POKJA HPKPOKJA HPK
1.1. Taukah anda tentang hak pasien dan keluarga? Sebutkan !Taukah anda tentang hak pasien dan keluarga? Sebutkan !
2.2. Taukah anda tentang kewajiban pasien dan keluarga? Sebutkan !Taukah anda tentang kewajiban pasien dan keluarga? Sebutkan !
3.3. Bagaimana prosedur pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga ?Bagaimana prosedur pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga ?
4.4. Bagaimana prosedur pemberian informed consent kepada pasien & Bagaimana prosedur pemberian informed consent kepada pasien & keluarga?keluarga?
5.5. Siapa yang memberikan informed consent?Siapa yang memberikan informed consent?
6.6. Apa saja yang Apa saja yang diinformasikan sadiinformasikan saat informed conseat informed consent?nt?
7.7. Bagaimana pasien mendapatkan informasi pelayanan kerohanian di RS?Bagaimana pasien mendapatkan informasi pelayanan kerohanian di RS?
8.8. Bagaimana RS melindungi kebutuhan Bagaimana RS melindungi kebutuhan privasi pasien?privasi pasien?
9.9. Bagaimana RS melindungi pasien terhadap kekerasan fisik?Bagaimana RS melindungi pasien terhadap kekerasan fisik?
10.10. Bagaimana proedur melindungi harta milik Bagaimana proedur melindungi harta milik pasien?pasien?
11.11. Apa yang dilak Apa yang dilakukan RS jika paukan RS jika pasien menolaksien menolak/ memberhentika/ memberhentikan tindakan (resusn tindakan (resusitasi) atau pengitasi) atau pengobatanobatan
yang diberikan?yang diberikan?
12.12. Bagaimana prosedur pelayanan pasien-pasien tahap terminal?Bagaimana prosedur pelayanan pasien-pasien tahap terminal?
13.13. Bagaimana prosedur pengkajian rasa Bagaimana prosedur pengkajian rasa nyeri?nyeri?
14.14. Bagaimana alur handling komplin ?Bagaimana alur handling komplin ?
JawabanJawaban
1.1. Hak-hak pasien dan Hak-hak pasien dan keluarga keluarga berdasarkan Undang-undang no. 44 berdasarkan Undang-undang no. 44 tahun 2009 tentang tahun 2009 tentang RumahRumah
SakitSakit
a.a. Memperoleh informasi mengenMemperoleh informasi mengenai tata tertib ai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
b.b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien, memberikan informasi yang Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien, memberikan informasi yang benar, jelasbenar, jelas
dan jujur mengenai Hak dan Kewajiban pasien.dan jujur mengenai Hak dan Kewajiban pasien.
c.c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi, member pelayananMemperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi, member pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingankesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan
pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.
d.d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standarMemperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional, membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatanprosedur operasional, membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
e.e. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayan yang didapatkan.Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayan yang didapatkan.
f.f. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku diMemilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit.rumah sakit.
g.g. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunya SIPMeminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunya SIP
baik di dalam maupun di luar rumah sakit.baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
h.h. MendapatkMendapatkan privasi an privasi dan kerahasian penyakit yang dan kerahasian penyakit yang dideritanya termasuk data-data medisnya.dideritanya termasuk data-data medisnya.
i.i. Mendapatkan informasi mengenai diagnosis dan tata cara tindakan medis , tujuan tindakan medis,Mendapatkan informasi mengenai diagnosis dan tata cara tindakan medis , tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakanalternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
j. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan
terhadap penyakit yang dideritanya.
k. Didampingi keluarga dalam keadaan kritis.
l. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
m. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.
n. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.
o. Menolak bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
p. Menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan pelayanan
yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.
q. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media
cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA
a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
b. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku disaran pelayanan kesehatan
d. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
3. SPO informasi edukasi
4. SPO inform consent / persetujuan tindakan
5. Siapa yang memberikan inform consent ? dokter penanggung jawab pelayanan atau staf terlatih
yang telah diberikan kewenangan oleh DPJP
6. Apa saja yang diinformasikan ? inform consent menginformasikan tentang : diagnosis, dasar
diagnosis, tindakan kedokteran, indikasi tindakan, tata cara, tujuan, resiko, komplikasi, prognosis,
alternative dan resiko
7. Bagaimana pasien mendapatkan pelayanan kerohanian ? pelayanan kerohanian di RSIL
dilaksanakan secara rutin setiap hari senin – kamis jam 10.00 – 12.00 dan sewaktu waktu atas
permintaan pasien / keluarga. Pasien yang membutuhkan pelayanan kerohanian mengisi formulir
permintaan layanan kemudian perawat akan menghubungi petugas terkait layanan kerohanian.
8. SPO kebutuhan privasi
9. Bagaimana RS melindungi pasien dari kekerasan fisik ?
a. setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada di dalam lingkungan RS teridentifikasi berupa :
Pasien : gelang identitas
Penunggu : kalung penunggu pasien
Karyawan : ID card karyawan
Tamu : kalung tamu
b. Adanya pemberlakuan jam kunjung
c. adanya pemantauan petugas keamanan dengan CCTV pada area yang rawan terjadinya
kekerasan dan adanya system satpam keliling lingkungan RS
10. SPO perlindungan harta milik
11. Penolakan resusitasi (DNR)
Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk menolak layanan resusitasi . keputusan
DNR ini harus dikominikasikan kepada semua orang yang terlibat dalam aspek perawatan pasien.
SPO DNR
1. Meminta informed concent dari pasien atau walinya
2. DPJP mengisi formulir perintah DNR
3. Mengisi formulir DNR untuk pasien / keluarga. Tempatkan pada rekam medis pasien
4. Menempatkan stiker DNR di tempat sekitar pasien / papan kewaspadaan.
5. Dapat juga meminta pasien mengenakan gelang tangan DNR dipergelangan tangan atau kaki( jika
memungkinkan)
6. Tinjau kembali status DNR secara berkala dengan pasien atau walinya, refisi bila ada perubahan
keputusan yang terjadi dan catat dalam rekam medis. Bila keputusan DNR dibatalkan, catat
tanggal terjadinya kemudian stiker dan gelang DNR dimusnahkan.
7. Perintah DNR harus mencakup hal-hal dibawah ini:
a. Diagnosis
b. Alasan DNR
c. Kemapuan pasien untuk membuat keputusan
d. Dokumentasi bahwa status DNR telah ditetapkan dan oleh siapa
8. Perintah DNR dapat dibatalkan dengan keputusan pasien sendiri atau dokter yang merawat atau
wali yang sah. Dalam hal ini catatan DNR rekam medis harus pula dibatalkan dengan stiker dan
gelang DNR( jika ada) dimusnahkan.
12. SPO pasien tahap terminal
1. Pada pasien terminal lakukan assesmen dan assesmen ulang (pemeriksaan) oleh DPJP atau dokter jaga
yang telah diberi wewenang
2. DPJP atau dokter jaga menyampaikan kondisi pasien berdasarkan hasil assesmen kepada keluarga pasien
3. Lakukann program manajemen perawatan pasien terminal ( kolaborasi DPJP atau dokter jaga dengan
tenaga keperawatan yang bertugas atau petugas lainnya )
a. Bantuan emosional
Pemberian informasi dan edukasi pada keluarga dan memberikan motivasi penguatan mental
b. Bantuan kebutuhan fisiologis
Kebutuhan kebersihan diri serta pemberian pengobatan paliatif
c. Bantuan kebutuhan sosial
d. Bantuan kebutuhan spiritual
13. SPO pengkajian rasa nyeri (assesmen nyeri)
SPO manajemen nyeri
14. Alur heandling komplin
RS. ISLAM LUMAJANG PEMBERIAN INFORMASI EDUKASI PADA PASIENDAN KELUARGA
No. Dokumen
…/…/SOP-RSIL/…./2017
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Tanggal terbit
……………….
Ditetapkan oleh,Direktur RS Islam Lumajang
dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRSNIK.01.71.0008
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL
PENGERTIANUsaha atau kegiatan yang dilakukan dalam rangka memberikan informasiterhadap masalah kesehatan pasien yang belum diketahui oleh pasien dankeluarga untuk membantu atau mendukung penatalaksanaan medis danatau tenaga kesehatan lainnya.
TUJUAN 1. Sebagai pedoman dalam melakukan edukasi kesehatan.
2. Memahami bagaimana cara dan proses melakukan edukasi kesehatan di rumah
sakit. Sehingga edukasi kesehatan (penkes) dapat berjalan lancar dan sesuai
prosedur yang ada.
3. Agar pasien & keluarga berpartisipasi dalam keputusan perawatan dan proses
perawatan. Sehingga dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat.
KEBIJAKAN1. Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit2. Undang – undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan4. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 1996 Tentang Praktek
Kedokteran5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1438/MENKES/PER/IX/2010 Tentang Standar PelayananKedokteran
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 290/MENKES/PER/III/2008Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
PROSEDUR1. Pelaksana adalah dokter spesialis/sub spesialis, dokter umum, perawat,
bidan, terapis, apoteker, ahli gizi, radiografer,analis atau kasir danadmission.
2. Petugas yang melakukan kegiatan ini harus memiliki pengetahuan tentanginformasi yang akan di sampaikan, memiliki rasa empati dan ketrampilanberkomunikasi secara efektif.
3. Pelepasan informasi diberikan kepada pasien atau keluarga yangberkompeten atau yang berhak menerima informasi sesuai ketentuan ataupermintaan dari pasien atau keluarga.
RS. ISLAM LUMAJANGPEMBERIAN INFORMASI EDUKASI PADA PASIEN
DAN KELUARGA
No. Dokumen
… /… /SOP-RSIL/…/2017
No. Revisi
0
Halaman
2/2
Tanggal terbit
…………………
Ditetapkan oleh,Direktur RS Islam Lumajang
dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRSNIK.01.71.0008
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL
PROSEDUR 4. Pemberian informasi dan edukasi dilakukan melalui tatap muka danberjalan secara interaktif, dimana kegiatan ini bisa dilakukan pada saatpasien dirawat, akan pulang atau ketika datang kembali untuk berobat
5. Kondisi lingkungan perlu diperhatikan untuk membuat pasien/keluargamerasa nyaman dan bebas, antara lain:a. Dilakukan dalam ruang yang dapat menjamin privacy (R. Konsultasi)b. Ruangan cukup bagi pasien dan pendamping pasien untuk kenyamanan
mereka.c. Penempatan meja, kursi atau barang – barang lain hendaknya tidak
menghambat komunikasi.d. Suasana tenang, tidak bising dan tidak sering ada interupsi
6. Pada pasien yang mengalami kendala dalam berkomunikasi, maka pemberianinformasi dan edukasi dapat disampaikan kepada keluarga/pendamping pasien.
7. Membina hubungan yang baik dengan pasien/keluarga agar tercipta rasa percayaterhadap peran petugas dalam membantu mereka.
8. Mendapatkan data yang cukup mengenai masalah medis pasien9. Mendapatkan data yang akurat tentang obat – obat yang digunakan pasien.10. Mendapatkan informasi mengenai latar belakang sosial budaya, pendidikan dan
tingkat ekonomi pasien/ keluarga11. Siapkan peralatan yang dibutuhkan : Materi (leflet), hasil pemeriksaan, alat tulis
bila perlu, formulir pemberian informasi edukasi12. Berikan informasi dan pendidikan kesehatan yang butuhkan dengan
menggunakan bahasa yang dimengerti13. Beri kesempatan pasien/keluarga bertanya bila ada yang kurang jelas14. Dokumentasikan di formulir informasi dan edukasi
UNIT TERKAIT 1. IGD – HCU2. Rawat Inap3. Kamar bersalin4. Kamar operasi5. Rawat Jalan6. Pendaftaran
RS. ISLAM LUMAJANGPERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
No. Dokumen
…/…/SOP-RSIL/…./2017
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Tanggal terbit
……………….
Ditetapkan oleh,Direktur RS Islam Lumajang
dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRSNIK.01.71.0008
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL
PENGERTIANPernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang (pasien) yang diberikan
secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap tindakan kedokteran
yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi yang cukup
tentang kedokteran yang dimaksud.
TUJUAN Agar dijadikan acuan bagi seluruh dokter, dokter gigi dan seluruh tenaga
kesehatan Rumah Sakit Islam Lujmajang dalam melaksanakan ketentuan tentang
persetujuan tindakan kedokteran.
KEBIJAKAN1. Undang – Undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 290/Menkes/Per/III/2008 tentan
Persetujuan tindakan kedokteran
PROSEDUR1. Pasien / keluarga yang bertanggungjawab terhadap pasien sesuai ketentuan
memperoleh informasi dan penjelasan dari dokter / dokter gigi penanggngjawab
pelayanan tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Penjelasan mengenai diagnosis, tujuan, prosedur, resiko / komplikasi,dan
pronosa dilakukannya tindakan
3. Memastikan pasien / keluarga mengerti dan memahami penjelasan yang
diberikan
4. Dokumentasikan informasi yang diberikan di formulir informasi edukasi pasien
dan keluarga dengan mengetahui pemberi informasi dan penerima informasi
5. Memberikan waktu kepada pasien / keluarga untuk memutuskan dilakukan
tindakan kedokteran paling lambat 24 jam sebelum dilakukan tindakan atau
segera apabila tindakan harus segera dilakukan.
6. Bila pasien / keluarga setuju dengan tindakan yang akan dilakukan,
dokumentasikan dalam formulir persetujuan tindakan yang telah disediakan
dengan mengetahui dokter / dokter gigi dengan tenaga keperawatan sebagai
saksi.
RS. ISLAM LUMAJANG PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
No. Dokumen
… /… /SOP-RSIL/…/2017
No. Revisi
0
Halaman
2/2
Tanggal terbit
…………………
Ditetapkan oleh,Direktur RS Islam Lumajang
dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRSNIK.01.71.0008
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL
UNIT TERKAIT 1. IGD - HCU
2. Rawat inap
3. Kamar bersalin
4. Kamar operasi
5. Rawat jalan
RS. ISLAM LUMAJANGPELAYANAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
(RUANG PELAYANAN)
No. Dokumen
…/…/SOP-RSIL/…./2017
No. Revisi
0
Halaman
1/3
Tanggal terbit
……………….
Ditetapkan oleh,Direktur RS Islam Lumajang
dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRSNIK.01.71.0008
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL
PENGERTIANPrivasi adalah hak individu untuk mengendalikan penggunaan informasi
tentang identitas pribadi baik oleh dirinya sendiri atau oleh pihak lainnya.
Pelayanan yang diberikan untuk mengontrol akses informasi dan proteksi
atas data kesehatan pribadi pasien.
TUJUANTerlaksananya perlindungan bagi privasi pasien di RS Islam Lumajang
secara optimal dengan melindungi hak pasien dan menjaga kerahasiaan
kesehatannya
KEBIJAKAN1. Semua pasien yang berada dalam rumah sakit harus mendapatkan
perlindungan privasi pasien dengan baik saat masuk rumah sakit,
selama berada di rumah sakit ataupun setelah keluar dari rumah sakit.
2. Surat Keputusan Direktur RS Islam Lumajang nomor 038/RSIL/SKEP-
DIR/I/2017 tentang Pedoman Hak dan Pelayanan Pasien di Rumah
Sakit Islam Lumajang.
PROSEDUR1. Identifikasi kebutuhan privasi pasien selama perawatan oleh petugas
pendaftaran saat pasien masuk rumah sakit dan apabila ada permintaan privasi
yang bersifat khusus di ruang perawatan, pasien / keluarga diberikan formulir
permintaan privasi pasien .
2. Tidak memasang papan nama secara terbuka
3. Perawat melakukan serah terima dinas di kantor perawat dan pada saat
keliling ruangan bersifat konfirmasi kepada pasien.
4. Perawat rawat inap menyimpan data rekam medis (status pasien) di lemari
atau laci yang aman.
5. Menyediakan tempat atau ruangan untuk konsultasi antara pasien atau
keluarga dengan dokter (di ruang konsultasi / ruangan kepala ruangan/meja
konsultasi).
6. Pada saat pemeriksaan, konsultasi dan tata laksana tindakan dibatasi tirai.
RS. ISLAM LUMAJANGPELAYANAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
(RUANG PELAYANAN)
No. Dokumen
… /… /SOP-RSIL/…/2017
No. Revisi
0
Halaman
2/3
Tanggal terbit
…………………
Ditetapkan oleh,Direktur RS Islam Lumajang
dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRSNIK.01.71.0008
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL
PROSEDUR 7. Pada saat pasien akan dikirim keluar ruangan atau unit, pasien dipakaikan
selimut.
8. Bila ada yang menanyakan tentang kondisi kesehatan pasien baik melalui
telepon/langsung selain keluarga, petugas ruangan tidak diperkenankan
memberikan informasi tanpa seijin pasien atau keluarga.
9. Untuk pasien dengan kondisi terminal atau gaduh gelisah dimana ruangannya
terisi lebih dari satu pasien maka diberitahukan kepada anggota keluarga untuk
tetap menjaga ketenangan agar tidak mengganggu pasien lainnya atau
maksimal 2 (dua) orang saja yang ada di dalam ruangan.
10. Bila ada penelitian dari pihak luar. Pihak yang berkepentingan wajib meminta ijin
secara tertulis untuk menjaga kerahasiaan data rekam medis pasien.
11. Peliputan oleh media cetak maupun elektronik harus mengajukan
permohonan kepada Direktur Rumah Sakit secara tertulis dan harus mendapat
ijin dari pasien. Pasien wajib mengisi formulir pelepasan informasi kepada media
tersebut, dengan demikian Rumah Sakit tidak bertanggungjawab terhadap
kerahasiaan data rekam medis pasien.
UNIT TERKAIT 1. Pendaftaran
2. IGD – HCU
3. Rawat Inap
4. Kamar Bersalin
5. Kamar operasi
6. Rawat jalan
RS. ISLAM LUMAJANGASESMEN NYERI
No. Dokumen
…/…/SOP-RSIL/…./2017
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Tanggal terbit
……………….
Ditetapkan oleh,Direktur RS Islam Lumajang
dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRSNIK.01.71.0008
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL
PENGERTIANTindakan melakukan penilaian pada pasien dengan nyeri yang terdiri atas
asesmen awal dan asesmen nyeri ulang
TUJUAN Untuk dilakukan pengelolaan manajemen nyeri sesuai panduan
KEBIJAKANPengkajian penilaian rasa nyeri :
1. Wong Boker Face Pain Scale dan Numeric Rating Scale untuk pasien
anak diatas 3 tahun dan pasien dewasa
2. NIPPS (neonatal infant pain scale) untuk neonatal dan bayi usia
kurang dari 1 tahun
3. FLACC (face, leg, activity, cry, consolability) untuk pasien anak 1 – 3
tahun
4. Confort Scale untuk pasien tidak sadar
PROSEDUR1. Dokter / perawat melakukan assesmen awal terhadap nyeri pada semua pasien
2. Penilaian rasa nyeri dilakukan dengan menggunakan pengkajian yang sesuai
untuk masing-masing pasien
3. Dokter / perawat melakukan tindakan sesuai dengan derajat nyeri yang diderita
pasien
4. Assesmen ulang nyeri dapat dilakukan setiap shift saat pengukuran tanda vital
pasien.
5. Untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung) assesmen ulang dilakukan
10 – 15 menit setelah pemberian nitrat atau obat intravena.
6. Pada nyeri akut / kronik dilakukan assesmen ulang 1 jam setelah pemberian obat
anti nyeri.
7. Hasil assesmen nyeri didokumentasikan dalam rekam medis di form assesmen
nyeri untuk pasien rawat inap
RS. ISLAM LUMAJANG ASESMEN NYERI
No. Dokumen
… /… /SOP-RSIL/…/2017
No. Revisi
0
Halaman
2/2
Tanggal terbit
…………………
Ditetapkan oleh,Direktur RS Islam Lumajang
dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRSNIK.01.71.0008
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL
UNIT TERKAIT1. IGD – HCU
2. Rawat Inap
3. Kamar Bersalin
4. Kamar Operasi
5. Rawat Jalan
RS. ISLAM LUMAJANGMANAJEMEN NYERI
No. Dokumen
…/…/SOP-RSIL/…./2017
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Tanggal terbit
……………….
Ditetapkan oleh,Direktur RS Islam Lumajang
dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRSNIK.01.71.0008
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL
PENGERTIANCara meringankan atau mengurangi nyeri sampai tingkat kenyamananyang dapat diterima pasien
TUJUAN Untuk menjaga pasien dalam kondisi senyaman mungkin
KEBIJAKAN Manajemen nyeri meliputi :1. Penilaian nyeri2. Penanganan nyeri3. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
PROSEDUR1. Lakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri, lokasi, karakteristik,
onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor
presipitasi
2. Amati perlakuan non verbal yang menunjukkan ketidaknyamanan, khususnya
ketidakmampuan komunikasi efektif.
3. Gunakan strategi komunikasi terapeutik yang dapat diterima tentang pengalaman
nyeri dan merasa menerima respon pasien terhadap nyeri
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
5. Berikan informasi tentang nyeri misalnya penyebab nyeri
6. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi)
7. Ajarkan tehnik non farmakologi ( kompres panas/dingin, massage kulit, relaksasi,
perubahan posisi, dan tehnik distraksi )
8. Jelaskan dan berikan penggunaaan analgesik untuk mengurangi nyeri yang
optimal
9. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
RS. ISLAM LUMAJANG MANAJEMEN NYERI
No. Dokumen
… /… /SOP-RSIL/…/2017
No. Revisi
0
Halaman
2/2
Tanggal terbit
…………………
Ditetapkan oleh,Direktur RS Islam Lumajang
dr. R. Elyunar Dwi Nugroho, MMRSNIK.01.71.0008
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL
UNIT TERKAIT1. IGD – HCU2. Rawat inap3. Kamar bersalin4. Kamar operasi5. Rawat jalan
ALUR PENANGANAN KOMPLAIN DI JAM KERJA / DILUAR JAM KERJA
PENANGGUNG JAWAB UNIT
SELESAI TIDAK SELESAI
HANDLING KOMPLAIN
SELESAI TIDAK SELESAI
MEDIS NON MEDIS
KABAG YANMED/
KABAG KEPERAWATAN
KABAG KEUANGAN/
KABAG UMUM & SDM
KOMITE MEDIK/
KOMITE KEPERAWATAN
DIREKTUR
ADVOKAD
ALUR PENANGANAN KOMPLAIN LANGSUNG/SOSMED/ANGKET
SELESAI TIDAK SELESAI
HANDLING KOMPLAIN
SELESAI TIDAK SELESAI
MEDIS NON MEDIS
KABAG YANMED/
KABAG KEPERAWATAN
KABAG KEUANGAN/
KABAG UMUM & SDM
KOMITE MEDIK/
KOMITE KEPERAWATAN
DIREKTUR
ADVOKAD
SELESAITIDAK
SELESAI
SELESAITIDAK
SELESAI
SELESAITIDAK
SELESAI