Download - Proses Handover Pada CDMA

Transcript
Page 1: Proses Handover Pada CDMA

ABSTRAK

Dengan soft hanover pada Code Division Multiple Access (CDMA) penanganan

pembicaraan dapat dialihkan dari satu sel ke sel lainnya. Jadi, dalam hal ini pengguna sebelum

berpindah dari sel sebelumnya sudah membuat hubungan dalam sel yang akan dituju (make

before break). Soft Handoff memungkinkan setiap pelanggan tidak perlu memancarkan daya

maksimum sehingga interferensi yang terjadi dapat lebih kecil dengan demikian kapasitas

sistem akan meningkat.

Dalam Proyek Akhir ini kapasitas adalah Jumlah user yang dapat mengakses sebuah sel

secara serentak. Kapasitas berdasarkan arah reverse link (mobile to base station) dengan

asumsi MS terdistribusi seragam dalam sebuah sel.

i

Page 2: Proses Handover Pada CDMA

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, Segala puji hanya untuk Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya kepada kita semua. Dan karena kehendak-Nya jua penulis dapat

menyelesaikan Proyek Tugas Akhir ini.

Proyek Akhir ini disusun untuk memenuhi bobot 8 sistem kredit semester (SKS).

Proyek Akhir ini yang merupakan salah satu syarat untuk melengkapi kurikulum pendidikan

pada program strata-I (S1) P2K jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah Jakarta (FT-UMJ). Proyek Akhir ini disusun oleh penulis dan penulis beri

judul :

” PROSES HANDOVER PADA SISTEM CDMA ”

Selama mengerjakn penulisan akhir, Banyak bantuan yang telah penulis terima dari

berbagai pihak. Untuk itu, Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Dzat yang maha agung Allah SWT, Tuhan semesta alam Firman-Mu maha Mulia.

Yang telah memberikan petunjuk dan nikmat-Nya kepada penulis untuk menyusun

proyek akhir, dan melindungi penulis selama mengerjakn proyek akhir ini.

2. Rasulullah Muhammad SAW, Nabi Umat Islam yang beriman Akhlaq-Mu sungguh

Mulia. Yang dengan sabda-sabda-Nya, Penulis menjadi bersemangat untuk

mengerjakan proyek tugas akhir ini sampai selesai.

3. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Aku tidak akan bisa membalas budi luhur-Mu sampai

kapan pun jua. Yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil serta

juga mendo’akanku selamanya, dan seluhuh keluarga.

4. Ir. Husnibes Muchtar, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro S1 FT-UMJ.

5. Ir. , selaku Koordinator Proyek Tugas Akhir Bidang Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro S1 FT-UMJ.

ii

Page 3: Proses Handover Pada CDMA

6. Ir. , selaku Pembimbing Proyek Akhir yang telah banyak

memberikan saran hingga selesainya proyek tugas akhir ini.

7. Untuk sobat-sobatku seangkatan ”2009” Jurusan Teknik Elektro S1 FT-UMJ. Dan

teman-temanku jurusan Teknik Elektro S1 FT-UMJ seluruhnya, Dan semua pihak

yang telah membantu penulis berupa saran dan diskusi dalam mengerjakan proyek

tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari proyek tugas akhir ini masih banyak kekurangannya.

Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak

agar proyek tugasakhir ini untuk selanjutnya dapat lebih disempurnakan dan bermanfaat bagi

semua pihak yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Jakarta,

Penulis

( FAJAR JUNIARTO )

iii

Page 4: Proses Handover Pada CDMA

DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN I

LEMBAR PENGESAHAN II

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR SINGKATAN

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Pembatasan masalah

1.4. Metode Pengumpulan Data

1.5. Sistematika Penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1. PENDAHULUAN

2.1.1. Teknik Multiple Access

2.1.2. Frequency Division Multiple Access ( FDMA)

2.1.3. Time Division Multiple Access (TDMA)

2.1.4. Code Division Multiple Access (CDMA)

2.2. SISTEM SPREAD SPECTRUM

2.2.1. Processing Gain

2.2.2. Probability of Error atau Ber

2.2.3. Jamming Margin (JM)

2.3. PERKEMBANGAN SISTEM SELULAR

iv

Page 5: Proses Handover Pada CDMA

2.4. ARSITEKTUR JARINGAN CDMA

2.4.1. MS (Mobile Station)

2.4.2. BSS (Base Station Sub-System)

2.4.3. MSC (Mobile Switching Center)

BAB III : SISTEM OPERASI HANDOFFCDMA

3.1. PENDAHULUAN

3.2. KONSEP HANDOVER

3.2.1. Soft Handover

3.2.2. Softer Handover

3.2.3. Hard Handover

3.3. SIFAT-SIFAT SELULAR CDMA

3.3.1. Kapasitas Yang Benar

3.3.2. Soft Handoff

3.3.3. Kerahasiaan

3.3.4. Efisiensi Pengulangan Frequensi yang Tinggi

3.3.5. Daya Pancar yang Rendah

3.3.6. Multi Diversitas

3.3.7. Deteksi Aktifitas Suara

3.3.8. Peningkatan Kapasitas dengan Sektorisasi

3.3.9. Soft Capacity

3.4. KANAL CDMA

3.4.1. Kanal Forward dan Kanal Reverse

3.4.1.1. Kanal Fordward

3.4.1.2. Kanal Reverse

3.4.2. Kanal Logik

3.4.2.1. Kanal Pilot

3.4.2.2. Kanal Sinkronisasi

3.4.2.3. Kanal Paging

3.4.2.4. Kanal Trafik

3.4.2.5. Kanal Akses

v

Page 6: Proses Handover Pada CDMA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Konsep Frequency Division Multiple Access (FDMA)

Gambar 2.2. Konsep Time Division Multiple Access (TDMA)

Gambar 2.3. Konsep Code Division Multiple Access (CDMA)

Gambar 2.4. Arsitektur Sistem CDMA / IS-95 A

Gambar 3.1. Daerah Soft Handoff

Gambar 4.1. Soft Handoff CDMA pada Sistem Operasi Selular

Gambar 4.2. Perbandingan antara Hard dan Soft Handover

Gambar 4.3. Algoritma Handover IS – 95 CDMA

vi

Page 7: Proses Handover Pada CDMA

DAFTAR SINGKATAN

CDMA : Code Division Multiple Access.

AMPS : Advanced Mobile Phone Service.

BSC : Base Station ControlLer.

BSS : Base Station Sub – System.

BTS : Base Transceiver Sub – System.

FDMA : Frequency Division Multiple Access.

TDMA : Time Division Multiple Access.

DS : Direct Sequence.

DS – SS : Direct Sequnce – Spread Spectrum.

Eb / No : Energi – Bit per Noise Density Ratio.

FH : Frequency Hopping FH.

FWT : Fixed Wireless Terminal.

HLR : Home Location Register.

ISI : Inter Symbol Interface.

IS – 95 : International Standart 95 – CDMA North America Digital Celullar

ITU : International Telecommunication Union.

JM : Jamming Margin.

MS : Mobile Station.

MU : Mobile Unit.

MSC : Mobile Switching Center.

NLUM : Neighbour List Update Massage.

MSTO : Mobile Switching Telephone Operator.

T_ADD : Pilot Detection Threshold.

T_DROP : Pilot Drop Threshold.

T_COMP : Comparison Threshold.

T_TDROP : Pilot Drop Timer Threshold.

PSMM : Pilot Strength Measurement Massage.

HDM : Handover Direction Massage.

HCM : Handover Completion Massage.

PE : Probability of Error.

PG : Processing Gain.

PSK : Phase Shift Keying.

SNR : Signal – to – Noise Interface Ratio

vii

Page 8: Proses Handover Pada CDMA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem komunikasi bergerak memungkinkan manusia dapat melakukan suatu

pembicaraan tanpa harus berada dalam satu tempat. Dalm penerapannya untuk menyakini

komunikasi pembicaraan tersebut tidak terganggu diperlukan adanya handover. Handover

merupakan suatu fasilitas yang memungkinkan sambungan pembicaraan tanpa terputus

walaupun pada tempat yang berbeda-beda. Dengan handover penanganan pembicaraan

dapat dialihkan dari sel yang satu ke sel yang lainnya guna menjamin pemakai telepon

bergerak mendapatkan sambungan yang terbaik. Fasilitas handover ini merupakan salah

satu unsur penting dalam telepon bergerak CDMA.

Seiring dengan itu, Tuntutan akan kesempurnaan sistem oleh pengguna jasa

semakin banyak, Baik mutu kwalitas pentrasmisian yang bagus atau daerah pelayanan

yang luas. Sistem seluler menggunakan berbagai macam metode akses diantaranya yaitu

CDMA yang menawarkan banyak kelebihan. Kelebihan dari CDMA antara lain adalah

proses handover atau pemindah aliran panggilan MS (Mobile Station) pada sistem CDMA

lebih dikenal sebagai soft handover.

Soft handover mempertahankan hubungan dengan sel lama sekaligus membuat

hubungan dengan sel yang lain. Selain mengatasi efek ping-pong, Juga menghasilkan

kwalitas suara yang baik. Salah satu kelebihan soft handover ini yaitu mengatasi akan

kemungkinan Drop Call (Panggilan Jatuh) lebih kecil. Karena, Setiap panggilan

sebelumnya dilepaskan sesudah menduduki kanal pada sel baru yang akan dituju. Jadi,

Dalam hal ini pengguna sebelum berpindah dari sel sebelumnya sudah membuat hubungan

dalam sel yang akan dituju, Hal ini dikenal sebagai Make Before Break.

1

Page 9: Proses Handover Pada CDMA

Secara umum prosedur permintaan handoff berdasarkan pada kuat sinyal base

station dari reverse link. Pada sistem komunikasi selular digital, Terminal bergerak karena

memiliki fasilitas pemantauan kuat sinyal kanal set-up sel-sel tetangga. Sekaligus

melayani panggilan dari para pelanggannya. Saat kuat sinyal kanal suaranya lemah,

terminal bergerak akan meminta handoff. Sekaligus mengirimkan informasi kandidat base

station tetangga yang mampu menangani handoff yang diminta kepada MSTO. Dalam

kondisi ini MSTO telah dibekali informasi kuat sinyal kanal forward dan reverse dari base

station tetangga atau dari dua base station tetangga yang berbeda, Sehingga MSTO dapat

menentukan base station yang paling sesuai bagi tujuan handoff.

Algoritma soft handoff ada pada sistem selular digital CDMA. Dalam sistem

selular CDMA semua sel dapat memanfaatkan frequensi pembawa yang sama sehingga

faktor frequensi reuse-nya mendekati satu. Dengan kondisi ini tidak akan pernah ditemui

perubahan frequensi operasi antar sel, Namun hanya perubahan kode yang satu dengan

kode yang lainnya. Dalam sistem komunikasi CDMA proses handoff ini dikenal dengan

Soft Handoff.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah menjelaskan bagaimana handover

pada komunikasi selular CDMA terjadi serta apa saja yang mempengaruhinya.

CDMA dengan user yang melakukan soft handoff dalam sebuah sel yang sama

dan melihat seberapa besar pengaruh soft handoff yang terjadi pada sistem CDMA

terhadap peningkatan kapasitas suatu jaringan.

1.3. Pembatasan Masalah

Pembatsan masalah pada penulisan proyek tugas akhir ini mencakup :

Sistem komunikasi jaringan CDMA.

Sistem operasi handoff.

Proses handover pada selular CDMA.

2

Page 10: Proses Handover Pada CDMA

1.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan guna memperoleh bahan –

bahan yang diperlukan untuk menyusun proyek tugas akhir ini adalah Study Literatur.

Penulis melakukan kunjungan ke beberapa perpustakaan guna mencari Literatur - literatur

serta buku – buku yang berhubungan dengan proyek tugas akhir yang penulis susun, serta

data – data dari internet.

1.5. Sistematika Penulisan

Untuk menelaah masalah dan memberikan gambaran secara sistematis dari

proyek tugas akhir ini, Maka dikemukakan sistematika penulisan menurut kerangka, Yaitu

:

BAB I : Pendahuluan

Penulisan mengenai Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Pembatasan

Masalah, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Sistem Selular CDMA

Pada tab ini membahas tentang landasa teri mengenai konsep dasar

sistem komunikasi selular CDMA.

BAB III : Operasi Handoff

Bab ini membahas penulisan mengenai Kapasitas, Sistem Operasi

Dan Konsep Handoff. Kanal – kanal yang berada pada selular CDMA.

BAB IV : Proses Handover

Penulisan mengenai sistem secara keseluruhan tentang proses handover

yang terjadi pada selular CDMA.

BAB V : Kesimpulan

Bab ini berisi kesimpulan dari bab – bab sebelumnya.

3

Page 11: Proses Handover Pada CDMA

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pendahuluan

Masalah yang dihadapi dunia komunikasi selular saat ini adalah makin

meningkatnya jumlah pengguna yang menggunakan pita ferquensi yang terbatas secara

bersama – sama. Untuk mengatasi masalah ini harus dicari cara bagaimana meningkatkan

kapasitas tanpa harus mengurangi kwalitas pelayanan secara berlebih.

Sistem selular sekarang ini menggunakan sistem pengkanalan dengan pita 30 khz

pada setiap kanalnya, Sistem ini dikenal sebagai sistem FDMA (Frequency Division

Multiple Access). Untuk memaksimalkan kapasitas, Sistem selular FDMA menggunakan

antena berarah dan sistem Reuse Frequency yang rumit.

Untuk meningkatkan kapasitas, Digunakan sistem akses jamak digital yang

disebut TDMA (Time Division Multiple Access). Sistem ini menggunakan pengkanalan

dan Reuse Frequency yang sama dengan sitem FDMA (Frequency Division Multiple

Access) dengan ditambah Element Time Sharing. Setiap kanal dipakai bersama oleh

beberapa pengguna menurut slot waktunya masing – masing.

2.1.1. Teknik Multiple Access

Multiple access digunakan untuk membolehkan beberapa user membagi secara

simultan sejumlah radio spectrum yang terbatas. Pembagian spektrum diperlukan untuk

mencapai high capacity dengan mengalokasikan secara simultan bandwith yang tersedia

(Sejumlah channel yang tersedia) untuk multiple user.

4

Page 12: Proses Handover Pada CDMA

Frequency Division Multiple Access (FDMA), Time Division Multiple Access

(TDMA), dan Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan tiga teknik multiple

access yang digunakan untuk membagi bandwith yang tersedia. Teknik ini digrupkan

sebagai Narrowband dan Wideband , sistem tergantung bagaimana bandwith yang tersedia

dislokasikan untuk user. Dalam Narrowband multiple access sistem, spektrum radio yang

tersedia dibagi menjadi sejumlah Narrowband Chanel yang besar. Dalam Wideband sistem

transmisi Bandwith Singel Chanel lebih besar, pengaruh Multipath Fading tidak terlalu

berpengaruh dalam Receiver Sinyal. User diijinkan untuk mentransmit spektum dalam part

yang lebih besar, sedangkan Spead Spektrum CDMA mengijinkan semua transmitter untuk

access chanel pada waktu yang bersamaan.

2.1.2. Frequency Division Multiple Access (FDMA)

Dalam teknik Frequency Division Multiple Access (FDMA) tiap User

dialokasikan pada sebuah band atau chanel frequensi yang unik. Seperti gambar dibawah

ini :

Code

Frequency

Ch Ch Ch Ch

1 2 3 N

Time

Ch = Chanel

Gambar 2.1. Konsep Frequency Division Multiple Access

Chanel – chanel ini ditugaskan pada permintaan user yang memerlukan layanan.

Selama periode call , tidak ada user lain yang dapat membagi band frequency yang sama.

Satu frequency digunakan untuk forward chanel , sementara itu frequency yang lain

digunakan untuk reverse chanel.

5

Page 13: Proses Handover Pada CDMA

2.1.3. Time Division Multiple Access (TDMA)

Dalam sistem Time Division Multiple Access (TDMA), Spektrum radio dibagi

menjadi Time Slot – Time Slot. Dan tiap time slot hanya satu user yang diperbolehkan

untuk transmit dan receive. Skema Time Division Multiple Access (TDMA) dapat dilihat

dibawah ini : Code

Chanel N

Time

Slot

Chanel 3 Frequency

Chanel 2

Chanel 1

Time

Gambar 2.2. Konsep Time Division Multiple Access

Dalam sistem Time Division Multiple Access (TDMA), menggunakan data

digitaldan modulasi digital. Frame Time Division Multiple Access (TDMA) terdiri dari

sejumlah slot – slot. Tiap frame dibuat sebuah preamble, informasi massage, dan trails

bits. Frequency carrier berbeda untuk forward dan reverse link.

2.1.4. Code Division Multiple Access (CDMA)

CDMA merupakan suatu teknik multiple access yang banyak di aplikasikan

untuk seluler maupun fixed wireless. Sistem CDMA berbeda dengan sistem multiple access

yang lain.

6

Page 14: Proses Handover Pada CDMA

Karena, CDMA menggunakan kode digital yang unik (Pseudorandom Code

Squence), dibanding dengan penyebaran frequency radio RF (Radio Frequency) dan Time

slot untuk pengguna yang berbeda, sehingga beberapa sinyal dapat berada secara bersama

– sama dalam domain waktu dan frequency. Yang membedakan nya adalah penggunaan

kode – kode yang unik untuk masing – masing sinyal.

N

Deretan kode

Frequensi

Waktu

Gambar 2.3. Konsep Code Division Multiple Access

Sistem selular CDMA adalah sistem yang menerapkan metode akses jamak

CDMA yang bekerja berdasarkan sistem modulasi spektrum tersebar (Spread Spektrum).

Spektrum tersebar sendiri adlah suatu transmisi sinyal informasi menggunakan bandwith

sinyal pembawa yang sangat lebar bila dibandingkan dengan sinyal informasinya. Pita

tersebar tersebut merupakan kode – kode unik yang tidak tergantung pada data.

Pada umumnya teknologi dengan menggunakan spektrum tersebar ini digunakan

dalam operasi militer. Karena, memiliki keunggulan sebagai berikut :

1. Lebar bandwidth dari sinyal spektrum tersebar (Spread spectrum) sanagat sulit di

Jamming.

2. Sulit di interferensi dan di identifikasi dengan penggunaan Coding algorithm.

3. Dengan teknologi CDMA dapat diukur jarak dari objek transmisi, sehingga dalam

penggunaan militer dapat mengetahui kapan sinyal akan diterima.

7

Page 15: Proses Handover Pada CDMA

Adapun berbagai keuntungan dari sistem selular CDMA adalah sebagai berikut :

1. Keamanan informasi yang dikirimkan lebih terjamin, sehingga tingkat privacy pada

CDMA cukup tinggi.

2. Tahan terhadap interferensi dari pemakai lain. Karena, adanya pola kode yang spesifik

yang dimiliki pada setiap pemakai.

3. Kemampuan dalam meredam sinyal lintasan jamak (Sinyal Multipath).

4. Kapasitas sinyal sistem lebih banyak dari pada dengan sistem FDMA dan sistem

TDMA.

5. Sistem CDMA dapat di operasikan pada frequency kerja sistem lain, Sehingga CDMA

mampu berko – eksistensinya dengan sistem lain.

CDMA menggunakan kode – kode korelatif untuk menggunakan satu pengguna

dengan pengguna yang lain. Sinyal – sinyal CDMA itu pada penerima dipisahkan dengan

menggunakan sebuah korelator yang hanya melakukan proses dispreading spektrum pada

sinyal yang sesuai kodenya. Dengan demikian sinyal yang lain akan tetap tersebar dan

levelnya hanya akan merupakan noise yang tidak berarti bagi sinyal yang diinginkan.

