OD Katarak Senilis Imatur dan Pterigium OS Pseudofakia dan Glaukoma Kronis
Pembimbing:dr. Bagas Kumoro, Sp.M
Khadijah Nur Al Firdausi092011101036
Responsi
I. IdentitasNama : Ny. SUmur : 76 tahunAlamat : Jl. Sultan Agung I/217 JemberSuku : JawaAgama : IslamPekerjaan : Tidak bekerjaPendidikan : SDStatus : MenikahNo. RM : 12.42.20Tanggal Pemeriksaan : 5 Januari 2013
II. AnamnesisKeluhan Utama :
Mata kanan dan kiri buram.
Riwayat Penyakit Sekarang :OD : 5 tahun yang lalu, pasien mengatakan penglihatan mata kanannya terasa buram. Pasien baru dapat melihat benda pada jarak 4 meter. Keadaan tersebut dialami secara perlahan dan tidak tiba-tiba. Pasien mengaku matanya tidak merah. Pasien terkadang merasakan nyeri/kemeng pada mata kanannya. Tidak melihat seperti pelangi saat melihat lampu. Tidak seperti melihat dalam terowongan. Pasien tidak melihat benda seperti tertutup kabut. Tidak silau saat melihat lampu. Pasien bisa membedakan dan melihat warna, melihat garis lurus tetap lurus, melihat benda tampak sesuai ukurannya, tidak lebih besar atau lebih kecil. Karena bagi pasien belum mengganggu aktivitasnya, pasien membiarkan dan tidak memeriksakan matanya ke dokter.
3,5 tahun yang lalu, pasien merasa matanya semakin kabur, pasien hanya dapat melihat gerakan benda pada jarak 1 meter. Mata pasien tidak merah. Pasien juga merasa melihat seperti di terowongan. Pasien tidak melihat pelangi di sekitar lampu. Pasien terkadang merasakan nyeri/kemeng pada mata kanannya. Pasien tidak melihat benda seperti tertutup kabut. Tidak silau saat melihat lampu. Pasien bisa membedakan dan melihat warna, melihat garis lurus tetap lurus, melihat benda tampak sesuai ukurannya, tidak lebih besar atau lebih kecil. Pasien kemudian memeriksakan matanya ke dokter mata. Menurut pasien, dokter mendiagnosis pasien dengan glaukoma. Dokter memberi terapi obat-obatan glaukoma. 3 bulan kemudian, pasien kembali karena keluhannya tidak berkurang. Oleh dokter pasien disarankan untuk operasi glaukoma dan pasien melakukannya.
5 hari yang lalu, pasien merasa mata kanannya tetap buram seperti sebelumnya. Pasien merasa pandangannya seperti tertutup kabut. Mata pasien tidak merah. Pasien merasa sedikit silau saat melihat lampu. Pasien tidak melihat benda ganda. Pasien merasa baik pagi atau senja penglihatannya sama saja. Pasien tidak melihat titik hitam/nyamuk yang tidak bergerak. Pasien tidak melihat seperti pelangi saat melihat lampu. Pasien merasa melihat di terowongan. Pasien bisa membedakan dan melihat warna, melihat garis lurus tetap lurus, melihat benda tampak sesuai ukurannya, tidak lebih besar atau lebih kecil. Pasien mengatakan bahwa sebelum pandangannya buram tidak pernah jatuh, tertusuk, dan terpukul pada matanya pada matanya. Karena sampai saat ini keluhan tetap seperti ini, maka pasien datang ke poli mata RSUD dr.Soebandi.
Pasien sering terpapar debu pada mata dikarenakan kondisi rumahnya yang sangat mudah berdebu.
OS : 1 tahun yang lalu, pasien mengatakan penglihatan mata kirinya terasa buram. Buram dirasakan perlahan dimana penglihatannya seperti tertutupi oleh kabut tipis. Meskipun buram, pasien masih dapat membaca huruf besar seperti pada papan iklan pada jarak 6 meter. Pasien mengatakan matanya tidak merah. Pasien tidak melihat benda ganda. Silau saat melihat lampu. Tidak melihat seperti pelangi saat melihat lampu. Pasien tidak merasakan nyeri/kemeng pada mata kirinya. Tidak seperti melihat dalam terowongan. Pasien bisa membedakan dan melihat warna, melihat garis lurus tetap lurus, melihat benda tampak sesuai ukurannya, tidak lebih besar atau lebih kecil. Karena bagi pasien hal ini mengganggu aktivitasnya, maka pasien memeriksakan matanya ke dokter. Menurut dokter, pasien menderita katarak dan disarankan untuk operasi. Namun, pasien tidak melakukannya. Dokter memberikan obat-obatan pada pasien.
2 bulan yang lalu, pasien mengatakan penglihatannya masih tertutupi dengan kabut. Pasien dapat melihat hitungan jari pada jarak 6 meter. Mata tidak merah. Silau saat melihat lampu. Tidak melihat seperti pelangi saat melihat lampu. Pasien tidak merasakan nyeri/kemeng pada mata kirinya. Tidak seperti melihat dalam terowongan. Pasien bisa membedakan dan melihat warna, melihat garis lurus tetap lurus, melihat benda tampak sesuai ukurannya, tidak lebih besar atau lebih kecil. Karena bagi pasien hal ini mengganggu aktivitasnya, pasien kembali memeriksakan ke dokter mata. Dokter menyarankan kembali untuk dilakukan operasi katarak, yang disetujui oleh pasien. Operasi dilakukan pada 27 Desember 2012 di RSD dr.Soebandi.
3 hari setelah operasi katarak, pasien merasa penglihatannya lebih baik tapi tetap buram, pasien dapat membaca tulisan pada cover buku dengan jarak 6 meter. Pasien mengeluhkan matanya sedikit merasa silau. Pasien sudah tidak melihat kabut lagi. Pasien tidak melihat benda ganda. Tidak melihat seperti pelangi saat melihat lampu. Pasien mengatakan matanya merah setelah operasi. Mata pasien tidak belekan. Tidak ngeres. Tidak gatal. Tidak berair. Pasien tidak merasakan nyeri/kemeng pada mata kirinya. Tidak mual muntah. Tidak seperti melihat dalam terowongan. Pasien bisa membedakan dan melihat warna, melihat garis lurus tetap lurus, melihat benda tampak sesuai ukurannya, tidak lebih besar atau lebih kecil. Karena sampai sekarang keluhan pasien tetap, maka pasien datang ke poli mata RSD dr.Soebandi.
Riwayat Penyakit Dahulu :Riwayat Diabetes Melitus (-) Trias klasik tidak adaRiwayat Hipertensi (+) Riwayat Trauma pada mata (-) Riwayat Penyakit Mata sebelumnya : OD Glaukoma, OS KatarakRiwayat Operasi pada mata sebelumnya : OD Op. GlaukomaOS Op. Katarak
Riwayat Penyakit Keluarga :Ibu pasien pernah menderita katarak sebelumnya.
Riwayat Pengobatan :Pasien pernah memeriksakan matanya ke dokter, namun pasien tidak ingat obat apa saja yang diberikan oleh dokter.
Riwayat Pemakaian Kacamata :Pasien pernah menggunakan kacamata sebelumnya.
III. Pemeriksaan FisikStatus Generalis
Keadaan umum : BaikKesadaran : Compos MentisTanda Vital :• Tekanan Darah : 140/90 mmHg• Nadi : 80 x/menit• Suhu : 36,7 °C• RR : 19 x/menit
Status OftalmologiPre Midriasil
OD OS
Visus 1/300 (Pin hole tidak maju, PI BSA)
6/12 (Pin hole tidak maju)
Palpebra Oedema (-)Hematoma (-)
Oedema (-)Hematoma (-)
Konjunctiva Hiperemia (-)Penebalan berbentuk segitiga menjalar ke kornea
Hiperemia konjunctiva (+)
Sklera Putih Putih
Kornea JernihCincin putih keabuan di perikornea
JernihCincin putih keabuan di perikornea
BMD Dangkal Cukup Dalam
Iris Coklat, Atrofi (-) Coklat, Atrofi (-)
Pupil RP (-), Ø sde, ireguler, leukokorea (+), anisokor
RP (-), ireguler, Ø sde, leukokorea (-), hitam, anisokor
OD OS
OD OS
Lensa Keruh sebagian Jernih
TIO 10,2 mmHg 23,1 mmHg
Post MidriasilOD
Visus 1/300 (PI BSA)
Pupil Leukokorea (+)
Lensa Keruh sebagian
Iris Shadow (+)
Fundus Refleks
(+) bayangan hitam di tengah dengan latar belakang oranye
Tes Isihara :OD sde OS pasien bisa melihat dan membedakan warna
Tes Konfrontasi :OD menyempit OS sedikit menyempit
Tes Amsler Grid :ODS Tdl
IV. ResumeWanita, 76 tahun, mengeluh mata kanan dan kiri buram. Mata kanan terasa buram sejak 5 tahun lalu. Pasien dapat melihat benda pada jarak 4 meter. Keadaan tersebut dialami secara perlahan. Mata pasien tidak merah. Pasien terkadang merasakan nyeri/kemeng pada mata kanannya. Sekitar 3,5 tahun yang lalu, matanya semakin kabur, pasien hanya dapat melihat gerakan benda pada jarak 1 meter. Pasien terkadang merasakan nyeri/kemeng pada mata kanannya. 3 bulan kemudian, pasien melakukan operasi glaukoma. 5 hari yang lalu, pasien merasa mata kanannya tetap buram seperti sebelumnya. Pandangannya seperti tertutup kabut. Mata tidak merah. Sedikit silau saat melihat lampu. Merasa melihat di terowongan. Bisa membedakan dan melihat warna, melihat garis lurus tetap lurus, melihat benda tampak sesuai ukurannya, tidak lebih besar atau lebih kecil.
1 tahun yang lalu, mata kiri terasa buram. Buram dirasakan perlahan. Penglihatan seperti tertutupi kabut tipis. Pasien dapat membaca huruf besar seperti pada papan iklan pada jarak 6 meter. Mata tidak merah. Silau saat melihat lampu. 2 bulan yang lalu, penglihatan masih tertutupi kabut. Pasien dapat melihat hitungan jari pada jarak 6 meter. Mata tidak merah. Silau saat melihat lampu. Pasien melakukan operasi katarak pada 27 Desember 2012 di RSD dr.Soebandi. 3 hari setelah operasi, pasien merasa penglihatannya lebih baik tapi tetap buram, Pasien mengeluhkan matanya tetap merasa silau. Mata merah setelah operasi.
Pemeriksaan FisikOD Pre Midriasil : Visus 1/300 (Pin hole tidak maju, PI BSA), Konjunctiva terdapat penebalan berbentuk segitiga menjalar ke kornea, cincin putih keabuan di perikornea, BMD dangkal, RP (-), pupil Ø sde, ireguler, leukokorea (+), anisokor, lensa keruh sebagian, TIO 10,2 mmHg.
OD Post Midriasil : Visus 1/300 (PI BSA), Leukokorea (+), Lensa keruh sebagian, iris shadow (+), fundus reflex (+) bayangan hitam di tengah dengan latar belakang oranye. OS Pre Midriasil : VOS 6/12 (Pin hole tidak maju). Hiperemia konjunctiva (+), cincin putih keabuan di perikornea, RP (-), pupil Ø sde, ireguler, leukokorea (+), anisokor, TIO 23,1 mmHg. Tes Isihara OS pasien bisa melihat dan membedakan warna. Tes Konfrontasi, OD menyempit, OS sedikit menyempit .
V. DiagnosisDiagnosis Kerja
OD Katarak Senilis Imatur dan PterigiumOS Pseudofakia dan Glaukoma Kronis
Diagnosis SekunderHipertensi Stage I
Diagnosis BandingODS Senile Makula DegenerasiODS Retinopati Hipertensi
VI. TerapiODCatarlent ED 4x1 tetes/hari
OSTimolol maleat eye drop 0,25% 2x1 tetes/hariPilokarpin 2-4 % eye drop 4x1 tetesAcetazolamid tab 250 mg 3x1Aspar K tab 3x1
VII. Plan Of ActionA. POA DIAGNOSIS
Slit Lamp ODS Funduskopi ODSGonioskopi OSTes lapang pandang OS
B. POA TERAPIo Slit Lamp ODS Bila pada pemeriksaan slit
lamp ODS ditemukan kelainan segmen anterior mata, maka diterapi sesuai penyebab, misal melihat tebal kekeruhan lensa dan melihat BMD.
o Funduskopi Bila pada pemeriksaan funduskopi ditemukan kelainan segmen posterior mata, maka diterapi sesuai penyebab, misal degenerasi makula senil, retinopati hipertensi, dan penggaungan papil saraf optik, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan lain sesuai indikasi dan memberi terapi sesuai penyebab.
Lapang pandang OS untuk menilai progresivitas penyakit Bila terdapat kelainan maka diterapi sesuai penyebab.
Gonioskopi OS Untuk melihat sudut pembuangan humor akuos sehingga dapat ditentukan jenis glaukoma Terapi sesuai penyebab.
POA EDUKASIMenjelaskan pada pasien bahwa :
Gangguan penglihatan pada mata kanan pasien disebabkan adanya lensa yang keruh dan disebut katarak.
Obat katarak dapat menghambat progresivitas katarak, tetapi tidak dapat memperbaiki penglihatan pasien, dikarenakan riwayat penyakit glaukomanya.
Selaput yang menebal di mata kanan merupakan penebalan dari jaringan luar mata yang dapat menjalar ke kornea mata dan mengganggu penglihatan.
Selama selaput yang menebal tersebut tidak menimbulkan keluhan, dan tidak mengenai kornea (sampai 3mm), maka tidak perlu diobati.
Jika dalam perjalanan ternyata selaput yang menebal tersebut menimbulkan keluhan dan atau meluas ke pupil, maka perlu diobati dan dilakukan operasi untuk menghilangkannya.
Pasien diminta mengurangi paparan mata terhadap debu.
POA EDUKASI
Menjelaskan pada pasien bahwa : Mata kiri pasien kabur disertai tekanan dalam bola mata
meningkat. Hal ini dikarenakan penyakit yang disebut glaukoma.
Glaukoma merupakan penyakit mata yang dapat berjalan lama sehingga perlu memeriksanan diri secara teratur min. 6 bulan sekali.
Penanganan glaukoma adalah dengan menjaga tekanan dalam bola mata tidak tinggi dengan obat-obatan, namun bila gagal selanjutnya dengan operasi.
Minum tidak boleh sekaligus banyak karena dapat menaikkan tekanan.
Tekanan darah naik cepat akan menaikkan tekanan bola mata.
Menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan bola mata seperti mengejan, batuk lama.
Lakukan pemeriksaan lapangan pandang dan papil saraf optik setiap 6 bulan sekali.
Bila muncul gejala seperti mata nyeri, mata merah, ataupun pandangan menjadi semakin kabur maka perlu segera kontrol.
POA REHABILITASIOS :
- Post operasi perlu kacamata + 3,00 D untuk membaca. - Dilakukan operasi jika dengan obat-obatan tidak dapat memperbaiki keadaan pasien.
OD :- Bila diperlukan dapat memakai kacamata untuk membantu melindungi mata dari debu.- Dilakukan operasi jika dengan obat-obatan perjalanan katarak tetap progresif.
TERIMA KASIH
Top Related