Persepsi Pengunjung Terhadap Tingkat Kenyamanan Taman Di Kota
Jambi Sebagai Ruang Publik (Studi Taman Remaja Kota Jambi)
Skripsi
IKHWANUS SALAM
NIM: SIP 151984
PEMBIMBING :
H. Hermanto Harun, Lc, M.HI.,ph.D
Ulya fuhaidah, S.Hum, M.Hum
KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2019
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ikhwanus Salam
NIM : SIP.151984
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Syariah
Alamat : Jl. Yulius Usman RT 18 Kelurahan Pematang Sulur
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsiyang berjudul: “Persepsi
Pengunjung Terhadap Tingkat Kenyamanan Taman di Kota Jambi Sebagai
Ruang Publik (Studi Taman Remaja Kota Jambi)” adalah hasil karya pribadi
yang tidak mengandung plagiatisme dan tidak berisi materi yang dipublikasikan
atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai
dengan ketentuan yang dibenarkan secara ilmiah.
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap
mempertanggungjawabkannya sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari
skripsi ini.
Jambi, 2019
Yang Menyatakan,
Ikhwanus Salam
NIM. SIP.151984
Pembimbing I : H. Hermanto Harun Lc.,M.HI, ph.D
Pembimbing II : Ulya Fuhaidah, S.Hum., M,HI
Alamat : Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Jln. Jambi –Muaro Bulian Km 16 Simp Sei. Duren Kab.
Muaro Jambi 31346 telp (0741)582021
Jambi, 2019
Kepada Yth
Dekan Fakultas Syariah,
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Tempat
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assaalaamu’alaikum Wr, Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
saudara Ikhwanus Salam yang berjudul “(Persepsi Pengunjung Terhadap Tingkat
Kenyamanan Taman Di Kota Jambi Sebagai Ruang Publik (Studi Taman Remaja
Kota Jambi )” Telah disetujui dan dapat diajuka untuk dimunaqasahkan agar
melengkapi syarat-syara untuk memperoleh gelar sarjana stara satu (S-1) dalam
program studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
Demkian kami ucapkan terima kasih, semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa Dan Bangsa.
Waalaikumssalam Wr, Wb
Pembimbing I Pembimbing II
H. Hermanto Harun Lc.,M.HI, ph.D UlyaFuhaidah,S.Hum., M,HI
NIP. 197509182006021001 NIP.198208142011012006
MOTTO
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’aalamin…………………………
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan
dan kelancaran sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh
Stara Satu (s-1) dan Sholawat serta salam tidak terlupakan kepada junjungan kita
nabi besar Muhammad SAW. Dengan tetesan keringat dan air mata akhir nya saya
mampu sampai ketahap saat ini dengan penuh perjuangan dan pengorbanan
sekiranya lelah pun berbuah lillah
Teruntuk Ibunda Erni Sriwana Karenamulah kiranya ananda mampu
berdiri kuat hingga saat ini, karena basah bibir karena doa mulah ananda mampu
bertahan dan berjuang , kini studi ku akan berakhir hanya ini dan ucapan beribu
terimakasih yang dapat ananda persembah kan untuk mu
Teruntuk Ayahanda Bawaihi S.Ag Lelah tetes keringatmu dan penuh
kesabaran mu dalam penantian proses panjang ini, kini kan ku persembahkan
sebuah karya ilmiah ku untuk ayahanda, beribu terimakasih pun takkan mampu
membayar senyum indahmu saat penantian dalam kesabaranmu dan darimu pun
ku
belajar arti dari kekuatan bertahan dalam segala cerca dan cobaan hidup,
Dan tak lupa abang (Muhammad Ar Rozi) dan adik (Nabil Fikri) serta
para sahabat-sahabat seperjuangan Ilmu Pmerintahan, sahabat-sahabt Fakultas
Syariah khususnya, terimakasih atas dukungan dan partisipasi yang telah kalian
berikan selama proses perjuangan ini ,dengan Qadarullah saya mampu bersama-
sama berjuang dan mampu menyelesaikan skripsi ini.
ABSTRAK
Ikhwanus salam: Sip 151984 Persepsi Pengunjung Terhadap Tingkat
Kenyamanan Taman Di Kota Jambi Sebagai Ruang Publik (Studi Taman Remaja
Kota Jambi) Skripsi ini bertujuan untuk meningkatkan kesaadaran masyarakat
untuk menggunakan taman masih kurang dimanfaatkan oleh masyarakat di kota
jambi sebagai ruang publik. Rendahnya minat dan kesadaran masyaraakat kota
jambi berkunjung ke taman kota jambi, apakah disebabkan karena kenyamanan
taman yang kurang, karena kondisi yang kurang baik, atau disebabkan oleh faktor
yang lainnya. Oleh karena itu, penulis meneliti apakah minat dan kesadaran
masyarakat kota jambi untuk berkunjung ke taman disebabkan oleh berkurangnya
kenyamanan. Perlu adanya persepsi pengunjung taman terhadap tingkat
kenyamanan taman dikota jambi dengan perspektif wawancara.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif deskriptif, dengan perolehan data melalui Dokumentasi, Wawancara,
dan Observasi, guna Memperoleh data dengan melakukan penelitian ke Dinas
Lingkungan Hidup, dan Taman Remaja Kota Jambi guna memperoleh informasi
yang bersangkutan dengan Latarbelakang Masalah yakni, Upaya pemerintah
dalam mengatasi fasilitas yang tidak berfungsi di Taman Remaja Kota Jambi,
persepsi pengunjung terhadap tingkat kenyamanan ruang terbuka hijau sebagai
Ruang Publik di Taman Remaja Kota Jambi, kesimpulan dari persepsi
pengunjung terhadap tingkat kenyamanan taman remaja kota jambi cukup
memenuhi kriteria nyaman akan tetapi fasilitas taman dan pengawasan dari pihak
yang bertanggung jawab kurang memadai.
Kata Kunci : Persepsi, Taman, Pengunjung, DLH, Kebersihan, Kenyamanan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan kasih
sayang nya kepada penulis, sehingga penuis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul: “persepsi pengunjung terhadap tingkat kenyamanan taman di kota jambi
sebagai ruang publik (studi taman remaja kota jambi)
Tidak lupa pula penulis sampaikan sholawat beriring salam kepada
junjungan kita buah hati aminah jantung hati Khadijah dan rahmat abagi seluruh
alam dan beliau adalah nabi besar muhammada saw. yang telah membawa kita
dari alam jahiliyah ke alam islamiyah seperti yang kita rasakan pada saat ini, yang
inshaallah selalu disinari keimanan dan keislaman.
Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran terhadap perkembangan
ilmu pemerintahan dan memenuhi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana stara satu (S-1) pada fakultas syariah UIN sultahan thah saifuddin jambi.
Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan
semaksimal mungkin untuk kesempurnaan skripsi ini. Oleh Karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi
2. Dr A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi
3. H. Hermanto Harun , Lc., M.HI.,Ph.D, Dr. Rahmi Hidayati, MH dan Dr.
Yuliatin, MH selaku Pembantu Dekan I, II, dan III di lingkungan Fakultas
Syariah UIN STS Jambi.
4. Ibu Mustiah RH, S.Ag.,M.Sy dan Tri Endah Karya Lestiani, S.Sos M.Ip
selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemeritahan Fakultas Syariah uin
sts jambi
5. H. Hermanto Harun , Lc., M.HI.,Ph.D dan Ulya Fuhaida, S.Hum., M.Si
selaku Dosen Pembimbing I dan II Skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh karyawan/karyawati
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini, kepada allah swt
penulis memohon ampunannya, dan kepada manusia penulis memohon maafnya.
Semoga amaal kebaikan kita diterima oleh allah swt.
Jambi 2019
Penulis
Ikhwanus Salam
NIM. SIP151984
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................. ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iv
MOTTO ................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................... x
DAFTAR TABEL.................................................................................. xiii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................. .... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................... ......... 6
C. Batasan Masalah ................................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 6
E. Kerangka Teori ..................................................................... 7
F. Tinjauan Pustaka .................................................................. 18
BAB II : METODE PENELITIAN ............................................. ....... 23
A. Tempat Dan Lokasi Penelitian ..................................... ....... 23
B. Pedekatan Penelitian ............................................................ 23
C. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 24
D. Unit Analisis ......................................................................... 26
E. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 26
F. Teknik Analisis Data ............................................................ 29
G. Sistematika Penulis .............................................................. 30
H. Jadwal Penelitian .................................................................. 31
BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............ .. 32
A. Aspek Geografis ................................................................... 32
B. Sejarah Dinas Lingkingan Hidup .................................. ...... 32
C. Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup ......... .. 33
D. Visi dan Misi Dinas Lingkingan Hidup ............................... 34
E. Taman Remaja Kota Jambi................. ................................. 35
F. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup ..................... 36
BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN .............. ... 39
A. Persepsi Pengunjung Terhadap Aktivitas
Ruang Terbuka Hijau Sebagai Ruang Publik
Di Taman Remaja Kota Jambi? ........................... 39
B. Bagaimana kendala dan upaya
Pemerintah dalam mengatasi fasilitas
yang tidak berfungsi di taman remaja
Kota Jambi? ........................................................................... 52
BAB V : PENUTUP .................................................................. ........... 61
A. Kesimpulan........................................................................... 61
B. Saran ..................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ ........... 63
DAFTAR INFORMAN ............................................................. ........... 65
LAMPIRAN ........................................................................... ............... 66
CURRICULUM VITAE ............................................................. ......... 72
DAFTAR TABEL
Tabel I Jadwal Penelitian ................................................................................. 26
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika mendengarkan kata “Kota”, maka kita akan langsung berfikir
tentang suatu tempat / kawasan dengan kepadatan penduduk yang tinggi sehingga
banyak dijumpai bangunan gedung ataupun tempat tinggal. Sebuah kota tentunya
tidak hanya berisikan bangunan gedung ataupun tempat tinggal, tetapi kota juga
memiliki ruang publik terbuka khususnya ruang terbuka hijau yang menjadi salah
satu kebutuhan pengunjung perkotaan dan berperan sebagai paru-paru kota. Ada
beberapa jenis ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan, seperti hutan kota,
kebun binatang, sempadan, pemakaman umum, maupun taman.
Wilayah perkotaan biasanya dikaitkan dengan pembangunan.
Pembangunan diperkotaan cenderung menitikberatkan pada aspek industri.
Pembangunan diartikan sebatas peningkatan ekonomi dan pembangunan fisik
belaka. Fokus pembangunan sosial dan ekonomi lebih mengarah pada masalah
kemiskinan, seperti upaya atau langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk
mengurangi kemiskinan masyarakat sehingga tak jarang isu tentang pelestarian
lingkungan cenderung diabaikan.
Perkembangan pariwisata yang begitu pesat dapat memberikan masukan
bagi masyarakat, Daerah dan Negara, sehingga menjadi faktor penting dalam
pembangunan. Untuk itu, kepariwisataan perlu dikembangkan pada masa
sekarang dan masa yang akan datang sebagai pariwisata yang potensial. Industri
pariwisata di Indonesia sangat menjanjikan karena didukung oleh potensi wisata
2
yang dibilang merata di semua bagian kepulauan Indonesia. Hal ini dapat di lihat
dari banyaknya daerah tujuan wisata yang tersebar di seluruh nusantara mulai dari
sabang sampai marauke.
