PERUBAHAN IKLIM dan DAMPAKNYA
Deni KaranggulimuStaf KOPPESDA
PENGERTIAN CUACA, MUSIM, DAN IKLIM
CUACAKeadaan variable atmosfer secara keseluruhan di
suatu tempat dalam selang waktu yang pendek (Glen T. Trewartha, 1980).
Keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, di suatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari, minggu, bulan, musim, tahun) (Gibbs, 1987).
Rata-rata suhu, tekanan udara, angin, kelembaban, hujan dalam kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari, minggu, bulan, musim, tahun)
MUSIMRata-rata keadaan cuaca yang terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan.
IKLIMSintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang
panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).
Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).
Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs, 1987).
2. KOMPONEN IKLIM DAN PERUBAHANNYA
KOMPONEN IKLIM1. Curah Hujan
Rata-rata jumlah curah hujan per tahun Intensitas curah hujan. Rata-rata jumlah hari hujan per tahun. Awal musim hujan. Akhir musim hujan.
2. Kelembaban Udara3. Angin
Rata-rata kecepatan angin, Kecepatan angin maksimum.
4. Suhu Udara Suhu tertinggi Suhu terendah.
5. Penguapan Tingkat penguatan tertinggi Tingkat penguapan terendah
3. PERUBAHAN IKLIM
Demam 01 (Dampak Perubahan Iklim) part 1.flv
Pengertian Perubahan IklimPerubahan Iklim adalah: Terjadinya perubahan variabel atau
komponen-komponen iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun.
Bagaimana perubahan iklim bisa terjadi ?
FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN IKLIM
Meningkatnya konsentrasi gas hasil emisi di atmosfer Gas Rumah Kaca.
Peningkatan konsentrasi gas tersebut telah menimbulkan penutupan atmosfer bumi, sehingga panas matahari yang diterima oleh bumi tidak memantul secara layak kembali ke atmosfer efek rumah kaca.
Panas tersebut telah menimbulkan peningkatan suhu permukaan bumi secara bertahap pemanasan global.
LanjutanPemanasan menimbulkan perbedaan tekanan udara.Perbedaan tekanan udara yang tajam, menimbulkan
angin, angin kencang, topan.Angin kencang membawa serta gas, uap air, dan
material lain, termasuk penyakitAkibatnya curah hujan yang tidak menentu.Akibat langsung lain dari pemanasan global
mencairnya es dan menipisnya lapisan es di Kutub Utara dan Benua Antartika.
Akibatnya meningkatnya permukaan air laut banyak pantai mengalami abrasi.
GAS RUMAH KACAApa yang Anda rasakan ketika dalam satu
ruangan tanpa AC atau kipas angin apabila banyak orang ?
Apa yang Anda rasakan jika dalam situasi tersebut ada banyak orang yang merokok ? Lalu beberapa orang kentut ?
Mengapa hal itu bisa terjadi ?Mari kita lihat tayangan berikut ini !! (film
animasi Gas Rumah Kaca)
VTS_01_1.VOB
Gas Rumah Kaca, Pemanasan Global, dan Perubahan IklimGas rumah kaca adalah gas yang ada di atmosfer yang mana
dalam konsentrasi yang tinggi bisa menyebabkan meningkatnya suhu udara.
Gas yang dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan peningkatan suhu udara adalah karbon dioksida (CO2), karbon monooksida (CO), dan metan (CH4).
Gas karbondioksida dihasilkan dari proses pembakaran, baik pembakaran yang dilakukan pada tingkat rumah tangga, asap kendaraan bermotor, pesawat terbang, asap pabrik, dll. Sedangkan karbon mono oksida dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna. Gas tersebut juga dihasilkan dari kebakaran hutan, lahan gambut, tebas bakar, dan letuan gunung berapi.
Gas metan dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik, termasuk kotoran ternak dan pembuatan kompos.
LanjutanDalam 20 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan
konsentrasi CO2 di atmosfer bumi sebagai akibat dari semakin banyaknya penggunaan kendaraan dan industri yang menggunakan mesin. Peningkatan konsentrasi tersebut melebihi kemampuan daya serap tanaman dan pohon untuk memprosesnya melalui fotosintesis.
Peningkatan CO2, CO, dan CH4, di atmosfer, akan mengakibatkan peningkatan suhu udara di permukaan bumi dan atmosfer.
Peningkatan suhu udara di permukaan bumi dan atmosfer juga terjadi akibat sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh matahari semakin banyak yang bisa menembus lapisan Ozon. Hal ini terjadi karena menipisnya lapisan ozon di daerah kutub.
LanjutanMenipisnya lapisan ozon di daerah kutub
terjadi sebagai akibat dari penggunaan bahan kimia Chloro Floro Carbon (CFC) yang digunakan pada mesin pendingin (AC, lemari es) yang menggunakan teknologi CFC. Yang jelas, sebagian besar mobil yang ada saat ini masih memakai teknologi mesin pendingin yang menggunakan CFC.
Pemanasan global telah mengakibatkan terjadinya perubahan tekanan udara di berbagai tempat di permukaan bumi. Perubahan tekanan udara tersebut telah menimbulkan kekacauan arah dan kecepatan angin.
LanjutanKekacauan arah dan kecepatan angin yang
membawa serta uap air menghasilkan kekacauan pembentukan awan di berbagai tempat. Kekacauan pembentukan awan telah menyebabkan kekacauan musim hujan dan kemarau sehingga menyebabkan terjadinya perubahan musim hujan dan kemarau, jumlah dan intensitas curah hujan, dan akibat-akibat lainnya termasuk munculnya berbagai bencana angin topan, dll.
Greenhouse Effect.flv
Apa Dampaknya ?a. Perlahanb. Ekstrim
Dampak Perubahan Iklim bagi Manusia
Dampak Langsung Dampak turunan
Perlahan Kenaikan permukaan laut
Tergenangnya infrastruktur didaerah pantai
pengungsian
Rusaknya ekosistem antai
Produktivitas perikanan menurun
Intrusi air laut Sumber air berkurang
Berkurangnya lahan
Produktivitas pertanian menurun
Kenaikan suhu permukaan laut
Pemutihan terumbu karang
Produktivitas perikanan menurun
Kenaikan suhu udara
Populasi nyamuk meningkat
kasus penyakit yang disebabkan nyamuk meningkat
Dampak langsung Dampak Turunan
peningkatan curah huan di musim hujan
banjir dan tanah longsor semakin sering terjadi pengungsian
EkstrimPeningkatan penguapan di musim kemarau
Kekeringan Produktivitas pangan menurun
Peningkatan intensitas badai tropis
Gangguan cuacapenyakit yang berhubungan dengan banjir meningkat
ketersediaan air bersih berkurang
Produktivitas pangan menurun
Kegiatan ekonomi terganggu
Cuaca-Ekstrim.MPG.flv Film Pemanasan Global - Bagian 1 dari 2[1].flv
Dampak Perubahan Iklim Bagi BumiPerubahan pola musim sulit diperkirakanDi beberapa bagian memicu terjadinya banjir
dan tanah longsor. Sedang di tempat lain mengalami kekeringan yang berkepanjangan
Ketahanan pangan terancamLingkungan (beberapa jenis spesies terancam
punah, 15-37 %Risiko kesehatan (ada wabah DB, diare, Malaria)Air (kualitas air menurun)Ekonomi ( karena hujan terus, kekeringan,
gelombang pasang, banjir)pendapatan menurun
Sosial, budaya dan politik meningkatnya pengungsi
Dampak Regional• Pola musim mulai tidak beraturan sejak 1991 yang
mengganggu swasembada pangan nasional hingga kini tergantung import pangan.
• Pada musim kemarau cenderung kering dengan trend hujan makin turun salah satu dampak kebakaran lahan dan hutan sering terjadi.
• Konsentrasi es di Puncak Jayawija Papua semakin berkurang • Munculnya kondisi cuaca ekstrim yang sering yang
menimbulkan bencana banjir bandang dan tanah longsor di beberapa lokasi dalam beberapa tahun terakhir.
• Beberapa kajian dari IPCC 4AR yang menyinggung Indonesia secara spesifik antara lain : Meningkatnya hujan di kawasan utara dan menurunnya hujan di selatan (khatulistiwa).
• Kebakaran hutan dan lahan yang peluangnya akan makin besar dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas El-Nino. Delta Sungai Mahakam masuk ke dalam peta kawasan pantai yang rentan. (Murdiyarso, 2007).
Dampak terhadap pertanianDiperkirakan produktivitas pertanian di daerah tropis
akan mengalami penurunan bila terjadi kenaikan suhu
rata-rata global antara 1-2o C sehingga meningkatkan risiko bencana kelaparan.
Meningkatnya frekuensi kekeringan dan banjir diperkirakan akan memberikan dampak negatif pada produksi lokal, terutama pada sektor penyediaan pangan di daerah subtropis dan tropis.
Terjadinya perubahan musim di mana musim kemarau menjadi lebih panjang sehingga menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan kebakaran hutan.
• Terjadinya pergeseran musim dan perubahan pola hujan, akibatnya Indonesia harus mengimpor beras. Pada tahun 1991, Indonesia mengimpor sebesar 600 ribu ton beras dan tahun 1994 jumlah beras yang diimpor lebih dari satu juta ton (KLH, 1998).
• Peningkatan suhu regional juga akan memberikan dampak negatif kepada penyebaran dan reproduksi ikan.
Dampak terhadap kenaikan Muka Air Laut.
Naiknya permukaan laut akan menggenangi wilayah pesisir sehingga akan menghancurkan tambak-tambak ikan dan udang di Jawa, Aceh, Kalimantan dan Sulawesi (UNDP, 2007).
Akibat pemanasan global pada tahun 2050 akan mendegradasi 98 persen terumbu karang dan 50% biota laut. Gejala ini sebetulnya sudah terjadi di kawasan Delta Mahakam Kalimantan Timur
Apabila suhu air laut naik 1,50C setiap tahunnya sampai 2050 akan memusnahkan 98% terumbu karang. di Indonesia kita tak akan lagi menikmati lobster, cumi-cumi dan rajungan. Di Maluku, nelayan amat sulit memperkirakan waktu dan lokasi yang sesuai untuk menangkap ikan karena pola iklim yang berubah.
Lanjutan….Kenaikan temperatur menyebabkan es dan
gletser di Kutub Utara dan Selatan mencair. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya pemuaian massa air laut dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini membawa banyak perubahan bagi kehidupan di bawah laut, seperti pemutihan terumbu karang dan punahnya berbagai jenis ikan. Sehingga akan menurunkan produksi tambak ikan dan udang serta mengancam kehidupan masyarakat pesisir pantai. Kenaikan muka air laut juga akan merusak ekosistem hutan bakau, serta merubah sifat biofisik dan biokimia di zona pesisir.
Dampak terhadap kesehatan.
Frequensi timbulnya penyakit seperti malaria dan demam berdarah meningkat. Penduduk dengan kapasitas beradaptasi rendah akan semakin rentan terhadap diare, gizi buruk, serta berubahnya pola distribusi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga dan hewan.
”Pemanasan global” juga memicu meningkatnya kasus penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah. Penduduk dengan kapasitas beradaptasi rendah akan semakin rentan terhadap diare, gizi buruk, serta berubahnya pola distribusi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga dan hewan.
Faktor iklim berpengaruh terhadap risiko penularan penyakit tular vektor seperti demam berdarah dengue (DBD) dan malaria. Semakin tinggi curah hujan, kasus DBD akan meningkat. Penderita alergi dan asma akan meningkat secara signifikan.
Dampak terhadap sumber daya air.
Pada pertengahan abad ini, rata-rata aliran air sungai dan ketersediaan air daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat sebanyak 10-40%.
Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang sebanyak 10-30% sehingga daerah-daerah yang sekarang sering mengalami kekeringan akan semakin parah kondisinya.
Dampak terhadap Ekosistem
• Kemungkinan punahnya 20-30% spesies tanaman dan hewan bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1,5-2,5oC.
• Meningkatnya tingkat keasaman laut karena bertambahnya Karbondioksida di atmosfer diperkirakan akan membawa dampak negatif pada organisme-organisme laut seperti terumbu karang serta spesies-spesies yang hidupnya bergantung pada organisme tersebut.
• Hilangnya berbagai jenis flora dan fauna khususnya di Indonesia yang memiliki aneka ragam jenis seperti pemutihan karang seluas 30% atau sebanyak 90-95% karang mati di Kepulauan Seribu akibat naiknya suhu air laut. (Sumber World Wild Fund (WWF) Indonesia)
Dampak Sektor LingkunganDampak perubahan iklim akan diperparah
oleh masalah lingkungan, kependudukan, dan kemiskinan. Karena lingkungan rusak, alam akan lebih rapuh terhadap perubahan iklim.
Dampak terhadap penataan ruang dapat terjadi antara lain apabila penyimpangan iklim berupa curah hujan yang cukup tinggi, memicu terjadinya gerakan tanah (longsor) yang berpotensi menimbulkan bencana alam, berupa : banjir dan tanah longsor. Dengan kata lain daerah rawan bencana menjadi perhatian perencanaan dalam mengalokasikan pemanfaatan ruang.
Dampak Perubahan Iklim, bagi masyarakat1. Hama dan Penyakit Ternak2. Hama dan Penyakit Tanaman3. Gagal Tanam4. Gagal Panen5. Angin Kencang6. Banjir dan longsor7. Kebakaran padang, dll.
Siapa yang paling menderita akibat dampak perubahan iklim ?
Masyarakat miskin (Petani, nelayan) Negara kepulauan kecilNegara berkembang
Top Related