Hordeolum dan Kalazion
Pembimbing : dr.Rety Sugiarti Sp.MDian Indrayani
ANATOMI
Tepian palpebra1. Bulu mata2. Glandula Zeis: ini
adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil, yang bermuara di dalam folikel rambut pada dasar bulu mata
Glandula Moll: ini adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu baris dekat bulu mata
Kelenjar MeibomMenghasilkan komponen lipid
Hordeolum
DefinisiHordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata.
Hordeolum yang biasanya merupakan infeksi staphylococcus pada kelenjar kelopak biasanya sembuh sendiri dan dapat diberi hanya kompres hangat.
Bentuk hordeolum
Hordeolum eksternum•Merupakan infeksi pada kelenjar Zeiss atau Moll
Hodreolum internum•Merupakan infeksi kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus
Gambaran klinis
Hordeolum merupakan suatu abses di dalam kelenjar tersebut.Gejalanya berupa :
Kelopak mata bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal
Merah Nyeri bila ditekan
Hordeolum eksternum• Penonjolan di
daerah kulit kelopak • Nanah dapat keluar
dari pangkal rambut
Hordeolum internum• Penonjolan
terutama ke daerah konjungtiva tarsal
• Ukurannya lebih besar dari hordeolum eksternum
Adanya pseudoptosis atau ptosis terjadi akibat bertambah beratnya kelopak sehingga sukar diangkat
Pada pasien dengan hordeolum, kelenjar preaurikel biasanya turut membesar
Sering hordeolum membentuk abses dan pecah dengan sendirinya
TATA LAKSANA
Untuk mempercepat peradangan kelenjar dapat diberikan kompres hangat, 3x sehari selama 10 menit sampai nanah keluar
Pengangkatan bulu mata dapat memberikan jalan untuk drainase nanah
Diberi antibiotik lokal terutama bila berbakat untuk rekuren atau terjadinya pembesaran kelenjar preaurikel
Antibiotik sistemik yang diberikan eritromisin 250mg atau 125-250 mg dikloksasilin 4 kali sehari, dapat juga diberi tetrasiklin
Bila terdapat infeksi stafilokokus di bagian tubuh lain maka sebaiknya diobati juga bersama-sama
Pada nanah dari kantung nanah yang tidak dapat keluar dilakukan insisi.
Pada hordeolum internum dan hordelum eksternum kadang-kadang perlu dilakukan insisi pada daerah abses dengan fluktuasi terbesar
Penyulit hordeolum dapat berupa selulitis palpebra yang merupakan radang jaringan ikat jarang palpebra di depan septum orbita dan abses palpebra.
Diagnosis banding : selulitis preseptal, kongjungtivitis adneovirus dan granuloama pyogenik.
Insisi hordeolum
Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anastesi topikal dengan pantokain tetes mata.
Dilakukan anastesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolum
Dilakukan insisi bila:1. Hordeolum internum dibuat insisi
pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada margo palpebra
2. Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra.
Setelah dilakukan insisi eksholeasi atau kuretase seluruh isi jaringan meradang di dalam kantongnya dan kemudian diberi salep antibiotik.
Kalazion
Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar meibom yang tersumbat.
Pada kalazion terjadi penyumbatan kelejar Meibom dengan infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis kelenjar tersebut.
Gejala
Benjolan pada kelopak
Tidak hiperemis Tidak ada nyeri
tekan Adanya
pseudoptosis
Kelenjar preaurikel tidak membesar.kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.
Kadang-kadang kalazion sembuh atau hilang dengan sendirinya akibat diabsorbsi.
TATALAKSANA
Pengobatan pada kalazion adalah dengan dengan memberikan kompres hangat, antibiotik sesempat dan sistemik.
Penyuntikam streoid untuk lesi kecil
Untuk mengurangkan gejala dilakukan ekskoleasi isi abses dari dalamnya atau dilakukan ekstirpasi kalazion tersebut.
Insisi dilakukan seperti insisi pada hordeolum internum.
Bila terjadi kalazion yang berulang beberapa kali sebaiknya dilakukan pemeriksana histopatologik untuk menghindarkan kesalahan diagnosa dengan kemungkinan adanya suatu keganasan.
Ekskokleasi kalazion Terlebih dahulu mata ditetes dengan
anastesia topikal pantokain. Obat anastesia infiltratif disuntikkan
di bawah kulit di depan kalazion. Kalazion dijepit dengan klem
kalazion dan kemudian klem dibaliks sehingga konjungtiva tarsal dan kalazion terlihat.
Dilakukan insisi tegak lurus margo palpebra dan kemudian isis kalazion dikuret sampai bersih.
Klem kalazion dilepas dan diberi salap mata.
Pada abses palpebra pengobatan dilakukan dengan insisi dan pemasangan drain kalau perlu diberi antibiotik lokal dan sistemik
Analgetika dan sedatif diberikan bila sangat diperlukan untuk rasa sakit
Catatan1. Dalam mengenai hordeolum dan
kalazion, kemungkinan ke-ganasan jangan dilupakan.
2. Apabila peradangan tidak mereda perlu dilakukan pemeriksaan uji resistensi dan dicari underlying cause.
3. Kalau hordeolum belum ada supurasi (baru) dapat dilakukan kompres hangat.