PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATANPEMERINTAH KOTA CILEGON
TAHUN 2012
TAHUN 2011
i
Profil Kesehatan Kota Cilegon merupakan sarana penyaji data dan
informasi kesehatan yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil
pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan
kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan
minimal di bidang kesehatan dan pencapaian indikator Millenium
Development Goals bidang kesehatan, dengan tersedianya data
kesehatan diharapkan dapat mengidentifikasi ada-tidaknya serta besaran
kesenjangan mengenai kondisi , kebutuhan,dan persoalan yang dihadapi
terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam
pembangunan bidang kesehatan.
Profil kesehatan ini juga menyajikan data / informasi kesehatan
yang relative lengkap, meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan,
sumber daya kesehatan dan data umum serta lingkungan yang terkait
dengan kesehatan yang menggambarkan “potret” status kesehatan
masyarakat dan faktor -faktor yang mempengaruhi, dari suatu wilayah,
dalam satu kurun waktu tertentu. Data profil kesehatan dibuat dengan
berbagai bentuk: tercetak dan digital.
Penyusunan Data Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2011 ini,
berasal dari profil puskesmas di Kota Cilegon, dan pemegang program di
Dinas kesehatan Kota Cilegon, Badan Pusat Statistik Kota Cilegon,
Rumah Sakit yang ada di Kota Cilegon, dan instansi terkait lainnya, juga
data yang berasal dari program evaluasi dan perencanaan program
sebagai koordinator penyusunan Profil Kesehatan Kota Cilegon bersama-
sama dengan seluruh program terkait di Dinas Kesehatan berupaya
menyusun bersama-sama, baik narasi maupun lampiran.
Profil kesehatan Tahun 2011 ini diupayakan disusun dengan
tampilan yang lebih menarik, dan “eye-catching” yang bertujuan
memudahkan para pembaca dalam menggunakannya. Dalam Profil
KATA PENGANTAR
ii
Kesehatan Kota Cilegon ini diupayakan diselesaikan dalam waktu yang
relative cepat dan data sudah tersaji dengan responsive gender yang
sudah diedarkan pada akhir 2010, namun mengingat ketersediaan data
belum terkompilasi dengan baik, maka belum seluruh data yang tersaji
berupa lampiran data berbasis gender, dengan tersedianya data yang
responsive gender, diharapkan dapat mengidentifikasi ada tidaknya, serta
besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan, dan persoalan yang
dihadapi laki – laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi,
control dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan.
Analisis diupayakan semaksimal mungkin, tidak hanya deskriptif,
tetapi juga analisis komparatif, analisis kecenderungan, analisis hubungan
. Profil kesehatan harus menarik, narasi dikombinasi dengan bentuk-
bentuk penyajian lain, seperti tabel, grafik – histogram/bar chart, frekuensi
poligon, line diagram, bardiagram, pie diagram, scater diagram, pictogram,
dan peta.
. Penyajian “Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011” ini masih terdapat
keterbatasan, saran dan kritik yang membangun serta peran aktif dari
pemegang program sangat kami harapkan untuk meningkatkan mutu /
kualitas buku Profil Kesehatan Kota Cilegon dimasa yang akan datang.
PENYUSUN
iii
Puji Syukur kita Panjatkan kehadirat Allah SWT , atas limpahan rahmat
dan karuniaNya sehingga buku profil kesehatan Kota Cilegon Tahun 2011
Yang merupakan Profil Kesehatan yang ke-delapan dan merupakan edisi
Data Terpilah ini dapat tersusun.
Buku Profil Kesehatan Kota Cilegon ini diharapkan akan menjadi acuan
bagi pemegang program kesehatan di sarana pelayanan kesehatan baik
di Puskesmas dan jaringannya maupun para pemegang program di
Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Cilegon.
Ada beberapa program yang sudah mencapai target, adapula yang belum
tercapai, dimana tahun anggaran berikutnya akan menjadi target prioritas
agar tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang setinggi – tingginya dapat terwujud.
Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan profil
kesehatan ini, semoga data – data yang tersaji dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Kepala Dinas KesehatanKota Cilegon
Hj Suminar.SE
SAMBUTAN
iv
KATA PENGANTAR iSAMBUTAN iiiDAFTAR ISI ivDAFTAR LAMPIRAN viLAMBANG KESEHATAN xiiPETA WILAYAH xivVISI MISI DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON xv
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 5
2.1 Keadaan Penduduk 5
2.2 Lingkungan Sosial Ekonomi 12
2.3 Keadaan Pendidikan 16
2.4 Keadaan Lingkungan 20
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
3.1 Mortalitas 30
3.2 Morbiditas 36
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar 52
4.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan 70
4.3 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 73
4.4 Upaya Kesehatan Kerja 82
DAFTAR ISI
v
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
5.1 Sarana Kesehatan 84
5.2 Tenaga Kesehatan 87
5.3 Pembiayaan Kesehatan 89
BAB VI PENUTUP 91
vi
Tabel .1 Luas Wilayah,Jumlah Desa/Kelurahan, JumlahPenduduk, Jumlah Rumah Tangga dan KepadatanPenduduk Menurut Kecamatan
Tabel .2 Jumlah Penduduk menurut Jenis kelamin, Kelompokumur, Rasio beban tanggungan, Rasio bebantanggungan , Rasio jenis kelamin dan kecamatan
Tabel .3 Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin dankelompok umur
Tabel .4 Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atasyang melek huruf menurut Jenis Kelamin danKecamatan.
Tabel .5 Persentase penduduk laki-laki dan perempuanberusia 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikantertinggi yang ditamatkan dan Kecamatan
Tabel .6 Jumlah kelahiran menurut Jenis Kelamin, Kecamatandan Puskesmas
Tabel.7 Jumlah kematian bayi dan balita menurut JenisKelamin , Kecamatan dan Puskesmas.
Tabel.8 Jumlah Kematian Ibu menurut kelompok umur,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel .9 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (NonPolio) menurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel.10 Jumlah kasus baru TB Paru dan kematian akibat TBParu menurut Jenis Kelamin, Kecamatan danPuskesmas
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
vii
Tabel .11 Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB ParuBBTA+ menurut Jenis Kelamin, Kecamatan danPuskesmas
Tabel .12 Jumlah kasus dan kesembuhan TB Paru BTA+menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel.13 Penemuan kasus Pneumonia Balita menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel .14 Jumlah kasus baru HIV, AIDS, dan Infeksi menularseksual lainnya menurut Jenis Kelamin, Kecamatandan Puskesmas
Tabel .15 Persentase donor darah diskrining terhadap HIV-AIDSmenurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel .16 Kasus diare yang ditangani menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel .17 Jumlah kasus baru kusta menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel.18 Kasus baru kusta 0-14 tahun dan cacat tingkat 2menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 19 Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kustamenurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel 20 Persentase penderita kusta selesai berobat menurutJenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel 21 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah denganimunisasi (PD3I) menurut Jenis Kelamin, Kecamatandan Puskesmas
Tabel 22 Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah denganimunisasi (PD3I) menurut Jenis Kelamin, Kecamatandan Puskesmas – Lanjutan
viii
Tabel. 23 Jumlah kasus DBD menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 24 Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 25 Penderita Filariasis ditangani menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 26 Bayi dengan Badan Lahir Rendah menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 27 Status gizi Balita menurut Jenis Kelamin, Kecamatandan Puskesmas
Tabel. 28 Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolongoleh Tenaga Kesehatan, dan pelayanan kesehatanibu nifas menurut Jenis Kelamin, Kecamatan danPuskesmas
Tabel. 29 Persentase cakupan imunisasi TT pada ibu hamilmenurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 30 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 danFe3 menurut Jenis Kelamin, Kecamatan danPuskesmas
Tabel. 31 Jumlah dan persentase ibu hamil dan neonatal risilotinggi /komplikasi ditangani menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel.32 Cakupan pemberian vitamin A pada bayi, anak balita,dan ibu nifas menurut Jenis Kelamin, Kecamatan danPuskesmas
Tabel.33 Proporsi peserta KB Aktif Menurut jenis Kontrasepsi,Kecamatan, dan Puskesmas
ix
Tabel. 34 Proporsi peserta KB Aktif menurut jenis Kontrasepsi,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 35 Jumlah peserta KB Baru dan KB Aktif menurutKecamatan, dan Puskesmas
Tabel. 36 Cakupan Kunjungan Neonatus menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 37 Cakupan kunjungan bayi menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI menurut Kecamatandan Puskesmas
Tabel.39 Cakupan imunisasi DPT, HB dan Campak pada bayimenurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 40 Cakupan imunisasi BCG dan Polio pada bayi menurutJenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel.41 Jumlah Bayi yang diberi ASI eksklusif menurut JenisKelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 42 Pemberian Makanan Pendamping ASI anak usia 6-23Bulan dari Keluarga Miskin menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 43 Cakupan pelayanan anak balita eksklusif menurutJenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 44 Jumlah Balita ditimbang menurut Jenis Kelamin,Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 45 Cakupan Balita gizi buruk yang mendapat perawatanmenurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
x
Tabel. 46 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD danSetingkat menurut Jenis Kelamin, Kecamatan danPuskesmas
Tabel. 47 Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD dansetingkat menurut Jenis Kelamin, Kecamatan danPuskesmas
Tabel. 48 Cakupan pelayanan kesehatan Usia Lanjut menurutJenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 49 Persentase Sarana Kesehatan dengan kemampuanpelayanan Gawat Darurat (GADAR) Level I
Tabel. 50 Desa/Kelurahan terkena KLB yang ditangani < 24 jammenurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 51 Jumlah penderita dan kematian KLB menurut jenisKLB
Tabel. 52 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut jeniskelamin, Kecamatan, dan Puskesmas
Tabel. 53 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut jeniskelamin, Kecamatan, dan Puskesmas (Lanjutan)
Tabel.54 Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan
Tabel. 55 Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayarmenurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas.
Tabel.56 Cakupan pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin(dan hampir miskin) menurut strata sarana kesehatan,Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas.
Tabel. 57 Cakupan pelayanan rawat inap masyarakat miskin(dan hampir miskin) menurut strata sarana kesehatan,Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
xi
Tabel. 58 Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap, dankunjungan gangguan jiwa disarana pelayanankesehatan
Tabel.59 Angka kematian pasien di Rumah Sakit
Tabel. 60 Indikator kinerja pelayanan diRumah Sakit
Tabel. 61 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersihdan Sehat menurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 62 Persentase Rumah Sehat menurut Kecamatan danPuskesmas
Tabel. 63 Persentase Rumah/Bangunan bebas jentik nyamukaedes menurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel.64 Persentase Keluarga menurut jenis sarana air bersiyang digunakan, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 65 Persentase keluarga menurut sarana air minum yangdigunakan, Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 66 Persentase keluarga dengan kepemilikan saranasanitasi dasar menurut kecamatan dan puskesmas
Tabel. 67 Persentase Tempat umum dan pengelolaan makanan(TUPM) sehat menurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 68 Persentase institusi dibina kesehatan lingkungannnyamenurut Kecamatan dan Puskesmas
Tabel. 69 Ketersediaan obat menurut jenis obat
Tabel. 70 Jumlah sarana pelayanan kesehatan menurutkepemilikan
xii
Tabel. 71 Sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuanLabkes dan memiliki 4 spesialisasi dasar
Tabel. 72 Jumlah Posyandu menurut strata Kecamatan, danPuskesmas
Tabel. 73 Upaya kesehatan Bersumber Daya Masyarakat(UKBM) menurut Kecamatan
Tabel. 74 Jumlah tenaga medis di sarana di Sarana Kesehatan
Tabel. 75 Jumlah tenaga keperawatan di Sarana Kesehatan
Tabel.76 Jumlah tenaga kefarmasian dan gizi di SaranaKesehatan
Tabel. 77 Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi disarana kesehatan.
Tabel. 78 Jumlah tenaga tekhnisi medis dan fisioterapisdisarana kesehatan
Tabel.79 Anggaran kesehatan Kabupaten/Kota
xiii
Keterangan :
1. Lambang hijau terletak di dalam bunga wijaya kusuma denganlima daun mahkota makna pancakarsa husada yangmelambangkan tujuanpembangunan kesehatan sesuai dengan Sistem KesehatanNasional
2. Bunga Wijaya Kusuma ditopang oleh lima daun berwarna hijaumelambangkan pancakarsa husada pada hakikatnya adalahpenjabaran makna Pembangunan kesehatan
3. Bunga Wijaya kusuma dengan lima daun mahkota berwarnaputih dan
LAMBANG KESEHATAN
xiv
kelopak daun berwarna hijau mempunyai maknamelambangkan pengabdian luhur
4. Palang Hijau melambangkan Pelayanan Kesehatan
5. Logo yang bertuliskan “ Bakti Husada” adalah pengabdiandalam upaya kesehatan Paripurna
5. Bentuk garis bulat telur melambangkan kebulatan tekad,keterpaduan dengan berbagai unsur dalam masyarakat
xv
BATAS UTARA : Kec. Bojonegara Kab.SerangBATAS SELATAN : Kec. Mancak dan Anyer Kab. SerangBATAS BARAT : Selat Sunda
PETA WILAYAH KOTA CILEGON
xvi
BATAS TIMUR : Kec.Kramat Watu Kab. Seran
VISI :“Masyarakat Cilegon sehat, peduli, Mandiri dan
Berkeadilan”
MISI :1. Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui pemberdayaanmasyarakat, termasuk swasta danmadani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat denganmenjamin tersedianya upaya kesehatanparipurna, merata, bermutu, berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataansumber daya kesehatan.
VISI & MISI DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 1
Visi Dinas Kesehatan Kota Cilegon adalah “ Masyarakat Cilegon
Sehat, Peduli, Mandiri dan Berkeadilan”. Sedangkan Misi Dinas
Kesehatan untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
peningkatan peran serta masyarakat menuju masyarakat
madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
terselenggaranya akses dan mutu jaringan pelayanan
kesehatan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sarana kesehatan.
Dalam implementasi Visi dan Misi Dinas Kesehatan
tersebut,sangat dibutuhkan adanya data dan informasi. Menurut WHO,
dalam Sistem Kesehatan selalu harus ada subsistem informasi yang
mendukung subsistem lainnya, tidak mungkin subsistem lain dapat
bekerja tanpa didukung dengan Sistem Informasi Kesehatan. Sebaliknya
Sistem Informasi Kesehatan tidak mungkin bekerja sendiri, tetapi harus
bersama subsistem lain.
Kita sadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada
saat ini masih jauh dari kondisi ideal, yaitu belum mampu menyediakan
data dan informasi kesehatan yang evidence based sehingga belum
mampu menjadi alat manajemen kesehatan yang efektif. Berbagai
masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem
informasi kesehatan. Di antaranya adalah kegiatan pengelolaan
data dan informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam
satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya "overlapping" kegiatan
dalam pengumpulan dan pengolahan data, di mana masing-masing
Puskesmas mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai
instrumennya baik di puskesmas maupun di Rumah Sakit.
Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan itu sendiri masih belum
BAB I PENDAHULUAN
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 2
dilakukan secara efisien, masih terjadi redundant data, duplikasi
kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini
sebagai akibat dari adanya sistem informasi kesehatan yang ada saat
ini masih terfragmentasi.
Situasi demikian menimbulkan tersendatnya pendistribusian
informasi terutama dari sumber data di Puskesmas maupun di Rumah
Sakit yang mengakibatkan terjadinya krisis informasi . Di samping itu,
adalah terhambatnya aliran komunikasi data baik dari sumber data di
daerah ke pengguna di pusat atau sebaliknya, serta terhambatnya aliran
komunikasi data antar pengguna atau bahkan tertutupnya sumber
informasi untuk diakses oleh pengguna lain sehingga menyebabkan
sulitnya memperoleh informasi yang memadai (lack of informations).
Situasi yang demikian pada akhirnya menyulitkan dalam pengambilan
keputusan berdasarkan evidence based.
Satu-satunya alat yang dimiliki Dinas Kesehatan adalah
adanya Profil Kesehatan Kota Cilegon, yang berisi data tahunan dari
hasil pembangunan kesehatan. Sedangkan pembangunan kesehatan
adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat
dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator angka
harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi
masyarakat.
Penyajian Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011, yang berasal
dari profil kesehatan puskesmas ini selain sebagai alat ukur
sampai dimana capaian indikator pembangunan kesehatan setiap
Kecamatan dibanding target nasional bahkan target MDG
(Millenium Development Goal), juga disajikan dalam bentuk peringkat
dari tiap indikator, sehingga puskesmas dapat mengetahui dimana
posisinya dalam setiap indikator pembangunan kesehatan dibandingkan
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 3
puskesmas lainnya. Dalam penyajiannya, diusahakan untuk ditampilkan
berbagai data dan informasi yang menjawab Visi dan Misi serta
berbagai data dan informasi yang menjelaskan tentang reformasi
Birokrasi, dengan menggunakan indikator yang sesuai.
Untuk kelancaran proses Penyusunan Profil Kesehatan Kota
Cilegon yang merupakan salah satu produk dari berhasilnya sistem
informasi kesehatan yang terintegrasi, di masa mendatang maka,
strategi pertama yang perlu dilakukan adalah penguatan kebijakan
dan perencanaan di bidang sistem informasi kesehatan. Penguatan
kebijakan sistem informasi kesehatan dilakukan dengan menyusun
aturan-aturan yang menjamin sistem informasi kesehatan dapat
diselenggarakan dengan baik. Pada pasal 168 Undang-undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan telah diamanatkan bahwa
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan diatur dalam peraturan
pemerintah
Profil Kesehatan Indonesia 2011 ini terdiri atas 5 (Lima) bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang
diterbitkannya Profil Kesehatan Indonesia 2011 ini serta
sistimatika penyajiannya.
Bab II Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk. Dengan telah
selesai dan dipublikasikannya hasil sensus penduduk 2011
yang diselenggarakan oleh BPS, maka kami masukkan data
jumlah penduduk tahun 2011. Bab ini juga menyajikan
tentang gambaran umum, yang meliputi: kependudukan,
perekonomian, pendidikan, dan lingkungan fisik; serta
perilaku penduduk yang terkait dengan kesehatan.
Bab III Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang
hasil-hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun
2011 yang mencakup tentang angka kematian, angka
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 4
kesakitan, umur harapan , dan status gizi masyarakat.
Bab IV Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang
upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh
bidang kesehatan sampai tahun 2011, untuk
tercapainya dan berhasilnya program-program
pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang
upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi
pencapaian pelayanan kesehatan dasar, pencapaian
pelayanan kesehatan rujukan, pencapaian upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit, dan upaya
perbaikan gizi masyarakat.
Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini
menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang
kesehatan sampai tahun 2011. Gambaran tentang keadaan
sumber daya mencakup tentang keadaan tenaga, sarana
kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 5
2.1. Keadaan Penduduk2.1.1. Situasi Wilayah dan Batas – batas
Kota Cilegon merupakan kota otonomi yang secara yuridis
dibentuk berdasarkan UU No. 15/1999 tanggal 27 April 1999
tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan
Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon, status Kota
Administrasi Cilegon berubah menjadi Kotamadya Cilegon .
Sebagai Kota yang berada di ujung barat Pulau Jawa, Kota Cilegon
merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau
Jawa dengan Pulau Sumatera.
Secara geografis, Kota Cilegon terletak pada koordinat
5º52’24” - 6º04’o7” Lintang Selatan dan 105º54’05” - 106º05’11”
Bujur Timur yang dibatasi Oleh :
● Sebelah Utara berbatasan dengan Kec Pulo Ampel dan
Bojonegara Kab.Serang.
● Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Mancak dan Kec.
Anyar Kabupaten Serang
• ● Sebelah Barat berbatasan dengan selat sunda
● Sebelah Timur berbatasan dengan Kec.Kramatwatu dan
Waringin Kab.Serang
Dengan Luas Wilayah 175,50 Km², Kota Cilegon terbagi kedalam
( delapan ) Kecamatan sebanyak 43 Kelurahan. Secara umum
keadaan morfologi Kota Cilegon terbagi atas tiga kelompok besar
yaitu:
1. Morfologi Mendatar
2. Morfologi Perbukitan
BAB II GAMBARAN UMUM DANPERILAKU
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 6
3. Morfologi Perbukitan Terjal
Morfologi dataran pada umumnya terdapat diwilayah timur
Kota dan wilayah pantai barat Kota. Morfologi perbukitan landai
sedang terdapat di wilayah tengah kota. Sedangkan morfologi
perbukitan terjal terdapat di sebagian wilayah utara dan sebagian
kecil wilayah selatan Kota.
Wilayah dataran merupakan wilayah yang mempunyai
ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut sampai
wilayah pantai yang mempunyai ketinggian 0 - 1,0 meter diatas
permukaan laut. Wilayah perbukitan terletak pada wilayah yang
mempunyai ketinggian minimum 50 meter di atas permukaan laut.
Dibagian utara Kecamatan Pulomerak, wilayah puncak Gunung
Gede memiliki ketinggian maksimum 551 meter.
TABEL.1Luas Wilayah Berdasarkan Klasifikasi
Ketinggian Kota Cilegon
NOINTERVAL
KETINGGIANLUAS WILAYAH
(Ha)%
1 0 – 25 M 8.175 Ha 46.582 26 – 100 M 6.357 Ha 36.223 101 – 575 M 3.018 Ha 17.20
2.1.2 Wilayah AdministrasiSecara administrasi Pemerintah Kota Cilegon terdiri dari 8
wilayah Kecamatan, dan 43 wilayah Kelurahan. Meliputi :
Kecamatan Cilegon memiliki 5 kelurahan
Kecamatan Jombang memiliki 5 kelurahan
Kecamatan Cibeber memiliki 6 kelurahan
Kecamatan Citangkil memiliki 7 kelurahan
Kecamatan Ciwandan memiliki 6 kelurahan
Sumber : Cilegon Dalam Angka 2010
(Bappeda)
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 7
Kecamatan Pulomerak memiliki 4 kelurahan
Kecamatan Grogol memiliki 4 kelurahan
Kecamatan Purwakarta memiliki 6 kelurahan
2.1.3 KependudukanA. Jumlah dan Distribusi Penduduk
Berdasarkan hasil Estimasi penduduk Dinas Kesehatan
Kota Cilegon tahun 2011, jumlah penduduk Kota Cilegon
sebesar 378.886 orang, yang terdiri dari 194,096 laki-laki dan
184,790 perempuan dengan rasio jenis kelamin 95
( Lampiran 2 ) Secara nasional, rasio jenis kelamin penduduk
Indonesia tahun 2010 sebesar 101, yang artinya jumlah
penduduk laki-laki satu persen lebih banyak dibandingkan
jumlah penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin penduduk
kota cilegon tahun 2011 berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik Kota Cilegon sebesar 95 yang artinya jumlah penduduk
laki – laki lima persen lebih banyak dibandingkan jumlah
penduduk perempuai atau setiap 90 perempuan terdapat 95 laki
– laki. Jumlah Penduduk menurut Jenis kelamin dan kelompok
umur dapat dilihat pada tabel 2 dan gambar 1 berikut ini :
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 8
TABEL. 2Jumlah Menurut Jenis Kelamin & Kelompok Umur
Kota Cilegon Tahun 2011
NO
KELOMPOKUMUR
(TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUA
N1 2 3 4 5
1 0 - 4 19,674 18,186 37,8602 5 - 9 19,083 17,808 36,8913 10 - 14 18,877 18,151 37,0284 15 - 19 18,168 17,928 36,0965 20 - 24 18,816 18,427 37,2436 25 - 29 19,163 18,905 38,0687 30 - 34 17,526 17,334 34,8608 35 - 39 16,333 15,402 31,7359 40 - 44 14,253 13,187 27,440
10 45 - 49 11,208 9,919 21,12711 50 - 54 8,398 7,164 15,56212 55 - 59 5,592 4,289 9,88113 60 - 64 3,100 3,126 6,22614 65 - 69 1,953 2,166 4,11915 70 - 74 1,040 1,497 2,53716 75+ 912 1,302 2,214
JUMLAH 194,096 184,790 378,886
Sumber : Data BPS Kota Cilegon 2011
Cilegon
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 9
Gambar 1Piramida Penduduk Kota Cilegon tahun 2011
Dari gambar 1 di atas terlihat bahwa ciri penduduk Kota Cilegon
bersifat ekspansive karena sebagian besar penduduk berada dalam
kelompok umur muda. Jumlah penduduk laki-laki dan wanita di tiap
golongan umur hampir sama. Penduduk laki-laki Kota Cilegon paling
banyak berada di kelompok umur 0-4 tahun sedangkan wanita paling
banyak berada pada golongan umur 25-29 tahun sedangkan jumlah
penduduk paling sedikit berada pada golongan umur 75 + tahun baik
penduduk laki-laki maupun wanita.
Berdasarkan distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan
kelompok umur maka kita memperoleh gambaran sebagai berikut :
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 10
TABEL. 3Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Tahun 2011
NO
KECAMATAN
LUASWILAY
AH( KM² )
JUMLAHPENDUDUK
KEPADATANPENDUDUK
per km2
L P Total1 Pulomerak 19,86 22,261 21,296 43,557 2193
2 Grogol 23,38 19,992 18,991 38,893 1667
3 Purwakarta 15,29 20,165 18,758 38,923 2546
4 Jombang 11,55 31,328 29,785 61,113 5291
5 Cibeber 21,49 23,860 23,287 47,147 2194
6 Cilegon 9,15 20,360 19,561 39,921 4363
7 Citangkil 22,98 33,706 32,119 65,825 2864
8 Ciwandan 51,81 22,424 20,993 43,417 838
TOTAL 175,51 194,096
184,790 37,8886 2159
Sumber : BPS, 2011
Penduduk Kota Cilegon berdasarkan data dari BPS Kota Cilegon
memiliki jumlah penduduk sebesar 37,8886 jiwa yang tersebar di 8
kecamatan dengan luas wilayah 175,51 km2 dan kepadatan penduduk
sebesar 2159 Jiwa per km2. Dari tabel 3 nampak bahwa Kecamatan
Citangkil menempati urutan pertama dalam jumlah penduduk terbesar
namun berada di posisi ketiga untuk luas wilayah, sedangkan Ciwandan
menempati urutan pertama yang memiliki luas wilayah terbesar namun
berada di urutan kelima untuk jumlah penduduk terbesar. Kecamatan
yang memiliki kepadatan penduduk yang paling besar berdasarkan Data
dari Badan Pusat Statistik Kota Cilegon adalah kecamatan Jombang yakni
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 11
sebesar 5291 Jiwa per km2 sedangkan yang paling rendah berada di
kecamatan Ciwandan yang hanya sebesar 838 Jiwa per km2.
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang
sering digunakan untuk mengetahui produktivitas penduduk adalah rasio
beban ketergantungan. Rasio beban ketergantungan adalah angka yang
menunjukan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif
( Umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas ) dengan banyaknya orang
yang termasuk umur produktif ( umur 15 – 64 tahun ). Semakin tinggi rasio
beban tanggungan semakin tinggi pula umur nonproduktif yang
ditanggung oleh umur produktif.
TABEL. 4Jumlah Penduduk dengan angka beban ketergantungan
Menurut jenis kelamin dan kelompok usia produktif dan nonproduktif di Kota Cilegon Tahun 2011
NO USIALAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
%
1 0-14 Tahun 57,634 54,145 111,779 29,50
2 15-64 132,557 125,681 258,238 68,16
3 65 Tahun keatas 3905 4965 8870 2,34
JUMLAH 194,096 184,791 378,886 100
ANGKA BEBANTANGGUNGAN ( % )
51,23 48,77 50
Dari Tabel diatas terlihat bahwa komposisi penduduk Kota Cilegon
menurut kelompok umur yang berusia muda ( 0-14 Tahun ) sebesar 29.50
% dan yang berusia produktif ( 15 – 64 Tahun ) sebesar 2,34 % . Dengan
demikian maka Angka Beban Tanggungan Kota Cilegon sebesar 50 %.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 12
Dengan demikian 100 orang Penduduk Kota Cilegon yang masih produktif
akan menanggung 50 orang yang belum / sudah tidak produktif
lagi.Apabila dibandingkan antar jenis kelamin, maka angka beban
tanggungan laki – laki sedikit lebih besar dari angka beban tanggungan
perempuan yaitu 51,23 % untuk laki – laki dan 48,77 % untuk perempuan.
Gambar 2 berikut ini menunjukan angka beban tanggungan
berdasarkan Kecamatan. Kecamatan dengan presentase beban
tanggungan lebih tinggi adalah Kecamatan Cilegon ( 70.39 % ) dan
terendah adalah Kecamatan Cibeber ( 31.36 % ).
Gambar 2Angka Beban Tanggungan berdasarkan Kecamatan di Kota
Cilegon Tahun 2011
0
20
40
60
80
Pulomerak Grogol Purwakarta Jombang Cibeber Cilegon Citangkil Ciwandan
Angka Beban Tanggungan ( % )
Rincian Angka Beban Tanggungan berdasarkan Kecamatan dapat
dilihat di lampiran tabel 2
2.2 LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMIKemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian bebagai
kalangan termasuk kesehatan.Keterjangkauan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan terkait dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga
63.35
46.04
67.74
52.7
31.26
70.39
55.1951.2
01020304050607080
Pulo
mer
akGr
ogol
Purw
ak...
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngkil
Ciw
anda
n
Angka BebanTanggungan ( % )
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 13
menjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan tehadap makanan
yang sehat sehingga dapat melemahkan daya tahan tubuh yang dapat
berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit – penyakit tertentu
Untuk mengetahui tingkat pengangguran, dilakukan Survei Angkatan
Kerja Nasional (Sakernas). Sakernas merumuskan konsep
pengangguran sebelum tahun 2001 sebagai angkatan kerja yang
tidak bekerja/tidak mempunyai pekerjaan dan sedang mencari
pekerjaan. Sejak tahun 2001 konsep pengangguran menjadi angkatan
kerja yang tidak bekerja/tidak mempunyai pekerjaan, yang mencakup
angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan
usaha, tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan/putus asa (sebelumnya dikategorikan
sebagai Bukan Angkatan Kerja) dan yang punyapekerjaan tetapi
belum mulai bekerja (sebelumnya dikategorikan sebagai Bekerja).
Persentase pengangguran terbuka adalah perbandingan antara
jumlah pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja. Pengangguran
terbuka disini didefinisikan sebagai orang yang sedang mencari
pekerjaan atau yang sedang mempersiapkan usaha atau juga yang
tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin lagi
mendapatkan pekerjaan, termasuk juga mereka yang baru mendapat
kerja tetapi belum mulai bekerja. Pengangguran terbuka tidak
termasuk orang yang masih sekolah atau mengurus rumah tangga.
Menurut Sakernas, definisi operasional Angkatan Kerja adalah
penduduk usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan namun
sementara tidak bekerja, dan penganggur. Sementara Bekerja menurut
definisi Sakernas adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang
dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan
atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam seminggu
yang lalu. Kegiatan itu termasuk juga kegiatan pekerja tak dibayar yang
membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 14
Situasi ketenagakerjaan di Kota Cilegon pada tahun 2010
menunjukkan terjadinya peningkatan angkatan kerja dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas) 2010, persentase angkatan kerja tercatat sebesar 65,60
persen. Sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak adalah sektor
perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi yaitu sebesar 26.90
persen. Diikuti sektor industri sebesar 23.76 dan sektor jasa-jasa 17.67
persen. Berdasarkan Data Sakernas BPS Tahun 2008 – 2010 ada
penurunan angka pengangguran. Hal ini disebabkan bertambahnya
lapangan kerja pada sektor kemasyarakatan seperti jasa pertukangan,
Persentase target, realisasi dan proyeksi ekonomi makro daerah kota
cilegon tahun 2010 - 2012 dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 5.Persentase target, realisasi,dan proyeksi ekonomi makro
daerah kota cilegon tahun 2010 – 2012
No Indikator2010 2011 2012
Target Realisasi Proyeksi Proyeksi
1 Laju pertumbuhanekonomi ( % ) 5.15 5.69 5.26 5.44
2 PDRB ADHK ( juta ) 12.20 12.23 12.8 13.5
3 Investasi( Rp.Trilyun)
4.9 5 5 6
4 Laju inflasi tahunan ( % )5 7.13 3.1 3.1
5 Jumlah Rumah TanggaSasaran 15.961 15.961 14.368 12.779
6 Indeks PembangunanManusia 74.99 75.05 75.6 75.9
7 TingkatPembangunanTerbuka ( TPT ) ( % ) 18.26 19.84 16.4 14.9
Pembangunan ekonomi diupayakan mampu mendorong kemajuan
baik fisik, social, mental dan spiritual diseluruh wilayah kota cilegon.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 15
Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita berbagai kalangan termasuk
kesehatan. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan
kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan
daya taha tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang
penyakit tertentu.
Pada Tahun 2011, Jumlah penduduk miskin sebanyak 91.867, tidak
terjadi perubahan dari tahun sebelumnya Presentase Penduduk miskin
tahun 2010 di sajikan pada gambar 3 berikut ini .
Gambar 3.Jumlah penduduk miskin Kota Cilegon Tahun 2011
Mengkaji kondisi perekonomian tentu saja tidak terlepas dari tingkat
inflasi, inflasi dan pertumbuhan perekonomian saling berkaitan , Apabila
tingkat inflasi tinggi sudah dipastikan akan mempengaruhi laju
pertumbuhan ekonomi, Tabel 6 dibawah ini menjelaskan Laju
Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Cilegon atas dasar
harga konstan menurut lapangan usaha tahun 2009 – 2010.
11.938 8.985 6.669 14.761 8.102 9.102 16.412 15.897
91.867
0
50
100
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 16
Tabel 6Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Cilegon
Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan UsahaTahun 2009-2010
Lapangan Usaha 2009 20101.Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan
Pertanian 0.76 0.86
2.Pertambangan dan Penggalian 4.65 4.883.Industri Pengolahan 2.43 3.414.Listrik, Gas dan Air Bersih 1.72 2.125.Bangunan 5.11 5.396.Perdagangan, Hotel dan Restoran 15.40 15.517.Pengangkutan dan Komunikasi 5.22 5.738.Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 11.81 10.629.Jasa-jasa 12.99 12.67
Jumlah 4.83 5.69
2.3 .Keadaan Pendidikan
Kondisi Pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap
ditelaah Dalam mengukur tingkat Pembangunan Manusia Suatu Negara.
Melalui Pengetahuan , Pendidikan berkontribusi terhadap perubahan
Perilaku Kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh Tingkat
Pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus yang berperan dalam
mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 17
Tabel 7.Jumlah Tingkat Pendidikan Penduduk
Kota Cilegon Tahun 2011
No Tingkat Pendidikan Jumlah1 2 3 4 5
L p Total1234567
Tidak/belum sekolahBelum tamat SD
SD/MISMP/MTS
SMA/SMK/MAAK/Diploma
D4/S1
17.24325.86924.01926.50649.82093207838
18.58927.99025.51927.73749.54112.3297557
36.17153.85749.95854.771
100.09521.73915.470
Total 141.746 308.631 332.061
Dari tabel 7 terlihat mayoritas penduduk Kota Cilegon
menyelesaikan pendidikan sampai dengan Sekolah Menengah Atas,
secara garis besar perkembangan pendidikan di Kota Cilegon
menunjukan adanya peningkatan. Hal ini nampak dari semakin baiknya
tingkat pendidikan masyarakat yang di tandai dengan semakin
meningkatnya pendapatan perkapita penduduk Kota Cilegon, maupun
penambahan sarana dan prasarana pendidikan yang menyebar di seluruh
kecamatan.
Sumber : Profil Puskesmas SeKota Cilegon 2012
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 18
Tabel 8.Jumlah Sekolah Negeri & Swasta
Di Kota Cilegon Tahun 2011
SEKOLAH TK SD SLTP SMU SMK PT
NEGERI 9 147 11 5 3 0
SWASTA 65 24 23 12 10 11
JUMLAH 74 171 34 17 13 11Sumber Data : Cilegon Dalam Angka 2011
Berdasarkan tabel 8 diatas, terlihat bahwa jumlah sekolah dasar
adalah yang terbanyak di Kota Cilegon. Hal ini berbanding lurus dengan
jumlah siswa usia sekolah dasar yang juga menjadi terbanyak jumlahnya.
Untuk sekolah lanjutan, baik tingkat pertama ataupun yang atas jumlahnya
masih belum banyak, karena sebagian warga Cilegon memilih
melanjutkan pendidikannya diluar kota seperti Serang dan Tangerang.
2.3.1 Indeks Pembangunan Manusia ( IPM )Secara umum Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cilegon
pada periode 2008-2010 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2008
capaian IPM Kota Cilegon sebesar 74,94. Pada tahun 2009, capaian IPM
bergerak naik mencapai 74,99 dan pada 2010 kembali meningkat menjadi
75,29. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas penduduk sudah semakin
membaik seiring dengan membaiknya perekonomian Kota Cilegon.
Peningkatan IPM Kota Cilegon tidak terlepas dari peningkatan
komponen-komponen pembentuknya yaitu angka harapan hidup, angka
melek huruf, rata-rata lama sekolah, dan tingkat daya beli. Angka harapan
hidup penduduk pada 2010 mencapai 68,58 tahun meningkat bila
dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 68,53 tahun. Sementara itu,
angka melek huruf Kota Cilegon meningkat 0,01 persen dari 98,71 persen
pada tahun 2009 menjadi 98,72 persen pada 2010. Sementara itu Rata-
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 19
rata lama sekolah penduduk Kota Cilegon pada tahun 2010 sebesar 9,67
tahun artinya tingkat pendidikan penduduknya setara dengan lulus SLTP.
Sedangkan kemampuan daya beli masyarakat Kota Cilegon pada 2010
sudah mencapai Rp. 645,4 ribu.
Tabel 9Indeks Pembangunan Manusia
Kota Cilegon dan Komponennya Tahun 2006 -2009
TahunAngka
Harapan Rata - rata Angka Melek Pengeluaran IPMHidup Lama sekolah Huruf Riil Kapita ( % )
2006 68.4 9.64 98.7 631.6 74.1
2007 68.45 9.64 98.7 635.4 74.43
2008 68.49 9.64 98.7 641.75 74.49
2009 68.53 9.66 98.7 641.88 74.99
2010 68.58 9.67 98.7 645.4 75.29Sumber Data : BPS Kota Cilegon 2011
Dari Tabel 9 diatas tampak bahwa Pendapatan perkapita Kota
Cilegon setiap tahunnya semakin meningkat. Dari Kabupaten / Kota dii
Provinsi Banten Kota Cilegon IPM Kota Cilegon menempati peringkatt
kedua setingkat dibawah Kota Tangerang Selatan.
Untuk meningkatkan Indikator Pendidikan dan Indikator Kesehatan
Pemerintah Kota Cilegon telah Memprioritaskan dan melaksanakan
program Pendidikan dan kesehatan yang murah ( bahkan gratis ). Dalam
Bidang kesehatan, Pemerintah Kota Cilegon telah berusaha
meningkatkan pelayanan kesehatan dengan Meningkatkan Program
Jaminan Kesehatan Masyarakat ( Jamkesmas ) dan Jaminan Kesehatan
Daerah ( Jamkesda ), selain program kesehatan yang bersifat kuratif,
Pengembangan yang bersifat Preventif perlu diberdayakan, agar
masyarakat semakin memahami pola hidup sehat yang pada gilirannya
akan meningkatkan kualitas kesehatan Masyarakat.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 20
2.4. Keadaan LingkunganLingkungan merupakan salah satu Variabel yang kerap mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan Masyarakat. Bersama
dengan factor perilaku , Pelayanan Kesehatan dan Genetik,Lingkungan
menentukan baik buruknya status Derajat Kesehatan Masyarakat. Sanitasi
lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, pembuangan kotoran, Penyediaan air bersih dan sebagainya
( Notoadmojo,2003 )
Untuk menggambarkan keadaan Lingkungan akan disajikan
Indikator – Indikator Seperti Persentase Rumah Sehat,Persentase Rumah
Tangga memiliki Akses Air Bersih,Persentase Keluarga dengan
Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar.
1.Rumah SehatRumah adalah tempat tinggal bagi suatu keluarga yang berfungsi
sebagai tempat perlindungan untuk member keamanan , tempat istirahat,
tempat menjalin hubungan antar anggota keluarga,tempat pengembangan
anak, penyediaan makanan keluarga termasuk mandi, mencuci dan
sebagainya.
Rumah sehat merupakan rumah yang dapat memberikan rasa
nyaman bagi penghuninya, sehingga mereka dapat hidup dan beraktifitas
secara optimal. Ciri – ciri rumah sehat anatara lain ;
- Lantai tidak tembus air dan bersih
- Memiliki jendela dan lubang angin permanen
- Halaman bersih dan rapi
- Memiliki sarana air bersih, jamban, saluran limbah, tempat sampah
- Memiliki pohon pelindung atau peneduh.
Berdasarkan laporan dari seksi kesehatan lingkungan persentase
rumah sehat kota Cilegon disajikan pada Gambar Berikut :
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 21
Gambar 4Persentase Rumah Sehat menurut Kecamatan Kota Cilegon Tahun
2011
65.574.5 78.2
64.8 60.6 66.274.1
84.571.3
0102030405060708090
Pulo
mer
ak
Grog
olPu
rwak
arta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
kota
Gambar diatas dapat dilihat persentase rumah sehat Kota Cilegon
sebesar 77.3 % dari rumah yang diperiksa sebanyak 78.975 rumah terjadi
peningkatan dari tahun 2010 sebesar 71.3% dari jumlah rumah yang
diperiksa sebanyak 74.558.
2.Pemakaian Air Bersih
Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak ada rasa, tetapi tidak boleh diminum sebelum disterilisasi agar
kuman didalamnya mati.
Jumlah Pemakaian Air Bersih Rumah tangga perkapita sangat
terkait dengan resiko Kesehatan Masyarakat yang terkait dengan
Hygiene. Resiko Kesehatan masyarakat pada Kelompok yang akses
terhadap air bersih rendah dikategorikan sebagai mempunyai resiko tinggi
Berdasarkan data dari Seksi Kesehatan Lingkungan Bidang P2PL
Dinas Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2010, Persentase Keluarga yang
mempunyai Akses Air bersih disajikan pada Tabel 10 berikut ini.
Pulo
mer
akGr
ogol
Purw
akar
taJo
mba
ngCi
bebe
rCi
lego
nCi
tang
kilCi
wan
dan
kota
Rumah sehat
65.9 74
.3 86.9
85.6
74.8 83
.785
.761
.4 77.3
020
40
60
80
100
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 22
Tabel 10Persentase Keluarga Memiliki Akses Air bersih
No Kecamatan% Akses Air Bersih
Ledeng SPT SGL Lainnya Jumlah
1 Pulomerak 28.3 1.42 22.5 3.2 56.6
2 Grogol 11.2 0 9.9 0 74.9
3 Purwakarta 26.6 0 11.9 54.3 92.9
4 Jombang 9.2 0 12.9 21.9 44.0
5 Cibeber 20.2 0.83 15.2 26.9 63.2
6 Cilegon 28.6 0 19.8 48.0 96.4
7 Citangkil 23.8 0.25 57.2 0 81.3
8 Ciwandan 8.7 0. 45.7 0 54.4
Total 18.1 0.29 29.7 22.6 66.1Sumber Data : Bidang P2PL Dinkes Kota Cilegon Tahun 2011
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 100.033 keluarga
yang diperiksa 66.1% yang memiliki akses air bersih, terjadi peningkatan
dari tahun sebelumnya dari 95.711 Keluarga yang diperiksa 65.3 % yang
memiliki akses air bersih .
3.Persentase Sumber Air minum terlindung yang digunakan
Saat ini sudah banyak berita tentang keringnya sumber air
diberbagai daerah karena musim kemarau yang masih panjang. Kita tau
bahwa air merupakan unsur kehidupan yang sangat dibutuhkan tubuh
manusia. Air yang sehat dan aman yang masuk di dalam tubuh akan
membuat tubuh juga sehat.
Indonesia dikarunia sumber daya alam yang melimpah termasuk
air, tetapi kita sering terlena dengan cara menggunakan air termasuk
mengelolanya. Tetapi jaman sudah berubah, polusi air tanah makin
banyak terjadi, musim kemarau dan penghujan yang tidak teratur dan
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 23
pengelolaan air tanah yang makin buruk menyebabkan sumber air aman
berkurang.
Kondisi ini kemungkinan akan lebih parah lagi karena hampir 58%
rumahtangga di Indonesia menggunakan air minum dari sumur, baik
sumur bor/pompa, terlindung, atau tak-terlindung (Susenas, 2007). Juga
masih ada sekitar 6% rumahtangga memanfaatkan air sungai atau danau
untuk sumber airnya. Jika terjadi polusi air atau polusi lainnya yang
menyebabkan tidak sehatnya sumber air minum maka bisa dibayangkan
kondisi kesehatan masyarakat kedepan.
Pengelolaan air tanah oleh masyarakat juga merupakan salah satu
penyebab pencemaran air minum. Mungkin saja masyarakat tahu bahwa
sumber air minum harus jauh dari tempat pembuangan tinja, tetapi
sebagian besar rumahtangga hanya mempunyai luas tanah yang sempit
sehingga persyaratan air minum aman diabaikan. Berdasarkan statistik
sumber air minum aman dari Susenas BPS, sejak 2001 umumnya ada
peningkatan penggunaan air aman untuk kelompok rumahtangga
berdasar kesejahteraannya. Air minum aman disini antara lain: air
kemasan, air leding/PDAM (meteran/eceran), sumur bor, sumur & mata air
terlindung yang jarak terhadap pembuangan tinja lebih dari 10 meter. Baru
separo rumahtangga di Indonesia menggunakan air minum aman ini.
Peningkatan yang cukup signifikan terjadi di 20% rumahtangga kelompok
terkaya, dimana pada 2007 sudah 74.4% rumahtangga menggunakan air
minum aman. Jadi akhirnya hampir setengah rumah tangga sangat rentan
dengan penggunaan air minum yang tidak sehat.
Akhirnya pengelolaan sumber air minum merupakan tanggung
jawab semua pihak, pemerintah dan swasta yang mempunyai sumber
modal harus membuat kebijakan yang lebih bersifat massal, sedangkan
masyarakat harus menjaga lingkungan minimal di sekitar rumah untuk
menyelamatkan sumber air yang aman.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 24
Gambar 5SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG
65.9 77
.1
62.8
55.5 61.4
83
66.4
63.4
65.3
0102030405060708090
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciwa
ndan
Kota
Berdasarkan Gambar 5 diatas dapat dilihat bahwa persentase
keluarga yang sudah menggunakan sumber air minum terlindung
sebanyak 64.8% dari 100.033 keluarga yang diperiksa, terjadi penurunan
dari tahun sebelumnya sebanyak 65.3 % dari jumlah 95.711 yang
diperiksa sumber air minumnya.
4.Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar.
a. Jamban Keluarga
Hingga saat ini belum dijumpai adanya definisi jamban di tingkat
peraturan pemerintah dalam sistem perundangan di Indonesia. Dengan
demikian tidak ada pula istilah itu dalam tatanan undang-undang. Bisa jadi
dengan akan dirampungkannya rencana undang-undang (RUU) tentang
Air Limbah Permukiman maka definisi jamban, kakus, WC, toilet, atau
apapun nama lainnya akan terwadahi secara formal dalam sistem regulasi
di Indonesia.
Di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/2008
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem
56.6 74
.9 92.9
44 63.2 96
.4
81.3
54.4 64.8
020406080
100120
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciwa
ndan
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 25
Pengelolaan Air Limbah Permukiman tidak disebutkan adanya istilah
jamban. Namun di dalam Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana
Wilayah nomor 534/2001 tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal
disebutkan adanya sarana sanitasi individual dan komunal berupa jamban
beserta MCK-nya. Lebih jauh lagi di dalam buku Keputusan Menteri
Kesehatan nomor 852/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat disebutkan bahwa jamban sehat adalah fasilitas
pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan
penyakit. Cukup menarik karena disebutkan di dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 24/2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk Sekolah disebutkan adanya fasilitas jamban yang harus
disediakan sekolah sebagai tempat untuk buang air besar dan/atau air
kecil. Jamban harus mempunyai dinding, atap, dst yang disediakan untuk
peserta didik pria, wanita, dan guru. Lebih menarik lagi adalah Standar
Toilet Umum Indonesia dari Kementerian Negara Kebudayaan dan
Pariwisata tahun 2004 yang justru tidak menyebutkan sama sekali istilah
jamban dan menggantinya dengan ruang buang air besar (WC) dan ruang
buang air kecil (urinal). Toilet dalam hal ini mencakup pembuangan dan
pengolahan limbahnya, baik secara setempat (on-site) ataupun terpusat
(off-site). Tidak kalah menariknya adalah istilah tempat buang air besar
(bukan jamban) yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik di dalam
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) guna mendapatkan informasi
tentang kepemilikan dan kualitas fasilitas BAB tersebut.
Adanya ketidaksamaan istilah tentang jamban ini tentu saja tidak
akan mengganggu proses masyarakat untuk membuang hajatnya. Namun
ketidakseragaman istilah ini sangat menggambarkan ketidakseriusan
penanganan sanitasi di lapangan. Buruknya pelayanan publik tentang
sanitasi ini dapat dilihat dari hasil SUSENAS itu sendiri. Kepemilikan
tempat buang air besar secara nasional menurut SUSENAS 2007 baru
59,86%. Dari 59,86% itupun yang mempunya kloset tipe leher angsa-pun
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 26
baru 71,5%. Di dalam laporan tersebut tidak disebutkan bagaimana
sebenarnya kualitas dari tempat buang air besar yang ada di lapangan.
Dari 59,86% itupun baru 49,13% yang memiliki tangki septik. Lagi-lagi
tidak disebutkan bagaimana pula sebenarnya kualitas dari tangki septik
yang ada di lapangan.
Berdasarkan data dari Sie Kesling Bidang P2PL Dinkes Cilegon
Persentase Rumah Tangga yang memiliki jamban sendiri di Kota Cilegon
sebesar 62 % dan dinyatakan 100% sehat untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 6 dibawah ini :
Gambar 6Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Jamban Sehat
di Kota Cilegon Tahun 2011
62.7
62.2
8141
.2 58.8
85.6
72.6
62.8 62
0
20
40
60
80
100
PULO
MER
AKGR
OGOL
Purw
akar
taJo
mba
ngCi
bebe
rCi
lego
nCi
tang
kilCi
wanda
nKo
ta
% memiliki jamban% Sehat
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 27
b. Tempat Sampah
Sampah telah menjadi masalah yang serius, apalagi dengan
demam Global Warming yang sangat hyper, setiap orang mulai berlomba
lomba mengurangi sampah--terutama sampah plastik yang sulit untuk
diuraikan. Kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya
perlahan lahan menjadi budaya baru, sekitar beberapa tahun yang lalu
kita masih sering melihat orang membuang sampah seenaknya ke jalan
dari dalam mobil, ataupun dengan bebasnya membuang sampah ke got
tanpa ada perasaan bersalah. Tapi kini, orang orang sudah sadar betul
akan arti sampah, dan banyak dari orang orang tersebut yang rela
menyimpan sampah di dalam tas ataupun memegang sampahnya sampai
mereka menemukan tempat sampah.
Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan memang
bagus dan layak diikuti demi menjaga kelestarian kota . Tetapi tanpa
disadari, sampah yang kita simpan sementara perlahan menjadi
"permanen", coba dichek tasnya, apakah ada bungkus permen atau
bungkus rokok, atau "sampah kecil" lainnya yang lupa dibuang ke tempat
sampah? Belum lagi tempat sampah kecil yang eksis di dalam mobil
ataupun di kamar, apakah rutin dibuang?atau malah sudah menumpuk
sampai menyulitkan kita untuk membuang sampah baru kesitu dan
akhirnya berceceran disekitarnya. Kebiasaan menumpuk sampah bisa
berbahaya bagi kesehatan karena akan mengundang kuman, virus
penyakit beserta koleganya. Jangan sampai tujuan baik anda untuk
menjaga kebersihan malah merugikan kesehatan anda, mari kita
membuang sampah pada tempatnya dan secara rutin membersihkan
tempat sampahnya.
Persentase Rumah Tangga yang memiliki Tempat sampah di Kota
Cilegon tahun 2011 sebesar 55 % dari 100.033 keluarga yang diperiksa
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 28
dan 100 % memenuhi syarat.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 7 dibawah ini :
Gambar 7Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Tempat
sampahdi Kota Cilegon Tahun 2011
c. Pengelolaan air limbahAir limbah adalah air bekas dari kamar mandi, tempat cuci dan
dapur, tidak termasuk air dari jamban / WC. Air limbah juga mengandung
kuman yang diantaranya kuman – kuman tersebut dapat menyebabkan
penyakit sehingga air limbah menjadi sumber penularan penyakit.
Sarana pembuangan air limbah yang sehat yaitu yang dapat
mengalirkan air dari sumbernya ( dapur, kamar mandi ) ketempat
penampungan air limbah dengan lancar tanpa mencemari lingkungan dan
tidak dapat dijangkau serangga dan tikus. Rumah yang membuang air
limbahnya diatas tanah terbuka tanpa adanya saluran pembuangan air
limbah akan membuat kondisi lingkungan disekitar rumah menjadi tidak
sehat. Akibatnya menjadi kotor, becek, menyebarkan bau tidak sedap dan
dapat menjadi tempat berkembang biak serangga terutama nyamuk.
62.846.8
78.1
40.9 51.876.4 68.7
39.255
0
20
40
60
80
Pulo
mer
ak
Grogo
lPu
rwak
arta
Jom
bang
Cibe
ber
Cileg
on
Cita
ngki
lCi
wanda
n
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 29
Persentase Rumah Tangga yang memiliki Pengelolaan air limbah di
Kota Cilegon sebesar 57 % terjadi penurunan dari tahun sebelumnya
sebesar 94.7 %, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 8
dibawah ini :
Gambar 8Persentase Rumah Tangga dengan Pengelolaan air limbah
di Kota Cilegon Tahun 2011
62.352.4
60.1
41.2
56.9
78.371.6
48.557
020
4060
80Pu
lom
erak
Grog
olPu
rwak
arta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
lCi
wan
dan
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 30
3.1.Derajat KesehatanDerajat Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor – faktor tersebut tidak hanya berasal dari sector kesehatan seperti
pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan,
melainkan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan , lingkungan
social, keturunan dan faktor lainnya.
Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin melalui
angka morbiditas, mortalitas, dan status gizi. Pada bab ini situasi derajat
kesehatan di Kota Cilegon digambarkan melalui Angka Kematian Bayi
( AKB ), Angka Kematian Balita ( AKABA ), Angka Kematian Ibu ( AKI ),
dan angka morbiditas beberapa penyakit.
A. MORTALITASMortalitas adalah Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu
dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu. Berikut ini
adalah angka kematian pada Bayi, Balita,ibu,angka kematian kasar, dan
Umur Harapan Hidup.
1. Angka Kematian Bayi ( AKB )Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi ( AKB ) Adalah
banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang
dinyatakan dalam 1000 Kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka
Kematian Bayi merupakan salah satu indikator yang paling sensitif untuk
menentukan derajat kesehatan suatu daerah. Dari laporan jumlah
BAB III SITUASI DERAJATKESEHATAN
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 31
kematian bayi yang disampaikan dari masing-masing Puskesmas, dapat
diperkirakan bersumber dari fasilitas pelayanan kesehatan (facility based)
dan dari laporan masyarakat atau kader (community based).
Pada tahun 2011 AKB Kota Cilegon menempati 0.01 % dari jumlah
penduduk dengan jumlah kematian sebanyak 38 Bayi atau 4.84 / 1000
KLH terjadi penurunan jumlah kasus dari 43 bayi atau 6.16 / 1000 KLH.
Tabel 11.Angka Kematian Bayi
Kota Cilegon
KOTA 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011CILEGON 34,33 33,1 25,0 18,00 7,52 2.31 6.16 4.84
Tabel 12.Perbandingan Estimasi Angka Kematian Bayi (IMR)
Tahun 2002 s/d 2017
WILAYAH 2002 2007 2012 2017
BANT EN 59,5 56,59 54,96 54,05
INDONESIA 43,52 41,01 39,47 38,52
Dari jumlah kematian seluruh bayi tersebut dengan penyebab
kematian paling banyak di Kecamatan Pulomerak dengan jumlah 10 Bayi
terdiri dari 5 bayi Laki – laki dan 5 Bayi perempuan dan penyakit yang
menyebabkan kematian bayi adalah BBLR, Asfiksia, dll.
Dari Hasil Pelaporan dari 8 Puskesmas se Kota Cilegon dan hasil
Pelacakan di 4 Rumah Sakit ternyata semua kematian Neonatus, Bayi dan
Balita di Kota Cilegon Meninggal di Rumah sakit.
Sumber : BPS Propinsi Banten
Sumber : Bidang Bina YanKes Dinkes Kota
Cilegon 2009
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 32
Berdasarkan Data dari Seksi Pelayanan Dasar Bidang Pelayanan
Kesehatan, Persentase Kematian bayi disajikan Pada Gambar 7 berikut
ini.
Gambar 9.Persentase Kematian Bayi di Kota Cilegon Tahun 2011
2.Angka Kematian Balita (AKABA)Angka Kematian Anak Balita (0-4 th) adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai umur 5 tahun yang dinyatakan sebagai
angka per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian anak balita
merepresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara
kelahiran dan sebelum umur 5 tahun
Millenium Development Goals ( MDGs ) menetapkan nilai
normative AKABA yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan
nilai 71-140, sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20.
AKABA di Kota Cilegon tahun 2011 sebesar 46 atau 5.86 per 1000
KLH terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 5.58 per 1000
KLH atau 39 kasus kematian. angka ini didapat berdasarkan data
kematian balita yang dilaporkan.
10
03
94
82 2
38
05
10152025303540
Pulo
mer
akGr
ogol
Purw
akar
taJo
mba
ngCi
bebe
rCi
lego
nCi
tang
kil
Ciw
anda
nKo
ta
Kematian bayi
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 33
Gambaran Persentase Kematian Neontal, Bayi dan Balita di sajikan
pada gambar 10 berikut ini.
Gambar 10.Jumlah Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita di Kota Cilegon Tahun
2011
3.Kematian Ibu Bersalin (AKI)Angka Kematian Ibu ( AKI ) juga menjadi salah satu indicator
penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat . AKI
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu sebab
kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya ( tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidentil ) selama kehamilan ,
melahirkan dan dalam masa nifas ( 42 hari setelah melahirkan ) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait
dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara
umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan.
Sensitifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikan
indicator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.
8
9 29 NeonatusbayiBALITA
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 34
Pertolongan persalinan salah satu indikator dari pemanfaatan
pelayanan kesehatan adalah pertolongan persalinan jadi indikator ini
sangat penting dalam menilai persalinan yang aman di daerah pedesaan
pada umumnya pertolongan persalinan ditolong oleh dukun terlatih.
Kematian ibu hamil bisa disebabkaban oleh kekurangan gizi,
melahirkan, keguguran bias juga disebabkan oleh Suspect Ruptura Uteri,
Perdarahan, Partus lama, Resiko Tinggi akibat umur, eklamasi, serta Post
Sectio.
Rasio kematian ibu melahirkan di Kota Cilegon tidak dapat
dilakukan perhitungannya karena angka kelahiran di Kota Cilegon kurang
dari 100.000 kelahiran hidup, namun demikian bila diasumsikan maka
angka AKI Kota Cilegon tahun 2011 adalah 76.50 atau 6 kasus kematian
dari 7843 KLH, terjadi penurunan dart tahun 2010 adalah 121 atau 9
kasus kematian dari 6982 KLH , Gambaran AKI per 100.000 KLH di Kota
Cilegon Tahun 2008 - 2011 disajikan pada Gambar 11 berikut ini
Gambar 11AKI / 100.000 KLH Kota Cilegon
4. Umur harapan hidup waktu lahirAngka Harapan Hidup Waktu lahir adalah salah satu indikator
derajat kesehatan yang digunakan secara luas. Di kota Cilegon, angka ini
diperoleh secara tidak langsung melalui estimasi yang dilakukan oleh
BPS. Angka Harapan Hidup waktu lahir mencerminkan umur seorang bayi
baru lahir yang diharapkan hidup. Tinggi rendahnya umur harapan hidup
206.5
114 12176.5
0
50
100
150
200
250
2008 2009 2010 2011
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 35
menggambarkan taraf hidup suatu Negara. Dengan melihat angka UHH
dan angka kematian bayi, maka derajat ditentukan indeks mutu hidup atau
indeks pembangunan manusia suatu daerah secara lengkap.
Tabel 13.Estimasi Angka Harapan Hidup menurut Provinsi, 2000-2025
Propinsi
Periode2000-2005
(2002)
2005-2010
(2007)
2010-2015
(2012)
2015-2020
(2017)
2020-2025(2022)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BANTEN 64.6 67.3 69.4 70.9 71.9
Upaya untuk meningkatkan UHH menjadi 70 tahun merupakan hal
penting yang perlu dicermati melalui upaya-upaya peningkatan kegiatan
program yang berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat seperti
penurunan resiko kesakitan, pada keluarga rentan, trend penyakit
degeneratif dan tidak menular, serta peningkatan kesehatan pra usila
yang dapat hidup produktif dan mandiri.
Umur Harapan Hidup (UHH) dipengaruhi oleh masih tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB). Semakin
tinggi jumlah kematian bayi maka makin rendah Umur Harapan Hidup.
Berdasarkan data dari BPS Kota Cilegon UHH Kota Cilegon dapat
dilihat pada table 14 berkut ini.
Sumber : www.datastatistik-indonesia.com\
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 36
Tabel 14UHH Kota Cilegon
Kota Periode2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Cilegon 68.53 68.58 68.62 68.67 68.71 68.76 68.80 68.84
Sumber Data: BPS Kota Cilegon
3.2.MORBIDITAS
1. Pola 10 Penyakit terbanyakAngka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari
masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui studi
morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota
Cilegon serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang
diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan.
Pola 10 Penyakit Terbanyak pada pasien Rawat Jalan di
Puskesmas Tahun 2011 menunjukkan pasien yang paling banyak
berkunjung adalah Pasien dengan penyebab gangguan system
pernafasan.
Tabel 15
10 Besar Penyakit di Puskesmas 2010NO KODE PENYAKIT JENIS PENYAKIT JUMLAH
1 2 3 41 J06 Infeksi Saluran Nafas Akut 83,0992 L30 Dermatitis Lainnya 29,1533 J02 Faringitis Akut 21,3234 K29 Gastritis & Duodenitis 20,3515 J00 Nasofaringitis Akut 20,1096 R05 Batuk 19,3007 R51 Sakit Kepala 16,5228 A091 Diare & Gastroenteritis 13,3069 M13 Artritis Lainnya 11,577
10 M791 Myalgia 11,469J U M L A H T O T A L 246,209
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 37
Gambar 12Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kota Cilegon
2. Penyakit menulara. Malaria
Malaria adalah penyakit Infeksi yang disebabkan oleh parasit
( Plasmodium ) yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi
( vector-born-disease ) . Pada tubuh manusia parasit membelah diri dan
bertambah banyak di dalam hati dan kemudian menginfeksi sel darah
merah.
Malaria merupakan salah satu penyakit yang Upaya pengendalian
dan penurunan kasusnya merupakan komitmen Internasional dalam
Millenium Development Goals ( MDGs ).
Penyakit Malaria menyebar cukup merata diseluruh kawasan
Indonesia, namun paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa-Bali,
bahkan di beberapa tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis
malaria. Menurut hasil pemantauan program diperkirakan sebesar 35%
penduduk Indonesia tinggal di daerah endemis Malaria.
Jumlah penderita klinis malaria di Kota Cilegon tahun 2011 tidak
ditemukan. Adapun bentuk peran serta masyarakat yang diharapkan
83099
291532132320351
20109
19300
1652213306 11577 1169
J06
L30
J02
K29
J00
R05
R51
A091
M13
M791
`
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 38
dalam upaya pencegahan malaria antara lain melalui : (1) kepatuhan
minum obat anti malaria agar setiap penderita dapat minum obat secara
tuntas, (2) pencegahan gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu,
pemasangan kasat kasa di rumah, pemakaian obat gosok penolak
nyamuk (repellent), pemakaian baju tebal dan (3) pencegahan terjadinya
sarang nyamuk malaria melalui pembersihan lumut di tempat-
tempat/bagian rumah yang lembab, pencegahan terbentuknya genangan
air, memelihara ikan pemakan jentik di genangan air serta pencegahan
terbentuknya sarang nyamuk.
b. TB Paru
WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara
penyumbang kasus TB terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya
diperkirakan terdapat penderita baru TB menular sebanyak 262.000 orang
(44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan 140.000 orang diperkirakan
meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini, apalagi bila
dikaitkan dengan kondisi lingkungan perumahan, sosial ekonomi
masyarakat, serta kecenderungan peningkatan penderita HIV/AIDS di
Indonesia saat ini.
Di Kota Cilegon sendiri, menurut laporan Puskesmas, jumlah
penderita klinis sebanyak 323 orang terdiri dari 176 Laki – laki dan 147
perempuan. Menurut laporan tersebut penderita yang dinyatakan positif
menderita TB Paru tercatat sebanyak 362 orang terdiri dari 228 Laki – laki
dan 134 perempuan dan keseluruhan penderita tersebut sudah diobati
dan mencapai Angka kesembuhan sebanyak 86.20% dari semua kasus
BTA Positif yang diobati.Wilayah kerja Puskesmas yang terbanyak
penderitanya adalah Puskesmas Jombang yakni sebesar 130 penderita
klinis dan 56 penderita yang sudah dinyatakan positif.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 39
Berdasarkan Laporan dari Seksi Pemberantas dan Pengendalian
Penyakit Tahun 2010, jumlah Kasus TB Paru dengan BTA (+ ) disajikan
pada Gambar 13, berikut ini :
Gambar 13Jumlah Kasus TB Paru BTA (+) di Kota Cilegon Tahun 2011
c. HIV & AIDS
HIV ( Human Immune Deficiency Syndrome ) adalah virus
( retrovirus ) yang menginfeksi sel-sel system immunologi sehingga
merusak system kekebalan manusia. HIV dapat ditularkan dari satu orang
ke orang lain melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi
HIV, misalnya melalui hubungan seksual, tranfusi darah, penggunaan
jarum suntik yang terkontaminasi, dan penularan dariibu ke anak yang
dilahirkan atau disusui.
Peningkatan kasus HIV terjadi setiap tahunnya. Sampai dengan
Desember 2010. Pengidap HIV sebanyak 42 Kasus 16 kasus dan AIDS
sebanyak 12 kasus, kasus terbanyak terjadi di kecamatan Pulomerak dan
dari keseluruhan jumlah kasus tersebut 4 orang dinyatakan meninggal.
0%
50%
100%
KESEMBUHAN 65 23 25 52 54 57 61 61 350
BTA + 58 36 43 56 24 43 55 47 362
KLINIS 51 3 32 130 26 26 18 37 323
Pulomera
Grogol
Purwakart
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 40
gambar 14Jumlah kasus HV/AIDS Kota Cilegon Tahun 2011
d. Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA )
Penyakit ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang
salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung
( saluran atas ) hingga Alveoli ( saluran bawah ) termasuk jaringan
Adneksanya, seperti sinus,rongga telinga tengah dan pleura ( selaput
paru ). Penyakit ISPA yang menjadi focus program kesehatan adalah
Pneumonia,karena penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian
anak. Pneumonia adalah proses Infeksi Akut yang mengenai jaringan paru
( alveoli ). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, Virus maupun jamur.
Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak- anak usia
kurang dari 2 tahun.Usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau yang memiliki
masalah kesehatan ( malnutrisi, Gangguan Immunologi ).
Jumlah kasus pneumonia pada balita di Kota Cilegon Tahun 2011
sebanyak 378 terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 283
kasus. . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
42
12
225
HIVAIDSIMS
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 41
Gambar 15Jumlah Kasus Pneumonia Balita Kota Cilegon Tahun
2011
24
69
3
245
27
2
120
0
20
40
60
80
100
120
Pulom
erak
Grogo
lPur
wakar
taJo
mban
gCib
eber
Cileg
onCit
angk
ilCiw
anda
ne. Kusta
Kusta atau Lepra adalah Penyakit Infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium Leprae.Bila tidak ditangani dengan baik ,Kusta
menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, syaraf,
Anggota gerak dan mata.
Jika ditinjau dari situasi global, Indonesia merupakan negara
penyumbang jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan
Brazil. Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan
masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar
penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak
mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat
pada meningkatnya angka kemiskinan.
Tahun 2011 penderita kusta sebanyak 25 orang dengan penderita
PB 5 orang dan MB 25 orang terjadi penurunan kasus dari tahun 2010
sebanyak 43 orang dengan penderita PB sebanyak 5 orang dan penderita
MB sebanyak 38 orang, Penderita Kusta yang paling banyak tercatat
139
95
10 23 20 24 22 45
378
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Pulom
erak
Grogo
lPu
rwak
arta
Jom
bang
Cibeb
erCil
egon
Citan
gkil
Ciwan
dan
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 42
berada di wilayah Puskesmas Jombang sebanyak 7 penderita. Jumlah
kasus kusta di Kota Cilegon pada tahun 2011 dapat dilihat pada gambar
16 berikut ini.
Gambar 16Jumlah kasus kusta tahun 2008 – 2011.
010203040506070
2008 2009 2010
f. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Difteri, Pertusis, Tetanus, campak, polio dan hepatitis B merupakan
penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit-
panyakit ini timbul karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya imunisasi. Di Kota Cilegon pada tahun 2011 data yang
diterima dari laporan bulanan puskesmas tentang penyakit menular yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) hanya terdapat penyakit tetanus
dan campak, Tetanus adalah penyakit akut yang disebabkan bacillus
Clostridium tetani,yang masuk ke tubuh melalui luka. Tetanus Neonatorum
( Tetanus pada bayi baru lahir ) merupakan penyakit tetanus yang masih
terjadi di Negara berkembang yang disebabkan oleh pemotongan tali
pusat dengan alat yang tidak steril. Menurut laporan dari sie Surveilans
bidang P2PL angka kejadian Tetanus Neonatorum tidak ada kasus.
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan
kejadian luar biasa (KLB). Sepanjang tahun 2011 di Cilegon, jumlah kasus
campak sebanyak 122 kasus, terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya
0
10
20
30
40
50
60
70
2008 2009 2010 2011
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 43
sebanyak 59 kasus. kasus yang paling banyak terjadi pada tahun 2011 di
wilayah kerja Puskesmas Purwakarta dengan jumlah kasus sebanyak 30
kasus.
g. Penyakit Potensi KLB / Wabah
Ada beberapa penyakit yang berpotensi KLB/Wabah yang sering
terjadi di Indonesia. Diantaranya adalah Demam Berdarah ( DBD ), Diare
dan Chikungunya. DBD dapat mengakibatkan kematian, demikian juga
diare.
1) Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegepty. . umumnya menyerang anak
dibawah 15 Tahun .akan tetapi dapat juga menyerang orang dewasa
Tingginya mobilitas penduduk, kurang efektifnya Fogging Fokus
dengan Fogging sebelum penularan, belum memasyarakatnya
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta masih rendahnya angka
bebas jentik (ABJ) merupakan kondisi yang menyebabkan DBD masih
merupakan masalah di Kota Cilegon.
Pada tahun 2011 Angka kesakitan penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) sebesar 285 kasus atau 75.48 per 100.000 penduduk.
Angka ini mengalami penurunan dari tahun lalu yang sebesar 281 per
100.000. Kasus DBD pada tahun 2011 ini paling banyak terjadi di wilayah
kerja Puskesmas Cilegon sebanyak 49 Penderita.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 44
Gambar 17Jumlah Kasus DBD Kota Cilegon Tahun 2011
Gambar 18Jumlah kasus DBD /100.000 Penduduk dari Tahun 2008 – 2011
41
21 33 45 35 49 47
15
286
050
100150200
250300
Pulo
mer
akGr
ogol
Purw
akar
taJo
mba
ngCi
bebe
rCi
lego
nCi
tang
kil
Ciw
anda
n
Kota
0
50
100
150
200
250
300
2008 2009 2010 2011
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 45
2). Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai perubahan konsistensi faeces
selain dari frekuensi buang air besar. Dikatakan diare apabila faeces lebih
berair dari biasanya. Diare dapat juga didefinisikan sebagai bila buang air
besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak
berdarah dalam waktu 24 jam.sementara diare yang berdarah dinamakan
disentri.
Gambar 19Jumlah Kasus Diare Kota Cilegon
Sumber : Data Bidang P2PL Dinkes Kota Cilegon
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa perkembangan penderita
penyakit Diare di Kota Cilegon mengalami siklus turun naik periode tahun
2006 - 2011. Pada tahun 2011 jumlah sebanyak 15838 kasus dan 100%
tertangani, angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya
sebanyak 14667 kasus.
3.Penyakit Tidak menular
Penyakit Tidak Menular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik
menahun atau berlangsung lama, tapi ada juga yg kelangsungannya
mendadak (misalnya saja keracunan), sementara yang berlangsung lama
misalnya penyakit kanker, tubuh yang terpapar unsur kimia dan lain-lain
15166
17353
16196 16332
14667
15838
1300013500140001450015000155001600016500170001750018000
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 46
Penyakit tidak menular adalah Penyakit non-Infeksi karena penyebabnya
bukan mikroorganisme, namun tidak berarti tidak ada peranan
mikroorganime dalam terjadinya penyakit tidak menular misalnya luka
karena tidak diperhatikan bisa terjadi infeksi.. Penyakit tidak menular
adalah Penyakit degeneratif karena berhubungan dengan proses
degenerasi (ketuaan). Dan Penyakit Tidak Menular adalah New
comminicable disease karena dianggap dapat menular melalui gaya
hidup, gaya hidup dapat menyangkut pola makan, kehidupan seksual dan
komunikasi global. Pengertian-pengertian dasar ini harus difahami dengan
baik. Intinya atau subtansinya dalam epidemiologi penyakit tidak menular
adalah ditemukannya penyebab dalam hal ini atau yang dipakai adalah
istilah ditemukannya FAKTOR RESIKO sebagai faktor penyebab.
Berdasarkan Data dari Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Tahun 2011, Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular dapat dilihat pada
Tabel 16, Berikut ini
Tabel 16Jumlah Penyakit Tidak Menular Di Kota Cilegon Tahun 2011
No Nama PenyakitTotal
Laki-laki Perempuan Total1 Hipertensi 953 1784 27372 Penyakit jantung koroner 26 46 723 Stroke 30 38 684 Diabetes Melitus 447 670 11175 Kanker leher rahim 0 6 66 Kanker Payudara 0 21 217 PPOK 52 30 828 Ashma 288 347 6359 Osteoporosis 23 32 55
10 Gagal ginjal kronik 32 35 6711 Kecelakaan lalu lintas
darat291 230 521
Sumber Data : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2011.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 47
3.3. STATUS GIZI
Masalah gizi di Indonesia sampai saat ini masih
memperhatinkan.karena tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita
serta rendahnya tingkat kecerdasan yang berakibat pada rendahnya
produktifitas, pengangguran, kemiskinan dan akan menghambat
pertumbuhan ekonomi.hal ini mendasari masalah gizi menjadi salah satu
faktor penting penentu Mellinium Development Goals .
Banyak faktor yang menyebabkan masalah gizi kurang antara lain
faktor ketersediaan pangan dalam rumah tangga, asupan gizi keluarga
dan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan. Perbaikan gizi
masyarakat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang ditandai dengan menurunnya prevalensi gizi
kurang menjadi setinggi – tingginya 20 %,tidak ada kasus kretin baru dan
tidak ada kasus xeroftalmia pada balita.Upaya perbaikan gizi diarahkan
pada pencapaian sasaran yaitu seluruh keluarga Sadar Gizi ( Kadarzi ).
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan
kesehatan secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi
yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status
gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang
menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai status gizi
masyarakat antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
status gizi balita, ASI Ekslusif, Kecamatan Bebas Rawan Gizi dan Garam
Beryodium sebagaimana diuraikan berikut ini :
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan
salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal
dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena
prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 48
Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan
tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang, banyak BBLR
dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan
menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada
saat hamil.
Di Kota Cilegon, tercatat bahwa jumlah bayi dengan berat badan
lahir rendah sebanyak 188 orang ( 2,4 % dari total bayi lahir hidup )terjadi
peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 62 orang ( 1,09 % dari total
bayi lahir hidup )
Gambar 20Persentase BBLR Kota Cilegon Tahun 2011
2. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara
penilaian status gizi pada Balita adalah dengan anthropometri yang diukur
melalui indeks Berat Badan menurut umur (BB/U) atau berat badan
terhadap tinggi badan (BB/TB). Kategori yang digunakan adalah : gizi
lebih (zscore>+2 SD); gizi baik (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang
(z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3 SD).
268 12
5526 32
14 15
188
0
50
100
150
200
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngkil
Ciw
anda
n
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 49
Di Kota Cilegon, untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk
memperoleh gambaran perubahan tingkat konsumsi gizi di tingkat rumah
tangga dan status gizi masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan
seperti Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) dan Pemantauan Status Gizi
(PSG) di seluruh kecamatan. Hasil laporan Sie. Gizi pada tahun 2011 dari
31.323 Balita yang ditimbang didapatkan 0.90 % anak dinyatakan gizi
lebih, 95.55 % gizi baik, 6.07 % gizi kurang dan 0.70% Gizi buruk.
Gambar 21Persentase status gizi BALITA di kota cilegon tahun 2011
3.ASI Ekslusif
Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat
ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya.
ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi
selama 6 bulan pertama hidupnya. Pemberian ASI eksklusif mengurangi
tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum
menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta mempercepat
pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran.
0.9
95.55
6.07 0.7
Gizi lebihGizi baikGizi kurangGizi buruk
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 50
Capaian ASI Ekslusif di Kota Cilegon pada Tahun 2011 sebesar
14,3 % terjadi penurunan dari tahun 2010 sebesar 17.8 %. berdasarkan
laporan dari Sie Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Pelayanan
Kesehatan Dinkes Kota Cilegon. Data ini memiliki catatan kemungkinan
bias, hal ini disebabkan karena data yang didapat adalah potret keadaan
pada saat pengumpulan data saat itu dan yang lalu saja. Ada
kemungkinan bayi-bayi tersebut diberi makanan pendamping setelah
pengumpulan data.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 22 berikut ini :
Gambar 22Jumlah capaian ASI eksklusif dikota cilegon tahun 2011
4. Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Kota Cilegon berdasarkan laporan Sie. Perbaikan Gizi bidang Bina
Pelayanan Kesehatan untuk tahun 2011 dari 43 kecamatan yang ada
seluruhnya sudah termasuk kecamatan bebas rawan gizi.
25.6
18.1
11.25.821.1
12.9
1.9
27.3
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 51
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya
kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mancegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat
mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,
Penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan
minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan
berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat serta swasta,untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.
Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya promosi
kesehatan,pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan
rawat inap,pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan kepada
perorangan.
BAB IV SITUASI UPAYAKESEHATAN
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 52
4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan
pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapakan
sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai
pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
A.Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Seorang ibu mempunyai peranan yang sangat besar didalam
pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang di
alami seorang ibu yang sedang hamil mempengaruhi kesehatan janin
dalam kandungannya hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan
anaknya.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan dan perawatan bayi
baru lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas pelayanan kesehatan ,
dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas pelayanan
kesehatan swasta.
Dalam rangka pelayanan kesehatan ibu dan anak dilakukan (1)
pelayanan ANC/pemeriksaan ibu hamil, (2) imunisasi, (3) pertolongan
persalinan, (4) penanggulangan penyakit-penyakit penyebab kematian, (5)
deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang anak, dan (6) usaha
kesehatan sekolah.
a). Pelayanan kesehatan ibu hamil ( K1 & K4 )
Pelayanan antenatal merupakan kesehatan oleh tenaga kesehatan
untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan
Kebidanan ( SPK ). Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 53
memberikan pelayanan antenatal yang berkompeten memberikan
pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis,
kebidanan, bidan dan perawat.
Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat
badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi ( ukur
lingkar lengan atas ), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin
dengan denyut jantung janin ( DJJ ), skrining status imunisasi tetanus
dan memberikan imunisasi tetanus toksoid ( TT ) bila diperlukan,
pemberian tablet zat besi, test laboratorium ( rutin dan khusus ),
tatalakksana kasus, serta temu wicara ( konseling ) , termasuk
perencanaan persalinan pencegahan komplikasi ( P4K ) , serta KB pasca
persalinan.
Cakupan pelayanan Antenatal Care (ANC) disebut lengkap apabila
dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. dapat
dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk melihat
akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit
empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali
pada triwulan dua, dan dua kali pada triwulan ketiga.
. Cakupan pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) di Kota
Cilegon pada tahun 2011 berdasarkan rekapan PWS-KIA Dinas
Kesehatan Kota Cilegon sebesar 107.6% terjadi peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 105.6%. Angka capaian ini belum merupakan K1
murni melainkan jumlah kunjungan pertama ibu hamil (kontak pertama).
Untuk meningkatkan cakupan K1, perlu adanya sosialisasi terutama bagi
ibu hamil untuk memeriksakan diri ke Puskesmas.
Cakupan K4 berdasarkan rekapan PWS-KIA Dinas Kesehatan Kota
Cilegon pada tahun 2011 adalah 90.8% terjadi peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 83.5 %. Berdasarkan data dari Seksi Pelayanan
Kesehatan Dasar Bidang Pelayanan Kesehatan K1 Murni, Akses K1 dan
K4 dapat dilihat pada gambar 23 berikut ini :
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 54
Gambar 23
Persentase K1 & K4 Murni Kota Cilegon Tahun 2011
Selain mengupayakan Peningkatan cakupan K4,harus diupayakan
pula peningkatan kualitas K4 yang sesuai sesuai standar. Salah satu
yang di gunakan antenatal yang menjadi standar kualitas adalah
pemberian zat besi (Fe) 90 Tablet dan Imunisasi TT (Tetanus Toksoid ).
Pemberian Tablet Besi pada ibu hamil di Kota Cilegon pada tahun 2011
sebesar 151.1% untuk Fe1 dan 92.23% untuk Fe3. Bila membandingkan
antara cakupan Fe3 dengan K4 terdapat selisih sebesar 1.4%.
Gambar 24Bumil mendapat 30 & 90 Tablet Fe
112.2
84.6
103.5
85.9
117.1
97.1100.5
77.4
108.997.6
118.2
97.8100.295
109
94.4107
90.8
0
20
40
60
80
100
120Pu
lom
erak
Grog
olPu
rwak
arta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
Kota
K1
K4
0
50
100
150
Fe 1 94.18 97.37 117.6 95.98 111.3 118.2 96.81 109 105.1
Fe 3 76.12 85.81 96.9 86.1 103.3 97.77 95.79 95.79 92.23
Pulo Grog Purw Jomb Cibeb Cilego Citan Ciwan Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 55
Perkiraan jumlah ibu hamil yang risiko tinggi di suatu wilayah
adalah sebesar 20%, semakin besar cakupan berarti semua ibu hamil
yang berisiko dapat diketahui sehingga dapat diambil langkah-langkah
antisipasi kemungkinan terjadinya kematian. Tetapi apabila cakupan
kurang dari 20% berarti ada ibu hamil yang berisiko tinggi dalam
kehamilannya tidak terdeteksi dan kemungkinan menjadi penyebab
kematian ibu maternal.
Dalam pelayanan ANC ibu hamil akan diberikan imunisasi TT
sebagai upaya perlindungan ibu dan bayinya dari kemungkinan terjadinya
Tetanus pada waktu persalinan. Oleh karena itu pemberian imunisasi TT
merupakan suatu keharusan pada setiap ibu hamil.
Pemberian Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Kota Cilegon pada
tahun 2011 sebesar 25.5% untuk TT1 dan 27.4%, 28.0% untuk TT3, 15.7
% untuk TT4, 13.6% untuk TT5 dan 81.7% untuk TT2. untuk lebih jelasnya
untuk cakupan persentase TT dapat dilihat pada gambar 25 berikut ini :
Gambar 25Cakupan pemberian imunisasi TT Tahun 2011
TT 113%
TT 214%
TT315%
TT48%
TT57%
TT2+43%
Sumber : Sie. Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Pelayanan Kesehatan 2011
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 56
b). Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi
Kebidanan
Periode persalinan merupakan salah satu periode yang
berkontribusi besar terhadap kematian ibu di Indonesia. Kematian saat
bersalin dari 1 minggu pertama diperkirakan 60 % dari seluruh kematian
ibu . Sedangkan dalam target MDG’S, salah satu upaya yang harus
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka
kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015
dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 ( SKRT ) , serta
meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90
% pada tahun 2015 dari 40.7 % pada tahun 1992 ( BPS ). Pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang
aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi
kebidanan.
Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga profesional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, dan bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih
dan tidak terlatih). Dari data Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang
Bina Pelayanan Kesehatan didapat dari total 8097 ibu melahirkan pada
tahun 2011 ini hanya ada 95.8% atau 7755 orang yang dicatat ditolong
oleh tenaga kesehatan.
Gambar 26 di bawah ini memperlihatkan cakupan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 57
Gambar 26Linakes Kota Cilegon Tahun 2008 – 2011
c). Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada
ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas
minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu 1)kunjungan nifas
pertama ( KF1 ) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2)kunjungan
nifas ke-2 ( KF2 ) dilakukan minggu ke-2 setelah persalinan; dan
3)Kunjungan nifas ke-3 ( KF3 ) dilakukan setelah minggu ke-6 setelah
persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada saat
dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan pada
kunjungan bayi.
Pelayanan kesehatan pada ibu nifas yang diberikan meliputi : 1)
pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan
lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya ;3) pemeriksaan payudara
dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan ; 4) pemberian kapsul vitamin A 200.000
IU sebanyak dua kali ( 2x24 jam ) ; dan 5) pelayanan KB pasca
persalinan.
0
100
200
2008 63.6 85.6 71.5 86.2 75.9 92.7 80.5 56.8 76.4
2009 65.1 90.9 98 84 92.2 87.8 94.4 65.6 84.4
2010 82.6 90.4 82.9 94.5 78 96.3 86.9 89.2 87.8
2011 93.2 92.7 101.3 92.5 93.9 98.4 93.2 104.5 95.8
Pulomerak
GrogolPurwakarta
Jombang
Cibeber
CilegonCitangk
ilCiwand
anKota
`
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 58
Gambar berikut ini menyajikan persentase ibu nifas yang mendapat
pelayanan kesehatan pada tahun 2011 sebesar 95.1% terjadi peningkatan
dari tahun 2010 sebesar 83.1%.
Gambar 27
Pelayanan Kesehatan pada Ibu Nifas Tahun 2011
d). Penanganan komplikasi obstetric dan neonatal
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di
desa dan puskesmas , ibu hamil yang memiliki resiko tinggi ( resti ) dan
memerlukan pelayanan kesehatan , karena terbatasnya kemampuan
dalam memberikan pelayanan , maka kasus tersebut perlu dilakukan
upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai
Resti / komplikasi adalah keadaan penyimpamgan dari normal,
yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun
bayi. Resti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8gr%, tekanan darah tinggi
( Sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedema nyata, eklampsia,
perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia
94.290.3
9690.9
93.996.1
93.7
107.7
95.1
80859095
100105110
Pulo
mer
akGr
ogol
Purw
akar
taJo
mba
ngCi
bebe
rCi
lego
nCi
tang
kil
Ciw
anda
n
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 59
kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi
berat/sepsis , dan persalinan premature.
Gambar 28 memperlihatkan cakupan komplikasi kebidanan
menurut kecamatan pada tahun 2011. Kota Cilegon sudah mencapai
cakupan kebidanan sebesar 92.1% terjadi peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 80 % kecuali kecamatan kecamatan citangkil dan
kecamatan Cilegon.
Gambar 28
Cakupan komplikasi kebidanan menurut kecamatan
e). Kunjungan Neonatal
Bayi sampai umur kurang satu bulan ( 28 hari ) merupakan
golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan yang paling
tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut
antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan dan pelayanan kesehatan pada Neonatus ( 0-28 hari ) minimal
tiga kali, yaitu pada 6 jam – 48 jam setelah lahir; pada hari ke 3-7 hari,
dan hari ke 8- 28 hari.
84 88
170
141
96
75
32
90 92.1
020406080
100120140160180
Pulomerak
Grogol
Purwaka
rta
Jombang
Cibeber
Cilego
n
Citangk
il
Ciwandan
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 60
Dalam melaksanakan pelayanan neonatal , petugas kesehatan
disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi dan ibu . Pelayanan tersebut meliputi kesehatan
neonatal dasar ( tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian
ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata,tali
pusat, kulit dan pemberian imunisasi ); pemberian vitamin K ; Manajemen
Terpadu Balita Muda ( MTBM ) ; dan penyuluhan perawatan neonatus
dirumah menggunakan buku KIA.
Pencapaian target pelayanan kesehatan bayi berdasarkan laporan
rutin tahun 2011 yaitu cakupan kunjungan neonatal pertama ( KN 1)
sudah mencapai target yang diharapkan sebesar 101.7% terjadi
peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 101.7% dan kunjungan
neonatal 3 kali ( KN lengkap ) sebesar 95.5 %. Gambar 27
memperlihatkan cakupan kunjungan neonatal pertama ( KN1 ) dan
kunjungan neonatal lengkap ( KN 4 ) menurut kecamatan di kota
cilegon tahun 2011
Gambar 29Cakupan KN1 DAN KN Lengkap Tahun 2011
Pulomerak
Grogol
Purwakarta
Jombang
Cibebe
r
Cilegon
Citangk
il
Ciwandan
KOTA
CILE…
KN1 99. 99 105 97. 99. 102 98. 112102KN lengkap 92. 96. 104 96. 99. 101 97. 112 99.TARGET 90 90 90 90 90 90 90 90 90
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 61
f). Pelayanan kesehatan pada bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29
hari – 11 bulan disarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu,
puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah,
posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui
kunjungan petugas kesehatan. Setiap bayi memperoleh pelayanan
kesehatan minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kali pada umur 29
hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan
1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan
meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan
Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK)
bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini mengukur
kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi bayi sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2011 cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 97.7%
terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 95%, sementara
target SPM Kesehatan yang harus dicapai pada tahun 2011 sebesar
90%. Jadi pelayanan kesehatan bayi dikota cilegon sudah mencapai
target . Cakupan pelayanan kesehatan pada bayi pada tahun 2011 dapat
dilihat pada gambar 30 berikut ini :
Gambar 30Cakupan pelayanan kesehatan bayi tahun 2011
94.4 94.5104
93.3 96.6 98.8 97.2106
97.7
859095
100105110
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 62
g). Pelayanan kesehatan pada Balita
Pada tahun 2011 cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(1 - 4 tahun) sebesar 59.8%, terjadi peningkatan dari tahun 2010 sebesar
43.8%, sementara target yang harus dicapai 70%. Cakupan pelayanan
kesehatan anak balita dapat dilihat pada gambar 31 berikut ini :
Gambar 31
Pelayanan Kesehatan Balita tahun 2011
h). Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan setingkat
Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia
sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya
berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti
menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan
sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia
sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman
penglihatan dan masalah gizi. Gambar 30 memperlihatkan persentase
murid SD kelas satu yang mendapat pelayanan kesehatan di kota cilegon
sebesar 81.4, terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 37.6 %.
79.148.9 54.1 54.7 58.1 59.4 69.8
49.3 59.8
0102030405060708090
Pulm
erak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 63
Gambar 32
Persentase murid SD Kelas 1 SD Setingkat mendapat yankes
B.Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )
Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya
antara 15 - 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran
atau menjarangkan kelahiran,wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan
untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan
keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang
menggunakan alat kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan
jeniskontrasepsi yang digunakan akseptor. Proporsi wanita umur 15-49
tahun berstatus menikah (pasangan usia subur/PUS) yang aktif
menggunakan/memakai alat KB dapat dilihat pada gambar 33 berikut ini :
98
100
9210011
15
100
100 Pulomerak
Grogol
Purwakarta
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 64
Gambar 33
Proporsi peserta KB Aktif menurut jenis kontrasepsi
Berdasarkan metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan
menurut kecamatan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD)
sebesar 50 % , paling banyak digunakan di kecamatan cilegon dengan
persentase 12.5 % . sementara untuk persentase terendah pemakaian
IUD adalah 2.% di kecamatan ciwandan.
Sedangkan Proporsi peserta KB baru tahun 2011 dapat dilihat
pada gambar 34 berikut ini :
Gambar 34Proporsi peserta KB baru ( MKJP ) tahun 2011
Gambar 34
0
50
100
150
Non MKJP 77.3 88.5 81 87.4 90.7 77.6 89.9 111.2
MKJP 22.7 11.5 19 12.6 9.3 22.4 10.1 4
Pulomera
Grogol
Purwakart
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
6.6
0.14.5
4.5
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 65
Gambar 35Proporsi peserta KB baru ( Non MKJP ) tahun 2011
Dari keseluruhan peserta KB baru selama tahun 2011, penggunaan
kontrasepsi yang tertinggi adalah suntik. Kontrasepsi ini memang cukup
menjadi primadona masyarakat karena selain praktis juga cepat dalam
mendapatkan pelayanan, sedangkan kontrasepsi untuk pria yaitu MOP
dan Kondom adalah kontrasepsi yang paling sedikit digunakan. Hal ini
disebabkan kebanyakan pria (bapak) masih beranggapan bahwa urusan
KB adalah urusan ibu-ibu. Untuk jenis kontrasepsi obat vaginal
pencapaiannya memang tidak signifikan, karena kontrasepsi ini tidak
masuk dalam kontrasepsi program Keluarga Berencana.
C.Pelayanan Imunisasi
Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang
penyakit menular yang dapat mematikan, seperti: Difteri, Tetanus,
Hepatitis B, Typhus, radang selaput otak, radang paru-paru, dan masih
banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik
dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui
imunisasi.Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam tubuh,
maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut
dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk
25.410.6
6.6
SuntikPilKondom
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 66
antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai "pengalaman."
Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah
mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga
pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam
jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit
yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi.
Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak
terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan
menimbulkan akibat yang fatal. Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi
aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang
sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh
memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi Polio atau
Campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah
antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya
adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang
mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi
yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi
dari ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya
antibodi terhadap Tetanus dan Campak.
1. Imunisasi Dasar pada Bayi
Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi dasar
Lengkap) pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4
dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak. Di antara penyakit pada balita
yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama
kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan
faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa
tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah
satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar
90%. Target tersebut sejalan dengan target Renstra Kemenkes RI yang
menetapkan target cakupan imunisasi campak 90% pada tahun 2014. Di
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 67
seluruh negaraASEAN dan SEARO, imunisasi Campak diberikan pada
bayi umur 9-11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan
kepada bayi di antara imunisasi wajib lainnya. Pada tahun 2010, di kota
cilegon telah mencapai cakupan imunisasi campak sebesar 102.04 %.
Dengan demikian Kota cilegon telah mampu mencapai target imunisasi
campak yang telah ditetapkan oleh WHO dan target Renstra Kementerian
Kesehatan RI tahun 2014. Cakupan imunisasi campak dapat dilihat pada
gambar 36 berikut ini :
Gambar 36Cakupan imunisasi campak tahun 2011
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya
merupakan proksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap
pada bayi (0 -11 bulan). Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan
dengan ≥ 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target UCI tahun 2011
adalah 98%. Sedangkan standar pelayanan minimal menetapkan target
99.196.9
102.1
90.6
95.7 96
102
107.8
98.6
80859095
100105110
Pulo
mer
akGr
ogol
Jom
bang
Purw
akar
taCi
bebe
rCi
lego
nCi
tang
kil
Ciw
anda
nko
ta
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 68
100% desa/kelurahan UCI pada tahun 2011 untuk setiap kabupaten/kota.
persentase desa/kelurahan UCI di kota cilegon tahun 2011 sudah
mencapai 100 %.
Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar
sesuai umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat optimal. Namun
kenyataannya, sebagian anak tidak mendapatkan imunisasi dasar secara
lengkap. Anak-anak inilah yang disebut dengan drop out imunisasi.
Imunisasi DPT1- Hb adalah jenis imunisasi yang pertama kali diberikan
pada bayi. Sebaliknya, imunisasi campak adalah imunisasi dasar yang
terakhir diberikan pada bayi. Diasumsikan bayi yang mendapat imunisasi
campak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk itu maka
angka drop out imunisasi bayi dapat diketahui dengan perhitungan yang
didasarkan atas persentase penurunan cakupan imunisasi campak
terhadap cakupan imunisasi DPT1-Hb. Selama enam tahun terakhir,
angka drop out nasional paling rendah terjadi pada tahun 2005 yaitu 1,4%.
Angka drop out di Kota cilegon tahun 2011 sebesar 4.0 %, kecamatan
dengan angka drop out terendah adalah kecamatan purwakarta dan yang
tertinggi adalah kecamatan jombang. Hal tersebut dapat dilihat pada
Gambar 37. Rincian tentang angka drop out menurut kecamatan.
Gambar 37DO rate pada bayi tahun 2011
0.11.4 0.9
8.8
1.8
6.37.1
1.5
4
0
2
4
6
8
10
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Jom
bang
Purw
akar
ta
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 69
2.Imunisasi pada ibu hamil
Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang
disebut Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru
lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali
pusat. Tetanus merupakan salah satu penyebab kematian bayi di
Indonesia.
Akan tetapi masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal
di daerah terpencil berada dalam kondisi yang bisa disebut masih "jauh"
dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan risiko
ibu maupun bayinya terkena tetanus. Maternal and Neonatal Tetanus
Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal
dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk
mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1) pertolongan
persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi rutin TT yang
tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan surveilans. Beberapa
permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usia subur
yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulai
dari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum
seragam, dan cakupan imunisasi TT2 hampir sama dengan cakupan K4.
Dari Gambar 38 terlihat keadaan cakupan imunisasi TT pada ibu hamil
tahun 2011
GAMBAR 38CAKUPAN TT pada ibu hamil tahun 2011
25.5
27.4
2115.713.6
81.7
TT1TT2TT3TT4TT5TT2+
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 70
4.2.Pelayanan kesehatan rujukan
Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi
penduduk miskin di kelas III di rumah sakit , cakupan pelayanan gawat
darurat, dan lain – lain.
1.Indikator pelayana kesehatan di rumah sakit
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya
dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana , mutu dan
tingkat efisiensi pelayanan . Beberapa indicator standar terkait dengan
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain
pemanfaatan tempat tidur ( Bed Occupancy Rate / BOR ), rata – rata lama
hari perawatan ( Length of Stay / LOS ), rata – rata tempat tidur dipakai
( Bed Turn Over / BTO ) , rata – rata selang waktu pemakain tempat tidur
( Turn of Interval / TOI ), persentase pasien keluar yang meninggal
( Gross Death Rate / GDR ) dan persentase pasien keluar pasien keluar
yang meninggal ≥ 48 jam perawatan ( Net Death Rate/ NDR ).
Berdasarkan pelaporan dari rumah sakit , tingkat pemanfaatan
tempat tidur ( BOR ) di rumah sakit umum daerah kota cilegon cenderung
meningkat setiap tahunnya, akan tetapi pada tahun 2011 ini mengalami
penurunan sebesar 75% dari 78% pada tahun 2010 , tetapi angka
tersebut sudah mencapai angka ideal yang diharapkan ( 60 % - 85 % ).
BTO adalah pemakaian tempat tidur pada satu periode ( biasanya
satu tahun ) berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu
tertentu. Idealnya dalam satu tempat tidur dipakai rata – rata 40 – 50 kali.
Sedangkan LOS adalah rata – rata lama rawat ( hari ) seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan tingkat efisiensi, juga dapat
menggambarkan mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 71
tertentu dapat dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut.
Secara umum nilai LOS yang ideal adalah 6-9 hari. Nilai LOS di RSUD
Kota Cilegon tahun 2011 adalah 5.0, terjadi penurunan dari tahun
sebelumnya sebesar 5.1 hari dan angka ini belum mencapai angka ideal.
Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah TOI. TOI adalah
rata – rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan
sampai saat digunakan sampai saat digunakan kembali ( rata – rata lama
tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya ).
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. TOI RSUD
Kota Cilegon Tahun 2011 mencapai 5.0 hari, angka tersebut sudah
mencapai ideal.
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita
keluar dari rumah sakit . Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien
berada dirumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR
adalah < 45 per 1000 pasien keluar. Pada tahun 2011 angka GDR
mencapai 30 kematian per 1000 pasien keluar dan angka ini sudah
mencapai nilai yang ideal..
NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per
1000 pasien keluar . Indikator ini memeberikan gambaran mutu pelayanan
di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan
perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat
dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal
kurang dari 48 jam masa perawatan , di anggap faktor keterlambatan
pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien
meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per 1000 pasien keluar.
NDR RSUD Kota Cilegon tahun 2011 mencapai 16.6 per 1000 pasien
keluar.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 72
Tabel 17 berikut ini menggambarkan capaian indicator RSUD &
RSKM Kota Cilegon tahun 2011.
Rumah SakitINDIKATOR
BOR LOS TOI GDR NDR
RSUD 75.0 5.0 2.0 3.2 30
RSKM 54.72 4.43 2.90 9.9Sumber:RSUD&RSKM Kota Cilegon
2.Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Tujuan penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat
( Jamkesmas ) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hamper miskin agar
tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien. Melalui
Jaminan Pemeliharaan kesehatan Masyarakat diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan
balita serta menurunkan angka kelahiran disamping dapat terlayaninya
kasus – kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program ini
telah berjalan lima tahun , dan telah memberikan banyak manfaat bagi
peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hamper
miskin dipuskesmas dan jaringannya serta pelayanan di rumah sakit.
Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun ini jumlah sasaran
Jamkesmas dikota cilegon sebanyak 91.867 jiwa. Gambar berikut ini
menyajikan cakupan pelayanan rawat jalan masyarakat miskin tahun
2011.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 73
Gambar 39Cakupan kunjungan rawat jalan masyarakat miskin tahun 2011
Pemberi Pelayanan Kesehatan ( PPK ) jamkesmas terdiri dari
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut.
Pemberi Pelayanan Kesehatan dasar jamkesmas adalah seluruh
puskesmas dan jaringannya ( Pustu, Polindes/Poskesdes, Pusling ) yang
berjumlah 8 Puskesmas terdiri dari 5 puskesmas non perawatan dan 3
puskesmas perawatan. Sedangkan pemberi pelayanan kesehatan
jamkesmas tingkat lanjut hanya ada 1 unit yaitu di Rumah Sakit Umum
Daeah Kota Cilegon dengan jumlah kunjungan rawat jalan sebesar 56216
orang dan kunjungan rawat inap sebanyak 12210 orang.
4.3.Pencegahan dan pemberantasan penyakit
A.Pencegahan penyakit polio
Pada tahun 1988, siding ke-41 WHA ( Word Health Assembly )
telah menetapkan program eradikasi polio secara global ( global polio
eradication intiative ) yang ditujukan untuk mengeradikasi penyakit polio
0
20000
40000
60000
80000
100000
MASKIN 12421 10567 7011 12624 8138 10539 16192 14375 91867
RAWAT JALAN 12659 8772 11491 8575 2459 15305 19034 7144 85439
Pulomerak
GrogolPurwak
artaJomba
ngCibebe
rCilegon
Citangkil
Ciwandan
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 74
pada tahun 2000 . Kesepakatan ini diperkuat oleh siding Word Summit
For Children pada tahun 1989, di mana Indonesia turut menandatangani
kesepakatan tersebut. Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar mencegah
terjadinya penyakit polio , melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi ,
yaitu menghentikan terjadinya transmisi virus polio liar di seluruh dunia.
Pengertian Eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus
polio liar indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu region yang
dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi . Dasar
pemikiran eradikasi polio adalah :
1. Manusia satu – satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier
pada manusia
2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan
3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektifitas > 90 % dan mudah
dalam pemberian
4. Layak dilaksanakan secara operasional.
Di kota cilegon pada tahun 2011 ditemukan kasus AFP ( Non Polio )
sebanyak 6 kasus dengan AFP rate sebesar 2.00, sedangkan untuk AFP
( Polio ) diKota Cilegon tidak ditemukan, AFP (Polio ) ini disebabkan virus
polio liar. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah
dilakukan melalui gerakan imunisasi polio . Upaya ini juga ditindak lanjuti
dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus –
kasus Acute Flaccid Paralysis ( AFP ) Kelompok umur < 15 tahun dalam
kurun waktu tertentu , untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar
yang berkembang dimasyarakat dengan pemeriksaan specimen tinja dari
kasus AFP yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans di kota
cilegon, kasus AFP pada penduduk < 15 tahun tahun 2011 diperoleh
gambaran seperti gambar 40 berikut ini
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 75
Gambar 40Kasus AFP (Non Polio ) di Kota Cilegon tahun 2011
B.Pengendalian TB Paru
Tujuan utama pengendalian TB paru adalah : 1) menurunkan
insidens TB paru pada tahun 2015 ; 2) menurunkan prevalensi TB Paru
dan angka kematian akibat TB paru menjadi setengahnya pada tahun
2015 di bandingkan tahun 1990 ; 3) sedikitnya 70 % kasus TB paru BTA +
terdeteksi dan di obati melalui program DOTS ( Directly Observed
Treatment Shortcource Chemotherapy ) atau pengobatan TB – Paru
dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat ( PMO ) ;
dan 4 ) sedikitnya 85 % tercapai SUCCES RATE
DOTS adalah strategi penyembuhan TB paru jangka pendek
dengan pengawasan secara langsung . Dengan menggunakan strategi
DOTS , maka proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara
cepat. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita
TB Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai
dinyatakan sembuh. Strategi DOTS memberikan angka kesembuhan yang
tinggi , dapat mencapai angka 95 % . Strategi DOTS direkomendasikan
oleh WHO secara global untuk menanggulangi TB Paru.
10
21
01 1
0
6
01234567
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cileg
on
Cita
ngkil
Ciwan
dan
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 76
Upaya pemerintah dalam menanggulangi TB Paru dalam
menanggulangi TB Paru setiap tahunnya semakin menunjukkan kemajuan
. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya jumlah penderita yang ditemukan
dan disembuhkan setiap tahun.
Gambar 41 memperlihatkan persentase TB Paru BTA + dan angka
success rate pada tahun 2011
C.Pengendalian penyakit ISPA
Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA
dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia .
Pneumonia dibagi atas dasar derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia
berat dan Pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rhinitis,
faringitis, tonsillitis dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya
digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar
penyakit jalan nafas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi
antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada
0
200
400
BTA + diobati 61 24 20 51 28 48 41 33 306
Kesembuhan(%) 94.2 95.8 53.2 80 72.2 98.2 91.9 92.4 86.2
Pegobatan lengkap(%) 1 4 23 6 22 0 6 3 11
Succes Rate 96 100 77 86 94 98 92 95 92
Pulomera
k
Grogol
Purwakart
a
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 77
balita. Bila ditemukan harus diobati dengan demikian angka penemuan
kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA.
Angka penemuan penderita pneumonia pada balita yang ditangani
di kota cilegon hingga saat ini belum mencapai target, seperti pada
gambar 42 berikut ini:
Gambar 42Persentase Pneumonia balita dikota cilegon yang ditangani
Cakupan penemuan dan penanganan penderita pneumonia masih
rendah, hambatan yang ditemui dalam meningkatkan cakupan
pneumnonia balita di puskesmas yaitu :
1. Tenaga terlatih tidak melaksanakan MTBS /Tatalaksana Standar
ISPA dipuskesmas
2. Pembiayaan ( Logistik dan operasional ) terbatas
3. Pembinaan ( bimbingan tekhnis, monitoring dan evaluasi ) secara
berjenjang masih sangat kurang.
4. ISPA merupakan pandemic yang dilupakan / tidak prioritas
sedangkan masalah ISPA marupakan maslah yang multisektoral.
4.7
15.3
3.7 3.6
0.5
6.13.5
10.6
3.7
02468
1012141618
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 78
5. Gejala Pneumonia sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga
kesehatan yang tidak telatih.
D.Penanggulangan Penyakit HIV / AIDS dan PMS
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan
penyakit HIV/ AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang
ditemukan juga diarahkan pada upayapencegahan melalui penemuan
penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan konseling.
Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS
terhadap donor darah , pemantauan pada kelompok beresiko penderita
Penyakit Menular Seksual ( PMS ) seperti Wanita Penjaja Seks ( WPS ) ,
penyalah guna obat dengan suntikan ( IDUs) , penghuni Lapas ( Lembaga
Pemasyarakatan ) atau sekali dilakukan penelitian pada kelompok
beresiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya. Hasil
pelaksanaan surveilans HIV/AIDS menurut kecamatan terlihat pada tabel
18 berikut ini :
Tabel 18
Cakupan penemuan penderita HIV/AIDS dikota Cilegon tahun 2011
NO KECAMATAN
JUMLAH KASUS BARUJUMLAH
KEMATIANAKIBAT AIDSH I V A I D S
INFEKSIMENULARSEKSUALLAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+
P1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 PULOMERAK 2 2 4 1 1 2 29 131 166 0 1 1
2 GROGOL 1 1 2 0 0 0 0 0 10 0 0 0
3 PURWAKARTA 5 1 6 1 0 1 3 0 3 0 0 0
4 JOMBANG 8 6 14 1 0 1 11 10 21 0 0 0
5 CIBEBER 1 2 3 0 0 0 6 4 10 0 0 0
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 79
6 CILEGON 3 5 8 2 2 4 3 6 9 2 2 4
7 CITANGKIL 1 2 3 1 1 2 11 5 16 1 0 1
8 CIWANDAN 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 1 1
JUMLAH(KAB/KOTA) 22 20 42 7 5 12 63 162 225 3 4 7
E.Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD )
Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan salah satu
penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan
kematian dalam waktu singkat . Penyakit ini merupakan penyakit menular
yang sering menimbulkan kejadian luar biasa ( KLB ) di Indonesia.
Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu : 1)
Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vector; 2)
diagnosis dini dan pengobatan dini ; dan 3) peningkatan upaya
peningkatan pemberantasan vector penular penyakit DBD . Upaya
pemberantasan vector ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk
( PSN ) dan pemberantasan jentik berkala . Keberhasilan kegiatan PSN
antara lain dapat di ukur dengan Angka Bebas Jentik ( ABJ ) . Apabila
ABJ lebih atau sama dengan 95 % diharapkan penularan DBD dapat
dicegah atau dikurangi.
Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah
Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN ) melalui 3M plus ( Menguras,
Menutup dan Mengubur ) plus menabur larvasida , penyebaran ikan pada
tempat penampungan air serta kegiatan – kegiatan lainnya yang dapat
mencegah / memberantas nyamuk Aedes berkembang biak.
Angka Bebas Jentik sebagai tolak ukur upaya pemberantasan
vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 80
mencegah DBD . Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD
yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu
alternative pendekatan baru.
Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik
oleh petugas kesehatan maupun juru / kader pemantau jentik ( Jumantik /
Kamantik ) . Pengembangan system surveilans vector secara berkala
perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya perubahan iklim dan pola
penyebaran kasus. Gambar 43 berikut ini
Gambar 43Persentase rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedes menurut
kecamatan dikota cilegon tahun 2011
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
% 88.89 92.74 93.01 86.46 58.28 88.98 86.46 91.5 86.36
Jumlah 8797 6660 7061 8186 3914 7401 12655 7635 62309
Pulomera
k
Grogol
Purwakart
a
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 81
F.Pengendalian penyakit malaria
Di Indonesia meningkatnya jumlah penderita malaria dan terjadinya
kejadian luar biasa malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal
sebagai berikut : 1) Adanya perubahan lingkungan yang berakibat
meluasnya tempat perindukan nyamuk penular malaria; 2) Mobilitas
penduduk yang cukup tinggi ; 3) Perubahan iklim yang menyebabkan
musim hujan lebih panjang dari musim kemarau; 4) Krisis ekonomi yang
berkepanjangan memberikan dampak pada daerah – daerah tertentu
dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih
rentan untuk terserang malaria; 5) Tidak efektifnya pengobatan karena
terjadinya Plasmodium falciparum resisten klorokuin dan meluasnya derah
resisten, serta 6) Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat
terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu.
Pengendalian malaria digalakkan melalui gerakan masyarakat yang
dikenal dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau “ Gebrak Malaria
“ telah dicetuskan pada tahun 2000 . Gerakan ini merupakan embrio
pengendalian malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor
dengan slogan “ Ayo Berantas Malaria “
g.Pengendalian Penyakit Kusta
Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus penyakit
kusta , digunakan angka proporsi cacat tingkat II ( cacat akibat kerusakan
syaraf dan cacat terlihat ) . Tingginya proporsi cacat tingkat II
menunjukkan keterlambatan dalam penemuan kasus atau dengan kata
lain kinerja petugas yang rendah dalam menemukan kasus serta
pengetahuan masyarakat yang rendah.
Penderita cacat tingkat II pada tahun 2011 sebanyak 23% terjadi
peningkatan dari tahun 2010 sebanyak 18.52 %, seperti yang terlihat
pada gambar 44 berikut ini :
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 82
Gambar 44
Persentase kusta cacat tingkat 2 di kota cilegon tahun 2011
200
29 33
0
100
022 23
0
50
100
Pulomerak Purwakarta Cibeber Citangkil Kota
East
h.Pengendalian Penyakit Filariasis
Kegiatan tatalaksana kasus klinis filariasis harus dilakukan pada
semua penderita . Tatalaksana ini bertujuan untuk mencegah atau
mengurangi kecacatan dan agar penderita mandiri merawat diri . Setiap
penderita mempunyai status rekam medis di puskesmas dan
mempunyai kunjungan dari petugas kesehatan minimal 6 kali setahun.
4.4.Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Kesehatan Kerja adalah penyerasian antara kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja
secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat
disekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal
( UU Kesehatan tahun 1992 Pasal 23 ). Upaya Kesehatan Kerja ini
bertujuan untuk
Program UKK yang dilaksanakan di Kota Cilegon dilaksanakan
secara lintas sektoral dengan melibatkan para pengusaha serta
pemerintah daerah. Tujuannya menciptakan kesadaran masyarakat
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 83
tentang etika kesehatan kerja termasuk di lingkungan kerja. “Program
UKK bukan hanya pengembangan kesehatan secara umum saja, tapi
secara khusus baik informal dan formal.
Pos UKK di Kota Cilegon Tahun 2011, dapat dilihat pada tabel19
berikut ini :
Tabel 19Pos UKK di Kota Cilegon Tahun 2011
NO KECAMATAN NAMA POS UKK JENISUSAHA
JUMLAHPEKERJA
1 Pulomerak HARAPAN SEHAT Genteng 20
2 Grogol MAKMUR Emping 20
3 Purwakarta GARDA KENCANA TukangOjeg
20
EMPING Emping 50
4 Jombang GARDA KENCANA TukangOjeg
20
PASUKANKUNING
Pengangkutsampah
150
5 Cibeber HARAPAN SEHAT Genteng 20
6 Cilegon PAHLAWANCAKAR BUMI
Pemulung 60
KASUR Kasur 20
7 Citangkil PEDARINGANJAYA
Emping 20
DELAY JAYA Tempe 13
DEWI MULYA Keripik 7
8 Ciwandan KRIUK SARAI Kerupuk 21
JUMLAH 13 13 451
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 84
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung
dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada bab
ini, Sumber daya kesehatan dibahas dengan menyajikan gambaran
keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan
kesehatan.
5.1.SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi :
puskesmas, rumah sakit, sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat ( UKBM ), serta instansi pendidikan tenaga kesehatan.
1.Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas
merupakan salah satu unit pelaksana tekhnis Dinas Kabupaten / Kota.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan
terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya
kesehatan wajib ( basic six ) dan beberapa upaya kesehatan pilihan
yang disesuaikan dengan kondisi , kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan
inovasi serta kebijakan pemerintah daerah setempat. Puskesmas memiliki
fungsi sebagai : 1) pusat pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat
pemberdayaan masyarakat; 3 ) pusat pelayanan kesehatan masyarakat
primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan perorangan primer.
Jumlah puskesmas di Kota Cilegon sebanyak 8 unit, dengan rincian
jumlah puskesmas perawatan sebanyak 3 unit dan puskesmas non
BAB V SITUASI SUMBERDAYA KESEHATAN
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 85
perawatan 5 unit. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui
keterjangkauan penduduk terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas
per 100.000 penduduk. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan
puskesmas terhadap masyarakat di wilayah kerjanya , puskesmas
didukung oleh sarana pelayanan kesehatan berupa puskesmas pembantu
( pustu ) . Jumlah pustu tahun 2011 sebanyak 8 unit.
2.Rumah Sakit
Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan
preventif, di dalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat
kuratif dan rehabilitative. Rumah Sakit juga berfungsi sebagai pelayanan
kesehatan rujukan.
Pada tahun 2011 jumlah rumah sakit di Kota Cilegon sebanyak 5
unit, yang terdiri atas rumah sakit umum berjumlah 1 unit dan rumah sakit
khusus ( RSK ) sebanyak 3 unit, dan rumah sakit yang dikelola oleh
swasta sebanyak 1 unit.
3.Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dilakukan
dengan menerapkan berbagai pendekatan , termasuk di dalamnya
dengan melibatkan potensi masyarakat. Langkah tersebut tercermin
dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat ( UKBM ) . UKBM di antaranya terdiri dari Pos Pelayanan
Terpadu ( Posyandu ), Pos Kesehatan Desa ( Poskedes ) di Desa Siaga,
Tanaman Obat Keluarga ( Toga ), dan Pos Obat Desa
Salah satu jenis UKBM yang telah sejak lama dikembangkan dan
mengakar dimasyarakat adalah posyandu. Dalam menjalankan fungsinya,
posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu
kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, perbaiakan gizi, imunisasi
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 86
dan penanggulangan diare. Dalam rangka menilai kinerja dan
perkembangannya , posyandu diklasifikasikan menjadi 4 strata, yaitu
posyandu pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu
mandiri. Pada tahun 2011 terdapat 358 posyandu , dengan demikian
maka rasio posyandu terhadap jumlah balita adalah 0.92 per 100 balita.
Informasi jumlah posyandu menurut kecamatan di Kota Cilegon tahun
2011 dapat dilihat pada gambar 45 berikut ini :
Gambar 45Jumlah Posyandu menurut kecamatan di Kota Cilegon tahun 2011
0
10
20
30
40
50
Pratama Purnama PosyanduAktif
strata posyandu
Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan
penyediaan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa,
dengan kata lain salah satu wujud upaya untuk mempermudah akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan . Kegiatan utama poskesdes
yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini ( Surveilans perilaku beresiko,
lingkungan dan maslah kesehatan lainnya), penanganan
kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta
pelayanan kesehatan . Pelayanan yang diberikan poskesdes juga
10.61
49.1634.92
5.31 12.5 PratamaMadyaPurnamaMandiriPosyandu Aktif
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 87
mencakup tempat pertolongan persalinan dan pelayanan KIA . Poskesdes
merupakan salah satu indikator sebuah desa disebut desa siaga. Rasio
poskesdes terhadap desa di kota cilegon pada tahun 2011 sebesar 34.88
Berikut ini menyajikan jumlah poskesdes menurut kecamatan di Kota
Cilegon tahun 2011
Gambar 46
Jumlah Poskesdes menurut kecamatan di kota cilegon tahun 2011
5.2.TENAGA KESEHATAN
Data Sumber Daya Masyarakat Kesehatan ( SDM Kesehatan )
yang terkumpul dari 8 Puskesmas belum sepenuhnya menggambarkan
SDM Kesehatan secara lengkap, di karenakan :
1. Belum semua puskesmas mendapatkan data SDM Kesehatan dari
semua desa / kelurahan yang ada diwilayahnya
2. Dinas Kesehatan Kota Cilegon belum memiliki data SDM
Kesehatan secara lengkap, terutama data dari rumah sakit khusus
dan klinik kesehatan swasta yang ada di Kota Cilegon
3. Belum ada sistem yang handal yang mengatur manajemen
pengumpulan data SDM di Dinas Kesehatan Kota Cilegon.
1 2 3 31 1 2 2
15
02468
10121416
Pulo
mer
ak
Grog
olPu
rwak
arta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
lCi
wan
dan
Kota
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 88
A.Tenaga kesehatan di Puskesmas
Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan
sumber daya manusia yang dimiliki , terutama ketersediaan tenaga
kesehatan. Pada Tahun 2011 jumlah tenaga kesehatan di Dinkes Kota
Cilegon sebanyak 406 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 20 berikut ini :
Tabel 20
Keadaan pegawai dinkes kota cilegon tahun 2011
No Profesi Jumlah1 Dokter umum 302 Dokter Gigi 213 SKM 334 Apoteker 65 Bidan 1206 Perawat 1307 Perawat gigi 88 Sanitarian 149 Nutrisionist 1810 Assisten Apoteker 911 Analis 1012 Rekam medis 7
Total 406
B.Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah Kota Cilegon
Rumah Sakit yang merupakan merupakan unit pelayanan
kesehatan rujukan yang dikelola oleh pemerintah Kota Cilegon hanya ada
1 unit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon. Kinerjanya juga
sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki.
Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 21
berikut ini:
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 89
Tabel 21
Jumlah Tenaga Kesehatan RSUD Kota Cilegon Tahun 2011
No Profesi Jumlah1 Dokter Spesialis 242 Dokter Umum 373 Dokter Gigi 24 Bidan 305 Perawat 1866 Apoteker 97 Ass. Apoteker 208 Sanitarian 59 Nutrisionist 1110 SKM 711 Analis 1812 Penata Rontgen 1413 Anasthesi 314 Fisiotherapis 6
Total 372
5.2.PEMBIAYAAN KESEHATAN
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam
menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan .
Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan pembiayaan
kesehatan bersumber dari masyarakat. Berikut ini uraian anggaran
kesehatan yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan Kota Cilegon pada
tahun 2011.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 90
TABEL 22
Anggaran Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2011
NO SUMBER BIAYA
ALOKASIANGGARANKESEHATAN
Rupiah %1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 34,551,188,142
2 APBD PROVINSI3 APBN :
- Dana Dekonsentrasi 600,000,000
- Dana Alokasi Khusus (DAK) -
- JAMKESMAS 1,200,000,000- BOK
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI(PHLN) -
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 34,551,188,142 100.0
TOTAL APBD KAB/KOTA 913,958,578,073
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 3.78ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 91.19
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 91
6.1.KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi
pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, sehingga
penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan
sebagai masukan dalam pengambilan keputusan.
Kami sadari, sistem informasi kesehatan yang ada pada saat ini masih
belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara
optimal, sehingga kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil
Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2011 belum sesuai dengan harapan.
Untuk perbaikan ke depan terhadap substansi penyajian dari Profil
Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2011 ini dibutuhkan adanya komitmen
bersama, keseriusan dan dukungan dari segala pihak khususnya unit-unit
di lingkungan yang ada di wilayah Kota Cilegon penyajian Profil
Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Cilegon ini baik substansi penyajian
menjadi lebih baik dan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga
tujuan agar Profil Kesehatan dapat menjadi salah satu sumber data dan
informasi dapat tercapai.
Betapapun, Profil Kesehatan Kota Cilegon ini belum mendapat
apresiasi yang memadai karena belum dapat menyajikan data dan
informasi yang sesuai dengan harapan, namun paket sajian ini merupakan
BAB VIPENUTUP
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 92
satu-satunya publikasi data dan informasi di jajaran kesehatan yang relatif
paling lengkap sehingga kehadirannya selalu ditunggu.
B.SARAN
1. Dari hasil-hasil tersebut di atas, dapat dilihat bahwa masih ada
pelaksanaan program yang belum mencapai hasil yang optimal.
Hal tersebut menunjukkan masih perlunya perhatian dan
penanganan yang lebih serius karena pembangunan kesehatan
tetap merupakan kebutuhan masyarakat yang perlu ditingkatkan
secara terus menerus sesuai dengan perkembangan
pembangunan daerah.
2. Penyusunan buku Profil kesehatan Kota Cilegon tahun 2011 ini
telah diupayakan untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,
baik dari segi kualitas data maupum analisisnya. Namun disadari
pula dalam penyusunan buku Profil kesehatan ini masih ditemui
banyak hambatan terutama dikarenakan pada tahun 2011 Profil
kesehatan disusun dengan menggunakan format data yang
responsive gender, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya
sehingga banyak tabel-tabel yang belum terisi dengan pemilahan
gender. Oleh karena itu untuk penyusunan Profil Kesehatan di
tahun-tahun mendatang diharapkan format tidak selalu berubah
tetapi tetap mengakomodir kebutuhan data dan informasi guna
evaluasi dan perencanaan tahunan kegiatan pembangunan
kesehatan.
3. Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan
pemegang program dalam mencermati data guna peningkatan
validitas data dan tidak selalu terulang adanya data-data yang
tidak akurat atau “aneh”.
4. Perlu dilaksanakan kegiatan rapid survey untuk mendukung
validitas serta keakuratan data Profil kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Cilegon 2011 Page 93
5. Perlu dibuat suatu software data base untuk keperluan
penyusunan profil kesehatan
Semoga Buku Profil Kesehatan Tahun 2011 ini dapat bermanfaat.
Kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan Buku Profil
Kesehatan pada tahun-tahun mendatang.
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA CILEGONTAHUN 2011
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9,00 101 PULOMERAK 19,86 0 4 4 43.557 10.629 4,10 2160
2 GROGOL 23,38 0 4 4 38.983 9.605 4,06 1648
3 PURWAKARTA 15,29 0 6 6 38.923 9.746 3,99 2501
4 JOMBANG 11,55 0 5 5 61.113 14.792 4,13 5225
5 CIBEBER 21,49 0 6 6 47.147 10.918 5,00 2169
6 CILEGON 9,15 0 5 5 39.921 9.609 4,15 4313
7 CITANGKIL 22,98 0 7 7 65.825 15.354 4,29 2826
8 CIWANDAN 51,81 0 6 6 43.417 9.087 4,78 818
JUMLAH (KOTA) 175,51 0 43 43 378.886 89.740 4,22 2.159
Sumber: BPS Kota Cilegon Tahun 2011
JUMLAHPENDUDUK
JUMLAHNO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN
0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 PULOMERAK 43.557
2 GROGOL 38.983
3 PURWAKARTA 38.923
4 JOMBANG 61.113
5 CIBEBER 47.147 2.225 4.901 12.300 12.200 480 32.006 2.425 5.100 12.707 12.807 501 33.540 31,26 95
6 CILEGON 39.921 2.682 4.853 9.190 2.387 427 19.539 3.115 4.803 9.225 2.344 433 19.950 70,39 98
7 CITANGKIL 65.825
8 CIWANDAN 43.417
JUMLAH (KOTA) 378.886
Sumber: BPS Kota Cilegon Tahun 2010
RASIOBEBANTANG
GUNGAN
RASIOJENIS
KELAMINNO KECAMATAN JUMLAH
PENDUDUK
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKOTA
TAHUN
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 19.674 18.186 37.8602 5 - 9 19.083 17.808 36.8913 10 - 14 18.877 18.151 37.0284 15 - 19 18.168 17.928 36.0965 20 - 24 18.816 18.427 37.2436 25 - 29 19.163 18.905 38.0687 30 - 34 17.526 17.334 34.8608 35 - 39 16.333 15.402 31.7359 40 - 44 14.253 13.187 27.440
10 45 - 49 11.208 9.919 21.12711 50 - 54 8.398 7.164 15.56212 55 - 59 5.592 4.289 9.88113 60 - 64 3.100 3.126 6.22614 65 - 69 1.953 2.166 4.11915 70 - 74 1.040 1.497 2.53716 75+ 912 1.302 2.214
Sumber: BPS Kota Cilegon Tahun 2011
CILEGON2011
378.886JUMLAH
194.096 184.790
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH MELEKHURUF % JUMLAH MELEK
HURUF % JUMLAH MELEKHURUF %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 PULOMERAK
2 GROGOL
3 PURWAKARTA
4 JOMBANG
5 CIBEBER 2.550 2.492 97,73 2.564 2.510 97,89 5.114 5.002 97,81
6 CILEGON
7 CITANGKIL
8 CIWANDAN
Sumber: Puskesmas Sekota Cilegon Tahun 2011
LAKI-LAKI PEREMPUANNO
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATASLAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATASMENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KOTA CILEGONTAHUN 2011
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TIDAK/BELUM
PERNAHSEKOLAH
TIDAK/BELUMTAMATSD/MI
SD/MI SMP/ MTsSMA/SMK/MA
AK/DIPLOMA
UNIVERSITAS JUMLAH
TIDAK/BELUM
PERNAHSEKOLAH
TIDAK/BELUMTAMATSD/MI
SD/MI SMP/MTs
SMA/SMK/MA
AK/DIPLO
MA
UNIVERSITAS JUMLAH
TIDAK/BELUM
PERNAHSEKOLAH
TIDAK/BELUMTAMATSD/MI
SD/MI SMP/MTs
SMA/SMK/MA
AK/DIPLO
MA
UNIVERSITAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 PULOMERAK
2 GROGOL
3 PURWAKARTA
4 JOMBANG
5 CIBEBER 180 100 3.133 4.378 5.756 1.366 768 15.681 141 140 3.400 4.123 5.200 1.938 443 15.385 321 241 6.533 8.501 10.956 3.304 1.211 31.067
6 CILEGON
7 CITANGKIL
8 CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
NO KECAMATAN
Sumber : Puskesmas Sekota Cilegon Tahun 2011
TABEL 9
KOTA CILEGONTAHUN 2011
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUSAFP (NON POLIO)
AFP RATE(NON POLIO)
1 2 3 4 5 61 PULOMERAK PULOMERAK 0 1
2 GROGOL GROGOL 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 2
4 JOMBANG JOMBANG 0 1
5 CIBEBER CIBEBER 0 0
6 CILEGON CILEGON 0 1
7 CITANGKIL CITANGKIL 0 1
8 CIWANDAN CIWANDAN 0 0
JUMLAH (KOTA) 111.205 6 2,00
Sumber: Puskesmas Sekota Cilegon Tahun 2010
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 6
KOTA CILEGONTAHUN 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK 888 0 888
2 GROGOL GROGOL 795 0 795
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 838 5 843
4 JOMBANG JOMBANG 1.213 3 1.216
5 CIBEBER CIBEBER 958 3 961
6 CILEGON CILEGON 839 3 842
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.318 3 1.321
8 CIWANDAN CIWANDAN 994 0 994
JUMLAH (KOTA) 7.843 17 7.860ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
Sumber: Puskemas Sekota Cilegon Tahun 2010
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP +MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP +MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATAN NAMAPUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP +MATI
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Puskesmas Sekota Cilegon Tahun 2010
PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIANPEREMPUAN
BALITAANAKBALITA BAYI ANAK
BALITA
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI ANAKBALITA BALITA
LAKI - LAKINO KECAMATAN
TABEL 8JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: Puskesmas Sekota Cilegon Tahun 2010
KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 10
KOTA CILEGONTAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21
1 PULOMERAK PULOMERAK 43.064 62 50 112 76 43 119 138 93 231 260 2 1 3
2 GROGOL GROGOL 38.494 25 14 39 15 15 30 40 29 69 101 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 38.284 47 31 78 48 36 84 95 67 162 204 0 1 1
4 JOMBANG JOMBANG 60.291 147 100 247 125 73 198 272 173 445 410 5 1 6
5 CIBEBER CIBEBER 46.414 39 22 61 24 29 53 63 51 114 131 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 19.539 19.920 39.461 43 32 75 40 36 76 83 68 151 190 0 0 0
7 CITANGKIL CITANGKIL 64.930 50 31 81 47 34 81 97 65 162 125 3 1 4
8 CIWANDAN CIWANDAN 42.407 57 28 85 55 49 104 112 77 189 200 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 373.345 470 308 778 430 315 745 900 623 1.523 208 10 5 15
ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK #DIV/0! #DIV/0! 208,4 91,5 102,2 95,8 209,3 197,8 204,5 0,0 0,0 13,7 7,3
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010
PUSKESMAS KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU +KASUS LAMA
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS TB PARUPREVALENSI
(PER 100.000 PENDUDUK)JUMLAH KEMATIAN
AKIBAT TB PARUNO JUMLAH PENDUDUKKECAMATAN
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PULOMERAK PULOMERAK 46 24 25 49 34 24 58 34 24 58
2 GROGOL GROGOL 41 1 2 3 24 12 36 24 12 36
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 41 20 12 32 25 18 43 25 18 43
4 JOMBANG JOMBANG 65 69 61 130 33 23 56 33 23 56
5 CIBEBER CIBEBER 50 15 11 26 16 8 24 16 8 24
6 CILEGON CILEGON 26 16 42 14 12 26 26 17 43 26 17 43
7 CITANGKIL CITANGKIL 69 8 10 18 36 19 55 36 19 55
8 CIWANDAN CIWANDAN 45 23 14 37 34 13 47 34 13 47
JUMLAH (KOTA) 399 174 147 321 228 134 362 228 134 362
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010
TB PARUANGKA PENEMUAN
KASUS (CDR)BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PERKIRAAN
KASUS BARU KLINIS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2010
L P L + PJUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 221 PULOMERAK PULOMERAK 43 26 69 40 93 25 96,2 65 94,20 1 2 0 0,0 1 1 41 25 66 96
2 GROGOL GROGOL 12 12 24 12 100 11 91,7 23 95,80 0 0 1 8,0 1 4 12 12 24 100
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 23 24 47 9 39 16 66,7 25 53,20 7 30 4 16,7 11 23 16 20 36 77
4 JOMBANG JOMBANG 45 20 65 36 80 16 80,0 52 80,00 3 7 1 5,0 4 6 39 17 56 86
5 CIBEBER CIBEBER 9 9 18 5 56 8 88,9 13 72,20 4 44 0 0,0 4 22 8 17 94 94
6 CILEGON CILEGON 32 23 55 32 100 22 88,0 54 98,20 0 0 0 0,0 0 0 32 22 54 98
7 CITANGKIL CITANGKIL 38 24 62 34 89 23 95,8 57 91,90 0 0 0 0,0 0 6 34 23 57 92
8 CIWANDAN CIWANDAN 41 25 66 39 95 22 88,0 61 92,40 1 2 1 0,0 2 3 40 23 63 95
JUMLAH (KAB/KOTA) 243 163 406 207 85 143 87,7 350 86,20 16 7 7 4,0 23 6 223 150 373 92
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010
BTA (+) DIOBATI ANGKA KESUKSESAN (SUCCESSRATE/SR)P L + P
KESEMBUHANL L + P
PENGOBATAN LENGKAPL P
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TB PARU
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PULOMERAK PULOMERAK 4.306 431 139 32,3
2 GROGOL GROGOL 3.849 385 95 24,7
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 3.829 383 10 2,6
4 JOMBANG JOMBANG 6.029 603 23 3,8
5 CIBEBER CIBEBER 4.641 464 20 4,3
6 CILEGON CILEGON 3.946 395 24 6,1
7 CITANGKIL CITANGKIL 6.493 649 22 3,4
8 CIWANDAN CIWANDAN 6.241 424 45 10,6JUMLAH (KOTA) 39.334 3.734 378 10,1
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 14
KOTA CILEGONTAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 PULOMERAK PULOMERAK 2 2 4 1 1 2 29 137 166 0 1 1
2 GROGOL GROGOL 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 5 1 6 1 0 1 3 0 3 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 8 6 14 1 0 1 11 10 21 0 0 0
5 CIBEBER CIBEBER 1 2 3 0 0 0 6 4 10 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 3 5 8 2 2 4 3 6 9 2 2 4
7 CITANGKIL CITANGKIL 1 2 3 1 1 2 11 5 16 1 0 1
8 CIWANDAN CIWANDAN 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 1 1
JUMLAH (KOTA) 22 20 42 7 5 12 63 162 225 3 4 7
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010
JUMLAH KEMATIAN AKIBATAIDS
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KECAMATAN PUSKESMASINFEKSI MENULAR SEKSUAL
LAINNYAA I D S
JUMLAH KASUS BARU
NO H I V
TABEL 15
KOTA CILEGONTAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UTDC CILEGON 3.224 541 3.765 3.224 85,63 541 14,37 3.765 100,00 12 0,37 2 0,37 14 0,37
JUMLAH 3.224 541 3.765 3.224 85,63 541 14,37 3.765 100,00 12 0,37 2 0,37 14 0,37
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010
P L + PJUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA
L PPOSITIF HIV
L + P L
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 PULOMERAK PULOMERAK 43.064 1.770 891 960 1.851 105
2 GROGOL GROGOL 38.494 1.582 950 1.100 2.050 130
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 38.284 1.573 1.194 1.282 2.476 157
4 JOMBANG JOMBANG 60.291 2.478 906 1.078 1.984 80
5 CIBEBER CIBEBER 46.414 1.908 772 775 1.547 81
6 CILEGON CILEGON 39.461 1.622 650 728 1.378 85
7 CITANGKIL CITANGKIL 64.930 2.669 704 833 1.537 58
8 CIWANDAN CIWANDAN 42.407 1.743 1.520 2.002 3.522 202
JUMLAH (KOTA) 373.345 15.345 7.587 16.345 107
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAAN
KASUSDIARE DITANGANI
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 PULOMERAK PULOMERAK 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 2 3 0 3 4 0 4 5 0 5
2 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 4 2 6 4 2 6 4 3 7
5 CIBEBER CIBEBER 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 3 3
6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 1 2 3 2 2 4
7 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 2 1 1 2
8 CIWANDAN CIWANDAN 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 0 0 1 1 2 1 1 2 2 3 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 2 4 6 2 3 5 1 1 2 10 9 19 11 9 20 14 13 27
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE) PER 100.000 PENDUDUK 7,23
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010
0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN JUMLAHNO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN
KASUS BARU
PB + MBMulti Basiler (MB)/ Kusta BasahJUMLAH
TABEL 18
KOTA CILEGONTAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK 5 - 5 2 40 - 0 2 40 1 20 0 0 1 20
2 GROGOL GROGOL - 1 1 - 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA - - - - 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 4 3 7 - 0 - 0 0 0 1 14 1 14 2 29
5 CIBEBER CIBEBER - 3 3 - 0 - 0 0 0 0 1 33 1 33
6 CILEGON CILEGON 2 2 4 - 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 CITANGKIL CITANGKIL 1 1 2 - 0 - 0 0 0 1 50 1 50 2 100
8 CIWANDAN CIWANDAN 2 3 5 - 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KOTA) 14 13 27 2 40 - 0 0 0 0 11 3 11 6 22
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010
P L+PCACAT TINGKAT 2
KASUS BARU
LNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUNL P L+P
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 1 0 1 4 1 5 5 1 6
2 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 0 1 1 4 2 6 4 3 7
5 CIBEBER CIBEBER 0 0 0 0 2 2 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 1 0 1 2 1 3 3 1 4
7 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 1 1 2 1 3 4
8 CIWANDAN CIWANDAN 0 2 2 1 1 2 1 3 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 3 5 12 8 20 14 11 25ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,7
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010
NO KECAMATAN PUSKESMASKASUS TERCATAT
PB MB JUMLAH
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
2010 2009L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 PULOMERAK PULOMERAK 2 3 5 1 20 3 60 4 80 6 2 8 2 67 1 34 3 100
2 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 100 0 0 1 100
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 0 1 1 0 0 0 0 0 0 4 2 6 0 0 0 0 0 0
5 CIBEBER CIBEBER 0 1 1 0 0 1 100 1 100 3 5 8 3 60 2 40 5 100
6 CILEGON CILEGON 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4 4 8 2 34 2 67 4 100
7 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4 0 0 2 100 2 100
8 CIWANDAN CIWANDAN 1 2 3 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 0 1 100 1 100
JUMLAH (KOTA) 4 7 11 1 20 4 80 5 90 20 19 39 8 65 8 68 16 100
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010 13,64
L + PRFT MB
L PL PPENDERITA PB PENDERITA MBNO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PB
L + P
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 CIBEBER CIBEBER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 CIWANDAN CIWANDAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0 0 0
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2010
JUMLAH KASUS MENING-GAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENING-
GAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUS MENING-GAL
TABEL 22
KOTA CILEGONTAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 PULOMERAK PULOMERAK 15 11 26 0 0 0 0 4 1 5
2 GROGOL GROGOL 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 20 10 30 0 0 0 0 12 4 16
4 JOMBANG JOMBANG 7 6 13 0 0 0 0 7 2 9
5 CIBEBER CIBEBER 8 8 16 0 0 0 0 9 9 18
6 CILEGON CILEGON 10 8 18 0 0 0 0 20 3 23
7 CITANGKIL CITANGKIL 6 9 15 0 0 0 0 8 1 9
8 CIWANDAN CIWANDAN 2 1 3 0 0 0 0 1 1 2
JUMLAH (KOTA) 68 54 122 0 0 0 0 61 21 82
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2010
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 19 22 41 2 0 2 10,5 0,0 4,9
2 GROGOL GROGOL 11 10 21 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 18 15 33 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 JOMBANG JOMBANG 20 25 45 0 1 1 0,0 6,7 2,2.
5 CIBEBER CIBEBER 21 14 35 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 CILEGON CILEGON 28 21 49 0 1 1 0,0 4,8 2,0
7 CITANGKIL CITANGKIL 21 26 47 0 0 0 0,0 0,0 0,0
8 CIWANDAN CIWANDAN 9 6 15 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KOTA) 147 139 286 2 2 4 10,5 5,8 3,0INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2010
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 24
KOTA CILEGONTAHUN 2011
MALARIA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2010
NIHIL
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITADENGAN PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAHTANPA PEMERIKSAAN
SEDIAAN DARAHNO KECAMATAN PUSKESMAS CFRMENINGGAL
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PULOMERAK PULOMERAK 0 0 0 0 0 0
2 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 0 0 0 0 0 0
5 CIBEBER CIBEBER 0 0 0 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 0 0
7 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 0 0 0
8 CIWANDAN CIWANDAN 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KOTA) 0 0 0 0 0 0ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2010
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 26
KOTA CILEGONTAHUN 2011
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Tahun 2010
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + PBBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP LBAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Tahun 2010
GIZI LEBIHL
NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANGBALITA
GIZI BAIKL PL P PL+P
GIZI BURUKL+P
GIZI KURANGL L+PL+PP
TABEL 28
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASCILEGON2011
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONGNAKES % JUMLAH MENDAPAT
YANKES %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PULOMERAK PULOMERAK 980 1.090 111,2 829 84,6 936 872 93,2 936 882 94,2
2 GROGOL GROGOL 874 905 103,5 751 85,9 833 772 92,7 833 752 90,3
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 871 1.020 117,1 846 97,1 830 841 101,3 830 797 96,0
4 JOMBANG JOMBANG 1.367 1.374 100,5 1.058 77,4 1.309 1.211 92,5 1.309 1.190 90,9
5 CIBEBER CIBEBER 1.054 1.148 108,9 1.029 97,6 1.007 946 93,9 1.007 946 93,9
6 CILEGON CILEGON 896 1.059 118,2 876 97,8 855 841 98,4 855 822 96,1
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.473 1.476 100,2 1.400 95,0 1.407 1.311 93,2 1.407 1.318 93,7
8 CIWANDAN CIWANDAN 969 1.056 109,0 915 94,4 920 961 104,5 920 991 107,7
JUMLAH (KOTA) 8.484 9.128 107,6 7.704 90,8 8.097 7.755 95,8 8.097 7.698 95,1
Sumber: Sie YanKesDas Tahun 2010
IBU NIFAS
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
KOTATAHUN
IBU BERSALINPUSKESMASNO KECAMATAN
IBU HAMIL
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 PULOMERAK PULOMERAK 980 399 40,7 315 32,1 268 27,3 232 23,7 186 19,0 1.001 102,1
2 GROGOL GROGOL 874 9 1,0 93 10,6 309 35,4 152 17,4 149 17,0 703 80,4
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 871 385 44,2 386 44,3 134 15,4 77 8,8 114 13,1 711 81,6
4 JOMBANG JOMBANG 1.367 273 20,0 240 17,6 184 13,5 154 11,3 124 9,1 702 51,4
5 CIBEBER CIBEBER 1.054 333 31,6 258 24,5 237 22,5 120 11,4 122 11,6 737 69,9
6 CILEGON CILEGON 896 26 2,9 147 16,4 359 40,1 191 21,3 124 13,8 821 91,6
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.473 407 27,6 416 28,2 416 28,2 323 21,9 261 17,7 1.442 97,9
8 CIWANDAN CIWANDAN 969 333 34,4 468 48,3 468 48,3 86 8,9 78 8,0 814 84,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.484 2.165 25,5 2.323 27,4 2.375 28,0 1.335 15,7 1.158 13,6 6.931 81,7
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2010
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA CILEGONTAHUN 2011
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK 980 923 94,18 746 76,12
2 GROGOL GROGOL 874 851 97,37 750 85,81
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 871 1.024 117,57 844 96,90
4 JOMBANG JOMBANG 1.367 1.312 95,98 1.177 86,10
5 CIBEBER CIBEBER 1.054 1.173 111,29 1.089 103,32
6 CILEGON CILEGON 896 1.059 118,19 876 97,77
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.473 1.426 96,81 1.411 95,79
8 CIWANDAN CIWANDAN 969 1.056 108,98 932 96,18
JUMLAH (KAB/KOTA) 8484 8.824 105,05 7.825 92,23
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Tahun 2010
KECAMATAN JUMLAHIBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 31
KOTA CILEGONTAHUN 2011
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 PULOMERAK PULOMERAK 980 196 164 84
2 GROGOL GROGOL 874 175 154 88
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 871 174 211 121
4 JOMBANG JOMBANG 1.367 273 337 123
5 CIBEBER CIBEBER 1.054 211 119 56
6 CILEGON CILEGON 896 179 311 174
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.473 295 93 32
8 CIWANDAN CIWANDAN 969 194 174 90
JUMLAH (KOTA) 8.484 1.697 1.563 92,1
Sumber: Sie YanKesDas Tahun 2010
JUMLAH LAHIR HIDUPBUMIL RISTI/KOMPLIKASI
PERKIRAAN NEONATALRISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
L + PL P
BUMILRISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL
Tabel 32
KOTA CILEGONTAHUN 2011
BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDANJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Perbaiakan Gizi Tahun 2010
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHL + P
JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + PBAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
VIT AMENDAPATJUMLAH
L P
TABEL 33
KOTA CILEGONTAHUN 2011
PESERTA KB AKTIFMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON
DOM % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
Sumber : Sie Yankesdas Tahun 2010
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +NONMKJP
%MKJP +
NONMKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 34
KOTA CILEGONTAHUN 2011
PESERTA KB BARUMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDANJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie YanKesdas Tahun 2010
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJPMKJP +
NON MKJP
% MKJP+ NONMKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDANJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie YanKesdas Tahun 2010
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDANJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Kesus dan Rujukan Tahun 2010
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + PKUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PLKUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
L
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDANJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Kesus dan Rujukan Tahun 2010
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
TABEL 38
KOTA CILEGONTAHUN 2011
1 2 3 4 5 61 PULOMERAK PULOMERAK 4 4 100,0
2 GROGOL GROGOL 4 4 100,0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 6 100,0
4 JOMBANG JOMBANG 5 5 100,0
5 CIBEBER CIBEBER 6 6 100,0
6 CILEGON CILEGON 5 5 100,0
7 CITANGKIL CITANGKIL 7 7 100,0
8 CIWANDAN CIWANDAN 6 6 100,0
JUMLAH (KOTA) 43 43 100,0
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2010
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
BAYI DIIMUNISASIDPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 PULOMERAK PULOMERAK 889 882 99,2 871 98,0 881 99,1 0,1
2 GROGOL GROGOL 795 781 98,2 750 94,3 770 96,9 1,4
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 794 818 103,0 825 103,9 811 102,1 0,9
4 JOMBANG JOMBANG 1.243 1.235 99,4 1.196 96,2 1.126 90,6 8,8
5 CIBEBER CIBEBER 957 933 97,5 924 96,6 916 95,7 1,8
6 CILEGON CILEGON 815 834 102,3 828 101,6 782 96,0 6,3
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.339 1.502 112,2 1.450 108,3 1.396 104,3 7,1
8 CIWANDAN CIWANDAN 873 955 109,4 925 106,0 941 107,8 1,5
JUMLAH (KOTA) 7.705 7.940 103,0 7.769 100,8 7.623 98,9 4,0
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2010
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + PL + P L P L + P
NO KECAMATANL P
PUSKESMASJUMLAH BAYI
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
BAYI DIIMUNISASIBCG POLIO3
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK 889 880 99 874 98,31
2 GROGOL GROGOL 795 786 99 766 96,35
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 794 809 102 821 103,40
4 JOMBANG JOMBANG 1.243 1.218 98 1.199 96,46
5 CIBEBER CIBEBER 957 938 98 929 97,07
6 CILEGON CILEGON 815 831 102 818 100,37
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.339 1.434 107 1.427 106,57
8 CIWANDAN CIWANDAN 873 936 107 955 109,39JUMLAH (KOTA) 7.705 7.832 102 7.789 101,09
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2010
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDANJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Tahun 2010
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFNO KECAMATAN JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P L + P
TABEL 42
KOTA CILEGONTAHUN 2011
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Tahun 2010
NO
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN
%KECAMATAN PUSKESMASANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TABEL 43
KOTA CILEGONTAHUN 2011
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Tahun 2010
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Tahun 2010
L+P
BALITABGM
L+P L PDITIMBANG BB NAIK
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS P BALITA YANG ADA
LL+P
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Tahun 2010
P L + PMENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH
TABEL 46
KOTA CILEGONTAHUN 2011
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 1.012 1.012 100
2 GROGOL GROGOL 606 606 100
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 962 885 92
4 JOMBANG JOMBANG 1.481 1.481 100
5 CIBEBER CIBEBER 1.177 1.177 100
6 CILEGON CILEGON 632 623 99
7 CITANGKIL CITANGKIL 930 930 100
8 CIWANDAN CIWANDAN 1.317 1.317 100
JUMLAH (KOTA)CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Sie Promosi dan Pembiayaan Kesehatan Tahun 2010
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATANL P L + P
TABEL 47
KOTA CILEGONTAHUN 2011
MURID SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDANJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie YanKesdas Tahun 2010
NO KECAMATAN PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDARL
TABEL 48
KOTA CILEGONTAHUN 2011
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Sie Kesus dan Rujukan Tahun 2010
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 49
CILEGON2011
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL IJUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 -
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 4 4 100,00
4 PUSKESMAS PERAWATAN 3 3 100,00
5 SARANA YANKES.LAINNYA 0 0 -
JUMLAH (KOTA) 8 8 100,00
Sumber: Sie Kesus dan Rujukan Tahun 2010
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KOTATAHUN
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLBKOTA CILEGON
TAHUN 2011
YANG TERSERANG
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Rubella 1 1 700 690 1.390 4 4 8 0,75 0,75 1,50 0 0 0 - - -
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2011
JUMLAHDESA
CFR (%)NO JENIS KEJADIAN LUAR
BIASAATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAHKEC
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
JUMLAH
RATA2 KEJADIANDESA/KELURAHANKLB PER JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24JAM %
1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK 4 1 1 1 100
2 GROGOL GROGOL 4 0 0 0 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 0 0 0 0
4 JOMBANG JOMBANG 5 0 0 0 0
5 CIBEBER CIBEBER 6 0 0 0 0
6 CILEGON CILEGON 5 0 0 0 0
7 CITANGKIL CITANGKIL 7 0 0 0 0
8 CIWANDAN CIWANDAN 6 0 0 0 0
JUMLAH (KOTA) 43 1 1 1 100
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Tahun 2010
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO PUSKESMAS JUMLAHDESA/KELURAHANKECAMATAN
TABEL 52
KOTA CILEGONTAHUN 2011
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDANJUMLAH ( KOTA)
Sumber: Puskesmas Sekota Cilegon Tahun 2010
PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN TUMPATAN GIGI TETAP
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA CILEGON
TAHUN 2011
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDANJUMLAH (KAB/ KOTA)
Sumber: Puskesmas Sekota Cilegon Tahun 2010
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
JUMLAHSD/MI
JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAHSD/MI
MENDAPATYAN. GIGI
% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
TABEL 54
KOTA CILEGON2011
PENYULUHAN KESEHATANJUMLAH SELURUH
KEGIATANPENYULUHAN
KELOMPOK
JUMLAH KEGIATANPENYULUHAN
MASSA
1 2 3 4 51 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
SUB JUMLAH I1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota2 Rumah Sakit
JUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Promosi dan Pembiayaan Kesehatan Tahun 2010
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TAHUN
TABEL 55
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)PERSENTASE (KOTA)
Sumber: Puskesmas Sekota Cilegon Tahun 2010
PUSKESMAS JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%JUMLAH PENDUDUK ASKESNO KECAMATAN
TABEL 56
KOTA CILEGONTAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Promosi dan Pembiayaan Kesehatan Tahun 2010
P L + PL P L + P L P L + P L
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA
3)
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMASJUMLAH YANG ADA PELAYANAN KESEHATAN DASAR(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
TABEL 57
KOTA CILEGONTAHUN 2011
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Promosi dan Pembiayaan Kesehatan Tahun 2010
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR(PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L P L + P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIENMASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN
L P L + P
JUMLAH YANG ADA
MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
TABEL 58
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11I PUSKESMAS1 PULOMERAK2 GROGOL3 PURWAKARTA4 JOMBANG5 CIBEBER6 CILEGON7 CITANGKIL8 CIWANDAN
SUB JUMLAH I1 RSUD CILEGON 56.216 12.2102 RSKM CILEGON 182.311 13.2613
SUB JUMLAH IIJUMLAH (KOTA)JUMLAH PENDUDUK KOTACAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber: Puskesmas dan RS Sekota Cilegon Tahun 2010
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 59
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RSUD CILEGON UMUM 217 5.509 6.701 12.210 206 160 366 96 107 203 37,4 23,9 30,0 17,4 16,0 16,6
2 RSKM CILEGON SWASTA 232 13.261 158 67 11,92 5,6
Sumber: Puskesmas dan RS Sekota Cilegon Tahun 2010
KOTA
GDR NDRJENIS RSb PASIEN KELUAR MATI
KOTA CILEGON TAHUN 2010
PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAHTEMPATTIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
TABEL 60
KOTA CILEGONTAHUN 2011
PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUARMATI
PASIEN KELUARMATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 RSUD CILEGON UMUM 217 12.210 366 203 59.405 75,0 5,0 2,0
2 RSKM CILEGON SWASTA 232 13.261 158 67 46.337 54,72 4,43 2,90
Sumber: Puskesmas dan RS Sekota Cilegon Tahun 2010
JUMLAH HARIPERAWATAN BOR LOS TOI
KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa JENIS RSbJUMLAHTEMPATTIDUR
JUMLAH PASIEN
TABEL 59
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 RSUD CILEGON UMUM 217 5.509 6.701 12.210 206 160 366 96 107 203 37,4 23,9 30,0 17,4 16,0 16,6
2 RSKM CILEGON SWASTA 232 13.261 158 67 11,92 5,6
Sumber: Puskesmas dan RS Sekota Cilegon Tahun 2010
KOTA
GDR NDRJENIS RSb PASIEN KELUAR MATI
KOTA CILEGON TAHUN 2010
PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAHTEMPATTIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
TABEL 60
KOTA CILEGONTAHUN 2011
PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUARMATI
PASIEN KELUARMATI ≥ 48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 RSUD CILEGON UMUM 217 12.210 366 203 59.405 75,0 5,0 2,0
2 RSKM CILEGON SWASTA 232 13.261 158 67 46.337 54,72 4,43 2,90
Sumber: Puskesmas dan RS Sekota Cilegon Tahun 2010
JUMLAH HARIPERAWATAN BOR LOS TOI
KOTA
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa JENIS RSbJUMLAHTEMPATTIDUR
JUMLAH PASIEN
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH JUMLAHDIPANTAU % DIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK 10.650 10.640 99,9 9.232 86,8
2 GROGOL GROGOL 9.600 9.102 94,8 7.309 80,3
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 9.750 9.156 93,9 7.035 76,8
4 JOMBANG JOMBANG 10.400 10.400 100,0 7.755 74,6
5 CIBEBER CIBEBER 10.900 9.235 84,7 7.795 84,4
6 CILEGON CILEGON 9.600 7.382 76,9 6.661 90,2
7 CITANGKIL CITANGKIL 13.565 12.698 93,6 9.481 74,7
8 CIWANDAN CIWANDAN 9.100 9.321 102,4 5.323 57,1
JUMLAH (KOTA) 83.565 78.714 94,2 60.591 77,0
Sumber : Puskesmas Sekota Cilegon Tahun 2010
RUMAH TANGGA
TABEL 61
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH YANGADA
JUMLAH YANGDIPERIKSA % DIPERIKSA JUMLAH YANG
SEHAT% RUMAH
SEHAT1 2 3 4 5 6 7 8
1 PULOMERAK PULOMERAK 9.130 6.013 65,9 6.013 100,0
2 GROGOL GROGOL 7.954 7.954 100,0 5.909 74,3
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8.089 8.148 100,7 7.032 86,3
4 JOMBANG JOMBANG 11.180 11.180 100,0 9.572 85,6
5 CIBEBER CIBEBER 9.235 9.235 100,0 6.910 74,8
6 CILEGON CILEGON 8.520 8.520 100,0 7.135 83,7
7 CITANGKIL CITANGKIL 13.332 13.332 100,0 11.427 85,7
8 CIWANDAN CIWANDAN 11.535 8.427 73,1 7.085 84,1JUMLAH (KOTA) 78.975 72.809 92,2 61.083 83,9
Sumber: Sie Kesling Tahun 2010
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASRUMAH
TABEL 63
KOTA CILEGONTAHUN 2011
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA( I TAHUN )
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 PULOMERAK PULOMERAK 10.067 9.896 98,30 8.797 88,89
2 GROGOL GROGOL 7.188 7.181 99,90 6.660 92,74
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8.200 7.592 92,59 7.061 93,01
4 JOMBANG JOMBANG 19.096 9.468 49,58 8.186 86,46
5 CIBEBER CIBEBER 6.756 6.716 99,41 3.914 58,28
6 CILEGON CILEGON 8.451 8.318 98,43 7.401 88,98
7 CITANGKIL CITANGKIL 14.741 14.637 99,29 12.655 86,46
8 CIWANDAN CIWANDAN 9.407 8.344 88,70 7.635 91,50
JUMLAH ( KOTA) 83.906 72.152 85,99 62.309 86,36
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Tahun 2010
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIKNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAHRUMAH/BANGUNAN
YANG ADA
TABEL 64
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 PULOMERAK PULOMERAK 11.294 11.294 100,0 - - 3.198 28,3 160 1,42 2.544 22,5 129 1,1 - 0,0 357 3,2 6.388 56,6
2 GROGOL GROGOL 9.938 9.938 100,0 - - 1.109 11,2 - 0,0 981 9,9 - 0,0 - 0,0 5.350 0,0 7.440 74,9
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8.571 8.571 100,0 - - 2.279 26,6 - 0,0 1.023 11,9 - 0,0 13 0,2 4.651 54,3 7.966 92,9
4 JOMBANG JOMBANG 24.114 24.114 100,0 - - 2.216 9,2 - 0,0 3.120 12,9 - 0,0 8 0,0 5.270 21,9 10.614 44,0
5 CIBEBER CIBEBER 11.114 11.114 100,0 - - 2.250 20,2 92 0,83 1.692 15,2 - 0,0 - 0,0 2.987 26,9 7.021 63,2
6 CILEGON CILEGON 8.344 8.344 100,0 - - 2.390 28,6 - 0,0 1.649 19,8 - 0,0 - 0,0 4.005 48,0 8.044 96,4
7 CITANGKIL CITANGKIL 15.374 15.374 100,0 - - 3.654 23,8 39 0,25 8.799 57,2 - 0,0 - 0,0 - 0,0 12.492 81,3
8 CIWANDAN CIWANDAN 11.284 11.284 100,0 - - 986 8,7 - 0,0 5.157 45,7 - 0,0 - 0,0 - 0,0 6.143 54,4
JUMLAH (KOTA) 100.033 100.033 100,0 - - 18.082 18,1 291 0,29 24.965 25,0 129 1,1 21 0,0 22.620 22,6 66.108 66,1
Sumber: Sie Kesling Tahun 2010
SGL MATA AIRPUSKESMASJUMLAH
KELUARGAYANG ADA
JUMLAHKELUARGADIPERIKSA
SUMBER AIRBERSIHNYA
%KELUARGADIPERIKSA
NO KECAMATAN
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KEMASAN JUMLAH
JENIS SARANA AIR BERSIH
LEDENG SPT PAH LAINNYA
TABEL 65
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 311 PULOMERAK PULOMERAK 11.294 - 0,0 - 0,0 3.198 28,3 - 0,0 160 0,0 2.544 22,5 129 1,1 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 357 3,2 6.388 56,6
2 GROGOL GROGOL 9.938 - 0,0 - 0,0 1.109 0,0 - 0,0 5.341 0,0 981 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 9 0,0 7.440 74,9
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8.571 - 0,0 - 0,0 2.279 26,6 - 0,0 4.651 54,3 1.023 11,9 - 0,0 13 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 7.966 92,9
4 JOMBANG JOMBANG 24.114 - 0,0 - 0,0 2.216 9,2 - 0,0 5.270 21,9 3.120 12,9 - 0,0 8 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 10.614 44,0
5 CIBEBER CIBEBER 11.114 - 0,0 - 0,0 2.250 20,2 - 0,0 2.777 25,0 1.692 15,2 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 302 2,7 7.021 63,2
6 CILEGON CILEGON 8.344 - 0,0 - 0,0 2.390 28,6 - 0,0 3.368 40,4 1.649 19,8 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 637 7,6 8.044 96,4
7 CITANGKIL CITANGKIL 15.374 - 0,0 - 0,0 3.654 23,8 - 0,0 39 0,3 8.799 57,2 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 12.492 81,3
8 CIWANDAN CIWANDAN 11.284 - 0,0 - 0,0 986 8,7 - 0,0 - 0,0 5.157 45,7 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 6.143 54,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 100.033 - 0,0 - 0,0 18.082 18,1 - 0,0 21.606 21,6 24.695 25,0 129 0,1 21 0,0 - 0,0 - 0,0 - 0,0 1.305 1,3 64.782 64,8
Sumber: Sie Kesling Tahun 2010
MATA AIR TAKTERLINDUNG AIR SUNGAIAIR HUJANLEDING
METERANLEDINGECERAN POMPA SUMUR
TERLINDUNGSUMUR TAK
TERLINDUNGMATA AIR
TERLINDUNG
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAHKELUARGADIPERIKSASUMBER
AIRMINUMNYA
AIR KEMASAN LAIN-LAINAIR ISI ULANG
SUMBER AIR MINUM KELUARGAKELUARGA DENGANSUMBER AIR MINUM
TERLINDUNG
TABEL 66
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 PULOMERAK PULOMERAK 11.294 11.294 100,0 7.084 62,7 7.084 100,0 11.294 100,0 7.091 62,8 7.091 100,0 11.294 100,0 7.041 62,3 7.041 100,0
2 GROGOL GROGOL 9.938 9.938 100,0 6.183 62,2 6.183 100,0 9.938 100,0 4.653 46,8 4.653 100,0 9.938 100,0 5.204 52,4 5.204 100,0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 8.571 8.571 100,0 6.940 81,0 6.940 100,0 8.571 100,0 6.692 78,1 6.692 100,0 8.571 100,0 5.148 60,1 5.148 100,0
4 JOMBANG JOMBANG 24.114 24.114 100,0 9.927 41,2 9.927 100,0 24.114 100,0 9.853 40,9 9.853 100,0 24.114 100,0 9.940 41,2 9.940 100,0
5 CIBEBER CIBEBER 11.114 11.114 100,0 6.537 58,8 6.537 100,0 11.114 100,0 5.755 51,8 5.755 100,0 11.114 100,0 6.323 56,9 6.323 100,0
6 CILEGON CILEGON 8.344 8.344 100,0 7.142 85,6 7.142 100,0 8.344 100,0 6.371 76,4 6.371 100,0 8.344 100,0 6.534 78,3 6.534 100,0
7 CITANGKIL CITANGKIL 15.374 15.374 100,0 11.159 72,6 11.159 100,0 15.374 100,0 10.559 68,7 10.559 100,0 15.374 100,0 11.009 71,6 11.009 100,0
8 CIWANDAN CIWANDAN 11.284 11.284 100,0 7.085 62,8 7.085 100,0 11.284 100,0 4.427 39,2 4.427 100,0 11.284 100,0 5.476 48,5 5.476 100,0
JUMLAH (KOTA) 100.033 100.033 100,0 62.057 62,0 62.057 100,0 100.033 100,0 55.401 55,0 55.401 100,0 100.033 100,0 55.675 57,0 56.675 100,0
Sumber: Sie Kesling Tahun 2010
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN SEHATKELUARGA MEMILIKI SEHAT
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
KELUARGADIPERIKSA
KELUARGAMEMILIKI
PUSKESMAS JUMLAHKELUARGA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGAMEMILIKI SEHATKELUARGA
DIPERIKSAKELUARGADIPERIKSA
TABEL 67
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 241 PULOMERAK PULOMERAK 12 12 100 100 1 1 1 100
2 GROGOL GROGOL 2 2 100 100 - - - 0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 3 1 33 100 - - - 0
4 JOMBANG JOMBANG 6 6 100 100 2 2 1 50
5 CIBEBER CIBEBER 1 1 100 100 - - - 0
6 CILEGON CILEGON - - - 0 1 1 1 100
7 CITANGKIL CITANGKIL - - - 0 - - - 0
8 CIWANDAN CIWANDAN 1 1 100 100 1 1 1 100
JUMLAH (KOTA) 25 23 92 100 5 5 4 80
Sumber: Sie Kesling Tahun 2010
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH TUPM
NO PUSKESMAS
HOTEL PASAR TUPM LAINNYARESTORAN/R-MAKAN
KECAMATAN
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 PULOMERAK PULOMERAK 22 22 100 42 42 100 83 83 100 59 59 100 51 51 100 257 257 100,0
2 GROGOL GROGOL 14 14 100 47 35 75 89 15 17 13 13 100 9 9 100 172 86 50,0
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 18 18 100 50 50 100 33 14 42 26 19 73 - - - 127 101 79,5
4 JOMBANG JOMBANG 104 95 91 96 61 64 60 32 53 163 11 7 47 30 64 470 229 48,7
5 CIBEBER CIBEBER 33 19 58 59 59 100 102 11 11 22 11 50 - - - 216 100 46,3
6 CILEGON CILEGON 5 4 80 44 44 100 57 57 100 12 3 25 2 2 100 120 110 91,7
7 CITANGKIL CITANGKIL 46 46 100 85 85 100 118 118 100 14 14 100 - - - 264 264 100,0
8 CIWANDAN CIWANDAN 5 5 100 62 62 100 84 10 12 24 11 46 2 2 100 177 90 50,9
JUMLAH (KOTA) 247 223 90,3 485 438 90,3 626 340 54 333 141 42 111 94 85 1.803 1.237 68,6
Sumber: Sie Kesling Tahun 2010
PUSKESMASSARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
INSTALASIPENGOLAHAN AIR
MINUM
SARANA PELAYANANKESEHATAN
TABEL 68
NO KECAMATAN
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAHSARANA LAINPERKANTORAN
TABEL 69
KOTA CILEGONTAHUN 2011
NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA-RATA/ BULAN
TINGKATKECUKUPAN
(BULAN)
PERSENTASETINGKAT
KECUKUPAN1 2 3 4 5 6 71 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 70.098 2.889 24 1352 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 8.096 416 19 1083 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 521 27 19 1074 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 423 22 19 1075 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 3 -6 Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Btl 60 ml 12.489 443 28 1577 Dekstrometorfan Tab 15 mg Btl @ 1000 tab 137 7 20 1098 Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Ktk @ 100 ampul 19 2 10 539 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab 11.515 45 256 142210 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 145 5 29 16111 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 190 6 32 17612 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul 212 4 53 29413 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 2.186 66 33 18414 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab 156 3 52 28915 Kotrimoksazol Sirup Btl 60 ml 22.242 1.313 17 9416 Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Tablet 1.717.700 65.023 26 14717 Kloroquin tablet Tablet - -18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 202 12 17 9419 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 2.652 95 28 15520 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml 6.617 102 65 36021 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul 1.460 31 47 26222 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul 40 1 40 22223 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 6.873 299 23 12824 Multivitamin Sirup Botol 10.373 624 17 9225 Garam Oralit Bungkus 154.615 4.689 33 18326 OAT Kat 1 Pkt 976 53 18 10227 OAT Kat 2 Pkt 40 3 13 7428 OAT Kat 3 Pkt29 OAT Kat Sisipan Pkt 10 1 10 5630 OAT Kat Anak Pkt 113 7 16 9031 Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Btl @ 1000 Tablet 80 3 27 14832 Salep 2-4 Pot 1.817 39 47 25933 Infus set dewasa Kantong 650 26 25 13934 Infus set anak Kantong 1.114 54 21 115
KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT
Sumber : Sie Farmasi dan Peralatan Kesehatan Tahun 2010
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKOTA CILEGON
TAHUN 2011
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 22 RUMAH SAKIT JIWA3 RUMAH SAKIT BERSALIN 1 14 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 3 35 PUSKESMAS PERAWATAN6 PUSKESMAS NON PERAWATAN7 PUSKESMAS KELILING 8 88 PUSKESMAS PEMBANTU 8 89 RUMAH BERSALIN 8 8
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 46 4611 PRAKTIK DOKTER BERSAMA12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 9 914 POSKESDES15 POSYANDU16 APOTEK 50 5017 TOKO OBAT 7 718 GFK19 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL20 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
Sumber: Sie Pendayagunaan Tenaga dan Sarana Kesehatan Tahun 2011
NO FASILITAS KESEHATAN
TABEL 71
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100 1 100
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 0 0
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 4 100 4 100
4 PUSKESMAS 8 8 100 8 100
JUMLAH (KOTA) 13 13 100 13 100
Sumber: Sie Pendayagunaan Tenaga dan Sarana Kesehatan Tahun 2010
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
TABEL 72
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PULOMERAK PULOMERAK 6 11,32 27 50,94 17 32,08 3 5,66 53 14,80 53 14,80
2 GROGOL GROGOL 9 21,95 15 36,95 17 41,46 0 0,00 41 11,45 41 11,45
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0,00 2 5,41 34 91,89 1 2,70 37 10,34 37 10,34
4 JOMBANG JOMBANG 1 2,33 27 62,79 10 23,26 5 11,63 43 12,01 43 12,01
5 CIBEBER CIBEBER 2 4,35 42 91,30 2 4,35 2 4,35 46 12,85 46 12,85
6 CILEGON CILEGON 7 18,92 19 51,35 5 13,51 6 16,22 37 10,34 37 10,34
7 CITANGKIL CITANGKIL 8 13,11 37 60,66 14 22,95 2 3,28 61 17,04 61 17,04
8 CIWANDAN CIWANDAN 5 12,50 7 17,50 28 70,00 0 0,00 40 11,17 40 11,17
38 10,61 176 49,16 125 34,92 19 5,31 358 12,50 358 12,50
Sumber: Sie Promosi dan Pembiayaan Kesehatan Tahun 2010
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH (KOTA)
POSYANDUPRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
POSYANDUAKTIFNO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
TABEL 73
KOTA CILEGONTAHUN 2011
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PULOMERAK PULOMERAK 4 4 100 2 50 1 53
2 GROGOL GROGOL 4 4 100 1 25 2 41
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 6 100 4 67 3 37
4 JOMBANG JOMBANG 5 5 100 5 100 3 43
5 CIBEBER CIBEBER 6 6 100 6 100 1 46
6 CILEGON CILEGON 5 5 100 2 40 1 37
7 CITANGKIL CITANGKIL 7 7 100 6 86 2 61
8 CIWANDAN CIWANDAN 6 6 100 6 100 2 40
JUMLAH (KOTA) 43 43 100 32 74 15 358
Sumber: Sie Promosi dan Pembiayaan Kesehatan Tahun 2010
DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIFPOSYANDU
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATANJUMLAH
DESA/KELURAHAN POSKESDESPUSKESMAS
TABEL 74
KOTA CILEGONTAHUN 2011
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11
1 PUSKESMAS1 PULOMERAK2 GROGOL3 PURWAKARTA4 JOMBANG5 CIBEBER6 CILEGON7 CITANGKIL8 CIWANDAN9 UPTD JPKM
10 UPTD P2KP
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)1 RSUD CILEGON2 RSKM CILEGON3 RSIA KURNIA4 RSIA KASIH INSANI5 RSIA MUTIARA BUNDA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINRASIO TERHADAP 100.000 PDDKINSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
DINAS KESEHATAN KOTAJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Subbag Umum dan Kepegawaian Tahun 2010
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN
JUMLAH DOKTER GIGI bNO UNIT KERJA
TABEL 75
KOTA CILEGONTAHUN 2011
BIDAN PERAWAT
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PUSKESMAS - - - - - -1 PULOMERAK2 GROGOL3 PURWAKARTA4 JOMBANG5 CIBEBER6 CILEGON7 CITANGKIL8 CIWANDAN9 UPTD JPKM
10 UPTD P2KP
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)1 RSUD CILEGON2 RSKM CILEGON3 RSIA KURNIA4 RSIA KASIH INSANI5 RSIA MUTIARA BUNDA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINRASIO TERHADAP 100.000 PDDKINSTITUSI DIKNAKES/DIKLATDINAS KESEHATAN KOTAJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Subbag Umum dan Kepegawaian Tahun 2010
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
BIDAN DIII BIDAN JUMLAH SARJANA KEPERAWATAN a PERAWAT bNO UNIT KERJA JUMLAH
TABEL 76
KOTA CILEGONTAHUN 2011
TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZIAPOTEKER DAN
SARJANA FARMASI aD-III FARMASI DAN
ASS APOTEKER D-IV/SARJANA GIZI a DI DAN D-III GIZI
L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I PUSKESMAS1 PULOMERAK2 GROGOL3 PURWAKARTA4 JOMBANG5 CIBEBER6 CILEGON7 CITANGKIL8 CIWANDAN
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)1 RSUD CILEGON2 RSKM CILEGON3 RSIA KURNIA4 RSIA KASIH INSANI5 RSIA MUTIARA BUNDA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINRASIO TERHADAP 100.000 PDDKINSTITUSI DIKNAKES/DIKLATDINAS KESEHATAN KOTAJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Subbag Umum dan Kepegawaian Tahun 2010
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAH JUMLAH
TABEL 77
KOTA CILEGONTAHUN 2011
TENAGA KESMAS TENAGASANITASI
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PUSKESMAS1 PULOMERAK2 GROGOL3 PURWAKARTA4 JOMBANG5 CIBEBER6 CILEGON7 CITANGKIL8 CIWANDAN9 JPKM
10 P2KPSUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1 RSUD CILEGON2 RSKM CILEGON3 RSIA KURNIA4 RSIA KASIH INSANI5 RSIA MUTIARA BUNDA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINRASIO TERHADAP 100.000 PDDKINSTITUSI DIKNAKES/DIKLATDINAS KESEHATAN KOTAJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Subbag Umum dan Kepegawaian Tahun 2010
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
NO UNIT KERJA JUMLAHSARJANA KESMASa
D-III KESMASb
TABEL 78
KOTA CILEGONTAHUN 2011
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESIL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PUSKESMAS1 PULOMERAK2 GROGOL3 PURWAKARTA4 JOMBANG5 CIBEBER6 CILEGON7 CITANGKIL8 CIWANDAN9 JPKM
10 P2KPSUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1 RSUD CILEGON2 RSKM CILEGON3 RSIA KURNIA4 RSIA KASIH INSANI5 RSIA MUTIARA BUNDA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINRASIO TERHADAP 100.000 PDDKINSTITUSI DIKNAKES/DIKLATDINAS KESEHATAN KOTAJUMLAH (KOTA)
Sumber: Sie Subbag Umum dan Kepegawaian Tahun 2010Sumber: Sie Subbag Umum dan Kepegawaian Tahun 2010
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDIS FISIOTERAPISJUMLAH
NO UNIT KERJA
TABEL 79
KOTA CILEGONTAHUN 2011
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA
a. Belanja Langsung 14.242.681.602b. Belanja Tidak Langsung 20.308.506.540
2 APBD PROVINSI -
3 APBN :
- Dana Dekonsentrasi 600.000.000
- Dana Alokasi Khusus (DAK) -
- JAMKESMAS 1.200.000.000
- BOK
- Lain-lain (sebutkan)
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
34.551.188.142 100,0
913.958.578.073
3,78
Sumber: Subbag Keuangan Tahun 2010
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
Top Related