i
HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN PENGALAMAN PPL 2 TERHADAP MINAT UNTUK MENJADI
GURU AKUNTANSI
Studi Kasus: Pada mahasiswa-mahasiswi Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2005
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh :
BANGKIT HARRY SAPUTRA NIM : 051334021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
1. Bapakku Thoyib Hadiwijaya, S.E. dan Ibuku Ch. Yuniarti yang
senantiasa memberikan kasih sayang dan dukungan doa sehingga aku bisa
menjadi orang yang berguna.
2. Adikku Agustina Kartika Dewi yang telah membuatku bersemangat
untuk segera menyelesaikan kuliah.
3. Semua anak Pendidikan Akuntansi 2005 terima kasih untuk
dukungan doa yang diberikan, sehingga aku bisa menyelesaikan kuliahku.
4. Si Hitam Manisku terima kasih karena selalu menemaniku setiap aku
melangkah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Hidup itu semua serba terbatas, tetapi janganlah keterbatasan itu mengalahkan kita untuk berkembang tetapi berkembanglah dari
keterbatasan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Juli 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : BANGKIT HARRY SAPUTRA
Nomor Mahasiswa : 051334021
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN PENGALAMAN PPL 2 TERHADAP MINAT UNTUK MENJADI
GURU AKUNTANSI Studi Kasus: Pada mahasiswa-mahasiswi Program Studi Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2005 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 24 Agustus 2009
Yang menyatakan
(BANGKIT HARRY SAPUTRA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN
PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN PENGALAMAN PPL 2
TERHADAP MINAT MENJADI GURU AKUNTANSI”.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah
mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
5. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
6. Ibu Indah Nugraheni, S,Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;
8. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
9. Bapak Thoyib Hadiwijaya, S.E. dan Ibu Ch. Yuniarti yang selalu
memberikan kasih sayang dan dukungan doa;
10. Adikku Agustina Kartika Dewi yang selalu memberikan canda tawa dan
dukungan doa;
11. Avallokhita Hernindya Pramoedyawardani yang selalu memberikan
perhatian dan dukungan doa selama menyusun skripsi;
12. Si Hitam manisku AB 4462 CZ yang selalu menemaniku setiap aku
melangkah.
13. Benedictus Singgih Prasetyo, S.Pd dan Eko Guswanto, S.pd yang telah
membantu penulis dalam kelancaran penulisan skripsi;
14. Niken dan Filipus terimakasih untuk pinjaman printernya tanpa kalian
penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi;
15. Tri, Riri, Niken, Tithe, Asih, Candra, Vivi, Kurnia, Era, Singgih, Bangkit,
Iwax, Tosu, Yanto, Maz Eka, Febran, Maz Adi, Arnon, Kris, Filip, Itox,
Yansen, Lilik, Dwi Cowk, Feri, Wulan, Rini, Yuni, Eka Cewk, Lisa, Rosa,
Galuh, Rita, Boim, Chopy, Nophe’, Whilda, dan semua teman angkatan 2005
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk
kebersamaan selama kurang lebih empat tahun di kampus tercinta,
Universitas Sanata Dharma. Hadiah terindah yang penulis terima saat
berkenalan, berteman, bersahabat, berbagi, dan memperoleh kenangan indah
bersama kalian;
16. Anak-anak warung soto realino Itok, Itik, Si-W, Yadi, Gery, Ony, Galih
“Kopet”, BonHead, Jeblux, Galih, Angel, Pujo, Rio, Utoy, Chodot, dab
Anton, Tejo, Pak Jhon, Iwan dan bu Yayuk terimakasih untuk kebersamaan
selama ini;
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Penulis
Bangkit Harry Saputra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN PENGALAMAN PPL 2 TERHADAP MINAT UNTUK MENJADI GURU
AKUNTANSI Studi Kasus : Pada mahasiswa-mahasiswi Program Studi Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2005
Bangkit Harry Saputra Universitas Sanata Dharma
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada hubungan prestasi belajar dengan minat untuk menjadi guru akuntansi; (2) ada hubungan motivasi belajar dengan minat untuk menjadi guru akuntansi; (3) ada hubungan pengalaman PPL 2 dengan minat untuk menjadi guru akuntansi.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa-mahasiswi Prodi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2005. Populasi penelitian adalah seluruh mahsiswa-mahasiswi prodi pendidikan akuntansi angkatan 2005. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik diskriptif dan korelasi Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan signifikan antara prestasi belajar dengan minat untuk menjadi guru akuntansi ( rx1y = 0,159 dan thitung = 0,056 < ttabel = 2,013); (2) tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat untuk menjadi guru akuntansi (rx2y = 0,327 dan thitung=1,382 < ttabel = 2,013 ); (3) tidak ada hubungan antara pengalaman PPL 2 dengan minat untuk menjadi guru akuntansi (rx3y = 0,365 dan thitung = 1,805 < ttabel = 2,013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
RELATIONS OF LEARNING ACHIEVEMENT, LEARNING MOTIVATION AND EXPERIENCE OF MICRO TEACHING 2 TO WARDS THE INTEREST OF BEING ACCOUNTING TEACHERS
A Case Study: Students of Accounting of 2005 Academic Period
Bangkit Harry Saputra Sanata Dharma University
2009
This research intends to know: (1) the relation of learning achievement and the interest of being an accounting teacher; (2) the relation of learning motivation and the interest of being an accounting teacher; (3) the relation of experience of micro teaching 2 and the interest of being an accounting teacher. This research is a case study at students of accounting faculty of education 2005 academic period. The research population are all students of accounting of 2005 academic period. Questioners are methods to collect the data. The descriptive statistic and Product Moment correlation are used to analize the data. The results of the research show that: (1) there isn’t any significant relation between learning achievement and the interest of being an accounting teacher (rx1y = 0,519 and taccount = 0,056 < ttable = 2,013); (2) there isn’t any significant relation between learning motivation and the interest of being an accounting teacher (rx1y = 0,327 and taccount = 1,382 < ttable = 2,013); (3) there isn’t any significant relation between experience of micro teaching 2 and the interest of being an accounting teacher (rx1y = 0,365 and taccount 1,805 < ttable = 2,013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................vi
KATA PENGANTAR ..........................................................................................vii
ABSTRAK ............................................................................................................x
ABSTRACT..........................................................................................................xi
DAFTAR ISI.........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Batasan Masalah ..............................................................................7
C. Rumusan Masalah ............................................................................7
D. Tujuan Penelitian .............................................................................8
E. Manfaat Penelitian ...........................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................9
A. Kajian Teoritik ................................................................................9
1. Prestasi Belajar ..........................................................................9
2. Motivasi Belajar ........................................................................11
3. PPL2 ( Program Pengalaman Lapangan ) .................................13
4. Pengertian Minat .......................................................................19
B. Kerangka Teoretik............................................................................25
1. Hubungan Prestasi Belajar terhadap minat menjadi
Guru Akuntansi .........................................................................25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2. Hubungan Motivasi Belajar terhadap minat
menjadi Guru Akuntansi ............................................................25
3. Hubungan Pengalaman PPL2 terhadap minat
menjadi Guru Akuntansi ............................................................26
C. Hipotesis...........................................................................................26
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................27
A. Jenis Penelitian.................................................................................27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................27
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel............................27
1. Populasi Penelitian.......................................................................27
2. Sampel Penelitian.........................................................................27
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................28
1. Variabel Prestasi Belajar ..............................................................29
2. Variabel Motivasi Belajar ............................................................29
3. Variabel Pengalaman PPL2..........................................................30
4. Variabel Minat menjadi guru .......................................................30
F. Teknik Pengumpulan Data...............................................................31
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ......................................................33
1. Pengujian Validitas ......................................................................34
2. Pengujian Reliabilitas ..................................................................37
H. Teknik Analisis Data........................................................................38
1.Pengujian Prasyarat Analisis.........................................................38
a. Pengujian Normalitas ..............................................................38
b. Uji Linieritas ...........................................................................38
2. Pengujian Hipotesis......................................................................39
a. Perumusan Hipotesis...............................................................39
b. Pengujian Hipotesis.................................................................39
BAB IV GAMBARAN UMUM .........................................................................45
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma.................................................45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD...........................................49
C. Prodi Pendidikan Akuntansi.............................................................51
D. Program dan fasilitas pendukung untuk
Kesejahteraan mahasiswa.................................................................52
BAB V DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN....................61
A. Deskripsi Data..................................................................................61
1. Deskripsi Responden Penelitian ..................................................61
B. Analisis Data ....................................................................................64
1. Pengujian Prasyarat Analisis .......................................................64
a. Pengujian Normalitas ..............................................................64
b. Pengujian Linieritas ...............................................................65
C. Pengujian Hipotesis Penelitian.........................................................67
c. Hipotesis 1...............................................................................69
d. Hipotesis 2...............................................................................71
e. Hipotesis 3...............................................................................74
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................76
1. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat
menjadi guru Akuntansi .............................................................76
2. Hubungan antara motivasi belajar dengan minat
menjadi guru Akuntansi .............................................................77
3. Hubungan antara Pengalaman PPL2 dengan minat
menjadi guru Akuntansi .............................................................78
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN...........................80
A. Kesimpulan ......................................................................................80
B. Keterbatasan.....................................................................................81
C. Saran.................................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................84
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Skoring Variabel Prestasi Belajar ....................................................29
Tabel 3.2. Skoring Variabel Motivasi Belajar...................................................30
Tabel 3.3. Skoring Variabel Pengalaman PPL 2...............................................30
Tabel 3.4. Skoring Variabel Minat Menjadi Guru ............................................31
Tabel 3.5. Kisi-Kisi Kuesioner..........................................................................32
Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar...............................34
Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Instrumen pengalaman PPL 2 ...........................35
Tabel 3.8. HasilUji Validitas Instrumen Minat Menjadi Guru Akuntansi ........35
Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabiltias ........................................................................37
Tabel 3.10. Tingkat Keterhandalan Variabel Penelitian .....................................37
Tabel 5.1. Deskripsi Variabel Prestasi Belajar..................................................61
Tabel 5.2. Deskripsi Variabel Motivasi Belajar................................................62
Tabel 5.3. Deskripsi Variabel Pengalaman PPL 2 ............................................63
Tabel 5.4. Deskripsi Variabel Minat Menjadi Guru..........................................64
Tabel 5.5. Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas .........................................65
Tabel 5.6. Tabel Linieritas Variabel Prestasi Belajar........................................66
Tabel 5.7. Tabel Linieritas Variabel Motivasi Belajar......................................67
Tabel 5.8. Tabel Linieritas Variabel Pengalaman PPL 2 ..................................67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian..........................................................................85
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian........................................................................87
Lampiran 3. Data Induk Validitas dan Reliabilitas ..............................................93
Lampiran 4. Normalitas dan Linieritas.................................................................96
Lampiran 5. Analisis Data ....................................................................................99
Lampiran 6. Kategori Kecenderungan Variabel...................................................102
Lampiran 7. Daftar Tabel Distribusi t, r Product Moment, dan Distibusi f ..........108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin lama seiring dengan kemajuan suatu negara, masyarakat
akan terus-menerus berkembang dan pendidikan dibutuhkan oleh masyarakat
untuk membantu perkembangan itu. Perkembangan berarti meneruskan dan
meningkatkan serta memperbaharui apa yang dimiliki, namun hal ini tidaklah
mudah bagi masyarakat. Pendidikan menjadi instrumen atau alat masyarakat
untuk meneruskan dan meningkatkan serta memperbaharui potensi yang
dimilikinya. Jadi, dunia pendidikan memiliki suatu tantangan yang berat.
Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan agar dapat berperan pada masa
yang akan datang. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Pendidikan
Nasional Nomer 2 tahun 1989, bahwa pendidikan merupakan usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
latihan agar dapat berperan dalam masa yang akan datang. Dari pengertian
pendidikan tesebut dapat diketahui bahwa kegiatan pendidikan merupakan
suatu kegiatan yang disengaja dan mempunyai tujuan yang jelas, yaitu
menyiapkan peserta didik untuk dapat berperan pada masa yang akan datang
yaitu dapat menentukan sendiri masa depannya dan dapat berperan dalam
proses pembangunan selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan
menduduki peranan penting sehingga perlu mendapatkan prioritas tinggi.
Perkembangan dan meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia tidak terlepas
dari jasa yang diberikan oleh guru. Semua orang pasti mengakui jasa seorang
guru bagi dirinya walau hanya di dalam hati, tetapi mereka hanya mengakui
dengan tanpa upaya memberikan suatu penghargan.
Pengakuan (penghargaan) masyarakat terhadap profesi guru semakin
menurun hal ini dapat dilihat dari gaji dan tunjangan hidup yang rendah,
profesionalitas yang semakin luntur sampai penghargaan dan status sosial
guru yang merosot di mata masyarakat. Dewasa ini martabat guru semakin
terpinggirkan bahkan dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Masyarakat
berpandangan bahwa tugas guru idealnya, disamping dapat mentrasnfer
pengetahuan, guru juga juga mendidik nilai-nilai universal. Dengan demikian
seorang guru hendaknya memiliki moral, iman dan ahklak yang baik yang
dapat ditanamkan pada diri siswa. Namun berita dimedia massa surat kabar
(Kompas Jumat, 24 Juni 2005) seorang guru tega bertindak asusila terhadap
muridnya sendiri, hal menunjukan perilaku guru jauh dari ideal. Perilaku-
perilaku negatif menjadikan masyarakat berpandangan negatif terhadap
profesi guru.
Profesi guru yang dahulu merupakan profesi yang paling bergengsi
dan menjadi dambaan bagi generasi muda pada zaman leluhur kita, kini
menjadi kurang diminati dan dihargai dibandingkan dengan profesi lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
karena minat mahasiswa menjadi guru berkurang. Marianti (2005:172)
menyatakan bahwa profesi guru tidak diminati oleh generasi muda, menjadi
guru adalah pilihan terakhir jika seorang calon mahasiswa tidak diterima di
jurusan lainnya. Salah satu alasan mahasiswa tidak berminat menekuni profesi
guru adalah profesi guru dipandang tidak menjanjikan masa depan yang baik.
Hal ini dipengaruhi dengan anggapan di sebagian masyarakat bahwa profesi
sebagai guru tidak cukup menjanjikan dari sisi ekonomi, sehingga minat
untuk menjadi guru mungkin hanya ada di kepala sebagian kecil anak-anak
Indonesia.
