Download - PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

Transcript
Page 1: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KETOPRAK SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)

BIDANG KEGIATAN : PKM-GT

Disusun oleh :

Siti Nurlaela H34062276 t.a 2006 Jihan Kartika Dewi H34070029 t.a 2007

INSTITUT PERTANIAN BOGOR (IPB) BOGOR

2009

Page 2: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

i

1. Judul Kegiatan : Ketoprak Sebagai Media Sosialisasi Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (X) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan :

a. Nama Lengkap : Siti Nurlaela b. NIM : H34062276 c. Jurusan : Agribisnis d. Institut : Institut Pertanian Bogor (IPB) e. Alamat Rumah / Telp : Jl. Raya Narogong KM. 11 RT 02/RW 008 No.21 Bekasi 17151 / 021 - 82610095 f. Ho. HP : 081932048321 g. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 1 Orang 5. Dosen Pendamping :

a. Nama Lengkap : Etriya, SP. MM b. NIP : 132 310 809 c. Alamat Rumah : Jl. Anyelir Blok C No.12 Alam Sinar Sari

Darmaga Bogor 16680 d. No. Telp / HP : 08121823308

Bogor, April 2009 Menyetujui Ketua Departemen Ketua Pelaksana Agribisnis Kegiatan ( Dr. Nunung Kusnadi ) ( Siti Nurlaela ) NIP. 131 415 082 NIM. H34062276 Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dosen Pendamping ( Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS ) ( Etriya, SP. MM ) NIP. 131 473 999 NIP. 132 310 809

Page 3: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

iii

RINGKASAN

Penduduk Indonesia yang berjumlah sebanyak 228,5 juta jiwa, 37,2 juta jiwa diantaranya tergolong ke dalam masyarakat miskin. Sekitar 63,4% jumlah masyarakat miskin tersebut berada di pedesaan dengan mata pencaharian utama disektor pertanian (sensus BPS 2007).

Dalam upaya mengatasi kemiskinan tersebut, pemerintah mencoba untuk menjalankan program baru yang diberi nama program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). PUAP adalah bagian dari pelaksaaan program PNPM-Mandiri dengan melalui batuan modal usaha dalam menumbuh kembangkan usaha agribisnis sesuai dengan potensi pertanian desa sasaran.

Program yang baru berjalan di tahun 2008 ini, meliputi ruang lingkup identifikasi calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping, sosialisasi PUAP, pendampingan, penyaluran dana, pembinaan dan pengendalian, serta evaluasi dan pelaporan. Namun karena program ini belum lama berjalan, maka kegiatan sosialisasi menjadi sorotan untuk dikaji keefektifannya. Apakah sosialisasi itu berjalan dengan lancar dan tepat sasaran kepada para penerima PUAP? serta sejauh mana keutuhan informasi yang disampaikan oleh pemerintah bisa diterima juga secara utuh oleh pemerintah?

Pemilihan media penyampai pesan sebagai alat sosialisasi program pemerintah ini harus dapat diterima oleh masyarakat penerima PUAP yang notabene berasal dari desa miskin dan terbelakang. Media audio visual (misalnya televisi) memiliki pengaruh yang sangat dahsyat terhadap pembentukan mental masyarakat serta ikut mempengaruhi bahkan menciptakan persepsi, agitasi, propaganda terhadap opini publik. Lewat kekuatan yang dimiliki dalam media audio visual proses "agitasi dan propaganda" dengan cepat mengubah pola pikir serta opini publik, merombak sikap mental dan tatanan masyarakat relatif lebih mudah.

Ketoprak adalah kesenian tradisional milik bangsa yang merupakan pertunjukan drama yang mencakup unsur audio dan visual. Selain itu berbagai pihak yang peduli terhadap budaya bangsa juga terus memperjuangkan keeksistensian dari kesenian ketoprak ini. Pengemasan tampilan ketoprak agar dapat diterima oleh masyarakat, harus direncanakan dengan baik, tema cerita ketoprak yang ditampilkan dapat berisikan mengenai kebijakan pemerintah tentang PUAP, namun tetap tidak menghilangkan roh kesenian daerahnya, seperti penggunaan Bahasa Jawa dan iringan dari lantunan musik-musik gamelan. Selain itu, pemilihan tempat juga harus dipertimbangkan dengan baik, seperti balai desa atau rumah dari tokoh masyarakat yang merupakan tempat berkumpulnya masyarakat. Tema cerita dari kesenian ketoprak yang fleksibel dan mampu menerima perubahan, dapat dikombinasikan sesuai fungsinya, termasuk menggunakannya sebagai media sosialisasi dari program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP).

Page 4: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat,

nikmat dan ridho-Nya sehingga Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis

(PKM-GT) ini dapat diselesaikan.

Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul

Ketoprak Sebagai Media Sosialisasi Program Pengembangan Usaha Agribisnis

Perdesaan (PUAP) merupakan laporan dari pemikiran kreatif penulis yang dikaji dan

analisis berdasarkan data dan fakta.

Terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu

hingga selesainya Gagasan Tertulis ini. ungkapan terima kasih khususnya kepada Ibu

Etriya, selaku pembimbing yang selalu memberikan masukan dan saran selama

penulisan berlangsung.

