i
TINGKAT KEMATANGAN KARIER SISWA SMK (Studi Deskriptif Siswa SMK 1 Linggang Bigung Sendawar Kelas XII
Tahun 2015/2016 dalam Memasuki Dunia Kerja dan Impliksinya pada Usulan Topik-topik Bimbingan Karier)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Firti Naiti Kristina (101114074)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
INSTRUMEN PENELITIAN
KEMATANGAN KARIER
Disusun oleh:
Fitri Naiti Kristina (101114074)
Di bawah bimbingan:
Dr. Gendon Barus, M. Si
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Trust in the Lord with all your heart, and do not lean
on Your own understanding
(Proverbs 3:5)
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus
Orangtuaku tercinta
Program Studi Bimbingan dan Konseling USD
Orang-orang yang ku cinta
Teman-teman BK angkatan 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
TINGKAT KEMATANGAN KARIER SISWA SMK
(Studi Deskriptif Siswa SMK 1 Linggang Bigung Sendawar Kelas XII
Tahun 2015/2016 dalam Memasuki Dunia Kerja
dan Impliksinya pada Usulan Topik-topik Bimbingan Karier)
Firti Naiti Kristina
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
tingkat Kematangan Karier siswa-siswi SMK I Linggang Bigung Tahun
Ajaran 2015/2016 dan membuat usulan topik-topik bimbingan karier.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode
survei. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XII SMK 1 Linggang
Bigung Sendawar tahun 2015/2016 yang berjumlah 45 siswa. Instrumen
penelitian berupa kuesioner yang mengungkap tingkat kematangan karier
yang terdiri dari 41 item pernyataan yang dikembangkan berdasarkan
teknik penyusunan skala model Likert dan diperoleh perhitungan
reliabilitas seluruh instrumen dengan menggunakan koefisien alpha (α),
yaitu 0,853. Teknik analisis data yang digunakan adalah
pengkategorisasian tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK
berdasarkan distribusi normal. Kategori ini terdiri dari lima jenjang yaitu
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). 6 siswa (13,3%) yang
capaian kematangan kariernya termasuk dalam kategori sangat tinggi, 27
siswa (60%) yang termasuk kategori tinggi, 11 siswa (24,4%) yang
termasuk dalam kategori sedang, 1 siswa (2,2%) yang termasuk dalam
kategori rendah, dan tidak ada siswa (0%) yang termasuk dalam kategori
sangat rendah. (2) Berdasarkan analisis terhadap butir-butir kematangan
karier, diperoleh 5 butir item yang capaian skornya masuk dalam kategori
sedang, dan 2 butir item yang capaian skornya masuk dalam kategori
rendah yang digunakan sebagai dasar untuk merumuskan usulan topik-
topik bimbingan karier untuk meningkatkan kematangan karier siswa
SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
MATURITY LEVEL CAREER VOCATIONAL STUDENTS
(Descriptive Study Vocational Students 1 Linggang Bigung Sendawar
Class XII Year 2015/2016 in Entering The World of Work
and its Implications to The Suggested Topics Career Guidance)
By:
Firti Naiti Kristina
Sanata Dharma University
2016
This research aims to obtain a description of maturity level career
vocational students 1 Linggang Bigung Sendawar school year 2015/2016
and to make recommendations of the suggested topics career guidance.
This type of research is descriptive research with survey method.
The subject of this research is all students of class XII vocational students
1 Linggang Bigung Sendawar school year 2015/2016, consisting of 45
students. The research instrument used in the form of a questionnaire that
describes maturity level career consisting of 41 items was developed based
on the statement that the preparation technique Likert scale models and
acquired the entire instrument reliability calculations using alpha
coefficient is 0,853. The technique of data analysis used is categorization
of career maturity level class XII vocational students based on the normal
distribution. This category consists of five levels are very high, high,
medium, low, and very low.
The result shows that (1) 6 students (13,3%) attainment of maturity
career included at the very high category, 27 students (60%) 11 students,
included at the high category (24,4%) 11 students included at the medium
category (2,2%) included at the category low and not student (0%)
included at the very low category. (2) Based analysis of grains maturity
career, obtained 5 grains of items that score reached into the medium
category, and 2 grains of items that score reached into the low category
that is used as the basis for formulating the suggested topics of career
guidance to improve maturity career students vocational 1 Linggang
Bigung Sendawar year 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
pertolongan, hikmat, dan penyertaanNya dalam penyelesaian skripsi ini. Skripsi
ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan dari program studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M. Si., sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma dan selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar dan tulus telah memberikan waktu, motivasi, masukan, dan
banyak pembelajaran berharga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
2. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang telah sangat sabar membekali penulis
dengan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………….………………………….. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………….………...... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………..…………. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA...…………. vi
ABSTRAK……………………………………………………………………….... vii
ABSTRACT………………………………………………………………………………….. viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..... xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..... xiv
DAFTAR GRAFIK………………………………………………………………... xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………. xvi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..... 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………... 1
B. Identifikasi Masalah.…………………………………………………...... 4
C. Pembatasan Masalah…………………………………………………….. 5
D. Rumusan Masalah……………………………………………………….. 5
E. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 6
F. Manfaat Penelitian……………………………………………………..... 6
G. Definisi Istilah……....…………………………………………………… 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA…..………………………………………………….. 9
A. Konsep Dasar Kematangan karier..……………………………………… 9
1. Pengertian karier ….………………………………………………….. 9
2. Perkembangan Karier………………………. ………………………... 10
3. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kematangan Karier….….. 12
4. Tahap-tahap Perkembangan Karier dan Tugas Perkembangan karier... 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
B. Hakikat Kematangan Karier….…………………………………………. 18
1. Pengertian Kematangan Karier ….…………………………………… 18
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karier .……………. 20
3. Hambatan dalam Kematangan Karier…………………………………. 22
4. Upaya Peningkatan Kematangan Karier………………………………. 24
C. Konsep Dasar Bimbingan Karier dan Topik-topik Bimbingan karier…... 26
1. Pengertian Bimbingan Karier…………………………………………. 26
2. Topik-topik Bimbingan Karier ……………………………………….. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………………. 30
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………... 30
B. Tempat dan waktu penelitian……………………………………………. 30
C. Subjek Penelitian….……………………………………………………... 30
D. Metode Pengumpulan Data…….………………………………………... 31
E. Instrumen Pengumpulan Data…………………………………………… 32
F. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner…………………………………….. 34
G. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………. 38
H. Teknik Analisis Data…………………………………………………….. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………….. 45
A. Hasil Penelitian………………………………………………………….. 45
1. Deskriptif Tingkat Kematangan Karier Siswa SMK I Linggang
Bigung Tahun Ajaran 2015/2016……………....................................... 45
2. Hasil Analisis Butir-butir Instrumen Kematangan Karier yang
Terindikasi Rendah..…………………………...................................... 47
3. Item-item Kematangan Karier………………………………………... 48
4. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi- Sosial……………………... 50
B. Pembahasan Hasil Penelitian “Tingkat Kematangan Karier Siswa SMK I
Linggang Bigung Tahun Ajaran2015/2016”……………........................
51
BAB V PENUTUP………………………………………………………………… 55
A. Kesimpulan……………………………………………………………… 55
B. Keterbatasan……………………………………………………………... 55
C. Saran……………………………………………………………………… 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 58
LAMPIRAN……………………………………………………………………….. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Subjek Penelitian………………………………………………………… 31
Tabel 2. Norma Skoring…………………………………………………………… 32
Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Kematangan Karier…………………………………. 33
Tabel 4. Rincian Item Valid dan Gugur……………………………………………. 36
Tabel 5. Kriteria Guilford………………………………………………………….. 38
Tabel 6. Penggolongan Kategorisasi……………………………………………….. 41
Tabel 7. Pengkategorisasian Kematangan Karier…………………………………... 43
Tabel 8. Kategorisasi Skor Item Instrumen Kematangan karier …………………… 44
Tabel 9. Kategori Tingkat Kematangan karier……………………………………… 45
Tabel 10. Kategori Skor Item Tingkat Kematangan Karier………………………….. 47
Tabel 11. Item-item kematangan karier siswa kelas XII yang masuk
dalam kategori sedang, rendah, dan sangat rendah………………………… 49
tabel 12. Usulan Topik-topik Bimbingan Karier SMK 1 Linggang Bigung, Sendawar..50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Diagram Tingkat Kematangan Karier…………………………………… 46
Grafik 2. Diagram Kategorisasi Skor Item Tingkat Kematangan Karier…………... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Kematangan Karier………………………………………….. 59
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………………... 63
Lampiran 3. Tabulasi Data Penelitian………………………………………………… 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini dipaparkan latar belakang, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki jumlah
penduduk terbanyak di dunia.Jumlah yang banyak itu seharusnya bisa
membantu tingkat keberhasilan Pembangunan Nasional Indonesia, tetapi
hal tersebut tergantung dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dimiliki.Sumber daya manusia seharusnya dikembangkan secara optimal
dan diberi suatu apresiasi.Sumber daya manusia wajib dikembangan
melalui pendidikan dan pelatihan, sehingga menjadi aset negara.
Indonesia memiliki jenjang pendidikan Sekolah Menengah Akhir
(SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pada dasarnya kedua
pendidikan ini tujuannya sama, yaitu untuk meningkatkan kualitas dan
mencerdaskan anak bangsa, tetapiSMK dan SMA memiliki ciri atau
karakteristik yang berbeda dalam segi keilmuan dan kejuruan. SMA lebih
mengoptimalisasikan keilmuan sesuai dengan jurusan, misalnya IPA, IPS,
Bahasa, sehingga siap untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat
perguruan tinggi. Sedangkan, SMK merupakan sekolah yang mengasah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
keterampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja pada saat
ini, sehingga lulusan SMK diharapkan bisa siap terjun ke dunia kerja.SMK
harus memiliki fasilitas yang memadai, agar mendukung peningkatan
keterampilan yang dimiliki siswa sesuai dengan perkembangan kebutuhan
dunia kerja.Pendidikan SMK menerapkan pembelajaran secara teori dan
praktik, sehingga siswa-siswa SMK berhubungan langsung dengan
pekerjaan.
Upaya meningkatkan kualitas lulusan siswa SMK dipengaruhi
beberapa faktor yang dipengaruhi secara internal maupun eksternal. Faktor
internal yang berasal dari diri individu terkait dengan kesiapan individu
dalam mendalami kompetensi yang dipilih secara maksimal sehingga
dapat mempersiapkan karir kedepan dan sebagian lagi terdapat dalam
faktor eksternal yang berasal dari luar individu terkait dengan lingkungan
belajar, sarana-prasarana yang tersedia dan proses pendidikan disekolah
serta proses praktik kerja. Jika siswa tidak memilih jurusan yang sesuai
dengan keterampilan masing-masing dan tidak sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja pada saat ini, maka siswa SMK akan sulit untuk bersaing di
dunia kerja yang sebenarnya. Menurut Super (Punch, 2008) kematangan
karier dapat diukur dengan enam indikator: (1) Perencanaan karier; (2)
Eksplorasi karier; (3) Proses membuat keputusan karier; (4) Informasi
tentang dunia karier; (5) Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang
lebih disukai; dan (6) Realisasi keputusan karier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Peningkatan Kematangan karier siswa dapat dilakukan melalui
pendekatan bimbingan karier. Bimbingan karier ialah bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih
lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri
supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan
berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki (Winkel
dan Hastuti, 2010: 114). Menurut Hattari (Winkel dan Hastuti, 2010: 679)
program bimbingan karier di sekolah khusus bertujuan “agar siswa
mampu: (1) Memahami diri, dunia kerja serta faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan untuk memilih program atau jurusan secara tepat; (2)
Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri serta pandangan yang obyektif
dan maju terhadap dunia kerja; dan (3) Membuat keputusan yang realistis
tentang karier yang dipilih sesuai dengan kemampuannya. Oleh sebab itu
peneliti ingin melakukan penelitian dengan mengangkat judul “
TINGKAT KEMATANGAN KARIER SISWA SMK(Studi Deskriptif
Siswa SMK 1 Linggang Bigung Sendawar Kelas XIITahun 2015/2016
dalam Memasuki Dunia Kerjadan Impliksinya pada Layanan Topik-topik
Bimbingan Karier)”.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan
beberapa wali murid (orang tua) dan beberapa guru yang mengajar di
SMK 1 Linggang Bigung Sendawar Kelas XII, menunjukan bahwa anak-
anak didik mereka sebenarnya memiliki kemampuan dalam jurusan yang
mereka pilih, namun kurangnya pelatihan dari luar sekolah menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
penghambat tingkat kematangan karier anak-anak tersebut.Kondisi ini
didukung dengan keadaan di daerah tersebut, dimana sebagian besar
orangtua mereka berprofesi sebagai petani. Ketika sekolah usai anak-anak
akan membantu orangtuanya di lahan pertanian atau kebun yang mereka
miliki demi memperoleh penghasilan bagi keluarga. Keadaan inilah yang
membuat anak-anak tidak mengasah bidang penjurusan mereka yang
sebenarnya, dan beranggapan bahwa “Saya sudah sekolah belum tentu
akan bekerja sesuai dengan bidang jurusan yang saya ampu saat ini”. Hal
inilah yang menjadi salah satu penyebab tingkat kematangan karier siswa-
siswa SMK 1 Linggang Bigung Sendawar Kelas XII peneliti anggap
rendah.
Penelitian dilakukan di SMK 1 Linggang Bigung Sendawar, Kutai
Barat, Kalimantan Timur.Sekolah ini dipilih karena berdasarkan hasil
wawancara dan observasi peneliti dengan beberapa guru yang mengajar
dan beberapa wali murid (orangtua), yang diketahui bahwa sejauh ini
tingkat kematangan karier siswa SMK 1 Linggang Bigung Sendawar
Kelas XII masih rendah.
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan tingkat
kematangan karier siswa SMK dalam memasuki dunia kerja
diidentifikasikan berbagai masalah sebagai berikut:
1. Siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar kurang paham
dalam hal kematangan karieruntuk memasuki dunia kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar kurang memiliki
informasi dan gambaran yang jelas mengenai karier.
3. Siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawarkurang memiliki
informasi dari bimbingan konseling seputar karir dan dunia kerja.
4. Belum ada gambaran mengenai seberapa tinggi tingkat kematangan
karier siswa dalam dunia kerja tahun 2016
5. Siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar kurang berani
dalam mengambil keputusan karier secara mandiri.
6. Belum ada gambaran mengenai aspek-aspek kematangan karier yang
teridentifikasi masih rendah untuk usulan topik-topik bimbingan.
7. Belum ada jaminan kenyamanan atau kepuasan siswa terhadap jurusan
yang telah dipilih.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti akan fokus pada
pengukuran mengenai:
1. Tingkat kematangan karier siswa-siswi kelas XII SMK 1 Linggang
Bigung Sendawar tahun 2016 dalam memasuki dunia kerja.
2. Aspek-aspek kematangan karier yang teridentifikasi masih rendah
untuk usulan topik-topik bimbingan yang sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Rumusan Masalah
Pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini, adalah:
1. Seberapa tinggikah tingkat kematangan karier siswa-siswi kelas XII
SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2016 dalam memasuki dunia
kerja?
2. Butir-butir kematangan karier manakah yang teridentifikasi capaian
skornya rendah untuk usulantopik-topik bimbingan yang sesuai guna
meningkatkan kematangan karier siswa-siswi kelas XII SMK 1
Linggang Bigung Sendawar tahun 2016?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tinggi-rendahnya tingkat kematangan dalam karier
siswa-siswi kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2016
ketika memasuki dunia kerja.
2. Mengidentifikasi butir-butir kematangan karier yang capaian skornya
tergolong rendah untuk menentukan topik-topik layanan bimbingan
yang dibutuhkan siswa-siswi kelas XII SMK 1 Linggang Bigung
Sendawar tahun 2016.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi para mahasiswa
Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan dan memperkaya
pengetahuan yang lebih luas dan mendalam lagi menyangkut teori-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
teori mengenai kematangan karier siswa sebagai bekal calon guru
Bimbingan dan Konseling di sekolah.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru pembimbing
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan
Konseling sebagai salah satu acuan dalam pemberian bimbingan
karier terutama untuk meningkatkan kematangan karir siswa.
b. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan
kematangan karir siswa dan pengetahuan mengenai karier yang
akan ditekuni di masa depan.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan peneliti
mengenai kematangan karier, sehingga menjadi bekal bagi peneliti
di kemudian hari pada saat mendampingi dan memberikan layanan
bimbingan karier kepada siswa, serta sebagai syarat kelulusan S1.
G. Definisi Istilah
1. Kematangan Karir ( career maturity)
Kematangan karier adalah sikap yang menunjukan keberhasilan
individu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan sehingga memiliki
kompetensi dalam menentukan pilihan kariernya sendiri secara tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Sikap tersebut juga mendukung individu untuk menentukan keputusan
kariernya secara tepat.
2. Dunia Kerja
Dunia kerja adalah tempat dimana seseorang dapat
mengaktualisasikan dan mengekplorasikan dirinya sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.
3. Bimbingan Karier
Bimbingan karier adalah upaya yang dilakukan oleh ahli dalam
membantu peserta didik memahami dirinya, mengenal potensi,
kesiapan, dan mampu bertanggungjawab dalam pengambilan
keputusan, sehingga peserta didik tersebut dapat mencapai kematangan
karier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian tentang pengertian karier, perkembangan karier,
faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karier, tahap-tahap
perkembangan karier dan tugas perkembangan karier, dan topik-topik
bimbingan karier.
A. Pengertian Karier
Winkel& Sri Hastuti (2010: 623) mengemukakan bahwa kata karier
diambil dari bahasa Inggris, yaitu career. Ada beberapa kata yang
mempunyai makna yang sama yaitu job, employment, dan occupation.
Akan tetapi kata-kata tersebut sebenarnya mempunyai penekanan yang
berbeda.Kata job dan employmentlebih menekankan pekerjaan yang
digeluti seseorang dan upah yang diperolehnya, tetapi tidak sebegitu
menikmati pekerjaan yang digelutinya.Kata occupationmenunjukan
pekerjaan yang sudah dapat diresapi dan dinikmati oleh pelakunya, tetapi
pekerjaan yang bersangkutan hanya terbatas pada jam-jam kerja saja.
Career digunakan untuk pekerjaan yang dinikmati oleh seseorang dan
dianggapnya sebagai panggilan hidup serta gaya hidupnya.
Menurut Wilensky (Sukardi, 1987: 18), karier diartikan sebagai suatu
riwayat pekerjaan yang teratur dimana dalam setiap pekerjaan yang
ditekuni itu adalah sebagai suatu persiapan untuk selanjutnya atau masa
depannya. Menurut Edward Gross (Sukardi, 1987: 18), karier ialah suatu
penggantian dari posisi-posisi atau kedudukan yang memiliki suatu pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
yang dalam beberapa hal itu dapat diramalkan dan dikontrol. Menurut
Super (Sukardi, 1987: 17), karir adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan-
pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan
dalam dunia kerja.
Tolbert (Manrihu, 1988: 25), mengatakan Karier adalah sekuensi
okupasi-okupasi dimana seseorang ikut serta didalamnya; beberapa orang
mungkin tetap dalam okupasi yang sama sepanjang tahap-tahap
kehidupannya, sedang yang lainnya mungkin memiliki rangkaian okupasi-
okupasi yang begitu berbeda. Beaumont, Cooper, dan Stockard (Manrihu,
1988: 25), memberi batasan bahwa karir adalah totalitas pekerjaan yang
seseorang kerjakan selama hidupnya. Menurut Crites (Manrihu, 1988: 15),
istilah karir lebih kontemporer, dan menunjuk serta mencakup sifat
developmental dari pengambilan keputusan sebagai suatu proses yang
berlangsung seumur hidup (lifelong).
B. Perkembangan Karier
Hal-hal pokok perkembangan karier adalah sebagai berikut: (Winkel &
Hastuti, 2010: 646-647)
1. Perkembangan karier adalah suatu proses yang terkait secara sosial,
artinya perkembangan ini ikut dipengaruhi oleh lingkungan
kebudayaan, kondisi ekonomi, kondisi geografis, status jenis kelamin,
dan status kelompok social (social class membership).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Perkembangan karier bercirikan perubahan. Ada dua macam
perubahan, yakni perubahan yang berlangsung dalam diri individu
akibat pertambahan umur dan pengalaman, yang kedua-duanya
mendatangkan berbagai pergeseran dalam harapan, kesukaan,
kemampuan, minat, dan perubahan yang terjadi di luar individu berupa
perubahan dalam kesempatan konkret yang terbuka baginya sebagai
akibat dari gelombang pergeseran dalam kondisi ekonomi dan lingkup-
lingkup jabatan.
3. Pilihan karier kerap disertai rasa gelisah dan takut, jangan-jangan
dibuat pilihan yang salah. Selama proses perkembangan karier pada
saat-saat tertentu harus diambil suatu keputusan penting, yang berarti
memilih dari beberapa alternative yang dibuka. Pilihan yang salah
kelak membawa aneka konsekuensi yang berat, yang menggerogoti
kebahagian hidup. Rasa gelisah ini dapat bertambah lagi kalau kondisi
social-ekonomi masyarakat tidak sebegitu stabil, sehingga individu
merasa sulit memperkirakan akibat positif atau negative dari
pilihannya.
4. Terdapat berbagai indikasi bahwa perkembangan karier berlangsung
secara bertahap dan terjadi pergeseran dalam preferensi, dari memilih
golongan jabatan yang berlingkup luas ke memilih jabatan tertentu.
5. Orang berbeda-beda dalam kemampuan, minat, dan sifat-sifat
kepribadian, serta mereka memiliki konstelasi kualifikasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
memungkinkan memegang sejumlah jabatan. Tidak ada satu-satunya
jabatan yang cocok bagi seseorang.
6. Terdapat interaksi antara faktor-faktor internal pada individu sendiri
dan faktor-faktor eksternal di luar individu yang bersifat sangat
kompleks.
C. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Perkembangan Karier
The National Vocational Guidance Associationmendefinisikan bahwa
perkembangan karir merupakan: “Gabungan faktor-faktor psikologis,
sosiologis, pendidikan fisik, ekonomis, dan kesempatan, yang bersama-
sama membentuk jabatan seseorang”. Faktor internal & eksternal yang
dimaksudkan adalah (Winkel & Sri Hastuti, 2010: 647-655):
1. Faktor-faktor internal
Faktor-faktor internal dapat dibedakan satu sama lain, tetapi tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, karena bersama-sama membentuk
keunikan kepribdian seseorang. Faktor-faktor tersebut ialah:
a. Nilai-nilai kehidupan (values), yaitu ideal-ideal yang dikejar oleh
seseorang dimana dan kapanpun juga. Nilai-nilai menjadi
pedoman dan pegangan dalam hidup seseorang sampai lanjut usia
(tua) dan sangat menentukan gaya hidup seseorang.
b. Taraf intelegensi, yaitu taraf kemampuan untuk mencapai
prestasi-prestasi yang didalamnya berpikir memegang peranan.
Hakikatnya adalah kemampuan untuk mengadakan penyesuaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dalam rangka mencapai tujuan dan untuk menilai keadaan diri
secara obyektif.
c. Bakat khusus, yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang
kognitif, keterampilan, dan kesenian. Sekali terbentuk, suatu bakat
khusus menjadi bekal yang memungkinkan untuk memasuki
berbagai bidang pekerjaan tertentu (fields of occupation) dan
mencapai tingkatan lebih tinggi dalam suatu jabatan (levels of
occupation).
d. Minat, yaitu kecenderungan yang agak menetap pada seseorang
untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa
senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan bidang itu.
e. Sifat-sifat, yaitu ciri-ciri kepribadian yang bersama-sama
memberikan corak khas pada seseorang, seperti riang gembira,
ramah, halus, teliti, terbuka, fleksibel, tertutup, lekas gugup,
pesimis, dan ceroboh.
f. Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang
pekerjaan dan tentang diri sendiri. Informasi tentang dunia kerja
yang dimiliki oleh orang muda dapat akurat dan sesuai dengan
kenyataan atau tidak akurat dan bercirikan idealisasi.
g. Keadaan jasmani, yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang
seperti tinggi badan, tampan dan tidak tampan, ketajaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
penglihatan dan pendengaran baik atau kurang baik, mempunyai
kekuatan otot tinggi atau rendah, dan jenis kelamin.
