PUBLIC SUMMARY
(Ringkasan Publik)
HASIL PENILAIAN
PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN LESTARI (PHPL) PADA HUTAN ALAM
PT. INTRACAWOOD MANUFACTURING
Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Malinau
Provinsi Kalimantan Utara
Oleh
Lembaga Penilai PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
2017
RINGKASAN PUBLIK
Latar Belakang
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) merupakan perwujudan dari konsep pembangunan
bidang kehutanan yang berkelanjutan (sustainable). Dalam proses pencapaiannya diperlukan
suatu sistem yang menjamin keseimbangan kelestarian fungsi produksi, ekologi dan sosial.
Sebagai instrumen yang menjembatani kesenjangan antara kondisi riil dengan standar kinerja
yang harus dicapai dalam PHPL, maka diperlukan sistem sertifikasi sebagai proses yang
berkesinambungan.
PT. Intracawood Manufacturing mempunyai komitmen dalam mewujudkan PHPL ini dan dalam
rangka memenuhi Peraturan Pemerintah terkait. Hal ini dibuktikan dengan mengajukan aplikasi
untuk penilaian kinerja PHPL pada hutan alam secara mandiri dengan standar Kementerian
Kehutanan kepada Lembaga Penilai PHPL PT. TUV Rheinland Indonesia (TUV Rheinland
Group) sesuai dengan peraturan-peraturan dibawah ini :
1. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.30/MenLHK/Setjen/PHPL.3/
3/2016 tanggal 7 Maret 2016 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin atau pada
Hutan Hak.
2. Peraturan Direktur Jenderal PHPL Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu.
Dengan Peraturan diatas maka pelaksanaan sertifikasi penilaian Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada pemegang IUPHHK-HA/HPH
dilakukan oleh Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI) (terdiri dari LP-PHPL dan
LV-LK) yang telah diakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) sesuai ISO/IEC Guide
65:1996 dan telah ditetapkan oleh Kementerian Kehutanan.
PT. TUV Rheinland Indonesia telah diakreditasi oleh KAN sebagai Lembaga Penilai PHPL (LP-
PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK), serta telah mempunyai kualifikasi untuk
melakukan sertifikasi penilaian kinerja dan verifikasi legalitas kayu dengan standar tersebut
diatas. Berdasarkan kualifikasi sebagai LP-PHPL dan LV-LK maka PT. TUV Rheinland
Indonesia telah melakukan penilaian kinerja PHPL pada Hutan Alam serta verifikasi legalitas
kayu pada PT. Intracawood Manufacturing (PT. IWM) di Provinsi Kalimantan Timur, sebagai
pemenuhan persyaratan dari Kementerian Kehutanan bagi IUPHHK-HA/HPH.
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup sertifikasi penilaian PHPL ini adalah seluruh areal kerja PT. Intracawood
Manufacturing (PT. IWM) dengan luas areal kerja 199,570.71 Ha (berdasarkan Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor SK.103/Menhut-II/2010 tanggal 5 Maret 2010 tentang penetapan
Batas areal kerja PT. Intracawood Manufacturing) yang terletak di Kabupaten Bulungan,
Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Malinau Propinsi Kalimantan Utara .
Standar penilaian yang digunakan Peraturan Direktur Jenderal PHPL Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 (Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1)
Tahapan dan Proses Penilaian Kinerja PHPL pada Hutan Alam
Proses penilaian kinerja PHPL pada Hutan Alam untuk PT. Intracawood Manufacturing
(PT. IWM) dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Proses pengajuan atau permohonan penilaian kinerja PHPL oleh IUPHHK-HA PT. IWM
kepada PT. TUV Rheinland Indonesia
2. Proses kajian terhadap permohonan sertifikasi PHPL dan pembuatan kontrak kerja.
3. Proses perencanaan penilaian yang mencakup : persiapan (pemililan tim audit dan
pembuatan rencana audit atau audit plan)
4. Proses penilaian dokumen atau audit Tahap I yang dilakukan pada tanggal 3 Juli 2016
5. Proses penilaian lapangan atau audit Tahap II dilakukan pada tanggal 17-22 Juli 2017
6. Pengambilan keputusan dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2017.
PROSES PRA PENILAIAN LAPANGAN OLEH PANEL PAKAR PROFIL PERUSAHAAN PT. INTACAWOOD
MANUFACTURING
1 Organisasi / Auditee : PT. Intracawood Manufacturing
2 Lokasi : Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara
3 Alamat kantor : Kantor Pusat :
Jl. Cikini raya No. 69, Jakarta Pusat 10330
Telp : 021-3905751, 3148505
Fax : 021-3908469, 3908470
Email : [email protected]
Kantor Operasional :
Jl. Aki pingka, Kelurahan Juata Permai – Kota Tarakan 77147
Telp : 0551-22908-22910
Fax : 0551-24357 4 IUPHHK : Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.335/Menhut -
II/2004 tanggal 31 Agustus 2004 dengan luas 195,110 hektar
5 Hasil Penetapan Batas : Luas areal berubah menjadi 199,570.71 Ha berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.103/Menhut-II/2010 tanggal 5 Maret 2010
6 Akte pendirian perusahaan :
Akte Notaris Kartini Muljadi, SH tanggal 29 Juli 1988 tentang pendirian perusahaan atas nama PT Intracawood Manufacturing.
