7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
1/25
RETINOPATI DIABETIK
I. Pendahuluan
Retinopati diabetic merupakan penyebab kebutaan paling sering ditemukan pada usia
dewasa, dimana pasien diabetes memiliki risiko 25 kali lebih mudah mengalami kebuataan
disbanding nondiabetes. Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakitmetabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau keduaduanya. !iperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan
kerusakan jangka panjang, dis"ungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata,
ginjal, sara", jantung, dan pembuluh darah.Diabetes mellitus dapat menyebabkan perubahan
pada sebagian besar jaringan okuler.#erubahan ini meliputi kelainan pada kornea, glaukoma,
palsi otot ekstraokuler, neuropati sara" optik dan retinopati.Diantara perubahanperubahan
yang terjadi pada struktur okuler ini yang paling sering menyebabkan komplikasi kebutaan
yaitu retinopati diabetik.!ampir $%%& pasien diabetes tipe $ dan lebih dari '%& pasien
diabetes tipe 2 berkembang menjadi retinopati diabetik selama dua decade pertama dari
diabetes.erbagai usaha telah dilakukan untuk mencegah atau menunda onset terjadinya
kompilkasi kehilangan penglihatan pada pasien retinopati diabetik. ontrol gula darah dan
tekanan darah sebagaimana yang ditetapkan olehDiabetes Control and Complications Trial
(DCCT) danEarly Treatment DiabeticRetinopathy Study (ETDRS) dapat mencegah insidens
maupun progresi"itas dari retinopati diabetik.($,2)
II. Epidemiologi
Diabetes adalah penyakit yang umum terjadi pada negara maju dan menjadi masalah
terbesar di seluruh dunia. *nsidens diabetes telah meningkat secara dramatis pada dekade
terakhir ini dan diperkirakan akan meningkat duakali lipat pada dekade berikutnya.
Meningkatnya pre+alensi diabetes, mengakibatkan meningkat pula komplikasi jangka
panjang dari diabetes seperti retinopati, ne"ropati, dan neuropati, yang mempunyai dampak
besar terhadap
pasien maupun masyarakat.(2)
Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan paling sering ditemukan pada usia
dewasa antara 2% sampai - tahun. #asien diabetes memiliki resiko 25 kali lebih mudah
mengalami kebutaan dibanding nondiabetes.Resiko mengalami retinopati pada pasien
diabetes meningkat sejalan dengan lamanya diabetes.#ada waktu diagnosis diabetes tipe *
ditegakkan, retinopati diabetik hanya ditemukan pada 5& pasien. /etelah $% tahun,pre+alensi meningkat menjadi -%5%& dan sesudah 2% tahun lebih dari 0%& pasien sudah
menderita rerinopati diabetik. #ada diabetes tipe 2 ketika diagnosis ditegakkan, sekitar 25&
sudah menderita retinopati diabetik non proli"erati"./etelah 2% tahun, pre+alensi retinopati
diabetik meningkat menjadi lebih dari '%& dalam berbagai derajat. Di 1merika tara, 3,'&
pasien diabetes tipe $ dan $,'& pasien diabetes tipe 2 mengalami kebutaan total. Di *nggris
dan 4ales, sekitar $%%% pasien diabetes tercatat mengalami kebutaan sebagian atau total
setiap tahun.($,2,3)
III. Definisi
Retinopati diabetik adalah kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada penderitadiabetes melitus. Retinopati ini tidak disebabkan oleh proses radang. Retinopati akibat
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
2/25
diabetes melitus lama berupa aneurisma, melebarnya +ena, pedarahan dan eksudat
lemak.elainan patologik yang paling dini adalah penebalan membrane basal endotel kapiler
dan penurunan jumlah perisit.(4)
IV. Anaomi
Mata adalah organ penglihatan yang terletak dalam rongga orbita dengan struktur s"erisdengan diameter 2,5 cm berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. Dari luar ke dalam,
lapisanlapisan tersebut adalah 6 ($) sklera7kornea, (2) koroid7badan siliaris7iris, dan (3)
retina. /ebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protekti" dan kuat di sebelah luar,
sklera, yang membentuk bagian putih mata. Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri
atas kornea transparan tempat lewatnya berkasberkas cahaya ke interior mata. 8apisan
tengah dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan mengandung pembuluh
pembuluh darah untuk memberi makan retina.8apisan paling dalam dibawah koroid adalah
retina, yang terdiri atas lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan
syara" di dalam.Retina mengandung sel batang dan sel kerucut, "otoreseptor yang mengubah
energi cahaya menjadi impuls sara".
9ambar $ 6 1natomi Mata.
(Dikutip dari kepustakaan 5)
Reina
Retina adalah selembar tipis jaringan sara" yang semitransparan, dan multilapis yang
melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata. Retina membentang ke depan
hampir sama jauhnya dengan korpus siliare, dan berakhir di tepi ora serata. (-)
Retina dibentuk dari lapisan neuroektoderma sewaktu proses embriologi. Retina
berasal dari di+ertikulum otak bagian depan (proencephalon). #ertamatama +esikel optic
terbentuk kemudian berin+aginasi membentuk struktur mangkuk berdinding ganda, yang
disebut optic cup. Dalam perkembangannya, dinding luar akan membentuk epitel pigmensementara dinding dalam akan membentuk sembilan lapisan retina lainnya. Retina akan terus
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
3/25
melekat dengan proencephalon sepanjang kehidupan melalui suatu struktur yang disebut
traktus retinohipotalamikus.(,',)
9ambar 2 6 8apisan Retina (Dikutip dari kepustakaan )
Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang
menerima rangsangan cahaya.Retina berbatasan dengan koroid dan sel epitel pigmen
retina.Retina terdiri atas 2 lapisan utama yaitu lapisan luar yang berpigmen dan lapisan dalam
yang merupakan lapisan sara". 8apisan sara" memiliki 2 jenis sel "otoreseptor yaitu sel batang
yang berguna untuk melihat cahaya dengan intensitas rendah, tidak dapat melihat warna,
untuk penglihatan peri"er dan orientasi ruangan sedangkan sel kerucut berguna untuk melihat
warna, cahaya dengan intensitas inggi dan penglihatan sentral. Retina memiliki banyak
pembuluh darah yang menyuplai nutrient dan oksigen pada sel retina.!"#
8apisanlapisan retina dari luar ke dalam 6#
$. :pitel pigmen retina.2. 8apisan "otoreseptor, terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping dan sel
kerucut merupakan sel "otosensiti".
3. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.
-. 8apisan nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus kerucut dan batang.
5. 8apisan pleksi"orm luar, yaitu lapisan aseluler yang merupakan tempat sinapsis "otoreseptor
dengan sel bipolar dan hori;ontal.
'. 8apisan nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel hori;ontal, dan sel Muller. 8apisan
ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.
. 8apisan pleksi"orm dalam, merupakan lapisan aseluler tempat sinaps sel bipolar, sel amakrin
dengan sel ganglion.
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
4/25
9ambar 3 6 =oto =undus6 Retina >ormal. Makula lutea terletak 3- mm kea rah temporal dan
sedikit dibawah disk optik, Diameter +ena $,5 kali lebih besar dari arteri.(Dikutip dari
kepustakaan )
?askularisasi Retina
Retina menerima darah dari dua sumber, yaitu arteri retina sentralis yang merupakan
cabang dari arteri o"talmika dan khoriokapilari yang berada tepat di luar membrana
ruch.1rteri retina sentralis mem+askularisasi dua per tiga sebelah dalam dari lapisan retina
(membran limitans interna sampai lapisan inti dalam), sedangkan sepertiga bagian luar dari
lapisan retina (lapisan ple@i"orm luar sampai epitel pigmen retina) mendapat nutrisi dari
pembuluh darah di koroid.1rteri retina sentralis masuk ke retina melalui ner+us optik danbercabangcabang pada permukaan dalam retina. Aabangcabang dari arteri ini merupakan
arteri terminalis tanpa anastomose. 8apisan retina bagian luar tidak mengandung pembuluh
pembuluh kapiler sehingga nutrisinya diperoleh melalui di"usi yang secara primer berasal
dari lapisan yang kaya pembuluh darah pada koroid.!"#
#embuluh darah retina memiliki lapisan endotel yang tidak berlubang, membentuk sawar
darah retina.8apisan endotel pembuluh koroid dapat ditembus./awar darah retina sebelah luar
terletak setinggi lapisan epitel pigmen retina.=o+ea sentralis merupakan daerah a+askuler dan
sepenuhnya tergantung pada di"usi sirkulasi koroid untuk nutrisinya. Bika retina mengalami
ablasi sampai mengenai "o+ea maka akan terjadi kerusakan yang irre+ersibel.
!"#
*nner+asi Retina
>eurosensoris pada retina tidak memberikan suplai sensibel.elainankelainan yang
terjadi pada retina tidak menimbulkan nyeri akibat tidak adanya sara" sensoris pada
retina.ntuk melihat "ungsi retina maka dilakukan pemeriksaan subyekti" retina seperti 6
tajam penglihatan, penglihatan warna, dan lapangan pandang. #emeriksaan obyekti" adalah
elektroretinogram (:R9), elektrookulogram (:C9), dan +isual e+oked respons (?:R)./alah
satu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina adalah pemeriksaan
"unduskopi.!"#
V. $a%o& Resi%o
=aktor resiko retinopati diabetik antara lain6'..'
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
5/25
$. Durasi diabetes, adalah hal yang paling penting. #ada pasien yang didiagnosa dengan DM
sebelum umur 3% tahun, insiden retinopati diabetic setelah 5% tahun sekitar 5%& dan setelah
3% tahun mencpai 0%&.
2. ontrol glukosa darah yang buruk, berhubungan dengan perkembangan dan perburukan
retinopati diabetik.3. ipe Diabetes, dimana retinopati diabetik mengenai DM tipe $ maupun tipe 2 dengan
kejadian hampir seluruh tipe $ dan 5& tipe 2 setelah $5 tahun.
-. ehamilan, biasanya dihubungkan dengan bertambah progresi"nya retinopati diabetik,
meliputi kontrol diabetes prakehamilan yang buruk, kontrol ketat yang terlalu cepat pada
masa awal kehamilan, dan perkembangan dari preeklamsia serta ketidakseimbangan cairan.
5. !ipertensi yang tidak terkontrol, biasanya dikaitkan dengan bertambah beratnya retinopati
diabetik dan perkembangan retinopati diabetik proli"erati" pada DM tipe * dan **
'. >e"ropati, jika berat dapat mempengaruhi retinopati diabetik. /ebaliknya terapi penyakit
ginjal (contoh6 transplantasi ginjal) dapat dihubungkan dengan perbaikan retinopati dan
respon terhadap "otokoagulasi yang lebih baik.
. =aktor resiko yang lain meliputi merokok, obesitas,anemiadan hiperlipidemia.
VI. Diagnosis dan Klasifi%asi Reinopai Dia*ei%
Diagnosis retinopati diabetik didasarkan atas hasil pemeriksaan "unduskopi.#emeriksaan
denganfundal fluorescein angiography (==1) merupakan metode diagnosis yang paling
dipercaya.>amun dalam klinik, pemeriksaan dengan o"talmoskopi masih dapat digunakan
untuk skrining.1da banyak klasi"ikasi retinopati diabetik yang dibuat oleh para ahli. #ada
umumnya klasi"ikasi didasarkan atas beratnya perubahan mikro+askular retina dan atau tidak
adanya pembentukan pembuluh darah baru di retina. (')
abel $ 6 lasi"ikasi Retinopati Diabetik'"+",
Tahap Des%&ipsi
Tida% ada
&einopai
idak ada tandatanda abnormal yang ditemukan pada retina.
#englihatan normal.
-a%ulopai :ksudat dan perdarahan dalam area macula, dan7atau bukti edema
retina, dan7atau bukti iskemia retina. #englihatan mungkin
berkurangE mengancam penglihatan.
P&ap&olife&aif ukti oklusi (cotton wool spot). ?ena menjadi ireguler dan mungkin
terlihat membentuk lingkaran. #englihatan normal.
P&olife&aif #erubahan oklusi menyebabkan pelepasan substansi +asoproli"erati"
dari retina yang menyebabkan pertumbuhan pembuluh darah baru di
lempeng optik (>?D) atau di tempat lain pada retina (>?:).