2. Faktor-faktor eksternal
Faktor-faktor eksternal dapat dibedakan satu sama lain, tetapi tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, karena menciptakan keseluruhan
ruang gerak tubuh. Faktor-faktor tersebut ialah:
a. Masyarakat, yaitu lingkungan sosial-budaya dimana seseorang
dibesarkan. Lingkungan ini luas sekali dan berpengaruh besar
terhadap pandangan dalam banyak hal yang dipegang teguh oleh
setiap keluarga, yang pada gilirannya menanamkannya pada anak-
anak.
b. Keadaan sosial-ekonomi negara atau daerah, yaitu laju
pertumbuhan ekonomi yang lambat atau cepat; stratifikasi
masyarakat dalam golongan sosial-ekonomi tinggi, tengah dan
rendah; serta diversifikasi masyarakat atas kelompok-kelompok
yang terbuka atau tertutup bagi anggota dari kelompok lain.
c. Status sosial-ekonomi keluarga, yaitu tingkat pendidikan orangtua,
tinggi rendahnya pendapatan orangtua, jabatan ayah dan ibu,
daerah tempat tinggal, dan suku bangsa. Anak-anak berpartisipasi
dalam status sosial-ekonomi keluarganya.
d. Pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan keluarga inti.
Orangtua, saudara kandung dari orangtua, dan kakak menyatakan
segala harapan mereka serta mengkomunikasikan pandangan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
sikap tertentu terhadap pendidikan dan pekerjaan. orang muda
harus menentukan sikapnya sendiri terhadap harapan dan
pandangan itu.
e. Pendidikan sekolah, yaitu pandangan dan sikap yang
dikomunikasikan kepada anak didik oleh staf petugas bimbingan
dan tenaga pengajar mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam
bekerja, tinggi rendanya status sosial jabatan-jabatan, dan
kecocokan jabatan tertentu untuk anak laki-laki atau anak
perempuan.
f. Pergaulan dengan teman-teman sebaya, yaitu beraneka pandangan
dan variasi harapan tentang masa depan yang terungkap dalam
pergaulan sehari-hari.
g. Tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada
setiap program studi atau latihan, yang mempersiapkan seseorang
untuk diterima pada jabatan tertentu dan berhasil di dalamnya.
Sehubungan dengan pilihan program studi sebagai persiapan untuk
memegang jabatan tertentu, harus diingat bahwa orang muda tidak
mesti menyukai semua kegiatan yang harus dilakukan dalam
rangka program studi itu.
D. Tahap-tahap Perkembangan Karier dan Tugas Perkembangan Karier
Tahap perkembangan kehidupan berkaitan dengan perkembangan
karier yang diajukan oleh Super (Winkel dan Hastuti, 2010: 632), proses
perkembangan karier dibagi atas lima tahap, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1. Fase pengembangan atau growth (0-14 tahun), pada tahap ini terjadi
perkembangan kemampuan (baik kemampuan umum maupun
khusus), sikap, minat dan kebutuhan yang berkaitan dengan konsep
diri (self concept).
Tugas perkembangan individu dalam tahap ini adalah membentuk
gambaran diri, mengembangkan orientasi kearah dunia kerja, dan
mulai memahami dunia kerja.
2. Fase eksplorasi atau exploration (15-24 tahun), pada tahap ini
individu melakukan eksplorasi atas berbagai kemungkinan karier
yang sesuai bagi diri individu. Pada tahap ini mulai terjadi
penyempitan pilihan, tetapi belum merupakan pilihan karier final.
Adapun tugas perkembangan pada fase ini adalah:
a. memiliki kesadaran akan kebutuhan untuk memperoleh kejelasan
minat karier.
b. Mampu memanfaatkan sumber-sumber belajar yang mengarah
pada preferensi karier.
c. Memiliki kesadaran akan adanya banyak faktor dalam pilihan
karier yang harus dipertimbangan.
d. Memiliki kesadaran akan adanya berbagai kemungkinan yang
mempengaruhi pencapaian tujuan.
e. Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan membedakan minat
dan nilai-nilai hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
f. Memiliki kesadaran akan hubungan masa sekarang dan masa
depan.
g. Memiliki kemampuan merumuskan kesukaan yang bersifat
umum.
h. Tumbuhnya minat terhadap sesuatu yang relatif menetap
i. Memiliki usaha menggali informasi yang relevan dengan karier
yang diminati.
j. Mampu menyusun rencana berkaitan dengan usaha pencapaian
karier yang diminati.
k. Bijaksana dalam menyikapi preferensi karier
3. Fase pemantapan atau establishment (25-40 tahun), pada tahap ini
individu mencoba terjun ke dalam dunia pekerjaan (karier) dan belajar
bertahan dalam karier yang dipilihnya.
Tugas perkembangan pada tahap ini dibagi dalam dua subfase, yaitu
stabilisasi (25-32 tahun) dan konsolidasi (32-40 tahun).
4. Fase pembinaan atau maintenance (45-64 tahun), pada tahap ini berisi
proses penyesuain diri individu terus-menerus dalam pilihan kariernya
dan usaha mengejar posisi dan situasi kerja yang baik dalam
kariernya.
Tugas perkembangan pada tahap ini yaitu mempertahankan status,
prestasi, dan segala hal yang telah diperoleh dalam karier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
5. Fase kemunduran atau decline (65-kematian), pada tahap ini individu
mulai bersiap-siap memasuki masa pension hingga benar-benar
memasuki masa pension.
Tugas perkembangan pada tahap ini, yaitu:
1) Aktivitas karier/pekerjaan menurun.
2) Individu memasuki masa pensiun.
3) Individu mulai merencanakan dan melakukan aktivitas lain
sebagai pengganti karier.
E. Kematangan Karier
1. Pengertian Kematangan Karier
Super (Manrihu, 1988; 26) mengemukakan bahwa kematangan
karier adalah daftar perilaku yang bersangkutan dengan
mengidentifikasi, memilih, merencanakan, dan melaksanakan tujuan-
tujuan karier yang tersedia bagi individu tertentu dalam
perbandingannya dengan yang dimiliki oleh kelompok sebayanya;
dapat dipandang sebagai taraf rata-rata dalam perkembangan karier
bagi usianya.
Super (Zunker, 1986) mengatakan bahwa kematangan karier
adalah pemenuhan atau penyelesaian tugas-tugas perkembangan karier
sesuai dengan tingkat perkembangan tertentu. Kematangan karier
ditandai dengan adanya kesesuaian antara perilaku karier yang
diperlihatkan individu dengan perilaku karier yang seharusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dilakukan atau diharapkan pada rentang usia perkembangan tertentu
(tahap perkembangan karier yang sedang dihadapi individu). Perilaku
karier yang diharapkan dari individu dapat disebut juga tugas-tugas
perkembangan karier.Apabila perilaku karier yang diperlihatkan
individu semakin sesuai dengan tugas-tugas perkembangan karier pada
setiap tingkat perkembangan karier, berarti tingkat perkembangan
karier individu semakin tinggi atau semakin matang.Individu yang
memiliki tingkat kematangan karier yang tinggi pada tahap
perkembangan karier yang sedang dihadapinya dapat melangkah ke
tahap perkembangan karier selanjutnya.
Super (Winkel & Hastuti, 2004) mengemukakan bahwa
kematangan karier merujuk pada keberhasilan seseorang
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan yang khas bagi tahap
perkembangan tertentu. Indikasi-indikasi dari kematangan karier
misalnya kemampuan membuat rencana, kerelaan untuk memikul
tanggung jawab, serta kesadaran akan faktor-faktor internal dan
eksternal yang harus dipertimbangkan dalam membuat pilihan jabatan
atau memantabkan diri dalam suatu jabatan. Indikasi-indikasi ini dapat
dijabarkan lebih lanjut pada masing-masing tahap perkembangan
karier, lebih-lebih selama masa remaja dan masa dewasa muda.
Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kematangan karier adalah suatu sikap yang menunjukan keberhasilan
individu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan sehingga memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kompetensi dalam menentukan pilihan kariernya sendiri secara tepat.
Sikap tersebut juga mendukung individu untuk menentukan keputusan
kariernya secara tepat.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karier
Menurut Donal E. Super (Winkel dan Hastuti, 2010: 632),
kematangan karier remaja diukur dengan indikator-indikator sebagai
berikut:
a. Perencanaan karier (Career planning)
Kegunaan dari perencanaan yang matang ialah meminimalkan
kemungkinan kesalahan yang berat dalam memilih berbagai
alternatif-alternatif yang tersedia.Hasil dari perencanaan ialah
keputusan tentang sesuatu yang telah dipilih secara sadar.Kunci
bagi perencanaan yang matang dan keputusan yang bijaksana
terletak dalam pengelolaan informasi tentang diri sendiri dan
lingkungan hidupnya (Winkel dan Hastuti, 2010: 685-687).
b. Eksplorasi karier (Career exploration)
Kemampuan individu dalam mengenal dunia kerja dan diri sendiri
secara lebih luas dan secara lebih mendalam, menyadari
pentingnya perencanaan masa depan, serta memahami kaitan
antara rasa tanggung jawab dalam bekerja dengan kemajuan
masyarakat dalam era pembangunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Proses membuat keputusan karier (Processes of decision-maining)
Kemampuan individu dalam menggunakan pengetahuan dan
pemikiran dalam membuat perencanaan karier. Konsep ini didasari
pada tuntutan untuk membuat keputusan karier, dengan asumsi
apabila individu tersebut mengetahui bagaimana orang lain
membuat keputusan karier maka diharapkan mereka juga mampu
membuat keputusan karier yang tepat baginya.
d. Informasi tentang dunia karier (World of work
information)Informasi tentang dunia pekerjaan yang mencakup
semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat
(fields of occupation), mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu
jabatan (level of occupation), mengenai persyaratan tahap dan jenis
pendidikan, mengenai sistem klasifikasi jabatan, dan mengenai
prospek masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat
akan jenis/corak pekerjaan tertentu.
e. Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai
(Knowledge of preferred occupational group)
Kemampuan dalam mengenal berbagai bidang dan jenis pekerjaan
sehingga individu itu mampu memutuskan pekerjaan yang lebih
disukai dan sesuai dengan kepribadian, bakat, minat dan nilai-nilai
hidup yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
f. Realisasi keputusan karier (Realisation)
Kemampuan individu dalam mempertimbangkan pilihan kariernya
yang sesuai dengan kepribadian, bakat, minat dan nilai-nilai hidup
yang dimilikinya.Oleh karena itu, individu perlu membuat
perencanaan karier untuk meminimalisir keterbatasan dan melihat
peluang/kesempatan karier yang sesuai dengan dirinya.
3. Hambatan dalam Kematangan Karier
Hambatan kematangan karier yang dikemukakan oleh Rosenthal
(Smedley, 2003: 110), menunjukkan karakteristik kemampuan belajar
rendah, konsep diri rendah, dan individu yang bertipe belajar pasif.
Gejala ini menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki kematangan
karier dari segi afektif yang rendah. Oleh sebab itu individu yang
memiliki permasalahan dalam belajar mengakibatkan kematangan
kariernya juga rendah. Penyebabnya dalam kematangan karier
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang mendukung untuk
meningkatkan kapasitas yang diperlukan dalam menentukan pilihan
karier. Permasalahan dari segi emosional dan belajar juga berpengaruh
terhadap kematangan karier (Smedley, 2003: 108).
Hambatan lain yang muncul menurut Pusat Layanan Konseling
Mahasiswa, Universitas Negeri Illinois (2005), terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan seorang siswa gagal dalam membuat pilihan
karier. Siswa takut akan kegagalan, takut sukses karena berpikiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
orang lain mengharapkan kesempurnaan jika berhasil sekali,
kurangnya kemampuan untuk menetapkan prioritas, tidak tahu tempat
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk membantu
memutuskan, berharap orang lain yang akan membuat keputusan,
belum memiliki pengalaman dalam membuat keputusan karier, tidak
mau mengorbankan kenyamanan untuk kepentingan kedepan, takut
orang lain menolak keputusan yang telah dibuat, selalu berpikir bahwa
saya tidak dapat melakukannya atau perasaan tidak percaya diri, dan
percaya bahwa keputusan yang telah dibuat tidak aka nada yang
peduli, (Http.//www.counseling.ilstu.edu/career/), diakses tanggal 30
mei 2016.