Jumlah pemakai simultan atau pemakai aktif pada sistem CDMA didefinisikan sebagai

jumlah pemakai yang mengirimkansinyal secara serentak pada satu waktu.

Jumlah pemakai simultan pada umumnya ditetapkan berdasarkan parameter BER

atau peluang kesalahan BIT yang diinginkan. Secara teoritis, Jumlah pemakai simultan

adalah tak terbatas sampai sejauh mana kode – kode yang orthogonal dapat dibangkitkan.

Namun semakin besar pemakai simultan maka kinerja system CDMA akan berkurang,

Sehingga perlu ditentukan jumlah pemakai maksimum berdasarkan level yang diijinkan.

CDMA adalah teknologi wideband, dimana spektrum radio dibagi dalam carrier

dengan lebar band 1.25 Mhz. Keunggulan CDMA dibanding teknik multiple access

lainnya adalah :

Hasil modulasi berupa sinyal dengan bandwith yang lebar, sehingga teknik

CDMA biasa juga disebut sebagai System Spread Spectrum (SS) multiple access.

Memilki pengaruh interferensi yang kecil antara sinyal yang satu dengan sinyal

yang lainnya.

Memilki tingkat kerahasiaan yang tinggi dimana hal ini berkaitan dengan proses

acak CDMA.

8

Page 16: Proses Handover Pada CDMA

2.2. Sistem Spread Spectrum.

Sistem selular CDMA adalah sistem yang menerapkan metode akses jamak

CDMA yang bekerja berdasarkan sistem modulasi spektrum tersebar (Spread Spectrum).

Teknologi ini telah dikembangkansejak tahun 1950 untuk aplikasi komunikasi militer.

Karena banyak keuntungan yang ditawarkan oleh sistem ini, Terutama kemampuan anti –

jamming atau anti interferensi dengan kanal lain, Tingkat kerahasiaan yang tinggi, Akses

jamak dengan kapasitas yang besar, Dan lain sebagainya. Dari beberapa keuntungan

tersebut, Maka teknik ini mulai diaplikasikan untuk umum dalam bidang komersial.

Spread spectrum adalah teknik modulasi dimana pengiriman sinyal menduduki

lebar pita frequensi melebihi spektrum minimal yang dibutuhkan untuk mengirimkan

informasi.

Sinyal digital pada sistem spread spectrum semula disebar pada pita frequensi

yang jauh lebih lebar dari lebar frequensi pita dasrnya. Sebagai hasilnya, sinyal yang

tersebar pada bidang frequensi yang lebar tersebut akan lebih tahan terhadap interferensi

atau jamming dalam batas tertentu yang mengganggu daerah frequensi tertentu atau daerah

pita sempit. Semakin lebar pita frequensi yang diganggu oleh interferensi dan semakin

besar dayanya, maka akan menurunkan performasi sistem spread spectrum. Kemampuan

sistem Spread spectrum terhadap interferensi ditentukan oleh seberapa besar lebar

frequensi penyebaran terhadap frequensi pita.

Beberapa ciri komunikasi Spread spectrum adalah :

Pengiriman sinyal melalui pita frequensi normal yang biasanya diperlukan pada

komunikasi konvensional.

Pengkodean, dalam hal ini oleh deretan bit acak (Random bit) digunakan secara

bersamaan baik oleh pemancar maupun penerima.

Pemakaian deretan bit acak yang berbeda yang disebut juga dengan kode

digunakan untuk membedakan masing – masing pelanggan.

Ada beberapa parameter yang menentukan kinerja Spread spectrum antara lain

yaitu : Processing gain, Probability of error, dan Jamming margin.

9

Page 17: Proses Handover Pada CDMA

2.2.1. Processing Gain

Processing gain dari spread spectrum didefinisikan sebagai perbedaan kinerja

antara sistem yang menggunakan spektrum tersebar dengan yang tidak menggunakan

spektrum tersebar. Processing gain pada spread spectrum merupakan faktor utama yang

merupakan ukuran kebaikan suatu sistem (figure of merit).

Processing gain ini dikenal juga sebagai speading faktor yang akan menentukan

jumlah kanal / pengguna yang dapat ditangani pada sebuah sistem. Sebagai contoh adalah

IS – 95, yang mempunyai bandwith frequensi 1.25 Mhz, dengan kecepatan data 9600 bps

maka diperoleh Processing gain sebesar 21 dB.

2.2.2. Probability of error atau BER

Dalam modulasi PSK (Phase Shift Keying), Fasa dari sinyal pembawa bervariasi

menurut data – data biner sinyal baseband. Modulasi ini sering digunakan pada komunikasi

digital, karena pita frequensi relatif sempit dari FSK dan daya yang diperlukan lebih kecil

dari ASK. Selain itu, PSK paling tidak sensitif terhadap fading dan redaman hujan serta

lebih toleran terhadap interferensi.

Pemilihan teknik modulasi untuk aplikasi terteutu tergantung dari beberapa

persyaratan bit error rate, efesiensi lebar pita frequensi, efisiensi daya dan kompleksitas

aplikasi berdasarkan sinkronisasinya.

2.2.3. Jamming Margin

Kemampuan sistem spread spectrum untuk mengatasi adanya interferensi

dengan intensitas tinggi atau jammer ditentukan oleh kriteria Jamming Margin. Jamming

Margin menyatakan kekebalan sistem spread spectrum terhadap daya sinyal interferensi.

JM dapat dianalogikan dengan fading margin yang biasa dicadangkan untuk mengatasi

fading. Semakin besar JM, maka semakin tinggi pula kekebalan sistem spread spectrum

terhadap daya sinyal interferensi.

10

Page 18: Proses Handover Pada CDMA

2.3. Perkembangan sistem seluler

Pada akhir abad 19, Henrich Rudolf Herzt, Nicola Tesla, Alexander Popof,

Eduard Brandly, Oliver Lodge, Guglielmo Marconi, Adolphus Slaby, dan beberapa

insinyur lainnya melakukan percobaan untuk memancarkan gelombang elektromagnetik.

Pada tahun 1898, Tesla mendemostrasikan perahu yang dikontrol oleh radio. Sedangkan

Marcioni membangun jaringan telegraf tanpa kabel di inggris. Kejadian ini dianggap

sebagai kelahiran radio komunikasi.

Perkembangan sistem seluler dimulai pada tahun 1970 dimana Ericcson

memperkenalkan sistem NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AT&T Bell labolatories

memperkenalkan AMPS (Advanced Mobile Phone Service). Pada tahun 1982, Conference

of European Postal dan Telecommunications Adminitration (CEPT) mendirikan GSM

untuk membuat standart seluler di eropa.

