i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUMMELAKUKAN AKUISISI DAN SETELAH MELAKUKAN AKUISISI
Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Yohanes Rezky T. Sendra L. Toruan
NIM: 031334068
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini saya persembahkan kepada :
1. Tuhanku Yesus Kristus.
2. Papa dan Mama ku yang tersayang.
3. Sahabat-sahabatku yang kukasihi.
4. Kekasihku Yuni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
1. Gagasan tidak turun dari langit yang abstrak, tetapi muncul dari
tanah dan pekerjaan -- Alain
2. Jangan buang hari ini dengan mengkuatirkan hari esok. Gunung
pun terasa datar ketika kita sampai ke puncaknya. --Phi Delta
Kappan.
3. Universitas ada hanya untuk menemukan dan menyampaikan
kebenaran -- Robert Maynard Hutchins
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Bapa di Surga atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Bursa Efek
Indonesia terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan akuisisi pada tahun
2000, dengan mengambil judul "ANALISIS KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN SEBELUM MELAKUKAN AKUISISI DAN SETELAH
MELAKUKAN AKUISISI ".
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak maka
penulisan skripsi ini tidal( akan selesai. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. L. Saptono, S.Pd., M.Si., Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan ketelitian.
5. B. Indah Nugraheni,S.Pd.,S.I.P.,M.Pd. dan Rita Eny Purwanti, S.Pd.,M.Si.,
selaku dosen penguji yang telah menguji hasil karya saya.
6. Bapak, ibu dan keluarga yang tercinta yang selalu memberikan
dukungan dan kepercayaan, serta atas doa dan dorongan semangat yang selalu
menyertai saya selama menimba ilmu.
7. Kekasihku Yuni, terima kasih untuk segala cintanya, doa dan dorongan
semangat yang selalu menyertaiku.
8. Sahabat-sahabatku: Ricky, Waone, Santy, Meti dan anak-anak PAK (Lala,
Wulan, Cwi, Nining, Ana, Ari, Yiska, Yudho, Agus dan lainnya), terima kasih
untuk persahabatan yang telah kalian berikan, semoga tetap abadi. Buat Waone
cepat kelar.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis telah berusaha dengan segala pengetahuan dan kemampuan yang penulis
miliki semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu masukan dan saran yang membangun demi
penyempurnaan skripsi ini akan diterima dengan senang hati.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang memerlukannya.
Penulis
Yohanes Rezky T. Sendra L. Toruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUMMELAKUKAN AKUISISI DAN SETELAH MELAKUKAN AKUISISI
Studi Kasus pada Perusahaan yang Listed di BEI dan Melakukan Akuisisi PadaTahun 2000
Yohanes Rezky T.S.L.TUniversitas Sanata Dharma
Yogyakarta2008
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaankinerja keuangan perusahaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah melakukanakuisisi. Kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan 5 rasio. Rasioyang digunakan adalah Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), PriceEarning Ratio (PER), Market to Book Ratio (M/B Value), dan Net Profit Margin.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisiskuantitatif untuk menguji beda dengan uji peringkat tanda wilcoxon. Hipotesis dalampenelitian ini adalah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelahakuisisi.
Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan uji peringkat tanda Wilcoxon,diketahui bahwa sebagian besar rasio tidak mengalami perbedaan yang signifikanantara sebelum dan sesudah akuisisi. Hanya ada dua rasio yang memperlihatkanperbedaan yang signifikan adalah Dividend Per Share (DPS) dan Price Earning Ratio(PER). Sedangkan rasio lainnya tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikanyaitu Earning per share (EPS), M/B Value, Net Profit Margin. Kesimpulan yangdapat diambil dari penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan tidak mengalamiperbedaan yang signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF COMPANY FINANCIAL PERFORMANCEBEFORE AND AFTER CONDUCTING ACQUISITION
A Case Study on Companies Listed in BEI Which Made the Acquisition in 2000
Yohanes Rezky T.S.L.TSanata Dharma University
Yogyakarta2008
The objective of the research is to find out whether there was a significantdifference between a company financial performance before and after conductingacquisition. The company financial performance will be evaluated by using fiveratios. The five ratios are Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), PriceEarning Ratio (PER), Market to Book Ratio (M/B Value), and Net Profit Margin.
Technique of analysing used in the research is quantitative analysis to test thedifference by using t wilcoxon sign test. The hypothesis developed in this study is :the difference of company’s financial performance before acquisition and afteracquisition.
Based on the Wilcoxon sign test, it is found that the most of the ratio beforeand after acquisition is not different significantly. There are only Dividend Per Share(DPS) and Price Earning Ratio (PER) that are different before and after acquisition.The other ratio are not different significantly namely Earning per share (EPS), M/BValue, and Net Profit Margin. The conclusion of the study is the company financialperformance is not different significantly before and after acquisition.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISIHalaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
Pertanyaan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ..................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................ x
ABSTRACT .......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
C. Batasan Masalah..................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian.................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 9
A. Akuisisi................................................................................................... 9
B. Kinerja Perusahaan ................................................................................ 19
C. Laporan Keuangan ................................................................................. 23
D. Analisis Laporan Keuangan ................................................................... 27
E. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 36
F. Kerangka Berfikir................................................................................... 37
G. Hipotesis................................................................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 42
B. Populasi dan Sampel .............................................................................. 42
C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 43
D. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 43
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 43
F. Data yang Diperlukan............................................................................. 44
G. Variabel Penelitian ................................................................................. 44
H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 45
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 53
A. Gambaran Umum Perusahaan yang Diteliti ........................................... 53
B. Data Penelitian ....................................................................................... 60
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 64
A. Pengambilan Sampel .............................................................................. 64
B. Analisis Data .......................................................................................... 66
C. Pembahasan ............................................................................................ 74
BAB VI PENUTUP ............................................................................................... 79
A. Kesimpulan............................................................................................. 79
B. Saran....................................................................................................... 80
C. Keterbatasan ........................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 82
LAMPIRAN........................................................................................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABELHalaman
Tabel IV.1 Organisasi Perusahaan PT BAT Indonesia Tbk ................................... 54
Tabel IV.2 Organisasi Perusahaan PT Gudang Garam Tbk ................................... 55
Tabel IV.3 Organisasi Perusahaan PT Eterindo Wahanatama Tbk ........................ 56
Tabel IV.4 Organisasi Perusahaan PT Dharma Samudera Fishing......................... 57
Tabel IV.5 Organisasi Perusahaan Sinar Mas Resources and Technology Tbk ..... 58
Tabel IV.6 Data Rasio PT Dynaplast ...................................................................... 60
Tabel IV.7 Data Rasio PT. BAT Indonesia Tbk ..................................................... 61
Tabel IV.8 Data Rasio PT. Gudang Garam Tbk ..................................................... 61
Tabel IV.9 Data Rasio PT.Eterindo Wahanatama Tbk ........................................... 61
Tabel IV.10 Data Rasio PT. AQUA Golden Mississipi Tbk .................................. 62
Tabel IV.11 Data Rasio PT. Dharma Samudera Fishing ........................................ 62
Tabel IV.12 Data Rasio PT. SMART Tbk.............................................................. 62
Tabel IV.13 Data Rasio PT. Telkom Tbk ............................................................... 63
Tabel V.1 Data Perusahaan yang Melakukan Akuisisi Tahun 2000....................... 64
Tabel V.2 Data Perusahaan yang Melakukan Akuisisi Tahun 2000....................... 65
Tabel V.3 EPS Hasil Uji Wilcoxon......................................................................... 68
Tabel V.4 DPS Hasil Uji Wilcoxon ........................................................................ 69
Tabel V.5 PER Hasil Uji Wilcoxon ........................................................................ 70
Tabel V.6 NPM Hasil Uji Wilcoxon....................................................................... 71
Tabel V.7 M/B Value Hasil Uji Wilcoxon ............................................................. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBARHalaman
Gambar II.1 Kerangka Berfikir EPS ....................................................................... 37
Gambar II.2 Kerangka Berfikir DPS....................................................................... 37
Gambar II.3 Kerangka Berfikir PER....................................................................... 38
Gambar II.4 Kerangka Berfikir NPM ..................................................................... 38
Gambar II.5 Kerangka Berfikir M/B Value ............................................................ 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRANHalaman
Lampiran Data Penelitian........................................................................................ 84
Lampiran Tabel Wilcoxon ...................................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Pada masa globalisasi perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan
perusahaan lainnya yang sejenis. Persaingan tidak hanya bertaraf nasional tetapi
juga persaingan bertaraf internasional. Sangat perlu keputusan-keputusan yang
handal dalam menjalankan perusahaan. Keputusan yang diambil oleh manajemen
harus dapat menjawab tantangan dan dapat mempercepat pertumbuhan
perusahaan. Keputusan yang efektif dan efisien akan mempengaruhi pertumbuhan
perusahaan.
Dalam mempercepat pertumbuhan perusahaan, manajemen dapat
melakukannya dengan cara perluasan perusahaan. Ada dua jenis cara perluasan
perusahaan yaitu internal dan eksternal. Perluasan perusahaan secara internal
adalah perluasan harta perusahaan, seperti pembelian aktiva tetap perusahaan.
Perluasan perusahaan eksternal adalah perluasan perusahaan dengan cara
penggabungan perusahaan. Ada 3 (tiga) bentuk penggabungan perusahaan yaitu
merger, akuisisi, dan konsolidasi.
Dari ketiga penggabungan perusahaan di atas memiliki ciri masing-masing.
Ciri-ciri tersebut menjadi pembeda dari ketiga bentuk penggabungan perusahaan.
Perbedaan terletak pada cara dan mekanisme dalam mengambil alih perusahaan
target, antara lain:
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
1. Pada akuisisi, setelah transaksi penggabungan perusahaan, perusahaan
yang diakuisisi maupun yang mengakuisisi tidak kehilangan identitas dan
usahanya.
2. Pada merger, setelah transaksi penggabungan perusahaan, perusahaan
pengambil alih tetap mempertahankan identitasnya dan melanjutkan
usaha sebagai satu kesatuan ekonomi yang lebih besar, sedangkan
perusahaan yang diambil alih dibubarkan dan kehilangan identitas
menurut hukum.
3. Pada konsolidasi, setelah terjadi transaksi penggabungan perusahaan,
badan usaha yang melakukan penggabungan akan sama-sama kehilangan
identitasnya dan membentuk perusahaan baru untuk melanjutkan usaha
dari perusahaan yang sudah ada.
Selain memiliki perbedaan, penggabungan perusahaan ini memiliki
persamaan yaitu sama-sama melakukan pengambilalihan kontrol atas perusahaan
lain.
Dari berbagai bentuk penggabungan perusahaan ini, alternatif yang lebih
banyak digunakan manajemen perusahaan saat ini adalah akuisisi. Akuisisi adalah
pengambilalihan kepemilikan atas saham suatu perusahaan lain. Kegiatan ini
dapat dilakukan dengan cara langsung dan melalui pasar modal. Cara langsung
yaitu dengan cara melakukan penawaran pembelian langsung pada perusahaan
target. Penawaran yang dilakukan secara langsung biasanya akan mengakibatkan
premium yang lebih besar. Premium adalah selisih antara nilai harga beli dengan
nilai intrinsik perusahaan target (Abdul Moin, 2004;49). Sedangkan cara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
melalui pasar modal pembelian dilakukan tanpa melalui penawaran kepada
perusahaan target.
Tujuan kegiatan akuisisi ini harus sejalan dengan tujuan dari perusahaan
dibentuk. Menurut Sudarsanaman ( 1995:13) “acquisition motives may be defined
in term of the acquirer’s corporate and business strategy objectives”. Pada
dasarnya tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan bagi
pemegang saham atau bisa dikatakan memaksimumkan harga pasar sahamnya.
Oleh karena itu agar kegiatan akuisisi ini dapat memberikan peningkatan
kesejahteraan pemegang saham ada dua hal penting yang harus diperhatikan oleh
manajemen perusahaan. Hal-hal tersebut antara lain due diligence dan sinergi.
Dua hal ini akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan yang bersangkutan
dalam melakukan akuisisi.
Apa kontribusi dari due diligence dan sinergi terhadap keberhasilan akuisisi?
Due diligence adalah proses yang dilakukan oleh pengakuisisi untuk melakukan
uji tuntas atas perusahaan target. Memang disadari bahwa kegiatan ini tentunya
akan memakan waktu yang lama dan biaya yang besar. Kegiatan ini melibatkan
konsultan keuangan, perusahaan jasa penilai (apraisal), pihak akuntan publik,
konsultan hukum, dan perusahaan sekuritas. Jika kegiatan akuisisi dilakukan
secara langsung maka kegiatan due diligence ini dilakukan oleh pengakuisisi
kepada perusahaan target. Untuk perusahaan yang melakukan lewat pasar modal
biasanya tidak melakukan kegiatan due diligence.
Lain halnya dengan sinergi. Sinergi adalah kemampuan tambahan yang
diperoleh dari kerjasama penggabungan dua perusahaan. Hal ini sangat penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
diperhatikan oleh pengakuisisi dikarenakan adanya perbedaan seperti kultur
perusahaan. Jika sinergi tidak dapat dicapai manajemen perusahaan kedua belah
pihak, maka akuisisi tersebut akan sia-sia.
Lalu mengapa perusahaan tersebut memilih akuisisi sebagai alternatif untuk
percepatan pertumbuhan perusahaan jika tidak bisa menjamin keberhasilan? Ada
beberapa alasan yang mendasari perusahaan memilih melakukan akuisisi sebagai
alternatif diantaranya :
1. Penghematan dalam hal waktu.
Dengan melakukan akuisisi perusahaan tersebut tidak perlu
menghabiskan waktu lama dalam mengembangkan perusahaan.
