Revitalisasi LPTK dan
Peningkatan Kualitas Lulusan
Pendidikan Tinggi
Yang Berdaya Saing
Direktur Jenderal Pembelajaran dan KemahasiswaanKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Yogyakarta, 30 Januari 2017
Intan Ahmad
1
2
Perlu pemahaman ekonomi berbasis ilmu pengetahuan; modal intelektual menjadi sumberdaya strategis yang menentukan kekuatan, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa.
Kesiapan sistem pendidikan Indonesia menghadapi tantangan globalisasi, kompleksitas abad 21 dan daya saing bangsa?
1,103
12
262
3,141
11
Akademi Akademi Komunitas
Politeknik Universitas
PTN-BH
Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia Misi Kemristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan
mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas
4.529 PT 24.892 Prodi
• Populasi Indonesia: ~255 juta orang• Disparitas Kualitas Pendidikan Tinggi:
- Dosen: 265.732 orang (~10 % PhDs)- Mahasiswa: ~4,9 juta (Vokasi/Politeknik:
~746 ribu)- APK (2016): <27 % (Penyesuaian dengan
kebutuhan ekonomi)- Ketimpangan mutu PT: mayoritas institusi
dan prodi terakreditasi ‘C’ (BAN-PT) dan sedikit prodi terakreditasi internasional (ABET, AACSB, AUN-QA, dsb).
- World Rank (QS): hanya 3 universitas (Top 500)
• Riset (Inovasi): Universitas dan LPNK (BATAN, LIPI, LAPAN, dll). Mayoritas publikasi ilmiah dihasilkan oleh Universitas.
Sumber: FORLAP DIKTI, 19 Jan 2017 3
Standar Nasional Pendidikan TinggiPermenristekdikti No. 44 Tahun 2015 (Berlaku Penuh Desember
2017)
Pasal 27(15) Syarat Pembimbing utama Doktor: Dalamlima tahun terakhir menghasilkan satu karyailmiah pada jurnal nasional terakreditasi ataujurnal internasional bereputasi.
Pasal 28(3) Pembimbing utama paling banyak sepuluhmahasiswa (Sarjana, Magister, Doktor).
SYARAT PUBLIKASI
Magister: diterbitkan di jurnal ilmiahterakreditasi atau diterima di jurnal internasional. (Hasil quick survey: 14/94 PT sudah mewajibkan)Doktor: diterbitkan di jurnal internasionalbereputasi. (Hasil quick survey: 37/94 PT sudah mewajibkan)
1) Beban Belajar pada Program Magister dan doktor.2) Lama masa studi.3) Kewajiban publikasi bagi calon lulusan program magister dan doktor. 4) Persyaratan pembimbing program doktor.
Hal utama yang di revisi
No ProgramBeban BelajarMinimum (sks)
Masa Studi Paling Lama (tahun)
1 D1 36 2
2 D2 72 3
3 D3 108 5
4 D4/Sarjana 144 7
5 Profesi 24 3 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana)
6 Magister, Magister Terapan, dan Sp
36 4 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana)
7 S-3, S-3 Terapan, & Sub-Sp
42 7 (setelah menyelesaikan program Magister, Magister Terapan, Sp) 4
LulusanInsan Indonesia yang beradab, berilmu, berwawasan kebangsaan dan bela negara, kompetitif, analitis, komunikatif, toleran, berjiwa entrepreneur, tanggap terhadappermasalahan bangsa, danbertanggungjawab.
Peningkatan Mutu Lulusan
Permasalahan Bangsa Rendahnya Cinta Tanah Air, Radikalisme, Intoleransi(pikiran sempit), Kurang Siap Menghadapi MEA/Globalisasi, Narkoba, Pengangguran Sarjana.
1. Pengayaan Mata Kuliah(embedded/hidden curriculum)Wawasan kebangsaan dan bela negara(kegiatan khusus), termasuk Learning to think, reading skills, writing skills, articulate communication skills.
