerja KBRI
Oslo. Di sisi Norwegia dan Islandia, kemudahan dan kepastian hubungan dagang produk-
produk Indonesia dinilai lebih menguntungkan ketika dilakukan melalui negara ketiga.
Hambatan lainnya adalah belum terselesaikannya regulasi mengenai investasi dan
perjanjian perdagangan. KBRI Oslo bekerja sama dengan Asosiasi Kopi Norwegia
melakukan kegiatan promosi dan testing kopi Arabika Indonesia. Solberg Hansen, salah
satu perusahaan importir kopi terbesar, telah melakukan kunjungan bisnis ke Indonesia
guna melihat langsung perkebukan dan pengolahan kopi.
Di bidang investasi, KBRI Oslo melaksanakan pertemuan Dialog Investasi di
Norwegia dengan mengundang para investor yang telah berinvestasi di Indonesia maupun
calon investor. Berbagai penjajagan investasi banyak dilakukan di sektor perikanan dan
energi. Tercatat kunjungan-kunjungan di tingkat Menteri, Pejabat Tinggi baik dari Pusat
maupun Daerah dan para pengusaha Indonesia ke Norwegia. Indonesia melakukan 2 kali
promosi investasi, yaitu promosi investasi migas di Konferensi ONS, Stavanger, Norwegia
dan promosi investasi energi panas bumi di pertemuan ke-3 Konferensi Geothermal Islandia
(IGC), Reykjavik, Islandia. Tercatat 2 MoU Business to Business di bidang perikanan
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
[Type text] [Type text] [Type text] 7
budidaya dihasilkan, yaitu antara AquaOptima dengan PD Baniyau, Kabupaten Jayapura
dan antara AquaOptima dengan PD Baniyau.
Di bidang pariwisata Bersama dengan Yayasan GreenIndonesia dan Smailing
Tour, KBRI Oslo mempromosikan eko-wisata dan produk kopi bertema “A Journey through
Indonesian Coffee Clusters” dalam pameran wisata Reiselivsmessen. Wisata kebun kopi
yang dipromosikan meliputi 4 paket), yaitu: (i) Coffee Java Lover Package; (ii) Yogyakarta
Coffee and Heritage Package; (iii) Orangutans, Coffee and the Lake Package; dan (iv)
Coffee Lover Adventure Package. Artisanal coffee yang dipromosikan yaitu: (i) Kopi Kebun -
Jawa Barat (arabika Temanggung, Kerinci dan Batang); (ii) Opatan - Jawa Barat (arabika
Toraja Sapan, Toraja Enrekang dan Palintang West Jawa); (iii) Namora - Jawa Barat (Luwak
Mandailing); dan (iv) Kopi Situbondo - Jawa Timur (arabika blended dan luwak). Acara
coffee tasting dilaksanakan di anjungan Indonesia sepanjang pameran berlangsung yaitu
robusta Gunung Arjuna (Java Aroma), arabika Garut (Mahkota Coffee), arabica Java
Preanger (Hikmah Farm) dan Arabica Gayo serta Mandhaeling (GreenIndonesia). KBRI
Oslo mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata untuk mengirimkan 3 (tiga)
jurnalis mengikuti program Familiarization Trip minat khusus ke Sumba Timur dan
Kalimantan Barat. Ketiga jurnalis dimaksud menghasilkan tulisan-tulisan yang dimuat di
majalah-majalah pariwisata Norwegia. KBRI Oslo juga memfasilitasi kunjungan Audun
Kvitland, pelantun lagu Nasi Padang, ke Sumatera Barat guna memperkenalkan potensi
pariwisata di provinsi Sumatera Barat. Upaya penyebaran informasi pariwisata melalui
media sosial Facebook mulai dilakukan.
4. Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI di Norwegia dan Islandia
Untuk pencapaian sasaran strategis yang berupa peningkatan peran Soft Power
Diplomacy Indonesia yang ditunjukkan dengan pandangan positif masyarakat, baik WNI
maupun WN setempat, KBRI Oslo telah melaksanakan program yang tema besarnya
berkisar pada upaya pengenalan seni budaya Indonesia yang diterjemahkan ke dalam
beberapa kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut:
Dalam kaitan ini, KBRI Oslo telah melakukan berbagai kegiatan penggalangan
masyarakat di wilayah akreditasi pada bulan Juli, September dan Desember 2016. Kegiatan
lain yang dilakukan adalah mengadakan rangkaian kegiatan perayaan HUT RI ke 71 yang
melibatkan masyarakat dan diaspora Indonesia di wilayah akreditasi, antara lain Upacara
Bendera tanggal 17 Agustus 2016 di Wisma Duta RI.