Upaya mengatasi permasalahan yang menghambat kematangan
karier adalah dengan meningkatkan kapasitas diri dalam pengetahuan
dan keterampilan berkaitan dengan karier dan tahapan perkembangan
karier. Pilihan karier membutuhkan proses yang komplek untuk
dipikirkan, membutuhkan waktu dan usaha. Lebih dari itu menentukan
pilihan karier merupakan salah satu kesempatan dan biasanya masuk
pada kondisi yang tidak pasti. Mengatasi permasalahan kematangan
karier melalui usaha:1). Mengenali persoalan yang dihadapi, 2).
Mengenali penyebab utama persoalan, 3). Memformulasikan pada
alternatif atau pilihan strategi penyelesaian yang tepat, 4).
Memprioritaskan pilihan-pilihan penyelesaian permasalahan, dan 5).
Mengevaluasi hasil yang dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4. Upaya Peningkatan Kematangan Karier
Individu yang memiliki kematangan karier yang tinggi akan
mendapatkan kesuksesan dan kepuasan dalam karier. Mereka memiliki
kesadaran akan proses keputusan karier, seringkali berpikir akan
alternatif karier atau analisa karier yangtepat, menghubungkan antara
pengalaman yang dimiliki dengan tujuan yang akan datang, memiliki
kepercayaan diri dalam menentukan keputusan karier, komitmen
dalam membuat pilihan karier, dan mampu menyeimbangkan antara
harapan dengan tuntutan realitas.
Upaya dalam meningkatkan kematangan karier sangat penting bagi
siswa. Pengarahan maupun kurikulum atau proses bimbingan menjadi
kebutuhan mutlak untuk mencapai tugas perkembangan karier tersebut.
Menurut Herr and Enderlein (Darell F. Powell dan Luzzo, 1998: 147),
kurikulum untuk meningkatkan kematangan karier diolah dengan tepat
sehingga mampu memberikan pengaruh pada tingkat IQ siswa,
berbagai tingkat sosial ekonomi dan berbagai pengetahuan karier yang
umum dimiliki siswa. Evaluasi mengenai kurikulum dengan
kematangan karier perlu disesuaikan dengan kondisi sebenarnya dalam
karier. Penyusunan strategi dalam peningkatan kematangan karier
harus disesuaikan dengan kondisi siswa.
Upaya untuk mencapai sasaran hasil yang maksimal dalam
kematangan karier, menurut Gonzalez (2008: 764), ada lima bidang
yang perlu dikembangkan antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
a. Pengetahuan diri. Siswa harus menjadi individu yang potensial
dengan memahami: bakat, kecakapan dan kemampuan, konsep diri
dan penghargaan diri, kepribadian, kemampuan akademik,
pengalaman belajar dan kerja, minat, tingkat harapan, motivasi,
nilai kehidupan, gaya hidup dan sebagainya. Semua karakteristik
ini seharusnya sesuai dengan pilihan karier.
b. Informasi studi, profesi dan karier. Siswa tidak hanya
membutuhkan informasi mengenai diri mereka, tetapi juga tentang
lingkungan dimana mereka tinggal. Mereka juga membutuhkan
informasi mengenai pilihan pendidikan yang lain (jenjang
pendidikan), pilihan professional (jenjang karier), dan pilihan
karier (jenjang sosial tenaga kerja). Mereka membutuhkan
informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan.
c. Proses dalam menentukan keputusan karier. Melalui pengetahuan
mengenai diri, pendidikan dan pengembangan profesional, siswa
akan menentukan keputusan karier yang tepat. Mereka seharusnya
dipersiapkan dalam menentukan keputusan karier melalui
pertimbangan berbagai aspek tersebut.
d. Transisi menuju dunia kerja. Siswa dipersiapkan dalam
menghadapi dunia kerja setelah lulus. Mereka membutuhkan
strategi untuk menentukan keputusan karier yang tepat. Karier
yang sesuai dengan jurusan yang mereka tekuni, dan mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
membutuhkan pengetahuan mengenai kebiasaan atau kewajiban
sebagai tenaga kerja.
e. Perencanaan karier. Siswa seharusnnya dipersiapkan untuk
menentkan perencanaan karier berpedoman pada karakteristik
pribadi, pengalaman studi dan pengalaman kerja. Perencanaan
karier akan membuat siswa teguh pendirian dalam pendidikan dan
karier.
Kematangan karier bukan sesuatu hal yang mudah dan dapat
dicapai secara cepat, tetapi kematangan karier merupakan suatu proses
yang perlu dikembangkan. Salah satu peran guru pembimbing adalah
membantu siswa dalam menyelesaikan mengenai karier. Peningkatan
kematangan karier siswa dapat dicapai jika ada peran serta pihak
sekolah terutama guru pembimbing dalam membuat pedoman dalam
proses bimbingan dan konseling.
F. Bimbingan Karier& Topik-topik Bimbingan Karier
1. Pengertian Bimbingan Karier
Dalam kamus bahasa Inggris Guidance (bimbingan) dikaitkan
dengan kata asal guide, yang diartikan sebagai berikut: menunjukan
jalan (showing the way); memimpin(leading); menuntun (conducting);
memberikan petunjuk (giving instruction); mengatur (regulating);
mengarahkan (governing); memberikan nasihat (giving advice).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Prayitno (2004: 99) mengatakan bahwa bimbingan adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan
kemampuan dirinya sendiri dengan memanfaatkan kekuatan individu
dan sarana yang dikembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku.
Menurut Herr (Manrihu, 1988: 15), bimbingan karier ialah suatu
perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses-
proses, teknik-teknik, atau layanan-layanan yang dimaksudkan untuk
membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri
dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan,
dan waktu luang, serta mengembangkan keterampilan-keterampilan
mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan
dan mengelola perkembangan kariernya.
Winkel & Hastuti (2004: 114) Bimbingan karier ialah bimbingan
dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih
lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri
supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.
Jika disesuaikan dengan penelitian ini, poin terakhir sudah tepat untuk
siswa-i SMK, karena siswa-i setelah lulus dari sekolah kejuruan akan
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga perlu adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kesiapan yang matang dan mampu menyesuaikan diri dengan
pekerjaan yang akan ditekuni.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
karier adalah upaya yang dilakukan oleh ahli dalam membantu peserta
didik memahami dirinya, mengenal potensi, kesiapan, dan mampu
bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan, sehingga peserta
didik tersebut dapat mencapai kematangan karier dalam hidupnya.
2. Topik-topik Bimbingan Karier
Secara umum yang melandasi pendampingan karier siswa SMK
adalah “persiapan dan kematangan karier”.Siswa SMK harus diberikan
topik-topik bimbingan karier yang menyangkut mengenai pengenalan
dunia kerja, kesiapan karier dan diri sendiri.Salah satu sumber untuk
mengetahui topik-topik bimbingan yang sesuai adalah dengan melihat
hasil penelitian yang dilakukan oleh konselor sekolah (Winkel &
Hastuti, 2004: 585).Topik-topik bimbingan karier, ditentukan dari hasil
skor responden terhadap item-item yang diajukan oleh konselor pada
lembar observasinya, yaitu sangat matang, matang, dan kurang
matang.
Dalam pemberian bimbingan, bisa dilakukan secara kelompok
maupun individual. Winkel & Hastuti (2004: 102), menyatakan bahwa,
setiap satuan kelas pada tingkat kelas tertentu dapat menerima
“pelajaran bimbingan” pada jam tertentu, sesuai dengan ketentuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dalam jadwal pelajaran (group guidance class). Oleh sebab itu sasaran
bimbingan karier dari penelitian ini adalah kelompok kelas (bimbingan
klasikal).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dipaparkan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
populasi penelitian, variable penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan
data, validitas, reabilitas, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dan
digunakan untuk meneliti populasi tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic (Sugiono, 2013: 8), dengan tujuan untuk memperoleh
gambaran tentang Tingkat Kematangan Karier pada Siswa SMK (Studi
Deskriptif Siswa SMK 1 Linggang Bigung Sendawar Kelas XIITahun
2015/2016 dalam Memasuki Dunia Kerjadan Impliksinya pada Layanan
Topik-topik Bimbingan Karier).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat : SMK 1 Linggang Bigung, Sendawar, Kalimantan Timur
2. Waktu : 5 Maret 2016
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII SMK1 Linggang
Bigung Sendawar tahun ajaran 2015/2016. Penelitian menggunakan 2
Kelas yaitu XII Administrasi Perkantoran dan XII Teknik
Komputer.Semua siswa kelas XII SMK 1 Linggang bigung menjadi subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
penelitian. Berdasarkan hal tersebut, data subjek penelitian sebagai
berikut:
Tabel 1
Data subjek penelitian siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung
No. Kelas Hadir
1 XII Administrasi Perkantoran 27
2 XII Teknik Komputer 18
Total 45
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner.Kueisioner adalah sekumpulan daftar pertanyaan atau
pernyataan tertulis yang diberikan padasubyek penelitian (Arikunto,
2013).Kuesioner kematangan karier disusun sendiri oleh peneliti dengan
dibantu oleh dosen pembimbing.Item kuesioner ada yang tertutup dan ada
yang terbuka (pertanyaan terbuka pada bagian akhir alat). Item kuesioner
yang tertutup ada yang favorable yaitu item yang menunjukan adanya
kematangan karier dan ada yang unfavorable yaitu item yang menunjukan
tidak adanya kematangan karier. Kuesioner yang disusun dalam penelitian
ini untuk mengungkap tingkat kematangan karier siswa SMK kelas XII1
Linggang Bigung, Sendawar, yang usianya berkisar 15-17
tahun.Kuesioner disusun berdasarkan aspek-aspek kematangan karier yang
sesuai dengan tahap perkembangan siswa SMK kelas XII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Bentuk skala dalam kuesioner ini mengacu pada model skala likert, di
mana masing-masing item membentuk item favorabel dan
unfavorabel.Skala pengukuran kematangan karier siswa terdiri dari 50
butir. Masing-masing pernyataan terdapat empat kriteria jawaban dan
pedoman skor butir, yaitu untuk item favorable Sangat Setuju (SS) = 4,
Setuju (S) = 3, Kurang Setuju (KS) = 2, Tidak Setuju (TS) = 1. Demikian
juga untuk item unfavorable, skor Sangat Setuju (SS) = 1, Setuju (S) = 2,
Kurang Setuju (KS) = 3, Tidak Setuju (TS) = 4. Cara untuk menjawab
pernyataan, siswa diminta untuk memberikan tanda centang √ (check list)
pada kolom alternatif jawaban.
Tabel 2
Norma Skoring
E. Instrumen Pengumpulan data
Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang memiliki 50 item
pernyataan, dimana 29 item merupakan pernyataan favorable dan 21 item
merupakan pernyataan unfavorable.
Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner
memuat beberapa item tentang kematangan karier. Operasional objek
Altertatif Jawaban Skor
Favorabel Unfavorabel
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
penelitian ini dijabarkan lebih lanjut dalam konstruk instrumen pada tabel
di bawah ini:
Tabel 3
Kisi-kisi Kuesioner Kematangan Karier
NO. Aspek Indikator Item Tot
al Favorable Unfavorable
1
Perencanaan Karier a. Membuat perencanaan karier
sesuai dengan jurusan yang di
tekuni di SMK
b. Memiliki kesadaran antara hari
ini dan masa depan.
7, 8, 9
11
10
12
4
2
2
Ekplorasi Karier a. Menggunakan media
terpercaya sebagai sumber
informasi.
b. Mengetahui dunia kerja lebih
luas.
13,15
17, 18,29
14
16, 31
3
5
3
Pengambilan
keputusan karier
a. Menggunakan pemikiran dan
pengetahuan bahwa akan
banyak faktor yang harus
dipertimbangkan dalam
memantapkan pilihan karier
b. Memantapkan jurusan yang
dipilih untuk karier berikutnya.
c. Mengetahui cara orang lain
dalam menetapkan keputusan
karier.
19, 20, 21
25,26
30
22, 23, 24
27, 28
32, 33
6
4
3
4
Pengetahuan Karier a. Memahami sikap positif dalam
bekerja
b. Mengetahui fakta dunia kerja
yang berkaitan dengan jurusan
c. Mengetahui tugas pekerjaan
pada jabatan.