Kondisi semacam itu berlainan dengan keadaan sekarang dengan
ditetapkannya UU Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 oleh pemerintah
dimana penghargaan guru mulai diperhatikan tingkat kesejahteraannya, minat
dan gengsi menjadi guru pun mulai berubah. Dalam UU Guru dan Dosen
tersebut dijelaskan bahwa pengakuan dan kedudukan guru dan dosen
mempunyai misi yaitu : a) mengangkat martabat seorang guru dan dosen; b)
menjamin hak dan kewajiban guru dan dosen; c) meningkatkan kompetensi
guru dan dosen; d) meningkatkan mutu pendidikan; e) mengurangi
kesenjangan ketersedian guru dan dosen antar daerah dari segi mutu, jumlah,
kualitas akademik dan kompetensi; f) meningkatkan pelayanan yang bermutu.
Keberadaan Undang-Undang Guru dan Dosen membuat posisi guru
sebagai sebuah profesi semakin terlindungi serta kesejahteraan guru semakin
terjamin dan meningkat. Guru yang memenuhi kualifikasi akademik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mengantongi sertifikat sebagai pendidik dijanjikan mendapatkan tunjangan
sebesar satu kali gaji pokok. Undang-Undang Guru dan Dosen tersebut
memberikan manfaat positif bagi guru. Guru yang lulus ujian sertifikasi akan
memperoleh tunjangan profesi sebesar 100% dari gaji pokok. Dengan
demikian, secara tidak langsung kesejahteraan guru negeri juga akan semakin
meningkat. Peningkatan drastis kesejahteraan guru menjadikan perubahan
persepsi masyarakat tentang profesi guru dan mengubah minat mahasiswa
terpanggil untuk menjadi seorang guru.
Ada banyak faktor yang menyebabkan tinggi/rendahnya minat
mahasiswa menjadi seorang guru. Penelitian ini akan memfokuskan pada
faktor prestasi belajar, motivasi belajar dan pengalaman PPL.
Prestasi belajar merupakan suatu ukuran kemampuan seseorang
terhadap bidang tertentu. Prestasi belajar yang diperoleh juga merupakan
salah satu bukti yang menunjukkan keberhasilan seseorang. Dalam perguruan
tinggi, tinggi rendahnya indeks prestasi yang dicapai oleh mahasiswa
merupakan suatu ukuran kemampuan dan akan mempunyai konsekuensi
terhadap studinya, misalnya untuk menentukan cepat atau lambatnya
mahasiswa menyelesaikan studinya dan kemampuan mengembangkan
potensinya.
Motivasi belajar dipilih untuk diteliti, karena dalam kegiatan belajar,
motivasi sangat penting. Tanpa adanya motivasi, proses belajar mengajar
tidak akan mencapai hasil yang optimal. Motivasi merupakan pendorong bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
setiap mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi tidak lepas dari
adanya rangsangan-rangsangan, seperti dalam bentuk hadiah, hukuman yang
diberikan oleh dosen. Motivasi juga menyangkut kebiasaan yang dimiliki oleh
mahasiswa, misalnya kebiasaan menyelesaikan tugas sampai tuntas dan tepat
waktu dapat memperkuat motivasi. Demikian juga sebaliknya kebiasaan
menyelesaikan tugas asal selesai, santai dan ceroboh dapat mengganggu
motivasi. Motivasi bertalian erat dengan tujuan dan cita-cita. Makin besar
tujuan bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motivasinya, sehingga
motivasi itu sangat berguna bagi perbuatan seseorang.
Di samping prestasi belajar dan motivasi belajar, pengalaman PPL
diduga juga berpengaruh dalam minat seorang mahasiswa untuk menjadi
seorang guru. Pembentukan kemampuan keguruan dilakukan secara bertahap
yaitu mulai dari pembentukan berbagai unsur kemampuan, penghayatan sikap
dan nilai–nilai melalui berbagai mata kuliah dan kemudian secara bertahap
lagi dalam latihan Program Pelatihan Lapangan (PPL). Latihan dalam
Program Pengalaman Lapangan dilakukan secara bertahap pula seperti terlihat
dalam tahap-tahap latihan : (1) Latihan Keterampilan terbatas melalui latihan
dalam Pengajaran Mikro (PPL 1) yang berlangsung dalam situasi buatan
(simulasi); (2) pengenalan lapangan melalui observasi dan penghayatan
langsung berbagai aspek kehidupan di sekolah; (3) latihan keterampilan secara
terintegrasi dalam situasi yang sebenarnya untuk berlatih mengerjakan tugas-
tugas mengajar dan non mengajar. Hal-hal yang diperoleh selama melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
PPL juga mempengaruhi tinggi/rendahnya seorang mahasiswa untuk menjadi
guru, jika pengalaman yang diperoleh mahasiswa menarik atau berkesan maka
minat menjadi guru akan tinggi begitu juga sebaliknya jika pengalaman
selama melakukan PPL mahasiswa itu merasa kurang berkesan maka minat
untuk menjadi seorang guru akan rendah.
Dari fenomena di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui minat
mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma untuk
menjadi guru. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Hubungan
Prestasi Belajar, Motivasi Belajar dan Pengalaman PPL 2 terhadap
Minat untuk Menjadi Guru Akuntansi “, studi kasus pada mahasiswa prodi
Pedidikan Akuntansi angkatan 2005 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi minat mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2005
menjadi guru akuntansi. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka
penelitian ini dibatasi pada tiga faktor saja yaitu prestasi belajar, motivasi
belajar dan pengalaman PPL 2. Ketiga faktor tersebut diduga mempunyai
pengaruh yang dominan terhadap minat menjadi guru akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan prestasi belajar dengan minat untuk menjadi
guru akuntansi pada mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan
2005?
2. Apakah ada hubungan motivasi belajar dengan minat untuk menjadi
guru akuntansi pada mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan
2005?
3. Apakah ada hubungan pengalaman PPL 2 dengan minat untuk menjadi
guru akuntansi pada mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan
2005?
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan dari penelitian
yang dilakukan yaitu :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara prestasi belajar
dengan minat menjadi guru akuntansi.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar
dengan minat menjadi guru akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengalaman PPL 2
dengan minat menjadi guru akuntansi.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini kiranya dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk para
mahsiswa agar memiliki prestasi belajar dan motivasi belajar yang
tinggi untuk menjadi guru akuntansi yang profesional.
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan
wawasan dalam bidang pendidikan dan menjadi pegangan serta
pengambangan karier, mengingat penulis selama ini menempuh studi
di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menambah referensi
kepustakaan, khususnya referensi tentang pendidikan yang dapat
digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam dunia
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Prestasi Belajar
Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam seseorang yang
dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman
dan latihan (Oemar Hamalik, 1975:4). Seseorang dikatakan telah
belajar, jika di dalam dirinya telah terjadi perubahan tertentu, misalnya
semula tidak dapat membaca menjadi dapat membaca. Tetapi tidak
semua perubahan dapat disebut sebagai hasil belajar misalnya bayi
yang belum bisa duduk menjadi bisa duduk, perubahan ini terjadi
karena kematangan.
Di lembaga pendidikan, belajar merupakan suatu rangkaian
kegiatan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di
lembaga pendidikan umumnya bertujuan :
a. Mengetahui suatu kepandaian, kecakapan atau konsep yang
sebelumnya belum diketahui.
b. Dapat mengajarkan sesuatu kepada manusia yang sebelumnya
tidak dapat berbuat, baik tingkah laku maupun ketrampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan ke dalam suatu
pengertian baru, baik ketrampilan, pengetahuan maupun tingkah
laku.
d. Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah
diperolehnya.
Prestasi belajar
Prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan salah satu
bukti yang menunjukkan keberhasilan belajar siswa di sekolah.
Mengenai prestasi belajar, W.S Winkel (1984:3) mengatakan bahwa
prestasi belajar merupakan bukti usaha yang dicapai.
Winkel (1984:43) menyatakan bahwa ada dua hal yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu :
a. Faktor pada pihak siswa : (1) faktor psikis meliputi intelektual dan non intelektual, (2) faktor atau kondisi fisik.
b. Faktor di luar diri siswa : (1) faktor pengatur proses sekolah, meliputi kurikulum, displin, guru dan fasilitas yang dimiliki sekolah, (2) faktor sosial di sekolah meliputi, sistem sekolah, status sosial, interaksi guru dan siswa, (3) faktor situasional meliputi politik dan ekonomi, waktu, tempat, musim dan iklim.
Pendapat Winkel tersebut di atas sangatlah lengkap karena
memasukan faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa, dimana
faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Semakin bagus prestasi belajar siswa maka ketrampilan yang diperoleh
di bangku sekolah akan sangat membantu siswa dalam
mengembangkan ketrampilan yang dia miliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan melihat nilai
raport. Raport adalah sebuah buku yang membuat laporan hasil belajar
siswa selama siswa tersebut mengikuti proses belajar di sekolah.
Raport berguna bagi orang tua siswa dan siswa seniri untuk
mengetahui kemampuan siswa. Dengan nilai yang tinggi pada mata
pelajaran tertentu menunjukkan bahwa siswa tersebut mempunyai
bakat, sehingga perlu dikembangkan ilmu yang diperoleh tersebut
misalnya dengan berwiraswasta atau melanjutkan ke perguruan tinggi.
Tinggi rendahnya indeks prestasi yang dicapai oleh mahasiswa
akan mempunyai konsekuensi terhadap penyelesaian studinya,
misalnya untuk menentukan cepat atau lambatnya mahasiswa
menyelesaikan studinya, kemampuan mengembangkan potensinya dan
sebagainya
2. Motivasi Belajar
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisme yang
menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku
atau perbuatan. Sedangkan motivasi adlah suatu proses untuk
menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan
dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat
sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Usman, 1995: 28-29).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Mc. Donald dalam Sardiman AM (1986: 73), motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan.
Sedangkan menurut W.S. Winkel (1996: 150), motivasi adalah
keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi
tujuan tertentu.
Muhibbin Syah (1995: 137) membedakan motivasi menjadi
dua macam, yaitu :
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari
dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan
tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah
perasan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi
tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang
bersangkutan.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang
dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan
kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib sekolah,
suri teladan orang tua, guru, merupakan contoh-contoh konkret
motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersofat
internal maupun yang bersifat eksternal, akan menyebabkan kurang
bersemangatnya siswa dalam melakukan proses pembelajaran materi-
materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Hasil belajar akan
menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
diberikan akan makin berhasi pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan
senantiasa menentukan intesitas usaha belajar bagi para siswa.
3. PPL 2 ( Program Pengalaman Lapangan )
a. Arti PPL
PPL merupakan muara dari seluruh program pendidikan
pra-jabatan guru. Oleh karena itu, pelaksanaan PPL dilakukan
sesudah mahasiswa memperoleh bekal yang memadai dalam
berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru,
seperti penguasaan landasan kependidikan, penguasaan mata
pelajaran dan pengelolaan proses pembelajaran.
Kecakapan keguruan mempunyai banyak aspek yang
berkaitan, yang harus dilatihkan secara bertahap dan terintegrasi.
Keseluruhan kecakapan keguruan di atas perlu dilandasi dengan
nilai serta sikap keguruan yang positif.
PPL dirancang untuk melatih para calon guru agar memiliki
kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
meliputi latihan pembelajaran dan latihan melaksanakan tugas-
tugas kependidikan selain pembelajaran.
b. Tujuan PPL
PPL bertujuan agar praktikan memiliki kompetensi berikut :
1) Mengenal lingkungan sosial sekolah secara cermat dan
menyeluruh, meliputi aspek fisik, tata administratif, serta tata
kurikuler dan kegiatan kependidikan.
2) Menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh
dan terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan Guru
Pamong dan Dosen Pembimbing PPL.
3) Mengambil manfaat dari pengalaman ber-PPL agar semakin
memiliki kecakapan keguruan secara profesional.
c. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1) Tempat
PPL dilaksanakan di sekolah menegah (SMU, SMK, dan
SLTP), baik sekolah negeri maupun swasta.
2) Waktu
PPL dilaksanakan dengan sistem blok dan sebaran, dalam
keadaan tertentu dapat dilaksanakan dengan sistem campuran.
d. Prasyarat
Mahasiswa yang diperkenankan melaksanakan PPL adalah
mahasiswa yang memenuhi prasyarat berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1) Telah mengikuti mata kuliah keahlian dan ketrampilan di
tingkat fakultas berikut ini dengan nilai minimal C :
a). Pengantar Pendidikan
b). Psikologi Belajar dan Pembelajaran
c). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling
d). Psikologi Remaja
e). Manajemen Sekolah
2) Sudah mengikuti mata kuliah PBM berikut ini dengan nilai
minimal C
a. Perencanaan pengajaran
b. Metodologi Pengajaran
c. Evaluasi Pengajaran
d. Pengajaran Mikro
e. Telah mengikuti beberapa mata kuliah mata pelajaran yang
ditentukan oleh program studi yang bersangkutan.
e. Kegiatan
1) Membuat rencana kegiatan
2) Dalam pembuatannya praktikan mendiskusikan dengan Guru
Pamong dan dosen pembimbing.
3) Mengenal sekolah tempat melaksanakan PPL (Observasi
Sekolah)
Dalam penahapan latihan PPL, pengenalan lapangan
(sekolah tempat praktikan melaksanakan PPL) merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tahap awal. Kegiatan pengenalan lapangan ini sebaiknya sudah
dilakukan pada semester-semester sebelum kegiatan PPL
secara terjadwal dimulai, yaitu waktu mahasiswa mengikuit
mata-mata kuliah yang berkaitan langsung dengan kehidupan
sekolah, seperti Perencanaan Pengajaran, Metodologi
Pengajaran, Pengelolaan Kelas, serta Dasar-Dasar Bimbingan
dan Konseling.
Aspek-aspek kehidupan sekolah yang perlu dikenali
melalui wawancara dan instrumen observasi, antara lain
sebagai berikut :
a). Keadaan fisik sekolah, lingkungan dan tata tertibnya.
b). Sarana, prasarana, dan fasilitas, termasuk sumber belajar.
c). Perangkat administrasi kelas dan sekolah.
d). Jenis-jenis program kurikuler dan ekstrakulikuler yang
tersedia di sekolah.
e). Struktur organisasi dan personalia/kepegawaian sekolah.
f). Kehidupan sosial (hubungan antara siswa, guru serta
personalia lain) dalam waktu belajar dan waktu istirahat.
g). Membuat peta kerawanan kelas dengan mengikuti
petunjuk-petinjuk dari petugas yang berwenang di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
f. Mengenal proses pembelajaran dan aktivitas siswa
Untuk menemukan model pembelajaran, praktikan wajib
mengobservasi proses pembelajaran yang dilakukan guru pamong
minimal 3 kali, sedapat mungkin pada kelas yang berbeda.
Untuk menambah pengalaman pembelajaran, praktikan
wajib mengobservasi pembelajaran oleh sesama praktikan minimal
3 kali, sedapat mungkin pada praktikan yang berbeda.
g. Melaksanakan pembelajaran
1) Praktikan wajib melaksanakan pembelajaran minimal 8
kali. Untuk itu, praktikan wajib menyusun silabus dan/atau
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-RPP.
2) Silabus dan/atau RPP wajib dikonsultasikan kepada Guru
Pamong dan Dosen Pembimbing PPL.
3) Penilaian pembelajaran praktikan dilakukan oleh Guru
Pamong dan Dosen pembimbing PPL.
h. Membuat alat peraga untuk kepentingan pengajaran.
i. Mengerjakan tugas administrasi/ketatausahaan
Dengan bimbingan wali kelas dan kepala sekolah atau
petugas lain yang mewakilinya, praktikan berlatih/berpartisipasi
dalam penyelenggaraan administrasi kepegawaian, administrasi
kesiswaan, dan administrasi sekolah.
Berlatih/berpartisipasi dalam pemeliharaan dan
pendayagunaan sarana pengajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1) Kegiatan ini dilakukan antara lain dalam hal pengelolaan
perpustakaan dan laboratorium.
2) Berlatih/berpartisipasi dalam pembinaan kegiatan
kokurikuler dan ekstrakulikuler
3) Kegiatan ini dilakukan antara lain dalam hal pengelolaan
OSIS dan kepramukaan
j. Menyelenggarakan kegiatan lain.
Praktikan dianjurkan melakukan kegiatan-kegiatan lain, seperti
hal-hal berikut :
1) Membimbing pengisian majalah dinding.
2) Mengikuti upacara-upacara sekolah.
3) Mengikuti pertemuan atau rapat-rapat sekolah.
4) Melaksanakan tugas piket.
Menghadiri pertemuan dengan Dosen Pembimbing dan membina
hubungan dengan sekolah
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka persiapan dan pembekalan
PPL di kampus, dan berbagai pengalaman dalam kelompok di
sekolah tempat praktik minimal melaksanakan 4 kali dalam satu
periode.
Selama melaksanakan PPL, praktikan berusaha membina
hubungan dengan personil sekolah.
k. Membuat Laporan
Praktikan wajib membuat laporan (individual):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Buku pribadi yang terdiri dari Buku harian.
Laporan akhir dibuat 3 eksemplar, untuk unsur-unsur berikut:
1) Praktikan ybs.
2) Pihak sekolah terkait
3) Dosen pembimbing PPL
4) Menempuh ujian lisan pertanggungjawaban PPL pada
Dosen pembimbing
5) Dalam rangka menentukan nilai final, praktikan wajib
mengikuti ujian lisan pertanggungjawaban laporan PPL.
4. Minat
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan
pilihan seseorang. Selain itu, minat juga merupakan salah satu faktor
yang penting untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang
yang mengerjakan suatu pekerjaan yang disertai dengan minat, pada
umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik, daripada mereka
yang yang tidak berminat, sehingga pekerjaan yang disertai minat itu
akan membuahkan hasil (Winkel, 1994:30)
Minat adalah kecenderungan yang menetap pada subyek untuk
merasa tertarik pada hal-hal tertentu dan merasa senang berkecimpung
dalam bidang tersebut. Dengan kata lain, dapat berarti bahwa tanpa
adanya minat yang menetap pada subyek, dalam mengerjakan sesuatu,
subyek akan merasa bosan dan hasil yang dicapai tidak memuaskan,
sehingga minat dikatakan sebagai penentu pilihan (Winkel, 1994:30).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Selanjutnya, Whitherington (Buchori,1999:135)
mengemukakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa,
objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut
paut dengan dirinya. Minat adalah suatu pemusatan perhatian yang
tidak sengaja terlahir dengan penuh kemauan. Minat termasuk dalam
aspek afektif, yaitu suatu aspek yang di dalamnya mengandung unsur
perasaan.
Antara minat dan perasaan terdapat hubungan timbal balik,
sehingga tidak mengherankan jika mahasiswa yang berperasaan tidak
senang juga akan kurang berminat, sedangkan mahasiswa yang
berperasaan senang akan berminat. Munculnya minat tidak terbentuk
secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses
pendidikan, proses sosialisasi dan proses interaksi di kampus, di
masyarakat, dan di keluarga.
Menurut Winkel (1984:45), faktor-faktor non intelektual
seperti motivasi untuk belajar yang mulai berkurang disebabkan karena
tidak ada minat untuk menjadi guru sehingga timbul keraguan terhadap
profesi guru. Pendapat lain mengatakan bahwa minat merupakan suatu
keadaan kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan objek
itu.
Menurut Bimo Walgito (1977:38), minat merupakan suatu
keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu subyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan secara aktif
dengan subyek tersebut.
Suryobroto (1988:109), mendefinisikan minat sebagai
kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik terhadap suatu
subyek atau menyenangi suatu subyek. Tidak adanya minat seorang
mahasiswa untuk menjadi guru biasanya disebabkan karena tidak
termotivasi untuk menjadi guru. Hal ini disebabkan karena tidak sesuai
dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak sesuai
dengan keinginannya.
Menurut Giartama (1990:6), minat digolongkan menjadi dua,
yaitu sebagai berikut :
a. Secara intrinsik
Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam
individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat
timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat,
jenis kelamin dan intelegensi.
b. Secara ekstrinsik
Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat
pengaruh dari luar individu. Minat ekstrinsik timbul antara lain
karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.
Menurut Andi Mappiare (1980:64), minat dipengaruhi oleh
latar belakang lingkungan, tingkat ekonomi, status sosial, dan
pengalaman. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
hampir seluruh unsur lingkungan yang ada di sekitar anak akan
menjadi faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi
guru.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat
adalah dorongan psikis yang ditunjukkan oleh adanya kesadaran yang
mendorong perhatian pada suatu objek disertai dengan keinginan untuk
terlibat dengan objek tersebut dalam usahanya untuk memenuhi
harapan-harapan yang telah ada dalam dirinya, maka di dalam minat
terdapat adanya unsur-unsur kesadaran, perhatian, keinginan dan juga
harapan untuk terlibat langsung pada suatu objek tertentu yang
diminati. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah
faktor intrinsik (bersumber dari diri) dan faktor ekstrinsik (bersumber
dari lingkungan sosial).
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Prestasi Belajar dengan Minat Menjadi Guru Akuntansi
Prestasi belajar merupakan salah satu bukti yang menunjukkan
keberhasilan mahasiswa di Perguruan Tinggi. Seseorang jika memperoleh
prestasi belajar yang baik minat menjadi seorang guru yang profesional
juga akan tinggi. Intensitas prestasi belajar seseorang mahasiswa akan
sangat menentukan minat seorang mahasiswa untuk menjadi seorang guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Hubungan Motivasi Belajar dengan Minat Menjadi Guru
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha untuk dan
pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya
motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil
yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya motivasi, maka minat
seseorang mahasiswa untuk menjadi guru juga tinggi. Intensitas motivasi
seseorang mahasiswa akan sangat menentukan minat menjadi guru.
3. Hubungan Pengalaman PPL 2 dengan Minat Menjadi Guru
PPL dirancang untuk melatih para calon guru agar memiliki
kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi
latihan pembelajaran dan latihan melaksanakan tugas-tugas kependidikan
selain pembelajaran. Keberhasilan seorang mahasiswa dalam melakukan
PPL 2 dapat mendorong minat mahasiswa untuk menjadi guru.
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah ditetapkan, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Ha1: Ada hubungan prestasi belajar dengan minat menjadi guru
Akuntansi.
Ha2: Ada hubungan motivasi belajar dengan minat menjadi guru
Akuntansi.
Ha3: Ada hubungan pengalaman PPL 2 dengan minat menjadi guru
Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah studi kasus pada
mahasiswa PAK angkatan 2005. Studi kasus adalah penelitian yang
dilaksanakan pada objek tertentu sehingga kesimpulan yang diambil
berdasarkan penelitian tersebut hanya berlaku pada objek yang diteliti.
Penelitian ini dilaksanakan pada semua mahasiswa dan mahasiswi PAK
angkatan 2005, sehingga hasil penelitiannya hanya berlaku pada mahasiswa
angkatan 2005 yang diteliti dan tidak berlaku pada angkatan lain.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat : Prodi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma
Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002
2. Waktu : Februari-Maret 2009
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas
yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa PAK angkatan 2005 yang berjumlah 90 mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Dalam menentukan besar kecilnya sampel, sebenarnya tidak ada ketepatan
yang mutlak. Sebagai pertimbangan Suharsimi Arikunto menyatakan
sebagai berikut: Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil
seluruhnya sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Selanjutnya
jika subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%.
Karena jumlah subjek untuk mahasiswa PAK angkatan 2005 hanya 90
mahasiswa, maka diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi .
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
(X1), motivasi belajar (X2), pengalaman PPL 2 (X3).
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat dari variabel
bebas (Suharsimi Arikunto,1991:93). Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah minat untuk menjadi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Pengukuran Variabel
a. Variabel Prestasi Belajar
Prestasi belajar mahasiswa adalah hasil yang diperoleh oleh
mahasiswa selama mengikuti perkuliahan yang dapat dilihat dari
indek prestasi (IP). Indeks prestasi terdiri dari indeks prestasi
semester (IPS), yang dihitung pada tiap semester dan indeks
prestasi komulatif (IPK) yang dihitung kumulatif dari semester
pertama sampai dengan semester terakhir. Dalam penelitian ini,
yang menjadi alat ukur untuk melihat prestasi belajar mahasiswa
adalah menggunakan indek prestasi kumulatif. Pemberian skor
dalam variabel ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Prestasi Belajar Mahasiswa
No Prestasi Skor 1. 2. 3. 4.
IPK 0,00 s/d 0,99 IPK 1,00 s/d 1,99 IPK 2,00 s/d 2,99 IPK 3,00 s/d 4,00
1 2 3 4
b. Variabel Motivasi Belajar
Indikator Motivasi Belajar terdiri dari kemauan untuk mengikuti
pelajaran, keinginan berprestasi, dan kerelaan menyediakan waktu.
Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner
dan diukur dengan skala Likert. Pemberian skor adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 3.2
Skor Variabel Motivasi Belajar
Pilihan Kuesioner Jawaban Positif Negatif
Selalu (SL) 4 1 Sering (SR) 3 2 Kadang-Kadang (KD) 2 3 Tidak Pernah (TP) 1 4
c. Variabel Pengalaman PPL 2
Indikator pengalaman PPL 2 yang terdiri dari kemampuan
mengajar, mengelola kelas dan mengerjakan tugas administrasi.
Indikator-indikator tersebut dituangkan dalam bentuk kuesioner
dan diukur dengan skala Likert. Pemberian skor adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Skor Variabel Pengalaman PPL2
Pilihan Kuesioner Jawaban Positif Negatif
Selalu (SL) 4 1 Sering (SR) 3 2 Kadang-Kadang (KD) 2 3 Tidak Pernah (TP) 1 4
d. Minat menjadi guru
Minat merupakan kecenderungan yang agak menetap pada
seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan
merasa senang berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan bidang itu. Untuk mengukur minat siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menjadi guru, cara yang digunakan adalah menggolongkan minat
siswa untuk untuk menjadi guru menjadi dua, yaitu secara intrinsik
dan secara ekstrinsik.
Tabel 3.4
Skor Variabel Minat Menjadi Guru
Pernyataan Jawaban Positif Negatif
Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4
E. Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Teknik Angket atau Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi
Arikunto,1991:124). Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai variabel bebas, yaitu prestasi belajar, motivasi belajar, dan
pengalaman PPL 2 serta variabel terikat minat menjadi guru
akuntansi.
Butir-butir pertanyaan disajikan dalam dua bentuk, yaitu
pertanyaan negatif dan pertanyaan positif. Pertanyaan negatif adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pertanyaan yang tidak mendukung gagasan, sedangkan pertanyaan
positif adalah pertanyaan yang mendukung gagasan
Kisi-kisi kuesioner untuk variabel Motivasi Belajar,
Pengalaman, dan minat menjadi guru disajikan dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Kuesioner
No Variabel Indikator Positif Negatif 1. Motivasi Belajar a. Kemauan untuk
mengikuti pelajaran b. Keinginan untuk
berprestasi c. Kerelaan
menyediakan waktu
1,2,3, 5,6 8,9
4 7 10
2. Pengalaman PPL2 a. Proses Pembelajaran• Kemampuan
merumuskan tujuan pembelajaran
• Kemampuan melakukan proses pembelajaran
• Kemampuan menutup proses pembelajaran
b. Penampilan personal dan sosial
1,2,3 5,6 9 7,8
10 4
3. Minat menjadi guru a. Intrinsik : • Keinginan menjadi
guru • Bakat yang dimiliki
mahasiswa • Motivasi yang
diperoleh mahasiswa • Profesi yang mulia • Perbedaan jenis
kelamin
b. Ekstrinsik : • Keinginan memilih
prodi FKIP
1,2 3,4, 7 5,6 19 8
20 15 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
• Dukungan masyarakat • Dukungan keluarga • Kedudukan guru yang
mulia di masyarakat • Gaji guru yang tinggi
9 10 12,13,17 11,16
18
b. Teknik Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (1991:131), metode
dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau
veriabel yang berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan
sebagainya. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan
data minat menjadi guru dan sebagai ukurannya berpedoman pada
nilai legger mahasiswa angkatan 2005. Nilai tersebut dapat digunakan
sebagai alat ukur untuk mengetahui minat menjadi guru.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Yang dimaksud dengan validitas adalah taraf sampai di mana suatu
kuesioner mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo,
1995:242). Dalam penelitian ini yang diuji adalah butir-butir
pertanyaan dari variabel prestasi belajar (X1), variabel motivasi belajar
(X2), dan variabel pengalaman PPL 2 (X3).
Besaran koefisien validitas tersebut dapat dihitung dengan teknik
korelasi Product Moment dari Pearson, yang rumusnya sebagai berikut
(Sudjana,1996:369):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑
∑∑∑−−
−=
iiii
iixy
YYnXXn
YXYXNr
Keterangan:
∑ X = skor masing-masing item kuesioner ∑Y = total skor item kuesioner ∑ xy = jumlah kali x dan y n = jumlah sampel rxy = Koefisien korelasi masing-masing item. Koefisien korelasi yang diperoleh dari perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang
diukur. Untuk menentukkan kesahihan setiap item ditentukan
derajat kebebasan (df) = N-2 dengan taraf signifikansi 5%. Jika
r hitung > r tabel, maka kuesioner dikatakan valid dan jika
r hitung < r tabel, maka kuesioner dikatakan tidak valid. Jika ada item
kuesioner yang tidak valid maka, item kuesioner tersebut harus
dibuang atau tidak dipakai.
Pelaksanaan uji coba ini dilakukan di mahasiswa angkatan
2004 sebanyak 30 orang, di mana dk = n-2. Dari hasil uji coba
tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 28 (30-2), dengan
harga product moment tabel (r tabel) sebesar 0,2407 dengan taraf
signifikansi 5%. Adapun rangkuman hasil penelitian uji coba
validitas sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas
Instrumen Motivasi Belajar
No. rhitung rtabel Hasil Analisis 1. 0,796 0,2407 valid 2. 0,728 0,2407 valid 3. 0,621 0,2407 valid 4. 0,675 0,2407 valid 5. 0,305 0,2407 valid 6. 0,582 0,2407 valid 7. 0,425 0,2407 valid 8. 0,683 0,2407 valid 9. 0,709 0,2407 valid 10. 0,652 0,2407 valid
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas
Instrumen Pengalaman PPL 2 No. rhitung rtabel Hasil Analisis 1. 0,537 0,2407 Valid 2. 0,601 0,2407 Valid 3. 0,382 0,2407 Valid 4. 0,460 0,2407 Valid 5. 0,480 0,2407 Valid 6. 0,455 0,2407 Valid 7. 0,409 0,2407 Valid 8. 0,288 0,2407 Valid 9. 0,400 0,2407 Valid 10. 0,478 0,2407 Valid
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas
Instrumen Minat Menjadi Guru Akuntansi No. rhitung rtabel Hasil Analisis 1. 0,570 0,2407 Valid 2. 0,532 0,2407 Valid 3. 0,793 0,2407 Valid 4. 0,625 0,2407 Valid 5. 0,568 0,2407 Valid 6. 0,316 0,2407 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
7. 0,480 0,2407 Valid 8. 0,552 0,2407 Valid 9. 0,760 0,2407 Valid 10. 0,709 0,2407 Valid 11. 0,443 0,2407 Valid 12. 0,722 0,2407 Valid 13. 0,433 0,2407 Valid 14. 0,744 0,2407 Valid 15. 0,368 0,2407 Valid 16. 0,650 0,2407 Valid 17. 0,457 0,2407 Valid 18. 0,589 0,2407 Valid 19. 0,452 0,2407 Valid 20. 0,675 0,2407 Valid
b. Uji Reliabilitas
Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah taraf sampai
dimana suatu kuesioner mampu menunjukkan konsistensi hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan
ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu kuesioner dinyatakan dalam
suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas.
Untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus
koefisien Alpha sebagai berikut (Suharsimi Arikunto,1989:164-
165):
r11 = ( ) ⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡−
∑2
2
11 t
b
kk
σ
σ
Keterangan:
r11 : reliabilitas instrumen
k : jumlah soal
∑σ b 2 : jumlah varians butir
σ2t : varians total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Untuk menentukan reliabel tidaknya kuesioner, ditetapkan derajat
kebebasan (df) = N-2 dan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung > r tabel,
kuesioner dikatakan reliabel dan jika r hitung < r tabel, maka kuesioner
dikatakan tidak reliabel.
Hasil analisis uji reliabilitas dihitung dengan program komputer
seri SPSS. Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil reliabilitas seperti
pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas
No. r hitung r tabel Status 1. 0,946 0,2407 Reliabel
Sebagai pedoman untuk menentukan keterhandalan variabel
penelitian, digunakan interpretasi nilai r sebagai berikut (Suharsimi
Arikunto,1989:167):
Tabel 3.10
Tingkat Keterhandalan Variabel Penelitian
No. Koefisien Alpha Tingkat Keterandalan
1. 0,800-1,00 Sangat Tinggi
2. 0,600-0,799 Tinggi
3. 0,400-0,599 Cukup
4. 0,200-0,399 Rendah
5. < 0,200 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dari tabel 3.9 tersebut diatas dapat dilihat bahwa jawaban
pertanyaan yang berhubungan dengan prestasi belajar, motivasi belajar,
pengalaman PPL2 dan minat menjadi guru dinyatakan reliabel, yang
berarti jawaban pertanyaan tersebut diatas konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Korelasi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila
data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji
hipotesis dapat dilakukan (Sudjana,1996:291).
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan rumus One-Sample
Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu:
( ) ( )[ ]11 XSXFMaxD no −=
Keterangan : D = Deviasi maksimum ( )1XFo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan ( )1XSo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Jika nilai Fhitung > dari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5 %, maka
distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya, jika nilai
Fhitung < dari nilai Ftabel, maka distribusi data dikatakan normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan
variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus
persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus
yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut
(Sudjana,1996:332):
eSTCSF 2
2
=
Keterangan :
2)(2
−=
kTCJKTCS
2)(2
−=
kEJKeS
Dimana:
F = Harga bilangan F untuk garis regresi S2TC = Varian tuna cocok S2e = Varian kekeliruan JK(TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) = Jumlah kuadrat kekeliruan
Kriteria yang digunakan yaitu jika nilai F hitung < nilai F tabel
maka hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat bersifat
linier. Sebaliknya jika nilai F hitung > nilai F tabel maka hubungan
antar variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Hipotesis Pertama
Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara prestasi belajar (X 1) dengan
minat untuk menjadi guru akuntansi (Y). Adapun rumusnya adalah
sebagai berikut (Sudjana,1996:368):
(Sudjana,1996:368):
( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑
∑∑∑−−
−=
iiii
iixy
YYnXXn
YXYXNr
Keterangan:
∑X = jumlah nilai X ∑Y = jumlah nilai Y n = jumlah sampel rxy = Koefisien korelasi antara variable x dan y Bila r = 0, maka diantara kedua variabel tidak ada
hubungan sama sekali. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara
kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif.
Bila r = -1 atau mendekati -1, maka kedua variabel memiliki
hubungan yang sempurna dan negatif.
Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka
dihitung t hitung dan t tabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):
212
rnrt−
−=
Keterangan:
r = koefisien korelasi sederhana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
n = jumlah sampel
Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika
t hitung < t tabel berarti tidak ada hubungan positif antara variabel
prestasi belajar (X1) dengan minat menjadi guru akuntansi (Y). Jika
t hitung > t tabel berarti ada hubungan yang positif signifikan antara
variabel prestasi belajar (X1) dengan minat menjadi guru
akuntansi(Y).
b. Hipotesis kedua
Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar (X2) dengan
minat menjadi guru akuntansi (Y). Adapun rumusnya adalah sebagai
berikut (Sudjana,1996:368):
( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑
∑∑∑−−
−=
iiii
iixy
YYnXXn
YXYXNr
Keterangan:
∑X = jumlah nilai X ∑Y = jumlah nilai Y n = jumlah sampel rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
Bila r = 0, maka diantara kedua variabel tidak ada hubungan
sama sekali. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara kedua variabel
mempunyai hubungan yang sempurna dan positif. Bila r = -1 atau
mendekati -1, maka kedua variabel memiliki hubungan yang sempurna
dan negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka dihitung
t hitung dan t tabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):
212
rnrt−
−=
Keterangan:
r = koefisien korelasi sederhana
n = jumlah sampel
Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika
t hitung < t tabel berarti tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar
(X2) dengan minat menjadi guru akuntansi (Y). Jika t hitung > t tabel
berarti ada hubungan yang positif signifikan antara variabel motivasi
belajar (X2) dengan minat menjadi guru akuntansi (Y).
c. Hipotesis ketiga
Teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara pengalaman PPL 2 (X3)
dengan minat menjadi guru akuntansi akuntansi (Y). Adapun
rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana,1996:368):
( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑
∑∑∑−−
−=
iiii
iixy
YYnXXn
YXYXNr
Keterangan:
∑X = jumlah nilai X ∑Y = jumlah nilai Y n = jumlah sampel rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Bila r = 0, maka diantara kedua variabel tidak ada
hubungan sama sekali. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara
kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif.
Bila r = -1 atau mendekati -1, maka kedua variabel memiliki
hubungan yang sempurna dan negatif.
Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka
dihitung t hitung dan t tabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):
212
rnrt−
−=
Keterangan:
r = koefisien korelasi sederhana n = jumlah sampel Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika
t hitung < t tabel berarti tidak ada hubungan positif antara variabel
pengalaman PPL 2 (X3) dengan minat menjadi guru akuntansi (Y).
Jika t hitung > t tabel berarti ada hubungan yang positif signifikan
antara variabel pengalaman PPL 2 (X3) dengan minat menjadi guru
akuntansi (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma
1. PTPG Sanata Dharma (1955–1958)
Rencana untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru
(PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik,
terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.).
Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik
(Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan
B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J.
Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.
Berkat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya
Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat
Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan
lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan
oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.
Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu
Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat
Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG
Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang
waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya
dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau
“pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah
air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).
2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965)
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini
Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG
menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958
berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma
dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta.
Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan”
dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei
1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas
Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.
3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993)
Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas
Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata
Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah
menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237/B–
Swt/U/1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Dalam masa IKIP tersebut, banyak hal berkembang di Sanata Dharma.
Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik yang menyangkut
pembangunan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan penelitian maupun
pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma dilengkapi dengan lembaga-
lembaga pendukung, yaitu Pusat Penelitian Sanata Dharma, Pusat Pengabdian
pada Masyarakat, dan Pusat Komputer. Di samping itu, IKIP Sanata Dharma
didukung pula oleh dua biro administrasi, yaitu Biro Administrasi Umum
(BAU) dan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK).
Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan
Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola
Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini
ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD
(Pendidikan Guru Sekolah Dasar).
4. Universitas Sanata Dharma (1993-sekarang)
Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK
Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi
Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan
perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan
guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong
untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap
mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas
baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 fakultas dengan 25
Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program
Kursus Bersertifikat.
Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma.
Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab,
perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi,
manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung), peningkatan mutu
akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.
5. Nama-nama Rektor Sanata Dharma
a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 – 1967)
b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 – 1976)
c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 – 1984)
d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 – 1988)
e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993)
f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 – 2001)
g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)
h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 – sekarang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD
1. Visi
Serikat Yesus Provinsi Indonesia bersama dengan rekan imam dan
awam Katolik terpanggil untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan
meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan
nilai kemanusiaan, dengan mendirikan Universitas Sanata Dharma.
a. Universitas terdorong untuk terus mencari, menemukan dan
mengungkapkan kebenaran yang sejati secara obyektif dengan
kebebasannya. Hal itu didasari pada pengakuan akan kebaikan hakiki dunia
sebagai ciptaan Allah yang harus dipelajari, diselidiki dan direnungkan
maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi kesejahteraan umat manusia
dan kemuliaan Allah yang lebih besar.
b. Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa depan
bangsa Indonesia. Universitas merasa terpanggil untuk memberikan
sumbangan positif kepada usaha bersama pengembangan pkiran, hati, dan
kehendak kaum muda, dengan maksud membangkitkan potensi mereka
untuk secara aktif dan kreatif ikut membangun masyarakat pluralistik yang
adil, demokratis, dan sejahtera.
c. Usaha pengembangan itu didasari pada nilai kebangsaan dan kebudayaan
nasional seperti terungkap dalam Pancasila dan UUD 1945; pada visi
Kristiani mengenai martabat manusia ciptaan Allah, tanggung jawab
sosialnya serta tujuannya yang luhur; dan pada spiritualitas Ignatian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
terwujud dalam aah pendidikan Serikat Yesus seperti menjadi manusia bagi
sesama (man and woman for and with others), perhatian pribadi (cura
personalis), semangat keunggulan (magis), dan dialogis.
2. Misi
a. Mengembangkan universitas yang dapat memadukan nilai intelektualitas
dan humanitas.
b. Mengembangkan universitas yang menjadi hati nurani kritis masyarakat.
c. Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali secara kritis
kebenaran manusiawi dan mengembangkan martabat manusia.
d. Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk dapat
menemukan kebenaran sejati berdasarkan pada etika keilmuan.
e. Menyelenggarakan pendidikan humanis dengan semangat dialogis yang
mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, spiritual secara terpadu.
f. Membantu mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa dan dapat
berguna bagi masyarat.
g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sekaligus membantu mahasiswa
mengembangkan kepekaan sosial terhadap masyarakat.
h. Mempersiapkan tenaga kependidikan yang profesional, baik dalam bidang
keilmuan maupan pendidikan demi peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Tujuan Pendidikan USD
Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri
bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik
yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan
sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan
akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.
C. Prodi Pendidikan Akuntansi (PAK)
1. Sejarah Singkat
Program Studi (PS) Pendidikan Akuntansi merupakan salah satu program
studi di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (JPIPS-FKIP-USD). PS ini
merupakan kelanjutan dari Jurusan ekonomi yang dibuka tanggal 17 Desember
1955 ketika Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) didirikan atas desakan
Menteri Pendidikan Muhammad Yamin untuk menanggapi perlunya pendidikan
calon guru SLTP dan SMA. Pendirian Sanata Dharma dilandasi oleh semangat
untuk membantu masyarakat yang pada waktu itu sangat membutuhkan tenaga
guru sekolah menengah yang baik di berbagai bidang.
Pada waktu berdirinya (1958), PS Pendidikan Ekonomi menggunakan
nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya berdasarkan
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Januari 1985 Jurusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Ekonomi Koperasi dan
Program Studi Pendidikan Akuntansi, dengan status “disamakan”. Status ini
ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei 1986 berdasarkan Keputusan menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 0363/0/1986.
Sejak IKIP Sanata Dharma berubah menjadi Universitas Sanata Dharma
berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 266/Dikti/Kep/1993, Program Studi
Pendidikan Akuntansi di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada tahun 2007, Program Studi
Pendidikan Akuntansi terakreditas dengan peringkat nilai Akreditas A yang
ditetapkan oleh BAN-PT untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143/DIKTI/Kep/1999 tentang penataan
Prodi, tahun 1999 nama Program Studi Pendidikan Akuntansi diganti dengan PS
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Pada
tahun 2002 Kopertis wilayah V Yogyakarta memberikan nilai A terhadap
kelayakan penyelenggaraan Prodi Pendidikan Akuntansi.
2. Visi, Misi, dan Sasaran
Berdasarkan Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma dan FKIP, diturunkan
visi dan misi PS Pendidikan Akuntansi sebagai berikut.
a) Visi
Membangkitkan dan mengembangkan potensi generasi muda agar mampu
berpartisipasi aktif dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistic yang
adil dan demokratik sesuai dengan bidang keahliannya, yang dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta visi kristiani
mengenai martabat manusia.
b) Misi
1) Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan non-kependidikan
di bidang ekonomi-akuntansi yang profesional, dewasa secara spiritual,
moral, intelektual, sosial, dan emosional, serta yang mampu menyesuaikan
diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
2) Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis.
3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus membantu
mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosialnya.
4) Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan Akuntansi demi
pengembangan martabat manusia.
c) Sasaran
1) Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang
ekonomi-akuntansi yang professional dan kreatif dalam menggunakan
teknologi informasi.
2) Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis lewat
peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa hardware,
software, dan brainware-nya.
3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan oleh para
dosen baik individual maupun kelompok dan oleh mahasiswa sebagai syarat
kelulusannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat baik
yang dilakukan oleh program studi sebagai satu kesatuan, dosen, dan
mahasiswa secara individual maupun kelompok seraya mengembangkan
networking dengan lembaga-lembaga pendidikan dan non kependidikan.
3. Kurikulum
Pengembangan kurikulum dilakukan secara terus menerus dan secara
periodic untuk operasionalisasi visi/misi, penyesuaian dengan kurikulum
nasional, memperhatikan relevansi dengan dunia kerja, peningkatan
kemampuan daya saing, peningkatan pemahaman masalah pembangunan
daerah, daya serap pasaran kerja dinamik, dan memperhatikan efisiensi.
Kurikulum Program Studi Pendidikan Akuntansi menitikberatkan pada
kompetensi pendidikan akuntansi, manajemen dan keuangan. Kurikulum PS
Pendidikan Akuntansi tahun 2007 (rancang), 2004 dan 2002.
4. Proses Pembelajaran
Pengembangan proses pendidikan/pembelajaran dilaksanakan dalam
rangka merealisasikan visi, misi, sasaran, dan tujuan prodi, yaitu
pengembangan proses pembelajaran ke arah student centered. Beberapa
kegiatan yang mendukung pembelajaran antara lain pemanfaatan fasilitas
pendukung pembelajaran berupa komputer dan internet, berinteraksi akademis
dengan pihak lain di dalam atau di luar disiplin ilmu yang ditekuni melalui
kegiatan-kegiatan survai, kunjungan perusahaan, study tour, pelatihan
pengembangan kepribadian, refleksi karya, kegiatan stadium generale, dan lain-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
lain. Stadium generale yang sudah dilakukan antara lain mengundang pakar
dari perguruan tinggi lain dan praktisi dari perusahaan, seperti perusahaan
asuransi, bank, penerbitan, perseroan terbatas, dan lain-lain.
5. Sumber Daya manusia
Staf dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi sebagian besar (82%)
telah dan sedang menyelesaikan pendidikan jenjang S2. Sebelas Dosen Tetap
Program Studi Pendidikan Akuntansi dan 2 tenaga administrasi saat ini adalah
sebagai berikut.
a. Drs F.X. Muhadi, M.Pd.
b. Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si.
c. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si.
d. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.
e. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si.
f. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.
g. Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA.
h. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.
i. Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd.
j. Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd.
k. Natalia Premastuti Brataningrum, S.Pd.
l. Drs. Wawiek Wakidjo
m. Theresia Aris Sudarsilah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
6. Sarana dan Prasarana
Usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran antara lain dengan
meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana perkuliahan seperti
menciptakan ruang kuliah dan tempat duduk yang nyaman, menyediakan
laboratorium komputer yang memadai, menyediakan perpustakaan serta jumlah
eksemplar buku dan judul yang memadai termasuk CD-ROM.
Setiap dosen tetap disediakan suatu ruangan kerja pribadi agar mampu
menyiapkan pembelajaran, penulisan karya ilmiah, dan bimbingan mahasiswa
dengan baik.
Sistem administrasi akademik PS Pendidikan Akuntansi yang berbasis
komputer mendukung tersedianya informasi yang cepat dan akurat untuk
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
D. Program dan Fasilitas Pendukung untuk Kesejahteraan Mahasiswa
1. Beasiswa dan Bantuan Khusus
Untuk memberi motivasi dan insentif kepada mahasiswa yang
berprestasi serta membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan,
USD memberikan Beasiswa dan Bantuan Khusus kepada mahasiswanya.
Setiap semester rata-rata USD memberikan Beasiswa kepada 100
orang dan Bantuan Khusus kepada 50 orang. Besarnya Beasiswa dan Bantuan
Khusus berturut-turut yaitu Rp. 70.000,00; dan Rp. 60.000,00; setiap bulannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Bantuan Penyelesaian Skripsi/Tugas Akhir
Mahasiswa yang mengalami kesulitan keungan dalam proses
penyelesaian Skripsi / Tugas Akhir dapat memperoleh bantuan keuangan dari
USD. Untuk memperoleh bantuan tersebut mahasiswa yang sedang membuat
Skripsi / Tugas Akhir mengajukan permohonan kepada Pembantu Rektor III
diketahui oleh dosen pembimbing dan Ketua Program Studi. Permohonan
tersebut dilampiri proposal penelitian yang sedang dilaksanakan.
3. Beasiswa dari Luar USD
Dana untuk beasiswa dan beberapa jenis bantuan keuangan yang
diuraikan di atas berasal dari USD, dan pengelolaannya pun sepenuhnya berada
di tangan USD. Selain beasiswa dan bantuan-bantuan tersebut, USD juga
menyalurkan beasiswa dari berbagai instansi di luar USD kepada mahasiswa.
Beasiswa tersebut berasal dari:
a. Beasiswa Scholarship Fund dari Yayasan Sanata Dharma
b. Beasiswa Supersemar
c. Beasiswa Bank Lippo
d. Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (BPPA)
e. Beasiswa Yayasan Toyota-Astra (BS YTA, khusus untuk Prodi Eksakta)
f. Beasiswa Yayasan Salim
g. Beasiswa Yayasan IJARI (khusus untuk mahasiswa eksakta)
h. Beasiswa Yayasan Development Bank (khusus untuk mahasiswa teknik)
i. Beasiswa Yayasan Realino Seksi Pengabdian Masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
j. Beasiswa KPH Santo Antonius
Besarnya beasiswa bervariasi antara Rp. 50.000,00; sd Rp.
125.000,00; per bulan.
4. Dana Van Lith
Dana Van Lith adalah sejumlah uang yang dikumpulkan dari para
donatur, diusahakan oleh Universitas Sanata Dharma untuk membantu para
mahasiswa yang mengalami keuangan yang mendesak. Maka dana Van Lith
adalah dana darurat untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan
finansial yang dihadapi. Semula dana Van Lith juga diberikan kepada
mahasiswa sebagai beasiswa. Dinamakan Van Lith karena untuk mengenang
dan menghormati Pater F. Van Lith, S.J., perintis Sekolah Guru di Muntilan
yang begitu memperhatikan para muridnya yang mengalami kesulitan
keuangan. Di USD Dana Van Lith dikelola oleh PR II bersama PR III.
5. Asuransi/Bantuan Perawatan Kesehatan
Sakit atau kecelakaan tidak pernah diharapkan oleh siapa pun, tetapi
kadangkala kita tidak dapat menghindarinya. Ketika kita mengalami kecelakaan
atau terpaksa harus mondok di rumah sakit seringkali tidak sedikit biaya yang
harus dikeluarkan. Oleh karena itu, USD mengorganisir asuransi/bantuan
perawatan kesehatan untuk mahasiswa USD.
Bantuan diberikan kepada mahasiswa yang mengalami kecelakaan
sehingga memerlukan perawatan dokter atau menginap di rumah sakit, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
orang tua mahasiswa meninggal dunia, ataupun juga mahasiswa meninggal
dunia.
Besarnya bantuan untuk perawatan kesehatan maksimal Rp.
300.000,00; per tahun, bantuan sebagai duka apabila mahasiswa meninggal
dunia sebesar Rp.2.000.000,00;.
Uang bantuan tersebut diperoleh dari mahasiswa sebesar Rp.10.000;
per mahasiswa per tahun yang dibayarkan pada saat melakukan pembayaran
untuk daftar ulang.
Untuk mendapatkan bantuan tersebut mahasiswa harus mengisi
formulir permohonan yang tersedia di Sekretariat Pembantu Rektor III disertai
dengan bukti pembayaran, dan untuk kasus meninggal dunia disertai surat
keterangan kematian.
6. Poliklinik
Poliklinik berada di dua tempat, yaitu di Kampus II Mrican dan di
Kampus III Paingan. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan kesehatan
secara gratis di Poliklinik tersebut. Khusus untuk poliklinik di Kampus Mrican,
dokter belum bisa hadir setiap hari, tetapi paramedic ada setiap hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data tentang prestasi belajar,
motivasi belajar dan pengalaman PPL2 dengan minat menjadi guru Akuntansi.
Deskripsi data ini dinyatakan dalam bentuk daftar tabulasi distribusi frekuensi
dengan berdasar pada Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP II). Berikut
disajikan uraiannya.
1. Variabel Prestasi Belajar
Nilai mean dari data tersebut adalah 3,35; nilai median 3; nilai modus 3; dan
standar deviasinya 0,483. Berikut ini disajikan tabel variabel prestasi belajar:
Tabel 5.1
Deskripsi Variabel Prestasi Belajar
No. Interval skor Frekuensi Persentase Kategori 1. 3,00-4,00 16 33,33% Sangat tinggi 2. 2,00-2,99 32 66,66% Tinggi 3. 1,00-1,99 0 0% Rendah 4. 0,00-0,99 0 0% Sangat Rendah Jumlah 48 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa 16 mahasiswa (33,33%) menyatakan
prestasi belajar sangat tinggi, 32 mahasiswa (66,66%) menyatakan prestasi
belajar tinggi, Sedangkan untuk kategori sedang, rendah dan sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
adalah 0%. Dengan demikian hampir sebagian besar siswa memiliki prestasi
belajar yang tinggi.
2. Variabel Motivasi Belajar
Berdasarkan data tentang motivasi belajar diketahui bahwa skor jawaban
tertinggi adalah 35 dan skor jawaban terendah adalah 24. Nilai mean dari data
tersebut adalah 28,44; nilai median 28; nilai modus 29; dan standar deviasinya
3,261. Berikut ini disajikan tabel interpretasi motivasi belajar :
Tabel 5.2
Deskripsi Variabel Motivasi Belajar
No. Interval skor Frekuensi Persentase Kategori 1. 34-40 1 2,08% Sangat tinggi 2. 30-33 11 22,92 % Tinggi 3. 27-29 24 50 % Sedang 4. 24-26 12 25 % Rendah 5. < 24 0 0 % Sangat rendah Jumlah 48 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa 1 mahasiswa (2,08%) memiliki motivasi
belajar sangat tinggi, 11 mahasiswa (22,92%) memiliki motivasi belajar
tinggi, 24 mahasiswa (50%) memiliki motivasi belajar sedang, 12 mahasiswa
(25%) memiliki motivasi belajar rendah dan sisanya sebanyak 0 mahasiswa
(0%) memiliki motivasi belajar sangat rendah. Dengan demikian sebagian
besar siswa memiliki motivasi belajar sedang dalam kegiatan belajar
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3. Variabel Pengalaman PPL2
Berdasarkan data tentang pengalaman PPL2 diketahui bahwa skor jawaban
tertinggi adalah 40 dan skor jawaban terendah adalah 23. Nilai mean dari data
tersebut adalah 32,44; nilai median 33; nilai modus 34; dan standar deviasinya
4,187. Berikut ini disajikan tabel interpretasi pengalaman PPL2 :
Tabel 5.3
Deskripsi Variabel Pengalaman PPL 2
No. Interval skor Frekuensi Persentase Kategori 1. 34-40 23 47,92% Sangat tinggi 2. 30-33 15 31,25% Tinggi 3. 27-29 7 14,58% Sedang 4. 24-26 2 4,2% Rendah 5. < 24 1 2% Sangat rendah Jumlah 48 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa 23 mahasiswa (47,92%) menyatakan
pengalaman PPL2 sangat tinggi, 15 mahasiswa (31,25%) menyatakan
pengalaman PPL2 tinggi, 7 mahasiswa (14,58%) menyatakan pengalaman
PPL2 sedang, 2 mahasiswa (4,2%) menyatakan pengalaman PPL2 rendah dan
sebanyak 1 siswa (2%) menyatakan pengalaman PPL2 sangat rendah. Dengan
demikian sebagian besar siswa menyatakan lingkungan belajar di keluarga
sangat tinggi.
