PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN …labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB7.10... ·...

40
7.10. PROGRAM PEMBANGUNAN EKONOMI Sampai dengan Tahun 2005, struktur perekonomian Kota Bitung masih didominasi oleh tiga sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Bitung. Ketiga sektor tersebut masing-masing sektor Pertanian sebesar 24,03 persen dimana sub sektor perikanan memberikan kontribusi terbesar yakni 21,64 persen; sektor Industri sebesar 22,01 persen; Angkutan dan Komunikasi sebesar 21,06 persen. Dengan melihat kondisi struktur perekonomian Kota Bitung tersebut maka Pemerintah Kota Bitung menjadikan ketiga sektor ini sebagai leading sector pembangunan Kota Bitung sesuai dengan Visi Mewujudkan Bitung sebagai Kota Industri, Maritim dan Bahari yang nantinya akan menopang pertumbuhan pada sektor- sektor lain. Berbagai aspek kehidupan masyarakat baik kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, menjadi tugas Pemerintah Kota Bitung saat ini yang dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan dengan bertumpuh pada kemandirian dengan harapan akan ditunjang kuat melalui partisipasi swasta dan masyarakat. Melihat pertumbuhan ekonomi tahun 2005 hanya mencapai 5,37 persen, maka untuk tahun 2006 asumsi pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 6,02 persen, hal ini ditandai dengan semakin membaiknya iklim usaha dan investasi serta meningkatnya penyerapan tenaga kerja dimana pada tahun 2003 banyaknya pekerja menurut lapangan usaha 63.356 orang meningkat pada tahun 2005 menjadi 64.682 pekerja. Oleh karenanya Paradigma Pembangunan Ekonomi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bitung saat ini adalah pemberdayaan Ekonomi masyarakat melalui pendayagunaan potensi sumber daya alam yang tersedia dengan memanfaatkan dan memberdayakan masyarakat Kota Bitung. Untuk mewujudkan harapan dan keinginan tersebut, maka profesionalisme SDM Kota Bitung RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011 Rencana Pembangunan Jangka Menengah 112

Transcript of PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN …labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BAB7.10... ·...

7.10. PROGRAM PEMBANGUNAN EKONOMISampai dengan Tahun 2005, struktur perekonomian Kota Bitung

masih didominasi oleh tiga sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Bitung. Ketiga sektor tersebut masing-masing sektor Pertanian sebesar 24,03 persen dimana sub sektor perikanan memberikan kontribusi terbesar yakni 21,64 persen; sektor Industri sebesar 22,01 persen; Angkutan dan Komunikasi sebesar 21,06 persen.

Dengan melihat kondisi struktur perekonomian Kota Bitung tersebut maka Pemerintah Kota Bitung menjadikan ketiga sektor ini sebagai leading sector pembangunan Kota Bitung sesuai dengan Visi Mewujudkan Bitung sebagai Kota Industri, Maritim dan Bahari yang nantinya akan menopang pertumbuhan pada sektor-sektor lain. Berbagai aspek kehidupan masyarakat baik kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, menjadi tugas Pemerintah Kota Bitung saat ini yang dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan dengan bertumpuh pada kemandirian dengan harapan akan ditunjang kuat melalui partisipasi swasta dan masyarakat. Melihat pertumbuhan ekonomi tahun 2005 hanya mencapai 5,37 persen, maka untuk tahun 2006 asumsi pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 6,02 persen, hal ini ditandai dengan semakin membaiknya iklim usaha dan investasi serta meningkatnya penyerapan tenaga kerja dimana pada tahun 2003 banyaknya pekerja menurut lapangan usaha 63.356 orang meningkat pada tahun 2005 menjadi 64.682 pekerja.

Oleh karenanya Paradigma Pembangunan Ekonomi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bitung saat ini adalah pemberdayaan Ekonomi masyarakat melalui pendayagunaan potensi sumber daya alam yang tersedia dengan memanfaatkan dan memberdayakan masyarakat Kota Bitung. Untuk mewujudkan harapan dan keinginan tersebut, maka profesionalisme SDM Kota Bitung yang berdaya saing tinggi menjadi kunci utama keberhasilan tujuan dan cita-cita pemerintah dan masyarakat Kota Bitung.

7.10.1. AGRIBISNIS DAN KEHUTANANDalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dibidang Agribisnis dan

Kehutanan yang meliputi usaha dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan maka yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Bitung sebagai berikut :

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

112

- Penyusunan rencana pembangunan, pengawasan, pengendalian dibidang pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan didaerah.

- Melakukan pelaksanaan pembinaan kewenangan dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan dan kehutanan.

- Penyusunan hasil pemantauan, laporan dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan dibidang pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan yang menjadi kewenangan daerah.

- Penyusunan standar pelayanan minimal dalam bidang pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan yang menjadi kewenangan daerah.

- Penyusunan Program Pendidikan dan Pelatihan sumber daya manusia / aparatur pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan.

- Melakukan pembinaan, pengawasan dan pembinaan perijinan serta pembinaan usaha pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan.

- Melakukan pembinaan kebijakan pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutanan ditetapkan oleh Kepala Daerah.

- Menyelenggaraan usaha pengolahan dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan.

- Melaksanakan pengkajian penerapan teknologi pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan ditingkat usaha tani.

- Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, peralatan dan perlengkapan dinas.

- Pengelolaan UPTD Balai Informasi dan Penyuluhan Pertanian, Proteksi Hama dan Penyakit Tanaman, Pengawasan dan Sertifikasi Benih dan produksi Benih, Bina Ketahanan Pangan, Rumah Potong Hewan (RPH) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA).

A. MASALAH- Rendahnya kualitas dan kuantitas produk pertanian.- Kurangnya produksi bahan pangan dalam rangka mendukung

Ketahanan Pangan.- Kurangnya ketersediaan pangan yang bersumber dari ternak yang

cukup, baik kualitas maupun kuantitas.

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

113

- Kualitas Aparat Penyuluh Pertanian masih kurang professional.- Rendahnya keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan

sebaran proporsional.- Kurang optimalnya aneka fungsi hutan dan ekosistem.- Rendahnya daya dukung Daerah Aliras Sungai (DAS).- Kurangnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kehutanan.

B. SASARAN1. Meningkatnya pemanfaatan sumberdaya domestik yang

dimiliki yakni lahan, air, tanaman, plasma nutfah, tenaga kerja, teknologi sebagai modal dasar pembangunan.

2. Meningkatnya upaya penerapan teknologi pertanaman secara tepat guna, ramah lingkungan sesuai kondisi spesifik wilayah (agroekosistem).

3. Penerapan efisiensi sistem agribisnis untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dan holtikultura dengan kandungan Iptek serta berdaya saing tinggi.

4. Perluasan pembangunan pertanian melalui upaya pengembangan diversifikasi sumberdaya, produksi dan konsumsi untuk mencapai pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan harmonis.

