i
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung kerta wara nugraha-
Nya/karunian-Nya, tesis ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. N. W. Sri Suprapti, SE., M.Si sebagai
pembimbing utama yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan,
semangat dan saran selama penulis mengikuti pendidikan pada program Magister
Manajemen, khususnya dalam menyelesaikan tesis ini. Terima kasih sebesar-
besarnya pula penulis sampaikan kepada Dr. Alit Suryani, SE., MKes sebagai
pembimbing pendamping yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada
Rektor Universitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada
penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di
Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Dr. I
Nyoman Mahaendra Yasa, SE, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan program Magister Manajemen. Pada kesempatan ini, penulis juga
menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. Luh Gede Sri Artini, SE., M.Si sebagai
ketua Program MM Unud. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada
para penguji tesis yaitu Prof. Dr. Made Wardana, SE., MP, Dr. I Gusti Ayu Ketut
Giantari, SE., M.Si, dan Dr. Ni Made Asti Aksari, SE., M.Bus yang telah
memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat
terwujud seperti ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
keluarga tercinta, Bapak, Ibu, dan kakak, serta seluruh teman-teman angkatan 33
yang selalu memberikan dukungan moral dan doa selama menempuh studi di
Program Studi Magister Manajemen Universitas Udayana.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan
dan penyelesaian tesis ini serta kepada penulis sekeluarga.
Denpasar, Maret 2017
Penulis
ii
ABSTRAK
IMPLEMENTASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DALAM NIAT
MEMBELI KEMBALI TIKET BIOSKOP ONLINE
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, 21Cineplex
membuat inovasi baru dengan memberlakukan sistem pembelian tiket bioskop
online melalui situs Mtix. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan
pengaruh computer self-efficacy, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi
kegunaan, dan sikap dalam membeli dan niat membeli kembali tiket bioskop pada
situs MTix.
Teknik pengambilan sampel adalah dengan sampel purposive sampling.
Indikator penelitian sebanyak 19 indikator dengan total responden 150 orang.
Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan teknik wawancara dan
kuisioner. Kuisioner menggunakan skala likert dengan 5 pilihan jawaban 1 sampai
dengan 5. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan alat analisis PLS (Partial
Least Square).
Hasil penelitian didapat bahwa computer self-efficacy berpengaruh positif
dan signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan. Persepsi kemudahan
penggunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap dalam membeli.
Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap
dalam membeli. Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap persepsi kegunaan, dan sikap dalam membeli berpengaruh
positif dan signifikan terhadap niat untuk membeli kembali.
Implikasi teoritis hasil penelitian ini mampu memperkaya konsep
Technology Acceptance Model (TAM) dari Azjen (1975) dan Davis (1989) dan
mendukung studi-studi empiris lainnya terkait dengan niat konsumen untuk
membeli kembali. Implikasi praktis pada penelitian ini inovasi perusahaan
Cineplex21 berupa pembelian tiket bioskop secara online melalui situs MTix dinilai
merupakan ide yang bagus. Hal ini dilihat dari segi fungsi situs MTix bisa
membantu prilaku konsumen yang malas untuk mengantre sehingga konsumen bisa
melakukan pembelian tiket tanpa harus mengantri dan bisa melakukan transaksi
dimana saja dan kapan saja.
Kata Kunci : Computer Self-Efficacy, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi
Kegunaan, Sikap dalam Membeli, dan Niat Membeli Kembali
iii
ABSTRACT
IMPLEMENTATION OF TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL OF
REPURCHASE INTENTION ON TICKETS ONLINE MOVIE
Along with the development of increasingly sophisticated technology,
21Cineplex create new innovation by imposing a system of cinema tickets online
through sites Mtix. The purpose of this study was to clarify the effect of computer
self-efficacy, perceived ease of use, perceived usefulness, and attitudes and
repurchase intention on MTix cinema tickets on the site.
The sampling technique in this study with purposive sampling. Indicators
research counted 19 indicators with a total of 150 respondents. Data collection
techniques in this study using interview and questionnaire. In the questionnaire
using Likert scale data measurement scale with five possible answers 1 to 5. Data
were analyzed using analysis tools PLS (Partial Least Square).
Result is that computer self-efficacy and significant positive effect on the
perceived ease of use. Perceived ease of use and significant positive effect on
attitudes in buying. Perceived ease of use and significant positive effect on attitudes
in buying. Perceived ease of use positive and significant effect on the perception of
usefulness and attitude in buying a positive and significant effect on repurchase
intention.
The theoretical implications of these results is able to enrich the concept of
the Technology Acceptance Model (TAM) on Azjen (1975) and Davis (1989) and
supports other empirical studies related to consumer repurchase intention. The
practical implications of this research enterprise innovation Cineplex21 form of
cinema tickets online through sites MTix rated a good idea. This is because if
viewed from the aspect of MTix site function can help the behavior of lazy
consumers to queue so that consumers can make purchases of tickets without
having to queue and can make transactions anywhere and anytime.
Keywords : Computer Self-Efficacy, Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness,
Purchasing Attitude, and Repurchase Intention
iv
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM………………………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN.……………………………………………………...ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI………………….………………………….iii
PERNYATAAN ORISINALITAS………...…………………………………….iv
UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………………………...v
ABSTRAK…………………………………………………………………….... vi
ABSTRACT……………………………………………………………………... vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….... xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………..... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….... 9
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………….. 9
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………………...10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Technology Acceptance Model (TAM)…………………………………... 11
2.2 Persepsi Kemudahan Penggunaan……………………………….………. 13
2.3 Persepsi Kegunaan……………………………………………………….. 15
2.4 Sikap dalam Membeli……………………………………………………. 17
2.5 Niat Membeli Kembali…………………………………………………... 18
2.6 Computer Self-Efficacy…………………………………………………... 20
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir………………………………………………………... 22
3.2 Kerangka Konseptual…………………………………………………….. 23
3.3 Hipotesis Penelitian……………………………………………………… 24
3.3.1 Pengaruh Computer Self-Efficacy Terhadap Persepsi Kemudahan
Penggunaan pada Situs MTix 21Cineplex……................................. 24
3.3.2 Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Sikap
Dalam Membeli Tiket Online pada Situs MTix 21Cineplex…......... 26
v
3.3.3 Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Persepsi
Kegunaan pada Situs MTix 21Cineplex………………………..….. 27
3.3.4 Pengaruh Persepsi Kegunaan Terhadap Sikap Dalam Membeli
Tiket Online pada Situs MTix 21Cineplex………………………… 28
3.3.5 Pengaruh Sikap Dalam Membeli Tiket Online Terhadap Niat
Untuk Membeli Kembali Tiket Online pada Situs MTix
21Cineplex…………………………………………………………. 29
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian………………………………. 31
4.2 Variabel Penelitian……………………………………………………….. 31
4.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian……………………..………………31
4.2.2 Definisi Operasional Variabel……………………………………… 32
4.3 Pengumpulan Data……………………………………………………….. 34
4.3.1 Jenis Data……………………………………………...…………… 34
4.3.2 Sumber Data………………………………………………………...35
4.3.3 Populasi dan Sampel……………………………………………….. 35
4.3.4 Instrumen Penelitian……………………………………………….. 36
4.3.5 Pengujian Instrumen……………………………………………….. 37
4.4 Metode Analisis………………………………………………………….. 38
4.4.1 Statistik Deskriptif…………………………………...…………….. 38
4.4.2 Statistik Inferensial Analisis PLS (Partial Least Square)…………. 38
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian…………………………………………………………... 45
5.1.1 Gambaran Umum Situs MTix…………….………………………... 45
5.1.2 Karakteristik Responden…………………………………………… 46
5.2 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian……………………………………. 47
5.2.1 Uji Validitas………………………………………………………... 47
5.2.2 Uji Reliabilitas……………………………………………………... 48
5.3 Deskripsi Variabel Penelitian……………………………………………. 49
5.3.1 Computer Self-Efficacy…………………......……………...………. 50
5.3.2 Persepsi Kemudahan Penggunaan ………………………………… 51
5.3.3 Persepsi Kegunaan…………………………………………………. 52
5.3.4 Sikap Dalam Membeli……………………………………………... 53
5.3.5 Niat Untuk Membeli Kembali……………………………………... 55
