MENGHADAPI PERSIAPAN PERSALINAN DI KLINIK NAULI DAN KLINIK CLARA
PANJAITAN
MEDAN TAHUN 2017
TAHUN 2017
LEMBAR PERSETUJUAN
NAMA TRIANA MANURUNG
Telah Diterima dan Disetujui Untuk Di Seminarkan Dihadapan Penguji
Medan, Agustus 2017
Menyetujui,
Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
Betty Mangkuji SST, MKeb NIP 196809101994032001
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA TRIANA MANURUNG
NIM P07524111079
Skripsi ini Telah Di Uji Pada Sidang Ujian Akhir Program Jurusan
D-IV Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes Medan
Medan, Agustus 2017
Penguji I Penguji II
Bebaskita Ginting SSiT, MPH Sartini bangun SPd, MKes NIP.
197307291993031001 NIP 196012071686032002
Ketua Penguji
Ketua Jurusan Kebidanan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat
dan kasihNya yang melimpah kepada penulis sehingga penulis
dapat
menyelesaikan Proposal penelitian ini tepat pada waktunya. Adapun
skripsi ini
berjudul ” Pengaruh Relaksasi Hypnobirthing Terhadap Tingkat
Kecemasan Ibu
Hamil Trimester III dalam Persiapan Menghadapi Persalinan di Klinik
Pratama
Rawat Jalan Nauli dan Klinik Tanjung Deli Tua Medan 2017”.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan
selesai
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini
kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Ida Nurhayati M.Kes, selaku direktrur Poltekes RI
Medan
2. Ibu Betty Mangkuji, SST.M.Keb, sebagai Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekes
RI Medan
3. Ibu Suryani, SST, MKes selaku ketua program studi DIII Kebidanan
Medan
Poltekes RI Medan
4. Ibu Melva Simatupang SST, MKes, sebagai Kaprodi D-IV
Kebidanan
Poltekkes RI Medan
5. Ibu Sartini Bangun SPd, MKes selaku dosen pembimbing
Skripsi
6. Ibu Wildan SST, MKes selaku ketua penguji I
7. Ibu Bebaskita Ginting SSiT, MPH selaku dosen penguji II
8. Ibu/bapak staf pengajar/Dosen Jurusan Kebidanan yang telah
memberikan
bimbingan dan masukan kepada penulis.
9. Orang tua, saudara-saudara, atas doa, bimbingan, serta kasih
sayang yang
selalu tercurah selama ini.
selama ini.
Penulis menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai
kekurangan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikannya
sehingga akhirnya laporan proposal skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi
ii
bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan
lagi lebih
lanjut.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah
membantu dalam menyelesaikan Proposal ini.
Medan, Agustus 2017
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR
..........................................................................
i DAFTAR ISI
........................................................................................
iii DAFTAR TABEL
...................................................................................
v
BAB I PENDAHULUAN
............................................................... 1
1.1 Latar Belakang
...................................................................
1 1.2 Perumusan Masalah
............................................................. 3 1.3
Tujuan Penelitian
............................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian
.................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
....................................................... 6
2.1 Hypnobirthing
....................................................................
6 2.1.1 Pengertian Hpnobirthing
.............................................. 6 2.1.2 Manfaat
Hypnobirthing .................................................
7
2.1.3 Relaksasi Dasar dari
Hypnobirthing............................. 8 2.1.4 Teknik
Physiologal Relaxation ..................................... 9
2.1.5 Persiapan Latihan
Relaksasi........................................ 9 2.1.6 Langkah
Relaksasi dan Hypnobirthing ........................ 10
2.2 Kecemasan
.............................................................................
11 2.2.1 Kecemasan pada ibu hamil
......................................... 11 2.2.2 Persiapan
menghadapi kecemasan............................. 12 2.2.3
Klasifikasi tingkat kecemasan
...................................... 13 2.2.4 Respon Fisiologis
terhadap Kecemasan ..................... 14 2.2.5 Respon Psikologis
terhadap kecemasan ..................... 15 2.2.6 Cara mengukur
kecemasan ......................................... 15
2.3 Ibu Hamil Trimester III
............................................................ 18
2.3.1 Perubahan psikologis pada trimester III
...................... 18 2.3.2 Kebutuhan psikologis ibu hamil
................................... 19
2.4 Kerangka Berfikir
....................................................................
20 BAB III METODE PENELITIAN
...................................................... 21 3.1
Design Penelitian
....................................................................
21 3.2 Tempat dan Lokasi Penelitian
................................................ 21 3.2.1 Tempat
Penelitan...........................................................
21 3.2.2 Lokasi penelitan
.............................................................
21
iv
3.3 Populasi dan Sampel Penelitan
............................................. 21 3.3.1 Populasi
.........................................................................
21 3.3.2 Sampel
...........................................................................
22
3.4 Kriteria Restriksi
......................................................................
22 3.4.1 KriteriaInklusi
.................................................................
22
3.4.2 Kriteria Eksklusi
............................................................. 23
3.5 Defenisi Operasional
..............................................................
23
3.6 Teknik Pengumpulan data
...................................................... 24 3.7
Teknik Analisis Data
...............................................................
25
3.7.1 Pengolahan data
.......................................................... 25 3.7.2
Analisis data
................................................................
26
3.8 Etika Penelitian
.......................................................................
27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
.................................................... 28 4. Hasil
Penelitian
........................................................................
28 4.1. Distribusi Karakteristik Responden
.................................. 28 4.2. Frekuensi Tingkat
Kecemasan Dengan Hypnobirthing .... 30 4.3. Frekuensi Tingkat
Kecemasan Tanpa Hypnobirthing ....... 31 4.4. Analisis
Bivariat..................................................................
32 5. Pembahasan
.............................................................................
33 5.1. pengaruh hypnobirthing terhadap tingkat kecemasan ...... 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
.................................................... 37 5.1.
Kesimpulan
..............................................................................
37 5.2. Saran
........................................................................................
37
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN D-IV KEBIDANAN POLTEKES
KEMENKES MEDAN SKRIPSI, AGUSTUS 2017 TRIANA MANURUNG PENGARUH
RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA
TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSIAPAN PERSALINAN DI KLINIK
PRATAMA NAULI DAN KLINIK CLARA PANJAITAN MEDAN TAHUN 2017
ABSTRAK
Ibu yang sedang mengalami kehamilan dituntut tidak hanya harus
siap
secara Fisik dan Psikologis. Perubahan yang terjadi seringkali
menjadikan ibu stress dan cemas. Terlebih ketika ibu hamil memasuki
kehamilan pada trimester III. Ibu hamil mulai mencemaskan proses
kelahirannya. Disinilah hypnobirthing berperan besar, membantu
memberikan kesiapan mental dan keyakinan untuk melahirkan secara
alami dengan rasa sakit yang minimal.
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat quasy
experimental (Eksperimen semu) untuk mengetahui pengaruh relaksasi
hypnobirthing terhadap tingkat kecemasan ibu primigravida trimester
III dalam menghadapi persiapan persalinan di klinik pratama nauli
dan klinik clara panjaitan medan tahun 2017 yang berjumlah 30 orang
dan masing masing dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok
Hypnobirthing dan Kontrol.
Hasil uji beda dengan uji-t berpasangan (paired-t) memperlihatkan
bahwa nilai mean tingkat kecemasan pretest (sebelum perlakuan
hypnobirthing) adalah 26.5333 ± 10.34316 sedangkan nilai mean
tingkat kecemasan postest (setelah perlakuan hypnobirthing) adalah
18.8667 ± 8.74125. Hal ini berarti terjadi penurunan tingkat
kecemasan setelah perlakuan hypnobirthing. Selanjutnya, berdasarkan
nilai signifikan (p-value) sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05.
Hal ini berarti bahwa perlakuan hypnobirthing memberi pengaruh
signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan.
Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar dapat lebih mempromosikan
keberadaan atau manfaat hypnobirthing yang merupakan metode
penanganan kecemasan yang masih kurang dimengerti maksud dan
manfaatnya kepada masyarakat terutama pada ibu hamil. Selain itu,
tenaga kesehatan dapat menyediakan layanan latihan hypnobirthing di
fasilitas kesehatan. Kata Kunci : Hypnobirthing, Tingkat kecemasan,
Ibu Primigravida TM III Daftar pustaka : 9 (buku), 9 (jurnal)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN D-IV KEBIDANAN POLTEKES
KEMENKES MEDAN SKRIPSI, AGUST 2017
TRIANA MANURUNG THE INFLUENCE OF HYPNOBIRTHING RELAXATION ON THE
ANXIETY LEVEL OF THE MOTHER OF THE THIRD TRIMESTER PRIMIGRAVIDA IN
THE PREPARATION LABOR IN CLINIC PRATAMA NAULI AND CLINIC CLARA
PANJAITAN IN YEAR 2017.
ABSTRAC
Mothers who are having a pregnancy are required not only to be
physically and psychologically ready. The changes that occur often
make mothers stress and axiety. Especially when pregnant women
enter pregnancy in the third trimester. Pregnant women begin to
woor about the birth process. This is where hypnobirthing plays a
big role, helping to provide mental readiness and confidence to
give birth naturally with minimal pain.
The research used in this study is quasy experinmental to determine
the effect of hypnobirthing relaxation on the anxiety level of
primigravida of trimester III in facing the delivery at the Clinic
Pratama Nauli and Clara Panjaitan in year 2017 which amounted to 30
peoples and each dividen into 2 groups of hypnobirthing and control
group.
Different test result with t-test show that the mean pretest
anxiety level (before hypnobirthing treatment) is 26.5333 ±
10.34316 while the mean posttest anxiety lever (after hypnobirthing
treatment) is 18.8667 ± 8.74125. this means a decrease in anxiety
levels after the treatment of hypnobirthing. The based on the
signifikan value of 0.000<0.05. This means that the treatment of
hypnobirthing has a signifikan effect on decreasing anxiety
levels.
Expected for healts workers to be more promote the existence or
benefit of hypnobirthing which is the method of handling anxiety
that is still not understood the purpose and benefits to community,
expecially in pregnant women. In addition helath workers can
provide hypnobirthing training services at health facilities.
Kata Kunci : Hypnobirthing, Anxiety Levels, pregnancy in the third
trimester Daftar pustaka : 9 (Book), 9 (Jurnal)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Ibu yang sedang mengalami kehamilan dituntut
tidak hanya harus siap
secara Fisik dan Psikologis. Hal inilah yang kurang diperhatikan
ibu hamil yang
umumnya lebih siap dalam menghadapi perubahan fisik, tetapi tidak
siap secara
mental. Perubahan yang terjadi seringkali menjadikan ibu stress dan
cemas.