#englihatan normal, mengancam penglihatan.
Tahap Deskripsi
an/u #erubahan proli"erati" dapat menyebabkan perdarahan ke dalam
+itreus atau antara +itreus dan retina. Retina juga dapat tertarik dari
epitel pigmen di bawahnya oleh proli"erasi "ibrosa yang berkaitan
dengan pertumbuhan pembuluh darah baru. #englihatan berkurang,sering akut dengan perdarahan +itreusE mengancam penglihatan.
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
6/25
Early Treatment Diabetik Retinopathy Study Research Group (ETDRS)membagiretinopati diabetik atas nonproliferatif dan proliferatif.Retinopati diabetik
digolongkan ke dalam retinopati diabetik non proliferatif (RDNP) apabila hanyaditemukan perubahan mikrovaskular dalam retina.Neovaskuler merupakan tanda
khas retinopati diabetik proliferatif.1
abel 2 6 lasi"ikasi Retinopati Diabetik berdasarkan :DR/$,?D) yang mencakup
$7- dari daerah diskus tanpa disertai perdarahan preretina atau
+itreus, atau neo+askular dimana saja di retina (>?:) tanpa
disertai perdarahan preretina atau +itreus.
1. Retinopati proli"erati" risiko tinggi 6 apabila ditemukan 3 atau -dari "aktor resiko sebagai berikut, a) ditemukan pembuluh darah
baru dimana saja di retina, b) ditemukan pembuluh darah baru pada
atau dekat diskus optikus, c) pembuluh darah baru yang tergolong
sedang atau berat yang mencakup G H daerah diskus, d) perdarahan
+itreus. 1danya pembuluh darah baru yang jelas pada diskus
optikus atau setiap adanya pembuluh darah baru yang disertai
perdarahn, merupakan dua gambaran yang paling sering ditemukan
pada retinopati proli"erati" dengan resiko tinggi.
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
7/25
Gambar 4 : Funduskopi pada NPDR. Mikroneurisma, hemorrhagesintraretina (kepala
panah terbuka), hard exudatesmerupakan deposit lipid pada retina (panah), cotton-
wool spotsmenandakan infark serabut saraf dan eksudat halus (kepala panah
hitam). (Dikutip dari kepustakaan )
Gambar ! : Funduskopi pada PDR. "anda panah menun#ukkan adan$a preretinal
neo%as&ularisation (Dikutip dari kepustakaan )
VII. Eiologi dan Paogenesis
Meskipun penyebab retinopati diabetik sampai saat ini belum diketahui secara pasti,
namun keadaan hiperglikemik lama dianggap sebagai "aktor resiko utama.8amanya terpapar
hiperglikemik menyebabkan perubahan "isiologi dan biokimia yang akhinya menyebabkan
perubahan kerusakan endotel pembuluh darah. #erubahan abnormalitas sebagian besar
hematologi dan biokimia telah dihubungkan dengan pre+alensi dan beratnya retinopati antara
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
8/25
lain 6 $) adhesi platelet yang meningkat, 2) agregasi eritrosit yang meningkat, 3) abnormalitas
lipid serum, -) "ibrinolisis yang tidak sempurna, -) abnormalitas serum dan +iskositas darah.
Retina merupakan suatu struktur berlapis ganda dari "otoreseptor dan sel sara".esehatan
dan akti+itas metabolisme retina sangat tergantung pada jaringan kapiler retina.apiler retina
membentuk jaringan yang menyebar ke seluruh permukaan retina kecuali suatu daerah yangdisebut "o+ea.elainan dasar dari berbagai bentuk retinopati diabetik terletak pada kapiler
retina tersebut.Dinding kapiler retina terdiri dari tiga lapisan dari luar ke dalam yaitu sel
perisit, membrana basalis dan sel endotel./el perisit dan sel endotel dihubungkan oleh pori
yang terdapat pada membrana sel yang terletak diantara keduanya. Dalam keadaan normal,
perbandingan jumlah sel perisit dan sel endotel retina adalah $6$ sedangkan pada kapiler
peri"er yang lain perbandingan tersebut mencapai 2%6$. /el perisit ber"ungsi mempertahankan
struktur kapiler, mengatur kontraktilitas, membantu mempertahankan "ungsi barrier dan
transportasi kapiler serta mengendalikan proli"erasi endotel.Membran basalis ber"ungsi
sebagai barrier dengan mempertahankan permeabilitas kapiler agar tidak terjadi kebocoran.
/el endotel saling berikatan erat satu sama lain dan bersamasama dengan matriks ekstrasel
dari membran basalis membentuk barrier yang bersi"at selekti" terhadap beberapa jenis
protein dan molekul kecil termasuk bahan kontras "louresensi yang digunakan untuk
diagnosis penyakit kapiler retina.'
#erubahan histopatologis kapiler retina pada retinopati diabetik dimulai dari penebalan
membrane basalis, hilangnya perisit dan proli"erasi endotel, dimana pada keadaan lanjut,
perbandingan antara sel endotel dan sel perisit mencapai $%6$. #ato"isiologi retinopati
diabetik melibatkan lima proses dasar yang terjadi di tingkat kapiler yaitu ($) pembentukkan
mikroaneurisma, (2) peningkatan permeabilitas pembuluh darah, (3) penyumbatan pembuluh
darah, (-) proli"erasi pembuluh darah baru (neo+ascular) dan jaringan "ibrosa di retina, (5)kontraksi dari jaringan "ibrous kapiler dan jaringan +itreus. #enyumbatan dan hilangnya
per"usi menyebabkan iskemia retina sedangkan kebocoran dapat terjadi pada semua
komponen darah.'"!
Retinopati diabetik merupakan mikroangiopati okuler akibat gangguan metabolik yang
mempengaruhi tiga proses biokimiawi yang berkaitan dengan hiperglikemia yaitu jalur
poliol, glikasi nonen;imatik dan protein kinase A.('"1)
Balur #oliol
!iperglikemik yang berlangsung lama akan menyebabkan produksi berlebihan serta
akumulasi dari poliol, yaitu suatu senyawa gula dan alkohol, dalam jaringan termasuk di
lensa dan sara" optik. /alah satu si"at dari senyawa poliol adalah tidak dapat melewati
membrane basalis sehingga akan tertimbun dalam jumlah yang banyak dalam sel. /enyawa
poliol menyebabkan peningkatan tekanan osmotik sel dan menimbulkan gangguan mor"ologi
maupun "ungsional sel.('"1)
9likasi >onen;imatik
9likasi non en;imatik terhadap protein dan asam deoksiribonukleat (D>1) yang terjadi
selama hiperglikemia dapat menghambat akti+itas en;im dan keutuhan D>1. #rotein yang
terglikosilasi membentuk radikal bebas dan akan menyebabkan perubahan "ungsi sel.('"1)
#rotein inase A
#rotein inase A diketahui memiliki pengaruh terhadap permeabilitas +askular, kontraktilitas,sintesis membrane basalis dan proli"erasi sel +askular.Dalam kondisi hiperglikemia, akti+itas
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
9/25
#A di retina dan sel endotel meningkat akibat peningkatan sintesis de novodari
diasilgliserol, yaitu suatu regulator #A, dari glukosa.('"1)
abel 3. !ipotesis Mengenai Mekanisme Retinopati Diabetik
($)
-e%anisme 2a&a Ke&/a Te&api
Aldose
&edu%ase
Meningkatkan produksi
sorbitol, menyebabkan
kerusakan sel.
1ldose reduktase
inhibitor
Inflamasi Meningkatkan perlekatan
leukosit pada endotel kapiler,
hipoksia, kebocoran, edema
macula.
1spirin
P&oein Kinase
2
Mengakti"kan ?:9=,
diakti"kan oleh D19 pada
hiperglikemia.
*nhibitor terhadap
#A *so"orm
-e%anisme Aara erja erapi
Ni&i O3ide
5nhase
Meningkatkan produksi
radikal bebas, meningkatkan
?:9=.
1mioguanidin
-engham*a
e%sp&esi gen
Menyebabkan hambatan
terhadap jalur metabolisme
sel.
elum ada
Apoposis sel
pe&isi dan sel
endoel %apile&&eina
#enurunan aliran darah ke
retina, meningkatkan hipoksia.
elum ada
VE6$ Meningkat pada hipoksia
retina, menimbulkan
kebocoran , edema makula,
neo+askular.
=otokoagulasi
panretinal
PED$ Menghambat neo+askularisasi,
menurun pada hiperglikemia.
*nduksi produksi
#:D= oleh gen #:D=
67 dan I6$0I Merangsang neo+askularisasi. !ipo"isektomi, G!
receptor bloc"er#
ocreotide
PKC= protein kinase C !EG"= #ascular endothel $ro%th &actor D'G= diacyl$lycerol
RS= reacti#e oy$en species 'GE= ad#anced $lycation end*product PED"= pi$ment*
epithelium*deri#ed &actor G"= $ro%th &actor +G"*+= insulin*like $ro%th &actor +,1
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
10/25
9ambar 5 6 Cklusi Mikro+askular pada RetinopatiDiabetik
(Dikutip dari kepustakaan $%)
/ebagai hasil dari perubahan mikro+askular tersebut adalah terjadinya oklusi
mikro+askular yang menyebabkan hipoksia retina.!ilangnya per"usi (nonperfussion) akibat
oklusi dan penumpukan leukosit kemudian menyebabkan iskemia retina sedangkan
kebocoran dapat terjadi pada semua komponen darah.!al ini menimbulkan area non per"usi
yang luas dan kebocoran darah atau plasma melalui endotel yang rusak.Airi khas dari stadium
ini adalah cotton wool spot$:"ek dari hipoksia retina yaitu arterio+enous shunt.1? shunt
berkaitan dengan oklusi kapiler dari arterioles dan +enules. *nilah yang disebut
dengan%ntraretinal microvascular abnormalities (%R&')$/elain itu, dapat ditemukan dot
hemorrhage dan +ena yang seperti manikmanik.
9ambar ' 6 1kibat dari *skemik Retina pada Retinopati Diabetik
(Dikutip dari kepustakaan $%)
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
11/25
9ambar 6%ntraretinal &icrovascular 'bnormalities (%R&')#berlokasi di retinasuper"icial berdekatan dengan area non per"usi.
(Dikutip dari kepustakaan $%)
!ilangnya sel perisit pada hiperglikemia menyebabkan antara lain terganggunya
"ungsi barrier, kelemahan dinding kapiler serta meningkatnya tekanan intraluminer kapiler.
elemahan "isik dari dinding kapiler menyebabkan terbentuknyasaccularpada dinding
pembuluh darah yang dikenal dengan mi"roaneurismayang kemudian bisa menyebabkan
kebocoran atau menjadi thrombus.onsekuensi dari meningkatnya permeabilitas +askular
!al ini adalah rusaknya barrier darahretina sehingga terjadi kebocoran plasma ke dalam
retina yang menimbulkan edema macula$:dema ini dapat bersi"at di"us ataupun local.:dema
ini tampak sebagai retina yang menebal dan keruh disertai mikroaneurisma dan eksudatintraretina sehingga terbentuk ;ona eksudat kuning kaya lemak bentuk bundar (hard
e*udates) di sekitar mikroaneurisma dan paling sering berpusat di bagian temporal makula. $%
#erdarahan dapat terjadi pada semua lapisan retina dan berbentuk nyala api karena
lokasinya di dalam lapisan serat sara" yang berorientasi hori;ontal. /edangkan perdarahan
bentuk titiktitik (dot hemorrhage)atau bercak terletak di lapisan retina yang lebih dalam
tempat selsel akson berorientasi +ertical.#erdarahan terjadi akibat kebocoran eritrosit,
eksudat terjadi akibat kebocoran dan deposisi lipoprotein plasma, sedangkan edema terjadi
akibat kebocoran cairan plasma.$%,$$
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
12/25
9ambar < 6 1kibat dari #eningkatan #ermeabilitas ?askular pada Retinopati Diabetik
(Dikutip dari kepustakaan $%)
#ada retina yang iskemik, "aktor angiogenik seperti vascular endothelial growth
factor (+EG,) dan insulin!li"e growth factor! (%G,!)diproduksi.=aktor"aktor ini
