RESUSITASI NEONATUS
Presentan : Rebecca Lasta Marissa H.0761050054
Pembimbing : dr. I.B. Eka Utama , SpA
Fisiologi Perinatal
• Resusitasi saat persalinan didesain untuk membantu bayi dalam transisi respirasi dan sirkulasi yang harus terjadi sesaat sesudah lahir :– Pengembangan paru– Membersihkan cairan paru pada fetus– Memberikan pertukaran udara yang efektif– Mengakhiri pirau sirkulasi kanan ke kiri
Fisiologi Perinatal
• Hal ini terjadi pada awal pernapasan• Hasilnya : – Ekspansi paru– Peningkatan tekanan parsial PO2 dari 25 mmHg
(fetus) menjadi 50-70 mmHg
Fisiologi Perinatal
• Peningkatan tekanan parsial PO2 terjadi akibat – Penurunan resistensi vaskular paru vasodilatasi– Penurunan aliran pirau kanan ke kiri yang melalui
duktus arteriosus– Penigkatan aliran balik vena ke atrium kiri– Peningkatan tekanan atrium kiri– Penghentian aliran pirau kanan ke kiri yang melalui
foramen ovale• Hasil akhir : konversi pola sirkulasi transisi dari
fetus ke neonatal.
Fisiologi Perinatal
• Penurunan perfusi dan oksigenasi jaringan menghasilkan penurunan fungsi jantung, namun fetus merespon hipoksia dengan menjadi apneu
• Penurunan oksigen menghasilkan : APNEU PRIMER
• Periode hipoksia berlanjut (pola pernapasan menjadi terengah-engah ireguler) berakhir menjadi APNEU SEKUNDER RESUSITASI NEONATUS
Definisi
WHAT
• Suatu PROSEDUR
WHO
• Pada BBL yang tidak dapat bernapas secara spontan dan teratutr
WHEN
• Saat LAHIR atau beberapa saat SETELAH LAHIR
Resusitasi Neonatus
• 10 % bayi baru lahir memerlukan bantuan pernapasan.
• < 1 % membutuhkan resusitasi yang ekstensif
TEKNIK ATAU CARA MELAKUKAN RESUSITASI BBL
• Persiapan dan antisipasi sebelum tindakan : HANDS• Pencegahan infeksi dengan melakukan standar
pencegahan infeksi• Persiapan peralatan dan obat-obatan• Persiapan keluarga• Persetujuan tindakan medis• Persiapan dan antisipasi untuk menjaga bayi tetap
hangat • Menilai faktor resiko
RESUSITASI NEONATUS
• 2 karakteristik vital yang harus simultan
RESPIRASI Denyut Jantung
Apnea, gasping, labored, or unlabored breathing
< atau > 100 kali denyut jantung per menit
Penilaian BBL
• Apakah bayi lahir cukup bulan?• Apakah bayi bernapas adekuat atau
menangis?• Apakah tonus otot baik?
Identifikasi
• Bila ketiga pertanyaan, dijawab “YA”• Bayi tidak memerlukan resusitasi,
tidak perlu dipisahkan dari ibu• Dikeringkan, bersentuhan kulit dengan kulit (ibu
dengan bayi)• Dibungkus dengan kain kering• Observasi pernapasan dan aktivitas
Identifikasi
• Bila salah satu dari 3 pertanyaan dijawab “TIDAK”• HARUS mendapat 1 atau lebih urutan tindakan :
A. Tahap inisiasi stabilisasi/langkah awal (dihangatkan, bersihkan jalan napas, keringkan, stimulasi)
B. VentilasiC. Kompresi DadaD. Pemberian Obat-obatan / Ekspansi Volume
1. Langkah Awal Resusitasi
• Memberikan kehangatan • Memposisikan bayi dan
membuka/membersihkan jalan napas• Mengeringkan sambil merangsang taktil • Memposisikan kembali• Menilai bayiTHE GOLDEN MINUTES : 60 detik pertama > langkah awal, reevaluasi, memulai ventilasi.
2. Ventilasi Tekanan Positif
Indikasi :• Bayi tetap apnea setelah stimulasi atau
pernapasan tidak adekuat, dan/atau • Frekuensi jantung kurang dari 100 kali/menit
setelah dilakukan langkah awal.
