BAB I
PENDAHULUAN
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan
kekebalan seumur hidup. Usia puncak insidens penyakit ini adalah umur 5-10 tahun,
di negara yang belum berkembang insidens tertinggi pada umur 2 tahun. Wabah
terjadi pada kelompok anak yang rentan terhadap campak, yaitu di daerah dengan
populasi balita banyak mengidap gizi buruk dan daya tahan tubuh yang lemah.
Hampir semua anak Indonesia yang mencapai usia 5 tahun pernah terserang penyakit
campak, walaupun yang dilaporkan hanya sekitar 30.000 kasus pertahun.
Penyebaran infeksi terjadi dengan perantara droplet. Angka kejadian campak
di indonesia sejak tahun 1990 sampai 2002 masih tinggi sekitar 3000-4000 per tahun
demikian juga frekuensi terjadinya kejadian luar tampak meningkat dari 23 kali
pertahun menjadi 174. namun case fatality rate telah dapat diturunkan dari 5.5%
menjadi 1.2%. umur terbanyak menderita campak adalah <12 bulan, diikuti
kelompok umur 1-4 tahun dan 5-14 tahun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. CAMPAK
1.1 Definisi
Campak juga dikenal dengan nama morbili atau morbillia dan rubeola
(bahasa Latin), measles dalam bahasa Inggris.
Campak adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus
yang umumnya menyerang anak, dengan gejala-gejala eksantem akut, demam,
kadang kataral selaput lendir, batuk, gejala-gejala mata, kemudian diikuti erupsi
makulopapula yang berwarna merah dan diakhiri dengan deskuamasi dari kulit.
1.2 Epidemiologi
Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat menginfeksi anak-
anak pada usia dibawah 15 bulan, anak usia sekolah atau remaja dan kadang kala
orang dewasa. Campak endemis di masyarakat metropolitan dan mencapai proporsi
untuk menjadi epidemi setiap 2-4 tahun ketika terdapat 30-40% anak yang rentan
atau belum mendapat vaksinasi. Pada kelompok dan masyarakat yang lebih kecil,
epidemi cenderung terjadi lebih luas dan lebih berat. Setiap orang yang telah terkena
campak akan memiliki imunitas seumur hidup.
Kejadian luar biasa campak lebih sering terjadi di daerah pedesaan terutama
karena akses pelayanan kesehatan yang sulit, khususnya dalam program imunisasi.
Di daerah transmigrasi sering terjadi terjadi wabah dengan angka kematian yang
tinggi. Daerah urban yang padat dan kumuh merupakan daerah rawan dan sumber
kejadian luar biasa terhadap penyakit yang sangat menular seperti campak.
1.3 Etiologi
Campak disebabkan oleh Morbilivirus, salah satu virus RNA dari famili
Paramyxoviridae.
1. Bentuk Virus
Virus berbentuk bulat dengan tepi kasar dan bergaris tengah 140 nm dan dibungkus
oleh selubung luar yang terdiri dari lemak dan protein. Di dalamnya terdapat
nukleokapsid yang bulat lonjong terdiri dari bagian protein yang mengelilingi asam
nukleat (RNA), merupakan struktur heliks nukleoprotein dari myxovirus. Selubung
luar sering menunjukkan tonjolan pendek, satu protein yang berada di selubung luar
muncul sebagai hemaglutinin
2. Ketahanan Virus
Pada temperatur kamar virus campak kehilangan 60% sifat infeksifitasnya selama 3-
5 hari, pada 37°C waktu paruh umurnya 2 jam, pada 56°C hanya satu jam. Pada
media protein ia dapat hidup dengan suhu -70°C selama 5,5 tahun, sedangkan dalam
lemari pendingin dengan suhu 4-6°C dapat hidup selama 5 bulan. Virus tidak aktif
pada PH asam. Oleh karena selubung luarnya terdiri dari lemak maka ia termasuk
mikroorganisme yang bersifat ether labile, pada suhu kamar dapat mati dalam 20%
ether selama 10 menit dan 50% aseton dalam 30 menit. Dalam 1/4000 formalin
menjadi tidak efektif selama 5 hari, tetapi tidak kehilangan antigenitasnya. Tripsin
mempercepat hilangnya potensi antigenik
3. Struktur Antigenik
Infeksi dengan virus campak merangsang pembetukkan neutralizing antibody,
complement fixing antibody, dan haemagglutinine inhibition antibody.
Imunoglobulin kelas IgM dan IgG muncul bersama-sama diperkirakan 12 hari
setelah infeksi dan mencapai titer tertinggi sekitar 21 hari. Kemudian IgM
menghilang dengan cepat sedangkan IgG tinggal tidak terbatas dan jumlahnya
terukur, sehingga IgG menunjukkan bahwa pernah terkena infeksi walaupun sudah
lama. Antibodi protektif dapat terbentuk dengan penyuntikkan antigen hemagglutinin
murni.