Download - Petunjuk Pelsanaan DIPA2007.doc

Transcript

KEGIATAN 2007

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN 2007

Sub Direktorat Pemanfaatan SDI ZEEI dan Laut Lepas

Berdasarkan Program Kerja Sub Direktorat Pemanfaatan SDI ZEEI dan Laut Lepas Direktorat Sumberdaya Ikan yang dituangkan dalam RKA-KL Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2007, Kegiatan itu mencakup dalam Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan Sub Program Peningkatan Tata Pemanfaatan Sumberdaya Ikan. Program Kegiatan tersebut mendapat dukungan pembiayaan dari DIPA TA 2007 sejumlah Rp 4.268.586.000 untuk mendukung program TUPOKSI Subdit Sub Direktorat Pemanfaatan SDI ZEEI dan Laut Lepas sejumlah Rp 1,272,530,000,- yang terdiri dari :

1. Belanja Uang Honor Tidak Tetap56.350.000

2. Belanja Barang Opersional lainnya354.200.000

3. Belanja Bahan40.500.000

4, Belanja Perjalanan lainnya321.480.000

5. Belanja Jasa Konsultan 500.000.000

1. Kasi Identifikasi dan Analisis Pemanfaatan Sumberdaya Ikan ZEE Indonesia dan Laut Lepas..

A. Penyusunan Panduan Teknis Atlas Perikanan, Penempatan Rumpon dan NPOA Fishing Capacity Penyusunan Panduan Teknis Atlas Perikanan, Penempatan Rumpon dan NPOA Fishing Capacity bertujuan untuk memberikan manfaat teknik dalam pengumpulan data base peta perikanan, memudahkan pemberian rekomendasi penempatan rumpon dan alokasi ijin penangkapan ikan sehingga meningkatkan efektifitas penangkapan oleh masyarakat perikanan dan kelestarian sumberdaya ikan. Indikator input dana sebesar Rp 148.022.000,- serta SDM sebanyak 12 orang. Output yang dihasilkan adalah Panduan Teknis Atlas Perikanan, Penempatan Rumpon dan NPOA Fishing Capacity. Outcome yang diharapkan menjadi pedoman teknis dalam penyusunan atlas perikanan, penempatan rumpon dan NPOA Fishing Capacity Management,

B. Monev Kapasitas Pemanfaatan dan Pemantauan Program Observer

Monev Kapasitas Pemanfaatan dan Pemantauan Program Observer bertujuan untuk memonitoring dan mengevaluasi kapasitas pemanfaatan sumberdaya ikan berdasarkan jenis sumberdaya ikan dan operasi penagkapan dan Memperkuat program observer yang telah ada melalui perumusan kebijakan dan regulasi perikanan dalam rangka mewujudkan pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab. Indikator input dana sebesar Rp. 35.610.000,- serta SDM sebanyak 6 orang. Output yang dihasilkan Laporan monitoring dan evaluasi kapasitas pemanfaatan dan pemantauan program observer. Outcome yang diharapkan adalah dapat menjadi rujukan pemanfaatan kapasitas dalam pengelolaan ZEE Indonesia dan Laut Lepas.

C. Verifikasi dan Evaluasi pemanfaatan rumpon laut dalam di Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik

Verifikasi dan Evaluasi pemanfaatan rumpon laut dalam di Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik bertujuan untuk Melaksanakan verifikasi pemanfaatan dan penempatan rumpon laut dalam di Utara Sulawesi dan Samudera Pasifik, Terdatanya jumlah rumpon yang telah dipasang dan Tersedianya Peta sebaran penempatan Rumpon. Indikator input dana sebesar Rp 104.300,000,- serta SDM sebanyak 8 orang. Out put yang dihasilkan adalah peta laut digital dan laporan hasil dari kegiatan verfikasi pemanfaatan rumpon di perairan Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik (Utara Papua) dapat mendukung tercapainya program Direktorat Sumberdaya Ikan dan dapat digunakan sebagai bahan referensi kebijakan oleh Direktur Sumberdaya Ikan. Outcome yang diharapkan Sebagai dasar dalam penataan rumpon di perairan Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik.

D. Penyusunan NPOA Fishing Capacity Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik

Penyusunan NPOA Fishing Capacity Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik bertujuan untuk menyediakan data fishing capacity yang dapat menjamin pengukuran keseimbangan upaya penangkapan dan ketersedian sumberdaya ikan serta keseimbangan penangkapan nelayan kecil dan besar di Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik. Indikator input dana sebesar Rp 350.000.000,- dengan menggunakan jasa Konsultan. Output yang adalah laporan NPOA fishing capacity di WPP Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik, yang menjelaskan mengenai: (1)Tersedianya data dan informasi di WPP Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik mengenai ketersedian SDI pada masing masing kelompok spesies dan alat penangkapan. (2) Tersedianya tingkat pemanfaatan SDI oleh setiap kelompok alat tangkap. (3)Terukurnya excess fishing capacity. (4) Tersedianya kerangka acuan langkah operasional pengeloaan fishing capacity. Outcome yang diharapkan sebagai Bahan referensi pembahasan kebijakan pengelolaan di Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik.

2. Kasi Kerjasama Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan ZEE Indonesia dan Laut Lepas.A. Persiapan Keanggotaan Indonesia di RFMO (IOTC, WCPFC dan CCSBT)

Persiapan Keanggotaan Indonesia di RFMO (IOTC, WCPFC dan CCSBT) bertujuan untuk menyediakan bahan persiapan peningkatan status keanggotaan Indonesia menjadi anggota penuh di beberapa Organisasi Perikanan Regional. Indikator input dana sebesar Rp 42.200.000,- serta SDM sebanyak 6 orang. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini terdiri dari draft Perpres dan draft Naskah penjelasan. Outcome yang diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembahasan untuk melengkapi dokumen peningkatan status menjadi anggota penuh di beberapa organisasi perikanan regional.

B. Pembinaan dan temu koordinasi nelayan pelintas batas

Pembinaan dan temu koordinasi nelayan pelintas batas bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pembinaan nelayan pelintas batas dan memantapkan pemahaman aparat Dinas Perikanan Daerah maupun nelayan terhadap perjanjian-perjanjian bilateral atau traditional fishing right (dalam hal pengelolaan SDI). Indikator input dana sebesar Rp 66,784.000,- serta SDM sebanyak 8 orang. Output yang dihasilkan laporan hasil identifikasi permasalahan terkait dengan nelayan pelintas batas. Outcome yang diharapkan adalah tercapainya pemahaman para stakeholder terhadap ketentuan ketentuan pada perjanjian bilateral atau traditional fishing right.

C. Temu Koordinasi Nelayan Pelintas Batas

Temu Koordinasi Nelayan Pelintas Batas bertujuan mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pembinaan nelayan pelintas batas dan memantapkan pemahaman aparat Dinas Perikanan Daerah maupun nelayan terhadap perjanjian-perjanjian bilateral atau traditional fishing right (dalam hal pengelolaan SDI). Indikator input dana sebesar Rp 71.492.000,- serta SDM sebanyak 6 orang. Output yang dihasilkan Prosiding temu koordinasi dan laporan hasil pembinaan nelayan pelintas batas. Outcome tercapainya pemahaman para stakeholder terhadap ketentuan ketentuan pada perjanjian bilateral atau traditional fishing right.D. Management Plan (Indonesia - Australia)

Management plan bertujuan untuk menyiapkan draft shared stok management plan (red snappers ) antara Indonesia dan Australia. Indikator input dana sebesar Rp 93.800.000,- serta SDM sebanyak 14 orang. Output yang dihasilkan adalah draft Shared Stock Management Plan (Red Snappers) antara Indonesia dan Australia. Outcome yang diharapkan adalah terciptanya monitoring management kapasitas penangkapan red snappers .

E. Sosialisasi Implementasi CCRF

Sosialisasi Implementasi CCRF bertujuan untuk mensosialisasikan buku - buku CCRF. Indikator input dana sebesar Rp 167.622.000,- serta SDM sebanyak 6 orang. Output yang dihasilkan Laporan hasil sosialisai CCRF di daerah. Outcome yang diharapkan adalah tercapainya pemahaman stakeholder terhadap pengelolaan kapasitas penangkapan dan menguragi kegiatan IIU Fiishing. Terciptanya keberlangsungan usaha perikanan skala kecil di perairan pantai.

F. Desiminasi Sehari Konvensi Hukum Laut dan Partisipasi Indonesia di organisasi Internasional

Desiminasi Sehari Konvensi Hukum Laut dan Partisipasi Indonesia di organisasi Internasional bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagi stakeholders tentang kovensi hukum laut dan peraturan Internasional yang terkait dengan pengelolaan perikanan nasional dan regional. Indikator input dana sebesar Rp 42.700.000,- serta SDM sebanyak 14 orang. Output yang dihasilkan adalah laporan hasil desiminasi. Outcome yang diharapkan adalah tercapainya mekanisme dan penataan kegiatan kapal penangkap ikan berbendera Indonesia di perairan Internasional3. Jadwal Kegiatan

Pada tahun 2007 Subdirektorat pemanfaatan sumberdaya ikan merencanakan 10 kegiatan (lampiran 1). Sedangkan Rencana Operasional Kegiatan dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

4. Pelaporan

Setiap kegiatan wajib dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan.