REVOLUSI RUSIA
1. Dyas Restu2. Nabilah Rizki3. Edwin Sidik4. Dhandy Ramadhan5. Advensius
6. Iqlima Lutpiya7. Hendarasanti8. Ika 9. Ikhlas Dwi10. Bima11. Kevin
Penyebab Revolusi Rusia
Penyebab munculnya Revolusi di Rusia :• Bidang Politik
1. Pemerintahan Tsar Nicolas II (1894-1917) reaksioner dan otokratis2. Duma (DPR) tidak menampakkan dasar-dasar demokratis
• Bidang sosial ekonomi :1. Penghargaan tuan-taun tanah terhadap buruh tani sangat rendah2. Perbedaan kehidupan antara Tsar dan para bangsawan dengan rakyat sangat
mencolok3. Kaum pengusaha dan intelektual tidak puas dengan situasi pemerintahan Tsar
Nicolas II
• Timbulnya aliran-aliran yang menentang Tsar Nicolas II:1. Kaum Liberal (disebut kaum Kadet) menghendaki monarki konstitusional2. Kaum Sosialis menghendaki susunan masyarakat yang sosialis. Kaum sosialis
juga menuntut pemerintahan yang modern dan demokratis
Latar Belakang:
Pada awal abad ke-20, industri dan pertanian di Rusia maju pesat.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Tsar Nicholas II yang
senantiasa memajukan perekonomian dengan jalan meningkatkan
produksi pertanian dan memajukan industri, Namun di lain pihak,
Tsar mengekang kehidupan politik rakyatnya, sehingga muncul
golongan buruh (proletar) yang menuntut hak-hak politik rakyat.
Pada hari Minggu tanggal 22 Januari 1905, ribuan pekerja
berdemonstrasi di depan istana dan diterima dengantembakan
sehingga lebih dari 1000 orang meninggal dunia dan sekitar 2000
orang luka-luka. Peristiwa Minggu Berdarah ini menimbulkan
kemarahan rakyat.
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya revolusi Rusia adalah:
- Keinginan rakyat akan pemerintahan yang liberal
- Kekecewaan rakyat terhadap pemerintahan reaksioner
dari Tsar,
- Tuntutan tentang perbaikan nasib kaum buruh dan tani
- Kekalahan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang tahun 1905
melemahkan pemerintahan Tsar sehingga kaum revolusioner
berani memberontak
- Peristiwa Minggu Berdarah meluapkan semangat
revolusioner.
Proses Terjadinya Revolusi Rusia
Revolusi di Rusia terjadi 2 kali yaitu tahun 1905 dan 1977 yang merupakan puncak dari Revolusi tersebut.1. Revolusi 1905
Karena, pemerintahan Tsaar tidak mau ambil resiko terlalu besar karena bergabungnya beberapa gol. Yang mendukung Revolusi seperti : Gol. Borjuis, petani, Buruh,dll memaksa Tsaar memberi konsesi. Yang termaktub dalam Manifes 17 Oktober 1905. Tsaar mengijinkan diadakan parlemen (di Rusia disebut Duma Kerajaan) namun belum maksimal. Perwakilan rakyat Rusia tidak pernah benar-benar menjalankan kekuasaan legisltaif. Akibat revolusi ini adalah upah lebih layak, jam lebih pendek, syarat kerja yang lebih baik, dan syarat kuasa.
Gerakan mencapai puncaknya tahun 1905 karena mendapatkan konsesinya gol. borjuis menghentikan gerakan dan petani telah banyak berjuang. Tani sangat tunduk pada gereja yang bekerja sama dengan pemerintah. Kaum buruh tetap tidak mendapat haknya petani tetap.
2. Revolusi 1917Jika Revolusi pada tahun 1905 tidak menggunakan pemberontakan dengan
masa yang banyak dapat terjadi, tetapi hasilnya tidak menyeluruh hanya kaum borjuis saja yang menikmati hasilnya kaum buruh tetap miskin dan kaum petani tetap saja bodoh karena percaya terhadap gereja. Gerakan bergolak tahun 1917 saat Rusia kalah perang Dunia I. Dia memihak Perancis dan Inggris melawan Jerman dan Austria. Meskipun tentara Rusia banyak tapi tidak disiplin.