Penghematan waktu dapat diperoleh seperti perusahaan tidak perlu
membangunan perusahaan baru, pencarian pangsa pasar atas produk
perusahaan bersangkutan.
2. Karyawan yang telah berpengalaman.
Dengan kegiatan akuisisi perusahaan pengakuisisi telah mendapatkan
karyawan yang telah berpengalaman dalam kemampuan manajemen.
3. Transfer teknologi.
Transfer teknologi dari perusahaan yang mengakuisisi atau dari
perusahaan target.
Dalam penilaian keberhasilan akuisisi tentunya perlu pengukuran.
Pengukuran yang menyangkut kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi. Kinerja
perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam
periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Penilaian kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mengandung tugas-tugas untuk mengukur berbagai aktivitas tingkat organisasi,
sehingga menghasilkan informasi umpan balik untuk melakukan perbaikan
perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan melalui dua hal yaitu keuangan
maupun non-keuangan. Penilaian melalui non-keuangan dapat dilakukan dengan
cara penilaian tentang kepuasan customer dan produktivitas. Penilaian melalui
ukuran keuangan menunjukkan akibat dari berbagai tindakan yang terjadi diluar non-
keuangan. Media yang menjadi dasar penilaian kinerja perusahaan adalah
laporan keuangan. Laporan keuangan dijadikan sebagai media dikarenakan
laporan keuangan merupakan ringkasan dari kejadian-kejadian keuangan
perusahaan selama satu periode akuntansi.
Laporan keuangan terdiri dari Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan
Perubahan Modal. Untuk menjelaskan isi dari laporan keuangan yang
dijadikan sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan maka manajemen
perusahaan menggunakan rasio. Ada 5 jenis rasio laporan keuangan yaitu rasio
likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio pasar dan rasio keuntungan.
Dari hasil pengukuran rasio ini kita dapat mengetahui kinerja keuangan
perusahaan yang bersangkutan untuk setiap periode.
Telah banyak penelitian yang membahas tentang kinerja keuangan
perusahaan baik itu yang melakukan penggabungan perusahaan maupun tidak.
Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk membahas penilaian kinerja
keuangan perusahaan yang melakukan akuisisi. Judul yang diangkat oleh
penulis adalah “ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
SEBELUM MELAKUKAN AKUISISI DAN SETELAH MELAKUKAN
AKUISISI”. Penelitian ini difokuskan pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka yang
menjadi permasalahan adalah apakah ada perbedaan kinerja keuangan
perusahaan sebelum melakukan akuisisi dan setelah melakukan akuisisi
berdasarkan pada rasio-rasio berikut ini:
1. Earnings Per Share ( EPS ).
2. Dividend Per Share ( DPS ).
3. Price Earnings Ratio ( PER ).
4. Net Profit Margin.
5. Market to Book Value
C. Batasan Masalah.
Untuk mempermudah penelitian maka penelitian ini akan dibatasi pada :
1. Dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan media yang digunakan
adalah laporan keuangan tahunan periode akuntansi perusahaan.
2. Rasio-rasio yang akan digunakan adalah rasio Net Profit Margin,
Market to Book Value, Earnings Per Share, Price Earnings Ratio,
Dividend Per Share.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Untuk menilai perbedaan kinerja keuangan perusahaan ini maka
laporan keuangan yang digunakan merupakan laporan keuangan
periode tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah perusahaan tersebut
melakukan akuisisi.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang melakukan
akuisisi.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan
sebelum dan setelah melakukan akuisisi yang signifikan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan memberikan mafaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan diantaranya :
1. Bagi Perusahaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
pertimbangan kepada perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk
melakukan akuisisi atau tidak.
2. Bagi Universitas.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bacaan,
sebagai pembuatan skripsi yang memiliki topik yang sama atau sejenisnya
oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagi Penulis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wahana yang
efektif di dalam usaha untuk menerapkan secara langsung teori yang telah
diperoleh selama di bangku kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Akuisisi
A.1 Pengertian Akuisisi
Tumbuh dan berkembangnya perusahaan tergantung bagaimana manajemen
perusahaan mengambil keputusan-keputusan atas strategi-strategi yang ada.
Semua itu dilakukan agar perusahaan tetap eksis di dalam persaingan yang
semakin ketat ini. Oleh karena itu manajemen dituntut untuk dapat memanfaatkan
dana yang ada untuk memilih keputusan atas alternatif strategi yang ada.
Dalam rangka tumbuh dan berkembang ini perusahaan dapat melakukan
perluasan perusahaan. Perluasan perusahaan dapat dilakukan dalam dua cara yaitu
secara internal dan eksternal. Perluasan perusahaan secara internal dilakukan
dengan cara penambahan aktiva perusahaan. Perluasan perusahaan secara
eksternal dapat dilakukan dalam tiga bentuk yaitu:
1. Merger.
Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang
kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan
hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitas atau bubar
(Abdul Moin,2004:5).
2. Akuisisi.
Akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atas saham atau aset
suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
perusahaan pengambil alih dan perusahaan yang diambil alih tetap eksis
sebagai badan hukum yang terpisah (Abdul Moin,2004:6).
3. Konsolidasi.
Konsolidasi adalah peleburan yang dilakukan dua perseroan atau
lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan baru
dan masing-masing perseroan yang meleburkan diri menjadi bubar
(Abdul Moin,2004:10).
Pada saat ini yang merupakan pilihan yang sering digunakan oleh manajemen
perusahaan untuk memperluas perusahaan adalah akuisisi. Beberapa pengertian
akuisisi antara lain :
1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 tahun 1998
(Munir Fuady,2004:234) tentang penggabungan usaha mendefinisikan
akuisisi sebagai berikut :
“Akuisisi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum
atau perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh atau sebagian
saham perseorangan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian
terhadap perseroan tersebut”.
2. Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 22
(SAI,2004:22.3) mendefinisikan akuisisi dari perspektif akuntansi sebagai
berikut :
“Akuisisi adalah suatu penggabungan perusahaan dimana salah satu
perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberi
aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham”.
A.2 Manfaat Akuisisi
Keputusan melakukan akuisisi oleh sebuah perusahaan masih dianggap
sebagai keputusan yang kontroversial karena memiliki dampak yang sangat
dramatis dan kompleks. Ada beberapa alasan mengapa manajemen melakukan
akuisisi menurut Floyd A. Beams (2000:2) adalah sebagai berikut :
1. Manfaat biaya (Cost Advantage).
Seringkali lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas
yang dibutuhkan melalui akuisisi dibandingkan melalui pengembangan.
2. Risiko lebih rendah (Lower Risk).
Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan biasanya lebih
kecil risikonya dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan
pasarnya.
3. Berkurangnya penundaan operasi (Fewer Operating Delay).
Fasilitas fasilitas pabrik yang diperoleh melalui akuisisi dapat
diharapkan untuk segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang
berhubungan dengan lingkungan dan peraturan lainnya.
4. Mencegah pengambilalihan (Avoidance of takeovers).
Beberapa perusahaan bergabung untuk diakuisisi oleh perusahaan
lain, karena yang lebih kecil cenderung lebih mudah diserang untuk
diambil alih. Perusahaan dengan resiko utang terhadap ekuitas yang tinggi
biasanya bukan merupakan calon pengambil alih yang menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
5. Akusisi harta tidak berwujud (Acquisition of Intangible Assets).
Penggabungan perusahaan melibatkan penggabungan sumber daya
tidak berwujud maupun berwujud. Maka akuisisi atas hak paten, hak atas
mineral, database pelanggan, atau keahlian manajemen mungkin menjadi
faktor utama yang memotivasi suatu penggabungan perusahaan.
A.3 Klasifikasi Akuisisi.
Dalam prakteknya aktivitas akuisisi dapat berbeda-beda jenisnya. Klasifikasi
akuisisi berdasarkan objek yang diakuisisi dibedakan atas (Abdul Moin, 2004:42):
1. Akuisisi saham.
Istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu transaksi jual
beli perusahaan, dan transaksi tersebut mengakibatkan beralihnya
kepemilikan perusahaan tersebut dari penjual kepada pembeli. Karena
perusahaan terdiri dari saham-saham, maka akuisisi terjadi ketika pemilik
saham menjual saham-saham mereka kepada pengakuisisi.
2. Akusisi aktiva.
Apabila perusahaan bermaksud memiliki perusahaan lain maka
perusahaan tersebut dapat membeli sebagian atau seluruh aktiva
perusahaan lain. Jika pembelian tersebut hanya sebagian dari aktiva maka
hal ini dinamakan akuisisi parsial. Akuisisi aktiva dilakukan apabila pihak
pengakuisisi tidak ingin terbebani oleh hutang perusahaan.
Menurut Pasal 103 ayat(2) Undang Undang tentang Perseroan Terbatas, maka
pengambilalihan dapat dilakukan melalui pengambilalihan seluruh atau sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
besar saham yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap
perseroan tersebut (Munir Fuady 2004:90).
Menurut Munir Fuady (2004:90) untuk dapat dikatakan transaksi akuisisi
(akuisisi saham), maka saham yang dibeli tersebut haruslah paling sedikit 51%
(lima puluh satu persen). Sebab jika kurang dari persentase tersebut, perusahaan
tidak bisa mengontrol perusahaan target.
Dalam hal pembayaran dari dua jenis akuisisi di atas dapat dilakukan dengan
cara :
1. Kas.
Perusahaan yang akan membeli melakukan pembayaran pada saat
transaksi dengan kas perusahaan yang dimiliki.
2. Saham perusahaan pengakuisisi atau perusahaan lain.
Pembayaran dengan cara memberikan jumlah saham perusahaan atau
saham perusahaan lain yang sebelumnya dikuasai oleh perusahaan
pembeli atau pengakuisisi.
3. LBO (Leverage Buy Out).
Perusahaan melakukan pembayaran dengan cara meminjam sejumlah
dana dari kreditor untuk melakukan transaksi akuisisi.
Proses akuisisi merupakan faktor penting dalam terlaksananya akuisisi. Untuk
itu manajemen perusahaan terlebih dahulu berusaha memahami secara lebih jelas
mengenai prospek dan sasaran yang ingin dicapai. Pihak-pihak yang ikut terlibat
dalam persiapan untuk melakukan akuisisi antara lain (Abdul Moin,2004:126):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1. Konsultan keuangan, diperlukan untuk memberikan pertimbangan dari
aspek finansial.
2. Perusahaan jasa penilai ( Apraisal ), diperlukan untuk menentukan aktiva
tetap yang dimiliki perusahaan target..
3. Pihak akuntan publik, diperlukan untuk mengaudit laporan keuangan
perusahaan target.
4. Konsultan hukum, diperlukan terkait dengan keabsahan dokumen yang
dimiliki perusahaan target, dokumen yang terkait dengan surat perjanjian
dan status hukum perusahaan target.
5. Perusahaan sekuritas, diperlukan untuk memberikan informasi tentang
harga pasar perusahaan target.
Sebelum perusahaan melakukan akuisisi, penting bagi perusahaan
pengakuisisi untuk menggali semua informasi tentang perusahaan target. Kegiatan
yang menyangkut penggalian informasi yang dilakukan oleh perusahaan
pengakuisisi dikenal dengan istilah due diligence atau disebut juga dengan uji
tuntas. Menurut Michael A. Hitt (2002:22) tujuan dari due diligence adalah
terukurnya kelangsungan hidup pasca dari transaksi merger dan akuisisi. Ada 4
proses due diligence yaitu:
1. Menganalisa sumber-sumber finansial perusahaan.
Analisa mencakup persentase pendapatan dan laba dari bisnis baru.
2. Menganalisa konsumen secara cermat dan menyeluruh dan informasi
yang terkait dengan pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Analisa ini mencoba mengevaluasi dan dirinci menyeluruh tentang
indeks kepuasan konsumen dan pembagian pasar dengan konsumen.
3. Menganalisa proses-proses utama.
Analisa ini mencakup pengukuran waktu siklus dan peningkatan
setelah jangka waktu tertentu, pencapaian tujuan-tujuan kualitas,
pengukuran keefektifan sistem informasi manajemen, dan pengeluaran
administratif.
4. Menganalisa sumber-sumber daya manusia di dalam perusahaan.
Analisa ini lebih bersifat kualitatif. Tercakup didalamnya adalah
evaluasi kapabilitas manajemen, investasi untuk sumber daya manusia
misalnya jumlah pelatihan per-karyawan dan indeks-indeks
kepemimpinan, motivasi dan pemberdayaan karyawan.
Dalam melakukan akuisisi perusahaan perlu melakukan persiapan. Menurut
Marcel Go (1992:15) tahap dalam persiapan akuisisi:
1. Penentuan sasaran akuisisi.
2. Identifikasi calon badan usaha yang dianggap potensial untuk diakuisisi
melalui prosedur pelacakan.
3. Membatasi jumlah calon badan usaha yang akan diambil-alih.
4. Menghubungi pihak manajemen badan usaha bersangkutan untuk
mewujudkan keinginan memberikan penawaran dan kemungkinan
memperoleh informasi tambahan.
5. Berdasarkan tahap permulaan tersebut, dibuat suatu evaluasi yang realistis
mengenai kelayakan akuisisi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6. Mendapatkan laporan keuangan untuk periode 5 tahun terakhir dan
informasi lain yang relevan.
7. Menetapkan suatu harga tawaran dengan berbagai syarat serta bentuk
pembayaran.
