7.10. PROGRAM PEMBANGUNAN EKONOMISampai dengan Tahun 2005, struktur perekonomian Kota Bitung
masih didominasi oleh tiga sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Bitung. Ketiga sektor tersebut masing-masing sektor Pertanian sebesar 24,03 persen dimana sub sektor perikanan memberikan kontribusi terbesar yakni 21,64 persen; sektor Industri sebesar 22,01 persen; Angkutan dan Komunikasi sebesar 21,06 persen.
Dengan melihat kondisi struktur perekonomian Kota Bitung tersebut maka Pemerintah Kota Bitung menjadikan ketiga sektor ini sebagai leading sector pembangunan Kota Bitung sesuai dengan Visi Mewujudkan Bitung sebagai Kota Industri, Maritim dan Bahari yang nantinya akan menopang pertumbuhan pada sektor-sektor lain. Berbagai aspek kehidupan masyarakat baik kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, menjadi tugas Pemerintah Kota Bitung saat ini yang dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan dengan bertumpuh pada kemandirian dengan harapan akan ditunjang kuat melalui partisipasi swasta dan masyarakat. Melihat pertumbuhan ekonomi tahun 2005 hanya mencapai 5,37 persen, maka untuk tahun 2006 asumsi pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 6,02 persen, hal ini ditandai dengan semakin membaiknya iklim usaha dan investasi serta meningkatnya penyerapan tenaga kerja dimana pada tahun 2003 banyaknya pekerja menurut lapangan usaha 63.356 orang meningkat pada tahun 2005 menjadi 64.682 pekerja.
Oleh karenanya Paradigma Pembangunan Ekonomi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bitung saat ini adalah pemberdayaan Ekonomi masyarakat melalui pendayagunaan potensi sumber daya alam yang tersedia dengan memanfaatkan dan memberdayakan masyarakat Kota Bitung. Untuk mewujudkan harapan dan keinginan tersebut, maka profesionalisme SDM Kota Bitung yang berdaya saing tinggi menjadi kunci utama keberhasilan tujuan dan cita-cita pemerintah dan masyarakat Kota Bitung.
7.10.1. AGRIBISNIS DAN KEHUTANANDalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dibidang Agribisnis dan
Kehutanan yang meliputi usaha dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan maka yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Bitung sebagai berikut :
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
112
- Penyusunan rencana pembangunan, pengawasan, pengendalian dibidang pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan didaerah.
- Melakukan pelaksanaan pembinaan kewenangan dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan dan kehutanan.
- Penyusunan hasil pemantauan, laporan dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan dibidang pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan yang menjadi kewenangan daerah.
- Penyusunan standar pelayanan minimal dalam bidang pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan yang menjadi kewenangan daerah.
- Penyusunan Program Pendidikan dan Pelatihan sumber daya manusia / aparatur pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan.
- Melakukan pembinaan, pengawasan dan pembinaan perijinan serta pembinaan usaha pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan.
- Melakukan pembinaan kebijakan pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan ditetapkan oleh Kepala Daerah.
- Menyelenggaraan usaha pengolahan dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan.
- Melaksanakan pengkajian penerapan teknologi pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan ditingkat usaha tani.
- Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, peralatan dan perlengkapan dinas.
- Pengelolaan UPTD Balai Informasi dan Penyuluhan Pertanian, Proteksi Hama dan Penyakit Tanaman, Pengawasan dan Sertifikasi Benih dan produksi Benih, Bina Ketahanan Pangan, Rumah Potong Hewan (RPH) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA).
A. MASALAH- Rendahnya kualitas dan kuantitas produk pertanian.- Kurangnya produksi bahan pangan dalam rangka mendukung
Ketahanan Pangan.- Kurangnya ketersediaan pangan yang bersumber dari ternak yang
cukup, baik kualitas maupun kuantitas.
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
113
- Kualitas Aparat Penyuluh Pertanian masih kurang professional.- Rendahnya keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan
sebaran proporsional.- Kurang optimalnya aneka fungsi hutan dan ekosistem.- Rendahnya daya dukung Daerah Aliras Sungai (DAS).- Kurangnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kehutanan.
B. SASARAN1. Meningkatnya pemanfaatan sumberdaya domestik yang
dimiliki yakni lahan, air, tanaman, plasma nutfah, tenaga kerja, teknologi sebagai modal dasar pembangunan.
2. Meningkatnya upaya penerapan teknologi pertanaman secara tepat guna, ramah lingkungan sesuai kondisi spesifik wilayah (agroekosistem).
3. Penerapan efisiensi sistem agribisnis untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan holtikultura dengan kandungan Iptek serta berdaya saing tinggi.
4. Perluasan pembangunan pertanian melalui upaya pengembangan diversifikasi sumberdaya, produksi dan konsumsi untuk mencapai pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan harmonis.
5. Berkembangnya komoditas perkebunan, peningkatan SDM, serta peningkatan dukungan terhadap ketahanan pangan.
6. Bertumbuhnya kemitraan usaha dan pengembangan kelembagaan dalam bidang perkebunan.
7. Intensifikasi ayam buras (INTAB) serta pengembangan sapi potong (INSAP), babi dan kambing.
8. Terwujudnya usaha peternakan yang berskala eksport dengan pendekatan kelembagaan.
9. Terkendalinya kesehatan hewan.10. Meningkatnya pengelolaan dan fungsi DAS termasuk Daerah
Tangkapan Air (DTA).11. Tertibnya peredaran hasil hutan, perlindungan dan konservasi
sumber daya alam serta pemantapan dan penataan batas kawasan hutan.
C. ARAH KEBIJAKAN
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
114
1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat petani melalui peningkatan produksi, produktifitas, dan nilai tambah pendapatan petani.
2. Meningkatkan produksi, produktifitas dan perluasan areal tanaman pangan dan holtikultura guna mendukung Ketahanan Pangan, menunjang Keamanan Pangan dan kecukupan gizi masyarakat, berdaya saing tinggi dipasar domestik maupun eksport.
3. Meningkatkan lapangan kerja dengan produktifitas tinggi dan kesempatan berusaha yang produktif.
4. Meningkatkan kemandirian petani dan prilaku agribisnis lainnya melalui pemberdayaan kelembagaan tanaman pangan dan holtikultura.
5. Mempercepat terwujudnya industrialisasi pertanian tanaman pangan dan holtikultura dengan berbasis pedesaan.
6. Meningkatkan peran sub sektor tanaman pangan dan holtikultura dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.
7. Peningkatan produktifitas dan produksi perkebunan, penggunaan benih bermutu dan perlindungan usaha produksi perkebunan.
8. Pengembangan kelembagaan dan kemitraan, pengelolaan dan pemasaran hasil serta pengembangan tanaman pangan pada areal perkebunan.
9. Pengembangan usaha peternakan serta pengembangan INTAB, INSAP, babi, kambing melalui pembinaan petani peternak.
10. Pengadaan vaksin ND, rabies dan CSF melalui proyek maupun swasta.
11. Pengadaan ayam bukan ras dan babi bagi petani peternakan.12. Pemberantasan pembalakan liar (illegal logging).13. Revitalisasi sektor kehutanan khususnya industri kehutanan serta
rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan.14. Pemberdayaan ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar kawasan
hutan serta pemantapan kawasan hutan.D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, bertujuan memfasilitasi terjaminnya masyarakat untuk memperoleh pangan yang cukup setiap saat, sehat dan halal .Kegiatan:- Penyediaan SAPRODI (Sarana Produksi Pertanian)
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
115
- Intensifikasi, Diversifikasi dan Ekstensifikasi lahan pertanian.2. Program Pengembangan Agribisnis, bertujuan untuk
memfasilitasi Berkembangnya usaha pertanian agar produktif dan efisien menghasilkan berbagai produk pertanian yang memiliki nilai tambah dan daya saing yang tinggi baik dipasar domestik maupun internasional.Kegiatan:- Penyediaan Alsintan (Alat Mesin Pertanian)
3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan akses terhadap sumber daya usaha pertanian, pengembangan kelembagaan dan perlindungan terhadap petani. Kegiatan:- Pelatihan bagi petani-petani dan Penyuluh Pertanian.- Pemberian kredit lunak (Kredit ketahanan pangan dan
kredit usaha tani)- Penyediaan sistem informasi pasar.
4. Program Percepatan rehabilitasi dan pemeliharaan cadangan sumber daya alam, bertujuan untuk memfasilitasi dengan penanaman hutan kembali.Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini meliputi :
- Penyediaan bibit kayu-kayuan dan lebah madu.- Reboisasi
5. Program Pemantapan Keamanan Hutan, bertujuan untuk peningkatan kesadaran masyarakat terhadap peredaran hasil hutan, pencurian kayu dan peredaran hasil hutan ilegal berkurang serta dokumen dan penggunaan dokumen SKSHHKegiatan yang akan dilakukan dalam program ini meliputi :- Sosialisasi bagi masyarakat dan pengusaha tentang
kegunaan hutan serta dampak negatifnya.- Penerbitan dokumen SKSHH secara selektif.- Mengintensifkan Patroli Polisi Kehutanan.
6. Program Pemantapan Potensi Sumber Daya Hutan Bertujuan terjalinnya koordinasi dan sinkronisasi antar sektor dengan baik dalam penatagunaan hutan.Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini meliputi :
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
116
- Penyediaan alat-alat untuk penetapan kawasan hutan- Terbentuknya Tim Patroli Gabungan Pengawas hasil hutan.
7.10.2 PERIKANAN DAN KELAUTANKota Bitung memiliki begitu banyak potensi dan keanekaragaman
sumber daya alam Perikanan dan Kelautan. Potensi Sumber Daya Alam ini dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Kota Bitung. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa selat Lembeh dan sekitarnya memiliki potensi kekayaan sumberdaya alam yang memiliki nilai ekonomis yang sangat besar sehingga akan terus dikelola untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat pesisir sekaligus akan dapat meningkatkan perekonomian Kota Bitung. Bersama dengan DPRD Kota Bitung, saat ini telah ditetapkan peraturan daerah nomor .... tahun 2006 tentang pengelolaan wilayah pesisir terpadu. Hal ini merupakan langkah awal dalam upaya pengelolaan potensi kekayaan sumber daya laut yang dimiliki di selat Lembeh dan sekitarnya. Potensi kekayaan sumberdaya Perikanan dan Kelautan tersebut akan lebih ditingkatkan sistim pengolahan berbasis teknologi modern hingga dapat menjadi entry-point untuk memulai dan melangsungkan pembangunan perikanan yang dapat menjadi industri kelautan yang kuat, terintegrasi dan berdaya saing global. Paling tidak terdapat 5 kelompok industri kelautan yakni (1) industri mineral dan energi laut, (2) industri maritim termasuk industri galangan kapal, (3) industri pelayaran, (4) industri pariwisata,(5) industri perikanan.
Berdasarkan pendekatan konsep pemasaran, 5 kelompok industri kelautan tersebut memiliki saling keterkaitan satu dengan yang lain, yakni :(1)sebagian dari konsumen industri mineral/energi dan industri maritim
adalah industri perikanan, pelayaran dan pariwisata, (2)sebagian dari konsumen industri pelayaran adalah industri perikanan
dan pariwisata,(3)sebagian dari konsumen industri perikanan adalah industri pariwisata.
Berdasarkan pendekatan sistem pasar tersebut, industri perikanan dapat diproyeksikan sebagai salah satu penggerak pembangunan. Artinya apabila industri perikanan berkembang akan dapat menarik pertumbuhan
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
117
ke-empat industri lainnya. Oleh karenanya untuk membangun industri kelautan yang tangguh diperlukan industri perikanan yang kuat dan berdaya saing. Dengan pemikiran tersebut sewajarnya apabila pembangunan perikanan menjadi primer mover dalam sektor ini. Lebih-lebih dalam situasi krisis ekonomi, usaha perikanan mampu bertahan, bahkan dapat meyumbangkan penerimaan devisa negara, utamanya usaha perikanan yang menghasilkan komoditas eksport.
A. MASALAH Belum memadai sarana/prasarana pendukung dan
penunjang di bidang Perikanan. Belum memadai dukungan dan pengawasan. Kualitas SDM belum memadai. Aturan Perikanan yang masih tumpang tindih. Kurangnya dukungan modal bagi pengusaha-pengusaha
kecil. Lemahnya penguasaan informasi tentang pesaing,
segmen dan selera pasar (market intellegencia). Kurangnya kesadaran dalam pemanfaatan sumber daya
alam perikanan dan kelautan. Lemahnya koordinasi aparat pengawas di laut.
B. SASARAN Tercapainya produksi perikanan sebesar 209.011,5 Ton,
yang berasal dari Perikanan Tangkap 208.424 Ton dan budidaya 86,7 Ton.
Tercapainya eksport hasil perikanan sebesar 105.077,4 Ton dengan jumlah devisa sebesar U$ 1.020.114.881,34.
Tercapainya tingkat konsumsi ikan sebesar 35 Kg/Kap/Thn.
Menurunnya tingkat pelanggaran, pemanfaatan dan kerusakan sumberdaya perikanan dan kelautan seminimal mungkin.
