7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
1/131
PETUNJUK PRAKTIKUM
PENGANTAR INSTRUMENTASI
PROGRAM STUDI
D3 ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI
LABORATORIUM D3 ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI
FAKULTAS SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
2/131
Tata Tertib Umum Praktikum di Laboratorium D3 Elektronika dan
Instrumentasi Fakultas Sekolah VokasiUniversitas Gadjah Mada
1. Praktikan adalah mahasiswa / mahasiswi yang telah terdaftar pada satu
atau lebih praktikum yang diselenggarakan di Lab. D3 Elektronika dan
Instrumentasi pada semester yang bersangkutan
2. Praktikan diwajibkan menyiapkan diri sebelum praktikum dimulai
dengan cara :
Membaca petunjuk praktikum yang akan dilakukan danmengumpulkan laporan akhir dari praktikum sebelumnya paling
lambat 15 menitsebelum praktikum dimulai.
3. Praktikan harus berpakaian sopan dan rapi ( bersandal, sandal gunung
dan / atau berkaos tanpa krah tidak diperbolehkanmasuk mengikuti
praktikum).
4. Praktikan diwajibkan mengikuti kegiatan praktikum yang
bersangkutan hingga selesai, berupa :
a.
Mengikuti acara penjelasan dan / atau tutorialb.
Mengikuti kegiatan pre-test
c. Melakukan praktikum
d. Mengumpulkan laporan sementara yang telah di ACC Asisten
5. Sebelum menghubungkan rangkaian praktikum ke catu daya, praktikan
wajib memeriksakan rangkaian praktikumnya ke Asisten yang
bersangkutan. Kerusakan yang ditimbulkan karena kelalaian ini
menjadi tanggungjawab praktikan kecuali, dikarenakan oleh keadaan
alam atau keadaan fisik bawaan alat.6. Praktikan tidak boleh terlambat kecuali dengan alasan yang dapat
diterima.
7.
Peraturan ini bersifat umum, aturan khusus menyesuaikan praktikum
yang bersangkutan, jika praktikum bersangkutan tidak memiliki aturan
khusus maka digunakan aturan atau tatatertib umum sekaligus sebagai
aturan khusus.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
3/131
LabVIEW (Laboratory Virtual Instrumentation Engineering Workbench)
LabVIEW adalah produk dari National Instruments yang berupa software pengembangan
program aplikasi dan hardware input-output untuk keperluan akusisi dan pengendalian.
Perangkat lunak (software) ini dapat dijalankan pada sistem operasi.
Linux, Unix, Mac OS X dan Windows. Berbeda dengan pemograman berbasis
teks dimana instruksi-instruksi menentukan eksekusi program pada sistem kendali,
LabVIEW merupakan pemograman aliran data dimana aliran data menentukan eksekusi
dari program.LabVIEW Software Perangkat lunak LabVIEW atau LabVIEW software
merupakan sebuah bahasa pemograman graphical yang menggunakan simbol (ikon)
untuk membuat aplikasi. Sedangkan Visual Instruments (VIs) adalah program LabVIEW
yang menirukan instrumen sebenarnya dalam bentuk simbol-simbol. Untuk membuat
tampilan program aplikasi LabVIEW, digunakan tools dan objek. Tampilan aplikasi ini
kemudian dikenal dengan jendela front panel. Dari tampilan jendela front panel
kemudian ditambahkan kode yang direpresentasikan oleh simbol dari fungsi untuk
mengatur objek. Sedangkan source code simbol tersebut ada dalam tampilan jendela
block diagram. LabVIEW software terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu front
panel, block diagram dan tipe data.
LabVIEW banyak digunakan karena memiliki kelebihan. Beberapa kelebihan
LabVIEW antara lain :
1. Pembuatan program di LabVIEW jelas dan mudah dipahami, karena berbentuk
grafis, dengan instruksi berbentuk ikon-ikon, yang dihubungkan dengan garis
untuk menunjukkan aliran data, mirip flowchart.
2.
Pembuatan program yang mudah, yaitu hanya dengan menarik keluar ikon
instruksi yang sudah tersedia di palet (kotak instruksi), dan
menghubungkannya dengan garis ke ikon lain. Garis ini sama seperti variabel
pada bahasa pemograman teks. Dengan cara ini, LabVIEW menyederhanakan
pembuatan program, karena garis tersebut hanya akan terhubung apabila tipe
datanya sesuai sehingga menghilangkan kebutuhan manajemen memori dan
deklarasi tipe data setiap variabel seperti dalam bahasa pemograman teks.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
4/131
Juga tidak perlu mengingat nama instruksi, karena semua ditampilkan pada
palet.
3.
Mempersingkat waktu pembuatan program karena mudah dipahami dan
mudah dibuat.
4. LabVIEW didesain sebagai sebuah bahasa program paralel (multicore) yang
mampu menangani beberapa instruksi sekaligus dalam waktu bersamaan. Hal
ini sangat sulit dilakukan dalam bahasa program teks, karena biasanya bahasa
program teks mengeksekusi instruksinya secara berurutan per baris, satu demi
satu. Dengan LabVIEW, pengguna dapat membuat aplikasi eksekusi paralel ini
secara mudah dengan menempatkan beberapa struktur loop secara terpisah
dalam block diagram.
5.
Sifat modular LabVIEW memungkinkan pengguna untuk membuat program
yang kompleks dan rumit menjadi sederhana, yaitu dengan cara membuat
subprogram, atau di LabVIEW disebut subVI. Ikon-ikon dalam LabVIEW
sebenarnya merupakan subVI. Beberapa subVI dapat digabungkan menjadi
sebuah subVI. subVI-subVI gabungan tersebut dapat digabungkan lagi menjadi
sebuah subVI lain, demikian seterusnya dengan tingkat hirerarki yang tidakterbatas.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
5/131
BAB I
Pemrograman dan Data Flow LabView
1. Gambar dibawah merupakan gambar simulasi osiloskop dengan variable berupa
waktu dan frequensi. Gambar dibawah merupakan gambar osiloskop yang dapat
mensimulasikan pengaturan gelombang sinus, dan dapat memvariasikan waktu
serta frequensi masukan sehingga dapat menyesuaikan gambar gelombang agar
mudah dilihat.
2.
Pertamatama ambil while loop pada structure programming. While loop akan
dipelajari pada bab setelah ini, secara singkat while loop merupakan suatu
fungsi looping dimana program akan dieksekusi terus menerus selama tombol
stop belumdi tekan.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
6/131
3. Langkah selanjutnya amil waktu wait ms .wait ms merupakan sebuah pewaktu
bersatuan millisecond. Pewaktu ini berfungsi mengatur kecepatan looping.
4.
Ambil gelombang sinus dengan urutan letak generator gelombang sinus
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.nantinya gelombang tersebutakan
ditampilkan dalam simulator osiloskop.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
7/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
8/131
7. Jalankan program dengan menekan tombol run amati yang terjadi variasikan
frequensi dan watunya bagaimana tampilan gelombangnya dalam waveform.
Catat dan amati bagaimana sistem simulasi penampil gelombang sinus tersebut
bekerja.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
9/131
PROGRAM KALKULATOR FAKTORIAL (!)
1.
Pemrograman labview memiliki kesamaan fungsi dengan pemrograman padaC++ pada percobaan kali ini dapat di bandingkan bagaimana penggunaan
program C++ bila di tulis dengan Labview tentunya menggunakan strukur for
loop.
2. Cari blok increment seperti gambar dibawah ini.
3. Letakkan increment pada iteration dan klik kanan pada N kemudian beri nilai
constant seperti gambar dibawah ini.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
10/131
4. Kalikan increment dengan nilai outpunya perkalian. Maka secara otomatis maka
akanmuncul feed back seperti gambar dibawah ini.
5.
Beri nilai initializer terminal dengan nilai 1. Lihat pada front panel dan blok
diagram seperti gambar dibawah ini.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
11/131
6.
Langkah selanjutnya adala ambil numeric indicator dan sambung dengan output
perkalian seperti dibawah ini.
7. Run program lihat hasilnya amati bagaimana hasilnya bandingkan dengan
perhitungan factorial dengan matematika.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
12/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
13/131
BAB II
formula node dan teknik konversi
1. Ambil formula node pada structure programming kemudian klik pada formula
node dan pilih add input. Formula node tersebut merupakan sebuah node yang
pemrogramannya dengan menuliskan rumus sepertihalnya pada matlab.
Formula node akan mengeksekusi program dengan merujuk pada variable dan
kosntanta yang ada di dalam formula node.
2. Beri tiga input dan satu output dengan cara add pada formula node. Input dan
output tersebut berupa variable variable yang nantinya berisi angka angka
masukan dan inputan tergantung dengan eksekusi programnya. Input juga dapat
memuat suatu tetapan atau konstanta, yang nantinya di deklarasikan di dalam
node. Lihat gambar dibawah ini yang menunjukkan rangkaian input dan output
yang terhubung pada formula node. Input variabel diberi variable konrol dan
outputnya diberi variable indikator.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
14/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
15/131
Pada percobaan ini akan dibuat program pengkonversi temperature dengan
menggunakan case dan menggunakan properties dari case yaitu switch.
1. Ambil thermometer nimerik dan bolean sitch seperti gambar dibawah ini.
Thermometer tersebut berguna sebagai visualisasi keadaan suhu ketika di
switch dari celcius ke Fahrenheit maupun sebaliknya.
2. Ambil case dari structure programming. Tempatkan komponen komponen
program seperti gambar dibawah ini. Penempatan komponen dapat
mempermudah pemrograman dalam labview.
3. Konversikan sesuai rumus konversi temperature dan beri nilai pada case ketika
tombol di switch true dan tombol di switch false.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
16/131
4.
