Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PENDIDIKAN
KESEHATAN TENTANG PERAWATAN DIRI SELAMA MENSTRUASI
PADA ANAK TUNARUNGU SMALB TPA BINTORO KECAMATAN
PATRANG KABUPATEN JEMBER
oleh:
KELOMPOK 4B
KEMENTERIAN RISET, TENOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan No. 37 Telp/Fax (0331) 323450 Jember
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PENDIDIKAN
KESEHATAN TENTANG PERAWATAN DIRI SELAMA MENSTRUASI
PADA ANAK TUNARUNGU SMALB TPA BINTORO KECAMATAN
PATRANG KABUPATEN JEMBER
TUGAS
diajukan guna memenuhi tugas praktik belajar lapangan keperawatan kebutuhan khususDosen Pengampu : Ns. Kushariadi M. Kep
oleh:
KELOMPOK 4BErna Dwi Putri Cahyani NIM 122310101012Eka Yuli Ana NIM 122310101013Desi Rahmawati NIM 122310101021Ria Novitasari NIM 122310101022
KEMENTERIAN RISET, TENOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan No. 37 Telp/Fax (0331) 323450 Jember
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali mengahadapi resiko -resiko kesehatan reproduksi. Kegiatan -kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Resiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntutan untuk menikah muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ reproduksi, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual, dan pengaruh media massa maupun gaya hidup. Salah satu yang sangat ditekankan bagi perempuan yang tengah mengalami menstruasi adalah pemeliharaan kebersihan diri. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, idealnya penggunaan pembalut selama menstruasi harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali sehari atau setiap 4 jam sekali, apalagi jika sedang banyak -banyaknya. Setelah mandi atau buang air, vagina harus dikeringkan dengan tisu atau handuk agar tidak lembab. Selain itu pemakaian celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari yang mudah menyerap keringat (PKBI DIY, 2000).
Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa kurangnya perilaku higienis saat menstruasi dapat menyebabkan berbagai penyakit misalnya kanker rahim. Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks merupakan kanker nomor dua terbanyak pada perempuan berusia 15 –45 tahun setelah kanker payudara. Tidak kurang dari 500.000 kasus baru dengan kematian 280.000 penderita terjadi setiap tahun diseluruh dunia. Bisa dikatakan, setiap dua menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks. Di Wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah ada 1,3 Milyar perempuan berusia 13 tahun ke atas yang beresiko terkena kanker serviks. WHO memperkirakan ada lebih dari 265.000 kasus kanker serviks dengan kematian 140.000 penderita setiap tahun di wilayah ini. Menurut data Globocan 2002, terdapat lebih dari 40.000 kasus baru kanker serviks dengan sekitar 22.000 kematian karenanya pada wanita di Asia Tenggara (Progestian, 2009). Indonesia berada pada peringkat pertama untuk kasus wanita penderita kanker mulut rahim (serviks) sedunia, sedangkan data dari Yayasan Kanker Indonesia, bahwa penyakit penyakit kanker leher rahim (serviks) mengakibatkan korban meninggal dunia sedikitnya 555 wanita perharinya dan 200.000 wanita pertahunnya.
Indonesia berada pada peringkat pertama untuk kasus wanita penderita kanker mulut rahim (serviks) sedunia, sedangkan data dari Yayasan Kanker Indonesia, bahwa penyakit penyakit kanker leher rahim (serviks) mengakibatkan korban meninggal dunia sedikitnya 555 wanita perharinya dan 200.000 wanita pertahunnya. Menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa kanker ini disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV) yang muncul, antara lain karena perilaku sering berganti-ganti pasangan seks dan perilaku yang tidak
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
higienis pada saat menstruasi. Virus ini hidup di daerah yang lembab, persisnya dalam cairan vagina yang diidap oleh penderita keputihan (leukore). Jika keputihan ini tidak segera membaik, virus ini bisa memunculkan kanker rahim. Biasanya keadaan ini dita ndai dengan banyaknya cairan keputihan yang disertai bau tidak sedap dan perdarahan yang keluar dari vagina. Tapi ada kalanya kanker yang muncul itu tidak memberikan gejala -gejala sakit seperti itu. Ditemukan penyebab utama kanker mulut rahim di Indonesia adalah pembalut berkualitas buruk (Progestian, 2009).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan terhadap siswi SMALB mereka tidk mengetahui cara perawatann diri selama menstruasi
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana cara perawatan diri selama menstruasi pada siswi di SMALB-TPA Bintoro Kec. Bintoro Kec. Patrang Jember?
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan memberikan pengetahuan pada siswi tentang Perawatan diri selama menstruasi di SMALB-TPA Bintoro Kec. Bintoro Kec. Patrang Jember.
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Siswi mampu menjelaskan tentang pengertian Perawatan diri selama menstruasi;
2. Siswi mampu menjelaskan tujuan Perawatan diri selama menstruasi; 3. Siswi mampu menjelaskan tentang akibat tidak melakukan Perawatan diri
selama menstruasi;4. Siswi mampu menjelaskan tentang cara melakukan Perawatan diri selama
menstruasi.
2.2 Manfaat
1. Menambah pengetahuan siswi tentang pengertian perawatan diri selama menstruasi;
2. Menambah pengetahuan siswi tentang tujuan perawatan diri selama menstruasi;
3. Menambah pengetahuan siswi tentang akibat tidak melakukan perawatan diri selama menstruasi;
4. Menambah pengetahuan siswi tentang cara melakukan perawatan diri selama menstruasi.
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH
3.1 Dasar Pemikiran
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus (Bobak, 2004). Suzannec (2001), mendeskripsikan siklus menstruasi adalah proses kompleks yang mencakup reproduktif dan endokrin. Menurut Bobak (2004), Siklus menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan. Perilaku higienis merupakan tema penting yang perlu ditelaah secara mendalam. Hal ini karena berdasarkan kajian teoritis yang ada , salah satu upaya mengurangi gangguan pada saat menstruasi yaitu membiasakan diri dengan perilaku higienis. Namun demikian perilaku higienis pada saat menstruasi tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait dengan keadaan menstruasi (Indriastuti, 2009).
Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa kurangnya perilaku higienis saat menstruasi dapat menyebabkan berbagai penyakit misalnya kanker rahim. Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks merupakan kanker nomor dua terbanyak pada perempuan berusia 15 –45 tahun setelah kanker payudara. Tidak kurang dari 500.000 kasus baru dengan kematian 280.000 penderita terjadi setiap tahun diseluruh dunia. Bisa dikatakan, setiap dua menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks. Di Wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah ada 1,3 Milyar perempuan berusia 13 tahun ke atas yang beresiko terkena kanker serviks. WHO memperkirakan ada lebih dari 265.000 kasus kanker serviks dengan kematian 140.000 penderita setiap tahun di wilayah ini. Menurut data Globocan 2002, terdapat lebih dari 40.000 kasus baru kanker serviks dengan sekitar 22.000 kematian karenanya pada wanita di Asia Tenggara (Progestian, 2009).
3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah
Ditemukan penyebab utama kanker mulut rahim di Indonesia adalah pembalut berkualitas buruk (Progestian, 2009). Setiap wanita yang masih mengalami menstruasi pasti mengenal pembalut. Pembalut wanita adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh wanita di saat menstruasi, ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh kemana -mana. Selain saat menstruasi, perangkat ini juga digunakan setelah pembedahan vagina, setelah melahirkan, sesudah aborsi, maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut ini untuk menyerap setiap cairan yang berupa pendarahan pada vagina. Sekarang ini begitu banyak pilihan merek pembalut wanita dengan keunggulan masing-masing, mulai dari pembalut tradisonal sampai pembalut modern yang memiliki aroma, warna, dan bentuknya beragam yang ditawarkan melalui banyaknya iklan di media massa yang menawarkan berbagai kelebihan pembalut wanita.
Menurut sebuah penelitian, sebanyak 107 bakteri per m2 ditemukan di atas pembalut wanita berkualitas buruk yang menjadi sarang pertumbuhan bakteri
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
merugikan walaupun hanya digunakan selama 2 jam. Penyebab utama penyakit kewanitaan, yaitu: 10% Imunitas tubuh lemah, 30% kurang higienis, dan 50% lingkungan yang tidak bersih serta penggunaan pembalut yang kurang sehat. 83% wanita dewasa terjangkit infeksi vagina (62% dari data tersebut di sebabkan oleh pemakaian pembalut yang kurang berkualitas) Para wanita membeli pembalut dengan harga murah dan menggunakan tanpa perasaan waswas, namun berpotensi buruk bagi kesehatan wanita. Saat sedang haid dan memakai pembalut biasa, tanpa disadari cairan yang sudah diserap pembalut biasa yang sudah bercampur dengan kimia dan bercampur dengan bahan yang tidak steril dari pembalut biasa. Dan saat seorang wanita duduk tanpa disadari, cairan kotor dari pembalut akan keluar kembali karena terkena tekanan dan naik ke atas dan masuk kembali ke organ kewanitaan. Hal ini yang akan menyebabkan infeksi dan timbulnya masalah kewanitaan. Maka perlu dikhawatirkan jika saat memakai pembalut terasa becek/tidak kering.
BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN
4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi klien untuk menerapkan cara-cara hidup sehat. Realisasi penyelesaian masalah mengenai Perawatan diri selama menstruasi dapat dilakukan dengan melakukan pendidikan kesehatan tentang Perawatan diri selama menstruasi pada siswi di SMALB-TPA Bintoro Kec. Bintoro Kec. Patrang Jember. 4.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran pada kegiatan kesehatan ini yaitu siswi di SMALB-TPA Bintoro Kec. Bintoro Kec. Patrang Jember.
4.3 Metode yang Digunakan
1. Jenis model pembelajaran : Ceramah, diskusi dengan menggunakan bahasa isyarat2. Landasan teori : Diskusi3. Langkah pokoka. Menciptakan suasana pertemuan yang baikb. Menagajukan masalahc. Mengidentifikasi pilihan tindakand. Memberi komentare. Menetapkan tindakan lanjut
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
BAB V. HASIL KEGIATAN5.1 Analisa Evaluasi dan Hasil-hasilnya Persiapan yang dilakukan sebelum pendidikan kesehatan tentang Perawatan Diri Selama Menstruasi pada siswi SMALB adalah menyiapkan tempat pendidikan kesehatan, mengkondisikan lingkungan dan peserta untuk siap menerima materi yang akan dibawakan, menanyakan pengetahuansiswi tentang perawatan diri selama menstruasi. Persiapan yang dilakukan berjalan dengan lancar. Kegiatan penyuluhan kemudian dimulai dengan memulai pendidikan kesehatan seperti yang dijelaskan di satuan acara penyuluhan (terlampir).5.1.1 Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa telah menyiapkan materi dan media pembelajaran dalam proses pendidikan kesehatan secara bergilir/.
b. Siswi menyatakan bersedia mengikuti proses pendidikan kesehatanc. Materi yang akan disajikan sudah dibuat dalam bahasa dan istilah yang
mudah dipahami dan menarikd. Mahasiswa mampu melakukan diskusi interaktif dan komunikatif dengan
siswi, mahasiswa menfasilitasi dengan mendampingi siswi untuk menjelaskan di sampingnya.
e. Tersedia lingkungan yang nyaman, kondusif dan tenang selama pendidikan kesehatan dilaksanakan
5.1.2 Evaluasi Prosesa. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian perawatan diri selama haidb. Mahasiswa dapat menjelaskan manfaat perawatan diri selama haidc. Mahasiswa dapat menjelaskan dampak tidak melakukan manfaat perawatan
diri selama haidd. Mahasiswa dapat menjelaskan cara-cara manfaat perawatan diri selama haid
5.1.3 Evaluasi hasil a. Siswa dapat menyebutkan pengertian manfaat perawatan diri selama haidb. Siswa dapat menyebutkan manfaat manfaat perawatan diri selama haidc. Siswa dapat menyebutkan dampak bila tidak melakukan perawatan diri
selama haidd. Siswa dapat menyebutkan cara-cara melakukan perawatan diri selama haid
5.2 Faktor PendorongFaktor yang mendorong keberhasilan pendidikan kesehatan yang telah
dilakukan adalah diantaranya:a. Siswa aktif mendengarkan dan memperhatikan selama proses pendidikan
kesehatanb. Siswa menjawab saat proses tanya jawabc. materi disajikan dengan bahasa yang mudah dimengerti
5.3 Faktor PenghambatFaktor yang menghambat keberhasilan pendidikan kesehatan yang telah
dilakukan adalah diantaranya:
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
a. Pemateri kesulitan menjelesakn materi melalui bahasa isyarat yang mudah dipahami
b. baik pemateri maupun audien terkadang kesulitan mengalami kesulitan dalam memahami bahasa
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN6.1 Kesimpulan
Anak berkebutuhan khusus terutama tunarungu mempunyai keterbatasan pada kemapuan mendengar dan berbicara. Anak N merupakan salah satu dari ABK tunarungu dan tunawicara di Indonesia. Perlu penanganan yang tepat dengan peningkatan pengetahuan tentang perilaku PHBS yang mudah dilakukan dalam kegiatan sehari-hari untuk mengikatkan derajat kesehatan. Bagi reamaja putri, salah satu uyang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai perawata diri selama menstruasi.
6.2 Sarana. Bagi sasaran
diharapkan perawatan diri selama menstruasi dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.
b. Bagi SekolahPeran sekolah khususnya guru pendamping dapat memotivasi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri ABK.
c. Bagi tenaga kesehatan1) Melakukan penyuluhan pada ABK tentang phbs yang lain ataupun
pencegahan penyakit2) Melakukan pemantauan secara berkala pada ABK tentang cara melalukan
phbs
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 4. Jakarta: EGCDepkes RI. 2007. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
Progestian. 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan, dan perawatan
Bayi. Jakarta:EGC
World Health Organization(WHO), 2002. Foodborne Diseases, Emerging. Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs124/en/ (Accessed: 16 Mei 2015)
Daftar LampiranLampiran 1 : Berita acaraLampiran 2 : Daftar hadirLampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 4 : MateriLampiran 5: Media LeafletLampiran 6 : Dokumentasi kegiatan.
Pemateri
Kelompok 4b
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 1: Berita Acara
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT.A 2015/2016
BERITA ACARAPada hari ini, Sabtu, 30 Oktober 2015 jam 10.00-10.15WIB bertempat di SDLB-B TPA Bintoro Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Diri Selama Menstruasi oleh MahaSiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh ... orang (daftar hadir terlampir).
Jember, 30 Oktober 2015
Mengetahui,Dosen Pembimbing
PSIK Universitas Jember
Ns. Kushariadi M.Kep
NRP. 760015697
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 2: Daftar Hadir
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT.A 2015/2016
DAFTAR HADIRKegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan Diri Selama Menstruasi oleh Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Pada hari ini, Sabtu, 30 Oktober 2015 jam 10.00-10.15WIB bertempat di SDLB-B TPA Bintoro Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur.
Jember, 30 Oktober 2015
Mengetahui,
Dosen PembimbingPSIK Universitas Jember
Ns. Kushariadi M.Kep
NRP. 760015697
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 3SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik/materi : Pendidikan Kesehatan Perawatan Diri Selama Menstruasi Sasaran : Siswi SMAlB TPA BintoroWaktu : 10.00-10.15WIB (1 x 15 menit)Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Oktober 2015Tempat : SDLB-B TPA BintoroJember
1. Standar KompetensiSetelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit, Siswi dan
keluarga mampu mengetahui dan memahami tentang Perawatan Diri Selama Menstruasi yang baik dan benar.
2. Kompetensi DasarSetelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit, Siswi
mampu mengetahui dan memahami serta mampu melakukan Perawatan Diri Selama Menstruasi bersih secara mandiri dengan 60% benar.
3. Pokok BahasanPerawatan Diri Selama Menstruasi
4. Subpokok Bahasana. Pengertian perawatan diri selama menstruasi b. Tujuan perawatan diri selama menstruasic. Akibat jika tidak melakukan harus perawatan diri selama menstruasid. Cara perawatan diri selama menstruasi
5. Waktu1 x 15 menit
6. Bahan/Alat yang Diperlukana. Leaflet
7. Model Pembelajarana. Jenis model pembelajaran : Demonstrasi b. Landasan teori : Kontruktivismec. Langkah pokok :
1) menciptakan suasana kelas yang baik;2) membuat keputusan nilai personal (individual);3) mengidentifikasi pilihan tindakan;4) memberi komentar;5) menetapkan tindak lanjut.
8. PersiapanPenyuluh mencari artikel tentang Perawatan Diri Selama Menstruasi.
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Proses Tindakan WaktuKegiatan Penyuluh Kegiatan PesertaPendahuluan 1) Memberikan salam,
memperkenalkan diri, dan membuka kegiatan pemberian pendidikan kesehatan
2) Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus pemberian pendidikan kesehatan
Mendengarkan dan menjawab salam
Memperhatikan
2 menit
Penyajian Pelaksanaan:1) Menjelaskan materi
pendidikan kesehatan tentang: pengertian perawatan diri selama menstruasi, tujuan perawatan diri selama menstruasi, akibat jika tidak melakukan perawatan diri selama menstruasi, dan cara perawatan diri selama menstruasi
2) Diskusikan dengan audience tentang tujuan perawatan diri selama menstruasi dan akibat jika tidak melakukan perawatan diri selama menstruasi
3) Anjurkan salah satu audience untuk mengungkapkan kembali tujuan perawatan diri saat menstruasi dan akibat jika tidak melakukan perawatan diri saat menstruasi
4) Beri pujian atas kemampuan audience
5) Menjelaskan cara perawatan diri saat menstruasi
Memperhatikan
Memberikan pertanyaan
Memperhatikan dan memberi tanggapan
Memperhatikan dan memberi tanggapanMemperhatikan
Memperhatikan dan memberi tanggapan
10 menit
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
6) Diskusikan dengan audience tentang cara perawatan diri selama menstruasi
7) Anjurkan salah satu audience untuk mengungkapkan kembali cara perawatan diri saat menstruasi
8) Beri pujian atas kemampuan audience
Memperhatikan
Memperhatikan
Penutup 1) Menutup pertemuan dengan memberikan kesempatan pada audience untuk memberikan pertanyaan tentang materi yang baru dijelaskan.
2) Melakukan evaluasi dengan meminta audience untuk menyimpulkan hasil diskusi dari penyuluhan yang telah dilakukan.
3) Memberikan pujian kepada audience yang telah bersedia menyimpulkan hasil diskusi.
4) Membagikan leafleat dan meminta audience sebagai evaluasi penyuluhan
5) Menutup pertemuan dan memberikan salam.
Memperhatikan dan memberikan pertanyaan
Memperhatikan dan memberikan kesimpulan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan dan membalas salam
3 menit
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 4. Materi
PERAWATAN DIRI SELAMA MENSTRUASI
1. Pengertian perawatan diri selama menstruasiPerawatan Diri Selama Menstruasi adalah pengelolaan kebersihan dan kesehatan saat menstruasi agar dapat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari dengan nyaman seperti pergi ke sekolah, bekerja, dan lain-lain.
2. Tujuan perawatan diri selama menstruasia. Meningkatkan kesehatan
b. Memelihara kebersihan diri
c. Mencegah penyakit
d. Nyaman
e. Meningkatkan rasa percaya diri
3. Akibat tidak melakukan perawatan diri selama menstruasia. kanker rahim
b. keputihan
c. infeksi saluran kencing
4. Cara Perawatan Diri Selama Menstruasi
1. Mengganti pembalut secara teratur 4 sampai 5 kali sehari atau setiap 3-4
jam sekali
2. Mengganti celana dalam 2-3 kali sehari dan memekai celana dalam dari
bahan yang bahan yang mudah menyerap keringat.
3. Membersihkan organ kewanitaan dengan benar
4. Mencatat siklus menstruasi
5. Mengatur jadwal tidur
6. Minum susu berkalsium tinggi dan makan makanan kaya zat besi saat
menstruasi
7. Perbanyak mangonsumsi sayur dan buah
8. Hindari minum kopi, teh, soda
9. Olahraga ringan untuk membantu mengatasi nyeri menstruasi
10. Pijat punggung untuk membantu mengatasi nyeri menstruasi
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
11. Membuang sampah pembalut secara teratur.
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 5. Leaflet
Laporan PBL Perawatan Pasien Dengan Kebutuhan Khusus – PSIK Universitas Jember 2015
Lampiran 6. Dokumentasi kegiatan
Gambar 1. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang Perawatan Diri Selama Menstruasi pada siswi SMALB Bintoro, Kel. Bintoro Kec. Patrang Kab. Jember oleh kelompok 4B PSIK Universitas Jember.
Gambar 2. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang Perawatan Diri Selama Menstruasi pada siswi SMALB Bintoro, Kel. Bintoro Kec. Patrang Kab. Jember oleh kelompok 4B PSIK Universitas Jember.