Ruang publik sebagai bagian dari ruang kota tidak dapat dipisahkan
keberadaanya dari suatu kota, sistem kota merupakan pemenuhan kebutuhan
hidup bagi masyarakat, yang meliputi tempat tinggal, kerja, dan rekreasi, ruang
publik memiliki arti penting untuk wilayah atau kawasan perkotaan, sebab
peranan utama ruang publik adalah menyelaraskan pola kehidupan masyarakat
suatu kota.
Masyarakat Kota yang memiliki aktivitas mulai dari pagi hingga sore
bahkan dari awal pekan hingga akhir pekan telah menunggu untuk ditunaikan,
melakukan aktivitas yang sama setiap harinya, tentu akan menimbulkan suatu
kejenuhan. Masyarakat kota membutuhkan suatu lokasi yang berbeda dengan
lingkungan tempat mereka bekerja untuk melakukan aktivitas diluar rutinitasnya.
Keberadaan ruang publik di suatu kota bertujuan untuk melakukan aktivitas sosial
dengan nyaman.
Kenyamanan merupakan salah satu respon yang sangat perlu dikaji lebih
lanjut sehingg dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan atau
perancangan produk arsitektur yang berhubungan dengan segala interaksi manusia
dengan lingkungannya.
Taman sebagai salah satu produk arsitektur, merupakan ruang terbuka
yang sehari-hari dimanfaatkan masyarakat untuk berinteraksi dan berkegiatan.
Karena peran taman sebagai salah satu pembentuk karakter masyarakat perkotaan,
3
maka perlu di kaji lebih baik lagi dalam tingkat kenyamanan masyarakat dalam
menggunakan taman sebagai sarana untuk berinteraksi dan beraktifitas.
Sebagai ruang publik, taman memiliki beberapa fungsi sosial seperti
tempat bermain dan berolahraga, tempat komunikasi, tempat peralihan dan tempat
menunggu, serta sebagai tempat untuk mendapatkan udara segar. Melihat fungsi
tersebut, setidaknya taman tersebut bisa digambarkan menjadi suatu tempat yang
ramai karena banyaknya pengunjung yang dapat beraktivitas sosial karena fungsi-
fungsi ini lah yang mengundang kerumunan orang untuk berkunjung.
Taman Arena Remaja Kota Jambi yang berada di jalan H Agus Salim di
Kota Jambi merupakan tempat ajang interaksi dan gaul kawula muda maupun
masyarakat umum, ada kenaikan dibanding tahun lalu menurut Annisa salah satu
pengunjung Taman Arena Remaja Kota Jambi, Annisa bersama enam rekannya
berasal dari Kabupaten Tengah yang berlibur di Kota Jambi. Ia menyebutkan
bahwa banyak perubahan di Taman Arena Remaja Kota Jambi yang di kemas
lebih asri,karena pada awal tahun 2017 saat berkunjung ke Taman Arena Remaja
Kota Jambi belum sebagus ini.
Pengunjung tidak salah pilih bila menjadikan kawasan ini sebagai lokasi
strategis untuk berinteraksi karena, selain memiliki lapangan parkir yang luas
taman tersebut juga memiliki panggung hiburan berikut tribunnya, yang setiap
akhir pekan digunakan untuk menggelar berbagai seni budaya dari sejumlah
kecamatan di Kota Jambi.
Namun, sepertinya pengelolaan Taman Arena Remaja ini masih kurang
karena dalam hal ini pengunjung yang datang di Taman Arena Remaja tidak
melakukan pendataan bagi pengunjung yang datang. Berbeda dengan taman-
4
taman lain yang ada di Kota Jambi yang melakukan pendataan bagi pengunjung
yang datang seperti menulis data diri pada buku tamu.
Ruang terbuka hijau (RTH) khususnya di wilayah perkotaan memiliki
fungsi yang penting diantaranya terkait aspekekologi, sosial, budaya, dan estetika.
Adapun dalam penyediaannya, haruslah memenuhi kriteria ruang publik yang
ideal seperti lokasi yang mudah di jangkau, nyaman dan memberikan rasa aman
bagi penggunanya. Masih kurangnya ketersediaan jumlah RTH publik khususnya
hutan kota dan taman kota pada kawasan pusat kota sedikit banyak mempengaruhi
fungsi hutan kota dan taman kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) publik. Di
samping itu, kondisi hutan kota dan taman kota pun dapat di katakan sepi dari
pengunjung.
Menurut Undang-Undang 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, Ruang
terbuka hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam serta ditetapkan bahwa RTH
minimal harus memiliki luasan 30% dari luas sosial wilayahkota, dengan proporsi
20% sebagai RTH publik dan 10% sebagai RTH privat.
Ruang publik merupakan suatu sistem kompleks berkaitan dengan segala
bagian bangunan dan lingkungan alam yang dapat di akses dengan gratis oleh
publik yang meliputi jalan, square, lapangan, ruang terbuka hijau, atau ruang
privat yang memiliki keterbukaan aksesbilitas untuk publik. Ciri-ciri utama dari
ruang publik antara lain adalah terbuka dan mudah di capai oleh masyarakat
untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelompok. dan tidak selalu harus ada unsur
hijau, bentuknya dapat berupa mall, plaza, ataupun taman bermain.
5
Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan masyakarat terhadap ruang
publik antara lain jarak dari rumah, aksesbilitas, luasan ruang publik, fasilitas,
keberadaan sektor informal, vegetasi, keamanan, kebersihan, estetika, fungsi
rekreasi.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang
penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan :
a. Bahwa perkembangan dan pertumbuhan kota/perkotaaan disertai dengan alih
fungsi lahan yang pesat, telah menimbulkan kerusakan lingkungan yang dapat
menurunkan daya dukung lahan dalam menopang kehidupan masyarakat
dikawasan perkotaan, sehingga perlu di lakukan upaya untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas lingkungan melalui penyediaan ruang terbuka hijau
yang memadai.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam huruf a,
perlu menetapkan peraturan menteri dalam negeri tentang penataan ruang
terbuka hijau di kawasan perkotaan.1
Berdasarkan dalam permasalahan yang ada di taman remaja Kota Jambi
tentang kurangnya fasilitas-fasilitas yang ada seperti kurangnya kebersihan
terhadap mushola karna air bersih tidak ada atau tidak mengalir dan juga wc telah
beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan barang atau gudang, dan bahkan
sampah menumpuk dimana-mana. Sedangkan menurut Peraturan Menteri No 1
tahun 2007 tentang penataan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan yang ada
di bagian B harus perlu menetapkan peraturan menteri dalam negeri dalam hal ini.
1Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan
6
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengangkat masalah
ini menjadi objek kajian peneliti dalam bentuk skripsi dengan judul “Persepsi
Pengunjung Terhadap Tingkat Kenyamanan taman di Kota Jambi Sebagai
Ruang Publik (Studi Taman Remaja Kota Jambi).”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persepsi pengunjung terhadap tingkat kenyamanan ruang terbuka
hijau sebagai Ruang Publik di Taman Remaja Kota Jambi ?
2. Bagaimana kendala dan upaya pemerintah dalam mengatasi fasilitas yang
tidak berfungsi di Taman Remaja Kota Jambi ?
C. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah agar pembahasannya lebih terfokus
dan terarah dan tidak melebar ke pokok pembahasan yang lain. Maka penulis
perlu membatasi masalah yang akan diteliti yaitu persepsi pengunjung terhadap
tingkat kenyamanan taman di Kota Jambi sebagai ruang publik (studi di Taman
Remaja Kota Jambi), Dalam hal ini peneliti Memulai penelitian pada tanggal 9
Juli samapai dengan tanggal 7 Agustus Tahun 2019.
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :
a. Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang persepsi pengunjung
taman terhadap tingkat kenyamanan Taman Remaja Kota Jambi sebagai
ruang publik.
b. Untuk mengetahui bagaimana upaya Pemerintah dalam mengatasi fasilitas
yang tidak berfungsi di Taman Remaja Kota Jambi.
7
2. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian ini
memiliki kegunaan yaitu:
1. Kegunaan Teoritis
a. Untuk mengembangkan pengetahuan mengenai persepsi pengunjung
taman, Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk wawasan dan
pengetahuan yang dapat digunakan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan Ilmu Pemerintahan, perencanaan
dan pembangunan.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi
penelitian lain yang akan melakukan penelitian-penelitian lebih
lanjutdengan topik yang sama.
2. Penelitian Praktis
a. Bermanfaat untuk peneliti sendiri yaitu untuk mengembangkan
kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan yang akan diperoleh
selama perkuliahan pada program studi Ilmu Pemerintahan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
b. Bermanfaat bagi pembaca yaitu dapat dijadiakan sebagai bahan
masukan yang berkaitan dengan peran Dinas Lingkungan Hidup
terhadap pengelolaan Taman Remaja Kota Jambi .
3. Penelitian Akademis
a. Diharapkan hasil dari penelitian dapat dijadikan rujukan bagi upaya
pengembangan Ilmu Pemerintahan, dan juga berguna untuk menjadi
8
referensi bagi mahasiswa yang melakukan kajian mengenai
pengawasan dan pembangunan.
b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
pencerahan dan suatu bentuk solusi yang muncul terhadap
permasalahan yang ada, sehingga dapat memacu dan meningkatkan
kinerja Aparatur Negara dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya.
E. Kerangka Konseptual.
Kerangka teori merupakan uraian yang ringkas tentang teori yang di
gunakan dan cara menggunakan teori ini dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Agar penelitian ini lebih terarah dan tepat sasaran maka penulis menganggap perlu
penggunaan kerangka teori sebagai landasan berfikir guna mendapat konsep yang
benar dan tepat dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut.
1. Persepsi
Istilah Persepsi sering disebut juga dengan pandangan, gambaran, atau
angapan, sebab dalam persepsi terdapat tanggapan seseorang mengenai suatu hal
atau objek persepsi mempunyai banyak pengertian dan diantaranya :
Menurut Walgito, pengertian persepsi merupakan stimulus yang di indera
oleh individu, diorganisasikan, kemudian di interpretasikan sehingga individu
menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. Dengan kata lain persepsi
adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak
manusia. Persepsi merupakan keadaan integrated dari indvidu terhadap stimulus
yang di terimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan,
pengalaman individu, akan ikut aktif berpengaruh dalam proses persepsi.
9
Sedangkan menurut Gibson dalam website psychologymania yang
menyatakan definisi persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh
individu untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya (terhadap obyek),
tanda tanda dari sudut pengalaman yang bersangkutan, dengan kata lain, persepsi
mencakup penerimaan stimulus, pengorganisasian, dan penerjemah atau
penafsiran stimulus yang diorganisasikan dengan cara yang dapat mempengaruhi
perilaku dan pembentukan sikap. Beliau juga menjelaskan bahwa persepsi
merupaka proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena
itu, setiap individu akan memberikan arti kepada stimulus dengan cara yang
berbeda meskipun obyeknya sama. Cara individu melihat situasi seringkali lebih
penting dari pada situasi itu sendiri.