5. Berkembangnya komoditas perkebunan, peningkatan SDM, serta peningkatan dukungan terhadap ketahanan pangan.

6. Bertumbuhnya kemitraan usaha dan pengembangan kelembagaan dalam bidang perkebunan.

7. Intensifikasi ayam buras (INTAB) serta pengembangan sapi potong (INSAP), babi dan kambing.

8. Terwujudnya usaha peternakan yang berskala eksport dengan pendekatan kelembagaan.

9. Terkendalinya kesehatan hewan.10. Meningkatnya pengelolaan dan fungsi DAS termasuk Daerah

Tangkapan Air (DTA).11. Tertibnya peredaran hasil hutan, perlindungan dan konservasi

sumber daya alam serta pemantapan dan penataan batas kawasan hutan.

C. ARAH KEBIJAKAN

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

114

1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat petani melalui peningkatan produksi, produktifitas, dan nilai tambah pendapatan petani.

2. Meningkatkan produksi, produktifitas dan perluasan areal tanaman pangan dan holtikultura guna mendukung Ketahanan Pangan, menunjang Keamanan Pangan dan kecukupan gizi masyarakat, berdaya saing tinggi dipasar domestik maupun eksport.

3. Meningkatkan lapangan kerja dengan produktifitas tinggi dan kesempatan berusaha yang produktif.

4. Meningkatkan kemandirian petani dan prilaku agribisnis lainnya melalui pemberdayaan kelembagaan tanaman pangan dan holtikultura.

5. Mempercepat terwujudnya industrialisasi pertanian tanaman pangan dan holtikultura dengan berbasis pedesaan.

6. Meningkatkan peran sub sektor tanaman pangan dan holtikultura dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.

7. Peningkatan produktifitas dan produksi perkebunan, penggunaan benih bermutu dan perlindungan usaha produksi perkebunan.

8. Pengembangan kelembagaan dan kemitraan, pengelolaan dan pemasaran hasil serta pengembangan tanaman pangan pada areal perkebunan.

9. Pengembangan usaha peternakan serta pengembangan INTAB, INSAP, babi, kambing melalui pembinaan petani peternak.

10. Pengadaan vaksin ND, rabies dan CSF melalui proyek maupun swasta.

11. Pengadaan ayam bukan ras dan babi bagi petani peternakan.12. Pemberantasan pembalakan liar (illegal logging).13. Revitalisasi sektor kehutanan khususnya industri kehutanan serta

rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan.14. Pemberdayaan ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar kawasan

hutan serta pemantapan kawasan hutan.D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, bertujuan memfasilitasi terjaminnya masyarakat untuk memperoleh pangan yang cukup setiap saat, sehat dan halal .Kegiatan:- Penyediaan SAPRODI (Sarana Produksi Pertanian)

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

115

- Intensifikasi, Diversifikasi dan Ekstensifikasi lahan pertanian.2. Program Pengembangan Agribisnis, bertujuan untuk

memfasilitasi Berkembangnya usaha pertanian agar produktif dan efisien menghasilkan berbagai produk pertanian yang memiliki nilai tambah dan daya saing yang tinggi baik dipasar domestik maupun internasional.Kegiatan:- Penyediaan Alsintan (Alat Mesin Pertanian)

3. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan pendapatan petani melalui pemberdayaan, peningkatan akses terhadap sumber daya usaha pertanian, pengembangan kelembagaan dan perlindungan terhadap petani. Kegiatan:- Pelatihan bagi petani-petani dan Penyuluh Pertanian.- Pemberian kredit lunak (Kredit ketahanan pangan dan

kredit usaha tani)- Penyediaan sistem informasi pasar.

4. Program Percepatan rehabilitasi dan pemeliharaan cadangan sumber daya alam, bertujuan untuk memfasilitasi dengan penanaman hutan kembali.Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini meliputi :

- Penyediaan bibit kayu-kayuan dan lebah madu.- Reboisasi

5. Program Pemantapan Keamanan Hutan, bertujuan untuk peningkatan kesadaran masyarakat terhadap peredaran hasil hutan, pencurian kayu dan peredaran hasil hutan ilegal berkurang serta dokumen dan penggunaan dokumen SKSHHKegiatan yang akan dilakukan dalam program ini meliputi :- Sosialisasi bagi masyarakat dan pengusaha tentang

kegunaan hutan serta dampak negatifnya.- Penerbitan dokumen SKSHH secara selektif.- Mengintensifkan Patroli Polisi Kehutanan.

6. Program Pemantapan Potensi Sumber Daya Hutan Bertujuan terjalinnya koordinasi dan sinkronisasi antar sektor dengan baik dalam penatagunaan hutan.Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini meliputi :

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

116

- Penyediaan alat-alat untuk penetapan kawasan hutan- Terbentuknya Tim Patroli Gabungan Pengawas hasil hutan.

7.10.2 PERIKANAN DAN KELAUTANKota Bitung memiliki begitu banyak potensi dan keanekaragaman

sumber daya alam Perikanan dan Kelautan. Potensi Sumber Daya Alam ini dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Kota Bitung. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa selat Lembeh dan sekitarnya memiliki potensi kekayaan sumberdaya alam yang memiliki nilai ekonomis yang sangat besar sehingga akan terus dikelola untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat pesisir sekaligus akan dapat meningkatkan perekonomian Kota Bitung. Bersama dengan DPRD Kota Bitung, saat ini telah ditetapkan peraturan daerah nomor .... tahun 2006 tentang pengelolaan wilayah pesisir terpadu. Hal ini merupakan langkah awal dalam upaya pengelolaan potensi kekayaan sumber daya laut yang dimiliki di selat Lembeh dan sekitarnya. Potensi kekayaan sumberdaya Perikanan dan Kelautan tersebut akan lebih ditingkatkan sistim pengolahan berbasis teknologi modern hingga dapat menjadi entry-point untuk memulai dan melangsungkan pembangunan perikanan yang dapat menjadi industri kelautan yang kuat, terintegrasi dan berdaya saing global. Paling tidak terdapat 5 kelompok industri kelautan yakni (1) industri mineral dan energi laut, (2) industri maritim termasuk industri galangan kapal, (3) industri pelayaran, (4) industri pariwisata,(5) industri perikanan.

Berdasarkan pendekatan konsep pemasaran, 5 kelompok industri kelautan tersebut memiliki saling keterkaitan satu dengan yang lain, yakni :(1)sebagian dari konsumen industri mineral/energi dan industri maritim

adalah industri perikanan, pelayaran dan pariwisata, (2)sebagian dari konsumen industri pelayaran adalah industri perikanan

dan pariwisata,(3)sebagian dari konsumen industri perikanan adalah industri pariwisata.

Berdasarkan pendekatan sistem pasar tersebut, industri perikanan dapat diproyeksikan sebagai salah satu penggerak pembangunan. Artinya apabila industri perikanan berkembang akan dapat menarik pertumbuhan

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

117

ke-empat industri lainnya. Oleh karenanya untuk membangun industri kelautan yang tangguh diperlukan industri perikanan yang kuat dan berdaya saing. Dengan pemikiran tersebut sewajarnya apabila pembangunan perikanan menjadi primer mover dalam sektor ini. Lebih-lebih dalam situasi krisis ekonomi, usaha perikanan mampu bertahan, bahkan dapat meyumbangkan penerimaan devisa negara, utamanya usaha perikanan yang menghasilkan komoditas eksport.

A. MASALAH Belum memadai sarana/prasarana pendukung dan

penunjang di bidang Perikanan. Belum memadai dukungan dan pengawasan. Kualitas SDM belum memadai. Aturan Perikanan yang masih tumpang tindih. Kurangnya dukungan modal bagi pengusaha-pengusaha

kecil. Lemahnya penguasaan informasi tentang pesaing,

segmen dan selera pasar (market intellegencia). Kurangnya kesadaran dalam pemanfaatan sumber daya

alam perikanan dan kelautan. Lemahnya koordinasi aparat pengawas di laut.

B. SASARAN Tercapainya produksi perikanan sebesar 209.011,5 Ton,

yang berasal dari Perikanan Tangkap 208.424 Ton dan budidaya 86,7 Ton.

Tercapainya eksport hasil perikanan sebesar 105.077,4 Ton dengan jumlah devisa sebesar U$ 1.020.114.881,34.

Tercapainya tingkat konsumsi ikan sebesar 35 Kg/Kap/Thn.

Menurunnya tingkat pelanggaran, pemanfaatan dan kerusakan sumberdaya perikanan dan kelautan seminimal mungkin.

Menurunnya jumlah masyarakat miskin di wilayah pesisir di bawah garis kemiskinan.

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

118

Penerapan jenis teknologi Perikanan dan Kelautan. Tersedianya data dan informasi Perikanan dan Kelautan

sepanjang tahun secara akurat. Terjalinnya kerjasama kelembagaan antar pusat dan

daerah serta antar daerah dan kerjasama dengan lembaga dan Negara.

C. ARAH KEBIJAKANAdapun arah kebijakan pembangunan perikanan adalah

sebagai berikut :- Berorientasi pada kepentingan daerah.- Setiap kegiatan pembangunan diwilayah pesisir, pulau-pulai kecil

dan laut harus memenuhi kriteria pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

- Pendekatan Pembangunan berdasarkan pendekatan wilayah terpadu (Integrated Reginal Approach).

- Berorientasi pada pemberdayaan kelembagaan dan masyarakat (seluruh stake holder Perikanan dan Kelautan).

- Pelaksanaan pembangunan Perikanan dan Kelautan didasarkan pada system ekonomi kerakyatan yang mengarah kepada mekanisme pasar dan persaingan sehat.

D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Program Pengembangan dan pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan dan Kelautan.Bertujuan mengembangkan dan memanfaatkan sumberdaya perikanan dan kelautan secara optimal, berkelanjutan dan berbasis masyarakat.Kegiatan :- Pemberdayaan dan pengembangan perikanan tangkap.- Pengembangan Perikanan Budidaya seperti budidaya ikan

dasar dan rumput laut.- Pencacahan dan pengolahan data statistik.- Pelatihan/pembinaan dan pengolahan.- Penetapan dan penegakkan Perda tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir Terpadu.

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

119

2. Program peningkatan Ekspor, Konsumsi dan Kontribusi Pembangunan. Bertujuan meningkatkan penerimaan devisa negara melalui ekspor hasil perikanan dengan tidak mengabaikan peningkatan kesejahteraan petani nelayan, penyediaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta peningkatan konsumsi dan penyediaan bahan baku industri dalam negara serta meningkatkan nilai tambah perikanan dan kelautan.

Kegiatan:- Melaksanakan diversivikasi produk- Penerapan PMMT (Program Manajemen Mutu Terpadu)- Peningkatan investasi melalui promosi dalam dan luar

negeri- Kampanye makan ikan dan peduli mutu

3. Program Pengawasan dan Pengendalian pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan.Bertujuan untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian dalam rangka mencegah kegiatan penangkapan yang menggunakan bahan dan cara-cara yang terlarang dan mencegah penangkapan ikan ilegal oleh nelayan Indonesia maupun asingKegiatan:- Penerapan system fishing log book dan LLO- Kerjasama pengawasan terpadu Satpolair, TNI AL- Sosialisasi pengawasan dan pelestarian laut- Membangun jaringan kerjasama dengan masyarakat dan

pengawasan (Siswarmas)- Pengadaan sarana dan prasarana pengawasan- Pemanfaatan kelembagaan pengawasan- Penerapan Monitoring Controling dan Surveilance (VMS)

4. Program Peningkatan Kualitas SDM dan Penerapan IPTEK.Bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan melalui IPTEK dan penguasaan teknologiKegiatan:- Pelatihan teknis petugas structural dan fungsional

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

120

- Tukar informasi dan inovasi IPTEK5. Program Pengembangan Kelembagaan dan Kemitraan.

Bertujuan mengembangkan kelembagaan dan kemitraan Dinas Perikanan dan Kelautan sebagai upaya untuk meningkatkan kelestarian sumberdaya perikanan dan kelautanKegiatan:- Pemantapan organisasi melalui Perda - Identifikasi kegiatan usaha- Temu kemitraan usaha- Menyiapkan pedoman pengembangan usaha

6. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP).Bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan nelayan dan pemanfaatan sumberdaya alam sebagai upaya untuk meningkatkan kelestarian hasil dan efisien dalam pengolahan sumberdaya perikanan dalam rangka peningkatan pendapatan nelayanKegiatan:- Pemberian fasilitas alat tangkap/budidaya.- Penguatan modal usaha dan kelembagaan.- Pelatihan manajemen usaha.

7.10.3 PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANKota Bitung sebagai kota serba dimensi bertumbuh dan berkembang

cukup pesat diberbagai bidang, termasuk bidang industri dan perdagangan, hal itu sangat mungkin terjadi, karena selain memiliki potensi sumber daya alam yang cukup baik, posisi Bitung sebagai Kota Pelabuhan sangat strategis dijalur perdagangan dunia.

Pertumbuhan di bidang industri, baik industri kecil dan menengah terlihat dari beberapa indikator seperti bertambahnya jumlah unit usaha industri, nilai investasi industri yang berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja yang bukan hanya berasal dari Kota Bitung saja melainkan dari daerah lain seperti Manado,Minahasa, Sangihe dan Talaud. Hal ini juga ditandai dengan semakin bergairahnya industri kerajinan di Kota Bitung,yang berupaya mengolah secara maksimal hasil kekayaan alam di Kota Bitung dan sekitarnya, namun selalu menjaga keseimbangan alam yang ada. Perkembangan disektor industri terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana pertumbuhan industri

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

121

Tahun 2004 berjumlah 2.432 unit usaha. Begitu juga dari sisi Capital terjadi peningkatan nilai investasi sebesar 23,47 % sehingga total investasi Tahun 2004 berjumlah 541,67 milyard dengan nilai investasi tersebut mampu meningkatkan produksi hingga 7,92 %

Pertumbuhan dibidang jasa perdagangan juga menunjukkan perkembangan yang positif, terindikasi dari peningkatan unit usaha perdagangan yang tentunya diikuti dengan kenaikan investasi dan tenaga kerja. Begitupula peningkatan nilai dan volume ekspor, negara tujuan ekspor dan bertambahnya usaha ekspor di Kota Bitung.

A. MASALAH1. Lemahnya koordinasi dengan instansi terkait dalam prosedur

pengurusan perijinan serta antara stake holder. 2. Terjadinya tumpang tindih pengurusan ijin yang berkaitan dengan

perindustrian dan perdagangan.3. Kurangnya terobosan untuk mengolah potensi sumber PAD.4. Kurangnya perlindungan terhadap hak konsumen.5. Rendahnya kualitas sumberdaya aparatur.

B. SASARAN1. Meningkatnya koordinasi antar instansi dan antar stake holder

dalam pengurusan perijinan.2. Terciptanya sistem dan prosedur perijinan yang terpadu.3. Meningkatnya pengolahan potensi sumber-sumber PAD dibidang

perindustrian dan perdagangan.4. Meningkatnya perlindungan hak-hak konsumen.5. Tersedianya kualitas sumber daya aparatur yang handal.

C. ARAH KEBIJAKANKebijakan di sektor perindustrian dan perdagangan yaitu :1. Penguatan lembaga ekonomi rakyat, dengan memfasilitas

sebesar-besarnya pertumbuhan usaha industri dan perdagangan. 2. Mendorong kelancaran sistem distribusi barang, terutama

sembako.3. Pengelolaan suatu sistem pengelolaan terpadu bagi semua

sentra-sentra ekonomi.

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

122

4. Memfasilitasi hubungan kemitraan antara masyarakat usaha kecil, menengah dan koperasi serta tenaga kerja.

D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Peningkatan Ketrampilan Tenaga Kerja Industri.

Bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, keahlian, dan kompetensi tenaga kerja industri sehingga mampu meningkatkan produktivitas industri nasional dan mampu bersaing di pasar kerja global. Kegiatan:

1. Pengembangan standar kompetensi kerja dan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja;

2. Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur pelatihan kerja;

3. Peningkatan sarana dan prasarana lembaga latihan kerja.2. Peningkatan Strandarisasi Produk Industri

Tujuan program ini adalah memperlancar arus barang dan jasa, dan menjadi sarana untuk melindungi industri dan konsumen dalam negeri, dan meningkatkan daya saing produk.Kegiatan:a. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana litbang,

mendorong tumbuhnya iklim inovasi;b. Mengembangkan pola insentif dalam bentuk kemitraan lembaga

litbang dan industri, sosialisasi standar mutu IKM (Industri Kecil Menengah);

c. Mengembangkan sistem informasi standar; d. Menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana operasional

kelembagaan.3. Penataan Struktur Industri

Program ini bertujuan untuk memperbaiki struktur industri baik dalam hal konsentrasi penguasaan pasar maupun dalam hal kedalaman jaringan pemasok bahan baku dan bahan pendukung, komponen, dan barang setengah-jadi bagi industri hilir. Kegiatan pokok adalah:a.Menegakkan prinsip-prinsip tata pengelolaan korporasi yang baik

dan benar secara sistematis dan konsisten, dan menurunkan

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

123

besarnya hambatan masuk unit usaha baru ke pasar yang monopolistis.

b.Meningkatkan kapasitas hubungan antar usaha dengan antara lain membangun jaringan pengukuran, standarisasi, pengujian kualitas dan jaringan pendampingan pengelolaan bagi industri pemasok.

4. Program Pengembangan Industri makanan.Kegiatan :- Membangun kemitraan antara industri dan petani.- Meningkatkan kemitraan petani kelapa dengan

pabrik pengolahan.- Meningkatkan nilai tambah produk kelapa olahan

khususnya pembuatan virgin coconut oil (VCO).- Meningkatkan mutu kopra menjadi kopra putih- Peningkatan proses pengepakan.- Meningkatkan kemitraan pengusaha (pabrikan)

hasil laut dengan nelayan.- Meningkatkan kemampuan litbang di bidang

tekhnologi pengalengan dan pengawetan.- Pengembangan usaha pengolahan hasil laut

dengan penangkapan- Mendorong tersedianya sarana dan pengolahan

hasil laut- Mendorong peningkatan nilai tambah dan

diversifikasi termasuk pengolahan limbah sebagai produk sampingan.

- Mendorong industri pendukung / mesin peralatan penangkapan.

5. Program pengembangan industri semen ( unit pengepakan )Kegiatan :- Perluasan unit pengantongan semen- Meningkatkan kemampuan SDM melalui R and D

diversifikasi produk6. Program pengembangan industri alat angkut laut.

Kegiatan :- Mengembangkan standar kapal sesuai perairan

Indonesia

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

124

- Meningkatkan kemampuan galangan kapal rakyat dalam membangun kapal yang memenuhi standar mutu dan kelaikan

- Menjalin kemitraan dengan berbagai industri berskala kecil menengah.

7. Program pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) serta industri rumah tangga Kegiatan :- Memberikan pelatihan sistem manajemen mutu

dan desain produk- Menyediakan tenaga ahli sebagai fasilitator- Memfasilitas Dekranasda- Mengadakan kerjasama dengan instansi terkait

untuk membudidayakan bahan baku- Mendorong kesadaran dari kebutuhan terhadap

perlindungan HaKI- Megupayakan kegiatan pemberdayaan potensi

daerah- Mendorong penggunaan bahan baku ramah

lingkungan dan telah dibudidayakan- Membangun outlet home industri di kawasan

wisata.8. Program Pengembangan IKM Makanan Ringan

Kegiatan :- Meningkatkan teknologi proses, produksi dan

kemasan- Memberikan pelatihan sistem management mutu

dan disain kemasan- Membantu mempersiapkan pewaralaba - Mengembangkan kemasan yang ramah lingkungan

9. Program peningkatan kesadaran pelaku usaha untuk melakukan praktek bisnis yang benar sesuai ukuran dan standarKegiatan :- Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk

meneliti barang yang dibeli.- Peningkatan kemampuan bagi tenaga pengawas

agar lebih efektif menemukan kasus pelanggaran.

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

125

- Melakukan kegiatan pengawasan barang secara berkala dan intensif.

- Melakukan koordinasi dengan penegak hukum.- Melakukan koordinasi dengan lembaga konsumen.

10. Program peningkatan pelayanan sistem metrologi legal (SML)Kegiatan :- Peningkatan kemampuan managerial profesional

SDM. - Peningkatan sarana kemetrologian.- Penyebaran informasi kemetrologian.- Peningkatan pengetahuan tentang massa, suhu,

listrik, telepon.- Melakukan rehabilitasi peralatan laboratorium.- Sosialisasi kebijakan tekhnis kemetrologian

terhadap produsen UTTP.- Penelitian terhadap alat ukur elektronik.- Penelitian terhadap standar meter air, verifikasi

standar massa, panjang, volume listrik.

