RENSTRA SDA
1. Prioritas program pada wilayah-wilayah sungai kewenangan Pemerintah
dan daerah perbatasan/terluar;
2. Program di bidang sungai dan pantai telah dilengkapi dengan kriteria
kesiapan yang memadai (desain, lahan, amdal/UKL-UPL);
3. Program pengendalian banjir dilaksanakan dengan prioritas pengurangan
titik banjir (Waktu, Kedalaman, Luas), dan penuntasan sistem
pengendalian banjir di dalam wilayah sungai.
4. Kegiatan pengamanan tebing secara selektif dibatasi pada sungai-sungai
yang kelongsoran tebingnya mengancam permukiman dan fasilitas umum
serta pada sungai-sungai yang sifatnya sebagai revitalisasi kawasan
sempadan;
Kebijakan Program TA 2015-2019(lanjutan)
5. Masing-masing BBWS/BWS menuntasi rencana pengendalian banjir dan
ketahanan air wilayah kerja masing-masing merujuk pada pola/master plan/hasil
studi, berupa peta wilayah sungai yang dilengkapi dengan peta rawan
banjir, rencana penanganan, status pelaksanaan, dan kebutuhan biayanya;
6. Percepatan upaya sertifikasi bendungan yang sudah siap
(desain, AMDAL, LARAP, izin lokasi, dan sudah masuk dalam RTRW);
7. Pembuatan MOU dan perjanjian kerjasama (PKS) antara Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk percepatan pembangunan
(sebelum kontrak) khususnya masalah pembebasan lahan termasuk
tegakan/bangunan di atasnya, permasalahan sosial, dan pengalokasian
anggaran;
8. Pelaksanaan kajian teknis sempadan sungai untuk mendukung program
pengendalian banjir (berpedoman pada PP No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai);
Kebijakan Program TA 2015-2019(lanjutan)
9. Fokus pada penyelesaian kegiatan yang cepat berfungsi secara keseluruhan
maupun bertahap (embung, revitalisasi situ, normalisasi sungai);
10. Penyelesaian program yang didanai dengan PHLN tepat waktu mengingat
tanggal berakhirnya PHLN;
11. Program–program dengan prioritas rendah ditunda pelaksanaannya;
12. Prasarana yang belum berfungsi diprioritaskan penyelesaiannya.
Kebijakan Program TA 2015-2019(lanjutan)
ARAHAN BIDANG SUNGAI DAN PANTAI
Memahami bahwa pengendalian banjir yang terbaik
adalah menghindarkan diri dari bermukim di daerah banjir;
Memahami penanganan sungai tidak cukup dengan upaya struktur saja,
perlu upaya non struktur berupa pengaturan dan penyiapan masyarakat
jika terjadi banjir yang melebihi kemampuan rencana upaya struktur;
Pengendalian daya rusak air dilakukan melalui pengelolaan resiko
banjir yg ditujukan untuk mengurangi kerugian banjir;
Mengarahkan pengendalian banjir dengan sasaran semakin berkurang-
nya daerah rawan banjir pada tingkat pengamanan tertentu;
Pelaksanaan konstruksi tanggul memerlukan pembebasan lahan
(untuk sempadan, tapak tanggul, dan bantaran) serta pekerjaan
drainase daerah di luar tanggul yang terhalang tanggul.
ARAHAN BIDANG SUNGAI DAN PANTAI
Pembebasan tanah menjadi tanggung jawab Pemda, pelaksanaan konstruksi
dapat dipercepat jika tidak ada lagi masalah tanah yang belum bebas.
Negosiasi harga dengan masyarakat diintensifkan agar proses pembayaran
pembebasan tanah dpt berjalan lancar.
Penyesuaian desain dengan kondisi lapangan perlu diperhatikan.
Perlunya antisipasi musim untuk pelaksanaan konstruksi.
Perlu ditinjau beberapa alternatif penanganan dan dipilih yang paling hemat.
Misalnya tidak perlu membangun konstruksi pelindung tebing sungai jika
kepentingan yang terancam (jalan, pemukiman dan lain-lain) dapat dipindahkan /
digeser dengan biaya yang lebih murah.
Pemeriksaaan dan inventarisasi secara rutin dan periodik terhadap bangunan-
bangunan sungai serta prasarana dan sarana penanggulangan bencana banjir dan
pengendalian banjir (walkthrough/audit teknis/ manajemen aset).
1. Penanganan abrasi pantai yang mengancam jiwa manusia dan
prasarana umum (jalan raya, bangunan bernilai sosial-budaya tinggi)
dan pantai pada pulau terluar untuk Menjaga Kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .
2. Pengamanan banjir di kawasan pantai (coastal floding) akibat kondisi
curah hujan tinggi dan drainase buruk yang di komplikasikan oleh
aktivitas badai dan pasang laut (sesaat) serta kenaikan muka air laut
dan tekanan penduduk (jangka panjang)
3. Stabilitas muara sungai dan saluran drainase yang langsung ke laut
untuk mendukung lalu lintas pelayaran dan pengendalian banjir.
4. Mendukung revitalisasi kawasan pantai.
7
Arah Kebijakan Pengamanan Pantai
Dilaksanakan
dengan Urutan Prioritas
8
Strategi Pengamanan Pantai
1. Memprioritaskan pembangunan konstruksi pengaman pantai untuk:
a. Menanggulangi kerusakan di daerah padat penduduk guna
mencegah, mengurangi korban jiwa.
b. Menanggulangi kerusakan yang mengancam permukiman dan
fasilitas umum.
c. Mencegah kerugian material lain, seperti kerusakan areal
pertanian, tambak, hutan mangrove, dan perkebunan.
2. Menyusun dan menerapkan program pemeliharaan yang berkelanjutan
(pemantauan, evaluasi, perbaikan, rehabilitasi).
3. Mendukung upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang kelestarian ekosistem pantai.
4. Menggunakan atau memanfaatkan bahan atau material ramah
lingkungan.
5. Meningkatkan anggaran di bidang Pengamanan Pantai.
6. Dalam disain mencantumkan komponen peningkatan kenaikan muka
air laut sebesar 0,5 m (contoh: penanganan reklamasi Pulau Nipah).
Output/outcome....?9
Pengelolaan dan
konservasi
waduk, embung, situ, sert
a bangunan penampung
air lainnya
• Berapa jumlah kawasan yang
dikonservasi....?
• Berapa luas kawasan yang
dikonservasi...?
• Berapa buah prasarana
sedimentasi yang
dibangun...?
• Berapa berkurangnya laju
erosi....?
• Berapa jumlah
waduk, embung, situ yang
dibangun...?
• Berapa volume
waduk, embung, situ yang
dibangun....?
• Berapa jumlah
waduk, embung, situ yang
direhab...?
• Berapa volume
waduk, embung, situ yang
direhab....?
Output/outcome....? (lanjutan)
10
Pengendalian banjir, lahar
gunung berapi, dan
pengamanan pantai
• Berapa panjang pembangunan
prasarana pengendalian banjir....?
• Berapa luas kawasan yang
dilindungi dari banjir...?
• Berapa buah prasarana
pengendalian lahar yang
dibangun....?
• Berapa volume sedimentasi yang
bisa ditahan...?
• Berapa panjang pembangunan
prasarana pengaman pantai....?
• Berapa luas kawasan yang
dilindungi dari erosi pantai....?
• Berapa panjang prasarana
pengendalian banjir yang
direhabilitasi....?
• Berapa luas yang berkurang
banjir....?
• Berapa panjang prasarana
pengendalian pengaman pantai
yang direhabilitasi....?
ARAH KEBIJAKAN BIDANG IRIGASITAHUN 2015 - 2019
No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN
1 PERKUATAN PERENCANAAN
IRIGASI
a) SNVT PJPA WAJIB menyiapkan
Dokumen RP2I, sebagai Dokumen
Usulan Pelaksanaan Kegiatan
i. Dilaksanakan pada TA. 2015-2016
ii. Pada Tahun 2015, SNVT PJPA menyiapkan
rencana Pengelolaan Irigasi
iii. Pada Tahun 2016, SNVT PJPA menyiapkan
rencana Pengembangan Irigasi
iv. Data inventarisasi dan kondisi sistem irigasi,
diambil dari PPK OP Irigasi
v. Penyusunan Dokumen RP2I agar
diselaraskan dengan POLA dan RTRW
POLAPENGELOLAAN
SDA
RTRW
RP2I
No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN
2 PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN IRIGASI
a) Optimalisasi prasarana irigasi
eksisting
b) Melakukan Review System Planning
Irigasi, untuk mengetahui kondisi
sistem irigasi
i. Neraca Air
ii. Kondisi Infrastruktur / Bangunan Irigasi
iii. Luas Lahan, memperhitungkan alih fungsi
dan potensi baru sebagai extention
c) Jika kesimpulan Review System
Planning terjadi Kekurangan Air
i. Membangun lumbung air/ embung/ waduk
lapangan, sebagai tampungan air dan
menyuplai air irigasi pada musim kering
ii. Re-Use dari saluran drainase
iii. Mancari potensi sumber air alternatif
sebagai supplesi.
ARAH KEBIJAKAN BIDANG IRIGASITAHUN 2015 - 2019
No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN
2 PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN IRIGASI
d) Jika kesimpulan Review System
Planning terjadi Penurunan Fungsi
infrastruktur/ bangunan irigasi
i. Melakukan up-grade bangunan irigasi, dan
selanjutnya WAJIB disertai dengan alat
ukur
ii. Normalisasi saluran irigasi,
mengembalikan ke bentuk atau dimensi
SEMULA atau SESUAI KEBUTUHAN
iii. Mengganti saluran tanah ke pasangan
(bila porus atau sering longsor)
e) Jika kesimpulan Review System
Planning terjadi Alih Fungsi Lahan
i. Inventarisasi alih fungsi lahan pada setiap
Daerah Irigasi
ii. Menyampaikan hasil alih fungsi lahan
tersebut kepada Kementerian Pertanian
iii. Mencari potensi lahan baru untuk extention
atau pengembangan baru di wilayahnya
ARAH KEBIJAKAN BIDANG IRIGASITAHUN 2015 - 2019
No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN
2 PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN IRIGASI
f) MODERNISASI Daerah Irigasi
Strategis Nasional
i. DI Jatiluhur melalui program WISIMP-II
ii. DI Rentang
g) Melaksanakan peningkatan
(extension) Daerah Irigasi
i. Dari hasil Review System Planning, dapat
diketahui potensi lahan untuk
pengembangan extention baru,
menggantikan alih fungsi lahan
ii. Bekerjasama dengan Kementan dalam
pelaksanaannya
h) Melaksanakan PEMBANGUNAN
BARU sebagai kompensasi
pertumbuhan penduduk dan alih
fungsi lahan pertanian beririgasi
ARAH KEBIJAKAN BIDANG IRIGASITAHUN 2015 - 2019
ARAH KEBIJAKAN BIDANG RAWA & TAMBAKTAHUN 2015 - 2019
No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN
1 PERKUATAN PERENCANAAN RAWA -
TAMBAK
a) SNVT PJPA WAJIB menyiapkan
Dokumen RP2I, sebagai Dokumen
Usulan Pelaksanaan Kegiatan
i. Dilaksanakan secara kontraktual TA. 2015-
2016
ii. Pada Tahun 2015, SNVT PJPA menyiapkan
rencana Pengelolaan Rawa
iii. Pada Tahun 2016, SNVT PJPA menyiapkan
rencana Peningkatan Rawa
iv. Data inventarisasi dan kondisi Rawa bekerja-
sama dengan Dinas Pertanian
v. Data inventarisasi dan kondisi Tambak
bekerja-sama dengan Dinas Kelautan &
Perikanan
vi. Penyusunan Dokumen RP2I agar
diselaraskan dengan POLA dan RTRW
setempat
vii. Penyusunan program peningkatan dan
rehabilitasi tambak agar berkoordinasi
dengan Dinas Kelautan dan Perikanan.
viii.Memahami isu perubahan iklim dan
lingkungan hidup pada Rawa serta isu
peningkatan kehidupan nelayan pada
tambak.
POLA RTRW
RP2I(Irigasi & Rawa)
TAMBAK DINAS KP
SINKRONISASI PROGRAM
No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN
2 PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN
RAWA - TAMBAK
a) Optimalisasi prasarana rawa i. Pengaturan muka air untuk mencegah emisi
gas rumah kaca dan CO2.
ii. Pemasangan pintu air pada saluran, dengan
mempertimbangkan keperluan transportasi
air.
iii. Pembuatan/perbaikan jalan usaha tani,
ketiadaan akses akan
• mengurangi minat petani bercocok
tanam di rawa.