8. Mengungkapkan sumber-sumber keuangan.
9. Menyiapkan penandatanganan kontrak atas persetujuan akuisisi.
10. Realisasi pengalihan saham dan realisasi pembayaran.
A.4 Motif Akuisisi.
Dalam proses akuisisi diharapkan akan menciptakan “nilai tambah”. Nilai
tambah merupakan indikasi ada tidaknya pertumbuhan dari peristiwa akuisisi.
Ada banyak hal yang melatarbelakangi sebuah perusahaan untuk melakukan
akuisisi. Menurut Abdul Moin (2004:48) pada prinsipnya terdapat dua motif yang
mendorong sebuah perusahaan melakukan akuisisi yaitu:
1. Motif ekonomi.
Motif ekonomi berkaitan dengan tujuan perusahaan yaitu untuk
meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham.
2. Motif non-ekonomi.
Motif non-ekonomi adalah motif yang bukan didasarkan pada tujuan
perusahaan tersebut melainkan berdasarkan pada keinginan subjektif atau
ambisi pribadi pemilik atau manajemen perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Menurut Bengtsson (Munir Fuady, 2004:18) pada prinsipnya ada beberapa
alasan yang melatarbelakangi akuisisi diantaranya:
1. Akuisisi untuk mengeksploitasi sinergi.
Pada latar belakang telah disampaikan pengertian sinergi. Sinergi
berasal dari kata synergos (bahasa Latin) yang artinya bekerja bersama.
Menurut Abdul Moin (2004:55) sinergi dikaitkan dengan reaksi dari
percampuran dua atau lebih unsur. Ada lima jenis sinergi diantaranya:
a. Sinergi operasi.
Sinergi biaya dapat terjadi jika perusahaan yang merupakan hasil
kombinasi mampu mencapai efisiensi biaya.
b. Sinergi finansial.
Sinergi finansial terjadi ketika perusahaan hasil akuisisi memiliki
struktur modal yang kuat dan mampu mengakses sumber-sumber
dana dari luar secara lebih mudah dan murah sedemikian rupa
sehingga biaya modal perusahaan semakin menurun.
c. Sinergi manajerial.
Sinergi manajerial dihasilkan ketika terjadi transfer kapabilitas
manajerial dan skill dari perusahaan ke perusahaan lain atau ketika
secara bersama-sama mampu memanfaatkan kapasitas know-how
yang mereka miliki.
d. Sinergi teknologi.
Sinergi teknologi bisa dicapai dengan memadukan teknologi
sehingga mereka saling memperoleh manfaat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
e. Sinergi pemasaran
Perusahaan yang memperoleh manfaat dari semakin luas dan
terbukanya pemasaran produk, bertambahnya lini produk yang
dipasarkan dan semakin banyaknya konsumen yang dapat dijangkau.
2. Akuisisi untuk meningkatkan bagian pasar
Akuisisi dapat memperluas pasar dari produk yang dihasilkan, karena
masing-masing perusahaan yang digabungkan dengan akuisisi tersebut
mempunyai pasarnya sendiri-sendiri.
3. Akuisisi untuk melindungi pasar.
Akuisisi dapat melindungi pasar jika dengan akuisisi tersebut dapat
menyisihkan para pesaing bisnis (jika perusahaan yang diakuisisi adalah
perusahaan pesaing bisnis sendiri).
4. Akuisisi untuk mengakuisisi produk.
Akuisisi atas perusahaan lain tentunya diharapkan akan memperoleh
produk yang tentu saja jika perusahaan yang diakuisisi akan
mengembangkan produk yang ada.
5. Akuisisi untuk mempertahankan bisnis inti.
Untuk memperkuat bisnis inti, adakalanya perusahaan perlu
melakukan akusisi perusahaan lain. Tentunya yang diakuisisi tersebut
adalah perusahaan yang bergerak di bisnis inti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
6. Akuisisi untuk mendapatkan dasar berpijak di luar negeri.
Untuk sebuah perusahaan yang berambisi untuk cepat berkembang
menjadi besar, seringkali diperlukan pengembangan usaha keluar negeri
dengan cara akuisisi.
7. Akuisisi untuk meningkatkan Critical Mase Competitive.
Suatu perusahaan dituntut menjadi besar untuk menjalankan
bisnisnya. Misalnya, jika perusahaan tersebut ingin mengikuti tender
proyek besar. Agar dapat mencapai ukuran yang besar secara cepat,
akuisisi perusahaan adalah jalan baik, termasuk akuisisi perusahaan di
luar negeri.
B. Kinerja Perusahaan
B.1 Pengertian Kinerja Perusahaan.
Terdapat definisi kinerja diantaranya :
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:570) kinerja adalah merupakan
kata benda (n) yang artinya: 1. Sesuatu yang dicapai, 2. Prestasi yang
diperlihatkan, 3. Kemampuan kerja (tt peralatan):
2. Di dalam Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia,2004:
5) dikemukakan bahwa:
“Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber ekonomi yang mungkin dikendalikan
di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja adalah penting dalam
hubungan ini. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Di
samping itu, informasi tersebut juga berguna dalam pertimbangan tentang
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.”
Kinerja adalah tingkat keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam suatu
tahun buku tertentu. Kinerja juga mengandung pengertian kemampuan kerja untuk
menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif. Dalam suatu perusahaan,
tinggi rendahnya kinerja diukur dalam bentuk laba yang dihasilkan.
Untuk menghasilkan laba yang maksimal, diperlukan kemampuan melihat
celah-celah keuntungan dan memprediksi masa yang akan datang. Di samping itu,
manajemen harus memiliki kemampuan untuk menggerakkan kreativitas sumber
daya manusia yang ada agar dapat bekerja sama secara efektif dan efisien.
Pada akhirnya, kemampuan manajemen menggerakkan dan memanfaatkan
sumber daya yang ada akan dapat dinilai dari laporan keuangan yang disusun
setiap akhir periode. Melalui laporan keuangan tersebut dapat dievaluasi dan pada
akhirnya diperbaiki hal-hal yang menjadi penghalang maksimalisasi kinerja
perusahaan. Di samping itu, juga dapat direncanakan hal-hal yang perlu dilakukan
sehubungan dengan peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Untuk
mengetahui kinerja yang dicapai maka dilakukan penilaian kinerja.
Kata penilaian sering diartikan dengan kata assessment. Sedangkan kinerja
perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam
periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Dengan
demikian penilaian kinerja perusahaan mengandung makna suatu proses atau sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
penilaian mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu perusahaan (organisasi)
berdasarkan standar tertentu.
B.2 Unsur Kinerja Perusahaan
Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personil mencapai sasaran
organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar
membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Standar perilaku
dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam
rencana strategik, program dan anggaran organisasi. Penilaian kinerja juga
digunakan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk
merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan, melalui umpan
balik hasil kinerja pada waktunya serta penghargaan, baik yang bersifat intrinsik
maupun ekstrinsik.
Penilaian kinerja perusahaan dapat diukur dengan ukuran keuangan dan non
keuangan. Ukuran keuangan untuk mengetahui hasil tindakan yang telah dilakukan
di masa lalu dan ukuran keuangan tersebut dilengkapi dengan ukuran non
keuangan tentang kepuasan customer, produktivitas dan cost effectiveness proses
bisnis/intern serta produktivitas dan komitmen personil yang akan menentukan
kinerja keuangan masa yang akan datang. Ukuran keuangan menunjukkan akibat
dari berbagai tindakan yang terjadi diluar non-keuangan.
Ukuran keuangan dapat tercermin dalam laba perusahaan. Penghasilan bersih
atau laba seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar ukuran
yang lain seperti penghasilan per lembar saham (earning per share). Unsur yang
langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih adalah penghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(income) dan beban (expences). Pengakuan dan pengukuran penghasilan dan
beban, dan karenanya juga penghasilan bersih, tergantung pada konsep modal dan
pemeliharaan modal yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan
keuangannya (Prastowo, 2002: 11).
Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penurunan kewajiban yang menyebabkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (setoran) penanaman modal
(Prastowo, 2002:11). Penghasilan meliputi pendapatan (revenues) maupun
keuntungan (gains). Pendapatan muncul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan
yang normal, seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividend royalty, dan
sewa. Sedangkan keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi
penghasilan yang mungkin timbul atau tidak dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang biasa. Keuntungan meliputi pos yang timbul dalam pengalihan
aktiva lancar dan keuntungan yang belum direalisasi, misalnya kenaikan jumlah
aktiva jangka panjang.
Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal (Prastowo, 2002: 11). Beban mencakup
kerugian (loss) maupun beban yang timbul dari pelaksanaan aktivitas biasa.
Beban ini meliputi antara lain beban pokok penjualan, gaji dan depresiasi, yang
biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktivitas seperti kas (setara
kas), persedian dan aktiva tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Prinsip-prinsip pengukuran kinerja perusahaan menurut R.A Supriyono
(Andra,2006:33) yaitu :
1. Konsisten dengan tujuan perusahaan.
Ukuran-ukuran kinerja harus konsisten dengan tujuan stakeholders.
Ukuran-ukuran kinerja perusahaan harus menyediakan keterkaitan antara
aktivitas-aktivitas bisnis dengan rencana strategi bisnis. Oleh karena itu
rencana strategi bisnis harus dinyatakan untuk berbagai hierarki
manajemen organisasi.
2. Memiliki adaptabilitas pada kebutuhan bisnis.
Ukuran-ukuran kinerja harus dapat beradaptasi terhadap perubahan
kebutuhan bisnis maupun dengan berbagai macam tujuan. Jika
kebutuhan-kebutuhan bisnis berubah maka ukuran-ukuran kinerja juga
harus diubah. Ukuran-ukuran kinerja harus dikaji ulang dan diurutkan
seperlunya agar mencerminkan faktor-faktor sukses yang relevan.
Ukuran-ukuran kinerja yang ada harus dikaji ulang, dimodifikasi,
dikurangi atau jika perlu dihapuskan. Ukuran kinerja diubah hanya jika
kebutuhan-kebutuhan bisnis berubah dan bukan karena perubahan gaya
manajemen.
3. Dapat mengukur aktivitas-aktivitas signifikan.
Ukuran-ukuran kinerja harus disusun pada level aktivitas. Ukuran
kinerja tersebut harus menceminkan aktivitas-aktivitas yang signifikan
bagi perusahaan. Setiap perusahaan harus menentukan aktivitas-aktivitas
yang signifikannya berdasarkan tujuan bisnis dan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
beroperasinya. Aktivitas-aktivitas tersebut harus digolongkan menjadi dua
yaitu : (1) aktivitas-aktivitas yang bernilai tambah, dan (2) aktivitas-
aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah.
4. Mudah diaplikasikan.
Ukuran-ukuran kinerja harus mudah diaplikasikan. Jika aktivitas-
aktivitas signifikan telah didefinisikan, maka ukuran-ukuran kinerja harus
disusun dan untuk itulah aktivitas harus mudah untuk dipahami.
Jumlahnya tidak banyak dan dapat dikuantitatifkan. Banyak ukuran
kinerja yang dapat dinyatakan dalam kualitatif dalam ukuran keuangan
dan maupun non-keuangan.
5. Mempunyai akseptabilitas dari atas ke bawah.
Perusahaaan harus memahami bahwa ukuran-ukuran kinerja berperan
dalam mempengaruhi perilaku para manager. Pendekatan dari atas ke
bawah harus digunakan untuk menentukan ukuran-ukuran kinerja yang
dapat memotivasi perilaku optimal pada semua level perusahaan.
Organisasi level bawah harus mendukung pencapaian tujuan-tujuan yang
diputuskan oleh manajemen puncak dengan mempertimbangkan usulan-
usulan dari level bawah.
6. Berbiaya efektif.
Informasi mengenai pengukuran kinerja harus berbiaya efektif,
tersedia saat diperlukan, dan disajikan tepat waktu. Aktivitas tertentu
mungkin mempunyai hubungan yang rumit dengan: (a) manusia yang
melaksanakan aktivitas tersebut, (b) sistem prosedur yang digunakan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(c) teknologi yang digunakan. Kondisi ini mengakibatkan pengukuran
kinerja sulit dilakukan dan memerlukan waktu yang banyak dan biaya
yang tinggi.
7. Tersaji tepat waktu.
Informasi kinerja harus tersaji tepat waktu dan dalam format yang
bermanfaat untuk pembuatan keputusan. Informasi kinerja yang disajikan
terlambat kurang manfaatnya dan kurang memotivasi para manajer dan
pelaksana yang diukur kinerjanya. Penyajian informasi tepat waktu juga
harus dihubungkan dengan validitasnya serta manfaat dan biayanya.
Laporan informasi kinerja yang tepat waktu bermanfaat untuk
memperoleh umpan balik dan penyempurnaan yang cepat.
C. Laporan Keuangan
C.1 Pengertian Laporan Keuangan.
Setiap akhir periode perusahaan diwajibkan untuk membuat laporan
keuangan. Laporan yang dibuat perusahaan minimal harus memuat laporan
neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Namun akhir-akhir ini
perusahaan sudah diminta untuk membuat laporan arus kas dan laporan tambahan
yang mungkin berguna bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
Menurut Myer (Munawir, 2004:5) dalam bukunya yang berjudul Financial
Statement Analysis mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan
adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
“Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan
daftar pendapatan atau daftar laba-rugi. Pada waktu ini sudah menjadi kebiasaan
perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau
daftar laba yang tidak dibagikan”.
Menurut PSAK No.1 (Ikatan Akuntan Indonesia, 2004:4) tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan kinerja dan arus
kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban manajemen saat penggunaan sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka.