Februari 1917 keadaan semakin buruk karena Rusia kekurangan makan dan bahan bakar. Pemerintah Tsaar di ganti dengan pemerintahan yang bersifat Borjuis tetapi masih belum ada kemajuan yang signifikan. Ini terjadi karena Borjuis banyak mengandalkan sekutu Eropanya . Partai yang bersifat Revolusioner adalah partai Kerenski selain itu penganut Lenin, bolsjewiki juga ada. Ketika pemerintah mengetahui akan adanya Revolusi lanjutan karena ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang baru maka pemerintah memberikan mandat untuk menangkap para pemimpin partai tetapi hanya Pemimpin bolsjewiki yaitu Trotzky yang berhasil ditangkap, tetapi Lenin berhasil melarikan.
Pada 24 Oktober tahun 1917 di bawah komite militer partai Bolsjewiki Petrograd, marine kronsttadt dan pengawal merah (buruh bersenjata) mengadakan pemberontakan. Keesokan harinya Sovyet mengadakan kongres II seluruh Rusia. Dalam kongres yang di laksanakan tersebut sangat terlihat sangat besar pengaruhnya dan dapat menggerakkan kongres agar dapat mengakui perampasan kekuasaan dengan segala kekuasaan ada di tangan sovyet.
Pada tahun itu pula dibentuk pemerintahan yang baru, dengan Lenin sebagai kepala, Trotzky menjadi komisaris rakyat urusan luar negeri dan Stalin diangkat menjadi komisaris rakyat urusan minoritet nasional.
Adanya perebutan kekuasaan yang terjadi antara partai mengakibatkan makin memburuknya sistem ekonomi dan pada akhirnya partai Bolsjewiki (yang selanjutnya disebut komunis) berhasil merampas kekuasaan sehingga riwayat Rusia mulai berakhir. Terciptalah sebuah masyarakat dengan alat produksi dalam tangan masyarakat itu sendiri. Dalam masyarakat dihapuskan pemerasan satu golongan atas golongan lain. Masyarakat di lindungi kepastian hidupnya, kemakmuran dan kebahagiaan. Dalam Magna Charta 1215 dijamin hak dan kemerdekaan baron Inggris. Dalam konstitusi tahun 1792 hak dan kemerdekaan golongan borjuis prancis dalam UUD Sowyet Unie dijamin hak dan kemerdekaan seluruh penduduk, demikian pula dalam konstitusi teralkhir tahun 1936.
DAMPAK REVOLUSI RUSIA BAGI INDONESIA
Revolusi Rusia membawa dampak sebagai berikut :Di bidang pemerintahan :
1. Berakhirnya pemerintahan Tsar Nicolas II2. Rusia menjadi negara serikat berbentuk republik dengan nama
Union Of Soviet Socialist RepublicDi bidang ekonomi :
3. Pertanian dan perindustrian dinasionalisasi. Tanah pertanian sebagian diselenggarakan oleh pemerintah dan sebagian dijadikan pertanian kolektif
4. Berbagai kantor, pabrik, bank, dan jalan kereta api di nasionalisasi.Di bidang ideologi :Dengan kemenangan kaum boshelvik, paham komunis menyebar ke seluruh dunia
PENGARUH REVOLUSI RUSIA TERHADAP PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
Pada bulan Maret 1917 Sneevliet menulis artikel berjudul Zegepraal (kemenangan) yang memuliakan Revolusi Februari Kerensky di Rusia. Darsono melalui surat kabar Het Vrije Woordmilik ISDV menyerukan pemberontakan dan dikibarkannya bendera merah. Sedangkan partai-partai moderat seperti Boedi Oetomo, Insulinde, dan SI mendesak agar pemerintah Belanda menggantikan Volksraad menjadi parlemen pilihan rakyat. Krisis November mulai segera mereda setelah Gubernur Jenderal van Limburg Stirum menjanjikan akan melakukan perubahan yang luas. Pada tanggal 23 Mei 1920, ISDV menjadi partai Komunis Indonesia (PKI) dan Semaun terpilih menjadi ketuanya. Ketika Komintern (Komunisme Internasional) terbentuk pada tahun 1919, pengaruhnya telah terasa diIndonesia.
Top Related