Penulis menyadari bahwa Gagasan Tertulis ini masih banyak mengandung

kekurangan dan kelemahan. Penulis berharap Gagasan Tertulis yang masih jauh dari

sempurna ini dapat ditindaklanjuti dengan pendekatan dan metode yang lebih baik.

Semoga Gagasan Tertulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membutuhkan.

Kritik dan saran sangat penulis harapkan agar Gagasan Tertulis ini dapat lebih

baik dan sempurna.

Bogor, April 2009

Penulis

Page 5: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul i Lembar Pengesahan ii Ringkasan iii Kata Pengantar iv Daftar Isi v Daftar Tabel vi Daftar Gambar vii I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Permasalahan 2 1.3 Tujuan 3 1.4 Manfaat Bagi Penulis, Pemerintah, dan Masyarakat 3 II TELAAH PUSTAKA 2.1 Definisi Sosialisasi 4 2.2 Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) 4 2.3 Definisi Ketoprak 5 2.4 Definisi Media 5 III METODE PENULISAN 3.1 Metode Penelitian 6 3.2 Metode Analisis Data 6 3.3 Kerangka Operasional Gagasan Tertulis 6 IV ANALISIS dan SINTESIS 4.1 Analisis Masalah

4.1.1 Efektifitas Kegiatan Sosialisasi Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang Dilakukan oleh Pemerintah. 7

4.1.2 Eksistensi Kesenian Ketoprak yang Berkembang di Masyarakat Perdesaan. 9

4.1.3 Penerapan Kesenian Ketoprak Sebagai Media Sosialisasi Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) 11

4.2 Sintesis 12 V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 15 5.2 Saran 15 Daftar Pustaka viii Lampiran ix Daftar Riwayat Hidup x

Page 6: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

vi

DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Persentase Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Berdasarkan Pulau, 2000-2005.............1

Page 7: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Operasional Gagasan Tertulis.....................................................6 Gambar 2 Pementasan Kesenian Ketoprak....................................................................9

Page 8: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki populasi penduduk

yang cukup besar yaitu, 228,5 juta jiwa, namun sebesar 37,2 juta jiwa tergolong

ke dalam masyarakat miskin. Sekitar 63,4% dari jumlah masyarakat miskin

tersebut berada di pedesaan dengan mata pencaharian utama disektor pertanian

(sensus BPS 2007). Penduduk miskin tersebut tersebar di seluruh pulau di

Indonesia, dan yang paling banyak penduduk miskinnya adalah Pulau Jawa.

Tabel. 1 Persentase Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Berdasarkan Pulau,

200-2005 No. Pulau 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Rata-

Rata 1 Sumatera 18.5 18.4 21.8 21.8 21.8 20.0 20.4 2 Jawa 58.0 59.0 56.4 56.9 56.7 57.8 57.5 3 Bali+Nusa

Tenggara 6.9 7.2 6.7 6.6 6.7 6.8 6.8

4 Kalimantan 5.4 4.4 3.8 3.7 3.6 4.2 4.2 5 Sulawesi 6.4 7.3 7.4 7.2 7.2 7.0 7.1 6 Maluku+Papua 4.8 3.8 3.9 3.8 4.1 4.2 4.1 7 Indonesia 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

Sumber : BPS

Untuk itu, pemerintah berusaha untuk menetapkan sebuah kebijakan yang

nantinya diharapkan dapat mengurangi kemiskinan melalui bantuan modal kepada

Gapoktan-Gapoktan yang terdapat di desa miskin atau tertinggal. Kebijakan ini

dikenal sebagai Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP).

Anggaran PUAP untuk tahun 2008 mencapai Rp 1,1 triliun, dengan

perhitungan masing-masing desa yang memiliki gabungan kelompok tani

(gapoktan) atau kelompok tani akan mendapatkan PUAP sebesar Rp 100 juta.

Adapun dana PUAP yang telah cair hingga akhir Februari 2009 lalu kepada

beberapa Gapoktan itu yakni di bidang Ketahanan Pangan sebesar Rp 123,5 Juta,

Holtikultura Rp 63 Juta, kemudian di bidang Peternakan Rp 525 Juta, Perkebunan

Rp 474.230 Ribu, Industri Rumah tangga Pertanian sebesar Rp 11 Juta dan

Bakulan Rp 106 Juta serta usaha lain yang berbasis Pertanian Rp 71 Juta. Jika di

Page 9: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

2

kalkulasikan, jumlah dana PUAP yang telah dicairkan kepada 23 Gapoktan

tersebut berjumlah Rp 1.373.730.000.

Pencairan dana yang cukup besar menimbulkan kekhawatiran apakah

program ini akan berhasil atau bahkan tidak tepat sasaran. Namun terlalu dini

untuk menilai keberhasilan dari program yang baru dijalankan oleh pemerintah

ini. Oleh karena itu identifikasi permasalahan yang dapat dilakukan adalah

pelaksanaan awal dari program tersebut, yaitu sosialisasi.

Penggunaan media sosialisasi yang efektif akan membantu pemerintah

untuk dapat menjalankan program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

(PUAP) mencapai sasaran dan tujuannya. Adapun media yang dinilai memiliki

tingkat perwakilan dari isi pesan yang paling baik adalah media audio-visual

(misalnya televisi). Cara penyampaian pesan dari media audio-visual ini dapat

dikemas dalam bentuk teater, drama dan sinetron. Sementara dari sisi yang lebih

dekat dengan masyarakat yaitu melalui kesenian tradisional (seperti lenong,

ludruk dan ketoprak).