34,35
37,39,41
42
36
40
38
3
4
2
5
Pengetahuan tentang
kelompok kerja
a. Mengetahui pekerjaan yang
diinginkan
b. Mengetahui hal yang menjadi
persyaratan dari pekerjaan
yang diinginkan.
c. Memahami resiko-resiko yang
muncul dari pilihan pekerjaan
1
2, 6
3, 5
48
50
4
2
3
3
6
Realisasi Keputusan a. Mengetahui kelebihan dan
kelemahan dalam diri
b. Mengetahui cara mengatasi
keterbatasan diri.
43,44
49
45
46, 47
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
1. Validitas
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur (Sugiono, 2010: 173). Validitas erat
berkaitan dengan tujuan ukur, maka setiap skala hanya dapat
menghasilkan data yang valid untuk satu tujuan ukuran pula. Apakah
suatu skala berguna atau tidak sangat ditentukan oleh tingkat
validitasnya (Azwar, 2007). Pada penelitian ini yang diuji adalah
validitas isi. Validitas isi menunjuk pada sejauh mana instrumen yang
digunakan mencerminkan isi yang dikehendaki (Furchan, 2011: 295).
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasikan lewat pengujian
terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan caraprofessional
judgement (Azwar, 2007). Instrumen penelitian dikonstruksi
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karier
menurut konsep Donal E. Super (Winkel dan Hastuti, 2007:632)yang
dijadikan sebagai aspek-aspek kematangan karier yang akan diukur
dan validitas isi instrumen penelitian diperoleh dengan
mengkonsultasikan pada ahli (dosen pembimbing).
Hasil telaah Ahli dilengkapi dengan uji empirik untuk memeriksa
keterpenuhan kriteria konsistensi internal setiap item terhadap
aspeknya. Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisa butir-
butir kuesioneradalah teknik korelasi Person Product Moment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Rumusnya:
rxy =
2222 ..
.
YYNXXN
YXXYN
Keterangan:
rxy=Indeks korelasi Validitas item
N = Jumlah subyek
X = Skor item yang akan diuji validitasnya
Y = Jumlah Skor total memuat item yang diuji validatasnya
XY= Hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Proses perhitungan validitas dilakukan dengan cara memberikan
skor pada tiap item dan memasukkan ke dalam tabel Exel, kemudian
penghitungan dilakukan dengan program komputer SPSS versi 16.0
(Statistical Package For Social Sciences versi 16.0).Item yang mempunyai
korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi,
menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.
Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r=0,30.
Jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir
dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2009: 188-
189).Berdasarkan penghitungan yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh 41
item yang valid dan 9 item yang tidak valid. Jumlah item yang valid dan
tidak valid terdapat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 4
Rincian Item yang Valid dan Tidak Valid
Aspek Indokator
Nomor Item
Fav Unfav Valid Gugur
Perencanaan
karier
Membuat perencanaan karier sesuai
dengan jurusan yang di tekuni di
SMK
7, 8, 9 10
7, 8, 9, 10
Memiliki kesadaran antara hari ini
dan masa depan.
11 12 12 11
Ekplorasi
Karier
Menggunakan media terpercaya
sebagai sumber informasi.
13,15
14 13, 14,
15
Mengetahui dunia kerja lebih luas. 17,
18, 29
16, 31 16, 17,
18,31
29
Pengambila
n keputusan
karier
Menggunakan pemikiran dan
pengetahuan bahwa akan banyak
faktor yang harus dipertimbangkan
dalam memantapkan pilihan karier
19,
20, 21
22, 23,
24
19, 24,
21, 22,
23
20
Memantapkan jurusan yang dipilih
untuk karier berikutnya.
25,26
27, 28 26, 27,
28
25
Mengetahui cara orang lain dalam
menetapkan keputusan karier.
30 32, 33 32, 33 30
Pengetahuan
Karier
Memahami sikap positif dalam
bekerja
34,35
36
34,35,
36
Mengetahui fakta dunia kerja yang
berkaitan dengan jurusan
37,39,
41
40 39,40,
41
37
Mengetahui tugas pekerjaan pada
jabatannya
42 38 38, 42
Pengetahuan
tentang
kelompok
kerja
Mengetahui pekerjaan yang
diinginkan
1
48 1, 48
Mengetahui hal yang menjadi
persyaratan dari pekerjaan yang
diinginkan.
2, 6
50 2, 50, 6
Memahami resiko-resiko yang
muncul dari pilihan pekerjaan
3, 5 4 3, 4, 5
Realisasi
Keputusan
Mengetahui kelebihan dan
kelemahan dalam diri
43,44 45
45, 44 43
Mengetahui cara mengatasi
keterbatasan diri.
49 46, 47 46, 47 49
Total 41 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur adalah derajat keajengan alat tersebut
dalam mengukur apa saja yang diukurnya (Furchan, 2011). Reliabilitas
dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rXXI) yang angkanya berada dalam
rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya
koefisien yang semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendahnya
reliabilitas (Azwar, 2007: 83). Perhitungan reliabilitas kuesioner penelitian
ini menggunakan pendekatan koefisiensi Alpha Cronbach (α). Penggunaan
teknik analisis Alpha Cronbach didasarkan atas pertimbangan perhitungan
reliabilitas skala. Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah
sebagai berikut:
[
]
Keterangan rumus:
: koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
dan
: varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
: varians skor skala
Berdasarkan hasil data uji coba yang telah dihitung melalui program
komputer Stastistical Program for Social Science (SPSS) 16.0 for
Window, diperoleh perhitungan reliabilitas seluruh instrumen dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
menggunakan rumus koefisien alpha (α), yaitu 0,853. Hasil perhitungan
indeks reliabilitas dicocokkan dengan kriteria Guilford (Masidjo, 1995)
terdapat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 5
Kriteria Guilford
No Koefisien Korelasi Kualifikasi
1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
2 0,71 – 0,90 Tinggi
3 0,41 – 0,70 Cukup
4 0,21 – 0,40 Rendah
5 Negatif – 0,20 Sangat Rendah
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan dan Pelaksanaan
Berikut ini adalah langkah-langkah mengumpukan data:
a. Menyusun kuesioner tentang tingkat kematangan karier siswa
kelas XII, berdasarkan aspek-aspek Kematangan Karier.
b. Peneliti mengidentifikasi aspek-aspek kematangan karier
kemudian merumuskan indikator-indikator dari setiap aspek.
c. Peneliti merumuskan pernyataan-pernyataan item dari setiap
indikator.
d. Peneliti mengkonsultasikan kuesioner kepada dosen pembimbing
skripsiuntuk menelaah kualitas instrumen dan memeriksa
validitasi isi sebelum digunakan peneliti untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
e. Meminta surat izin untuk melakukan penelitian pada sekretariat
Program Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang kemudian ditandatangani oleh ketua Jurusan
Ilmu Pendidikan.
f. Meminta tandatangan kepada wakil dekan dan cap yang
mengesahkan surat tersebut.
g. Menghubungi guru/pihak sekolah SMK 1 Linggang Bigung
Sendawar untuk meminta ijin mengadakan penelitian SMK 1
Linggang Bigung Sendawar.
h. Meminta penentuan dan kesepakatan mengenai waktu
pelaksanaan penelitian kepada pihak sekolah. Merevisi item
kuesioner dan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing.
2.` Tahap Pengisian Kuesioner
Uji terpakai dilakukan setelah memperoleh ijin dan kesepakatan
waktu pelaksanaan dari pihak sekolah SMK 1 Linggang Bigung
Sendawar.Penelitian dilakukan hanya satu hari karena terbatasnya
waktu penelitian ini menggunakan uji terpakai yang artinya data yang
digunakan sebagai data penelitian.Responden yang digunakan untuk
penelitian adalah siswa yang hadir pada saat pengambilan data,
sehingga jumlah siswa yang digunakan sebagai responden penelitian
terpakai dan mengisi instrumen berjumlah 45 siswa.
Sebelum meminta siswa untuk mengisi kuesioner, peneliti
terlebih dahulu memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dalam penelitian ini, dan menjelaskan petunjuk dalam mengisi
kuesioner kematangan karier. Setelah itu peneliti membagikan
kuesioner. Peneliti juga memberikan kesempatan pada para siswa atau
responden untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas berkaitan
dengan kuesioner.
Pengisian kuesioner dilakukan pada saat jam mata pelajaran
kosong dan jam istirahat. Waktu yang dibutuhkan pada saat pengisian
kuesioner penelitian kurang lebih 30 menit.
H. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2008: 207) mengatakan bahwa analisis data merupakan
kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh respoden, menyajikan
data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan langkah-langkah teknik
analisis data:
1. Menentukan skor dan pengolahan data
Penentuan skor pada item kuesioner dilakukan dengan cara
memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring
yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favorabel atau
unfavorabel, selanjutnya memasukkan ke dalam tabulasi data dan
menghitung total jumlah skor subjek serta jumlah skor item sebelum
dilakukan uji validitas, reliabilitas dan olah data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Menentukan kategori
a. Pengkategorian tingkat kematangan karier
Pengkategorian tingkat kematangan karier dari siswa-siswi
kelas XII SMK 1 Linggang Bingung Sendawar tahun 2016 dalam
memasuki dunia kerja disusun berdasarkan model distribusi normal.
Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam
kelompok-kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu
kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Azwar, 2012: 147 ).
Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah dari sangat rendah
sampai dengan sangat tinggi.
Norma kategorisasi disusun berdasar pada norma
kategorisasi yang disusun oleh Azwar (2012:148) yang
mengelompokkan tingkat Kematangan Karier ke dalam lima
kategori: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi
dengan norma kategorisasi sebagai berikut:
Tabel 6
Norma Kategorisasi
Penghitungan Skor Kategori
X ≤ π - 1,5 σ Sangat Rendah
π - 1,5 σ < X ≤ π - 0,5 σ Rendah
π - 0,5 σ < X ≤ π + 0,5 σ Sedang
π + 0,5 σ < X ≤ π + 1,5 σ Tinggi
π + 1,5 σ < X Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Keterangan:
Skor maksimum toritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian
berdasarkan perhitungan skala.
Skor minimum toritik :Skor terendah yang diperoleh subjek penelitian
berdasarkan perhitungan skala.
Standar deviasi (σ/sd):Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6
satuan deviasi sebaran.
π (mean teoritik) :Rata-rata teoritis skor maksimum dan
minimum.
Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam
pengelompokan tinggi rendah tingkat kematangan karier dari siswa-
siswi kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2016 dalam
memasuki dunia kerja dengan jumlah item = 41, diperoleh unsur
perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:
Skor maksimum toritik : 4 × 41 = 164
Skor minimum toritik : 1 x 41 = 41
Luas jarak : 164 - 41 = 123
Standar deviasi ( σ / sd ) : 123 : 6 = 20,5
π (mean teoritik) : (164+41) : 2 = 102,5
Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam
norma kategorisasi tingkat kematangan karier dari siswa-siswi kelas
XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2016 dalam memasuki
dunia kerja sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 7
Norma Kategorisasi kematangan karier
b. Pengkategorian butir-butir pada item yang teridentifikasi rendah
Berdasarkan norma kategori pada tabel 6, ditetapkan
pengelompokan tinggi rendah skor butir tingkat kematangan karier
dari siswa-siswi kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar
tahun 2016 dalam memasuki dunia kerjadengan jumlah sampel=45,
diperoleh unsur perhitungan skor item sebagai berikut:
Skor maksimum toritik : 4 × 45 = 180
Skor minimum toritik : 1 x 45 = 45
Luas jarak : 180 - 45 = 135
Standar deviasi ( σ / sd ) : 135 : 6 = 22,5
π (mean teoritik) : (180+45) : 2 = 112,5
Hasil perhitungan analisis data skor butir/item kematangan
karier disajikan dalam norma kategorisasi sebagai berikut:
Norma/Kriteria Rentang skor Kategori
X ≤ π - 1,5 σ ≤ 72 Sangat Redah
π - 1,5 σ < X ≤ π - 0,5 σ 73 - 92 Rendah
π - 0,5 σ < X ≤ π + 0,5 σ 93 - 113 Sedang
π + 0,5 σ < X ≤ π + 1,5 σ 114 - 133 Tinggi
π + 1,5 σ < X ≥ 134 Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 8
Kategorisasi Skor Butir Instrumen Kematangan karier
Kemudian, item yang masuk dalam kategori rendah dan
sangat rendah akan dijadikan sebagai dasar penyusunan usulan
topik-topik bimbingan karier yang efektif bagi siswa.