• Mengganggu pemasaran hasil
produksi
ARAH KEBIJAKAN BIDANG RAWATAHUN 2015 - 2019
No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN
2 PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN
RAWA - TAMBAK
b) Optimalisasi prasarana tambak i. Pengaturan suplesi air tawar dan air payau
melalui pintu, saluran air tawar, saluran air
payau, kolam pencampuran, dll
ii. Kerjasama desain dengan Dinas Kelautan
dan Perikanan terkait kebutuhan air dan
kadar salinitasnya untuk tiap komoditas
(salinitas untuk ikan berbeda dengan
salinitas untuk udang)
iii. Pengangkatan sedimen harus sampai di
muara.
iv. Perkuatan tebing saluran dengan teknologi
sederhana seperti cerucuk dan gedhek
(anyaman bambu)
ARAH KEBIJAKAN BIDANG RAWATAHUN 2015 - 2019
No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN
1 PERKUATAN PERENCANAAN AIR TANAH
a) SNVT PJPA WAJIB menyiapkan Dokumen yang berisi
data kebutuhan dan potensi airtanah berisi data total
potensi lahan air tanah, data capaian, dan data sisa
kebutuhan akan sarana dan prasarana air tanah yang
perlu dibangun/ direhabilitasi, berkerjasama dengan
Dinas Pertanian, dan Dinas ESDM
i. Lokasi (kabupaten/kota)
ii. Loordinat (xo x„ x“ LU LS BT BB)
iii. Debit rencana dan debit aktual
iv. Jenis dan kondisi prasarana
v. Dokumentasi (desain, foto dan
sebagainya)
b) Paradikma air tanah harus mulai berorientasi pada
aspek scientific, tidak hanya berorientasi pada
eksploitasi air tanah.
c) Harus Sinkron antara pengembangan air tanah dengan
penyusunan pola pengelolaan SDA, Pola Wilayah
Sungai dan RTRW. pastikan aspek air tanah harus
masuk dalam kegiatan perencanaan bendung,
bendungan, irigasi dll. Sehinga air tanah bisa sebagai
conjunctivities
d) Dalam pengelolaan/Pendayagunaan Air Tanah harus
sesuai dengan tahapan SIDLAKOM (PP 43/2008 ttg Air
Tanah: Inventarisasi air tanah, Penetapan zona
Konservasi air tanah dan penyusunan dan penetapan
rencana pengelolaan air tanah.
ARAH KEBIJAKAN BIDANG AIR TANAHTAHUN 2015 - 2019
No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN
2 PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN AIR TANAH
a) Revitalisasi prasarana Irigasi Air Tanah yang sudah
tidak berfungsi
i. Redevelopment, Redrill dan Flushing
sumur bor.
ii. Rehabilitasi JIAT, Rumah Pompa dan
Pompa Air tanah.
iii. Penggantian mesin penggerak dan
Pompa Air Tanah.
iv. pemboran juga memanfaatkan mata
air dan sungai bawah tanah.
b) Penyadapan sumber air yang mudah dimanfaatkan i. air tanah dangkal
ii. air tanah artesis dan
iii. air tanah dalam lainnya namun tidak
memperburuk lingkungan.
c) penerapan teknologi sederhana dan berskala kecil
agar mampu dikelola oleh petani sendiri.
d) Sumur pompa irigasi harus dibangun fasilitas
penyediaan air minum dengan mengambil air tanah
dari sumur yang sama.
ARAH KEBIJAKAN BIDANG AIR TANAHTAHUN 2015 - 2019
SKEMA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
E-37 E-33
P-67 P-69 P-75
E-34
E-38
P-73
P-68
P-78
P-72
P-74
SR
SRSR
SR
P-79
UNIT PRODUKSI (dapat termasuk Water Meter Induk, Pipa Transmisi &
Reservoir)
P-76
SR
P-77
SR SR
SR
UNIT DISTRIBUSI DAN UNIT PELAYANAN
(APBD Prop/Kab/Kota/DAK)
HU
HU
P-70P-71
E-32
UNIT AIR BAKU
APBN Pusat dan Propinsi
Unit Produksi (IPA, SPL, dll)
UNIT
AIR
BAKUUNIT PRODUKSI
UNIT DISTRIBUSI
DAN PELAYANAN
PP No. 16/2005 Tentang PENGEMBANGAN SPAM
PASAL 5
(1) SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau bukan jaringan perpipaan.
(2) SPAM dengan jaringan perpipaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat meliputi UNIT AIR BAKU,
UNIT PRODUKSI, UNIT DISTRIBUSI, UNIT PELAYANAN, dan UNIT PENGELOLAAN.
PASAL 10
(2) Unit distribusi wajib memberikan kepastian KUANTITAS, KUALITAS AIR, dan KONTINUITAS PENGALIRAN.
PP No. 82/2001 Tentang PENGELOLAAN KUALITAS AIR dan PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR KEPMEN KESEHATAN RI No.907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASAN
KUALITAS AIR MINUM
STANDAR DAN PEMANTAUAN KUALITAS
GOAL 7 - TARGET 10 - MDGs 2015
TARGET 10 :“Halve, by 2015, the proportion of people
without sustainable access to safe drinking water and basic sanitation”
DUKUNGAN
PENYEDIAAN AIR BAKU
UNTUK AIR MINUM
Target MDGs 2015 :
68.87% masyarakat Indonesia
dapat akses air bersih
secara kontinyu
No ARAH KEBIJAKAN KEGIATAN
1 PERKUATAN PERENCANAAN AIR BAKU
a) Review desain terutama pada desain-desain i. Review Desain perencanaan yang
dilaksanakan Pemerintah Daerah
ii. Review Desain Perencanaan yang
dilaksnakan oleh PDAM
b) Mengoptimalkan pemanfaatan potensi
prasarana/sarana penyediaan air baku yang sudah
dibangun melalui program O&P dan Rehabilitasi.
2 PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN AIR BAKU
a) Melaksanakan pembangunan prasarana dan sarana
penyediaan air baku untuk memenuhi target MDGs
2020.
i. menyediakan air bersih secara
kontinyu yang dapat diakses paling
tidak oleh 85% masyarakat Indonesia
atas standar kebutuhan minimal
setiap orang akan air bersih 60
lt/org/hari
ii. Mendukung MP3EI
b) Mengembangkan pembangunan penyediaan air baku
skala besar
i. Kawasan Regional
ii. Cost sharing antara Pemerintah
Pusat (APBN), Provinsi (APBD Prov)
dan Kabupaten/Kota (APBD
Kab/Kota)
iii. Kerjasama Pemerintah dan Swasta
(KPS)
ARAH KEBIJAKAN BIDANG AIR BAKUTAHUN 2015 - 2019
EVALUASI KEGIATAN IRIGASI & RAWA
EVALUASI OUTCOME
Sungai A
Rehabilitasi tahun Isaluran 1 kmOutcome 500 Ha
Sungai A
Rehabilitasi tahun IIsaluran 1 kmOutcome 600 Ha
Luas DI. AAA = 600 Ha
Permasalahan
• Perhitungan ganda
total rehabilitasi > luas D.I.