Masih segar dalam ingatan, bagaimana masyarakat berduyun-duyun

menyaksikan pergelaran ketoprak di berbagai daerah, terutama di wilayah

perdesaan. Masih kita ingat pula bagaimana banyak remaja putri tergila-gila

kepada tokoh bambangan atau penonton yang kedanan kepada pemeran andal

seperti Marjiyo, Widayat atau primadona (sripanggung) Marsidah. Itu semua

terjadi karena ketoprak sebagai teater rakyat pada zaman keemasannya memang

benar-benar mampu meyakinkan kepada penontonnya bahwa permainan mereka

di panggung bukan sekadar cerita tetapi merupakan kejadian nyata.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang menjadi

topik pembahasan kajian utama dari gagasan tertulis yang berjudul “Ketoprak

sebagai media sosialisasi program Pengembangan Usaha Agribisnis

Perdesaan (PUAP)” ini adalah adanya kegiatan sosialisai PUAP yang tidak

efektif dan pemilihan media yang efektif untuk kegiatan sosialisai PUAP tersebut.

Dalam menganalisis permasalahan ini, penulis mengkaji mengenai :

Page 10: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

3

1. Sejauhmana keefektifan kegiatan sosialisasi program Pengembangan

Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang dilakukan oleh pemerintah?

2. Bagaimanakah eksistensi kesenian ketoprak yang berkembang di

masyarakat pedesaan?

3. Sejauhmana kesenian ketoprak dapat digunakan sebagai media sosialisasi

program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)?

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan

penulisan program kreativitas mahasiswa gagasan tertulis ini antara lain :

a. Mengidentifikasi keefektifan kegiatan sosialisasi program Pengembangan

Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang dilakukan oleh pemerintah

b. Mengidentifikasi eksistensi kesenian ketoprak yang berkembang di

masyarakat pedesaan

c. Menganalisis peran kesenian ketoprak sebagai media sosialisasi program

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)

1.4 Manfaat Bagi Penulis, Pemerintah, dan Masyarakat

Gagasan tertulis ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, antara lain sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Penulisan gagasan tertulis ini menjadi sarana bagi penulis untuk mengasah

kemampuan menulis sebuah gagasan, mengkritisi permasalahan yang muncul

dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, dan berusaha menemukan solusi

dari permasalahan tersebut.

2. Bagi Pemerintah

Memberikan solusi lain dalam mewujudkan keberhasilan program PUAP

terkait dengan kegiatan sosialisasinya.

3. Bagi Masyarakat

Membuka wawasan masyarakat mengenai program PUAP yang

dilaksanakan pemerintah.

Page 11: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

II TELAAH PUSTAKA

2.1 Definisi Sosialisasi

Sosialisasi adalah suatu proses penyerapan sosial dan budaya oleh seorang

individu dari masyarakatnya (Alvin L. Bertrand, 1980:69).

Proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku

sesuai dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya (St.

Vembriarto, 1982:20).

2.2 Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)

Perdesaan adalah kawasan yang secara komparatif memiliki keunggulan

sumberdaya alam dan kearifan lokal (endogeneous knowledge) khususnya

pertanian dan keanekaragaman hayati.

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan program

pemerintah dalam mengatasi kemiskinan, dengan sasaran petani desa miskin

melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan proses pemberdayaan

masyarakat sebelumnya, dan bertujuan untuk mengembangkan sektor usaha

agribisnis guna meningkatkan tingkat ekonomi di desa tersebut.

Gabungan Kelompok Tani adalah gabungan dari beberapa kelompok tani

yang melakukan usaha agribisnis di atas prinsip kebersamaan dan kemitraan

sehingga mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usahatani bagi

anggotanya dan petani lainnya. (sahyuti, 2008).

Adapun ruang lingkup kegiatan PUAP meliputi:

1. Identifikasi dan penetapan Desa PUAP;

2. Identifikasi dan penetapan GAPOKTAN penerima BLM-PUAP;

3. Pelatihan bagi fasilitator, penyuluh pendamping, pengurus GAPOKTAN;

4. Rekrutmen dan pelatihan bagi PMT;

5. Sosialisasi Kegiatan PUAP;

6. Pendampingan;

7. Penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat;

8. Pembinaan dan Pengendalian; dan

Page 12: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

5

9. Evaluasi dan pelaporan.

(Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 16/Permentan/OT.140/2/2008)

2.3 Definisi Ketoprak

Ketoprak adalah kesenian rakyat yang berbentuk sandiwara atau drama,

ketoprak ini timbulnya pada tahun kurang lebih 1922 pada masa Mangkunegaran.

Sebagai ilustrasi diiringi Gamelan yang berupa lesung,alu,kendang dan seruling,

karena cerita atau pantun-pantunnya merupakan sindirian kepada pemerintah atau

kerajaan maka kesenian ketoprak ini lalu dilarang.

Namun karena kesenian rakyat akhirnya tetap berkembang di daerah

pedesaan atau pesisiran.Setelah sampai di Yogyakarta ketoprak ini disempurnakan

dengan iringan gamelan jawa lengkap dan tema ceritanya mengambil babad

sejarah, cerita rakyat atau kerajaan sendiri. Ketoprak ini dilakukan oleh beberapa

orang menurut keperluan ceritanya. Adapun ciri khas dari ketoprak ini dilakukan

dengan dialog bahasa jawa.

2.4 Definisi Media

MEDIA adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar mengajar terjadi

Media berarti wadah atau sarana.

Dalam bidang komunikasi, istilah media yang sering kita sebut sebenarnya

adalah penyebutan singkat dari media komunikasi. Media komunikasi sangat

berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat. Televisi dan radio adalah

contoh media yang paling sukses menjadi pendorong perubahan.

Audio-visual juga dapat menjadi media komunikasi. Penyebutan audio-

visual sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran dari media tersebut.

Media audiovisual mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari khalayak

sasaran (penonton).

Page 13: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

III METODE PENULISAN

3.1 Metode Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang

dikumpulkan melalui studi pustaka seperti literatur, sumber bacaan yang berkaitan

dengan topik penelitian, dan data dari media elektronik..

3.2 Metode Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif. Data berupa

informasi-informasi yang telah terkumpul dikaitkan dengan fakta-fakta dan teori-

teori yang ada dan selanjutnya dianalisis serta disintesis.

3.3 Kerangka Operasional Gagasan Tertulis

Berikut adalah kerangka operasional dalam menyusun gagasan tertulis ini :

Tingkat pengangguran tinggi PUAP

Kemiskinan Petani di Pedesaan

Sosialisasi PUAP Kurang efektif

Harus ada media sosialisasi

yang tepat

- Dekat dengan masyarakat desa,

- Adanya peran masyarakat, Ketoprak

Gambar 1 Kerangka Operasional Gagasan Tertulis

Page 14: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

IV ANALISIS dan SINTESIS

4.1 Analisis Masalah

Adanya program terbaru pemerintah guna mengatasi peningkatan tingkat

kemiskinan serta penanggulangan pengangguran di perdesaan yang diberi nama

PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan), menarik banyak pihak untuk

mengetahui bagaimana grand design yang disiapkan oleh pemerintah guna

keberhasilan program tersebut. Untuk itu, kegiatan sosialisasi menjadi sangat

penting untuk dikaji keefektifannya.

4.1.1 Efektifitas Kegiatan Sosialisasi Program Pengembangan Usaha

Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang Dilakukan oleh Pemerintah.

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan

terobosan Departemen Pertanian yang telah dibahas sejak bulan Agustus 2007 dan

bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di

wilayah perdesaan. Menurut DR. Ato Suprapto (Kepala Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Pertanian (PSDMP), Depatemen Pertanian, yang juga

ketua pelaksana tim PUAP), ”lokasi PUAP terfokus di 10.000 desa

miskin/tertinggal yang memiliki potensi“. Para petani akan mendapatkan bantuan

modal yang disalurkan melalui gapoktan.

Sebelum diterapkannya, program ini telah melakukan proses sosialisasi ke

desa-desa miskin yang terdapat di Indonesia. Hal ini bertujuan agar, para petani di

perdesaan dapat mengetahui program ini, sehingga mereka dapat mengajukan

rancangan usaha sebagai salah satu syarat seleksi PUAP. Namun, pada

pelaksanaannya, proses sosialisasi tersebut tidak berjalan secara efektif.

Berdasarkan pantauan kompas pada tahun 2008, banyak warga desa yang tidak

mengetahui program ini. Ada yang mendengar, tetapi tidak tahu bagaimana cara

mendaftar dan ke mana mencari informasi, dan ada juga yang baru mendengar

setelah proses seleksi ditutup pada 30 Mei 2008.

Tidak hanya itu, proses sosialisasi program ini pun dilakukan melalui

lembaga-lembaga atas tanpa mengikutsertakan secara langsung gapoktan atau

Page 15: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

8

petani yang tergabung didalamya. Misalnya saja, pada proses sosialisasi PUAP di

NTB yang dilaksanakan Kamis tanggal 17 April 2008 bertempat di Ball Room

Hotel Grand Legi Mataram. Pada sosialisasi ini peserta yang hadir terdiri dari Tim

Pembangunan PUAP Tingkat propinsi, mulai dari Tim pengolah yang terdiri dari

Sekertaris Daerah, Asisten Ekonomi Pembangunan, Kepala BPN, Kepala

Bappeda, Tim pelaksana yang terdiri dari kepala Diperta Tk.I NTB, Dinas

Peternakan, perkebunan, BUKPD, BPTP, serta Biro Perekonomian Sekda propinsi

NTB atau yang mewakili para Bupati se-NTB atau pejabat yang mewakili, Tim

Teknis Kabupaten Kota yang terdiri dari unsur pertanian, peternakan, perkebunan,

Bappeda dan Badan Kantor yang menangani Penyuluh Pertanian, satlak gerbang

mas yang juga menangani program pemberdayaan ekonomi di tingkat perdesaan,

penyedia mitra tani pada masing-masing Kabupaten se-NTB.

Kegiatan sosialisasi PUAP yang terjadi di daerah Jawa Tengah pun tidak

jauh berbeda. Sosialisasi program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan

(PUAP) di Kabupaten Ex Karisidenan Pekalongan dilaksanakan pada 19 mei

2008, meliputi Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang.