7 Sistem Silvikultur : TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia) dan TPTII (Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif)
8 Jenis kayu yang dipanen : Meranti dan Rimba Campuran
9 Jatah Produksi Tebangan Tahunan (JPT/AAC) :
Berdasarkan dokumen RKUPHHK I :
- AAC/Etat untuk TPTI = 142,133 m3/tahun
- AAC/Etat untuk TPTII = 43,338 m3/tahun
10 Pemegang saham : PT Inhutani I : 24.78%
PT Altrak 1978 : 50.09%
PT Best Engineering Contractor & Agencies : 24.78%
Koperasi Karyawan Intraca : 0.35%
11 Komisaris : Komisari Utama : Ir. Dadang Sumbada Supardi, MM Wakil Komisaris : Murdaya Widyawimarta
Komisaris : Ir Franciscus Xaverius Budi Santoso
Komisaris : Karuna Murdaya, BSc. MSc
12 Pengurus perusahaan : Direktur Utama : Dr. Siti Hartati Murdaya
Wk Direktur Utama : Kirana Widjaja, SE
Direktur : Ir Didik Arjo Gunawan, MM
Direktur : Ir Totok Lestiyo
PROFIL LP-PHPL PT. TUV Rheinland Indonesia
1. Nama Lembaga Sertifikasi : PT. TÜV Rheinland Indonesia
2. Alamat : PT TUV Rheinland Indonesia Menara Karya 10th Floor, Block X-5 Jl. HR. Rasuna Said Kav. 1-2 Jakarta Ph 021-579 44 579 Fax 021-579 44 575
e-mail : [email protected]
3 Akte Pendirian : Akta Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 oleh Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo SH, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 30 Oktober 1998 nomor 02-23576 HT.01.01.Th.98.
Akta Perubahan Terakhir : No. 13 tanggal 15 Oktober 2015 oleh Notaris Anesta Chrisanti, SH, M.Kn. Pengesahan Kemenkumham Nomor : AHU-AH.01.03-0976065 tanggal 29 Oktober 2015
4. Pengurus Lembaga Penilai PHPL : Komisaris Utama :
Ralf Scheller Komisaris : Holger Helmut Kunz DR. Indaryati Swarna Dewi Motik, MBA
Muhammad Bascharul Asana
Presiden Direktur :
I Nyoman Susila
Direktur :
Edmundus Wiharyono
Abdul Qohar
Kepala LV-LK dan PHPL :
Dian Susanty Soeminta, S.Hut
5. Tim auditor PHPL 1. M. Jamaluddin Aa (Lead auditor dan Aspek Sosial)
2. Amin Kadeni (Auditor bidang produksi)
3. Ence Hedi Hasan(Auditor bidang Prasyarat)
4. Zaenal Arifin (Auditor bidang Ekologi)
5. Suseno Joko Suhendro ( VLK)
RINGKASAN HASIL PENILAIAN
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal PHPL Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Ver ifikasi Legalitas Kayu (VLK) bahwa
Unit Manajemen PT. IWM dengan usia izinnya telah 5 (lima) tahun lebih, maka berlaku
ketentuan bahwa Kinerja baik ditentukan oleh kinerja 27 indikator 89 verifier dengan 68
verifer Dominan dan 21 verifier Co Dominan. Ketentuan untuk kelulusan sertifikasi adalah
Verifier Dominan dalam PHPL tidak boleh bernilai Buruk dan seluruh verifier VLK harus
terpenuhi kecuali yang tidak dapat diterapkan di lapangan / not applicable .
Perincian jumlah verifier Dominan dan Co Dominan adalah sebagai berikut :
a. Kriteria Prasyarat : 6 Co Dominan dan 16 Dominan
b. Kriteria Produksi : 10 Co Dominan dan 14 Dominan
c. Kriteria Ekologi : 1 Co Dominan dan 22 Dominan;
d. Kriteria Sosial : 4 Co Dominan dan 19 Dominan.
e. VLK : 28 Verifier yang harus dipenuhi.
Dengan demikian, IUPHHK-HA PT. Intracawood Manufacturing dengan areal kerja yang
terletak di Kabupaten Bulungan, Tana Tidung dan Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan
Timur dengan luas areal 199,570.71 hektar dinyatakan berpredikat ” BAIK ” dan dapat
diberikan Sertifikat PHPL yang berlaku selama 5 (tahun) tahun. Perincian hasil penilaian dapat
dilihat dalam table dibawah:
Tabel 1. Rekapitulasi Penilaian PHPL
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
Indikator 1.1.
Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-
HTI
Baik Tersedia dokumen legal dan
administrasi tata batas lengkap
sesuai dengan tingkat realisasi
pelaksanaan tata batas yang telah
dilakukan berupa Laporan TBT dan
Keputusan Menteri Kehu-tanan
Nomor: SK.103/ Menhut-II/2010
tanggal 5 Maret 2010.Tata batas
areal kerja IUPHHK-HA PT
Intracawood Manufacturing telah
direalisasikan 100% atau temu
gelang dan ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor SK.103/Menhut-II/2010
tanggal 5 Maret 2010. Keberadaan
areal kerja IUPHHK-HA PT
Intracawood Manufacturing telah
mendapat pengakuan dari para
pihak baik oleh pihak Pemerintah,
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
Unit Manajemen lainnya dan
Masyarakat di sekitarnya. Dan
selama periode setahun terakhir
(2016-2017) tidak terjadi konflik
batas. Tedapat bukti upaya
pemegang izin untuk mendata dan
melaporkan penggunaan kawasan
di luar sektor kehutanan dan
pencegahan penggunaan kawasan
di luar sektor kehutanan tanpa izin.
Indikator 1.2.
Komitmen Pemegang IUPHHK-HTI
Baik PT intracawood Manufacturing telah
mensosialisasikan Visi, Misi, dan
Tujuan Perusahaan kepada
lingkungan intern, dan kepada
masyarakat desa di sekitar areal kerja
setiap dimulainya operasional RKT
tahun berjalan. Sebagian besar
implementasi pengelolaan hutan telah
sesuai dengan visi dan misi PHL.
Indikator 1.3.
Jumlah dan kecukupan tenaga
Profesional Bidang Kehutanan pada
Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung
Pemanfaatan implementasi Penelitian,
Pendidikan dan Latihan.
Baik Keberadaan tenaga profesional bidang
kehutanan di lapangan tersedia pada
setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Realisasi peningkatan kompetensi SDM
<70% dari rencana sesuai kebutuhan. PT
Intraca Manufacturing memiliki dokumen
ketenagakerjaan lengkap sesuai
peraturan dan perun-dangan yang
berlaku
Indikator 1.4.
Kapasitas dan mekanisme untuk
Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan
Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan
Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian
(Kegiatan) IUPHHK –HTI.
Baik PT Intracawood Manufacturing telah
memiliki struktur organisasi dan job
description yang sesuai dengan kerangka
PHPL mencakup perencanaan hutan,
pemanenan hasil hutan, pembinaan
hutan, kelola lingkunga dan kelola social.
PT Intracawood Manufacturing telah
menerapkan sistem informasi manajemen
(SIM), SIPUHH Online dan sistem
komunikasi yang dilengkapi dengan
perangkat dan tenaga pelaksananya. PT
Intracawood Manufacturing memiliki
Satuan Pengawas Internal/internal auditor
(FSMA), dan dalam menjalankan
pengawasan dan evaluasi berjalan efektif
terhadap tahapan kegiatan di lapangan
dalam kerangka PHPL Terdapat
keterlaksanaan sebagian tindak koreksi
dan pencegahan manajemen berbasis
hasil monitoring dan evaluasi
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
Indikator 1.5.
Persetujuan atas dasar informasi awal
tanpa paksaan (PADIATAPA).
Baik Rencana Kegiatan Tahunan
(RKTUPHHK-HA) tahun PT Intracawood
Manufacturing yang akan mempengaruhi
kepentingan hak-hak masyarakat
setempat telah mendapatkan persetujuan
atas dasar informasi awal yang memadai.
Dalam proses pelaksanaan tata batas
areal kerja IUPHHK-HA PT Intracawood
Manufacturing telah mendapatkan
persetujuan dari para pihak. Dalam
proses dan pelaksanaan CSR/CD PT.
Intracawood Manufacturing telah
mendapatkan persetujuan dari para
pihak. Dalam proses penetapan kawasan
lindung di areal IUPHHK-HA PT
Intracawood Manufacturing telah
mendapat persetujuan dari para pihak
Indikator 2.1.
Penataan areal kerja jangka panjang
dalam pengelolaan hutan lestari
Sedang Terdapat dokumen RKUPHHK/RPKH yang sudah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan disusun berdasarkan hasil IHMB/survei potensi/ risalah/ landscaping areal produksi efektif yang real-istis/benar, dan tidak dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU. Penataan areal kerja (blok RKT dan compartemen/petak) tidak sesuai dengan RKUPHHK, namun perubahan blok RKT 2016 dan 2017 masih dalam blok RKUPHHK 10 (sepuluh) tahunan yang telah mendapat persetujuaa/pengesahan. Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan batas blok dan batas petak tidak secara seluruhnya dilakukan PT IWM dan dari hasil uji petik lapangan sebagian tanda batas blok dan petak masih terlihat dengan jelas di lapangan).
Indikator 2.2.
Tingkat pemanenan lestari untuk setiap
jenis hasil hutan kayu utama dan nir
kayu pada setiap tipe ekosistem
Baik Berdasarkan hasil telaah dokumen dan
verifikasi lapangan dapat disimpulkan
bahwa PT IWM telah memiliki data
potensi tegakan hutan alamnya dari
hasil IHMB dan hasil ITSP 3 tahun
terakhir yang dilengkapi jalur surveI, dan
peta penyebaran pohon. Memiliki data
pengukuran riap tegakan / PUP/ untuk
semua tipe ekosistem yang ada dan
sudah di-analisis, namun kewajiban
untuk membuat minimal 1 seri PUP
dalam 1(satu) RKL atau setiap 5 (li-ma)
tahun belum dipenuhi. Memiliki bukti
upaya melakukan analisis data potensi
dan riap tegakan.
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
Indikator 2.3.
Pelaksanaan Penerapan tahapan sistem
Silvikultur untuk menjamin Regenerasi
hutan
Baik SOP seluruh tahapan kegiatan sistem
silvikultur tersedia dengan lengkap, dan
isinya sesuai dengan pedoman
pelaksanaan atau ketentuan teknis. Terdapat implementasi sebagian SOP
tahapan sistem silvikultur). Berdasarkan
hasil kegiatan ITSP URKT 2017
diketahui bahwa terdapat pohon inti dari
kelompok kayu komersial tersebar
merata ≥ 25 pohon/ha. Berdasarkan
hasil uji petik di lapangan dapat
diketahui bahwa terdapat permudaan
kelompok kayu komersil untuk tingkat
tiang antara 72 – 86 batang tiang/Ha
Indikator 2.4.
Ketersediaan dan penerapan teknologi
ramah lingkungan dalam pemanfaatan
hutan.
Baik Tersedia SOP pemafaatan/pengelolaan
hutan ramah lingkungan untuk seluruh
kegiatan pengelolaan hutan, dan is inya
sesuai untuk karakteristik kondisi
setempat). Terdapat penerapan
teknologi ramah lingkungan pada 3 atau
lebih tahapan kegiatan pemanenan hasil
atau pengelolaan hutan. Tingkat
kerusakan tegakan tinggal rata-rata
semua tingkatan permudaan tiang dan
pohon ≤ 15%). Berdasarkan hasil Uji
Petik Limbah Pemanfaatan Hutan
Minimal diperoleh nilai 0,95).
Indikator 2.5.