Pada tahun 1988, CTIA (CellularTelecommunication Industry Associstion)

membutuhkan suatu sistem seluler baru untuk mengantisipasi peningkatan jumlah

pelanggan seluler. Setelah melakukan pengembangan selama 2 tahun maka ditetapkan

standar IS – 54 yang dikenal sebagai digital AMPS. Digital AMPS juga dirasakan kurang

memenuhi kebutuhan pelanggan, maka dikembangkan suatu sistem seluler baru yang

menggunakan teknologi CDMA yaitu IS – 95 Pada tahun 1992 oleh Qualcomm.

IS – 95 adalah spesifikasi air interface yang berdasarkan atas Direct Squence

(DS) CDMA. Pada CDMA, sebuah kanal band frequensi lebar dipakai bersama oleh

beberapa sinyal yang saling overlapping, dimana data – data yang di transmisikan tersebut

telah dikodekan oleh Pseudorandom Sequence. Teknologi CDMA ini memberikan

keuntungan – keuntungan sebagai berikut :

Peningkatan kapasitas sistem.

Peningkatan kwalitas suara.

Bersifat lebih pribadi dan aman.

Perencanaan sistem menjadi lebih sederhana, Karena tidak diperlukan

perencanaan frequensi yang kritis sehingga dapat menekan biaya.

Daya pancar lebih kecil sehingga waktu pemakaian baterai menjadi lebih lama

dan lebih aman untuk kesehatan pemakai.

Interferensi dengan peralatan elektronik lain lebih kecil.

11

Page 19: Proses Handover Pada CDMA

2.4. Arsitektur Jaringan CDMA

Network Switching system

(NSS)

=SMS - SC VLR HLR AC

BSC IWF

Cdma BTS Msc Public Switch

Cdma BTS

Cdma BTS ROUTER ROUTER FIREWALL

PDSN INTERNET

Cdma BTS BSC AAA

HOME AGENT private / publik Data network Base Station System Packet Data Network ( BTS ) ( PDN )

Gambar 2.2. Arsitektur sistem CDMA / IS – 95A

Adapun fungsi dari kompnen – komponen yang terdapat pada arsitektur sistem

CDMA adalah sebagai berikut :

2.4.1. MS (Mobile Station)

Mobile Station (MS) merupakan terminal yang dipakai oleh pelanggan untuk

melakukan proses komunikasi. MS dilengkapi dengan perangkat bergerak atau Mobile

Equipment (ME).

12

Page 20: Proses Handover Pada CDMA

Perangkat bergerak atau Mobile Equipment (ME).

Terdiri dari bagian Hardware dan Software yang meliputi perangkat radio dan

Man Machine Interface (MMI). Dimana fungsi utamanya untuk mengirim dan

menerima voice dan data melalui air interface atau um interface. Pada perangkat

mobile ini terdapat International Mobile Equipment Identity (IMEI), Yaitu suatu

nomor yang tersimpan secara permanen di mobile unit. IMEI ini berfungsi untuk

mengidentifikasi MS.

2.4.2. BSS (Base Station Sub – system)

Base Station Sub – system (BSS) terdapat dua bagian utama, yaitu :

Base Transceiver Station (BTS).

BTS berfungsi untuk menangani segala hal mengenai akses radio dan

berinteraksi langsung dengan MS melalui interface radio.

Base Station Controller (BSC).

BSC berfungsi untuk mengendalikan BTS – BTS yang ada dibawah

pengawasannya dan mengatur proses handover.

2.4.3. MSC (Mobile Switching Center)

MSC berfungsi untuk interface antara jaringan komunikasi bergerak dengan

public voice dan jaringan data.

SMSC (Short Masssage Service Center).

SMSC atau SMS – SC (Short Massage Service – Service Center) berfungsi

untuk mengirim dan menerima pesan – pesan pendek (Short Massage) dari dan ke

Mobile Station, Khusunya pesan – pesan pendek dengan panjang 160 karakter.

HLR (Home Location Register).

HLR berfungsi untuk memeberikan data pelanggan yang dibutuhkan ke VLR

dan memberikan informasi rutin MS.

13

Page 21: Proses Handover Pada CDMA

BAB III

SISTEM OPERASI HANDOFF CDMA

3.1. Pendahuluan

Pada sistem handoff yang konvensional suatu panggilan hanya dilayani oleh satu

base station yang dapat menyebabakan suatu panggilan mengalami efek ping – pong yaitu

permohonan untuk menangani kembali panggilan secara bolak – balik antara dua sel site.

Efek ini dapat menyebabkan kemungkinan suatu panggilan terputus meningkat. Soft

Handoff diperkenalkan pada sistem selular Code Division Multiple Access (CDMA) yang

memungkinkan suatu panggilan ditangani oleh lebih dari satu base station. Soft Handoff

pada Code Division Multiple Access (CDMA) dimungkinkan karena semua sel frequensi

kerjanya sama.

Pada Code Division Multiple Access (CDMA) digunakan rake sebagai diversitas.

Sebagai hasil dari diversitas diperoleh faktor penguatan oleh adanya diversitas yang

memungkinkan untuk mengurangi daya pancar rata – rata pada base station dan mobile

station tanpa harus menurunkan kualitas suara. Pada sistem Code Division Multiple

Access (CDMA) pengurangan daya pancar rata – rata berarti penurunan interfensi ysng

dislsmi oleh pengguna lain pada sistem dan akhirnya meningkatkankapasitas sistem secara

keseluruhan.

Peningkatan kapasitas sistem oleh adanya proses Soft Handoff telah dianalisa.

Analisa ini dilakukan dengan menggunakan sebuah Antena Omnidirectional dan sel

diasumsikan berbentuk heksagonal. Peningkatan kapasitas dievaluasi dengan

membandingkan kontribusi interfensi dari sel sendiri dan dari sel lain sampai pada sel

lapisan ketiga. Asumsi yang digunakan adalah distribusi dari pengguna. Peningkatan

kapasitas sistem tergantung secara proporsional dengan jumlah pengguna yang berada di

daerah Soft Handoff dan pengurangan dari daya pancar.

14

Page 22: Proses Handover Pada CDMA

Soft Handoff pada sistem selular CDMA dikontrol berdasarkan perbandingan

sinyal terhadap noise kanal pilot dari base station yang dilakukan oleh mobile station.

Ketika mobile station memasuki daerah Soft Handoff panggilan dilayani oleh dua sel site.

Meningkatnya level dari interferensi akibat semakin banyak pelanggan yang berada diluar

daerah Soft Handoff . Semakin banyak mobile station yang berada di daerah Soft Handoff

maka semakin kecil daya yang dipancarkan sehingga interferensi kecil dan sebaliknya.