Menurunnya jumlah masyarakat miskin di wilayah pesisir di bawah garis kemiskinan.
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
118
Penerapan jenis teknologi Perikanan dan Kelautan. Tersedianya data dan informasi Perikanan dan Kelautan
sepanjang tahun secara akurat. Terjalinnya kerjasama kelembagaan antar pusat dan
daerah serta antar daerah dan kerjasama dengan lembaga dan Negara.
C. ARAH KEBIJAKANAdapun arah kebijakan pembangunan perikanan adalah
sebagai berikut :- Berorientasi pada kepentingan daerah.- Setiap kegiatan pembangunan diwilayah pesisir, pulau-pulai kecil
dan laut harus memenuhi kriteria pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
- Pendekatan Pembangunan berdasarkan pendekatan wilayah terpadu (Integrated Reginal Approach).
- Berorientasi pada pemberdayaan kelembagaan dan masyarakat (seluruh stake holder Perikanan dan Kelautan).
- Pelaksanaan pembangunan Perikanan dan Kelautan didasarkan pada system ekonomi kerakyatan yang mengarah kepada mekanisme pasar dan persaingan sehat.
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Program Pengembangan dan pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan dan Kelautan.Bertujuan mengembangkan dan memanfaatkan sumberdaya perikanan dan kelautan secara optimal, berkelanjutan dan berbasis masyarakat.Kegiatan :- Pemberdayaan dan pengembangan perikanan tangkap.- Pengembangan Perikanan Budidaya seperti budidaya ikan
dasar dan rumput laut.- Pencacahan dan pengolahan data statistik.- Pelatihan/pembinaan dan pengolahan.- Penetapan dan penegakkan Perda tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir Terpadu.
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
119
2. Program peningkatan Ekspor, Konsumsi dan Kontribusi Pembangunan. Bertujuan meningkatkan penerimaan devisa negara melalui ekspor hasil perikanan dengan tidak mengabaikan peningkatan kesejahteraan petani nelayan, penyediaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta peningkatan konsumsi dan penyediaan bahan baku industri dalam negara serta meningkatkan nilai tambah perikanan dan kelautan.
Kegiatan:- Melaksanakan diversivikasi produk- Penerapan PMMT (Program Manajemen Mutu Terpadu)- Peningkatan investasi melalui promosi dalam dan luar
negeri- Kampanye makan ikan dan peduli mutu
3. Program Pengawasan dan Pengendalian pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan.Bertujuan untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam rangka mencegah kegiatan penangkapan yang menggunakan bahan dan cara-cara yang terlarang dan mencegah penangkapan ikan ilegal oleh nelayan Indonesia maupun asingKegiatan:- Penerapan system fishing log book dan LLO- Kerjasama pengawasan terpadu Satpolair, TNI AL- Sosialisasi pengawasan dan pelestarian laut- Membangun jaringan kerjasama dengan masyarakat dan
pengawasan (Siswarmas)- Pengadaan sarana dan prasarana pengawasan- Pemanfaatan kelembagaan pengawasan- Penerapan Monitoring Controling dan Surveilance (VMS)
4. Program Peningkatan Kualitas SDM dan Penerapan IPTEK.Bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan melalui IPTEK dan penguasaan teknologiKegiatan:- Pelatihan teknis petugas structural dan fungsional
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
120
- Tukar informasi dan inovasi IPTEK5. Program Pengembangan Kelembagaan dan Kemitraan.
Bertujuan mengembangkan kelembagaan dan kemitraan Dinas Perikanan dan Kelautan sebagai upaya untuk meningkatkan kelestarian sumberdaya perikanan dan kelautanKegiatan:- Pemantapan organisasi melalui Perda - Identifikasi kegiatan usaha- Temu kemitraan usaha- Menyiapkan pedoman pengembangan usaha
6. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP).Bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan nelayan dan pemanfaatan sumberdaya alam sebagai upaya untuk meningkatkan kelestarian hasil dan efisien dalam pengolahan sumberdaya perikanan dalam rangka peningkatan pendapatan nelayanKegiatan:- Pemberian fasilitas alat tangkap/budidaya.- Penguatan modal usaha dan kelembagaan.- Pelatihan manajemen usaha.
7.10.3 PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANKota Bitung sebagai kota serba dimensi bertumbuh dan berkembang
cukup pesat diberbagai bidang, termasuk bidang industri dan perdagangan, hal itu sangat mungkin terjadi, karena selain memiliki potensi sumber daya alam yang cukup baik, posisi Bitung sebagai Kota Pelabuhan sangat strategis dijalur perdagangan dunia.
Pertumbuhan di bidang industri, baik industri kecil dan menengah terlihat dari beberapa indikator seperti bertambahnya jumlah unit usaha industri, nilai investasi industri yang berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja yang bukan hanya berasal dari Kota Bitung saja melainkan dari daerah lain seperti Manado,Minahasa, Sangihe dan Talaud. Hal ini juga ditandai dengan semakin bergairahnya industri kerajinan di Kota Bitung,yang berupaya mengolah secara maksimal hasil kekayaan alam di Kota Bitung dan sekitarnya, namun selalu menjaga keseimbangan alam yang ada. Perkembangan disektor industri terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana pertumbuhan industri
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
121
Tahun 2004 berjumlah 2.432 unit usaha. Begitu juga dari sisi Capital terjadi peningkatan nilai investasi sebesar 23,47 % sehingga total investasi Tahun 2004 berjumlah 541,67 milyard dengan nilai investasi tersebut mampu meningkatkan produksi hingga 7,92 %
Pertumbuhan dibidang jasa perdagangan juga menunjukkan perkembangan yang positif, terindikasi dari peningkatan unit usaha perdagangan yang tentunya diikuti dengan kenaikan investasi dan tenaga kerja. Begitupula peningkatan nilai dan volume ekspor, negara tujuan ekspor dan bertambahnya usaha ekspor di Kota Bitung.
A. MASALAH1. Lemahnya koordinasi dengan instansi terkait dalam prosedur
pengurusan perijinan serta antara stake holder. 2. Terjadinya tumpang tindih pengurusan ijin yang berkaitan dengan
perindustrian dan perdagangan.3. Kurangnya terobosan untuk mengolah potensi sumber PAD.4. Kurangnya perlindungan terhadap hak konsumen.5. Rendahnya kualitas sumberdaya aparatur.
B. SASARAN1. Meningkatnya koordinasi antar instansi dan antar stake holder
dalam pengurusan perijinan.2. Terciptanya sistem dan prosedur perijinan yang terpadu.3. Meningkatnya pengolahan potensi sumber-sumber PAD dibidang
perindustrian dan perdagangan.4. Meningkatnya perlindungan hak-hak konsumen.5. Tersedianya kualitas sumber daya aparatur yang handal.