Realisasi penebangan sesuai dengan
rencana kerja penebangan / pemanenan
/ pemanfaatan pada areal kerjanya
Baik Terdapat dokumen RKT periode tahun
2016 dan 2017 yang disahkan secara
mandiri (Self Approval) dan disusun
berdasarkan RKUPHHK Periode Tahun
2008 s/d 201). Terdapat peta kerja yang
menggambarkan areal yang boleh
ditebang/ dipanen/dimanfaatkan/
ditanam/ dipelihara beserta areal yang
ditetapkan sebagai kawasan lindung
tetapi tidak sesuai dengan antara Peta
RKU dan peta RKT yang disahkan oleh
pejabat yang berwenang, namun masih
dalam Blok RKUPHHK 10 (sepuluh)
tahunan. Berdasarkan hasil telaah
dokumen dan pemeriksaan lapangan
dapat dinyatakan bahwa peta kerja
rencana jangka pendek telah
diimplementasikan di lapangan tetapi
belum mencakup seluruh pena-taan
batas kawasan lindung (realisasi
62,06%.Realisasi volume tebangan total
dan per kelompok jenis mencapai
70,01% (TPTI) dan 85,40% (TPTJ) dari
rencana tebangan tahunan dan lokasi
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
panen sesuai dengan RKT tahun 2016
yang disahkan serta tidak melebihi luas
yang direncanakan
Indikator 2.6.
Kesehatan finansial perusahaan dan
tingkat investasi dan reinvestasi yang
memadai dan memenuhi kebutuhan
dalam pengelolaan hutan, administras i,
penelitian dan pengembangan, serta
peningkatan kemampuan sumber daya
manusia.
Sedang Berdasarkan hasil pemeriksaan
dokumen Laporan Auditor Independen
dan Laporan Keuangan un-tuk Tahun-
Tahun yang berakhir 31 Desember 2015
dan 2014 yang dibuat oleh Akuntan
Publik Hen-drawinata Eddy Siddharta &
Tanzil, Jakarta, PT IWM mempunyai
Ratio Likuiditas sebesar 192% dan
Ratio Solvabilitas sebesar 67% dan
rentabilitas 3,33% positif serta opini
laporan keuangan wajar. Realisasi
alokasi dana 67% atau < 80% dari
kebutuhan kelola hutan yang
seharusnya berdasarkan laporan
penatausahaan keuangan yang dibuat
sesuai dengan Pedoman Pelaporan
Keuangan Pem-anfaatan Hutan
Produksi (yang telah diaudit oleh
akuntan publik). Alokasi dana untuk
seluruh bidang sebesar 48% atau
kegiatan kurang proporsional
(perbedaan > 20 - 50%). Realisasi
pendanaan untuk kegiatan teknis
kehutanan lancar namun tidak sesuai
dengan tata waktu). Realisasi modal
kegiatan pembinaan hutan,
perlindungan hutan dan penanaman
tanah kosong di ar-eal pemegang izin
oleh IUPHHK-HA 60 - 80%). Realisasi
pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan
(luas dan kualitas tegakan) 60 - 80 %
dari yang di-rencanakan.
Indikator 3.1.
Keberadaan, kemantapan dan kondisi
kawasan dilindungi pada setiap tipe
hutan
Baik PT IWM telah mengalokasikan kawasan
lindung sesuai dengan yang
direncanakan. Tidak terdapat
perubahan luas dan alokasi kawasan
lindung dibandingkan dengan penilikan
sebelumnya. Penan-daan batas
kawasan lindung dilakukan secara
periodik berdasarkan dokumen
RKTUPHHK dan RKUPHHK, urat
Pengukuhan Kawasan Lindung.
Terdapat realisasi penadaan batas
untuk setiap tahunnya dan kondisi
biofisik kawasan lindung yang
ditetapkan sesuai dengan
penetapannya. PT IWM telah
melakukan penataan kawasan lindung
sampai Mar 2017 sebesar 60,02 % atau
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
seluas 27,196 Ha dari luas seluruh areal
lindung 43.820 dengan tanda polet cat
warna merah. Kondisi kawasan lindung
yang berhutan mencakup ≥ 80%.Alokasi
kawasan lindung PT IWM telah
dicantumkan didalam dokumen
RKUPHHK dan disahkan oleh instansi
berwenang. PT IWM sudah melakukan
kegiatan sosialisasi, kesepakatan para
pihak untuk ditetapkan dan dikukuhkan.
Pada Penilikan I Juli tahun 2017 PT
IWM telah melakukan kegiatan berupa
penetapan, penataan dan inventarisasi
kawasan lindung yang dituangkan
dalam laporan pada sebagian kawasan
lindung dan belum terwakili.
Indikaator 3.2.
Perlindungan dan pengamanan hutan
Baik PT IWM mempunyai prosedur pengamanan hutan sesuai dengan potensi gangguan yang ada dan diimplentasikan di lapangan dengan baik dan didokumentasikan dalam laporan bulanan. PT IWM mempunyai sejumlah sarana dan prasarana perlindungan hutan, jumlah dan fungsinya be-lum sesuai ketentuan yang ada. PT IWM mempunyai personel tenaga pengamanan dan pemadam kebakaran tetapi jumlahnya be-lum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PT IWM telah melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengamanan hutangan baik
Indikator 3.3.