4. Variabel Minat menjadi guru
Berdasarkan data tentang minat menjadi guru diketahui bahwa skor jawaban
tertinggi adalah 68 dan skor jawaban terendah adalah 42. Nilai mean dari data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
tersebut adalah 57,81; nilai median 58; nilai modus 58; dan standar deviasinya
6,696. Berikut ini disajikan tabel interpretasi minat menjadi guru:
Tabel 5.4
Deskripsi Variabel Minat Menjadi Guru
No. Interval skor Frekuensi Persentase Kategori 1. 69-80 1 2% Sangat tinggi 2. 60-68 15 31,25% Tinggi 3. 54-59 18 37,5% Sedang 4. 48-53 11 22,92% Rendah 5. < 48 3 6,25% Sangat rendah Jumlah 48 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa 1 mahasiswa (2%) menyatakan minat
menjadi guru sangat tinggi, 15 mahasiswa (31,25%) menyatakan minat
menjadi guru tinggi, 18 mahasiswa (37,5%) menyatakan minat menjadi guru
sedang, 11 mahasiswa (22,92%) menyatakan minat menjadi guru rendah dan
3 mahasiswa (6,25%) menyatakan minat menjadi guru sangat rendah. Dengan
demikian sebagian besar mahasiswa menyatakan minat menjadi guru sedang.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas distribusi data dalam penelitian ini dilakukan
berdasarkan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov dan dikerjakan dengan
program SPSS. Rangkuman hasil pengujian normalitas distribusi data
disajikan dalam tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5.5
Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas
No. Variabel Probabilitas Taraf sig. Kesimpulan
1. Prestasi Belajar 0,158 0,05 Normal 2. Motivasi belajar 0,558 0,05 Normal 3. Pengalaman PPL2 0,988 0,05 Normal 4. Minat Menjadi guru
Akuntansi 0,948 0,05 Normal
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa hasil pengujian normalitas untuk variabel
prestasi belajar (X1) diperoleh probabilitas hitung ( ρ )= 0,158. Nilai
probabilitas tersebut lebih besar dari nilai α = 0,05. Hal tersebut berarti
distribusi data prestasi belajar (X1) adalah normal. Hasil pengujian normalitas
untuk variabel motivasi belajar (X2) diperoleh probabilitas hitung ( ρ )=
0,558. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari nilai α = 0,05. Hal tersebut
berarti distribusi data motivasi belajar (X2) adalah normal. Hasil pengujian
normalitas untuk variabel pengalaman PPL2 (X3) diperoleh probabilitas
hitung ( ρ )= 0,988. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari nilai α = 0,05.
Hal tersebut berarti distribusi data prestasi belajar (X3) adalah normal. Hasil
pengujian normalitas untuk variabel minat menjadi guru akuntansi (Y)
diperoleh probabilitas hitung ( ρ )= 0,948. Nilai probabilitas tersebut lebih
besar dari nilai α = 0,05. Hal tersebut berarti distribusi data minat menjadi
guru akuntansi (Y) adalah normal. Dengan demikian dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
bahwa data prestasi belajar (X1), motivasi belajar (X2), pengalaman PPL2
(X3), dengan minat menjadi guru akuntansi (Y) adalah normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier
diantara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil
pengujian nilai hubungan variabel prestasi belajar, motivasi belajar,
pengalaman PPL2 dengan minat menjadi guru akuntansi, secara lengkap
tersaji dalam tabel berikut ini (lihat lampiran 4, hal 100).
ANOVA Table(a)
Tabel 5.6. Tabel Liniearitas untuk Variabel Prestasi Belajar
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. JMT * JIPK Between
Groups (Combined) 53.286 1 53.286 1.193 .280
Within Groups 2054.027 46 44.653 Total 2107.313 47
Sumber: Data Primer
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Prestasi Belajar (X1)
dengan Minat menjadi guru (Y) pada taraf signifikansi 5% dan derajat
kebebasan (db) pembilang 46 dan derajad kebebasan penyebut 47 adalah
liniear (Fhitung
= 1,193 < Ftabel
= 1,61). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara variabel Prestasi Belajar dengan Minat menjadi guru
adalah linier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
ANOVA Table
Tabel 5.7. Tabel Liniearitas untuk Variabel Motivasi Belajar
Sum of Squares df Mean Square F Sig. JMT * JM Between Groups (Combined) 690.389 13 53.107 1.274 .275 Linearity 225.793 1 225.793 5.418 .026 Deviation
from Linearity
464.596 12 38.716 .929 .530
Within Groups 1416.924 34 41.674 Total 2107.313 47
Sumber: Data Primer
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Motivasi Belajar
(X2) dengan minat menjadi guru (Y) pada taraf signifikansi 5% dan derajat
kebebasan (db) pembilang 12 dan derajad kebebasan penyebut 34 adalah
liniear (Fhitung
= 0,929 < Ftabel
= 2,05). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara variabel motivasi belajar dengan minat menjadi guru
adalah linier.
ANOVA Table
Tabel 5.8. Tabel Liniearitas untuk Variabel Pengalaman PPL 2
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. JMT * JP Between Groups (Combined) 806.539 15 53.769 1.323 .246 Linearity 280.769 1 280.769 6.907 .013 Deviation from
Linearity 525.770 14 37.555 .924 .545
Within Groups 1300.774 32 40.649 Total 2107.313 47
Sumber: Data Primer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Pengalaman PPL 2
(X3) dengan minat menjadi guru (Y) pada taraf signifikansi 5% dan derajat
kebebasan (db) pembilang 14 dan derajad kebebasan penyebut 32 adalah
liniear (Fhitung
= 0,924 < Ftabel
= 2,02). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara variabel Pengalaman PPL 2 dengan minat menjadi
guru adalah linier.
C. Pengujian Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis yang akan diuji. Pengujian
hipotesis masalah khusus menggunakan analisis korelasi product moment. Dalam
pengujian ini penulis menggunakan program SPSS. Setelah diketahui r dari
korelasi product moment, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien
korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak. Untuk pengujian
tersebut digunakan t hitung
( Supranto, 1984 : 272 ) :
212
rnrt−
−=
Langkah selanjutnya adalah membandingkan t hitung
dengan t tabel
untuk
membuktikan hipotesis yang diajukan signifikan atau tidak. Ketentuannya apabila
t hitung
lebih kecil dari t tabel
(t hitung
< t tabe
l) maka Ho diterima dan Ha ditolak,
artinya tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara ketiga variabel
bebas dengan variabel terikat. Tetapi jika t hitung
lebih besar dari t tabel
(t hitung
> t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tabel) maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan yang positif dan
signifikan. Hasil dari pengujian adalah sebagai berikut:
1. Hubungan antara Prestasi Belajar dengan minat menjadi guru Akuntansi
Langkah–langkah untuk menguji hipotesis pertama adalah sebagai berikut :
a. Perumusan hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat menjadi guru.
Ha : Ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat menjadi guru.
b. Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi product moment untuk
pengujian hipotesis pertama diperoleh r x1y
= 0,159 perhitungan ada dalam
lampiran Melalui r x1y
= 0,159 ini dapat dibaca mengenai 4 (empat) indeks
korelasi, yaitu :
1) Ada tidaknya hubungan antara variabel X
1 dengan variabel Y
Dengan mengetahui r x1y
= 0,159 maka dapat diartikan bahwa variabel prestasi
belajar (X1) memiliki hubungan dengan minat menjadi guru (Y). Hal ini
dikarenakan r hitung
melebihi nilai 0,00 (Sugiyono,1999 : 183).
2) Tingkat hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y
Tingkat hubungan ini dinyatakan dalam bentuk interpretasi sangat rendah,
rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi (Sugiyono, 2005 : 216) hasil rx1y
=
0,159 (lihat lampiran 5, hal 103), berada pada interval koefisien 0 – 0,2 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
memiliki tingkat hubungan sangat rendah. Jadi antara ± variabel prestasi
belajar X1
dengan variabel minat menjadi guru Y memiliki tingkat hubungan
yang sangat rendah.
3) Arah hubungan antara antara variabel X1 dengan variabel Y
Arah hubungan ini dinyatakan dalam tanda + (Positif) dan – (Negatif). Tanda
+ (Positif) menunjukkan adanya hubungan yang searah, yang artinya semakin
tinggi nilai X1
semakin tinggi pula nilai Y. Tanda - (Negatif) menunjukkan
hubungan yang berlawanan arah, jadi semakin tinggi nilai X1
maka semakin
rendah nilai Y atau semakin rendah nilai X1
maka semakin tinggi nilai Y
(Arikunto 1998 : 263), rx1y
= 0,159 menunjukkan tanda + (Positif) sehingga
antara variabel prestasi belajar X1
dengan variabel minat menjadi guru Y
memiliki hubungan yang searah. Dengan demikian semakin tinggi nilai X1
(prestasi belajar) semakin tinggi pula nilai Y (minat menjadi guru).
4) Signifikansi hubungan antara variabel X1 dengan variabel Y
Signifikansi hubungan ini dinyatakan dengan cara membandingkan antara t
hitung dengan t
tabel. Ketentuannya apabila t
hitung lebih kecil dari t
tabel ( t
hitung < t
tabel ) maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang
positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Tetapi jika
t hitung
lebih besar dari t tabel
( t hitung
> t tabel
) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Artinya ada hubungan yang positif dan signifikan (Sugiyono , 1999 : 185)
Dengan rx1y
= 0,159, diperoleh t hitung
= 0,056. Berdasarkan taraf signifikansi
5% serta derajat kebebasan n – 2 = 48 – 2 = 46 diperoleh t tabel
1,679. Dengan
demikian , t hitung
lebih kecil dari t tabel
( 0,056 < 2,013 ) sehingga antara
variabel prestasi belajar (X1) dengan minat menjadi guru (Y) memiliki
hubungan yang tidak signifikan. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa variabel prestasi belajar (X1
) dengan Minat menjadi guru
(Y) memiliki hubungan positif dan tidak signifikan. Dengan demikian
hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.
2. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan minat menjadi guru
Akuntansi
Langkah–langkah untuk menguji hipotesis kedua adalah sebagai berikut :
a. Perumusan hipotesis
Ho: Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat menjadi
guru.
Ha : Ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat menjadi guru.
b. Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi product moment untuk
pengujian hipotesis kedua diperoleh r x2y
= 0,327 perhitungan ada dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
lampiran. Melalui r x2y
= 0,327 ini dapat dibaca mengenai 4 (empat) indeks
korelasi, yaitu :
1) Ada tidaknya hubungan antara variabel X
2 dengan variabel Y
Dengan mengetahui r x2y
= 0,327 (lihat lampiran 5, hal 103) maka dapat
diartikan bahwa variabel motivasi belajar (X2) memiliki hubungan dengan
minat menjadi guru (Y). Hal ini dikarenakan r hitung
melebihi nilai 0,00
(Sugiyono,1999 : 183).
2) Tingkat hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y
Tingkat hubungan ini dinyatakan dalam bentuk interpretasi sangat rendah,
rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi (Sugiyono, 2005 : 216) hasil rx2y
=
0,327, berada pada interval koefisien 0,21 – 0,4 yang memiliki tingkat
hubungan rendah. Jadi antara ± variabel motivasi belajar X2
dengan variabel
minat menjadi guru Y memiliki tingkat hubungan yang rendah.
3) Arah hubungan antara antara variabel X2 dengan variabel Y
Arah hubungan ini dinyatakan dalam tanda + (Positif) dan – (Negatif). Tanda
+ (Positif) menunjukkan adanya hubungan yang searah, yang artinya semakin
tinggi nilai X2
semakin tinggi pula nilai Y. Tanda - (Negatif) menunjukkan
hubungan yang berlawanan arah, jadi semakin tinggi nilai X2
maka semakin
rendah nilai Y atau semakin rendah nilai X2
maka semakin tinggi nilai Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
(Arikunto 1998 : 263), rx2y
= 0,437 menunjukkan tanda + (Positif) sehingga
antara variabel motivasi belajar X2
dengan variabel minat menjadi guru Y
memiliki hubungan yang searah. Dengan demikian semakin tinggi nilai X2
(motivasi belajar) semakin tinggi pula nilai Y (minat menjadi guru).
4) Signifikansi hubungan antara variabel X2 dengan variabel Y
Signifikansi hubungan ini dinyatakan dengan cara membandingkan antara t
hitung dengan t
tabel. Ketentuannya apabila t
hitung lebih kecil dari t
tabel ( t
hitung < t
tabel ) maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang
positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Tetapi jika
t hitung
lebih besar dari t tabel
( t hitung
> t tabel
) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya ada hubungan yang positif dan signifikan (Sugiyono , 1999 : 185)
Dengan rx1y
= 0,437, diperoleh t hitung
= 1,382. Berdasarkan taraf signifikansi
5% serta derajat kebebasan n – 2 = 48 – 2 = 46 diperoleh t tabel
1,679. Dengan
demikian , t hitung
lebih kecil dari t tabel
( 1,382 < 2,013 ) sehingga antara
variabel motivasi belajar (X2) dengan Minat menjadi guru (Y) memiliki
hubungan yang tidak signifikan. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar (X2) dengan Minat menjadi guru
(Y) memiliki hubungan positif dan tidak signifikan .Dengan demikian
hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3. Hubungan antara Pengalaman PPL 2 dengan minat menjadi guru
Akuntansi
Langkah–langkah untuk menguji hipotesis ketiga adalah sebagai berikut:
a. Perumusan hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara pengalaman PPL 2 dengan minat menjadi
guru.
Ha : Ada hubungan antara pengalaman PPL 2 dengan minat menjadi guru.
b. Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi product moment untuk
pengujian hipotesis pertama diperoleh r x1y
= 0,159 perhitungan ada dalam
lampiran. Melalui r x1y
= 0,159 ini dapat dibaca mengenai 4 (empat) indeks
korelasi, yaitu :
1) Ada tidaknya hubungan antara variabel X3 dengan variabel Y
Dengan mengetahui r x2y
= 0,365 (lihat lampiran 5, hal 103)maka dapat
diartikan bahwa variabel pengalaman PPL2 (X3) memiliki hubungan dengan
minat menjadi guru (Y). Hal ini dikarenakan r hitung
melebihi nilai 0,00
(Sugiyono,1999 : 183).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2) Tingkat hubungan antara variabel X3 dengan variabel Y
Tingkat hubungan ini dinyatakan dalam bentuk interpretasi sangat rendah,
rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi (Sugiyono, 2005 : 216) hasil rx2y
=
0,365, berada pada interval koefisien 0,21 – 0,4 yang memiliki tingkat
hubungan rendah. Jadi antara ± variabel pengalaman PPL2 X3
dengan variabel
minat menjadi guru Y memiliki tingkat hubungan yang rendah.
3) Arah hubungan antara antara variabel X3 dengan variabel Y
Arah hubungan ini dinyatakan dalam tanda + (Positif) dan – (Negatif). Tanda
+ (Positif) menunjukkan adanya hubungan yang searah, yang artinya semakin
tinggi nilai X1
semakin tinggi pula nilai Y. Tanda - (Negatif) menunjukkan
hubungan yang berlawanan arah, jadi semakin tinggi nilai X1
maka semakin
rendah nilai Y atau semakin rendah nilai X1
maka semakin tinggi nilai Y
(Arikunto 1998 : 263), rx3y
= 0,442 menunjukkan tanda + (Positif) sehingga
antara variabel pengalaman PPL2 X3
dengan variabel minat menjadi guru Y
memiliki hubungan yang searah. Dengan demikian semakin tinggi nilai X3
(pengalaman PPL2) semakin tinggi pula nilai Y (minat menjadi guru).
4) Signifikansi hubungan antara variabel X3 dengan variabel Y
Signifikansi hubungan ini dinyatakan dengan cara membandingkan antara t
hitung dengan t
tabel. Ketentuannya apabila t
hitung lebih kecil dari t
tabel ( t
hitung < t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
tabel ) maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang
positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Tetapi jika
t hitung
lebih besar dari t tabel
( t hitung
> t tabel
) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya ada hubungan yang positif dan signifikan (Sugiyono , 1999 : 185)
Dengan rx3y
= 0,442, diperoleh t hitung
= 1,805. Berdasarkan taraf signifikansi
5% serta derajat kebebasan n – 2 = 48 – 2 = 46 diperoleh t tabel
1,679. Dengan
demikian , t hitung
lebih besar dari t tabel
( 1,805 < 2,013 ) sehingga antara
variabel pengalaman PPL2 (X3) dengan Minat menjadi guru (Y) memiliki
hubungan yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa variabel pengalaman PPL2 (X3
) dengan Minat menjadi
guru (Y) memiliki hubungan positif dan tidak signifikan. Dengan demikian
hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima..
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat menjadi guru Akuntansi
akuntansi.
Dari analisis korelasi diketahuai ada hubungan antara prestasi belajar
dengan minat menjadi guru akuntansi. Hal ini dapat ditunjukkan dari
perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa koefisien korelasi (rhitung)=
0,159. Nilai rhitung= 0,159 menunjukkan terdapat hubungan antara prestasi
belajar dengan minat menjadi guru akuntansi, karena rhitung= 0,159 melebihi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
nilai 0,00 maka, nilai rhitung= 0,159 tersebut menunjukkan nilai positif (+) yang
berarti menunjukkan hubungan yang searah, artinya semakin tinggi nilai
prestasi belajar semakin tinggi pula minat menjadi guru akuntansi. Meskipun
memiliki hubungan yang positif, tetapi hubungan antara prestasi belajar
dengan minat menjadi guru akuntansi sangat rendah/lemah. Hal ini terbukti
dengan rhitung= 0,159 terletak pada interval koefisien 0,000-0,199. Pada
pengujian taraf signifikansi diketahui bahwa thitung= 0,056 < ttabel = 2,013. Hal
tersebut menunjukkan bahwa hubungan prestasi belajar dengan minat menjadi
guru akuntansi adalah positif dan tidak signifikan. Dengan demikian prestasi
belajar tidak dapat digunakan untuk memprediksi minat menjadi guru
akuntansi. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat
prestasi belajar tinggi belum tentu minat menjadi guru akuntansi tinggi dan
mahasiswa yang tingkat prestasi belajar rendah belum tentu minat menjadi
guru akuntansi rendah.
Deskripsi prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan mahasiswa dalam
mempelajari mata kuliah di bangku kuliah yang dinyatakan dalam bentuk skor
yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah mata kuliah tertentu. Hal
tersebut tercermin dari nilai Indeks Prestasi Komulatif. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa prestasi belajar mempunyai hubungan positif dan tidak
signifikan terhadap minat menjadi guru akuntansi. Artinya, prestasi belajar
yang baik berdampak dengan minat menjadi guru akuntansi yang tinggi. Dari
hasil pengisian kuesioner dapat dilihat bahwa sebenarnya mahasiswa memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
prestasi belajar yang tinggi. Tetapi dalam penelitian ini tingginya prestasi
belajar mahasiswa tidak berpengaruh terhadap tingginya minat menjadi guru
akuntansi, karena minat menjadi guru akuntansi terkategorikan rendah. Hal
demikian kemungkinan disebabkan oleh banyaknya para mahasiswa yang
memiliki prestasi tinggi maupun rendah memilih karir di bidang non-
kependidikan di masa depan dibanding menjadi tenaga pendidik sehingga
tidak memiliki minat yang tinggi untuk menjadi guru akuntansi.
2. Hubungan antara motivasi belajar dengan minat menjadi guru akuntansi.
Dari hasil analisis product moment diketahui bahwa koefisien korelasi
hitung (rhitung) adalah sebesar 0,327. Dari rhitung= 0,327 yang diperoleh dapat
diketahui terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan minat menjadi
guru akuntansi. Karena rhitung= 0,327 melebihi nilai 0,00 maka, nilai rhitung=
0,327 tersebut menunjukkan nilai positif (+) yang berarti semakin tinggi
motivasi belajar mahasiswa semakin tinggi minat menjadi guru akuntansi.
Hubungan antara motivasi belajar dengan minat menjadi guru akuntansi
tergolong rendah. Terbukti bahwa rhitung= 0,327 terletak pada interval
koefisien 0,200 – 0,399. Pada taraf pengujian signifikansi diketahui bahwa
thitung=1,382 < ttabel = 2,013. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan
motivasi belajar dengan minat menjadi akuntansi adalah positif dan tidak
signifikan.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi
belajar dengan minat menjadi guru akuntansi adalah positif dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar siswa semakin
tinggi minat menjadi guru akuntasi. Dari hasil pengisian kuesioner dapat
dilihat bahwa sebenarnya mahasiswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Tetapi dalam penelitian ini tingginya motivasi belajar mahasiswa tidak
mempunyai hubungan terhadap tingginya minat menjadi guru akuntansi,
karena minat menjadi guru akuntansi terkategorikan rendah. Sebagian besar
para mahasiswa memiliki motivasi belajar yang tinggi semata-mata hanya
untuk mengejar IPK saja.
3. Hubungan antara Pengalaman PPL 2 dengan minat menjadi guru akuntansi.
Dari hasil analisis product moment diketahui bahwa koefisien korelasi
hitung (rhitung) adalah sebesar 0,365. Dari rhitung= 0,365 yang diperoleh dapat
diketahui terdapat hubungan antara pengalaman PPL 2 dengan minat menjadi
guru akuntansi. Karena rhitung= 0,365 melebihi nilai 0,00 maka, nilai rhitung=
0,365 tersebut menunjukkan nilai positif (+) yang berarti semakin tinggi
pengalaman PPL 2 mahasiswa semakin tinggi minat menjadi guru akuntansi.
Hubungan antara pengalaman PPL 2 dengan minat menjadi guru akuntansi
tergolong rendah. Terbukti bahwa rhitung= 0,365 terletak pada interval
koefisien 0,200 – 0,399. Pada taraf pengujian signifikansi diketahui bahwa
thitung=1,805 < ttabel = 2,013. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan
pengalaman PPL 2 dengan minat menjadi akuntansi adalah positif dan tidak
signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara pengalaman
PPL 2 dengan minat menjadi guru akuntansi adalah positif dan tidak
signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi pengalaman PPL 2 ternyata tidak
mempunyai hubungan terhadap minat menjadi guru akuntansi. Dari hasil
pengisian kuesioner dapat dilihat bahwa sebenarnya mahasiswa memiliki
pengalaman PPL2 yang tinggi. Tetapi dalam penelitian ini tingginya
pengalaman PPL2 mahasiswa tidak memiliki hubungan terhadap tingginya
minat menjadi guru akuntansi, karena minat menjadi guru akuntansi
terkategorikan rendah. Hal ini mungkin disebabkan bahwa para mahasiswa
mengikuti PPL2 hanya sebagai pemenuhan kewajiban perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa hubungan antara prestasi
belajar dengan minat menjadi guru akuntansi adalah positif dan tidak
signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengolahan data yang
menunjukkan angka–angka yang menguatkan pernyataan diatas.
Didapatkan r hitung =
0,159 melebihi nilai 0,00 menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara prestasi belajar dengan minat menjadi guru. Berdasarkan
tingkat pengujian taraf signifikansi didapatkan nilai thitung
< t tabel
(0,056 <
2,013) ini menunjukkan bahwa hubungan antara prestasi belajar dengan
minat menjadi guru adalah positif dan tidak signifikan.
2. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa hubungan antara motivasi
belajar dengan minat menjadi guru akuntansi adalah positif dan tidak
signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengolahan data yang
menunjukkan angka–angka yang menguatkan pernyataan diatas.
Didapatkan r hitung =
0,327 melebihi nilai 0,00 menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara motivasi belajar dengan minat menjadi guru.
Berdasarkan tingkat pengujian taraf signifikansi didapatkan nilai thitung
< t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
tabel (1,382 < 2,013) ini menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi
belajar dengan minat menjadi guru adalah positif dan tidak signifikan.
3. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa hubungan antara
pengalaman PPL2 dengan minat menjadi guru akuntansi adalah positif
dan signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengolahan data yang
menunjukkan angka–angka yang menguatkan pernyataan diatas.
Didapatkan r hitung =
0,365 melebihi nilai 0,00 menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara pengalaman PPL2 dengan minat menjadi guru.
Berdasarkan tingkat pengujian taraf signifikansi didapatkan nilai thitung
> t
tabel (1,805 < 2,013) ini menunjukkan bahwa hubungan antara prestasi
belajar dengan minat menjadi guru adalah positif dan tidak signifikan.
B. SARAN
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini
adalah:
1. Apabila dilihat dari hasil penelitian ini dapat diketahui sebenarnya
para mahasiswa memiliki prestasi belajar, motivasi belajar dan
pengalaman PPL2 yang tinggi namun minat untuk menjadi seorang
guru masih rendah,ini karena para mahasiswa masih memiliki persepsi
bahwa profesi seorang guru kurang bergengsi. Salah satu cara untuk
meningkatkan minat menjadi guru adalah dengan adanya program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
sertifikasi guru yang dilakukan pemerintah, dengan sertifikasi guru
maka kesejahteraan seorang guru akan lebih terjamin maka minat para
mahasiswa untuk menjadi seorang guru akan tinggi juga.
2. Saran bagi para mahasiswa agar mengubah pandangan atau persepsi
mengenai profesi seorang guru, ini karena dengan keberadaan
Undang-Undang Guru dan Dosen membuat posisi guru sebagai sebuah
profesi semakin terlindungi serta kesejahteraan guru semakin terjamin
dan meningkat. Mahasiswa juga harus lebih banyak mencari informasi
mengenai sertifikasi guru.
3. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah menambah referensi pendukung
disertai dengan hasil penelitian sebelumnya, dan terus meningkatkan
hasil penelitian yang lebih baik daripada penelitian sebelumnya.
C. Keterbatasan
Pada saat penulis melaksanakan penelitian ini, penulis merasakan
masih banyak menemui hambatan, kekurangan, dan kelemahan. Hal ini
disebabkan oleh banyak faktor yang mmempengaruhinya, antara lain : adanya
keterbatasan waktu dan tolok ukur di dalam lingkup studi penelitian ini dan
hambatan dalam pengumpulan data yang diperlukan.Untuk lebih jelasnya
penulis merinci sebagai berikut.:
1. Penelitian ini bersifat studi kasus, yaitu penelitian terhadap objek atau
subjek tertentu pada area terbatas. Sehingga hanya berlaku pada kasus itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
sendiri dan tidak bisa digeneralisasikan di luar kasus tersebut, dalam hal
ini hasil penelitian hanya berlaku untuk para mahasiswa Pendidikan
akuntansi angkatan 2005 Universitas Sanata Dharma.
2. Terbatasnya kemampuan penulis sehingga penulis hanya bisa membuat 40
pertanyaan kuisioner yang mungkin masih kurang mencerminkan adanya
motivasi.
3. Penulis tidak bisa melacak kebenaran data yang diperoleh dari responden.
Apabila responden dalam menjawab pertanyaan dalam kuisioner tidak
jujur, maka hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentu tidak
berlaku penuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron.1996.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka.
Elida Prayitno. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud.
Esti Mulyani. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.
Esti Wuryani. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
FKIP. 2007. Pedoman Pelaksanaan PPL. Edisi II. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. USD
Giartama. 1990. Minat Siswa SMA terhadap Jabatan Guru. Jakarta : IKIP
Hamalik Oemar. 1983. Metoda Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2006. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta : Bumi Aksara.
Roestiyah. 1982. Didaktik Metodik. Jakarta: Bina Aksara.
Sardiman AM. 1989. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.
Soetrisno Hadi, M.A.,Drs.,Prof.,1983. Statistik Jilid II. Yogyakarta: Yayasan Fakultas Psikologi UGM.
____________, 1992. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Suharsimi Arikunto. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Suryabrata Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UGM
Suyatno, H. 2008. Panduan Sertifikasi Guru. Jakarta : PT. Indeks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Winarno Surakhmad. 1965. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar, Dasar dan Teknik Metode Pengajaran. Bandung: Tarsito.
WS.Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
http://www.depdiknas.go.id/2007/
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth. Mahasiswa/i pendidikan akuntansi angkatan 2005 Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Hubungan Prestasi belajar, Motivasi belajar dan Pengalaman PPL2 terhadap Minat untuk Menjadi Guru Akuntansi”. Penelitian ini yaitu pada mahasiswa/i pendidikan akuntansi angkatan 2005, Universitas Sanata Dharma. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Saudara. Oleh sebab itu, kami mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 2 Mei 2009
Bangkit Harry Saputra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAGIAN I
Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret salah satu)
3. No mahasiswa :
4.Program Studi :
5.Prestasi :
a. IPK 0,00 s/d 0,99 skor 1 b. IPK 1,00 s/d 1,99 skor 2 c. IPK 2,00 s/d 2,99 skor 3 d. IPK 3,00 s/d 4,00 skor 4
Petunjuk Pengisian Koesioner
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan saudara yang sebenarnya, dengan memberi tanda (V) pada salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia di samping pernyataan. Alternatif jawaban tersebut adalah sebagai berikut : SL = Selalu SR = Sering KD = Kadang-kadang TP = Tidak Pernah Motivasi Belajar
BAGIAN II
No Keterangan SL SR KD TP 1. Memperhatikan dengan seksama
materi yang dijelaskan oleh dosen.
2. Berusaha mencari bahan pelengkap dari sumber-sumber belajar yang lain untuk menambah pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dan wawasan 3. Berusaha untuk mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh dosen.
4. Berdiskusi dengan teman jika tidak paham dengan materi yang sedang diajarkan oleh dosen di kelas.
5. Mengiginkan nilai tertinggi di antar teman-teman dengan cara yang sehat.
6. Rajin belajar untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
7. Merasa puas dengan prestasi belajar sebelumnya, sehingga tidak perlu ada usaha untuk meningkatkan prestasi lagi.
8. Mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dosen di rumah.
9. Mempersiapkan diri dengan membaca materi sebelum perkuliahan dimulai.
10. Membolos sebelum jam perkuliahan berakhir.
Pengalaman PPL 2
BAGIAN III
No Keterangan SL SR KD TP 1. Merumuskan tujuan dari
pembelajaran dengan baik.
2. Memberikan evaluasi pembelajaran pada akhir proses pembelajaran.
3. Memberikan tes dan soal sesuai dengan apa yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
4. Merasa gugup ketika mengajar dan itu sangat mengganggu proses pembelajaran.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berpendapat.
6. Memberikan kesimpulan tentang apa yang dipelajari pada akhir pelajaran.
7. Terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah misal kerja bakti.
8. Dalam berpakaian rapi dan sopan. 9. Bekerjasama dengan para guru,
administrasi sekolah dan pihak sekolah lainnya dalam melaksanakan PPL.
10. Memberikan pembelajaran secara sistematis.
Minat Menjadi Guru
Petunjuk Pengisian Koesioner Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan saudara yang sebenarnya, dengan memberi tanda (V) pada salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia di samping pernyataan. Alternatif jawaban tersebut adalah sebagai berikut : SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS =Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAGIAN IV
PENDAPAT No PERTANYAAN SS S TS STS
1 Masuk P. Akuntansi atas inisiatif sendiri
2 Masuk P.Akuntansi karena ingin menjadi guru
3 Ingin selalu mengembangkan ketrampilan mengajar untuk dapat menjadi guru
4 Seorang guru harus memiliki ketrampilan mengajar, agar siswa mudah menangkap materi pelajaran yang disampaikan
5 Guru merupakan sosok pahlawan tanpa tanda jasa.
6 Guru merupakan profesi yang patut untuk dibanggakan.
7 Untuk menambah wawasan dunia keguruan, saya berusaha terbuka menerima informasi yang relevan dari manapun sumbernya.
8 Ingin menjadi guru karena banyak teman-teman yang melanjutkan ke FKIP
9 Ingin menjadi guru karena warga di sekitar tempat tinggal saya banyak yang langsung mendapat pekerjaan menjadi guru setelah lulus dari FKIP
10 Ingin menjadi guru karena orang tua menginginkan saya menjadi guru.
11 Penghasilan yang diterima guru cukup untuk memenuhi kebutuhanya dan keluarga.
12 Profesi guru memiliki kedudukan yang terhormat di masyarakat.
13 Ingin menjadi guru, karena profesi guru menjadi panutan di tengah-tengah masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
14 Profesi guru adalah profesi yang tidak diminati karena kurang mendapat imbalan yang pantas.
15 Profesi guru dianggap sebagai pekerjaan yang tidak bergengsi
16 Masa depan guru sangat terjamin karena ada pensiun
17 Profesi guru dapat mengangkat harkat martabat suatu bangsa.
18 Penghasilan guru hanya cukup untuk hidup sehari-hari tidak bisa mencukupi kebutuhan lainya
19 Menjadi guru pantas untuk kaum perempuan dan laki-laki asalkan mempunyai bakat dan minat pada dunia keguruan
20 Menjadi guru tidak harus memiliki intelektual yang tinggi dan kemampuan dalam mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No Prestasi Belajar Motivasi Belajar Pengalaman PPL Minat Menjadi guru
1 4 26 34 582 3 25 34 583 3 27 29 654 3 27 32 455 4 28 32 566 3 34 34 587 3 25 30 528 4 33 38 599 4 28 35 62
10 3 32 34 5111 3 28 40 6012 3 25 30 5613 3 28 33 5814 3 28 32 6215 3 26 28 5116 3 29 27 5917 3 29 36 6718 4 26 30 5719 3 25 36 6520 3 24 21 5521 4 29 33 6022 3 27 31 6323 4 29 35 6924 4 34 40 5825 4 30 31 6526 3 27 31 5327 4 34 34 6828 3 30 28 6329 4 22 32 5430 4 30 36 5031 3 31 34 5732 4 28 35 4333 4 31 35 5434 4 35 35 6435 3 33 29 5536 3 23 23 5537 3 24 25 4138 3 25 27 5039 3 29 34 5740 4 30 29 6441 3 33 28 5342 3 25 38 5743 4 34 36 6644 3 30 39 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
45 3 29 33 5246 3 29 32 6247 3 24 30 5048 3 27 39 67
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Butir1 130,40 173,283 ,796 . ,943 Butir2 130,20 176,648 ,728 . ,943 Butir3 130,23 179,426 ,621 . ,944 Butir4 130,17 178,557 ,675 . ,944 Butir5 130,10 182,921 ,305 . ,946 Butir6 130,13 179,775 ,582 . ,944 Butir7 130,57 180,254 ,425 . ,946 Butir8 130,20 178,510 ,683 . ,944 Butir9 130,20 178,166 ,709 . ,944 Butir10 130,27 179,168 ,652 . ,944 Butir11 130,53 178,051 ,537 . ,945 Butir12 130,33 180,230 ,601 . ,944 Butir13 130,40 179,972 ,382 . ,946 Butir14 130,23 179,909 ,460 . ,945 Butir15 130,63 177,275 ,480 . ,945 Butir16 130,33 178,920 ,455 . ,945 Butir17 130,50 179,431 ,409 . ,946 Butir18 130,33 182,023 ,288 . ,947 Butir19 130,10 182,231 ,400 . ,946 Butir20 130,60 177,628 ,478 . ,945 Butir21 130,07 179,995 ,570 . ,945 Butir22 130,57 176,944 ,532 . ,945 Butir23 130,53 170,671 ,793 . ,942 Butir24 130,20 179,269 ,625 . ,944 Butir25 130,20 180,028 ,568 . ,945 Butir26 130,53 180,947 ,316 . ,947 Butir27 130,13 180,257 ,480 . ,945 Butir28 129,93 180,823 ,552 . ,945 Butir29 130,03 177,620 ,760 . ,943 Butir30 130,53 173,223 ,709 . ,943 Butir31 130,00 181,862 ,443 . ,945 Butir32 130,07 177,995 ,722 . ,944
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Butir33 130,20 181,821 ,433 . ,945 Butir34 130,03 177,826 ,744 . ,943 Butir35 130,43 180,944 ,368 . ,946 Butir36 130,47 178,464 ,650 . ,944 Butir37 130,40 179,903 ,457 . ,945 Butir38 130,20 179,752 ,589 . ,944 Butir39 130,27 180,892 ,452 . ,945 Butir40 130,43 175,633 ,675 . ,944
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Prestasi Belajar
JTotal N 17Normal Parameters(a,b) Mean 119,23 Std. Deviation 10,963Most Extreme Differences
Absolute ,109
Positive ,075 Negative -,109Kolmogorov-Smirnov Z ,606Asymp. Sig. (2-tailed) ,857
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. c The distribution has no variance for this variable. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test cannot be performed. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Motivasi Belajar JM N 17
Mean 29,82Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 3,468
Absolute ,127Positive ,127
Most Extreme Differences
Negative -,123Kolmogorov-Smirnov Z ,523Asymp. Sig. (2-tailed) ,948
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pengalaman PPL JP N 17
Mean 34,12Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 2,781
Absolute ,154Positive ,140
Most Extreme Differences
Negative -,154Kolmogorov-Smirnov Z ,634Asymp. Sig. (2-tailed) ,816
a Test distribution is Normal. b Calculated from da
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Minat Menjadi Guru JMT N 17
Mean 59,24Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 6,741
Absolute ,113Positive ,074
Most Extreme Differences
Negative -,113Kolmogorov-Smirnov Z ,466Asymp. Sig. (2-tailed) ,982
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Tabel Liniertitas ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
JMT * JP Between Groups
(Combined) 806.539 15 53.769 1.323 .246
Linearity 280.769 1 280.769 6.907 .013 Deviation from Linearity 525.770 14 37.555 .924 .545 Within Groups 1300.774 32 40.649 Total 2107.313 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Correlations
Prestasi Belajar
Motivasi Belajar
Pengalaman PPL
MInat Menjadi
Guru JIPK Pearson Correlation 1 ,318(*) ,300(*) ,159 Sig. (2-tailed) . ,028 ,038 ,280 N 48 48 48 48 JM Pearson Correlation ,318(*) 1 ,405(**) ,327(*) Sig. (2-tailed) ,028 . ,004 ,023 N 48 48 48 48 JP Pearson Correlation ,300(*) ,405(**) 1 ,365(*) Sig. (2-tailed) ,038 ,004 . ,011 N 48 48 48 48 JMT Pearson Correlation ,159 ,327(*) ,365(*) 1 Sig. (2-tailed) ,280 ,023 ,011 . N 48 48 48 48
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Prestasi, Motivasi, pengalaman
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: JMT Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .415(a) .172 .115 6.298a Predictors: (Constant), JP, JIPK, JM b Dependent Variable: JMT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean
Square F Sig. 1 Regression 362.144 3 120.715 3.044 .039(a) Residual 1745.168 44 39.663 Total 2107.313 47
a Predictors: (Constant), JP, JIPK, JM b Dependent Variable: JMT Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 30.663 9.675 3.169 .003
.115 2.045 .008 .056 .955
.437 .316 .213 1.382 .174
1
(Constant) JIPK JM JP
.442 .245 .276 1.805 .078a Dependent Variable: JMT Modus, Median, Mean Statistics Prestasi belajar
Valid 48N Missing 0
Mean 3.35Median 3.00Mode 3Std. Deviation .483Minimum 3Maximum 4Sum 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Statistics Motivasi belajar
Valid 48N Missing 0
Mean 28.44Median 28.00Mode 29Std. Deviation 3.261Minimum 22Maximum 35Sum 1365
Statistics Pengalaman PPL2
Valid 48N Missing 0
Mean 32.44Median 33.00Mode 34Std. Deviation 4.187Minimum 21Maximum 40Sum 1557
Statistics Minat Menjadi Guru
Valid 48N Missing 0
Mean 57.81Median 58.00Mode 58Std. Deviation 6.696Minimum 41Maximum 71Sum 2775
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
PAP tipe II dipergunakan untuk menetukan kecenderungan variabel. Yang
dimaksud dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah suatu penilaian yang membandingkan suatu prestasi dengan patokan yang telah ditetapkan sebelumnya.
PAP tipe II merupakan penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup.
Gambaran untuk setiap variabel dapat dilakukan pendistribusian skor. Pendistribusian skor ini mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Baik 66% - 80% Baik 56% - 65% Cukup Baik 46% - 55% Buruk < 46% Sangat Buruk
Dari kreteria dan cara perhitungan di atas maka kategori kecenderungan untuk
masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1. Variabel Motivasi Belajar Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 4 x 10 = 40 Skor terendah yang mungkin dicapai = 1 x 10 = 10
Perhitungan Skor Kategori 10 + 81% (40 – 10) = 34,3 = 34 ≥ 34 Sangat Tinggi 10 + 66% (40 – 10) = 29,8 = 30 30 – 33 Tinggi 10 + 56% (40 – 10) = 26,8 = 27 27 – 29 Sedang 10 + 46% (40 – 10) = 23,8 = 24 24 – 26 Rendah Di bawah 23 ≤ 23 Sangat Rendah
2. Variabel Pengalaman PPL2
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 4 x 10 = 40 Skor terendah yang mungkin dicapai = 1 x 10 = 40
Perhitungan Skor Kategori 10 + 81% (40 – 10) = 34,3 = 34 ≥ 34 Sangat Tinggi 10 + 66% (40 – 10) = 29,8 = 30 30 – 33 Tinggi 10 + 56% (40 – 10) = 26,8 = 27 27 – 29 Sedang 10 + 46% (40 – 10) = 23,8 = 24 24 – 26 Rendah Di bawah 23 ≤ 23 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3. Variabel Minat Menjadi Guru
Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 4 x 20 = 80 Skor terendah yang mungkin dicapai = 1 x 20 = 20
Perhitungan Skor Kategori 20 + 81% (80 – 20) = 68,6 = 69 ≥ 69 Sangat Tinggi 20 + 66% (80 – 20) = 59,6 = 60 60 – 68 Tinggi 20 + 56% (80 – 20) = 53,6 = 54 54 – 59 Sedang 20 + 46% (80 – 20) = 47,6 = 48 48 – 53 Rendah Di bawah 47 ≤ 47 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel t df 0,05 0,025
20 1,725 2,086 21 1,721 2,080 22 1,717 2,074 23 1,714 2,069 24 1,711 2,064 25 1,708 2,060 26 1,706 2,056 27 1,703 2,052 28 1,701 2,048 29 1,699 2,045 30 1,697 2,042 31 1,696 2,040 32 1,694 2,037 33 1,692 2,035 34 1,691 2,032 35 1,690 2,030 36 1,688 2,028 37 1,687 2,026 38 1,686 2,024 39 1,685 2,023 40 1,684 2,021 41 1,683 2,020 42 1,682 2,018 43 1,681 2,017 44 1,680 2,015 45 1,679 2,014 46 1,679 2,013 47 1,678 2,012 48 1,677 2,011 49 1,677 2,010 50 1,676 2,009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel r Tabel
Signifikan 5% 1%
N
0,361 0,463 30 0,355 0,456 31 0,349 0,449 32 0,344 0,442 33 0,339 0,436 34 0,334 0,430 35 0,329 0,424 36 0,325 0,418 37 0,320 0,413 38 0,316 0,408 39 0,312 0,403 40 0,308 0,398 41 0,304 0,393 42 0,301 0,389 43 0,297 0,384 44 0,294 0,380 45 0,291 0,376 46 0,288 0,372 47 0,284 0,368 48 0,281 0,364 49 0,279 0,361 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related