_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 1 dari 30 halaman
PUTUSAN
Nomor :183/PDT/2015/PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan antara:
1. JONNER SIHOMBING, umur ± 55 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di
Lumban Sihombing, Desa Pakkat, Kecamatan Dolok
Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan,
selanjutnya disebut semula sebagai Tergugat I
sekarang Pembanding I;
2. JUJUR SIHOMBING, umur ± 50 tahun, agama Kristen Protestan, pekerjaan
petani, bertempat tinggal di Lumban Sihombing,
Desa Pakkat, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten
Humbang Hasundutan, selanjutnya disebut semula
sebagai Tergugat II sekarang Pembanding II ;
3. JUSWARDI SIHOMBING, umur ± 36 tahun, agama Kristen Protestan,
pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di
Hutinghuting, Desa Pakkat, Kecamatan Dolok
Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan,
selanjutnya disebut semula sebagai Tergugat III
sekarang sebagai Pembanding III;
M e l a w a n :
JAHORBIN SIHOMBING, tempat lahir di Simpang Empat, tanggal lahir 06 Juni
1963, agama Kristen Protestan, pekerjaan Pegawai
Negeri Sipil, bertempat tinggal di Lumban Purba,
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 2 dari 30 halaman
Desa Lumban Purba, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan, selanjutnya
disebut semula sebagai Penggugat sekarang
sebagai Terbanding ;
Tergugat I/Pembanding I dan Tergugat III/Pembanding III dalam perkara
ini telah memberikan kuasa kepada Tergugat II/Pembanding II berdasarkan
Surat Kuasa Insidentil Nomor : 01/Hkm/2015/PN.Trt. tertanggal 13 Januari
2015. Selanjutnya secara bersama-sama disebut dahulu sebagai Para
Tergugat sekarang sebagai para Pembanding;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara Nomor 183/PDT/2015/PT.MDN dan
surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Setelah membaca Salinan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor
39/Pdt.G/2014/PN.Trt dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara
tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat Gugatan tanggal 30
Oktober 2014 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Tarutung pada tanggal 30 Oktober 2014 dalam Register Nomor
39/Pdt.G/2014/PN.Trt telah mengajukan Gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat adalah anak kandung dari Salmon Sihombing yang telah
meninggal dunia pada tanggal 21 Agustus 2012, terakhir semasa hidupnya
beralamat di Simpang 4, Desa Lumban Purba, Kecamatan Dolok Sanggul,
Kabupaten Humbang Hasundutan ;
2. Bahwa semasa hidupnya Salmon Sihombing memperoleh tanah warisan dari
orang tuanya Augus Sihombing yang dipanggil Amani Ulosan Sihombing
(dalam ejaan dahulu tertulis Amani Oelosan Sihombing) seluas kurang lebih
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 3 dari 30 halaman
3 ha (tiga hektar), yang terletak di Hutinghuting, Desa Pakkat, Kecamatan
Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Propinsi Sumatera Utara,
dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara : berbatasan dengan jalan menuju Lumban Surduan;
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan tanah milik Tergugat-Tergugat;
- Sebelah Timur : berbatasan dengan jalan menuju Lumban Surduan;
- Sebelah Barat : berbatasan dengan tanah milik Penggugat ;
3. Bahwa tanah tersebut pada point 2 selanjutnya beralih menjadi tanah milik
Penggugat yang diperoleh Penggugat sebagai warisan dari orang tua
Penggugat ;
4. Bahwa sebahagian tanah Penggugat tersebut, dengan ukuran luas lebih
kurang 8000 meter persegi diusahai/dikuasai tanpa hak oleh Tergugat-I,
Tergugat-II, Tergugat-III, dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : berbatasan dengan jalan menuju Lumban Surduan;
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan tanah milik Penggugat ;
- Sebelah Timur : berbatasan dengan tanah milik Penggugat ;
- Sebelah Barat : berbatasan dengan tanah milik Penggugat ;
Selanjutnya disebut menjadi objek sengketa ;
5. Bahwa tanah milik Penggugat berupa tanah warisan dari orang tua
Penggugat tersebut di atas diperoleh/dimiliki orangtua Penggugat dari Kakek
Penggugat bernama Augus Sihombing yang dipanggil Amani Ulosan
Sihombing (dalam ejaan dahulu tertulis Amani Oelosan Sihombing) ;
6. Bahwa Augus Sihombing yang dipanggil Amani Ulosan Sihombing membeli
tanah tersebut dari Apangela Purba dari Huta Peabolak yang berdasarkan
bukti surat yang ada pada Penggugat disaksikan dan ditandatangani oleh
saksi-saksi : R. Saul Saitnihoeta, KK Absalom Pangambatan, KK Mathias
Peabolak, A. Manginar Hoetinghoeting, dan A.L. Oelonda ;
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 4 dari 30 halaman
7. Bahwa Amani Oelosan Sihombing selain memberikan sejumlah uang
sebagai pembelian tanah juga memberikan sejumlah uang kepada tua-tua
kampung berdasarkan adat-istiadat yang disebut “pago ni raja” dan
selanjutnya Amani Oelosan Sihombingpun mendirikan bangunan rumah
sebagai tempat tinggal ;
8. Bahwa tanah milik Amani Oelosan Sihombing tersebut telah dipestakan
secara Adat Batak sekaligus diberi nama “Lumban Sihombing” termasuk
kakek Para Tergugat turut dipanggil dan hadir sebagai saudara sepupu
(dongan tubu) dari Amani Oelosan Sihombing dan juga saudara perempuan
(boru Amani Oelosan Sihombing marga Manullang) agar pesta adat yang
diselenggarakan menjadi lengkap ;
9. Bahwa tanah tersebut dikuasai/diusahai oleh orangtua Penggugat Salmon
Sihombing hingga tahun 1966 sebelum pindah dan bertempat tinggal di
Simpang 4, Desa Lumban Purba, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten
Humbang Hasundutan dan sekarang sudah beralih nama menjadi Huta
Lumbantoruan yang dipestakan oleh para ahli waris/keturunan dari
Almarhum Salmon Sihombing pada tanggal 23 Agustus 2012 ;
10. Bahwa sekitar tahun 1997 Tergugat I, II, III mengklaim sebagian tanah
warisan Penggugat seolah-olah milik Tergugat I, II, III dengan mendirikan 2
(dua) unit bangunan rumah serta menanam tanaman kopi dan palawija di
atas tanah terperkara ;
11. Bahwa tindakan sepihak dari Para Tergugat tersebut secara kekeluargaan
telah diperingatkan oleh Penggugat tetapi Para Penggugat berdalih dan
mengatakan bahwa objek tanah terperkara bukan lagi hak milik Penggugat
karena telah ditinggalkan oleh Penggugat ;
12. Bahwa dengan itikad baik Penggugat masih menempuh cara-cara yang
menurut hemat Penggugat lebih mudah yaitu dengan menyampaikan
permasalahan yang timbul diantara Penggugat dan Para Tergugat atas
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 5 dari 30 halaman
obyek tanah terperkara kepada Kepala Desa dan kepada Para Pengetua
Adat untuk dicari solusi penyelesaian, sehingga pada tanggal 16 Agustus
2014 Kepala Desa dan Para Pengetua mengundang Penggugat dan
Tergugat-Tergugat untuk duduk bersama, akan tetapi Para Tergugat tidak
hadir tanpa alasan apapun ;
13. Bahwa karena tanah terperkara adalah tanah milik Penggugat yang
merupakan peninggalan dari kakek Penggugat yang secara turun-temurun
diwariskan kepada orangtua Penggugat hingga kepada Penggugat, maka
patut dan adil menurut hukum bilamana Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini menyatakan tanah terperkara sah sebagai milik