Pengelolaan dan pemantauan dampak
terhadap tanah dan air akibat
Pemanfaatan hutan
Baik Dalam pengelolaan dan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air Unit
Manajemen PT WM telah memiliki 9
prosedur, diimplentasikan di lapangan
dan didokumenkan dalam Laporan RKL
dan RPL Semester II Tahun 2016. PT
IWM mempunyai sarana yang
digunakan untuk pengelolaan dan
pematauan dampak kegiatan terhadap
tanah dan air namun masih perlu
dilengkapai dalam peme PT IWM
mempunyai personel yang bertanggung
jawab terhadap kegiatan pengelolaan
dan peman-tauan lingkungan dengan
jumlah dan kualifikasi sesuai dengan
ketetuan / dipersyaratkan nuhan
parameter dalam RKl dan RPL. PT IWM
mempunyai dokumen rencana kegiatan
berupa dokumen RKL RPL, RKUPHHK
dan RKTUPHHK. Realisasi kegiatan
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
sudah dilakukan secara konsisiten dan
kegiatannya dicantumkani-dalam
dokumen Laporan Pelaksanaan RKL
dan RPL Semester II tahun 2016 yang
dilaporkan kepada instansi yang
berwenang, serta dokumen laporan
Triwulanan Pelakanaan KTA tahun 2016
PT IWM. Masih terdapat beberapa
kegiatan pemantauan dampak terhadap
tanah dan air yang belum dilakukan oleh
PT IWM berdasarkan rencana yang
dimiliki. Kegiatan yang belum
dilaksankan antara lain pengukuran dan
analisis fisik kimia tanah, analisis
parameter kualitas air (TSS dan TDS),
Pemasangan SPAS (fiscal / rambu ukur
tinggi muka air. Kegiatan pengusahaan
hutan PT IWM menimbulkan dampak
terhadap tanah dan air masuk dalam
katagori kecil.
Indikator 3.4.
Identifikasi spesies flora dan fauna yang
dilindungi dan/atau langka (endangered),
jarang (rare), terancam punah
(threatened) dan endemik.
Baik Tersedia prosedur identifikasi untuk
seluruh jenis yang dilindungi an/atau
langka, jarang, terancam punah dan
endemik yang terdapat di areal
pemegang izin. PT IWM telah
melaksanakan kegiatan identifikasi dan
monitoring flora fauna RTE baik dalam
kegiatan rutin tahunan maupun kegiatan
insidensial. Kegiatan dilakukan dalam
areal kawasan lin-dung maupun areal
produksi. Kegiatan identifikasi
dituangkan dalam bentuk laporan
Indikator 3.5.
Pengelolaan flora untuk :
1. Luasan tertentu dari hutan produksi
yang tidak terganggu, dan bagian
yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora
dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemic
Baik Tersedia prosedur pengelolaan flora
untuk seluruh jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam
punah dan endemik yang terdapat di
areal pemegang izin). PT IWM telah
melakukan pengelolaan flora RTE
melalui pendekatan kawasan dengan
penetapan kawasan lindung, penataan
batas, sosialisasi dan inventarisasi.
Disamping itu dalam kegiatan ITSO juga
dilakukan penandaan khusus untuk
pohon lindung yang tidak boleh
ditebang. Kondisi flora RTE yang
termasuk dalam kategori Critically
Endangered (CR) di areal konsesi PT
IWM memiliki keberadaan masih
terjamin, terindentifikasi 40 jenis
meranti, namun masih terdapat
ancaman dengan adanya gangguan
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
karena di eksploitasi oleh masyarakat
Indikator 3.6.
Pengelolaan fauna :
1. Luasan tertentu dari hutan produksi
yang tidak terganggu, dan bagian
yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species fauna
dilindungi dan/atau jarang, langka dan
terancam punah dan endemik
Baik PT IWM mempunyai dokumen SOP
terkait dengan kegiatan pengelolaan
satwa RTE. SOP meru-pakan bagian
dari pengelolaan sebuah kawasan
lindung sebagai bentuk pengelolaan
satwa sebagai penghuni kawasan
lindung tersebut. PT IWM telah
melakukan kegiatan pengelolaan satwa
RTE dengan melalui penetapan
kawasan lin-dung, penataan, sosilaisasi
dan inventarisasi. Kegiatan eksploitasi
hutan menimbulkan gangguan terhadap
satwaliar. Gangguan secara tidak lang-
sung adalah turunnya kualitas habitat
dan dampak langsungnya adalah
tergangunya populasi satwa yang ada di
pohon yang ditebang. Hasil pengamatan
keanekaragaman jenis mamalia di areal
kerja PT IWM masih tergolong tinggi
Indikator 4.1.
Kejelasan Deliniasi Kawasan
Operasional Perusahaan /Pemegang
Izin dengan Kawasan Masyarakat
Hukum Adat dan atau Masyarakat
Setempat
Baik PT IWM telah memiliki dokumen yang
lengkap mengenai penguasaan dan
pemanfaatan SDA/SDH identifikasi hak-
hak dasar masyarakat hukum adat
dan/atau masyarakat setempat, dan
rencana pemanfaatan SDH oleh
pemegang izin setempat yang
perbaharui setiap tahun. PT IWM
memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) Tata Batas Wilayah Desa No
Doc: FD-PR/II-006, tanggal 02 Juni
2012 dan SOP Penyelesaian Konflik No
Doc: FD-PR/VIII-003, tanggal 16 Januari
2013 Rev.4, tahun 2013. Sebagai acuan
dalam penyelesaian terkait konflik batas
kawasan. PT IWM memiliki SOP Tata
batas Wilayah desa No FD-PR/II-004
Tanggal 2 Juni 2012 Rev.3, SOP
penyelesaian konflik No FD-PR/VIII-003
Tanggal 16 Januari 2013 Rev.4, SOP
Penandaan Situs Budaya No FD-PR/IX-
006 Tanggal 5 Januari 2014 Rev.3,SOP
Distribusi Manfaat No. FD-PR/VII-005
Tanggal 2 juni 2012 Rev.3,SOP
Perjanjian sebelum operasional No FD-
PR/VII-004 Tanggal 2 Juni 2012 Rev.2,
SOP Monitoring Perladangan
Masyarakat No FD-PR/IX-007 Tanggal
2 Juni 2012 Rev.2, Pengendalian dan
monitoring penggesekan kayu oleh
masyarakat No FD-PR/IX-005 Tang-gal
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
2 Juni 2012 Rev.3, serta terdapat
laporan rencana realisasi Kelola Sosial.
