Revisi Mdl 2 17 Bab 3-5

download Revisi Mdl 2 17 Bab 3-5

of 45

Transcript of Revisi Mdl 2 17 Bab 3-5

MODUL 2 BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Diagram Alir Praktikum 3.1.1 Diagram Alir Praktikum Analisa Postur KerjaMulai

APK DAN BIOMEKANIKA

Identifikasi Masalah

Studi Literatur Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Perhitungan REBA

Perhitungan RULA

Perhitungan OWAS

Analisis dan Pembahasan

Usulan Perbaikan Postur kerja

Perhitungan REBA

Perhitungan RULA

Perhitungan OWAS

Analisis dan Pembahasan Perbaikan Postur Kerja

Kesimpulan dan saran

SELESAI

Gambar 3.1 Diagram Alir Praktikum APK Sumber: Pengolahan Data

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

49

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

3.1.2 Diagram Alir Praktikum Biomekanika IMulai

Studi Literatur

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Perhitungan RWL

Perhitungan LI

Analisis dan Pembahasan

Usulan Perbaikan Postur Kerja

Analisis dan Pembahasan Perbaikan RWL

Analisis dan Pembahasan Perbaikan LI

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Praktikum Biomekanik I Sumber: Pengolahan Data

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

50

MODUL 2 3.1.3 Diagram Alir Praktikum Biomekanika IIMulai

APK DAN BIOMEKANIKA

Studi Literatur

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Pengukuran dengan Hand Grip

Pengukuran dengan Pull Back Strength

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Praktikum Biomekanik I Sumber: Pengolahan Data

3.2 Peralatan Praktikum Pada poin-poin dibawah ini akan diuraikan alat yang digunakan pada tiap praktikum mulai dari analisa perancangan kerja, biomekanika I dan biomekanika II. 3.2.1 Peralatan Praktikum Analisa Postur Kerja Peralatan yang digunakan dalam praktikum Analisa Postur Kerja antara lain: 1. Lembar pengamatan RULA 2. Lembar pengamatan REBA 3. Lembar Pengamatan OWAS 4. Alat ukur (penggaris dan meteran) 5. Alat tulis 6. Kamera atau handycam

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

51

MODUL 2 3.2.2 Peralatan Praktikum Biomekanika I

APK DAN BIOMEKANIKA

Peralatan yang digunakan dalam praktikum Biomekanika I antara lain: 1. Lembar pengamatan RWL 2. Alat ukur 3. Alat sudut ukur 4. Alat ukur berat 5. Alat tulis 6. Kamera atau handycam 3.2.3 Peralatan Praktikum Biomekanika II Peralatan yang digunakan dalam praktikum Biomekanika II antara lain: 1. Lembar pengamatan kekuatan genggam 2. Lembar pengamatan kekuatan atrik 3. Digital Hand Grip Dynamometer 4. Digital Pull Back Dynamometer 5. Kursi 6. Alat ukur (penggaris atau meteran) 7. Alat tulis 3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum Pada praktikum analisa postur kerja dan biomekanika ini, pengamatan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pengamatan untuk praktikum analisa postur kerja dan biomekanika I yang dilakukan diluar laboratorium serta pengamatan untuk praktikum biomekanika II yang dilakukan di dalam laboratorium. 3.3.1 Prosedur Pelaksanaan Praktikum Analisa Postur Kerja Prosedur pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan berupa lembar pengamatan RULA, REBA, dan OWAS serta alat tulis 2. Tiap eklompok mengobservasi pekerjaan yang ada di lapangan 3. Merekam aktivitas kerja 4. Melaksanakan pengamatan terhadap objek melalui video 5. Mencatat hasil pengamatan dalam lembar pengamatan RULA, REBA, dan OWAS 6. Melakukan perhitungan RULA, REBA, dan OWAS 7. Membuat lapiran praktikum, analisis data, dan perbaikan sistem kerja

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

52

MODUL 2 3.3.2 Prosedur Pelaksanaan Praktikum Biomekanika I Prosedur pelaksanaan praktikum ini adalah sebaga berikut:

APK DAN BIOMEKANIKA

1. Memepersiapkan peralatan yang diperlukan berupa lembar pengamatan RWL dan LI serta alat tulis 2. Tiap kelompok mengobservasi pekerjaan yang ada di lapangan 3. Merekam aktivitas kerja 4. Melaksanakan pengamatan terhadap objek melalui video 5. Mencatat hasil pengamatan dalam lembar pengamatan RWL dan LI 6. Melakukan perhitungan RWL dan LI di awal dan akhir pengamatan 7. Membuat lapiran praktikum, analisis data, dan perbaikan sistem kerja 3.3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum Biomekanika II Untuk Hand Grip Test, prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan dan lembar pengamatan serta alat tulis 2. Tiga dari anggota kelompok melakukan pengukuran kekuatan genggam dengan digitall hand grip dynamometer, pengukuran dilakukan dalam enam posisi tubuh yang berbeda dan tiga variasi ukuran diameter denggam dengan replikasi sebanyak tiga kali per kombinasi posisi 3. Mencatat hasil pengukuran dalam lembar pengamatan Sedangkan untuk Pull Back Strength Test, prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan dan lembar pengamatan serta alat tulis 2. Tiga dari anggota kelompok emlakukan pengukuran kekuatan tarikan dengan digital pull back strength dynamometer. Pengukuran dilakukan dalam tiga posisi tubuh yang berbeda dan dengan replikasi sebanyak tiga kali per posisi. 3. Mencatat hasil pengukuran dalam lembar pengamatan

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

53

MODUL 2 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data

APK DAN BIOMEKANIKA

Data yang digunakan adalah video pengangkatan beras yang digunakan untuk praktikum analisis postur kerja dan biomekanika I serta data kekuatan genggam serta kekuatan tarik praktikan untuk praktikum biomekanika II. 4.1.1 Pengumpulan Data APK Praktikum analisis postur kerja adalah dengan mengamati video pengangkatan beras seberat 10 kg dengan menganalisis sudut pada tangan dan punggung saat berjalan mengangkat beras. Berikut ini adalah gambar untuk pengamatan postur kerja:

Gambar 4.1 Analisa Postur Kerja Saat Berjalan Sumber: Pengamatan Langsung

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

54

MODUL 2 4.1.2 Pengumpulan Data Biomekanika I

APK DAN BIOMEKANIKA

Praktikum biomekanika I adalah dengan mengamati video pengangkatan beras seberat 10 kg dengan menganalisis gambar pada saat awal mengambil beras (origin) dan saat akhir peletakkan beras (destination). Berikut ini adalah gambar untuk pengamatan biomekanika I:

Gambar 4.2 Pengangkatan Beras (Origin) Sumber: Pengamatan Langsung Tabel 4.1 Variabel Pengangkatan Beras (Origin)

Object weight (kg) 10

Hand Location H 30 V 0

Asymmetry (degrees) 0

Period (hours) P

Freq F

Handle C Poor

Sumber: Pengolahan Data

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

55

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

Gambar 4.3 Peletakan Beras (Destination) Sumber: Pengamatan Langsung Tabel 4.1 Variabel Peletakan Beras (Destination)

Object weight (kg) 10

Hand Location H 42 V 0

Asymmetry (degrees) 0

Period (hours) P

Freq F

Handle C Poor

Sumber: Pengolahan Data

4.1.3 Pengumpulan Data Biomekanika II Berikut ini adalah data yang dikumpulkan pada Biomekanika II 1. Data Kekuatan Genggam Berikut adalah hasil rekapan data kekuatan genggam praktikan Putra dari kelompok 17 dan kelompok 24. Penelitian kekuatan genggam ini dilakukan dengan alat yaitu Digital Hand Grip Dynamometer. Berikut ini adalah hasil rekapan data kekuatan genggam praktikan putra dari kelompok 17 dan kelompok 24.