Persepsi bersifat individual, meskipun stimulus yang di terimanya sama,
tetapi karena setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda, ,maka hal tersebut
sangat memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi pada setiap individu.
1. Jenis Jenis Persepsi
Proses pemahaman terhadap rangsangan atau stimulus yang di peroleh
indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
a) Persepsi Visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan, persepsi ini adalah
persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi
untuk memahami dunianya, persepsi visual merupakan topik utama dari
bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling
sering di bicarakan dalam konteks sehari hari.
b) Persepsi Auditori
10
Didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga, pendengaran adalah
kemampuan untuk mengenali suara. Dalam manusia dan binatang bertulang
belakang, hal ini di lakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri
dari telinga, syaraf syaraf, dan otak.
c) Persepsi Perabaan
Di dapatkan dari indera taktil, yaitu kulit. Kulit berfungsi sebagai alat
pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang: sebagai alat peraba dengan
dilengkapi bermacam resseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan:
sebagai alat eksresi: serta pengatur suhu tubuh, sehubungan dengan fungsinya
sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor khusus, reseptor untuk
rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk
rangssang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis
d) Persepsi Penciuman
Didapatkan dari indera penciuman, yaitu hidung. Penciuman,
pengirupan, adalah penangkpan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor
terspasialisasi pada hidung, dan dengan analogi, sel sensor pada antena
invertebrata.
2. Pengunjung
Pengunjung (visitors) yaitu setiap orang yang datang ke suatu daerah atau
tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan
pekerjaan yang menerima upah. Pengunjung di golongkan dalam dua kategori,
yaitu :
1. wisatawan
2. pelancong
11
3. Kenyamananan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kenyamanan adalah
keadaan nyaman, kenyamanan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Tanpa
kenyamanan akan sulit untuk dapat merasa kebutuhannya yang telah terpenuhi
walaupun setiap orang akan berusaha untuk mengatasi ketidak nyamanan nya.
Kenyamanan merupakan keadaan yang memunculkan rasa nyamam, sejuk.
Sebagai salah satu respon psikologis manusia terhadap lingkungannya.
Kenyamanan menurut Katherine Kolcaba, dengan latar belakang
keperawatan dan psikologi
menjelaskan bahwa kenyamanan sebagai suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan holistik. Dengan
terpenuhinya kenyamanan, dapat menyebabkan perasaan sejahtera pada diri
individu tersebut.
Menurut Katharine Kolcaba (Kolcaba, 2003), aspek kenyamanan
terdiri dari:
a. Kenyamanan fisik berkenaan dengan sensasi tubuh yang dirasakan
oleh individu itu sendiri.
b. Kenyamanan psikospiritual, yang berkenaan dengan kesadaran
internal diri, yang meliputi konsep diri, harga diri, makna
c. Kenyamanan lingkungan, yang berkenaan dengan lingkungan,
kondisi dan pengaruh dari luar kepada manusia seperti temperatur,
warna, pencahayaan, kebisingan, dan lain-lain.
d. Kenyamanan sosiokultural, yang berkenaan dengan hubungan
antar personal, keluarga, dan sosial atau masyarakat (keuangan,
12
perawatan kesehatan, kegiatan religius, tradisi
keluarga/masyarakat dan sebagainya).
kenyamanan menurut Mc Cormick (Cormick & Ernest, 1993) dengan latar
belakang ergonomisnya menggambarkan konsep kenyamanan bahwa kenyamanan
merupakan suatu kondisi perasaan, dan kondisi perasaan itu sangat tergantung
pada orang yang mengalami situasi tersebut. Kita tidak dapat mengetahui tingkat
kenyamanan yang dirasakan orang lain secara langsung maupun Kajian
Kenyamanan Fisik Pada Terminal Penumpang Stasiun Besar Yogyakarta dengan
melakukan pengamatan luar terhadap orang tersebut, tetapi untuk mengetahuinya
harus menanyakan langsung kepada orang tersebut mengenai seberapa nyaman
diri mereka, dan biasanya menggunakan istilah-istilah yang kontinu, seperti agak
tidak nyaman, mengganggu, sangat tidak nyaman hingga mengkhawatirkan.
Kenyamanan seseorang dalam menggunakan sebuah produk atau rancangan
mungkin berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
fungsi fisik maupun persepsi masing-masing orang. Mc Cormick (Cormick &
Ernest, 1993) menegaskan dalam membentuk kenyamanan sebuah produk atau
rancangan, perhatian pada faktor manusia (human factor) berperan penting dalam
mencipta desain yang memiliki ergonomi yang baik, yang nantinya menciptakan
kenyamanan bagi penggunanya.
4. Taman
Taman adalah wajah dan karakter bahan atau tapak bagian muka bumi
dengan segala kehidupan dan apa saja yang ada di di dalamnya,baik yang bersifat
alami maupun buatan manusia, yang merupakan bagian atau total lingkungan
hidup manusia beserta makhluk hidup lainnya, sejauh mata memandang, sejauh
13
segenap indra kita dapat menangkap, dan sejauh imajinasi kita dapat
membayangkannya.2
Taman adalah sebuah area atau sebidang tanah yang di tanami berbagai
tumbuhan dan diberikan beberapa komponen tambahan yang bermanfaat bagi
manusia. Komoponen didalam taman terdiri atas komponen biotik dan abiotik
yang saling mendukung satu sama lain. Tujuan umum dibuatnya taman adalah
untuk menjadikan suatu area menjadi lebih indah, sejuk, nyaman, dan tertats
secara rapi.
Berdasarkan kepemilikannya taman dibedakan menjadi dua, yaitu taman
pribadi dan taman umum.
3. Taman pribadi, yaitu taman yang dibuat dan digunakan untuk kepentingan
pribadi (perorangan).
4. Taman umum, yaitu taman yang dibuat di tempat-tempat umum, dan dapat
digunakan oleh orang banyak. Taman umum biasanya dibuat untuk
memberikan manfaat pada orang banyak serta menambah nilai estetika dari
suatu tempat, misalnya taman perumahan, taman kantor, taman kota, dan
sebagainya.
Taman memiliki berbagai fungsi tambahan yang dapat memberikan berbagai
manfaat pada lingkungan di sekitarnya. Fungsi taman kota adalah sebagai
berikut :
1. fungsi ekologis, taman dapat berfungsi untuk menjaga kualitas lingkungan
dan dapat menjadikan suatu lingkungan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Sebagai fungsi ekologis, taman dapat memberikan manfaat, yaitu :
2Hadi Susilo Arifin dan Nurhayati, Pemeliharaan Taman edisi Revisi, cet ke VII
(Jakarta:Penebar Swadaya, 2005), Hlm 7
14
a. sebagai fungsi penghasil oksigen dan penyerapan karbondioksida
b. meminimalisir polusi udara
c. orohidrologi
d. pelestarian lingkungan (ekosistem)
2. fungsi sosial, taman kota dapat berfungsi sebagai sarana dalam meningkatkan
interaksi sosial antar masyarakat. Sebagai fungsi ekologis, taman dapat
memberikan berbagai manfaat, yaitu :
a. sebagai tempat komunikasi
b. sebagai sarana olahraga, bermain, dan rekreasi
c. sebagai landmark suatu daerah
5. Ruang Publik
Ruang publik bisa dikatakan ruang terbuka yang merupakan suatu tempat
atau ruang yang terbentuk karena adanya kebutuhan akan perlunya tempat untuk
bertemu ataupun berkomunikasi satu sama lain. Dapat pula dikatakan bahwa
ruang umum pada dasarnya merupakan suatu wadah yang dapat menampung
kegiatan/aktivitas tertentu dari manusia, baik secara individu maupun kelompok.
Seperti yang tertulis di Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05/PRT/M/20183, ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah
yang lebih luas baik dalam bentuk area / kawasan maupun dalam bentuk arena
memanjang / jalur dimana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada
dasarnya tanpa bangunan.
7. Ruang Terbuka Hijau
3Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008
15
Menurut Sandhy Utomo, ruang terbuka mencakup pengertian ruang
terbuka hijau dan ruang terbuka lainnya yang berupa kawasan tanpa bangunan di
antara kawasan terbangun. Ruang terbuka berperan sebagai penyeimbang antara
daerah terbangun dengan daerah terbuka. Berdasarkan Undang Undang Nomor 26
Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang4, yang dimaksud dengan ruang terbuka
hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok. Yang penggunaannya
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah
maupun yang sengaja ditanam. Dalam Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan5, dituliskan bahwa
ruang terbuka hijau perkotaan adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan
perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat
ekologi, sosial, budaya, ekonomi, dan estetika. Selanjutnya disebutkan pula bahwa
dalam ruang terbuka hijau pemanfaatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman
atau tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman.
a. Tujuan penataan ruang terbuka hijau kawasan perkotaan berdasarkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 Tentang
Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan
Perkotaan adalah:
1. Menjaga keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan
2. Mewujudkan keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan
buatan di perkotaan, dan
3. Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat , indah, bersih
dan nyaman
4Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
5Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan
16
b. Fungsi ruang terbuka hijau kawasan perkotaan berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan Dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan6 adalah:
1. Pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan
2. Pengendali pencemaran dan kerusakan tanah, air, dan udara
3. Tempat perlindungan plasma nuftah dan keanekaragaman hayati
4. Pengendali tata air,dan
5. Sarana estetika kota
c. Manfaat ruang terbuka hijau kawasan perkotaan berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan Dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan adalah:
a. sarana untuk mencerminkan identitas daerah
b. sarana penelitian,pendidikan dan penyuluhan.
c. sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi sosial
d. meningkatkan ekonomi nilai lahan perkotaan
e. menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan prestise daerah.
f. sarana aktivitas sosial bagia anak anak ,remaja, dewasa, dan manula
g. sarana ruang evakuasi untuk keadaan darurat
h. memperbaiki iklim mikro:dan
i. meningkatkan cadangan oksigen di perkotaan
d. Tipe Ruang Terbuka Hijau
Menurut stephen carr 1992 tipologi ruang terbuka hijau di bagi menjadi
beberapa tipe dan karakter adalah sebagai berikut:
6Endes Nurfilmasara Dahlan, Membangun Kota Kebun Bernuansa Hutan Kota,
(Bogor:IPB, 2004), hlm 102
17
a. taman umum (publik park)
b. lapangan dan plaza
c. jalan (street)
d. tempat bermain (playground)
e. ruang komunitas
f. jalan hijau dan jalan taman
8. Elemen-Elemen Desain Ruang Terbuka Hijau
Menurut Ruben Stein, elemen elemen desain pendukung yang harus
terdapat pada ruang terbuka hijau antara lain :
a. lampu pejalan kaki: tinggi 4-6 meter, jarak penempatan 10-15 meter, dan
mengakomodasi tempat menggantung,
b. lampu penerangan jalan: penerangan yang merata dan pemilihan jenis
lampu berdasarkan efektifitas
c. tanda petunjuk: tanda atau petunjuk di satukan dengan lampu penerangan,
terletak di tempat terbuka, memuat informasi tentang lokasi tentang
fasilitas, tidak tertutupi perpohanan, penggunaan penandaan harus
merefleksikan karakter kawasan, jarak dan ukuran harus memadai dan di
atur agar menjamin jarak penglihatan, penggunaan dan keberandaan nya
harus harmonis terhadap bangunan arsitektur, pembatasan penggunaan
lampu hias kecuali penggunaan khusus untuk teater dan tempat
pertunjukan, dan pembatasan penandaan yang berukurn besar yang
mendominasi pemandangan kota.
18
d. Tempat sampah: di letakkan di tempat tertentu misalnya tiap 15-20 meter,
mudah dalam sistem pengangkutan dan jenis tempat sampah di bedakan
untuk sampah kering dan basah.
e. Vegetasi: berfungsi sebagai peneduh, ditempatkan pada jalur tanaman(
minimal 1,5 meter), percabangan 2 meter di atas tanah, bentuk
percabangan tidak merunduk di tanam secara berbaris, tidak hanya
mengandung nilai estetika tetapi juga pengendali iklim,tanaman tidak
beracun,tidak berduri, dahan tidak mudah patah koma, ketinggian tanam
bervariasi, warna hijau dengan variasi warna lain seimbang, jenis tanaman
tahunan atau musiman, kecepatan tumbuh sedang, mampu menyerap
cemaran udara, dan jarak tanaman setengah rapat senhingga menghasilkan
keteduhan yang optimal.
f. Air bersih/kamar mandi: air bersih/kamar mandi sangat dibutuhkan pada
ruang terbuka hijau.
F. Tinjauan Pustaka
Di antara langkah penting peneliti dalam memulai aktivitas penelitian
adalah melakukan tinjauan pustaka atau penelusuran penelitian terlebih dahulu
yang memiliki kaitan langsung atau tidak langsung dengan permasalahan
penelitian yang di angkat.
Pertama, skripsi yang di susun oleh Eva Etningsih” Fungsi Taman Kota
Sebagai Ruang Publik ( Studi Di Taman Merdeka Kota Metro)”. Skripsi teresebut
memaparka bagaimana fungsi taman Merdeka bagi masyarakat sebagai ruang
publik di kota Metro. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Penelitian ini berlokasi di taman
19
Merdeka Kota Metro. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa taman
merdeka memiliki fungsi otonomi, fungsi wahana interaksi, fungsi lingkungan,
fungsi pendidikan, fungsi rekreasi, fungsi transip, dan fungsi kesehatan.7
Penelitian tersebut berbeda dengan yang akan di teliti penyusun karena
peneliti tersebut memaparkan tentang Fungsi taman kota sebagai ruang publik di
taman merdeka kota Metro, sedangkan penyusun membahas “persepsi pengunjung
taman terhadap tingkat kenyamanan taman di Kota Jambi sebagai ruang publik”.
Penyusun lebih fokus pada persepsi pengunjung taman terhadap tingkat
kenyamanan taman di Kota Jambi sebagai ruang publik, serta penyusun
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.
Kedua, skripsi yang disusun oleh Bunga Choirunnisa “Tingkat
Kenyamanan Di Berbagai Taman Kota Di Bandar Lampung”. Skripsi tersebut
memaparkan akan adanya dampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana
prasarana penunjang. Diperlukan Ruang Terbuka Hijau sebagai penyeimbang
lanskap perkotaan. Taman kota merupakan bagian dari RTH yang membantu
meningkatkan kualitas ekologis dan lingkungan di sekitar taman itu berada.
Penelitian ini bertujuan mengetahui peranan dari taman kota dengan melihat
tingkat kenyamanan yang di ciptakan dengan metode temperature humidity
indexs.8
Penelitian tersebut berbeda dengan yang akan diteliti penyusun karena
peneliti tersebut memaparkan tentang tingkat kenyamanan di berbagai taman kota
di Bandar Lampung sedangkan penyusun membahas “Persepsi pengunjung taman
7Etningsih Eva, “Fungsi taman Kota Sebagai Ruang Publik”, hasil penelitian skripsi
Universitas Lampung, ( 2016). 8Choirunnisa Bunga, “ Tingkat Kenyamanan Di Berbagai Taman Kota Bandar
Lampung”, hasil penelitian skripsi Universitas Lampung Bandar Lampung , (2016).
20
terhadap tingkat kenyamanan taman di Kota Jambi sebagai ruang publik”
penyusun lebih fokus pada persepsi pengunjung terhadap tingkat kenyamanan
taman di Kota Jambi sebagai ruang publik, serta penyusun menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.
Ketiga, skripsi yang di susun oleh Nurul Hidayah Khobir “Potensi dan
tingkat kenyamanan taman kota dalam upaya peningkatan daya tarik wisata
Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta tahun 2017”. Skripsi tersebut memaparkan
potensi taman kota sebagai objek wisata di Kecamatan Banjarsari, populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh taman kota yang terdapat di Kecamatan Banjarsari
Kota Surakarta. Sampel yang terpilih adalah Taman Monumen 45, Taman
Balekambang, Taman Soekarno Manahan, dan Taman Tritonadi dengan teknik
pengambilan sampel puprosive sampling. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif, pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik observasi
untuk mengetahui potensi taman kota, angket dan wawancara untuk mengetahui
arah perkembangan taman kota. Analisis data menggunkan analisis skoring
meliputi daya tarik, aksesbilitas, fasilitas dasar dan fasilitas pendukung untuk
mnegetahui potensi wisata dan analisis tingkat kenyamanan untuk mengatahui
kenyamanan fisik taman kota.9
Keempat, di tulis oleh Errick Worabay dan Putu Gede Ariastita, degan
judul “Persepsi Pengunjung Dalam Pengembangan Wisata Pantai Hamadi di Kota
Jayapura “ skripsi tersebut memaparkan tentang Tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk memberikan arahan pengembangan wisata Pantai Hamadi di Kota
Jayapura. Penelitian ini menggunakan pendekatan rasionalisme dengan jenis
9Kobir N Hidayah, “ Potensi Dan Tingkat Kenyamanan Taman Kota Dalam Upaya
Peningkatan Daya Tarik Wisata Di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun 2017”, hasil
penelitian skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta, (2017).
21
eksploratif dan deskriptif. Analisis tahap pertama dilakukan untuk menentukan
faktor – faktor yang mempengaruhi pengembangan wisata berdasarkan persepsi
pengunjung dengan menggunakan skala likert dan analysis service quality
(servqual), kemudian analisis tahap kedua menganalisis arahan pengembangan
wisata Pantai Hamadi berdasarkan dengan faktor - faktor yang mempengaruhi
dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil Penelitian didapat 5 faktor
yang mempengaruhi pengembangan Wisata Pantai Hamadi di Kota Jayapura
antara lain: Lingkungan Alamiah (Kebersihan dan kelestarian), Sarana Wisata
(Tempat Jualan dan Sarana Penunjang), Desain Perancangan, Transportasi, dan
Pelayanan yang akan menjadi arahan pengembangan Pantai Hama.
Kelima, skripsi ini di tulis tiara avissa agung dengan judul “persepsi dan
motivasi pengunjung terhadap wisata alam penangkaran rusa tahura wan abdul
rachman” yang membahas tentang Potensi wisata alam yang ada di Indonesia
berupa keanekaragaman hayati,
keindahan alam dan keunikan budaya. Salah satu potensi wisata alam
yang ada di
Indonesia khususnya di Provinsi Lampung yaitu Penangkaran Rusa Tahura
Wan Abdul Rachman yang baru dijadikan sebagai wisata alam pada tahun 2017
dan mengalami peningkatan pengunjung sebesar 50% di tahun 2018. Penelitian
yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui persepsi dan motivasi pengunjung
dengan menggunakan metode wawancara dengan teknik incidental sampling.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa persepsi
pengunjung terhadapdaya tarik keunikan rusa timor (Cervus timorensis) sangat
baik dikarenakan tujuan pengunjung datang untuk melihat rusa timor (Cervus
22
timorensis). Persepsi terhadap fasilitas dinyatakan sudah baik karena fasilitas yang
disediakan pengelola sudah memadai. Sedangkan persepsi pengunjung terhadap
aksesibilitas dinyatakan cukup baik karena kondisi jalan menuju penangkaran rusa
sudah bagusuntuk dilewati namun sepanjang jalan menuju penangkaran rusa sulit
untuk menemukan transportasi umum dan tidak ditemukannya petunjuk jalan.
Persepsi pengunjung terhadap pelayanan tambahan dinyatakan tidak baik karena
tidak tersedianya pemandu wisata di Penangkaran Rusa Tahura Wan Abdul
Rachman. Tiara Avissa Agung Faktor-faktor yang memotivasi pengunjung dapat
dilihat dari faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong yang
memotivasi pengunjung yaitu untuk menambah pengetahuan tentang rusa timor
(Cervus timorensis) sedangkan factor penariknya yaitu daya tarik rusa timor
(Cervus timorensis).
Penelitian ini berbeda dengan yang akan di teliti penyusun karena peneliti
tersebut memaparkan tentang Potensi dan tingkat kenyamanan taman kota dalam
upaya peningkatan daya tarik wisata, sedangkan penyusun membahas “ persepsi
pengunjung terhadap tingkat kenyamanan taman di Kota Jambi sebagai ruang
publik”. Penyusun lebih fokus pada persepsi pengunjung taman terhadap tingkat
kenyamanan taman di Kota Jambi sebagai ruang publik, serta penyusun
menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif deskriptif.
23
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Taman Remaja Kota Jambi.Pemilihan tempat
ini disengaja dengan mempertimbangkan hasil pra-penelitian yang dilakukan oleh
penulis yang melihat bahwa lokasi penelitian ini sangat cocok dan dapat
membantu penulis untuk menjawab rumusan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini.Penelitian ini mengkaji tentang Persepsi Pengunjung Terhadap
Tingkat Kenyamanan Taman Di Kota Jambi Sebagai Ruang Publik (Studi Taman
Remaja Kota Jambi).
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di Kota Jambi yang
bertempat di Kelurahan Paal 5, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi dan Dinas
Lingkungan Hidup Kota Jambi.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan sosiologis empiris.Penelitian ini juga menggunakan pendekatan
sosiologis empiris karena penulis melakukan observasi secara langsung
dilapangan.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang
berbentuk penelitian lapangan (field research) merupakan metode untuk
menemukan secara spesifik tentang apa yang sedang terjadi pada suatu saat
ditengah-tengah masyarakat dan menjelaskan fakta-fakta yang terjadi secara jelas.
23
24
Analisisdeskriptif ini mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari hasil
penelitian dan untuk dianalisis maksud dan tujuan dari penelitian ini.10
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis.Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.Selain itu landasan
teori ini juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar
penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi
pengunjung terhadap tingkat kenyamanan Taman Kota yang ada di Kota Jambi,
yaitu dengan penelitian yang memperoleh data dengan cara memperoleh beberapa
data dari dinas terkait judul, wawancara, observasi.11
C. Jenis Data Dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil langsung dari sumbernya
tanpa ada perantara, atau data primer merupakan data yang diperoleh atau di
kumpulkan langsung di lapangan oleh yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan memerlukannya.Data primer ini disebut juga sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data, data primer yang peneliti
maksud adalah informasi-informasi yang di peroleh secara langsung yang
dilakukan dengan wawancara dan observasi mengenai pokok permasalahan dalam
penelitian.
10
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, (Bandung: Alfa Beta,2014), hlm
205. 11
Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2015), hlm.260
25
Data primer dari penelitian ini adalah data yang berkenaan Persepsi
Pengunjung Terhadap Tingkat Kenyamanan Taman Di Kota Jambi Sebagai Ruang
Publik (Studi Taman Remaja Kota Jambi). Dalam hal ini sebagai sumber data
primernya sebagai berikut:
1. Kasi Dinas Lingkungan Hidup (Pengelolaan Taman)
2. Pengunjung
b. Data Sekunder
Penelitian ini juga menggunakan data sekunder yaitu data atau sejumlah
keterangan yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui perantara. Data ini
diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain, sehingga tidak bersifat
authentik, karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga, dan seterusnya.12
Adapun yang menjadi sumber data berupa responden dan informan
dikatakan juga sebagai sumber data berupa orang (person).Sumber data peristiwa-
peristiwa atau kejadian-kejadian selama observasi berlangsung dikatakan juga
sebagai sumber data berupa tempat (place).Sedangkan sumber data berupa
dokumen-dokumen atau berupa literature-literatur pustaka dikatakan juga sebagai
sumber data berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol (paper).
2. Sumber Data
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif
kualitatif dengan mengumpulkan data-data yang bersumber dari informasi-
informasi dari beberapa responden melalui hasil wawancara dilapangan. Beberapa
responden atau informan yang telah memberikan informasi antara lain adalah Kasi
Dinas Lingkungan Hidup, dan Pengunjung di Taman Remaja Kota Jambi.
12
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah (Jambi: Syariah Press, 2012),
hlm 45.
26
Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata
dan tindakan.Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
lain.Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata-
kata dan tindakan,sumber data tertulis, dan foto.13
D. Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai
subjek penelitian. Subjek yang diteliti adalah Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi (studi Taman Remaja Kota Jambi)
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian.Untuk penelitian kualitatif alat utama
yang digunakan adalah si peneliti itu sendiri (human instrument).Dalam hal ini
peneliti tidak bisa diganti oleh orang lain atau instrument lain untuk melakukan
penelitiannya.Jadi peneliti terjun langsung dengan menggunakan alat-alat
pengumpulan data seperti observasi dan wawancara.14
a. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh dari melalui observasi. Sebelum peneliti melakukan penilitian, peneliti
sudah mengamati fenomena yang relevan dengan pokok peneliti yakni melakukan
pengamatan dalam “Persepsi Pengunjung Terhadap Tingkat Kenyamanan Taman
Di Kota Jambi Sebagai Ruang Publik (Studi Taman Remaja Kota Jambi).
13
Lexi J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: BinaCipta, 2010),
hlm157. 14
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Edisi Revisi, cet, ke-2 (Jambi: Syariah Press,
2014), hlm37.
27
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan
tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut.15
Wawancara (interview) pengumpulan data dengan pengajuan
pertanyaan secara langsung oleh pewawancara/pengumpul data kepada responden,
selanjutnya jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam.16
Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara
tidak terstruktur.17
Wawancara ini bersifat bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk mengumpulkan data. Pedoman yang digunakan dalam wawancara
jenis ini hanyalah berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data
apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang
diceritakan oleh responden.
Penulis memilih wawancara sejenis ini karena ingin mendapatkan data
yang luas mengenai permasalahan yang diteliti. Dengan jenis wawancara ini,
peneliti mendapatkan data sesuai dengan yang dibutuhkan dan tidak terfokus
dalam bahan wawancara akan tetapi tidak melebar dan keluar dari koridor
wawancara yang dibutuhkan.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan langsung dengan sample yang
telah peneliti tentukan. Dengan proses wawancara ini peneliti benar-benar bisa
15
Lexi J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet, ke 1-24, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1989), hlm186. 16
Encarta Encyclopedia, Penelitian Tengan Diwawancarai Respondensosiologi, (Jakarta
: CV Habsa Jaya, 2001), hlm98.
28
mendapatkan data. Oleh karena itu, secara khusus, wawancara ini ditunjukan
kepada :
1. Kasi Dinas Lingkungan Hidup (Pengelolaan Taman)
2. Pengunjung
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data berupa dokumen-
dokumen, catatan, transkip, buku, surat kabar atau majalah notulen rapat, anggota
dan sebagainya.18
Metode dokumentasi adalah metode atau teknik pengumpulan
data dari beberapa dokumen yang bersifat resmi dan diakui seperti memo, buku,
surat kabar, dan sebagainya. Metode dokumen ini digunakan untuk memperoleh
data-data yang mampu meneliti dan memperkuat penelitian.Di Dinas Lingkungan
Hidup Kota Jambi.
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu.Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang.Dokumen
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories),
cerita, biografi, peraturan, dan kebijakan.Dokumen berbentuk gambar misalnya
foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.Dokumen yang berbentuk karya misalnya
karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam
penelitian kualitatif.
Dokumentasi dalam penelitian ini merupakan pelengkap dari penggunaan
observasi dan wawancara.
18
Arikuto Siharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktek, (Jakarta:Rineka
Cipta, 1997) hlm 236
29
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dan deskriptif. Analisis kualitatif adalah menguraikan data dalam bentuk kalimat
yang teratur sehingga memudahkan pemahaman dan interprestasi data.
Analisis data dalam penelitian menjelaskan tentang alat-alat analisis,
perspektif dan model analisis (terutama statistic) yang dipakai dalam menguraikan
dan menafsirkan data. Kerangka teoritis yang dibangun harus dijadikan sebagai
dasar untuk pemilihan model analisis.
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan yang diperoleh dari lapangan baik
berupa arsip-arsip, dokumen, gambar-gambar dan lainnya.Kemudian diperiksa
kembali dan diatur untuk diurutkan.
b. Reduksi Data
Reduksi data adalah suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan data yan didapatkan dari catatan tertulis dilapangan.
c. Penyajian Data
Penyajian data ini dapat membantu penulisan dalam memahami apa yang
sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan pemahaman yang
penulis dapat dari penyajian-penyajian tersebut.
d. Verifikasi Data
Dari data-data yang diperoleh dari hasil wawancara. Study literature
kemudian peneliti mencari makna dari hasil penelitian atau dari hasil yang
terkumpul.19
19
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R& D, cet, ke-7, (Bandung :
Alfabeta 2009), hlm 240.
30
G. Sistematika penulisan
Agar penulis skripsi ini tidak keluar dari pokok pembahasan, maka penulis
membuat sistematika penulisan yang akan menjadi panduan dalam penulisan
skripsi ini dan menjadi ringkasan dari pembahasan-pembahasan yang ada didalam
setiap bab nya seperti yang telah tertera dibawah ini :
BAB I : Pendahuluan Yang Terdiri Dari : Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Tujuan Dan Kegunaan Peneliti, Batasan Masalah, Kerangka Teori,
Dan Tinjauan Pustaka.
BAB II : Merupakan Bab Yang Membahas Mengenai Metode Penelitian Yang
Di Dalamnya Membahas Tentang Pendekatan Penelitian, Jenis Dan
Sumber Data, Instrumen Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data,
Dan Serta Sistematika Penulis.
BAB III : Merupakan Bab Yang Membuat Gambaran Umum Lokasi.
BAB IV : Pembahasan Yang Akan Menjawab Rumusan Masalah Yang Ada Di
Dalam Penelitian Ini.
BAB V : Penutub yang terdiri dari : Kesimpulan Dan Saran.
31
H. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian dilapangan,
maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal
penelitian sebagai berikut.
Tabel 01
Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Tahun 2018-2019
I
II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul X
2. Pembuatan Proposal X
3. Perbaikan Proposal
dan Seminar
X
4. Surat Izin Riset X
5. Pengumpulan Data X
6. Pengolahan Data X
7. Pembuatan Laporan X
9. Ujian Skripsi
10. Perbaikan dan
Perjilidan
32
32
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PENELITIAN
A. Aspek Geografis
Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi di pusatkan di kantor yang beralamat di
Jl. Jenderal Basuki Rahmat. Nomor 8 Kelurahan Paal Lima, Kecamatan Kota Baru,
Kota Jambi, Provinsi Jambi, 36129. Luas lahan kantor adalah 2.000 m2 dengan
bangunan utama terdiri dari 2 (dua) lantai yang dibagi menjadi ruang kepala,
sekretariat, bidang, laboratorium, dan aula.
B. Sejarah Dinas Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi sebelumnya di kenal dengan nama
badan pengendalian dampak lingkungan daerah ( BAPEDALDA) Kota Jambi selaku
lembaga yang mengkoordinasi pengendalian dampak dampak lingkungan dan di atur
lebih lanjut melalui KEPRES Nomor 77 Tahun 1994 Tentang Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan dan di atur lebih lanjut melalui keputusan menteri dalam negeri
(KEPMENDAGRI) Nomor 98 Tahun 1996 Tentang Pedoman Pembentukan
Organisasi Dan Tata Keja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah dan
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomr 11 Tahun 1997 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tersebut di atas.
Berpedoman kepada KEPRES dan KEPMENDAGRI tersebut, maka dengan
Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 1998 Tanggal 19
Oktober 1998 disahkan pembentukan , organisasi dan tata kerja badan pengendalian
dampak lingkungan daerah (BAPELDADA) Provinsi daerah tingkat I Jambi, oleh
Menteri Dalam Negeri melalui keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 128 Tahun
33
1998 Tentang Pengesahan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jambi Nomor
66 Tahun 1998.
Pada Tahun 2000 terjadilah restruksi organisasi, sehingga BAPELDADA
Provinsi Jambi mengalami perubahan struktur organisasi yang di tuangkan di dalam
Perda Provinsi Jambi Nomor 5 Tahun 2000 dan di jabarkan uraia tugasnya dalam
keputusan Gubernur Jambi Nomor 230 Tahun 2001 tentang uraian tugas dan fungsi
satuan- satuan organisasi pada lembaga-lembaga teknis daerah provinsi jambi.
Kemudian pada Tahun 2008 terjadilah perubahan struktur organisasi dengan
dikeluarkan nya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah yang di tindak lanjuti dengan Peraturan Daerah Provinsi Jambi
Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja, Inspektorat, , berdasarkan
beberapa peraturan tersebut di atas terbentuklah nomenklatur Dinas Lingkungan
Hidup Kota Jambi.20
C. Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup
1. Tugas
Melaksaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
lingkungan hidup daerah.
2. Fungsi
a. Penyusunan dan penetapan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup
a. Pengkoordinasian dan sinkronisasi program kegiatan pada sekretariat, bidang
dan kelompok jabatan fungsional serta UPTB.
b. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan bidang lingkungan hidup
20
Dinas Lingkungan Hidup, “Sejarah Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi”, (2018)
34
c. Pengkoordinasian dan sinkroniasi pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan
hidup.
d. Pemantauan, pengawasan dan pembinaan pengendalian pencemarandan
penegndalian kerusakan lingkungan serta pengelolaan bahan berbahaya dan
beracun, juga sampah.
e. Penyajian komunikasi dan informasi kualitas lingkungan serta penataan hukum
lingkungan dan pemberdayaan masyarakat
f. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan di daerah bidang
lingkungan hidup
g. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup
h. Pelaksaan tugas lain yang di berikan oleh gubernur sesuai tugas dan fungsi.21
D. Visi Misi Dinas Lingkungan Hidup
Berdasarkan kondisi umum, potensi dan permasalahan dan tantangan yang
dihadapi kedepan , maka DLH Kota Jambi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
sebagai institusi yang diberikan tugas melakukan koordinasi dan pengawasan
perlindugan dan pengelolaan lingkungan hidup dikota jambi dituntut untuk mampu
meningkatkan koordinasi dan peningkatan kapasitas kelembagaan di Daerah. untuk
disusun visi dan misi DLH Kota Jambi yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan
dan pelaksanaan kegiatan. dalam hal ini visi dan misi DLH Kota Jambi harus tetap
mengacu kepada RPJM Kota 2013-2018.
21Dinas Lingkungan Hidup,”Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup”,(2018)
35
Visi dan misi yang dirumuskan DLH Kota Jambi di dasarkan pada analisa
permasalahan dan isu-isu strategis yang akan di hadapi 5 tahun kedepan serta
mengacu pada tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang tercantum di dalam
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Pembentukan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Jambi. DLH Kota Jambi harus memberikan
kontribusi bagi keberhasilan pencapaian sasaran yang telah di tetapkan oleh walikota
jambi dalam RPJM 2013-2018.kontribusi utama DLH Kota Jambi adalah
menigkatkan koordinasi, pengawasan serta kapasitas kelembagaan lingkungan hidup
di daerah.22
1. Mewujudkan aparatur yang berkualitas di dukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai untuk peningkatan pelayanan masyarakat
2. Meningkatkan sanitasi kawasan perkotaan
3. Meningkatkan keseimbangan pembangunan dengan daya dukung dan daya
tampung lingkungan.
4. Meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidupmeningkatkan pembangunan ruang terbuka.23
E. Taman Remaja Kota Jambi
Taman adalah wajah dan karakter bahan atau tampak bagan muka bumi
dengan segala dan apa saja yang ada di dalamnya, yang baik bersifat alami maupun
buatan manusia, yang merupakan bagian atau total lingkungan hidup manusia beserta
22
Renstra DLH Kota Jambi 2013-2018
23Dinas Lingkungan Hidup, “Visi Misi Dinas Lingkungan Hidup”, (2018)
36
makhluk hidup lainnya, sejauh mata memandang, sejauh segenap indera kita dapat
menangkap, dan sejauh imajinasi kita dapat membayangkannya.
Ruang Publik bisa dikatakana ruang terbuka yang merupakan suatu tempat
atau ruang yang berbentuk karena adanya kebutuhan akan perlunya tempat untuk
bertemu ataupun berkomunikasi satu sama lain. dapat pula di katakan bahwa ruang
umum pada dasarnya merupakan suatu wadah yang dapat menampung kegiatan atau
aktivitas tertentu dari manusia, baik serta individu atau kelompok
Jadi dapat disimpulkan persepsi pengunjung terhadap tingkat kenyamanan
taman –taman di kota sebagai ruang publik adalah proses stimulasi individu untuk
merespon keadaan nyaman sebuah lahan atau tempat yang digunakan untuk rekreasi
dan bersifat umum yang ada di Kota Jambi. Sarana dan prasanaran yang ada di taman
Arena Remaja ini terdapat perpustakaan namun belum dibuka, dan gazebo.24
F. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
Struktur organisasi merupakan komponen- komponen ( unit-unit kerja) dalam
orgnasiasi, struktur organisasi menunjukan adanya pembagian keja dan mnunjukan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda beda tersebut di
intergrasikan ( koordinasi) selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukan
spesialiasi-spesialisasi pekerjaan, seluruh perintah dan penyampaian laporan.
Sebagai suatu organisasi yang baik suatu lembaga pemerintah maupun swasta,
kecil atau besar tidak akan lepas dari suatu struktur orgnasisasi kepengurusan. Karena
kepengurusan itulah yang akan menjalankan roda-roda organisasi maju atau
24Taman Remaja Kota Jambi
37
mundurnya suatu organisasi sanat tergantung pada manusia yang duduk di
pengurusan tersebut. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan
hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggungjawaban
apa yang di kerjakan.
Dalam suatu organisasi sangat perlu adanya susuna kepengurusan dengan baik
agar proses pelaksanaan program atau kegiatan dapat di laksanakan berjalan dengan
baik sesuai dengan yang diinginkan.25
25
Dinas lingkungan Hidup, “Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup”, (2018)
38
Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
39
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASILPENELITIAN
A. Persepsi Pengunjung Terhadap Tingkat Kenyamanan Ruang Terbuka Hijau
Sebagai Ruang Publik Di Taman Remaja Kota Jambi.
Taman Remaja Kota Jambi merupakan taman yang memiliki tambahan
elemen pendukung dari taman lainnya. Pada sisi sudut sebelah kanan dari pintu
masuk, terdapat bebatuan tinggi yang di buat untuk memperindah aliran sungai kecil
di taman tersebut, sehingga taman tersebut memiliki keindahan di dalamnya,
Berdasarkan hasil penelitian, persepsi responden dari beberapa pengunjung taman
terhadap keindahan Taman Remaja Kota Jambi dikriteiakan baik. Dimana menurut
para pengunjung mengatakan Taman Remaja Kota Jambi ini indah dan menarik untuk
di kunjungi. Namun dalam hal ini tidak ada data dan catatan resmi pengunjung yang
datang ke Taman Arena Remaja ini karena untuk masuk ke taman tersebut tidak
memakai tiket atau gratis maka, tidak ada bukti kehadiran pengunjung dari tiket
tersebut.
Kenyamanan merupakan keadaan yang memunculkan rasa nyaman, segar dan
sejuk (KBBI). Sebagai salah satu respon psikologis manusia terhadap lingkungannya,
kenyamanan merupakan salah satu respon yang sangat perlu dikaji lebih lanjut
sehingga dapat digunankan sebagai bahan pertimbangan perencanaan atau
40
perancangan produk arsitektur yang berhubungan dengan segala interaksi manusia
dengan lingkungannya.
Taman adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan
kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan. Kotra adalah tempat berlangsungnya
proses hidup dan kehidupan atau sebagai tempat berlangsungnya aktifitas manusia.
Taman kota adalah taman yang berada dilingkungan perkotaan dalam skala
yang luas dan dapat mengantisipasi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh
perkembangan kota dan dapat dinikmati oleh seluruh warga kota.
Taman sebagai salah satu ruang terbuka yang sehari-hari dimanfaatkan
masyarakat untuk berinteraksi dan berkegiatan, disamping fungsinya sebagai
pelengkap kebutuhan ruang terbuka hijau di perkotaan. Keberadaannya sebagai ruang
terbuka publik secara tidak langsung dapat mempengaruhi karakter dan budaya
masyarakat disuatu perkotaan, karena idealnya sebuah taman kota harus dapat
mengintegrasikan antara lingkungan, masyarakat, dan kesehatan melalui pendekatan
ekologis terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang berdasarkan kontak
terhadap alam.
Adapun tingkat kenyamanan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia,
kebutuhan akan makan, minum, perlindungan, ataupun tempat peristirahatan ketika
lelah, semuanya membutuhkan kenyamanan untuk memenuhi tingkat kebutuhan
tesebut.
41
Tanpa kenyamanan akan sulit dapat merasa kebutuhan nya telah terpenuhi
walaupun setiap orang akan berusaha untuk mengatasi ketidaknyamanan nya.
Kenyamanan dapat di rasakan secara fisik maupun non fisik.
Kenyamanan ruang berkaitan dengan antropometri tubuh manusia dan gerak
tubuh manusia yang di sesuaikan dengan fungsi ruangan. Sebagai contoh tersedia nya
tempat duduk dengan bangku yang mempunyai fungsi jelas sesuai dengan ukura agar
bila di manfaatkan oleh pengunjung akan berasa nyaman.
Hasil wawancara dengan Bapak Aprian Agung, pengunjung Taman Remaja
Kota Jambi beliau mengatakan:
“Beberapa fasilitas yang kurang layak di pakai seperti toilet umum, mushola,
atap gazebo, dan perihal sampah yang menggangu pemandangan karenanya
fungsi utama dari taman remaja adalah untuk acara expo, organisasi, kegiatan
sekolah, dan lain-lain”
Dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenyamanan yaitu :
a. Kebersihan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu,
sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses
penularan penyakit atau infeksi di sebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti
bebas dari virus, bakteria pathogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene yang baik. Manusia
perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak berbau,
tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri
sendiri maupun orang lain.
42
Kebersihan lingkungan di mulakan dengan menjaga kebersihan halaman dan
membersihkan jalan di depan rumah daripada sampah.Tingkat kebersihan berbeda-
beda menurut tempat dan kegiatan yang di lakukan manusia, contohnya, kebersihan
di rumah berbeda dengan kebersihan ruang terbuka hijau.
Hasil wawancara dengan Selfi Anita pengunjung Taman Remaja Kota Jambi,
mengatakan bahwa :
“saya merasa taman ini nyaman untuk dikunjungi, tetapi ada sesuatu hal yang
menyebabkan ketidaknyamanan saya terhadap Taman Remaja Kota Jambi ini,
salah satunya adalah masalah fasilitas seperti toilet yang tidak berfungsi”.
Gambar 01 : Dokumentasi Toilet Di Taman Remaja Kota Jambi
a.
43
b.
Berdasarkan hasil penelitian, persepsi responden beberapa pengunjung taman
terhadap kebersihan Taman Remaja Kota Jambi di kriteriakan tidak bersih, dimana
banyak sekali sampah yang bertaburan di area pendopo taman.
Wawancara dengan Wahyu Budiman pengunjung Taman Remaja Kota Jambi
mengatakan :
“Menurut pandangan saya terhadap kebersihan yang ada di taman remaja ini
masih kurang bersih, karena kurangnya perhatian dari pemerintah dan kurang
tegasnya peraturan menyebabkan banyak masyarakat membuang sampah
sembarangan sehingga menyebabkan sampah masih bertumpukan dimana-
mana”
Gambar 02 : Dokumentasi di Taman Remaja Kota Jambi
a.
44
b.
45
Dan dapat di lihat dari gambar di atas bahwa masih banyak pengunjung yang
membuang sampah sembarangan dan dalam hal ini sudah jelas bahwa fasilitas-
fasilitas yang ada di Taman Remaja masih kurang memadai dan bahkan telah beralih
fungsi seperti hasil wawancara diatas bahwa toilet yang ada di Taman Remaja Kota
Jambi sebagian besarnya menjadi tempat penyimpanan barang tidak terpakai
(gudang), dan kemudian di sisi lain adalah masalah kebersihan, dan bau-bauan yang
terdapat di aliran sungai kecil yang ada di taman remaja Kota Jambi.
c. Keamanan
Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa digunakan
dengan hubungan kepada kejahatan, dan lain lain.
Hasil wawancara dengan Ade Permadi pengunjung Taman Remaja Kota
Jambi mengatakan :
46
“menurut saya tingkat keamaan di taman ini sudah baik karena kendaraan di
jaga oleh petugas parkir yang ada di taman ini”
Dalam hal ini menunjukkan bahwa tingkat keamanan yang ada di Taman
Remaja Kota Jambi ini sudah dapat dikatakan aman karena sesuai dengan hasil
penelitian bahwa tidak pernah terjadi kehilangan kendaraan dalam kawasan Taman
Remaja ini.
Gambar 03 : Dokumentasi Lahan Parkir Taman Arena Remaja
d. Sirkulasi.
Sistem sirkulasi sangat erat hubungan nya dengan pola penempatan aktifitas
dan pengunjung. Tampak sehingga merupakan pergerakan dari ruang satu keruang
lain kenyamanan dapat berkurang akibat dari sirkulasi yang kurang baik
Sirkulasi yang dimaksud adalah sirkulasi ditinjau dari kemudahan akses
menuju taman dan mengelilingi taman
47
Hasil wawancara dengan Feri Ramadhan pengunjung Taman Remaja Kota
Jambi mengatakan :
“menurut saya sirkulasi di taman ini sudah cukup bagus karena jalan menuju
taman terbilang bagus”
Dalam hal ini dapat dilihat bahwa akses untuk menuju ke Taman ini sudah
bagus dan dapat di cari dengan mudah karena letak dan lokasi taman berada di
pinggir jalan, dimana dapat dilihat oleh masyarakat yang melintasi jalan ini dan
dengan adanya tulisan yang cukup besar dan menunjukkan nama dari taman ini.
e. Aroma Dan Bau-Bauan
Bau adalah zat kimia yang tercampur di udara, umumnya dengan konsentrasi
yang sangat rendah, yang manusia terima dengan indera penciuman. Terutaman pada
daerah pembuangan sampah maka bau yang tidak enak akan tercium oleh orang yang
melaluinya. Untuk mnegurangi hal itu maka sumber bau di lokalisasikan dan di
tempatkan pada area yang tertutup dari pandangan visual serta di halangi oleh
tanaman pepohonan atau semak ataupun dengan peninggian muka tanah.
Hasil wawancara dengan David Fernando, pengunjung Taman Remaja Kota
Jambi mengatakan :
“menurut saya di taman ini saya sering mencium aroma-aroma yang kurang
sedap dan sangat menyengat mungkin karena terdapat aliran sungai kecil dan
kolam-kolam buatan yang tidak di bersihkan”.
48
Gambar 04 : Kolam Muatan di Taman Remaja Kota Jambi yang buruk
Dari pernyataan dan gambar diatas bahwa masih banyak kekurangan dan
kelebihan dari taman tersebut merupakan tempat tujuan liburan, dan tujuan tempat
bermain wisata oleh masyarakat kota jambi khususnya, taman merupakan ruang
publik terbuka yang merupakan tujuan bermain anak-anak remaja khususnya.
f. Iklim atau kekuatan alam :
Radiasi sinar matahari dapat mengurangi rasa nyaman terutama di daerah
tropic, khusunya di siang hari, maka diperlukan adanya peneduh. Arah angin pada
suatu daerah perlu di perhatikan dalam pengolahan data ruang luar. Hal ini di
maksudkan agar tercipta pergerakan angin mikro yang sejuk dan menyenangkan bagi
kegiatan manusia. Pada ruang terbuka yang luas jika diperlukan dapat ditempatkan
elemen elemen penghalang angin agar kecepatan angin kencang dapat diperlambat
sehingga tercipta suasana yang nyaman.
49
g. Kebisingan
Kebisingan suatu masalah yang dapat menggagu kenyamanan bagi penduduk
di sekitarnya. Oleh karena nya untuk mengurangi kebisingan tersebut dapat kita pakai
tanaman dengan pola dan ketebalan yang rata.
h. Fasilitas
Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan
pelaksanaan suatu usaha dan merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
melakukan atau memperlancar suatu kegiatan.
Fasilitas yang umumnya disediakan di taman kota sesuai dengan hasil
penelitian, terdiri dari :
1) Pusat informasi
2) Tempat parkir
3) Sentra PKL
4) Toilet
5) Gazebo
6) Arena serbaguna
7) Fasilitas bermain (ayunan)
8) Bangku taman
9) Lampu taman
10) Tempat sampah
50
Gambar 06 : Bangku Taman Remaja Kota Jambi
Gambar 07 : Fasilitas Yang Rusak Di Taman Remaja Kota Jambi
51
Menurut hasil wawancara dengan Nurma, sebagai pengunjung mengatakan
bahwa :
“ fasilitas yang ada di taman ini sudah seharusnya di perbaiki karena banyak
yang sudah rusak, dan ini membuat tidak nyaman sebagai pengujung”
52
Dilihat dari gambar di atas bahwa fasilitas yang ada di taman ini sudah
terbilang lengkap, namun masih ada yang perlu di perbaiki lagi karena ada beberapa
fasilitas yang sudah rusak atau tidak layak pakai namun tidak segera di perbaiki oleh
pemerintah.
B. Bagaimana Kendala dan Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Fasilitas Yang
Tidak Berfungsi Di Taman Remaja Kota Jambi.
Taman merupakan areal yang berisikan komponene material keras dan lunak
yang mendukung satu sama lainnya yang sengaja dibuat oleh manusia dalam
kegunaannya sebaga tempat penyegar, namun kenyatannya penulis menemukan
beberapa kendala yang menyebabkan taman remaja kota jambi menjadi tidak nyaman
untuk di kunjungi oleh masyarkat, adapun kendala yang penulis temui di taman remaj
kota jambi adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pengawasan terhadap pengunjung taman sehingga menyebabkan
terjadinya raung lingkup yang kurang nyaman karena banyak masyarakat
yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
2. Kurangnya penyediaan Fasilitas untuk kebersihan taman sehingga
menyebabkan taman terbengkalai dan kurang terurus.
3. Kurang terawtnya bangunan di area Taman Remaja Kota Jambi termasuk
musholla yang saat ini sudah tidak dapat di gunakan.
Upaya pemerintah Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi dalam pemeliharaan
taman-taman yang ada di Kota Jambi salah satunya Taman Remaja Kota Jambi sudah
berbagai cara pemerintah lakukan, namun pemerintahan sendiri belum secara
53
maksimal dalam mengatasi perbaikan fasilitas yang tidak berfungsi di Taman Remaja
Kota jambi.
Kepala bidang penegakan hukum lingkungan dan komunikasi lingkungan
mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Di Bidang Penataan, Pengendalian
Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup yang meliputi: melaksanakan
penegakan hukum, pengendalian pencemaran, kerusakan dan pemeliharaan
lingkungan hidup serta pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh kepala dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.26
Sebagaimana dimaksud dibentuk untuk melaksanakan tugas teknis operasional
dan teknis penunjang, tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota
Jambi. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016 tentang
“Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah” adalah membantu walikota dalam
melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Lingkungan Hidup.27
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Kota Jambi mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan di bidang lingkungan hidup.
2. Penyelenggaraan urusan pemeritahan dibidang lingkungan hidup.
3. Penataa lingkugan hidup yang meliputi: perencanaan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dan perencanaan kajian linngkungan hidup
strategis, kajian dampak lingkungan hidup dan peningkatan kapasitas
lingkungan hidup.
26
laporan kinerja DLH Kota Jambi 2018 27
Perda Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah
54
4. Pengelolaan sampah yang meliputi : pengurangan sampah dan penanganan
sampah.
5. Pengelolaan limbah berbahaya.
6. Pengelolaan ruang terbuka hijau meliputi : taman, hutan kota, pohon
pelindung dan jakur hijau.
7. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pemeliharaan
lingkungan hidup serta pemantauan lingkungan hidup.
8. Penataan lingkungan hidup yag meliputi : penanganan pengaduan dan
penyelesaian sengketa ligkungan hidup serta penegakan hukum.
9. Pengawasan dibdng lingkungan hidup.
10. Penyelenggaraan unit pelaksana teknis (UPT) dinas lingkungan hidup.
11. Pelaksanan dana dekonsentrasi, tugas pembantuan dan dana alokasi khusus (
dak) bidang lingkungan hidup.
12. Pelaksana program strategis bidang lingkungan hidup antara lain :
adiwiyata, mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim.
13. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Hasil wawancara dengan Bapak Hermanto, SE. Selaku Kepala Seksi
Pengelolaan Taman Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
55
“Upaya yang di lakukan Dinas Lingkungan Hidup dalam membangun taman
remaja Kota Jambi yang pertama penyediaan dana untuk memenuhi
kebutuhan fasilitas taman sebagaimana yang telah di anggarkan pada
perencanaan pembangunan taman, untuk pembangunan yang terus berlanjut
menggunaan dana dari APBD.
Dalam rangka penerapan dan pencapaian pelayanan Bidang Lingkungan
Hidup, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pengelolaan
lingkungan hidup yang dikelompokan isu-isu strategi lingkungan hidup kota jambi.
Peningkatan peran serta masyarakat, serta peran aktif masyarakat harus terus
ditingkatkan, terutama dalam kegiatan sehari hari sebagai elemen sntral dalam
pengelolaan lingkungan hidup di antaranya kesadaran untuk mengelola limbah cair
rumah tangga sebelum dialirkan menuju drainase kota atau lingkungan.
Hal ini akan membantu mengurangi beban pencemaran air pengelolaan
sampah rumah tangga dengan memilah sampah antara sampah orgaik dan sampah
non organik, kemudian melakukan program 3R terhadap sampah akan mengurangi
timbulan sampah kota.
Hasil wawancara dengan Catherine Ayu, salah satu staff Dinas Lingkungan
Hidup mengatakan bahwa :
“Cara perawatan taman agar terhindar dari keurskaan fasilitas taman di
lakukan pengotrolan taman setiap hari mulai dari pukul 07.30 pagi sampai
pukul 14:00 siang baik itu perawatan kebersihan nya, taman nya, maupun
kebersihan di dalamnya dan megontrol para pengunjung yang menggunakan
taman remaja untuk rekreasi dan mengunakan perpustakaan yang ada di
dalam taman tetapi belum aktif beroperasi”
56
Proses pengukuran kinerja merupakan proses perbadingan antara realisasi
kinerja dengan target kinerja yang di tetapkan dalam dokumen rencana kerja. capaian
kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi berdasarkan sasaran strategis
terpenuhinya buku mutu kualitas air,udara, dan peningkatan tutupan lahan.
Untuk petugas pembersih taman yang seharusnya membantu dan merawat
dalam melakukan pembersihan dan peawatan fasilitas taman seperti halnya
membersihkan toilet umum, asiran sungai kecil dan pemeliharaan alat alat pembersih
taman yang kurang efektif dalam menjalankan tugasnya sebagaimana yang dikatakan
oleh bapak Hermanto, SE selaku kasi pegelolaan taman Dinas Lingkungan Hidup
Kota Jambi.
Hasil wawancara dengan Bapak Jali dan Bapak Antok selaku petugas
kebersihan Taman Remaja Kota Jambi :
57
“mereka mengatakan bahwa kekurangan dan kerusakan dari faslitas taman
bukanlah kesalahannya, akan tetapi kurangnya penghargaan dari pihak Dinas
Lingkungn Hidup terhadap kinerja mereka dan kekurangan biaya yang tidak
sesuai dengan yang dianggarkan, seperti biaya perbaikan alat-alat dan fasilitas
yang rusak dan waktu pengontrolan yang kurang memadai”.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup bahwa
tukang parkir yang bekerja atau bertugas di Taman Remaja Kota Jambi merupakan
dibawah naungan Dinas Perhubungan Kota Jambi.
Upaya pemerintah dalam mengatasi dan menjagaa fasilitas yang ada di dalam
taman remaja kota jambi, dengana bekerja sama dan meningktkan pengawasan
terhadap pengujung taman, penjaga taman, dan pihak-pihak yang terkait dengan
taman remaja.
Berdasarkan tujuan dan sasaran sesuai strategis dan kebijakan Badan
Lingkungan Hidup, maka dalam pelaksanaanya dibutuhkan strategi daan kebijakan
agar dalam pencapaian visi dan missi lebih terencana. Strategi dan kebijakan
dirumuskan.
Taman harus tetap dijaga dan dilestarikan oleh semua orang, karena taman
memiliki berbagai fungsi dan manfaat bagi masyarakat, dan lingkungan sekitar. Oleh
karena itu, diperlukan berbagai hal yang dapat dilakukan dalam melestarikan taman.
Untuk menjadikan taman sebagai sebuah tempat yang indah, tentunya
memiliki elemen-elemen penunjang yang menciptakan keadaan taman tersebut
menjadi sebuah tempat yang layak disebut dengan sebuah taman beserta fasilitas
taman.
Yang termasuk dalam elemen-elemen fasilitas taman :
58
a. Pohon
Tanaman kayu keras dan tumbuh tegak, berukuran besar dengan percabangan
yang kokoh, yang termasuk dalam jenis pohon ini adalah asam akasia.
b. Perdu
Jenis tanaman seperti pohon terapi kecil, batang cukup berkayu tetapi kurang
tegak dan kurang kokoh. Yang termasuk dalam jenis perdu adalah bougenville, kol
banda, kembang sepatu dan lainnya.
c. Semak
Tanaman yang agak kecil dan rendah, tumbuhnya melebar atau merambat
yang termasuk dalam jenis semak adalah teh-tehan dan lainnya.
d. Tanaman Penutup Tanah
Tanaman yang lebih tinggi rumputnya, berdaun dan berbunga indah, yang
termasuk jenis itu adalah krokot, nanas hias, dan lainnya.
e. Rumput
Jenis tanaman pengalas, merupakan tanaman yang persis berada di atas tanah.
Yang termasuk dalam jenis ini adalah rumput jepang, rumput gajah, dan lainnya
f. Kolam
Dibuat dalam rangka menunjang bagian taman yang memilikki estetika
sendiri. Kolam sering dipadukan dengan batuan tebing dengan permainan air di
dalamnya. Taman dengan kolam akan mampu meningkatkan kelembaban lingkungan
sehingga dapat berfungsi sebagai penyejuk lingkungan.
59
g. Tebing buatan
Banyak diminati oleh penggemar taman tebing ini di buat untuk memberikan
kesan alami, menyatu dengan alam. Tebing di buat dengan maksud untuk
menyembunyikan tembok pembatas dinding yang licin massif, agar tidka
menyilaukan pada saat matahari bersinar sepanjang siang. Penambahan air kolam
terjun pada tebing buatan akan menambah suasana sejuk dan nyaman.
h. Batuan
Batuan tidak baik bila di letakkan tengah taman. Sebaiknya di letakkan agak
menepi atau pada salah satu sudut taman, sebagai batu yang terpendam di dalam
tanah akan memberi kesan alami dan terlihat menyatu dengan taman akan terlihat
lebih indah bila ada penambahan koloni taman pada sela-sela buatan. Namun dengan
adanya batuan yang dihias seperti gambar dibawah membuat taman menjadi semakin
indah dipandang.
60
Gambar 05 : Dokumentasi Di Taman Remaja Kota Jambi
i. Gazebo
Adalah bangunan peneduh atau rumah kecil di taman yang berfungsi sebagai
tempat eristirahat menikmati taman. Sedangkan bangku tamana adalah bangku yang
panjang yang di satukan dengan tempat duduknya dan di tempatkan di gazebo atau
tempat tempat teduh untuk beristirahat sambil menikmati taman
j. Lampu Taman
Elemen utama sebuah taman dan di pergunakan untuk menunjang suasana di
malam hari. Lampu berfungsi sebagai penerang taman dans ebagai nilai eksentrik
pada taman. Lampu pada taman merupakan ornamen yang tak hanya berfugsi sebagai
pencahayaan yang bisa menambah nilai seni atau keindahan dari suatu taman.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan Persepsi Pengunjung Terhadap Tingkat
Kenyamanan Taman Di Kota Jambi Sebagai Ruang Public (Studi Taman Remaja
Kota Jambi) diperoleh beberapa informasi yang dapat disimpulkan dengan sebagai
berikut :
a. Persepsi pengunjung terhadap tingkat kenyamanan Ruang Terbuka Hijau sebagai
Ruang Publik di Taman Remaja Kota Jambi.Berdasarkan persepsi pengunjung
yang di peroleh dari hasil penelitian, secara umum mengambarkan kondisi yang
tidak nyaman khususnya terhadap kebersihan, karena masih banyak sampah yang
bertebaran dan bertumpukan di sekitar taman dan beralih fungsinya toilet menjadi
gudang, dan pengunjung kerap kali mencium aroma yang kurang sedang karena
sirkulasi aliran sungai yang kurang baik. Dan persepsi pengunjung terhadap
tingkat keamanan di taman remaja terbilang aman karena di taman ini di jaga oleh
petugas parkir. Secara keseluruhan persepsi pengunjung terhadap tingkat
kenyamanan Taman Remaja Kota Jambi menyatakan bahwa, Dalam hal ini
Taman Remaja Kota Jambi menunjukan kriteria tidak nyaman dikarenakan
banyak nya fasilitas yang tidak baik atau banyak nya fasiltas yang rusak yang
mengakibatkan pengunjung tidak nyaman untuk berwisata ketaman remaja kota
jambi, Untuk mewujudkan Taman Remaja Kota Jambi layak sebagai Taman yang
harus dikunjungi oleh pengunjung pihak Pemerintah harus memfasilitasi apa yang
62
harus dibutuhkan buat memperindah Taman dan menarik untuk di kunjungi bagi
para pengunjung.
b. Upaya pemerintah dalam mengatasi fasilitas yang tidak berfungsi di taman remaja
Kota Jambi, dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, menjaga ketertiban
pengunjung dengan mengoperasikan kinerja pengawas taman, dan penjaga
kebersihan taman.
B. Saran
1. Fasilitas taman kurang memuaskan, karena banyak alat-alat taman tidak
berpungsi disaran kepada dinas yang terkait dapat memenuhi kebutuhan taman
yang selayaknya.
2. Petugas taman hendak bekerja sesuai kadar waktu dan posisi yang telah di
tetapkan sesuai dengan jam kerja dan jam operasinya yaitu dari jam 09.00
samapai dengan jam 16.00 WIB.
3. Terhadap pengunjung taman hendaknya turut menjaga kebersihan taman dengan
membuang sampah pada tempatnya.
63
DAFTAR PUSTAKA
A. Referensi
Al Quran dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta : Bumi Restu, 1976
Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2015.
Endes Nurfilmasara Dahlan, Membangun Kota Kebun Bernuansa Hutan Kota,
Bogor:IPB, 2004.
Encarta Encyclopedia, Penelitian Tengan Diwawancarai Respondensosiologi,Jakarta
: CV Habsa Jaya, 2001.
Hadi Susilo Arifin dan Nurhayati, Pemeliharaan Taman edisi Revisi,cet ke VII,
Jakarta:Penebar Swadaya, 2005.
Iskandar, Metode Peneltian Pendidikan Dan Social, Jakarta:Gunung Persada Press,
2009.
Laporan Kinerja DLH Kota Jambi 2018
Lexi J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet, ke 1-24, Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1989
Mulyono 2008 Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:Rineka Cipta)
Renstra DLH Kota Jambi 2013-2018
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R& D, cet ke-7, Bandung :
Alfabeta 2009
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Bandung: Alfa Beta,2014
B. Perundang-Undangan
Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Perda Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Perangkat Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan
64
Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan
C. Lain-Lain
Choirunnisa bunga, “ Tingkat Kenyamanan Di Berbagai Taman Kota Bandar
Lampung”, hasil penelitian skripsi Universitas Lampung Bandar Lampung
2016.
Etningsih Eva, “Fungsi Taman Kota Sebagai Ruang Publik”,hasil penelitian
skripsiUniversitas Lampung, 2016.
http://www.google.com/amp/s/jambi.antaranews.com/amp/berita/323542/taman-
remaja-jambi-lebih-keren
Kobir n hidayah, “ Potensi Dan Tingkat Kenyamanan Taman Kota Dalam Upaya
Peningkatan Daya Tarik Wisata Di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
Thun 2017”, hasil penelitian skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta,
2017.
65
DAFTAR INFORMAN
No Nama Informan Jabatan
1 Hermanto, S.E Kepala Seksi Pengelola Taman
2 Catherine Ayu Staff Kantor DLH
3 Jali Perawat Taman
4 Antok Perawat Taman
5 Agus Pengunjung
6 Desi Pengunjung
7 Selvi Anita Pengunjung
8 Andre Sevtian Pengunjung
9 Aprian Agung Pengunjung
10 Nurma Pengunjung
11 Aan Pengunjung
12 Abdul mustopa Pengunjung
13 Bobi pramana Pengunjung
14 Ilham yudhi ardana Pengunjung
15 Rani Pengunjung
16 Wulan Pengunjung
17 Aini Pengunjung
18 Akbar Pengunjung
66
19 Roberto Pengunjung
20 Nanda Pengunjung
21 Heru Pengunjung
LAMPIRAN
Gambar 1
67
Gambar 02
Ket : Lampu Taman
Ket : Jalan yang ada di Taman Remaja
Gambar 03
61
68
Ket : Tempat Sampah
Ket : Tim Pembersih Taman
Gambar 04
69
Ket : Kasi Ruang Terbuka Hijau
Ket : kadis Dinas Lingkungan Hidup
Gambar 05
70
Ket : Pengunjung Taman
Gambar 06
71
Ket : Pengunjung
72
CURICULUM VITAE
Nama : Ikhwanus Salam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tanggal Lahir : Jambi 30 maret 1997
NIM : SIP 151984
Alamat : Jl yulius usman rt 18 kel pematang sulur kecamatan
telanaipura kota jambi
1. Alamat Asal :Kel. Pematang Sulur RT 18
2. Alamat Sekarang : Kel. Pematang Sulur RT 18
No. Hp : 082279308546
Nama Ayah : Bawaihi S,Ag
Nama Ibu : Erni Sriwana
Pendidikan Formal :
a. SD/ Tahun Lulus : SDN 131 Telanaipura Jambi 2009
b. SMPN , Tahun Lulus : SMPN 19 Kota Jambi 2012
c. SMA, Tahun Lulus : SMAN 10 Kota Jambi 2015
Top Related