LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELASDiajukan sebagai sautu syarat pengembangan propresi guru dan dipergunakan untuk
kenaikan pangkat dari IV/a Ke IV/b
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BUDAYA HIDUP SEHAT MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN JIGSAW KELAS V SEKOLAH DASAR
NEGERI RAJAGALUH 1 KEC. RAJAGALUH KAB.MAJALENGKA
Oleh :DADANG SUDARMA.S.PdNIP. 196203071984101005
PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKADINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN RAJAGALUH
SEKOLAH DASAR NEGERI RAJAGALUH 1Alamat :JL.Pangeran Muhamad Kec.Rajagaluh Kab. Majalengka
Jawa BaratTAHUN 2012
Lampiran 1RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester :V semester 1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Menerapkan budaya hidup sehat.
B.Kompetensi Dasar
Mengenal cara menjaga kebersihan alat repoduksi
Mengenal berbagai bentuk pelecehan seksual
Mengenal cara menjaga diri dari pelecehan seksual.
C. Indikator
Siswa dapat menjaga, kebersihan badan dari berbagai bentuk kesehatan.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat melakukan kebersihan dan menjaga dari berbagai bentuk segi kesehatan
E. Materi
Pupertas adalah suatu masa yang dialami remaja dalam masa peralihan dari anak anak
menuju dewasa ,masa pubertas ini ditandai dengan berbagai perubahan pisik yang cukup
menyolok .Masa pubertas ini juga ditandai dengan perubahan perasaan ,pergaulan prilaku
dan pikiran.Masa pubertas berlangsung beberapa tahun .Selama itu remaja seringkali
merasa bermasalah dengan dirinya sendiri maupan dengan orang lain di sekitarnya.Bila
orang tua dan dewasa bisa memahami purbetas yang sedang dialami remaja maka hal ini
bisa sangat membantu remaja menghadapi masalah .Masa pubertas anak perempuan
biasanya dimulai sekitar usia sembilan sepuluh atau sebelas tahun.contoh dari perubahan
pisik : perubahan pisik dari laki-laki,perubahan dari organ repoduksi,perubahan
emosipsikologis,perubahan pisik dari perempuan.
F. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Ceramah
3. Diskusi
G. Pengalaman Belajar
1. Kegiatan Awal (5 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa1
2
3
4
5
Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran jigsaw.
Mengadakan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan aktipitas budaya hidup sehat.
Menampilkan contah budaya sehat pada anak
Menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai pubertas pada anak.
Memberikan motivasi pada siswa agar benar-benar memanfaatkan waktu untuk belajar
Memperhatikan penjelasan guru untuk siap belajar dengan menggunakan media pembelajaran jigsaw
Menjawab pertanyaan yang diajukan guru
Memperhatikan contoh budaya hidup sehat anak yang di tampilkan di depan kelas
Menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran
Mengikuti arahan guru untuk siap belajar
2. Kegiatan inti (45 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa1
2
3
3
4
Menjelaskan materi pembelajaran
Membagikan lembar kerja siswa
Memberikan penjelasan pada siswa untuk mengisi LKS
Menugaskan siswa mengisi LKS
Membahas LKS dengan siswa
Menyimak dan mencatat materi pembelajaran yang disampaikan guru
Menerima LKS
Menyimak penjelasan guru tentang pengisian LKS
Mengerjakan LKS
Mengikuti pembahasan guru tentang LKS
3. Kegiatan Akhir (20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa1
2
3
4
Menyimpulkan materi pembelajaran
Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal evaluasi Membahas soal evaluasi
Mengkondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran berikutnya
Memperhatikan penjelasan guru tentang kesimpulan materi pembelajaranMengerjakan soal evaluasi
Mengikuti pembahasan soal evaluasiBersiap-siap untuk mengikuti pembelajaran berikutnya
H. Media dan Sumber Belajar1. Gambar /ciri budaya hidup sehat
2. LKS
3. Buku paketpenjaskes untuk kelas V
I. Penilaian
1. Proses : Penilaian keterampilan proses siswa selama pembelajaran
2. Sikap : Menilai sikap ilmiah siswa pada saat pembelajaran berlangsung
3. Penilaian akhir
Jenis tes : tulisan
Bentuk tes : jawaban singkat dan uraian
Rajagaluh,Maret 2012
MengetahuiObserver
ZAINAL ASIKIN,S.Pd.INIP.196211031984121003
Guru Bidang Study
DADANG SUDARMA,S.Pd.NIP. 1196203071984101005
Lampiran 2HASIL PENGAMATAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENJASKES DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA JIGSAW
RESPONDEN SISWA
Mata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester : V (Lima) / 1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
SIKLUS I
KLPNAMASISWA
Disiplin Perhatian Kerja sama1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Mira Riantini
√ √ √Ade Rizal S.Agus MulyanaAni Lestari A.Aldi Bahrul Irpan
2.
Dian Anggraeni
√ √ √Dikri Abdul A.Erna NurjanahHaris K.Ida Rosida
3.
Imas Rohimah
√ √ √Indra AkasahIndri Isni Hapitatul M. Mila Oktapiani
4.
Nina H.
√ √ √Ramdan Reja Ridwan HidayatRidwan
5. Risma √ √ √Rusli Evie Rosmiati Vrisca Cahya D.Yeri Marlianti
Keterangan SB = Sangat Baik (4)B = Baik (3)C = Cukup (2)K = Kurang (1)
Lampiran 3HASIL PENGAMATAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENJASKES DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA JIGSAW
RESPONDEN SISWA
Mata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester : V (Lima) / 1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
SIKLUS II
KLPNAMASISWA
Disiplin Perhatian Kerja sama1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Ade kosasih
√ √ √Ade FahmiAgus MulyanaAni Lestari A.Aldi Bahrul Irpan
2.
Dian Nuryani
√ √ √Dikri Reza AEni nurbektiHaris Kusnadi.Ida Aprida
3.
Imas Romsinah
√ √ √Indra AldiriIndri Isni Hapitatul M. Mila Oktapiani
4.
Nina H.
√ √ √Ramdan Reja Ridwan HidayatRidwan
5. Riska
√ √ √RumsinahVivi komala Vikri Akbar.Yeni Kuliani
Keterangan SB = Sangat Baik (4)B = Baik (3)C = Cukup (2)K = Kurang (1)
Lampiran 4
HASIL PENILAIAN TES AKHIR
Mata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester : V (Lima) / 1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
KLP NAMA SISWASIKLUS
NILAI SIKLUS I NILAI SIKLUS II
1.
Ade kosasih 70 90Ade Fahmi 65 75Agus Mulyana 75 85Ani Lestari A. 70 90Aldi Bahrul Irpan 65 85
2.
Dian Nuryani 60 85Dikri Reza A 70 90Eni nurbekti 75 90Haris Kusnadi. 80 90Ida Aprida 75 85
3.
Imas Romsinah 70 85Indra Aldiri 60 70Indri 65 85Isni Hapitatul M. 75 85Mila Oktapiani 80 95
4.
Nina H. 75 80Ramdan 70 80Reja 70 85Ridwan Hidayat 65 80Ridwan 65 75
5.
Riska 70 90Rumsinah 75 95Vivi komala 80 95Vikri Akbar. 75 80Yeni Kuliani 70 80
Jumlah 1770 2125Rata-rata 71 85Persentase 71% 85%
Lampiran 5HASIL PENGAMATAN
PROSES BELAJAR MENGAJARRESPONDEN GURU
Mata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester : V (Lima) / 1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
SIKLUS INO KEGIATAN 1 2 3 4
1. Apersepsi √
2. Penjelasan materi √
3. Penjelasan penggunaan media gambar √
4. Tekinik pembagian kelompok √
5. Pengelolaan kegiatan pembelajaran √
6. Pemberian pertanyaan √
7. Memberikan penghargaan pada siswa √
8.Menentukan nilai individu dan
kelompok√
9. Menyimpulkan materi pembelajaran √
10. Menutup pembelajaran √
Keterangan SB = Sangat Baik (4)B = Baik (3)C = Cukup (2)K = Kurang (1)
Lampiran 6
HASIL PENGAMATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
RESPONDEN GURUMata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester : V (Lima) / 1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
SIKLUS IINO KEGIATAN 1 2 3 4
1. Apersepsi √
2. Penjelasan materi √
3. Penjelasan penggunaan media gambar √
4. Tekinik pembagian kelompok √
5. Pengelolaan kegiatan pembelajaran √
6. Pemberian pertanyaan √
7. Memberikan penghargaan pada siswa √
8.Menentukan nilai individu dan
kelompok√
9. Menyimpulkan materi pembelajaran √
10. Menutup pembelajaran √
Keterangan SB = Sangat Baik (4)B = Baik (3)C = Cukup (2)K = Kurang (1)
Lampiran 7
PANDUAN WAWANCARARESPONDEN SISWA
Mata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester : V (Lima) / 1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
1. Bagaimana menurut pendapatmu tenatang pembelajaran yang baru kalian ikuti?………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. apakah kalian senang dengan pembelajaran yang baru kalian ikuti? Mengapa?………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. bagaiman menurut pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau menjelaskan materi pelajaran? Jelaskan!……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....
4. bagaimana tes atau evaluasi yang dilakukan guru? Jelaskan………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. apakah kalian dapat memahami materi pelajaran yang baru kalian ikuti? Jelaskan!……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....
Lampiran 8
PANDUAN WAWANCARARESPONDEN TEMAN SEJAWAT
Mata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester : V (Lima) / 1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
1. Bagaimana pendapat anda tentang KBM yang dilakukan oleh guru?………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Bagian yang mana yang sudah baik?………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Bagian yang mana yang masih perlu diperbaiki?……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....
4. Apakah anda yakin bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami daur hidup hewan? Berikan alasannya!………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Apa saran untuk perbaikan PBM berikutnya!……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………....
Lampiran 9
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWATANPA MENGGUNAKAN MEDIA JIGSAW
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA JIGSAW
Mata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester : V (Lima) / 1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
Klp Nama SiswaTanpa Media
JigsawDengan Media
JigsawDengan Media
Jigsaw
1.
Ade kosasih 60 70 90Ade Fahmi 50 65 75Agus Mulyana 50 75 85Ani Lestari A. 50 70 90Aldi Bahrul Irpan
60 65 85
2.
Dian Nuryani 65 60 85Dikri Reza A 60 70 90Eni nurbekti 50 75 90Haris Kusnadi. 75 80 90Ida Aprida 50 75 85
3.
Imas Romsinah 60 70 85Indra Aldiri 60 60 70Indri 50 65 85Isni Hapitatul M.
60 75 85
Mila Oktapiani 70 80 95
4.
Nina H. 65 75 80Ramdan 70 70 80Reja 70 70 85Ridwan Hidayat 65 65 80Ridwan 60 65 75
5.
Riska 70 70 90Rumsinah 75 75 95Vivi komala 65 80 95Vikri Akbar. 70 75 80Yeni Kuliani 60 70 80
Jumlah 1540 1770 2125Rata-rata 62 71 85Persentase 62% 71% 85%
Lampiran 10
PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR SISWA ANTARA TANPA MENGGUNAKAN MEDIA JIGSAW
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA JIGSAWMata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester : V (Lima) / 1Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
Klp Nama SiswaTanpa Media
JigsawDengan Media
JigsawPeningkatan Hasil Belajar
1.
Ade kosasih 60 80 20Ade Fahmi 50 70 20Agus Mulyana 50 80 30Ani Lestari A. 50 80 30Aldi Bahrul Irpan
60 75 15
2.
Dian Nuryani 65 72,5 12,5Dikri Reza A 60 80 20Eni nurbekti 50 82,5 32,5Haris Kusnadi. 75 85 20Ida Aprida 50 80 30
3.
Imas Romsinah 60 77,5 27,5Indra Aldiri 60 65 5Indri 50 75 25Isni Hapitatul M.
60 80 20
Mila Oktapiani 70 87,5 17,5
4.
Nina H. 65 77,5 12,5Ramdan 70 75 5Reja 70 77,5 7,5Ridwan Hidayat 65 72,5 7,5Ridwan 60 70 10
5.
Riska 70 80 10Rumsinah 75 85 10Vivi komala 65 87,5 22,5Vikri Akbar. 70 77,5 7,5Yeni Kuliani 60 75 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Negara kita yang tertulis dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah dalam rangka mengembangkan potensi diri bagi setiap
peserta didiknya. Sudah sepatutnya semua elemen tenaga kependidikan, baik yang
berperan sebagai pendidik ataupun elemen lain yang menunjang terhadap penyelenggaraan
pendidikan berusaha keras agar dapat mewujudkan cita-cita tersebut. Dalam
pelaksanannya, tentunya hal ini memiliki beberapa faktor penting yang sangat berpengaruh
terhadap tingkat keberhasilan proses pendidikan yang diselenggarakan. Maka dari itu
berbagai upaya dan renovasi dilaksanakan dengan menerapkan berbagai hasil penelitian
dengan harapan dapat memperbaiki program dan sistem pendidikan yang telah ada.
Sementara itu, keberhasilan ini tentunya memerlukan beberapa faktor pendukung yang
tidak kalah penting, diantaranya:
Siswa sebagai input pendidikan, penyempurnaan kurikulum, peningkatan sumber daya tenaga kependidikan, pengadaan buku paket dan buku bacaan yang memadai, penyediaan media belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman, pembagian waktu belajar yang proporsional dan pemberian anggaran operasional pendidikan yang mencukupi. (Suryadi & Mulyana,1993 dalam Zulkifly, 2005:27).
Kenyataan di lapangan, keberhasilan proses pendidikan pada aspek pembelajaran
belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Terutama pada pembelajaran budaya hidup
sehat yang “berhubungan dengan cara mencari tahu tentang kesehatan secara sistematis,
sehingga Penjaskes bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-
fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan” (BSNP, 2006 : 484). Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru masih
belum sepenuhnya dapat dipahami oleh siswa, terutama menyangkut alam sekitar dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa hanya menerima transfer ilmu
pengetahuan dari gurunya saja tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalamnya.
Dalam kegiatan pembelajaran budaya hidup sehat di kelas, tidak semua materi
pelajaran dapat disampaikan secara langsung pada siswa. Ada beberapa materi yang tidak
bisa dihadirkan secara realistis di kelas. Seperti terjadinya petir, gerhana matahari dan
bulan, susunan tata surya, daur hidup, serta contoh-contoh lainnya yang memerlukan
waktu cukup lama untuk menyelidikinya. Bahkan tidak dapat terjangkau oleh panca indra.
Menurut Kurikulum 2006 (BSNP, 2006 : 484), dijelaskan bahwa:
Penjaskes (OR) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Penjaskes bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Penjaskes diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pemaparan di atas dijelaskan bahwa pembelajaran penjas bukan hanya
menuntut peserta didik menguasai kumpulan pengetahuan belaka, melainkan suatu proses
penemuan. Sehingga dapat dijadikan wahana untuk mempelajari diri sendiri dan sekitar
serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan belajar mengajar mengandung interaksi dari berbagai komponen seperti
guru, murid, bahan ajar, dan sarana lain yang digunakan pada saat kegiatan berlangsung.
Lubis (2004) menyatakan bahwa:
“Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan kegiatan interaksi anatara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan sumber belajar lainnya dalam suatu kesatuan waktu dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.”
Suryosubroto (1997) menyatakan bahwa:
“Kemampuan mengelola proses belajar mengajar adalah kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kognitif, afektif dan psikomotor, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut hingga tercapai tujuan pengajaran.”
Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran budaya hidup sehat di
Seko-lah Dasar Negeri Rajagaluh 1 adalah disebabkan kurang dikemasnya pembelajaran
penjaskes dengan metode yang menarik, menantang dan menyenangkan serta kurang-nya
penggunaan media pembelajaran. Para guru seringkali menyampaikan apa adanya
(konvensional) tanpa penggunaan media pembelajaran, sehingga pembe-lajaran budaya
hidup sehat cenderung membosankan dan kurang menarik minat para siswa yang pada
gilirannya hasil/prestasi belajar siswa kurang memuaskan. Di sisi lain juga ada
kecenderungan bahwa aktivitas dalam pembelajaran budaya hidup sehat masih rendah.
Setidaknya ada tiga indikator yang menunjukan hal ini. Pertama, siswa kurang memiliki
keberanian untuk menyampaikan pendapat pada orang lain. Kedua, siswa kurang memiliki
kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri. Dan ketiga, siswa belum terbiasa
bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain.
Media pembelajaran jigsaw merupakan salah satu faktor pendukung dalam proses
pendidikan. Jigsaw adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari komunikator/pengirim ke komunikan/penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Dengan adanya pembelajaran jigsaw, dapat membantu siswa untuk memahami
materi pelajaran dengan mudah. Peristiwa-peristiwa alam yang tidak dapat dihadirkan di
kelas dan memerlukan waktu yang sangat lama dapat ditampilkan dengan gambar dalam
waktu singkat. Hal tersebut dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa di kelas.
Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran jigsaw perlu di kaji lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dan hasil belajar pada pembelajaran budaya hidup sehat sehingga diambil judul ”
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang budaya hidup sehat melalui Media pembelajaran jigsaw kelas V Sekolah Dasar Rajagaluh 1 Kec.Rajagaluh Kab.Majalengka.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelititan ini disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut: Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Budaya hidup sehat
melalui Media pembelajaran jigsaw pada penjaskes?
Untuk memudahkan dalam penelitian, masalah penelitian dirumuskan secara rinci
sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan meningkatkan hasil belajar siswa tentang budaya hidup
sehat melalui media jigsaw pada pembelajaran penjaskes?
2. Bagaimana proses meningkatkan hasil belajar siswa tentang budaya hidup sehat
melalui media jigsaw pada pembelajaran penjaskes?
3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa tentang budaya hidup sehat melalui
jigsaw pada pembelajaranpenjaskes?
C. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini adalah penggu-naan
media gambar dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang budaya hidup sehat
dalam pembelajaran budaya hidup sehat pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Dengan
pembelajaran ini, diharapkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
penjaskes meningkat.
D. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah ingin memperoleh gambaran (des-kripsi)
tentang pelaksanaan penggunaan media gambar dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran penjaskes pada siswa kelas V Sekolah Dasar.
Secara khusus, penelitian dimaksudkan untuk:
1. Mengetahui perencanaan peningkatan hasil belajar siswa tentang budaya hidup sehat
melalui media gambar pada pembelajaran penjaskes.
2. Mengetahui proses peningkatan hasil belajar siswa tentang budaya hidup sehat melalui
media gambar pada pembelajaran penjaskes.
3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang budaya hidup sehat melalui media
gambar pada pembelajaran penjaskes.
E. Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu penge-tahuan
tentang penggunaan media jigsaw dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaranpenjaskes.