menyebabkan pembentukan pembuluh darah baru pada area preretina dan ner+us optik (#DR)
serta iris (rubeosis iridis).>eo+askularisasi dapat terjadi pada diskus (>?D) atau dimana saja
(>?:).($%)
9ambar 0 6 8okasi >?D
dan >?:
(Dikutip dari kepustakaan
$%)
#embuluh darah baru yang terbentuk hanya terdiri dari satu lapisan sel endotel tanpa
sel perisit dan membrane basalis sehingga bersi"at sangat rapuh dan mudah mengalami
perdarahan.#embuluh darah baru tersebut sangat berbahaya karena bertumbuhnya secara
abnormal keluar dari retina dan meluas sampai ke +itreus, menyebabkan perdarahan disana
dan dapat menimbulkan kebutaan. #erdarahan ke dalam +itreus akan menghalangi transmisi
cahaya ke dalam mata dan memberi penampakan berupa bercak warna merah, abuabu, atau
hitam pada lapangan penglihatan. 1pabila perdarahan terus berulang, dapat terjadi jaringan
"ibrosis atau sikatriks pada retina. Cleh karena retina hanya berupa lapisan tipis yang terdiridari beberapa lapisan sel saja, maka sikatriks dan jaringan "ibrosis yang terjadi dapat menarik
retina sampai terlepas sehingga terjadi ablasio retina.(3,$%,$$)
VIII. 6e/ala Klini%
Retinopati diabetik biasanya asimtomatis untuk jangka waktu yang lama. !anya pada
stadium akhir dengan adanya keterlibatan macular atau hemorrhages +itreus maka pasien
akan menderita kegagalan +isual dan buta mendadak. 9ejala klinis retinopati diabetik
proli"erati" dibedakan menjadi dua yaitu gejala subjekti" dan gejala obyekti".$,2,$$
9ejala /ubjekti" yang dapat dirasakan 6
esulitan membaca
#englihatan kabur disebabkan karena edema macula
#englihatan ganda
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
13/25
#englihatan tibatiba menurun pada satu mata
Melihat lingkaranlingkaran cahaya jika telah terjadi perdarahan +itreus
Melihat bintik gelap I cahaya kelapkelip 9ejala objekti" pada retina yang dapat dilihat yaitu 6
Mikroaneurisma, merupakan penonjolan dinding kapiler terutama daerah +ena dengan bentuk
berupa bintik merah kecil yang terletak dekat pembuluh darah terutama polus posterior.
Mikroaneurisma terletak pada lapisan nuclear dalam dan merupakan lesi awal yang dapat
dideteksi secara klinis. Mikroaneurisma berupa titik merah yang bulat dan kecil, awalnya
tampak pada temporal dari "o+ea. #erdarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan bercak yang
biasanya terletak dekat mikroaneurisma dipolus posterior.
9ambar $% 6 Mikroaneurisma dan hemorrhagespada bac"round diabetic retinopathy
(Dikutip dari kepustakaan $%)
9ambar $$ 6=1 menunjukkan titik hiperlusen yang menunjukkan mikroaneurisma non
trombosis.(Dikutip dari kepustakaan $%)
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
14/25
#erubahan pembuluh darah berupa dilatasi pembuluh darah dengan lumennya ireguler dan
berkelokkelok sepertisausage!li"e.
9ambar $26 Dilatasi ?ena
(Dikutip dari kepustakaan $%)
ard e*udatemerupakan in"iltrasi lipid ke dalam retina. 9ambarannyakhusus yaitu
iregular, kekuningkuningan. #ada permulaan eksudat pungtata membesar dan bergabung.
:ksudat ini dapat muncul dan hilang dalam beberapa minggu.
9ambar $3 6ard E*udates
(Dikutip dari kepustakaan $%)
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
15/25
9ambar $- 6 =1ard E*udates menunjukkan hipo"luoresens.
(Dikutip dari kepustakaan $%)
Soft e*udateyang sering disebut cotton wool patchesmerupakan iskemia retina. #ada
pemeriksaan o"talmoskopi akan terlihat bercak berwarna kuning bersi"at di"us dan berwarna
putih. iasanya terletak dibagian tepi daerah nonirigasi dan dihubungkan dengan iskemia
retina.
9ambar $5 6Cotton -ool Spotspada o"talmologi dan =1(Dikutip dari kepustakaan $%)
:dema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah makula (macula
edema) sehingga sangat mengganggu tajam penglihatan. :dema retina awalnya terjadi antara
lapisan pleksi"orm luar dan lapisan nucleus dalam.
#embuluh darah baru ( >eo+askularisasi ) pada retina biasanya terletak dipermukaan
jaringan. ampak sebagai pembuluh yang berkelokkelok, dalam, berkelompok dan ireguler.
Mulamula terletak dalam jaringan retina, kemudian berkembang ke daerah preretinal
kemudian ke badan kaca. #ecahnya neo+askularisasi pada daerahdaerah ini dapat
menimbulkan perdarahan retina, perdarahan subhialoid (preretinal) maupun perdarahan
badan kaca.
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
16/25
9ambar $' 6 >?Dsevere dan >?:severe
(dikutip dari kepustakaan $%)
9ambar $ 6 Retinopati Diabetik Resiko tinggi yang disertaiperdarahan +itreus
(Dikutip dari kepustakaan $%)
#erbedaan antara >#DR dan #DR$,5,,$%
NPDR PDR
-i%&oaneu&isma (8) Mikroaneurisma (J)
Pe&da&ahan in&a&eina (8) #erdarahan intraretina (J)
7a&d e%suda (8) !ard eksudat (J)
Oedem &eina(8) Cedem retina (J)
Cotton Wool Spots (8) Cotton -ool Spots (J)IR-A (8) *RM1(J)
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
17/25
Neo9as%ula&isasi (0) >eo+askularisasi (J)
Pe&da&ahan Vi&eous (0) #erdarahan ?itreous (J)
Pelepasan &eina se:a&a &a%si (0) #elepasan retina secara traksi (J)
I;. Diagnosis
Retinopati diabetik dan berbagai stadiumnya didiagnosis berdasarkan pemeriksaan
stereoskopik "undus dengan dilatasi pupil.C"talmoskopi dan "oto "unduskopi merupakangold
standardbagi penyakit ini.1ngiogra"i =luoresens(=1) digunakan untuk menentukan jika
pengobatan laser diindikasikan. =1 diberikan dengan cara menyuntikkan ;at "luorresens
secara intra+ena dan kemudian ;at tersebut melalui pembuluh darah akan sampai di "undus.
