8/14/2019 Peta Perjalanan Kehidupan Manusia
1/6
Jurnal Tashaw w uf
Peta Perjalanan Kehidupan Manusia(Telaah al Quran dan Hadits)
Diterbitkan oleh:
Yayasan Bina QalbuJl. RSI Faisal Raya B25/C1A Makassar
Telp. 0411-875694Email: [email protected]
E D IS I 0 1 TA H U N 2 0 0 1
Tulisan ini dapat didistribusikan kepada siapapun tanpa perlu izin dari penerbit,
kecuali untuk keperluan komersial.
8/14/2019 Peta Perjalanan Kehidupan Manusia
2/6
LAHIR DALAM KEADAAN FITHRAH
DOSA MENGOTORI QALBU
AYAT-AYAT ALLAH
SADAR?
DISESATKAN ALLAH
TAUBATAN NASUUHA
DIMURKAI ALLAH
UJIAN ALLAH
SIKAP
BENAR?
RAHMAT ALLAH
KEMBALI KE FITHRAH
PETUNJUK LANGSUNG
KE QALBU
BERADA DI
SHIRATH AL MUSTAQIIM
MENGIKUTI
HAWA NAFSU &
SYAHWAT
MENCINTAI
DUNIA >AKHIRAT
SIKSA KUBUR HIDUP DI SISI ALLAH &
BERJALAN DI TENGAH
MANUSIA
NERAKA SURGA
Hadits
QS 16:107-108QS 38:26
QS 45:23
QS 2:74
QS 46:27
QS 6:46
QS 12:105
YT
QS 30:29
QS 45:23
QS 16:106
QS 20:81
QS 66:8
QS 29:2
QS 2:155
QS 7:168QS 21:35
T
QS 24:21
QS 57:28
QS 64:11
QS 10:9
QS 22:54
QS 5:16
QS 6:122
QS 2:154
QS 61:11-12
QS 66:8
QS 3:162
QS 26:94
QS 27:90
QS 3:154
QS 9:126
QS 11:7
Hadits
MASIH MAU
TAUBAT?
Y
T
Y
ALAM KUBUR
ALAM AKHIRAT
Peta Perjalanan Kehidupan Manusia
8/14/2019 Peta Perjalanan Kehidupan Manusia
3/6
H alaman 1
Lahi r Da lam k eadaan F i thrah
Setiap manusia hadir ke dunia ini dengan modal
dasar kesucian. Dengan modal inilah seseorang
berniaga (berjual beli) di kehidupan dunia ini.Setiap kamu lahir dalam keadaan fithrah, orangtuanyalah yang menyebabkan menjadi Yahudi, Nasranidan Majusi. (Hadits)
Dalam perniagaannya di dunia ini sebahagian besarmanusia dalam keadaan merugi. Sedikit sekali
orang yang kembali kepada modal dasarnya
apalagi beruntung.Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalamkerugian, kecuali orang-orang yang beriman danmengerjakan
amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaatikebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi
kesabaran. (QS. 103:2-3)Kerugian manusia dari modal dasarnya dalam
perniagaannya di dunia, karena manusia mengotori jiwanya dengan membiarkan dirinya melakukan
dosa-dosa.sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan
jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya. (QS. 91:9-10)
Penyebab Dosa
Semua dosa yang dilakukan oleh manusia
sesungguhnya disebabkan manusia mencintai
dunia lebih dari akhirat.Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnyamereka mencintai kehidupan dunia lebih dari akhirat,dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepadakaum yang kafir. Mereka itulah orang-orang yang hati,pendengaran dan penglihatannya telah dikuncimati oleh
Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS.16:107-108)
Akibat mencintai dunia lebih dari akhirat,menyebabkan manusia rela menjadi budak diatur
oleh hawa nafsu dan syahwatnya.Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikanhawa nafsunya sebagai ilahnya dan Allah
membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allahtelah mengunci mati pendengaran dan hatinya danmeletakkan tutupan atas penglihatannya Maka siapakahyang akan memberinya petunjuk sesudah Allah(membiarkannya sesat).Maka mengapa kamu tidakmengambil pelajaran (QS. 45:23)Setiap hal yang dilakukan manusia atas dasar hawa
nafsu dan syahwatnya, sesungguhnya tiada
memberi faedah sedikitpun kepada dirinya kecuali
dosa, inilah yang akan menyebabkannya semakintersesat dari jalan Allah.
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena iaakan menyesatkan kamu dari jalan Allah. (QS. 38:26)
Ak i ba t me l akuk an Dosa
Dosa yang dilakukan oleh manusia membuathatinya semakin kotor tertutup noda. Semakin
banyak noda-noda dosa itu menempel di hati,semakin gelaplah dan semakin keraslah hatinya,
bahkan kekerasannya lebih keras daripada batu.
Manakala seorang hamba melakukan dosa, makamenempelah pada hatinya setitik noda, dan manakala iamelakukan taubat maka lepaslah noda tersebut (Hadits)Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu,bahkan lebih keras lagi. (QS. 2:74)
Semakin banyak noda yang menutupi hati, maka semakin
sulitlah ia menerima petunjuk Allah. Dan kehidupan
tanpa petunjuk Allah hanyalah kesesatan.
Sesungguhnya jika Rabbku tidak memberi petunjukkepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yangsesat". (QS. 6:77)
Ayat -ayat A l lah
Walaupun manusia hidup dalam kegelapan hati,
tetapi Allah Taala Yang Maha Adil, selalumemanggil manusia untuk kembali kepada-Nya
dengan ayat-ayat-Nya.
Ayat-ayat Allah terbagi atas dua jenis, yaitu Ayat-ayat Qauliyah (al Quran) dan Ayat-ayat Qauniyah(alam semesta), yang semua bertujuan agar
manusia kembali (bertaubat) kepada Allah.
...al-Qur' an sebagai petunjuk bagi manusia danpenjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu danpembeda. (QS. 2:185) ... dan Kami telah mendatangkantanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang supayamereka kembali (bertaubat). (QS. 46:27)
Ayat-ayat Qauniyah ini melingkupi seluruh alamsemesta. Bahkan segala hal dalam kehidupan kita,
apakah sebuah masalah ataupun kesenangan,
semuanya merupakan bagian dari ayat-ayatQauniyah ini. Hal ini berkali-kali Allah hadapkan
kepada kita, namun karena terlampau mencintaidunia sehingga selalu merelakan diri diatur oleh
hawa nafsu dan syahwatnya, menyebabkannyatetap berpaling dari ayat-ayat itu.
Katakanlah:" Terangkanlah kepadaku jika Allahmencabut pendengaran dan penglihatan serta menutuphatimu, siapakah ilah selain Allah yang kuasamengembalikannya kepadamu" Perhatikanlah,bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap
berpaling (juga). (QS. 6:46) Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang
8/14/2019 Peta Perjalanan Kehidupan Manusia
4/6
H alaman 2
mereka melaluinya, sedang mereka berpalingdaripadanya. (QS. 12:105)
T auba tan Nusaaha
Dengan ayat-ayat Allah itu, ada orang yang sadar,kemudian kembali (taubat) kepada Allah. Namun
kebanyakan manusia mengabaikannya.
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepadamanusia dan al-Qur' an ini tiap-tiap macamperumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukaikecuali mengingkari(nya). (QS. 17:89) Dansesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran(daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau
kecuali mengingkari). (QS. 25:50) Hai orang-orang yangberiman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yangsemurni-murninya, mudah-mudahan Rabb kamu akanmenutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkankamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-
sungai. (QS. 66:8)
Uj ian Al lah
Manakala seseorang benar-benar ingin kembali
kepada Allah, maka bertubi-tubi akan dihadapi
olehnya ujian-ujian dari sisi Allah. Karenasesungguhnya dengan ujian-ujian ini akan terlihat
siapa orang-orang yang sungguh-sungguhmerindukan Allah dan siapa yang tidak.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan(saja) mengatakan:" Kami telah beriman" , sedang merekatidak diuji lagi? (QS. 29:2) Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadam, dengan sedikit ketakutan,kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yangsabar, (QS. 2:155) Dan Kami bagi-bagi mereka di duniaini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidakdemikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang
baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar merekakembali (kepada kebenaran). (QS. 7:168) Tiap-tiap yangberjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamudengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yangssebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan. (QS. 21:35)
Mens ikap i U j ian
Ujian-ujian itu dihadapkan kepada manusia, untuk
dilihat siapa manusia-manusia yang baik amalnya,karena mereka yang ingin kembali kepada Allah
tentu akan berusaha agar amal-amalnya baik.
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia mengujikamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya.Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS.67:2)
Dengan ujian-ujian tersebut, Allah menguji apa-apa
yang ada dalam dada kita, seperti kesabaran,kesyukuran, keikhlasan, keberserahan diri, dsb.
Dan dengan ujian-ujian itu, apabila seorangmanusia mensikapinya secara benar, maka Allah
akan membersihkan noda-noda yangmenyelubungi hatinya.
Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yangada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yangada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui segala isi
hati. (QS. 3:154)Dengan ujian itu pula Allah Taala sedangmendidik kita, untuk melakukan proses perbaikan
diri dan juga sekaligus mendidik kita untuk lebihmarifat (mengenal) Allah. Dan proses ini bukanlah
hanya sekali atau dua kali, tetapi terus menerus
sepanjang hayat.Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa mereka diujisekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak(juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran? (QS. 9:126)
Rahmat A l lahSesungguhnya manusia tidak akan dapat
mensucikan dirinya dengan banyak amalnya, tetapimanusia dapat selamat hanyalah karena rahmat
(pertolongan) Allah.
Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nyakepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun darikamu bersih selama-lamanya, tetapi Allah membersihkansiapa yang dikehendaki-Nya.Dan Allah MahaMendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 24:21)Adapun banyaknya amal kita seharusnya sebagai
sebuah ungkapan betapa keinginan dan
pengharapan kita akan pertolongan-Nya. Denganbanyaknya amal-amal, sesungguhnya kita sedang
mengetuk pintu agar Allah membukanya, sertamenolong kita. Bagaimana mungkin Allah akan
menolong kita apabila tiada setetespunpengharapan kita akan pertolongan-Nya?
Allah akan memberikan kepada kita pertolongan
(rahmat) dua bagian, yaitu: 1) Mensucikan ataumengampuni kita dan 2) Menjadikan dari dalam
diri kita Cahaya yang dengan cahaya itulahseorang manusia dapat berjalan tetap dalambimbingan-Nya.
Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul),bertaqwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamudua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yangdengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Diamengampuni kami. Dan Allah Maha Pengampun lagiMaha Penyayang. (QS. 57:28)
Petun j uk Langsung ke Qa l bu
Apabila seseorang mendapatkan rahmat dari Allah
sehingga disucikan-Nya dari dosa-dosa, makahatinya akan dapat menerima petunjuk yang Allah
berikan kepadanya.
8/14/2019 Peta Perjalanan Kehidupan Manusia
5/6
H alaman 3
Sedikit sekali manusia pada zaman ini yangmenyadari dan mengetahui bahwa sesungguhnya
setiap manusia dapat menerima petunjuk langsungdari Allah.
Dan ketahuilah bahwa petunjuk itu ada 2 jenis,yaitu 1) Petunjuk Umum dan 2) Petunjuk Khusus.
Petunjuk Umum adalah petunjuk yang Allah Taala
berikan kepada semua manusia untuk sadar,kembali kepada-Nya. Al Quran adalah petunjuk
umum tersebut. Dan pelaksanaan yang baik atassubstansi-substansi petunjuk umum tersebut, maka
Allah akan melimpahkan kepadanya petunjukkhusus, yang berlaku individual, langsung ke
hatinya. Untuk menuntun seorang manusia kepada
jalan yang lurus (Shiraath al Mustaqiim).Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscayaDia akan memberi petunjuk langsung kepada hatinya.(QS. 64:11) Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka diberi
petunjuk oleh Rabb mereka karena keimanannya, (QS.10:9) Dari Abi Said Rasulullah SAW bersabda
:takutlah kamu akan firasat orang-orang mukmin,sebab mereka memandang dengan cahaya Allah (HR
Turmudzi) Dari Ummu Salamah R.A, Rasulullah SAWbersabda : Apabila dikehendaki oleh Allah kebajikanpada seorang hamba, niscaya dijadikan-Nya orang itumemperoleh pelajaran dari hatinya. (HR. Abu
Manshur Ad-Dailamy)
Syarat untuk menerima petunjuk langsung tersebutadalah Iman. Namun Iman yang mana? Iman yang
menjadi syarat turunnya petunjuk langsung ini,
bukanlah Iman yang sekedar definisi tentang rukunIman, akan tetapi Iman yang menjadi syarat iniadalah Iman yang berupa cahaya, sebagai sebuah
rahmat, yang Allah anugerahkan kepada hati
orang-orang yang sungguh-sungguh bertaubatkepada-Nya.
Berada d i Sh i raath a l Mustaq i im
Dengan petunjuk langsung inilah seseorang baru
dapat dikatakan tidak tersesat dari jalan Allah.Dengan petunjuk langsung inilah seseorang
dipimpin Allah kepada Shiraath al Mustaqiim.
Alangkah naifnya apabila dalam sehari (minimal)17 kali seseorang memohon ditunjukkan kepadaShiraath al Mustaqiim, namun ia tidak pernah tahu
apa-apa saja yang harus dibekalinya untuk
mendapatkan itu.sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagiorang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. (QS.
22:54) Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalankeselamatan, dan (dengankitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepadacahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan
menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (QS. 5:16)
Orang yang Sesat
Dalam Ummul Kitab, Surat al Fathihah, dikatakan
bahwa manusia terbagi atas 3 golongan: 1)
Golongan yang diberi nikmat, yaitu mereka yangberad di atas Shiraath al Mustaqiim 2) Golongan
yang sesat dan 3) Golongan yang dimurkai Allah.Golongan yang sesat adalah mereka yang zalim,
yang tidak mendapat petunjuk Allah dikarekanmerelakan diri segala aktivitasnya diatur oleh hawa
nafsu dan syahwatnya. Karenanya Allah
membiarkannya sesat bahkan lebih sesat daribinatang ternak.
Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawanafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yangakan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dantiadalah bagi mereka seorang penolongpun. (QS. 30:29)Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai ilahnya dan Allahmembiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah
telah mengunci mati pendengaran dan hatinya danmeletakkan tutupan atas penglihatannya Maka siapakahyang akan memberinya petunjuk sesudah Allah(membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidakmengambil pelajaran (QS. 45:23)
Orang yang D imurk a i A l lah
Ketersesatan yang terus menerus, tanpa inginkembali (bertaubat) kepada Allah menyebabkannya
sedikit demi sedikit tergelincir ke dalam golongan
orang yang dimurkai Allah.... akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk
kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya danbaginya azab yang besar. (QS. 16:106) Makanlah di
antara rezki yang baik yang telah Kami berikankepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya,yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Danbarangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, makasesungguhnya binasalah ia. (QS. 20:81)
Orang yang Mat i da lam K eadaan Shal ih
Apabila seseorang menghadapi ajalnya, dalam
keadaam kembali kepada modal dasar kesuciannya(fithrah) atau bahkan lebih dari itu (beruntung),
maka sesungguhnya walaupun jasadnya dikubur didalam tanah, namun jiwa (nafs) nya tidaklah mati,
ia hidup di sisi Allah dan dapat berjalan-jalan di
tengah-tengah manusia, namun kebanyakanmanusia tidak menyadarinya.
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orangyang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati;bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidakmenyadarinya. (QS. 2:154) Dan apakah orang yangsudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengancahaya itu dia dapat berjalan ditengah-tengah
masyarakat manusia, serupa dengan orang yang
8/14/2019 Peta Perjalanan Kehidupan Manusia
6/6
H alaman 4
keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kalitidak dapat keluar dari padanya. (QS. 6:122)Dan di akhirat nanti ia akan mendapatkan balasan
Surga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah
yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya,
niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu danmemasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ketempat tinggal yang baik di surga 'Adn. Itulahkeberuntungan yang besar. (QS. 61:11-12) Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabbkamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu danmemasukkan kamu ke dalam surga yang mengalirdibawahnya sungai-sungai... (QS. 66:8)
Orang yang mat i da lam Keadaan Sesata tau D imurka i A l lah
Jika qalbu seseorang telah tertutup dinding, makadidunianya menjadi gelap gulita, tidak bisa melihat
Shirath Al Mustaqiim. Jika kondisi kebutaan initerbawa kelama kubur ketika ajalnya, maka
keberadaanya di alam kubur yang asing dalamkondisi buta, merupakan kegelapan diatas
kegelapan. Jauh lebih tersesat jalannya. Lebih-lebih
jika kondisi butanya terbawa ke alam akhirat.Dari Abu Umamah r.a dia berkata: Pada siang hari yangsangat terik Rasulullah Saw melintasi sebidang tanah
warqad. Semua orang berjalan di belakang Nabi. SetelahNabi mendengar suara-suara sandal itu, beliau merasasenang. Kemudian beliau duduk sampai mereka berlalu
jauh dihadapannya. Setelah beliau melintasi sebidangtanah warqad, tahu-tahu ada dua kuburan yang didalamnya telah di kuburkan dua orang laki-laki.Rasulullah Saw berhenti seraya bertanya, siapa yangkalian kuburkan di sini hari ini? Mereka menjawab, SiFulan dan Si Fulan. Mereka berkata lagi, Wahai Nabi,bagaimana hal itu? Rasulullah Saw. Menjawab, Salahseorang dari mereka tidak membersihkan kencingnya,yang satu lagi, berjalan dengan menggunakan jimat (an-
namimah). Lalu beliau mengambil pelepah kurma yangkering dan meletakkan di atas kedua kuburan tersebut.Mereka bertanya, Mangapa engkau melakukan hal iniwahai Nabi Allah? Beliau menjawab, Agarmeringankan keduanya. Mereka bertanya lagi, Wahai
Rasulullah, sampai kapan mereka berdua di siksa?Rasulullah Saw menjawab, Hal ini gaib, tidak ada yangmengetahuinya kecuali Allah. Kalau tidak karena hatikalian berbuih (kotor), dan kalian seringkali menambah-nambah pembicaraan, niscaya kalian akan mendengarapa yang aku dengar (HR Ahmad) Dan barangsiapayang buta (qalbunya) di dunia ini, niscaya di akhirat
(nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat
jalannya. (QS. 17:72)
Karena tersesat apalagi dimurkai, kelak di harikiamat ia akan digiring ke Jahannam dengan cara
diseret oleh malaikat.Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan kedalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat.(QS. 26:94) Apakah orang yang mengikuti keridhaan
Allah sama dengan orang yang kembali membawa
kemurkaan (yang besar) dari Allah dan tempatnyaadalah jahannam Dan itulah seburuk-buruk tempatkembali (QS. 3:162) Dan barangsiapa yang membawa
kejahatan, maka disungkurkanlah muka mereka ke dalamneraka.Tiadalah kamu dibalasi, melainkan (setimpal)dengan apa yang dahulu kamu kerjakan. (QS. 27:90)
Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yangmendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkanmaka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akanmengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atasmuka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak.
Tempat kediaman mereka adalah neraka jahanam. Tiap-tiap kali nyala api jahanam itu akan padam, Kamitambah lagi bagi mereka nyalanya. (QS. 17:97) Dan
barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, makasesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, danKami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalamkeadaan buta" . Berkatalah ia:" Ya Rabbku, mengapaEngkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta,padahal aku dahulunya seorang yang melihat" (QS.
20:124-125)Seorang manusia bila ingin lepas dari siksa
jahanam tidak boleh membawa dosa ketika ajalnya.Seandainya kita datang menghadap Allah Taala
dengan membawa hanya sebiji dosa sekali pun, kitatidak akan selamat dari pembersihan jahanam.
Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Rabbnyadalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginyaneraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak(pula) hidup. Dan barangsiapa datang kepada Rabbnyadalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh beramalsaleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperolehtempat-tempat yang tinggi (mulia), (QS. 20:74-75)
??
Makassar, 8 Maret 2001
Yayasan Bina QalbuJl. RSI Faisal Raya B25/C1A Makassar
Telp. 0411-875694Email:[email protected]
Top Related