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

56

MODUL 2Tabel 4.3 Kekuatan Genggaman Putra

APK DAN BIOMEKANIKA

Nama Operator Derry

Replikasi 1 2 3 1 2 3 D1

Posisi 1 D2 D3 11 D1

Posisi 2 D2 D3 D1

Posisi 3 D2 D3 7,4 8,6 7,6 D1

Posisi 4 D2 D3 7,3 5,5 6,4

16,4 35,1

15,4 35,8 11,4 16,8 36,3 9,2 9,9 16,9 34,8 17,3 33,2

21,1 31,8 18,9 28,9 19,1 30,9

11,8 38,5 11,5 15,9 35,8 16,5 37,1 11,1 20,3 37,1

Bayu

19.9 19.7 24.2 20.5 22.2 22.4 18.5 21.2 17.7 20.8 19.4 18.5 22.9 21.5 21.9 21.9 19.5 22.2 20 22.4 20.5 20.6 16.2 22.2 22.2 24 20.7 17.8 20.5 19.7 10.4 18.8 20.3 18.1 19.9 20.1

Sumber: Pengolahan Data

Selanjutnya adalah hasil rekapan data kekuatan genggam praktikan putri dari kelompok 17 dan kelompok 24.Tabel 4.4 Kekuatan Genggam Putri

Nama Operator Latifa

Replikasi 1 2 3 1 2 3 D1 9,3 8,9

Posisi 1 D2 24,7 21,8 D3 7,1 6,6 6,3 D1

Posisi 2 D2 D3 7,2 6,2 6,1 D1 11 8,7 9,8

Posisi 3 D2 21,6 21,4 22,4 D3 7,1 4,1 4,6 D1

Posisi 4 D2 D3 3,8 4,6 3,3

10,5 21,7 8,6 9,7 18,0 15,6

10,7 19,6 7,2 7,4 18,0 14,8

13,4 22,2

Triana

20.5 17.9 17.8 17.2 16.4 17.5 18.8 20.5 16.7 15.7 17.4 16.8 16.5 17.5 20.2 17.4 18 18.1 16.1 18.4 14.2 13.8 17.2 15.9 17.6 19.3 20 18.2 18.5 17.8 16.7 19.5 13.9 17.2 19.8 13.9

Sumber: Pengolahan Data

4.1.3.2 Pengumpulan Data Pullback Berikut ini adalah hasil rekapan data Pullback dari kelompok 17 dan kelompok 24 putraTabel 4.5 Rekap Data Pull Back Strength Putra

Tinggi (m) Berat (kg) 1 2 Posisi 1 3 Rata-rata 1 2 Posisi 2 3 Rata-rata 1 2 Posisi 3 3

Nama Operator Derry Barkah 164 168 60 64 19 12 22 24 13 22 18.000 19.333 41 29 54 27 62 41 52.333 32.333 22 35 30 44 32 47

Rata-rata 1 2 Posisi 4 3 Rata-rata 1 2 Posisi 5 3 Rata-rata 1 2 Posisi 6 3 Rata-rata

Nama Operator Derry Barkah 28.000 42.000 31 14 29 20 33 22 31.000 18.667 36 41 38 40 47 50 40.333 43.667 35 22 40 28 44 26 39.667 25.333

Sumber: Pengolahan Data

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

57

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

Berikut ini adalah hasil rekapan data Pullback dari kelompok 17 dan kelompok 24 putri.Tabel 4.6 Rekap Data Pull Back Strength Putri

Tinggi (m) Berat (kg) 1 2 Posisi 1 3 Rata-rata 1 2 Posisi 2 3 Rata-rata 1 2 Posisi 3 3

Nama Operator Tyas Triana 152 158.5 45 60 13 13 13 14 12 11 12.667 12.667 25 22 24 26 13 29 20.667 25.667 22 21 20 24 18 22

Rata-rata 1 2 Posisi 4 3 Rata-rata 1 2 Posisi 5 3 Rata-rata 1 2 Posisi 6 3 Rata-rata

Nama Operator Tyas Triana 20.000 22.333 10 14 11 10 12 11 11.000 11.667 21 27 21 27 21 26 21.000 26.667 17 15 15 10 14 18 15.333 14.333

Sumber: Pengolahan Data

4.2 Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data dilakukan pada tiap praktikum yaitu analisis postur kerja, biomekanika I dan biomekanika II. 4.2.1 Pengolahan dan Analisis Data APK Pengolahan dan analisis data APK dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu dengan metode RULA, REBA dan OWAS. 4.2.1.1 Pengolahan dan Analisis Data Menggunakan Metode RULA Gambar 4.1 menunjukkan kegiatan seseorang dalam mengangkat beras seberat 10 kg dalam posisi berdiri. Analisis dengan menggunakan metode RULA : 1. Analisis Lengan dan Pergelangan Tangan (Grup A) a. Postur Tubuh Lengan Atas (Upper arm) lengan atas membentuk sudut antara 20 dari belakang dan 20 dari depan dengan skor = +1 b. Postur Tubuh Bagian Lengan Bawah (lower arm) lengan bawah membentuk sudut 60-100 dengan skor = +1 c. Postur Tubuh Bagian Pergelangan Tangan (wrist) pergelangan tangan membentuk sudut 0-10 dengan skor +2 d. Putaran Pergelangan Tangan (wrist twist) putaran pergelangan tangan berada di garis tengah dengan skor = +1 LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

58

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

Maka skor untuk Grup A dapat dilihat pada tabel dibawah ini :Tabel 4.7 Wrist postur score table

Upper arm 1 2 3 4 5 6

Lower arm 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

TABEL A (GRUP A) Wrist Posture Score 1 2 3 Wrist twist Wrist twist Wrist twist 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 6 5 6 6 6 6 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9

4 Wrist twist 1 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 7 7 7 7 8 8 9 9 9 9 9

Sumber: Pengolahan Data

Maka nilai skor pada Grup A adalah 2 e. Add muscle use score Jika postur utama dilakukan lebih dari 10 menit atau berulang kali selama 4 kali per menit maka skor = +1, karena postur diatas tidak dilakukan lebih dari 4x per menit maka skor = 0 f. Add Force or load score Berat beras yang digunakan lebih dari sama dengan 10 Kg maka skor = +2 g. Wrist and Arm Score Total skor dari e-g adalah akhir di Tabel C 2. Analisis Leher, Tubuh, dan Kaki (Grup B) a. Postur Leher (Neck Position) besarnya sudut leher menunduk sebesar 0-10 dengan skor = +1 b. Postur Tubuh (Trunk Position) posisi tubuh tegak dengan sudut 0-20 dengan skor = +2 c. Postur Kaki (Legs Position) LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 4 yang selanjutnya digunakan untuk mencari skor