7.10.4 KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAHProgram Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan merupakan salah satu

program unggulan pembangunan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kota Bitung. Peran Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) dalam perekonomian di Kota Bitung, dilihat dari : (1). Kedudukannya sebagai pemain utama untuk menciptakan struktur

pasar dan persaingan yang sehat dalam kegiatan ekonomi. (2). Penyedia Lapangan Kerja terbesar.(3). Memberikan dukungan perkuatan bagi koperasi, pengusaha mikro,

kecil dan menengah Pada Tahun 2005 jumlah koperasi primer dan sekunder tercatat

371 unit, mengalami pertumbuhan sebesar 4,21 % dari tahun sebelumnya yang berjumlah 356 unit. 342 unit koperasi non KUD dan 9 unit KUD. Volume usaha ditahun 2005 ini sebesar 68,42 milyard rupiah, menurun tipis dari tahun 2004 sebesar 69,54 milyar rupiah

A. MASALAH

- Kurangnya sarana penunjang aparat pembina.

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

126

- Rendahnya partisipasi anggota koperasi.- Efisiensi usaha yang relative masih rendah.- Rendahnya profitabilitas koperasi dan UMKM- Kompetensi SDM KUKM yang relative masih rendah.- Kurang optimalnya KUKM mewujudkan skala usaha yang

ekonomis akibat belum optimalnya Kemitraan KUKM dengan usaha lainnya.

B. SASARAN- Meningkatkan produktifitas UMKM dengan laju pertumbuhan lebih

tinggi dari laju pertumbuhan produktifitas nasional.- Meningkatnya proporsi usaha kecil formal.- Meningkatnya nilai eksport produk usaha kecil dan menengah

dengan laju pertumbuhan lebih tinggi dari laju pertumbuhan nilai tambahnya.

- Berfungsinya sistem untuk menumbuhkan wira usaha baru berbasis ilmu penegetahuan dan teknologi, dan

- Meningkatnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi sesuai jati diri koperasi.

C. ARAH KEBIJAKANDalam rangka mewujudkan sasaran diatas, pemberdayaan koperasi dan UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah ) akan dilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut :- Mengembangkan usaha kecil dan menengah (UMKM) yang

diarahkan untuk memberi kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing; sedangkan pemberdayaan usaha skala mikro lebih diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan kelompok masyarakat berpenadapatan rendah.

- Memperkuat kelembagaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik dan berwawasan gender.

- Memperluas basis kesempatan berusaha serta menumbuhkan wira usaha baru berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan peningkatan ekspor dan penciptaan

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

127

lapangan kerja dengan mengambangkan UMKM melalui pendekatan klaster disektor agrobisnis dan agroindustri.

- Meningkatkan peran UMKM sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar domestik yang semakin berdaya saing dengan produk impor

D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi,

Bertujuan mewujudkan 293 unit Koperasi yang berkulitas serta mampu melayani lebih dari 20 ribu anggotanya sesuai dengan prinsip dasar koperasiKegiatan:- Pembentukan sistem kemitraan bapak angkat bagi

perusahaan kecil, menengah dan koperasi. - Pembinaan pelaku ekonomi koperasi dan UMKM.- Melaksanakan klasifikasi koperasi.- Melaksanakan Pengawasan terhadap usaha koperasi dan

peningkatan kader koperasi.2. Program penumbuhan Lingkungan Usaha yang kondusif bagi

pengembangan KUMKM pada berbagai tingkatan. Bertujuan meningkatkan daya saing KUMKM dengan menciptakan peluang usaha yang seluas-luasnya.Kegiatan :- Rapat koordinasi antar instansi terkait, membentuk forum

lintas pelaku KUMKM.- Melaksanakan sosialisasi kebijakan pemberdayaan KUMKM

secara transparan.

3. Program Fasilitas Pembiayaan Bagi KUMKM, Bertujuan meningkatkan penguatan modal dalam pembiayaan

usahanya.Kegiatan :- Pengembangan KSP/USP yang berkualitas.- Perkuatan permodalan untuk koperasi dengan sumber

pembiayaan perbankan maupun non bank dan atau memanfaatkan lembaga pembiayaan lainnya.

- Pembinaan terhadap lembaga keuangan mikro (LKM).

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

128

- Adanya lembaga penjaminan kredit daerah (LKPD)

4. Program Pengembangan Kewirausahaan KUMKM.Bertujuan meningkatkan kewirausahaan KUKKM dan menumbuhkan wirausaha baru yang berbasis pengetahuan dan teknologi.Kegiatan :- Peningkatan peranan koperasi untuk dapat melaksanakan

pendidikan terpadu bagi anggota dan masyarakat sehingga dapat tumbuh wirausaha baru.

- Pendidikan bagi pengelola koperasi dan UMKM.- Pengembangan gerakan nasional memasyarakatkan dan

membudayakan kewirausahaan.- Pemetaan terhadap koperasi dan UMKM.- Pengembangan kelompok masyarakat menjadi kelompok

usaha produktif.- Pembinaan dan bimbingan UMKM baru berbasis sektor dan

komoditas melalui penerapan teknologi tepat guna.- Pelaksanaan magang

5. Program pengembangan sentra bisnis UMKM menjadi klasster bisnis yang dinamis.Kegiatan :- Pengembangan kebijakan sentra UMKM dan klaster bisnis

sebagai pendekatan / pengorganisasian dalam pemberdayakan UMKM.

- Identifikasi dan Pemetaan sentra bisnis UMKM dimasing-masing kecamatan serta menginventarisasi potensinya.

- Pengembangan dan fasilitasi kerjasama UMKM didalam sentra dan antar UMKM dengan sentra.

- Pengembangan BDS / LPB, pengembangan dana MAP bagi sentra.

- Pengembangan jaringan bisnis sentra.- Pengembangan jaringan komunikasi.- Pelaksanaan temu usaha, temu konsultasi dan temu bisnis

antara BDS-P. KSP/USP pengelola MAP, UMKM di dalam sentra.- Penumbuhan klaster baru.

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

129

6. Program Pengembangan fasilitasi pemasaran KUMKM dengan bertujuan meningkatkan akses KUMKM dalam penguasaan pasar, pengembangan jarring usaha dan pengembangan kemitraan usaha KUMKM dengan pelaku lainnya.Kegiatan :- Tersedianya pusat data dan informasi bisnis KUMKM di Kota

Bitung.- Sebagai peserta pameran SMESCO.- Pengembangan dan fasilitator jaringan pemasaran produk

KUMKM melalui pameran, temu bisnis, misi dagang dan sejenisnya.

- Pengembangan promosi produk unggulan KUMKM.- Pengembangan sarana pemasaran bagi produk KUMKM.- Pengembangan kemitraan usaha.- Mengembangkan usaha distribusi kebutuhan bahan pokok.