Menurut Munawir terdapat 3(tiga) sifat dalam laporan keuangan diantaranya :
(1) fakta yang telah dicatat, berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar
fakta dari catatan akuntansi; (2) prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam
akuntansi, berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun
anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim; dan (3) pendapat pribadi, berarti meskipun pencatatan transaksi telah ada
dalilnya namun penggunaan tergantung dari akuntan perusahaan yang
bersangkutan.
C.2 Arti Penting Laporan Keuangan
Laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan, terutama bagi mereka yang berkepentingan terhadap perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun
perkembangan suatu perusahaan adalah (Munawir, 2004 : 3)
1. Pemilik perusahaan,
Mereka sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan
perusahaannya karena dengan laporan tersebut pemilik perusahaan akan
dapat menilai sukses tidaknya manajer dalam memimpin perusahaan.
Karena hasil-hasil stabilitas serta kontinuitas atau kelangsungan
perusahaan tergantung dari cara kerja atau efisiensi manajemennya.
2. Manajer atau pimpinan perusahaan
Dengan mengetahui posisi keuangan perusahaannya maka seorang
manajer dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki sistem,
dan menentukan kebijakan yang tepat untuk masa yang akan datang. Bagi
manajemen yang terpenting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi,
cara kerja yang efisien, aktiva aman dan terjaga cukup baik, struktur
permodalan sehat dan bahwa perusahaan memiliki rencana yang baik
mengenai hari depan, baik dibidang keuangan maupun bidang operasi
Dalam hubungannya dengan analisis laporan keuangan tersebut manajer
merupakan “orang dalam”, orang yang dapat menggunakan data
keuangan apapun yang ada dalam perusahaan, dan hasil analisa
sepenuhnya untuk kepentingan perusahaan yang bersangkutan. Oleh
karena itu analisis yang dilakukan manajemen disebut “analisis intern“.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Investor
Mereka berkepentingan terhadap prospek keuntungan di masa yang
akan datang, untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk
mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek
perusahaan tersebut. Dari analisa laporan tersebut para investor akan
dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuhnya.
4. Kreditur
Informasi keuangan bermanfaat bagi kreditur untuk memutuskan
apakah pinjaman yang diberikan serta bunga dapat dibayar pada saat jatuh
tempo.
5. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan untuk menentukan besarnya pajak
yang yang harus ditanggung oleh perusahaan. Selain itu dengan melihat
laporan keuangan dimana para buruh bekerja maka pemerintah akan
mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberikan upah dan jaminan
sosial yang lebih baik.
C.3 Keterbatasan Laporan Keuangan.
Dalam prinsip-prinsip akuntansi Indonesia sifat dan keterbatasan laporan
keuangan adalah :
1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian
yang telah lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap
sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan
keputusan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak lepas dari penggunaan
taksiran dan berbagai pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang materiil. Demikian pula
penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu
mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh
yang materiil terhadap kelayakan laporan keuangan.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa atau transaksi dari pada bentuk hukumnya.
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah teknis, dan
pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis dari
informasi yang disajikan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat menimbulkan
variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat
kesuksesan antar perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantitatifkan umumnya diabaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Analisis Laporan Keuangan
D.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan.
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses untuk membedah laporan
keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah hubungan antara unsur-unsur
tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik
dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.
Menurut Leopold A.Bernsten (Prastowo, 2002, 52) memberi definisi analisis
laporan keuangan sebagai berikut: Financial statement analysis is the judgmental
process that aims to evaluate the current and past financial positions and results
of operation of enterprise, whit primary objective of determining the best possible
estimate and predictions about future conditions and performance.
Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa analisis laporan keuangan
merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang
dan masa lalu, dengan tujuan utama menentukan estimasi dan prediksi yang
paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang
(Prastowo, 2002:52).
D.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan.
Ada kesenjangan antara informasi yang disajikan laporan keuangan dengan
informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai. Di satu sisi laporan keuangan
menyajikan suatu informasi mengenai apa yang telah terjadi, sementara di sisi lain
para pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi mengenai apa yang
mungkin terjadi di masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan informasi diperlukan suatu
analisa terhadap laporan keuangan, terutama dalam memprediksi apa yang
mungkin terjadi di masa yang akan datang. Dengan demikian fungsi yang pertama
dan yang utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengkonversi data
menjadi informasi.
Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, namun
tujuan yang terpenting adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil
keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi, serta mengurangi dan
mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak dapat dielakkan pada setiap
proses pengambilan keputusan (Prastowo, 2002:53).
D.3 Prosedur, Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan.
1. Prosedur Analisis Laporan Keuangan.
Berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan
keuangan adalah sebagai berikut (Prastowo, 2002 :53-54) :
a. Memahami latar belakang perusahaan yang dianalisis mencakup
pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan
kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan
tersebut. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan yang
akan dianalisis merupakan langkah yang perlu dilakukan sebelum
menganalisis laporan keuangan perusahaan.
b. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan.
Kondisi yang perlu dipahami mencakup : (1) informasi mengenai
kecenderungan (trend) industri di mana perusahaan beroperasi; (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
perubahan teknologi; (3) perubahan selera konsumen; (4) perubahan
faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan perkapita, tingkat
bunga, tingkat inflasi, dan pajak; (5) perubahan yang terjadi di dalam
perusahaan itu sendiri seperti perubahan posisi manajemen kunci.
c. Mempelajari dan me-review laporan keuangan. Sebelum berbagai
teknik analisis laporan keuangan diaplikasikan, perlu dilakukan
review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila
dipandang perlu, dapat menyusun kembali laporan keuangan
perusahaan yang dianalisis. Tujuan me-review ini adalah untuk
mendapatkan gambaran data keuangan yang relevan yang sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
d. Menganalisis laporan keuangan. Setelah mengetahui profil
perusahaan dan me-review laporan keuangan, maka dengan
menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat
menganalisis laporan keuangan dan menginterprestasikan hasil
tersebut.
2. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Secara umum, metode analisis laporan keuangan dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu metode analisis horizontal dan metode
analisis vertikal (Prastowo, 2002: 54-55).
a. Metode analisis horizontal (dinamis).
Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode analisis yang
dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
beberapa periode sehingga dapat diketahui perkembangan dan
kecenderungannya. Disebut metode horizontal karena analisis ini
membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda.
Disebut dinamis karena metode ini bergerak dari waktu ke waktu.
Teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain
teknik analisis perubahan, analisis indeks (trend), analisis sumber dan
penggunaan, dan analisis perubahan laba kotor.
b. Metode analisis vertikal (statis).
Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang
dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada periode
tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan
pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama , maka metode
ini disebut metode vertikal. Disebut statis karena metode ini
membandingkan pos-pos laporan keuangan pada periode yang sama.
Teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi ini antara lain teknik
analisis persentase per-komponen (Common-size), analisis rasio, dan
analisis Break-even.
D.4 Analisis Rasio Keuangan.
Untuk mengukur kinerja perusahaan perlu alat ukur yaitu rasio keuangan.
Rasio akan menggambarkan posisi perusahaan pada periode tertentu. Biasanya
rasio akan digunakan perusahaan untuk membandingkan kinerja perusahaan dari
tahun ke tahun atau membandingkan rasio perusahaan dengan rasio industri yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sejenis. Rasio perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang telah ada yaitu
laporan neraca dan laporan rugi-laba dari perusahaan yang bersangkutan.
Rasio-rasio yang dikembangkan untuk menganalisis laporan keuangan pada
perusahaan pada umumnya dikelompokkan menjadi 5 yaitu :
1. Rasio Likuiditas.
Rasio likuiditas ini digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek.
2. Rasio Leverage.
Rasio Leverage ini digunakan untuk mengukur proporsi dana
perusahaan yang bersumber dari hutang.
3. Rasio Aktivitas.
Rasio aktivitas ini digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan
dana.
4. Rasio Keuntungan.
Rasio keuntungan ini digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba berdasarkan modal yang dimiliki,
baik modal asing maupun modal sendiri.
5. Rasio Pasar.
Rasio pasar ini digunakan untuk mengukur seberapa besar nilai pasar
saham perusahaan dibandingkan dengan nilai bukunya.
Dalam mengukur kinerja perusahaan berdampak baik atau tidak setelah
melakukan akuisisi, maka rasio yang dapat digunakan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1. Earnings Per Share (EPS).
Earnings Per Share menunjukkan bagian laba yang dinikmati oleh
pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimiliki. Besar
kecilnya EPS dipengaruhi oleh laba bersih dan jumlah lembar saham yang
dimiliki perusahaan. Jika perusahaan menambah modal saham dengan
mengeluarkan lembar saham baru sementara laba tidak berubah maka
EPS akan semakin kecil.
2. Dividend Per Share (DPS).
Dividend Per Share menunjukan besarnya deviden tunai yang
dibayarkan untuk setiap lembar saham. Jumlah inilah yang betul-betul
dinikmati oleh pemegang saham atas dana yang mereka investasikan pada
perusahaan tersebut.
3. Price Earnings Ratio ( PER ).
Price Earnings ratio didapatkan dari hasil pembandingan antara harga
per lembar saham dengan laba per lembar saham. PER mengindikasikan
tingkat pertumbuhan perusahaan. Semakin tinggi PER semakin prospektif
perusahaan.
4. Market to Book Value.
Market to Book Value ini akan membandingkan antara nilai pasar
perusahaan dengan nilai bukunya. Rasio ini mengindikasikan apakah
perusahaan undervalued atau overvalued. Undervalued artinya
perusahaan dihargai terlalu rendah, karena nilai pasar perusahaan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
rendah dibanding dengan nilai bukunya. Sebaliknya overvalued terjadi
ketika nilai pasar melebihi nilai buku perusahaan.
5. Net Profit Margin.
Net Profit Margin ini akan mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan dari penjualan.
E. Penelitian Terdahulu
1. Hendro Widjanarko
Hendro melakukan penelitian tentang “Merger, Akuisisi dan Kinerja
Perusahaan Studi Atas Perusahaan Manufaktur Tahun 1998-2002”,
penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal utilitas vol. 14 No. 1 Januari
2006. Di dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa akuisisi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan sebelum dan sesudah
akuisisi.
2. Ceicilia Bintang Hari Yudhanti
Ceicilia Bintang Hari Yudhanti dalam penelitian tentang “Analisis
Kinerja Operasi Perusahaan yang Melakukan Merger atau Akuisisi”.
Penelitian ini hanya menguji kinerja operasi jangka pendek satu tahun
sebelum dan satu tahun setelah terjadi akuisisi. Menemukan bahwa tidak
adanya perbedaan yang signifikan kinerja operasi perusahaan antara
sebelum dan setelah perusahaan melakukan merger atau akuisisi. Karena
hanya menguji periode jangka pendek (satu tahun sebelum dan satu tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
setelah merger atau akuisisi) maka kinerja operasi belum menunjukkan
adanya perbedaan yang signifikan (Rahman dan Limmack, 2000).
F. Kerangka Berfikir
Untuk mempermudah dalam memahami konsep mengenai variabel-
variabel yang diteliti maka penulis menggunakan kerangka pemikiran sebagai
berikut:
1. Earnings Per Share (EPS).
Gambar II.1
2. Dividend Per Share (DPS).
Gambar II.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3. Price Earnings Ratio (PER).
Gambar II.3
4. Net Profit Margin (NPM).
Gambar II.4
NPM NPM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
5. Market to Book Value.
Gambar II.5
G. Hipotesis :
Berdasarkan teori di atas maka rumus hipotesis yang sehubungan dengan
tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati apakah akuisisi memberikan pengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hipotesisnya dapat disusun berdasarkan
rasio-rasio yang dipilih dalam bentuk sebagai berikut:
1. Earnings Per Share
H 0 : µ 1 = µ 2
H A : µ 1 ≠ µ 2
0H = Tidak ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum
dan setelah akuisisi.
AH = Ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan
setelah akuisisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Dividend Per Share.
H 0 : µ 1 = µ 2
H A : µ 1 ≠ µ 2
0H = Tidak ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum
dan setelah akuisisi.
AH = Ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan
setelah akuisisi.
3. Price Earnings Ratio.
H 0 : µ 1 = µ 2
H A : µ 1 ≠ µ 2
0H = Tidak ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum
dan setelah akuisisi.
AH = Ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan
setelah akuisisi.
4. Net Profit Margin
H 0 : µ 1 = µ 2
H A : µ 1 ≠ µ 2
0H = Tidak ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum
dan setelah akuisisi.
AH = Ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan
setelah akuisisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
5. Market to Book Value
H 0 : µ 1 = µ 2
H A : µ 1 ≠ µ 2
0H = Tidak ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum
dan setelah akuisisi.
AH = Ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan
setelah akuisisi.
1. Menentukan tingkat signifikansi sebesar 5% dengan pengujian dua
sisi.
2. Memutuskan apakah hipotesis diterima atau ditolak.
Bila Asymp.sig < 5%, H 0 ditolak
Bila Asymp.sig > 5%, H 0 diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada perusahaan-perusahaan yang
melakukan aktivitas akuisisi pada tahun 2000 yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia dulunya bernama Bursa Efek Jakarta.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang
melakukan kegiatan akuisisi pada tahun 2000 dan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Sampel
Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah purposive sampling yaitu penarikan sampel dengan
menggunakan pertimbangan tertentu (Purwanto, 2004:332).
Kriteria perusahaan yang digunakan sebagai sampel adalah:
a. Perusahaan-perusahaan yang melakukan aktivitas akuisisi pada tahun
2000.
b. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel adalah perusahaan yang telah
menyusun laporan keuangan selama kurun waktu 3 tahun, baik sesudah
maupun sebelum melakukan akuisisi.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
C. Waktu Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan antara Januari 2008 – April 2008.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Pojok BEI Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan
aktivitas akuisisi pada periode 2000.