Secara praktis penelitian diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dan
pengalaman berharga kepada guru-guru dalam mengembangkan penggunaan media jigsaw
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjaskes pada siswa
kelas V SD Negeri Rajagaluh 1 Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar Media
Ada bebrapa konsep atau definisi media jigsaw pendidikan atau media
pembelajaran. Rossi dan Briedle (1966:3) mengemukakan bahwa: “media pembelajaran
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan
seperti radio, televisi, buku, Koran, majalah, dan sebagainya”. Menurut Rossi alat-alat
semacam radio dan gambar kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka
merupakan media pendidikan.
Namun demikian, media bukan hanya berupa alat dan bahan saja, akan tetapi hal-
hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Gerlach dan Ely
(1966:244) menyatakan: “A medium, conceived is any person, material or event that
establishs condition which enable the learner to acquire knowledge, skill, and attitude”.
Gerlach menyatakan secara umum media itu meliputi: “Orang, bahan, peralatan, atau
kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap”. Jadi, dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara
melainkan meliputi orang atau manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan
semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi, dan lain sebagainya yang dikondisikan
untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa, atau untuk
menambah keterampilan.
Selain pengertian di atas, ada juga yang berpendapat bahwa media pengajaran
meliputi perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-
alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televise, dan
sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti
informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan-bahan cetakan lainnya.
Cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan,
grafik, diagram dan lain sebagainya.
B. Perkembangan Pembelajaran Media jigsaw
Pada awalnya media jigsaw dianggap sebagai alat bantu mengajar seorang guru.
Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, obyek dan alat-alat
lain yang dapat memberikan kongkrit, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan
retensi belajar siswa, akan tetapi karena terlalu memusatkan pada alat bantu visual yang
dipakainya, orang kurang memperhatikan aspek disain pengembangan pembelajaran,
produksi dan evaluasinya.
Dengan berkembangnya teknologi audio, maka pada sekitar pertengahan abad ke-
20 alat visual untuk mengkongkritkan pembelajaran ini dilengkapi dengan digunakannya
alat audio. Sehingga kemudian dikenal adanya alat audio visual. Berbagai macam
peralatan digunakan seorang pengajar untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada
siswa melalui penglihatan dan pendengaran. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari
verbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu audio semata.
John Dewey (Budiman, 2007 : 4) memandang bahwa
Pendidikan sebagai proses pertumbuhan dan proses dimana anak didik dapat mengambil kejadian-kejadian dari pengalaman lingkungan sekitarnya. Sehingga dia akan memiliki pengalaman yang sifatnya kongkrit. Mereka akan belajar dengan melakukan, mengamati, menyentuh, membaui dan meraba hal-hal yang sesungguhnya masih abstrak bagi mereka.
Artinya bahwa proses pembelajaran yang paling baik adalah melalui pengalaman
secara langsung. Pengalaman tersebut didapat dari lingkungan sekitar atau pun sumber-
sumber belajar yang lainnya, seperti orang, bahan, alat tehnik dan lingkungan.
C. Manfaat Media jigsaw dalam Pembelajaran
Media jigsaw merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari pengirim ke penerima. Media jigsaw tersebut dalam kegiatan pembelajaran
secara umum memiliki manfaat untuk memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
Secara lebih khusus ada beberapa manfaat media jigsaw yang lebih rinci. Kemp
dan Dayton (1985, Rahadi, 2003 : 15), mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam
pembelajaran, yaitu :
1. Penyampaian materi dapat diseragamkan2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Sudjana & Rivai (1992, Arsyad, 2007:24-25) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Selain beberapa manfaat media yang dikemukakan para ahli di atas, terdapat pula
manfaat-manfaat praktis yang lain. Manfaat praktis media pembelajaran menurut Rahadi
(2003 : 18-19) antara lain :
1. Media dapat membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit. Misalnya arus listrik dapat dijelaskan melalui media grafis berupa simbol-simbol dan bagan.
Demikian pula materi pelajaran yang rumit dapat disajikan secara lebih sederhana dengan bantuan media.
2. Media juga dapat mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu. Sesuatu yang terjadi di luar kelas, bahkan di luar angkasa dapat dihadirkan di dalam kelas melalui bantuan media. Demikian pula beberapa peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, dapat disajikan di depan siswa sewaktu-waktu.
3. Media dapat membantu mengatasi keterbatasan indera manusia. Obyek-obyek pelajaran yang terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh, dapat dipelajari melalui bantuan media. Demikian pula proses suatu objek yang terjadi dengan sangat lambat atapun sangat cepat, dapat disaksikan dengan jelas menggunakan media dengan cara mempercepat atau memperlambat kejadian.
4. Media dapat menyajikan obyek pelajaran berupa benda atau peristiwa langka dan berbahaya ke dalam kelas. Peristiwa terjadinya gerhana matahari atau bulan yang jarang terjadi dapat disajikan dihadapan siswa melalui media rekaman. Demikian halnya dengan terjadinya letusan gunung merapi atau petir yang sangat berbahaya dapat disaksikan oleh siswa menggunakan media.
5. Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang tepat akan memberikan kesan mendalam dan lebih lama tersimpan pada diri siswa.
D. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Jigsaw
Media jigsaw digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam
upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian penggunaan media jgsaw harus
dipandang dari sudut kebutuhan siswa.
Agar media pembelajaran jigsaw benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa,
maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan diantaranya:
1. Media jigsaw yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
2. Media jigsaw yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
3. Media pembelajaran jigsaw harus sesuai minat, kebutuhan dan kondisi siswa.
4. Media jigsaw yang akan digunakan harus memperhataikan efektivitas dan evisien
5. Media jigsaw yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoprasikanya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Seting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Rajagaluh 1 Kecamatan Rajagaluh
Kabupaten Majalengka.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada awal tahun ajaran baru 2011/2012, yaitu bulan
Maret sampai dengan Mei. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender
akademik sekolah agar tidak mengganggu terhadap proses belajar mengajar yang
efektif di kelas.
3. Siklus PTK
PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan hasil
belajar siswa tentang budaya hidup sehat melalui media jigsaw dalam pembelajaran
penjaskes di Sekolah Dasar.
B. Persiapan PTK
Sebelum PTK dilaksanakan terlebih dahulu mengkaji kurikulum, menentukan
kompetensi dasar (KD): Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan dilingkungan
sekitar, indicator: Siswa dapat mendeskripsikan daur hidup hewan tanpa metamorfosis.
Selain itu juga akan dibuat perangkat pembelajaran yang berupa: (1) Lembar
Kerja Siswa; (2) Lembar Observasi (observasi untuk aktivitas siswa); (3) Panduan
Wawancara (untuk siswa dan Teman sejawat); (4) Lembar Evaluasi.