5.4 Analisis Model Penelitian Dengan Metode PLS (Partial Least Square)... 56
5.4.1 Evaluasi Model Pengukuran atau Outer Model……………………. 56
vi
5.4.2 Evaluasi Model Struktural atau Inner Model………………………. 63
5.5 Pembahasan………………………………………………….…………....68
5.5.1 Pengaruh Computer Self-Efficacy terhadap
Persepsi Kemudahan Penggunaan…………………………………. 68
5.5.2 Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap
Sikap dalam Membeli……………………...……............................ 69
5.5.3 Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap
Persepsi Kegunaan…………………………………………………. 71
5.5.4 Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap
Sikap dalam Membeli……................................................................ 72
5.5.5 Pengaruh Sikap dalam Membeli terhadap
Niat untuk Membeli Kembali……………………………………… 73
5.6 Implikasi Penelitian………………………………………….…………... 74
5.6.1 Implikasi Teoritis…………………………………………………... 74
5.6.2 Implikasi Praktis…………………………………………………… 75
5.7 Keterbatasan Penelitian……………………………………….………….. 76
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan…………………………………………………………..……... 78
6.2 Saran………………………………………………………………..……. 79
6.2.1 Bagi Pihak Manajemen 21Cineplex………………………………...79
6.2.2 Bagi Penelitian Selanjutnya………………………………………... 81
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN……….……………………………………………... 88
vii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
1.1 Data Survei Penelitian Perilaku Konsumen dalam Pembelian Tiket
Bioskop 21Cineplex di Wilayah Denpasar……………………..................5
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian………………………………………... 24
4.1 Diagram Alur Analisis…………………………………………………... 43
5.1 Diagram Alur Penelitian………………………………………………… 67
viii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1. Kuisioner Penelitian…………………………………………………….. 88
2. Data Skor Variabel……………………………………………………… 92
3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas……………………………………….. 95
4. Uji Outer Model………………………………………………………... 103
5. Uji Inner Model…………………………………………………………106
6. Distribusi nilai rtabel Signifikansi 5% dan 1%.......................................... 107
ix
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
1.1 Data Pengguna Internet di Beberapa Kota di Indonesia Tengah pada
Tahun 2014………………..………………………...………………….... 2
5.1 Karakteristik Responden………………………………………………... 46
5.2 Hasil Uji Validitas Konstruk Penelitian………………………………… 48
5.3 Hasil Uji Reliabilitas Konstruk Penelitian……………………………… 49
5.4 Dasar Interpretasi Indikator dan Konstruk……………………………… 50
5.5 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Indikator Konstruk
Computer Self-Efficacy……......………………………………………… 51
5.6 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Indikator Konstruk
Persepsi Kemudahan Penggunaan………………………………………. 52
5.7 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Indikator Konstruk
Persepsi Kegunaan……………………………………………………… 53
5.8 Deskripsi Sikap Dalam Membeli Tiket Online…………………………. 54
5.9 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Indikator Konstruk Niat
Untuk Membeli Kembali………………………………………………... 55
5.10 Hasil Perhitungan Cross Loadings……………………………………… 57
5.11 Perbandingan Akar Kuadrat Average Variance Extracted dengan
Latent Variable Correlations…………………………………………… 58
5.12 Hasil Penelitian Reliabilitas Instrumen…………………………………. 60
5.13 Outer Loadings Konstruk Computer Self-Efficacy……………………... 61
5.14 Outer Loadings Konstruk Persepsi Kemudahan Penggunaan…………... 61
5.15 Outer Loadings Konstruk Persepsi Kegunaan………………………….. 62
5.16 Outer Loadings Konstruk Sikap Dalam Membeli Tiket Online………... 62
5.17 Outer Loadings Konstruk Niat Untuk Membeli Kembali………………. 63
5.18 R-square………………………………………………………………… 63
5.19 Path Coefficients………………………………………………………... 65
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini dalam kehidupan sehari-hari terutama di kota-kota besar seperti
Denpasar banyak sekali masyarakat yang selalu disibukkan dengan rutinitas dan
pekerjaan sehari-hari. Semua kesibukan ini menyebabkan banyak orang yang
membutuhkan suatu sarana hiburan yang bisa melepas rasa stress sejenak dari
pekerjaan yang dilakukan. Untuk melepas rasa stress tersebut, dapat diantisipasi
dengan melakukan hiburan menonton film. Menonton film bisa dilakukan didalam
maupun diluar rumah., menonton film didalam rumah bisa dilakukan seperti
menonton acara televisi, dan menyewa kaset VCD atau DVD, sedangkan menonton
film juga dapat dilakukan diluar rumah contohnya seperti menonton film di
bioskop.
Menonton film di bioskop merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih
dari adanya berbagai macam hiburan yang ditawarkan dari dulu hingga sekarang
yang bisa dinikmati oleh semua kalangan terutama oleh kalangan remaja.
Perkembangan bioskop-bioskop di Bali meningkat seiring dengan perkembangan
zaman. Perkembangan itu bisa dilihat dari banyaknya bioskop yang ada di Bali
contohnya bioskop Cineplex (Wisata 21), bioskop Mall Bali Galeria 21, Bioskop
Cinemaxx Lippo Mall Kuta, dan bioskop Beachwalk XXI Cineplex. Sejauh ini
21Cineplex memiliki jaringan bioskop terbanyak di Bali. 21Cineplex menguasai
pangsa pasar penonton bioskop di Bali dengan menetapkan harga tiket yang
bervariasi dan jenis film yang diputar. Keunggulan yang diberikan oleh 21 Cineplex
2
berupa fasilitas yang bagus dan harga tiket yang relatif terjangkau untuk kalangan
remaja.
Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, 21Cineplex mulai
membuat inovasi baru dengan mulai memberlakukan sistem pembelian tiket
bioskop secara online melalui situs Mtix. Inovasi ini dilakukan oleh 21Cineplex
karena seiring berjalannya waktu masyarakat sudah banyak yang mulai mengenal
dan menggunakan teknologi internet seperti ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Pengguna Internet di Beberapa Kota di Indonesia Tengah pada
Tahun 2014
Nama Kota Populasi
Total
Pengguna
Internet (Jiwa)
Penetrasi Pengguna
Internet (%)
Denpasar 863.000 291.000 33,7
Kupang 368.000 74.000 20,2
Mataram 441.000 160.000 36,4
Balikpapan 610.000 112.000 18,4
Banjarmasin 684.000 148.000 21,7
Samarinda 796.000 177.000 22,3
Pontianak 607.000 101.000 16,6
Palangkaraya 242.000 51.000 21,3
Sumber : APJII Tahun 2014
Tabel 1.1, berdasarkan data yang diperoleh dari APJII, total populasi
pengguna internet untuk kota-kota besar di Indonesia bagian tengah sebagai
perbandingan jumlah pengguna internet di wilayah Denpasar dengan jumlah
pengguna internet di wilayah sekitarnya. Data kota-kota di Indonesia disini hanya
difokuskan pada 8 kota besar di Indonesia Tengah untuk menunjukkan
perbandingan jumlah pengguna internet di Kota Denpasar dibandingkan dengan
3
kota lainnya. Diketahui bahwa Kota Denpasar di Provinsi Bali dengan total
populasi hingga 863 ribu jiwa memiliki jumlah pengguna internet yang terhitung
tinggi yakni 291 ribu jiwa dengan penetrasi pengguna internet sebesar 33,7 persen.
Angka ini menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Kota Denpasar
merupakan jumlah pengguna internet tertinggi di wilayah Indonesia Tengah.
Artinya bahwa seiring dengan perkembangan teknologi dunia internet yang sangat
pesat sejak kemunculannya, betapa banyaknya masyarakat di Bali khususnya di
Denpasar yang sudah mengenal bahkan menggunakan teknologi internet dalam
kehidupan sehari-hari.
Maraknya situs – situs belanja online yang mulai bermunculan seiring
perkembangan teknologi membuat pihak 21Cineplex melihat hal ini sebagai
peluang. Disinilah situs pembelian tiket bioskop online MTix diberlakukan. Hal ini
dilihat karena meningkatnya pengguna internet di Indonesia dan banyaknya situs-
situs belanja online yang marak bermunculan seiring dengan perkembangan
teknologi akan mampu menciptakan peluang meningkatnya kecenderungan
masyarakat untuk membeli tiket bioskop secara online. Pembelian tiket bioskop
secara online ini dapat menarik perhatian para konsumen karena adanya beberapa
hal, diantaranya dalam melakukan pembelian tiket bioskop ini tiket akan lebih
mudah diperoleh karena bisa melakukan pembelian kapan saja dan dimana saja.
Sistem pembelian tiket bioskop online ini juga fleksibel dan efisien, sehingga para
konsumen yang ingin menonton film tidak perlu lagi repot-repot antre untuk
membeli tiket bioskop.
4
Perkembangan teknologi dari diberlakukannya situs pembelian tiket
bioskop melalui situs online MTix dan tingginya jumlah pengguna internet di
wilayah Denpasar, mendorong adanya potensi besar untuk terciptanya niat
seseorang untuk membeli kembali. Berbagai kemudahan dan kepraktisan yang
diberikan oleh situs MTix ini untuk masyarakat dalam membeli tiket bioskop secara
online ini bisa membuat masyarakat enggan untuk membeli tiket dengan cara
mengantre dan terus melakukan proses transaksi pembelian tiket lewat situs MTix
secara terus menerus. Melihat begitu banyaknya pengguna media online di
Denpasar tidak menutup kemungkinan akan selalu berkembang di setiap tahunnya.
Dengan adanya situs MTix bisa sangat membantu masyarakat di Kota Denpasar,
mengingat kesibukan masyarakat yang beragam sehingga untuk mencari tiket
bioskop tidak perlu lagi membeli dengan cara mengantre.
Semenjak sistem pembelian tiket bioskop online MTix ini diberlakukan,
pihak bioskop menaruh harapan bahwa dengan adanya sistem ini mampu
memberikan kemudahan pada para konsumen membeli tiket bioskop untuk film
yang diminati. Tetapi kenyataannya, berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa
pengguna situs banyak orang yang menganggap sistem dalam membeli tiket
bioskop online pada situs MTix ini cukup rumit. Bahkan sebagian lebih memilih
mengantre untuk mendapatkan tiket bioskop daripada menggunakan sistem
pembelian tiket online ini. Padahal apabila dilihat dari segi fungsi situs pembelian
tiket bioskop online ini akan sangat bermanfaat terutama terhadap masyarakat
dengan mobilitas yang tinggi dan jarak antara rumah tinggal dengan bioskop yang
terbilang jauh. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 1.2.
5
Sumber : Hasil Survei Tahun 2016
Gambar 1.2 Data Survei Perilaku Konsumen dalam Pembelian Tiket
Bioskop 21Cineplex di Wilayah Denpasar
Gambar 1.2 merupakan hasil data survei pra-riset yang dilakukan di wilayah
Denpasar menunjukkan bahwa para konsumen dari Bioskop 21Cineplex di wilayah
Denpasar ini lebih memilih mengantre daripada membeli tiket lewat online pada
situs MTix. Studi pendahuluan pada Agustus 2016 dengan menyebarkan kuisioner
secara terbatas sebanyak 26 orang yang menyukai menonton di bioskop dan sudah
pernah membeli tiket bioskop 21 Cineplex secara online. Hasil survei menunjukkan
sebanyak 16 orang lebih memilih membeli tiket dengan mengantre, sedangkan
sisanya sejumlah 10 orang lebih memilih membeli tiket lewat online pada situs
MTix. Dari total 26 responden ini telah dipastikan bahwa semua responden telah
mengetahui situs MTix. Jadi dari hasil survei ini menunjukkan bahwa perilaku
konsumen dalam membeli tiket Bioskop 21Cineplex ini cenderung para responden
lebih memilih membeli tiket dengan mengantre daripada membeli tiket secara
online pada situs MTix. Setelah dilakukan wawancara, hal ini beralasan karena situs
Membeli Tiket
Lewat Online
38%
Membeli Tiket
dengan
Mengantre
62%
Membeli Tiket LewatOnline
Membeli Tiket denganMengantre
6
MTix ini dinilai rumit dalam proses transaksi pembelian tiket onlinenya. Keadaan
seperti ini menunjukkan bahwa niat masyarakat untuk membeli kembali tiket
bioskop online melalui situs MTix masih terbilang minim, karena masih minimnya
jumlah masyarakat yang membeli tiket lewat situs online MTix. Hal ini bisa dilihat
sikap konsumen dalam membeli tiket bioskop melalui situs MTix masih terbilang
dalam respon rendah. Setelah dilakukan wawancara lebih mendalam dengan
responden pra-riset, hal ini dikarenakan bahwa jika dilihat dari sisi manfaatnya situs
MTix masih belum dirasakan kegunaannya oleh masyarakat. Memang jika membeli
tiket bioskop melalui situs MTix akan lebih fleksibel dan menghemat waktu
daripada membeli dengan mengantre, tetapi jika dilihat di Bioskop 21Cineplex
sekarang kapasitas masyarakat yang mengantre tidak sebanyak dulu. Hal ini
dikarenakan jumlah loket pada Bioskop 21Cineplex jumlah diperbanyak hingga 4
loket. Sehingga jumlah masyarakat yang membeli tiket secara langsung tidak akan
membeli tiket dengan melewati antrean yang panjang.
JIka dilihat dari hasil wawancara dengan responden pra- riset penelitian,
sikap konsumen dalam melakukan pembelian tiket bioskop melalui situs MTix juga
bisa dikarenakan bagaimana kemudahan penggunaan dari situs MTix tersebut.
Kerumitan ini dikarenakan untuk bisa membeli tiket lewat situs MTix harus
melakukan pendaftaran terlebih dahulu dan melakukan aktivasi dengan
menggunakan SMS (Short Message System). Proses yang dilihat cukup rumit ini
membuat masyarakat enggan membeli tiket melalui situs MTix ini. Tingkat
kerumitan yang dihadapi oleh beberapa masyarakat dalam melakukan pembelian
tiket online ini mungkin disebabkan karena untuk melakukan transaksi ini
7
membutuhkan kemampuan dimana seseorang tersebut telah familiar dengan
penggunaan internet.
Adapun kendala dalam penggunaan situs MTix ini, seseorang yang
diharapkan menggunakan situs ini tentu orang yang paham dan familiar terhadap
komputer. Pemahaman yang familiar terhadap komputer disebut dengan computer
self-efficacy. Computer self-efficacy seseorang akan sangat berperan dalam
menunjukkan tingkat kerumitan seseorang dalam menggunakan situs MTix ini.
Compeau & Higgins (1995) memandang computer self-efficacy merupakan
"persepsi individu dari kemampuannya untuk menggunakan komputer dalam
pemenuhan tugas, bukannya mencerminkan keterampilan komponen sederhana”.
Persepsi kemudahan penggunaan merupakan penentu utama yang mempengaruhi
penerimaan teknologi tertentu. Persepsi kemudahan penggunaan didefinisikan
sebagai konsentrasi upaya fisik dan mental yang pengguna harapkan untuk
menerima ketika mempertimbangkan penggunaan teknologi yaitu sejauh mana
sistem teknologi tertentu akan bebas dari upaya (Davis, 1989). Lim & Ting (2012)
menambahkan bahwa teknologi yang dianggap lebih mudah digunakan daripada
yang lain lebih mungkin untuk diterima oleh para konsumen belanja online.
Persepsi kegunaan juga berperan dalam situs MTix ini. Persepsi kegunaan
didefinisikan sebagai "sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem
tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaan nya" (Davis, 1989). Menurut
Piriyakul et al. (2015) menyatakan dalam penelitiannya yang membahas tentang
transaksi bisnis internet bahwa sikap bisa timbul dari adanya keyakinan apabila
suatu sistem itu mudah digunakan dan berguna. Logika yang sama diamati dalam
8
karya Lim & Ting (2012) yang dalam penelitiannya membahas perilaku konsumen
dalam melakukan transaksi belanja online sebagai situs belanja online yang mampu
menyediakan layanan yang bermanfaat bagi konsumen dan layanan yang tidak
tersedia melalui belanja tradisional (misalnya perbandingan antara produk sekilas)
akan dianggap berguna oleh konsumen, dan dengan demikian mengarah pada
pengembangan sikap yang menguntungkan terhadap belanja online. Seperti pada
penelitian Jang et al. (2011) mengenai dampak kualitas pelayanan dalam
melakukan penjualan TV kabel terhadap niat membeli kembali konsumen,
penelitian menunjukkan bahwa perusahaan harus mengambil inisiatif untuk
meningkatkan niat pembelian kembali tidak hanya berfokus pada interaksi
integratif antara kemudahan penggunaan sistem dan kegunaannya, tetapi juga jelas
memahami kebutuhan kepuasan pelanggan agar bisa menimbulkan sikap positif
dari para konsumen sehingga mampu menimbulkan niat konsumen untuk
melakukan pembelian kembali dalam melakukan transaksi online (Jang et al. 2011).
Apa yang berbeda dalam penelitian ini adalah sejauh ini belum ada
penelitian yang menerapkan pengaruh computer self-efficacy dan pengaruh
Technology Acceptance Model (TAM) terhadap sektor pembelian tiket bioskop pada
situs MTix, sehingga bisa dikatakan penelitian ini merupakan penelitian
pembaruan.
1.2 Rumusan Masalah
9
Berdasar dari uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan pokok
masalah penelitian sebagai berikut :
1) Bagaimana pengaruh computer self-efficacy terhadap persepsi kemudahan
penggunaan pada situs Mtix 21Cineplex ?
2) Bagaimana pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap sikap
dalam membeli tiket online pada situs Mtix 21Cineplex ?
3) Bagaimana pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap persepsi
kegunaan pada situs Mtix 21Cineplex ?
4) Bagaimana pengaruh persepsi kegunaan terhadap sikap dalam membeli
tiket online pada situs Mtix 21Cineplex ?
5) Bagaimana pengaruh sikap dalam membeli tiket online terhadap niat untuk
membeli kembali tiket online pada situs Mtix 21Cineplex ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk menjelaskan pengaruh computer self-efficacy terhadap persepsi
kemudahan penggunaan pada situs Mtix 21Cineplex
2) Untuk menjelaskan pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap
sikap dalam membeli tiket online pada situs Mtix 21Cineplex
3) Untuk menjelaskan pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap
persepsi kegunaan pada situs Mtix 21Cineplex
4) Untuk menjelaskan pengaruh persepsi kegunaan terhadap sikap dalam
membeli tiket online pada situs Mtix 21Cineplex
10
5) Untuk menjelaskan pengaruh sikap dalam membeli tiket online terhadap
niat untuk membeli kembali tiket online pada situs Mtix 21Cineplex
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian diharapkan mampu memberi kontribusi bukti empiris
dalam bidang ilmu manajemen pemasaran sebagai referensi tambahan
terutama mengenai implementasi Technology acceptance model pada
penggunaan situs MTix 21Cineplex.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian diharapkan bisa membantu dan digunakan sebagai
referensi tambahan bagi perusahaan Bioskop 21Cineplex dalam merancang
strategi perusahaan kedepannya yang berhubungan dengan computer self-
efficacy, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kegunaan, sikap dalam
membeli tiket online, dan minat untuk membeli kembali tiket online pada
situs Mtix 21Cineplex.
11
11