Penggugat yang diperoleh berdasarkan warisan dari orangtua Penggugat ;
14. Bahwa tindakan serta perbuatan Para Tergugat tersebut dapat
dikwalifikasikan merupakan perbuatan melawan hukum ;
15. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah milik Penggugat sebagai tanah
peninggalan Alm. Augus Sihombing (Amani Oelosan Sihombing), maka
sudah sepatutnya bilama segala surat-surat yang terbit ataupun diterbitkan
Para Tergugat maupun orang lain/pihak ketiga dengan melawan hak
Penggugat dinyatakan tidak berharga atau batal demi hukum ;
16. Bahwa oleh karena tanah terperkara adalah milik Penggugat maka sudah
sepatutnya bilamana Para Tergugat dihukum untuk mengembalikan tanah
terperkara dalam keadaan baik dan kosong kepada Penggugat, bila perlu
dengan bantuan yang wajib agar tanah terperkara dapat dikuasai diusahai
dimiliki sepenuhnya oleh Penggugat tanpa ada halangan dari pihak
manapun ;
17. Bahwa agar tuntutan ini tidak menjadi illusoir kelak karena adanya
kekhawatiran sangka yang beralasan bahwa Para Tergugat akan menjual
mengalihkan sebahagian ataupun seluruhnya bilamana Majelis Hakim yang
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 6 dari 30 halaman
memeriksa dan mengadili perkara ini meletakkan sita (conservatoir beslag)
atas tanah terperkara ;
18. Bahwa oleh karena gugatan ini dimajukan dengan dalil-dalil yang
kebenarannya tidak dapat dibantah Para Tergugat, maka sudah sepatutnya
apabila putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta
meskipun ada banding verzet maupun kasasi (uitvoerrbaar bij vooraad) ;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas mohon kepada Bapak Ketua
Pengadilan Negeri Tarutung cq. Majelis Hakim memanggil pihak-pihak yang
berperkara pada hari persidangan yang telah ditentukan untuk itu seraya
mengambil keputusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
DALAM PROVISI :
Menghentikan segala tindakan dan perbuatan Tergugat-Tergugat yang
mengusahai dan menguasai tanah perkara ;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan sita penjagaan (conservatoir beslag) yang diletakkan atas tanah
terperkara adalah sah dan berharga ;
3. Menyatakan dalam hukum bahwa Penggugat adalah anak kandung/ahli
waris almarhum Salmon Sihombing ;
4. Menyatakan dalam hukum bahwa tanah perkara yang terletak di
Hutinghuting, Desa Pakkat, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang
Hasundutan, Propinsi Sumatera Utara dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : berbatasan dengan jalan menuju Lumban Surduan;
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan tanah milik Penggugat ;
- Sebelah Timur : berbatasan dengan tanah milik Penggugat ;
- Sebalah Barat : berbatasan dengan tanah milik Penggugat ;
Adalah sah merupakan tanah milik Penggugat ;
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 7 dari 30 halaman
5. Menyatakan tidak berharga atau batal demi hukum segala surat-surat yang
terbit atau diterbitkan oleh Para Tergugat maupun oranglain/pihak ketiga
atas tanah perkara dengan melawan hak Penggugat selaku pemilik tanah
terperkara ;
6. Menyatakan tindakan dan perbuatan Para Tergugat yang menguasai dan
mengusahai tanah perkara adalah merupakan perbuatan melawan hukum
(onrech matige daad) ;
7. Menghukum Para Tergugat ataupun orang lain/pihak ketiga yang mendapat
hak dari padanya untuk menyerahkan tanah terperkara dalam keadaan baik
dan kosong kepada Penggugat agar Penggugat selaku pemilik yang sah
dapat mengusahai dan menguasai tanah perkara secara bebas dan leluasa ;
8. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu
meskipun ada banding, verzet maupun kasasi (Uitvoerrbar bij Voorrad) ;
9. Menghukum Para Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul
dalam perkara ini ;
Subsidair :
Apabila Bapak Ketua Pengadilan Negeri Tarutung Cq. Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono) ;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut para Tergugat
telah mengajukan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
A. TENTANG EKSEPSI
1. Tentang gugatan Penggugat kabur (obscuur libel)
Bahwa gugatan Penggugat dalam perkara ini kabur/tidak jelas (Obscuur
libel) oleh karena Penggugat tidak menjelaskan letak dan batas tanah
objek sengketa, hal tersebut sebagaimana ketentuan Yurisprudensi
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1149/SIB/1975 tanggal 17
April 1979 menyatakan : “bahwa surat gugatan penggugat mengenai
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 8 dari 30 halaman
tanah harus jelas letak (lokasi) dan batas-batas tanah sengketa”, karena
tidak jelas batas-batas tanah sengketa maka gugatan Penggugat kabur
(obscuur libel) oleh karenanya gugatan Penggugat haruslah ditolak
seluruhnya ;
2. Gugatan Penggugat dalam perkara ini erorr in persona
Bahwa gugatan Penggugat dalam perkara ini adalah mengandung cacat
formil, sebab keliru dan salah dalam menentukan sebagai Tergugat
karena objek sengketa ini adalah tanah warisan, jadi gugatan dari
Penggugat seharusnya ditujukan terhadap orang tua Para Tergugat,
maka oleh karenanya gugatan Penggugat dalam perkara ini adalah erorr
in persona maka gugatan Penggugat haruslah ditolak seluruhnya ;
3. Gugatan kurang pihak (Plurium Litis Consortium)
Bahwa gugatan Penggugat dalam perkara ini kekurangan para pihak
(Plurium Litis Consortium) karena tidak menempatkan saudaranya
sebagai Penggugat dan atau juga tidak lengkap sebagai Tergugat sebab
saudara Para Tergugat sebanyak 9 (sembilan) orang lagi tidak ditarik
sebagai Tergugat, oleh karena Penggugat tidak menggugat saudara
Tergugat tersebut akibatnya gugatan Penggugat dikualifikasikan
mengandung cacat formil. Maka gugatan Penggugat dinyatakan tidak
dapat diterima hal mana sesuai Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor : 200. K/Pdt/1988 tanggal 27 September 1990 ;
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut di atas cukup beralasan
hukum bagi Majelis Hakim pemeriksa perkara A Quo menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) ;
B. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa semua dalil-dalil yang dikemukan dalam eksepsi secara mutatis-
mutadis merupakan satu-kesatuan yang tak terpisahkan dalam pokok
perkara ;
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 9 dari 30 halaman
2. Bahwa Para Tergugat menolak dan membantah dengan tegas semua
dalil-dalil yang diajukan Penggugat dalam perkara ini kecuali hal-hal yang
diakui kebenarannya oleh Para Tergugat ;
3. Bahwa dalil Penggugat yang dikemukan pada poin 2 gugatannya salah
dan keliru, oleh karena tanah objek perkara A-Quo bukan merupakan
milik AUGUS SIHOMBING (kakek Penggugat) sebagaimana dikemukan
Penggugat dalam gugatannya, karena pemilik tanah objek sengketa yang
sebenarnya adalah ELIAS SIHOMBING (kakek dari Para Tergugat) yang
dasar perolehan tanah tersebut adalah bahwa sekitar tahun 1947,
Keturunan (pomparan) Toga Sahata Purba yang di Huting-huting selaku
pemilik tanah Ulayat kampung tersebut menyerahkan tanah tersebut
kepada kakek Para Tergugat. Pada tahun 1950an telah diadatkan guna
pengukuhan atas sebidang tanah yang diserahkan itu dan dihadiri marga
Purba dan marga boru lainnya dari huting-huting, para penatua adat dan
sekaligus memberi nama tempat tersebut Lumban Sihombing.