(1.100 Ha) (600 Ha)
RENCANA RENSTRA 2015 - 2019
OUTCOME RENSTRA 2015 – 2019 (RENCANA)
1. Alternatif I : berdasarkan peningkatan nilai IP (Indeks Pertanaman)
Sungai ASungai A
Sebelum RehabilitasiIP = 150
Sesudah RehabilitasiIP = 200
Outcome = (200 – 150) / 150 x 600 Ha = 200 Ha
Luas DI. AAA = 600 Ha
Rehabilitasi saluran 1 km
2. Alternatif II : memperhitungkan kondisi jaringan di hulu
Sungai A
Luas DI. AAA = 600 Ha
Kondisi jaringan 70% Kondisi jaringan 70%
• Rehabilitasi tahun I di lokasi “2”
Outcome = luas jaringan lokasi “2” x kondisi setelah rehabilitasi x kondisi jaringan di
lokasi 1
= 500 Ha x 100% x
70%
= 350 Ha
12
• Rehabilitasi tahun II di lokasi “1”
Outcome = luas jaringan lokasi “1+2” x kondisi setelah rehabilitasi
= 600 Ha x 100%
= 600 Ha
Permasalahan: KEMUNGKINAN TERJADI PERHITUNGAN GANDA
(total rehabilitasi > luas D.I.)
RENCANA RENSTRA 2015 - 2019
Instrumen output
-Jumlah bangunan …… buah
-Panjang saluran …… Km
RENCANA RENSTRA 2015 - 2019
Total Outcome (Ha)
PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI
OUTCOME RENSTRA 2015 - 2019
RENCANA RENSTRA 2015 - 2019
Instrumen output
-Jumlah bangunan …… buah
-Panjang saluran …… Km
Total Outcome (Ha)
OUTCOME RENSTRA 2015 - 2019
RENCANA RENSTRA 2015 - 2019
Instrumen output
-Jumlah titik …… buah
-Jumlah bangunan …… buah
-Panjang saluran …… Km
Total Outcome (Ha)
OUTCOME RENSTRA 2015 - 2019
RENCANA RENSTRA 2015 - 2019
Instrumen output
-Panjang pipa …… km
-Jumlah bangunan …… buah
Total Outcome (m3/s)
RENSTRA OP IRIGASI 2015-2019
2.315
2.740 2.740 2.740 2.740 2.740
425
2.100
2.200
2.300
2.400
2.500
2.600
2.700
2.800
Ja
rin
ga
n Iri
ga
si (h
a)
dala
m r
ibu
an
Tahun
Operasi dan Pemeliharaan Pembangunan/Peningkatan
RENSTRA OP WADUK/SITU/EMBUNG
2015-2019
1.200
1.946 1.946 1.946 1.946 1.946
746
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
2010-2014 2015 2016 2017 2018 2019
Wa
du
k/S
itu
/Em
bu
ng
(b
ua
h)
Tahun
Operasi dan Pemeliharaan Pembangunan/Peningkatan
RENSTRA OP AIR BAKU 2015-2019
44,75
100,75 100,75 100,75 100,75 100,75
56,00
-
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
Air
Ba
ku
(m
3/d
tk)
Tahun
Operasi dan Pemeliharaan Pembangunan/Peningkatan
RENSTRA OP JARINGAN REKLAMASI RAWA
2015-2019
1.100
1.325 1.325 1.325 1.325 1.325
225
-
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
jari
ng
an
Re
kla
ma
si R
aw
a (
ha
)
dala
m r
ibu
an
Tahun
Operasi dan Pemeliharaan Pembangunan/Peningkatan
RENSTRA OP PENGENDALI BANJIR 2015-
2019
2.000
3.450 3.450 3.450 3.450 3.450
1.450
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
2010-2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pe
ng
en
da
li B
an
jir
(km
)
Tahun
Operasi dan Pemeliharaan Pembangunan/Peningkatan
RENSTRA OP PENGAMAN PANTAI 2015-
2019
100
370 370 370 370 370
270
-
50
100
150
200
250
300
350
400
2010-2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pe
ng
am
an
Pa
nta
i (k
m)
Tahun
Operasi dan Pemeliharaan Pembangunan/Peningkatan
RENSTRA OP JARINGAN IRIGASI AIR TANAH
2015-2019
43.840
55.840 55.840 55.840 55.840 55.840
12.000
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
Ja
rin
ga
n Iri
ga
si A
ir T
an
ah
(h
a)
Tahun
Operasi dan Pemeliharaan Pembangunan/Peningkatan
RENSTRA OP JARINGAN TATA AIR TAMBAK
2015-2019
72
110 110 110 110 110
38
-
20
40
60
80
100
120
Ja
rin
ga
n T
ata
Air
Ta
mb
ak
(h
a)
dala
m r
ibu
an
Tahun
Operasi dan Pemeliharaan Pembangunan/Peningkatan
RENSTRA OP PENGENDALI LAHAR/SEDIMEN
2015-2019
150
300 300 300 300 300
150
-
50
100
150
200
250
300
350
2010-2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pe
ng
en
da
li la
ha
r/s
ed
ime
n (
bu
ah
)
Tahun
Operasi dan Pemeliharaan Pembangunan/Peningkatan
RENSTRA KEGIATAN WAJIB BALAI OP SDA
1. TERSEDIANYA DOKUMEN RAAG/RAAD DI SELURUH BBWS/BWS2. TERSEDIANYA DATA KONDISI DAN KINERJA SARANA DAN PRASARANA3. TERSEDIANYA PEDOMAN OP SDA DI SELURUH WILAYAH SUNGAI4. TERSEDIANYA PETUNJUK MANUAL OP SARANA DAN PRASARANA
SUMBER DAYA AIR5. TERSELENGGARANYA PELATIHAN OP SDA6. TERSELENGGARANYA MONITORING BANJIR DAN KEKERINGAN7. TERBANGUNNYA SISTEM INFORMASI OPERASI DAN PEMELIHARAAN
PRASARANA SARANA DAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR8. TERSELENGGARANYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA SDA9. TERWUJUDNYA AMANAT PERATURAN PEMERINTAH 37 TAHUN 2010
TENTANG BENDUNGAN DISELULUH BBWS/BWS DALAMPENGELOLAAN BENDUNGAN
10.TERLAKSANANYA PENGELOLAAN ASET IRIGASI DI SELURUHBBWS/BWS
PERKIRAAN PERHITUNGAN UNTUK ALOKASI
KEUANGAN OP
1. JARINGAN IRIGASI AIR TANAH YANG DI OPERASIKAN DAN
DIPELIHARA - PERMEN PU NO 13/PRT/M/2012 TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI - AKNOP
2. SARANA/PRASARANA PENYEDIAAN AIR BAKU YANG
DIOPERASIKAN DAN DIPELIHARA AKNOP
3. JARINGAN REKLAMASI RAWA YANG DI OPERASIKAN DAN
DIPELIHARA AKNOP
4. JARINGAN IRIGASI AIR TANAH YANG DI OPERASIKAN DAN
DIPELIHARA AKNOP
5. JARINGAN TATA AIR TAMBAK YANG DIOPERASIKAN DAN
DIPELIHARA AKNOP
6. WADUK/EMBUNG/SITU/BANGUNAN PENAMPUNG AIR LAINNYA
YANG DIOPERASIKAN DAN DIPELIHARA MEAV (MODERN
EQUIVALENT ASSET VALUE) = (0,25 – 0,30) % X VOL TUBUH
BENDUNG X BIAYA/M3 X CPI (CONSUMER PRICE INDEX TAHUN
PROYEKSI)/ CPI0 (CPI SAAT PEMBANGUNAN);
7. SARANA/PRASARANA PENGENDALIAN BANJIR YANG DI
OPERASIKAN DAN DIPELIHARA : SUNGAI YANG ALAMI, SUNGAI
YANG TERDAPAT AKTIFITAS PEMBANGUNAN DAN SUNGAI YANG
MELEWATI PERKOTAAN AKNOP
8. SARANA/PRASARANA PENGENDALI LAHAR/SEDIMEN YANG
BEBERAPA RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK PENYUSUNAN RENSTRA OP 2015-2019 ANTARA LAIN:
• MELAKUKAN ANALISIS LANJUTAN TERHADAP PENCAPAIAN RENSTRA 2010-2014, KHUSUSNYA FINALISASI TAHUN 2014
• MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA YANG BERKAITAN DENGAN RENSTRA 2015-2019 DARI BBWS/BWS DAN DIREKTORAT-DIREKTORAT SDA TERKAIT
• MELAKUKAN PERHITUNGAN TERHADAP TARGET OUTPUT DAN OUTCOME TAHUN2015-2019
PENUTUP
Mandat, tugas, kewenangan, standar pelayanan, peran Es. II
Kondisi umum, tantangan dan isustrategis yang dihadapi
Visi (sesuai Visi Eselon I), misi (jabaran misiEselon I), tujuan, sasaran strategis
Kebijakan operasional danstrategi operasional
Pogram, kegiatan, pendanaandan turunannya
Muatan RENSTRA BBWS/BWS
SUMBER: Draft Pedoman Penyusunan Renstra Strategis Unit, PUSTRA 2011
Umum
Uraian kedudukan Balai dikaitkan dengan unit kerja diatasnya serta tujuan dan arti penting
penyusunan Renstra dalam mendukung pelaksanaan tugas Unit Balai Eselon II/III.
Mandat, Tugas, Fungsi dan Kewenangan
Uraian sesuai dengan Permen PU No. 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum. Selain itu bagaimana dukungannya terhadap
UU sektor (sesuai Bab 2, Sub bab 1.2) yang terkait dengan Unit Organisasi Eselon I diatasnya.
Peran
Uraian bagaimana peran UPT Balai Eselon II/III dalam mendukung peran (sesuai Bab 2, Sub bab
1.3) Unit Organisasi Eselon I diatasnya serta dalam rangka pencapapaian visi dan misinya Unit
Organisasi Eselon I.
Standar Pelayanan
Standar pelayanan UPT Balai Eselon II/III diarahkan dalam rangka mendukung standar
pelayanan minimum (sesuai Bab 2, Sub bab 1.3) Unit Organisasi Eselon I diatasnya. Standar
pelayanan tersebut berdasar pada core busines UPT Balai Eselon II/III yaitu bagaimana
meningkatkan kinerja organisasi dalam rangka pelayanan publik atau pencapaian outcome yang
mengacu kepada Permen PU No. 22/PRT/M/2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama
(IKU) di Lingkungan Kementerian PU. Selain itu juga mengacu pada Kepmen PU Nomor
14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang.
Muatan RENSTRA BBWS/BWS
Sumber: Draft Pedoman Penyusunan Renstra Strategis Unit, PUSTRA 2011
BAB 1 : PENDAHULUAN
Kondisi Umum
Memberikan gambaran kondisi pencapaian kinerja (outcome), dan kinerja output utama/penting
masing-masing (UPT) Balai Eselon II/III sebagai baseline perencanaan – untuk 5 (lima) tahun ke
depan.
Kondisi tersebut dapat meliputi antara lain sebagai berikut:
Profil dan cakupan serta potensi wilayah sungai wilayah
Profil dan kondisi sistem jaringan infrastruktur, bangunan dan sarana prasarana
Kondisi Umum aspek terkait perwujudan program meliputi:
Penyediaan dan pengelolaan air baku
Pengelolaan dan konservasi waduk, embung, situ, dan bangunan penampung air lainnya
Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya
Pengendalian banjir, lahar gunung berapi, dan pengamanan pantai
Peningkatan kualitas pengelolaan SDA terpadu
Kondisi umum stakeholders meliputi keterpaduan lintas sektor, sinergi pusat daerah, kemitraan dalam dukungan
sektor pertanian, air bersih dan energi serta pemberdayaan/partisipasi masyarakat dalam pola dan manajemen
pengelolaan sumber daya air yang terpadu. Konservasi melalui Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamat Air
(GNKPA), Irigasi melalui partisipasi masyarakat P3A
Kondisi umum pengelolaan sistem hidrologi
Kondsi umum manajemen termasuk sumber daya manusia dan komponen reformasi birokrasi.
Tantangan dan isu strategis merupakan hal-hal utama yang dihadapi dan perlu
diantisipasi oleh UPT Balai Eselon II/III dalam perencanaan 5 (lima) tahun ke depan
Muatan RENSTRA BBWS/BWS
Sumber: Draft Pedoman Penyusunan Renstra Strategis Unit, PUSTRA 2011
BAB 2 : KONDISI, TANTANGAN, DAN ISU STRATEGIS
Pola&Rencan
a sebagai
acuan?
Visi
Merupakan penjelasan peran dan fungsi UPT Balai Eselon II/III dalam mendukung
pencapaian visi Eselon I.
Misi
Merupakan penjelasan peran dan fungsi UPT Balai Eselon II/III dalam mendukung
pencapaian misi Eselon I
Tujuan
Merupakan penjelasan peran UPT Balai Eselon II/III untuk mencapai tujuan
Kementerian yang terkait Eselon I.
Sasaran Strategis
Merupakan sasaran strategis Eselon I terkait berdasarkan Permen PU No.