7.10.5 PENDAPATAN DAERAHA. MASALAH

Seiring dengan bergulirnya reformasi, maka kapasitas pelayanan pada masyarakatpun terus digulirkan sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tuntutan reformasi. Dinas Pendapatan Daerah sebagai salah unit yang mengelola PAD perlu mensikapi sekaligus peka dengan berbagai gejolak yang bertkembang dalam masyarakat.

PAD mulai menjadi momok masyarakat. Ada sebagian masyarakat yang menganggap pungutan tersebut tidak pernah kembali dalam bentuk pembangunan atau peningkatan pelayanan sebaliknya hanya memperkaya oknum-oknum tertentu. Kesadaran masyarakat terhadap pembayaran pajak yang terus mengalami penurunan, banyak disebabkan karena umpan balik dari berbagai pungutan tersebut tidak nampak bagi masyarakat. Disamping itu kebocoran-kebocoran keuangan atau dalam bentuk-bentuk pelayanan kepada masyarakat yang dirasa sangat sulit dan memberatkan, terus memperkeruh situasi tersebut. Kondisi seperti ini sangatlah berpengaruh pada tugas kinerja Dipenda sebagai kordinator bidang pendapatan.

B. SASARAN

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

130

Kondisi seperti yang dikemukakan di atas maka yang dinginkan adalah situasi dimana masyarakat dalam membayar pajak/retribusi tidak merasa terbebankan sehingga kedepan kegiatan pemungutan PAD diarahkan pada kondisi tersebut.

Oleh karena itu proyeksi pemungutan PAD harus mampu menumbuhkan suatu iklim usaha yang kondusif, harus mampu menunjukkan pada masyarakat bahwa pungutan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan serta berkualitas, mampu menampilkan sistem dan prosedur pemungutan yang sederhana, transparan dan murah dengan tidak terlalu membebani masyarakat kecil.

C. ARAH KEBIJAKAN1. Menerapkan sistem dan prosedur administrasi yang sederhana.2. Menerapkan sanksi hukum yang tegas.

D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Program Peningkatan Pendapatan Daerah, bertujuan supaya

pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain meningkatKegiatan yang dilaksanakan meliputi :- Pelaksanaan sistem menghitung pajak sendiri (MPS).- Opname benda-benda berharga.- Pendataan dan pemetaan objek pajak bumi dan

bangunan.- Pengelolaan administrasi umum pada Dipenda.- Penghitungan potensi pajak daerah.- Pemantapan sistem prosedur pajak daerah, retribusi

daerah dan penerimaan pendapatan lain-lain.2. Program Peningkatan Kesadaran Wajib Pajak, bertujuan

supaya pembayaran pajak meningkatKegiatan yang dilaksanakan meliputi :- Evaluasi / monitoring kegiatan usaha wajib pajak.- Sosialisasi Perda Pajak / Retribusi daerah.

3. Program Peningkatan Pelayanan Pajak, Retribusi daerah dan Penerimaan pendapatan lain-lain, bertujuan supaya penerimaan PAD meningkat.Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :- Pengadaan sarana dan prasarana penunjang.

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

131

7.10.6 PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHA. MASALAH

Permasalahan yang dihadapi adalah: 1. Belum optimal efisiensi dan efektifitas pengelolaan APBD.2. Terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan aparat pengelola

keuangan daerah3. Kepemilikan asset daerah belum terdokumentasi secara baik.

B. SASARAN1. Terbangunnya “sistem informasi keuangan” yang dapat

diakses oleh seluruh pihak yang berkepentingan. 2. Terwujudnya administrasi keuangan daerah yang memenuhi

syarat untuk melakukan pinjaman jangka menengah dan jangka panjang.

3. Terwujudnya struktur APBD dengan komponen belanja publik terus meningkat

4. Meningkatnya kualitas SDM aparat pengelola keuangan daerah 5. Terwujudnya ”anggaran berbasis kinerja”. 6. Terdokumentasinya semua asset daerah secara baik.

C. ARAH KEBIJAKANDalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang efisien

dan efektif maka arah kebijakannya adalah sebagai berikut: 1) Memantapkan alokasi belanja aparatur daerah dan

belanja pelayanan publik.2) Memantapkan belanja administrasi umum, operasi dan

pemeliharaan serta belanja modal.3) Peningkatan transparansi dan akuntabilitas anggaran

D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Pemantapan alokasi belanja aparatur daerah dan

belanja pelayanan publik.Kegiatan:

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

132

- Peningkatan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan anggaran yang terkait dengan belanja aparatur daerah dan belanja pelayanan publik

- Peningkatan koordinasi antar instansi dalam penggunaan anggaran

- Penyusunan skala prioritas alokasi anggaran untuk belanja aparatur daerah dan belanja pelayanan publik

- Peningkatan kualitas aparatur pengelola anggaran2. Pemantapan belanja administrasi umum, operasi dan

pemeliharaan serta belanja modal.Kegiatan:- Peningkatan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan anggaran

yang terkait dengan belanja administrasi umum, operasi dan pemeliharaan serta belanja modal

- Peningkatan koordinasi antar instansi dalam dalam penggunaan anggaran

- Penyusunan skala prioritas alokasi anggaran untuk belanja administrasi umum, operasi dan pemeliharaan serta belanja modal

3. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas anggaran dan asset daerah.Kegiatan:- Penataan sistem informasi sebagai sarana transparansi dan

akuntabilitas anggaran- Penataan mekanisme akuntabilitas yang memadai- Melakukan langkah-langkah nyata dalam pengelolaan

keuangan dan asset daerah sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta meningkatkan koordinasi dengan pemerintah tingkat atas.

7.10.7 PENGELOLAAN PASARKonsekuensi Bitung sebagai Kota Pelabuhan adalah ditandai dengan

meningkatnya arus lalu lintas penduduk dari dan antar kabupaten/kota se Sulawesi Utara ke pelabuhan Bitung termasuk lalu lintas manusia antar pulau. Hal ini sangat berdampak pada meningkatnya aktivitas ekonomi termasuk diantaranya aktivitas transaksi ekonomi pasar. Pemerintah Kota

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

133

Bitung tentunya harus memberikan perhatian yang besar untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat tersebut yang dari waktu ke waktu semakin meningkat baik dalam hal penyediaan kebutuhan, penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan aktivitas ekonomi pasar.

A. MASALAH1. Belum tersedianya sarana dan prasarana pasar yang

representative, kondusif dan berwawasan lingkungan.2. Manajemen pengelolaan pasar yang belum professional.3. Kualitas aparat pengelola pasar yang masih rendah.

B. SASARAN1. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar yang representative

dan berwawasan lingkungan.2. Tercipta kenyamanan dan keamanan dalam aktivitas jual beli di

pasar.

C. ARAH KEBIJAKAN1. Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak terkait (swasta)

dalam rangka peningkatan pengelolaan dan pengembangan pasar.

