RAPAT KERJA NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA TAHUN 2018
IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA
N u s a D u a , 2 2 F e b r u a r i 2 0 1 8
ErupsiGunungBerapi
Gempa Bumi
Banjir Lahar
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan danpenghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam maupunfaktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakanlingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Risiko bencana adalah potensi kerugian yang timbul akibat bencana.
(Sumber: PP No. 21 tahun 2008 tentang Penanggulangan Bencana)
Banjir
Tanah Longsor
Kekeringan
Abrasi
Tsunami
BENCANAHIDROMETEOROLOGI
BENCANAGEOLOGI
BENCANA
(Sumber: bnpb.go.id, 2017)
B E N CAN A T AH UN 2017( 1 J A N U A R I 2 0 1 7 – 2 0 D E S E M B E R 2 0 1 7 )
Bencana tahun 2017 tercatat 2.341 kejadian (29/12/2017). Bencana hidrometeorologi mendominasikejadian bencana tahun 2017. Banjir menempati urutan pertama diikuti oleh bencana puting beliung& tanah longsor. Bencana tahun ini menyebabkan lebih dari 3,5 juta jiwa menderita & mengungsiserta merenggut 377 jiwa, selain itu juga menyebabkan lebih dari 47 ribu unit rumah rusak.
S T R AT E GI P E N GUR AN GAN R I S I K O B E N CAN A KE M E N T ERIAN P UP R
• Memperhitungkan risiko bencana dalam perencanaan, pemrograman, penganggaran,pembangunan infrastruktur dengan penekanan pada mitigasi dan adaptasi bencana agarrisiko bencana sudah diantisipasi.
• Menerapkan sertifikasi desain yang dikeluarkan oleh Komite yang anggotanya berasaldari gabungan profesional dan pemerintah agar dihasilkan desain infrastruktur yang benar,sesuai dengan kriteria-kriteria, standar perencanaan.
TAHAP PERENCANAAN
• Menerapkan standar pengawasan yang ketat agar pembangunan infrastrukturdilaksanakan dengan baik, sesuai dengan perencanaan.
• Menerapkan sertifikasi operasi agar infrastruktur dimanfaatkan dengan tepat sesuaidengan perencanaan.
TAHAP PEMBANGUNAN
• Melakukan pemeliharaan dan pengoperasian infrastruktur yang memadaiagar kondisinya baik sehingga dapat berfungsi secara optimal.
• Memberlakukan status kesiapsiagaan bencana, melakukan tindakantanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi untuk menjaminterpenuhinya pelayanan publik.
TAHAP PENGELOLAAN
Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor
Permen PU No. 22 tahun 2007
Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan
Letusan Gunung Berapi Dan Kawasan Rawan Gempa Bumi
Permen PU No. 21 tahun 2007
Tentang Pedoman Perencanaan Umum
Pembangunan Infrastruktur di Kawasan Rawan Tsunami
Permen PU No. 06 tahun 2009
Tentang Penanggulangan Darurat Bencana Akibat
Daya Rusak Air
Permen PUPRNo. 13 tahun 2015
Tentang Bendungan; mensyaratkan keamanan
bendungan dalam pembangunan dan pengelolaan
bendungan
Permen PUPRNo. 27 tahun 2015
Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau untuk melindungi fungsi sungai dan
danau dan mengendalikan daya rusak air sungai dan danau
Permen PUPRNo. 28 tahun 2015
Tentang Pembentukan Tim Pemutakhiran Peta Bahaya GempaBumi Indonesia Tahun 2016 dan
Penyiapan Pusat Studi Gempa Nasional
Kepmen PUPRNo. 364.I/KPTS/M/2016
tahun 2015
P E D O M A N P E L A K S A N A A N K E G I A T A N D A L A M R A N G K A M E N DUK UN G M I T I GAS I DAN ADAP T AS I B E N CAN A
Pedoman Persyaratan UmumPerencanaan Jembatan
SE Menteri PUPR No. 07/SE/M/2015
KUMPULAN KETENTUAN DASAR YANG MEMBERI ARAH BAGAIMANA SESUATU HARUS DILAKUKAN.
CONTOH PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENDUKUNG MITIGASI & ADAPTASI BENCANA
Pasal 2• Memberikan acuan dalam penentuan kawasan yang berpotensi menimbulkan longsor berdasarkan
pertimbangan karakteristik fisik alami dan aktivitas manusia yang memberi dampak terjadinya longsor.• Memberikan acuan dalam perencanaan tata ruang, penempatan ruang dan pengendalian,
pemanfaatan ruang kawasan rawan bencana banjir.
Permen PU No. 22 tahun 2007
Pasal 4Konsepsi keamanan bendungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), terdiri dari 3 (tiga) pilar yaitu:
a. Keamanan struktur berupa aman terhadap kegagalan struktural, aman terhadap kegagalanhidraulis, dan aman terhadap kegagalan rembesan;
b. operasi, pemeliharaan dan pemantauan;c. kesiapsiagaan tindak darurat.
Permen PUPR No. 27 tahun 2015
Pasal 2 (2)• Peraturan menteri ini bertujuan untuk memberikan pedoman dan arahan kepada BBWS/BWS dalam
melaksanakan kegiatan penanggulangan darurat bencana akibat daya rusak airPasal 3Bencana akibat daya rusak air antara lain:• Banjir, termasuk banjir bandang• Erosi dan sedimentasi• Banjir lahar dingin• Tanah Longsor
Permen PUPR No. 13 tahun 2015
• Bekerja ketika terjadi kecelakaan pada fase pelaksanaan konstruksi• Mengumpulkan data dan informasi serta memastikan semua proyek konstruksi tertib
penyelenggaraan• KKB, KKJTJ, dan KNKBG (sedang disiapkan) memiliki lingkup kerja yang lebih luas dari Komite
Keselamatan Konstruksi dan dalam hal terjadi kecelakaan konstruksi pada fase pelaksanaan, KKK dapatmeminta keterangan dari KKB, KKJTJ, dan KNKBG
• Hasil laporan Komite Keselamatan Konstruksi akan dilaporkan ke Menteri PUPR termasuk rekomendasiperbaikan sistem kerja ke depan
Komite Keselamatan Konstruksi
TUGAS KOMITE KEAMANAN BENDUNGAN, KOMITE KEAMANAN JEMBATAN DAN TEROWONGAN JALAN,
KONSEP KOMITE NASIONAL KEAMANAN BANGUNAN GEDUNGUU No. 11/1974, UU No. 38/2004, UU No. 28/2002, UU No. 2/2017
• Memastikan Norma Standar Pedoman dan Kriteria(NSPK) up to date dan sekaligus mengidentifikasikekosongan aturan-aturan yang diperlukan
• Memastikan NSPK diacu dan diterapkan olehstakeholder pada setiap tahap penyelenggaraaninfrastruktur
• Memastikan desain dibuat dengan benar,memastikan desain dilaksanakan dengan baikdan memastikan konstruksi dimanfaatkandengan tepat sesuai desain
Komite Keamanan Bendungan(KKB)
Konsep Komite Nasional Keamanan Bangunan Gedung
(KNKBG)
Komite Keamanan Jembatandan Terowongan Jalan (KKNTJ)
ANTISIPASI & RESPON TERHADAP RISIKO BANJIR [1-3]P E M B A N G U N A N W A D U K J A T I G E D E
ANTISIPASI & RESPON TERHADAP RISIKO BANJIR [2-3]N O R M A L I S A S I S U N G A I C I L I W U N G D I K A M P U N G M E L A Y U
Kapasitas Tampung:
1,68 juta m3
Reduksi Banjir:
29 m3/det
ANTISIPASI & RESPON TERHADAP RISIKO BANJIR [3-3]
Untuk merespon atas banjir di Hilir Sungai Ciliwung, terutama Kota Jakarta
B E N D U N G A N S U K A M A H I & C I A W I , J A W A B A R A T( D R Y D A M )
ANTISIPASI & RESPON TERHADAP RISIKO ROB [1-2]P E M B A N G U N A N T A N G G U L P A N T A I K A L I B A R U D I J A K A R T A
ANTISIPASI & RESPON TERHADAP RISIKO ROB [2-2]P E M B A N G U N A N T A N G G U L P A N T A I D I K O T A S E M A R A N G
HYDROSEEDINGRUMPUT VETIVERKISI BETON
PAGAR PENAHAN JATUHAN BATUAN
TEKNOLOGI SHOTCRETE + TANAMAN
ANTISIPASI & RESPON TERHADAP RISIKO LONGSOR [1-4]
ANTISIPASI & RESPON TERHADAP RISIKO LONGSOR [2-4]
Mucuna Bracteata
P E N A N G A N A N R U A S J A L A N M A N O K W A R I - B I N T U N I
( T E K N O L O G I K I S I B E T O N )
Batuan MetamorfisMolase Selebes
Penanganan LerengBatuan Lapuk
PENANGANAN LERENGKEBUN KOPI SULTENG
Towaeli-Toboli(Kebun Kopi)
ANTISIPASI & RESPON TERHADAP RISIKO LONGSOR [3-4]
ANTISIPASI & RESPON TERHADAP RISIKO LONGSOR [4-4]
Penataan kawasan Puncak: pelebaran jalan & pemindahan pedagang ke tempat yang layak (kerjasama Pemkab Bogor)
TANAH LONGSOR PUNCAK, BOGOR
Penggunaan Teknologi Mortar Ringan Pusjatan
Pembuatan Teraseringpada Tebing untuk
meminimalisir longsor
Jangka Panjang
Jangka Pendek
Jangka Pendek
P E M B A N G U N A N 5 E M B U N GD I K A B . R O T E N D A O , N T T
5 Embung:• Embung Haladale• Embung Lene Ana • Embung Safetafa• Embung Saina• Embung Rau Oen
JUMLAH LAYANAN
2500orang & peternak
PENANDATANGANAN 10 PRASASTI
ANTISIPASI & RESPON TERHADAP RISIKO KEKERINGAN [1-2]
PEMBANGUNAN PRASARANA PENYEDIAANAIR BAKU & AIR TANAH DI NTT
Rumah Panel
Menara
KAB, ROTE NDAO
AIR BAKU
37 SUMUR
JARINGAN IRIGASI AIR TANAH (JIAT)
24 SUMUR
KAB. ROTE NDAO
TOTAL PEMBANGUNAN
2015 - 2018
278 SUMUR
TAHUNSUMUR BOR
UNTUK JIAT & AIR BAKU
BIAYA
2015 52 Rp. 34,1 M
2016 81 Rp. 45,3 M
2017 75 Rp. 97,6 M
2018 70 Rp. 78,6 M
ANTISIPASI & RESPON TERHADAP RISIKO KEKERINGAN [2-2]
Tempat evakuasi sementara sesaat sebelum terjadinya tsunami yang diperlukan pada skala lingkungan agar masyarakat segera mencapai
ketinggian yang aman sehingga terhindar dari terjangan arus tsunami.
BANGUNAN EVAKUASI SEMETARA UNTUK BENCANA TSUNAMI
TEMPORARY EVACUATION SHELTER (TES), ACEH
ANTISIPASI DAN RESPON TERHADAP LAHAR GUNUNG BERAPI
S A B O D A M M E R A P I
PERKUATAN TEBING GRPUNDSILL SUNGAI LAU BORUS
ANTISIPASI DAN RESPON TERHADAP LAHAR GUNUNG BERAPI
Bantuan Perbaikan perkuatan tebing Sungai LauBarus, Sungai Lau Bakerah, Sungai LauKacinggong, Sungai Lau Makam, pembuatan sabodari beton sebagai jalan evakuasi, pembuatanmegadike (Anggaran 66,30 M).