Norma/Kriteria Rentang skor Kategori
X ≤ π - 1,5 σ ≤ 79 Sangat Redah
π - 1,5 σ < X ≤ π - 0,5 σ 80 - 101 Rendah
π - 0,5 σ < X ≤ π + 0,5 σ 102 - 124 Sedang
π + 0,5 σ < X ≤ π + 1,5 σ 125 - 146 Tinggi
π + 1,5 σ < X ≥ 147 Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan atas hasil
penelitian yang sudah dilakukan, yaitu tentang kematangan karier dari siswa-
siswi kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2016 dalam
memasuki dunia kerja. Penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
yaitu untuk mengetahui tingkat kematangan karier siswa SMK (Studi
Deskriptif Siswa SMK 1 Linggang Bigung Sendawar Kelas XIITahun
2015/2016 dalam Memasuki Dunia Kerjadan Impliksinya pada Layanan Topik-
topik Bimbingan Karier).
A. Hasil Penelitian
1. Tingkat kematangan karier dari siswa-siswi kelas XII SMK 1 Linggang
Bigung Sendawar tahun 2016dalam memasuki dunia kerja
Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner, dilakukan analisis data dengan teknik deskriptif
kategoris dan persentase yang disajikan tabel 9dan grafik 1.
Tabel 9
Kategori Tingkat Kematangan karier
Kriteria Skor Kategori Distribusi Subjek Persentase
≥ 134 Sangat Tinggi 6 13,3%
114 - 133 Tinggi 27 60%
93 - 113 Sedang 11 24,4%
73 - 92 Rendah 1 2,2%
≤ 72 Sangat Rendah 0 0 %
Total 45 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Kategorisasi tingkat kematangan karier siswa ini jika digambarkan
dalam bentuk diagram dapat dilihat sebagai berikut:
Grafik 1
Diagram Tingkat Kematangan Karier
Tabel dan diagram menerangkan bahwa:
a. Terdapat 6 siswa (13,3%) yang memiliki tingkat kematangan karier yang
sangat tinggi.
b. Terdapat 27 siswa (60%) yang memiliki tingkat kematangan karier tinggi.
c. Terdapat 11siswa (24,4%)yang memiliki tingkat kematangan karier sedang.
d. Terdapat siswa 1 (2,2%)yang memiliki tingkat kematangan karier rendah.
e. Tidak terdapat siswa (0%) yang memiliki tingkat kematangan karier
sangat rendah.
2. Hasil Analisis Butir-butir instrument kematangan karier yang terindikasi
0
5
10
15
20
25
30
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah SangatRendah
6
27
11
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
rendah
Berdasarkan hasil pengolahan data telah diperoleh skor-skor item
yang termasuk dalam kategorisasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
dan sangat rendah. Item yang berada dalam kategori rendah dan sangat
rendah adalah item yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan
usulan topik-topik bimbingan karier.
Hasil pengkategorisasian skor item kematangan karier dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 10
Kategori Skor Item Tingkat Kematangan Karier
Kriteria
Skor
Frekuensi Presentase No. Item Kategori
≥ 147 8 19,5% 7, 17, 18,34, 35, 40,
41, 42,
Sangat Tinggi
125 - 146 26 63,4% 1,3, 4, 5,6, 8, 12,
14,15, 19, 21, 23, 24,
26, 27, 28, 31, 32, 33,
36, 38,39, 44, 47,48,50
Tinggi
102 - 124 5 12,1% 2, 13, 16,22, 46 Sedang
80 - 101 2 4,8% 9, 45 Rendah
≤ 79 - - - Sangat Rendah
Kategorisasi skor item kematangan karier siswa ini jika digambarkan
dalam bentuk diagram dapat dilihat sebagai berikut:
Grafik 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Diagram Kategorisasi Skor Item Tingkat Kematangan Karier
Tabel dan diagram menerangkan bahwa:
a. Terdapat 19,5% atau 8 item yang termasuk dalam kategori sangat tinggi.
b. Terdapat 63,4% atau 26item yang termasuk dalam kategori tinggi.
c. Terdapat 12,1%atau 5item yang termasuk dalam kategorisedang.
d. Terdapat4,8%atau 2item yang termasuk dalam kategorirendah.
e. Tidak terdapat 0% atau 0item yang termasuk dalam kategori sangat
rendah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat 5 item yang termasuk dalam kategori sedang dan terdapat 2 item
yang masuk dalam kategori rendah. 7 item tersebut akan dijadikan dasar
dalam pembuatan usulan topik-topik bimbingan karier yang relevan bagi
siswa.
3.Item-item Kematangan Karier
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan data yang menunjukan
bahwa terdapat 2 butir itemyang terindikasi rendah dan 5 butir kuesioner
yang terindikasi sedang. Ke 7 item tersebut diuraikan sebagai berikut:
Tabel 11
0
5
10
15
20
25
30
SangatTinggi
Tinggi Sedang Rendah SangatRendah
8
26
5 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Item-item kematangan karier siswa kelas XII yang masuk
dalam kategori sedang, rendah, dan sangat rendah
ASPEK INDIKATOR NO ITEM SKO
R
Pengetahuan
tentang
kelompok
kerja
Mengetahui hal yang
menjadi persyaratan
dari pekerjaan yang
diinginkan
2 Saya mulai menyiapkan
persyaratan yang dibutuhkan di
dunia kerja, baik itu secara nilai
akademik maupun pribadi saya.
110
Ekplorasi
Karier
Menggunakan media
terpercaya sebagai
sumber informasi.
13 Saya senang mengikuti kegiatan
yang berhubungan dengan
jurusan saya, seperti seminar, job
fair, dll.
118
Mengetahui dunia
kerja lebih luas.
16 Saya belum mengetahui masa
depan jurusan yang saya pilih saat
ini.
103
Pengambila
n keputusan
karier
Menggunakan
pemikiran dan
pengetahuan bahwa
akan banyak faktor
yang harus
dipertimbangkan
dalam memantapkan
pilihan karier
22 Saya kurang percaya diri dalam
membuat keputusan
115
Realisasi
Keputusan
Mengetahui kelebihan
dan kelemahan dalam
diri
45 Saya mempertimbangkan prestasi
saya dalam menentukan pilihan
pekerjaan mendatang.
93
Mengetahui cara
mengatasi keteratasan
diri.
46 Saya belum mengetahui
alternatif-alternatif pekerjaan
lainnya jika saya tidak diterima
ditempat pekerjaan yang saya
inginkan.
119
Perencanaan
karier
Membuat perencan-
aan karier sesuai
dengan jurusan yang
di tekuni di SMK
9 Saya sudah mulai mempersiapkan
surat lamaran pekerjaan.
91
Dengan bertolak dari item-item kuesioner yang skornya menunjukan
bahwa siswa masih tergolong rendah dalam bidang karier, peneliti
membuat usulan topik-topik bimbingan karier, guna lebih meningkatkan
kematangan karier siswa seperti disajikan dalam tabel 12:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Table 12
Usulan Topik-topik Bimbingan Karier SMK 1 Linggang Bigung, Sendawar ASPEK INDIKATOR ITEM TOPIK METODE SUMBER
Pengetahuan
tentang
kelompok
kerja
Mengetahui hal yang
menjadi persyaratan dari
pekerjaan yang diinginkan
Saya mulai menyiapkan persyaratan
yang dibutuhkan di dunia kerja, baik
itu secara nilai akademik maupun
pribadi saya.
Persiapan
Karier
Ceramah, diskusi,
Tanya jawab
Sinurat, R.H. Dj. 2009.
Kumpulan Handout Praktikum
BK Karier. Prodi BK USD
Ekplorasi
Karier
Menggunakan media
terpercaya sebagai sumber
informasi.
Saya senang mengikuti kegiatan yang
berhubungan dengan jurusan saya,
seperti seminar, job fair, dll.
Ekplorasi
Karier
Ceramah, diskusi,
Tanya jawab,
praktek
Sinurat, R.H. Dj. 2009.
Kumpulan Handout Praktikum
BK Karier. Prodi BK USD
Mengetahui dunia kerja
lebih luas.
Saya belum mengetahui masa depan
jurusan yang saya pilih saat ini.
Ketenagakerjaa
n
Ceramah, diskusi,
Tanya jawab
Triyono, 2014. Materi layanan
klasikal BK bidang karier. Yogyakarta:Paramita Publishing.
Pengambilan
keputusan
karier
Menggunakan pemikiran
dan pengetahuan bahwa
akan banyak faktor yang
harus dipertimbangkan
dalam memantapkan pilihan
karier
Saya kurang percaya diri dalam
membuat keputusan
Menentukan
pilihan
Ceramah, diskusi,
Tanya jawab
http://suryarahadianto.wordpress.
com/2011/02/12/take-it-or-leave-
it/
Realisasi
Keputusan
Mengetahui kelebihan dan
kelemahan dalam diri
Saya mempertimbangkan prestasi saya
dalam menentukan pilihan pekerjaan
mendatang.
Kelebihan dan
kelemahan
Ceramah, diskusi,
Tanya jawab
Sinurat, R.H. Dj. 2009.
Kumpulan Handout Praktikum
BK Karier. Prodi BK USD
Mengetahui cara mengatasi
keterbatasan diri.
Saya belum mengetahui alternatif-
alternatif pekerjaan lainnya jika saya
tidak diterima ditempat pekerjaan yang
saya inginkan.
Pemahaman
diri
Ceramah, diskusi,
Tanya jawab
Yusuf, S., Nurhudaya dan
Ilfiandra. 2004. Pengembangan
Diri: Materi Bimbingan Bagi
Siswa. Bandung: UPT LBK UPI.
Perencanaan
karier
Membuat perencan-aan
karier sesuai dengan jurusan
yang di tekuni di SMK
Saya sudah mulai mempersiapkan
surat lamaran pekerjaan.
Rencana
setelah lulus
SMK
Ceramah, diskusi,
Tanya jawab,
Latihan
Rintyastini, Yulia dan Charlotte,
2014. Bimbingan dan konseling
SMA, Jakarta: Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan 7 item yang masuk kategori sedang dan rendah penulis
mengusulkan topik-topik bimbingan karier. Item yang masuk dalam
kategori tinggi boleh jadi perlu ditingkatkan agar lebih matang, akan tetapi
dalam penelitian ini penulis hanya mengutamakan pada lima item yang
masuk dalam kategori sedang dan rendah.
Usulan topik-topik bimbingan ini merupakan jawaban dari pertanyaan
dalam rumusan “butir-butir kematangan karier manakah yang
teridentifikasi capaian skornya rendah untuk usulan topik-topik bimbingan
yang sesuai guna meningkatkan kematangan karier siswa-siswi kelas XII
SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2016?”.Usulan topik-topik
bimbingan karier disajikan dalam tabel 12 di atas.
B. Pembahasan hasil penelitian “Tingkat kematangan karier dari siswa-
siswi kelas XII SMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2015/2016”
Berdasarkan hasil penelitian yang tergambar dalam tabel 9, terdapat 6
siswa (13,3%) yang memiliki kematangan karier sangat tinggi. Terdapat
27siswa (60%) yang memiliki kematangan karier tinggi. Terdapat 11siswa
(24,4%) yang memiliki kematangan karier sedang. Terdapat 1 siswa (2,2%)
yang memiliki kematangan karier rendah, serta tidak terdapat siswa yang
memiliki kematangan karier sangat rendah. Paparan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa (60%) kelas
XIISMK 1 Linggang Bigung Sendawar tahun 2015/2016memiliki tingkat
kematangan karier yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Ini sejalan dengan pendapat Super (Winkel dan Hastuti, 2004: 633)
yang menyatakan bahwa “ Indikasi kematangan vokasional (karier) adalah
kemampuan untuk membuat rencana, kerelaan untuk memikul tanggung
jawab, serta kesadaran akan segala factor internal dan eksternal yang harus
dipertimbangkan dalam membuat pilihan jabatan atau pemantapan diri
dalam suatu jabatan”. Dalam konteks ini siswa belum sampai pada tahap
pemilihan jabatan, tetapi baru dalam tahap membuat perencanaan dan
memilih studi lanjut atau pekerjaan yang sesuai dengan dirinya.
Berdasarkan pendapat Super di atas, dapat dikatakan bahwa para siswa ini
sudah tampak yakin bahwa jurusan yang mereka tekuni saat ini sudah
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan yang mereka miliki untuk
memasuki dunia kerja.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan awal peneliti. Pada
awalnya peneliti berasumsi bahwa tingkat kematangan karier siswa kelas
XII SMK 1 Linggang Bigung, Kutai Barat tahun 2015/2016 kurang matang
dalam bidang kariernya. Ternyata dugaan itu kurang tepat terbukti dari
hasil penelitian yang menunjukan bahwa sebagian besar para siswa tingkat
kematangan kariernya tinggi.
Kematangan karier ini tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Adapun faktor-faktor yang kemungkinan besar mempengaruhi kematangan
karier para siswa, antara lain: Pertama, faktor pendidikan sekolah. Faktor
pendidikan sekolah, dalam hal ini pelayanan bimbingan klasikal dalam
bidang karier yang diterima tampaknya dapat membantu siswa mengenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
karakteristik diri, memperoleh pemahaman tentang berbagai bidang
pekerjaan atau studi lanjut yang akan mereka masuki, mengambil
keputusan karier, dan dalam memilih pekerjaan atau jurusan studi lanjut.
Kedua, faktor pengaruh keluarga. Faktor pengaruh keluarga terutama
bantuan dari orang tua. Bantuan orang tua dapat berupa perhatian dan kasih
sayang yang membentuk konsep diri yang positif, dukungan dalam hal
studi, dorongan untuk berprestasi, dan informasi tentang pendidikan dan
bidang pekerjaan yang ada di masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa para siswa
sudah memiliki persiapan yang tinggi untuk masuk ke dalam dunia kerja.
Nampak dari hasil penelitan dan semua pilihan sudah direncanakan secara
matang dan dipertimbangkan secara realistis.
Hasil penelitian siswa kelas XII SMK 1 Lingggang Bigung, Kutai
Barat tahun 2015/2016ditemukan 24,4% siswa berada pada tingkat
kematangan karier sedang. Rendahnya tingkat kematangan karier pada
siswa dapat juga disebabkan faktor individu, faktor keluarga, dan faktor
lingkungan/sekolah. Faktor individu biasanya muncul karena kurang
menyadari bakat, minat, dan kemampuan yang mereka miliki. Faktor
keluarga adanya kecenderungan siswa merasa tidak dihargai keputusannya,
tidak mendapatkan perhatian khusus, kurangnya bantuan perencanaan
karier. Sedangkan faktor lingkungan/sekolah, bisa jadi siswa kurang
menangkap materi bimbingan, sehingga menjadi tidak efektif bagi mereka
dan tujuan pelayanan bimbingan menjadi tidak tercapai atau tidak adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
layanan bimbingan dan konseling di sekolah.Ada kemungkinan juga para
siswa kurang menangkap maksud dari pernyataan item-item tertentu dalam
kuesioner penelitian ini. Kekeliruan siswa dalam menangkap maksud item
akan berpengaruh pada jawabannya. Item-item tersebut boleh jadi tidak
mampu melukiskan keadaan siswa sebenarnya.
Dari penjelasan di atas jelas bahwa para siswa ini membutuhkan
bantuan dari pihak lain, yaitu sekolah/pembimbing, orang tua yang
memungkinkan siswa mampu mempersiapkankematangan karier untuk
menyongsong ke tahap dunia kerja. Adapun tahap yang dapat dilakukan
guru pembimbing(sekolah) dalam menangani masalah ini antara lain
dengan memberikan pelayanan bimbingan karier secara
kelompok/konseling kelompok atau konseling karier secara individual.
Sedangkan orang tua dapat berupa dukungan dan pemberian informasi yang
tepat mengenai pekerjaan yang sesuai dengan jurusan dan keinginan siswa.
Dengan demikan kemungkinan mereka akan memiliki kematangan karier
yang tinggi akan tercapai dan matang dalam persiapan atau perencanaan
duniakerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran-saran. Kesimpulan yang disajikan dalam bagian ini berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan. Bagian keterbatasan menyajikan kesulitan yang
dialami peneliti serta pengalaman selama menyelesaikan penulisan skripsi.
Saran yang diberikan dalam penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang
ditujukan kepada pihak yang terkait dan usulan untuk peneliti lain.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. tingkat kematangan karier siswa kelas XII SMK 1 Linggang Bigung
Tahun Ajaran 2015/2016 termasuk tinggi dalam hal kariernya. Hal ini
terbukti dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa kematangan karier
pada siswa mendapat skor60% tinggi.
2. Ditemukan 7 item yang capaian skornya rendah dan diusulkan sebagai
topik-topik bimbingan karier untuk membantu siswa kelas XII SMK 1
Linggang Bigung meningkatkan kematangan kariernya.
B. Keterbatasan
1. Peneliti menyadari bahwa kuesioner Kematangan Karier yang disusun
masih jauh dari sempurna, diantaranya adalah kurang tepat dalam
pemilihan kata (kurang teliti), dan tidak melakukan uji coba kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
terlebih dahulu.
2. Tempat untuk penelitian yang jauh sehingga peneliti hanya memantau
lewat media social atau jejaring sosial, serta waktu untuk penelitian yang
terbatas dengan alasan kelas XII mulai memasuki masa Try Out.
3. Sulitnya mencari sampel siswa karena beberapa sekolah tidak mau
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner dengan alasan fokus ujian.
C. Saran
Berikut ini dikemukakan saran-saran bagi pihak-pihak yang terkait sesuai
dengan hasil penelitian
1. Pihak Sekolah/Guru Pembimbing
Berdasarkan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa masih ada
beberapa siswa yang memiliki kematangan karier yang rendah meski
semua aspek berada dalam kategori tinggi, serta ditemukan item yang
memiliki nilai paling rendah. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh pihak
sekolah diantaranya:
a. Alangkah baiknya sekolah memiliki guru bimbingan dan konseling,
supaya peserta didik mendapatkan layanan dan bimbingan sesuai
dengan kebutuhan siswa di sekolah.
b. Apabila tidak memiliki guru pembimbing di sekolah, setidaknya wali
kelas dibekali kemampuan dalam memberikan layanan bimbingan,
sehingga mampu mengatasi permasalahan siswa yang terjadi di
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2. Siswa SMK 1 Linggang Bigung
Untuk siswa SMK 1 Linggang Bigung maupun siswa pada sekolah
lainnya,alangkah baiknya para siswa lebih terbuka dalam mengisi
kuesioner, karena penelitian yang dilakukan juga bermanfaat bagi siswa
dan sekolah sebagai koreksi ataupun masukan agar pelayanan bimbingan
dapat berjalan lebih baik lagi.
3. Peneliti lain
a. Meninjau kuesioner dengan teliti terutama dalam penggunaan bahasa
sehingga mudah untuk dipahami.
b. Melakukan triangulasi dengan menggunakan teknik observasi serta
wawancara untuk menguatkan hasil penelitian.
c. Menentukan tempat dan waktu penelitian secara tepat, agar tidak
memakan waktu yang lama dan mudah dijangkau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Rineka Cipta, Jakarta.
Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. (2007). Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Furchan, Arief H. (2011). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Gonzalez, Manuel Alvarez (2008). Career Maturity: A Priority for
Secondary Education.Electronic Journal of Research in
Educational Psychologi (No. 16 Vol. 6 (3). 2008).p. 749-772.
Manrihu, Mohamad Thayeb. (1988). Pengantar Bimbingan dan Konseling
Karir. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
Powel, Darrell F and Luzzo, Darell Anthony. (1998). Evaluating Factors
Associated with the Career Maturity of High School Student. The
Career Development Qarterly (Vol. 47 Iss. 2 Desember 1998).p.
145
Prayitno & Amti, Erman.(2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta.
Smedley, et. al. (2003). Differences in Career Maturity among
Adjudicated and Nonadjudicated Male Student with and without
Disabilities. Journal of Employment Counceling (September 01,
2003).p. 110.
Student Counseling Services, Illinois State University. (2005) An equal
Opportunity/Affirmative Action University Encouraging
Diversity.Diakses(Http.//www.counseling.ilstu.edu/careerdecison
handout.shtml). pada tanggal 30 mei 2016.
Sukardi, Dewa Ketut. (1987). Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sugiyono, (2010).Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, (2009).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, R &D. Bandung: CV. Alfabeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Suwi Wahyu, Utami. (2012). Peningkatan Kematangan Karier Melalui
Konseling Kelompok pada Siswa Kelas X Akuntansi SMK
Muhammadiyah 1 Yogyakarta. S1 thesis, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Winkel, W.S dan M.M. Sri Hastuti. (2010). Bimbingan dan konseling di
Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
Zunker, Vernon G. (1986).Career Conseling, Aplied Concept of Live
Planning (Second Edition). Belmont: California
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
II Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
KUESIONER SISWA
A. Identitas
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
B. Pengantar
Adik-adik terkasih,
Pada kesempatan ini saya mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan
jujur, teliti, dan sesuai dengan pengalaman masing-masing. Adapun tujuan dari pengisian
kuesioner ini untuk mengetahui tingkat kematangan karier adik-adik. Atas kesediaannya
mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
C. Petunjuk Pengisian
1. Berikan tanda centang (√) pada salah satu kolom alternative jawaban.
2. Jawablah dengan tepat setiap pertanyaan yang sesuai dengan kondisi diri anda sekarang.
3. Jawablah menurut reaksi anda yang pertama kali muncul, ketika anda selesai membaca
setiap pernyataan.
4. Pernyataan-pernyataan yang muncul bukan test intellegensi, melainkan bertujuan hanya
untuk mengukur kematangan karier anda.
Alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
KS : Kurang Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Instrumen Kematangan Karier
No. Pernyataan Alternatif jawaban
SS S KS STS 1. Saya sudah mengetahui pekerjaan yang
cocok/sesuai buat saya kedepan.
2. Saya sudah mulai menyiapkan persyaratan yang dibutuhkan di dunia kerja, baik itu secara nilai akademik maupun pribadi saya.
3. Saya harus memahami prosedur dan standar kerja, supaya saya dapat bekerja secara optimal.
4. Saya membuat suatu keputusan karier, tanpa perlu memikirkan berbagai pertimbangan.
5. Ketika saya sudah terjun ke dunia kerja dan mendapatkan teguran, saya akan menerima dan meningkatkan kualitas bekerja dengan maksimal.
6. Saya mulai menyiapkan sedikit demi sedikit hal yang mungkin diperlukan pada saat saya bekerja.
7. Saya menyadari jurusan yang saya tekuni dibangku sekolah saat ini untuk persiapan memasuki dunia kerja.
8. Saya mulai mengumpulkan informasi pekerjaan sesuai jurusan saya.
9. Saya sudah mulai mempersiapkan surat lamaran pekerjaan.
10. Saya kurang yakin dengan jurusan yang dipilih akan secepatnya memperoleh pekerjaan setelah lulus sekolah.
11. Saya siap bersaing dalam mencari pekerjaan setelah lulus sekolah.
12. Orang tua saya kurang mendukung pilihan pekerjaan yang saya pilih saat ini.
13. Saya senang mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan jurusan saya, seperti seminar, job fair, dll.
14. Saya kurang membaca sumber (Koran, artikel, dll) untuk mengetahui informasi mengenai pekerjaan.
15. Saya tertarik melihat situs-situs web dan membaca buku sesuai dengan jurusan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
16. Saya belum mengetahui masa depan jurusan yang saya pilih saat ini.
17. Saya merasa terbantu dengan melihat langsung aktifitas orang bekerja dalam jabatan/bidangnya.
18. Saya sadar akan diperhadapkan dengan berbagai tantangan-tantangan dalam memasuki dunia kerja.
19. Saya mengetahui tingkat kemampuan saya yang harus ditingkatkan dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
20. Saya menyadari kemampuan/keahlian yang saya miliki perlu dipertimbangkan dalam memilih pekerjaan dimasa depan.
21. Saya mempertimbangkan bidang atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan diri dan jurusan yang saya tempuh.
22. Saya kurang percaya diri dalam membuat keputusan
23. Keputusan yang saya ambil berdasarkan orang lain bukan dari diri sendiri.
24. Saya suka mengambil keputusan secara tiba-tiba tanpa berpikir lebih panjang.
25. Saya yakin setelah lulus ada berbagai macam tawaran alternatif bidang pekerjaan yang saya inginkan.
26. Saya optimis dengan kemampuan yang saya miliki saat ini mempermudah saya memasuki dunia kerja (mendapat pekerjaan yang baik).
27. Saya sampai saat ini masih ragu-ragu dengan jurusan yang saya pilih, tepat/tidak untuk masa depan saya.
28. Saya merasa cemas dengan jurusan studi saya dalam melanjutkan karier saya kedepan.
29. Saya berusaha mencari informasi pekerjaan dengan orang yang sudah punya pengalaman kerja.
30. Saya lebih aktif bertanya kepada orang yang lebih berpengalaman mengenai bidang pekerjaan.
31. Saya merasa orang yang sudah bekerja belum tentu berpengalaman dibidang kerjanya.
32. Saya merasa orang yang sudah memiliki pekerjaan bisa saja memberikan informasi yang kurang tepat.
33. Saya mampu menetapkan pilihan pekerjaan tanpa bantuan orang lain.
34. Bagi saya menanamkan etika yang baik sejak dini sangat bermanfaat ketika saya terjun ke dunia kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
35. Penting bagi saya ketika memasuki dunia kerja membangun relasi yang baik dengan rekan kerja
36. Bekerja sendiri dalam sebuah tim lebih baik dibandingkan mendapat bantuan dari tim kerja.
37. Saya mengetahui keunggulan-keunggulan dari jurusan yang saya tempuh bagi karier saya kedepan.
38. Saya belum mengetahui keterampilan apa saja yang harus saya kuasai ketika di dunia kerja.
39. Saya sadar bahwa nilai akademik mempengaruhi ketika saya melamar pekerjaan.
40. Saya berpikir bahwa sebelum masuk dunia kerja, tidak memerlukan keahlian (tertentu) khusus.
41. Saya berpikir memiliki potensi tertentu sebelum memasuki dunia kerja sangat penting.
42. Saya terus berusaha mengembangkan keahlian di bidang jurusan yang saya tempuh.
43. Saya menyadari pentingnya tambahan pelajaran (kursus) di luar jam sekolah.
44. Saya memilih jurusan ini, agar mudah mendapatkan pekerjaan yang akan saya inginkan.
45. Saya mempertimbangkan prestasi saya dalam menentukan pilihan pekerjaan mendatang.
46. Saya belum mengetahui alternatif-alternatif pekerjaan lainnya jika saya tidak diterima ditempat pekerjaan yang saya inginkan.
47. Jika saya nanti bekerja saya masih bingung memahami tugas pekerjaan yang sesuai dengan jurusan saya kelak.
48. Saya belum tahu pekerjaan yang cocok dengan jurusan saya saat ini.
49. Jika saya nanti bekerja, saya tidak malu untuk bertanya kepada senior saya.
50. Saya sekedar mempersiapkan diri saja, yang penting melamar pekerjaan dan diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
III Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Correlations
Spearman’s rho
No. item
Parameter uji Hasil hitung
Keputusan
1 Correlation Coefficient .749** Valid Sig. (2-tailed) .000
N 45 2 Correlation Coefficient .502** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 45
3 Correlation Coefficient .634** valid Sig. (2-tailed) .000
N 45 4 Correlation Coefficient .443** valid
Sig. (2-tailed) .002 N 45
5 Correlation Coefficient .688** Valid Sig. (2-tailed) .000
N 45 6 Correlation Coefficient .363* Valid
Sig. (2-tailed) .014 N 45
7 Correlation Coefficient .672** Valid Sig. (2-tailed) .000
N 45 8 Correlation Coefficient .653** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 45
9 Correlation Coefficient .551** Valid Sig. (2-tailed) .000
N 45 10 Correlation Coefficient .213 Tidak valid
Sig. (2-tailed) .160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
N 45 11 Correlation Coefficient .234 Tidak valid
Sig. (2-tailed) .121 N 45
12 Correlation Coefficient .517** Valid Sig. (2-tailed) .000
N 45 13 Correlation Coefficient .719** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 45
14 Correlation Coefficient .467** Valid Sig. (2-tailed) .001
N 45 15 Correlation Coefficient .354* Valid
Sig. (2-tailed) .017 N 45
16 Correlation Coefficient .329* Valid Sig. (2-tailed) .027
N 45 17 Correlation Coefficient .396** Valid Sig. (2-tailed) .007 N 45
18 Correlation Coefficient .511** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
19 Correlation Coefficient .379* Valid Sig. (2-tailed) .010 N 45
20 Correlation Coefficient .227 Tidak valid Sig. (2-tailed) .133 N 45
21 Correlation Coefficient .379* Valid Sig. (2-tailed) .010 N 45
22 Correlation Coefficient .565** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
23 Correlation Coefficient .475** Valid Sig. (2-tailed) .001 N 45
24 Correlation Coefficient .518** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
25 Correlation Coefficient .187 Tidak valid Sig. (2-tailed) .218 N 45
26 Correlation Coefficient .711** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
27 Correlation Coefficient .760** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
28 Correlation Coefficient .755** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
29 Correlation Coefficient .254 Tidak valid Sig. (2-tailed) .092 N 45
30 Correlation Coefficient .240 Tidak valid Sig. (2-tailed) .113 N 45
31 Correlation Coefficient .511** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
32 Correlation Coefficient .606** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
33 Correlation Coefficient .592** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
34 Correlation Coefficient .553** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
35 Correlation Coefficient .672** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
36 Correlation Coefficient .567** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
37 Correlation Coefficient .175 Tidak valid Sig. (2-tailed) .250 N 45
38 Correlation Coefficient .389** Valid Sig. (2-tailed) .008 N 45
39 Correlation Coefficient .485** Valid Sig. (2-tailed) .001 N 45
40 Correlation Coefficient .604** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
41 Correlation Coefficient .596** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
42 Correlation Coefficient .511** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
43 Correlation Coefficient .278 Tidak valid Sig. (2-tailed) .065 N 45
44 Correlation Coefficient .313* Valid Sig. (2-tailed) .036 N 45
45 Correlation Coefficient .310* Valid Sig. (2-tailed) .038 N 45
46 Correlation Coefficient .600** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
47 Correlation Coefficient .695** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
48 Correlation Coefficient .641** Valid Sig. (2-tailed) .000 N 45
49 Correlation Coefficient .260 Tidak valid Sig. (2-tailed) .085 N 45
50 Correlation Coefficient .307* valid Sig. (2-tailed) .040 N 45
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 45 100.0
Excludeda 0 .0
Total 45 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.853 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
IV Tabulasi Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 Abellio Carascalali 2 2 3 2 4 2 4 3 1 4 2 3 2 22 Andronikus 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 23 Ardianto 3 2 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 14 Efristina Agatha 3 1 2 3 4 3 2 1 1 4 3 3 3 15 Febrianus Rio Audrey 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 26 Helmayasia 3 1 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 4 17 Heri Kristianto 2 3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 28 Januarta Normala 3 1 1 3 1 3 2 1 1 4 2 3 3 19 Kristianti Fitri 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2 1 2 4 2
10 Leonardo 2 2 3 3 2 4 4 4 2 4 2 2 2 311 Rico Rinaldi 2 2 2 3 3 2 3 3 1 4 2 2 2 312 Rifanny Setiawan 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 313 Yosdi Yosin 2 2 2 3 4 3 3 3 1 3 1 2 3 314 Yupennalis Samuel 3 3 4 4 2 2 3 3 2 4 2 3 4 215 Adi Naufal Fredian 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 1 3 1 316 Bagus Setiawan 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 217 Baitul Windi Pratiwi 2 2 4 4 2 3 4 3 3 4 2 2 3 318 Chrystian Nanda 3 3 3 4 2 3 4 3 2 4 4 3 2 419 Dominika Delvi Rusmini 3 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 2 320 Eko Saputro 3 2 3 2 3 1 3 3 2 4 3 3 3 221 Fira Savitri 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 322 Helti Ovinarta 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 323 Jeki Jhon 2 3 4 1 3 3 4 3 3 3 4 2 3 224 Lesiana 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 125 Lusiana Devung 4 2 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 126 Mardaliq 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 127 Maria Yesiana 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 328 Marnela 2 2 4 4 3 3 4 3 1 3 2 2 3 329 Martin Kristian 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 230 Muhammad Andi 3 2 3 4 3 3 4 2 1 2 1 3 4 331 Normawati 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 332 Novita Silvia Tirah 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 333 Nuhalisa Windiaty 4 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 134 Oktavianus Bujang 3 2 3 3 3 2 4 2 1 4 1 3 1 335 Raidatul Jannah 2 2 3 3 2 4 4 3 3 4 2 2 2 336 Reko Tampati 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 2 237 Rosalina 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 138 Sahroni 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 339 Sita Safitri 3 3 4 3 2 3 4 2 1 3 4 3 4 340 Suidi 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 241 Tadeus Edi H 3 4 4 3 3 1 4 3 2 4 3 3 3 142 Yesika Alvina Novi Yanti 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 243 Yulius Dodit Steven 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 444 Lolita 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 4 2 4 245 Ronald 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 2 3 3
127 110 145 141 133 128 153 129 91 146 118 126 131 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 343 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 1 33 4 4 4 2 4 4 2 3 3 2 2 2 4 3 3 2 4 3 44 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 42 4 3 1 1 4 4 3 1 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 32 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 3 2 4 2 4 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 33 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 2 3 3 33 3 4 3 4 3 3 3 1 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 23 4 3 3 2 1 4 2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 3 4 33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 4 34 3 3 2 2 4 4 2 3 2 2 2 2 4 4 3 2 3 3 33 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 43 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 3 4 33 3 3 3 4 4 1 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 34 1 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 43 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 4 4 4 2 4 3 2 2 2 2 2 2 4 4 3 2 4 4 44 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 33 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 34 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 43 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 33 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 44 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 2 2 4 4 3 2 2 3 34 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 44 4 2 4 1 3 3 4 3 1 4 4 4 2 3 3 4 4 4 43 3 4 4 1 4 3 3 1 3 3 3 3 4 4 1 3 4 4 44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 33 4 4 4 3 1 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4 44 2 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 33 4 4 3 1 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 42 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 33 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 44 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 44 4 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 2 4 4 3 2 4 3 43 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 44 4 4 4 1 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 4 42 3 2 1 3 1 2 3 3 3 2 4 3 4 3 2 4 2 3 32 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 34 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 34 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 42 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 34 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 34 4 2 4 3 2 1 2 4 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 33 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 1 3
147 148 143 145 115 144 141 128 139 132 128 126 128 161 159 146 126 146 149 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
35 36 37 38 39 40 414 4 2 2 4 3 3 1214 2 1 2 3 3 4 1194 3 1 4 3 2 3 1353 4 2 3 1 3 4 1131 3 2 2 2 2 2 924 4 2 2 2 3 3 1093 2 2 2 3 2 3 1073 1 3 2 1 3 3 1064 3 3 3 2 2 3 1063 2 2 3 3 3 3 1153 3 2 3 3 2 3 1104 3 3 3 3 3 3 1323 4 3 2 2 2 3 1083 2 3 3 4 3 3 1244 4 3 2 4 3 3 1363 2 3 3 3 3 3 1192 2 2 1 2 2 4 1183 2 2 4 4 3 3 1333 4 2 3 3 3 3 1254 3 2 2 4 3 4 1283 3 2 2 3 3 4 1263 3 2 3 3 3 3 1242 3 3 3 3 2 2 1174 3 1 4 1 3 3 1332 4 1 4 3 4 4 1333 4 2 1 1 3 4 1224 3 2 3 3 3 3 1264 3 3 1 4 2 4 1253 3 3 3 4 4 3 1333 3 2 3 3 3 4 1273 3 1 2 3 3 3 1213 3 2 2 3 3 4 1264 3 1 4 4 4 4 1454 3 1 3 4 3 4 1282 2 2 1 3 2 4 1154 4 2 3 4 3 2 1294 3 1 2 2 3 3 1193 2 2 2 3 4 2 1134 2 3 4 4 3 3 1353 3 2 2 4 2 3 1304 3 2 4 4 3 4 1373 3 3 3 2 2 3 1024 3 2 3 4 4 4 1444 3 1 3 4 3 3 1083 3 2 3 3 2 2 111
148 132 93 119 135 127 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related