2. Menerapkan manajemen pengelolaan pasar yang profesional.3. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi secara

merata di setiap kecamatan.

D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Pengambangan Pusat-pusat Pertumbuhan ekonomi.

Kegiatan :a. Pembangunan Pasar Induk.b. Perluasan pasar yang berwawasan lingkungan.

2. Pengembangan manajemen pengelolaan pasar.Kegiatan :a. Kerjasama dengan Pihak swasta.b. Penerapan manajemen pengelolaan pasar yang professional.

7.10.8 PENANAMAN MODAL DAERAH

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

134

Sejak terjadi krisis ekonomi nasional dan regional tahun 1997, kinerja penanaman modal (investasi) belum menunjukkan kondisi yang membaik akibat banyak permasalahan yang sangat menggangu menyebabkan tidak terjadi perluasan usaha maupun melakukan investasi baru. Dominasi ekonomi daerah lebih digerakkan oleh sektor konsumsi pemerintah dan masyarakat, dan bukan digerakkan oleh investasi asing dan nasional dan ekspor yang seharusnya menjadi lokomotif penggerak utama ekonomi daerah.

Hingga akhir tahun 2005 kondisi penanaman modal di Kota Bitung berhasil menarik 47 investor yang terdiri dari 30 investor asing (PMA) dan 17 investor dalam negeri (PMDN) yang bergerak di bidang industri, perikanan, wisata, eksploitasi sumber daya alam dan pelayanan jasa. Target penanaman modal luar negeri tahun 2005 rencananya sebesar US $150.022.300. Realisasinya sebesar US $89.624.600, dengan prosentasi capaian sebesar 59.7 persen. Untuk penanaman modal dalam negeri dari rencana Rp.365.927.500.000, realisasinya baru sebesar Rp.147.295.600.000 atau sebesar 40,25 persen.

A. MASALAH1. Makin terbatasnya jumlah PMA dan PMDN yang melakukan investasi

secara langsung di Kota Bitung beberapa tahun terakhir.2. Belum begitu menggembirakan perkembangan investasi di Kota

Bitung dimana sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti; belum terciptanya lingkungan usaha yang kondusif, belum dilakukan penyederhanaan berbagai perangkat peraturan dan formulasi system insentif, lemahnya insentif-insentif fiscal dan non-fiskal, rendahnya kepastian hukum, terbatasnya kualitas tenaga kerja, terbatasnya ketersediaan infrastruktur dasar, dan belum adanya kebijakan yang jelas untuk mengalihkan teknologi dari PMA.

3. Prosedur perijinan investasi yang panjang dan berbelit, memakan waktu lama, dan biaya relatif mahal tidak hanya mengakibatkan ekonomi biaya tinggi tetapi juga menghilangkan peluang usaha yang seharusnya dapat dimanfaatkan, baik untuk kepentingan perusahaan maupun untuk kepentingan daerah dan nasional semisal penciptaan lapangan kerja baru.

B. SASARAN

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

135

Untuk mewujudkan hasil pelayanan Penanaman Modal yang maksimal maka Pemerintah Kota Bitung berupaya menjaga agar para investor tidak akan lari meninggalkan Kota Bitung dan berinvestasi ke daerah lain, maka diupayakan mengadakan pelayanan satu atap (one Stop Service) yang gunanya merangkul instansi-instansi tehnis yang ada untuk duduk satu meja dalam pelayanan perijinan sehingga para investor tidak lagi bingung dalam membuat perijinan mereka. Diperlukan kerjasama antar instansi vertikal dan horisontal untuk menciptakan sistem pelayanan yang kondusif melalui pelayanan satu atap, agar perkembangan investasi di tahun yang akan datang lebih meningkat dengan pesat dan pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian sehingga dapat menciptakan multi player effect (rekrut tenaga kerja, home industri).

C. ARAH KEBIJAKAN1. Adanya kepastian hukum investasi yang menjamin kepastian

usaha.2. Menciptakan iklim investasi dan penerapan teknologi

informasi.3. Kondisi sosial politik yang kondusif.4. Penyederhanaan prosedur perijinan investasi daerah melalui

mekanisme “ One Stop Service “.5. Penciptaan iklim pelayanan optimal untuk pengembangan

investasi.6. Terciptanya RTRW yang operasional dan menjadi matra ruang

yang utama.7. Mendorong peningkatan produk-produk unggulan daerah yang

berdaya saing.8. Pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) melalui

pengembangan kelembagaan dan permodalan.9. Memfasilitasi kerjasama antar investor daerah dan investor

luar negeri.10. Peningkatan promosi berbasis sumber daya alam.11. Peningkatan ketatalayanan kelembagaan dan SDM.12. Memfasilitasi kerjasama antar investor daerah dan investor luar

negeri.

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

136

D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN1. Program penyusunan Perda/regulasi di bidang ivestasi dan

pengkajian Perda yang menghambat investasi.Kegiatan :- Pembentukan Tim penyusun dan pengkaji Perda/Surat

Keputusan yang menghambat investasi.- Menyediakan data dan materi kajian.- Melakukan koordinasi antar instansi terkait dan pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota serta pihak swasta.- Melaksanakan Sosialisasi Rancangan Perda/Regulasi.- Melaksanakan Sosialisasi kebijakan Penanaman Modal.

2. Program Penciptaan Iklim dan Pengembangan InvestasiKegiatan :- Penyusunan Kebijakan Pengembangan Investasi.- Penyusunan Program dan Rencana Kerja Tahunan.- Peninjauan Kelembagaan PDAM/PT.PAM- Pembentukan dan intensifikasi BUMD- Melaksanakan koordinasi/konsultasi program dan kegiatan

antar BKPM, Kapet, BKPMKR dan BKPMD Kabupaten/Kota.- Pengumpulan data dan penyediaan bahan (operasional).- Sosialisasi Kebijakan, Program dan Kebijakan Penanaman

Modal - Penyusunan Peta Potensi Investasi Kota Bitung

3. Program Pengkajian Komoditas Unggulan.Kegiatan :- Pengkajian peluang investasi dan penyusunan peta komoditi

unggulan.- Penyusunan profil komoditi unggulan (operasional)- Melaksanakan promosi dan mengikuti/melaksanakan expo- Menyediakan bahan/material promosi dan expo

4. Program peningkatan pelayanan perijinan melalui mekanisme one stop serviceKegiatan :- Pembentukan Tim Penyelenggara Pelayanan Perijinan Satu

Atap.- Sosialisasi Proses Pelayanan Perijinan Satu Atap.

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

137

- Pengadaan Perangkat Keras dan Lunak (Pengadaan konsultan).

- Penyusunan Pedoman Pelayanan, Pedoman Teknis Perijinan Satu Atap dan pengisian Aplikasi.