PERKUATAN TEBING SUNGAI LAU BAKERAH
PEMBANGUNAN SABO DAM
T A N G G A P D A R U R A T G U N U N G S I N A B U N G
A N T I S I P A S I D A N R E S P O N T E R H A D A P E R U P S I G U N U N G B E R A P I
HUNIAN SEMENTARA DI NDOKUM SIROGA 3, GUNUNG SINABUNG
KEUNGGULAN• Lebih murah hingga 70%• Lebih cepat hingga 50%• Usia hingga 100 tahun• Hemat lahan
Pilot Project 2016: Fly over Antapani, Jawa Barat
2017 : 5 Fly Over di Jawa Tengah(Dermoleng, Kretek, Klonengan, Kesambi, & Manahan)
T E K N O L OGI
CO RRUGAT E D M O RT ARB US A P US J AT AN ( CM P )
T AH AN GE M P A
SMPN 3 BANDAR BARU, ACEH
PEMBANGUNAN SEKOLAH
SISTEM MODULAR DENGAN METODE KNOCK DOWN & MENGGUNAKAN BAJA RINGAN, TAHAN GEMPA
P E M A N F A A T A N R I S H A T A H A N G E M P A , Y O G Y A K A R T A
PEMBANGUNAN RUMAH
SISTEM MODULAR DENGAN METODE KNOCK DOWN
TERIMA KASIH
UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mengkoordinasikan semua inisiatif dan program dalam upaya Penanggulangan Bencana
Kepmen PU No. 233/KPTS/M/2008 Petunjuk Teknis Tanggap Darurat dan Pasca Bencana (Rehabilitasidan Rekonstruksi) dalam lingkungan Kementerian PU
MOU NO.02/PKS/M/2013, NO.85/BNPB/II/2013 antara Kementerian Pekerjaan Umum dan BNPBtentang Kerjasama Penanggulangan Bencana di Bidang Pekerjaan Umum
Kepmen PUPR Nomor: 994 / KPTS / M / 2016 tentang Satuan Tugas Penanggulangan Bencana di Kementerian PUPR
• Pengurangan risiko bencana dan pemanduan pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan
• Perlindungan masyarakat dari dampak bencana
• Pemulihan kondisi dari dampak bencana
• Penetapan kebijakan penanggulangan bencana selaras dengan kebijakan pembangunan nasional
• Penetapan status dan tingkatan bencana nasional dan daerah
• Penetuan kebijakan kerjasama dalam penanggulangan bencana dengan negara lain, badan-badan atau pihak internasional
• Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana sesuai dengan standar pelayanan minimum
• Perlindungan masyarakat dari dampak bencana
• Perngurangan risiko bencana dan pemanduan pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan
• Penetapan kebijakan penanggulangan bencana pada wilayahnya selaras dengan kebijakan pembangunan daerah
• Pelaksanaan kebijakan kerjasama dalam penanggulangan bencana dengan provinsi dan/atau kabupaten/kota lain.