Penyerahan tanah Ulayat tersebut dari Keturunan (pomparan) Toga
Sahata Purba yang di Huting-huting kepada ELIAS SIHOMBING (kakek
dari Para Tergugat). Sedangkan SALMON SIHOMBING (orangtua
Penggugat) bermohon kepada kakek Para Tergugat agar ikut dalam
perkampungan Lumban Sihombing, dan permohonan orangtua
Penggugat dikabulkan kakek Tergugat. Juga ikut dalam perkampungan
Lumban Sihombing tersebut saudara perempuan kakek Tergugat yaitu
marga Simullang. Dan setelah diadatkan tanah tersebut kakek dan ayah
Para Tergugat mendirikan dua unit bangunan rumah hingga kini rumah
tersebut masih dikuasai ahli waris kakek Para Tergugat. Sehingga
dengan demikian tidak mempunyai fakta hukum kalau Penggugat
mengklaimnya sebagai warisan dari orangtuanya ;
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 10 dari 30 halaman
4. Bahwa selanjutnya setelah beberapa tahun kemudian yaitu sekitar tahun
1966 dengan inisiatifnya sendiri orangtua Penggugat meninggalkan
kampung tersebut karena suatu permasalahan yang dia perbuat di
kampung itu dan sewaktu pergi meninggalkan kampung tersebut turut
disaksikan dan diketahui oleh Pomparan Toga Sahata Purba dan marga
Purba lainnya yang ada di Huting-Huting dan penatua adat kampung dan
dari kampung sekitar. Dan sejak saat itu baik orangtua Penggugat dan
Penggugat tidak pernah datang ke kampung tersebut sampai saat ini.
Bahwa berdasarkan hal tersebut tidaklah masuk akal dalil Penggugat
pada poin 3 dan poin 4 yang menyatakan tanah objek sengketa tersebut
menjadi miliknya berdasarkan pemilikan dari orangtuanya maka dalil
Penggugat tersebut hauslah diabaikan dan tidak perlu untuk
dipertimbangkan ;
5. Bahwa dalil Penggugat pada poin 4 dan poin 6 mengatakan tanah objek
perkara tersebut diperoleh sebagai warisan dari orang tuanya yang dibeli
dari Apangela Purba dari huta Peabolak, berdasarkan bukti surat yang
ada pada Penggugat dan ditandatangani oleh saksi-saksi R. Saul
Saitnihuta, KK Absalom Pangambatan, KK Mathias Peabolak, A,
Manginar Hutinghuting, dan A. L. Oelanda, dalil Penggugat tersebut
mengada-ada karena tanah objek sengketa perkara A-Quo adalah milik
kakek Para Tergugat yang diperoleh dari pemberian keturunan
(Pomparan) Toga Sahata Purba dari Huting-huting sehingga dasar
kepemilikan yang dimaksud Penggugat tidak mempunyai dasar hukum
yang kuat, apalagi bahwa tanah yang dikatakan Penggugat dibeli oleh
kakek Penggugat adalah dari Apangela Purba dari huta Peabolak,
sehingga makin jelaslah bahwa tanah yang dimaksud oleh Penggugat
tersebut bukanlah tanah yang berada di Huting-Huting atau tanah yang
diserahkan Keturunan (Pomparan) Toga Sahata Purba kepada Kakek
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 11 dari 30 halaman
Para Tergugat. Sebab secara faktanya bahwa tidak pernah ada marga
Purba dari Peabolak memiliki tanh di Huting-huting apalagi dalil-dalil
Penggugat tersebut juga tidak didukung dengan fakta yuridis maka oleh
karena itu gugatan Penggugat patutlah ditolak seluruhnya ;
6. Bahwa karena pada poin 5 dalam jawaban ini telah dijelaskan tentang
historis tanah tersebut sehingga dalil Penggugat pada poin 7 dan poin 8
yang menyatakan kalau Amani Ulosan Sihombing memberikan sejumlah
uang sebagai pembelian tanah kepada Tua-tua kampung berdasarkan
adat istiadat yang disebut pago niraja dan Amani Ulosan Sihombing
mendirikan bangunan rumah sebagai tempat tinggal dan tanah tersebut
sudah dipestakan secara adat batak dan diberi nama Lumban Sihombing
dan pada acara tersebut Kakek para Tergugat turut dipanggil sebagai
saudara sepupu (dongan tubu) dan juga saudara perempuan boru Amani
Ulosan Sihombing marga Manullang, bahwa dalil Penggugat tersebut
tidak benar dan justru memutar balik fakta yang sebenarnya, sebab
orangtua Penggugat tidak pernah membeli tanah dari marga Purba yang
ada di Huting-huting dan juga keturunan (Pomparan) Toga Sahata Purba
yang di Huting-huting tidak pernah menjual tanah kepada siapapun, dan
fakta yang sebenarnya adalah bahwa keturunan (Pomparan) Toga
Sahata Purba dari Huting-huting menyerahkan tanah kepada Para
Tergugat dan telah diadatkan sesuai dengan aturann adat yang berlaku
di daerah tersebut dan sekaligus pengukuhan nama yaitu Lumban
Sihombing. Dan Penggugat mengatakan bahwa Kakek Penggugat
memiliki saudara perempuan yang kawin sama marga Simanullang
adalah suatu pernyataan yang salah dan keliru karena fakta yang
sebenarnya adalah bahwa marga Simanullang yang dimaksud
Penggugat dalam gugatannya adalah saudara kandung dari akek Para
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 12 dari 30 halaman
Tergugat oleh karenanya gugatan Penggugat dalam perkara ini haruslah
ditolak seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima ;
7. Bahwa sekitar tahun 1966 orangtua Penggugat minggat meninggalkan
kampung Lumban Sihombing tanpa permisi terhadap kakek Tergugat dan
penatua adat di lingkungan huting-huting. Dan sejak saat itu tidak pernah
datang lagi ke kampung Lumban Sihombing sampai sekarang, dan juga
menjadi “nyata” secara hukum bahwa orangtua Penggugat sudah
mendirikan kampungnya sendiri di tempat lain yang diberi nama Huta
Lumban Toruan dan telah dipestakan pada tanggal 23 Agustus 2012, dan
pada waktu pesta Huta Lumban Toruan tersebut turut hadir Penatua
Adat, orangtua Penggugat dan Para Tergugat sebagai saudara semarga
dan ikut mengukuhkan Huta Lumban Toruan tersebut dan pada waktu itu
juga dinyatakan bahwa antara Penggugat dan Tergugat serta keturunan
masing-masing tidak ada permasalahan terhadap kampung/ Huta
Lumban Sihombing baik saat sekarang maupun yang akan datang, kira-
kira demikian sekilas pembicaraan pada waktu pesta penabalan Huta
Lumban Toruan tersebut. Oleh karena itu menjadi nyata dan jelas tanah
yang dimaksud Penggugat dalam gugatan ini bukanlah tanah yang
diserahkan Keturunan (Pomparan) Toga Sahata Purba kepada Kakek
Para Tergugat. Dengan demikian secara hukum dan atau hukum adat
tidak beralasan Penggugat memiliki tanah warisan di kampung marga