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
[Type text] [Type text] [Type text] 8
Di bidang pensosbud, kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan bersama yang
melibatkan artis dan seniman Indonesia dengan artis dan seniman dari wilayah akreditasi,
yaitu penampilan Tim SambaSunda pimpinan Dr. Ismet Ruchimat S.Sen., M. Hum, dalam
Førde Traditional and World Music Festival dan penampilan Tim Keluarga Paduan Angklung
Institute Teknologi Bandung (KPA-ITB) pada acara ASEAN Cultural Night, Upacara Bendera
tanggal 17 Agustus 2016, juga sejumlah penampilan di penjuru kota Oslo, Norwegia.
KBRI Oslo juga telah melaksanakan sejumlah kegiatan misi kesenian dan
kebudayaan, yaitu dalam Indonesian Cultural Night di Trondheim; festival Sprak og Kultur
Festivalen; kegiatan promosi A Glimpse of Fascinating Bali; festival Stoppested Verden;
festival Barnas Verdensdager; perayaan HUT RI di Stavanger dan ASEAN Cultural Night
dengan memberdayakan masyarakat serta diaspora. Perwakilan RI juga telah memfasilitasi
sejumlah kegiatan diaspora Indonesia, yaitu: fasilitasi kunjungan delegasi tim panjat tebing
Indonesian Big Wall Project yang memanjat Gunung Stetind Wall di utara Norwegia;
fasilitasi kunjungan tim peliputan dari NET TV dan TRANS 7; fasilitasi kunjungan tim sepak
bola dari Akademi Sepakbola Intinusa Olah Prima (ASIOP) Apacinti Jakarta yang mengikuti
kejuaraan Gothia Cup 2016; fasilitasi kegiatan Universitas Terbuka di Oslo; dan Kegiatan
pertemuan organisasi NIF (Norsk – Indonesisk Forening).
5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di Norwegia dan Islandia
Sepanjang tahun 2016, kasus-kasus permasalahan WNI/BHI yang dihadapi oleh
KBRI Oslo antara lain kasus ABK yang ditahan di pelabuhan Kirkenes karena melakukan
penusukan terhadap sesama ABK WNI.
Dalam kaitan ini, KBRI Oslo telah berupaya memberikan bantuan pada
kesempatan pertama dengan memanfaatkan segala sumber daya manusia yang ada guna
menjalankan misi perlindungan WNI. KBRI Oslo pada tahun 2016 telah meluncurkan nomor
telepon Hotline PWNI KBRI dan secara berkelanjutan melakukan sosialisasi kekonsuleran
dan imigrasi bekerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat Indonesia di negara
akreditasi. Pemberdayaan diaspora Indonesia juga sangat membantu KBRI Oslo dalam
memberikan perhatian kepada WNI di negara akreditasi.
Untuk senantiasa memberikan pelayanan konsuler bagi WNI yang tinggal jauh dari
Oslo, pada TA 2016 KBRI Oslo membuka Warung Konsuler di kota Kristiansand dan
Alesund. Pelayanan kekonsuleran yang diberikan antara lain perpanjangan paspor,
legalisasi dokumen, lapor diri, informasi visa dan lain lain. Dalam kesempatan warung
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
[Type text] [Type text] [Type text] 9
konsuler tersebut juga dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi dan konsultasi mengenai
masalah-masalah keimigrasian dan kekonsuleran.
Mengenai penilaian tingkat kepuasan masyarakat, KBRI Oslo telah melakukan
survey untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat atas penggunaan layanan jasa
kekonsuleran pada semester I dan II tahun anggaran 2016 .
B. Realisasi Anggaran
Realisasi belanja Kedutaan Besar Republik Indonesia Oslo pada TA 2016 adalah
sebesar Rp 25.623.881.692 atau sebesar 81,03 persen dari anggaran. Anggaran belanja
Kedutaan Besar Republik Indonesia Oslo TA 2016 adalah sebesar Rp 31.622.461.000.
Anggaran dan realisasi belanja TA 2016 dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2016
Kode Jenis Blj.
Uraian Jenis Belanja
Anggaran Realisasi Belanja (%)
51 52 53
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
18.900.772.000 11.994.689.000
727.000.000
15.294.513.980 9.997.558.516
331.809.196
80,92 83,35 45,64
Jumlah 31.622.461.000 25.623.881.692
81,03
Adapun rincian realisasi anggaran menurut masing-masing kegiatan serta output adalah
sebagai berikut:
a. Output 5640.001 Bantuan Delegasi RI
Anggaran sebesar Rp515.982.000 dan realisasi sebesar Rp321.033.136 atau sebesar
62,21%.
b. Output 5640.002 Pameran/Promosi
Anggaran sebesar Rp1.207.237.000 dan realisasi sebesar Rp972.124.218 atau sebesar
80,52%.
c. Output 5640.003 Kerjasama Bilateral/Regional dan Multilateral
Anggaran sebesar Rp882.456.000 dan realisasi sebesar Rp744.928.615 atau sebesar
84,41%.