22/PRT/M/2010 tentang Perubahan Permen PU No. 03/PRT/M/2010 tentang
Penetapan IKU di Lingkungan Kementerian PU dan Permen PU No. 23/PRT/M/2010
tentang Perubahan Permen PU No. 02/PRT/M/2010 tentang Rencana Strategis
Kementerian PU 2010-2014
Muatan RENSTRA BBWS/BWS
BAB 3 : VISI, MISI DAN TUJUAN
Sumber: Draft Pedoman Penyusunan Renstra Strategis Unit, PUSTRA 2011
Pola&Rencan
a sebagai
acuan?
Muatan RENSTRA BBWS/BWS
BAB 4 : KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Dalam hal ini merupakan penjabaran dari kebijakan dan strategi Kementerian yang lebih operasional yaitu:• Implementasi BBWS/BWS dalam pelaksanan tugas fungsi
dalam wilayahnya yang mencakup: a). manajemen pengelolaan SDA terpadu; b). konservasi; c). pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya air meliputi penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan dan pengusahaan sumber daya air; d). pengendalian daya rusak air; e). partisipasi pemberdayaan masyarakat dan hubungan dengan stakeholders; f). kemitraan dalam pengelolaan SDA; g). penerapan Iptek.
• Implementasi pengelolaan data informasi sumber daya air.
• Kebijakan baru/direktif Presiden/ Nasional/sektor/ bidangyang terkait
Sumber: Draft Pedoman Penyusunan Renstra Strategis Unit, PUSTRA 2011
Program dan Kegiatan 2015-2019
Nama program, kegiatan, indikator kinerja outcome, indikator kinerja output
Satmikal Eselon II dan komponen beserta target.
Pendanaan
Uraian pendanaan untuk keseluruhan dirinci per output, indikator
kinerjanya, serta lokasi pelaksanaannya.
Muatan RENSTRA BBWS/BWS
BAB 5 : PROGRAM DAN KEGIATAN
Uraian tantangan yang diantisipasi dalam perencanaan kedepan.
BAB 6 : PENUTUP
LAMPIRAN : MATRIKS RENSTRA
Sumber: Draft Pedoman Penyusunan Renstra Strategis Unit, PUSTRA 2011
Sesuaikan
kebutuhan,
kemampuan
RENSTRA 2015-2019
Didasarkan pada pola dan rencana pengelolaan SDA WS (jika sudah ada)Kerangka Penganggaran Jangka Menengah (KPJM) : terencana mulai dari
studi hingga konstruksi
NOPROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/
PAKET PEKERJAAN
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
PROGRAM PENGELOLAAN SDA
Kegiatan Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung
Air Lainnya
OUTPUT: Jumlah Dokumen Perencanaan
Teknis yang Disusun
1 Penyusunan studi kelayakan pembangunan
Waduk A
2 Penyusunan AMDAL, UKL/UPL
OUTPUT: Jumlah Dokumen Perencanaan Rinci
yang Disusun
Penyusunan desain pembangunan Waduk A
OUTPUT: Jumlah Waduk Yang Dibangun
Pembangunan Waduk A
RENSTRA 2015-2019
CONTOH MATRIKS
SASARAN
STRATEGI
S
OUT
COME
INDIKA
TOR
OUT
COME
TARGET
OUT
PUT
INDI
KATOR
OUT
PUT/KO
MPONE
N
TARGET ALO
KASI
DANA
2010-
2014
KEBIJA
KAN
YANG
DIDU
KUNG
LOKASI
2010 2010-
2014
2010 2011 2012 2013 2014 2010-
2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Keterangan:
1.Isi dengan sasaran strategis unit Eselon I
2.Isi dengan pernyataan outcome unit Eselon I
3.Isi dengan indikator kinerja program/outcome 4.Isi target indikator kinerja outcome pada awal tahun perencanaan beserta satuannya
5.Isi target indikator kinerja outcome selama 5 tahun perencanaan beserta satuannya
6.Isi dengan pernyataan output kegiatan
7.Isi dengan indikator kinerja kegiatan/output8- (12) Isi dengan target indikator kinerja output per tahun
(13) Isi dengan total target indikator kinerja output selama 5 tahun perencanaan
(14) Isi dengan perkiraan alokasi dana per kegiatan selama 5 tahun
(15)Isi dengan nama kebijakan yang didukung (Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia/MP3EI, Perubahan Iklim/PI, Papua & Papua Barat/P4B, Master Plan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Indonesia/MP3KI, dan Ketahanan Pangan/KP)
(16)Lokasi pelaksanaan pekerjaan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PEKERJAAN DAN PERMUKIMAN KE DEPAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR OUTCOME UNIT KERJA ESELON II/UPT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
1 Meningkatnya
keberlanjutan dan
ketersediaan air untuk
memenuhi berbagai
kebutuhan
Cakupan layanan pendukung dalam perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pengelolaan
SDA
1) Direktorat Bina Program.