Purba yang dia tinggalkan tersebut atau sekarang disebut Lumban
Sihombing, berdasarkan hal tersebut gugatan Penggugat haruslah ditolak
seluruhnya ;
8. Bahwa dalil Penggugat pada poin 10 yang mengatakan penguasaan
Para Tergugat I, II, III atas tanah objek sengketa dan tahun 1997
mendirikan dua unit bangunan rumah serta menanam tanaman palawija
tidak sah menurut Penggugat, dalil Penggugat tersebut adalah karangan
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 13 dari 30 halaman
belaka karena pendirian 2 (dua) unit bangunan ditanah tersebut didirikan
sekitar tahun 1950an oleh kakek dan orangtua pada Tergugat, sehingga
penguasaan yang dilakukan oleh para Tergugat terhadap tanah tersebut
adalah sah secara de yure dan de facto, oleh karena objek sengketa
tersebut nyata dan jelas penguasaan yang dilakukan para Tergugat
merupakan warisan dari Kakek Para Tergugat yang diperoleh dari
Keturunan (Pomparan) Toga Sahata Purba oleh karena itu dalil
Penggugat patutlah di tolak seluruhnya ;
9. Bahwa dalil Penggugat pada poin 11 dan 12 yang mengatakan atas
sengketa ini telah dilakukan upaya kekeluargaan kepada Para Tergugat,
dan Penggugat telah memperingatkan Para Tergugat dan atau untuk
mencari solusi dengan cara kekeluargaan, Bahwa dalil Penggugat
tersebut adalah mengada-ada karena upaya kekeluargaan yang
dimaksud Penggugat tersebut di atas tidak pernah ada sama sekali, dan
pada tanggal 16 Agustus 2014 menurut Penggugat telah memanggil Para
Tergugat melalui Kepala Desa dan Pengetua Adat bahwa hal itu tidaklah
benar oleh karenanya dalil Penggugat tersebut haruslah diabaikan ;
10.Bahwa dalil Penggugat pada poin 13 dan poin 14 telah berulang-ulang
mengatakan perolehan tanah objek sengketa merupakan peninggalan
dari Kakek Penggugat yang secara turun-temurun diwariskan kepada
orangtua Penggugat hingga kepada Penggugat, dan dikategorikan
merupakan perbuatan melawan hukum, dalil dan pernyataan Penggugat
adalah sangat keliru dan tidak memiliki dasar hukum yang jelas, oleh
karena tidak jelasnya dalil dan fakta hukum yang disebutkan Penggugat
sehingga mengakibatkan dalil gugatan Penggugat tersebut tidak punya
daya hukum mengikat, oleh karenanya dalil Penggugat dalam perkara ini
haruslah ditolak seluruhnya ;
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 14 dari 30 halaman
11.Bahwa dalil Penggugat pada poin 15 yang mengatakan bahwa tanah
terperkara adalah milik Penggugat sebagai tanah peninggalan kakek
Penggugat Augus Sihombing dan sepatutnya Para Tergugat dihukum
untuk mengembalikan tanah terperkara tersebut dalam keadaan baik dan
kosong kepada Penggugat dan mengenai penerbitan surat surat yang
disebut Penggugat adalah suatu pernyataan illusi belaka dan tidak
mempunyai daya hukum mengikat, maka permintaan untuk menyerahkan
dan mengembalikan tanah tersebut tidak tepat untuk dilaksanakan
sehingga dalil Penggugat tersebut haruslah ditolak seluruhnya ;
12.Bahwa dalil Penggugat pada poin 17 dan 18 haruslah diabaikan karena
tidak didukung dengan fakta-fakta hukum yang kuat, maka oleh
karenanya gugatan Penggugat haruslah ditolak seluruhnya ;
Berdasarkan alasan-alasan yang dikemukakan tersebut di atas Saya
memohon kepada Majelis Hakim pemeriksa perkara ini menolak gugatan
Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima (niet ontvankelijke verklaard);
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
Tarutung telah menjatuhkan putusan tanggal 17 Maret 2015 Nomor
39/Pdt.G/2014/PN.Trt yang amarnya sebagai berikut:
A. DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi Para Tergugat seluruhnya ;
B. DALAM PROVISI :
- Menolak Tuntutan provisi Penggugat ;
C. DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ;
2. Menyatakan dalam hukum bahwa Penggugat adalah anak kandung (ahli
waris) almarhum Salmon Sihombing ;
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 15 dari 30 halaman
3. Menyatakan bahwa sebidang tanah yang terletak di Huting-huting, Desa
Pakkat, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan,
seluas ± 8.000 (delapan ribu) M2, (dikenal dengan nama Lumban
Sihombing), dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Jalan menuju Lumban Surduan ;
- Sebelah Selatan : Tanah milik Penggugat / parik ;
- Sebelah Timur : Tanah milik Penggugat / parik ;
- Sebelah Barat : Tanah milik Penggugat ;
Adalah sah tanah milik Penggugat ;
4. Menyatakan batal segala surat-surat yang terbit atau diterbitkan oleh
Para Tergugat maupun orang lain (pihak ketiga) atas tanah yang menjadi
objek sengketa dengan melawan hak Penggugat selaku pemilik tanah
tersebut ;
5. Menyatakan tindakan dan perbuatan Para Tergugat yang menguasai dan
mengusahai tanah yang menjadi objek sengketa adalah merupakan
perbuatan melawan hukum ;
6. Menghukum Para Tergugat ataupun orang lain (pihak ketiga) yang
mendapat hak dari Para Tergugat untuk menyerahkan tanah yang
menjadi objek sengketa, yakni sebidang tanah yang terletak di Huting-
huting, Desa Pakkat, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang
Hasundutan, seluas ± 8.000 (delapan ribu) M2, (dikenal dengan nama
Lumban Sihombing), dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Jalan menuju Lumban Surduan ;
- Sebelah Selatan : Tanah milik Penggugat / parik ;
- Sebelah Timur : Tanah milik Penggugat / parik ;
- Sebelah Barat : Tanah milik Penggugat ;
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 16 dari 30 halaman
dalam keadaan baik dan kosong kepada Penggugat agar Penggugat
selaku pemilik yang sah dapat mengusahai dan menguasai tanah
tersebut secara bebas dan leluasa ;
7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
perkara ini secara tanggung-renteng sebesar : Rp. 2.071.000,- (dua juta
tujuh puluh satu ribu rupiah) ;
8. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor
05/Akta.Bdg/2015 jo Nomor 39/PDT.G/2014/PN.Trt tanggal 23 Maret 2015 yang
dibuat oleh MARDINUS SINAGA, SH. Wakil Panitera Pengadilan Negeri
Tarutung yang menerangkan bahwa Tergugat II sekaligus Kuasa Insidentil dari