9ambar $< 6 >eo+askularisasi retina peri"er lebih terlihat jelas dengan angiography daripada
"unduskopi.
;. Penaala%sanaan
#rinsip utama penatalaksanaan dari retinopati diabetik adalah pencegahan. !al ini
dapat dicapai dengan memperhatikan halhal yang dapat mempengaruhi perkembangan
retinopati diabetik nonproli"erati" menjadi proli"erati".
$. #emeriksaan rutin pada ahli mata
#enderita diabetes melitus tipe * retinopati jarang timbul hingga lima tahun setelah
diagnosis. /edangkan pada sebagian besar penderita diabetes melitus tipe ** telah menderita
retinopati saat didiagnosis diabetes pertama kali.#asien pasien ini harus melakukan
pemeriksaan mata saat diagnosis ditegakkan.#asien wanita sangat beresiko perburukan
retinopati diabetik selama kehamilan. #emeriksaan secara umum direkomendasikan pada
pasien hamil pada semester pertama dan selanjutnya tergantung kebijakan ahli matanya.,
mu& aau Kehamilan
>mu& onse
D-?%ehamilan
Re%omendasi peme&i%saan
pe&ama %ali
Follow up&uin
minimal
%3% tahun Dalam waktu 5 tahun setelah
diagnosis
/etiap tahun
G3$ tahun /aat diagnosis /etiap tahun
!amil 1wal trimester pertama /etiap 3 bulan atau
sesuai kebijakan dokter
mata
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
18/25
erdasarkan beratnya retinopati dan risiko perburukan penglihatan, ahli mata mungkin
lebih memilih untuk megikuti perkembangan pasienpasien tertentu lebih sering karena
antisipasi kebutuhan untuk terapi.,
ormal atau mikroaneurisma yang sedikit /etiap tahun
Retinopati Diabetik non proli"erati" ringan /etiap 0 bulan
Retinopati Diabetik non proli"erati" /etiap ' bulan
Retinopati Diabetik non proli"erati" /etiap - bulan
:dema makula /etiap 2- bulan
Retinopati Diabetik proli"erati" /etiap 23 bulan
2. ontrol 9lukosa Darah dan !ipertensi
ntuk mengetahui kontrol glukosa darah terhadap retinopati diabetik,Diabeti" Control and
Cmplication Trial (DCCT)melakukan penelitian terhadap $--$ pasien dengan DM ipe *
yang belum disertai dengan retinopati dan yang sudah menderita RD>#. !asilnya adalahpasien yang tanpa retinopati dan mendapat terapi intensi" selama 3' bulan mengalami
penurunan resiko terjadi retinopati sebesar '& sedangkan pasien dengan RD># dapat
mencegah resiko perburukan retinopati sebesar 5-&. #ada penelitian yang dilakukan .nited
/ingdom 0rospective Diabetes Study (./0DS)pada penderita DM ipe ** dengan terapi
intensi" menunjukkan bahwa setiap penurunan !b1$c sebesar $& akan diikuti dengan
penurunan resiko komplikasi mikro+askular sebesar 35&. !asil penelitian DAA dan
#D/ tersebut memperihatkan bahwa meskipun kontrol glukosa darah secara intensi" tidak
dapat mencegah terjadinya retinopati diabetik secara sempurna, namun dapat mengurangi
resiko timbulnya retinopati diabetik dan memburuknya retinopati diabetikyang sudah
ada./ecara klinik, kontrol glukosa darah yang baik dapat melindungi +isus dan mengurangi
resiko kemungkinan menjalani terapi "otokoagulasi dengan sinar laser. #D/ menunjukkanbahwa control hipertensi juga menguntungkan mengurangi progresi dari retinopati dan
kehilangan penglihatan. '"",
3. =otokoagulasi'"1"'"''
#erkembangan neo+askuler memegang peranan penting dalam progresi retinopati
diabetik.omplikasi dari retinopati diabetik proli"erati" dapat meyebabkan kehilangan
penglihatan yang berat jika tidak diterapi./uatu uji klinik yang dilakukan oleh1ational
%nstitute of ealth di 1merika /erikat jelas menunjukkan bahwa pengobatan "otokoagulasi
dengan sinar laser apabila dilakukan tepat pada waktunya, sangat e"ekti" untuk pasien dengan
retinopati diabetik proli"erati" dan edema makula untuk mencegah hilangnya "ungsi
penglihatan akibat perdarahan +itreus dan ablasio retina. *ndikasi terapi "otokoagulasi adalahretinopati diabetik proli"erati", edema macula dan neo+askularisasiyang terletak pada sudut
bilik anterior. 1da 3 metode terapi "otokoagulasi yaitu 6'"1","'"
$)scatter (panretinal) photocoagulation 2 0R0, dilakukan pada kasus dengan kemunduran
+isus yang cepat atau retinopati diabetik resiko tinggi dan untuk menghilangkan neo+askular
dan mencegah neo+askularisasi progresi" nantinya pada sara" optikus dan pada permukaan
retina atau pada sudut bilik anterior dengan cara menyinari $.%%%2.%%% sinar laser ke daerah
retina yang jauh dari macula untuk menyusutkan neo+askular.
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
19/25
9ambar $0 6 ahaptahap #R#
(Dikutip dari kepustakaan $%)
2)focal photocoagulation, ditujukan pada mikroaneurisma atau lesi mikro+askular di tengah
cincin hard e*udates yang terletak 5%%3%%% Km dari tengah "o+ea. eknik ini mengalami
bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan edema macula.
3)grid photocoagulation, suatu teknik penggunaan sinar laser dimana pembakaran dengan
bentuk kisikisi diarahkan pada daerah edema yang di"us. erapi edema macula sering
dilakukan dengan menggunakan kombinasifocal dangrid photocoagulation.