2) Dit. Bina Penatagunaan
SDA
3) Dit Irigasi dan Rawa
4) Dit. Sungai dan Pantai
5) Dit. Bina Operasi dan
Pemeliharaan
6) Setditjen Sumber Daya Air
7) Sekretariat Dewan SDA
8) Balai Bendungan
9) BBWS/BWS
Debit air layanan sarana/prasarana air baku untuk air
minum yang dibangun
BBWS/BWS
Debit air layanan sarana/prasarana air baku untuk air
minum yang direhabilitasi
BBWS/BWS
Debit air layanan sarana/prasarana air baku untuk air
minum yang dioperasikan dan dipelihara
BBWS/BWS
Kapasitas tampung sumber air yang
dibangun/ditingkatkan
BBWS/BWS
Kapasitas tampung sumber air yang direhabilitasi BBWS/BWS
Kapasitas tampung sumber air yang dioperasikan
dan dipelihara
BBWS/BWS
Jumlah kawasan sumber air yang
dilindungi/dikonservasi
BBWS/BWS
Prosentase pencapaian penyelenggaraan BBWS/BWS
Tabel 1.1 Keterkaitan Sasaran Strategis, Outcome dan Unit Kerja Eselon
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PEKERJAAN DAN PERMUKIMAN KE DEPAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR OUTCOME UNIT KERJA ESELON II/UPT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
2 Berkurangnya luas kawasan
yang terkena dampak banjir
Luas kawasan yang terlindungi dari bahaya banjir melalui
pembangunan sarana/prasarana pengendalian banjir
BBWS/BWS
Luas kawasan yang terlindungi dari bahaya banjir melalui
rehabilitasi sarana/prasarana pengendalian banjir
BBWS/BWS
Luas kawasan yang terlindungi dari bahaya banjir melalui
operasi dan pemeliharaan sarana/prasarana
pengendalian banjir
BBWS/BWS
Volume lahar/sedimen yang dikendalikan melalui
pembangunan sarana/prasarana pengendalian
lahar/sedimen
BBWS/BWS
Volume lahar/sedimen yang dikendalikan melalui
rehabilitasi sarana/prasarana pengendalian
lahar/sedimen
BBWS/BWS
Volume lahar/sedimen yang dikendalikan melalui operasi
dan pemeliharaan sarana/prasarana pengendalian
lahar/sedimen
BBWS/BWS
Panjang garis pantai yang dilindungi dari bahaya abrasi
melalui pembangunan sarana/prasarana pengamanan
pantai
BBWS/BWS
Panjang garis pantai yang dilindungi dari bahaya abrasi
melalui rehabilitasi sarana/prasarana pengamanan
pantai
BBWS/BWS
Panjang garis pantai yang dilindungi dari bahaya abrasi
melalui pemeliharaan sarana/prasarana pengamanan
pantai
BBWS/BWS
Cakupan layanan pendukung dalam perencanaan, BBWS/BWS
Tabel 1.1 Keterkaitan Sasaran Strategis, Outcome dan Unit Kerja Eselon
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PEKERJAAN DAN PERMUKIMAN KE DEPAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR OUTCOME UNIT KERJA
ESELON II/UPT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
3 Meningkatnya layanan
jaringan irigasi dan rawa
Luas cakupan layanan jaringan irigasi
dibangun/ditingkatkan
BBWS/BWS
Luas cakupan layanan jaringan irigasi yang direhabilitasi BBWS/BWS
Luas cakupan layanan jaringan irigasi yang dioperasikan
dan dipelihara
BBWS/BWS
Luas cakupan layanan jaringan reklamasi rawa yang
dibangun/ditingkatkan
BBWS/BWS
Luas cakupan layanan jaringan reklamasi rawa yang
direhabilitasi
BBWS/BWS
Luas cakupan layanan jaringan reklamasi rawa yang
dioperasikan dan dipelihara
BBWS/BWS
Luas cakupan layanan jaringan irigasi air tanah yang
dibangun/ditingkatkan
BBWS/BWS
Luas cakupan layanan jaringan irigasi air tanah yang
direhabilitasi
BBWS/BWS
Luas cakupan layanan jaringan irigasi air tanah yang
dioperasikan dan dipelihara
BBWS/BWS
Luas cakupan layanan jaringan tata air tamabk yang
dibangun/ditingkatkan
BBWS/BWS
Luas cakupan layanan jaringan tata air tambak yang
direhabilitasi
BBWS/BWS
Luas cakupan layanan jaringan tata air tambak yang
dioperasikan dan dipelihara
BBWS/BWS
Luas kawasan yang terlindungi dari bahaya banjir melalui
pembangunan sarana/prasarana pengendalian banjir
BBWS/BWS
Tabel 1.1 Keterkaitan Sasaran Strategis, Outcome dan Unit Kerja Eselon
TEORI MODEL KERANGKA LOGIKA PROGRAM
DAMPAK/IMPACTS
HASIL/OUTCOMES
OUTPUTS
KEGIATAN
INPUT
Agenda Pembangunan/perubahan kondisi sosial/ekonomi dari capaian pembangunan pada sektor tertentu, manfaat bagi masyarakat
Hasil jangka menengah untuk spesifik manfaat yang merupakan konsekuensi dari capaian output spesifik
Keluaran dalam bentuk barang dan jasa yang dihasilkan
Proses/tindakan yang menggunakan rangkaian input untuk menghasilkan output yang diinginkan
Sumber daya yang berkontribusi untuk menghasilkan output
Apa perubahan
yang ingin dituju
Apa yang ingin
kita capai
Apa yang kita
produksi
Apa yang kita
lakukan
Apa yang
digunakan untuk
melakukan kegiatan
Met
od
e P
enyu
sun
an
Metode Pelaksanaan
53
Time Frame
MEI AGS-SEPT OKTJAN SEPT
LOKAKARYA 1: ARAHAN
FGD WIL. BARATDAN WIL. TIMUR
DISKUSI PUSAT:Kesepakatan Arah,
Program, Kegiatan dan Indikator
Output/Outcome
NOV
LOKAKARYA 2:PENYAMPAIAN HASIL
PERSIAPAN PUSAT:Menyusun masukan
untuk RENSTRA Kementerian PU
PRESIDEN BARURPJMN
2015-2019
PENYUSUNAN RENSTRA DITJEN SDA
RENSTRA KEMENTERIAN PU DITETAPKAN
JULI
Proses penyusunan Renstra Ditjen SDA dan Renstra Kementerian PU
Amanat Kepmen PU No. 23/PRT/M2010 tentang RENSTRA KEMENTERIAN PU 2010-2014 bahwa Unit
Organisasi Eselon I diamanatkan menyusun rencana program dan Unit
Kerja Eselon II/UPT Eselon II/UPT Eselon III untuk menyusun rencana
kegiatan.
Agar dibentuk Tim Penyusun RENSTRA, baik di lingkungan BBWS/BWS, Direktorat (Es. II di Pusat), dan
Ditjen SDA. Untuk penyusunan RPJMN dan Renstra 2015-2019 Kementerian PU telah dibentuk melalui
Keputusan Menteri PU No. 61.1/Kpts/M/2013
Agar RENSTRA ditetapkan menjadi Keputusan Kepala BBWS/BWS, Direktur (untuk Es. II), dan Direktur
Pemrograman dalam RENSTRA Ditjen SDA 2015-
2019SIKLUS PELAKSANAAN PEKERJAAN HARUS JELAS
PERENCANAAN KEGIATAN, mempertimbangkan:
Kemampuan pelaksana (ketersediaan jumlah dan kompetensi SDM)Kemampuan pembiayaanKebutuhan
Sebelum
UU No. 7 Tahun 2004 (PSA 01/KP-01)
Setelah
UU No. 7 Tahun 2004
Inventarisasi
Pola Pengelolaan SDA WSIdentifikasi
Pengenalan (Reconnaissance)
Rencana Pengelolaan SDA WSPra-Studi Kelayakan
Studi Kelayakan Studi Kelayakan
Desain Desain
Konstruksi dan pelaksanaan Konstruksi dan pelaksanaan
O&P O&P
MASTERPLAN
Pemrograman dalam RENSTRA Ditjen SDA 2015-
2019RESTRUKTURISASI PROGRAM DAN KEGIATAN
1. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya
2. Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai
3. Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ, serta Bangunan Penampung Air Lainnya
4. Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
5. Peningkatan Kualitas SDA Terpadu
2010-2014 2015-20191. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya
2. Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai
3. Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ, serta Bangunan Penampung Air Lainnya
4. Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
5. Operasi dan Pemeliharaan Infrastruktur SDA
6. Peningkatan Kualitas SDA Terpadu
Diusulkan untuk menambah output pada masing-
masing kegiatan, terkait perencanaan teknis (studi FS,
AMDAL, dll); perencanaan rinci (DED); dan
pembebasan lahan, sehingga output terpisah dari
pekerjaan fisik.