2. Objek Penelitian
Objek Penelitian adalah bagian atau unsur-unsur yang diteliti, dimana
dalam penelitian ini objek penelitiaan adalah laporan keuangan
perusahaan. Laporan keuangan perusahaan tersebut terdiri dari Neraca
dan Laporan Laba-Rugi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan diambil dalam penelian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan dalam
beberapa dokumen. Adapun sumber data diperoleh penulis di pojok BEI yang ada
di Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
F. Data yang Diperlukan
Penelitian ini memerlukan data yang mendukung jawaban pada persoalan
sehingga data tersebut dapat diolah dan menghasilkan jawaban atas permasalahan
yang dikemukakan. Berikut data yang diperlukan dalam penelitian:
1. Nama-nama perusahaan yang melakukan kegiatan akuisisi pada periode
tahun 2000.
2. Laporan keuangan masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel
penelitian, yang terdiri dari :
a. Neraca dari masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel selama
kurun waktu 3(tiga) tahun baik sesudah maupun sebelum melakukan
akuisisi.
b. Laporan laba rugi dari masing-masing perusahaan yang dijadikan
sampel selama kurun waktu 3(tiga) tahun baik sesudah maupun
sebelum melakukan akuisisi.
G. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yang terdiri dari variabel inti
dan variabel moderat. Variabel inti dari penelitian ini adalah kinerja keuangan
yang dapat diukur dengan rasio keuangan, sementara variabel moderat dari
penelitian ini adalah akuisisi.
1. Kinerja
Kinerja mengandung pengertian kemampuan kerja untuk
menghasilkan keuntungan secara efektif dan efisien. Dalam suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
lembaga atau badan usaha, tinggi rendahnya kinerja diukur dalam bentuk
laba yang dihasilkan.
Perhitungan rasio keuangan bertujuan untuk melihat pengaruh
akuisisi perusahaan secara fundamental yaitu pengaruhnya terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Dalam penelitian ini penulis hanya mencari
besarnya nilai dari rasio-rasio keuangan kemudian membandingkannya
antara sebelum dan sesudah akuisisi. Rasio keuangan yang digunakan
untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan menggunakan rasio Net
Profit Margin, Market to Book Value, Earnings Per Share, Price
Earnings Ratio, Dividend Per Share.
2. Akuisisi
Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 22
definisi akuisisi dari perspektif akuntansi adalah :
”Akuisisi adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu
perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva
neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberi
aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham”.
H. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data penulis melakukan beberapa tahap yang sesuai
dengan tujuan dalam penelitian ini. Analisis yang dilakukan antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1. Perhitungan rasio.
a. Perhitungan rasio nilai pasar.
Perhitungan rasio nilai pasar bertujuan untuk melihat pengaruh
akuisisi secara menyeluruh, yaitu pengaruhnya terhadap kinerja
finansial perusahaan. Rasio-rasio nilai pasar tersebut akan
dibandingkan antara periode sebelum dan sesudah akuisisi. Dalam
penelitian analisis rasio nilai pasar penulis hanya mencari besarnya
nilai-nilai dari rasio-rasio nilai pasar kemudian membandingkan
antara sebelum dan sesudah akuisisi.
1) Earning Per Share (EPS).
Earning Per Share menunjukkan bagian laba yang dinikmati
oleh pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimiliki.
Besar kecilnya EPS dipengaruhi oleh laba bersih dan jumlah
lembar saham yang dimiliki perusahaan. Jika perusahaan
menambah modal saham dengan mengeluarkan lembar saham
baru sementara laba tidak berubah maka EPS akan semakin kecil.
EPS dapat dihitung dengan formula:
EPS =
2) Dividend Per Share (DPS).
Dividend per Share menunjukan besarnya deviden tunai yang
dibayarkan untuk setiap lembar saham. Jumlah inilah yang betul-
betul dinikmati oleh pemegang saham atas dana yang mereka
investasikan pada perusahaan tersebut.
Net IncomeNumber of outstanding stock
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
DPS dapat dihitung dengan formula:
DPS =
3) Price Earning Ratio (PER).
Price Earning Ratio (PER) didapatkan dari hasil
perbandingan antara harga per lembar saham dengan laba per
lembar saham. PER mengindikasikan tingkat pertumbuhan
perusahaan. Semakin tinggi PER semakin prospektif perusahaan.
PER dapat dihitung dengan formula:
4) Market to Book Value (M/B Value).
Market to Book Value juga dinamakan juga Valuation Ratio
atau Q’Ratio. Rasio ini membandingkan antara nilai pasar
perusahaan dengan nilai bukunya. Rasio ini mengindikasikan
apakah perusahaan undervalued atau overvalued. Undervalued
artinya perusahaan dihargai terlalu rendah, karena nilai pasar
perusahaan lebih rendah dibanding dengan nilai bukunya.
Sebaliknya overvalued terjadi ketika nilai pasar melebihi nilai
buku perusahaan. Nilai perusahaan diperoleh dari penjumlahan
intensitas perputaran ini sangat terkait dengan karakteristik
perusahaan.
BiasaDanaTotal
PasarsiKapitalisaValueBM /
EPS
icePER
Pr
Cash DividendNumber of outstanding stock
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Perhitungan rasio keuntungan :
1) Net Profit Margin.
Net Profit Margin didapatkan dari perbandingan laba
perusahaan setelah pajak atas pejualan bersih yang terjadi. Rasio
ini akan memberikan pesan nilai penjualan menghasilkan tingkat
keuntungan tertentu.
Net Profit Margin =bersihPenjualan
bersihLaba
2. Uji Statistik
Dalam menguji kinerja perusahan sebelum dan sesudah akuisisi,
metode yang digunakan adalah uji beda. Untuk uji statistik non-parametik
penulis menggunakan uji peringkat tanda Wilcoxon. Dalam menentukan
waktu sebelum dan sesudah akuisisi, akan menggunakan data keuangan
terakhir sebelum dan sesudah akuisisi. Atau menggunakan laporan
keuangan pada awal dan akhir periode, pada saat perusahaan melakukan
akuisisi.
Hasil uji normalitas yang pernah dilakukan para ahli menunjukkan
bahwa data keuangan yang terdapat pada BEI tidak terdistribusi secara
normal. Uji statistik non-parametik sangat tepat digunakan apabila data
yang dimiliki tidak terdistribusi secara normal. Apabila data sudah
terdistribusi mendekati normal maka pengujian hipotesis dapat dilakukan.
Uji peringkat tanda Wilcoxon bertujuan untuk mengetahui
signifikansi perubahan kinerja perusahaan yang melakukan aktivitas
akuisisi. Uji ini dilakukan dengan membandingkan masing-masing rasio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
sebagai indikator perubahan kinerja finansial perusahaan sebelum akuisisi
dan sesudah akuisisi. Uji peringkat tanda Wilcoxon tidak hanya
mengidentifikasi arah perubahan, tetapi juga besarnya perubahan kinerja
perusahaan (Payamto,2001: 252).
Prosedur pengujian peringkat tanda Wilcoxon dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut (Supranto,2001:301):
Tidak Ya
Menyatakan Ho dan Ha
Tetapkan taraf signifikansi yangdiinginkan
Susun pasangan data dan kemudiantentukan besarnya perbedaan tanpamemperhatikan tanda.
Bubuhkan tanda yang tepat bagisetiap peringkat yang ditetapkan
Jumlahkan peringkat yang beradapada kolom bertanda positif dannegatif
Tetapkan nilai hitung T bagi angkaterkecil dari kedua jumlah di atas
Lihat tabel T kritis Wilcoxon dantentukan nilai tabel yang tepat.
Apakah nilai hitung T≤nilai tabel T
TerimaHo
TolakHo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Langkah-langkah dalam pengujian peringkat tanda Wilcoxon dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis statistik.
H 0 : µ 1 = µ 2
H A : µ 1 ≠ µ 2
0H = Tidak ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum
dan setelah akuisisi.
AH = Ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan
setelah akuisisi.
b. Menentukan besar dan tanda antar pasangan data.
Kita menghitung rasio keuangan setiap perusahaan, kemudian
kita membandingkan per-rasio dan menampilkannya dalam tabel.
Kemudian menghitung selisih per-rasio untuk waktu sebelum dan
sesudah akuisisi dan pemberian tanda negatif atau positif.
c. Menyusun peringkat perbedaan tanpa memperhatikan tanda.
Kita menentukan peringkat data dari nilai terbesar hingga terkecil
tanpa memperhatikan tandanya.
d. Pemberian tanda atas peringkat yang telah ditetapkan.
Membubuhkan tanda setiap perbedaan (sebagaimana ditunjukkan
dalam langkah c) terhadap peringkat yang telah ditetapkan
(sebagaimana dilakukan dalam langkah c). Langkah ini menghasilkan
dua kolom terakhir yaitu kolom positif dan kolom negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
e. Menjumlahkan peringkat.
Langkah terakhir sebelum pengujan hipotesis adalah
menjumlahkan semua peringkat positif dan kemudian
menjumlahkan semua peringkat negatif.
f. Penarikan kesimpulan hipotesis
Untuk penarikan kesimpulan hipotesis maka perlu kita
perhatikan jumlah data sampel yang digunakan. Menurut Sugiyono
(2005:241) jika data ≤ 25 maka kita membandingkan hasil jumlah
T (dari perhitungan) dengan nilai T tabel (harga kritis untuk test
Wilcoxon).
“Bila jumlah jenjang terkecil T (dalam perhitungan) > T tabel
dengan tingkat signifikansi 5% maka hasilnya tidak signifikan.
Bila jumlah jenjang terkecil T (dalam perhitungan) ≤ T tabel
dengan tingkat signifikansi 5% maka hasilnya signifikan”.
Sedangkan jika data > 25 membandingkan antara Z hitung
dengan Z tabel, kita mengambil keputusan hipotesis diterima atau
ditolak secara parsial untuk masing-masing rasio keuangan. Dan
membandingkan assymp.sig dengan tingkat signifikansi pengujian
apakah signifikan atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan
pengujian dua sisi dengan taraf signifikansi sebesar 5%.
Bila asymp.sig <5% hasil signifikan
Bila asymp.sig >5% hasil tidak signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
g. Interpretasi hasil
Setelah dilakukan analisis dan pengujian data perlu dilakukan
interpretasi untuk menjelaskan hasil analisis dan pengujian.
Interpretasi dilakukan dengan didasarkan pada teori dan konsep
ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Perusahaan yang Diteliti
1. PT Dynaplast Tbk.
PT. Dynaplast Tbk. didirikan Tanggal 16 November 1959. Ruang
lingkup kegiatan perusahaan terutama bergerak dalam bidang usaha
pembuatan komponen, kemasan dan lembaran plastik. Saat ini perusahaan
bertempat di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Menara Dynaplast
lantai 9, jalan M.H Thamrin, Lippo Karawaci, Tangerang, sedangkan
pabriknya berlokasi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Bogor.
Pada tahun 1991, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana
kepada masyarakat sebanyak 2.500.000 saham dengan nilai nominal
masing-masing Rp 1.000 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dan
Surabaya dengan harga penawaran sebesar Rp 5.600 per saham yang
pernyataan efektifnya dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
diterima oleh perusahaan pada tanggal 10 Juni 1991. Kemudian pada
tahun 1994 dan 1997, perusahaan melakukan penawaran umum terbatas
pertama dan kedua kepada para pemegang saham masing-masing
sebanyak 10.859.400 saham dan 65.156.400 saham dengan nominal
masing-masing sebesar Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran
masing-masing sebesar Rp 4.750 dan Rp 1.200 per saham yang masing-
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
masing efektifnya diterima oleh BAPEPAM oleh perusahaan pada
tanggal 1 Februari 1994 dan tanggal 11 Desember 1996.
2. PT BAT Indonesia Tbk
BAT Indonesia Tbk. ( BATI )http://www.bat-indonesia.com
Head Office : Plaza Mandiri Lantai 25, Jl. Jend. Gatot Subroto kav 36-38, Jakarta 12190Phone : 021 5268388 - Fax : 021 2524625Email [email protected]
Tabel IV.1Organisasi Perusahaan
BOARD OF COMMISSIONER
President CommissionerIndependent CommissionerIndependent Commissioner
Frans Seda.Subarto Zaini.Djoko Moeljono
BOARD OF DIRECTORS
Presiden DirectorDirectorDirectorDirector
Ian Thomas MortonLekir Amir DaudMark DrainHarold Paul Hutabarat
PT BAT Indonesia Tbk (Perseroan) bergerak di Industri pemasaran
dan penjualan cerutu, rokok, dan produk-produk lain yang dibuat dengan
atau dari tembakau, ekspor, impor dan distribusi. Perseroan memulai
kegiatan komersialnya pada tanggal 7 Agustus 1917 dengan nama N.V.
Indo-Egyptian Cigarette Company. Pabrik dan kantor pusat perseroan
masing-masing di Cirebon dan Jakarta
Pada tahun 1979, Perseroan melakukan penawaran umum perdana
saham kepada masyarakat sebanyak 6.600.000 lembar saham atau 30%
dari 22.000.000 saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Saham yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
ditawarkan kepada masyarakat dalam penawaran umum perdana tersebut
dicatatakan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 20 Desember 1979
dan di Bursa Efek Surabaya (BES) pada tanggal 16 Juni 1989.