59

MODUL 2 posisi kaki dalam keadaan supported dengan skor = +1 Maka skor Grup B dapat dilihat dari tabel di bawah ini :Tabel 4.8 Trunk Posture Score

APK DAN BIOMEKANIKA

Neck Posture Score 1 2 3 4 5 6

1 Legs 1 1 2 3 5 7 8 2 3 3 3 5 7 8

TABEL B (GRUP B) Trunk Posture Score 2 3 4 Legs Legs Legs 1 2 1 2 1 2 2 3 3 4 5 5 2 3 4 5 5 5 3 4 4 5 6 6 5 6 6 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 9

5 Legs 1 2 6 6 6 7 6 7 7 7 8 8 9 9

6 Legs 1 2 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 9 9

Sumber : Pengolahan Data

Maka nilai skor pada Grup B adalah 2 d. Add muscle use score Jika postur utama dilakukan lebih dari 10 menit atau dilakukan berulang kali selama 4 kali per menit maka skor = +1, karena postur diatas tidak dilakukan lebih dari 4x per menit maka skor = 0 e. Add forec or load score Berat beras yang digunakan lebih dari sama dengan 10 Kg maka skor = +2 f. Nick, Trunk, and Leg Score Total score dari j-l adalah akhir di Tabel C Untuk mencari skor akhir dari analisis RULA dapat dilihat pada tabel berikutTabel 4.9 Neck, Trunk, and Leg Score

4

yang selanjutnya digunakan untuk mencari skor

Sumber: Pengolahan Data

1 2 3 4 5 6 7 8+

1 1 2 3 3 4 4 5 5

Neck, Trunk, and Leg Score 2 3 4 5 2 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 5 6 4 5 6 6 5 6 6 7 5 6 7 7

6 5 5 5 6 7 7 7 7

7+ 5 5 6 6 7 7 7 7

disimpulkan bahwa level resiko dari kegiatan mengangkat beras adalah Further Investigation,

change may be needed. Pada level ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan penelitian lebihlanjut dan perbaikan di masa yang akan datang yang tidak mendesak. Usulan perbaikan yang dapat diberikan yaitu seperti pada postur tubuh dan sudut pergelangan tangan. LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Wrist and Arm Score

Maka skor akhir dari penilaian postur RULA adalah 4, dengan demikian dapat

60

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

61

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

4.2.1.2 Pengolahan dan Analisis Data Menggunakan Metode REBA 1. Analisis dengan menggunakan metode REBA 2. Analisis Grup A ( leher, kaki dan badan) a. Analisis Postur Leher posisi leher ketika mengangkat beras membentuk sudut 0-20 ke depan dengan skor = +1 b. Analisis Postur Kaki bentuk kaki saat melakukan kegiatan adalah lurus atau tegap dengan skor = +1 c. Analisis Postur Badan posisi badan membentuk sudut 20 dengan skor = +2 Untuk mencari nilai skor Tabel A dapat dilihat pada tabel di bawah ini :Tabel 4.10 Tabel Grup A

LEHER KAKI 1 2 3 4 5 BADAN 1 1 1 2 2 3 4 2 2 3 4 5 6 3 3 4 5 6 7 4 4 5 6 7 8 1 1 3 4 5 6 2 2 4 5 6 7 2 3 3 5 6 7 8 4 4 6 7 8 9 1 3 4 5 6 7 2 3 5 6 7 8 3 3 5 6 7 8 9 4 6 7 8 9 9

Sumber : Pengolahan Data

maka nilai skor Tabel A adalah = 2 d. Nilai Pembebanan beban beras yang digunakan adalah 5-10 Kg dengan skor = +1 Selanjutnya untuk menghitung nilai skor Grup A adalah jumlah dari nilai Tabel A dan nilai pembebanan yaitu 2+1 = 3 yang akan digunakan dalam mencari nilai akhir dari skor metode REBA di Tabel C 2. Analisis Grup B (pergelangan tangan, lengan bawah dan lengan atas) a. Analisis Pergelangan Tangan besar sudut perbelangan tangan adalah antara 15-15 dengan skor = +1 b. Analisis Lengan Bawah (kanan/kiri) posisi lengan bawah saat mengangkat beras membentuk sudut 60-100 dengan skor = +1 c. Analisis Lengan Atas (kanan/kiri) posisi lengan atas tegap kebawah membentuk sudut antara 20 dari belakang dan 20 depan dengan skor =+1

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

62

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

Untuk mencari nilai skor Tabel B dapat dilihat pada tabel di bawah ini :Tabel 4.11 Tabel B

Sumber : Pengolahan Data

1 1 1 3 4 6 7

1 2 2 2 4 5 7 8

3 2 3 5 5 8 8

LENGAN BAWAH 2 1 2 1 2 2 3 4 5 5 6 7 8 8 9

3 3 4 5 7 8 9

PERGELANGAN TANGAN 1 2 3 4 5 6 LENGAN ATAS

Maka nilai skor Tabel B adalah = 1 d. Nilai Genggaman kondisi saat menggenggam beras adalah dalam kondisi cukup baik dimana pegangan cukup baik tapi tidak ideal dengan skor = +2 Selanjutnya untuk menghitung nilai skor Grup B adalah jumlah dari nilai Tabel B dan nilai genggaman yaitu 2+1 = 3 yang akan digunakan dalam mencari nilai akhir dari skor metode REBA di Tabel C Untuk mencari nilai akhir dari skor penilaian metode REBA dapat dilihat dari tabell berikut :Tabel 4.12 Tabel C

1 1 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12

Sumber : Pengolahan Data

2 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12

3 1 2 3 4 4 6 7 8 9 10 11 12

4 2 3 3 4 5 7 7 9 10 11 11 12

NILAI SKOR GRUP A 5 6 7 8 3 3 4 5 4 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 8 8 8 9 9 8 9 9 10 10 10 10 11 10 10 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12

9 6 6 7 8 9 10 10 10 11 12 12 12

10 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12

11 7 7 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12

12 7 8 8 9 9 10 11 11 12 12 12 12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

NILAI SKOR GRUP B

jadi nilai skor akhir dari Tabel C adalah = 3, selanjutnya untuk mengetahui nilai akhir skor REBA adalah dengan menambah nilai skor pada Tabel C dengan nilai aktivitas sebagai berikut : e. Nilai Aktivitas Karena aktivitas diatas tidak dilakukan dalam kondisi statis selama 1 menit dan tidak berulang dilakukan sebanyak 4 kali per menit serta tidak menimbulkan perubahan besar pada pijakan yang tidak stabil maka nilai skornya adalah = 0 Dengan demikian total skor akhir tindakan evaluasi mungkin diperlukan. LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA dari Metode REBA adala = 3+0 = 3, dengan kesimpulan bahwa level resiko yang dilakukan kegiatan di atas adalah resiko rendah dan