Run program dan amati yang terjadi variasikan nilai variable dan bandingkandengan perhitungan secara teori. Ingat dalam program harus semuanya
terprogram antara case ketika true dan case ketika false.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
17/131
BAB III
Boolean
Aljabar Boolean merupakam rumusan matematika untuk menjelaskan sebuah
hubungan logika antara fungsi dan pensaklaran digital.Aljabar Boolean memiliki 2
macam nilai logika. Hanya bilangan biner yang terdiri atas angka 0 dan 1 maupun
pernyataan rendah dan tinggi.Suatu fungsi logika atau operasi logika yang dimaksud
pada Aljabar Boolean merupakan suatu kombinasi Variabel Biner seperti misalnya yang
terdapat pada masukan dan keluaran dari suatu rangkaian digital yang dapat
ditunjukkan bahwa di dalam Aljabar Boolean semua hubungan logika antar variabelbiner dapat dijelaskan oleh 3 operasi logika dasar, yaitu :
1. Operasi NOT
2. Operasi AND
3.
Operasi OR
Operasi Logika NOT. Fungsi NOT adalah untuk membalik sebuah variabel biner, misal
seperti jika masukannya 0, maka keluarannya adalah 1.Operasi NOT juga disebut sebagai
Operasi Invers.Operasi Invers adalah operasi yang mengubah logika 1 menjadi0.
Operasi Logika AND. Fungsi AND ialah untuk menghubungkan paling sedikit 2 masukan
variabel dan dapat lebih variabel masukannya mulai x0, x1 sampai xn dan satu variabel
keluaran y. Variabel keluaran akan berlogika 1 hanya jika semua masukannya x0, x1
sampai xn dalam keadaan 1.
Operasi Logika OR. Fungsi OR ialah menghubungkan paling sedikit 2 masukan variabel
dan dapat lebih variabel masukannya mulai x0, x1 sampai xn dan satu variabel keluaran
y. Variabel keluaran akan berlogika 0 hanya jika semua masukannya x0, x1 sampai xn
dalam keadaan 0.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
18/131
Praktikum kali ini dilakukan ekperimen terhadap program dengan pemrograman
labview menggunakan fungsi fungsi bolean. Fungsi fungsi bolean akan didefinisikan
sebagai indikator dan control true dan false dalam labview.
Berikut merupakan table kebenaran suatu logika bolean
Dari data diatas silahkan cari nilai solusinya menggunakan map karnough atau dengan
aljabar bolean sehingga terdapat hasil gerbang logika dengan tiga masukkan dan satu
output.
Langkah langkah pembuatan program dengan labview.
1.
Gambar dibawah merupakan gambar hasil akhir dari pembuatan program di
dalam labview dengan menggunakan tiga tombol on dan of sebagai control
terhadap masukkan dan satu led yang berfungsi sebagai indikator atau sebagai
output.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
19/131
2. Langkah kedua cari fungsi fungsi bolean ,salah satunya dalam button dan switch.
Dalam button dan switches pilih toggle, toggle ini berfungsi sepertihalnya saklar
analog, yang member nilai 0 dan satu.
3. Ambil toggle switch 3 buah seperti gambar dibawah. Tiga buah toggle tersebut
berfungsi sebagai masukkan kombinasi 0 dan 1. Gambar front panel dan block
diagram dapat terlihat seperti gambar dibawah ini.
4. Pada langkah ini ambil hasil dari map karnough atau aljabar bolean hasil dari
gambar table kebenaran diatas kemudian buat gerbang gerbang logikanya.
Gerbang logikanya haruslah memenuhi table kebenaran.Setelah hasil
penyelesaian dari table kebenaran menjadi gerbang gerbang logika
implementasikan seperti langkah selanjutnya .
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
20/131
5. Ambil gerbang logika andpada block diagram dalam fungsi bolean.
6. Kemudian ambil gerbang or dan susun gerbang gerbang tersebut menjadi
seperti gambar dibawah. Gambar dibawah merupakan susunan pengolah bolean
terhadap suatu hasiltertentu yang mengacu pada table kebearan. Selain
mengambil gerbang logika gambar dibawah terlihat ada kotak yang melingkupi
program kotak tersebut adalah whie loop dapat dicari pada block diagram .
7. Setelah mengambil gerbang gerbang logika langkah selanjutnya dalah wiring
gerbang gerbang tersebut terhadap input dan output seperti gambar dibawah
ini. Output berupa led yang dapat dicari pada jendela front panel, led tersebut
menggunakan fungsi bolean 0 dan 1.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
21/131
8. Setelah wiring selesai maka klik tombol run kemudian amati .kombinasikan nilai
nilai input bagaimana pengaruhnya terhadap output. Catat hasilnya kemudian
bandingkan terhadap table kebenaran yang berada di atas .
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
22/131
BAB IV
Membuat SubVI
SubVI
Sebagian besar program pada labview nmerupakan sub vi dimana program program
tersebut berisi perintah perintah yang diringkas menjadi satu pada subvi. Subvi tersebut
berupa ikon kecil dengan input dan output berada pada kaki kaki subvi yang dapat diatur
sendiri. Subvi sepertihalnya library yang dapat mempercepat proses pembuatan
program.
Membuat SubVI
Berikut merupakan eksperimen latihan untuk membuat subvi.
1. Program yang akan dibuat merupakan program pencari rata rata. Ambil 2
numerik control dan 1 numerik indikator. Nantinya numeric numeric control dan
indikator tersebut dapat berubah menjadi kaki kaki sub vi dengan 2 kaki input
dan satu kaki output.
2.
Kemudian pada jendela Blok diagram, tambahkan fungsi Add Devide dankonstanta angka 2. Add devide tersebut berfungsi sebagai penambah dua
numeric control dan konstanta dua merupakan pembagi diantara dua numeric
control tersebut setelah ditambahkan. Untuk memunculkan angka 2 ini, dapat
dilakuklan dengan menempatkan pointer mouse pada salah satu kaki input
Devide, kemudian klik kanan untuk memunculkan menu popup, kemudian pilih
Create Constant.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
23/131
3. Susun komponen komponen sehingga dapat terlihat rapih agar mempermudah
melihat aliran datanya. Susun kontanta 2 pembagi dan penambah sevcara
berdekatan klik kanan sampai terlihat seperti gambar dibawah ini.
4. Pada menu Edit di jendela Block Diagram, Pilih Create Sub VI, maka fungsi dan
konstanta tersebut berubah menjadi sebuah ikon (subVI).
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
24/131
5. Klik dua kali pada ikon subvi dan lihat pada pojok kanan atas jendela labview.
Gambar dibawah ini terlihat dikanan atas ada gambar osiloskop dan angka 2, itu
merupakan gambar program subvi yang dapat diedit kaki dan tampilan
gambarnya.
6. Lihat pojok kanan atas terdapat gambar subvi gambar tersebut dapat di
manipulasi dengan cara klik kanan kemudian edit maka akan muncul gambar
seperti dibawah ini. Atau dapat mengklik diua kali pada gambar dipojok kananatas dan dapat mengubah kaki kaki input serta output, kaki input sebaiknya
diletakkan pada bagian kiri dan kaki output sebaiknya diletakkan pada bagian
kanan untuk mempermudah wiring komponen. Gambar dibawah merupakan
cara untuk mengubah tampilan subvi.
7.
Gambar yang diubah dapat terlihat seperti gambar dibawah ini, gambar yang
unik dan menunjukkan fungsi dari subvi dapat mempermudah penggunaan
subvi tersebut , gambar dibawah merupakan gambar jendela fornt panel dan
blok diagramnya.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
25/131
BAB V
While Loop For Loop Shift Register dan
FlatSequence
Labview mempunyai fasilitas struktur pemrograman yang bermacam
macam.Untuk mengambilnya maka langkah dibawah ini dapat diikuti. Pada bab ini akan
dibahas struktur pemrograman untuk while loop shift register dan flat sequence.
Struktur pemrograman ini merupakan struktur dasar yang sering sekali digunakan untuk
membuat program tertentu dengan program labview maka perlu dipahami dengan
menggunakan latihan latihan penggunaan sstruktur struktur dasar pemrograman
tersebut.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
26/131
1.While LoopWhile loop merupakan sebuah struktur pemrograman yang akan
melakukan sebuah tugas secara berulang-ulang selama conditional statement
adalah True. Logical statement yang ada pada while loop ini hampir mirip
samaif statement.
While Loop atau Pengulangan bentuk While merupakan sebuah struktur
yang mampu menjalankan perintah yang diberikan programmer kepada
komputer untuk terus dieksekusi sesuai dengan iterasi yang diberikan. Iterasi
atau dalam bahasa umum perulangan dijadikan sebagai sebuah patok atau batas
akhir sejauh mana sebuah kode akan dieksekusi.
Tahapan while loop bekerja bisa dijelaskan sebagai berikut:1.
Conditional statement diperiksa. Jika True maka tahap [2] dan seterusnya
yang akan terjadi. Sedangkan jika False maka tahap [4] yang akan terjadi.
2. Code yang berada di dalam while function dieksekusi.
3. Proses kembali terulang ke tahap [1] (looping back).
4. Jika conditional statement False maka code yang berada di dalam while
function tidak akan dieksekusi. Proses akan berlanjut ke code setelah while
loop.