Terlebih ketika ibu hamil memasuki kehamilan pada trimester III.
Ibu hamil mulai
mencemaskan proses kelahiran yang kata sebagian besar orang teramat
sangat
menyakitkan, ada yang mudah dan susah. Bayangan negatif tentang
proses
melahirkan menjadikan ibu yang sedang hamil tua sangat akrab dengan
stress .
Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun
2011, angka kematian ibu 228/100.000 kelahiran hidup dan terakhir
pada tahun
2012, angka itu naik menjadi 359/100.000 kelahiran hidup. Angka
kematian ibu
menjadi sorotan terkait sulitnya mencapai target MDGs (Millenium
Development
Goals) yang tinggal 2 tahun lagi menurunkan angka kematian menjadi
102/100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015, utuk menurunkan angka kematian ibu
diperlukan
upaya-upayayang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan
nifas.
Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua didalam Safe Motherhood
yang
merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan.
Ketidaksiapan ibu
menghadapi persalinan menjadi salah satu penyebab tingginya (Angka
Kematian
Ibu) AKI. Persiapan persalinan meliputi persiapan psikologi,
persiapan fisik,
persiapan dana, dan rencana persalinan yang meliputi rencana tempat
persalinan,
memilih tenaga kesesahatan, pendamping saat persalinan, pembuat
keputusan,
transport, dan calon donor (Depkes RI, 2002 dalam Istikhomah, H,
2016).
Kehamilan Trimester III disebut periode penantian dengan
penuh
kewaspasdaan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional.
Perubahan fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi
terhadap
penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi
sejumlah ketakutan
terlihat selama trimester ketiga. Wanita mungkin khawatir terhadap
hidupnya dan
2
bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia melahirkan. Ibu mulai merasa
takut akan rasa
sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan
(Yeyeh, 2013).
Untuk mengurangi tingkat kecemasan dan katakutan Ibu Hamil TM III
dalam
Pemeriksaan TM II sangat perlu dijelaskan perubahan yang akan
terjadi pada
dirinya. Disinilah bidan berperan aktif menjelaskan perubahan
terutama perubahan
psikologis yang akan dihadapinya. Bumil hamil harus bisa
menyesuaikan diri
dengan kenyataan. Ia mulai memikirkan, janin merupakan bagian dari
dirinya yang
secara keseluruhan bergantung pada dirinya (Triyani, 2013)
Disinilah hypnobirthing berperan besar, membantu memberikan
kesiapan
mental dan keyakinan untuk melahirkan secara alami dengan rasa
sakit yang
minimal. Hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam
pengajaran
melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan
relaksasi yang
mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan
endorphin dari
dalam tubuh (relaksasi alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu
menikmati
proses kelahiran yang aman, lembut, cepat. Dengan perasaan nyaman
dan rasa
sakit yang minimal, diharapkan ibu dapat berkonsentrasi mengejan
demi kelancaran
proses persalinannya (Yayasan Ernala Muara Asih, 2015).
Hypnobirthing merupakan salah satu teknik autohipnosis (self
hypnosis),
yaitu upaya alami menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa/pikiran
bawah sadar
dalam menjalani masa kehamilan dan persiapan persalinan. Metode
hypnobirthing
didasarkan pada keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi
untuk
menjalani proses melahirkan secara alami, tenang dan nyaman (tanpa
rasa sakit).
Program ini sudah banyak dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan
di Indonesia
seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan Bali.
Banyak
testimoni yang disampaikan oleh ibu yang mengikuti kelas
hypnobirthing yang
melahirkan secara alamiah dengan baik (Andriyani, 2013)
Relaksasi kehamilan akan membantu ibu hamil untuk mencapai kondisi
yang
senantiasa rilkes dan tenang, dimana efek kondisi ini akan
berpengaruh pada ibu
hamil dan lingkungannya hinggga proses persalinan. Dengan kondisi
rileks,
gelombang otak akan menjadi lebih tenang sehingga dapat menerima
masukan
yang baru yang kemudian akan menimbulkan reaksi positif pada tubuh,
dan sangat
3
memungkinkan jika tubuh ibu akan mengikuti masukan yang baru yang
diniatkan.
Jadi jika ibu hamil telah melakukan relaksasi dan meniatkan
kelahirannya agar
lancar, tidak sakit, sehat, sangatlah mungkin jika proses
kelahirannya akan sesuai
dengan niat tersebut (Ima, 2013).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ari, dkk (2013)
pengaruh
relaksasi hypnobirthing terhadap kecemasan ibu hamil di Puskesmas
rawat inap
kota Yogyakarta. Hasil uji Mann Whitney memperlihatkan terdapat
perbedaan
perubahan skor kecemasan yang bermakna antara persentase skor
kecemasan
kelompok hypnobirthing dengan persetase kelompok kontrol, di mana
skor
kecemasan kelompok hypnobirthing lebih rendah dibandingkan kelompok
control
(p<0,001). Kelas hypnobirthing berpengaruh terhadap penurunan
kecemasan ibu
bersalin, hasil analisis menggunakan uji chi square menunjukkan
hasil bahwa
p<0,001, nilai RR: 5,63 pada 95% CI 1,99-15,93.
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada 10 ibu primigravida
Trimester III
tentang persiapan menghadapi persalinan, secara fisik dan
psikologis mereka
mengatakan merasa cemas dan khawatir tentang dirinya dan bayinya.
Berdasarkan
pernyataan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang
“Pengaruh Relaksasi Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
Primigravida
Trimester III Dalam Menghadapi Persiapan Persalinan di Klinik
Pratama Nauli dan
Klinik Clara Panjaitan Medan Tahun 2017”.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas
maka dapat diambil perumusan
masalah yaitu “Adakah Pengaruh Relaksasi Hypnobirthing Terhadap
Tingkat
Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III dalam Menghadapi Persiapan
Persalinan
di Klinik Pratama Nauli dan Klinik Clara Panjaitan Medan
2017”.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui Pengaruh Relaksasi Hypnobirthing Terhadap
Penurunan
Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III dalam
Menghadapi
4
Persiapan Persalinan di Klinik Pratama Nauli dan Klinik Clara
Panjaitan
Medan 2017”.
sebelum relaksasi Hypnobirthing dalam menghadapi persiapan
persalinan kelompok Eksperimen.
dengan penyuluhan dalam menghadapi persiapan persalinan
pada kelompok kontrol.
sesudah relaksasi Hypnobirthing dalam menghadapi persiapan
persalinan pada kelompok eksperimen.
kelompok eksperimen.
III pada kelompok eksperimen dan kontrol.
6) Mengetahui apakah ada pengaruh relaksasi hypnobirthing
terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu primigravida
trimester III pada kelompok eksperimen.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dijadikan sebagai pengetahuan dan
pengalaman,
serta menerapan ilmu-ilmu kesehatan yang telah didapat selama
pendidikan di Poltekkes Kemenkes RI Medan.
1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan
untuk melengkapi bahan pustaka, dan sebagai bahan masukan
dalam
proses belajar mengajar.
kecemasan ibu hami TM III dalam menghadapi persiapan
persalinan,
agar persalinan lancar dan nyaman.
1.4.4. Bagi Profesi Bidan
bersalin. Serta dapat menerapkan dalam pelayanan kebidanan.
6
Hypno-birthing berasal dari kata “hypnosis” dan “birthing”.
Hypnosis berasal
dari kata hypnosis (bahasa Yunani) adalah nama dewa tidur. Arti
tidur disini adalah
pikiran yang tenang. Sedangkan birthing (bahasa Inggris) berarti
proses persalinan.
Tidak perlu takut dengan hypnosis (hypnosis) karena sesungguhnya
hypnosis
merupakan fenomena yang menarik dan berarti untuk kesehatan
seseorang.
Hypnosis sudah digunakan sejak zaman dulu, hanya saja saat itu
hypnosis lebih
sering dikaitkan dengan magic, supranatural, bahkan mistik. Saat
ini, hypnosis dapat
dijelaskan secara ilmiah dan terprogram sehingga untuk kepentingan
terapi, hasil
sebelum dan sesudah terapi hypnosis bias dilihat dan dibandingkan
(Lanny
Kuswandi, 2013).
Metode hypno-birthing dikembangkan oleh Marrie F. Mongan, M.Ed
sejak
tahun 1959 berdasarkan teori Dr.Grantley Dick-Read (seorang ahli
kebidanan
Inggris yang hidup di tahun 1890-1959), yang juga dikenal sebagai
bapak kelahiran
alami. Tahun 2002, hypno-birthing dikembangkan di Indonesia oleh
Lanny
Kuswandi.
upaya alami menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa/pikiran bawah
sadar dalam
menjalani masa kehamilan dan persiapan persalinan. Metode
hypno-birthing
didasarkan pada keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi
untuk
menjalani proses melahirkan secara alami, tenang dan nyaman (tanpa
rasa sakit).
Program ini mengajarkan ibu hamil untuk menyatu dengan gerak dan
ritme tubuh
yang alami saat menjalani proses melahirkan, membiarkan tubuh mampu
berfungsi
sebagaimana seharusnya sehingga rasa sakit menghilang.
7
2.1.2. Manfaat Hypno-Birthing
2.1.2.1. Selama Kehamilan
1) Mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit
saat
melahirkan tanpa efek samping terhadap janin.
2) Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing di trimester
pertama
3) Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan
bisa
memperbaiki janin yang letaknya sungsang menjadi normal
4) Membuat kondisi ibu hamil menjadi tenang dan damai selama
kehamilannya. Ketenangan dan rasa damai sang ibu akan
dirasakan janin sehingga ia pun mempunyai nilai kedamaian
dalam dirinya.
menjelang persalinan yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa
nyeri, dan sakit saat persalinan.
2) Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi
rahim
3) Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi,
bahkan menghilangkan rasa nyeri pada saat kontraksi dan
persalinan.
2.1.2.3. Saat persalinan
1) Memperlancar proses persalinan (kala 1 dan kala 2 lebih
lancar)
2) Mengurangi resiko terjadinya komplikasi dalam persalinan
dan
terjadinya perdarahan. Kondisi yang tenang membuat
keseimbangan hormonal di dalam tubuh.
3) Membantu menjaga suplai oksigen pada bayi selama proses
persalinan.