3. PT Gudang Garam Tbk.
Gudang Garam Tbk. ( GGRM )
Head Office : Jl. Semampir II/I, Kediri 64121Phone : 0354 82091-97; 81551-4; 021 5267255 - Fax : 0354 681555Email [email protected]
Tabel IV.2Organisasi Perusahaan
BOARD OF COMMISSIONER
President CommissionerCommissionerIndependent CommissionerIndependent CommissionerIndependent Commissioner
Rachman HalimJuni Setiowati WonowidjojoFrank Willem van GelderYudiono MuktiwidjojoHadi Soetirto
BOARD OF DIRECTORS
Presiden DirectorVP DirectorVP DirectorVP DirectorDirectorDirectorDirectorDirectorDirectorDirectorDirectorDirector
Djajusman SurjowijonoMintaryaSusilo WonowidjojoSumarto WonowidjojoHeru BudimanWidijantoDjohan HarijonoHerry SusiantoHaji Rinto HarnoEdijantoFajar SumeruBuntoro Turutan
Pada tahun 1971 Perseroan ini semula bernama PT Perusahaan Rokok
Tjap “ Gudang Garam” Kediri (PT Gudang Garam). Kemudian pada
tanggal 19 Juni 1997 merubah nama menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap
Gudang Garam Tbk (disingkat PT Gudang Garam Tbk).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kantor perwakilan PT Gudang Garam Tbk ada 2 yaitu di Jl. Jenderal
A. Yani 79 dan kantor perwakilan di Surabaya di Jl. Pengenal 7-15,
Surabaya , Jawa timur ini bergerak di bidang industri rokok dan yang
terkait dengan industri rokok. Perusahaan merupakan kelanjutan dari
perusahaan perorangan yang didirikan tahun 1958. Pada tahun 1969
berubah menjadi Firma dan pada tahun 1971 menjadi Perseroan Terbatas.
Operasi komersial perusahaan dimulai pada tahun 1958.
4. PT Eterindo Wahanatama Tbk.
Eterindo Wahanatama Tbk. ( ETWA )http://www.eterindo.com
Head Office : Menara BTN lantai 15, Jalan Gajah Mada No. 1, Jakarta10130Phone : 021 6332622 - Fax : 01 6342635Email [email protected]
Tabel IV.3Organisasi Perusahaan
BOARD OF COMMISSIONER
President CommissionerCommissionerIndependent Commissioner
Prof. Dr. Sudjono Dirdjosisworo,SHJasin SridjajaProf. Dr. H. Mashudi, SH., MH.
BOARD OF DIRECTORSPresiden DirectorDirectorDirector
Immanuel Sutarto, MBAYudianto KosmanVeri Yonnevil, SH
5. PT. AGUA Golden Mississipi
PT. AQUA Golden Mississipi didirikan pada tahun 1973. AQUA
merupakan pioner pertama air minum mineral pertama di Indonesia.
Pabrik pertama AQUA didirikan di Bekasi. Di tahun 1995 AQUA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi In
Line di pabrik Mekarsari.
Pada tanggal 4 September 1998 melakukan AQUA melakukan
penggabungan usaha dengan Group DANONE. Langkah ini berdampak
pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai
produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia
dan di tahun 2000 meluncurkan produk berlabel DANONE-AQUA.
Di tahun 2001 DANONE meningkatkan kepemilikan saham di Tirta
Investama dari 40 % menjadi 74 % sehingga DANONE kemudian
menjadi pemegang saham mayoritas AQUA group. Setelah beroperasi
selama 30 tahun kini AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia dan
memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh
penggunanya diseluruh Indonesia.
6. PT Dharma Samudera Fishing
PT. DHARMA SAMUDERA FISHING IN Tbk.
Head Office : Jl. Laks. R.E. Martadinata I, Tanjung Priok, Jakarta 14310,IndonesiaTel. : (62-21) 430 1001, 437 1010, 435 3965, 435 3966Fax. : (62-21) 430 3412, 492 820
Tabel IV.4Organisasi Perusahaan
Commissioners / Komisaris
President CommissionerCommissionerCommissioner
Ridwan SutjiamidjajaHerwan SutjiamidjajaJohannes Sarsito
BOARD OF DIRECTORS
Presiden DirectorDirectorDirector
Irwan SutjiamidjajaHerman SutjiamidjajaAndi Sutjiamidjaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DirectorDirectorDirectorDirector
FX Dianto DjajamanuHarri SutjiamidjajaRonnie SutjiamidjajaHendra Sutjiamidjaja
7. Sinar Mas Resources and Technology Tbk.
SMART Tbk. ( SMAR )http://www.smart-tbk.com
Head Office : Plaza BII Menara II lantai 28 - 31Jl. M.H. Thamrin No. 51 Kav. 22, Jakarta 10350Phone : 021 318 1388 (hunting system) - Fax : 021 318 1389Email [email protected]
Tabel IV.5Organisasi Perusahaan
BOARD OF COMMISSIONER
President CommissionerVP CommissionerCommissionerCommissionerIndependent CommissionerIndependent CommissionerIndependent Commissioner
Franky Oesman WidjajaIr. Gandi Sulistiyanto SoehermanArthur TahyaRachmat GobelHajjah Ryani SoedirmanLetjen TNI Purn. SoetedjoProf. Dr. Teddy Pawitra
BOARD OF DIRECTORS
Presiden DirectorVP DirectorVP DirectorDirectorDirectorDirectorDirector
Muktar WidjajaJo Daud DharsonoSimon LimBudi WijanaH. OemintoEdy Saputra SuradjaRafael B. Concepcion Jr
PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT. SMART)
didirikan tanggal 18 Juni 1962. Ruang lingkup kegiatan usaha PT
SMART meliputi pengembangan perkebunan, pertanian, perdagangan,
pengolahan hasil perkebunan, pengolahan produk kemasan, serta bidang
jasa pengelolaan dan penelitian yang berhubungan dengan usaha. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
produk group meliputi hasil olahan kelapa sawit antara lain: minyak
goreng, lemak nabati, dan margarine, serta minyak kelapa sawit, inti
sawit, minyak inti sawit, dan produk kemasan seperti botol, dan tutup
botol.
Pabrik dan kebun divisi Perkebunan perusahaan berlokasi di
Sumatera Utara, Jambi, Pekanbaru, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Timur, dan Kalimantan Selatan. Sedangkan pabrik pengolahannya
berlokasi di Surabaya dan Medan.
8. PT Telkom Tbk.
Komisaris :Komisaris Utama : Tanri Abeng, MBA.Komisaris : Anggito Abimanyu, Ph.D.Komisaris : Mahmuddin YasinKomisaris Independen : P. SartonoKomisaris Independen : Arif ArrymanDireksi :Direktur Utama : Rinaldi FirmansyahDirektur Keuangan : Sudiro AsnoDirektur Human Capital & General Affair : Faisal SyamDirektur Konsumer : I Nyoman G WiryanataDirektur Network & Solution : Ermady DahlanDirektur Enterprise & Wholesale : Arief YahyaDirektur Compliance & Risk Manajement : PrasetioChief Information Technology : Indra Utoyo
Visi dan Misi
Visi
“To become a leading InfoCom player in the region”
Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom
terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan
Asia Pasifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Misi
Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop Info Com
Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role
Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan
bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan,
produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan
teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling
menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
B. Data Penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti menampilkan data yang diperoleh dari buku
Indonesian Capital Market Directory. Buku ini selain menyajikan laporan
keuangan perusahaan yang listed di BEI (sebelumnya bernama BEJ), juga
menyajikan rasio-rasio keuangan. Sehingga peneliti tidak perlu melakukan
perhitungan matematis untuk mencari nilai rasio-rasio yang diteliti. Berikut data
dari tiap perusahaan:
1. PT Dynaplast Tbk.
Tabel IV.6Data Rasio PT Dynaplast
Tahun EPS DPS PER NPM M/BValue
1997 104 0 4,32 0,12 0,35
1998 38 0 13,73 0,08 0,82
1999 97 50 15 0,15 2,17
2001 111 50 4,43 0,09 0,58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2002 155 60 5,49 0,11 0,81
2003 178 0 7,88 0,09 1,18
2. PT. BAT Indonesia Tbk
Tabel IV.7
Data Rasio PT. BAT Indonesia Tbk
Tahun EPS DPS PER NPM M/BValue
1997 848 0 30,67 0,06 7,18
1998 250 0 60,01 0,01 1,13
1999 1366 0 41,73 0,03 11,71
2001 1718 800 3,67 0,16 1,03
2002 1791 200 5 0,16 1,46
2003 748 0 10,83 0,08 1,28
3. PT. Gudang Garam Tbk
Tabel IV.8Data Rasio PT Dynaplast
Tahun EPS DPS PER NPM M/BValue
1997 471 120 17,77 0,12 5,09
1998 564 260 20,67 0,11 5,58
1999 1183 500 14,14 0,18 5,55
2001 1085 300 7,97 0,12 2,03
2002 1085 300 7,65 0,1 1,64
2003 956 300 14,23 0,08 2,39
4. PT.Eterindo Wahanatama Tbk
Tabel IV.9Data Rasio PT Dynaplast
Tahun EPS DPS PER NPM M/B Value
1997 51 0 17,28 0,03 0,48
1998 -509 0 0,83 0,07 1,16
1999 2 0 533,33 0 2,03
2001 -304 0 -0,26 0,07 -0,24
2002 -27 0 -2,74 0,02 -0,21
2003 -32 0 -5,3 0,02 0,42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
5. PT. AQUA Golden Mississipi Tbk
Tabel IV.10Data Rasio PT Dynaplast
Tahun EPS DPS PER NPM M/BValue
1997 591 0 5,46 0,04 0,96
1998 1445 300 1,87 0,05 0,54
1999 1524 400 5,25 0,05 1,3
2001 3648 625 9,59 0,06 2,79
2002 5023 860 7,47 0,06 2,24
2003 4716 800 10,14 0,06 2,32
6. PT. Dharma Samudera Fishing
Tabel IV.11Data Rasio PT Dynaplast
Tahun EPS DPS PER NPM M/B Value
1997 757 0 0 0,06 0
1998 331 0 0 0,05 0
1999 40 0 22,49 0,03 1,67
2001 19 0 14 0,07 2
2002 -11 0 -9 0,07 1
2003 -4 0 -15 0,07 0
7. PT. SMART Tbk
Tabel IV.12Data Rasio PT Dynaplast
Tahun EPS DPS PER NPM M/BValue
1997 -348 0 -1,36 0,13 0,48
1998 160 0 11,44 0,02 1,16
1999 555 20 7,12 0,05 2,1
2001 -2020 0 -0,4 0,09 -0,4
2002 946 0 0,74 0,09 -0,62
2003 234 0 13,12 0,02 3,61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
8. PT. Telkom Tbk
Tabel IV.13Data Rasio PT Dynaplast
Tahun EPS DPS PER NPM M/B Value
1997 123 49 23,7 0,19 2,83
1998 125 51 21,56 0,18 2,4
1999 216 0 18,44 0,28 3,28
2001 404 211 7,93 0,25 3,46
2002 789 331 4,83 0,39 2,66
2003 604 331 11,18 0,22 3,93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengambilan Sampel
Analisis data dimulai dengan pengambilan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian ini. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang akan
melakukan aktivitas akuisisi pada tahun 2000. Dari hasil penelusuran diperoleh 11
kasus akuisisi. Adapun nama-nama perusahaan yang bertindak sebagai akuisitor
dan perusahaan-perusahaan yang diakuisisi serta tanggal pengumuman akuisisi
dapat dilihat pada tabel V.1
Tabel V.1Data Perusahaan yang Melakukan Akuisisi Tahun 2000
NOKode
SahamPengakuisisi Diakuisisi
Tanggalpengumuman
1 BDMN PT. BankDanamon Tbk
Bank TiaraBank PosBank Rama
05/01/2000
2 DYNA PT. Dynaplast PT. Sampak Unggul 05/01/20003 BATI PT. BAT
Indonesia TbkPT. Wisma KaryaPrasetya
28/01/2000
4 RMBA PT. TrasindoMulti Prima
PT. Bentoel PutraPrimaPT. Lestari PutraWirasejati
13/01/2000
5 GGRM PT. GudangGaram Tbk
PT. Industri Soda 28/01/2000
6 BGMT PT. Siloam HealthCare Tbk
PT. Bali GrahaMediktama
21/03/2000
7 ETWA PT. EterindoWahanatama Tbk
PT. Surya MalindoMediktama
27/03/2000
8 AQUA PT. AQUAGolden MississipiTbk
PT. WirabuanaIntentPT. Tirta JayamasUnggul
24/04/2000
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PT. Tirta DewataSemesta
9 DFSI PT. DharmaSamudera FishingIndustries
PT. Tirta Artamina 10/11/2000
10 SMAR PT. SMART Tbk PT. Inti Gerak Maju 29/10/200011 TLKM PT. Telkom Tbk PT. Multi Media
Nusantara14/12/2000
Langkah selanjutnya adalah menentukan perusahaan yang akan digunakan
sebagai sampel penelitian. Tahap pengambilan sampel dimulai dengan
menentukan banyaknya kasus akuisisi yang terjadi tahun 2000, selanjutnya dipilih
perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama 3(tiga) tahun
sebelum melakukan akuisisi dan setelah akuisisi dengan tahun dasar tahun 2000.
Hal ini dilakukan untuk kemudahaan dalam memperoleh data yang akan diambil.
Dari hasil pengamatan atas perusahaan yang melakukan akuisisi tahun 2000 maka
perusahaan yang diteliti dalam kegiatan akuisisi yang terjadi pada tahun 2000
dapat dilihat pada tabel V.2.
Tabel V.2Data Perusahaan yang Melakukan Akuisisi Tahun 2000
NO KodeSaham
Pengakuisisi Diakuisisi Tanggalpengumuman
1 DYNA PT. Dynaplast PT. Sampak Unggul 05/01/20002 BATI PT. BAT
Indonesia TbkPT. Wisma KaryaPrasetya
28/01/2000
3 GGRM PT. GudangGaram Tbk
PT. Industri Soda 28/01/2000
4 ETWA PT. EterindoWahanatama Tbk
PT. Surya MalindoMediktama
27/03/2000
5 AQUA PT. AQUAGolden MississipiTbk
PT. WirabuanaIntentPT. Tirta JayamasUnggulPT. Tirta Dewata
24/04/2000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Semesta6 DFSI PT. Dharma
Samudera FishingIndustries
PT. Tirta Artamina 10/11/2000
7 SMAR PT. SMART Tbk PT. Inti Gerak Maju 29/10/20008 TLKM PT. Telkom Tbk PT. Multi Media
Nusantara14/12/2000
Langkah selanjutnya adalah perhitungan rasio keuangan perusahaan, dalam
hal ini adalah rasio nilai pasarnya. Rasio-rasio pasar tersebut adalah Earning Per
Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Price Earning Ratio (PER), Net Profit
Margin, Market to Book Value (M/B Value). Rasio-rasio keuangan tersebut
diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang dipublikasikan di Bursa
Efek Indonesia untuk 3 tahun baik sebelum maupun sesudah melakukan akuisisi.
B. Analisis Data
Dari hasil penelusuran data, diperoleh 8 (delapan) perusahaan yang
melakukan akuisisi pada tahun 2000. Pengujian akan dilakukan dengan
menggunakan statistik non-parametrik dengan uji peringkat tanda Wilcoxon
dengan menggunakan uji dua sisi dan menggunakan taraf signifikansi 5%.
Langkah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji peringkat tanda
Wilcoxon adalah sebagai berikut:
1. Menyatakan hipotesis
H 0 : µ 1 = µ 2
H A : µ 1 ≠ µ 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
0H = Tidak ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum
dan setelah akuisisi.
AH = Ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan
setelah akuisisi.
2. Menentukan tingkat signifikansi sebesar 5% dengan pengujian dua sisi.
3. Memutuskan apakah hipotesis diterima atau ditolak
Berdasarkan data yang diperoleh tidak mencapai > dari 25 maka
peneliti dalam melakukan pengujian tidak menggunakan uji Z.
peneliti dalam memutuskan hipotesis diterima atau ditolak dari
membandingkan nilai jumlah T hitung dengan T tabel yang ada
pada tabel kritis Wilcoxon dengan taraf signifikansi 5 %.
Bila T hitung terkecil >T tabel maka H 0 ditolak.
Bila T hitung terkecil < T tabel maka H 0 diterima.
Pengujian atas data yang berhasil diperoleh peneliti dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1. Earning Per Share (EPS)
Berdasarkan T tabel untuk n = 24 taraf signifikansi 5% (uji 2 pihak),
maka T tabel = 81. Oleh karena jumlah jejang yang kecil T hitung = 91,
lebih besar dari 81, maka H 0 diterima atau perubahan yang terjadi tidak
signifikan. Berarti tidak ada perbedaan terhadap Earning Per Share atau
laba per lembar saham sebelum dan sesudah melakukan akuisisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel V.3Hasil uji Wilcoxon
EPS sebelum dan sesudah akuisisi
EPS-A1 EPS-A2 Beda Jenjang + -
104 111 7 1 1
38 155 117 5 5
97 178 81 4 4
848 1718 870 19 19
250 1791 1541 20 20
1366 748 -618 15 15
591 3648 3057 22 22
1445 5023 3578 24 24
1524 4716 3192 23 23
-348 -2020 -1672 21 21
160 946 786 18 18
555 234 -321 8 8 8
471 1085 614 14 14
564 1085 521 13 13
1183 956 -227 6 6
757 19 -738 17 17
331 -11 -342 9 9
40 -4 -44 3 3
123 404 281 7 7
125 789 664 16 16
216 604 388 11 11
51 -304 -355 10 10
-509 -27 482 12 12
2 -32 -34 2 2
Jumlah T 217 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Dividend Per Share (DPS)
Nilai beda = 0 maka n yang dihitung n = 15. Berdasarkan T tabel
untuk n = 15 taraf signifikansi 5% ( uji 2 pihak), maka T tabel = 21. Oleh
karena jumlah jejang yang kecil T hitung = 13, lebih kecil dari 21, maka
H 0 ditolak atau perubahan yang terjadi signifikan. Berarti ada perbedaan
terhadap Dividend Per Share sebelum dan sesudah melakukan akuisisi.
Tabel V.4Hasil uji Wilcoxon
DPS sebelum dan sesudah akuisisi
DPS-A1 DPS-A2 BEDA JENJANG + -
0 50 50 3,5 3,5
0 60 60 5 5
50 0 -50 3,5 3,5
0 800 800 15 15
0 200 200 8,5 8,5
0 0 0
0 625 625 14 14
300 860 560 13 13
400 800 400 12 12
0 0 0
0 0 0
20 0 -20 1 1
120 300 180 7 7
260 300 40 2 2
500 300 -200 8,5 8,5
0 0 0
0 0 0
0 0 0
49 211 162 6 6
51 331 280 10 10
0 331 331 11 11
0 0 0
0 0 0
0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Jumlah T 107 13
3. Price Earning Ratio (PER)
Berdasarkan T tabel untuk n = 24 taraf signifikansi 5% ( uji 2 pihak),
maka T tabel = 81. Oleh karena jumlah jejang yang kecil T hitung = 48,
lebih kecil dari 81, maka H 0 ditolak atau perubahan yang terjadi
signifikan. Berarti ada perbedaan terhadap Price Earning Ratio atau rasio
harga terhadap laba sebelum dan sesudah melakukan akuisisi.
Tabel V.5Hasil uji Wilcoxon
PER sebelum dan sesudah akuisisi
PER-A1 PER-A2 BEDA JENJANG + -
4,32 4,43 0,11 2 2
13,73 5,49 -8,24 11 11
15 7,88 -7,12 9 9
30,67 3,67 -27 20 20
60,01 5 -55,01 23 23
41,73 10,83 -30,9 21 21
5,46 9,59 4,13 5 5
1,87 7,47 5,6 7 7
5,25 10,14 4,89 6 6
-1,36 -0,4 0,96 3 3
11,44 0,74 -10,7 14 14
7,12 13,12 6 8 8
17,77 7,97 -9,8 13 13
20,67 7,65 -13,02 15 15
14,14 14,23 0,09 1 1
0 14 14 16 16
0 -9 -9 12 12
22,49 -15 -37,49 22 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
23,7 7,93 -15,77 17 17
21,56 4,83 -16,73 18 18
18,44 11,18 -7,26 10 10
17,28 -0,26 -17,54 19 19
0,83 -2,74 -3,57 4 4
533,33 -5,3 -538,63 24 24
Jumlah T 48 252
4. Net Profit Margin
Nilai beda = 0 maka n yang dihitung n = 23. Berdasarkan T tabel
untuk n = 23 taraf signifikansi 5% ( uji 2 pihak), maka T tabel = 73. Oleh
karena jumlah jejang yang kecil T hitung = 101,5, lebih besar dari 73,
maka H 0 diterima atau perubahan yang terjadi tidak signifikan. Berarti
tidak ada perbedaan terhadap Net Profit Margin sebelum dan sesudah
melakukan akuisisi.
Tabel V.6Hasil uji Wilcoxon
Net Profit sebelum dan sesudah akuisisiNET
PROFIT-A1
NETPROFIT-
A2BEDA JENJANG + -
0,12 0,09 -0,03 9 9
0,08 0,11 0,03 9 9
0,15 0,09 -0,06 17 17
0,06 0,16 0,1 20,5 20,5
0,01 0,16 0,15 22 22
0,03 0,08 0,05 14,5 14,5
0,04 0,06 0,02 6 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
0,05 0,06 0,01 2,5 2,5
0,05 0,06 0,01 2,5 2,5
0,13 0,09 -0,04 12 12
0,02 0,09 0,07 19 19
0,05 0,02 -0,03 9 9
0,12 0,12 0
0,11 0,1 -0,01 2,5 2,5
0,18 0,08 -0,1 20,5 20,5
0,06 0,07 0,01 2,5 2,5
0,05 0,07 0,02 6 6
0,03 0,07 0,04 12 12
0,19 0,25 0,06 17 17
0,18 0,39 0,21 23 23
0,28 0,22 -0,06 17 17
0,03 0,07 0,04 12 12
0,07 0,02 -0,05 14,5 14,5
0 0,02 0,02 6 6
Jumlah T 174,5 101,5
5. Market To Book Value (M/B value)
Berdasarkan T tabel untuk n = 24 taraf signifikansi 5% ( uji 2 pihak),
maka T tabel = 81. Oleh karena jumlah jejang yang kecil T hitung = 107,
lebih besar dari 81, maka H 0 diterima atau perubahan yang terjadi tidak
signifikan. Berarti tidak ada perbedaan terhadap Market to Book Value
atau nilai pasar terhadap nilai buku sebelum dan sesudah melakukan
akuisisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel V.7Hasil uji Wilcoxon
M/B Value sebelum dan sesudah akuisisiM/B
VALUE-A1M/B
VALUE-A2BEDA JENJANG + -
0,35 0,58 0,23 2 2
0,82 0,81 -0,01 1 1
2,17 1,18 -0,99 9 9
7,18 1,03 -6,15 23 23
1,13 1,46 0,33 4 4
11,71 1,28 -10,43 24 24
0,96 2,79 1,83 18 18
0,54 2,24 1,7 16 16
1,3 2,32 1,02 11 11
0,48 -0,4 -0,88 8 8
1,16 -0,62 -1,78 17 17
2,1 3,61 1,51 13 13
5,09 2,03 -3,06 20 20
5,58 1,64 -3,94 22 22
5,55 2,39 -3,16 21 21
0 2 2 19 19
0 1 1 10 10
1,67 0 -1,67 15 15
2,83 3,46 0,63 5 5
2,4 2,66 0,26 3 3
3,28 3,93 0,65 6 6
0,48 -0,24 -0,72 7 7
1,16 -0,21 -1,37 12 12
2,03 0,42 -1,61 14 14
Jumlah T = 107 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat terlihat secara umum rasio-rasio
keuangan tidak menunjukkan perbedaan kinerja keuangan yang signifikan
sebelum dan sesudah akuisisi. Berikut merupakan pembahasan atas rasio-rasio di
atas :
1. Earnings Per Share ( EPS ).
Dari hasil pengujian atas nilai EPS 3 (tiga) tahun sebelum melakukan
akuisisi dan tiga tahun setelah melakukan akuisisi untuk 8 (delapan)
perusahaan tidak menunjukkan perubahan yang signifikan tetapi bukan
berarti tidak mengalami perubahan. Perlu kita ingat bahwa pihak terakhir
yang mendapatkan bagian dari laba perusahaan adalah pemegang saham.
Pihak pertama yang mendapatkan laba tersebut adalah bunga dan pajak.
Oleh karena itu nilai laba setelah bunga dan pajak akan dibagikan dengan
jumlah saham yang beredar dan kita mendapatkan nilai laba per lembar
saham. Informasi tersebut akan menjelaskan berapa besar laba yang
diperoleh para pemegang saham untuk per-lembar saham.
Faktor besarnya laba dan jumlah lembar saham yang beredar tentunya
akan mempengaruhi nilai EPS itu sendiri. Penjelasan mengapa faktor
tersebut dapat mempengaruhi nilai EPS sebagai berikut :
a. Laba perusahaan.
Tentunya laba yang dimaksud adalah laba setelah bunga dan
pajak. Peningkatan atau penurunan dalam menghasilkan laba tentunya
akan mempengaruhi nilai EPS dengan syarat jumlah saham yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
beredar tetap sama dari tahun ke tahun. Transaksi pembayaran
akuisisi secara tunai akan mempengaruhi pos pos beban perusahaan
pada laporan laba rugi.
b. Jumlah saham yang beredar.
Volume saham yang beredar tentunya akan mempengaruhi nilai
EPS itu sendiri. Adanya penambahan atau penurunan jumlah saham
yang beredar akan mempengaruhi nilai EPS. Bentuk pengurangan
jumlah saham yang beredar dapat dilakukan oleh perusahaan dengan
cara pembelian kembali saham yang beredar atau dikenal dengan
istilah treasury stock. Bentuk penambahan jumlah saham yang
beredar dilakukan perusahaan dengan cara menerbitkan saham baru.
Memang perlu diperhatikan dalam melakukan penelitian yang terkait
dengan EPS perlu kita perhatikan dua unsur di atas. Besarnya laba dan
jumlah saham yang beredar untuk setiap perusahaan dan untuk tahun
pembukuan tentunya tidak sama. Oleh karena itu belum tentu besaran
nilai EPS yang menaik atau menurun merupakan gambaran bahwa
perusahaan tersebut tidak berkembang atau berkembang. Satu hal yang
harus kita ketahui adalah informasi yang dapat mempengaruhi nilai EPS
itu sendiri.
2. Dividend Per Share ( DPS ).
Pembayaran deviden para pemegang saham tentunya diambil dari
laba perusahaan. Keputusan dalam pemberian deviden dikenal dengan
dividend polecy. Pemberian deviden bagi para pemegang saham diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dari laba perusahaan. Akan tetapi pembayaran deviden belum tentu
dilakukan setiap tahunnya. Berdasarkan hasil penelitian ini tampak bahwa
nilai DPS dari kegiatan akuisisi mengalami perubahan yang signifikan.