Gambar dibawah ini merupakan contoh penggunaan while loop. Pada gambar
terlihat ada numeric indikator serta terdapat pewaktu berupa wait ms. Pada blok
diagram terlihat letak numeric indikator ada di dalam while loop dan diluar.Ketika
program dijalankan, nilai numeric akan bertambah mengikuti nilai counter(i)
sedangkan nilai numeric 2 sama sekali tidak bertambah karena nilai counter (i) tidak
akan diteruskan ke numeric 2 sebelum berhenti. Ketika tombol stop ditekan, maka
while loop berhenti, barulah nilai counter (i) diteruskan ke numeric 2.
http://bangjuju.com/if-statement-php/http://bangjuju.com/if-statement-php/7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
27/131
2.For LoopStruktur for loop memiliki 3 komponen utama, yaitu sebuah blok yang
dapat diatur luasannya, sebuah terminal input N dan sebuah terminal output
counter (i).
Struktur For Loop ini akan mengeksekusi ikon ikon di dalam bloknya
berulangkali, dengan jumlah perulangan sebanyak nilai yang dimasukkan ke
terminal input N. apabila nilai yang dimasukkan ke terminal N sebesar 0, maka
For Loop tidak akan melakukan perulangan, kecuali ada sebuah data array yang
dimasukkan melalui dinding blok For loop dan dibuat auto-indexing. Jumlah
perulangan untuk cara auto indexing ini adalah sebanyak jumlah data array
tersebut.
Sama seperti pada While Loop terminal output counter (i) akan
memberikan nilai jumlah perulangan yang telah dilakukan. Mahasiswa juga
dapat menambahkan terminal input conditional seperti struktur While Loop,
denga cara mengklik kanan dinding blok For Loop, dan pada menu popup yang
muncul, Pilih conditional Terminal.
Berikut ini merupakan contoh program for loop untuk membuat sebuah array
2D atau disebut juga matriks dengan ukuran 3 x 4 ( 3 baris 4 kolom) dan dengan
nilai elemen elemennya berupa angka random.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
28/131
1. Gambar dibawah ini merupakan program yang digunakan untuk membuat grafik
iterasi yang dipangkatkan dengan 2 dengan nilai n yang dapat diatur dengan
numeric kontrol. Gambar dibawah menunjukkan bagaimana pertambahan pada
numeric indicator terhadap grafik.
2.
Langkah awal pembuatanprogram adalah ambil for loop dari structures. Dalam
for loop terdapat N dan i. Amatilah bagaimana cara kerja dari N dan I dalam for
loop dibawah ini.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
29/131
3.
Berilah nilai constant pada N, n adalah nilai ke atau langkah.Penggunaan danpenerapannya dalam program dapat diamati dengan memberi perubahan nilai
terhadapnya. Missal dengan memberi suatu input tertentu.
4. Nilai constant dapat dilihat dibawah ini. Constant tersebut berupa sebuah
nimerik indicator yang bertipe sama dengan N dalam for loop.
5.
Ambil square pada numeric programming, langkahnya dapat di lihat di gambar .
square seperti namanya blok ini berfungsi untuk mebuat pangkat dua input
masukkannya
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
30/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
31/131
Pada program dibawah akan ujicoba terhadap program untuk menghitung naik.
Setelah hitungannya mencapai nilai tertentu maka program akan otomatis berhenti
berikut merupakan langkah pembuatan programnya.
1. Langkah pertama ambil while loop. Letakkan pada blok diagram.
2. Pada iteration klik create indikaor sebagai penampil perulangan.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
32/131
3. langkah selanjutnya tambahkan wait minutes dan kemudian create constant
beri nilai 1000 ms.
4.
Beri blok diagram lebih dari dan beri nilai constant 8 dan sambungkanoutput lebihbesar dari ke stop. Run program kemudan amati apa yang
terjadi variasian nilai pada constant lebih dari. Ganti blok lebih dari dengan
lebih dari sama dengan, kurang dari sama dengan, kurang dari, dan sama
dengan bagaima hasilnya amati dan jelaskanper bedaannya.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
33/131
3.Shift RegisterStruktur hift register ini tidak tersedia di palet Functions, karena penggunaanya
hanya bisa doterapkan pada struktur For Loop dan While Loop saja. Untuk
menggunakan struktur Shift register ini, klik kanan dinding blok for loop aau
whle loop, dan kemudian pilih Add Shift register dari menu pop up yang muncul
Shift register ini digunakan untuk meneruskan data dari satu perulangan ke
perulangan berikutnya. Bentuk shift register ini berupa pasangan terminal di
dinding krir dan dinding kanan blok, bergambar tanda panah kebawah dank e
atas.
Untuk mengetahui secara jelas kerja shift register ini, tambahkan shift registeruntuk meneruskan data angka random pada blok For Loop, dengan jumlah
perulangan N sebanyak 1. Tarik ke bawah terminal Shift register di dinding kiri
hingga muncul tambahan 2 terminal.
Tambahkan indikator untuk setiap terminal shift register tersebut, baik di
dinding kiri maupun di kanan, dengan cara mengklik kanan ujung terminal,
sehingga muncul menu popup, dan pilih Create Indikator. Kemudian tekan
tombol Run, dan perhatikan bagaimana data digeser.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
34/131
4. FLAT SEQUENCE
Gambar dibawah merupakan gambar program yang dapat menghidupkan lampu led dariatas ke bawah dengan bertahap sesuai dengan timing yang dimasukkan. Pada program
dibawah digunakan flat sequence untuk mengatur tahapan tahapan penghidupan lampu
led.
1.
Langkah pertama ambil flat sequence pada programming kemudian structure.
Maka akan muncul jendela dengan macam macam struktur program yang dapat
digunakan di dalam labview.
2. Gambar dibawah merupakan gambar flat sequence yang gambarnya mirip film
foto jaman dahulu. Hal tersebut secara intuitif akan dapat diteabak bahwa
eksekusi program dalam flat sequence dieksekusi sekuensial sesuai urutan pada
flat sequence. Untuk menambah sequence nya lakukan langkah seperti
dibawah ini yaitu dengan klik kanan pada flat sequence kemudian add.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
35/131
3. Setelah di add maka akan tampak gambar flat sequence seperti gambar dibawah
ini. Banyak atau sedikitnya sequence tergantung berapa step atau langkah
program yang akan dieksekusi .
4.
Tambahkan push button pada fornt panel yang berfungsi untuk menjalanjkan
dan memberhentikan program.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
36/131
5. Ambil struktur pemrogramansepertidibawah ini untuk menjalankan program
ketika bernilai true dan mematikan program ketika bernilai false hubungkan dan
hubungkan pushbutton pada struktur program tersebut.
6. Langkah keenam adalah ambil tiga jumlah led, led tersebut digunakan sebagai
indikator jika logikanya true maka akan hidup dan sebaliknya. Masukkan led led
tersebut pada flat sequence urutkan dari led 1 ke led 3 agar mempermudah
pengamatan hasil percobaan.
7. Pada bagian input led klik kanan kemudian create constant, constant tersebut
berisi nilai true dan false yang constant bila sequence tereksekusi maka
langsung memfungsikan led pada kondisi nilai true atau false tersebut.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
37/131
8. Lakukan langkah ke 7 ke ketiga led dan beri nilai true pada setiap led. langkah
tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
9. Langkah selanjutnya berikan pewaktu berupa wait ms sebagai pewaktu setiap
eksekusi pada sequence. Lama jeda eksekusi sequensce dapat di atur pada wait
ms tersebut dengan memberi nilai konstant pada kai input wait ms. Ingat bahwa
wait ms ber satuan milisecond bukan detik.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
38/131
10.Beri waktu 1 detik pada setiap sequence dan ambil variable pada led dengan
cara klik kanan pada led di blok diagram kemudian create local variable. Local
variable tersebut data mewakili variable sesungguhnya dan jika dimanipulasi
mempengaruhi variable seseungguhnya.
11.
Gambar local variable dari led dapat dilihat dibawah ini. Variable dalam blok
diagram bertambah namun led pada front panel tetap hal ini dapat
memudahkan percabangan program pada blok diagram dengan menduplikasian
variable.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
39/131
12.Ganti case pada fungsi yang menunjukkan false seperti gambar dibawah.
13.
Setelah pada mode false maka ambil local variable led kemudian masukkan pada
case false.terlihat seperti gambar dibawah. Kemudian beri constant pada local
variable dan ketiganya bernilai constant false.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
40/131
14.
Cobalah run program dan amati bagaimana hasil dari program yang dibuat.
Bagaimana cara kerja flat sequence mengeksekusi program dan pengaruhnya
terhadap hidupnya led.
15.
Letakkan local variable led pada kondisi case true seperti gambar di bawah ini
kemudian coba lagi jalankan program dan amati apa yang terjadi pada led.
Amati urutan hisup dan mati led.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
41/131
16.Untuk mempermudah pengoperasian program maka coba ubahlah push
buttonya dengan klik kakan pada push button kemudian klik properties. Bagiana
cara kerja dari berbagai push dapat dilihat pada langkahselanjutnya.
17.
Gambar dibawah menunjukkan berbagai fungsi pada sebuah pushbutton jenis
jenisnya dan pengaruhnya terhadap outputnya, pilih jenis seperti pada gambar
dibawah ini kemudian klik ok.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
42/131
18.Untuk menyederhanakan program maka dapat dilihat caranya seperti gambar
dibawah ini. Klik kanan pada flat sequence kemudian pili stacked sequence.
19.
Hasil penyederhanaan program dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
43/131
20.Silahkan jalankan program amati apa yang terjadi .bagaimana urutan hidupnya
lampu led dan bagaimana cara kerja sequence dalam mengeksekusi program.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
44/131
BAB VI
Struktur Case dan Struktur Event
Case Structure
Pernyataan switch adalah pernyataan yang digunakan untuk menjalankan salah satu
pernyataan dari beberapa kemungkinan pernyataan. Perintahs witchdan breakmemiliki
sifat yang hampir sama dengan else if. Namun penggunaannya lebih sempit, karenaperintah ini haya khusus untuk memeriksa data yang bertipe karakter atau integer.