C. Subjek Penelitian
Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V tahun pelajaran
2011/2012 dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang.
D. Sumber Data
1. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses
belajar mengajar.
2. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi PTK secara Komprehensif,
baik dari sisi siswa maupaun guru.
3. Teman Sejawat dan Kolabolator
Teman sejawat dan kolaborator sebagai sumber data untuk melihat
implementasi penggunaan media gambar secara komprehensif baik dari segi guru
maupun siswa.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara
dan diskusi.
a. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa.
b. Observasi: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang partisipasi siswa dalam
PBM dan implementasi penggunaan media pembelajaran.
c. Wawancara: untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan implementasi
penggunaan media pembelajaran.
d. Diskusi antar guru, teman sejawat, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus PTK.
2. Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data dalam PTK ini meliputi tes, observasi, wawan-cara, dan
diskusi sebagaimana berikut ini.
a. Tes: menggunakan butir soal untuk mengukur hasil belajar siswa.
b. Observasi: menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat partisifasi
siswa dalam proses belajar mengajar Penjaskes.
c. Wawancara: menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau
sikap siswa dan teman sejawat tentang penggunaan media dalam pembelajaran.
d. Diskusi: Menggunakan lembar hasil pengamatan.
F. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus
penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk
melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
1. Hasil belajar: dengan menganalisis nilai rata-rata ulangan harian. Kemudian
dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang dan rendah.
2. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar penjaskes: dengan menganalisis
tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar Penjaskes. Kemudian di
kategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang dan rendah.
3. Implementasi penggunaan media pembelajaran jigsaw: dengan menganalisis
tingkat keberhasilan implementasi penggunaan media kemudian dikategorikan
dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil dan tidak berhasil
G. Prosedur Penelitian
Siklus 1
Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengamatan, dan refleksi sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan pada siswa dengan mengunakan media gambar dalam
penyampaian materi pembelajaran.
b. Membuat rencana pembelajaran (RPP)
c. Membuat lembar kerja siswa (LKS)
d. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK
e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
2. Pelaksanaan
a. Membagi siswa kedalam enam kelompok
b. Menyajikan materi pelajaran
c. Diberikan materi diskusi
d. Dalam diskusi kelompok, guru mengarahkan kelompok.
e. Salah satu dari kelompok diskusi, mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
f. Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan
g. Penguatan dan kesimpulan secara bersama-sama
h. Melakukan pengamatan atau observasi
3. Pengamatan
a. Situasi kegiatan belajar mengajar
b. Keaktifan siswa
c. Kemampuan siswa dalam diskusi kelompok
4. Refleksi
Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat
sebagai berikut.
a. Sebagian besar (75% dari siswa) berani dan mampu menjawab pertanyaan dari
guru.
b. Sebagian besar (70% dari siswa) berani menanggapi dan mengemukakan pendapat
tentang jawaban siswa yang lain.
c. Sebagian besar (70% dari siswa) berani dan mampu untuk bertanya tentang materi
pelajaran pada hari itu.
d. Lebih dari 75% anggota kelompok aktif dalam mengerjakan tugas ke-lompoknya.
e. Penyelesaian tugas kelompok sesuai dengan waktu yang disediakan.
Siklus 2
Seperti halnya siklus pertama, siklus keduapun terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan dan pengamatan serta refleksi.
1. Perencanaan
Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada
siklus pertama
2. Pelaksanaan
Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media gambar
berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama
3. Pengamatan
Tim peneliti (guru dan kolabolator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran dengan menggunakan media jigsaw.
.
4. Refleksi
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan
menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan media jigsaw dalam peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam
pembelajaran budaya hidup sehat di kelas V SD Negeri Rajagaluh 1 Desa Rajagaluh
Kec.Rajagaluh Kab.Majalengka.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus
pembelajaran. Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus sebagai mana
berikut ini.
1. Siklus Pertama
Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi serta perencanaan ulang seperti berikut.
a. Perencanaan
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan
media gambar.
2) Membuat rencana pembelajaran.
3) Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK.
4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pada awal siklus pertama pelaksanaan belum sesuai dengan rencana. Hal ini
disebabkan:
1) Sebagian kelompok masih ada yang kurang peduli dengan kondisi belajar dengan
menggunakan media gambar (masih ada siswa yang memanfaatkan kesempatan
diskusi untuk ngobrol tentang hal-hal yang lain diluar pembelajaran).
2) Sebagian kelompok belum bisa memahami budaya hidup sehat hanya melihat dari
media gambar saja.
Untuk mengatasi masalah di atas dilakuakan upaya sebagai berikut.
1) Guru dengan intensif memberi pengarahan dan bimbingan pada siswa agar dalam
belajar lebih sungguh-sungguh.
2) Guru membantu kelompok yang belum memahami budaya hidup sehat dengan
memberikan penjelasan-penjelasan kesehatan pubertas yang ada dalam gambar.
Pada akhir siklus pertama dari hasil pengamatan guru dan kolaborasi dengan
teman sejawat dapat disimpulkan:
1) Siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran menggunakan media gambar.
2) Masih ada sebagian siswa yang belum paham tentang budaya hidup sehat.
c. Observasi dan Evaluasi
1) Hasil observasi aktifitas siswa dalam PBM selama siklus pertama dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.1.Perolehan Skor Aktivitas Belajar Siswa dalam PBM Siklus 1
KelompokSkor
PerolehanSkor Ideal
Persentase
(%)Keterangan
1. 6 12 50 Terendah
2. 6 12 50
3. 8 12 65
4. 6 12 65
5. 8 12 65 Tertingi
2) Hasil Observasi Siklus 1. Aktivitas Guru dalam PBM
Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus
pertama masih tergolong rendah dengan perolehan skor 27. Atau 67,5% sedangkan
skor idealnya adalah 40. Hal ini terjadi karena guru kurang memberikan pengarahan
kepada siswa dalam memahami materi pembelajaran menggunakan media
pembelajaran jigsaw serta guru kurang intensif dalam pengelolaan kegiatan diskusi.
3) Hasi Evaluasi Siklus 1. Penguasaan Siswa Terhadap Materi Pembelajaran
Kelompok66
67
68
69
70
71
72
73
74
69
72
70
69
74
Grafik 4.1.Perolehan Skor Evaluasi Siswa dalam PBM Siklus 1
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Persentase
d. Refleksi dan Perencanaan Ulang
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada sisklus pertama adalah
sebagai berikut.
1) Masih ada sebagian siswa yang belum paham tentang budaya hidup sehat sehingga
hasil evaluasipun belum memuaskan, nilai evaluasipun baru memenuhi nilai rata-
rata minimal yaitu 71%. Mereka merasa senang dengan pembelajaran yang
dilakukan secara kerja kelompok, mereka bisa shering antar teman dalam satu
kelompoknya dalam memecahkan masalah pembelajaran. Namun sebagian siswa
masih ada yang memanfaatkan situasi kerja kelompok untuk bercerita tentang
sesuatu yang diluar materi pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi
terhadap aktivitas siswa dalam PBM hanya mencapai 59%.
2) Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada
pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Hal ini di-peroleh dari hasil
observasi terhadap aktifitas guru dalam PBM hanya mencapai 67,5%.
3) Disiplin, perhatian dan kerjasama siswa dalam pembelajaran masih kurang
sehingga hasil belajarpun kurang memuaskan.
Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah
dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus ke-dua dapat dibuat
perencanaan sebagai berikut.
1) Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif dalam belajar dan
bekerjasama dalam dalam memecahkan masalah pembelajaran.
2) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.
3) Memberi pengakuan atau penghargaan (reward).
4) Mempersiapkan perangkat/media pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran jigsaw dengan lebih baik.
2. Siklus kedua
Seperti pada silus pertama, siklus kedua ini terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi serta reflaning.
a. Perencanaan
1) Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif dalam belajar dan
bekerjasama dalam dalam memecahkan masalah pembelajaran.
2) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.
3) Memberi pengakuan atau penghargaan (reward).
4) Mempersiapkan perangkat/media pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran jigsaw dengan lebih baik.
b. Pelaksanaan
1) Suasana pembelajaran sudah efektif. Siswa sudah mampu menggunakan dan
memahami rotasi benda tegar melalui media gambar dalam pembelajaran.
2) Hampir semua siswa merasa termotivasi untuk belajar dengan lebih baik.
3) Suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah lebih ter-cipta.
c. Observasi dan Evaluasi
Hasil observasi selama siklus kedua dapat dilihat seperti dibawah ini.
1) Hasil observasi aktivitas siswa dalam PBM siklus II
Tabel 4.2.Perolehan Skor Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus II
Kelompok Skor Perolehan Skor IdealPersentase
(%)Keterangan
1. 11 12 91
2. 9 12 75 Terendah
3. 10 12 83 Sedang
4. 11 12 91
5. 11 12 91 Tertingi
2) Hasil observasi siklus kedua aktivitas guru dalam PBM
Hasil observasi siklus kedua aktivitas guru dalam PBM menda-pat
rerata 34 dari skor ideal 40 atau 85%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan
yang signifikan, baik dari segi penyampaian materi, penguasaan konsep,
maupun dalam membimbing kelompok serta memberikan penghargaan pada
siswa.
3) Hasil Evaluasi Siklus II. penguasaan siswa terhadap penguasaan materi
pembelajaran
Kelompok76
78
80
82
84
86
88
85
88
84
80
88
Grafik 4.2.Perolehan Skor Evaluasi Siswa dalam PBM Siklus II
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Persentase
d. Refleksi
Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus kedua ini adalah seba-gai
berikut.
1) Suasana pembelajaran sudah efektif. Siswa sudah mampu menggunakan dan
memahami rotasi benda tegar melalui media gambar dalam pembelajaran.
2) Aktivitas siswa dalam PBM meningkat, baik dari segi perhatian, disiplin dan
kerjasama dalam kelompok-pun lebih baik dari aktivitas pada pembelajaran
siklus pertama. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas
siswa meningkat dari 59% pada siklus pertama menjadi 87% pada siklus kedua.
3) Meningkatnya aktivitas siswa dalam PBM didukung oleh meningkat-nya
aktivitas guru dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana pembelajaran
yang mengarah pada pembelajaran dengan pengunaan media gambar. Guru
intensif membimbing siswa, terutama saat siswa mengalami kesulitan dalam
PBM dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dalam PBM meningkat
dari 67,5% pada siklus pertama menjadi 85% pada siklus kedua.
4) Meningkatnya aktivitas siswa dalam melaksanakan evaluasi terhadap
kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Hal ini ber-dasarkan
hasil evaluasi 71% pada siklus pertama menjadi 85% pada siklus kedua
B. Pembahasan
Dari perolehan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menggu-nakan
media gambar dalam pembelajaran yang dilaksanakan di kelas V SDN Rajagaluh 1
Kec.Rajagaluh Kab.Majalengka, nampak adanya perbaikan kegiatan belajar mengajar,
baik perbaikan belajaran yang dilakukan oleh guru maupun perbaikan belajar yang
dilakukan oleh siswa.
Perbaikan mengajar yang dilakukan guru terlihat bahwa guru mampu me-
ningkatkan aktivitasnya dalam mempertahankan suasana pembelajaran yang me-ngarah
pada pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran jigsaw. Guru intensif
membimbing siswa, terutama saat siswa mengalami kesulitan dalam PBM, hal ini dapat
dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dalam PBM meningkat dari 67,5% pada siklus
pertama menjadi 85% pada siklus kedua.
Sementara perbaikan belajar yang dilakukan siswa adalah siswa mampu memahami
daur hidup hewan dengan melihat pembelajaran budaya hidup sehat yang diberikan oleh
guru serta diperjelas oleh penjelasan-penjelasan dari guru. Disiplin perhatian dan
kerjasama siswa meningkat. Siswa dapat belajar bekerja sama, belajar menghargai atau
belajar dihargai oleh siswa lain dengan dilakukannya pembeljaran secara berkelompok.
Dengan demikian maka penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media jigsaw
untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang budaya hidup sehat di kelas V SDN
Rajagaluh 1 dapat dikatakan berhasil karena sudah memenuhi kriteria penilaian, baik dari
hasil observasi terhadap guru, siswa maupun hasil evaluasi siswa sudah diatas 75%.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran budaya hidup sehat
dengan menggunakan media pembelajaran jigsaw menyimpulkan bahwa:
1. Perencanaan penggunaan media jigsaw dapat berjalan dengan lancar, baik guru-
guru maupun kepala sekolah mendukung dengan diadakanya kegiatan penelitian
tindakan kelas, karena mereka semua menginginkan adanya suatu inovasi pada
pembelajaran, baik dari segi pengembangan ilmu maupun peningkatan kualitas
mutu pendidikan khususnya di SD Negeri Rajagaluh 1 Desa Rajagaluh Selain dari
itu sarana dan prasarana pembelajaran-pun tersedia/mendukung dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran jigsaw.
2. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media jigsaw telah terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa untuk belajar secara berkelompok
serta menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang dipelajarinya dan
berusaha untuk menemukanya sendiri dari hasil pengamatan pada gambar yang
mereka lakukan. Pembelajaran seperti ini selain dapat meningkatkan aktivitas
siswa dalam belajar juga siswa dapat belajar menghargai kekurangan yang dimiliki
orang lain dan dirinya.
3. Dengan menggunakan media pembelajaran jigsaw telah terbukti mampu
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam kegitan pembelajaran
terutama dalam pembelajaran penjaskes dengan materi pokok budaya hidup sehat
Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi yang lebih baik pada siklus dua
dibandingkan dengan hasil evaluasi pada siklus pertama.
B. Saran
Telah terbuktinya pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran jigsaw
dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa tentang budaya hidup sehat dalam
pembelajaran penjaskes, maka kami sarankan hal-hal sebagai berikut.
1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan mampu menggunakan media
pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran serta menjadikan media
sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran budaya hidup sehat dalam
pembelajaran penjaskes.
2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa maka
diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam
pembelajaran penjaskes maupun pelajaran lainnya yang dipandang cocok dengan
menggunakan media pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, A. (2007). Panduan Pengembangan Pembelajaran Penjaskes. [Online]. Tersedia:http://infopendidikankita.blogspot.com/2006/04/panduan-pengembangan-pembelajaran-ipa.html. [20 Mei 2007].
Ariasdi. (2007). Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran. [Online]. Tersedia : http://ariasdimultimedia. wordpress.com / 2008/02/12/panduan- pengembangan-multimedia-pembelajaran/ [20 Mei 2007]
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Budiman, Rudy. (2007). Media Pembelajaran. Bandung : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa (P4TK)
Depdiknas. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta : Depdikanas
BSNP. (2006). Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar. Jakarta : BSNP
Haryanto. (2004). Sains untuk SD Kelas V. Jakarta : Erlangga.
Hatimah, I., Susilana, R., Nuraedi. (2006). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.
Hermawan, R., Mujono., Suherman, A. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Dasar. Bandung: UPI PRESS.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi guru. Jakarta: PT Radjagrapindo Persada.
Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sudrajat, A. (2007). Media Pembelajaran di Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia:http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2006/01/12/media-pembelajaran.html.[20 Mei 2007].
24
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ i KATA PENGANTAR ................................................................................. iiDAFTAR ISI ................................................................................................ iii DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv DAFTAR GRAFIK ...................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Pemecahan Masalah ........................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
BAB II. LANDASAN TEORIA. Konsep Dasar Media ............................................ ............................ 6 B. Perkembangan Media Pembelajaran Jigsaw...................................... 7 C. Manfaat Media Pembelajaran ............................................................ 8 D. Prinsip-prinsip Penggunaan Media .................................................... 9
BAB III. METODOLOGI PENELITIANA. Seting Penelitian ................................................................................ 10 B. Persiapan PTK ……………….......................................................... 10 C. Subjek Penelitian ………………………………………………….. 11 D. Sumber Data ...................................................................................... 11 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 11 F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 12 G. Prosedur Penelitian ............................................................................ 13
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 16 B. Pembahasan ........................................................................................ 22
BAB V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ........................................................................................... 23 B. Saran ........... ..................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 25
iii
DAFTAR TABEL
Tabel
4.1. Perolehan Skor Aktivitas Belajar Siswa dalam PBM Siklus I..................26
4.2. Perolehan Skor Aktivitas Belajar Siswa dalam PBM Siklus II ................27
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik
4.1. Perolehan Skor Evaluasi Siswa dalam PBM Siklus I ..............................28
4.2. Perolehan Skor Evaluasi Siswa dalam PBM Siklus II .............................29
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................. 30
Lampiran 2 Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Penjaskes Melalui
Media jigsaw Responden Siswa Siklus I ........................... 31
Lampiran 3 Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Penjaskes Melalui
Media Jigsaw Responden Siswa Siklus II .. ....................... 32
Lampiran 4 Hasil Penilaian Tes Akhir .................................................... 34
Lampiran 5 Hasil Pengamatan PBM Responden Guru Siklus I ............. 35
Lampiran 6 Hasil Pengamatan PBM Responden Guru Siklus II ............ 36
Lampiran 7 Panduan Wawancara Responden Siswa .............................. 37
Lampiran 8 Panduan Wawancara Responden Teman Sejawat ............... 38
Lampiran 9 Perbandingan Hasil Belajar Siswa ...................................... 39
Lampiran 10 Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Siswa ....................... 40
25
LEMBAR PENGESAHANUSULAN PENELITIAN
Judul Penelitian :
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang budaya hidup sehat melalui Media pembelajaran jigsaw kelas V Sekolah Dasar Rajagaluh 1 Kec.Rajagaluh Kab.Majalengka.