63

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

64

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

4.2.1.3 Pengolahan dan Analisis Data Menggunakan Metode OWAS Berikut ini adalah analisis dengan menggunakan metode OWAS : Posisi punggung Posisi lengan Posisi kaki Berat Beban : Lurus atau tegak (1) : berada dibawah bahu (1) : berdiri bertumpu pada satu kaki lurus (3) : 10 kg (1)Tabel 4.13 Tabel Scoring OWASBack Arm

1 1 1 1 1 2 2 3 1 2 2 2 3 4 2 1 1 1 2 2 3 1 2 2 3 3 4 3 1 1 1 3 3 4 1 3 3 3 4 4 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2

2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 4 4 1 1 1 1 2 2 3 1 1 2 2 3 3

3 2 1 1 1 2 3 3 1 1 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 2 3 3 4 4 1 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4

4 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4

5 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 2 3 4 1 3 4 4 4 4

6 2 1 1 1 2 3 4 1 3 4 4 4 4 3 1 1 1 2 4 4 1 3 4 4 4 4 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2

7 2 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 1 2 3 4 4 1 1 1 4 4 4

Legs load

1

1 2 3

2

1 2 3

3

1 2 3

x

4

1 2 3

Sumber: Pengolahan Data

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

65

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

Gambar 4.4 Kode Postur Kerja Menurut Metode OWAS Sumber: anonym, 2010 . Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi UNTIRTA. http://lpskeuntirta.blogspot.com/2010_12_01_archive.html (diakses 25 Oktober 2011)

Berdasarkan table analisis OWAS maka postur kerja dari si pengangkat beras dengan kode 1131 merupakan postur kerja dengan kategori tindakan dengan derajat perbaikan level 1, artinya pada sikap ini tidak ada masalah pada sistem muskuloskeletal (tidak berbahaya) sehingga tidak diperlukan adanya perbaikan. 4.2.2 Pengolahan dan Analisis Data Biomekanika I Perhitungan biomekanika I dilakukan dengan menghitung RWL LI origin serta RWL LI

destination.4.2.2.1 Perhitungan RWL dan LI origin Berikut ini adalah perhitungan RWL dan LI origin: Diketahui: LC = 10 kg

(

|

|) LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

66

MODUL 2 DM = 1 (karena D = 0) [ FM = 0,88 CM =0,9 ( )]

APK DAN BIOMEKANIKA

= 18,39

= 0,54 4.2.2.2 Perhitungan RWL dan LI destination Berikut ini adalah perhitungan RWL dan LI destination : LC = 10 kg

VM = (

|

|)

DM = 1 (karena D=0) AM = [ 1 (0,0032 1)] = 0,9968 FM = 0,88 CM =0,9

= 13,235

= 0,756 Hasil yang didapat untuk LI origin adalah sebesar 0,54. Nilai LI berada < 1 .Hal ini menandakan bahwa posisi yang dilakukan oleh pekerja ketika mengangkat beban tidak mengandung resiko untuk mengakibatkan cedera tulang belakang. Untuk nilai LI destination

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

67

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

< 1, yaitu adalah sebesar 0,756. Berarti posisi yang dilakukan oleh pekerja ketika mengangkat beban juga tidak mengandung resiko untuk mengakibatkan cedera tulang belakang. 4.2.3 Pengolahan dan Analisis Data Biomekanika II 4.2.3.1 Pengolahan dan Analisis Data Kekuatan Genggam Nilai Kekuatan Genggam Rata-rata (dari masing-masing diameter)Tabel 4.14 Nilai Rata-rata Kekuatan Genggam Putra

d1 posisi 1 posisi 2 posisi 3 posisi 4

d2

d3 15.8

18.28333 29.31667 16.73333 18.63333 28.48333 16.65 27.78333 13.68333 19.76667 24.51667 13.33333

Sumber: Pengolahan Data Tabel 4.15 Nilai Rata-rata Kekuatan Genggam Putri

d1 posisi 1 posisi 2 posisi 3 posisi 4

d2

d3 13 12.15

14.36667 20.56667 13.6 18.03333

13.51667 20.63333 10.1 12 17.8 9.716667

Sumber: Pengolahan Data

Keterangan: 1. Posisi 1: praktikan duduk dengan tangan menjulur ke bawah 2. Posisi 2: praktikan duduk dengan posisi tangan lurus ke depan 3. Posisi 3: praktikan berdiri dengan posisi tangan menjulur ke bawah 4. Posisi 4: praktikan berdiri dengan posisi tangan lurus ke depan Grafik Hubungan antara Diameter Genggam dengan Kekuatan Genggam 1. Grafik hubungan antara diameter genggam pada masing-masing posisi dengan kekuatan tarik pada putra.

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

68

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

Grafik Kekuatan Genggam Putra34 31 Kekuatan Genggam 28 25 22 19 16 13 10 d1 d2 d3 posisi 1 posisi 2 posisi 3 posisi 4

Gambar 4.5 Grafik Kekuatan Genggam Putra Sumber: Pengolahan Data

Dapat dilihat pada grafik bahwa rata-rata kekuatan genggam putra pada keempat posisi adalah sama. Kekuatan genggam tertinggi adalah ketika posisi 1, yaitu duduk dengan tangan terjulur ke bawah pada D2 sebesar 29,32. Sedangkan kekuatan genggam terendah adalah posisi 4, yaitu berdiri dengan tangan terjulur ke depan pada D3 sebesar 13,33. 3. Grafik hubungan antara diameter genggam pada masing-masing posisi dengan kekuatan tarik pada putri.

Grafik Kekuatan Genggam Putri21 Kekuatan Genggam 19 17 15 13 11 9 7 d1 d2 d3 posisi 1 posisi 2 posisi 3 posisi 4

Gambar 4.6 Grafik Kekuatan Genggam Putri Sumber: Pengolahan Data

Dapat dilihat pada grafik bahwa rata-rata kekuatan genggam putri pada keempat posisi adalah sama. Kekuatan genggam tertinggi adalah ketika posisi 3, yaitu berdiri

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

69

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

dengan tangan terjulur kebawah pada D2 sebesar 20,63. Sedangkan kekuatan genggam terendah adalah posisi 3, yaitu berdiri dengan tangan terjulur ke bawah pada D3 sebesar 10,1. 4. Grafik perbandingan antara kekuatan genggam putra dan putri pada posisi 1

Grafik Kekuatan Genggam Posisi 135 Kekuatan Genggam 30 25 20 15 10 5 0 putra putri D1 18.28333333 14.36666667 D2 29.31666667 20.56666667 D3 16.73333333 13

Gambar 4.7 Grafik Kekuatan Genggam Posisi 1 Sumber: Pengolahan Data

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kekuatan genggam tertinggi putra ketika duduk dengan tangan terjulur ke bawah (posisi 1) terdapat pada D2 dan yang terendah terdapat pada putri ada pada D3. 5. Grafik perbandingan antara kekuatan genggam putra dan putri pada posisi 2

Grafik Kekuatan Genggam Posisi 250 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 putri putra Kekuatan Genggam