9ambar 2%. #anretinal "otokoagulasi pada #DR
(Dikutip dari kepustakaan $%)
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
20/25
9ambar 2$. 9rip "otokoagulasi untuk diabetik makular edema
(Dikutip dari kepustakaan 2)
-. *njeksi 1nti ?:9=
e+aci;umab (1+astin) adalah rekombinan anti?:9= manusia. /ebuah studi baru
baru ini diusulkan menggunakan be+aci;um intra+itreus untuk degenerasi makula terkait
usia. Dalam kasus ini, 2- jam setelah perawatan kita melihat pengurangan dramatis dari
neo+askularisasi iris, dan tidak kambuh dalam waktu tindak lanjut $% hari. #engobatan
dengan be+aci;umab tampaknya memiliki pengaruh yang cepat dan kuat pada
neo+askularisasi patologis.1+astin merupakan anti angiogenik yang tidak hanya menahan dan
mencegah pertumbuhan prolirerasi sel endotel +askular tapi juga menyebabkan regresi
+askular oleh karena peningkatan kematian sel endotel. ntuk pengunaan okuler, a+astindiberikan +ia intra +itreal injeksi ke dalam +itreus melewati pars plana dengan dosis %,$
m8.8ucentis merupakan +ersi modi"ikasi dari a+astin yang khusus dimodi"ikasi untuk
penggunaan di okuler +ia intra +itreal dengan dosis %,%5 m8.'"1"+"'
5. ?itrektomi
?itrektomi dini perlu dilakukan pada pasien yang mengalami kekeruhan (opacity)
+itreus dan yang mengalami neo+askularisasi akti".?itrektomi dapat juga membantu bagi
pasien dengan neo+askularisasi yang ekstensi" atau yang mengalami proli"erasi "ibro+askuler.
/elain itu, +itrektomi juga diindikasikan bagi pasien yang mengalami ablasio retina,
perdarahan +itreus setelah "otokoagulasi, RD# berat, dan perdarahan +itreus yang tidak
mengalami perbaikan.$"1"+
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
21/25
9ambar 22 6 ?itrektomi
(D*kutip dari kepustakaan $%)
Diabetic Retinopathy +itrectomy Study (D+RS) melakukan clinical trial pada pasiendengan dengan diabetik retinopati proli"erati" berat. DR?/ menge+aluasi keuntungan pada
+itrektomi yang cepat ($' bulan setelah perdarahn +itreus) dengan yang terlambat ( setalah $
tahun) dengan perdarahan +itreous berat dan kehilangan penglihatan (572%%). #asien dengan
diabetes tipe $ secara jelas menunjukan keuntungan +itrektomi awal, tetapi tidak pada tipe
2.DRS+juga menunjukkan keuntungan +itrektomi awal dibandingkan dengan managemen
kon+ensional pada mata dengan retinopati diabetik proli"erati" yang sangat berat.,
;I. Kompli%asi'"'1"'"''
$. Rubeosis iridis progresi"
#enyakit ini merupakan komplikasi segmen anterior paling sering.>eo+askularisasi
pada iris (rubeosis iridis) merupakan suatu respon terhadap adanya hipoksia dan iskemia
retina akibat berbagai penyakit, baik pada mata maupun di luar mata yang paling sering
adalah retinopati diabetik. >eo+askularisasi iris pada awalnya terjadi pada tepi pupil sebagai
percabangan kecil, selanjutnya tumbuh dan membentuk membrane "ibro+askular pada
permukaan iris secara radial sampai ke sudut, meluas dari akar iris melewati ciliary
bodydansclera spurmencapai jaring trabekula sehingga menghambat pembuangan aLuous
dengan akibat intra ocular presure meningkat dan keadaan sudut masih terbuka./uatu saat
membrane "ibro+askular ini konstraksi menarik iris peri"er sehingga terjadi sinekia anteriorperi"er (#1/) sehingga sudut bilik mata depan tertutup dan tekanan intra okuler meningkat
sangat tinggi sehingga timbul reaksi radang intra okuler./epertiga pasien dengan rubeosis
iridis terdapat pada penderita retinopati diabetika. =rekuensi timbulnya rubeosis pada pasien
retinopati diabetika dipengaruhi oleh adanya tindakan bedah. *nsiden terjadinya rubeosis
iridis dilaporkan sekitar 25-2 & setelah tindakan +itrektomi, sedangkan timbulnya glaukoma
neo+askuler sekitar $%23& yang terjadi ' bulan pertama setelah dilakukan operasi.
2. 9laukoma neo+askular
9laukoma neo+askuler adalah glaukoma sudut tertutup sekunder yang terjadi akibat
pertumbuhan jaringan "ibro+askuler pada permukaan iris dan jaringan anyaman trabekula
yang menimbulkan gangguan aliran aLuous dan dapat meningkatkan tekanan intra okuler.
>ama lain dari glaukoma neo+askular ini adalah glaukoma hemoragik, glaukoma kongesti",
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
22/25
glaukoma trombotik dan glaukoma rubeotik. :tiologi biasanya berhubugan dengan
neo+askular pada iris (rubeosis iridis). >eo+askularisasi pada iris (rubeosis iridis) merupakan
suatu respon terhadap adanya hipoksia dan iskemia retina akibat berbagai penyakit, baik pada
mata maupun di luar mata yang paling sering adalah retinopati diabetik. >eo+askularisasi iris
pada awalnya terjadi pada tepi pupil sebagai percabangan kecil, selanjutnya tumbuh danmembentuk membrane "ibro+askuler pada permukaan iris secara radial sampai ke sudut,
meluas dari akar iris melewati ciliary body dan sclera spur mencapai jaring trabekula
sehingga menghambat pembuangan akuos dengan akibat *ntra Ccular #resure meningkat dan
keadaan sudut masih terbuka.
3. #erdarahan +itreus rekuren
#erdarahan +itreus sering terjadi pada retinopati diabetik proli"erati".#erdarahan +itreus
terjadi karena terbentuknya neo+askularisasi pada retina hingga ke rongga +itreus.#embuluh
darah baru yang tidak mempunyai struktur yang kuat dan mudah rapuh sehingga mudah
mengakibatkan perdarahan.#erdarahan +itreus memberi gambaran perdarahan pre
retina (subhyaloid) atau intragel.#erdarahan intragel termasuk didalamnya adalah anterior,
middle, posterior, atau keseluruhan badan +itreous.