d. Output 5640.004 Pembinaan Masyarakat Indonesia di Wilayah Akreditasi
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
[Type text] [Type text] [Type text] 10
Anggaran sebesar Rp205.136.000 dan realisasi sebesar Rp161.143.096 atau sebesar
78,55%.
e. Output 5640.005 Pelayanan/Perlindungan WNI/BHI dan Kekonsuleran
Anggaran sebesar Rp235.670.000 dan realisasi sebesar Rp121.700.005 atau sebesar
51,64%.
f. Output 1302.994 Layanan Perkantoran
Anggaran sebesar Rp27.848.980.000 dan realisasi sebesar Rp22.971.143.424 atau
sebesar 82,48%.
g. Output 1306.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Anggaran sebesar Rp226.000.000 dan realisasi sebesar Rp98.441.537 atau sebesar
43,55%.
h. Output 1306.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Anggaran sebesar Rp501.000.000 dan realisasi sebesar Rp233.367.659 atau sebesar
46,58%.
Kecilnya realisasi KBRI Oslo disebabkan karena adanya self-blocking anggaran
tahun 2016, sesuai dengan Inpres Nomor 8 tahun 2016 yang mewajibkan instansi/lembaga
untuk melakukan self-blocking anggaran tahun 2016. Adapun besaran self-blocking dalam
setiap kegiatan dan output adalah sebagai berikut:
Kode Uraian Jumlah Ket
011.01.01
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Luar Negeri
Rp4.224.408.000
Terbagi dalam 2
jenis belanja,
Belanja Pegawai
dan Belanja Barang 1302
Kegiatan Penyelenggaraan Diplomasi dan
Kerjasama Internasional Perwakilan RI
1302.994 Output Layanan Perkantoran
011.01.02
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Kementerian Luar
Negeri
Rp124.505.000
1306 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Perwakilan RI di Luar Negeri
1306.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
[Type text] [Type text] [Type text] 11
1306.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Rp191.877.000
011.01.14
Program Pelaksanaan Diplomasi dan
Kerjasama Internasional pada Perwakilan
RI di Luar Negeri
5640 Kegiatan Penyelenggaraan Diplomasi dan
Kerjasama Internasional
5640.001 Output Bantuan Delegasi Rp95.847.000
5640.002 Output Pameran/Promosi Rp181.737.000
5640.003 Output Kerjasama Bilateral/Regional dan
Multilateral Rp25.394.000
5640.004 Output Pembinaan Masyarakat Indonesia di
Wilayah Akreditasi Rp36.904.000
5640.005 Output Pelayanan/Perlindungan WNI/BHI dan
Kekonsuleran Rp103.882.000
TOTAL Rp4.984.554.000
Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2016
12
Bab IV
Penutup
Secara umum pelaksanaan kegiatan KBRI Oslo Tahun 2016 telah dilaksanakan
sesuai dengan Perjanjian Kinerja dan Renstra tahun 2015-2019, meskipun masih terdapat
beberapa kendala di dalam pencapaiannya. Dalam pelaksanaan kegiatan, KBRI Oslo selalu
mengedepankan prinsip efisiensi dan efektivitas sesuai dengan anggaran yang dialokasikan
dengan capaian output kegiatan yang dilakukan secara simultan.
Satu hal yang perlu ditegaskan adalah bahwa hubungan bilateral Indonesia-
Norwegia dan Indonesia-Islandia di berbagai bidang pada tahun 2016 dapat tercapai
dengan baik. Hal ini terlihat dari tindak lanjut hasil kunjungan, baik pada tingkat Menteri
maupun Pejabat Tinggi Lainnya, termasuk pemajuan HAM dan demokrasi, lingkungan,
pendidikan, pencalonan pada badan-badan PBB, serta kerja sama isu-isu global lainnya.
Disadari bahwa masih terdapat ruang yang luas untuk meningkatkan hubungan kerja
sama di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama, termasuk pengembangan dan
promosi budaya. Dalam kaitan ini, KBRI Oslo akan terus meningkatkan berbagai kegiatan
promosi bahasa, budaya dan kuliner untuk menunjang pencapaian citra positif Indonesia di
negara akreditasi. Selain itu, akan terus melakukan diseminasi informasi melalui media
sosial, website, dan jejaring sosial lainnya.
Terkait perlindungan WNI/BHI, KBRI Oslo akan terus meningkatkan pelayanan
publik yang terbaik dan memberikan perhatian khusus kepada setiap WNI di negara
akreditasi.
Dalam kaitan dengan upaya peningkatan hubungan kerja sama di berbagai bidang,
kiranya perlu diperkuat dengan koordinasi yang baik antara para pemangku kepentingan di
Indonesia maupun dengan pemangku kepentingan lainnya, termasuk dukungan
ketersediaan anggaran sesuai dengan perencanaan KBRI Oslo.
Top Related