2. Kegiatan extra dan ko-kurikulerONMIPA, NUDC, OSI, Kontes Robot, KKN, Sukmalindo, dsb.
General Education(keterlibatan semua dosen)
Kritik terhadap lulusan (WB 2010, Dikti 2012).
English proficiency
Leadership
Organization
Communication
Higher Order Thinking
IT Skills
5
Peningkatan Akses Pendidikan Tinggi (Bantuan Dana Pendidikan - 2016)
ADik Papua & 3T
2017 = 80.000 (Baru)Peningkatan bantuan biaya hidup Rp. 50.000/bln/mhsw
Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
Melanjutkan Studi S2DN = 176 mahasiswaLN = 38 mahasiswa
2017 = 2.500 (Baru)
2015 = 121.0002016 = 61.9042017 = 130.000
260,699
307,833
Total (On going+Baru)
2015 2016
1,492
3,046
Total (On going+Baru)
2015 2016
1,87%7,08%
10%
29,66%
30,81%
0,59%
IPK Bidikmisi Nasional Semester Genap 2015/2016
<2 2.00-2.74 2.75-2.99
3.00-3.49 3.50-3.99 4
6
Keaktifan Mahasiswa di Luar Perkuliahan
(Ekstra dan Ko-kurikuler)
Menghasilkan well rounded graduatesKeterlibatan mahasiswa dan kehidupan kampus dipandang penting karena mendukung pengembangan:• Kemampuan berpikir kritis,• Kemampuan menyelesaikan masalah,• Kemampuan bekerja dalam tim, • Kemampuan berkomunikasi secara efektif, dan • Kemampuan intergritas (etika & moral).
Martha Nussbaum, an American philosopher, “Education is not just about the passive assimilation of facts and cultural traditions, but about challenging the mind to become active, competent, and thoughtfully critical in a complex world…”
Image: istockphoto 7
Penomoran Ijazah Nasional (PIN)
Akses SIVIL:http://belmawa.ristekdikti.go.id/ijazah
PIN mulai dilaksanakan Januari 2017 dengan masa transisi s.d. Desember 2018
melalui Penomoran Ijazah Nasional (PIN) danSistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL)
Upaya Pencegahan Ijazah
Palsu & Aspal (Asli tapi
Palsu),
SK pengakuan kesetaraan dengan kualifikasi level KKNI tertentu SK Penyetaraan
RPL (A)Luaran
SK Penyetaraan
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Dosen belum Magister
Dosen pengalaman > 10 tahun, setara Level 8 KKNI: SK Penyetaraan, berhak menjadi dosen.
SK pembebasan sebagian sks melanjutkan ke PT Ijazah
RPL (A)Luaran
Ijazah
Dosen pengalaman > 10 tahun, kuliah sejumlah sks yang dibutuhkan memperoleh ijazah Magister
8
9
Belum semua LPTK terstandar
• Disparitas Kualitas
• Over supply lulusan PendidikanAkademik/Sarjana Pendidikan
• Sebagian besar LPTK belum memilikisekolah laboratorium dan sistemkemitraan dengan sekolah mitra/duniaindustri yang terstandar
• Penyiapan guru vokasi (SMK) produktif
Revitalisasi LPTK• Guru yang kompeten (profesional)• Programme for International Student Assessment
(PISA) Indonesia, OECD 2015: peringkat 64/70, below minimum competency in Science, Maths, & Reading *15-year-old students (Singapura #1, Vietnam #21, Thailand #57).
• Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) Indonesia, 2015: peringkat 44/48, masih lemah secara konten dan kognitif. *4th Grade students
Permasalahan
Pendidikan Dasar
Ultimate Goal: Peningkatan PISA Indonesia
Menghasilkan
Guru-guru Profesional
Menghasilkan
GenerasiUnggul
Terima
KasihEducation is the most powerful
weapon which you can use to
change the world
(Nelson Mandela)
10
Top Related