Blok dimana yang akan dieksekusi, tergantung pada nilai input di terminal
selector(?). di bagian atas setiap bok terdapat label yang menunjukkan nilai input yang
mengaktifkannya, tipe data nilai input ini bisa berupa Bolean ( true atau false ),
integer,string, atau enumerasi. Enumerasi adalah tipe data yang terdiri atas sekumpulan
niali.
Struktur logika switch adalah sebuah stuktur percabangan yang akan memeriksa
suatu variabel, lalu menjalankan perintah-perintah yang sesuai dengan kondisi yangmungkin terjadi untuk variabel tersebut. Struktur switch ini mirip dengan struktur IF
yang ditulis berulang.
Berikut ini diperlihatkan contoh struktur Case menggunakan data Enumerasi, untuk
membuat kalkulator sederhana dengan 2 masukkan. Objek Enumerasi ini dapat diambil
di palet Controls di Fornt Panel, yaitu di kategori ClasicRing&Enum.Praktikan juga dapat
menemukan objek Enum tersebut dengan bantuan tombol search.Setelah diperoleh
tempatkan objek tersebut di font panel, dan kemudian klik kanan table hingga muncul
menu pop up dan pilih Edit Items. Setelah itu di kolom table pada jendela yang muncul,
berturut turut ketik kata tambah,kurang,bagi,dankali. Untuk nilai 0,1,2 dan 3.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
45/131
1. Kemudian pada jendela blok diagram, hubungkan icon Enum tersebut
dengan terminal selector (?) structure case, maka secara otomatis, label
pada bagian atas blok structure Case akan berubah dari True dan False
menjadi tambah dan kurang. Klik kanan pada dinding blok struktur Case
tersebut dan pilih Add Case After pada menu pop up yangmuncul, makaakan muncul sebuah blok yang berlabelkan bagi. Ulangi lagi untuk
memunculkan blok yang berlabelkan kali
2. Perhatikan bahwa pada blok berlabel tambah diikuti dengan kata
Default. Blok default ini digunakan untuk menyediakan pilihan blok apabila
tidak ada input yang sesuai. Jadi , apabila input pada terminal selector
struktur Case di luar keempat data Enum tersebut, maka strukturCase akan
mengaktifkan blok berlabel Default ini. Pembaa dapat memindahkan blok
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
46/131
default ini ke blok lain, dengan memilih Make This The Default Case pada
blok yang akan dijadikan blok default.
3. Data dapat dimasukkan ke satu atau beberapa blok di structure Case. Data
juga dapat dikeluarkan dari blok blok di struktur Case, hanya saja, untuk
data yang dikeluarkan, semua blok pada struktur Case harus terhubung
dengan garis data tersebut apabila ada blok yang tidak terhubung, maka
kotak terminal di dinding tempat garis data tersebut diteruskan akan
berwarna putih. Sedangkan apabila semua terhubung, maka kotak tersebut
akan berwarna penuh, sesuai warna tipe datanya.
4. Praktikan dapat mengkilk kanan kotak terminal dan memilih Use Default If
Unwired pada menu popup yang muncul, untuk membuat blok blok yang
tidak terhubung secara otomatis memberikan nilai default (nilai 0)
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
47/131
Even Structure
1. Pada gambar dibawah ini dibuat program generator sinyal graph dengan even
state. Cara kerja dari generator sinyal tersebut adalah sinyal sinyal di generate
secara acak namun terdapat 3 tombool pengatur pada samping wave form yaitu
sto mulai dan idle. Disini terdapat tombol idle yang berfunbgsi untuk mem
pause sinyal sehingga ketika sinyal generator sedang berjalan sinyalnya dapat
diamati.
2. Langkah pertama pada gambar dibawah adalah engambil while loop yang
terdapat pada program structures dan pilih while loop, kemudian buatlah loop
seperti gambar dibawah ini, selanjutnya ambil event structure seperti pada
structures seperti gambar dibawah ini.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
48/131
3. Pada gambar dibawah terdapat while loop dan even state. Even state terdapat
didalam whlie loop karena programakan dieksekusi terus menerus untuk
melihat perubahan pada even structure.
4. Langkah ke empat ambil case struicture dan letakkan di dalam even structre,
case dapat diambil dari block diagram kemudian klik kanan pilih program
arahkan pada structures kemudian pilih case structures.
5. Atur tampilan rapi seperti gambar dibawah , agar wiring juga dapat leluasa
dibuat serta logika aliran datanya dapat terlihat jelas.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
49/131
6.
Langkah selanjutnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini , ambil enum
constant.
7.
Letakkan enum tersebut diluar while loop, klik kanan pada enum kemudianchane to control. Enum berfungsi sepertihalnya pemilih . enum dapat membuat
tampilan program lebih user firendly.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
50/131
8. Lihat gambar di bawah setelah enum dibuat menjadi control maka gambar
enum pada block diagram dapat berubah dan fungsinya menjadi pengontrol
yang dapat di beri beberapa variable, kalau constant nilainya tidak bisa diubah
lagi.
9.
Bukalah front panel kemudian liahat sudah terdapat enum. Pada kotak enum
klik kanan pilih edit item.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
51/131
10.Setelah di pilih edit item maka akan muncul kotak diagram seperti dibawah ini.
Isikan inisial,mulai berhenti dan idle pada edit item properties, setiap kali
mengetik pilih insert.
11.
Kembali pada block diagram pada while loop berikan shif register dengan cara
klik kanan pada while loop dan pilih add shift register.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
52/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
53/131
14.Nilai constant dari enum sambungkan dengan shift register. Pada case inisial
pilih constant idle.
15. Ambil constant dari enum kemudian masukkan mulai constant ke mulai case.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
54/131
16.
Ambil nilai kosntant dari enum lagi kemudian masukkan conatsant berhenti
pada case berhenti.
17.
Ulangi seperti langkah 16.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
55/131
18.
Beri indikator diantara while lopp dan case structure.
19.Gambar indikator enum dapat dilihat seperti gambar dibawah ini.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
56/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
57/131
23.Klik even structure mulai dan event value change. Kemudian tekan ok.
24.Arahkan kursor ke even structure kemudianpilih even mulai , pindah tombol
mulai kedlam even mulai.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
58/131
25.
Ulangi seperti halnya langkah ke 23-24. Tetapi lakukan pada even berhenti.
26.
Ulangi seperti halnya langkah ke 23-24. Tetapi lakukan pada even berhenti.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
59/131
27.Ambil basic signal generator pada signal prosesing.
28.
Ambil random number karena nilai random 0-1 maka kalikan dengan 100 .
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
60/131
29.Ambil wave form chart untuk menampilkan gelombang dari geneator sinyal.
30.Run program dan amati hasil praktikum, coba tekan idle mulaidan berhenti
bagaimana fungsinya masing masing.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
61/131
BAB VII
Aray
Array
Sebuah array terdiri atas elemen elemen dan dimens.Elemen elemen adalah
data yang menyusun array.Sedangkan dimensi adalah ukuran Array.Sebuah
array dapat memiliki satu atau lebih dimensi, dengan jumlah elemen maksimum
sebanyak 2127483647 buah per dimensi. Elemen array dapat bertipe data
numeric, bolean path, string, wave form atau cluster, asalkan dalam satu array,semua elemen tersebut bertipe data yang sama. Setiap elemen Aray memiliki
nomor indeks, yang menunjukkan lokasi elemen tersebut dari yang lain. Untuk
Array 1D, maka aray tersebut hanya memiliki satu jenis indeks. Sedangkan untuk
Array 2D (sering disebut matriks), memiliki 2 jenis indeks, yaitu indeks baris dan
kolom.Nomor indeks tersebut selalu dimulai dari 0.
Array biasa digunakan untuk menyimpan data dalam jumlah yang besar, yang
diperoleh dari suatu struktur perulangan.Array sanyat berguna untuk
menyederhanakan program dalam melakukan operasi atau komputasi yang
berulang pada sekumpulan data yang sejenis.
Menciptakan Array
Ada dua cara untuk menciptakan sebuah array. Cara pertama dengan
memasukkan nilai elemen Arrya satu per satu dari objek Arrya di jendela Front
Panel. Sedangkan cara kedua adalah secara otomatis membangkitkan Array
dengan menggunakan struktur Loop di jendela Block Diagram
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
62/131
Berikut langkah angkah untuk membuat Array dengan cara :
1.
Klik kanan jendela Front Panel. Pda palet Controls yang muncul pilih
category Modern, kemudian Arrya, Matrix&Cluster, lalu Array. Tempatkan
objek Array tersebut di jendela Front Panel.
2. Buka kembali palet Controls, dan pilih Objek Num Ind di kategori Numeric
Indicator. Tarik objek tersebut dan tempatkan di dalam kotak array,maka
akan terbentuk sebuah array 1D dengan elemen Num Ind. Tarik tepi kotak
Array tersebut untuk melebarkan isinya sehingga muncul kotak kotak
elemen yang baru.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
63/131
3.
Untuk membuat Array 2D, klik kanan kotak indeks di kiri Array dan pilih AddDimension, maka kotak Indeks akan menjadi 2
Catatan : selama kotak kotak elemen di jendela Front Panel masih pudar
tampilannya, berarti angka kotak kotak tersebut bisa diabaikan, karena bukan
elemen dari Array. Namun, bila kotak kotak tersebut tidak lagi pudar, maka isi
kotak tersebut merupakan elemen dari Array
Berikut merupakan langkah langkah untuk membuat Array
1.
Untuk membuat Array 1D dengan elemen sebanyak 10 buah, maka
tempatkan For Loop di jendela Blok Diagram, dan beri angka 10 pada
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
64/131
terminal input N. kemudian tambahkan sebuah fungsi Random, tempatkan
di dalam For Loop dan keluaran outputnya.
