MAKALAH PENELITIAN BIOETNOMELAYU“Pengelolaan Hutan Larangan Adat Rumbio Kecamatan Rumbio Kabupaten
Kampar”
OLEH :KELOMPOK 7
FEBBLINA DARYANESKHAIRUNNISALISTYAWATI
FIRDAWENTI MESESWIWIK ASMAWI
KARTIKASILVIERA DWI.K
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU2012
3.1 Hasil
A. Vegetasi biologi
Di hutan larangan adat rumbio sangat
banyak jenis flora yang dapat kami temui,
diantaranya:
pohon karet , pohon petai, pohon
tungau, kayu kolek
, pohon cempedak, pohon pasak bumi, pandan
hutan, pohon rambutan hutan, pohon ateh, pohon, tempuniok, pohon putaran, meranti
, Kempas, Meranti kunyit , dan pohon tampuih.
Di hutan larangan adat rumbio
sangat banyak jenis
fauna, diantaranya:
beruk, tupai ungko, Babi Hutan,Bajing,
Beruang, Beruk, Biawak, Cengkok,
Kijang, Enggang, Landak, Monyet,
Ungko, Rusa, Simpai, Tiung,
Trenggiling, Tupai, Raja Udang dll.
B. Sosial
Mekanisme pengelolaan hutan larangan adat
rumbio meliputi :
Perencanaan
Pemanfaatan
Pengawasan
Pengendalian
Yustisi
Perencanaan Pemanfaatan
PengawasanPengendalian
Yustisi
a. Perencanaan ???
Perencanaan
tersebut dimulai dari
masyarakat
lokal, terutama nenek
moyang kita dulu
sangat arif dalam
memperlakukan
alam.
Yayasan Pelopor dan pucuk penghulu
adat yang dipimpin oleh Dotuak Godang,
Edi Susanto, duduk bermusyawarah
dengan sepuluh penghulu adat lainnya.
Mereka membentuk undang-undang adat
hutan larangan secara tertulis dan
mengikat semua masyarakat persukuan
Perencanaan dalam menjaga Hutan
Larangan Adat Rumbio
Sumber
Air
Bersih
Fauna
Flora
b. Pemanfaatan ???
Masyarakat
setempat hanya
boleh mengambil
buah-buahan serta
tanaman obat yang
ada di hutan
larangan adat
tersebut.
Kearifan lokal
masyarakat
Kenegerian Rumbio
makin terasa lagi
manfaatnya tak kala
melihat ada mata air
di kaki bukit hutan
larangan adat
tersebut.
Sungai Tanduk
c. Pengawasan ???
Menurut hukum adat
apapun alasanya hutan
larangan adat ini tidak
dapat diperuntukkan
sebagai lahan
perkebunan.
Keberadaanya harus
tetap sebagai kawasan
hutan dan dinyatakan
sebagai kawasan
terlarang (menurut
hukum adat).
Tentunya diperlukan pengawasan dalam
menjalankan tata aturan tersebut. Tugas
pengamanan tersebut dilakukan oleh
ninik mamak dan anak kemenakan yang
berada disekitar hutan larangan adat
rumbio .
d. Pengendalian ???
Perencanaan,
pemanfaatan serta
pengawasan tata aturan
yang ada dapat
berlangsung dengan baik
karena adanya kerjasama
antara ninik mamak dan
masyarakat setempat
serta pemerintah yang
selalu memberikan
dukungan terhadap
pelestarian hutan adat
tersebut.
menjaga hutan ini mengawali
dengan adanya nilai adat
Di antara nilai-nilai adat
yang dimiliki oleh
masyarakat kanagarian
Rumbio adalah aturan
yang disebut dengan
sumpah kowi, yang
berbunyi ”Tatayok
dikambalikan, tamakan
dimuntahkan”.
Salah satu hukumannya
berdasarkan sajak tetua
kampung berbunyi
“kaate indak
bapucuok, kabawa
indak baurek, ditanga
digiriak kumbang,”
e. Yustisi ???
Yayasan Pelopor
berinisiatif
mendokumentasik
an aturan adat itu
dalam bentuk
dokumen tertulis
mulai tahun 2001
dan selesai tahun
2002.
2004 ?
Lalu sejak tahun 2004,
yayasan itu
mengupayakan agar
hutan larangan adat itu
diberi status hukum oleh
negara dan dicantumkan
dalam tata ruang
Kabupaten Kampar
Namun upaya itu sampai saat ini belum
terealisasi. Satu-satunya yang berhasil
adalah diterbitkannya Undang-undang
Adat Kenegerian Rumbio Nomor
tentang Rimba Larangan Adat yang
dikeluarkan oleh Lembaga Adat
Kenegerian Rumbio 1 Tahun 2007.
Menurut datuok pani, bagi yang melanggar tata
aturan mengenai hutan larangan adat rumbio akan
dikenai denda sebesar Rp. 5.000.000,- .
3.2 Pembahasan
BAB IV. PENUTUP
Mekanisme pengelolaan hutan larangan adat
rumbio meliputi : Kegiatan perencanaan,
pemanfaatan, Pengawasan, Pengendalian,
Yustisi.
Lima suku besar putopang, Domo, Piliang
Kampai, Caniago sebagai masyarakat adat
Rumbio
memiliki nilai-nilai budaya konservasi yaitu
adanya aturan adat yang melarang penebangan
tanaman yang ada di hutan adat
sanksi yang berat kepada para penebang kayu
4.2 Saran
Perlu mendapat dukungan lebih dari
pemerintah agar adat yang telah lama
dipelihara untuk mempertahankan hutan
tidak luntur.
Perlunya suatu kegiatan penyuluhan
yang lebih intensif lagi sehingga
masyarakat dapat lebih optimal dalam
mempertahankan hutan larangan adat.
LITERATUR
Kurniawan, mashuri. 2011. Yayasan pelopor raih kalpataru.
http://greenstudentjournalists.blogspot.com/2011/06/for-us-
yayasan-pelopor-sehati-raih.html. Diakses tanggal 31 Desember
2011.
Annonimous. 2011. Dari lisan menjadi Tulisan.
http://www.hariansumutpos.com/2011/03/1708/dari-lisan-menjadi-
tulisan htm. Diakses tanggal 31 Desember 2011.
Novirianti, andi. 2008. Hutan larangan Adat Kenegerian Rumbio,
Bertahan di Negeri yang Gundul. http://andinoviriyanti.blogspot.
Com /2008_07_01_archive.html. Diakses tanggal 2 januari 2012
24