Ventilasi Tekanan Positif
• Peralatan :– Balon Mengembang Sendiri (self inflating bag),– Balon Tidak Mengembang Sendiri (flow inflating
bag), atau – T-piece resuscitation.
Ventilasi Tekanan Positif
• Cara : Persiapkan alat & Pastikan alat bekerja baik
Operator berdiri di sisi kepala/samping bayi, sungkup diletakkan.
Pompa balon resusitasi tekanan awal 30 cm H2O, selanjutnya 15-20 cm H2O.
Frekuensi : 40-60 x / menit
Ventilasi Tekanan Positif
• Cara : Ventilasi tekanan positif dilakukan selama 30 detik sebanyak 20-30 kali, dengan fase ekspirasi lebih lama dari fase inspirasi.
Setelah 30 detik ventilasi, dilakukan penilaian frekuensi jantung.
FJ < 60 kali/menit -> kompresi dada dan ventilasi tekanan positif tetap dilanjutkan secara
terkoordinasi. FJ > 60 kali / menit, hentikan kompresi dada dan ventilasi tekanan positif
dilanjutkan sampai frekuensi jantung mencapai 100 kali/menit atau lebih dan bayi bernapas spontan
Ventilasi Tekanan Positif
• Bila ventilasi tidak adekuat yang ditandai dengan tidak terjadinya perbaikan frekuensi jantung, periksa gerakan dada.
LANGKAH KOREKSI VENTILASI
Langkah koreksi ventilasi
• Memperbaiki lekatan sungkup wajah• Memperbaiki posisi kepala• Bila terdapat sekret dalam jalan napas, isap
sekretnya• Usahakan mulut sedikit terbuka• Bila tekanan kurang, naikkan tekanan saat
meremas balon
Penggunaan oksigen
• Saturasi oksihemoglobin janin di dalam rahim rata-rata 60%, anak dan dewasa 95-100%.
• Penelitian : BCB setelah persalinan tanpa komplikasi dan inisiasi pernapasan : butuh waktu beberapa menit - 10 menit, untuk men capai saturasi 90%.
Penggunaan oksigen
• Bayi kurang bulan : HATI-HATI ! penggunaan oksigen tambahan -> terjadinya hiperoksia.
3. Kompresi Dada
• Penekanan yang teratur pada tulang dada ke arah tulang belakang sehingga meningkatkan tekanan intratoraks dan memperbaiki sirkulasi darah ke seluruh organ vital tubuh
Kompresi Dada
• Indikasi :• Bila FJ bayi < 60 kali/menit walaupun telah
dilakukan VTP efektif dengan oksigen tambahan selama 30 detik.
Kompresi Dada
• Cara : • Perlu dua orang (1 kompresi dada dan 1 ventilasi)• Lokasi sepertiga bawah tulang dada (di antara
ujung tulang dada dan garis khayal yang menghubungkan kedua putting susu, atau satu jari di bawah garis khayal.
• Tempatkan kedua ibu jari atau kedua jari sedikit di atas/superior sifoid. Hindari penekanan langsung pada sifoid
Kompresi Dada
• Teknik yang dianjurkan :– Kedua ibu jari di atas sternum dan jari lain melingkar di
bawah bayi menyangga tulang belakang/punggung -> PALING MENGUNTUNGKAN!
– Dua Jari• Kompresi dada dan ventilasi : rasio 3: 1 90 kompresi : 30 inflasi -> 120 kegiatan 1 menit*kompresi sedalam 1/3 diameter anteroposterior dada
Kompresi Dada
• Komplikasi : - Trauma organ dalam : hati, jantung, paru- Tulang rusuk mudah rapuh dan patah.
4. Pemberian Obat atau Cairan
• Indikasi : • FJ tetap < 60 kali/menit meskipun telah diberikan VTP
dan kompresi dada secara terkoordinasi, • tindakan pertama ialah memastikan bahwa ventilasi
dan kompresi dada dilakukan secara optimal dan menggunakan oksigen 100%.
• Setelah hal ini dipastikan dan frekuensi jantung tetap di bawah 60 kali/menit, obat perlu diberikan.,
Kapan tindakan resusitasi dihentikan?
• Pada BBL yang denyut jantungnya tidak terdeteksi selama 10 menit.