Dalam melakukan investasi hal yang diharapkan oleh investor adalah
tingkat pengembalian ( return ). Bentuk dari return ini berupa deviden
yang dibagikan oleh perusahaan. Bagi para pemegang saham tentunya
nilai deviden yang diharapkan mengalami peningkatan untuk kebutuhan
mereka sehari-hari. Oleh karena itu perusahaan cenderung meningkatkan
nilai deviden mereka, karena jika tidak investor akan menarik diri dari
perusahaan.
3. Price Earnings Share ( PER ).
PER merupakan bentuk apresiasi pasar atas kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba. Memang perhitungan rasio ini didasarkan pada
data lampau. Bagi para investor data tersebut akan dijadikan proyeksi
untuk masa depan dalam melakukan investasi. Dari hasil penelitian ini
tampak nilai PER atas kegiatan akuisisi berpengaruh secara signifikan.
Akan tetapi bentuk pengaruh yang diberikan bukanlah positif, melainkan
pengaruhnya bersifat negatif. Artinya pasar tidak percaya atas
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Beberapa hal yang
dapat menyebabkan pasar tidak yakin akan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba seperti :
a. Perusahaan yang diakuisisi tidak dikenal oleh pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
b. Perusahaan target merupakan perusahaan yang memiliki kinerja yang
buruk.
c. Pasar tidak yakin atas kemampuan manajemen karena perusahaan
yang diakuisisi berbeda sektor usaha atau tidak memiliki keterkaitan
dalam kegiatan perusahaan pengakuisisi.
4. Market to Book Value ( M/B value )
Perhitungan rasio ini hendak mengukur nilai pasar saham terhadap
nilai buku atas saham yang telah dimiliki pada suatu perusahaan. Rasio
ini akan memberikan gambaran pandangan investor atas kinerja
perusahaan. Dari hasil penelitian ini bahwa nilai Market to Book value
tidak mengalami perubahan yang signifikan. Akan tetapi bukan berarti
rasio ini tidak mengalami perubahan. Pergerakan perubahan rasio ini atas
kegiatan akuisisi mengikuti rasio PER yaitu perubahan kearah negatif.
Rasio ini memiliki hubungan dengan PER. Pada PER memang
melihat apresiasi pasar atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba. Bentuk apresiasi tersebut akan tercermin dalam nilai pasar saham
perusahaan. Jika apresiasi tersebut positif maka nilai pasar tersebut akan
tinggi. Dalam perhitungan rasio M/B value tentunya nilai pasar
perusahaan dapat menjadi faktor yang menyebabkan perubahannya.
5. Net Profit Margin ( NPM )
Perhitungan rasio ini ditujukan untuk mengukur atas kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas penjualan yang terjadi
untuk satu periode akuntansi. Dari hasil penelitian ini perubahan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
rasio ini atas kegiatan akuisisi tidak signifikan. Atau bisa dikatakan
bahwa sebenarnya ada perubahan namun tidak signifikan. Untuk rasio ini
tentunya faktor laba yang menjadi sentralnya, meskipun tidak tertutup
kemungkinan volume penjualan juga dapat memberikan pengaruh atas
nilai rasio ini.
Dasarnya adalah dalam setiap penjualan tentunya sudah memuat
unsur beban atas produk dan laba. Dengan begitu perusahaan dapat
menaksir laba yang didapat dari jumlah produk yang terjual. Sedangkan
akuisisi akan menjadi beban yang muncul diluar kegiatan utama
perusahaan. Beban tersebut akan mempengaruhi nilai laba perusahaan.
Dari rasio ini akan tampak apakah perusahaan dapat meningkatkan laba
perusahaan dari volume penjualan atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Dari hasil penelitian ini perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan
setelah melakukan akuisisi untuk tahun dasar 2000 tidak memberikan pengaruh
yang signifikan. Alat ukur yang digunakan adalah uji peringkat tanda Wilcoxon.
Dari penelitian ini kesimpulan atas rasio-rasio adalah:
1. Price Earnings Ratio mengalami perubahan dan signifikan atas kegiatan
akuisisi yang terjadi. Perubahan yang terjadi menggambarkan setelah
akuisisi harga saham perusahaan pengakuisisi mengalami penurunan yang
diakibatkan oleh menurunnya nilai PER. Berdasarkan T tabel untuk n =
24 taraf signifikansi 5% ( uji 2 pihak), maka T tabel = 81. Oleh karena
jumlah jejang yang kecil T hitung = 48, lebih kecil dari 81, maka H 0
ditolak atau perubahan yang terjadi signifikan.
2. Dividend Per Share mengalami perubahan dan signifikan atas kegiatan
akuisisi dikarenakan adanya upaya dari manajemen untuk
mempertahankan pemegang saham perusahaan. Tujuannya adalah agar
pemegang saham tidak menarik diri dari perusahaan. Berdasarkan T tabel
untuk n = 15 taraf signifikansi 5% ( uji 2 pihak), maka T tabel = 21. Oleh
karena jumlah jejang yang kecil T hitung = 13, lebih kecil dari 21, maka
H 0 ditolak atau perubahan yang terjadi signifikan.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Earnings Per Share tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dari
kegiatan akuisisi. Berdasarkan T tabel untuk n = 24 taraf signifikansi 5%
(uji 2 pihak), maka T tabel = 81. Oleh karena jumlah jejang yang kecil T
hitung = 91, lebih besar dari 81, maka H 0 diterima atau perubahan yang
terjadi tidak signifikan.
4. Net Profit Margin mengalami perubahan tetapi tidak signifikan dari
kegiatan akuisisi. Berdasarkan T tabel untuk n = 23 taraf signifikansi 5%
(uji 2 pihak), maka T tabel = 73. Oleh karena jumlah jejang yang kecil T
hitung = 101,5, lebih besar dari 73, maka H 0 diterima atau perubahan
yang terjadi tidak signifikan.
5. Market to Book Value tidak mengalami perubahan yang signifikan dari
kegiatan akuisisi. Berdasarkan T tabel untuk n = 24 taraf signifikansi 5%
(uji 2 pihak), maka T tabel = 81. Oleh karena jumlah jejang yang kecil T
hitung = 107, lebih besar dari 81, maka H 0 diterima atau perubahan
yang terjadi tidak signifikan.
Dari penelitian ini tampak bahwa akuisisi yang dilakukan perusahaan tidak
memberikan pengaruh kinerja perusahaan dari sudut pandang rasio-rasio yang
ditentukan peneliti. Peneliti pada awalnya memilih rasio Price Earnings Ratio,
Dividend Per Share, Earnings Per Share, Net Profit Margin, dan Market to Book
Value sebagai indikator rasio yang dapat menjadi alat ukur kinerja perusahaan.
B. Saran
Hasil penelitian ini sebenarnya hanya bisa menggambarkan mengenai akuisisi
berdasarkan pada data yang diteliti saja. Artinya hasil penelitian ini belum bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
menjadi gambaran secara luas kondisi yang sebenarnya atas kegiatan akuisisi.
Terlebih jika data yang diambil tidak mencerminkan kondisi keuangan perusahaan
yang sesungguhnya karena data yang digunakan peneliti adalah data sekunder.
Oleh karena itu penulis memberikan saran :
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan rentang waktu
penelitiannya, sebab ada kemungkinana akuisisi memberikan hasil dalam
jangka panjang.
2. Untuk perusahaan yang akan melakukan akuisisi sebaiknya terlebih
dahulu melakukan due diligence. Tujuannya agar perusahaan yang
hendak diakuisisi dapat dinilai secara wajar.
C. Keterbatasan.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih belum sempurna.
Penelitian ini belum bisa menunjukkan pengaruh akuisisi kinerja keuangan
perusahaan pengakusisi dikarenakan :
1. Peneliti menggunakan beberapa rasio keuangan. Sebaiknya penelitian
selanjutnya menggunakan rasio lainnya.
2. Dalam penggunaan uji statistik peringkat bertanda Wilcoxon tidak
dijelaskan bagaimana cara penggunaan uji statistik jika data yang
digunakan antara sebelum melakukan akuisisi dan setelah akuisisi lebih
dari 2 tahun yang dibandingkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Daftar Pustaka
Beams, Floyd A (Alih bahasa Jusuf, Amir). (2000). Akuntansi Keuangan Lanjutandi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. (1994). Standar Akuntansi Keuangan. Edisi Keempat.Jakarta: Salemba Empat.
Moin, Abdul. (2004). Merger Akuisisi dan Divestasi. Edisi Kedua. Yogyakarta:Ekonisia.
Munawir, S. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:Liberty.
Payamto. (2001). “Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap KinerjaPerusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 7,No 3. Bandung.
Prastowo, Dwi dan Julianty, Rifka. (2002). Analisa Laporan Keungan Konsep danAplikasi. Yogyakarta: UPP. AMP. YKPN.
Purwanto, Suharyadi. (2003). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modren.Jakarta: Salemba Empat.
Widjanarko, Hendro (2006). “ Merger, Akuisisi dan Kinerja Perusahaan Studi atasPerusahaan Manufaktur Tahun 1998-2002”. Jurnal Utilitas. Vol 14, No 1.
Yudhanti, Ceicilia Bintang Hari. (2005). “Analisis Kinerja Operasi Perusahaanyang Melakukan Merger atau Akuisisi”. Jurnal Widya Manajemen &Akuntansi. Vol 5 no. 1. Fakultas Ekonomi Universitas Katolik WidyaMandala Surabaya.
Go, Marcel (1992). “Akuisisi Bisnis Analisis dan Pengelolaan”. Edisi Pertama.Jakarta: Erlangga.
Walsh, Ciaran (Alih bahasa oleh Haikal, Shalahuddin) (2004). “Key ManagementRatios”. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono (2001). “Metodologi Penelitian Bisnis”. Edisi Ketiga. Bandung :Alfabeta.
Husnan, Suad (1998). “ Manajemen Keuangan (Teori dan Penerapan)”. EdisiKeempat. Yogyakarta : BPFE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Astuti, Dewi (2004). “Manajemen Keuangan Perusahaan”. Jakarta: GhaliaIndonesia.
Brigham, Eugene dan Houston, Joel (2006). “Dasar-Dasar ManajemenKeuangan”. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Sudjana (2005). “Metoda Statistika”. Edisi Keenam. Bandung : Tarsito.
Supranto, J (2001). “Statistik Teori dan Aplikasi”. Edisi Keenam. Jakarta :Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber data : Indonesian Capital Market Directory Tahun 1999 dan 2004
Lampiran Data PenelitianNo.
KasusPers. SEBELUM AKUISISI SESUDAH AKUISISI
EPS DPS PER Net Profit M/B value EPS DPS PER Net Profit M/B value
1 Dynaplast 104 0 4,32 0,12 0,35 111 50 4,43 0,09 0,582 Dynaplast 38 0 13,73 0,08 0,82 155 60 5,49 0,11 0,813 Dynaplast 97 50 15 0,15 2,17 178 0 7,88 0,09 1,184 BAT Ind 848 0 30,67 0,06 7,18 1718 800 3,67 0,16 1,035 BAT Ind 250 0 60,01 0,01 1,13 1791 200 5 0,16 1,466 BAT Ind 1366 0 41,73 0,03 11,71 748 0 10,83 0,08 1,287 Tirta Inv. 591 0 5,46 0,04 0,96 3648 625 9,59 0,06 2,798 Tirta Inv. 1445 300 1,87 0,05 0,54 5023 860 7,47 0,06 2,249 Tirta Inv. 1524 400 5,25 0,05 1,3 4716 800 10,14 0,06 2,32
10 Smart -348 0 -1,36 0,13 0,48 -2020 0 -0,4 0,09 -0,411 Smart 160 0 11,44 0,02 1,16 946 0 0,74 0,09 -0,6212 Smart 555 20 7,12 0,05 2,1 234 0 13,12 0,02 3,6113 Gd. Garam 471 120 17,77 0,12 5,09 1085 300 7,97 0,12 2,0314 Gd. Garam 564 260 20,67 0,11 5,58 1085 300 7,65 0,1 1,6415 Gd. Garam 1183 500 14,14 0,18 5,55 956 300 14,23 0,08 2,3916 PT Dharma 757 0 0 0,06 0 19 0 14 0,07 217 PT Dharma 331 0 0 0,05 0 -11 0 -9 0,07 118 PT Dharma 40 0 22,49 0,03 1,67 -4 0 -15 0,07 019 PT Telkom 123 49 23,7 0,19 2,83 404 211 7,93 0,25 3,4620 PT Telkom 125 51 21,56 0,18 2,4 789 331 4,83 0,39 2,6621 PT Telkom 216 0 18,44 0,28 3,28 604 331 11,18 0,22 3,9322 PT Eterindo 51 0 17,28 0,03 0,48 -304 0 -0,26 0,07 -0,2423 PT Eterindo -509 0 0,83 0,07 1,16 -27 0 -2,74 0,02 -0,2124 PT Eterindo 2 0 533,33 0 2,03 -32 0 -5,3 0,02 0,42
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LampiranTable of critical values for the Wilcoxon test:
One Tailed Significance levels:0.025 0.01 0.005
Two Tailed significance levels:
N 0.05 0.02 0.01
6 0 - -7 2 0 -8 4 2 09 6 3 2
10 8 5 311 11 7 5
12 14 10 713 17 13 1014 21 16 1315 25 20 16
16 30 24 2017 35 28 23
18 40 33 28
19 46 38 3220 52 43 38
21 59 49 4322 66 56 4923 73 62 55
24 81 69 61
25 89 77 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related