1.Bidang Ilmu : Penjaskes
Kategori Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
2.Peneliti
Nama Lengkap : DADANG SUDARMA,S.Pd
NIP :196203071984101005
Unit Kerja : SD Negeri Rajagaluh 1
3 Tim Peneliti
Jumlah : 1 (Satu) orang
Anggota : Aah Rusiah,
NIP : 195901141979122005
Subjek Penelitian : Siswa kelas V SD Negeri Rajagaluh 1
4.Lama Penelitian : 1 (satu) semester 2 Th.Ajaran 2011/2012
Mengetahui:Kepala SDN Rajagaluh 1
H.NURYADISUMARDIN,S.PdNIP. 195207061975121003
Rajagaluh,Januari 2012Guru Bid.Study
DADANG SUDARMA.S.PdNIP. 196203071984101005
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELASDiajukan sebagai sautu syarat pengembangan propresi guru dan dipergunakan untuk
kenaikan pangkat dari IV/a Ke IV/b
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BUDAYA HIDUP SEHAT MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN JIGSAW KELAS V SEKOLAH DASAR
NEGERI RAJAGALUH 1 KEC. RAJAGALUH KAB.MAJALENGKA
Oleh :DADANG SUDARMA.S.PdNIP. 196203071984101005
PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKADINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN RAJAGALUH
SEKOLAH DASAR NEGERI RAJAGALUH 1Alamat :JL.Pangeran Muhamad Kec.Rajagaluh Kab. Majalengka
Jawa BaratTAHUN 2012
PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKADINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN RAJAGALUH
SEKOLAH DASAR NEGERI RAJAGALUH 1Alamat : Jl.Pangran Muhamad Kec,Rajagaluh Kab.Majalengka
SURAT IZIN PENELITIANNomer :800/026/SD.01/Disdik
Yang bertada tangan di bawah ini :
Nama : H.NURYADI SUMARDIN.S.Pd
NIP : 195207061975121003
Pang.Gol/ruang : Pembina / IV/b
Jabatan : Kepala Sekolah SDN Rajagaluh 1
Dengan ini memberi izin kepada :
Nama : DADANG SUDARMA,S.Pd
NIP : 196203071984101005
Pang.Gol/Ruang : Pembina / IV/a
Jabatan : Guru Bidang Study Penjaskes
Tugas : Penelitian di SD Negeri Rajagaluh 1
Tempat : SMP Negeri Rajagaluh 1 Kec.Rajagaluh
Kab.Majalengka
Demikian surat izin ini agar dapat dilaksanakan sebagai manamestinya
Lemahsugih,Januari 2012Kepala SD Negeri Rajagaluh 1
H.NURYADI SUMARDIN,S.PdNIP: 195207061975121003
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BUDAYA HIDUP SEHAT MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN JIGSAW KELAS V SEKOLAH
DASAR NEGERI RAJAGALUH 1 KEC. RAJAGALUH KAB.MAJALENGKA
PENELITIAN TINDAKAN KELASDiajukan sebagai salah satu syarat pengembangan profesi guruDan dipergunakan untuk kenaikan pangkat dari IVa/ ke IVb/
Oleh :DADANG SUDARMA.S.PdNIP. 196203071984101005
Menyetujui / Mengesahkan
Mengetahui,Kepala SD Negeri Rajagaluh 1
H.NURYADI SUMARDIN.S.PdNIP. 195207061975121003
Rajagaluh,Maret 2012Peneliti,
DADANG SUDARMA.S.PdNIP.196203071984101005
DAFTAR HADIR PELAKSANAAN PENELITIAN
Hari :...........................................................Tanggal :.............................................................Topik :...............................................................
No Hari/Tanggal Indikatar KBM Kelas Keterangan
Rajagaluh,Maret 2012Peneliti
DADANG SUDARMA.S.PdNIP. 196203071984101005
CATATAN HARIAN DALAM PELAKSANAAN PENELITIAN
Hari :...........................................................Tanggal :.............................................................Topik :...............................................................
No Hari/Tanggal Indikatar KBM Kelas Keterangan
Rajagaluh,Maret 2012Peneliti
DADANG SUDARMA.S.PdNIP. 196203071984101005
PHOTO KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN
LEMBAR PERPUSTAKAAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BUDAYA HIDUP SEHAT MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN JIGSAW KELAS V SEKOLAH
DASAR NEGERI RAJAGALUH 1 KEC. RAJAGALUH KAB.MAJALENGKA
PENELITIAN TINDAKAN KELASDiajukan sebagai salah satu syarat pengembangan profesi guruDan dipergunakan untuk kenaikan pangkat dari IVa/ ke IVb/
Oleh :DADANG SUDARMA.S.PdNIP. 196203071984101005
Menyetujui / Mengesahkan
Mengetahui,Kepala SD Negeri Rajagaluh 1
H.NURYADI SUMARDIN.S.PdNIP. 195207061975121003
Rajagaluh,Maret 2012Pustakawan
ADE SUWARSIH
LAPORAN OBSERPASI
CATATAN LAPANGANPEMBELAJARAN
Hari /Tanggal : selasa,06 Maret 2012Topik : Budaya hidup sehat
Waktu Kegiatan guru Kegiatan siswa08.15 – 08.25
08.25 – 08.30
08.30 – 09.25
09.25 – 09.35
09.35 - 09.45
09.45 – 10.30
Melaksanakan kegiatan pre tes sebanyak 4 soalMenjelaskan tujuan materi pembelajaran (SK,KD,Indikator)Diberikan ketentuan aktipitas permainan kasti
Diskussi tentang materi dengan siswa yang melalui pengamatanMenyampaikan hasil presentasi bersama
Post tes
Mengerjakan tes yang telah di berikanMengdengarkan arahan yang diberikan oleh guru
Menyimak materi yang di ajarkan,kemudian melakukan pengamatan mengidentipikasikan dan mengisi LKSMendiskusiskan hasil pengamatan
menyimpulkan hasil pengamatan dari hasil diskuisiMengerjakan soal
Observer
ZAENAL ASIKIN,S.PdNIP.196211031984121003
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
nikmat dan rahmat-Nya sehingga pada saat ini penulis dapat menyelasaikan laporan hasil
penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di Kelas V SD Negeri Rajagaluh 1
Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.
Dalam hal ini penulis menyadari bahwa guru merupakan ujung tombak dalam
implementasi standar proses pendidikan. Dengan demikian guru harus membenahi diri
dalam hal kompetensi yang harus dimilikinya, guru harus mampu merancang suatu strategi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan utama kompetensi yang akan dicapai, karena kita
yakin tidak semua tujuan bisa dicapai oleh hanya satu strategi tertentu.
Atas dasar pemikiran tersebut maka penulis mencoba menyusun laporan penelitian
ini dengan Pembelajaran Media jigsaw di Sekolah Dasar. (Penelitian Tindakan Kelas pada
Pembelajaran Penjaskes Budaya hidup sehat di kelas V SD Negeri Rajagaluh 1
Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.
Terima kasih penulis sampaikan pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian PTK ini, kritik dan saran yang sifatnya membangun sa-ngat penulis harapkan
demi perbaikan berikutnya.
Rajagaluh,Maret 2012
Peneliti
DAFTAR USUL PENEMPATAN ANGKA KRIDIT(DUPAK)
GURU KELAS-GURU MATA PELAJARAN-GURU PRAKTIKDARI GOLONGAN IV/a KE GOLONGAN IV/b
NAMA : DADANG SUDARMA,S.Pd
NIP : 196203071984101005
PANGKAT/GOL. : PEMBINA IV/a
JABATAN : GURU PEMBINA
UNIT KERJA : SD NEGERI RAJAGALUH 1
KEC.RAJAGALUH
KAB.MAJALENGKA
JAWA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKADINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN RAJAGALUHSEKOLAH DASAR NEGERI RAJAGALUH 1
Alamat :Jl.Pangeran Muhamad Kec.Rajagaluh Kab.MajalengkaJAWA BARAT
Top Related