D1 13.6 18.63333333

D2 18.03333333 28.48333333

D3 12.15 15.8

Gambar 4.8 Grafik Kekuatan Genggam Posisi 2 Sumber: Pengolahan Data

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

70

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kekuatan genggam tertinggi putra ketika duduk dengan tangan terjulur ke bawah (posisi 2) terdapat pada D2 dan yang terendah terdapat pada putri ada pada D3. 6. Grafik perbandingan antara kekuatan genggam putra putri pada posisi 3

Grafik Kekuatan Genggam Posisi 330 Kekuatan Genggam 25 20 15 10 5 0 putra putri D1 16.65 13.51666667 D2 27.78333333 20.63333333 D3 13.68333333 10.1

Gambar 4.9 Grafik Kekuatan Genggam Posisi 3 Sumber: Pengolahan Data

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kekuatan genggam tertinggi putra ketika duduk dengan tangan terjulur ke bawah (posisi 2) terdapat pada D2 dan yang terendah terdapat pada putri ada pada D3. 7. Grafik perbandingan antara kekuatan genggam putra putri pada posisi 4

Grafik Kekuatan Genggam Posisi 430 Kekuatan Genggam 25 20 15 10 5 0 putra putri D1 19.76666667 12 D2 24.51666667 17.8 D3 13.33333333 9.716666667

Gambar 4.10 Grafik Kekuatan Genggam Posisi 4 Sumber: Pengolahan Data

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

71

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kekuatan genggam tertinggi putra ketika duduk dengan tangan terjulur ke bawah (posisi 2) terdapat pada D2 dan yang terendah terdapat pada putri ada pada D3. Berdasarkan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa kekuatan genggam paling besar untuk putra dan putri menunjukkan pola grafik yang sama dimana terletak pada diameter 2. Kekuatan genggam terbesar juga diperoleh dari posisi 1 yaitu posisi duduk dengan tangan terjulur ke bawah untuk putra dan posisi 3 yaitu posisi berdiri dengan tangan menjulur ke bawah untuk putri. Oleh karena itu, posisi 1 dan posisi 3 dengan D2 merupakan posisi yang ideal untuk postur kerja yang membutuhkan kekuatan genggam yang kuat. Hal ini disebabkan karena pada diameter D2, otot yang bekerja adalah dua otot pada tangan yang bekerja secara seimbang sehingga menghasilkan kekuatan genggam terbesar, yaitu otot ruas jari dan otot telapak tangan. Terlihat pula bahwa kisaran kekuatan genggam putri jauh berada di bawah kisaran kekuatan genggam putra. Hal ini membuktikan bahwa faktor jenis kelamin juga mempengaruhi kekuatan genggam. 4.2.3.2 Pengolahan dan Analisis Data Pullback Pengolahan dan analisis data pullback dilakukan melalui perhitungan sudut pada bagian lengan atas, lengan bawah dan punggung serta perhitungan momen pada tiap posisi. 4.2.3.2.1 Perhitungan Sudut Perhitungan sudut yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini: 1. Posisi 1

Gambar 4.11 Posisi 1 Putra dan Putri Sumber: Pengamatan Langsung

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

72

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

2. Posisi 2

Gambar 4.12 Posisi 2 Putra dan Putri Sumber: Pengamatan Langsung

3. Posisi 3

Gambar 4.13 Posisi 3 Putra dan Putri Sumber: Pengamatan Langsung

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

73

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

4. Posisi 4

Gambar 4.14 Posisi 4 Putra dan Putri Sumber: Pengamatan Langsung

5. Posisi 5

Gambar 4.15 Posisi 5 Putra dan Putri Sumber: Pengamatan Langsung

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

74

MODUL 2 6. Posisi 6

APK DAN BIOMEKANIKA

Gambar 4.16 Posisi 6 Putra dan Putri Sumber: Pengamatan Langsung Tabel 4.16 Rekap Sudut Tiap Posisi

BAGIAN TUBUH LB Derry LA P LB Tyas LA P

Posisi 1 0 90 90 0 90 90

Posisi 2 90 90 40 90 90 40

SUDUT Posisi 3 Posisi 4 55 55 10 90 90 30 50 60 90 30 70 90

Posisi 5 90 90 0 90 90 0

Posisi 6 80 70 90 80 65 90

Sumber: Pengolahan Data

4.3.2.2 Perhitungan Momen untuk Masing-Masing Posisi Perhitungan momen dilakukan pada tiap posisi pada putra dan putri. Perhitungan tersebut ditunjukkan pada poin-poin di bawah ini. 1. Posisi 1 Fab A Fa m = 18 kg g = 10 m/ = 60 kg LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Fab

75

MODUL 2 t = 1,64 m a. LENGAN BAWAH =0 =0 Fa + Fab Fb = 0 Fa = m . g = 18 kg . 10 m/ 2 2 = 13,8 N Fab = 2,3% . 60 kg . 10 m/ =0 Fa + Fab Fb = 0 90 N + 13,8 N + Fb = 0 Fb = - 103,8 N da = 26,5% . t = 26,5% . 1,64 m = 0,4346 m dab = 41% . da = 41% . 0,4346 m = 0,178 m =0 = 90 N . 0,4346 m + 13,8 N . 0,178 m = 41, 5704 Nm b. LENGAN ATAS =0 =0 Fb + Fbc + Fc = 0 Fb = - 103,8 N Fbc = 2,8% . = 16,8 N =0 Fb + Fbc + Fc = 0 - 103,8 N + 16,8 N + Fc = 0 Fc = 87 N .g = 2,8% . 60 kg . 10 m/ = 90 N

APK DAN BIOMEKANIKA

Mb = Fa . da + Fab . dab

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

76

MODUL 2 =0 = - 41, 5704 Nm c. PUNGGUNG =0 =0 2Fc + Fcd Fd = 0 Fc Fcd = 87 N = 58,4% . = 350,4 N =0 2Fc + Fcd + Fd = 0 2 . 87 N + 350,4 N + Fd = 0 174 N + 350.4 N = - Fd Fd = - 524.4 Md =0 = - Mc = 41, 5704 NmTabel 4.17 Rekap Data Posisi 1

APK DAN BIOMEKANIKA

Mc = - Mb

.g

= 58,4% . 60 kg . 10 m/

Nama Operator Derry Tyas Barkah Triana Fa 90.00 63.34 94.73 62.07 Fab 13.80 10.35 14.43 13.52 Fb -103.80 -73.69 109.16 75.59 Lengan Bawah da 0.43 0.40 0.45 0.42 dab 0.18 0.17 0.18 0.17 Mb 41.57 27.22 44.81 26.07 Fb -103.80 -73.69 109.16 75.59 Fbc 16.80 12.60 17.56 16.46 Lengan Atas Fc 87.00 61.09 91.60 59.13 Mc -41.57 -27.22 -44.81 -26.07 Fc 87.00 61.09 91.60 59.13 Fcd 350.40 262.80 366.28 343.39 Punggung Fd -524.40 -384.97 549.48 484.54 Md 41.57 27.22 44.81 26.07Sumber: Pengolahan Data