2. Klik kanan pada kotak terminal bertanda kurung, dan pilih Create kemudian
Indikator pada menu popup yang muncul. Jalankan program, maka sebuah
Array 1d dihasilkan di jendela Front Panel
3. Untuk membuat Array 1D menjadi 2D, tambahkan sebuah For Loop lagi,
melingkupi For Loop yang pertama. For Loop yang luar akan menciptakan
elemen kolom. Berikut contoh pembuatan Array 2D dengan 2 baris dan 10
kolom. Karena indikator sebelumnya adalah Array 1D, maka hapus indikator
tersebut dan buat yang baru dengan cara mengklik kanan pada kotak output
For Loop dan memilih Create Indikator pada menu popup yang muncul
While Loop dan For Loop dapat menghasilkan Array karena Indexing di enable. Jika
indexing di disable, maka While Loop dan For Loop hanya menghasilkan satu data saja,
yaitu data dari Loop yang terakhir
Sebuah Array dari Array tidak dapat dciptakan.Untuk menciptakan sebuah Array
Multidimensi, dapat dilakukan dengan membuat Array dari Cluster, dimana setiap
Cluster bisa berisi satu atau lebih Array.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
65/131
Pada gambar dibawah ini merupakan contoh program untuk operasi matrix dengan
menggunakan fasilitas array dalam labview. Operasi operasi matrix dalam matematika
dapat dilakukan dengan labview, program dibawah merupakan contoh operasi
sederhana dari matrix.
1.
Langkah pertama ambilah array seperti gambar dibawah ini.
2.
Letakkan array pada block diagram dan lihat pada front panel. Ambil numericcontrol untuk mengisi nilai di dalam array.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
66/131
3. Klik kiri tahan dan masukkan numeric control dalam array. Masukkan numeric
control tersebut pada kotak abu abu array. Jika sudah maka gambarnya akan
terlihat seperti gambar dibawah ini.
4.
Klik pada array. Kemudian seret array kebawah sepertihalnya memperbesar
gambar. Langkah ini berfungsi untuk menambah banyaknya array. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat di gambar dibawah ini.
5.
Ulangi langkah 1 4 untuk membuat array lagi setelah itu beri nama dengan
nama yang berbeda kemudian berikan isi seperti gambar dibawah ini.
6. Kalikan array A dengan B dengan blok pengali. Untuk melihat bagaimana
hasilnya dengan mengklik kanan pada output blok penambah dan create
indicator.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
67/131
7.
Indicator penambah array dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Lihat pada
front panel maka terlihat array yang memperlihatkan hasil dari pertambahannya
namun dimensinya tak sesuai.
8. Tarik ke bawah sampai memiliki komponen yang sama dengan array yang di
tambahkan. Ketika dimensi array hasil dan array yang ditambahkan maka array
tersebut dapat ditambahkan.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
68/131
9. Klik run kemudian lihat hasilnya. Bandingkan dengan perhitungan secara teori.
Bagaimana hasil pertambahan matrik dengan array apakah menghasilkan nilai
yang sama. Langkah selanjutnya ambil array lagi dalam gambar dibawah seperti
array C dan ambil numeric indicator untuk melihat hasil pertambahan.
Pertambahan ini dilakukan di internal array.
10 .langkah selanjutnya ambil for loop dan beri nilai N constant 5, ambil blok tambah
dan hubungkan output dengan input tambah seperti gambar dibawah ini.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
69/131
11.Klik kanan dan tambahkan pada intial terminal di feed back dengan angka 0
kemudian hubungkan output blok tambah dengan numeric indicator tambah.
Setelah itu klik run. Apa yang terjadi bagaimana hasilnya apakah sama dengan
hasil secara teori.
12.Buat program baru dalam satu blok dengan program diatas. Lakukan langkah
seperti gambar dibawah ini. Buatlah dua array dengan dimensi seperti gambar
dibawah. Sebelum melanjutkan pemrograman lihatlah dengan cermat gambar
dibawah ini pada index dan dimensinya.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
70/131
13.Berilah nilai kali dan indicator pada pengali tersebut. Run program bagaimana
hasilnya bandingkan operasi array pada gambar dibawah ini dengan operasi
matrix secara matematika.
14.
Langkah selanjutnya akan dilakukan transpose pada matrik .ambil blok
transpose seperti gambar dibawah ini.
15.Buatlah sebuah array 2 x 2 seperti matrix c kemudian klik create indicator pada
transpose matrix. Run program bagaimana hasilnya bandingkan dengan operasi
matrix matematika.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
71/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
72/131
BAB VIII
Cluster
Cluster
Cluster sperti Array, yaitu suatu kelompok data, hanya bedanya, kompoen
komponen data Array harus bertipe data sama, sedangkan komponen
komponen data Cluster bisa beda tiap datanya.
Cluster dan Array sama sama memiliki urutan, apabila di Array, urutan tersebut
dinyatakan dalam indeks, maka di Cluster urutan tersebut dinyatakan dalam
order. Berbeda dengan Array yang nilai indeks elemennya berhubungan dengan
posisi elemen tersebut, nilai order komponen Cluster tidak berhubungan dengan
posisinya. Nila order ini ditentukan oleh urutan penempatan. Obek yang
pertama kali ditempatkan memiliki nilai order 0, selanjutnya 1, dan seterusnya.
Nilai order semua objek di dalam cluster ini dapat diubah dengan mengklik
kanan tepi Cluster dan memilih Reorder Controls in Cluster
Kelebihan Cluster disbanding Array adalah pada kemudahan dan kesederhanaandalam pengelempokkan datanya, dan ukuran data ini tetap, sehingga
memastikan jumlah data tidak berubah.Sedangkan Array memiliki kelebihan
pada fungsi fungsinya yang lengkap untuk memanipulasi kelompok data. Dengan
menggunakan fungsi Cluster to Array dan Array to Cluster untuk berpindah dari
Cluster ke Arra dan sebaliknnya ( dengan catatan bertipe data yang sama) ,
emembuat kelebihan Array dan Cluster tersebut dapat dimanfaatkan
Menciptakan Cluster
Berikut ini merupakan langkah langkah untuk membuat Cluster di jendela Front
Panel:
1.
Klik kanan pada jendela Front panel. Pada palet Controls muncul, pilih
kategori Modern, kemudian Array, Matrix & Cluster, lalu Cluster. Tempatkan
objek Cluster tersebut di jendela Fornt panel.
2.
Ambil objek yang akan menjadi data Cluster dari palet Controls, dan
tempatkan dalam kotak Cluster. Objek objek Indikator saja, namun tidak
bisa keduanya. Perbesar ukuran kotak Cluster bila data yang dimasukkan
cukup banyak. Maka sebuah Cluster telah tercipta.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
73/131
Perhatikan gambar diatas, sekalipun objek di Front Panel lebih dari satu namun ikon
representasi objek di Blok Diagram hanya satu buah, yaitu ikon Cluster, yang mana
membuat pemrograman menjadi sederhana
Berikut langkah langkah membuat Cluster dari jendela Block Diagram
1. Klik kanan pada jendela Bock Diagram untuk memunculkan palet Function,
kemudian pilih Programing, terus Cluster, Class 7 Variant, dilanjutkan
dengan mengklik Blundle.
2. Tempatkan ikon fungsi Bundle tersebut di jendela Block Diagram.
Tambahkan ikon ikon terminal ( control atau indicator) , konstanta, fungsi,
sebagai input ke kaki input Bundle tersebut. Tarik ikon Bundle ke atas atau
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
74/131
kebawah bila diinginkan penambahan input. Perhatikan bahwa tipe data
dari setiap input ditampilkan pada ikon
3.
Klik kanan pada kaki output bundle, dan pilih Create Indicator pada menu
popup yang muncul. Maka sebuah Cluster telah tercipta
Pada praktikum ini akan dibuat sebuah grafik dengan menggunakan beberapa
fungsi programing yaitu array cluster. Pada program dibawah dapat dilihat grafik diisi
dengan tiga gambar grafik yang dapat di variasikan bentuk frequensi serta amplitudo
gelombangnya.
1. Langkah pertama ambil basic sinyal generator pada signal prosesing. Sinyal
generator tersebut berguna untuk menciptakan suatu sinyal tertentu sinyal
dapat berupa gelombang apapun yang dapat ditampilkan dalam grafik.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
75/131
2.
Kemudian add constant pada signal generator di tipe sinyal frequensi danamplitude. Komponen komponen tersebut merupakan komponen dasar dalam
generator pembuat sinyal. Generator sinyal tersebut juga harus memiliki
minimal input untuk membuat suatu sinyal.
3. Berilah for loop yang melingkupi sinyal generator untuk mengatur nilai berhenti
sinyal. For loop berguna sebagai pembatas perulangan pada sinyal generator.
Penggunaanya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
76/131
4. Carilah spectral measurement seperti gambar dibawah ini pilih power spectrum
kan klik ok. Tempatkan spectral measurement diluar for loop. Di gambar bawah
terlihatcontoh sinyal sinyal yang dapat di generate.
5.
Ambil waveform graph kemudian wiring seperti dibawah ini. Waveform
berfungsi sebagai penampil selayaknya osiloskop.
6.
Gabungkan waveform dengan spectral measurement dan Silahan tekan tombol
mulai dan lihat hasilnya.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
77/131
7.
Ambil cluster pada cluster class dan variant.
8. Masukkan sine wave frequency dan amplitude pada cluster. Lihat gambar
dibawah.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
78/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
79/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
80/131
11.Tarik cluster ke dalam array kemudian tarik array ke bawah hingga terdapat tiga
kombinasi property sinyal.
12.Klik kanan pada array dan kemudian pilih change to control.
13.Control array dapat dilihat pada gambar dibawah.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
81/131
14.
Tarik kontrol array yang berada pada front panel hingga menjadi tiga buah
pengatur sinyal.
15.Cari unbundle untuk membongkar isi array menjadi komponen komponen yang
dapat ditampilkan dalam waveform.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
82/131
16.Tarik unbundle sehingga menjadi 3 buah unbundle kemudian gabungkan
semuanya seperti gambar dibawah ini.
17.
Silahkan klik run , apayang tejadi? Variasikan bentuk gelomban amplitude dan
frequensinya.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
83/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
84/131
BAB IX
Chart dan Graph
Labview popular karena kemmpuannya untuk memfisualisasikan hasil dari
pemrograman yang di lakukan dengan blok diagram, karena kemampuannya tersebut
mempermudah user dalam pengamatan data dan analisa terhadap data.Praktikan dapat
melihat bentuk grafik yang disediakan tersebut di palet Controls. Klik kanan jendela
Front Panel hingga muncul palet Controls, pilih kategori Modern, kemudian pilih Graph,
maka akan terlihat bermacam macam bentuk grafik. Beberapa diantaranya adalah :
Waveform Chart,XY Graph, Digital Waveform Graph,Mixed Signal Graph, 3D Graph.Berikut keterangan serta penggunaan beberapa jenis grafik tersebut.
Waveform Chart dan Waveform Graph
Waveform Chart dan Waveform Graph sama sama menampilkan data yang diterima
pada laju yang konstan, namun keduanya berbeda dalam cara menampilkan dan mengupdate datanya. Waveform Graph mengumpulkan datanya dalam sebuah Array
kemudian menampilkannya dalam bentuk grafik, yang mana sama seperti pembuatan
grafik dalam Ms Excel. Sebaliknya Waveform Chart membuat grafik dengan cara
menambahkan titik data setiap waktu ke grafik. Agar lebih jelas, berikut ini contoh
pembuatan grafik menggunakan Waveform Chart dan Wavefprm Graph untuk data
berupa 100 buah angka random.
1. Buatlah penampil nilai random seperti gambar dibawah denganmenggunakan
for loop dengan perulangan sebanyak 100 kali. Lihat dan amati data hasil dalam
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
85/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
86/131
XY Graph
XY Graph adalah grafik Cartesian yang bisa digunakan untuk menampilkan fungsi
matematika, seperti bentuk lingkaran, diagram Nyquist,Nichols,Bidang S,bidang Z.
berbeda dengan Waveform Chart dan Graph, XY Graph mampu menampilkan grafik
yang tidak berbasis pada waktu. Disamping itu, perbedaan berikutnya adalah, XY Graph
memasukkan input dengan memisahkan nilai nilai pada koordinat sumbu X dengan
sunbu Y, yang kemudian digabungkan dengan fungsi Bundle. Berikut ini berturut turut
contoh pembuatan bentunk lingkaran, segitiga dan kurva y=25-x^2 pada XY graph
1.
Buatlah program dibawah ini di blok diagram dengan menggunakan for loop.
Bagaimana aliran datanya dan amati di XY graph. Bagaimana cara kerja XY graph
terhadap data yang masuk dan bagaimana sampai terbentuknya lingkaran
seperti gambar dibawah ini.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
87/131
2.
Perhatikan Block Diagram pada gambar dibawah ini, untuk membuat bentuk
segitiga, digunakan bantuan table untuk memasukkan posisi atau titik koordinat
ujung ujung segitiga. Karena tipe data pada table adalah Array dan String, makadibutuhkan konversi dari string ke angka decimal.Selanjutnya untuk
memisahkan nilai koordinat sumbu X dengan sumbu Y, digunakan fungsi Index
Array.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
88/131
1.
Buatlah program seperti gambar di bawah ini . carilah persamaan garis atau
rumus untuk membuat garis melengkung ke atas tersebut gunakan penalaran
logika dari blok diagram dibawah ini.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
89/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
90/131
Mixed Signal Graph
Sesuai dengan namanya, Mixed Signal Graph digunakan untuk menampilkan
semua tipe grafik, baik Waveform Graph, XY Graph maupun digital Waveform Graph
dalam satu area bertingkat, dengan tujuan melihat dan membandingkan semua data
pada masing masing grafik stersebut pada basis waktu yang sama.
1.
Berikut merupakan penggunakan Mixed Signal Graph untuk menampilkan 3
tipe grafik.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
91/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
92/131
BAB X
Membuat File EXE
Yang dimaksud file EXE disini adalah sebuah file program yang langsung dapat
dijalankan pada sebuah komputer, tanpa perlu meakukan instalasi LabView pada
komputer tersebut, atau sering disebut dengan sebuah Stand Alone Application.
Pada bab ini akan dilakukan pembuatan program yang dapat berdiri sendiri
dengan sebelumnya membuat sebuah program yang akan di eksekusi dan di bangun
sebagai stand alone. Karena dalam contoh program dibawah merupakan programkalkulator dan pembuatannya cukup rumit maka dalam percobaan kali ini buatlah
program konversi suhu Kelvin celcius reamur dan Fahrenheit dengan inputan berupa
angka yang menunnjukkan suhu ruangan yang di ukur dengan Celcius. Selanjutnya
silahkan ikuti langkah langkah pembuatan program dibawah ini !
Berikut ini langkah langkah pembuatan file EXE :
1. Pada jendela Front Panel atau block diagram, buka menu Tools, dan klik pilihan
Build Application (EXE) from VI
2. Maka muncul kotak dialog Build Aplication from VI yang akan menempatkan
hasil aplikasi di lokasi sesuai kolom, klik Continue.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
93/131
3.
Maka ankan muncul jendela dengan nama program yang sesuai dengan programyang akan dibangun perhatikan gambar dibawah ini.
4. Kemudian muncul kotak dialog properties file EXE. Klik build . tunggu proses
pembuatan program sampai proses selesai.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
94/131
5. Maka proses pembuatan berjalan dengan status proses terlihat pada Build
Status. Setelah status complete, klik Done, maka file EXE telah berhasil dibuat.
Tunggu sampai pembuatan program selesai terbangun.
6.
Buka file EXE pada lokasi seperti yang ditunjukkan pada keterangan di build
status. Perhatikan bahwa tampilan program file EXE tersebut sama seperti
tampilan jendela Front Panel.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
95/131
7. Untuk mengubah tampilan file EXE tersebut, praktikan dapat melakukannya
dengan mengubah tampilan jendela Front Panel.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
96/131
8. Setelah tampilan jendela Front Panel diubah, lakukan langkah 2 5 diatas, maka
tampilan file EXE akan berubah mengikuti jendela Front Panel, seperti gambar
dibawah
9. File EXE yang dihasilkan tersebut hanya dapat dijalankan pada komputer yang
sudah terinstal LabView. Apabila praktikan menginginkan file EXE yang bisa
dijalankan di komputer yang belum terinstal LabView, maka buak project yang
telah dibuat sebelumnya, dengan membuka menu file, kemudian Open Project.
10.Pada kotak Project Exploler yang terbuka, klik kanan pada Build Specification,
klik New, kemudian klik installer
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
97/131
11.
Maka muncul kotak dialog properties installer. Sebelum menekan tombol build,
tambahkan dulu source files. Buka kategori Source Files, pilih kalkulator di kolomProject Files View, kemudian tekan tombol tanda panah ke kanan, maka file
kalkulator akan muncul di kolom Destination View sebagai Source File.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
98/131
12.
Tekan tombol build. Maka muncul kotak dialog Bulid status. Setelah selesai, klik
Done, maka Installer telah berhasil dibuat.
13.
Untuk menjalankan file EXE pada komputer yang belum terinstal LabView, maka
buka installer tersebut kemudian klik pada Setup, maka program Run Time
Engine LabView akan terinstal di komputer tersebut. Sekali terinstal , maka
untuk file file EXE berikutnya, tidak lagi diperlukan lagi cukup file EXE saja yang
diperlukan.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
99/131
14.Klik setup untuk menginstal Run Time Engine LabView
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
100/131
BAB XI
Pembacaan Data dari Sebuah File
Seringkali data mentah dalam sebuah penelitian berbentuk suatu file excel
dimana visualisasi di dalam excel sangat terbatas. Data yang berada pada excel juga
sulit untuk dimasukkan ke sebuah program bila caranya dengan mengkopi paste nya,
karena data penelitian mungkin dapat berubah ubah atau masih dalam proses
perubaha. Dari dasar inilah maka perlu sebuah tools dimana data data yang berada
dalam excel dapat dibaca dan di visualisasi secara langsung dengan bantuan labview.
Contoh berikut akan menyajikan bagaimana membuat sebuah grafik di LabView
dengan data yang diambil atau dibaca dari sebuah file txt. File txt tersebut dapat
dibuat dengan Notepad atau Excel. Untuk lebih mudahnya, praktikan dapat
menggunakan Excel, Karena di Exel sudah terdapat kolom kolom, yang membuat
pemisahan yang jelas antara data satu dengan yang lainnya.Sedangkan apabila
praktikan menggunakan Notepad, pembaca harus menekan tombol Tab untuk
memisahkan data yang sebaris, dan tombol Enter untuk data berikutnya. Sebagai
Contoh data berikut ini data hasil ujian matematika dari 10 orang mahasiswa dalam
Excel
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
101/131
Kemudian simpan data nilai di atas dengan memilih Save As dari menu File. Pilih lokasi
penyimpanan file yang mudah pada kotak dialog Save As yang muncul, dan juga yang
terpentng adalah, pada kolom Save as Type, dibawah kolom File Name , pilih file Tex (
Tab delimited), maka file txt akan dihasilkan. Sekalipun file tersebut berextensi txt,
untuk membukanya kembali di excel tidak menjadi masalah, hanya dengan memilih
Tab sebagai delimiter nya saat titanyakan, maka Excel akan dapat menempatkan data
tersebut dalam kolom yang sama seperti gambar diatas. File txt tersebut juga dapat
dibuka dengan Notepad, yang terlihat seperti gambar dibawah
Setelah file txt berhasil dibuat, berikut ini langkah langkah pembacaan data dari
file tersebut dan pembuatan grafiknya di labView :
1.
Ambil fungsi Read From spreadsheet File dari palet functions dan tempatkan
pada Blok Diagram. Kemudian berhun=bung tipe data file txt yang dibuat
diatas tidak hanya terdiri atas angka saja, tetapi juga text, maka ganti tipe
data fungsi dari Double menjadi String.
2. Klik kanan kaki file path ( kaki paling atas di sisi kiri), dan pilih Create
Constant dari menu popup yang muncul. Kemudian ketikkan lokasi file txt
pada kotak Constant tersebut
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
102/131
3.
Pada jendela Front Panel, Tempatkan Table Control yang diambil dari palet
Controls
4.
Untuk bisa menampilkan data dari fungsi Read From Spread Sheet File pada
Table Control, maka ubah tipe objek Table Control dari tipe control
menjadiIndicator, dengan cara mengklik kanan dan pilih Change to
Indicatror
5.
Hubungkan kaki all rows fungsi Read From Spreadsheet file ke kaki Table
Control, kemudian jalankan program dengan menekan tombol run
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
103/131
6. Untuk membuat grafik dari data di dalam Table Cotrol, maka perlu
memisahkan data tersebut menggunakan fungsi Index Array, dengan kaki
disabled index (col) diberi nilai 0 untuk mengambil data kolom pertama, nilai
1 untuk data kolom kedua dan seterusnya. Tambahkan Indicator dengan
cara mengklik kanan pada kaki output Index Array, dan kemudian pilih
Create Indicator
7. Jalankan program, maka di front panel akan terlihat seperti berikut
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
104/131
8. Kemudian tambahkan object XY Graph di Front Panel, dan fungsi Decimal
String to Number, untuk mengubah String menjadi Number pada kolom
pertama dan kolom ke tiga, yang akan dibuat menjadi data sumbu X dan
data sumbu Y untuk XY Graph
9.
Jalankan program dengan menekan tombol Run, maka akan muncul grafik
nilai pada XY Graph seperti ditunnjukkan pada gambar
10.Apabila diinginkan untuk menampilkan nilai rata rata pada grafik tersebut,
maka tambahkan fungsi Mean untuk menghasilkan nilai rata rata data
kolom ketiga seperti ditunjukkan dalam gambar
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
105/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
106/131
11.Kemudian agar data tersebut bisa ditampilkan dalam bentuk garis pada XY
Graph, maka data tunggal tersebut harus menjadi Array yang seukuran
dengan Array grafik sebelumnya. Untuk itu ambahkan fungsi Array Size
untuk mendapatkan ukuran Array sebelumnya, dan fungsi Initialize Array
untuk menciptakan Array nilai rata rata seperti gambar berikut
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
107/131
12.Terakhir, gabungkan data output Initialize Array sebagai data sumbu Y, dan
data kolom pertama sebagai sumbu X, dengan menggunakan fungsi Bundle,
kemudian satukan dengan grafik sebelumnya menggunakan fungsi Build
Array
13.Jalankan program dengan menekan tombol Run, maka akan terlihat 2 grafik
pada XY Graph, yaitu grafik nilai dan grafik nilai rata rata
14.
Untuk mengubah data, praktikan dapat melakukannya di software Excel atai
Notepad dengan membuka file txt yang disebut dalam program, dan
kemudian menyimpannya kembali dengan tipe txt.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
108/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
109/131
BAB XII
Penyimpanan Data ke Sebuah File
Contoh aplikasi I/O berikutnya adalah penyimpanan data kesebuah file. Dalam aplikasi
ini, praktikan diharapkan untuk membuat sebuah data logger yang melakukan
penangambilan data suhu ruangan setiap detik, yang kemudian data tersebut disimpan
pada sebuah file.
File tersebut terbentuk dari kolom kolom data yang dapat dibuka do excel, dengan isi
data meliputi beberapa hal berikut ini.
1. Kolom pertama berisi catatan tanggal.
2. Kolom kedua berisi catatan jam, menit dan detik.
3.
Kolom ketiga berisi nilai suhu per detik.
4. Kolom keempat berisi nilai rata rata suhu setiap 3 kali pengambilan data
5. Kolom kelima berisi catatan apakah nilai suhu tersebut melebihi nilai tertentu,
dimana batas niai ini dapat diatur dari Front panel. Apabila melebihi batas, maka
diberi catatan LEBIH, dan apabila tidak melebihi batas, maka diberi catatan
NORMAL.
Penyimpanan data ke dalam sebuah file tersebut akan berlangsung ketika tombol
Run ditekan, dan akan berhenti ketika tombol stop ditekan. Ingat bahwa tombol
stop yang ditekan merupakan tombol stop yang berada di dalam front panel bukan
yang berada di samping tombol run, hal ini perlu diperhatikankarena data bisasaja
tidak akan masuk ke spreadsheet.
Tidak hanya melakukan penympanan, praktikan juga diharapkan mampu
menampilkan nilai data suhu perdetik tersebut pada sebuah grafik
Kemudian ketika tombol Stop ditekan, sebuah grafik lagi yang lain di Front Panel
akan menampilkan data nilai suh awal dan akhir penympanan.
Sebuah Led indikator juga harus ditambahkan untuk member peringatan ketika nilai
suhu tersebut melebihi batas nilai
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
110/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
111/131
Berikut ini merupakan langkah langkah pembuatan aplikasinya:
1.
Berhubung interaksi antara arduino yang membaca LabView belum dipelajari,maka gunakan data simulasi menggunakan angka random yang memiliki nilai
antara 80100 dengan kode berikut ini
2.
Karena grafik pertama hars menampilkan data nilai suhu setiap detik, dalam arti
harus di-update setiap waktu, maka tipe grafik yang tepat adalah Waveform
Chart
3. Tambahkan While Loop yang akan membuat program berjalan terus menerus
hingga tombol Stop ditekan.
4.
Kemudian untuk membuat 1 detik, gunakan fungsi Wait Until ms Multiple yang
diberi input 1000
Catatan: fungsi Wait Until ms Multiple sama dengan Wait (ms), yaitu menunda
waktu sebesar nilai inputnya. Hanya bedanya, anggap waktu saat ini adalah
12:3000:475 (jam:menit:detik:milidetik), maka dengan fungsi Wait (ms) sebesar
1000, nilai waktu berikutnya adalah 12:30:01:000,12:30:02:000,12:30:03:000,,
dan seterusnya.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
112/131
5.
Jalankan program dengantombol Run
6.
Tambahkan objek Num Ctrl sebagai nilai batas dan Round LED sebagai LED
indikator di jendela Front Panel. Nilai suhu harus dibandingkan dengan nilai
batas ini, dan apabila nilai suhu lebih besar, maka LED harus menyala. Untuk itutambahkan fungsi Greater?, dan hbungkan semuanya.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
113/131
7.
Ketika tombol stop ditekan, grafik kedua harus menampilkan semua data
keseluruhan dari awal hingga akhir. Karena data hanya di update sekali seelah
semua data diterima, maka tipe grafik yang bisa digunakan adalah Waveform
Graph atau XY Graph. Tambahkan Diagram, tempatkan ikon Waveform Graph di
luar while Loop Hubungkan output dari data nilai suhu ke Waveform Graph
menembus dinding While Loop. Klik kanan pada terminal tembusan di dinding
While Loop tersebut, dan pilih Enable Indexing untuk mengumpulkan semua
data dari awal hingga While Loop berenti.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
114/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
115/131
13.Data kolom ketiga adalah data nilai suhu. Tarik fungsi Build Array ke bawah, dan
hubungkan yterminal output Enable Indexing nilai suhu ke input Build Array.
Namun sebelumnya, lakukan pengubahan tipe data dari Number ke String
menggunakan fungsi Decimal String to Number
14.
Data pada kolom keempat adalah nilai rata rata suhu setiap 3 kali pengambilan
data. Untuk itu digunakan fungsi Shift Register, dan hubungkan output nilai suhu
ke terminal kanan Shift Register
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
116/131
15.Kemudian tarik terminal kiri ke bawah hingga muncul tambahan 2 terminal.
Tambahkan fungsi Compound Arithmatic untuk menjumlahkan ketiga data pada
terminal kiri tersebut. Setelah itu gunakan fungsi Devide untuk membagi hasil
penjumlahan dengan angka 3, sehingga diperoleh nilai rata rata suhu.
16.Keluarkan output nilai rata rata suhu dari While Loop dengan membuat Enable
Indexing, dan hubungkan ke input Build Array, namun sebelumnya, lakukan
pengubahan tipe data menggunakan fungsi Number To Fractional String dengan
kaki input precision diberi nilai 2.
17.Data kolom kelima adalah catatan apakah nilai suhu melebihi nilai batas atau
tidak. Jika melebihi maka dicatatLEBIH, jika tidak melebihi maka
dicatatNORMAL. Untuk itu, tambahkan fungsi Select, dengan kaki input t
diberi String Constant yang diisi tulisan LEBIH kaki input f diberi String Constant
yang diisi tilisan NORMAL, dan kaki input s dihubungkan dengan output fungsi
Greater.
18.Kemudian hubungkan kaki output fungsi Select dengan Build Array melalui
dinding While Loop yang dibuat Enable Indexing.19.Terakhir, berinilai True pada kaki input transpose? Dari fungsi Write To
Spreadsheet File untuk mengubah posisi data.
20.
Kemudian jalankan program dengan menekan tombol Run. Tunggu hingga
beberapa saat, dan kemudian tekan tombol Stop. Maka hasil program seperti
dibawah ini
21.
Gambar program lengkap untuk contoh aplikasi I/O, yang menghasilkan
datalogger dengan 5 buah kolom data dan Hasil program menampilkan grafik
perdetik serta grafik keseluruhan data dari awal dijalankan sampai tombol Stop
ditekan
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
117/131
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
118/131
22.Sampai disini program untuk aplikasi I?O kedua telah selesai. Sebenarnya ada
satu tool yang sangat istimewa di LabView yang belum dimanfaatkan, yaitu tool
Clean Up Diagram. Tool ini sangat membantu ketika Block Diagram menjadi
begitu rumit seperti benang kusut. Tekan tombol Clean Up Diagram, maka Block
Diagram akan menjadi rapi
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
119/131
BAB XIII
Komunkasi Serial VISA
LabView
Untuk melakukan komunikasi serial dengan labview dibutuhkan beberapa tools
yang dapat menghubungkan antara labview dengan pengontrol. Kontroler disini
menggunakan arduino, dalam labview terdapat palet tools dimana dapat
menghubungkan antara labview dan board mikrokontroler arduino yaitu dengan VISA
Langkah langkah komunikasi serial antara labview dengan arduino:
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
120/131
1. buatlah sebuah koding dalam arduino yang berisi perintah untuk
menampilkan sesuatu dalam serial monitor
Cara koding arduino untuk menampilkan ASCII adalah
Hubungkan arduino ke komputer dengan kabel USB
Buka File ,Examples,Comunication,kemudian ASCII Table
Pilih Board dan serial Port yang digunakan pada menu tools
Tekan tombol Verify bergambar centang di pojok kiri toolbar.
Setelah muncul done compiling kemudian tekan upload kemudian
lakukan langkah langkah dibawah ini.
2. untuk membaca ASCII table dari a rduino dan menampilkannya di jendela
front panel, maka LabView membutuhkan 3 buah fungsi, fungsi pertama
untuk mengatur komunikasi sekaligus membukanya, fungsi kedua untukmembaca data yang dikirimkan, dan fungsi ketiga untuk menutup
komunikasi. Ketiga fungsi tersebut adalah VISA Configure Serial Port, Visa
Read dan Visa Close. Berhubung visa read membutuhkan input berapa
banyak byte yang akan dibaca, maka tambahkan fungsi VISA Byte Serial At
Port untuk mendapatkan banyaknya byte yang diterima. Kmudian
hubungkan keempat fungsi serial tersebut seperti gambar berikut
3.
klik kanan kaki input VISA resource name di fungsi VISA Configure Serial
Port, dan pilih Create kemudian Control, untuk bisa memilih saluran port
yang sedanng digunakan oleh arduino
4.
untuk boundrate, karena secara default sebesar 9600, maka biarkan kaki
inputnya tidak terhubung
5. berbeda dengan fungsi VISA Configure Serial Port yang hanya cukup sekali
digunakan, fungsi Visa Read perlu dilakukan terus menerus. Untuk itu
tambahkan struktur perulangan While Loop pada fungsi VISA Read dan juga
VISA Bytes Serial At Port. Sedangkan fungsi VISA Close sama seperti VISA
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
121/131
Configure Serial port, yaitu hanya sekali digunakan, untuk itu ditempatkan
diluar While Loop.
6. berikutnya, untuk menampilkan pembacaan data oleh VISA Read
tambahkan sebuah String Indicator, yang dilakukan dengan cara mengklik
kanan kaki output read buffer VISA Read dan kemudian pilih Create
Indicator
7.
berikutnya, tambahkan fungsi Wait(ms), dan beri input sebesar 100. Fungsi
Wait (ms) ini sangat penting, karena tanpa diberi tunda waktu, data akan
ditampilkkan dengan sangat cepat pada String Indicator
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
122/131
8.
pada jendela front panel, tekan tombol Run, pilih saluran COM yang
digunakan, dan perhatikan String Indicatro. Tampak sata ASCII table
ditampilkan, hanya sayangnya masih sebaris demi sebaris. Untuk
mendapatkan data ASCII table secara utuh, maka tambahkan Shift Register
untuk menympan data, dan fungsi Concerate String untuk menggabungkan
semua data yang tersimpan tersebut
9. beri nilai awal shift register dengan empty constant, atau dengan mengklik
kanan terminak kiri, dan kemudian memilih Create Constant. Dengan cara
ini, setiap kali program dijalankan, string indicator akan menampilkan layar
kosong
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
123/131
10.untuk memunculkan data yang berada di bawah batas kotak string indikator,
gunakan Vertical Scrollbar, yang dapat memunculkan dengan cara mengklik
kanan string indicator, dan kemudian memilih visible item , vertical scroll bar
MENAMPILKAN ANALOG KE DALAM LABVIEW DENGAN LDR
Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan untuk menampilkan nilai analog yang di
generate oleh LDR ke dalam Labview langkah langkah pembuatan programnya adalah
sebagai berikut ini :
1.
susunlah rangkaian pada arduino seperti gambar dibawah ini
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
124/131
2.
hubungkan arduino ke komputer dengan kabel USB
3. buka software arduino dan ketik program seperti program dibawah ini
void setup ()
{
Serial.begin (9600);
}
Void loop()
{
Int ldr=analogRead(0);
Serial.write(highByte(ldr));
Serial.write(lowByte(ldr));
Delay (100);}
4.
pilih board dan serial port yang sesuai di menu tools.
5. Upload program tersebut ke dalam arduino
6. Lihatlah ke dalam serial monitor apakah sudah muncul nilai nilai yang benar
dengan cara menutup dan membuka LDR . hasilnya akan kecil jika LDR dittup
dengan tangan dan semakin besar bila dibuka.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
125/131
7. Kemudian untuk membaca nilai analog LDR dari arduino maka labview
membutuhkan tiga buah fungsi utama yaitu VISA Configure Serialport ,VISA
Read dan VISA Close
8. Klik kanan dan pilih Create Control pada kaki input VISA Resource name di fungsi
VISA Configure Serial Port.
9. Tambahkan While Loop pada fungsi VISA Read, karena harus berulang kali
mambaca data selama komunikasi sedang berlangsung
10.
Klik kanan kaki read buffer VISA read, dan pilih Create Indikator, maka muncul
String indicator.
11.
Pada jendela frint panel ambil gauge dari numeric indikator
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
126/131
12.Data dari VISA Read bertipe string, sedangkan Gauge bertipe Numeric untuk
menghubungkannya diperlukan fungsi konversi yang mengubah string menjadi
numeric byte.untuk itu tambah fungsi string to byte array.
13.Ketika input gauge harus data tnggal, bukan array , maka lakuklan pengubahan
menjadi data tunggal dengan cara menambahkan 2 buah fungsi index array
untuk 8 bit pertama dan 8 bit kedua. Berikutnya mabil joint number.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
127/131
14.Berikutnya tambahkan fungsi wait ms dan beri nilai constant sebesar 100 ms
15.Jalankan program dengan mengklik run. Patikan program arduino telah ter
upload dan serial com telah benar. Maka gauge dalam labview akan berbah
ubah ketika ditutup dan dibuka dengan tangan.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
128/131
BAB IV
Komunkasi Serial Firmata
LabView
Firmata merupakan sebuah protocol yang ditulis pada arduino, untuk
memudahkan serial arduino dengan software software komputer termasuk dengan
labview. Kemudahan tersebut dalam arti pemrograman tidak dilakukan di kedua sisi,
tetapi hanya di satu sisi, yaitu di software komputer saja, sedangkan arduino tidak perlu
lagi di program selama fermata masih ada di dalamnya.
Berikut merupakan contoh program yang terdapat pada fermata:
1.
Dalam komputer telah terinstal firmata atau labview interface untuk arduino
toolkit yang telah terinstal dalam labview, berikutnya memasang kode fermata
pada arduino. Upload kode fermata ke dalam arduino dan pengupload an
program ini hanya dilakukan sekali saja kecuali ada terdapat error maka kode
fermata dapat diulangi untuk di upload. Kode fermata tersebut berada pada:
C:\Program Files\National Instruments\LabView2010\vi.lib\Labview Interface
for arduino\Firmware\LIFA_Base\
2.
klik 2 kali file lifa base, maka akan membuka software arduino. Upload program
tersebut ke dalam arduino.
3.
Ambil salah satu ikon dalam kategori examples, dan tempatkan di jendela Blok
diagram. Contoh ini diambil ikon Photo cell Example photocell tersebut nantinya
di wakili oleh LDR.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
129/131
4.
Klik dua kali pada ikon example tersebut maka akan membuka jendela front
panel dan block diagram dari ikon tersebut.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
130/131
5.
Susun rangkaian alat sesuai dengan gambar dibawah ini.
6.
Jalankan program dengan menekan tombol run. Namun sebelumnya, pastikan
bahwa kode fermata telah terupload ke dalam arduino seperti langkah 1.
7/24/2019 Petunjuk Praktikum Pengantar Instrumentasi Rev 8
131/131
7. Buka front panel, jalankan program kembali dengan menekan tombol run.
Kemudian pada kotak drop down, pilih saluran com yang sesuai dengan com
pada arduino dan pastikan photocell pada pin analog seseaipada kaki yang
terhubung pada program
8. Amati apa yang terjadi pada gauge apakah gauge tersebut bergerak? Bagaimana
pengaruh photocell terhadap gauge.
Top Related