Download - Review Jurnal Mpk Fix Dinamika1

Transcript

acer

PENENTU KETAHANAN MEROKOK KALANGAN PEMUDA AUSTRALIA YANG BERESIKO : SEBUAH EKSPLORASI BELAJAR

Latar belakang masalah

Di Australia merokok merupakan penyebab utama angka penyakit dan kematian di seluruh dunia kaum muda memiliki tingkat tertinggi merokok. Pada tahun 2004, 17,4% dari penduduk Australia berusia 14 tahun dilaporkan menggunakan rokok sehari-hari dan 34,2% penduduk usia 14-29 tahun. Dalam hal ini, banyak peneliti yang mempelajari faktor resiko yang terkait dengan penggunaan rokok seperti status sosial ekonomi rendah dan usia muda namun hanya sedikit yang berusaha untuk meneliti berbagai faktor pelindung yang terkait dengan resiliensi merokok.dalam hal yang menjadi objek penelitian adalah para siswa pendidikan kejuruan dari TAPE (Pendidikan Tekhnik dan Lanjut) karena tingkat merokok sebesar 44,6% dari 15 tahun ke atas dibandingkan dengan rata-rata 21,9% pada populasi orang dewasa. Hal ini karena banyak mahasiswa TAPE berasal dari latar belakang sosial ekonomi rendah.

Tujuan studi penelitian ini berusaha untuk memperkenalkan resiliensi merokok pada anak muda Australia dan untuk menguji kekuatan hubungan serta untuk mengidentifikasi faktor yang berkontribusi terhadaap resiliensi merokok dikalangan pemuda.

Rumusan Masalah

1. Apakah pemuda dengan latar belakang sosial ekonomi rendah berpengaruh terhadap resiliensi merokok ?

2. Apakah ada hubungan antara dukungan orang tua terhadap resiliensi pemuda perokok?

3. Apakah ada hubungan teman sebaya terhadap resiliensi pemuda perokok?

4. Apakah ada hubungan dukungan masyarakat terhadap resiliensi pemuda perokok ?

5. Apakah ada hubungan rasa humor terhadap resililiansi pemuda perokok ?

6. Apakah ada hubungan coping gaya terhadap resiliansi pemuda perokok ?

7. Apakah ada hubungan kesehatan mental terhadap resiliansi pemuda perokok ?

Penentuan Variabel

Variabel X (Independen)

Faktor internal :Rasa Humor (X11)

Coping gaya (X12)

Kesehatan mental (X13)

Faktor eksternal :Orang Tua (X21)

Teman Sebaya (X22)

Masyarakat (X23)

Variabel Y (Dependen)

Reseiliensi merokok

Variabel kontrol

Sosial Ekonomi RendahVariabel intervening

Gender : laki-laki dan perempuan

Kerangka Berpikir

SHAPE \* MERGEFORMAT

Diskripsi dinamika psikologi

Jadi, ketahanan atau resiliensi terhadap hasil yang merugikan dikaitkan dengan pelindung factor baik didalam maupun diluar individu maka dari itu ketahan atau resiliensi terbagi 2 faktor; factor internal ddan eksternal.

faktor Internal :

Rasa Humor (X11) adalah pengalaman perasaan yang positif dan diakui sebagai penyangga yang meningkatkan kemampuan untuk mengatasi kesulitan. Hal ini dapat meningkatkan ketahanan dalam kedua konteks interpersonal dan intrapersonal. Maka dari itu masuk akal bahwa yang tidak humor lebih mungkin untuk merokok dan menderita penyakit yang berhubungan dengan tembakau. Penelitian terdahulu juga menunjukan hubungan yang kuat antara coping gaya dan status merokok. Kesehatan mental juga lebih mungkin untuk menunjukan ketahanan merokok. Kesehatn mental ini berhubungan dengan depresi, kecemasan dan stress. Mereka yang berhasil dengan cepat dalam mengelola depresi, kecemasan dan stress memiliki peningkatan resiliensi merokok.

Faktor eksternal

Terkait dengan keluarga khususnya orang tua, krosnick dan Judd disarankan bahwa pengaruh orang tua tidak menurun pada masa remaja melainkan pengaruh teman sebaya meningkat. Hal ini menyebabkan pengaruh orang tua tidak lepas kepada anak-anaknya dalam masalah resiliansi merokok. Orang tua berperan besar dalam mengontrol pergaulan anak agar tidak terpengaruh teman sebaya ke arah negatif. Selain dukungan sosial yang positif dari keluarga dan rekan-rekan ketahanan pada orang muda juga dapat dipengaruhi oleh dukungan masyarakat. Penekanan pada dukungan masyarakat konsisten dengan penelitian dan ketahanan yang menekankan pentingnya konteks sosio-ekologi dalam kmembantu orang-orang muda untuk menghindari efek negative dari faktor resiko.

Objek penelitian ini adalah mahasiswa kejuruan di TAFE yaitu jurusan Diploma of art, Visual Art dan Dance pada semester 1,2 dan 3. Penelitian ini di fokuskan pada orang-orang muda yang status ekonominya lebih rendah dikarenakan tingkat merokoknya yang tinggi.

HIPOTESIS

HIPOTESIS 1 : Ha ada hubungan antara rasa humor terhadap ketahanan merokok.

HIPOTESIS 2 : Ha ada hubungan antara coping gaya terhadap ketahan merokok.

HIPOTESIS 3 : Ha ada hubungan antara kesehatan mental terhadap ketahanan merokok.

HIPOTESIS 4 : Ha ada hubungan antara orang tua terhadap ketahanan merokok.

HIPOTESIS 5 : Ha ada hubungan antara teman sebaya terhadap ketahanan merokok.

HIPOTESIS 6 : Ha ada hubungan antara masyarakat terhadap ketahanan merokok.

Ketahanan Merokok

Kesehatan Mental

Coping Gaya

Rasa Humor

Faktor Internal

Orang tua / keluarga

Individu

Masyarakat

Teman sebaya

Faktor Eksternal

Var.kontrol - Sosial ekonomi rendah