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

77

MODUL 2 2. Posisi 2 m = 52 kg g = 10 m/ = 60 kg t = 1,64 m lengan atas = lengan bawah = punggung= a. LENGAN BAWAH =0 =0 Fa + Fab Fb = 0 Fa = m . g = 52 kg . 10 m/ 2 2 = 13,8 N = 260 N

APK DAN BIOMEKANIKA

Fab = 2,3% . 60 kg . 10 m/ =0 Fa + Fab + Fb = 0 260 N + 13,8 N + Fb = 0 Fb = - 273.8 N

da = 26,5% . t = 26,5% . 1,64 m = 0,4346 m dab = 41% . da = 41% . 0,4346 m = 0,178 m =0 = 260 N . 0,4346 m + 13,8 N . 0,178 m = 115,45 Nm b. LENGAN ATAS Fx = 0 Fy = 0 Fb + Fbc + Fc = 0 Fb = - 273.8 N

Mb = Fa . da + Fab . dab

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

78

MODUL 2 Fbc = 2,8% . = 16,8 N Fy = 0 Fb + Fbc + Fc = 0 -273.8 N + 16,8 N + Fc = 0 Fc = 257 N db = 17,4% . t = 17,4% . 1,64 m = 0,285 dbc = 48% . db = 48% . 0,285 = 0,136 M = 0 Mc = - Mb = - 115.45 c. PUNGGUNG Fx = 0 Fy = 0 2Fc + Fcd + Fd = 0 Fc = 257 N Fcd = 58,4% . = 350,4 N Fy = 0 2Fc + Fcd + Fd = 0 2 . 257 N + 350,4 N + Fd = 0 Fd = - 864.4 N dc = 28,8% . t = 28,8% . 1,64 m = 0,472 m .g = 58,4% . 60 kg . 10 m/ .g

APK DAN BIOMEKANIKA

= 2,8% . 60 kg . 10 m/

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

79

MODUL 2 dcd = 46% . dc = 46% . 0,472 m = 0,217 m M = 0 Md = 2Fc . cos = 244,2796 NmTabel 4.18 Rekap Data Posisi 2

APK DAN BIOMEKANIKA

. dc + Fcd . cos

. dcd

= 2 . 257 N . 0,766 . 0,472 m + 350,4 N . 0,766 . 0,217 m

Nama Operator

Lengan Bawah

Lengan Atas

Punggung

Derry Tyas Barkah Triana Fa 260.00 103.34 161.65 128.3 Fab 13.80 10.35 14.72 13.8 Fb -273.8 -113.7 -176.4 -142.1 da 0.43 0.4028 0.4452 0.42 dab 0.18 0.1651 0.1825 0.172 Mb 115.45 43.333 74.653 56.28 Fb -273.8 -113.7 -176.4 -142.1 Fbc 16.80 12.6 17.92 16.8 Fc 257 101.09 158.45 125.3 Mc -115.455 -43.33 -74.65 -56.28 Fc 257 101.09 158.45 125.3 Fcd 350.40 262.8 373.76 350.4 Fd -864.4 -464,97 -690.7 -601.1 cos 40.00 0.766 0.906 0.766 dc 0.47 0.4378 0.4838 0.456 dcd 0.22 0.2014 0.2226 0.21 Md 244.2796 108.329 214.282 144.01

Sumber: Pengolahan Data

3. Posisi 3 m = 28 kg g = 10 m/ = 60 kg t = 1,64 m punggung = lengan atas = lengan bawah = a. LENGAN BAWAH Fx = 0 LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

80

MODUL 2 Fy = 0 Fa + Fab Fb = 0 Fa = m . g = 28 kg . 10 m/ 2 2 = 13,8 N = 140 N

APK DAN BIOMEKANIKA

Fab = 2,3% . 60 kg . 10 m/ Fy = 0 Fa + Fab Fb = 0 140 N + 13,8 N Fb = 0 Fb = 153,8 N da dab M = 0 Mb = Fa . cos

= 26,5% . t = 26,5% . 1,64 m = 0,4346 m = 41% . da = 41% . 0,4346 m = 0,178 m

. da + Fab . cos

. dab

= 140 N . 0,573 . 0,4346 m + 13,8 N . 0,573 . 0,178 m = 36,26 Nm b. LENGAN ATAS Fx = 0 Fy = 0 Fb - Fbc Fc = 0 Fb = 153,8 N Fbc = 2,8% . = 16,8 N Fy = 0 Fb - Fbc Fc = 0 153,8 N - 16,8 N Fc = 0 Fc = 137 N db = 17,4% . t = 17,4% . 1,64 m = 0,285 LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA .g = 2,8% . 60 kg . 10 m/

81

MODUL 2 dbc = 48% . db = 48% . 0,285 = 0,136 M = 0 -Mc = Fb . cos Mc = -62,67 Nm c. Punggung Fx = 0 Fy = 0 2Fc + Fcd Fd = 0 Fc = 137 N Fcd = 58,4% . = 350,4 N Fy = 0 2Fc + Fcd Fd = 0 2 . 137 N + 350,4 N Fd = 0 Fd = 624,4 N dc = 28,8% . t = 28,8% . 1,64 m = 0,472 m dcd = 46% . dc = 46% . 0,472 m = 0,217 m M = 0 Md = 2Fc . cos = 202,07 Nm . dc + Fcd . cos . dcd = 2 . 137 N . 0,984 . 0,472 m + 350,4 N . 0,984 . 0,217 m .g = 58,4% . 60 kg . 10 m/ . db - Fbc . cos . dbc + Mb

APK DAN BIOMEKANIKA

= 153,8 N . 0,573 . 0,285 m + 16,8 N . 0,573 . 0,136 m + 36,26 Nm

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

82

MODUL 2Tabel 4.19 Rekap Data Posisi 3

APK DAN BIOMEKANIKA

Nama Operator

Lengan Bawah

Lengan Atas

Punggung

Derry Fa 140.00 Fab 13.80 Fb 153.80 da 0.44 dab 0.18 Mb 36.26 Fb 153.80 Fbc 16.80 Fc 137.00 Mc -62.67 Fc 137.00 Fcd 350.40 Fd -624.40 cos 10.00 dc 0.47 dcd 0.22 Md 202.07

Tyas 100 10.35 -110.35 0.4028 0.165148 41.98928 -110.35 12.6 97.75 -41.9893 97.75 262.8 -458.3 0.866 0.249408 0.114728 68.336

Barkah 210 14.72 -224.72 0.4452 0.182532 96.17887 -224.72 17.92 206.8 -96.1789 206.8 373.76 -787.36 0.766 0.220608 0.10148 98.946

Triana 111.665 13.8 -125.465 0.420025 0.17221 49.27859 -125.465 16.8 108.665 -49.2786 108.665 350.4 -567.73 0.707 0.203616 0.093663 54.49

Sumber: Pengolahan Data

4. Posisi 4 m = 31 kg g = 10 m/ = 60 kg t = 1,64 m punggung = lengan atas = lengan bawah = a. LENGAN BAWAH Fx = 0 Fy = 0 Fa + Fab + Fb = 0 Fa = m . g = 31 kg . 10 m/ 2 Fy = 0 Fa + Fab + Fb = 0 155 N + 13,8 N + Fb = 0 Fb = - 168,8 N LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2 = 13,8 N Fab = 2,3% . 60 kg . 10 m/ = 155 N

83

MODUL 2 da dab M = 0 Mb = Fa . cos . da + Fab . cos . dab = 155 N . 0,866 . 0,4346 m + 13,8 N . 0,866 . 0,178 m = 60,466 Nm b. LENGAN ATAS Fx = 0 Fy = 0 Fb + Fbc + Fc = 0 Fb = -168,8 N Fbc = 2,8% . = 16,8 N Fy = 0 Fb + Fbc + Fc = 0 -168,8 N +16,8 N + Fc = 0 Fc = 152 N db = 17,4% . t = 17,4% . 1,64 m = 0,285 m dbc = 48% . db = 48% . 0,285 = 0,136 m M = 0 -Mc = Fb . cos . db - Fbc . cos . dbc + Mb .g = 2,8% . 60 kg . 10 m/ = 26,5% . t = 26,5% . 1,64 m = 0,4346 m = 41% . da = 41% . 0,4346 m = 0,178 m

APK DAN BIOMEKANIKA

= -168,8 N . 0,5 . 0,285 m + 16,8 N . 0,5 . 0,136 m + 65,65 Nm Mc = -35.2309 Nm c. Punggung Fx = 0 Fy = 0 2Fc + Fcd + Fd = 0 Fc = 152 N Fcd = 58,4% . .g LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

84

MODUL 2 = 58,4% . 60 kg . 10 m/ = 350,4 N Fy = 0 2Fc + Fcd Fd = 0 2 . 152 N + 350,4 N Fd = 0 Fd = -654,4 N dc = 28,8% . t = 28,8% . 1,64 m = 0,472 m dcd = 46% . dc = 46% . 0,472 m = 0,217 m M = 0 Md = - Mc = 35,2309 NmTabel 4.20 Rekap Data Posisi 4

APK DAN BIOMEKANIKA

Nama Operator

Lengan Bawah

Lengan Atas

Punggung

Derry Fa 155.00 Fab 13.80 Fb 168.80 cos 30.00 da 0.44 dab 0.18 Mb 60.466 Fb -168.80 Fbc 16.80 Fc 152.00 cos 60.00 db 0.29 dbc 0.14 Mc -35,23 Fc 152.00 Fcd 350.40 Fd -654.40 Md 35.231

Tyas Barkah Triana 55 93.335 58.34 10.35 14.72 13.8 -65.35 -108.1 -72.14 0.866 0.5 0.643 0.4028 0.4452 0.42 0.1651 0.1825 0.172 20.666 22.12 17.283 -65.35 -108.1 -72.14 12.6 17.92 16.8 52.75 90.135 55.34 0.342 0.866 0.866 0.2645 0.2923 0.276 0.127 0.1403 0.132 -14.21 7.412 1.871 52.75 90.135 55.34 262.8 373.76 350.4 -368.3 -554.03 -461.1 14.208 -7.412 -1.871

Sumber: Pengolahan Data

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

85

MODUL 2 5. Posisi 5 m = 40 kg g = 10 m/ = 60 kg t = 1,64 m lengan atas = lengan bawah = a. LENGAN BAWAH Fx = 0 Fy = 0 Fa + Fab Fb = 0 Fa = m . g = 40 kg . 10 m/ 2 2 = 13,8 N = 200 N

APK DAN BIOMEKANIKA

Fab = 2,3% . 60 kg . 10 m/ Fy = 0 Fa + Fab + Fb = 0 200 N + 13,8 N +Fb = 0 Fb = -213,8 N da dab M = 0 Mb = Fa . cos

= 26,5% . t = 26,5% . 1,64 m = 0,4346 m = 41% . da = 41% . 0,4346 m = 0,178 m

. da + Fab . cos

. dab

= 200 N . 1. 0,4346 m + 13,8 N . 1. 0,178 m = 89,3764 Nm b. LENGAN ATAS Fx = 0 Fy = 0 Fb + Fbc + Fc = 0 Fb = -213,8 N Fbc = 2,8% . = 16,8 N LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA .g = 2,8% . 60 kg . 10 m/

86

MODUL 2 Fy = 0 Fb - Fbc Fc = 0 213,8 N - 16,8 N Fc = 0 Fc = 197 N db = 17,4% . t = 17,4% . 1,64 m = 0,285 dbc = 48% . db = 48% . 0,285 = 0,136 M = 0 Mc = - Mb = - 89.379 Nm c. PUNGGUNG Fx = 0 Fy = 0 2Fc + Fcd Fd = 0 Fc = 197 N Fcd = 58,4% . = 350,4 N Fy = 0 2Fc + Fcd Fd = 0 2 . 197 N + 350,4 N + Fd = 0 Fd = - 744,4 N dc = 28,8% . t = 28,8% . 1,64 m = 0,472 m dcd = 46% . dc = 46% . 0,472 m = 0,217 m .g = 58,4% . 60 kg . 10 m/

APK DAN BIOMEKANIKA

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

87

MODUL 2 M = 0 Md = - Mc = 89,379 NmTabel 4.21 Rekap Data Posisi 5

APK DAN BIOMEKANIKA

Nama Operator

Lengan Bawah

Lengan Atas

Punggung

Derry Tyas Barkah Triana Fa 200.00 105 218.34 133.3 Fab 13.80 10.35 14.72 13.8 Fb -213.80 -115.4 -233.1 -147.1 cos 0 0 0 0 da 0.44 0.4028 0.4452 0.42 dab 0.18 0.1651 0.1825 0.172 Mb 89.38 44.0032 99.89 58.38 Fb -213.8 -115.4 -233.1 -147.1 Fbc 16.80 12.6 17.92 16.8 Fc 197 102.75 215.14 130.3 Mc -89.379 -44.003 -99.89 -58.38 Fc 197 102.75 215.14 130.3 Fcd 350.40 262.8 373.76 350.4 Fd -744,4 -468.3 -804.03 -611.1 Md 89.379 44.003 99.89 58.38

Sumber: Pengolahan Data

6. Posisi 6 m = 40 kg g = 10 m/ = 60 kg t = 1,64 m lengan atas = lengan bawah = punggung = a. LENGAN BAWAH Fx = 0 Fy = 0 Fa + Fab Fb = 0 Fa = m . g = 40 kg . 10 m/ 2 Fy = 0 Fa + Fab + Fb = 0 LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2 = 13,8 N Fab = 2,3% . 60 kg . 10 m/ = 200 N

88

MODUL 2 200 N + 13,8 N + Fb = 0 Fb = -213,8 N da dab M = 0 Mb = Fa . cos = 15,55 Nm b. LENGAN ATAS Fx = 0 Fy = 0 Fb + Fbc + Fc = 0 Fb =- 213,8 N Fbc = 2,8% . = 16,8 N Fy = 0 Fb + Fbc + Fc = 0 -213,8 N +16,8 N + Fc = 0 Fc = 197 N db = 17,4% . t = 17,4% . 1,64 m = 0,285 dbc = 48% . db = 48% . 0,285 = 0,136 M = 0 -Mc = Fb . cos Mc = 6.101 Nm c. PUNGGUNG Fx = 0 Fy = 0 . db - Fbc . cos . dbc + Mb .g = 2,8% . 60 kg . 10 m/ . da + Fab . cos . dab = 26,5% . t = 26,5% . 1,64 m = 0,4346 m = 41% . da = 41% . 0,4346 m = 0,178 m

APK DAN BIOMEKANIKA

= 200 N . 0,173 . 0,4346 m + 13,8 N . 0,173 . 0,178 m

= - 213,8 N . 0,342 . 0,285 m - 16,8 N . 0,342 . 0,136 m + 15,45 Nm

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

89

MODUL 2 2Fc + Fcd + Fd = 0 Fc = 197 N Fcd = 58,4% . = 350,4 N Fy = 0 2Fc + Fcd + Fd = 0 2 . 197 N + 350,4 N + Fd = 0 Fd = -744,4 N dc = 28,8% . t = 28,8% . 1,64 m = 0,472 m dcd = 46% . dc = 46% . 0,472 m = 0,217 m M = 0 Md = -Mc = -6.101Tabel 4.22 Rekap Data Posisi 6

APK DAN BIOMEKANIKA

.g

= 58,4% . 60 kg . 10 m/

Nama Operator Fa Fab Fb cos da dab Mb Fb Fbc Fc cos db dbc Mc Fc Fcd Fd Md

Lengan Bawah

Lengan Atas

Punggung

Derry Tyas Barkah Triana 200.00 76.665 126.665 71.665 13.80 10.35 14.72 13.8 -213.80 -87.015 -141.385 -85.465 80.00 0.174 0.766 0.866 0.44 0.4028 0.4452 0.420025 0.18 0.165148 0.182532 0.17221 15.55 5.6071 45.254 28.126 -213.80 -87.015 -141.385 -85.465 16.80 12.6 17.92 16.8 197.00 74.415 123.465 68.665 70.00 0.423 0.94 0.94 0.29 0.26448 0.29232 0.27579 0.14 0.12695 0.140314 0.132379 6.101 4.741 -4.041 -16.8773 197.00 74.415 123.465 68.665 350.40 262.8 373.76 350.4 -744.40 -411.63 -620.69 -487.73 -6.101 -4.741 4.041 16.877

Sumber: Pengolahan Data

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

90

MODUL 2

APK DAN BIOMEKANIKA

Berdasarkan data yang telah diolah diatas, didapatkan rekap data Md dan Fd/Md sebagai berikut: Nama Posisi 1 Fd Md Fd/Md Fd Md Fd/Md Fd Md Fd/Md Fd Md Fd/Md Fd Md Fd/Md Fd Md Fd/Md Derry -524,4 41,57297 -12,614 -864,4 244,07 -3,54161 -624,4 202,07 -3,09002 -654,4 35,23 -18,57 -744,4 89,38 8,33 -744,4 -6,1 122,03 4.22 Rekap Data Tyas Barkah Triana max min -384,97 549,4795 484,5381 27,22062 44,80841 26,06955 44,80841 26,06955 -14,1426 12,26286 18,58636 18,58636 -14,1426 -464,97 -690,66 -601,07 108,33 214,282 144,01 244,07 108,33 -4,29 -3,22 -4,17 -3,22 -4,29 -458,3 -787,36 -567,73 63,34 98,95 54,49 202,07 54,49 -7,23 -7,96 -10,42 -3,09002 -10,42 -368,3 -554,03 -461,07 14,21 7,412 -1,87 35,23 -1,87 -25,92 74,75 246,56 246,56 -25,92 -468,3 -804,03 -611,07 44,003 99,89 58,38 99,89 44,003 -680,176 -19,5869 -25,5039 8,33 -680,176 -411,63 -620,69 -487,73 -4,74 4,04 16,88 16,88 -6,1 86,84 -153,64 -28,89 122,03 -153,64

Posisi 2

Posisi 3

Posisi 4

Posisi 5

Posisi 6

Sumber: Pengolahan Data

Dari hasil rekap data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai Md terkecil ada pada posisi 6 sehingga dapat dikatakan bahwa posisi 6 merupakan posisi yang aman untuk mengangkat beban. Sedangkan untuk Fd/Md yang terbesar ada pada posisi 4 yang dapat diasumsikan bahwa posisi 4 merupakan posisi yang paling baik untuk mengangkat suatu beban.

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

91

MODUL 2 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan

APK DAN BIOMEKANIKA

praktikum Analisis Postur Kerja

dan

Biomekanika adalah sebagai berikut: 1. Analisis Postur Kerja (APK) merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisa berbagai postur kerja yang terdapat kesalahan dalam melakukannya dan selanjutnya melakukan perbaikan, Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. di dalam praktikum ini terdapat penggolongan analisis antara lain Analisis Postur Kerja (APK) yang mencakup penghitungan RULA, REBA dan Owas. berikutnya analisis Biomekanika I yang mencakup penghitungan RWL dan LI, lalu analisis Biomekanika II yang mencakup Pull Back. 2. Perhitungan RULA, REBA, dan OWAS menghitung dengan menggunakan data pengamatan dari video pengangkatan beras. Hasil yang diperoleh dari perhitungan ini adalah score RULA sebesar 4, score REBA sebesar 3 dan OWAS dengan perbaikan level 1 sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak diperlukan adanya perbaikan kerja. 3. pada perhitungan RWL LI diperoleh hasil yaitu untuk LI origin sebesar 0,54 dan LI

destination sebesar 0,756. Seluruh nilai LI berada dibawah ! sehingga dapat disimpulkanbahwa berat beban yang diangkat tidak berbahaya atau tidak menyebabkan cedera tulang belakang. 4. Pada praktikum biomekanika II kekuatan genggam terbesar untuk putra dan putri adalah kekuatan genggam dengan diameter D2 sehingga dapat dikatakan bahwa diameter D2 merupakan diameter yg paling ideal dalam melakukan kerja tersebut. Hal ini disebabkan karena dengan diameter D2 seluruh otot pada tangan yaitu otot ruas jari dan otot telapak tangan bekerja seluruhnya sehingga beban yang ditanggung dapat lebih besar dan tidak menumpu pada satu otot. 5. Pada praktikum biomekanika II mengenai perhitungan momen, diperoleh hasil bahwa nilai Md atau momen pada punggung terkecil berada pada posisi 6 sehingga posisi tersebut dapat dikatakan sebagai posisi yang paling aman untuk mengangkat suatu beban, serta nilai Fd/Md terbesar terletak pada posisi 4 sehingga dapat dikatakan bahwa posisi tersebut merupakan posisi paling baik dalam melakukan pengangkatan beban.

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

92

MODUL 2 5.2 Saran Saran yang dapat kami berikan adalah :

APK DAN BIOMEKANIKA

1. Siapkan langkah-langkah pengerjaan dan peralatan yang tepat sebelum terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data, sehingga hasil yang didapat valid. 2. Para pelaku industri kecil dan pekerja seharusnya diberikan pelatihan tentang postur kerja yang baik untuk menghindari cedera.

LABORATORIUM PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

93