2) Mempercepat pemulihan dalam masa nifas
3) Mencegah depresi pasca-persalinan (baby blues)
4) Memperlancar produksi ASI
2.1.3. Relaksasi Dasar dari Hypno-Birthing Dasar dilakukannya
hypno-birthing adalah relaksasi. Relaksasi merupakan
suatu kondisi istirahat tubuh dan jiwa (pikiran, kemauan, dan
perasaan). Dalam
melakukan latihan hypno-birthing, ibu hamil dituntun untuk secara
alami
meningkatkan ketengangan diri dan menanamkan program/niat/sugesti
positif
selama masa kehamilan sampai proses persalinan. Salah satu cara
untuk
mengetahui seseorang sudah rileks atau belum, yaitu dengan
melakukan
pemeriksaan EEG (Elektro Encephalo Graphy).
Dalam pemeriksaan tersebut, terlihat perbedaan irama otak.
1. Kondisi beta (saat otak bekerja/ berpikir), irama otak di atas
12 hertz
(cycles per second)
2. Kondisi alpha (relaksasi ringan), berkisar 8-12 hertz (cycles
per second)
3. Kondisi tetha (relaksasi sedang), berkisar 4-8 Hertz (cycles per
second)
4. Kondisi delta (relaksasi dalam), berkisar <4 Hertz (cycles
per second)
(Sumber : Mixlan, 04-2012)
Teknik relaksasi ini dikembangkan oleh Dr. Tb. Erwin Kusuma,
SpKJ.
Sebuah teknik yang sangat sederhana, tetapi bermakna. Teknik ini
berdasarkan
pada pemahaman akan penciptaan manusia dan alam semesta sehingga
bermakna
untuk semua tipe learning channel. Ada tiga jenis learning channel
yang sering
digunakan, yaitu visual, auditori, dan kinestetik.
1) Tipe visual akan lebih mudah mencapai relaksasi melalui
proses
membayangkan. Jika ingin rileks, bayangkan tempat yang nyaman
dan
indah.
mendengarkan. Misalnya dengan cara mendengarkan panduan
terapis
atau musik.
3) Tipe kinestik lebih mudah rileks melalui proses merasakan.
Misalnya
dengan merasakan semilir angin.
a. Jika ibu hamil rajin melatih diri untuk berada dalam
kondisi
tenang/rileks, ia dengan mudah melakukan penyesuaian dengan
alam semesta. Suatu kondisi yang selalu dibutuhkan dalam
setiap
aktivitas kehidupan manusia.
Sebenarnya, persiapan yang dijelaskan dibawah ini hanya cara untuk
berlatih
relaksasi dan hypno-birthing hingga ibu hamil terampil. Kelak, jika
ibu hamil sudah
terampil mengondisikan dirinya menjadi rileks, dengan sendirinya
persiapan fisik
semacam ini sudah tidak diperlukan lagi. Kapan pun ibu hamil
memerlukan kondisi
rileks, dengan segera ia bias menciptakan kondisi itu.
Mengapa kemampuan menciptakan kondisi rileks penting? Setelah
rileks,
kemampuan melakukan ”isolasi” sangat diperlukan, yaitu upaya untuk
melindungi
diri agar tetap tenang meski lingkungan disekitar cukup
gaduh.
Dengan kemampuan menciptakan relaksasi pada diri sendiri atau
“isolasi” ini, ibu
hamil tidak lagi terpengaruh oleh hiruk-pikuk di kamar bersalin.
Sebaliknya, dengan
tenang bias memusatkan perhatiannya secara penuh dengan “proses”nya
sendiri.
10
Hal-hal yang perlu dipersiapkan
1) Pilih waktu yang tepat untuk melakukan relaksasi agar anda
tidak
terganggu.
tenang dengan lampu yang bias dibuat remang.
4) Jika suka, boleh gunakan aromaterapi lavender
5) Pastikan kandung kemih anda dalam keadaan kosong
6) Kenakan baju yang longgar dan nyaman.
7) Pasang CD panduan hypno-birthing atau music yang dapat
membawa anda ke dalam ketenangan dan kedamaian hati.
2.1.6. Langkah Melakukan Relaksasi dan Hypno-Birthing Teknik
relaksasi dan hypno-birthing ini mengajarkan ibu hamil untuk
menjalankan teknik relaksasi yang alami sehingga tubuh dapat
bekerja dengan
seluruhsaraf secara harmonis.
Otot adalah bagianyang paling luas di tubuh manusia dan
banyak
digunakan untuk beraktivitas. Saat berfikir yang seharusnya
menggunakan kemampuan otak saja, ternyata otot pun ikut berpikir
alias
tegang. Ketegangan ini banyak tersimpan didaerah sekitar
leher,
tengkuk, bahu kiri dan kanan serta punggung.
2) Lakukan relaksasi pernafasan
Perhatikan nafas yang keluar dan masuk lewat hidung. Nafas yang
rileks
adalah nafas perut yang lambat dan teratur. Perlahan-lahan hirup
nafas
yang dalam dari hidung, hitung 10 kali hitungan. Selanjutnya,
embuskan
lewat hidung perlahan-lahan sambil niatkan: “setiap embusan
nafas
membuat diri saya semakin tenang”. Ini merupakan salah satu
cara
menuju ke kondisi rileks yang semakin dalam (teknik
deepening).
11
Karena getaran pikiran sangat ringan, pikiran perlu dilatih agar
dapat
mencapai ketenangan. Sarana yang digunakan adalah indera
mata.
a) Pada saat berbaring/duduk pandang atau pusatkan perhatian
padda
satu titik atau benda terus menerus hingga terasa kelopak
mata
semakin santai,mulai berkedip perlahan untuk kemudian biarkan
kedua mata terpejam. Nikmati santainya raga dan jiwa. Teknik
ini
disebut fiksasi mata.
b) Jika ada pikiran yang datang, sementara biarkan saja, tetap
pusatkan
perhatian pada musik dan panduan.
c) Saat ini, bias lakukan teknik “isolasi diri” dengan
berulang-ulang
niatkan: ”suara apapun yang ada tetap membuat diriku semakin
tenang dan rileks.
Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hamper setiap orang pada
waktu
tertentu dalm kehidupannya. Kecemasan merupakan reaksi normal
terhadap situasi
yang sangat menekan kehidupsan seseorang, dan karena itu
berlangsung tidak
lama (Ramaiah, 2003).
Kecemasan adalah merupakan respon emosional terhadap penilaian
individu
yang subjektif, dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan tidak
diketahui secara
khusus penyebabnya (Dalami Ermawati, 2009).
Cemas adalah suatu emosi yang sejak dulu dihubungkan dengan
kehamilan.
Namun hubungan ini belum jelas. Cemas mungkin merupakan emosi
positif sebagai
perlindungan menghadapi stressor, yang dapat menjadi masalah bila
berlebihan.
Ketidakjelasan munculnya cemas adalah :
2. Apakah cemas dapat menjadi stress?
3. Apakah menurunkan kecemasasan pada kehamilan dapat bermanfaat
atau
tidak?
12
Menurut David (1961) dan Crandom (1979), tingginya kecemasan pada
ibu
hamil berhubungan dengan kejadian abnormal sebelumnya. Misalnya,
abortus dan
kasus kasus yang terjadi pada akhir kehamilan. Menurut Niven
(1992), kejadian
antara emosional dan khawatir pada wanita yang sebelumnya
kehilangan bayi atau
melahirkan dengan kesulitan.
Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap tingkat kecemasan,
antara
lain tingkat kecemasan lebih tinggi pada ibu hamil dan menurun pada
ibu
pascapartum (Sing, 1991). Barclay (1976) menemukan bahwa
peningkatan
pengetahuan tidak menurunkan kecemasan dan juga ditemukan bahwa
wanita yang
tidak hamil menyangka tingkat depresi yang lebih besar pada
kehamilan daripada
hasil pemantauan pada ibu hamil itu sendiri.
2.2.2. Persiapan menghadapi kecemasan
Setiap orang pasti pernah mengalami ke khawatiran atas peristiwa di
masa
depan (yang belum terjadi). Kita menghadapi masa depan seringkali
dengan
prediksi-prediksi menakutkan yang belum tentu didasarkan pada hal
atau fakta
sebenarnya. Dalam keseharian, gejala kecemasan fisik dan emosional
biasanya
berupa peningkatan detak jantung, konsentrasi, sikap mudah
tersinggung terhadap
orang lain, baik keluarga, teman, maupun rekan kerja. Kecemasan dan
stress
sebenarnya wajar, normal, tentu jika pada tahap yang wajar
pula.
Cemas adalah perasaan terhadap suatu hal di masa mendatang
yang
menyebabkan seseorang melakukan antisipasi. Di sinilah stress
masuk. Keduanya
bersinergi. Tapi ketika sudah mulai mencapai tahap yang
keterlaluan, dimana akal
sehat, fakta nyata, kebenaran, dan logika mulai dikesampingkan,
kondisi kecemasan
tak wajar mulai menghantui (munculnya gangguan kecemasan). Biasanya
reaksi
yang muncul berlebihan, misalnya mudah marah, mudah tersinggung,
tidak fokus,
kurang konsentrasi, tidak bisa tidur, rasa takut berlebihan /luar
biasa (fobia) dan
seterusnya.
semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat emosional
seseorang lebih
terkontrol. Karena semakin tinggi pengetahuan yang didapatkan
selama dalam
pendidikan maka seseorang tersebut semakin dapat memaknai sesuatu
dan tidak
terlalu mencemaskan hal-hal yang dapat menggangu ketenangan
pikirannya. Jadi
semakin kita dewasa harapanya juga kita mampu menghadapi setiap
persoalan
tanpa harus dengan kecemasan yang berlebihan.
2.2.3. Klasifikasi Tingkat Kecemasan Ada empat tingkat kecemasan,
yaitu ringan, sedang, berat dan panik
(Townsend, 1996).
meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan ringan dapat
memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan
kreatifitas.
Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan,
iritabel,
lapang persepsi meningkat, kesadaran tinggi, mampu untuk
belajar,
motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai situasi.
2) Kecemasan sedang
mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan
sesuatu
yang terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu
kelelahan
meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan meningkat,
ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi,
lahan
persepsi menyempit, mampu untuk belajar namun tidak optimal,
kemampuan konsentrasi menurun, perhatian selektif dan terfokus
pada
rangsangan yang tidak menambah ansietas, mudah tersinggung,
tidak
sabar,mudah lupa, marah dan menangis.
3) Kecemasan berat
kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang
terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain.
