Annisa Dian Islami 230110120008 Novel Firdaus 230110120021
Erra Dian Saputra 230110120041 Khrisna Listyandra 230110120043
Heru prayogo 230110120050 Stephanie Marcelia Victoria 230110120075
Ordo Hemiptera merupakan salah satu ordo dari kelas Insecta
Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "yang bersayap setengah“
Nama itu diberikan karena serangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran (sayap hemilitron
ORDO HEMIPTERA
Lethoceros merupakan salah satu Genus dari Ordo Hemiptera
Lethoceros umumnya ditemukan di kolam, rawa-rawa, di tepi danau
dan sungai yang tenang.
Lethoceros disebut juga kepinding air
Lethoceros americanus
Klasifikasi
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Family: Belostomatidae
Genus: Lethoceros
Spesies: L.
americanus
Ciri – ciri
- Ukuran Lethoceros americanus ♂ 47-57 mm, 58-59 mm ♀
- Saat didalam air, alat di bawah sayapnya yang membentang dari bagian belakang perutnya digunakan kepinding ini untuk mengambil udara
- Kepinding air dewasa berenang dengan bantuan kaki belakangnya
- Sepasang lengan depan digunakan untuk menangkap dan menempel ke mangsanya dan menyuntikkan racun yang dapat mengganggu pencernaan
Siklus HidupSelama musim semi dan awal musim panas,
telur diletakkan di dekat air atau menempel pada tanaman air, batu, daun
atau cabang membusukTelur berwarna kecoklatan agak abu-abu,
panjangnya 4-5 mm, dan diletakkan berbaris. Biasanya 100 telur ditemukan menetas dalam waktu sekitar 2 minggu
Larvanya terlihat seperti kepinding dewasa, tetapi sayapnya tidak ada dan jauh lebih
kecilSetelah musim dingin biasanya kepinding
air dewasa tinggal dalam lumpur dan pinggir danau
Reproduksi
Lethoceros americanus berkembang biak secara seksual, telurnya
diletakkan di tepi air dan dijaga oleh kepinding dewasa. Biasanya telur akan menetas setelah dua
minggu
Gambar
Lethoceros indicusKlasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Belostomatidae
Genus : Lethocerus
Spesies : L. indicus
-Umumnya tubuh oval, pipih, ukuran 2,5-5cm dan umumnya berwarna coklat-Kaki depan untuk menangkap mangsa, kaki belakang pipih untuk berenang-Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene yang lebih pendek dari kepala, dan bermata faset-Tipe mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet-Pada rostum ini terbentuk dua saluran, yakni saluran makanan dan saluran ludah
CIRI-CIRI
Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola)
Dalam perkembangannya melalui stadia : telur nimfa dewasa
Anakan serangga dari ordo Hemiptera yang baru menetas biasanya memiliki penampilan
yang sama dengan induknya, namun ukuranya lebih kecil dan tidak bersayap
Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian melakukan
pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong
Siklus hidup
Hewan ini berkembang biak secara seksual dengan cara kepinding jantan menggunakan organ seksualnya (yang berbentuk seperti pedang) untuk menusuk tubuh kepinding
betina dan memasukkan spermanya
Reproduksi
Mereka sering bersembunyi di bagian bawah badan air, melekat pada berbagai objek, di
mana mereka menunggu mangsanya mendekati
Mereka kemudian menyerang, menyuntikkan air liur yang kuat dengan rahang mereka, dan
mengisap cairanGigitan mereka dianggap salah satu yang
paling menyakitkan yang dapat ditimbulkan oleh serangga
Penyerangan
Penanggulangan hewan ini pada fase dewasa dengan cara menyemprotkan
insektisida atau dengan cara dimatikan dengan cara manual dengan ditindas
atau menggunakan alat lainnya
Penanggulangan
Pencegahannya dengan menggunakan filter pada kolam budidaya agar serangga air tidak dapat masuk
Dapat juga dilakukan pencegahan pada saat persiapan lahan kolam dilakukan pengeringan dan pengapuran dasar
kolam. Pengeringan dan pengapuran ini akan membunuh telur Lethocerus
indicus.
Pencegahan
Lerneae sp
Klasifikasi
Filum : Arthropoda
Subphylum : Crustacea
Kelas : Maxillopoda
Subclass : Copepoda
Urutan : Cyclopoida
Keluarga : Lernaeidae
Genus : Lernaea
Species : Lernea sp.
Ciri – ciri
Lerneae sp memiliki bentuk bulat memanjang seperti cacing
Menyerang tutup insang, badan, sirip dan mata
Pada bagian kepalanya terdapat organ yang berbentuk seperti jangkar, sehingga organisme ini disebut sebagai cacing jangkar (anchor worm), organ ini berfungsi untuk menempel pada tubuh ikan
Berbentuk panjang berwarna putih, didepan terdapat alat penghisap dan dibelakang mempunyai organ seperti kantung untuk tempat berkembangnya telur
Ciri – ciri
Menusuk pada kulit ikan dengan bagian ekor (perut) yang bergantung, dua kantong telur berwarna hijau
Parasit ini hidup di habitat air tawar dengan suhu antara 23-30 ° C
Ditemukan di kolam dengan kadar NaCl 071-1,6965 %
Spesies yg biasa digunakan sebagai Inang :Anguilla japonica, Carissus auratus,
Carassius Carassius , Cynocephalus Gobio, Cyprinidae
Penyerangan
Cacing jangkar betina akan menusukkan kepalanya ke jaringan kulit/daging ikan. Pada bagian yang ditusuk akan terlihat luka dan membengkak, namun karena
ukurannya masih terlalu kecil, agak sulit untuk melihatnya dengan mata biasa
Gejala terkena serangan
•Peradangan pada tubuh ikan •Terdapat cacing putih-hijau atau merah
kecil di luka •Ikan kesulitan bernapas
•Ikan terlihat lesu atau lemas
Pencegahan
Pencegahan terhadap serangan cacing jangkar dapat dilakukan dengan melakukan pengeringan kolam, filter air sebelum dialirkan ke kolam atau
menggunakan bahan kimia untuk membasmi cacing jangkar pada stadium nauplius dan
copepodidUpaya pengendalian terhadap serangan cacing
jangkar dewasa sulit dilakukan, karena cacing ini memiliki kulit khitin yang tahan terhadap
pengaruh senyawa kimia Penggunaan gunting cukup efektif untuk
memberantas cacing jangkar dewasa. Guntinglah bagian tubuh cacing jangkar yang
menempel pada tubuh ikan dan segera dimusnahkan dengan cara mengubur atau
membakarnya
PenanggulanganPengobatan dilakukan dengan
menggunakan Dipterex atau Sumition 50EC dengan dosis 1cc/Meter kubik air
Atau dengan merendam ikan yang sakit selama 10 menit dalam larutan formalin dengan dosis 250 mg formalin dalam 100
liter air. Perendaman di ulang tiga kali selama tiga hari
Untuk memberantas mata rantai penyakit, rendam juga akuarium dalam larutan
Tetracyclin dengan dosis 250 mg Tetracyclin : 250 liter air sekurangnya 5
jam. Ulangi tiga kali dalam tiga hari
Kesimpulan•Lethoceros sp merupakan predator ikan
dari ordo Hemiptera kelas Insekta yang berbahaya bagi ikan. Lethoceros disebut juga kepinding air.
•Lethoceros menyerang ikan dan krustacea kecil
•Lethoceros merupakan predator ikan, siput, dan crustacean kecil dari sejak larva hingga dewasa
•Cara penanggulangan dan pencegahan Lethoceros adalah dengan insektisida bagi Lethoceros dewasa dan menggunakan filter pada kolam budidaya.
Kesimpulan•Lernea sp merupakan parasit yang
menyerang kulit dan insang ikan
•Lernea sp merupakan parasit bagi ikan dari kelas crustacea, nama lainnya adalah anchor worm
•Cara penanggulangan dan pencegahan Lernea dapat dilakukan dengan melakukan pengeringan kolam, filter air sebelum dialirkan ke kolam atau menggunakan bahan kimia untuk membasmi cacing jangkar pada stadium nauplius dan copepodid