Pertemuan 1
Konsep Dasar dan Ruang
Lingkup Ekonomi Publik
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami beberapa konsep dasar
dan ruang lingkup pembahasan ekonomi publik
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan
Konsep Dasar dan Ruang Lingkup Ekonomi Publik
• Pengertian dan ruang lingkup ekonomi publik
• Kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
• Barang publik dan barang privat
• Eksternalitas
KONSEP DASAR DAN RUANG
LINGKUP EKONOMI PUBLIK
• Ekonomi publik adalah ilmu ekonomi yang
mempelajari atau menganalisis peranan negara atau
pemerintah dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
• Mekanisme pasar gagal dalam melaksanakan
fungsinya untuk mengalokasikan sumber ekonomi
secara efisien. Oleh karena itu diperlukan adanya
campur tangan pemerintah yang berperan dalam
alokasi, distribusi dan stabilisasi ekonomi.
• Adanya barang publik dan eksternalitas merupakan
penyebab kegagalan pasar.
Kegagalan Pasar dan Campur
tangan pemerintah
• Ketidaksempurnaan pasar
• Barang publik
• Eksternalitas
• Pasar tidak lengkap
• Kegagalan informasi
• Kegagalan pemerintah
• Anggaran, Birokrat dan Efisiensi
• Birokrat dan efisiensi alokatif
Barang Publik dan Barang Privat
Teori Barang Publik
• Teori Pigou
• Teori Bawen
• Teori Erick Lindahl
• Teori Samuelson
• Teori Anggaran
Teori Barang Swasta
• Efisiensi Konsumen
• Kondisi Pareto Optimum bagi konsumen
• Efisiensi Produsen
• Kriteria Kompensasi
EKSTERNALITAS
• Dampak eksternalitas
• Kasus eksternalitas produksi positif dan negatif
• Eksternalitas konsumsi negatif
• Jenis-jenis eksternalitas
• Cara memperbaiki alokasi sumber- sumber
ekonomi
• Pajak untuk mengatasi eksternalitas
Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu
Ekonomi yang menelaah masalah-masalah
ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat,
pemerintah/negara),
seperti kebijakan subsidi/pajak, regulasi/ deregulasi,
nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,
ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan
dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan
sebagainya.
Pengertian Ilmu Ekonomi Publik
Menurut Montesqieu :
Kekuasaan negara dapat dipisahkan
menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif,
dan yudikatif.
Dalam prakteknya, kekuasaan eksekutif
(pemerintah, yaitu presiden dan para
pembantunya) lazimnya paling
berpengaruh terhadap suatu
perekonomian.
Peranan pemerintah dalam
perekonomian antara lain :
a. menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi
suatu perekonomian,
b. mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan
pajak,
c. memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai
fasilitas seperti kredit, penjaminan simpanan, dan asuransi,
d. membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh
perusahaan swasta, misalnya persenjataan,
e. meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu
kelompok ke kelompok lainnya, dan
f. menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara
anak-anak terlantar, menyantuni fakir miskin, dan sebagainya
Landasan Ekonomi Publik :
Masalah mikro (distribusi produksi, alokasi
konsumsi) dan masalah makro (pengangguran,
inflasi, kapasitas produksi, pertumbuhan).
Sistem Perekonomian berkaitan dengan siapa
(pemerintah atau bukan) atau bagaimana
keputusan ekonomi diambil (melalui
perencanaan terpusat atau mekanisme harga).
Landasan Ekonomi Publik :
Pandangan-pandangan tentang peran pemerintah
dalam perekonomian semakin konvergen (cenderung
mendekat satu terhadap yang lain), yakni secara
umum swasta harus mengambil peran utama dalam
pasar.
Namun bila terjadi kegagalan pasar dan pemerintah
berpotensi dapat memperbaiki kegagalan tersebut,
maka seyogyanya pemerintah memperbaiki kegagalan
tersebut sepanjang diyakini bahwa memang mampu
Pendekatan ilmiah menjamin kesimpulan yang
ditarik dari suatu analisis bersifat sahih.
Analisis sektor publik terdiri dari empat tahap, yakni :
1. Deskripsi kegiatan pemerintah dalam
perekonomian,
2. Telaahan konsekuensi dari penerapan kebijakan
tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan
keputusan publik,
3. Evaluasi atas proses politik yang mengarah pada
pengambilan keputusan tentang kebijakan publik.
SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA
Jenis kegiatan pemerintah antara lain adalah :
a. Menyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang
diperlukan untuk membawa perekonomian ke fungsinya
semula.
b. Memproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk
pertahanan, pendidikan, keamanan, perhubungan, dan
sebagainya.
c. Mempengaruhi apa yang diproduksi oleh sektor privat
(swasta), melalui subsidi, pajak, kredit dan peraturan (undang-
undang).
d. Membeli barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian
menyalurkannya ke perusahaan dan rumah tangga
e. Melakukan redistribusi pendapatan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi peningkatan
kegiatan pemerintah: :
a. Adanya perang
b. Peningkatan pendapatan masyarakat
c. Adanya urbanisasi
d. Perkembangan demokrasi.
Ukuran Kegiatan Pemerintah :
Ukuran kegiatan pemerintah dapat dilihat dari
seberapa besar ukuran sektor publiknya dan suatu
indikator yang mudah digunakan yaitu seberapa
besar ukuran pengeluaran publik relatif terhadap
total perekonomian.
Pemerintah meningkatkan pendapatan untuk
membayar seluruh pengeluarannya melalui
beberapa macam jenis pajak dan apabila terjadi
defisit maka defisit tersebut akan dibiayai
melalui pinjaman.
Adam Smith mengemukakan teori bahwa
pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi: :
a. Fungsi pemerintah untuk memelihara
keamanan dalam negeri dan pertahanan.
b. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan
peradilan.
c. Fungsi pemerintah untuk menyediakan
barang-barang yang tidak disediakan.
Peran pemerintah dalam perekonomian
modern terbagi menjadi peran alokasi, peran
distribusi dan peran stabilisasi.
Kegagalan pemerintah dikarenakan beberapa
faktor yang mengakibatkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat menuju kondisi
Pareto optimal tidak dapat tercapai.
EFISIENSI PASAR :Efisiensi Pareto terjadi apabila alokasi dari kekayaan
tidak membuat seseorang sejahtera dengan membuat
orang lain dirugikan Terdapat 2 prinsip yang perlu
diperhatikan dalam teori fundamental dari ekonomi
kesejahteraan :
Teori pertama, menjelaskan kepada kita bahwa ekonomi
adalah persaingan (dan kondisi yang memuaskan) adalah
efisien Pareto
Teori kedua mengimplikasikan setiap alokasi efisiensi
Pareto dapat dicapai oleh mekanisme pasar yang
desentralisasi Efisiensi menurut perspektif pasar tunggal
terjadi pada saat marginal benefit sama dengan marginal
cost.
Analisis Efisiensi Ekonomi :
Analisis Efisiensi Ekonomi Terdapat 3 (tiga)
aspek dari Pareto Efficiency :
1. Efisien dalam pertukaran
2. Efisien dalam produksi
3. Efisiensi dalam keseluruhan (overall/mix
efficiency).
Efisiensi dalam pertukaran adalah suatu
pengalokasian sejumlah barang yang tertentu
jumlahnya dalam suatu ekonomi pertukaran
disebut (pareto) efisien jika, melalui realokasi
barang-barang, tidak seorang individupun
dapat memperoleh kesejahteraan tanpa
mengurangi kesejahteraan individu lainnya.
Efisiensi dalam produksi terjadi apabila dalam
suatu masyarakat dengan dalam mengalokasikan
sumber-sumber produksi jika tidak ada suatu
barang yang dapat diproduksi tanpa keharusan
mengu-rangi produksi barang lainnya.
Efisiensi keseluruhan dalam suatu ekonomi
adalah jika tidak seorangpun yang dapat
ditingkatkan kesejahteraannya dengan tanpa
membuat kesejahteraan yang lainnya
berkurang.
KEGAGALAN PASAR :
Terdapat 6 (enam) faktor penyebab kegagalan pasar
yaitu :
a. Kegagalan dari persaingan (failure of competition)
b. Adanya barang publik (public good)
c. Eksternalitas
d. Pasar tidak lengkap
e. Kegagalan informasi
f. Adanya pengangguran, inflasi, dan
ketidakseimbangan (unemployment, and other
macroeconomic disturbances).
Peran Pemerintah dalam Redistribusi
Salah satu peran penting dari pemerintah adalah kegiatan
dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau
mentransfer pendapatan.
Hal ini memberikan koreksi terhadap distribusi
pendapatan yang ada di masyarakat.
Terdapat dua aspek analisis dari sektor publik yaitu :
1. Pendekatan normatif yang memfokuskan pada apa
yang harus dilakukan pemerintah
2. Pendekatan positif yang memfokuskan pada
penggambaran dan penjelasan secara nyata apa yang
dilakukan pemerintah dan konsekuensinya.
Top Related