Orang
14
tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan
pada suatu area yang lain. Manifestasi yang muncul pada tingkat
ini
adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, tidak dapat
tidur
(insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, lahan persepsi
menyempit,
tidak mau belajar secara efektif, berfokus pada dirinya sendiri
dan
keinginan untuk menghilangkan kecemasan tinggi, perasaan
tidak
berdaya, bingung, disorientasi.
mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak
mampu
melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Tanda dan
gejala
yang terjadi pada keadaan ini adalah susah bernapas, dilatasi
pupil,
palpitasi, pucat, diaphoresis, pembicaraan inkoheren, tidak
dapat
berespon terhadap perintah yang sederhana, berteriak,
menjerit,
mengalami halusinasi dan delusi.
1) Kardio vaskuler
meningkat, tekanan nadi menurun, syock dan lain-lain.
2) Respirasi
napas cepat dan dangkal, rasa tertekan pada dada, rasa
tercekik.
3) Kulit
perasaan panas atau dingin pada kulit, muka pucat, berkeringat
seluruh
tubuh, rasa terbakar pada muka, telapak tangan berkeringat,
gatal-gatal.
4) Gastro intestinal
Anoreksia, rasa tidak nyaman pada perut, rasa terbakar di
epigastrium,
nausea, diare.
5) Neuromuskuler
kejang, wajah tegang, gerakan lambat.
15
Gelisah, tremor, gugup, bicara cepat dan tidak ada
koordinasi,
menarik diri, menghindar.
berlebihan, kawatir yang berlebihan, obyektifitas menurun,
takut
kecelakaan, takut mati dan lain-lain.
3) Afektif
sangat gelisah dan lain-lain.
2.2.6. Cara Mengukur Kecemasan
kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat atau berat sekali
digunakan
alat ukur yang dikenal dengan nama Hamilton Rating Scale For
Anxiety (HRS-
A). Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang
masing-masing kelompok
dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik.
Masing-masing kelompok
gejala diberi penilaian angka (score) antara 0-4, yang artinya
nilai 0 berarti
tidak ada gejala, nilai 1 gejala ringan, nilai 2 gejala sedang,
nilai 3 gejala
berat, dan nilai 4 gejala berat sekali. Masing-masing nilai angka
(score) dari
ke-14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari hasil
penjumlahan
tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang yaitu Total
nilai
(score) < 14 tidak ada kecemasan, nilai 14-20 kecemasan ringan,
nilai 21-27
kecemasan sedang, nilai 28-41 kecemasan berat dan nilai 42-56
kecemasan
berat.
16
Tabel 2.1. Alat Ukur HRS-A (Hamilton Rating Scale For
Anxiety)
No Pertanyaan 0 1 2 3 4 1 Perasaan Ansietas
- Cemas - Firasat Buruk - Takut Akan Pikiran Sendiri - Mudah
Tersinggung
2 Ketegangan - Merasa Tegang - Lesu - Tak Bisa Istirahat Tenang -
Mudah Terkejut - Mudah Menangis - Gemetar - Gelisah
3 Ketakutan - Pada Gelap - Pada Orang Asing - Ditinggal Sendiri -
Pada Binatang Besar - Pada Keramaian Lalu Lintas - Pada Kerumunan
Orang Banyak
4 Gangguan Tidur - Sukar Masuk Tidur - Terbangun Malam Hari - Tidak
Nyenyak - Bangun dengan Lesu - Banyak Mimpi-Mimpi - Mimpi Buruk -
Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan - Sukar Konsentrasi - Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi - Hilangnya Minat - Berkurangnya Kesenangan Pada
Hobi - Sedih - Bangun Dini Hari - Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang
Hari
7 Gejala Somatik (Otot) - Sakit dan Nyeri di Otot-Otot - Kaku
17
- Kedutan Otot - Gigi Gemerutuk - Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik) - Tinitus - Penglihatan Kabur - Muka
Merah atau Pucat - Merasa Lemah - Perasaan ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler - Takhikardia - Berdebar - Nyeri di Dada -
Denyut Nadi Mengeras - Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau
Pingsan
- Detak Jantung Menghilang (Berhenti Sekejap)
10 Gejala Respiratori - Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada -
Perasaan Tercekik - Sering Menarik Napas - Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal - Sulit Menelan - Perut Melilit -
Gangguan Pencernaan - Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan - Perasaan
Terbakar di Perut - Rasa Penuh atau Kembung - Mual - Muntah - Buang
Air Besar Lembek - Kehilangan Berat Badan - Sukar Buang Air Besar
(Konstipasi)
12 Gejala Urogenital - Sering Buang Air Kecil - Tidak Dapat Menahan
Air Seni - Amenorrhoe - Menorrhagia - Menjadi Dingin (Frigid) -
Ejakulasi Praecocks - Ereksi Hilang - Impotensi
13 Gejala Otonom - Mulut Kering
18
- Muka Merah - Mudah Berkeringat - Pusing, Sakit Kepala - Bulu-Bulu
Berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara - Gelisah - Tidak Tenang - Jari
Gemetar - Kerut Kening - Muka Tegang - Tonus Otot Meningkat - Napas
Pendek dan Cepat - Muka Merah
2.3. Ibu Hamil Trimester III 2.3.1. Perubahan psikologi pada
trimester III
Trimester III sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan.
Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya sebagai
makhluk yang
terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran sang bayi.
Perasaan was-was
mengingat bayi dapat lahir kapanpun, membuatnya berjaga jaga
dan
memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan muncul
(Hani, dkk.
2010)
keberadaan bayi. Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi
dan
kehidupannya sendiri seperti apakah bayinya akan lahir
normal.
Pada trimester III ibu akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik
yang
semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung,
jelek,
berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat besar dari
pasangannya
(Varneys 2007 dalam Yeyeh Ai, 2013).
Respon psikologi trimester III, calon ibu sudah menyesuaikan diri,
kehidupan
psikologik-emosional dikuasai oleh perasaan dan pikiran mengenai
persalinan yang
akan datang. Pikiran dan perasaan akan tanggung jawab sebagai ibu
yang akan
mengurus anaknya. Bermacam penjelamaan dapat terjadi : semula
menolak
kehamilan – sekarang menunjukkan sikap positif dan menerima
kehamilan. Semula
19
Pendekatan psikologis yang tepat, kepercayaan pada dokter dan bidan
akan
meringankan beban penderitaannya, menyelamatkan ibu dan bayi.
Kerentanan,
kerentanan meningkat pada trimester III terutama kehamilan 7 bulan,
sering
merasakan bayi yang amat berharga dapat saja hilang/mengalami hal
buruk bila
tidak dilindungi sepanjang waktu, fantasi/mimpi buruk tentang
janinnya sangat
berhati-hati, menghindari tempat ramai, merasakana sangat
mendambakan
suaminya (Yeyeh Ai, 2013).
Rasa cemas dan takut akan proses persalinan dan kelahiran
meningkat, yang
menjadi perhatian : rasa sakit, luka saat melahirkan, kesehatan
bayinya,
kemampuan menjadi ibu yang bertanggung jawab, dan bagaimana
perubahan
hubungan dengan suami, ada gangguan tidur. Harus dijelaskan tentang
proses
persalinan dan kelahiran, sejelas jelasnya agar timbul kepercayaan
diri pada ibu
bahwa dia dapat melalui proses persalinan dengan baik informed
consent,
komunikasi yang baik dengan ibu, memasuki trimester III, wanita
kembali akan
merasa takut berhubungan akan berakibat buruk terhadap janin.
2.3.2. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Selama kehamilan kebanyakan
wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan
betapa
bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan bahwa dia sudah
memilihkan
nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada
wanita yang
merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir
kalau ada
kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada
kemungkinan bayinya
tidak normal. Sebagai seorang bidan anda harus menyadarinya.
Perubahan-
perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberikan dukungan
dan
merespon keprihatinan, ketakutan dan pertanyaan-pertanyaannya.
(Kusmiyati,dkk.
2010).
20
menyiapkan diri untuk memberi makna karena dengan keadaan tersebut
wanita
akan menyiapkan diri untuk member perawatan dan mengemban tanggung
jawab
yang lebih besar. Krisis kehamilan umumnya berakhir ketika bayi
dilahirkan.
(Maulana, M. 2009).
Titik akhir ini merupakan pemecahan krisis tersebut, tetapi apakah
wanita siap
menjalani atau tidak ini merupakan apakah proses psikologis yang
normal selama
kehamilan dapat dia jalani dengan baik atau tidak.
2.4. Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam penelitian ini
menjelaskan dengan harapan
diberikannya relakasasi hypnobirthing dapat mengurangi tingkat
kecemasan ibu
Primigravida Trimester III dalam persiapan menghadapi
persalinan.
Variabel Independen Variabel Dependen
Bagan 2.1. Kerangka Konsep
experimental (Eksperimen semu) artinya eksperimen ini belum atau
tidak memiliki
ciri-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena variabel
yang seharusnya
dikontrol atau dimanipulasi tidak dapat atau sulit dilakukan
(Notoatmodjo, 2010),
dengan pendekatan pretest and posttest with control group
design.
Hypnobirthing X
Keterangan:
(Usia Kehamilan 30-34 minggu)
persiapan persalinan (Usia Kehamilan 30-34 minggu)
O3 : Skor tingkat kecemasan setelah melakukan relaksasi
hypnobirthing
secara rutin (Usia Kehamilan 35-39 minggu)
O4 : Skor tingkat kecemasan setelah diberikan penyuluhan
tentang
kehamilan dalam persiapan persalinan (Usia Kehamilan 35-39
minggu)
Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Pratama Rawat Jalan Nauli
dan
klinik Clara Panjaitan Medan Tahun 2017.
01
Skripsi adalah Maret – juli 2017.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu primigravida
trimester
III di Klinik Pratama Rawat Jalan Nauli dan Klinik Clara Panjaitan
Medan
Tahun 2017 pada bulan mei-juli 2017 sebanyak 15 ibu primigravida di
klinik
Pratama Nauli dan 15 ibu primigravida di klinik Clara Panjaitan.
Seluruh
populasi dijadikan sampel (total Sampling). Kemudian untuk
kelompok
eksperimen peneliti menambahkan 5 responden yang juga
diikutsertakan
dalam latihan Hypnobirthing dengan tujuan jika sewaktu-waktu dari
15
sampel yang dijadikan responden ada yang berhalangan atau
mengundurkan
diri.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut, Ibu
pimigravida
trimester III dengan usia kehamilan 30-35 minggu, status menikah
sah,
kehamilan yang diinginkan.
3.4.2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut, adda
riwayat
penyakit sistemik, mengalami komplikasi selama kehamilan dan
tidak
bersedia menjadi responden.
3.5. Definisi Operasional Variabel Variabel independen dalam
penelitian ini adalah Relaksasi hypnobirthing dan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan ibu
hamil TM III.