PT IWM memiliki bukti tentang luas dan
batas kawasan yang dibuktikan dengan
Laporan realisasi pelaksanaan tata
batas desa dalam areal IUPHHK PT
IWM tahun 2015, Kompilasi realisasi
kegiatan tata batas desa, 2015, Laporan
realisasi tata batas wilayah desa
Mendupo dengan Periuk di areal PT
IWM tahun 2015 dan Berita Acara Tata
Batas Wilayah Desa Terindak dengan
Tenggil-ing tahun 2015. Juga terdapat
Laporan tata batas wilayah administras i
desa yang berada di dalam areal kerja
IUPHHK-HA PT IWM. PT IWM memilik i
dokumen persetujuan para pihak pada
setiap berita acara pelaksanaan tata
batas yang dilakukan antara PT IWM
dengan masyarakat.
Indikator 4.2.
Implementasi tanggung jawab sosial
perusahaan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
Baik PT IWM memiliki dokumen terkait
tanggung jawab social seperti dokumen
Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam
Pada hutan Produksi Berbasis
Inventarisasi Hu-tan Menyeluruh
Berkala (IHMB) PT IWM Periode Tahun
2008 S/D 2017, Laporan pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan semester I (Januari –Juni)
Tahun 2016, Laporan pelaksa-naan
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan semester II (Januari –
Desember) Tahun 2016, Pada dokumen
Rencana Kerja Tahunan (RKT) dari
2016 dan 2017, Rencana Kelola Sosial.
Pemberian dana konpensasi. PT IWM
memiliki mekanisme terkait pemenuhan
kewajiban social kepada masyarakat
seperti : SOP Rekruitmen THL masuk
hutan No FD-PR/VII-006 Tanggal 10
Februari 2014 Rev.1, SOP Dis-tribusi
Manfaat No. FD-PR/VII-005 Tanggal 2
juni 2012 Rev.3, SOP Perjanjian
sebelum operasional No FD-PR/VII-004
Tanggal 2 Juni 2012 Rev.2. SOP
Penandaan Situs Budaya No FD-PR/IX-
006 Tanggal 5 Januari 2014 Rev.3. PT
IWM hanya melakukan 1 kali kegiatan
sosialisasi kepada masyarakat terkait
dengan RKT 2017 di desa Bebakun PT
IWM memiliki bukti lengkap terkait
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
realisasi pemenuhan tanggung jawab
social seperti fee produksi, rencana
realisasi kelola social, kontribusi melalui
speed masyarakat, dan kesehatan ma-
sayrakat. PT IWM memiliki laporan yang
lengkap terkait pelaksanaan tanggung
jawab social termasuk ganti rugi, untuk
peniikan I tahun 2017 tidak terdapat
ganti rugi yang diberikan oleh PT IWM
Indikator 4.3.
Mekanisme dan Implementasi Distribusi
Manfaat yang Adil antar Para Pihak
Baik PT IWM memiliki data dan informasi
yang lengkap & jelas tentang
masyarakat setempat seperti dokumen
laporan hasil monitoring penggesekan
kayu oleh masyarakat di areal IUPHHK
PT IWM Juni 2017, dimana disebutkan
adanya masyarakat desa Bebakung
yang memanfaatkan jenis kayu uiin,
meranti, bengkirai, lembasung untuk
kebutuhan pembuatan rumahnya,
laporan hasil monitoring perladangan
masyarakat di areal IUPHHK PT IWM,
September 2016. Desember 2016,
Maret 2017, laporan hasil hutan non
kayu (buah-buahan), 2014 dan Laporan
hasil hutan non kayu (madu alam), 2014
dan laporan rekapitulasi hasil hutan non
kayu (madu hutan) 2014,Laporan Hasil
Hutan Non Kayu (madu) Wilayah
Sekatak 2016 dan dokumen Peta
kawasan situs budaya. PT IWM memiliki
mekanisme terkait peningkatan peran
serta masyarakat seperti SOP Distribusi
Manfaat No. FD-PR/VII-005 Tanggal 2
juni 2012 Rev.3, SOP Rekruitmen THL
masuk hutan No FD-PR/VII-006
Tanggal 10 Februari 2014 Rev.0. yang
di dukung dengan laporan
pelaksanaannya. PT IWM memiliki
dokumen rencana peningkatan peran
serta ekonomi masyarakat yang
terdapat pada laporan RKU Berbasis
IHMB Periode Tahun 2008 S/D 2017,
Dokumen RKTUPHHK-HA tahun 2016 ,
Rencana Kelola Sosial tahun 2016 dan
tahun 2017. PT IWM melakukan
implementasi kegiatan peran serta
aktifitas ekonomi masyarakat seperti
pada kelola social dukungan
operasional listrik untuk 11 desa, Rekap
Belanja Perusahaan Sayuran dan Ikan
Kepada masyarakat Periode Januari –
Juni 2017 dan Rekap karyawan
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
pengguna Transportasi Speed Boat
milik masyarkat local (Sekatak) periode
Januari – Desember 2016. PT IWM
memiliki bukti dokumen pelaksanaan
distribusi manfaat kepada para pihak
seperti Laporan realisasi kelola
sosial/community development, Berita
Acara serah terima bantuan dan kuitansi
pembayaran, PBB, PSDH, DR.
Indikator 4.4.