Peserta sosialisasi terdiri atas tim pelaksana Kabupaten, TKPKP Kabupaten,

Camat dan Penyelia Mitra Tani (PMT). Sosialisasi dilaksanakan oleh Ketua Tim

Pelaksanan PUAP Pusat Dr. Ir. Ato Suprapto, dan dihadiri pula oleh Inspektur

Jenderal Departemen Pertanian dan Wakil Ketua Komisi IV DPR Ir. Suswono.

Dengan ketidakhadiran gapoktan atau petani di dalam proses sosialisasi

tersebut, akan mengakibatkan penyampaian informasi PUAP kepada petani tidak

dapat tersampaikan secara maksimal, padahal pihak yang sangat terkait dengan

program ini adalah para petani itu sendiri. Informasi mengenai PUAP ini dapat

saja tidak tersampaikan secara utuh. Sehingga, gapoktan tidak dapat mengetahui

secara mendetail informasi yang disampaikan selama proses sosialisasi

berlangsung.

Page 16: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

9

4.1.2 Eksistensi Kesenian Ketoprak yang Berkembang di Masyarakat

Perdesaan.

Ketoprak merupakan drama rakyat Jawa Tengah yang lahir dari hasil

lokakarya ketoprak tahun 1971 di Yogya. Wijaya, pengamat seni tradisi,

mengungkapkan bahwa ketoprak lahir di Bantul. Namun ada pula yang

mengatakan lahir di daerah Wedi Klaten akhir abad 18 (penelitian Kartono

Sartodirdjo dkk). Berdasarkan dua hal tersebut ketoprak disepakati sebagai drama

rakyat Jawa Tengah. Kesenian ini muncul dari ungkapan rasa syukur para petani

atas panen melimpah. Secara berkelompok mereka menabuh lesung (alat

penumbuk padi) dan tiprak (alat pengusir burung). Dari dua alat bunyi itu

kesenian dinamakan ketoprak. Nama diambil dari bunyi thok-thok dan prak-prak.

Diawal abad 19 ketoprak dibawa ke Solo, dipentaskan di pendapa

Wreksodiningrat, seorang bangsawan Kraton Solo. Saat itu, pentas ketoprak

menggunakan cerita sederhana dan iringan instrumen gamelan. Tahun 1924,

muncul kelompok ketoprak kelilingan Langen Budi Wanodya, pentas di daerah

Demangan Yogya. Karena mudah ditirukan, bermunculan grup ketoprak. Hampir

setiap kampung memiliki grup ketoprak. Tahun 1925, format ketoprak berubah

bukan hanya alat musik yang menggunakan biola, beberapa instrumen dan rebana.

Tahun 1925-1926 ini disepakati sebagai periode ketoprak peralihan. Iringan musik

menggunakan seperangkat gamelan dan cerita berkembang bersumber pada

sejarah masa lampau, tata kostum dan tata pentas mulai mengalami kemajuan.

Tahun 1940 ketoprak sangat dikenal masyarakat dampak disiarkan radio

(RRI Yogya) yang semula bernama MAVRO. Tahun 1950-1960 ketoprak

berkembang menjadi primadona pertunjukan masyarakat. Namun tahun 1966-

1969, ketoprak mati akibat pergolakan politik di Indonesia. Mulai tahun 1970,

ketoprak dibangkitkan lagi oleh pemerintah Orde Baru lewat institusi militer

Kodim, Korem dan Kodam. Tahun 1990 muncul ketoprak plesetan (humor) di

Yogya. Dengan menggunakan pola baru membuat ketoprak kembali berubah,

karena banyak mengadopsi idiom-idiom teater modern yang diolah dan dikemas

dalam sebuah pentas ketoprak.

Page 17: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

10

Gambar 2. Pementasan Kesenian Ketoprak

Sucipto Hadi Purnomo, menuturkan ketoprak di Pati saat ini boleh

dibilang masih sangat survive. "Di Pati ada 35 grup ketoprak. Sekitar 10 laris

tanggapan. Ketoprak Bakaran misalnya, setahun bisa pentas 150-an kali”. Paparan

itu adalah hasil penelitian terhadap Ketoprak Bakaran dalam tesis "Ketoprak Pati

Tak Mati-mati" di program S2 Pendidikan Seni Program Pascasarjana Unnes.

Selain itu, menurut Widayat dalam Ketoprak Orde Baru (FKY 1997),

mampu berkembang seiring perkembangan zaman dan teknologi, karena ketoprak

memang lentur, luwes dan adaptif. Bahkan ketoprak selalu terbuka terhadap

pengaruh konsep seni dari luar ketoprak. Hal itu terlihat jelas dari sejarah

perkembangan ketoprak yang terus berkembang, dari ketoprak lesung, ketoprak

ongkek, ketoprak pendapan, sampai ketoprak panggung (tobong). Dalam kaitan

teknologi komunikasi, ketoprak juga bisa beradaptasi dengan teknologi audio,

sehingga mulai 1937/1938, ketoprak sudah mengudara lewat radio (RRI)

Yogyakarta, yang dipelopori grup ketoprak Krido Raharjo pimpinan Ki

Cokrojiyo. Mulai 1972, ketoprak juga bisa tampil secara audio-visual lewat TVRI.

Hal senada dikemukakan oleh Bondan Nusantara selaku praktisi seni ketoprak.

Bahwa ketoprak memiliki keluwesan dan kelenturan menerima berbagai

perubahan, termasuk menghilangkan unsur yang sudah tidak sesuai dan

menambah unsur yang dianggap sesuai dengan perkembangan sosio-kulturalnya.

Karena itu ketoprak mampu bertahan hidup. Hal itu berbeda dengan wayang wong

dan ludruk, yang perkembangannya agak tersendat, karena kurang mampu

beradaptasi dengan perubahan zaman lingkungannya.

Kesenian ketoprak ini masih diminati oleh masyarakat. Bahkan tidak

hanya orang tua, kesadaran akan keberadaan ketoprak sebagai kesenian khas

Indonesia pun masih menjadi upaya pelestarian yang dilakukan oleh pemuda. Hal

Page 18: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

11

ini dapat menggambarkan bahwa eksistensi dari kesenian ketoprak ini masih

dirasakan masyarakat.

4.1.3 Penerapan Kesenian Ketoprak Sebagai Media Sosialisasi Program

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)

Ketoprak merupakan kesenian asal Jawa Tengah yang disajikan dalam

bentuk drama dan diiringi oleh musik-musik gamelan khas Jawa. Dahulu cerita

drama yang disampaikan ketoprak sering kali berisikan tentang ungkapan syukur

petani. Namun seiring perkembangannya cerita drama ketoprak pun merambah

menjadi kisah-kisah mengenai problem sosial yang dihadapi oleh masyarakat.

Ketoprak merupakan kesenian yang fleksibel dan mudah menerima perubahan,

selain itu kesenian ini dekat dengan masyarakat desa (khususnya Jawa) dengan

alunan musik gamelannya.

Penyampaian pesan yang dilakukan melalui penampilan kesenian ketoprak

bersifat audio-visual. Dalam arti, pengemasan penampilan kesenian ketoprak

melalui drama akan memvisualisasikan cerita-cerita yang akan disampaikan oleh

sutradara ketoprak, serta di dukung oleh dialog-dialog dan alunan musik yang

akan dinikmati oleh indra pendengaran penontonnya.

Media audio visual (misalnya televisi) memiliki pengaruh yang sangat

dahsyat terhadap pembentukan mental masyarakat serta ikut mempengaruhi

bahkan menciptakan persepsi, agitasi, propaganda terhadap opini publik. Lewat

kekuatan yang dimiliki dalam media audio visual proses "agitasi dan propaganda"

dengan cepat mengubah pola pikir serta opini publik, merombak sikap mental dan

tatanan masyarakat relatif lebih mudah.

Jalaludin Rahmat mengatakan bahwa media televisi mempunyai kekuatan

tersembunyi untuk menggambarkan apa yang terjadi, apa yang penting dalam

berbagai kejadian serta menjelaskan hubungan-hubungan dan makna yang ada di

antara kejadian-kejadian itu. Hal ini karena media audiovisual (televisi)

merupakan media abstraksi tingkat pertama dari sebuah realitas sosial karena

media ini merupakan sajian yang paling mendekati realitas yang sebenarnya

dibanding dengan audio lain (radio dan buku misalnya).

Page 19: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

12

Erat kaitannya dengan program Pengembangan Usaha Agribisnis

Perdesaan (PUAP) yang sedang dijalankan oleh pemerintah, keefektifan media

sebagai alat sosialisasi program pemerintah sangat diperlukan agar petani di

perdesaan tertarik untuk berpartisipasi dalam menyukseskan program yang

bertujuan untuk menurunkan tingkat kemiskinan di perdesaan tersebut. Kriteria

masyarakat desa calon penerima PUAP yang miskin dan terpencil tentu akan

memiliki banyak kendala untuk mengakses televisi sebagai media elektronik. Jadi,

dibutuhkan media audio-visual yang dapat diterima masyarakat desa, seperti

ketoprak.

4.2 Sintesis

Selama perjalanannya yang dimulai tahun 2008, program PUAP

(Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan) belum dapat menunjukan bahwa

program ini dapat dinyatakan berhasil atau tidak. Namun kegiatan sosialisasi

PUAP yang telah dijalankan di beberapa daerah dirasa kurang efektif atau bahkan

kurang tepat sasaran.

Pentingnya program PUAP ini berjalan, karena berdasarkan sasaran PUAP

yang dipaparkan dalam Pedoman Umum adalah berkembangnya usaha agribisnis

di 10.000 desa miskin dan tertinggal, berkembangnya 10.000 Gapoktan, dan

meningkatkan kesejahteraan rumah tangga miskin, petani skala kecil dan buruh.

Dengan demikian jika PUAP ini berhasil maka tingkat kemiskinan di perdesaan

akan menurun dan kesejahteraan rakyat pun akan meningkat.

Kesenian ketoprak yang dalam penampilannya bersifat audio-visual,

menjadi suatu media lain yang dinilai efektif sebagai media sosialisasi program

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP). Hal ini disebabkan oleh

keefektifan media audio-visual seperti televisi yang sangat baik dalam proses

penyampaian pesan. Selain itu kedekatan dan aksesibilitas masyarakat desa yang

relatif mudah terhadap kesenian ketoprak, membuat media sosialisasi ini lebih

mudah diterima dan digemari oleh masyarakat.

Dalam praktiknya kesenian ketoprak dapat ditampilkan di tempat-tempat

yang sering digunakan masyarakat desa untuk menghabiskan waktunya,

Page 20: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

13

contohnya balai desa, kantor kelurahan, rumah kepala dusun. Adapun kandungan

cerita dari penampilan ketoprak ini dapat berisikan mengenai materi-materi dari

program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yang

dikombinasikan dengan peran-peran tokoh Jawa yang dekat dengan masyarakat.