23
2. Kecemasan ringan 12-22
3. Kecemasan sedang 23-33
4. Kecemasan berat 34-44
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dilakukan dapat
dilihat
pada bagan dibawah ini.
Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah langsung dari
responden
(data primer) dengan cara mengisi kuesioner yang diberikan oleh
peneliti,
kemudian dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah, yaitu
:
1) Editing
memeriksa kembali kelengkapan data yang diperoleh mengenai skor
tingkat
kecemasan yang dialami oleh responden baik pada kelompok
eksperimen
yang sebelum dan sesudah melakukan latihan hypnobirthing
maupun
kelompok kontrol yang tidak melakukan latihan hypnobirthing. Hasil
editing
didapatkan semua data telah terisi lengkap dan benar.
KLINIK PRATAMA NAULI (EKSPERIMEN)
PRETEST (SESI I)
Relaksasi Ulangan (Sesi II, III, IV) selang waktu setiap sesi 1
minggu
POSTEST
proses pengolahan data. Peneliti memberikan kode pada setiap
responden
serta kategori kecemasan yang dialami oleh tiap responden
untuk
mempermudah dalam proses pengolahan dan analisis data. Pada
kategori
kecemasan responden diberikan kode 0 jika tidak ada kecemasan, kode
1
jika mengalami kecemasan ringan, kode 2 jika mengalami
kecemasan
sedang, kode 3 jika mengalami kecemasan berat, dan kode 4
jika
mengalami kecemasan berat sekali.
3) Data entry
Proses data entry ini merupakan proses di mana data yang
diperoleh
yaitu kode responden dan kode kategori kecemasan yang dialami, baik
pada
kelompok eksperimen yang sebelum dan setelah melakukan
latihan
hypnobirthing maupun kelompok kontrol yang tidak melakukan
latihan
hypnobirthing dimasukkan ke dalam komputer untuk dilakukan
analisis.
4) Tabulating
datanya menggunakan perhitungan komputerisasi, yaitu dengan
program
SPSS
Pada tahap ini peneliti menjelaskan karakteristik setiap data
yang
berkaitan dengan variabel penelitian. Analisis ini hanya
menghasilkan
distribusi frekuensi dan persentase dari tiap data tersebut
karakteristik
responden umur, pendidikan dan pekerjaan Ibu primigarivida.
2) Analisis Bivariat
dalam penelitian ini adalah hypnobirthing dan tingkat kecemasan ibu
hamil
(Interval).
26
pengukuran variabel adalah Interval . Dalam penelitian ini terdapat
dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk
menguji
hasil tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi baik
pada
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menggunakan uji-t
berpasangan (paired-t test) karena kelompok data berpasangan dengan
jenis
data kategorik (interval). Jika p<0,05 maka terdapat pengaruh
yang
bermakna pada tingkat kecemasan saat dilakukan pretest dan
posttest.
3) Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel
dan
grafik oleh peneliti.
3.8. Etika Penelitian
dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan
langsung dengan
manusia, maka etika penelitian harus diperhatikan.
1) Anonimity (tanpa nama)
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden
pada lembar observasi dan hanya menuliskan kode nomor
responden.
2) Confidentiality (kerahasiaan)
maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya data
yang
berkaitan dengan penelitian yang akan dilaporkan pada hasil
penelitian.
27
4. Hasil Penelitian
Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester
III Dalam
Menghadapi Persiapan Persalinan di Klinik Pratama Nauli dan Klinik
Clara Panjaitan
Medan Tahun 2017” maka didapat hasil sebagai berikut :
4.1. Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Ibu
Primigravida
Trimester III
23 7
76.67 23.33
2 26 2
6.70 86.70 6.70
12 18
40 60
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dari 30 responden dari karakteristik
umur
responden paling banyak pada usia resproduksi sehat yaitu umur
20-35
tahun sebanyak 23 orang (76.67%) dan lebih sedikit umur <20 >
35 tahun
sebanyak 7 orang (23.33%). Karakteristik pendidikan responden
paling
banyak tamat SMA 26 orang (86.70%) dan pendidikan SMP dan PT
masing-
masing 2 orang (6.70%). Karakteristik pekerjaan responden paling
banyak
tidak bekerja 18 orang (60%) dan lebih sedikit bekerja 12 orang
(40%).
28
4.2. Analisa Univariat Analisa data univariat digunakan untuk
melihat distribusi frekuensi dan
persentase dari variabel penelitian “Pengaruh Relaksasi
Hypnobirthing Terhadap
Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi
Persiapan
Persalinan di Klinik Pratama Nauli dan Klinik Clara Panjaitan Medan
Tahun 2017
yaitu :
4.2.1. Distribusi Skor Tingkat Kecemasan Minimal Dan Maksimal Pada
Kelompok Kontrol (Penyuluhan) Dan Eksperimen (Hypnobirthing)
Skor minimal dan maksimal tingkat kecemasan pada kelompok
kontrol
(penyuluhan) dan kelompok eksperimen (hypnobirthing) pada ibu
Primigravida
Trimester III Dalam Menghadapi Persiapan Persalinan di Klinik
Pratama Nauli dan
Klinik Clara Panjaitan Medan Tahun 2017.
Tabel 4.2. Skor Tingkat Kecemasan Minimal Dan Maksimal Pada
Kelompok
Kontrol (Penyuluhan) Dan Eksperimen (Hypnobirthing)
Kelompok Skor Tingkat Kecemasan Minimal Maksimal
Mean (Postest)
Std. Deviasi
Kontrol Pretest
Tabel 4.2. dapat dilihat dari kelompok kontrol (penyuluhan)
didapatkan dari
pretest skor minimal 8 dan maksimal 45 kemudian setelah posttest
skor minimal 7
dan maksimal 43, dengan rerata posttest 24.2000. Sedangkan pada
kelompok
eksperimen didapatkan dari pretest skor minimal 7 dan maksimal 46
dan setelah
posttest skor minimal 4 dan maksimal 35, dengan rerata
18.8667.
Dari deskripsi data diatas dapat dilihat terdapat penurunan
rata-rata tingkat
kecemasan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dimana
kelompok
eksperimen (dengan hypnobirthing) lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok
eksperimen.
29
pada tabel berikut :
Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida
TM III pada
Kelompok Hypnobirthing Di Klinik Pratama Nauli Dan Klinik Clara
Panjaitan Kota Medan Tahun 2017
Grafik 4.1 memperlihatkan bahwa dari 15 responden penelitian
pretest, 2
orang tidak mengalami kecemasan, 2 orang mengalami kecemasan
ringan, 4 orang
mengalami kecemasan sedang, 5 orang mengalami kecemasan berat, 2
orang
mengalami kecemasan sangat berat. Selanjutnya, dari 15 sampel
postest (setelah
perlakuan hypnobirthing), 4 orang tidak mengalami kecemasan, 6
orang mengalami
kecemasan ringan, 2 orang mengalami kecemasan sedang, 3 orang
mengalami
kecemasan berat dan tidak ada yang mengalami kecemasan sangat
berat.
4.2.3. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Tanpa
Hypnobirthing
Karakteristik sampel penelitian berdasarkan tingkat kecemasan
tanpa
dilakukan hypnobirthing dapat dilihat pada tabel berikut :
0
1
2
3
4
5
6
7
Pretest
Postest
30
Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida
TM III pada
Kelompok Kontrol (Dengan Penyuluhan) Di Klinik Pratama Nauli Dan
Klinik Clara Panjaitan Kota Medan Tahun 2017
Grafik 4.2 memperlihatkan bahwa dari 15 responden penelitian
pretest, 2
orang tidak mengalami kecemasan, 3 orang mengalami kecemasan
ringan, 3 orang
mengalami kecemasan sedang, 6 orang mengalami kecemasan berat, 1
orang
mengalami kecemasan sangat berat. Selanjutnya, dari 15 sampel
postest (setelah
diberikan penyuluhan), 2 orang tidak mengalami kecemasan , 4 orang
mengalami
kecemasan ringan, 5 orang mengalami kecemasan sedang, 4 orang
mengalami
kecemasan berat dan tidak ada yang mengalami kecemasan sangat
berat.
4.3. Analisis Bivariat 4.3.1. Hasil Uji Paired sampel T Test
a. Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
Primigravida Trimester III dalam Menghadapi Persiapan Persalinan di
Klinik Pratama Nauli.
Dalam menganalisis pengaruh hypnobirthing terhadap tingkat
kecemasan ibu
primigravida TM III dengan menggunakan uji berpasangan (paired-t
test) pretest
(sebelum pelakuan hypnobirthing) dan postest (setelah perlakuan
hypnobirthing)
dengan hasil sebagai berikut :
Pretest
Postest
31
Primigravida TM III Di Klinik Pratama Nauli Tahun 2017
Perlakuan
N
Mean
Hasil uji-t berpasangan (paired-t) memperlihatkan bahwa nilai mean
tingkat
kecemasan 7.66667 ± 2.69037 berdasarkan nilai signifikan (p-value)
sebesar 0.000,
lebih kecil dari 0.05. Hal ini berarti bahwa perlakuan
hypnobirthing memberi
pengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan. Dengan
demikian,
dapat disimpulkan bahwa berdasarkan tingkat kecemasan, perlakuan
hypnobirthing
berpengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu
hamil
primigravida TM III.
b. Pengaruh Penyuluhan (Kontrol) Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
Primigravida Trimester III dalam Menghadapi Persiapan Persalinan di
Klinik Clara Panjaitan Dalam menganalisis pengaruh penyuluhan
terhadap tingkat kecemasan ibu
primigravida TM III dengan menggunakan uji berpasangan (paired-t
test) pretest
(sebelum pelakuan hypnobirthing) dan postest (setelah perlakuan
hypnobirthing)
dengan hasil sebagai berikut :
Perlakuan
N
Mean
Hasil uji-t berpasangan (paired-t) memperlihatkan bahwa nilai mean
tingkat
kecemasan 1.66667 ± 1.23443, berdasarkan nilai signifikan (p-value)
sebesar 0.000,
lebih kecil dari 0.05. Hal ini berarti bahwa kelompok kontrol
dengan diberikan
penyuluhan memberi pengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat
kecemasan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan tingkat
kecemasan,
dengan penyuluhan berpengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat
kecemasan
ibu hamil primigravida TM III
4.3.2. Hasil Uji T Test Tidak Berpasangan (Independent Test)
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data Selisih Kelompok
Eksperimen
Dan Kelompok Kontrol
Eksperimen (Hypnobirthing) Kontrol (penyuluhan)
Berdasarkan hasil uji normalitas data diatas, dapat disimpulkan
bahwa data
selisih/beda tingkat kecemasan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
berada pada taraf tidak normal. Oleh karena distribusi data tidak
normal maka
dilakukan uji Mann-Whitney U Test dengan Asymp.sig.(2-tailed)
adalah 0.000<0.05,
maka terdapat perbedaan skor tingkat kecemasan pada kelompok
eksperimen dan
kelompok kontrol.