Agar diperjelas lagi pembedaan antara pekerjaan
Pengendalian Banjir dengan Perlindungan Sungai
(PP No. 38 tahun 2010)
Indikator Kinerja Utama (IKU) apakah akan sama?
RENSTRA 2015-2019
NO KEGIATAN/INDIKATOR OUTPUT SATUANTARGET 2015-
2019
Kegiatan Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai
1 Sarana/prasarana pengendalian banjir yang dibangun Km
2 Sarana/prasarana pengendalian banjir yang
direhabilitasi Km
3 Sarana/prasarana pengendalian banjir yang di
operasikan dan dipeliharaKm
4 Sarana/prasarana pengendalian lahar/sedimen yang
dibangunBuah
5 Sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang
direhabilitasi Buah
6 Sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang
dioperasikan dan dipelihara Buah
7 Sarana/prasarana pengaman pantai yang dibangun Km
8 Sarana/prasarana pengaman pantai yang direhabilitasi Km
9 Sarana/prasarana pengaman pantai yang dipelihara Km
RENSTRA 2015-2019
NO KEGIATAN/INDIKATOR OUTPUT SATUANTARGET 2015-
2019
Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya
1 Jaringan Irigasi yang dibangun/ ditingkatkan Hektar
2 Jaringan irigasi yang di rehabilitasi Hektar
3 Jaringan irigasi yang dioperasikan dan dipelihara Hektar
4 Jaringan irigasi air tanah yang dibangun/ditingkatkan Hektar
5 Jaringan irigasi air tanah yang direhabilitasi Hektar
6 Jaringan irigasi air tanah yang di operasikan dan
dipeliharaHektar
7 Jaringan reklamasi rawa yang dibangun/ditingkatkan Hektar
8 Jaringan reklamasi rawa yang direhabilitasi Hektar
9 Jaringan reklamasi rawa yang di operasikan dan
dipeliharaHektar
10 Jaringan tata air tambak yang dibangun/ditingkatkan Hektar
11 Jaringan tata air tambak yang direhabilitasi Hektar
12 Jaringan tata air tambak yang dioperasikan dan
dipeliharaHektar
RENSTRA 2015-2019
NO KEGIATAN/INDIKATOR OUTPUT SATUANTARGET 2015-
2019
Kegiatan Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
1 Sarana/prasarana penyediaan air baku yang dibangun
/ditingkatkanm3/detik
2 Sarana/prasarana penyediaan air baku yang
direhabilitasim3/detik
3 Sarana/prasarana penyediaan air baku yang
dioperasikan dan dipeliharam3/detik
Kegiatan Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan
Penampung Air Lainnya
1 Waduk yang dibangun Waduk
2 Embung / Situ / bangunan penampung air lainnya yang
dibangunBuah
3 Waduk yang direhabilitasi Waduk
4 Embung / Situ / Bangunan Penampung Air lainnya
yang direhabilitasiBuah
5 Waduk/Embung/Situ/bangunan penampung air lainnya
yang dioperasikan dan dipelihara Buah
6 Kawasan sumber air yang dilindungi/dikonservasi Kawasan
-
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi Bali dan Nusa Tenggara
Maluku Papua
Tebal aliran (mm/hari) 3.62 4.56 6.74 4.33 1.86 5.43 7.07
mm
/h
ari
Tebal aliran (mm/hari)
RENSTRA 2015-20191. KEGIATAN IRIGASI, RAWA, JIAT, DAN TAMBAK
Peningkatan IP eksisting irigasi, melalui: Peningkatan areal yang dilayani waduk dari 11%
menjadi 20% Peningkatan efisiensi melalui modernisasi irigasi:
irigasi mikro (teknologi); rehabilitasi; kelembagaan
Pembangunan irigasi baru, antara 100 ribu-150 ribu hektar, terutama pada daerah sawah tadah hujan
Pengelolaan rawa difokuskan pada upaya revitalisasi rawa-rawa yang sudah ada
Pengelolaan tambak untuk mendukung pengembangan tambak perikanan
2. KEGIATAN KONSERVASI
Pembangunan waduk-waduk, outcome:
peningkatan volume waduk dari 14 milyar m3
menjadi 17 milyar m3
Pembangunan embung-embung (1000 buah)
Revitalisasi danau-danau kritis (15 danau
prioritas)
Revitalisasi situ (525 buah)
Ketersediaan air yang dinyatakan
sebagai tebal aliran, menunjukkan
seberapa basah atau kering suatu
wilayah. Konsep ini memungkinkan
kita untuk menghitung jumlah air
yang tersedia pada suatu titik di
sungai.
RENSTRA 2015-2019
3. KEGIATAN PENGENDALIAN BANJIR DAN PENGAMANAN PANTAI
Semua sungai perkotaan bebas banjirPenurunan areal genangan, dari 32 ribu hektar menjadi 75 ribu hektarPengamanan pantai pada pulau-pulau terluar (perbatasan NKRI), pantai wisata,
dan padat permukiman/aktivitas perekonomianPengendalian lahar gunung berapi pada kawasan disekitar gunung berapi aktif
4. KEGIATAN PENYEDIAAN AIR BAKU
Mendukung program Ditjen Cipta Karya, pencapaian 85% akses air bersihPenyediaan air baku, dari 56 m3/detik menjadi 53,54 m3/detik (tahun 2020
diperkirakan jumlah penduduk Indonesia adalah 270 juta jiwa)
5. KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Pemeliharaan sungai-sungai perkotaan (urban river)Penerapan PAI dan AKNOP untuk seluruh kegiatan OP
RENSTRA 2015-2019
6. KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
PPP dalam Pengembangan Infrastruktur SDA ( Waduk, Situ dan Air Baku)
Kelembagaan Pengelolaan SDA :
- Perluasan Korporatisasi “RBO” (PJT)
- Kerjasama Pusat, Propinsi dan Kab./ Kota
Modernisasi Irigasi (effisiensi dalam main system )
Harmonisasi Pola PSDA WS dgn RTRW
Pemberdayaan Peran Masyarakat
- Komunitas Peduli Sungai
- P3A
PROGRAM DAN KEGIATAN (2015-2019)
KET : - P/P : PEMBANGUNAN / PENINGKATAN
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
D I R E K T O R A T J E N D E R A L S U M B E R D A Y A A I R
D I R E K O R A T B I N A O P E R A S I D A N P E M E L I H A R A A N
TERIMA KASIH
Top Related