8/17/2019 Peristiwa Dan Politik Kolonial Di Indonesia
1/1
Portugis (1511- • 1511 Alfonso de Albuquerque menaklukkan Kerajaan Malaka
• 1522 mejalin hubungan dengan kerajaan Padjajaran
• 1527 benteng Portugis di Sunda Kelapa dihancurkan oleh Fatahillah
• berusaha memonopoli dan ikut campur dalam kerajaan di Maluku
• 1577 rakyat Ternate dapat mengusir Portugis dari negerinya
• 1641 benteng Portugis di Malaka berhasil dikuasai oleh VOC
VOC(1602-1799) • Mendapatkan hak octrooi/hak istimewa, seperti hak mencetak uang, membuat benteng,
membuat perjanjian, memiliki tentara dsb• Mengadakan ekstirpasi/tebang paksa tanaman cengkeh di Maluku
• Melakukan pelayaran Hongi/Hongitochen untuk mencegah pelanggaran monopoli yang
dilakukan VOC
• Melakukan berbagai pungutan seperti Contingenten dan Verlichpte Leveranties
• Mengadakan Preanger stelsel/ kewajiban menanam, terutama kopi di Priangan
• Mendapatkan kesempatan untuk meluaskan pengaruhnya akibat terjadi perpecahan dalam
kerajaan-kerajaan di Indonesia
H.W. Daendels
(1808-1811)
Pemerintah
Hindia Belandatetapi di
bawah Prancis
• Tujuan utama Daendels: mempertahankan Jawa dari serangan Inggris
• Pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan dengan mengerahkan rakyat
• Para bupati dijadikan pegawai pemerintah
•
Dibentuk peradilan keliling• Kesultanan Banten dan Cirebon dijadikan dareah kekuasaan Belanda
• Penyederhanaan upacara adat di istana Yogyakarta dan Surakarta
• Pembagian Jawa atas 9 perfektur
T.S. Raffles
(1811-1816) dari
Inggris
Para bupati dijadikan pegawai pemerintahan
Mengadakan sistem sewa tanah (Landrent System)
Mengenakan pajak berupa uang, tetapi gagal
Komisaris
Jenderal (1816-
1830) dari
Belanda
Melanjutkan kebijakan liberal Rffles
Melanjutkan sistem sewa tanah
Memadamkan & meredakan berbagai pemberontakan seperti perang Diponegoro
Cultuur stelsel(1830-1870)
Sebab: Defisit keuangan yang dialami pemerintah karena pisahnya Belgia dari Belanda, perang
Diponegoro, dan kegagalan sistem sewa tanah
Cultuur stelsel (sistem tanam paksa): mewajibkan petani menanam tanaman ekspor(tebu,
kopi, teh, nila, tembakau)
Mewajibkan rakyat bekerja di pabrik-pabrik Belanda
Terjadi berbagai penyimpangan atas aturan Cultuur stelsel sehingga menyebabkan kelaparan
di Cirebon, Demak, dan Grobogan
Timbul kritikan dan tentangan dari golongan liberal maupun humanis
Zaman Liberal
(1870-1900)
1870 dikeluarkan UU Agraria (Agrarische Wet) dan Cultuur stelsel dihapuskan
Memperbolehkan pihak swasta asing menyewa tanah milik negara atau petani untuk
dijadikan perkebunan-perkebunan Membuka Jawa dan Sumatra bagi masuknya modal dan investasi asing
Memberlakukan Peonale Sanctie
Politik Etis (1901- Dicetuskan oleh van Deventer pada 1899 dalam sebuah artikel yang berjudul “Een
eerseschuld” (suatu hutang kehormatan) di dalam jurnal Belanda de Gids
Mengeluarkan Trias Politica (Edukasi/pendidikan, Emigrasi/trasmigrasi,Irigasi/pengairan)
Diresmikan 1901 oleh Ratu Wilhelmina
Terjadi berbagai macam penyimpangan
Dampak: muncul berbagai sekolah dam kalangan elite modern/ golongan terpelajar
4/15/2016 7:45:30 PM
Muhtar Dian
Top Related