9ejalanya adalah perkembangan secara tibatiba dari "loaters yang terjadi saat
perdarahan +itreous masih sedikit.#ada perdarahan badan kaca yang massi", pasien biassanya
mengeluh kehilangan penglihatan secara tibatiba.C"talmoskopi direk secara jauh
akanmenampakkan bayangan hitam yang berlawanan dengan sinar merah pada perdahan
+itreous yang masih sedikit dan tidak ada sinar merah jika perdarahan +itreous sudah banyak.
C"talmoskopi direk dan indirek menunjukkan adanya darah pada ruang
+itreous.ltrasonogra"i scan membantu untuk mendiagnosa perdarahan badan kaca.
4. 1blasio retinaMerupakan keadaan dimana terlepasnya lapisan neurosensori retina dari lapisan pigmen
epithelium.1blasio retina tidak menimbulkan nyeri, tetapi bisa menyebabkan gambaran
bentukbentuk ireguler yang melayanglayang atau kilatan cahaya, serta menyebabkan
penglihatan menjadi kabur.
;II. Diagnosis Banding
Diagnosis banding harus menyingkirkan penyakit +ascular retina lainnya,
adalah hipertensive retinopathy$$,2
Retinopati hipertensi adalah suatu kondisi dengan karakteristik perubahan
+askularisasi retina pada populasi yang menderita hipertensi.elainan ini pertama kali
dikemukakan oleh Marcus 9unn pada kurun ke$0 pada sekelompok penderita hipertensi dan
penyakit ginjal.andatanda pada retina yang diobser+asi adalah penyempitan arteriolar
secara general dan "okal, perlengketan atau nickingN arterio+enosa, perdarahan retina
dengan bentuk "lameshape dan blotshape, cottonwool spots, dan edema papilla. #ada tahun
$030, eith et al menunjukkan bahwa tandatanda retinopati ini dapat dipakai untuk
memprediksi mortalitas pada pasien hipertensi.($3)
Modi"ikasi klasi"ikasi /cheie oleh 1merican 1cademy o" Cphtalmology(0,,$3)
adium Ka&a%e&isi%
adium iada perubahan, a6+ O 263
adium I #enyempitan arteriolar yang hampir tidak terdeteksi.
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
23/25
adium II #enyempitan yang jelas dengan kelainan "okal6, Aopper wire
arteries, /il+er wire arteries, anking sign, /alus sign
adium III /tadium ** J perdarahan retina dan7atau eksudat
adium IV /tadium *** J papilledema
9ambar 2% 61. =unduskopi mata kiri pasien,25 tahun, dengan renal hipertensi
memperlihatkan whitecotton wool spot, deep "ocal intraretina periarteriolar transudat(=*#s), . 1ngiogram mempelihatkan area nonper"usi. (Dikutip dari kepustakaan0 )
erdasarkan penelitian, telah dibuat suatu tabel klasi"ikasi retinopati hipertensi
tergantung dari berat ringannya tandatanda yang kelihatan pada retina.($3)
9ambar 2.Mild !ypertensi+e Retinopathy. >icking 1? (panah putih) dan penyempitan "ocal arterioler (panah
hitam) (1). erlihat 1? nickhing (panah hitam) dan gambaran copper wiring pada arterioles (panah putih) ().
(dikutip dari kepustakaan 3)
Gambar 3$&oderate ypertensive Retinopathy$'+ nic"ing (panah putih) dan cotton wool spot (panah hitam)
(')$0erdarahan retina (panah hitam) dan gambaran cotton wool spot (panah putih) (4)$ (di"utip dari
"epusta"aan 3)
Gambar 5$ &ultipel cotton wool spot (panah putih) dan perdarahan retina (panah hitam) dan papiledema$
(di"utip dari "epusta"aan 3)
arakteristik utama pada diabetik retinopati yaitu perubahan parenkim dan +askuler
retina dimana pada retina ditemukan mikroaneurismata, perdarahannya dalam bentuk bercak
dan titik serta edema sirsinata, adanya edema retina dan gangguan "ungsi makula serta
+askularisasi retina dan badan kaca.. /ehingga dengan pemeriksaan laboratorium lengkap,
"unduskopi dan 1ngiogra"i "luorescein akan ditemukan kelainankelainan pada retinopati
diabetik yang berbeda dengan retinopati hipertensi" diantaranya pada retinopati hipertensi"
tidak ada mikroaneurisma.elainan makula6 pada retinopati hipertensi" makula menjadistar!
Reinopai Des%&ipsi Asosiasi sisemi%
-ild /atu atau lebih dari tanda berikut 6
#enyempitan arteioler menyeluruh atau
"okal, 1? nicking, dinding arterioler
lebih padat (sil+erwire)
1sosiasi ringan dengan
penyakit stroke, penyakit
jantung koroner dan mortalitas
kardio+askuler
-ode&ae Retinopati mild dengan satu atau lebih
tanda berikut 6
#erdarahan retina (blot, dot atau "lame
shape), microaneurysme, cottonwool,
hard e@udates
1sosiasi berat dengan
penyakit stroke, gagal jantung,
dis"ungsi renal dan mortalitas
kardio+askuler
A::ele&aed andatanda retinopati moderate
dengan edema papil 6 dapat disertai
dengan kebutaan
1sosiasi berat dengan
mortalitas dan gagal ginjal
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
24/25
shaped, sedangkan pada retinopati diabetik mengalami edema.apiler pada retinopati
hipertensi" menipis, sedangkan retinopati diabetik menebal (beading).
;III. P&ognosis
ontrol optimum glukosa darah (!b1$c &) dapat mempertahankan atau menunda
retinopati.!ipertensi arterial tambahan juga harus diobati (dengan tekanan darah disesuaikan
$-%7
7/23/2019 RETINOPATI DIABETIK (1)
25/25
DA$TAR P>TAKA
$. #andelaki . Retinopati Diabetik. /udoyo 14, /etyiohadi , 1lwi *, /imadibrata M,
/etiati /, editors. Retinopati Diabetik. Dalam 6 *lmu #enyakit Dalam. Bilid ***. :disi *?.
Bakarta6 #enerbit #usat #enerbitan *lmu #enyakit Dalam =akultas edokteran ni+ersitas
*ndonesiaE 2%%. p.$ew Sork6 /pringerE 2%%. p. 35, ''%, $20$32, ,
22ew Sork 6hiemeE 2%%%. p.2003%$, 3$-$
Top Related