Cerita ini juga dapat dikemas dengan komedi-komedi rakyat yang khas dengan

ketoprak. Sentuhan irama dari iringan musik gamelan, menjadi ciri khas kesenian

ketoprak yang harus tetap ditampilkan.

Berdasarkan penelitian Merei (1949) mengenai peran sosial, butuh

minimal tiga kali pertemuan atau lebih maka suatu kelompok akan membentuk

tradisi. Begitu pun dalam sosialisasi PUAP ini harus dilakukan secara bertahap

(dibuat sesi berdasarkan informasi yang akan disampaikan dalam sosialisasi), hal

ini juga dapat menumbuhkan rasa penasaran bagi masyarakat desa (petani) dan

intensitas dalam berkelompok pun semakin tinggi. Misalnya:

o Sesi I : Pengenalan umum mengenai program PUAP berupa sosialisai

program, tujuan, sasaran dan prosedur.

Contoh cerita : Seorang raja yang terkenal bijaksana berasal dari Kerajaan

Bojonegoro, memerintahkan kepada pengawal memantau rakyatnya yang

berada di desa terpencil, dan ternyata masih terdapat rakyat miskin disana.

Singkat cerita, pemerintah memerintahkan kembali pengawalnya untuk

mengundang rakyat miskin tersebut, dan menawarkan program PUAP dan

kemudian dipaparkan tujuan, sasaran dan prosedurnya.

o Sesi II : Sosialisasi petunjuk teknis dari pengembangan dan pengelolaan

usaha agribisnis

o Sesi III : Sosialisasi proses pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

Dari tiap sesi pertunjukan ketoprak ini, materi-materi yang perlu

disampaikan pemerintah kepada penerima PUAP tetap diadaptasikan dengan

pakem-pakem ketoprak, antara lain: unggah-ungguh atau etika perilaku,

dramaturgi, dan tembang dalam pentasnya.

Pertunjukan kesenian sekaligus sosialisasi program pemerintah yang

berkaitan dengan pertanian ini, juga harus tetap memperhatikan partisipasi aktif

dari masyarakat ataupun petaninya sendiri, misalnya para pemain peran ataupun

Page 21: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

14

alat musik yang tampil dalam pagelaran ketoprak tersebut berasal dari masyarakat

desa yang diseleksi ataupun dilatih sebelumnya. Dengan adanya partisipasi yang

tinggi dari masyarakat sekitar dan kedekatan media yang dipilih akan lebih

mampu menciptakan sense of belonging dari masyarakat desa.

Walaupun kesenian tradisional tiap daerah berbeda, namun pemilihan

media sosialisasi PUAP yang bersifat audio-visual dan berasal dari ketertarikan

minat masyarakat (seperti budaya) dapat diterapkan diberbagai daerah yang

memiliki kesenian tradisional lain, dan kegiatan tersebut secara tidak langsung

akan tetap melestarikan kesenian ketoprak yang merupakan kekayaan dari

keragaman budaya Indonesia.

Page 22: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kegiatan sosialisasi dari program Pengembangan Usaha Agribisnis

Perdesaan (PUAP) merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh

pemerintah untuk menjalankan program tersebut. Selain itu informasi mengenai

petunjuk teknis harus disampaikan kepada penerima PUAP secara utuh dan tepat

sasaran. Namun dalam perjalannya dari tahun 2008, sosialisasi PUAP yang

dilakukan oleh pemerintah belum tepat sasaran, seperti contoh kasus sosialisasi

yang dilakukan di NTB.

Dengan berbagai alasan, eksistensi dari kesenian ketoprak di tanah Jawa

masih cukup diminati, baik dengan alasan kesukaan akan pertunjukan ketoprak

sampai kesadaran bahwa kesenian daerah tersebut harus dilestarikan.

Kedekatan ketoprak dengan masyarakat perdesaan secara psikologis,

membuatnya mudah masuk dan diterima oleh masyarakat desa (khususnya petani).

Pemilihan kesenian ketoprak sebagai media sosialisasi PUAP dapat menjadi

alternatif efektif bagi pemerintah. Selain itu dengan pemberdayaan media ini,

berarti pemerintah juga telah melestarikan budaya khas milik bangsa, yaitu

ketoprak.

5.2 Saran

Adapun saran yang kami ajukan adalah untuk pemerintah sebagai

pengambil kebijakan dalam keberhasilan program PUAP ini. Pemilihan media

sosialisasi dengan ketoprak dapat menjadi alternatif pemerintah dalam melakukan

sosialisasi. Tema cerita ketoprak yang ditampilkan dapat berisikan mengenai

kebijakan pemerintah tentang PUAP, namun tetap tidak menghilangkan roh

kesenian daerahnya, seperti penggunaan Bahasa Jawa dan iringan dari lantunan

musik-musik gamelan. Selain itu, pemilihan tempat juga harus dipertimbangkan

dengan baik, seperti balai desa atau rumah dari tokoh masyarakat yang merupakan

tempat berkumpulnya masyarakat.