- Melakukan koordinasi antar instansi terkait dan pemerintah Propinsi, kabupaten/kota

- Pelaksanaan operasional pelayanan perijinan dan aplikasi- Pelatihan dan bimbingan Administrasi dan Teknis Tata Cara

Permohonan Penanaman Modal.5. Program pengembangan Sistem Informasi Managemen Investasi

Daerah.Kegiatan :- Pembentukan Tim Pengembangan SIM Investasi Daerah- Pengembangan sistem komunikasi data dan aplikasi

penanaman modal- Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian bahan

informasi (operasional)- Pelayanan informasi penanaman modal kepada masyarakat - Pengadaan brainware, software dan hardware serta

pembuatan Website BKPMD link ke www.bitung.go.id- Pelatihan aparatur (SDM)

6. Program Penyebarluasan Potensi dan Peluang Investasi (promosi)Kegiatan :- Mengadakan kerjasama advetorial dengan media cetak dan

elektronik dalam dan luar negeri.- Menyelenggarakan promosi investasi (seminar, pameran dan

investment expo) didalam maupun luar negeri (negara-negara potensial) dengan koordinasi BKPM.

- Penerimaan Misi Investasi Asing dan Bussiness Meeting (operasional).

- Penyediaan bahan/materi peluang dan potensi di Kantor Investasi Luar Negeri (KILN) yang dikoordinasi oleh BPKM.

- Penyusunan informasi tentang peluang dan potensi.- Mengadakan kegiatan penyebarluasan potensi dan peluang

investasi.

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

138

7.10.9 KETENAGA KERJAANKeadaan penduduk Kota Bitung saat ini berjumlah 161.421 orang.

Dari jumlah penduduk ini usia kerja sebanyak 129.673 orang dengan jumlah angkatan kerja 74.513 orang. Dari jumlah angkatan kerja ini sebanyak 63.356 orang bekerja dan 11.157 orang menganggur. Pertambahan angkatan kerja secara alami setiap tahun akan bertambah sedangkan disisi lain kesempatan kerja sangat terbatas.

Meningkatnya tingkat pengangguran terbuka berpotensi munculnya berbagai permasalahan sosial. Karena itu pemerintah Kota Bitung menempatkan penciptaan kesempatan kerja sebagai salah satu sasaran pokok dalam program pembangunan ketenagakerjaan. Melalui upaya penurunan tingkat pengangguran terbuka dengan menciptakan lapangan pekerjaan produktif.

A. MASALAH1. Kondisi Kualitas dan produktifitas tenaga kerja

Kualitas tenaga kerja masih rendah, dimana kondisi ini berpengaruh pada rendahnya daya serap terhadap teknologi dan berdampak pada kurang berkembangnya teknologi sehingga kurang mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja belum maksimal akibat terbatasnya sarana dan prasarana pelatihan yang dimiliki, terbatasnya kualitas dan kuantitas instruktur yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan serta terbatasnya informasi kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan.

2. Kondisi Perluasan Kesempatan Kerja.Perluasan kesempatan kerja masih sangat terbatas akibat terbatasnya kesempatan kerja, belum terwujudnya iklim investasi yang ramah ketenaga kerjaan serta masih banyak peluang kerja yang diisi oleh tenaga kerja asing.

3. Penempatan tenaga kerja dalam negeri menunjukkan ketersediaan tenaga kerja belum sebanding dengan ketersediaan lapangan kerja.

4. Hubungan Industrial belum berjalan secara harmonis dan bermartabat yang disebabkan antara lain, belum diterapkannnya persyaratan kerja, belum terselesainya perselisihan hubungan industrial yang ada, belum maksimalnya pembinaan pengupahan,

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

139

terbatasnya pembinaan jaminan sosial tenaga kerja dan kesejahteraan tenaga kerja serta belum maksimalnya pembinaan kelembagaan hubungan industril.

5. Keterbatasan pegawai pengawas mengakibatkan banyak kasus pelanggaran peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.

B. SASARAN1. Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM dibidang

ketenagakerjaan.2. Mendorong perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga

kerja.3. Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis,

berkeadilan dan bermartabat.4. Mewujudkan jaminan kepastian hukum dibidang ketenaga

kerjaan menjadi institusi andalan dan menciptakan suasana yang nyaman dan produktif

5. Meningkatkan kualitas perencanaan dan sistem informasi ketenagakerjaan

6. Meningkatkan kualitas pembinaan SDM, kinerja dan dukungan sarana dalam pelaksanaan tugas bidang ketenagakerjaan

C. ARAH KEBIJAKAN - Mendorong penciptaan lapangan kerja formal yang seluas-

luasnya - Memfasilitasi peningkatan produktifitas tenaga kerja - Meningkatkan kualitas dan produktifitas tenaga kerja yang

dilaksanakan - Mendorong perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga

kerja - Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis,

berkeadilan dan bermartabat - Mewujudkan jaminan kepastian hukum dibidang ketenagakerjaan - Meningkatkan kualitas pembinaan SDM, kinerja dan dukungan

sarana dinas - Meningkatkan kualitas perencanaan dan sistem informasi

D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

140

1. Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja dengan kegiatan :- Pelatihan dan bimbingan teknik tenaga kerja- Pelatihan penyesuaian subsidi program- Pelatihan pemagangan- Pelatihan usaha menengah dan kecil

2. Perluasan kesempatan kerjaKegiatan :- Pelayanan antar kerja melalui peningkatan efektivitas

informasi pasar tenaga kerja.- Pemberdayaan tenaga kerja sistem padat karya produktif- Pengembangan usaha ekonomi kerakyatan

3. Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja Kegiatan :- Pembinaan syarat kerja- Pemberdayaan dan penguatan organisasi ketenagakerjaan.- Penyelesaian perselisihan hubungan industrial (HI) yang

berkeadilan dan terpercaya- Penetapan upah sesuai UMP- Penerapan asuransi tenaga kerja dan kesejahteraan sosial

pekerja- Pemberian perlindungan bagi tenaga kerja lepas/harian.

4. Pembinaan pengawasan ketenagakerjaanKegiatan :- Pengawasan terhadap tenaga kerja dibawah umur.- Pelayanan teknis dan administrasi yang handal dan prima- Penegakkan norma ketenagakerjaan sesuai dengan undang-

undang ketenagakerjaan.- Peningkatan kesejahteraan dan keadilan pekerja/buruh

perempuan sesuai dengan harkat dan martabatnya.- Peningkatan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja).

5. Penyusunan perencanaan dan informasi ketenagakerjaan, Kegiatan :- Penyusunan renstra dan penyusunan rencana program

ketenagakerjaan- Penyusunan data, informasi dan profil ketenakerjaan- Penyusunan perencanaan tenaga kerja daerah kota Bitung

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

141

6. Peningkatan dan perbaikan fasilitas sarana Balai Latihan KerjaKegiatan :- Penyediaan dan perbaikan sarana dan fasilitas Balai Latihan

Kerja- Optimalisasi penggunaan Balai Latihan Kerja Bitung

RPJM Daerah Kota Bitung 2006-2011Rencana Pembangunan Jangka Menengah

142