PROPOSAL
HUBUNGAN FAKTOR OBESITAS DAN KURANG AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DM TIPE 2 DI RUMAH
SAKIT UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2013
MUH. ZULKIFLIK1A1 09 014
MUH. ZULKIFLIK1A1 09 014
PEMBIMBING I : Wa Ode Salma, S.ST.,G., M.KesPEMBIMBING II : dr. Haeril Aswar, Sp.PD
PEMBIMBING I : Wa Ode Salma, S.ST.,G., M.KesPEMBIMBING II : dr. Haeril Aswar, Sp.PD
Latar BelakangJumlah penderita DM mencapai 300
juta orang
WHO 2025
Pada tahun 2025 penderita DM diperkirakan akan
mencapai 350 juta
Setengah dari angka tersebut berada di Asia terutama India, Cina, Pakistan dan Indonesia
Saat ini ± 230 juta penderita DM & terus bertambah hingga
3% (7jt org)/thn
Internasional Diabetes Federation (IDF)
Penelitian epidemiologi yang dilaksanakan di Indonesia, melaporkan bahwa DM di
Indonesia berkisar antara 1,4 sampai 1,6%
Indonesia sendiri diperkirakan pada tahun 2030 prevalensi DM
mencapai 21,3 juta orang
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan PenelitianTujuan Penelitian1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan faktor –faktor risikodengan kejadian penyakit diabetes melitus di RumahSakit Provinsi Sulawesi Tenggara.
1. Tujuan UmumUntuk mengetahui hubungan faktor –faktor risikodengan kejadian penyakit diabetes melitus di RumahSakit Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Tujuan Khususa. Mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian penyakit DM tipe 2 di RSUP Sulawesi Tenggara.b. Mengetahui hubungan kurangnya aktifitas fisik dengan kejadian penyakit DM tipe 2 di RSUP Sulawesi Tenggara.
2. Tujuan Khususa. Mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian penyakit DM tipe 2 di RSUP Sulawesi Tenggara.b. Mengetahui hubungan kurangnya aktifitas fisik dengan kejadian penyakit DM tipe 2 di RSUP Sulawesi Tenggara.
Manfaat Penelitia
n
Back to
Tinjauan pustaka
Suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Definisi
Diabetes Melitus Tipe 2
Faktor risiko DM Tipe 2
Obesitas
Kegemukan didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang berlebihan yang berisiko untuk kesehatan (WHO, 2009).
Definisi
Terdapat hubungan yang signifikan antara persen lemak tubuh dan berat badan pada DM selain itu prevalensi penyakit yang berhubungan dengan resistensi insulin (DM dan penyakit jantung koroner) meningkat bersamaan dengan meningkatnya IMT karena peningkatan jaringan adiposa yang ditandai dengan menurunnya High Density Lipoprotein cholesterol (HDL-C) dan meningkatnya trigliserida (Arora dkk,2011)
risiko ko-morbiditas klasifikasi IMT lingkar pinggang < 90 cm pria ≥ 90 cm pria <80 wanita ≥ 80 cm wanitaBerat Badan Kurang < 18,5 Rendah Sedang
Kisaran Normal 18,5 - 22,9 Sedang Meningkat
Berat Badan Lebih ≥ 23
Berisiko 23 - 24,9 Meningkat Moderat
Obes I 25 - 29,9 Moderat Berat
Obes II ≥ 30 Berat Sangat Berat
Sumber: WHO WPR/IASO/IOTF dalam The Asia Pacific Perspective: Redefining Obesity And Its Treatment (2000)
Back to
Aktivitas Fisik
Semua gerak badan dan olahraga akan menurunkan glukosa dalam darah. Olahraga mengurangi resistensi insulin sehingga kerja insulin lebih baik dan mempercepat pengangkutan glukosa masuk ke dalam sel untuk kebutuhan energi. (Tandra, 2008).
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa aktivitas fisik yang kurang akan menjadi faktor risiko yang kuat untuk terjadinya DM tipe 2. Aktivitas fisik merupakan peran yang sangat penting dalam menghambat atau mencegah risiko terjadinya DM tipe 2 secara langsung dengan memperbaiki sensitivitas insulin (Joseph, 2010).
Kerangka TeoriKerangka Teori
Faktor Lingkungan
Faktor Genetik
Kurang aktivitas fisik, Obesitas, wanita dengan riwayat DM gestasional, riwayat keluarga
terkena DM, masuk dalam ras dengan risiko tinggi, hipertensi, merokok
DM tipe 2
Resistensi Insulin
Diabetes Melitus
Sindrom Metabolik
Ras Etnik
Melahirkan dengan BBL > 4000 gr
Obesitas
Kurang Aktivitas Fisik
Riwayat Keluarga
Hipertensi
Kerangka KonsepKerangka Konsep
Keterangan:
Variabel Independen yang diteliti
Variabel Independen yang tidak diteliti
Variabel Dependen
Hipotesis Penelitian
Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif
Kejadian DM
Obesitas
Aktivitas Fisik
Metode Penelitian
• Populasi adalah seluruh pasien yang berkunjung dan memeriksakan diri di RSUP Sultra pada tahun 2013.
• Sampel didapatkan berdasarkan rumus lemeshow sebanyak 179 orang. Penarikan sampel: purposive sampling
Populasi dan Sampel
Keterangan :n = jumlah sampel minimal yang diperlukan = derajat kepercayaanp = proporsi masyarakat yang
menderita diabetes melitusq = 1-p d = limit dari error atau presisi
absolutJika ditetapkan , = 1,962 , d= 0,05 (Riyanto, 2011).
Rumus:
• Pasien yang menderita DM tipe 2• Tidak sedang mengkosumsi obat- obatan penurun berat badan
• Bersedia menjadi responden
Kriteria Inklusi
• Responden mempunyai riwayat fisik kronik seperti penyakit jantung, hipertensi, tuberkulosis
• Pasien yang menolak jadi responden
Kriteria eksklusi
Indeks Massa Tubuh
• IMT = Berat badan (kg) Tinggi badan (m2)
Untuk orang Asia dipakai batasan, yaitu: normal=18,5-22,9 kg/m2; overweight= 23-24,9 kg/m2; obes I= 25-29,9 kg/m2; obes II = ≥ 30 kg/m2 (WHO, 2000).
Back to
Lingkar Pinggang
• Kriteria obesitas sentral untuk orang Asia bila lingkar pinggang:– ≥ 90 cm pada laki-laki – ≥ 80 cm pada wanita (Adam, 2006).
Back to
Top Related