Tergugat I dan Terggat III telah menyatakan banding terhadap putusan
Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 39/Pdt.G/2014/PN.Trt tanggal 17 Maret 2015
dan telah diberitahukan kepada Terbanding semula Penggugat pada tanggal
16 April 2015;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Tarutung pada tanggal 14 April
2015 telah menerima penyerahan memori banding dari para Pembanding
semula para Tergugat dan telah memberitahukan dan menyerahkan memori
banding kepada Terbanding semula Penggugat pada tanggal 16 April 2015,
Kontra memori banding tanggal 28 April 2015 dan penyerahan Kontra Memori
banding kepada para Pembanding semula para Tergugat tanggal 30 April 2015;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Tarutung pada tanggal 16 April
2015 telah memberitahukan kepada Pembanding I, Pembading II dan
Pembanding III semula Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III dan Terbanding
semula Penggugat untuk mempelajari dan membaca berkas perkara dalam
tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan;
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 17 dari 30 halaman
Menimbang, bahwa para Pembanding semula para Tergugat
mengemukakan keberatan-keberatan dalam memori bandingnya yang pada
pokoknya sebagai berikut :
1. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim pada bukti P.1 telah keliru dan
ceroboh karena menerima begitu saja. Bukti P.1 tersebut dibuatnya alas
hak kepemilikan tanah Penggugat/Terbanding.Menuurt Mahkamah
Agung Surat bukti harus terang dan dan jelas arti yang sebenarnya,
karena bukti surat tersebut adalah bertulisan bahasa Batak Toba, dan
Ketua Majelis bukanlah suku Batak Toba dan sudah pasti tidak mengerti
apa arti yang sebenarnya Surat Pardengganan tersebut menjadi multi
tafsir. Majelis Hakim mengartikan jual beli, saksi Penggugat/Terbanding
mengartikan Perjanjian. Tergugat/Pembanding mengartikan Surat
Perdamaian dan atau surat menyatakan bahwa sebelumnya ada
persoalan antara Ama Ulosan dengan A.Pangela Purba mengenai
Tembok/Kolam dan bukan mengenai Huta Lumbang Sihombing (objek
perkara Aquo). Lebih tegasnya Surat Pardengganan bukanlah surat jula
beli tanah Huta Lumbang Sihombing, tetapi mengenai Tambak/Kolam
yang tidak tahu lokasinya dimana, dan tidak ada kaitannya dengan objek
perkara aquo, maka dengan itu bukti P-1 tersebut tidak diterjemahkan
oleh ahli bahasa yang mempunyai legalitas ke Bahasa Indonesia yang
benar sehingga arti yang sebenarnya tidak dapat dimengerti dan
dipahami. Dengan tidak dipahaminya arti dari Surat Pardengganan
tersebut maka tidak dapat dipakai menjadi pedoman untuk memutus
suatu perkara.
2. Bahwa surat pernyataan Paber Purba(bukti P-3), surat pernyataan
Marhusa Simamora (bukti P-4) surat pernyataan Parasian Simamora
(bukti P-5) dan surat pernyataan Sampur Simamora (bukti P-6) bukti ukti
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 18 dari 30 halaman
tersebut adalah keterangan sepihak dan tidak berkaita dengan surat
tanah, maka bukti tersebut harus ditolak.
3. Bahwa pengakuan Penggugat/Terbanding dalam gugatan unuk
menggugat para Tergugat/Para Pembanding adalah dalam kapasitas
sebagai ahli waris, tetapi Penggugat/Terbanding tidak dapat
membuktikan surat keterangan ahli warisnya, dan hanya surat
pernyataan Penggugat/Terbanding sendiri saja, lantas dihubungkan
dengan keterangan saksi yang diajukan Penggugat/Terbanding in casu.
Majelis berpedoman dari keterangan para saksiPenggugat/Terbanding
tersebut dan menetapkan status Penggugat/Terbanding sebagai ahli
waris. Bukan berdasarkan fakta tertulis, sehingga keliru.
4. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim terhadap bukti P-7 adalah
mengada ngada bahkan sangat keliru karena tidak cermat dan tidak teliti
dengan seksama, karena tidak ada relevansinya sama sekali terhdap
objek perkara. Tanah yang dimaksud dalam surat bukti P-7 tersebut
adalah tanah yang terletak di Sosor Gadong, Desa Lumban Purba, yang
dikenal dengan Huta Lumban Toruan yaitu tanah dan atau rumah yang
ditempati Penggugat/Terbanding saat ini. Terbitnya Surat P-7 tersebut
sewaktu orang Tua Pengggat masih menumpang di Huta Lumbang
Sihombing dan tahun 1966 orang tua Penggugat/Terbanding minggat
dari Huta Lumban Sihombing sampai sekarang .
5. Bahwa menurut ketentuan hukum pasal 1963 poin ke 2 KUHPerdata
dengan bunyinya “Siapa dengan itikad baik dengan menguasainya
selama tigapuluh tahun memperoleh hak milik dengan tidak dapatdipaksa
untuk mempertunjukan alas haknya”.bila dihubungkan dengan pendapat
Prof. Dr. Supomo dapat disimpulkan Penggugat/Terbanding sejak tahun
1966 sapai sekarang telah dikuasai oleh Tergugat/Pembanding yang
selama ini tidak ada gangguan dari pihak manapun sehingga sahlah yang
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 19 dari 30 halaman
memiliki tanah Huta Lumban Sihombing adalah para Tergugat/para
Pembanding .
6. Bahwa pertimbangan hukum Majelis terhadap bukti P-1 berupa surat
Pardengganan dan surat bukti P-7 berupa surat penyerahan tanah
merupakan akta dibawah tangan dan mengatakan yang dibuat oleh para
pihak tanpa perantraan seorang pejabat (pasal 1874 ayat (1)
KUHPerdata). Menurut pasal 1875 BWdan pasal 288 Rbg dikatakan
kekuatannya sebagai akta otentik dan apabila salah satu pihak
mengingkari kebenarannya maka pihak lain harus memuktikan
kebenarannya, dalam hal ini Majelis Hakim untuk menentukan kekuatan
dari kedua bukti tersebut nyata-nyata kurang memahami dan kurang
cermat menerima kedua bukti antara lain bukti P-1 surat Pardengganan
tidak mempunyai kekuatan karena tidak berbahasa Indonesia sehingga
tidak dibuktikan dengan benar isinya, sementara bukti P-7 yang
merupakan surat penyerahan Tanah adalah surat tanah yang terletak di
Desa Lumban Purba, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Hasundutan
atau rumah yang ditempati Penggugat/Terbanding saat ini, oleh karena
keberadaannya tidak berhubungan dengan obyek perkara, maka tidak
dapat dipedomani sebagai alat bukti yang sah.
7. Bahwa saksi II Penggugat/Terbanding Parasian Simamora mengatakan
merupakan keturunan KK Absalom Pangambatan yang membenarkan
kakeknya telah memberikan persetujuan kepada Apangela Purba
menjual tanah kepada Amani Ulosan Sihombing (Kakek
Penggugat/Terbanding), bahwa keterangan ini semakin membuat
simpang siur apa yang digugat oleh Penggugat/Terbanding tidak ada
hubungan apapun dengan Tanah Lumbang Sihombing karena Apangela
Purba menjual tanah kepada Ami Ulosan sementara saksi Paber Purba
mengartikan Surat Pardengganan adalah surat perjanjian, oleh
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 20 dari 30 halaman
karenanya Majelis ini tidak cermat dan tidak jeli mempertimbangkannya,
sehingga harus dikesampingkan.
8. Bahwa saksi IV Penggugat/Terbanding Sampur Simamora merupakan
keturunan KK Matias Peabolak, saksi mengatakan dan membenarkan
Sura Pardengganan yang dibuat Apangela Purba dengan Ama Ulosan
Sihombing dan pada tahun 1966 saksi pernah diajak kakek saksi
kerumah orang tua Penggugat/Terbanding di Lumbang Sihombing,
keterangan saksi ini tidak dapat diterima sebagai pedoman karena pada
tahun 1966 umur saksi masih 2 (dua) tahun karena sewaktu diperiksa
dipersidangan umurnya 51 tahun, jadi orang yang berumur 2 (dua) tahun
masih dalam golongan balita, sehingga sulit dipercayai dengan akal
sehat bahwa telah mengingat suatu peristiwa dan juga mengerti tentang
surat-surat, sehingga keterangan saksi harus ditolak.
9. Bahwa saksi I Tergugat/Pembanding Manogar Purba benar keturunan
op.Saudakkal Purba dan setahu saksi Tanah Lumbang Sihobing adalah
milik Op. Saudakkal Purba dan telah diberikan kepada para
Tergugat/Pembanding dan setahu saksi A.Pangela Purba tidak pernah
tinggal di Lumban Sihombing. Mengenai Tambak (makam) yang terdapat
di Lumbang Sihombing adalah seijin kakek saksi dan yang menentukan
adalah kakek saksi dan sampai saat ini tidak ada yang keberatan. Setahu
saksi Salmon Sihombing pernah tinggal di Lumban Sihombing, dan
pernah lihat Surat Pardengganan yang ditujukan Penggugat/Terbanding
dan setahu saksi tahun 1966 telah meninggalkan Lumban Sihombing
dengan cara tidak baik/minggat, setahu saksi A.Ulosan Sihombing
jasadnya dibawa ke Lintong Nihuta yang menandakan tidak ada tanah
miliknya di Lumban Sihombing, dan setahu saksi Penggugat/Terbanding
tidak pernah tinggal di lumban Sihombing dan selain Lumban Sihombing
kakek saksi juga pernah menyerahkan tanah kepada
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 21 dari 30 halaman
kakekTergugat/Pembanding di tempat lain, yang diketahui dari pesan
orang tua saksi yang bernama Humala Purba. Dan setahu saksi
Tambak(Makam) di Lumban Sihombing sejak tahun 1969 dan yang
dikebumikan di makam tersebut adalah ELLIAS SIHOMBING dan
isterinya JAPITER SIHOMBING dan PANTAS SIHOMBING dan setahu
saksi tidak ada tambak (makam) keluarga Penggugat/Terbanding di
objek perkara dan saksi bersma Tergugat/Pembanding tanggal 5 Januari
2015 telah membuat batas-batas tanah Lumban Sihombing yaitu sebelah
Timur berbatasan dengan tanah KALPIN SIMATUPANG, sebelah Utara
berbatasan dengan jalan menuju Lumban Surduan, sebelah Barat
berbatasan dengan tanah Tambak(Makam) dan Tanah MORHAN
SIMAMORA, sebelah selatan berbatasan dengan tanah milik
Tergugat/Pembanding.
10.Bahwa saksi II Tergugat Lister Purba adalah keturunan Op. Saudakkal
Purba, bahwa pesan orang tua saksi Tambok sampai sekarang tetap
milik Op.Saudakkal Purba dan belum dibagi sampai sekarang, dan
setahu saksi yang tinggal di Lumban Sihombing adalah keterunan dari
kakek para Tergugat/para Pembanding dan tanah itu diserahkan sekitar
tahun 1947 .
11.Bahwa saksi IV Tergugat/Pembanding Rasman Purba selaku Raja Adat
diHuting-huting mengetahui ada permasalahan antara
Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding setahu saksi
ditanah perkara ada 2 (dua) rumah yaitu milik Ellias Sihombing dan yang
satu lagi milik orang tua Tergugat/Pembanding. Kakek Penggugat tidak
pernah tinggal di Lumban Sihombing. Yang menguasai dan membibitkan
benih ikan di Tambok (kolam) tersebut dahulu adalah Op.Saudakkal
Purba setahu saksi Penggugat/Terbanding tinggal di simpang empat
Desa Lumban Purba Huta Lumban Toruan.
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 22 dari 30 halaman
12.Bahwa berdasarkan alasan-alasan keberatan tersebut dia atas
Pembanding semula Tergugat memohon kepada Majelis Hakim Tinggi
untuk menerima memori banding dari para Pembanding/para Tergugat
dengan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor
39/Pdt.G/2014/PN.Trt tanggal 17 Maret 2015 dengan mengadili sendiri
dengan menyatakan bahwa par Terbanding/para Tergugat tidak terbukti
melakukan perbuatan melawan hukum.
Menimbang, bahwa Terbanding semula Penggugat telah megajukan
Kontra Memori Banding dengan mengemukakan alasan-alasan yang pada
pokoknya sebagai berikut :
1. Bahwa Hakim Tingkat Pertama telah tepat dan benar mempertimbangkan
gugatan penggugat karena Penggugat dalam gugatannya telah
menyebutkan dengan jelas mengenai letak dan batas tanah yang
menjadi objek sengketa serta kebenaran dari letak dan batas-batas tanah
terperkara yang sudah dibuktikan.
2. Bahwa kepemilikan Penggugat/Terbanding atas obyek sengketa tersebut
didukung oleh pembuktian yang kuat berdasarkan bukti-bukti surat yang
paling bersesuaian serta didukung keterangan saksi-saksi. Oleh karena
itu Hakim Tingkat Pertama sudah benar dan tepat mempertimbangkan
surat bukti bertanda P-1,P-2,P-3,P-4,P-5,P-6, P-7 dan P-8 serta
dihubungkan dengan keterangan kelima orang saksi yang dihadirkan
oleh Penggugat.
3. Bahwa bukti surat yang diajukan oleh Penggugat yaitu bertanda P-1
sampai dengan P- 8 adalah saling mendukung, bertautan serta saling
menyempurnakan antara satu dan lainnya serta dibenarkan oleh para
saksi, sebagaimana halnya dengan bukti bertanda P-3 ditegaskan oleh
saksi 1 Penggugat Paber Purba sebagai ahli waris dari keturunan dari
Apangela Purba dari huta Peabolak, bukti P-4 ditegaskan saksi III
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 23 dari 30 halaman
Penggugat Marhusa Simamora sebagai ahli waris/keturunan dari R.II.R
Saul Saitnihuta, bukti P-5 ditegaskan saksi II Penggugat Parasian
Simamora selaku ahli waris keturunan dari KK Absalom Pangambatan,
bukti P-6 ditegaskan saksi IV Penggugat Sampur Simamora selaku
ahliwaris/keturunan KK Matias Peabolak, bukti P-3,P-4,P-5 dan P-6 tidak
terlepas dari keberadaan bukti P-1 yang didalamnya tertulis kakek para
saksi mengetahui, membenarkan yang dibubuhi tanda tangan pada bukti
P-1 tersebut, saksi V Penggugat yaitu Korbina br Sihombing (menantu
dari saudara perempuan Ama Ulosan Sihombing) juga menguatkan
kesaksian dari para saksi dan membenarkan isi surat P-1 tersebut.
Demikian juga dengan bukti surat bertanda P-2 yang menguatkan
keberadan keluarga keturunan Augus sihombing gelar A Ulosan
Sihombing, bukti P-7 merupakan perjanjian penyerahan tanah dari KK
Renatus Purba dari Sosor Gadong Negeri/Kecamatan Dolok Sanggul
kepada guru Salmon Sihombing dari Lumban Sihombing (huting-
huting).Meskipun upaya hukum banding tidak diperuntukan mengajukan
pembuktian yang baru sebagaimana halnya diajukan oleh para
Pembanding dalam memori banding, namun Terbanding dengan itikad
baik melampirkan surat pernyataan dari ahli waris KK Renatus Purba dari
Sososr Gadong tertanggal 21 April 2015 Nomor 166/Spe/IV/2017/2015
yang tetap serta membenarkan bukti bertanda P-7 ini .
4. Berdasarkan alassan-alasan Terbanding tersebut diatas, Terbanding
memohon agar Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan cq Majelis Hakim
Tinggi yang mmeriksa dan mengadili perkara ini berkenan mengabulkan
dalil-dalil kontra memori banding dengan menjatuhkan amar putusan :
Menolak permohonan banding dari para Pembanding, menguatkan
putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 17 Maret 2015 Nomor
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 24 dari 30 halaman
39/Pdt.G/2014/PN.Trt dan membebankan segala biaya perkara pada
tingkat banding kepada para Pembanding/para Tergugat .
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa Permohonan Banding dari para Pembanding
semula para Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata
cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang
oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat Banding sesuai dengan
fungsinya sebagai Pengadilan Ulangan akan memutuskan tidak hanya
berdasarkan Memori Banding tersebut diatas namun juga seluruh fakta-fakta
yang terdapat dalam berkas perkara dan surat-surat dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan
mempelajari dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang
tersebut dalam berkas perkara Nomor 183/PDT/2015/PT.MDN dan turunan
resmi Putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 39/Pdt.G/2014/PN.Trt
tanggal 17 Maret 2015 maka Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut :
A.DALAM EKSEPSI :
Menimbang, bahwa setelah mencermati putusan Pengadilan Tingkat
pertama dalam mempertimbangkan eksepsi dari para Pembanding semula para
Tergugat, maka Pengadilan Tingkat Banding sependapat dengan uraian
pertimbangan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, sehingga segala
pertimbangan putusan tersebut diambil alih menjadi pertimbangan putusan di
Tingkat Banding;
B.DALAM PROVISI
Menimbang, demikian juga pertimbang hukum Majelis Tingkat Pertama
telah benar dengan mempertimbangkan segala petitum dalam provisinya,
sehinga Majelis Tingkat Banding sependapat dengan petimbangan Majlis
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 25 dari 30 halaman
Tingkat pertama dan mengabil alih segala pertimbangan putusan tersebut
menjadi pertimbangan putusan di Tingkat Banding;
C.DALAM POKOK PERKARA
Menimbang, bahwa pokok sengketa dalam perkara ini berkaitan dengan
dalil-dalil Terbanding semula Penggugat yang pada pokoknya menyatakan
Penggugat adalah pemilik sah atas seluas kurang lebih 3 ha (tiga hektar), yang
terletak di Hutinghuting, Desa Pakkat, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten
Humbang Hasundutan, Propinsi Sumatera Utara, dengan batas-batas sebagai
berikut:
- Sebelah Utara : berbatasan dengan jalan menuju Lumban Surduan
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan tanah milik Tergugat-Tergugat;
- Sebelah Timur : berbatasan dengan jalan menuju Lumban Surduan;
- Sebelah Barat : berbatasan dengan tanah milik Penggugat
tanah tersebut yang diperoleh Penggugat sebagai warisan dari orang tua
Penggugat yakni Salmon Sihombing yang mulanya memperoleh tanah
warisan dari orang tuanya Augus Sihombing yang dipanggil Amani
Ulosan Sihombing (dalam ejaan dahulu tertulis Amani Oelosan
Sihombing). Bahwa sebahagian tanah Penggugat tersebut, dengan
ukuran luas lebih kurang 8000 meter persegi diusahai/dikuasai tanpa hak
oleh Tergugat-I, Tergugat-II, Tergugat-III, dengan batas-batas sebagai
berikut :
- Sebelah Utara : berbatasan dengan jalan menuju Lumban Surduan;
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan tanah milik Penggugat ;
- Sebelah Timur : berbatasan dengan tanah milik Penggugat ;
- Sebelah Barat : berbatasan dengan tanah milik Penggugat ;
Menimbang, bahwa para Pembanding semula para Tergugat telah
membantah dalil-dalil gugatan Terbanding semula Penggugat tersebut dengan
menyatakan yang pada pokoknya tanah terperkara bukan milik AUGUS
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 26 dari 30 halaman
SIHOMBANING (kakek Penggugat) akan tetapi milik ELIAS SIHOMBING
(kakek dari para Tergugat) yang dasar perolehan tanah tersebut adalah bahwa
sekitar tahun 1947, Keturunan (pomparan) Toga Sahata Purba yang di Huting-
huting selaku pemilik tanah Ulayat kampung tersebut menyerahkan tanah
tersebut kepada kakek Para Tergugat. Pada tahun 1950an telah diadatkan guna
pengukuhan atas sebidang tanah yang diserahkan itu dan dihadiri marga Purba
dan marga boru lainnya dari huting-huting, para penatua adat dan sekaligus
memberi nama tempat tersebut Lumban Sihombing. Penyerahan tanah Ulayat
tersebut dari Keturunan (pomparan) Toga Sahata Purba yang dihuting-huting
kepada ELIAS SIHOMBING (kakek dari Para Tergugat). Sedangkan SALMON
SIHOMBING (orangtua Penggugat) bermohon kepada kakek Para Tergugat
agar ikut dalam perkampungan Lumban Sihombing, dan permohonan orangtua
Penggugat dikabulkan kakek Tergugat.Juga ikut dalam perkampungan Lumban
Sihombing tersebut saudara perempuan kakek Tergugat yaitu marga
Simullang.Dan setelah diadatkan tanah tersebut kakek dan ayah Para Tergugat
mendirikan dua unit bangunan rumah hingga kini rumah tersebut masih dikuasai
ahli waris kakek Para Tergugat. Sehingga dengan demikian tidak mempunyai
fakta hukum kalau Penggugat mengklaimnya sebagai warisan dari orang
tuanya;
Menimbang, bahwa oleh karena dalil-dalil gugatan Terbanding semula
Penggugat pada pokoknya telah dibantah oleh para Pembanding semula para
Tergugat maka Terbanding semula Penggugat dibebani untuk membuktikan
dalil-dalilnya dan para Pembanding semula para Tergugat juga diberi
kesempatan membuktikan dalil-dalil bantahannya tersebut diatas;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya
Terbanding semula Penggugat telah mengajukan bukti P-1 s/d P-8 dan 5 (lima)
orang saksi masing-masing saksi Paber Purba, saksi Parasian Simamora, saksi
Sampur Simamora, saksi Marhusa Simamora dan saksi Korbina Br Sihombing,
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 27 dari 30 halaman
sedangkan para Pembanding semula para Tergugat untuk membuktikan dalil
bantahannya telah mengajukan bukti T-1 s/d T-7 dan 5 (lima) orang saksi yakni
saksi Manogar Purba, saksi Lister Purba, saksi Marolop Purba, saksi Rasman
Purba dan saksi Pangihutan Simanulang ;
Menimbang, bahwa dari bukti-bukti yang diajukan Terbanding semula
Penggugat diketahui berupa surat Pardengganan, berupa foto Keluarga
Penggugat/Terbanding dan Surat Pernyataan dari 5 (lima ) orang. Surat
Pernyataan menurut hukum acara perdata nilainya sangat berbeda dengan
kesaksian di persidangan dibawah sumpah, sedangkan saksi-saksi yang
diajukan dipersidangan olehTerbanding semula Penggugat tersebut hanya
menerangkan adanya masalah antara para Pembanding semula para Tergugat
dengan Terbanding semula Pembanding mengenai tanah di Lumban Sihombing
termasuk di huting-huting ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat
dengan pertimbangan hukum dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama
dalam pokok perkara tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah keliru menilai bukti P-1. Oleh
karena bakti tersebut ditulis dalam bahasa Daerah dalam hal ini bahasa
Batak yang seharusnya bukti tertulis tersebut harus terang dan jelas oleh
karenanya bukti tersebut harus diterjemahkan dan atau mempunyai
terjemahannya dalam bahasa Indonesia yang benar dan baik , agar
pengertian Surat Pardengganan (bukti P-1) mempunyai arti yang sama
sehingga tidak menimbulkan multi tafsir, faktanya Majelis Hakim Tingkat
Pertama mengartikan Surat Pardengganan sebagai surat jual beli, dilain
pihak para saksi mengartikan dengan Surat Perjanjian bahkan ada juga
saksi yang mengartikan sebagai Surat Perdamaian ;
2. Bahwa fakta hukum menunjukan bukti P-1 tersebut tidak ada tanda
tangannya maupun cap jempol, baik oleh yang membuat surat tersebut
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 28 dari 30 halaman
maupun oleh nama-nama yang tertera dalam Surat Pardengganan
tersebut ;
3. Bahwa Surat Pernyataan menurut Hukum Acara Perdata mempunyai
nilai yang berbeda dengan kesaksian dibawah sumpah. Para saksi yang
diajukan dipersidangan hanya menerangkan adanya masalah antara
para Pembanding semula para Tergugat dengan Terbanding semula
Pembanding mengenai tanah di Lumban Sihombing termasuk di huting-
huting, sedangkan mengenai asal usul pada umumnya tidak secara tegas
dan jelas tanah sengketa tersebut milik siapa ;
4. Bahwa hasil pemeriksaan setempat (pemeriksaan dilokasi sengketa)
dilihat dari sketsa hasil pemeriksaan walaupun masing-masing tidak
mengajukan keberatan, ternyata masing-masing berbeda batas-batasnya
baik persi Penggugat/Terbanding maupun para Pembanding/para
Tergugat, fakta hukum menunjukan bahwa yang tidak dibantah oleh
Penggugat/Terbanding maupun para Tergugat/para Pembanding adalah
adanya 2 (dua) buah rumah yakni rumah orang tua Tergugat dan dan
rumah Tergugat II.
Dengan demikian Pengadilan Tingkat Banding berpendapat Terbanding
semula Penggugat tidak dapat membuktikan dalil-dalil gugatannya tentang
kepemilikan obyek terperkara;
Menimbang, bahwa sebaliknya para Pembanding semula para Tergugat
dengan bukti-bukti yang diajukan dapat membuktikan dalil bantahannya bahwa
penguasaannya berdasarkan bukti T-6 dan T-7 dihubungkan dengan
keterangan para saksi Manogar Purba, saksi Lister Purba, saksi Marolop Purba,
saksi Rasman Purba dan saksi Pangihutan Simanullang, diperoleh petunjuk
bahwa dilokasi tanah sengketa telah terdapat rumah orang tua Tergugat
(ELIAS SIHOMBING) sampai meninggal dunia dan dikuburkan diatas tanah
tersebut yang sampai saat ini tidak ada yang mengganggu gugat ;
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 29 dari 30 halaman
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim Tingkat Banding
tidak sependapat dengan pertimbangan hukum dan putusan Majelis Hakim
Tingkat Pertama dalam pokok perkara tersebut yang menyatakan
gugatandikabulkan sepanjang kepemilikan tanah tersebut ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas, maka putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor 39/Pdt.G/2014/PN.Trt
tanggal 17 Maret 2015 tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan,
selanjutnya Pengadilan Tinggi akan mengadili sendiri dengan amar putusan
sebagaimana tersebut di bawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama
dibatalkan, maka Terbanding semula Penggugat berada dipihak yang kalah,
sehingga harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Umum, RBG dan peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
MENGADILI :
- Menerima permohonan banding dari para Pembanding semula para
Tergugat tersebut;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung Nomor
39/Pdt.G/2014/PN.Trt tanggal 17 Maret 2015 yang dimohonkan banding;
MENGADILI SENDIRI:
DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi Para Tergugat/para Pembanding seluruhnya ;
DALAM PROVISI :
- Menolak tuntutan provisi Penggugat/Terbanding ;
_________________________________________________________Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor :183/PDT/2015/PT.Mdn
Hal 30 dari 30 halaman
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak Gugatan Terbanding semula Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum Terbanding semula Penggugat untuk membayar biayaperkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat bandingditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis HakimPengadilan Tinggi Medan, pada hari Selasa tanggal 30 Juni 2015 oleh kami,DAHLIA BRAHMANA, SH.MH, sebagai Hakim Ketua Majelis, AMRIL, SH.MHdan ADE KOMARUDIN, S.H, M.Hum , masing-masing sebagai HakimAnggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua PengadilanTinggi Medan Nomor 183/PDT/2015/PT.MDN , tanggal 26 Mei 2015 putusantersebut pada hari Rabu ,tanggal 8 Juli 2015 yang diucapkan dalampersidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh paraHakim Anggota tersebut, Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh kedua belahpihak.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA: HAKIM KETUA,
AMRIL,SH.MH DAHLIA BRAHMANA,SH.MH
ADE KOMARUDIN,SH.M.Hum
PANITERA PENGGANTI,
RAMADAN TARIGAN
Perincian biaya:1. Materai ……………… Rp6.000,002. Redaksi…….............. Rp5.000,003. Pemberkasan ……… Rp139.000,00
Jumlah …………….... Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah)
Top Related