Handover dilakukan jika kuat sinyal atau daya radio turun. Handover dilakukan

karena kualitas sinyal yang diterima oleh Mobile Station (MS) dibawah ini yang

ditentukan (Threshold) sehingga Mobile Station (MS) tidak menerima daya yang cukup

untuk menerima daya yang cukup untuk mempertahankan penyambungan. Handover

digunakan pada dua kondisi pada saat Base Station (BS) menerima sinyal yang lemah dari

MS, Yaitu :

1. Pada saat MS berada di perbatasan sel, yaitu perbatasan sel asal dan sel baru yang

akan diduduki.

2. Pada saat MS sedang berada pada wilayah yang sangat lemah sinyalnya di dalam

sel.

Proses Handoff merupakan tugas penting pada sistem radio selular apapun.

Biasanya proses Handoff lebih diutamakan dibanding permintaan permulaan percakapan.

Kapasitas soft handoff dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah

bandwitdh, bit rate, dan interferensi.

Interferensi terjadi pada base station yang disebabkan oleh daya pancar dari

masing – masing mobile unit yang diterima oleh base station secara bersamaan dan ada

dua macam interferensi yaitu interna dan eksternal. Interferensi internal adalah interferensi

yang diterima oleh base station yang disebabkan oleh daya pancar masing – masing

mobile unit yang berada dalam sebuah sel yang sama, Sedangkan Interferensi eksternal

adalah interferensi yang terjadi akibat dari daya pancar mobile unit yang berada pada sel

tetangga.

15

Page 23: Proses Handover Pada CDMA

3.2. Konsep handover

Ketika Mobile Station bergerak memasuki sel lain saat percakapan sedang

berlangsung, MSC secara otomatis akan memindahkan percakapan ke kenal baru yang

berada di base station baru. Proses pemindahan inilah yang disebut Handoff. Operasi

handoff tidak hanya membawa identifikasi base station baru, Tetapi juga memerlukan data

di kanal, dimana sinyal suara dan kontrol akan ditempatkan di base station yang baru.

3.2.1. Soft Handover

Peningkatan kapasitas didapatkan dari kenyataan bahwa dengan soft handover

pada sistem komunikasi selular CDMA dapat menghilangkan efek ping – pong yang

terjadi pada sistem komunikasi selular lain, Yaitu permintaan untuk menangani kembali

panggilan secara bolak – balik antara dua sel. Dibawah ini terdapat contoh daerah soft

handoff yang merupakan daerah yng berada diantara dua sel yaitu daerah yang paling

dekat dengan sel tetangga digambarkan dibawah ini sebagai berikut :

Model segitiga

Daerah Handover

KETERENGAN : = BASE STATION = SEL

Gambar 3.1. Daerah Soft Handoff

16

Page 24: Proses Handover Pada CDMA

Dalam kondisi ini, Suatu panggilan akan ditambahkan pada sel target tanpa

terlebih dahulu memutus panggilan tersebut dari sel asal. Soft Handoff memungkinkan

kondisi transisi yang mulus ketika suatu panggilan akan dipindahkan untuk dilayani oleh

sel lain. Daya pancar yang dipancarkan oleh Base Station dan terminal pelanggan dalam

kondisi ini akan menjadi lebih rendah jika dibandingkan bila tidak adanya Soft Handoff,

Sehingga Soft Handoff akan mengurangi interferensi pada sistem yang akan

meningkatkan kapasitas sistem dan Life Time dari Battery terminal.

3.2.2. Softer Handover

Softer Handover adalah suatau proses dimana suatu panggilan dilayani oleh lebih

dari satu sektor dalam satu sel yang sama dan pelanggan berada dalam sektor yang saling

overlap secara koheren akan menjumlahkan sinyal dari kedua sektor.

3.2.3. Hard Handover

Hard Handover biasa terjadi dalam dua kondisi, yaitu : Hard Handover antar

sistem CDMA Hard Handover ini terjadi karena pada saat MS melintasi dua sel CDMA

yang memiki frerquensi pembawa berbeda atau BTS yang akan menjadi BTS baru telah

penuh untuk satu frequensi pembawa tertentu. Hard Handover dari CDMA ke sistem

Analog Hard Handover ini terjadi pada sistem selular Dual Mode, Dimana sistem selular

CDMA dioperasikan bersama – sama dengan sistem selular analog AMPS.

3.3. Sifat – Sifat Seluler CDMA

Sistem komunikasi seluler CDMA memiliki beberapa ciri diantaranya adalah Soft

Handover, dimana pada Soft Handover calon kanal yang akan digunakan pada sel yang

didekati telah diduduki terlebih dahulu sebelum proses Handover yang sebenarnya terjadi

( Make Before Break ) sehingga menghasilkan kualitas suara yang baik. Beberapa sifat

dari sistem seluler CDMA adalah sebagai berikut :

17

Page 25: Proses Handover Pada CDMA

3.3.1. Kapasitas Yang Besar

Pada CDMA frequensi pembawa RF yang sama digunakan diseluruh sektor dan

seluruh sel. Dengan kata lain, Interferensi dapat diterima tetapi interferensi ini harus

dikendalikan untuk meningkatkan kapasitas sistem. Setiap penambahan kapasitas atau

bertambahnya Mobile Station yang melakukan hubungan akan menyebabkan bertambahnya

interferensi yang menurunkan kualitas sinyal suara dalam batas tertentu. Sehimgga bila

kapasitas ditingkatkan maka akan berpengaruh pada kualitas sinyal suara dalam batas tertentu.

Jadi, perlu diatur agar kualitas tetap tinggi tanpa banyak mengurangi kapasitas. Pada CDMA

kapasitas yang besar diperoleh terutama karena frequensi yang sama dapat dipakai oleh

semua sel.

3.3.2. Soft Handoff

Soft Handoff memungkinkan kedua sel, Baik sel asal maupun sel baru untuk

melayani Mobile Station secara bersama – sama selama transisi Handoff. Transisi adalah

ketika Mobile Station bergerak dari sel asal ke sel baru dan akhirnya berada di sel baru. Hal

ini dimungkinkan karena semua sel memakai frequensi kerja yang sama. Soft Handoff, selain

mengurangi kemungkinan putusnya pembicaraan juga menyebabkan proses Handoff berjalan

dengan halus sehingga tidak mengganggu pengguna. Dalam sistem Analog dan Digital

TDMA dilakukan pemutusan hubungan sebelum Switching berhasil dilakukan ( Break Before

Make Switching Function ) sementara pada CDMA hubungan dengan sel lama tidak

diputuskan sampai Mobile Station benar – benar mantap dilayani oleh sel yang baru ( Make

Before Break Switching Function ).