Page 23: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

viii

DAFTAR PUSTAKA

Administrator . 2008. Sosialisasi Puap Untuk Kabupaten Wilayah Ex Karisidenan

Pekalongan.

http://jateng.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&i

d=236&Itemid=26. [28 Maret 2009]

Anonim. 2007. Bantu Desa Miskin, Deptan Gulirkan Dana PUAP.

http://www.kapanlagi.com/h/0000186017.html. [28 Maret 2009]

Anonim. 2009. Dana PUAP Terus Bergulir, 7 Gapoktan Tunggu Verifikasi.

http://202.152.33.84/new/index.php. [28 Maret 2009]

Anonim. 2008. Ketoprak Mampu Sesuaikan Tuntutan Zaman.

http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=195136&actmenu=40 [30 Maret 2009]

Budhiarto, J. 2008. KESENIAN ’KETOPRAK MATARAM’ PERLU

DILESTARIKAN ; Terkandung Nilai Etika, Estetika dan Sosio-Religi.

http://njowo.multiply.com/reviews/item/71. [30 Maret 2009].

Departemen Pertanian. 2008. Pedoman Umum. Deptan. Jakarta

Permana, A. 2007. Menarik Anak Muda ke Panggung Ketoprak.

http://www.suaramerdeka.com/harian/0711/17/x_nas.html [30 Maret 2009]

Salamun. 1994. Sosialisasi pada Perkampungan yang Miskin di Kota Yogyakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Yogyakarta.

Yunita, S. 2006. Ketoprak Lawak, Cerita Boleh Pakem tapi Penuh Kreativitas.

F:\journal\item\24\Ketoprak_Lawak_Cerita_Boleh_Pakem_tapi_Penuh_Kreativ

itas. [30 Maret 2009].

Page 24: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

x

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama : Siti Nurlaela

NIM : H34062276

Fakultas/Dept/Semester : Ekonomi dan Manajemen/Agribisnis/6

Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 2 maret 1988

Alamat Asal : Jl. Raya Narogong KM. 11 RT002 / RW008 No.21

Bekasi 17151

Alamat Bogor : Andhika House, Jl. Babakan Tengah No.18

Dramaga-Bogor

No. Handphone : 0819 320 48 321

Alamat E-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Layung Sari 1994-2000

2. Mts Al-Muhtadin 2000-2003

3. SMAN 2 Bekasi 2003-2006

4. Institut Pertanian Bogor 2006-Sekarang

Pengalaman Organisasi :

1. Bendahara Infokom Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tingkat Persiapan

Bersama, 2006/2007.

2. Anggota Paguyuban Abang-Mpok Kota Bekasi, 2006-Sekarang.

3. Anggota Keluarga Mahasiswa Bekasi (Kemsi) IPB, 2007-Sekarang.

4. Anggota Forum Silaturahmi Alumni 165 (Fosma) Bekasi, 2007-Sekarang.

5. Anggota Departemen Budaya, Olahraga, dan Seni (BOS) Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Manajemen, 2007/2008.

6. Koordinator Marketing Community Of Art, Sport, and culTure (COAST) IPB,

2008.

7. Anggota Himpunan Mahasiswa Peminat Agribisnis (HIPMA), 2008-Sekarang.

Page 25: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

xi

8. Bendahara Infokom Himpunan Mahasiswa Peminat Agribisnis (HIPMA), 2009-

Sekarang

Prestasi :

1. Pemenang Gadis Sampul Majalah “MUSLIMAH”, Juli 2003.

2. Juara I Membaca Puisi Islami Antar Pondok Pesantren Se-Kota Bekasi, 2004.

3. Juara Harapan II Lomba Fashion Show Busana Muslim Kontemporer Se-Kota

Bekasi, 2004.

4. Model Kalender Muslim, 2004.

5. Juara III Ajang Be A Model Muslim Aneka Yess! Kota Bogor, 2005.

6. Finalis Abang-Mpok Kota Bekasi 2006.

7. Juara I Lomba Tari Tradisional Sportakuler IPB, 2007.

8. Anggota dari Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan yang dibiayai oleh

DIKTI dengan Judul Proposal “Pengembangan Produk Jajanan Sehat DARA

CANDY Sebagai Anti Kanker” Tahun 2008.

Anggota Pelaksana

Nama : Jihan Kartika Dewi

NIM : H34070029

Fakultas/Dept/Semester : Ekonomi dan Manajemen/Agribisnis/4

Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 21 Desember 1989

Alamat : Sindang Rasa RT 03/06 No. 327

No. Handphone : 085692725344

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Sindang Rasa 1995-2001

2. SMPN 4 Bogor 2001-2004

3. SMAN 5 Bogor 2004-2007

4. Institut Pertanian Bogor 2007-Sekarang

Page 26: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KETOPRAK …blog.ub.ac.id/hanoemturshina/files/2011/03/bwt-tgas-mdl-21.pdf · calon penerima PUAP, pelatihan dan pengrekrutan penyuluh dan pendamping,

xii

Pengalaman Organisasi :

1. Pramuka Penggalang SMPN 4 Bogor, Tahun 2002

2. Anggota OSIS SMPN Bogor, Tahun 2003/2004

3. Anggota OSIS SMAN 5 Bogor, Tahun 2005/2006

Prestasi :

1. Juara Umum SMPN 4 Bogor

2. Juara III Baca Puisi

3. Juara III Siswa Teladan

4. Peserta Olimpiade Matematika

5. Juara I Pramuka Penggalang