Keberadaan Resolusi Konflik yang
Handal
Baik PT IWM memiliki mekanisme yang
digunakan untuk Resolusi Konflik
adalah Penyelesaian konflik No FD-
PR/VIII-003 Tanggal 16 Januari 2013
Rev.4. meknisme Distribusi Manfaat
No. FD-PR/VII-005 Tanggal 2 juni 2012
Rev.3, dan Mekanisme Perjanjian
sebelum operasional No FD-PR/VII-004
Tanggal 2 Juni 2012 Rev.2. Pada lokas i
PT IWM tidak terdapat konflik, hal
tersebut disebabkan disebabkan
sebelum melakukan kerja terutama
terkait dengan masuknya RKT tahun
berjalan, PT IWM melakukan sosialisasi
dan komunikasi terhadap masyarakat
dan desa yang wilayahnya masuk
kedalam areal RKT yang se-lanjutnya
dilakukan kesepakatan terkait harapan
dan keinginan masyarakat. PT IWM
memiliki organisasi sumberdaya
manusia sesuai dengan struktur
organisasi Community Development
Departemen Manager. PT IWM memiliki
Berita Acara kesepakatan bersama
dengan masyarakat terkait RKT tahun
berjalan, Laporan Kronologis
Penyelesaian Konflik Kasus penutupan
jalan kegiatan RKT 2011 Silint, Laporan
Kronologis Penyelesaian Konflik Desa
Sesua Kecamatan Malinau Barat
Kabupaten Ma-linau tahun 2012,
Kronologis Tuntutan Ganti Rugi
Masyarakah Desa Maritam 2012.
Indikator 4.5.
Perlindungan, Pengembangan dan
Peningkatan Kesejahteraan Tenaga
Kerja
Baik PT IWM memiliki Berita acara
kesepakatan Perpanjangan Pernjanjian
Kerja Bersama (PKB) Peri-ode 2014-
2016 antara PT Intracawood
Manufacturing dengan 3 serikat pekerja
yang terdiri dari FSP.SP.Kahut-KSPSI,
SP Kahutindo dan PK.FKUI.SBSI
dengan kesepakatan memperpanjang
masa belaku Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) periode 2014-2016, sejak tanggal
Indikator Nilai Kinerja
Indikator Justifikasi
1 Agustus 2016 s/d tanggal 31 Juli
2017, Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Untuk periode 2017-2019 dibawah mulai
awal juli 2017.
Sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Kalimantan Utara Nomor
1929/DTKT/SK/IV/2017 tentang
Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) antara PT In-tra-cawood
Manufacturing dengan Wakil-wakil
serikat pekerja/Buruh PT Intracawood
Manufactur-ing Kepala Dinas Tenaga
kerja dan Transmigrasi Provinsi
Kalimantan Utara mulai berlaku 01
Agustus 2016 sd 31 Juli 2017
ditetapkan di tanjung Selor pada tanggal
28 April 2017
Terdapat SOP Pelatihan Karyawan No
FD-PR/VIII-007 Tanggal 23 Maret 2015
Rev.0 yang ber-tujuan mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan setiap personil dan
memastikan bahwa pelatihan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan,
Pada penilikan I Terdapat rencana
pengembangan kompetensi karyawan
dapat dilihat pada doku-men RKT 2016
dan 2017. Terdapat bukti pelaksa-naan
training yang diadakan/diikuti.
PT IWM memiliki dokumen standar
Jenjang karir SOP Promosi Karyawan
No. FD-PJ/II-0082 Tanggal 3 Februari
2015 Rev.0, dan telah
diimplementasikan sesuai dengan
dokunem Rekap Ke-naikan Golongan
tahun 2016 -2017 Foresrty division PT
IWM.
PT IWM telah merealisasikan tunjangan
kesejahteraan karyawan yang terdiri
dari tunjangan kema-halan, tunjangan
masa kerja, tunjangan jabatan,
tunjangan keahlian, tunjangan non
operasional, tun-jangan camp,
tunjangan allin, tunjangan bulanan
produktivitas, tunjangan jabatan sesuai
dengan buk-ti slip gaji, BPJS, Alat
pelindung Diri, penyesuaian UMK
Tabel 2. ,Rekapitulasi Penilaian VLK
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Justifikasi
P1 K1.1 1.1.1 a. Memenuhi Secara substansi materi verifier
pada Penilikan I ini sama dengan
materi pada Penilaian Awal.
Kelengkapan dan keabsahan SK
IUPHHK-HA PT IWM dipenuhi
seluruhnya.
b. Memenuhi Secara substansi materi verifier
pada Penilikan I ini sama dengan
materi pada Penilaian Awal. Iuran
IUPHHK PT IWM telah dibayar
lunas sesuai SPP yang diterbitkan
yaitu sebesar Rp.
17.058.600.000,00 dan Rp.
1.003.659.750,00
c Not Applicable Tidak Terdapat penggunaan
kawasan yang sah di luar kegiatan
IUPHHK-HA PT Intracawood
Manufacturing
P2 K2.1 2.1.1 a. Memenuhi PT. IWM memiliki dokumen
RKUPHHK-HA berbasis IHMB
Periode Tahun 2008 s/d 2017 dan
RKUPHHK-HA berbasis IHMB
Periode Tahun 2018 s/d 2027
yang dilengkapi dengan lampiran
peta dan telah disetujui/disahkan
oleh pejabat yang berwenang
serta Dokumen RKT tahun 2017
dan RKT tahun 2016 yang
dilengkapi dengan lampiran peta
dan telah disetujui/disahkan oleh
Direktur Utama secara self
approval
b. Memenuhi Tersedia peta lokasi yang tidak
boleh ditebang. Lokasi tersebut
terbukti keberadaannya di
lapangan, koordinat uji petik lokasi
yang tidak boleh ditebang sesuai
dengan peta
c. Memenuhi Peta Lampiran RKT Tahun 2016
dan Peta RKT Tahun 2017 telah
disahkan (dicap dan
ditandatangani) oleh Ganis Canhut
Ir. Adang Hendra Sumpena
(Forestry Division Manager),
diketahui oleh Ir. Mulia Adijaya,
MM (General Manager Forestry),
dan disetujui oleh Dra. Siti Hartati
Murdaya (Direktur Utama),
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Justifikasi
verifikasi terhadap posisi Blok dan
Petak tebangan benar dan terbukti
di lapangan
K2.2 2.2.1 a. Memenuhi Dokumen RKUPHHK-HA tersedia
lengkap dengan lampirannya dan
sudah disahkan oleh pejabat yang
berwenang
P3 K3.1 3.1.1 Memenuhi LHP dibuat dan disahkan oleh
petugas yang berwenang, hasil uj i
petik LHP dengan fisik kayu yang
dilakukan di TPK Hutan Blok RKT
2017 terdapat kesesuaian, dan
Nomor batang di LHP dapat
ditemukan di lapangan
3.1.2 Memenuhi Kayu yang diangkut dari TPK
hutan ke TPK Antara dan dari TPK
Antara ke TPK Industri dilindungi
dengan surat keterangan sahnya
hasil hutan berupa dokumen
SKSHHK.