Setelah sebuah panggilan dilakukan, Mobile Station selalu memeriksa sel tetangga

untuk menentukan apakah sinyal dari sel lain cukup besar jika dibandingkan dengan sinyal

dari sel asal. Jika hal ini terjadi, ini merupakan indikasi bahwa Mobile Station telah

memasuki daerah cakupan sel baru dan Handoff dapat mulai dilakukan.

18

Page 26: Proses Handover Pada CDMA

Mobile Station mengirim pesan ke MSTO yang menunjukan sinyal dari sel baru

semakin menguat. MSTO melakukan Handoff dengan menyediakan sebuah link kepada MS

melalui sel baru tetapi link yang lamatetap dipertahankan. Sementara MS berada pada daerah

perbatasan antara dua sel, panggilan dilayani oleh kedua sel site, hal ini menyebabkan

berkurangnya efek Ping – Pong atau mengulang permohonan untuk menangani kembali

panggilan diantara kedua sel site.

Sel akan menghubungkan jika MS sudah sungguh – sungguh mantap dilayani oleh

site yang baru.

Suatu sistem pengalihan komunikasi antar Base Station dengan frequensi yang

sama. Sistem CDMA menyediakan Soft Handoff dari satu Base Station e lainnya sebagai

sebuah roaming telepon bergerak dar sel ke sel.

3.3.3. Kerahasiaan

Pengkodean informasi dengan deretan orthogonal menyebabkan kerahasiaan lebih

terjamin pada CDMA. Sehingga membuatnya lebih tahan terhadap Crosstalk dan akses ilegal

kedalam sistem. Meskipun sistem CDMA sudah memiliki privacy yang tinggi, sistem ini

masih tetap mungkin untuk dikembangkan dengan menggunakan teknik pengacakan yang

ada.

3.3.4. Efisiensi Pengulangan Frequensi Yang Tinggi

Pada pengulangan frequensi sistem seluler CDMA, Interferensi dapat diterima

dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas namun harus dikontrol. Sifat CDMA ebih

mentolelir Interferensi yang membuat pengulangan frequensi dilakukan secara efisien. Pada

modulasi pita sempit pengulangan frequensi tidak efesien karena persyaratan untuk

memperoleh C/I sebesar 18 dB mengakibatkan kanal yang dipakai dalam satu sel tidak boleh

digunakan dalam satu sel yang berdekatan. Sedangkan pada CDMA kapasitas yang besar

diperoleh terutama karena frequens yang sama dapat digunakan pada semua sel.

19

Page 27: Proses Handover Pada CDMA

3.3.5. Daya Pancar Yang Rendah

Penurunan Eb/No yang dibutuhkan untuk mengatasi derau dan Interferensi berarti

penurunan Level daya pancar yang dibutuhkan. Disamping disebabkan karakteristik dari

CDMA itu sendiri daya pancar yang rendah juga disebabkan karena diterapkannya kontrol

daya yang menyebabkan pengurangan daya rata – rata yang dipancarkan, juga adanya deteksi

aktivitas suara ( Voice Activity Detection ), Dimana data informasi dipancarkan dengan laju

kecepatan tinggi saat pembicaraan, sedangkan pada saat jeda laju kecepatan data yang dipakai

rendah.

Keuntungan lain yang diperoleh adalah pengurangan daya rata – rata yang

dipancarkan sebagai akibat realisasi kontrol daya. CDMA menggunakan kontrol daya untuk

menyediakan daya yang dibutuhkan hanya pada waktu dibutuhkan, Level daya yang tinggi

dipancarkan hanya pada saat ada Fading, Sehingga mengurangi daya rata – rata yang

ditransmisikan, Daya pancar yang rendah itu disebabkan pula karena adanya pemanfaatan

deteksi aktivitas suara, Dimana data informasi dipancarkan dengan laju kecepatan yang tinggi

hanya pada saat ada pembicaraan sedangkan pada saat jeda laju kecepatan data yang dipakai

rendah.

3.3.6. Multi Diversitas

Diversitas adalah usaha untuk mengurangi Fading, Karena memiliki kemampuan

dalam meredam sinyal lintasan jamak ( Sinyal Multipath ). Ada tiga tipe Diversitas yang

sering digunakan yaitu Diversitas Waktu, Frequensi dan Ruang. Tipe Diversitas yang berbeda

yang digunakan pada CDMA akan menngkatkan performansi sistem antara lain :

1. Diversitas Waktu : Intereaving, Simbol, Deteksi, dan Koreksi Kesalahan.

2. Diversitas Frequency : Sinyal dengan pita frequensi yang lebar 1,25 Mhz.

3. Diversitas Ruang : Antena penerima lebih dari satu, Penerimaan Multiple Sel Site

( handoff ).

3.3.7. Deteksi Aktivitas Suara

Pada komunkasi dua arah, Aktivitas pembicaraan biasanya hanya 40%, Sisa waktu

lainnya dipakai untuk mendengar.

20

Page 28: Proses Handover Pada CDMA

Karena pada CDMA semua pengguna memakai kanal yang sama. Maka bila ada

pengguna – pengguna yng sedang tidak berbicara penurunan Interferensi ini terjadi karena

dimungkinkannya mengurangi laju transmisi karena tidak ada percakapan sehingga

mengurangi Interferensi yang secara langsung meningkatkan kapasitas. Hal ini juga berakibat

berkurangnya daya rata – rata yangf dipancarkan oleh Mobile Station.

3.3.8. Peningkatan Kapasitas Dengan Sektorisasi

Pada TDMA dan FDMA sektorisasi dilakukan untuk mendapatkan persyaratan C/I (

Mengurangi Interferensi ) sebagai akibat efisiensi Trunking dari kanal – kanal yang terbagi –

bagi pada setiap sektor menurun. Pada CDMA sektorisasi dgunakan untuk meningkatkan

kapasitas dengan membagi sel menjadi tiga sektor maka diperoleh kapasitas hampir tiga

kalinya.

3.3.9. Soft Capacity

Pada CDMA hubungan antara jumlah pengguna dengan tingkat pelayanan ( Grade

Of Service ) tidak begitu tajam. Misalkan, Operator dari sistem dapat mengirimkan serta

meningkatkan Bit Error Rate sampai batas toleransi tertentu dengan demikian terjadi

penigkatan jumlah pelanggan yang dapat dilayani selama jam sibuk. Kemampuan ini sangat

berguna untuk mencegahterjadinya pemutusan pembicaraan pada proses Handoff karena

kekurangan kanal. Pada CDMA panggilan tetap dapat dilayani dengan peningatan Bit Error

Rate yang masih dapat diterima sampai panggilan lain berakhir.

3.4. Kanal CDMA

Kanal pada CDMA adalah tempat suara dan data yang ditransmisikan dengan

Carrier 1,25 Mhz dari pengirim kepada penerima.