WEWENANG PEMERINTAH PUSAT
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH
WEWENANG PEMERINTAH DAERAH
R O L E S H A R I N G P E N A N G G U L A N G A N B E N C A N A
BNPBMENGKOORDINASIKAN
pelaksanaan penanggulangan bencanaalam secara terencana,
terpadu, dan menyeluruh
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT
L A N D A S A N H U K U M
PENINGKATAN KAPASITAS PB1. Penguatan Kelembagaan dan
Unit Tanggap Darurat SistemPeringatan Dini HunianSementara
2. Shelter Kesiapan InfrastrukturInovasi dan PengembanganSistem Pelatihan
PENGURANGAN KERENTANAN
1. Kesadaran Bencana2. Pengembangan Kerjasama3. Peningkatan Kualitas Hidup
dan Permukiman4. Peningkatan Infrastruktur
dan Kualitas Lingkungan
PENGURANGAN RISIKO BENCANA SECARA INKLUSIF1. Inklusif dalam Program Unor2. Pemetaan Risiko Bencana dan
Infrastruktur3. SOP Siaga, Tanggap Darurat
dan Pemulihan
K O N S E P P E N A N G G U L A N G A N B E N C A N A KEMENTERIAN PUPR [1-2]
NO LINGKUP KETERANGAN
1 PENGURANGAN RISIKO BENCANA SECARA INKLUSIF
a. Inklusif dalam Program Unor Green Building, Green Road, restorasi sungai, preservasi
b. Pemetaan Risiko Bencana dan Infrastruktur Peta genangan banjir
c. SOP Siaga, Tanggap Darurat dan Pemulihan
2 PENINGKATAN KAPASITAS PB
a. Penguatan Kelembagaan dan Unit TD KepmenPUPR no 994/KPTS/M/2016, sarpras air dan sanitasi, pembentukan DRT
b. Sistem Peringatan Dini EWS Banjir di seluruh Balai Besar/Balai Wilayah Sungai (34 balai)
c. Hunian Sementara dan Shelter Pembangunan tempat evakuasi sementara pada daerah risiko bencanatinggi
d. Kesiapan Infrastruktur Penguatan bangunan pengendalian banjir (tanggul, revetment, pintu air, pompa, kolam retensi, dsb), Dinding Penahan Tanah (DPT)
e. Inovasi dan Pengembangan Sistem Sistem Pemantauan Banjir berbasis web, pintu air otomatis, vetiversystem
f. Pelatihan Pelatihan anggota satgas tanggap darurat
3 PENGURANGAN KERENTANAN
a. Kesadaran Bencana Sosialisasi kepada mahasiswa/masyarakat dan komunitas peduli sungai / lingkungan tentang sungai dan penanganan bencana
b. Pengembangan Kerjasama Kerjasama dengan UNICEF, perguruan tinggi, masyarakat
c. Peningkatan Kualitas Hidup dan Permukiman Program PBL, 100-0-100, Rumah Layak Huni
d. Peningkatan Infrastruktur dan KualitasLingkungan
100-0-100 terutama penanganan kawasan kumuh
K O N S E P P E N A N G G U L A N G A N B E N C A N A KEMENTERIAN PUPR [2-2]
Sanitasi
Shelter
Air Bersih
SUMBER DAYA AIR CIPTA KARYA BINA MARGA
Konservasi SumberDaya Air
PendayagunaanSumber Air
Pengendalian DayaRusak Air
Perencanaan, pelaksanaankonstruksi, OP, sistem informasi SDA
Jalan untuk logistik
dan evakuasi
PengamananJembatan
L I N G K U P P E N A N G G U L A N G A N B E N C A N A K E M E N T E R I A N P U P R
LINGKUP TUGAS SATGAS PENANGGULANGAN BENCANA PUPR [1-2]
(Kepmen PUPR No. 994/KPTS/M/2016)
TAHAP PRA BENCANA
• MenyebarluaskanPetunjukPelaksanaan & Petunjuk Teknis
• PenyiapanPersonil, Peralatan& Logistik
• PenyusunanAnggaran
• Pemantauan & EvaluasiKesiapsiagaan Unit / Satker
TAHAP TANGGAP DARURAT
• Kaji Cepat KebutuhanTanggap Darurat
• Penyediaan KebutuhanDasar Korban Bencana(Air Bersih / Air Minum)
• Perbaikan Darurat/Pemulihan Sementarafungsi prasarana dansarana PUPR
• Pengendalian kegiatantanggap daruratbencana
• Pelaksanaan tanggapdarurat lainnya yang ditugaskan BNPB
• Kegiatan transisidarurat bencanasebelum dilaksanakanrehabilitasi danrekonstruksi
TAHAP REHABILITASI
DAN REKONTRUKSI
• Pembuatanrekomendasi teknisdalam perencanaan, dan penggunaananggaran
• Pengendalianpelaksanaan kegiatanrehabilitasi danrekonstruksi oleh lintas UNOR
• Pengendalianpelaksanaan kegiatanrehabilitasi danrekonstruksi oleh BNPB
MONEV
• PenyediaanInformasiPenanggulanganBencana terkait sapras PUPR kepublik
• Pelaporankepada MenteriPUPR
BAGAN TATAKERJA SATGAS PB
PUPR
MENTERI PUPR KEPALA BNPB
WakilKEMPUPR
pada UnsurPengarah
BNPB
2. KOMANDO TANGGAP
DARURAT BNPB
1. TRC - BNPB
PUSAT KOMANDO SATGAS PB PUPR
KETUA : SEKRETARIS JENDERALWAKIL KETUA : 1. DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA AIR
2. DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA3. DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA4. DIREKTUR JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN5. KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KETUA HARIAN : STAF AHLI MENTERI BIDANG TEKNOLOGI, INDUSTRI DAN LINGKUNGAN
SEKRETARIS : KEPALA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN & KLNANGGOTA : 1. KEPALA PUSAT DATA DAN TEKNOLOGI INFORMASI
2. KEPALA BIRO KOMUNIKASI PUBLIK3. PARA SEKRETARIS DALAM DIREKTORAT JENDERAL4. SEKRETARIS BADAN LITBANG5. KEPALA PUSAT PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
WILAYAH (BPIW)6. DIREKTUR PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
DITJEN BINA KONSTRUKSI7. PARA DIREKTUR DALAM DIREKTORAT JENDERAL8. PARA KAPUS BADAN LITBANG (SDA, JALAN DAN
JEMBATAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN)
1.POS SIAGA BENCANA2.TIM REAKSI CEPAT (TRC)
3.SATGAS PELAKSANA TANGGAP DARURAT (BALAI BESAR/BALAI/SATKER)4.KOORDINATOR PELAKSANA TANGGAP DARURAT
5.PELAKSANA REHABILITASI DAN REKONTRUKSI (BALAI BESAR/BALAI/SATKER)
SEKRETARIAT(BIRO PERENCANAAN
ANGGARAN & KLN)
GUBERNUR
POS KOMANDO/POSKO(Ditjen. SDA, Bina Marga,
Cipta Karya danPenyediaan Perumahan)
UNIT PENDUKUNG
UNIT PELAKSANA KOORDINATOR/L.O *
BPBD PROVINSI
DINAS PUPR PROV
BPBD KAB/KOTA
DINAS PUPR KAB/KOTA
Apabila terjadibencana besar
Jalur Perintah
Komando TanggapDarurat BNPB
Koordinasi
Informasi/Pelaporan
Wilayah KomandoTanggap Darurat
Keterangan :
*
BUPATI / WALIKOTA
(Sumber: Kepmen PUPR No. 994/KPTS/M/2016)
• Sekjen sebagai Ketua
• Pimpinan Tinggi MadyaTeknis sebagai wakil ketua
• Staf Ahli Menteri sebagaiketua harian
• Anggota
• Sekretariat
• Posko Unor
• Tim Reaksi CepatGabungan (4 tim)
• Pos Siaga
• Satlak Tanggap Darurat
U N I T P E N A N G G U L A N G A N B E N C A N AK E M E N T E R I A N P U P R
PusatKomando
Unit PendukungOperasional
Unit Pelaksana
M E K A N I S M E & A L I R A N I N F O R M A S I T A N G G A P D A R U R A T D I K E M E N T E R I A N P U P R
(Sumber: Kepmen PUPR No. 994/KPTS/M/2016)
LAPORAN LAPANGAN meliputi:
Kronologi Bencana daerah terdampakdan korban
Infrastruktur PUPR terdampak
Penangan yang dilakukan per lokasi
Kesiapsiagaan Unit Tanggap Darurat
Rekomendasi Skala Bencana/ perlutidaknya operasi gabungan danpembentukan pos TD
Nomor Kontak Lapangan