5. PEMBAHASAN 5.1. Analisa Univariat 5.1.1. Distribusi Tingkat
Kecemasan Ibu Primigravida TM III dalam
Menghadapi Persiapan Persalinan
Berdasarkan tabel 4.2. pada kelompok kontrol (penyuluhan)
didapatkan dari
pretest skor minimal 8 dan maksimal 45 kemudian setelah posttest
skor minimal 7
33
dan maksimal 43, dengan rerata posttest 24.2000. Sedangkan pada
kelompok
eksperimen didapatkan dari pretest skor minimal 7 dan maksimal 46
dan setelah
posttest skor minimal 4 dan maksimal 35, dengan rerata
18.8667.
Dari deskripsi data diatas dapat dilihat terdapat penurunan
rata-rata tingkat
kecemasan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dimana
kelompok
eksperimen (dengan hypnobirthing) lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok
eksperimen.
Berdasarkan tabel 4.3. kelompok kontrol (penyuluhan)
memperlihatkan
bahwa dari 15 responden penelitian pretest, 2 orang (13.3%) tidak
mengalami
kecemasan, 2 orang (13.3%) mengalami kecemasan ringan, 4 orang
(26.7%)
mengalami kecemasan sedang, 5 orang (33.3%) mengalami kecemasan
berat, 2
orang (13.3%) mengalami kecemasan sangat berat. Selanjutnya, dari
15 sampel
postest (setelah perlakuan hypnobirthing), 4 orang (26.7%) tidak
mengalami
kecemasan, 6 orang (40%) mengalami kecemasan ringan, 2 orang
(13.3%)
mengalami kecemasan sedang, 3 orang (20%) mengalami kecemasan berat
dan
tidak ada yang mengalami kecemasan sangat berat.
Berdasarkan tabel 4.4. kelompok Eksperimen (hypnobirthing)
memperlihatkan dari 15 responden penelitian pretest, 2 orang (13.3
%) tidak
mengalami kecemasan, 3 orang (20.0 %) mengalami kecemasan ringan, 3
orang
(20.0%) mengalami kecemasan sedang, 6 orang (40.0%) mengalami
kecemasan
berat, 1 orang (6.7%) mengalami kecemasan sangat berat.
Selanjutnya, dari 15
sampel postest (setelah diberikan penyuluhan), 2 orang (13.3%)
tidak mengalami
kecemasan , 4 orang ( 26.7%) mengalami kecemasan ringan, 5 orang
(33.3%)
mengalami kecemasan sedang, 4 orang (26.7%) mengalami kecemasan
berat dan
tidak ada yang mengalami kecemasan sangat berat.
Hypno-birthing merupakan salah satu teknik outohipnosis (self
hypnosis),
yaitu upaya alami menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa/pikiran
bawah sadar
dalam menjalani masa kehamilan dan persiapan persalinan. Metode
hypno-birthing
didasarkan pada keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi
untuk
menjalani proses melahirkan secara alami, tenang dan nyaman (tanpa
rasa sakit).
Program ini mengajarkan ibu hamil untuk menyatu dengan gerak dan
ritme tubuh
34
yang alami saat menjalani proses melahirkan, membiarkan tubuh mampu
berfungsi
sebagaimana seharusnya sehingga rasa sakit menghilang.
Menurut Ima, S. (2013) metode relaksasi Hypnobirthing merupakan
cara
efektif untuk menghilangkan seluruh perasaan cemas, takut, tegang.
Hypnobirthing
merupakan pengobatan holistik dimana ibu hamil akan dibantu untuk
rileks, fokus,
tenang dan dalam keadaan sadar sepenuhnya sesuai dengan filosofi
kebidanan
bahwa kehamilan dan persalinan itu normal dan bukan penyakit.
Menurut peneliti tingkat kecemasan pada ibu hamil adalah hal wajar
jika
dalam batas normal. Tingkat kecemasan seseorang dipengaruhi
beberapa faktor,
baik faktor internal dan eksternal. Sejalan dengan teori bahwa
fikiran –fikiran seperti
saat akan melahirkan yang akan selalu diikuti dengan nyeri akan
menyebabkan
peningkatan kerja sistem syaraf sempatetik. Dalam situasi ini,
sistem endokrin, yang
terdiri dari kelenjar-kelenjar, seperti adrenal, tiroid, dan
pituitary (pusat pengendalian
kelenjar), melepaskan pengeluaran hormon masing-masing ke aliran
darah dalam
rangka mempersiapkan badan pada situasi darurat. Akibatnya, system
syaraf
otonom mengaktifkan kelenjar adrenal yang mempengaruhi sistem pada
hormone
epinefrin. Peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin atau
epinefrin dan
norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia tubuh, sehingga
muncul ketegangan
fisik pada diri ibu hamil. Dampak dari proses fifiologis ini dapat
timbul pada perilaku
sehari-hari. Ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung,
gelisah, tidak mampu
memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan untuk lari dari
kenyataan
hidup (Triyani, 2016).
Primigravida TM III dalam Menghadapi Persiapan Persalinan
Berdasarkan analisis data diperoleh dari hasil penelitian di Klinik
Pratama
Nauli dari 15 responden setelah dilakukan hypnobirthing untuk
mengurangi
kecemasan dalam persiapan persalinan mayoritas dengan kecemasan
ringan
sebanyak 6 orang (40%) dan 4 orang (26.7%) tidak mengalami
kecemasan.
Sedangkan di klinik Clara Panjaitan tanpa dilakukan hypnobirthing
dari 15
35
responden mayoritas 5 orang (33.3%) mengalami kecemasan sedang, 4
orang
(26.7%) mengalami kecemasan berat.
memperlihatkan bahwa nilai mean tingkat kecemasan 7.66667 ±
2.69037
berdasarkan nilai signifikan (p-value) sebesar 0.000, lebih kecil
dari 0.05. Hal ini
berarti bahwa perlakuan hypnobirthing memberi pengaruh signifikan
terhadap
penurunan tingkat kecemasan. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa
berdasarkan tingkat kecemasan, perlakuan hypnobirthing berpengaruh
signifikan
terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida TM
III.
Sedangkan kelompok Kontrol (penyuluhan) hasil uji-t berpasangan
(paired-t)
memperlihatkan bahwa nilai mean tingkat kecemasan 1.66667 ±
1.23443,
berdasarkan nilai signifikan (p-value) sebesar 0.000, lebih kecil
dari 0.05. Hal ini
berarti bahwa kelompok kontrol dengan diberikan penyuluhan memberi
pengaruh
signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan. Dengan demikian,
dapat
disimpulkan bahwa berdasarkan tingkat kecemasan, dengan
penyuluhan
berpengaruh signifikan terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu
hamil
primigravida TM III.
Hasil uji antara kelompok Eksperimen dengan kontrol menggunakan
Uji
Mann-Whitney U Test selisih/beda tingkat kecemasan antara kelompok
eksperimen
dan kelompok kontrol berada pada taraf tidak normal. Oleh karena
distribusi data
tidak normal maka dilakukan uji Mann-Whitney U Test dengan
Asymp.sig.(2-tailed)
adalah 0.000<0.05, maka terdapat perbedaan skor tingkat
kecemasan pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa hypnobirthing membantu
memusatkan
perhatian berdasarkan pada keyakinan bahwa perempuan dapat
mengalami
persalinan melalui insting untuk melahirkan secara alami dengan
tenang, nyaman,
percaya diri. Latihan ini mengajarkan ibu hamil menjalankan teknik
relaksasi yang
alami, sehingga tubuh dapat bekerja dengan seluruh syaraf secara
harmonis dan
dengan kerjasama penuh. Rangkaian teknik relaksasi mulai dari
relaksasi otot,
pernafasan, pikiran, dan penanaman kalimat positif, komunikasi
dengan janin yang
dilakukan secara teratur dan konsentrasi akan menyebabkan kondisi
rileks pada
36
tubuh sehingga tubuh memberikan respons untuk mengeluarkan hormon
endorphin
yang membuat ibu menjadi rileks dan menurunkan rasa nyeri terutama
ketika otak
mencapai gelombang alfa atau saat istirahat. Pada kondisi ini,
tubuh mengeluarkan
hormone serotonin dan endorphin sehingga manusia dalam kondisi
rileks tanpa
ketegangan dan kecemasan. Pemberian latihan relaksasi
hypnobirthing
berpengaruh terhadap tingkat kecemasan ibu hamil. Penurunan tingkat
kecemasan
ini dikarenakan teknik relaksasi hypnobirthing ini mempunyai cara
kerja dengan
membawa kerja otak pada gelombang alfa , yaitu gelombang yang
memiliki
frekuensi 14-30 HZ. Pada kondisi ini otak pada gelombang rileks,
santai, antara
sadar dan tidak dan nyaris tertidur, saat tubuh mengeluarkan hormon
serotonin dan
endorphin sehingga ibu hamil menjadi rileks dan menghilangkan
kecemasan atau
paling tidak kecemasan menurun (Workbook Pelatihan Basic Hypnosis
Dan
Hypnobirthing, 2014).
Hal yang sama juga diungkapkan Conny (2015), bahwa hypnobirthing
dapat
menurunkan kecemasan, ketegangan, nyeri selama proses
persalinan,
meningkatkan dan kecepatan dan kemudahan proses persalinan. Kusuma,
et al
(2009) mengatakan nyeri adalah suatu sensori yang tidak
menyenangkan dari satu
pengalaman emosional yang disertai kerusakan jaringan secara
aktual/potensial,
nyeri merupakan suatu perasaan yang tidak menyenangkan dan
disebabkan oleh
stimulus spesifik mekanis, kimia, elektrik pada ujung-ujung syaraf
serta tidak dapat
diserahterimakan kepada orang lain.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Enggar, dkk (2014)
tentang
efektivitas hypnobrithing prenatal class terhadap lamanya proses
persalinan. di RS.
Mardi Rahayu analisis sementara nilai p value sebesar 0,000 <
0,05, harga t hitung
lebih besar dari t tabel (22,905 > 1,740) sehingga dapat
disimpulkan bahwa
hypnobirthing mempunyai efektivitas yang signifikan terhadap
lamanya proses
persalinan. Hypnobirthing prenatal class terbukti mampu menjawab
kekhawatiran
dan ketakutan ibu hamil dalam menghadapi rasa sakit pada saat
proses persalinan.
Sebuah penelitian, menunjukkan hasil bahwa wanita yang mengikuti
hypnobirthing
prenatal class mempunyai emosional yang lebih positif dan tidak
mengalami
37
prenatal class.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Andriyani (2013)
pengaruh
kelas hypnobirthing terhadap kecemasan ibu hamil di Puskesmas Rawat
Inap Kota
Yogyakarta memperlihatkan terdapat perbedaan perubahan skor
kecemasan yang
bermakna antara persentase skor kecemasan kelompok hypnobirthing
dengan
persetase kelompok kontrol, di mana skor kecemasan kelompok
hypnobirthing lebih
rendah dibandingkan kelompok control (p<0,001). Kelas
hypnobirthing berpengaruh
terhadap penurunan kecemasan ibu bersalin, hasil analisis
menggunakan uji chi
square menunjukkan hasil bahwa p<0,001, nilai RR: 5,63 pada 95%
CI 1,99-15,93.
Menurut analisis peneliti, penerapan tekhnik hypnobirthing pada
ibu
primigravida TM III sangat penting terutama ibu hamil yang
mengalami ketakutan
atau cemas akan kemampuan dirinya dalam persiapan persalinan. Bukan
hanya ibu
primigravida bahkan ibu hamil multigravida juga masih tetap
mengalami ketakutan
dan kecemasan. Adaptasi ini bisa diperoleh dari berbagai informasi.
Pada kelompok
kontrol yang diberikan informasi berupa penyuluhan tentang
persiapan persalinan,
asuhan sayang ibu, dan informasi bahwa persalinan adalah hal yang
fisiologis atau
normal dapat mengurangi tingkat kecemasan pada dirinya yaitu dari
nilai hasil rata-
rata pretest kelompok kontrol 25.8667 dan postest 24.2000 terdapat
perbedaan
sebesar 1.6667, dapat disimpulkan bahwa sumber informasi dapat
menurunkan
tingkat kecemasan. Sedangkan pada kelompok perlakuan hypnobirthing
dengan rata
rata pretest 26.5333 dan postest 18.8667 terdapat perbedaan 7.6667,
dapat
disimpulkan terdapat penurunan tingkat yang cukup baik pada
kelompok
eksperimen.
Dalam hal ini peneliti juga melakukan observasi terhadap
perkembangan
setiap responden dalam 4 kali pertemuan didapatkan perubahan yang
positif mulai
dari ekspresi wajah selama menjalani pelatihan, kehadiran setiap
responden untuk
melihat seberapa antusias responden dalam mengikuti setiap
pertemuan kemudian
melakukan pemeriksaan keadaan umum mulai dari tekanan darah,
pernafasan dan
nadi. Mengikuti pelatihan hypnobirthing merupakan suatu kemauan
atau niat positif
dengan mengikuti segalanya sebagaimana mestinya
38
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh
Relaksasi Hypnobirthing
Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Dalam
Menghadapi
Persiapan Persalinan di Klinik Pratama Nauli dan Klinik Clara
Panjaitan Medan
Tahun 2017 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Relaksasi Hypnobirthing dapat menurunkan tingkat kecemasan ibu
hamil
dalam menghadapi persiapan persalinan dengan baik.
2. Metode penyuluhan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu
hamil
dalam menghadapi persiapan persalinan cukup baik
3. Sangat lebih efisien apabila relaksasi hypnobirthing dan
metode
penyuluhan diberikan kepada ibu hamil dalam menurunkan
tingkat
kecemasan dalam menghadapi persiapan persalinan.
5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari penelitian ini,
terdapat beberapa
saran yang dapat peneliti sampaikan antara lain :
1. Bagi tenaga kesehatan
agar dapat lebih mempromosikan keberadaan atau manfaat
hypnobirthing
yang merupakan metode penanganan kecemasan yang masih kurang
dimengerti maksud dan manfaatnya kepada masyarakat terutama pada
ibu
hamil. Selain itu, tenaga kesehatan dapat menyediakan layanan
latihan
hypnobirthing di fasilitas kesehatan. Melalui latihan hypnobirthing
secara
teratur dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester
III
sehingga kesejahteraan ibu meningkat.
2. Bagi ibu hamil
hypnobirthing ataupun secara mandiri sehingga kecemasan dalam
menghadapi persalinan dapat berkurang atau bahkan hilang sama
sekali.
39
dengan responden yang cakupannya lebih besar. Selain itu agar
pengambilan data dapat dilakukan secara efektif dan efesien,
pengambilan
data responden dapat dilakukan secara bersamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Nanda. 2015. Pengaruh teknik relaksasi hypnobirthing
terhadap penurunan nyeri pada persalinan kala I di BPS Lilik
Sujiati. Jurnal ilmiah. Program studi ilmu keperawatan fakultas
kesehatan universitas Gresik 2015. Gresik
Ari, Andriyanti, dkk. 2013. Pengaruh Kelas Hypnobirthing terhadap
kecemasan ibu
hamil di puskesmas Rawat Inap kota Yogyakarta. Program studi
magister kebidanan fakultas kedokteran universitas padjajaran.
Bandung.
Boston, Helen. 2013. Midwifery Esensial Antenatal. Jakarta;
EGC
Budimoeljono. Seri Sikap Hati. Kecemasan. Artikel (Online). Malang
: Gandum Mas.
http://www.scribd.com/doc/52579464/MAKALAH-KECEMASAN-EDIT. Diakses
tanggal 12 maret 2017 pukul 19.12 wib
Dalami, Ernawati. 2009. Asuhan keperawatan jiwa dengan masalah
psikososial.
Jakarta timur; CV Trans Info Media file:///D://Hipno/Kecemasan,
Bagaimana Mengatasi Penyebabnya-Google Buku.htm.
Diakses tanggal 12 maret 2017 pukul 12.30 wib.
file:///D://Hipno/Mengenal Gelombang Otak (Brainwave) _ MiX Land
Blog.html
Diakses tanggal 12 maret 2017 pukul 12.35 wib
file:///D://Hipno/PSIKOLOGI _ Teori Kecemasan.html, diposkan oleh
Rudi Adiarto
10-10-2013 diakses tanggal 17 maret 2017 pukul 19.00 wib
file:////Hipno/Psikologi Kehamilan - Google Buku.htm, Diakses
tanggal 21 februari
2017 pukul 20.00 wib Hani, Ummi dkk. 2010. Asuhan kebidanan pada
kehamilan fisiologis. Jakarta;
Salemba medika Istiqomah, Henik dan Dyah Ayu. 2015. Kesiapan
psikologis ibu hamil trimester III
dalam persiapan persalinan pasca relaksasi hypnobirthing. Klaten
Maulana, Mirza. 2009. Cara cerdas menghadapi kehamilan dan mengasuh
bayi.
Jogjakarta; Katahati Kuswandi, Lany. 2014. Hypnobirthing a gentle
way to give birth. Jakarta; Pustaka
Bunda Sayamrotul, Ima. 2013. Hypnobirthing. Thesis. Banjar
Negara
Triyani, Sugeng dkk. 2016. Pengaruh hypnosis terhadap tingkat
kecemasan ibu
hamil nulipara triwulan dalam persiapan menghadapi persalinan.
Jurnal Kesehatan
Viedebeck, Sheila. 2015. Keperawatan Jiwa. Jakarta; EGC
Yeyeh, Ai. 2013. Asuhan kebidanan I. Jakarta; TIM
Jadwal Penelitian
Studi pendahuluan
pengajuan judul
(INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Usia :
Alamat :
Pekerjaan :
Setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan
memahami
tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam
penelitian, serta
sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikutsertaannya, maka
saya setuju
ikut serta dalam penelitian yang berjudul : Pengaruh Relaksasi
Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester
III Dalam Menghadapi Persiapan Persalinan Di Klinik Pratama Nauli
dan Klinik Clara Panjaitan Medan 2017. Demikian surat pernyataan
ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Medan, Juni 2017
Nomor Responden :
Nama Responden :
Tanggal Pemeriksaan :
1 Perasaan Ansietas (Kecemasan)
- Kaku
Dada
12 Gejala Urogenital (Pengeluaran)
- Sering Buang Air Kecil
-Tidak Dapat Menahan Air
- Mulut Kering
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat
- Gelisah
UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
1 25 SMA KARYAWATI 2 24 SMA IRT 3 23 SMA IRT 4 28 SMA IRT 5 31 SMA
PEDAGANG 6 23 SMA KARYAWATI 7 22 SMP IRT 8 22 SMA IRT 9 27 SMA
KARYAWATI 10 36 SMA PEGAWAI SWASTA 11 32 SMA PEGAWAI SWASTA 12 19
SMP IRT 13 19 SMA IRT 14 23 SMA IRT 15 28 PT PEGAWAI SWASTA 16 29
SMA IRT 17 19 SMA IRT 18 31 PT PNS 19 34 SMA PEDAGANG 20 37 SMA
PEDAGANG 21 31 SMA IRT 22 30 SMA IRT 23 24 SMA IRT 24 20 SMA IRT 25
21 SMA KARYAWATI 26 19 SMA IRT 27 36 SMA IRT 28 23 SMA IRT 29 32
SMA IRT 30 34 SMA KARYAWATI
MASTER TABEL (KELOMPOK EKSPERIMEN)
Kecemasan ringan 2 6
Kecemasan sedang 4 2
Kecemasan berat 5 3
Kecemasan berat sekali 2 -
Kecemasan ringan 3 4
Kecemasan sedang 3 5
Kecemasan berat 6 4
Kecemasan berat sekali 1 -
KET : < 12 = Tidak ada kecemasan 12-22 = Kecemasan ringan 23-33
= Kecemasan sedang 34-44 = Kecemasan berat 45-56 = Kecemasan berat
sekali
LEMBAR OBSERVASI (Eksperimen)
TGL
KRITERIA
NOMOR RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
- Wajah - Kehadiran - Pemantauan :
TD, RR, POLS
1 0 0
0 0 0
0 0 0
1 1 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
1 0 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 0 1
0 1 0
0 0 0
1 1 0
1 1 0
1 0 1
0 1 1
- Wajah - Kehadiran - Pemantauan :
TD, RR, POLS
1 0 0
0 0 0
0 0 0
0 1 0
1 1 0
1 0 0
1 : Biasa saja, Sedih 1 : Terlambat, 1 : Tidak normal
2 : Tidak Hadir
TGL
KRITERIA
NOMOR RESPONDEN 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
- Wajah - Kehadiran - Pemantauan :
TD, RR, POLS
1 1 0
1 1 1
- Wajah - Kehadiran - Pemantauan :
TD, RR, POLS
1 1 0
1 0 1
- Wajah - Kehadiran - Pemantauan :
TD, RR, POLS
0 1 0
0 0 1
- Wajah - Kehadiran - Pemantauan :
TD, RR, POLS
0 0 0
0 0 1
1 : Biasa saja, Sedih 1 : Terlambat, 1 : Tidak normal
2 : Tidak Hadir
1. Tempat yang nyaman, tenang, bersuhu sejuk, dan dengan
pencahayaan
lembut temaram
2. Menggunakan CD music klasik (musik panduan relaksasi) atau
lagu
kesayangan yang memiliki nada atau irama berulang-ulang, tenang,
serta
lembut untuk menimbulkan respon tubuh terbaik.