3.1.3 a. Memenuhi Sistem penomoran kayu yang
terdapat di PT IWM sesuai dengan
nomor yang terdapat di dokumen,
sehingga kayu yang tercantum di
dokumen dapat ditelusur sampai
ke petak tebangan
b. Memenuhi Terdapat sistem penandaan kayu
bulat yang memungkinkan
penelusuran kayu bulat sampai ke
pe-tak tebangan dan identitas
kayu diterapkan secara konsisten
3.1.4 Memenuhi Terdapat dokumen SKSHHK yang
lengkap dilampiri DKB dan telah
disahkan (dibuat dan disahkan
oleh petugas yang berwenang)
dan adanya pemeriksaan pada
saat kayu diterima ditujuan berupa
Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat
(DPKB) (setelah dokumen
SKSHHK dimatikan) oleh P3KB.
K3.2 3.2.1 a. Memenuhi Dokumen SPP sesuai dengan
LHP yang disahkan, baik dari segi
kelompok jenis, volume maupun
tarif
b. Memenuhi Berdasarkan hasil pemeriksaan
terhadap dokumen Bukti Setor
PSDH dan DR, PSDH dan DR
telah dibayar lunas dan sesuai
dengan dokumen SPP
c. Memenuhi Dari hasil verifikasi terhadap
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Justifikasi
dokumen SPP PSDH/DR dan bukti
setor PSDH/DR, PT IWM telah
membayar PSDH/DR sesuai
dengan persyaratan ukuran dan
dibayar sesuai tarif yang berlaku.
K3.3 3.3.1 Memenuhi Secara substansi materi verifier
pada Penilikan I ini sama dengan
materi pada Penilaian Awal. PT
IWM memiliki dokumen PKAPT,
Nomor : 17.00.1.00364 yang
berlaku sampai tanggal 27 April
2018
3.3.2 Memenuhi Semua kapal pengangkut kayu
yang digunakan PT IWM
berbendera Indonesia
K.3.4 3.4.1 a Memenuhi Secara substansi materi verifier
pada Penilikan I ini sama dengan
materi pada Penilaian Awal. PT.
IWM melakukan pemasangan
Tanda V-Legal pada kayu bulat
hasil produksinya di dalam Label
Barcode dan di Dokumen SKHHK.
P4 K4.1 4.1.1 Memenuhi Secara substansi materi verifier
pada Penilikan I ini sama dengan
materi pada Penilaian Awal. PT
IWM memiliki dokumen SEL, RKL
dan RPL yang telah disetujui oleh
Komisi Pusat AMDAL Dephut
4.1.2 a. Memenuhi Secara substansi materi verifier
pada Penilikan I ini sama dengan
materi pada Penilaian Awal.
Dokumen RKL dan RPL PT IWM
disusun dengan mengacu pada
dokumen AMDAL yang ada
b. Memenuhi IUPHHK-HA PT IWM sudah
melaksanakan kegiatan
pengelolaan dan pemantauan
terhadap aspek-aspek yang
mempunyai dampak penting.
P5 K5.1 5.1.1 a. Memenuhi PT IWM telah memiliki prosedur
K3 dan diimplementasikan dalam
kegiatan operasional di lapangan
b. Memenuhi PT IWM menyediakan peralatan
K3 sesuai ketentuan dan
kebutuhan dan peralatan tersebut
ber-fungsi baik
c. Memenuhi PT. IWM memiliki catatan
kecelakaan kerja dan ada upaya
menekan tingkat kecelakaan kerja
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Justifikasi
K5.2 5.2.1 Memenuhi PT IWM memiliki Tiga Serikat
Pekerja yaitu Federasi Konstruksi
Umum dan Informal Serikat Buruh
Sejahtera Indonesia (PK FKUI
SBSI), Federasi Serikat Pekerja
Perkayuan dan Perhutanan
Indonesia-KSPSI (PUK FSP
KAHUT) dan Serikat Pekerja
Perkayuan Perhutanan dan Umum
Seluruh Indonesia (PUK SP
KAHUTINDO). Semua Serikat
Pekerja di PT. IWM telah terdaftar
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Tarakan.
5.2.2 Memenuhi PT IWM memiliki dokumen
Perjanjian Kerja Bersama yang
telah didaftarkan pada Kepala
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Tarakan, dengan Pendaftaran
Nomor :, nomor
567/KEP.163/DSTK-HS, yang
berlaku untuk periode tanggal 1
Agustus 2014 – 31 Juli 2016) dan
diperpanjang berdasarkan Berita
Acara Kesepakatan Perpanjangan
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Periode 2014-2016 Tanggal 24
Februari 2017danKeputusan
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Utara Nomor :
192/DTKT/SK/IV/2017 Tanggal 28
April 2017 Tentang Pendaftaran
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
antara PT. Intracawood
Manufacturing dengan Wakil-wakil
Serikat Pekerja/Buruh PT.
Intracawood Manufacturing yang
memperpanjang masa berlaku
PKB menjadi 1 Agustus 2016 – 31
Juli 2017
5.2.3 Memenuhi PT IWM tidak mempekerjakan
tenaga kerja dibawah umur.
Top Related