C. ARAH KEBIJAKANKebijakan di sektor perindustrian dan perdagangan yaitu :1. Penguatan lembaga ekonomi rakyat, dengan memfasilitas
sebesar-besarnya pertumbuhan usaha industri dan perdagangan. 2. Mendorong kelancaran sistem distribusi barang, terutama
sembako.3. Pengelolaan suatu sistem pengelolaan terpadu bagi semua
sentra-sentra ekonomi.
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
122
4. Memfasilitasi hubungan kemitraan antara masyarakat usaha kecil, menengah dan koperasi serta tenaga kerja.
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Peningkatan Ketrampilan Tenaga Kerja Industri.
Bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, keahlian, dan kompetensi tenaga kerja industri sehingga mampu meningkatkan produktivitas industri nasional dan mampu bersaing di pasar kerja global. Kegiatan:
1. Pengembangan standar kompetensi kerja dan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja;
2. Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur pelatihan kerja;
3. Peningkatan sarana dan prasarana lembaga latihan kerja.2. Peningkatan Strandarisasi Produk Industri
Tujuan program ini adalah memperlancar arus barang dan jasa, dan menjadi sarana untuk melindungi industri dan konsumen dalam negeri, dan meningkatkan daya saing produk.Kegiatan:a. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana litbang,
mendorong tumbuhnya iklim inovasi;b. Mengembangkan pola insentif dalam bentuk kemitraan lembaga
litbang dan industri, sosialisasi standar mutu IKM (Industri Kecil Menengah);
c. Mengembangkan sistem informasi standar; d. Menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana operasional
kelembagaan.3. Penataan Struktur Industri
Program ini bertujuan untuk memperbaiki struktur industri baik dalam hal konsentrasi penguasaan pasar maupun dalam hal kedalaman jaringan pemasok bahan baku dan bahan pendukung, komponen, dan barang setengah-jadi bagi industri hilir. Kegiatan pokok adalah:a.Menegakkan prinsip-prinsip tata pengelolaan korporasi yang baik
dan benar secara sistematis dan konsisten, dan menurunkan
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
123
besarnya hambatan masuk unit usaha baru ke pasar yang monopolistis.
b.Meningkatkan kapasitas hubungan antar usaha dengan antara lain membangun jaringan pengukuran, standarisasi, pengujian kualitas dan jaringan pendampingan pengelolaan bagi industri pemasok.
4. Program Pengembangan Industri makanan.Kegiatan :- Membangun kemitraan antara industri dan petani.- Meningkatkan kemitraan petani kelapa dengan
pabrik pengolahan.- Meningkatkan nilai tambah produk kelapa olahan
khususnya pembuatan virgin coconut oil (VCO).- Meningkatkan mutu kopra menjadi kopra putih- Peningkatan proses pengepakan.- Meningkatkan kemitraan pengusaha (pabrikan)
hasil laut dengan nelayan.- Meningkatkan kemampuan litbang di bidang
tekhnologi pengalengan dan pengawetan.- Pengembangan usaha pengolahan hasil laut
dengan penangkapan- Mendorong tersedianya sarana dan pengolahan
hasil laut- Mendorong peningkatan nilai tambah dan
diversifikasi termasuk pengolahan limbah sebagai produk sampingan.
- Mendorong industri pendukung / mesin peralatan penangkapan.
5. Program pengembangan industri semen ( unit pengepakan )Kegiatan :- Perluasan unit pengantongan semen- Meningkatkan kemampuan SDM melalui R and D
diversifikasi produk6. Program pengembangan industri alat angkut laut.
Kegiatan :- Mengembangkan standar kapal sesuai perairan
Indonesia
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
124
- Meningkatkan kemampuan galangan kapal rakyat dalam membangun kapal yang memenuhi standar mutu dan kelaikan
- Menjalin kemitraan dengan berbagai industri berskala kecil menengah.
7. Program pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) serta industri rumah tangga Kegiatan :- Memberikan pelatihan sistem manajemen mutu
dan desain produk- Menyediakan tenaga ahli sebagai fasilitator- Memfasilitas Dekranasda- Mengadakan kerjasama dengan instansi terkait
untuk membudidayakan bahan baku- Mendorong kesadaran dari kebutuhan terhadap
perlindungan HaKI- Megupayakan kegiatan pemberdayaan potensi
daerah- Mendorong penggunaan bahan baku ramah
lingkungan dan telah dibudidayakan- Membangun outlet home industri di kawasan
wisata.8. Program Pengembangan IKM Makanan Ringan
Kegiatan :- Meningkatkan teknologi proses, produksi dan
kemasan- Memberikan pelatihan sistem management mutu
dan disain kemasan- Membantu mempersiapkan pewaralaba - Mengembangkan kemasan yang ramah lingkungan
9. Program peningkatan kesadaran pelaku usaha untuk melakukan praktek bisnis yang benar sesuai ukuran dan standarKegiatan :- Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
meneliti barang yang dibeli.- Peningkatan kemampuan bagi tenaga pengawas
agar lebih efektif menemukan kasus pelanggaran.
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
125
- Melakukan kegiatan pengawasan barang secara berkala dan intensif.
- Melakukan koordinasi dengan penegak hukum.- Melakukan koordinasi dengan lembaga konsumen.
10. Program peningkatan pelayanan sistem metrologi legal (SML)Kegiatan :- Peningkatan kemampuan managerial profesional
SDM. - Peningkatan sarana kemetrologian.- Penyebaran informasi kemetrologian.- Peningkatan pengetahuan tentang massa, suhu,
listrik, telepon.- Melakukan rehabilitasi peralatan laboratorium.- Sosialisasi kebijakan tekhnis kemetrologian
terhadap produsen UTTP.- Penelitian terhadap alat ukur elektronik.- Penelitian terhadap standar meter air, verifikasi
standar massa, panjang, volume listrik.
7.10.4 KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAHProgram Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan merupakan salah satu
program unggulan pembangunan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kota Bitung. Peran Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) dalam perekonomian di Kota Bitung, dilihat dari : (1). Kedudukannya sebagai pemain utama untuk menciptakan struktur
pasar dan persaingan yang sehat dalam kegiatan ekonomi. (2). Penyedia Lapangan Kerja terbesar.(3). Memberikan dukungan perkuatan bagi koperasi, pengusaha mikro,
kecil dan menengah Pada Tahun 2005 jumlah koperasi primer dan sekunder tercatat
371 unit, mengalami pertumbuhan sebesar 4,21 % dari tahun sebelumnya yang berjumlah 356 unit. 342 unit koperasi non KUD dan 9 unit KUD. Volume usaha ditahun 2005 ini sebesar 68,42 milyard rupiah, menurun tipis dari tahun 2004 sebesar 69,54 milyar rupiah
A. MASALAH
- Kurangnya sarana penunjang aparat pembina.
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
126
- Rendahnya partisipasi anggota koperasi.- Efisiensi usaha yang relative masih rendah.- Rendahnya profitabilitas koperasi dan UMKM- Kompetensi SDM KUKM yang relative masih rendah.- Kurang optimalnya KUKM mewujudkan skala usaha yang
ekonomis akibat belum optimalnya Kemitraan KUKM dengan usaha lainnya.
B. SASARAN- Meningkatkan produktifitas UMKM dengan laju pertumbuhan lebih
tinggi dari laju pertumbuhan produktifitas nasional.- Meningkatnya proporsi usaha kecil formal.- Meningkatnya nilai eksport produk usaha kecil dan menengah
dengan laju pertumbuhan lebih tinggi dari laju pertumbuhan nilai tambahnya.
- Berfungsinya sistem untuk menumbuhkan wira usaha baru berbasis ilmu penegetahuan dan teknologi, dan
- Meningkatnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi sesuai jati diri koperasi.
C. ARAH KEBIJAKANDalam rangka mewujudkan sasaran diatas, pemberdayaan koperasi dan UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah ) akan dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut :- Mengembangkan usaha kecil dan menengah (UMKM) yang
diarahkan untuk memberi kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing; sedangkan pemberdayaan usaha skala mikro lebih diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan kelompok masyarakat berpenadapatan rendah.
- Memperkuat kelembagaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik dan berwawasan gender.
- Memperluas basis kesempatan berusaha serta menumbuhkan wira usaha baru berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan peningkatan ekspor dan penciptaan
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
127
lapangan kerja dengan mengambangkan UMKM melalui pendekatan klaster disektor agrobisnis dan agroindustri.
- Meningkatkan peran UMKM sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar domestik yang semakin berdaya saing dengan produk impor
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi,
Bertujuan mewujudkan 293 unit Koperasi yang berkulitas serta mampu melayani lebih dari 20 ribu anggotanya sesuai dengan prinsip dasar koperasiKegiatan:- Pembentukan sistem kemitraan bapak angkat bagi
perusahaan kecil, menengah dan koperasi. - Pembinaan pelaku ekonomi koperasi dan UMKM.- Melaksanakan klasifikasi koperasi.- Melaksanakan Pengawasan terhadap usaha koperasi dan
peningkatan kader koperasi.2. Program penumbuhan Lingkungan Usaha yang kondusif bagi
pengembangan KUMKM pada berbagai tingkatan. Bertujuan meningkatkan daya saing KUMKM dengan menciptakan peluang usaha yang seluas-luasnya.Kegiatan :- Rapat koordinasi antar instansi terkait, membentuk forum
lintas pelaku KUMKM.- Melaksanakan sosialisasi kebijakan pemberdayaan KUMKM
secara transparan.
3. Program Fasilitas Pembiayaan Bagi KUMKM, Bertujuan meningkatkan penguatan modal dalam pembiayaan
usahanya.Kegiatan :- Pengembangan KSP/USP yang berkualitas.- Perkuatan permodalan untuk koperasi dengan sumber
pembiayaan perbankan maupun non bank dan atau memanfaatkan lembaga pembiayaan lainnya.
- Pembinaan terhadap lembaga keuangan mikro (LKM).
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
128
- Adanya lembaga penjaminan kredit daerah (LKPD)
4. Program Pengembangan Kewirausahaan KUMKM.Bertujuan meningkatkan kewirausahaan KUKKM dan menumbuhkan wirausaha baru yang berbasis pengetahuan dan teknologi.Kegiatan :- Peningkatan peranan koperasi untuk dapat melaksanakan
pendidikan terpadu bagi anggota dan masyarakat sehingga dapat tumbuh wirausaha baru.
- Pendidikan bagi pengelola koperasi dan UMKM.- Pengembangan gerakan nasional memasyarakatkan dan
membudayakan kewirausahaan.- Pemetaan terhadap koperasi dan UMKM.- Pengembangan kelompok masyarakat menjadi kelompok
usaha produktif.- Pembinaan dan bimbingan UMKM baru berbasis sektor dan
komoditas melalui penerapan teknologi tepat guna.- Pelaksanaan magang
5. Program pengembangan sentra bisnis UMKM menjadi klasster bisnis yang dinamis.Kegiatan :- Pengembangan kebijakan sentra UMKM dan klaster bisnis
sebagai pendekatan / pengorganisasian dalam pemberdayakan UMKM.
- Identifikasi dan Pemetaan sentra bisnis UMKM dimasing-masing kecamatan serta menginventarisasi potensinya.
- Pengembangan dan fasilitasi kerjasama UMKM didalam sentra dan antar UMKM dengan sentra.
- Pengembangan BDS / LPB, pengembangan dana MAP bagi sentra.
- Pengembangan jaringan bisnis sentra.- Pengembangan jaringan komunikasi.- Pelaksanaan temu usaha, temu konsultasi dan temu bisnis
antara BDS-P. KSP/USP pengelola MAP, UMKM di dalam sentra.- Penumbuhan klaster baru.
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
129
6. Program Pengembangan fasilitasi pemasaran KUMKM dengan bertujuan meningkatkan akses KUMKM dalam penguasaan pasar, pengembangan jarring usaha dan pengembangan kemitraan usaha KUMKM dengan pelaku lainnya.Kegiatan :- Tersedianya pusat data dan informasi bisnis KUMKM di Kota
Bitung.- Sebagai peserta pameran SMESCO.- Pengembangan dan fasilitator jaringan pemasaran produk
KUMKM melalui pameran, temu bisnis, misi dagang dan sejenisnya.
- Pengembangan promosi produk unggulan KUMKM.- Pengembangan sarana pemasaran bagi produk KUMKM.- Pengembangan kemitraan usaha.- Mengembangkan usaha distribusi kebutuhan bahan pokok.
7.10.5 PENDAPATAN DAERAHA. MASALAH
Seiring dengan bergulirnya reformasi, maka kapasitas pelayanan pada masyarakatpun terus digulirkan sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tuntutan reformasi. Dinas Pendapatan Daerah sebagai salah unit yang mengelola PAD perlu mensikapi sekaligus peka dengan berbagai gejolak yang bertkembang dalam masyarakat.
PAD mulai menjadi momok masyarakat. Ada sebagian masyarakat yang menganggap pungutan tersebut tidak pernah kembali dalam bentuk pembangunan atau peningkatan pelayanan sebaliknya hanya memperkaya oknum-oknum tertentu. Kesadaran masyarakat terhadap pembayaran pajak yang terus mengalami penurunan, banyak disebabkan karena umpan balik dari berbagai pungutan tersebut tidak nampak bagi masyarakat. Disamping itu kebocoran-kebocoran keuangan atau dalam bentuk-bentuk pelayanan kepada masyarakat yang dirasa sangat sulit dan memberatkan, terus memperkeruh situasi tersebut. Kondisi seperti ini sangatlah berpengaruh pada tugas kinerja Dipenda sebagai kordinator bidang pendapatan.
B. SASARAN
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
130
Kondisi seperti yang dikemukakan di atas maka yang dinginkan adalah situasi dimana masyarakat dalam membayar pajak/retribusi tidak merasa terbebankan sehingga kedepan kegiatan pemungutan PAD diarahkan pada kondisi tersebut.
Oleh karena itu proyeksi pemungutan PAD harus mampu menumbuhkan suatu iklim usaha yang kondusif, harus mampu menunjukkan pada masyarakat bahwa pungutan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan serta berkualitas, mampu menampilkan sistem dan prosedur pemungutan yang sederhana, transparan dan murah dengan tidak terlalu membebani masyarakat kecil.
C. ARAH KEBIJAKAN1. Menerapkan sistem dan prosedur administrasi yang sederhana.2. Menerapkan sanksi hukum yang tegas.
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Program Peningkatan Pendapatan Daerah, bertujuan supaya
pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain meningkatKegiatan yang dilaksanakan meliputi :- Pelaksanaan sistem menghitung pajak sendiri (MPS).- Opname benda-benda berharga.- Pendataan dan pemetaan objek pajak bumi dan
bangunan.- Pengelolaan administrasi umum pada Dipenda.- Penghitungan potensi pajak daerah.- Pemantapan sistem prosedur pajak daerah, retribusi
daerah dan penerimaan pendapatan lain-lain.2. Program Peningkatan Kesadaran Wajib Pajak, bertujuan
supaya pembayaran pajak meningkatKegiatan yang dilaksanakan meliputi :- Evaluasi / monitoring kegiatan usaha wajib pajak.- Sosialisasi Perda Pajak / Retribusi daerah.
3. Program Peningkatan Pelayanan Pajak, Retribusi daerah dan Penerimaan pendapatan lain-lain, bertujuan supaya penerimaan PAD meningkat.Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :- Pengadaan sarana dan prasarana penunjang.
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
131
7.10.6 PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHA. MASALAH
Permasalahan yang dihadapi adalah: 1. Belum optimal efisiensi dan efektifitas pengelolaan APBD.2. Terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan aparat pengelola
keuangan daerah3. Kepemilikan asset daerah belum terdokumentasi secara baik.
B. SASARAN1. Terbangunnya “sistem informasi keuangan” yang dapat
diakses oleh seluruh pihak yang berkepentingan. 2. Terwujudnya administrasi keuangan daerah yang memenuhi
syarat untuk melakukan pinjaman jangka menengah dan jangka panjang.
3. Terwujudnya struktur APBD dengan komponen belanja publik terus meningkat
4. Meningkatnya kualitas SDM aparat pengelola keuangan daerah 5. Terwujudnya ”anggaran berbasis kinerja”. 6. Terdokumentasinya semua asset daerah secara baik.
C. ARAH KEBIJAKANDalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang efisien
dan efektif maka arah kebijakannya adalah sebagai berikut: 1) Memantapkan alokasi belanja aparatur daerah dan
belanja pelayanan publik.2) Memantapkan belanja administrasi umum, operasi dan
pemeliharaan serta belanja modal.3) Peningkatan transparansi dan akuntabilitas anggaran
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Pemantapan alokasi belanja aparatur daerah dan
belanja pelayanan publik.Kegiatan:
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
132
- Peningkatan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan anggaran yang terkait dengan belanja aparatur daerah dan belanja pelayanan publik
- Peningkatan koordinasi antar instansi dalam penggunaan anggaran
- Penyusunan skala prioritas alokasi anggaran untuk belanja aparatur daerah dan belanja pelayanan publik
- Peningkatan kualitas aparatur pengelola anggaran2. Pemantapan belanja administrasi umum, operasi dan
pemeliharaan serta belanja modal.Kegiatan:- Peningkatan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan anggaran
yang terkait dengan belanja administrasi umum, operasi dan pemeliharaan serta belanja modal
- Peningkatan koordinasi antar instansi dalam dalam penggunaan anggaran
- Penyusunan skala prioritas alokasi anggaran untuk belanja administrasi umum, operasi dan pemeliharaan serta belanja modal
3. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas anggaran dan asset daerah.Kegiatan:- Penataan sistem informasi sebagai sarana transparansi dan
akuntabilitas anggaran- Penataan mekanisme akuntabilitas yang memadai- Melakukan langkah-langkah nyata dalam pengelolaan
keuangan dan asset daerah sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta meningkatkan koordinasi dengan pemerintah tingkat atas.
7.10.7 PENGELOLAAN PASARKonsekuensi Bitung sebagai Kota Pelabuhan adalah ditandai dengan
meningkatnya arus lalu lintas penduduk dari dan antar kabupaten/kota se Sulawesi Utara ke pelabuhan Bitung termasuk lalu lintas manusia antar pulau. Hal ini sangat berdampak pada meningkatnya aktivitas ekonomi termasuk diantaranya aktivitas transaksi ekonomi pasar. Pemerintah Kota
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
133
Bitung tentunya harus memberikan perhatian yang besar untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat tersebut yang dari waktu ke waktu semakin meningkat baik dalam hal penyediaan kebutuhan, penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan aktivitas ekonomi pasar.
A. MASALAH1. Belum tersedianya sarana dan prasarana pasar yang
representative, kondusif dan berwawasan lingkungan.2. Manajemen pengelolaan pasar yang belum professional.3. Kualitas aparat pengelola pasar yang masih rendah.
B. SASARAN1. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar yang representative
dan berwawasan lingkungan.2. Tercipta kenyamanan dan keamanan dalam aktivitas jual beli di
pasar.
C. ARAH KEBIJAKAN1. Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak terkait (swasta)
dalam rangka peningkatan pengelolaan dan pengembangan pasar.
2. Menerapkan manajemen pengelolaan pasar yang profesional.3. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi secara
merata di setiap kecamatan.
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Pengambangan Pusat-pusat Pertumbuhan ekonomi.
Kegiatan :a. Pembangunan Pasar Induk.b. Perluasan pasar yang berwawasan lingkungan.
2. Pengembangan manajemen pengelolaan pasar.Kegiatan :a. Kerjasama dengan Pihak swasta.b. Penerapan manajemen pengelolaan pasar yang professional.
7.10.8 PENANAMAN MODAL DAERAH
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
134
Sejak terjadi krisis ekonomi nasional dan regional tahun 1997, kinerja penanaman modal (investasi) belum menunjukkan kondisi yang membaik akibat banyak permasalahan yang sangat menggangu menyebabkan tidak terjadi perluasan usaha maupun melakukan investasi baru. Dominasi ekonomi daerah lebih digerakkan oleh sektor konsumsi pemerintah dan masyarakat, dan bukan digerakkan oleh investasi asing dan nasional dan ekspor yang seharusnya menjadi lokomotif penggerak utama ekonomi daerah.
Hingga akhir tahun 2005 kondisi penanaman modal di Kota Bitung berhasil menarik 47 investor yang terdiri dari 30 investor asing (PMA) dan 17 investor dalam negeri (PMDN) yang bergerak di bidang industri, perikanan, wisata, eksploitasi sumber daya alam dan pelayanan jasa. Target penanaman modal luar negeri tahun 2005 rencananya sebesar US $150.022.300. Realisasinya sebesar US $89.624.600, dengan prosentasi capaian sebesar 59.7 persen. Untuk penanaman modal dalam negeri dari rencana Rp.365.927.500.000, realisasinya baru sebesar Rp.147.295.600.000 atau sebesar 40,25 persen.
A. MASALAH1. Makin terbatasnya jumlah PMA dan PMDN yang melakukan investasi
secara langsung di Kota Bitung beberapa tahun terakhir.2. Belum begitu menggembirakan perkembangan investasi di Kota
Bitung dimana sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti; belum terciptanya lingkungan usaha yang kondusif, belum dilakukan penyederhanaan berbagai perangkat peraturan dan formulasi system insentif, lemahnya insentif-insentif fiscal dan non-fiskal, rendahnya kepastian hukum, terbatasnya kualitas tenaga kerja, terbatasnya ketersediaan infrastruktur dasar, dan belum adanya kebijakan yang jelas untuk mengalihkan teknologi dari PMA.
3. Prosedur perijinan investasi yang panjang dan berbelit, memakan waktu lama, dan biaya relatif mahal tidak hanya mengakibatkan ekonomi biaya tinggi tetapi juga menghilangkan peluang usaha yang seharusnya dapat dimanfaatkan, baik untuk kepentingan perusahaan maupun untuk kepentingan daerah dan nasional semisal penciptaan lapangan kerja baru.
B. SASARAN
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
135
Untuk mewujudkan hasil pelayanan Penanaman Modal yang maksimal maka Pemerintah Kota Bitung berupaya menjaga agar para investor tidak akan lari meninggalkan Kota Bitung dan berinvestasi ke daerah lain, maka diupayakan mengadakan pelayanan satu atap (one Stop Service) yang gunanya merangkul instansi-instansi tehnis yang ada untuk duduk satu meja dalam pelayanan perijinan sehingga para investor tidak lagi bingung dalam membuat perijinan mereka. Diperlukan kerjasama antar instansi vertikal dan horisontal untuk menciptakan sistem pelayanan yang kondusif melalui pelayanan satu atap, agar perkembangan investasi di tahun yang akan datang lebih meningkat dengan pesat dan pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian sehingga dapat menciptakan multi player effect (rekrut tenaga kerja, home industri).
C. ARAH KEBIJAKAN1. Adanya kepastian hukum investasi yang menjamin kepastian
usaha.2. Menciptakan iklim investasi dan penerapan teknologi
informasi.3. Kondisi sosial politik yang kondusif.4. Penyederhanaan prosedur perijinan investasi daerah melalui
mekanisme “ One Stop Service “.5. Penciptaan iklim pelayanan optimal untuk pengembangan
investasi.6. Terciptanya RTRW yang operasional dan menjadi matra ruang
yang utama.7. Mendorong peningkatan produk-produk unggulan daerah yang
berdaya saing.8. Pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) melalui
pengembangan kelembagaan dan permodalan.9. Memfasilitasi kerjasama antar investor daerah dan investor
luar negeri.10. Peningkatan promosi berbasis sumber daya alam.11. Peningkatan ketatalayanan kelembagaan dan SDM.12. Memfasilitasi kerjasama antar investor daerah dan investor luar
negeri.
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
136
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Program penyusunan Perda/regulasi di bidang ivestasi dan
pengkajian Perda yang menghambat investasi.Kegiatan :- Pembentukan Tim penyusun dan pengkaji Perda/Surat
Keputusan yang menghambat investasi.- Menyediakan data dan materi kajian.- Melakukan koordinasi antar instansi terkait dan pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota serta pihak swasta.- Melaksanakan Sosialisasi Rancangan Perda/Regulasi.- Melaksanakan Sosialisasi kebijakan Penanaman Modal.
2. Program Penciptaan Iklim dan Pengembangan InvestasiKegiatan :- Penyusunan Kebijakan Pengembangan Investasi.- Penyusunan Program dan Rencana Kerja Tahunan.- Peninjauan Kelembagaan PDAM/PT.PAM- Pembentukan dan intensifikasi BUMD- Melaksanakan koordinasi/konsultasi program dan kegiatan
antar BKPM, Kapet, BKPMKR dan BKPMD Kabupaten/Kota.- Pengumpulan data dan penyediaan bahan (operasional).- Sosialisasi Kebijakan, Program dan Kebijakan Penanaman
Modal - Penyusunan Peta Potensi Investasi Kota Bitung
3. Program Pengkajian Komoditas Unggulan.Kegiatan :- Pengkajian peluang investasi dan penyusunan peta komoditi
unggulan.- Penyusunan profil komoditi unggulan (operasional)- Melaksanakan promosi dan mengikuti/melaksanakan expo- Menyediakan bahan/material promosi dan expo
4. Program peningkatan pelayanan perijinan melalui mekanisme one stop serviceKegiatan :- Pembentukan Tim Penyelenggara Pelayanan Perijinan Satu
Atap.- Sosialisasi Proses Pelayanan Perijinan Satu Atap.
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
137
- Pengadaan Perangkat Keras dan Lunak (Pengadaan konsultan).
- Penyusunan Pedoman Pelayanan, Pedoman Teknis Perijinan Satu Atap dan pengisian Aplikasi.
- Melakukan koordinasi antar instansi terkait dan pemerintah Propinsi, kabupaten/kota
- Pelaksanaan operasional pelayanan perijinan dan aplikasi- Pelatihan dan bimbingan Administrasi dan Teknis Tata Cara
Permohonan Penanaman Modal.5. Program pengembangan Sistem Informasi Managemen Investasi
Daerah.Kegiatan :- Pembentukan Tim Pengembangan SIM Investasi Daerah- Pengembangan sistem komunikasi data dan aplikasi
penanaman modal- Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian bahan
informasi (operasional)- Pelayanan informasi penanaman modal kepada masyarakat - Pengadaan brainware, software dan hardware serta
pembuatan Website BKPMD link ke www.bitung.go.id- Pelatihan aparatur (SDM)
6. Program Penyebarluasan Potensi dan Peluang Investasi (promosi)Kegiatan :- Mengadakan kerjasama advetorial dengan media cetak dan
elektronik dalam dan luar negeri.- Menyelenggarakan promosi investasi (seminar, pameran dan
investment expo) didalam maupun luar negeri (negara-negara potensial) dengan koordinasi BKPM.
- Penerimaan Misi Investasi Asing dan Bussiness Meeting (operasional).
- Penyediaan bahan/materi peluang dan potensi di Kantor Investasi Luar Negeri (KILN) yang dikoordinasi oleh BPKM.
- Penyusunan informasi tentang peluang dan potensi.- Mengadakan kegiatan penyebarluasan potensi dan peluang
investasi.
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
138
7.10.9 KETENAGA KERJAANKeadaan penduduk Kota Bitung saat ini berjumlah 161.421 orang.
Dari jumlah penduduk ini usia kerja sebanyak 129.673 orang dengan jumlah angkatan kerja 74.513 orang. Dari jumlah angkatan kerja ini sebanyak 63.356 orang bekerja dan 11.157 orang menganggur. Pertambahan angkatan kerja secara alami setiap tahun akan bertambah sedangkan disisi lain kesempatan kerja sangat terbatas.
Meningkatnya tingkat pengangguran terbuka berpotensi munculnya berbagai permasalahan sosial. Karena itu pemerintah Kota Bitung menempatkan penciptaan kesempatan kerja sebagai salah satu sasaran pokok dalam program pembangunan ketenagakerjaan. Melalui upaya penurunan tingkat pengangguran terbuka dengan menciptakan lapangan pekerjaan produktif.
A. MASALAH1. Kondisi Kualitas dan produktifitas tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja masih rendah, dimana kondisi ini berpengaruh pada rendahnya daya serap terhadap teknologi dan berdampak pada kurang berkembangnya teknologi sehingga kurang mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja belum maksimal akibat terbatasnya sarana dan prasarana pelatihan yang dimiliki, terbatasnya kualitas dan kuantitas instruktur yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan serta terbatasnya informasi kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan.
2. Kondisi Perluasan Kesempatan Kerja.Perluasan kesempatan kerja masih sangat terbatas akibat terbatasnya kesempatan kerja, belum terwujudnya iklim investasi yang ramah ketenaga kerjaan serta masih banyak peluang kerja yang diisi oleh tenaga kerja asing.
3. Penempatan tenaga kerja dalam negeri menunjukkan ketersediaan tenaga kerja belum sebanding dengan ketersediaan lapangan kerja.
4. Hubungan Industrial belum berjalan secara harmonis dan bermartabat yang disebabkan antara lain, belum diterapkannnya persyaratan kerja, belum terselesainya perselisihan hubungan industrial yang ada, belum maksimalnya pembinaan pengupahan,
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
139
terbatasnya pembinaan jaminan sosial tenaga kerja dan kesejahteraan tenaga kerja serta belum maksimalnya pembinaan kelembagaan hubungan industril.
5. Keterbatasan pegawai pengawas mengakibatkan banyak kasus pelanggaran peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.
B. SASARAN1. Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM dibidang
ketenagakerjaan.2. Mendorong perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga
kerja.3. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis,
berkeadilan dan bermartabat.4. Mewujudkan jaminan kepastian hukum dibidang ketenaga
kerjaan menjadi institusi andalan dan menciptakan suasana yang nyaman dan produktif
5. Meningkatkan kualitas perencanaan dan sistem informasi ketenagakerjaan
6. Meningkatkan kualitas pembinaan SDM, kinerja dan dukungan sarana dalam pelaksanaan tugas bidang ketenagakerjaan
C. ARAH KEBIJAKAN - Mendorong penciptaan lapangan kerja formal yang seluas-
luasnya - Memfasilitasi peningkatan produktifitas tenaga kerja - Meningkatkan kualitas dan produktifitas tenaga kerja yang
dilaksanakan - Mendorong perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga
kerja - Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis,
berkeadilan dan bermartabat - Mewujudkan jaminan kepastian hukum dibidang ketenagakerjaan - Meningkatkan kualitas pembinaan SDM, kinerja dan dukungan
sarana dinas - Meningkatkan kualitas perencanaan dan sistem informasi
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
140
1. Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja dengan kegiatan :- Pelatihan dan bimbingan teknik tenaga kerja- Pelatihan penyesuaian subsidi program- Pelatihan pemagangan- Pelatihan usaha menengah dan kecil
2. Perluasan kesempatan kerjaKegiatan :- Pelayanan antar kerja melalui peningkatan efektivitas
informasi pasar tenaga kerja.- Pemberdayaan tenaga kerja sistem padat karya produktif- Pengembangan usaha ekonomi kerakyatan
3. Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja Kegiatan :- Pembinaan syarat kerja- Pemberdayaan dan penguatan organisasi ketenagakerjaan.- Penyelesaian perselisihan hubungan industrial (HI) yang
berkeadilan dan terpercaya- Penetapan upah sesuai UMP- Penerapan asuransi tenaga kerja dan kesejahteraan sosial
pekerja- Pemberian perlindungan bagi tenaga kerja lepas/harian.
4. Pembinaan pengawasan ketenagakerjaanKegiatan :- Pengawasan terhadap tenaga kerja dibawah umur.- Pelayanan teknis dan administrasi yang handal dan prima- Penegakkan norma ketenagakerjaan sesuai dengan undang-
undang ketenagakerjaan.- Peningkatan kesejahteraan dan keadilan pekerja/buruh
perempuan sesuai dengan harkat dan martabatnya.- Peningkatan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja).
5. Penyusunan perencanaan dan informasi ketenagakerjaan, Kegiatan :- Penyusunan renstra dan penyusunan rencana program
ketenagakerjaan- Penyusunan data, informasi dan profil ketenakerjaan- Penyusunan perencanaan tenaga kerja daerah kota Bitung
RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah
141
Top Related