3.4.1. Kanal Forward Dan Kanal Reverse

Kanal Forward adalah kanal pada hubungan antara BTS ( Base Transceiver Station )

ke MS ( Mobile Station ).

21

Page 29: Proses Handover Pada CDMA

Sedangkan Kanal Reverse adalah kanal pada hubungan antara MS ( Mobile Station )

ke BTS (Base Transceiver Station ).

3.4.1.1. Kanal Forward

Kanal Forward CDMA terdiri dari Kanal Pilot, Kanal Sinkronisasi, Kanal Paging

dan Kanal Traffik. Jumlah maksimum Kanal Paging adalah 7 buah. Seluruh sinyal yang

ditransmisikan oleh satu BTS menggunakan kode PN yang sama. Sinyal dari masing – masing

kanal dibedakan oleh penerima Mobile Station dengan menggunakan kode Biner Orthogonal

menurut Fungsi Walsh. Fungsi Walsh adalah kode – kode biner orthogonal yang memiliki

perioda 64 chip dan berjumlah 64 macam kode yang berbeda secara Orthogonal. Sifat

Orthogonal ini memungkinkan pemisahan sinyal – sinyal yang ditransmisikan oleh BTS

untuk Mobile Station yang berbeda.

3.4.1.2. Kanal Reverse

Jumlah kanal trafick reverse adalah sama dengan jumlah kanal forward. Seluruh

kanal ini menggunakan frequensi pembawa yang sama.

3.4.2. Kanal Logik

Kanal logik pada CDMA terdiri dari, Antara lain :

1. Kanal Pilot.

2. Kanal Sinkronisasi.

3. Kanal Paging.

4. Kanal Trafik.

5. Kanal Akses.

3.4.2.1. Kanal Pilot

Kanal pilot ditransmisikan terus – menerus oleh BTS pada kanal forward yang aktif,

Digunakan untuk parameter perbandingan level sinyal.

22

Page 30: Proses Handover Pada CDMA

3.4.2.2. Kanal Sinkronisasi

Kanal sinkronisasi adalah kanal pada hubungan forward yang digunakan selama

tahap pengaksesan system oleh mobile station. Kanal sinkronisasi mengandung informasi

parameter – perameter system mengenai identitas ( ID ) sel, Level daya sinyal pilot, Waktu

sinkronisasi sistem, dan laju kanal paging.

3.4.2.3. Kanal Paging

Setelah berhasil melakukan sinkronisasi, Mobile station keemudian menentukan dan

mulai memonitor kanal paging. Kanal paging berisi informasi mengenai parameter registrasi

dan detail kanal – kanal pilot, Informasi kanal akses, Informasi offset dari kanal bersebelahan,

Dan informasi frequensi – frequensi yang disediakan oleh sistem. Kanal paging mempunyai

tujuan utama untuk membawa pages, Yaitu pemberitahuan akan datangnya panggilan.

3.4.2.4. Kanal Trafik

Kanal trafik adalah kanal informasi data dan suara BTS ke Mobile station atau

sebaliknya, Bersama – sama dengan signalingnya.

3.4.2.5. Kanal Akses

Kanal akses menyediakan komunikasi dari mobile station ke BTS pada saat mobile

station tidak sedang memakai kanal trafik. Fungsi dari kanal akses itu sendiri adalah untuk

pengalamatan panggilan, Respon terhadap paging. Kanal akses digunakan oleh mobile station

berkomunikasi dengan BTS dan merespon pesan – pesan paging. BTS akan menaggapi pesan

dari kanal akses dengan mengirimkan melalui kanal paging. Sebaliknya, Mobile station

menanggapi pesan kanal paging dengan mengirimkan melalui kanal akses.

Pada suatu sistem yang mempunyai kanal/pengguna banyak, Maka noise akan

didominasi oleh kanal/pengguna lainnya dan derau white noise gaussian dapat diabaikan.

23

Page 31: Proses Handover Pada CDMA

BAB IV

PROSES HANDOVER PADA SISTEM CDMA

4.1. Pendahuluan

Setelah sebuah panggilan dilakukan, Mobile station selalu mengecek sel – sel

tetangga untuk menentukan apakah sinyal dari sel lain cukup besar jika dibandingkan dengan

sinyal dari sel asal. Jika hal ini terjadi, ini merupakan indikasi bahwa mobile station telah

memasuki daerah cakupan sel yang baru dan handoff dapat mulai dilakukan. Mobile station

mengirim pesan ke MTSO yang menunjukan sinyal dari sel baru semakin menguat. MTSO

melakukan handoff dengan menyediakan sebuah link kepada mobile station (MS) melalui sel

baru tetapi link yang lama tetap dipertahankan. Sementara mobile station (MS) berada pada

daerah perbatasan antara dua sel, panggilan dilayani oleh kedua sel site, hal ini menyebabkan

berkurangnya efek ping-pong atau mengulang permohonan untuk menangani kembali

panggilan diantara kedua sel site. Sel asal akan menghubungkan jika mobile station (MS)

sudah sungguh – sungguh mantap dilayani oleh sel site yang baru.

Suatu sistem pengalihan komunikasi antar base station dengan frequensi yang sama.

Sistem Code Division Multiple Access (CDMA) menyediakan soft handoff dari satu base

station ke lainnya sebagai sebuah roaming telepon bergerak dari sel ke sel.

PSTN MSTO

MS mengukur level sinyalpilot dari

BS acuan dan BS tetangga

BS acuan BS tetangga B

BS tetangga A

Gambar $.1. Soft Handoff CDMA pada sistem operasi selular

24

Page 32: Proses Handover Pada CDMA

Untuk mobilsecara kontinyu mendeteksi adanya sinyal pilot dari sel – sel lain yang

memiliki frequensi yang sama dengan frequensi pembawa base station acuan. Base station

acuan disini berarti base station yang sedang melayani komunikasi dengan unit mobil. Bila

unit mobil mendeteksi adanya sinyal pilot yang cukup kut, maka hal ini akan dilaporkan ke

basse staton acuan. Ini berarti bahwa unit mobil telah mendekati batas antara dua sel atau

bahan tiga sel. MTSO akan memutuskan base station – base station mana saja yang akan

dilibatkan dalam proses handoff. MTSO akan menyiapkan kanal trafik forward dengan

memberitahu base station yang baru untuk menggunakan kanal Kode Walsh (Kode yang

digunakan untuk memisahkan pelanggan ketka mereka memakai frequensi yang sama) yang

belum terpakai. MTSO juga memberitahu calon base station mengenai long code (Kode

Pseudo Noise) yang digunakan oleh unit mobil tersebut, kemudian MTSO akan

memerintahkan base station acuan untuk mengirimkan pesan ke unit mobil untuk memulai

soft handoff.