LAKPESDAM NU
KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
PNPM Support Facility (PSF)
Jl Diponegoro No. 72, Jakarta 10310, IndonesiaTelp. 62-21 314 8175 ; Fax. 62-21 835 4925
www.pnpm-support.org
SEKRETARIAT POKJA PENGENDALI
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Jl. Medan Merdeka Barat No. 3, Jakarta Pusat 10110 Telp/ Fax. 62-21 345 9077
Email: [email protected]; Website: www.pnpm-mandiri.org
Lakpesdam NU
Jl. H. Ramli No. 20 A Rt 02/03 Menteng Dalam, Jakarta 12870Telp. 62-21 829 8855; Fax. 62-21 835 4925, Email: [email protected];
Website: www.lakpesdam.or.id
ikhtiarmerakitgerakanwarga
LAKPESDAM NU
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Peduli
berawal dari premis bahwa semua warga negara memiliki hak yang
sama untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Upaya
mewujudkannya dicapai dengan memberdayakan masyarakat agar sebuah
perubahan dan perbaikan hadir dari, oleh, dan untuk masyarakat.
PNPM Peduli adalah program pemerintah Indonesia yang mendapatkan dana
hibah oleh Fasilitas Pendukung PNPM multi donor yang didanai oleh AusAID,
DANIDA, DFID, Uni Eropa, Belanda dan USAID, dan dikelola oleh Bank Dunia,
untuk mengembangkan program pemberdayaan kelompok marjinal. Dalam
pelaksanaanya, PNPM Peduli menggandeng tiga Organisasi Pelaksana, yaitu
Kemitraan, Association for Community Empowerment (ACE), dan Lakpesdam
NU. Para pelaksana bekerja dalam tiga fokus area, yakni pengembangan
ekonomi, keadilan sosial, dan akses terhadap pelayanan dasar bagi kelompok
marjinal di 185 desa, 85 kota/kabupaten, di 24 provinsi.
lakpesdam nu di pnpm peduli
Pengorganisasian di cabang-cabang Lakpesdam NU menjadi motor untuk
menggerakan program PNPM Peduli. Ibarat merakit, gerakan warga tumbuh
melalui proses panjang dengan pendekatan yang menyeluruh. Dengan kaum
miskin kota maupun pedesaan sebagai dampingannya, Lakpesdam
menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi melalui kelompok, sebagai
salah satu bentuk pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin, dengan
pelatihan dan pendampingan di bidang pertanian, kewirausahaan, dan
keterampilan. Terbukti, warga bisa berkreasi dengan memanfaatkan sumber
daya alam lokal.
Keterlibatan Lakpesdam NU dalam program ini tak lepas dari sebuah ikhtiar
untuk meningkatkan kapasitas masyarakat juga menguatkan organisasi
cabang. Bekerjasama dengan 28 cabang di lingkungan ormas NU, yang
terdiri dari 19 cabang Lakpesdam NU, 8 LPP NU (Lembaga Pengembangan
Pertanian) dan 1 LP NU (Lembaga Perekonomian). Lokasi program tersebar di
30 kota/kabupaten di 11 propinsi.
Lakpesdam NU telah mendampingi 1.986 penrima manfaat yang terdiri dari:
1.300 perempuan dan 686 pria dari beragam latar belakang, melalui
pendekatan yang berbeda, dan dengan hasil yang beragam.
Remaja Putus SekolahBuruh Garam
Janda Miskin
Pengrajin Tenun tradisional
Petani Miskin
Masyarakat adat
Korban Bencana
Penggarap Hutan
Pedagang Kaki Lima
Buruh Tani Korban Konflik
Perempuan pesisir
Buruh Bata Merah
“Para penerima manfaat antusias menyambut PNPM Peduli. Ini sekaligus menjadi tantangan ke depan agar kelompok marjinal tetap dilibatkan dalam proses pemberdayaan.”– Ahmad Fachrudin, Direktur PP Lakpesdam NU –
21
pnpm peduli target dampingan
Lahirnya kesadaran untuk berkelompok
Akses atas informasi dan pengetahuan terbuka
Semangat berwirausaha dan berinovasi memanfaatkan potensi lokal
Kemampuan berbicara di depan publik dan menyatakan pendapat
Program dan wilayah dampingan mulai bekerjasama dengan pemerintah dan swasta
Akses terhadap pelayanan public sperti kesehatan melalui jamkesmas terbuka
Learning centre menjadi pusat belajar kelompok dampingan & pemangku kepentingan
Akses terhadap permodalan belum ditanggulangi apalagi untuk
kelompok keterampilan yang sudah mulai berbisnis
Pemasaran produk belum maksimal oleh karena itu perlu diperkuat
Program Lembaga Keuangan Mikro belum bisa diandalkan karena tidak ada modal awal
Perubahan pola pikir masyarakat dampingan dari objek menjadi
subyek pembangunan yang membutuhkan waktu yang lama
perubahan di lapangan
kendala dan tantangan
“Dulu di rumah terus dan gak bisa apa-apa, sekarang saya
betah di organisasi, belajar jadi ketua kelompok, bicara di
depan umum, gak percaya kalau saya bisa dan berani.”
- Yeti, Cimahi -
43
Kemiskinan bersembunyi di balik Kota Cimahi yang dimekarkan dari
Kabupaten Bandung pada tahun 2001. Di banyak tempat, perempuan dan pria
tidak memiliki pekerjaan tetap untuk melanggengkan hidup. Upaya untuk
berwirausaha pun lebih kerap kandas karena tidak memiliki akses terhadap
perbankan. Tak heran, banyak yang bergantung pada rentenir kendati bunga
yang dibebankan begitu mencekik.
Berpijak pada itu, Lakpesdam NU Cimahi mengorganisir 70 warga Cimahi
yang dibagi dalam dua kelompok keterampilan kriya, dua kelompok
keterampilan sablon, dan satu kelompok penggerak Lembaga Keuangan Mikro
(LKM). Para perempuan usia 15-50 tahun bergabung di kelas kriya untuk
mengolah kain perca menjadi sarung bantal hingga seprai. Setidaknya
sepuluh perusahaan garmen di Cimahi menyuplai kebutuhan kain perca bagi
kelompok berkat pendekatan organisasi. Bantuan tiga mesin jahit dari PNPM
Peduli juga menyokong kegiatan. Peserta bahkan sudah menerima dua kali
pemesanan keterampilan perca yang membuat mereka makin percaya diri.
Keterampilan sablon dipilih oleh mayoritas pria. Dengan bantuan berupa
komputer, printer, screen sablon, dan cat, peserta juga sudah menerima
pembuatan sablon untuk baju maupun kartu identitas. Kelompok kriya dan
sablon didampingi agar kian solid dan terampil agar suatu saat bisa mandiri
dalam membentuk kelompok baru. Dengan demikian jika mereka ingin
mengembangkan usaha, mereka bisa mengakses dari LKM. Namun, LKM baru
berjalan dua bulan dan mengandalkan iuran pengurus.
perca dan sablonpenggerak warga
“Selama ini saya tidak mengerti kalau membuat bakso ikan
pakai cara tertentu, karena sudah pelatihan sekarang bisa
juga membuat bakso yang enak.”
- Dairah, Indramayu -
65
Pesisir Indramayu adalah salah satu lokus kemiskinan tempat para nelayan
juga kerap harus kecewa karena cuaca ekstrim yang mengacaukan
penangkapan ikan. Dalam situasi seperti itu, keluarga nelayan otomatis tidak
memiliki penghasilan karena pria tidak melaut, sedangkan perempuan tidak
bekerja. Dengan potensi hasil perikanan, Lakpesdam NU Indramayu
mendampingi 50 perempuan pesisir dari Desa Pabaen Udik dan Desa
Karangsong Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu untuk membuat
bakso ikan.
Para perempuan dilatih mengolah bakso ikan yang sesuai dengan selera
pasar baik dari berat dan ukurannya. Mereka bekerja di pusat belajar
(learning center) dengan dampingan Lakpesdam dan diberi bantuan alat
penggiling daging ikan dari PNPM Peduli. Pemasaran produk juga tidak lagi
menjadi kendala berkat kerjasama dengan perusahaan swasta di Bogor,
Iwakku Corporation, yang siap menyerap 10.000 butir bakso ikan dari peserta
pelatihan ini setiap hari.
Bekerja bersama-sama menggugah kesadaran perempuan pesisir Indramayu
untuk membentuk kelompok usaha bersama (KUB) “Pengrajin Bakso Ikan
Perempuan Pesisir Indramayu.” Adanya KUB menjadi wadah belajar
berorganisasi dan pengelolaan usaha bagi para perempuan. Yang lebih
penting, dengan KUB mereka lebih dipercaya untuk mengakses modal. KUB
bersama Lakpesdam misalnya telah menjajaki kerjasama dengan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu terkait bantuan modal.
bakso ikan danpemberdayaan perempuanindramayu
“Kelompok membuat saya kenal banyak orang dan
menambah jaringan pasar untuk kue saya. Kami lebih kuat
karena bersama-sama.”
- Ratna, Ambon -
87
Terusir dari Pulau Saparua akibat konflik yang mengoyak Maluku pada tahun
2002, ratusan pengungsi akhirnya menetap di Desa Liang, Kecamatan
Salahutu, Maluku Tengah sejak 2006. Kendati mendapat hibah tanah dan
bahan bangunan dari Raja Liang, masyarakat menghadapi tantangan untuk
bertahan hidup di desa kering dengan tanah berbatu itu. Buruknya akses
menuju lokasi membuat bantuan dan perhatian tidak pernah singgah di Liang.
Tradisi gotong-royong bagi warga memudahkan Lakpesdam NU Maluku
Tengah untuk menjangkau 545 warga Liang. Melalui PNPM Peduli tercatat
penerima manfaat langsung sebanyak 120 orang yang terbagi dalam kelompok
ibu pembuat roti dan kue, petani organik, dan peternak ayam kampung. Para
ibu berkreasi mengemas kue tradisional dari sagu juga beras yang dapat
disuplai ke pasar dan toko oleh-oleh. Ratna sudah menuai hasil manis ini. Dari
semula menjual seratus bungkus kue kering per hari, sekarang dia sudah
menerima pesanan 200 bungkus kue kering dari penjual di pasar. Dengan
harga kue Rp 5.000 per bungkus, Ratna yang menjanda bisa menambah
penghasilan untuk membiayai tujuh orang anaknya.
Tanah kering Liang pun diubah menjadi lahan untuk menanam melon, tomat,
kacang, dengan bantuan bibit dari PNPM Peduli. Hasilnya sebagian
dikonsumsi dan sebagian lagi dijual. Dari kelompok peternak ayam, warga
bekerjasama membangun kandang ayam yang bersih agar ayam tak rentan
terserang penyakit. Solidaritas antarwarga yang selama ini sudah terbangun
karena persamaan nasib di pengungsian, kini makin kuat dan kokoh agar bisa
bersama-sama sukses di rumah baru mereka.
gotong royongdi tanah pengungsian
“Setelah penerangan terpasang di kampung, anak-anak
yang biasanya belajar sendiri dengan lampu minyak tanah,
sekarang bersama-sama sambil bermain. Kami bersyukur,
ternyata masih ada yang peduli. “ - Syarif, Pandeglang -
109
Kegelapan telah lama menjadi bagian kehidupan 230 keluarga di Desa
Tanjung Jaya, Kampung Sinar Gunung, Kecamatan Panimbang Kabupaten
Pandegelang. Kendati lokasinya hanya berjarak 35 kilometer dari PLTU
Banten 2, yang juga menyuplai listrik untuk Jakarta, namun desa ini tak pernah
menikmati listrik sekalipun. Upaya menerangkan Sinar Gunung pernah
dilakukan namun ternyata hanya angan-angan.
LP NU Pandeglang melalui PNPM Peduli hadir di saat yang tepat. Bantuan 60
unit Lampu Tenaga surya membuat rumah penduduk, jalanan, juga mushola
akhirnya terang setelah kegelapan berkepanjangan. Dengan menyalanya
lampu-lampu, anak-anak bisa belajar di malam hari. LP NU juga mengorganisir
masyarakat untuk secara bergantian dalam kelompok merawat lampu. Saat ini
lampu menjadi milik lembaga, namun suatu saat bisa dimiliki kelompok melalui
iuran anggota.
Adanya LTS di Sinar Gunung setidaknya menjadi langkah awal untuk
menyentuh Sinar Gunung yang warganya mayoritas bertani dan berkebun. Ini
seharusnya menjadi peringatan bagi pemerintah bahwa masih banyak
warganya yang selama ini tidak tersentuh dan hanya menjadi penonton dalam
pembangunan yang berpusat di kota-kota.
terang datangdi pandeglang
“Saya sudah bisa menghitung untung dan ruginya beternak
bebek berkat ilmu dari Dinas Peternakan dan Lakpesdam.
Tapi, saya belum puas dan masih ingin menunggu bebek
bertelur.” - Turahman, Tanggamus -
1211
Tanggamus, Lampung, seharusnya menjadi tanah harapan bagi para
transmigran dan petani penggarap yang hidup kekurangan. Sayangnya,
keterbatasan akses terhadap informasi dan pengetahuan membuat warga
kesulitan berinovasi untuk mencari sumber penghidupan selain menjadi buruh
harian maupun buruh tani. Lakpesdam NU Tanggamus melalui PNPM Peduli
mencoba menyediakan akses bagi 54 keluarga di Kecamatan Sumber Rejo,
Tanggamus dengan mendampingi dan membagi pengetahuan bagi
kepentingan bersama.
Melewati proses diskusi dengan warga dan Dinas Peternakan Tanggamus,
diputuskanlah untuk beternak bebek yang nilai jual daging dan telurnya tinggi.
Ini pengalaman pertama bagi warga yang selama ini tidak pernah beternak. Di
sinilah peran pendampingan bekerja. Warga dibagi menjadi tiga kelompok dan
dilatih serba-serbi peternakan bebek, pembuatan kandang, pemilihan bebek
yang sehat dan produktif, serta cara bernegosiasi dengan pemerintah dan
pedagang. Warga saling mendukung dan mulai memahami tanggung jawab
berkelompok.
Pendampingan dan pengetahuan memompa kepercayaan diri warga sehingga
tidak mudah ditipu. Kelompok berhasil mengembalikan 48 dari 120 bebek yang
dikirimkan oleh pedagang karena bebek sudah tua dan sakit. Dengan 72 bebek
yang ada, mereka berbagi tugas mengurus peternakan dan membangun
kandang. Warga juga menyumbang bahan, tenaga, juga makanan selama
proses pembuatan kandang. Saat ini warga masih menanti bebek-bebek
bertelur, namun mereka setidaknya telah berhasil membebaskan diri dari
keterbatasan dan menunjukkan bahwa mereka berani dan mampu hidup lebih
baik.
belajar berani daribebek peduli
Dili
Ende
Bim
a
Tawau
Tegal
Bogor
Batam
Jambi
Dum
ai
Bitung
Bajaw
a
Negara
Malang
Langsa
Gianyar
Tabanan
Kuching
Cilacap
Cipanas
Sukabum
i
Mukom
uko
Mojokerto
Surakarta
Pam
anukan
Balikpapan
Port N
umbai
Johor Bahru
Lhokseumaw
e
Bandar M
elaka
Tebing Tinggi
Padangsidem
puan
Pem
antangsiantarK
ota Tanjung Balai
Am
lapura
Klungkung (S
emarapura)
Palu
Am
bon
Gorontalo
Jambi
Medan
Kupang
Padang
Manado
Mataram
Bandung
Kendari
Denpasar
SurabayaSem
arang
Bengkulu
Jayapura
Palembang
Samarinda
Pontianak
Pekanbaru
Banda Aceh
Bandjarmasin
PalangkarayaPangkalpinang
Makassar
Ternate
Bandar LampungSerang
Manokw
ari
Mam
uju
Tanjungpinang
Yogyakarta
JAKA
RTA
MA
LA
YS
IA
TIMO
R-LESTE
BRUN
EI
Celeb
esSea
Java SeaBan
da
Sea
Arafura Sea
PAC
IFIC
OC
EAN
PAP
UA
Aru
Is.
Kai
Is.
Tanimbar
Is.
Halm
ahera
Biak
Yapen
Morotai
Misool
Waigeo
Peleng
Obi
Muna
Ceram
Buru
SU
LAWE
SI
Sula Is.
Timor
Flores
Alor
Wetar
Moa
Babar
Sum
ba
Sum
bawa
Lombok
JAWA
Natuna
Besar
Belitung
Madura
SU
MATE
RA
Bangka
Lingga
Nias
Siberut
Enggano
Sim
eulue
TalaudIs.
Bali
KA
LIMA
NTA
N
Mentawai Is.
1413
LAKPESDAM BantulLAKPESDAM NU AmbonLAKPESDAM NU CilacapLAKPESDAM NU CimahiLAKPESDAM NU Gunung KidulLAKPESDAM NU IndramayuLAKPESDAM NU Jawa TimurLAKPESDAM NU JeparaLAKPESDAM NU KlatenLAKPESDAM NU Kota MataramLAKPESDAM NU LamonganLAKPESDAM NU Lampung SelatanLAKPESDAM NU MakasarLAKPESDAM NU PalembangLAKPESDAM NU PontianakLAKPESDAM NU Sulawesi SelatanLAKPESDAM NU SumenepLAKPESDAM NU SurabayaLAKPESDAM NU TenggamusLP NU PandeglangLPPNU GresikLPPNU KudusLPPNU MagelangLPPNU MalangLPPNU MojokertoLPPNU PatiLPPNU SlemanLPPNU Tuban
DI YogyakartaMalukuJawa TengahJawa BaratDI YogyakartaJawa BaratJawa TimurJawa TengahJawa TengahNusa Tenggara BaratJawa TimurLampungSulawesi SelatanSumatera SelatanKalimantan BaratSulawesi SelatanJawa TimurJawa TimurLampungJawa BaratJawa TimurJawa TengahJawa TengahJawa TimurJawa TimurJawa TengahDI YogyakartaJawa Timur
peta lokasi kegiatan pnpm peduli
28 cabang Lakpesdam NU yang berpartisipasidalam program PNPM Peduli
Top Related