3. Pikiran yang tenang, jauhkan hal-hal kecil yang mengganggu
seperti telepon
genggam.
5. Menggunakan baju yang longgar dan nyaman
6. Ikhlas dalam setiap mengikuti kegiatan.
PANDUAN RELAKSASI UNTUK KEHAMILAN
Silahkan persiapkan diri ibu. Ambil posisi tidur miring senyaman
mungkin,
jangan silangkan kedua kaki dan letakkan kedua tangan pada posisi
yang nyaman.
Sebelum memulai relaksasi, awali dulu terlebih dahulu dengan doa
untuk memohon
bimbingan dan perlindungan dari Tuhan yang maha kuasa. Fokuskan
diri dan fikiran
ibu hanya pada suara panduan saya. ibu cukup mengikuti apa yang
saya ucapkan
dan ibu akan merasakan suatu kengan dan perlindungan dari Tuhan
yang maha
kuasa. Fokuskan diri dan fikiran ibu hanya pada suara panduan saya.
Ibu cukup
mengikuti apa yang saya ucapkan dan ibu akan merasakan suatu
kenyamanan dan
relaksasi. Selama proses relaksasi, hiraukan pikiran-pikiran yang
datang. Pikiran itu
tidak kekal. Kadang datang, kadang pergi. Arahkan saja indera
pendengaran ibu
pada suara saya.
Sekarang pejamkan mata ibu secara perlahan dan tarik nafas
panjang.
Setiap kali menarik nafas niatkan dalam pikiran ibu maka itu
membuat ibu semakin
rileks. Dan semakin ibu rileks maka membuat ibu semakin mengantuk
dan
mengantuk. Semakin ibu mencoba membuka mata maka mata ibu semakin
berat.
Tetaplah menarik nafas panjang. Dan setiap hembusan nafas ibu
membawa sensasi
rileks. Rasakan seluruh otot otot ibu semakin berat dan lemas……..
semakin
rileks……..namun terasa nyaman. Leher ibu rileks……….bahu
rileks……………dan
ibu merasa semakin nyaman dan semakin nyaman.
Saat ini, arahkan nafas yang ibu hirup ibu kirimkan kebagian
kepala…..bayangkan setiap ibu menghembuskan nafas rileks menyebar
diseluruh
bagian kepala ibu, sehingga setiap ibu menarik nafas membuat bagian
kepala ibu
semakin rileks dan terasa ringan. Yakini dan percayai anda
bisa
melakukannya……..bagus sekali………….
Dan rasakan rileks mengalir kebagian wajah anda……..rilekskan
wajah….rasakan nafas yang anda hirup dan yang anda hembuskan
merilekskan
dahi anda…… rasakan dahi sangat rileks………..kemudian kelopak mata
sangat
rileks………..dan niatkan kedua mata semakin rileks dan
sehat…………bagus
sekali….
Rasakan rileks menyebar diseluruh otot wajah…..rilekskan
pipi………rahang
atas dan rahang bawah…….rilekskan bibir……dan rasakan anda mampu
tersenyum
dengan lembut……bagus sekali…….
ibu………tarik………sebarkan….rasakan rileks menyebar diseluruh bagian
leher ibu,
yakini setiap ibu menarik dan menghembuskan nafas bagian leher
semakin
rileks………….sekarang rasakan leher benar benar rileks, nyaman dan
jauh lebih
sehat dari sebelumnya. Bagus sekali…………ibu luar biasa.
Dan sekarang kirimkan rileks kebagian bahu ibu…….lakukan
dengan
nyaman, rasakan bagian bahu terasa semakin rileks, semakin ringan,
dan semakin
nyaman, ya.. anda bisa melakukannya………..bagus sekali……..
Lalu arahkan rileks turun kebahagian dada, rasakan setiap nafas
yang
masuk dan yang keluar semakin membuat bahagian dada semakin rileks,
semakin
ringan dan ibu bernafas dengan sangat lega. Yakin dan percaya anda
bisa
melakukanya………….yakini setiap ibu menarik dan menghembuskan
nafas
bahagian dada dan seluruh organ dan system dibagian dada semakin
sehat. Dan
sekarang rasakan dada jauh lebih sehat dari sebelumnya. Bagus
sekali……………
Kemudian tiba saatnya merilekskan bahagian perut, arahkan nafas
yang
membawa sensasi rileksasi kebahagian perut ibu, rasakan rileks
menyebar ke
seluruh bahagian perut, rasakan bagian perut terasa semakin rileks
dan nyaman,
bagikan rileks dan rasa nyaman itu untuk bayi ibu. Yakin dan
percaya ibu bisa
melakukannya …yakini bahwa bayi ibu ikut merasakan rileks, dan
nyaman.
Bayangkan bayi ibu merasakan ketenangan, kebahagiaan……bagus
sekali..anda
luar biasa.
Kemudian sebarkan rileks kebagian panggul, rasakan nafas yang ibu
hirup
dan hembuskan menyebarkan rileks diseluruh bagianul ibu. Rasakan
panggul
terasa semakin rileks, semakin ringan dan jauh lebih sehat.
Bagus
sekali………………
Kemudian arahkan nafas yang ibu hirup dan hembuskan kebagian paha,
sebarkan
rileks di seluruh bagian paha…….rasakan bagian paha semakin
rileks…..semakin
terasa ringan dan nyaman. Bagus sekali…………..
Dan sebarkan rileks kebagian betis… telapak kaki…dan jemari kaki,
rasakan
bagian betis sampai telapak dan jemari kaki semakin terasa rileks
dan ringan….
Bagus sekali………
Dan rasakan setiap ibu menarik nafas rileks masuk kedalam tubuh dan
saat
ibu menghembuskan nafas rileks menyebar keseluruh tubuh …..rasakan
tubuh ibu
semakin rileks…semakin ringan dan nyaman……..
Dan dalam kondisi yang rileks saatnya kita berkomunikasi
dengan
bayi………yakin dan percaya anda bisa melakukannya….sekarang arahkan
nafas
ibu dengan lembut kebagian perut ibu……bayangkan setiap ibu menarik
nafas ibu
dengan lembut dan menghembuskan nafas semakin membuat bagian perut
ibu
semakin rileks dan semakin ibu bisa membayangkan bahwa ibu melihat
bayi
ibu…..semakin tarik dan buang nafas semakin terlihat
jelas……bayangkan ibu bisa
melihat tubuhnya..wajahnya….berikan sebuah senyuman dan sapalah
bayi
anda…bayangkan dia membalas dengan sebuah senyuman
manis……ungkapkan
perasaan cinta anda padanya….dan silahkan berkomunikasi dengan
hati.
Jika bayi anda memberikan respon ucapkanlah terimakasih “
terimaksih
saying………ibu menyayangimu….
Jika anda sudah merasa cukup, kembali tarik nafas dan hembuskan
nafas
anda dan bayangkan anda menina bobokan bayi anda dan niatkan dia
tumbuh dan
berkembang dengan sehat dan bahagia dirahim anda. Baguss
sekali………
Niatkan sekarang dan seterusnya ibu semakin sehat…… semakin
rileks
…..semakin tenang…..semakin bahagia dengan kehamilan ini. Semakin
percaya diri
untuk bisa menikmati persalinan yang aman dan nyaman pada saatnya
tiba.
Niatkan sekarang dan seterusnya ibu semakin sehat……semakin
rileks
……..semakin bahagia dengan kehamilan ini. Semakin percaya diri
untuk bisa
menikmati persalinan yang aman dan nyaman pada saatnya tiba.
Niatkan bayi anda tumbuh dan berkembang dengan sehat dan
sempurna,
lahir pada waktunya dengan proses yang aman dan nyaman.
Bagus sekali…sekarang tiba saatnya kita mengakhiri latihan
rileksasi ini.
Persiapkan diri ibu untuk bangun…..pada hitungan kelima ibu bangun
dalam
keadaan rileks, tenang dan nyaman………
Satu..sadari nafas ibu…sadari kembali saat ibu menari dan membuang
nafas
Dua…..sadari kembali ibu berada diruangan ini……….
Tiga …..gerakkan dengan lembut jemari tangan dan kaki ibu…..
Empat …..persiapkan diri ibu untuk membuka mata…..
Lima……tarik nafas panjang…..hembuskan……dan buka kedua
mata….ibu
bangun dalam kondisi rileks………sehat dan nyaman………..
Catatan :
senyum, sentuhan atau bahkan salaman. Kemudian menanyakan
bagaiamana
kondisi saat ini apakah semakin baik, dan semakin nyaman. Terapis
meminta klien
untuk menceritakan apa yang dirasakan saat ini.
TEST NORMALITY KELOMPOK EKSPERIMEN
SKOR .144 15 .200* .949 15 .505
a. Lilliefors Significance Correction
TEST NORMALITY KELOMPOK KONTROL
SKOR .305 15 .001 .766 15 .001
a. Lilliefors Significance Correction
Ranks
SKOR HYPNOBIRTHING 15 22.17 332.50
PENYULUHAN 15 8.83 132.50
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KELOMPOK
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : KRISTEN PROTESTAN
TELP/HP : 08529631388
EMAIL :
[email protected]
B. DATA ORANG TUA
NAMA AYAH : S. MANURUNG
NAMA IBU : H. GULTOM
C. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
3. TAHUN 2008-2011 : SMA SWASTA TELADAN PEMATANGSIANTAR
4. TAHUN 2011-2014 : D-III KEBIDANAN POLTEKES MEDAN
5. TAHUN 2016-2017 : D-IV KEBIDANAN POLTEKES MEDAN
D. KETERANGAN LAIN
11. SOP
14 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI