- 1 -
PERATURAN GUBERNUR BANTEN
NOMOR 53 TAHUN 2017
TENTANG
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI BANTEN TAHUN 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BANTEN,
Menimbang : a. bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan
pedoman penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan menjaga
konsistensi antara perencanaan dan penganggaran,
perlu disusun Perubahan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Provinsi Banten Tahun 2017 sebagai landasan
penyusunan Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Gubernur tentang Perubahan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
- 2 -
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
- 3 -
9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun
2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 518);
12. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun
2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun
2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Banten Nomor 4);
13. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Provinsi Banten Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Provinsi Banten Tahun 2010 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor
26);
14. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun
2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 Nomor
4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor
42);
15. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun
2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah
Provinsi Banten Tahun 2017 Nomor 1);
- 4 -
16. Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2013
tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2012-2017
(Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2013 Nomor 12);
17. Peraturan Gubernur Banten Nomor 80 Tahun 2016
tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi
Banten Tahun 2017 (Berita Daerah Provinsi Banten
Tahun 2016 Nomor 80).
18. Peraturan Gubernur Banten Nomor 90 Tahun 2016
tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran
2017 (Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2016
Nomor 90);
19. Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Provinsi Banten
Tahun 2017 Nomor 1);
20. Peraturan Gubernur Banten Nomor 7 Tahun 2017
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Provinsi
Banten Tahun 2017 Nomor 7) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 34 Tahun
2017 Perubahan Atas Peraturan Gubernur Banten
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017
(Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2017 Nomor 34).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERUBAHAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
BANTEN TAHUN 2017.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernr ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Provinsi Banten.
- 5 -
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Gubernur adalah Gubernur Banten.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Gubernur dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat
APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD,
dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat
APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah dan DPR yang
ditetapkan dengan Undang-Undang.
7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya
disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua
puluh) tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah
yang mengacu pada RPJP Nasional.
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya
disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)
tahun merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala
daerah yang memuat arah kebijakan keuangan, strategi pembangunan
daerah, kebijakan umum dan program satuan kerja perangkat daerah,
lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahan
disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif.
9. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut
Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan selanjutnya disingkat RKPD
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
10. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja-PD
adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1
(satu) tahun.
Pasal 2
(1) Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 disusun dengan
maksud untuk mengakomodir dan mengatasi berbagai permasalahan
- 6 -
mendesak yang menjadi prioritas pembangunan Tahun 2017 dengan
tetap mengacu pada tema pembangunan dan prioritas RKPD Provinsi
Banten Tahun 2017.
(2) Perubahan RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan
tujuan untuk menjadi:
a. pedoman bagi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Banten dalam menyusun Perubahan Renja Perangkat Daerah Tahun
2017;
b. pedoman bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan
Perubahan RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2017;
c. pedoman dalam penyusunan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran
dan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2017; dan
d. pedoman dalam melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran
2017.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 3
(1) Perubahan RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, memuat
tentang:
a. rancangan kerangka ekonomi makro daerah;
b. prioritas pembangunan daerah; dan
c. rencana kerja dan pendanaannya.
(2) Perubahan RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas:
a. Bab I Pendahuluan;
b. Bab II Evaluasi Hasil RKPD sampai dengan Triwulan II Tahun
2017;
c. Bab III Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Dalam
Perubahan RKPD Tahun 2017;
d. Bab IV Penutup.
(3) Perubahan RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini.
- 7 -
BAB III
PELAKSANAAN
Pasal 4
Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 adalah dokumen
perubahan perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun terhitung
sejak ditetapkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2017.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Banten.
Ditetapkan di Serang
pada tanggal 25 Agustus 2017
GUBERNUR BANTEN,
ttd
WAHIDIN HALIM
Diundangkan di Serang
pada tanggal 25 Agustus 2017
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI BANTEN,
ttd RANTA SOEHARTA
BERITA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2017 NOMOR 53
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
ttd
AGUS MINTONO, SH. M.Si
Pembina Tk. I NIP. 19680805 199803 1 010
- 8 -
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan bahwa apabila
selama tahun berjalan perlu diadakan perbaikan atau penyesuaian
terhadap alokasi anggaran, maka dimungkinkan untuk melakukan
perubahan APBD, terutama penyesuaian APBD dengan perkembangan
dan/atau perubahan yang disebabkan oleh perkembangan yang tidak
sesuai dengan asumsi Kebijakan Umum APBD (KUA) tahun berjalan.
Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA tahun berjalan
tersebut dapat berupa terlampauinya atau tidak tercapainya proyeksi
pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, serta sumber dan
penggunaan pembiayaan, yang semula ditetapkan dalam KUA.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Tahun 2017, RKPD Tahun 2017 dapat diubah
dalam hal terjadi:
1. Perubahan kebijakan dan strategi baik di tingkat nasional maupun
di tingkat pemerintah daerah yang tidak perlu merubah RPJMD;
2. Penambahan kegiatan baru yang tidak perlu merubah RPJMD; dan
3. Terdapat perubahan dan/atau penambahan program baru pada
RPJMD.
Selanjutnya sesuai dengan Pasal 289 ayat (5) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah disebutkan bahwa RKPD ditetapkan dengan
peraturan kepala daerah sebagai dasar penyusunan KUA, PPAS, dan
LAMPIRAN
PERATURAN GUBERNUR BANTEN
NOMOR 53 TAHUN 2017
TENTANG
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMERINTAH
DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2017
- 9 -
RAPBD, sehingga terkait dengan penyusunan Perubahan APBD perlu
disusun Perubahan RKPD terlebih dahulu.
RKPD mempunyai kedudukan, peran dan fungsi yang sangat
strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat:
1. Secara substansial, memuat arah kebijakan ekonomi dan keuangan
daerah, rencana program, kegiatan, indikator kinerja, pagu indikatif,
kelompok sasaran, lokasi kegiatan, prakiraan maju, dan SKPD
penanggung jawab yang wajib dilaksanakan pemerintahan daerah
dalam 1 (satu) tahun;
2. Secara normatif, menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD
(KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang
akan diusulkan oleh kepala daerah untuk disepakati bersama
dengan DPRD sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD);
3. Secara operasional, memuat arahan untuk peningkatan kinerja
pemerintahan di bidang pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
serta pembangunan daerah yang menjadi tanggung jawab masing-
masing Kepala SKPD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang
ditetapkan dalam Rencana Kerja SKPD; dan
4. Secara faktual, menjadi tolok ukur untuk menilai capaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam merealisasikan
program dan kegiatan dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
Penyusunan RKPD berpedoman pada arah kebijakan
pembangunan nasional, arah kebijakan pembangunan daerah, tahapan
dan tatacara penyusunan perubahan, pengendalian dan evaluasi, serta
konsistensi perencanaan dan penganggaran sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Memperhatikan hasil capaian kinerja pelaksanaan kegiatan APBD
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017 sampai dengan bulan Juni 2017
dan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi-asumsi dalam
APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017, yang meliputi
penyesuaian standar satuan harga, penyesuaian pedoman pelaksanaan
anggaran, perubahan asumsi ekonomi makro yang telah disepakati
terhadap kemampuan fiskal daerah, penyesuaian sasaran dan hasil
yang harus dicapai, perubahan kebijakan pusat, proyeksi belanja yang
menjadi prioritas sesuai aspirasi masyarakat dan permasalahan aktual
yang berkembang serta adanya penjadwalan ulang beberapa kegiatan,
maka perlu dilakukan Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017
sebagai dasar penyusunan KUPA dan PPAS Perubahan Tahun Anggaran
2017 yang nantinya juga akan menjadi dasar dalam penyusunan
Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017.
- 10 -
Penyusunan Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017
dilakukan secara menyeluruh guna menampung seluruh perubahan
asumsi-asumsi dalam pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah
yang terjadi karena perubahan asumsi makro yang berimbas pada
struktur APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017, maupun untuk
menampung tambahan belanja prioritas yang belum diakomodasikan
dalam APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017, dengan tetap
memperhatikan aspek waktu dan tahapan pelaksanaan kegiatan
tersebut.
Melalui Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 ini
diharapkan dapat mengakomodir kebijakan Perubahan Renja-Perangkat
Daerah yang terjadi karena pergeseran kegiatan, penghapusan
kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan
atau pengurangan target kinerja, penambahan atau pengurangan pagu
kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan dalam
kerangka percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat,
pelayanan publik dan daya saing daerah. Untuk itulah guna menjaga
konsistensi antara perencanaan dan penganggaran perlu disusun
Perubahan RKPD Tahun 2017.
1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 disusun dengan
berlandaskan pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
- 11 -
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 518);
12. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Banten Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Banten Nomor 4);
13. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 26);
14. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten
Tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2012
Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 42);
- 12 -
15. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2017 Nomor 1);
16. Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Banten Tahun 2012-2017 (Berita Daerah Provinsi Banten
Tahun 2013 Nomor 12);
17. Peraturan Gubernur Banten Nomor 90 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Provinsi
Banten Tahun 2016 Nomor 90);
18. Peraturan Gubernur Banten Nomor 80 Tahun 2017 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017
(Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2016 Nomor 80);
19. Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pembangunan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017
(Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2017 Nomor 1);
20. Peraturan Gubernur Banten Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2017 (Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2017 Nomor
7).
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari disusunnya dokumen Perubahan RKPD Provinsi
Banten Tahun 2017 adalah untuk mengakomodir dan mengatasi
berbagai permasalahan mendesak yang menjadi prioritas pembangunan
tahun 2017 dengan tetap mengacu pada tema pembangunan dan
prioritas RKPD Provinsi Banten Tahun 2017.
Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 disusun dengan
tujuan untuk menjadi:
1. Pedoman bagi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Banten dalam menyusun Perubahan Renja SKPD Tahun 2017;
2. Pedoman dalam penyusunan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran
dan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2017;
3. Pedoman dalam melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran
2017.
- 13 -
1.4 DASAR PERTIMBANGAN PERUBAHAN RKPD TAHUN 2017
Penyusunan dokumen Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun
2017 ini disusun dengan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan
surat edaran sebagai berikut:
1. Hasil self assesment yang merupakan bagian rencana aksi
korsupgah 2017 tidak boleh digunakan kembali;
2. Hasil self assesment disampaikan ke Gubernur cq Kepala BPKAD
agar tidak dicairkan;
3. Pembayaran DPA kewajiban;
4. Pembayaran gaji PNS (kurang 1 bulan);
5. Pembayaran tunjangan kinerja PNS (kurang 2 bulan);
6. Feasibiliti studi untuk Rumah Sakit di Banten Selatan;
7. Pemetaan pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru
SMA/SMK;
8. Penyedian Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota Serang;
9. Pemenuhan Anggaran BOS SMA/SMK Tahun 2017,
menggunakan anggaran belanja barang jasa Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan dan tidak menggunakan anggaran belanja
modal;
10. Rehab ringan untuk unit sekolah tidak diperkenankan, Rehab
berat diperkenankan dengan memperhatikan waktu pelaksanaan;
11. Kegiatan yang tidak mungkin dilaksanakan sampai bulan
November Tahun 2017 agar tidak dilaksanakan;
12. Belanja kegiatan pameran dikurangi;
13. Kegiatan di hotel dikurangi, hanya dilakukan untuk kegiatan
yang membutuhkan waktu lama dan menghasilkan ouput tingkat
provinsi;
14. Penguatan infrastuktur teknologi informasi;
15. Penataan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
agar dianggarkan mulai perubahan Tahun 2017 seperti penataan
kantin, kebersihan lingkungan dan taman serta prasarana
kawasan agar terlihat cantik dan menarik;
16. Penyusunan regulasi dan pedoman rekruitmen tenaga medis;
17. Memperhatikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
18. Hibah KPU untuk persiapan Pilkada serentak tahun 2018.
Untuk itu, Perubahan RKPD Tahun 2017 perlu segera
dilaksanakan mengingat dalam pelaksanaan APBD Tahun Anggaran
2017 terdapat beberapa kegiatan yang perlu mengalami penyesuaian
baik itu jumlah, jenis dan perinciannya. Perubahan tersebut tentunya
- 14 -
harus berdasarkan pada hasil evaluasi pelaksanaan RKPD sampai
dengan triwulan II.
Perubahan program dan kegiatan yang diusulkan dalam
Perubahan RKPD Tahun 2017 merupakan respon atas berbagai
masalah yang timbul dimasyarakat dan perlu mendapatkan
penanganan secara cepat dengan memperhatikan prioritas
pembangunan Nasional, Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota.
1.5 GAMBARAN PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEUANGAN DAERAH
1.5.1 Kondisi Perekonomian Nasional
Berdasarkan Buku Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional
Laporan Nusantara yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, Edisi Mei
2017, Perekonomian nasional pada triwulan I Tahun 2017 tumbuh
5,01%, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV Tahun 2016 yang tumbuh
4,94%. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ditopang oleh kenaikan
pertumbuhan di Jawa dan Kalimantan, sementara Sumatera dan
Kawasan Timur Indonesia (KTI) tumbuh lebih rendah dibanding
triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Jawa didukung oleh
membaiknya investasi dan konsumsi pemerintah, serta konsumsi
rumah tangga yang masih kuat. Perlambatan ekonomi Sumatera
disebabkan oleh kinerja investasi yang lebih rendah, sementara ekspor
luar negeri dan konsumsi rumah tangga masih meningkat. Di KTI,
perlambatan ekonomi disebabkan oleh tekanan kinerja ekspor luar
negeri di Balnusra dan Sulampua, sedangkan kinerja ekspor
Kalimantan membaik.
Asessment terhadap sejumlah indikator ekonomi terkini di
berbagai daerah mengindikasikan perekonomian pada triwulan II Tahun
2017 akan tumbuh lebih baik terutama di Sumatera dan KTI.
Pertumbuhan ditopang oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga,
konsumsi Pemerintah serta ekspor luar negeri. Peningkatan konsumsi
rumah tangga didukung oleh naiknya permintaan sepanjang Ramadhan
dan perayaan HBKN Idul Fitri. Sementara itu, konsumsi Pemerintah
meningkat seiring realisasi APBD yang mulai terakselerasi. Dari sisi
eksternal, kinerja ekspor diprakirakan meningkat khususnya di KTI,
sedangkan di Sumatera dan Jawa sedikit tertekan.
Perekonomian pada triwulan III Tahun 2017 diperkirakan
tumbuh tertahan terutama karena melambatnya ekonomi Jawa dan
KTI. Kondisi ini disumbang oleh melambatnya konsumsi rumah tangga
pasca perayaan hari besar keagamaan serta ekspor luar negeri seiring
belum kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan harga
komoditas ekspor yang diperkirakan mengalami sedikit penurunan.
- 15 -
Secara keseluruhan Tahun 2017, perekonomian daerah diperkirakan
tumbuh di kisaran 5,0%-5,4%, lebih tinggi dibanding Tahun 2016.
Perkembangan inflasi di berbagai daerah secara agregat pada
triwulan I Tahun 2017 tercatat meningkat didorong inflasi administered
prices antara lain biaya perpanjangan STNK, tarif listrik, dan BBM non
subsidi. Memasuki triwulan II Tahun 2017, tekanan inflasi cenderung
meningkat di seluruh wilayah. Selain tarif listrik, inflasi pada triwulan
ini juga disumbang oleh tarif angkutan udara. Secara umum, inflasi
hingga akhir Tahun 2017 diperkirakan masih berada dalam kisaran
sasaran inflasi nasional 4±1%, meski lebih tinggi dari Tahun 2016.
1.5.2 Kondisi Perekonomian Daerah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten di
triwulan I Tahun 2017 senilai Rp134,12 triliun dengan tingkat
pertumbuhan sebesar 5,90% (yoy). Tingkat pertumbuhan triwulan I
Tahun 2017 ini lebih tinggi dibandingkan triwulan IV Tahun 2016 yang
tercatat sebesar 5,53% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Banten ini
terutama ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan
investasi. Selain itu, kinerja lapangan usaha utama yaitu industri
pengolahan dan perdagangan mengalami akselerasi sehingga semakin
memperkuat pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten.
Pagu Pendapatan Daerah ditargetkan sebesar Rp9,79 triliun,
sementara Belanja Daerah sebesar Rp10,35 triliun. Meningkatnya pagu
anggaran Pemerintah Provinsi diharapkan dapat mendorong
pembangunan daerah sejalan dengan prinsip money follow program
pada perencanaan anggaran Tahun 2017. Realisasi anggaran
pendapatan pada triwulan I Tahun 2017 adalah 23%, sementara untuk
belanja adalah 10%. Kondisi tersebut menunjukkan realisasi yang
relatif baik, sedikit meningkat dibandingkan di triwulan I Tahun 2016.
Di sisi perkembangan harga, secara umum inflasi IHK di Provinsi
Banten pada triwulan I Tahun 2017 tercatat meningkat dibandingkan
triwulan IV 2016. Pada triwulan I Tahun 2017 inflasi IHK mencapai
3,45% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi triwulan IV 2016 sebesar
2,94% (yoy). Meningkatnya tekanan inflasi secara spasial terjadi di
ketiga kota perhitungan inflasi yaitu Kota Tangerang, Serang dan
Cilegon. Berdasarkan disagregasi, inflasi di triwulan I Tahun 2017
merupakan dampak dari tingginya andil inflasi komponen core dan
administered prices. Sementara komponen volatile food justru tercatat
lebih rendah dibandingkan triwulan IV Tahun 2016.
Peningkatan IHK secara tahunan kemudian terjadi lagi di bulan
April 2017 yaitu sebesar 4,17% (yoy). Secara umum komoditas
penyebab inflasi di bulan April 2017 masih serupa dengan apa yang
- 16 -
terjadi di triwulan I Tahun 2017 yaitu tarif listrik, tarif pulsa ponsel,
dan rokok. Secara keseluruhan di triwulan II Tahun 2017, inflasi
diperkirakan mengalami peningkatan seiring dengan masuknya bulan
Ramadhan dan Idul Fitri yang mendorong tingginya kebutuhan rumah
tangga.
Stabilitas keuangan di Provinsi Banten masih terjaga meskipun
mengalami perlambatan tercermin dari pertumbuhan aset dan kredit
yang lebih rendah dibandingkan triwulan lalu. Perlambatan kredit ini
salah satunya disumbang oleh perlambatan pertumbuhan kredit
korporasi. Meskipun demikian, ketahanan korporasi di Provinsi Banten
masih terlihat membaik tercermin dari peningkatan kinerja keuangan
dan penurunan risiko kredit korporasi, khususnya pada industri
pengolahan sebagai lapangan usaha utama di Provinsi Banten. Di sisi
lain, peningkatan konsumsi rumah tangga pada triwulan I Tahun 2017
turut mendorong pertumbuhan kredit konsumsi seperti untuk
kendaraan bermotor dan properti.
Transaksi non tunai melalui kliring berdasarkan volume
mengalami perlambatan, bahkan berdasarkan nominal mengalami
penurunan, sementara itu transaksi melalui RTGS mengalami
perbaikan dan tumbuh positif setelah tumbuh negatif pada beberapa
periode sebelumnya. Kondisi tersebut salah satunya disebabkan oleh
diberlakukannya ketentuan Bank Indonesia mengenai batas minimum
transfer dana menggunakan Real Time Gross Settlement (RTGS) yang
diturunkan kembali menjadi Rp100 juta.
Sejalan dengan kondisi perekonomian yang menunjukkan
peningkatan, kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Banten juga
menunjukkan perbaikan sebagaimana tercermin dari peningkatan
jumlah penduduk yang bekerja dan disertai oleh menurunnya jumlah
pengangguran. Demikian juga dengan kondisi kesejahteraan, yang
tercermin dari menurunnya jumlah penduduk miskin dan gini ratio,
meskipun Nilai Tukar Petani mengalami penurunan. Gini ratio sebagai
indikator ketimpangan ekonomi, mengalami perbaikan dengan
menurunnya gini rasio pada September 2016 mencapai 0,392 dari
sebelumnya sebesar 0,394 pada Maret 2016.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan III Tahun
2017 diperkirakan tumbuh di kisaran 5,2–5,6% (yoy), lebih rendah
dibandingkan triwulan II Tahun 2017 seiring dengan berkurangnya
konsumsi rumah tangga pasca Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Di
sisi lain pertumbuhan investasi dan ekspor diperkirakan masih tumbuh
lebih baik dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu
berdasarkan lapangan usaha, terdapat risiko bahwa industri
- 17 -
pengolahan dan perdagangan diperkirakan dapat tumbuh lebih rendah
dibandingkan triwulan II Tahun 2017.
Perekonomian Provinsi Banten secara keseluruhan Tahun 2017
diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,5–5,9%(yoy), lebih tinggi
dibandingkan Tahun 2016. Beberapa faktor yang mendorong akselerasi
pertumbuhan ekonomi tersebut di antaranya adalah optimisme
perbaikan ekonomi global dan nasional. Seluruh komponen PDRB di
sisi pengeluaran diperkirakan tumbuh lebih tinggi, begitu pula dengan
kinerja lapangan usaha utama seperti industri pengolahan yang
berpotensi tumbuh lebih kuat seiring dengan membaiknya kinerja
korporasi.
Di sisi perkembangan harga, tingkat inflasi Provinsi Banten pada
triwulan III 2017 diperkirakan di kisaran 4,6–5,0% (yoy), meningkat
dibandingkan triwulan II Tahun 2017. Tingginya perkiraan inflasi
tersebut didorong oleh risiko domestik maupun eksternal. Berdasarkan
disagregasi, risiko kenaikan inflasi terjadi di ketiga komponen yaitu
administered prices, volatile food dan core. Kenaikan tersebut utamanya
merupakan dampak dari adanya kemungkinan penyesuaian harga
Bahan Bakar Minyak (BBM) mengikuti perkembangan tren harga
minyak dunia. Selain itu, kenaikan tarif angkutan baik udara maupun
darat juga diperkirakan akan mendorong inflasi di triwulan III 2017.
Berbagai risiko inflasi sejak awal tahun, mengarahkan inflasi tahun
2017 di kisaran 4,8-5,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan Tahun 2016
yang tercatat sebesar 2,94% (yoy).
Berdasarkan kondisi terkini perekonomian Nasional dan Provinsi
Banten sebagaimana diuraikan di atas, maka terhadap target indikator
makro pembangunan yang ditetapkan dalam Kebijakan Umum APBD
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017, dilakukan penyesuaian
sehingga menjadi sebagai berikut:
Tabel 1.1
Target Indikator Makro 2017 dan Perubahannya
NO INDIKATOR EKONOMI TARGET
AWAL TARGET
PERUBAHAN
1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,8-7,0 6,8-7,0
2 Tingkat Inflasi (%) 4.00 4.00
3 Pengangguran terbuka (%) 8,24 8,24
4 Penduduk miskin (%) 4,8-4,6 4,8-4,6
Sumber: RPJMD 2012-2017 dan BPS
1.5.3 Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah merupakan komponen penting pengelolaan
keuangan daerah. Perubahan target pendapatan akan mempengaruhi
kemampuan keuangan daerah pada komposisi belanja yang sudah pasti
harus disesuaikan dengan skala prioritas pembangunan daerah.
- 18 -
Dengan memperhatikan kondisi perekonomian Provinsi Banten serta
prognosis pendapatan daerah sampai dengan 31 Desember 2017 yang
mengacu pada realisasi penerimaan target-target pendapatan daerah
sampai dengan Semester I Tahun 2017, maka perlu dilakukan
penyesuaian terhadap alokasi anggaran pendapatan.
Pada Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 ini, perlu
dilakukan penyesuaian terhadap alokasi anggaran pendapatan yang
diperkirana terdapat pos penerimaan pendapatan yang diperkirakan
tidak memenuhi target dan pos penerimaan pendapatan yang
diperkirakan akan melampui target yang ditetapkan sebelumnya.
Penerimaan Pendapatan Daerah yang tidak mencapai target
tersebut berasal dari pos Pendapatan Asli Daerah, khususnya dari
komponen Retribusi Daerah, perkiraan prognosis sampai dengan
tanggal 31 Desember 2017 akan tercapai sebesar 99.94% atau terdapat
penurunan sebesar Rp12.500.000,00 dari target yang ditetapkan pada
APBD Tahun Anggaran 2017 yang sebesar Rp20.891.830.000,00
sehingga menjadi sebesar Rp20.879.330.000,00. Namun secara
keseluruhan penerimaan dari sektor Pendapatan Asli Daerah akan
ditargetkan akan meningkat sebesar 64.645.581.474,00 atau 1,14 %
dari target yang sudah ditetapkan dalam APBD Murni Tahun 2017.
Jumlah tersebut berasar dari penambahan target pajak daerah sebesar
Rp61.398.000,000,00 dari target semula sebesar
Rp5.444.173.000.000,00 menjadi Rp5.505.571.000.000,00 dengan
persentase kenaikan sebesar 1,13%.
Komponen Pendapatan Asli Daerah lainnya yaitu Retribusi
Daerah, ditetapkan pada APBD Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp20.891.830.000.00 terdapat penurunan sebesar Rp12.500.000,00
atau 0,06% dari target semula menjadi Rp20.879.330.000,00.
Menurut prognosis, penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan secara akumulatif
direncanakan sebesar Rp49.700.000.000,00 terdapat kenaikan sebesar
Rp2.324.963.416,00 atau 4,68%, semula ditargetkan yang ditetapkan
pada APBD Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp49.700.000.000,00
menjadi Rp52.024.963.416,00.
Untuk penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari komponen Lain-
lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, terdapat peningkatan sebesar
Rp935.118.058,00 atau 0,62% dari target yang ditetapkan sebesar
Rp151.924.187.551,00 menjadi sebesar Rp152.859.305.609,00.
Sumber penerimaan Pendapatan Daerah yang lainnya, yaitu pos
Dana Perimbangan, mengalami peningkatan. Pos Dana Perimbangan
yang sudah ditargetkan sebesar Rp4.118.564.461.000 menjadi
Rp4.205.742.501.880,00 terdapat peningkatan sebesar Rp
- 19 -
87.178.040.880,00 atau 2,12%, dengan rincian Dana Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak ditargetkan sebesar Rp635.215.279.000
menjadi 722.393.319.880 terdapat peningkatan sebesar Rp
87.178.040.880 atau 13,72%, Dana Alokasi Umum sebesar
RpRp1.105.821.476.000, dan Dana Alokasi Khusus sebesar
Rp2.377.527.706.000 tidak ada perubahan sesuai target yang
ditetapkan pada APBD Tahun Anggaran 2017.
Penerimaan Pendapatan Daerah dari pos Lain-Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah tidak ada perubahan sesuai yang ditargetkan dalam
APBD Murni Tahun 2017 sebesar Rp5.670.000.000,00.
Secara lengkap perubahan pendapatan Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2017 adalah sebagaimana disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Target Perubahan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2017
NO URAIAN APBD TA 2017 P-APBD TA 2017 BERTAMBAH / (BERKURANG)
%
1 PENDAPATAN DAERAH
9.790.923.478.551 9.942.747.100.905 151.823.622.354 1,55
1.1 Pendapatan Asli Daerah
5.666.689.017.551 5.731.334.599.025 64.645.581.474 1,14
1.1.1 Pajak Daerah 5.444.173.000.000 5.505.571.000.000 61.398.000.000 1,13
1.1.2 Retribusi Daerah 20.891.830.000 20.879.330.000 (12.500.000) (0,06)
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
49.700.000.000 52.024.963.416 2.324.963.416 4,68
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
151.924.187.551 152.859.305.609 935.118.058 0,62
1.2 Dana Perimbangan 4.118.564.461.000 4.205.742.501.880 87.178.040.880 2,12
1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
635.215.279.000 722.393.319.880 87.178.040.880 13,72
1.2.2 Dana Alokasi Umum 1.105.821.476.000 1.105.821.476.000 - -
1.2.3 Dana Alokasi Khusus
2.377.527.706.000 2.377.527.706.000 - -
1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
5.670.000.000 5.670.000.000 - -
1.3.1 Pendapatan Hibah 5.670.000.000 5.670.000.000 - -
1.5.4 Perubahan Kebijakan Belanja Daerah
Dengan demikian pada sisi Pendapatan Daerah mengalami
perubahan sebesar Rp81.917.430.173,00 dengan mempertimbangkan
realisasi pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2017 sampai dengan
semester I, serta dalam rangka percepatan pencapaian target-target
kinerja pembangunan, perlu dilakukan penyesuaian terhadap pos-pos
- 20 -
Belanja Daerah dan Pembiayaan pada Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2017. Penyesuaian terhadap alokasi anggaran Belanja Daerah
dilakukan untuk memanfaatkan hasil efisiensi belanja, serta dana dari
kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun berjalan.
Pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017 ini direncanakan
peningkatan Belanja Daerah sebesar Rp 81.917.430.173,00 atau naik
sebesar 0.79% dari APBD Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp10.349.986.542.551,00 sehingga menjadi sebesar
Rp10.431.903.972.724,00.
Belanja Tidak Langsung direncanakan menurun sebesar
Rp16.571.257.696,00 atau 0,24% sehingga alokasi Belanja Tidak
Langsung pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017 ditargetkan
sebesar Rp6.936.624.336.124,00 menjadi Rp 6.920.053.078.428,00.
Belanja Pegawai pada Belanja Tidak langsung mengalami
kenaikan, hal ini disebabkan adanya penghitungan ulang dan
disesuaikan dengan data Pegawai Provinsi Banten untuk belanja Gaji
dan TUKIN-PNS yang masih dianggarkan 10 Bulan pada APBD Murni
Tahun 2017 dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang
Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, yang semula dianggarkan sebesar
Rp1.587.691.144.406,00 mengalami kenaikan sebesar 10,84% atau
sebesar Rp172.059.368.863,00 untuk kekurangan 2 Bulan dengan
demikian anggaran untuk belanja pegawai menjadi sebesar
Rp1.759.750.513.269,00.
Belanja Hibah pada Belanja Tidak langsung mengalami
pengurangan sebesar Rp149.083.542.000,00 atau 6,27% yang semula
di anggarkan sebesar Rp2.376.144.610.000,00 menjadi
Rp2.227.061.068.000,00.
Pengurangan untuk Belanja Tidak Langsung dari Komponen
Belanja Hibah terdiri dari:
a. Belanja Hibah kepada pemerintah sebesar Rp74,049,410,000,00
mengalami penurunan sebesar Rp15.100.882.000,00, sehingga
menjadi Rp58.948.528.000,00;
b. Belanja Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan
sebesar Rp284.926.200.000,00 mengalami penurunan sebesar
Rp33.195.700.000,00, sehingga menjadi Rp251.730.500.000,00;
c. Belanja Hibah Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang bersumber dari Dana
Alokasi Khusus adanya penurunan anggaran sebesar
Rp100.786.960.000,00 untuk kebutuhan operasional pendidikan
menengah yang awal pada APBD murni Tahun 2017 sebesar
Rp2.017.169.000.000,00 sehingga menjadi sebesar
Rp1.916.382.040.000,00, hal sesuai dengan amanat Peraturan Menteri
- 21 -
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, di alihkan ke Belanja langsung.
Sedangkan untuk komponen belanja yang lain pada Pos Belanja
Tidak Langsung, yaitu Belanja Bantuan Sosial, tidak adanya perubahan
yang semula sebesar Rp138.877.500.000,00 pada APBD murni Tahun
2017 sehingga Belanja Bantuan Sosial tetap sebesar
Rp138.877.500.000,00 pada perubahan APBD Tahun 2017.
Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota dalam Perubahan
APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017 ini direncanakan
meningkat seiring dengan peningkatan kontribusi Kabupaten/Kota
terhadap penerimaan Pajak Daerah, yaitu naik 0.38% atau sebesar
Rp8.372.515.650,00 dibandingkan alokasi awal pada APBD Tahun
Anggaran 2017 yang sebesar Rp2.184.014.250.000,00 sehingga menjadi
sebesar Rp2.192.386.765.650,00.
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota, Pemerintah
Desa dan Partai Politik, dan alokasi bantuan keuangan kepada
pemerintah desa pada ABPD Perubahan Tahun 2017 terdapat
penurunan sebesar Rp32.000.000.000,00 atau 5,21% semula
ditargetkan sebesar Rp613.846.831.718,00 menjadi sebesar
Rp581.846.831.718,00.
Guna memenuhi amanat Peraturan Daerah Provinsi Banten
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana dan memperhatikan hasil evaluasi sampai dengan Bulan Juni
2017, maka Belanja Tidak Terduga direncanakan, yaitu awalnya
ditargetkan sebesar Rp36.050.000.000,00 pada APBD Perubahan
Tahun Anggaran 2017 menjadi sebesar Rp20.130.399.791,00 terdapat
penurunan sebesar Rp15.919.600.209,00 atau 44,16%.
Belanja Langsung pada Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2017 ini direncanakan adanya kenaikan secara keseluruhan
belanja sebesar 2,89% atau sebesar Rp98.488.687.869,00, Kenaikan
tersebut sesuai dengan kebijakan dalam Intruksi Gubernur Banten
yang antara lain: 1) Efisiensi belanja dan alokasi kegiatan/tolok ukur
yang tidak dapat dilaksanakan, tidak diperkenankan untuk
dipergunakan/dibelanjakan kembali oleh Perangkat Daerah
bersangkutan; 2)Terhadap pekerjaan fisik/konstruksi yang
pengerjaannya tidak tersedia waktu yang cukup pada Tahun Anggaran
2017, maka Perangkat Daerah yang bersangkutan agar tidak
melanjutkan; 3)Efesiensi dari sisa lelang tidak dapat digunakan lagi;
4)Para Kepala Perangkat Daerah terkait dengan pelaksanaan Rencana
Aksi Daerah supervisi dan pencegahan korupsi secara terintegrasi agar
mengalokasikan anggaran dan disinkronkan dengan tugas Pokja; 5)Bagi
Perangkat Daerah yang merencanakan pengadaan lahan pada Tahun
- 22 -
Anggaran 2017, tapi belum memiliki penetapan lokasi, waktu yang
tidak memadai, kesulitan teknis yang diakibatkan perubahan harga,
agar tidak dilaksanakan; 6) tidak diperkenankan untuk menambah
tolok ukur baru, kecuali yang sifatnya kebijakan dan harus
dilaksanakan; 7) Perangkat Daerah yang mengusulkan Kegiatan baru,
alokasi anggaran di ambil dari anggaran Perangkat Daerah
bersangkutan dengan demikian adanya kenaikan anggaran belanja
langsung dibandingkan anggaran semula pada APBD Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp3.413.362.206.427,00 sehingga menjadi sebesar
Rp3.511.850.894.296,00.
Mengingat keterbatasan kemampuan keuangan daerah, maka
pengeluaran Belanja Daerah diarahkan untuk kegiatan yang
semaksimal mungkin memberikan sebesar-besarnya manfaat bagi
masyarakat Provinsi Banten, dengan mengedepankan prinsip efisiensi
dan efektivitas.
Sesuai hasil evaluasi pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2017
sampai bulan Juni 2017, dengan memperhatikan sinkronisasi
kebijakan belanja dengan Pemerintah Pusat serta upaya percepatan
pencapaian target-target indikator kinerja dalam RPJMD Provinsi
Banten Tahun 2012-2017, maka secara umum kebijakan belanja
langsung pada Perubahan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017
diarahkan untuk:
1. Pemenuhan kewajiban pembayaran pekerjaan-pekerjaan yang
telah diselesaikan pada Tahun Anggaran 2016 pada 5 Perangkat
Daerah sesuai dengan surat permohonan dari Kepala Perangkat
Daerah, antara lain:
a) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman;
b) Sekretaris DPRD Provinsi Banten;
c) RSUD Provinsi Banten;
d) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
e) Dinas Kesehatan.
2. Permohonan Pembayaran kewajiban sesuai dengan Surat
Sekretaris DPRD Provinsi Banten Kepada Ketua TAPD Nomor
165/42/PLK-UM/Setwan/2017 Tanggal 01 Februari 2017, Perihal
Permohonan Pembayaran Beban tagihan dan Nomor
165/1995/PLK-UM/setwan/2016 Tanggal 29 Desember 2016,
Perihal Permohonan pembayaran. Kewajiban Tahun Anggaran
2016 atas Belanja pemeliharaan bangunan gedung tempat kerja.
3. Permohonan Pembayaran kewajiban sesuai dengan Surat Direktur
RSUD Provinsi Banten Kepada Ketua TAPD Nomor
910/0042/RSUB/I/2017, Tanggal 5 Januari 2017, Perihal
Permohonan Anggaran untuk pembanyaran kewajiban sisa
- 23 -
pekerjaan Tahun Anggaran 2016 Dan laporan piutang RSUD
Banten, dan Surat Direktur RSUD Provinsi Banten kepada Ketua
TAPD Nomor 910/0050/RSUD/I/2017, Tanggal 6 Januari 2017,
Perihal Revisi Surat Permohonan Anggaran untuk pembanyaran
kewajiban sisa pekerjaan Tahun Anggaran 2016 Dan laporan
piutang RSUD Banten. Adapun kegiatannya antara lain Pembuatan
DED Gedung Baru 9 (Sembilan) Lantai, Manajemen Konstruksi,
Pengadaan Instalasi Listrik, Pembayaran Gedung Rawat Inap pada
Kegiatan DAK (Fisik), Utang Pelayanan Tahun 2016 atas Pelayanan
BPJS, Pelayanan SKTM, dan Pelayanan Jasa Raharja.
4. Permohonan Pembayaran kewajiban sesuai dengan Surat Kepala
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi
Banten Kepada Ketua TAPD Nomor 900/53.5.8/DSP/2016,
Tanggal 30 Desember 2016, Perihal Pembayaran Kewajiban Tahun
Anggaran 2016 atas Penambahan Ruang Dinas Sumber Daya Air
dan Pemukiman Provinsi Banten (Tahap III) pada Kegiatan
Pembangunan Gedung Kantor di KP3B, Pembangunan Gedung
BPBD Provinsi Banten, PUSDALOPS dan Kelengkapan Operasional
Lainnya (Tahap II) pada Kegiatan Penyelenggaraan dan Penataan
Bangunan Gedung dan Lingkungan, dan Pembangunan Gedung
Asrama BLKI (Tahap I) pada Kegiatan Penyelenggaraan dan
Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan.
5. Permohonan Pembayaran kewajiban sesuai dengan Surat Kepala
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten Kepada
Ketua TAPD, Nomor 800/1778-BLHD/XII/2016, Tanggal 30
Desember 2016, Perihal Kewajiban Pembayaran Kepada pihak
ketiga. Kewajiban Tahun Anggaran 2016 atas Belanja Modal Alat-
alat Laboratorium-Perangkat Alat Pemantau Kualitas Udara.
6. Permohonan Pembayaran kewajiban sesuai dengan Surat Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Banten Kepada Ketua TAPD, Nomor
900/5505/kes-yan, Tanggal 26 Desember 2016, Perihal Revisi
Permohonan Kewajiban Pembayaran Pemeritah Daerah APBD
Tahun Anggaran 2017. Kewajiban Tahun Anggaran 2016 atas
Pekerjaan Perluasan Instalasi Farmasi Provinsi Banten.
7. Penambahan belanja bagi hasil pajak kepada Kabupaten/Kota.
8. Penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PT. Banten Global
Development (BGD) untuk mewujudkan Bank yang dimiliki oleh
Pemerintah Provinsi Banten, sebagaimana ditetapkan dalam
RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017.
9. Pembayaran gaji PNS (kurang 1bulan), karena pada APBD Murni
Tahun 2017 baru di anggarkan 11 Bulan.
- 24 -
10. Pembayaran tunjangan kinerja PNS (kurang 2 bulan), karena pada
APBD Murni Tahun 2017 baru di anggarkan 10 Bulan.
11. Feasibiliti studi untuk Rumah Sakit Umum Daerah baru di Banten
Selatan.
12. Pemetaan pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru
SMA/SMK.
13. Pengadaan komputer untuk ujian nasional berbasis komputer
SMA/SMK.
14. Penyedian penerangan jalan umum (PJU) di Kota Serang.
15. Pemenuhan anggaran BOSDA SMA/SMK Tahun 2017,
menggunakan anggaran belanja barang jasa Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan dan tidak menggunakan anggaran belanja modal.
16. Rehab ringan dan/atau berat untuk unit sekolah tidak
diperkenankan.
17. Belanja kegiatan pameran dikurangi.
18. Kegiatan di hotel dikurangi, hanya dilakukan untuk kegiatan yang
menghasilkan ouput tingkat Provinsi.
19. Penguatan infrastuktur teknologi informasi.
20. Penataan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
seperti penataan kantin, kebersihan lingkungan dan taman serta
prasarana kawasan penyusunan regulasi, dan pedoman
rekruitmen tenaga medis.
21. Memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017
tentang Hak Keuangan dan Admisitratif Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
22. Hibah KPU untuk persiapan pilkada serentak Tahun 2018.
23. Penyusunan regulasi dan desain penataan Banten lama sebagai
kawasan strategis Provinsi.
Pelaksanaan kegiatan-kegiatan sebagaimana kebijakan tersebut di
atas sebagian besar dilakukan melalui optimalisasi anggaran pada
masing-masing Perangkat Daerah dari efisiensi kegiatan, khususnya
pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
Rencana perubahan belanja daerah Tahun Anggaran 2017, dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1.3
Perubahan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017
NO URAIAN APBD TA 2017 RANCANGAN
P-APBD TA 2017 BERTAMBAH / (BERKURANG)
%
2 BELANJA DAERAH 10.349.986.542.551 10.431.903.972.724 81.917.430.173 0,79
2.1 Belanja Tidak Langsung
6.936.624.336.124 6.920.053.078.428 (16.571.257.696) (0,24)
2.1.1 Belanja Pegawai 1.587.691.144.406 1.759.750.513.269 172.059.368.863 10,84
2.1.2 Belanja Hibah 2.376.144.610.000 2.227.061.068.000 (149.083.542.000) (6,27)
2.1.3 Belanja Bantuan Sosial 138.877.500.000 138.877.500.000 - -
- 25 -
NO URAIAN APBD TA 2017 RANCANGAN
P-APBD TA 2017 BERTAMBAH / (BERKURANG)
%
2.1.4 Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota
2.184.014.250.000 2.192.386.765.650 8.372.515.650 0,38
2.1.5 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota Pemerintah Desa dan Partai Politik
613.846.831.718 581.846.831.718 (32.000.000.000) (5,21)
2.1.6 Belanja Tidak Terduga 36.050.000.000 20.130.399.791 (15.919.600.209) (44,16)
2.2 Belanja Langsung 3.413.362.206.427 3.511.850.894.296 98.488.687.869 2,89
2.2.1 Belanja Pegawai 213.992.373.700 213.992.373.700 - -
2.2.2 Belanja Barang dan Jasa
1.683.721.266.405 1.683.721.266.405 - -
2.2.3 Belanja Modal 1.515.648.566.322 1.515.648.566.322 - -
SURPLUS/(DEFISIT) (559.063.064.000) (489.156.871.819) 69.906.192.181 (12,50)
1.5.5 Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah
Berdasarkan perubahan-perubahan kebijakan pada sisi
Pendapatan Daerah serta sisi Belanja Daerah sebagaimana diuraikan di
atas, terjadi defisit anggaran sebesar Rp489.156.871.819,00. Defisit
anggaran ini mengalami penurunan yang awalnya sebesar
Rp559.063.064.000,00 turun sebesar Rp69.906.192.181,00 atau
sebesar 12,50%, lebih rendah dibandingkan dengan APBD Murni
Provinsi Banten Tahun 2017.
Sebagai transaksi keuangan daerah baik berupa penerimaan
maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali,
yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit antara pendapatan daerah dan belanja daerah dan
atau memanfaatkan surplus anggaran, maka perubahan pada sisi
pendapatan dan belanja juga diikuti perubahan pada sisi pembiayaan.
Pembiayaan Daerah sebelum perubahan sebesar
Rp559.063.064.000,00 berkurang 12,5% atau sebesar
Rp69.906.192.181,00 sehingga setelah perubahan menjadi
Rp489.156.871.819,00. Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud
terinci atas Penerimaan pembiayaan sebelum perubahan sebesar
Rp559.063.064.000,00 meningkat sebesar 0,02% atau sebesar
Rp93.807.819,00 sehingga setelah perubahan menjadi
Rp559.156.871.819,00. Jumlah tersebut bersumber dari Sisa Lebih
Pelaksanaan Anggaran (SiLPA) TA 2016 yang sudah diaudit oleh Badan
Pemeriksan Keuangan Republik Indonesia (audited).
Pengeluaran Pembiayaan pada perubahan APBD TA 2017 sebesar
Rp70.000.000.000,00 dialokasikan untuk penyertaan modal
pemerintah daerah kepada Bank Pembangunan Daerah Banten sebesar
Rp50.000.000.000,00 dan PT Jaminan Kredit Daerah sebesar
Rp20.000.000.000,00. Rincian Pembiayaan Daerah pada P-APBD TA
2017
- 26 -
Rencana Perubahan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2017,
dapat dilihat pada tabel 1.4 sebagai berikut:
Tabel 1.4
Rencana Perubahan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2017
NO URAIAN APBD TA 2017 P-APBD TA 2017 BERTAMBAH / (BERKURANG)
%
3 PEMBIAYAAN 559.063.064.000 489.156.871.819 (69.906.192.181) (12,50)
3.1 Penerimaan Pembiayaan 559.063.064.000 559.156.871.819 93.807.819 0,02
3.1.1 SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya
559.063.064.000 559.156.871.819 93.807.819 0,02
3.2 Pengeluaran Pembiayaan - 70.000.000.000 70.000.000.000 100
3.2.1 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah:
- 70.000.000.000 70.000.000.000 100
- - -
3.2.1.1 Penyertaan Modal Kepada Bank Banten
- 50.000.000.000 50.000.000.000 100
Penyertaan Modal Kepada JAMKRIDA
- 20.000.000.000 20.000.000.000 100
3.3 Pembiayaan Netto 559.063.064.000 489.156.871.819 (69.906.192.181) (0,13)
4 SiLPA Tahun Anggaran Berkenaan
- - -
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 disajikan dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Berisikan uraian tentang latar belakang, dasar hukum
penyusunan, maksud dan tujuan, dasar pertimbangan
Perubahan RKPD Tahun 2017, gambaran perubahan kerangka
ekonomi daerah, dan keuangan daerah serta sistematika
penulisan.
Bab II Evaluasi Hasil RKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2017
Berisikan uraian tentang evaluasi dan capaian kinerja
pelaksanaan urusan, program, dan kegiatan RKPD Tahun
2017 sampai dengan Triwulan II Tahun 2017.
Bab III Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Dalam
Perubahan RKPD Tahun 2017
Berisikan uraian tentang rencana program dan kegiatan
prioritas daerah yang termuat dalam Perubahan RKPD
Provinsi Banten Tahun 2017
Bab IV Penutup
Berisikan uraian tentang kaidah pelaksanaan dan
pengorganisasian pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan.
- 27 -
BAB II
EVALUASI HASIL RKPD
SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2017
Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, maka Pemerintah Provinsi Banten
melaksanakan pengendalian dan evaluasi. Pengendalian dan evaluasi
dilaksanakan dengan berdasarkan pada kompilasi hasil evaluasi
pelaksanaan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 sampai dengan
Triwulan II.
2.1 EVALUASI DAN CAPAIAN KINERJA PELAKSANAAN URUSAN, PROGRAM
DAN KEGIATAN TAHUN 2017
Pemerintah Provinsi Banten pada Tahun 2017 melaksanakan 4
urusan pemerintahan dan 28 Bidang Urusan, meliputi 6 (enam) Urusan
Wajib Pelayanan Dasar, 11 (sebelas) Urusan Wajib Bukan Pelayanan
Dasar, 5 (lima) Urusan Pilihan, dan 6 (enam) Urusan Pemerintahan
Fungsi Penunjang. Penyelenggaraan Urusan tersebut terdapat 71
program dan 1.076 kegiatan yang dilaksanakan dan tersebar pada 43
Perangkat Daerah sesuai tugas pokok dan fungsinya.
2.1.1 Penyelenggaraan Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Urusan Wajib yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah
Provinsi Banten mengacu pada Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yaitu Pembagian Urusan
Pemerintahan Konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi,
serta Daerah Kabupaten/Kota.
Penyelenggaraan Urusan Wajib Pelayanan Dasar dilaksanakan
oleh 10 (sepuluh) Perangkat Daerah, yaitu Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, Dinas Kesehatan, RSUD Malingping, RSUD Banten, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Satuan
Polisi Pamong Praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan
Dinas Sosial.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Wajib
Pelayanan Dasar sebesar Rp2.224.322.545.915,00 dan realisasi sebesar
Rp199.933.929.930,00 atau sebesar 8,99% dengan realisasi fisik
sebesar 8,99%. Adapun Urusan Wajib Pelayanan Dasar yang
- 28 -
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017,
sebagai berikut:
a. Urusan Wajib Pelayanan Dasar Pendidikan
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Pendidikan didukung oleh 6
program dan 34 kegiatan yang dilaksanakan pada Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja
Langsung pada Urusan Wajib Bidang Pendidikan sebesar
Rp438.391.187.911,- dan realisasi sebesar Rp68.237.328.133,- atau
sebesar 15,57% dengan realisasi fisik sebesar 15,57%, pelaksanaan
program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 24,14% dan realisasi
keuangan sebesar 24,14%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur.
Program ini didukung oleh 11 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Tekom;
(7) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Tekom; (8) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada BPPNF; (9) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada BPPNF; (10) Kegiatan Penyediaan Barang dan
Jasa Perkantoran pada BPPK; dan (11) Kegiatan Manajemen Aset
dan Arsip Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 23,98% dan realisasi
keuangan sebesar 23,98%.
3) Program Pendidikan Menengah Wajib Belajar 12 Tahun.
Program ini didukung oleh 16 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Peningkatan Pengembangan Pembelajaran SMA; (2) Kegiatan
Peningkatan Pengembangan Pembelajaran SMK; (3) Kegiatan
Peningkatan Mutu dan Akses Sarana Prasarana SMA; (4) Kegiatan
Peningkatan Mutu dan Akses Sarana Prasarana SMK; (5)
Kegiatan BOSDA SMA Negeri; (6) Kegiatan BOSDA SMK Negeri; (7)
Kegiatan Perluasan Akses, Sarana dan Peningkatan Mutu
- 29 -
Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus; (8) Kegiatan
Peningkatan Mutu Peserta Didik Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus; (9) Kegiatan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Sekolah Khusus; (10) Kegiatan Pengembangan
Standarisasi Pendidikan; (11) Kegiatan Pembinaan Pembangunan
Sarana Prasarana Pendidikan; (12) Kegiatan Pengembangan SDM
Pendidikan; (13) Kegiatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana SMA
(DAK); (14) Kegiatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana SMK
(DAK); (15) Kegiatan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan SMA; dan (16) Kegiatan Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan SMK. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 14,20% dan realisasi keuangan
sebesar 14,20%.
4) Program Peningkatan Mutu Tata Kelola dan Pencitraan
Pendidikan.
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan BOP
CMBBS. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 25,75% dan realisasi keuangan sebesar 25,75%.
5) Program Pengelolaan dan Pengembangan Keragaman, Kekayaan
dan Nilai Budaya.
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Perlindungan Pengembangan Pemanfaatan Cagar Budaya dan
Permusiuman; (2) Kegiatan Pengembangan dan Pembinaan
Sejarah, Kesenian dan Nilai Budaya Daerah; dan (3) Kegiatan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kebudayaan. Realisasi
fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 9,10% dan
realisasi keuangan sebesar 9,10%.
6) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah.
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 0,00% dan realisasi keuangan sebesar
0,00%.
b. Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan didukung oleh 9
program dan 65 kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan,
RSUD Malingping, dan RSUD Provinsi Banten. Alokasi Anggaran
Belanja Langsung pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Kesehatan
sebesar Rp452.511.997.000,00 dan realisasi sebesar
Rp55.395.137.534,00 atau sebesar 12,24% dengan realisasi fisik
sebesar 12,24%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
- 30 -
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten
dan RSUD Malingping yang terbagi atas 4 kegiatan, dan
didalamnya terdapat satu kegiatan yang sama. Adapun masing-
masing kegiatan yang dilaksanakan oleh kedua perangkat daerah
dimaksud, antara lain: Dinas Kesehatan melaksanakan 2
kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset; dan (2) Kegiatan Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan. RSUD Malingping hanya melaksanakan 2
kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan; dan (2) Kegiatan Penatausahaan, Pengendalian dan
Evaluasi Laporan Keuangan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 40,67% dan realisasi keuangan
sebesar 40,67%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur.
Program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, RSUD
Malingping, dan RSUD Provinsi Banten yang terbagi atas 24
kegiatan dan didalamnya terdapat empat kegiatan yang sama.
Adapun masing-masing kegiatan yang dilaksanakan oleh ketiga
perangkat daerah dimaksud, antara lain Dinas Kesehatan
melaksanakan 15 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan Pengadaan Sarana
dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor; (3) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran; (4) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5)
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Ke Luar
Daerah; (6) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Pada Balai Kesehatan Kerja Masyarakat; (7) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat; (8) Kegiatan Penyediaan Barang dan
Jasa Perkantoran Pada Balai Kesehatan Kerja Masyarakat; (9)
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pada Balai Kesehatan
Kerja Masyarakat; (10) Kegiatan Pengadaan Sarana dan
Prasarana Kantor Labkesda; (11) Kegiatan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Kantor Labkesda; (12) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran Labkesda; (13) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur Labkesda; (14) Kegiatan
Koordinasi dan Konsultasi Di Dalam dan Keluar Daerah pada
BKKM; dan (15) Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Di Dalam
dan Keluar Daerah Labkesda. RSUD Malingping melaksanakan 4
kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana
- 31 -
Kantor; (2) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor;
(3) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; dan (4)
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Ke Luar
Daerah. RSUD Banten melaksanakan 5 kegiatan, yaitu: (1)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Ke Luar Daerah; dan (5)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kesehatan RSUD
Banten (DAK). Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 12,72% dan realisasi keuangan sebesar 12,72%.
3) Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Program ini didukung oleh 3 kegiatan yang dilaksanakan Dinas
Kesehatan Provinsi Banten, yaitu: (1) Kegiatan Perbaikan Gizi
Masyarakat; (2) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Reproduksi; dan (3) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Anak. Realisasi
fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 36,41% dan
realisasi keuangan sebesar 36,41%.
4) Program Pembinaan Upaya Kesehatan
Program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD
Provinsi Banten yang terbagi atas 11 kegiatan, yaitu Dinas
Kesehatan melaksanakan 7 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Kerjasama Pelayanan Kesehatan; (2) Kegiatan Pelayanan
Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin; (3) Kegiatan Pelayanan
Labkesda; (4) Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan; (5)
Kegiatan Pengendalian Mutu Labkesda; (6) Kegaitan Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; dan (7) Kegaitan
Promosi Kesehatan dan Surveilans Kesehatan Kerja. RSUD
Banten melaksanakan 4 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan Pemantauan
Pelayanan Kesehatan; (2) Kegiatan Peningkatan Sarana dan
Prasarana Barang Medis RSUD Banten; (3) Kegiatan Peningkatan
Sarana dan Prasarana Barang Non Medis RSUD Banten; dan (4)
Kegiatan Akreditasi Rumah Sakit (DAK Non Fisik). Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 9,62% dan realisasi
keuangan sebesar 9,62%.
5) Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Program ini didukung oleh 5 kegiatan yang dilaksanakan Dinas
Kesehatan Provinsi Banten, yaitu: (1) Kegiatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular Langsung; (2) Kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular; (3)
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bersumber
- 32 -
Binatang; (4) Kegiatan Surveilans Epidemiologi, Imunisasi, dan
Penanggulangan Krisis Kesehatan; dan (5) Kegiatan Penyehatan
Lingkungan. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 33,83% dan realisasi keuangan sebesar 33,83%.
6) Program Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan
Program ini didukung oleh 2 kegiatan yang dilaksanakan Dinas
Kesehatan Provinsi Banten, yaitu: (1) Kegiatan Ketersediaan Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan; dan (2) Kegiatan Sarana dan
Prasarana Kefarmasian (DAK). Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 1,46% dan realisasi keuangan sebesar
1,46%.
7) Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya
Manusia Kesehatan
Program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten
dan RSUD Malingping yang terbagi atas 6 kegiatan, yaitu Dinas
Kesehatan melaksanakan 5 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Upaya
Kesehatan Jiwa; (2) Kegiatan Pembiayaan dan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan; (3) Kegiatan Perencanaan dan
Pendayagunaan SDM Kesehatan; (4) Kegiatan Pengendalian,
Pengawasan Produksi dan Distribusi Kefarmasian dan Pangan;
dan (5) Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga. RSUD
Malingping melaksanakan 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Pembinaan
dan Pelatihan Bagi Tenaga Kesehatan di RSUD Malingping.
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 26,67%
dan realisasi keuangan sebesar 26,67%.
8) Program Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, RSUD
Malingping, dan RSUD Provinsi Banten yang terbagi atas 9
kegiatan dan didalamnya terdapat satu kegiatan yang sama.
Adapun masing-masing kegiatan yang dilaksanakan oleh ketiga
perangkat daerah dimaksud, antara lain Dinas Kesehatan
melaksanakan 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Bagi Masyarakat Pekerja dan Masyarakat di Lingkungan Kerja.
RSUD Malingping melaksanakan 7 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pelayanan Kesehatan Bagi Keluarga Miskin; (2) Kegiatan
Pengembangan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kerja Sama RSUD
Malingping; (3) Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Rawat Inap
RSUD Malingping; (4) Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan
Rawat Jalan dan Rawat Khusus RSUD Malingping; (5) Kegiatan
Peningkatan Mutu Diagnosis dan Teraphy Medis RSUD
Malingping; (6) Kegiatan Peningkatan Mutu Penunjang Non Medis
- 33 -
RSUD Malingping; dan (7) Kegiatan Pelayanan Kesehatan (BLUD).
RSUD Banten melaksanakan 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Pelayanan
Kesehatan (BLUD). Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 3,65% dan realisasi keuangan sebesar 3,65%.
9) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah.
Program ini didukung oleh 1 kegiatan yang dilaksanakan Dinas
Kesehatan Provinsi Banten, yaitu Kegiatan Penyediaan Data dan
Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 4,06% dan realisasi keuangan sebesar 4,06%.
c. Urusan Wajib Pelayanan Dasar Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang didukung oleh 6 program dan 65 kegiatan yang dilaksanakan
oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Wajib Pelayanan
Dasar Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebesar
Rp1.000.303.955.504,00 dan realisasi sebesar Rp39.027.879.074,00
atau sebesar 3,90% dengan realisasi fisik sebesar 3,90%,
pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 25,54% dan realisasi
keuangan sebesar 25,54%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur.
Program ini didukung oleh 26 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan
Penyelenggaraan Bimbingan Teknis (7) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pelaksana Teknis Jalan
dan Jembatan Wilayah Lebak; (8) Kegiatan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Kantor pada Balai Pelaksana Teknis Jalan dan
Jembatan Wilayah Lebak; (9) Kegiatan Penyediaan Barang dan
Jasa Perkantoran pada Balai Pelaksana Teknis Jalan dan
Jembatan Wilayah Lebak; (10) Kegiatan Koordinasi dan
- 34 -
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah pada Balai Pelaksana
Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak; (11) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pelaksana
Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang; (12) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pelaksana
Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang; (13) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pelaksana
Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang; (14) Kegiatan
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah pada
Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang;
(15) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang dan
Cilegon; (16) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah
Serang dan Cilegon; (17) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan
Wilayah Serang dan Cilegon; (18) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah pada Balai Pelaksana
Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang dan Cilegon; (19)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang; (20)
Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang; (21)
Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang; (22)
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
pada Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah
Tangerang; (23) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Ciujung–Cidanau; (24) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai Cidurian–Cisadane; (25) Kegiatan Penyediaan Barang dan
Jasa Perkantoran pada Balai Pengelolaan Sumber Daya Air
Wilayah Sungai Ciujung–Cidanau; dan (26) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pengelolaan Sumber
Daya Air Wilayah Sungai Ciliman-Cisawarna. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 4,75% dan realisasi
keuangan sebesar 4,75%.
3) Program Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Program ini didukung oleh 23 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pembangunan Jalan Wilayah Utara; (2) Kegiatan Pembangunan
- 35 -
Jalan Wilayah Selatan; (3) Kegiatan Pembangunan Jembatan; (4)
Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan; (5)
Kegiatan Pendataan Leger Jalan; (6) Kegiatan Pembinaan Jasa
Konstruksi; (7) Kegiatan Pengawasan Jasa Konstruksi; (8)
Kegiatan Pemeliharaan Peralatan Kebinamargaan Wilayah Lebak;
(9) Kegiatan Pengadaan Lahan Kebinamargaan; (10) Kegiatan
Pengadaan Peralatan dan Bahan-Bahan Kebinamargaan Wilayah
Lebak; (11) Kegiatan Pemeliharan Jalan dan Jembatan Provinsi
Wilayah Lebak; (12) Kegiatan Pemeliharaan Peralatan
Kebinamargaan Wilayah Pandeglang; (13) Kegiatan Pengadaan
Peralatan dan Bahan-Bahan Kebinamargaan Wilayah Pandeglang;
(14) Kegiatan Pemeliharan Jalan dan Jembatan Provinsi Wilayah
Pandeglang; (15) Kegiatan Pemeliharaan Peralatan
Kebinamargaan Wilayah Serang dan Cilegon; (16) Kegiatan
Pemeliharan Jalan dan Jembatan Provinsi Wilayah Serang dan
Cilegon; (17) Kegiatan Pemeliharaan Peralatan Kebinamargaan
Wilayah Tangerang; (18) Kegiatan Pengadaan Peralatan dan
Bahan-Bahan Kebinamargaan Wilayah Tangerang; (19) Kegiatan
Pemeliharan Jalan dan Jembatan Provinsi Wilayah Tangerang;
(20) Kegiatan Pengadaan Alat-alat ukur Kebinamargaan dan
Pengujian Kualitas Bahan; (21) Kegiatan Pengawasan
Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kebinamargaan;
(22) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Perijinan Bidang Bina
Marga dan Tata Ruang; dan (23) Kegiatan Peningkatan Jalan
Provinsi (DAK). Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 3,81% dan realisasi keuangan sebesar 3,81%.
4) Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
Program ini didukung oleh 22 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan, Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya; (2) Kegiatan Pembangunan
Prasarana Pengaman Pantai; (3) Kegiatan Pengendalian Banjir; (4)
Kegiatan Perencanaan Teknis Bidang PJPA; (5) Kegiatan
Perencanaan Teknis Bidang PJSA; (6) Kegiatan Penatagunaan
Pemanfaatan Air; (7) Kegiatan Penatagunaan Jaringan Sumber
Daya Air; (8) Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Pengelolaan
Jaringan Sumber Daya Air; (9) Kegiatan Pengawasan Teknis
Bidang Pengelolaan Jaringan Pemanfaatan Air; (10) Kegiatan
Keterpaduan Program Pengembangan Pekerjaan Umum; (11)
Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Fungsi Jaringan Sumber
Daya Air pada BPSDA Cidurian-Cisadane; (12) Kegiatan Operasi
dan Pemeliharaan Fungsi Jaringan Sumber Daya Air pada BPSDA
- 36 -
Ciliman-Cisawarna; (13) Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan
Fungsi Jaringan Sumber Daya Air pada BPSDA Ciujung-Cidanau;
(14) Kegiatan Pengadaan Lahan Pengairan Bidang Pengelolaan
Jaringan Sumber Daya Air; (15) Kegiatan Pengadaan Lahan
Pengairan Bidang Pengelolaan Jaringan Pemanfaatan Air; (16)
Kegiatan Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta
Bangunan Penampung Air Lainnya; (17) Kegiatan Pengelolaan
Kualitas Air Pada Daerah Aliran Sungai; (18) Kegiatan
Pengelolaan Sistem Informasi Sumber Daya Air pada BPSDA
Cidurian-Cisadane; (19) Kegiatan Pengelolaan Sistem Informasi
Sumber Daya Air pada BPSDA Ciliman-Cisawarna; (20) Kegiatan
Pengelolaan Sistem Informasi Sumber Daya Air pada BPSDA
Ciujung-Cidanau; (21) Kegiatan Pengadaan Bahan Banjiran; dan
(22) Kegiatan Pembangunan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi
(DAK). Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar
3,80% dan realisasi keuangan sebesar 3,80%.
5) Program Penataan Ruang Wilayah dan Kawasan
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penataan dan Pemanfaatan Ruang; (2) Kegiatan Pengendalian
Pemanfaatan Ruang; dan (3) Kegiatan Pengaturan dan Pembinaan
Pemanfaatan Ruang. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 3,06% dan realisasi keuangan sebesar 3,06%.
6) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 0,00% dan realisasi keuangan sebesar
0,00%.
d. Urusan Wajib Pelayanan Dasar Perumahan Rakyat dan Kawasan
Pemukiman.
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Perumahan Rakyat dan
Kawasan Pemukiman didukung oleh 5 program dan 27 kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung
pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Perumahan Rakyat dan
Kawasan Pemukiman sebesar Rp222.206.827.000,00 dan realisasi
sebesar Rp3.245.835.229,00 atau sebesar 1,46% dengan realisasi
fisik sebesar 1,46%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
- 37 -
kumulatif pada program dimaksud sebesar 29,66% dan realisasi
keuangan sebesar 29,66%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 8 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT
Pengelolaan KP3B; (7) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada UPT Pengelolaan KP3B; dan (8) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Pengelolaan
KP3B. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar
11,82% dan realisasi keuangan sebesar 11,82%.
3) Program Pengembangan dan Revitalisasi Infrastuktur
Permukiman
Program ini didukung oleh 11 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih; (2) Kegiatan
Penyelenggaraan Sanitasi Lingkungan dan Persampahan; (3)
Kegiatan Peningkatan Prasarana Lingkungan Kawasan Binaan; (4)
Kegiatan Pemeliharaan Gedung Kantor dan Infrastruktur
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten; (5) Kegiatan
Pembangunan Gedung Kantor di KP3B; (6) Kegiatan
Penyelenggaraan dan Penataan Bangunan Gedung dan
Lingkungan; (7) Kegiatan Perencanaan DED Gedung Kantor dan
Infrastruktur Keciptakaryaan Lainnya; (8) Kegiatan Perencanaan
dan Pengawasan Teknis Bidang Kawasan Permukiman; (9)
Kegiatan Penatagunaan Kawasan Permukiman; (10) Kegiatan
Pengawasan Teknis Bidang Pemukiman; dan (11) Kegiatan
Pemrograman dan Evaluasi Keterpaduan dan Pengembangan
Infrastruktur Perumahan dan Permukiman. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 0,41% dan realisasi
keuangan sebesar 0,41%.
4) Program Pembinaan dan Penataan Perumahan
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Perencanaan dan Pengawasan Teknis Perumahan; (2) Kegiatan
Pembinaan dan Penataan Perumahan; (3) Kegiatan Penatagunaan
Pengembangan Perumahan; (4) Kegiatan Penyediaan dan
Pembangunan Perumahan; dan (5) Kegiatan Penyelenggaraan
- 38 -
Pengadaan Lahan. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 4,84% dan realisasi keuangan sebesar 4,84%.
5) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 40,19% dan realisasi keuangan
sebesar 40,19%.
e. Urusan Wajib Pelayanan Dasar Ketentraman dan Ketertiban Umum
serta Perlindungan Masyarakat.
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Ketentraman dan Ketertiban
Umum serta Perlindungan Masyarakat didukung oleh 6 program dan
50 kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja
Langsung pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Ketentraman dan
Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat sebesar
Rp68.737.903.500,00 dan realisasi sebesar Rp23.474.754.284,00
atau sebesar 29,14% dengan realisasi fisik sebesar 29,14%,
pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Banten yang terbagi atas 6 kegiatan dan
didalamnya terdapat dua kegiatan yang sama. Adapun masing-
masing kegiatan yang dilaksanakan oleh ketiga perangkat daerah
dimaksud, antara lain: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
melaksanakan 2 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyusunan
Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)Kegiatan
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Satuan Polisi Pamong Praja
melaksanakan 2 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyusunan
Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)Kegiatan
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Badan Penanggulangan
Bencana Daerah melaksanakan 2 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 55,56% dan realisasi
keuangan sebesar 55,56%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan
- 39 -
Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Banten yang terbagi atas 15 kegiatan
dan didalamnya terdapat lima kegiatan yang sama. Adapun
masing-masing kegiatan yang dilaksanakan oleh ketiga perangkat
daerah dimaksud, antara lain: Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik melaksanakan 5 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran; (4) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5)
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah.
Satuan Polisi Pamong Praja melaksanakan 5 kegiatan, yiatu: (1)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2)Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi Dalam dan Luar Daerah. Badan Penanggulangan
Bencana Daerah melaksanakan 5 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi Dalam dan Luar Daerah. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 22,68% dan realisasi keuangan
sebesar 22,68%.
3) Program Pembinaan, kerukunan, Kesatuan Bangsa dan Politik
Program ini didukung oleh 9 kegiatan yang dilaksanakan Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik, yaitu: (1) Kegiatan Peningkatan
Pembauran, Kerukunan dan Kewarganegaraan; (2) Kegiatan
Peningkatan dan Pembinaan Organisasi Politik; (3) Kegiatan
Peningkatan dan Pembinaan Organisasi Sosial Kemasyarakatan;
(4) Kegiatan Peningkatan Kewaspadaan Dini dan Penanganan
Konflik; (5) Kegiatan Peningkatan Pemahaman Ideologi dan
Wawasan Kebangsaan; (6) Kegiatan Peningkatan Penanganan
Masalah Perbatasan dan Orang Asing; (7) Kegiatan Peningkatan
Pendidikan Budaya Politik Masyarakat di Provinsi Banten; (8)
Kegiatan Peningkatan Pengawasan dan Pemantauan Ketahanan
Ekonomi; dan (9) Kegiatan Penyelenggaraan Desk Pilkada Banten.
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 61,67%
dan realisasi keuangan sebesar 61,67%.
- 40 -
4) Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban dan
Perlindungan Masyarakat
Program ini didukung oleh 11 kegiatan yang dilaksanakan Satuan
Polisi Pamong Praja, yaitu: (1) Kegiatan Pengamanan Hari Besar
Nasional, Kantor Pemerintah dan Rumah Jabatan di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Banten; (2) Kegiatan Pemeliharaan dan
Penanggulangan Ketentraman dan Ketertiban Umum; (3) Kegiatan
Pembinaan, Penyuluhan dan Pengawasan Peraturan Perundang-
Undangan Provinsi Banten Dalam Sektor Ekologis; (4) Kegiatan
Pembinaan, Penyuluhan dan Pengawasan Peraturan Perundang-
Undangan Provinsi Banten Dalam Sektor Sosial Kemasyarakatan;
(5) Kegiatan Koordinasi, Supervisi dan Pendayagunaan Potensi
Anggota Satuan Linmas; (6) Kegiatan Kerjasama Pemeliharaan
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; (7) Kegiatan
Penegakan dan Kajian Peraturan Daerah Provinsi Banten; (8)
Kegiatan Penyelenggaraan Teknis Fungsional dan Pemantapan
Tugas Anggota Satpol PP Provinsi Banten; (9) Kegiatan
Penanganan Pasca Kebakaran; (10) Kegiatan Penanganan
Penanggulangan Tanggap Darurat dan Evakuasi; dan (11)
Kegiatan Penyelenggaraan Pencegahan Kebakaran. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 36,45% dan realisasi
keuangan sebesar 36,45%.
5) Program Penanggulangan Bencana
Program ini didukung oleh 6 kegiatan yang dilaksanakan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, yaitu: (1) Kegiatan Pencegahan
dan Penyebarluasan Informasi Peringatan Dini Bencana; (2)
kegiatan Kegiatan Peningkatan Kesiapsiagaan dan Mitigasi
Bencana; (3) Kegiatan Peningkatan PUSDALOPS; (4) Kegiatan
Peningkatan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana; (5)
Kegiatan Peningkatan Peralatan dan Logistik Kebencanaan; dan
(6) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Bencana. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 26,53% dan realisasi
keuangan sebesar 26,53%.
6) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Banten yang terbagi atas 3 kegiatan dan
didalamnya terdapat satu kegiatan yang sama. Adapun masing-
masing kegiatan yang dilaksanakan oleh ketiga perangkat daerah
dimaksud, antara lain: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
melaksanakan 1 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyediaan Data
- 41 -
dan Informasi Pembangunan. Satuan Polisi Pamong Praja
melaksanakan 1 kegiatan, yiatu Kegiatan Penyediaan Data dan
Informasi Pembangunan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
melaksanakan 1 kegiatan, yiatu Kegiatan Penyediaan Data dan
Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 56,92% dan realisasi keuangan sebesar
56,92%.
f. Urusan Wajib Pelayanan Dasar Sosial.
Pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar Sosial didukung oleh 6 program
dan 31 kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi
Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Wajib
Pelayanan Dasar Sosial sebesar Rp42.170.675.000,00 dan realisasi
sebesar Rp10.552.995.676,00 atau sebesar 25,02% dengan realisasi
fisik sebesar 25,02%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 61,95% dan realisasi
keuangan sebesar 61,95%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 13 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Perlindungan Sosial; (7)
Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Perlindungan Sosial; (8) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran Pada Balai Perlindungan Sosial; (9) Kegiatan
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah Pada
Balai Perlindungan Sosial; (10) Kegiatan Pengadaan Sarana dan
Prasarana Kantor pada Balai Pemulihan dan Pengembangan
Sosial; (11) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial; (12) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pemulihan
dan Pengembangan Sosial; dan (13) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah pada Balai Pemulihan
dan Pengembangan Sosial. Realisasi fisik kumulatif pada program
- 42 -
dimaksud sebesar 23,06% dan realisasi keuangan sebesar
23,06%.
3) Program Penanganan Kemiskinan
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penanganan Fakir Miskin Pedesaan; (2) Kegiatan Penanganan
Fakir Miskin Perkotaan; dan (3) Kegiatan Penanganan Fakir
Miskin Daerah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 21,32% dan realisasi
keuangan sebesar 21,32%.
4) Program Rehabilitasi Sosial
Program ini didukung oleh 7 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Bimbingan Sosial dan Pelatihan Keterampilan pada Balai
Pemulihan dan Pengembangan Sosial; (2) Kegiatan Penerimaan
dan Penyaluran pada Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial;
(3) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas; (4)
Kegiatan Rehabilitasi Tuna Sosial, Penyalahgunaan Napza dan
Korban Perdagangan orang; (5) Kegiatan Pelayanan dan
Perlindungan Sosial pada Balai Perlindungan Sosial; (6) Kegiatan
Penerimaan dan Penyaluran pada Balai Perlindungan Sosial; dan
(7) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia. Realisasi
fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 23,17% dan
realisasi keuangan sebesar 23,17%.
5) Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Jaminan Sosial Keluarga; (2) Kegiatan Pengelolaan Data
Kemiskinan, PMKS dan PSKS; dan (3) Kegiatan Perlindungan
Sosial Korban Bencana. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 23,49% dan realisasi keuangan sebesar
23,49%.
6) Program Pemberdayaan Sosial
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Kepahlawanan, Keperintisan, Kejuangan, Kesetiakawanan dan
Restorasi Sosial (K3KRS); (2)Kegiatan Pemberdayaan Sosial
Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat; dan (3)
Kegiatan Penyuluhan Kesos dan Pengelolaan Sumber Dana
Sosial. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar
34,96% dan realisasi keuangan sebesar 34,96%.
2.1.2 Penyelenggaraan Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
Penyelenggaraan Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
dilaksanakan oleh 11 (sebelas) Perangkat Daerah, yaitu Dinas Ketenaga
- 43 -
Kerjaan dan Transmigrasi, Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana, Dinas
Ketahanan Pangan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Perhubungan, Dinas
Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian, Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, Dinas Kepemudaan dan Olah Raga, dan Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Wajib Bukan
Pelayanan Dasar sebesar Rp310.420.804.903,00 dan realisasi sebesar
Rp79.339.909.053,00 atau sebesar 25,56% dengan realisasi fisik
sebesar 25,56%. Adapun Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017,
sebagai berikut:
a. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Ketenaga Kerjaan
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Ketenaga Kerjaan
didukung oleh 6 program dan 26 kegiatan yang dilaksanakan oleh
Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi Provinsi Banten. Alokasi
Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Wajib Pelayanan Dasar
Sosial sebesar Rp60.214.671.600,00 dan realisasi sebesar
Rp13.051.160.435,00 atau sebesar 21,67% dengan realisasi fisik
sebesar 21,67%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 23,47% dan realisasi
keuangan sebesar 23,47%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 8 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Prasarana dan Sarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi Kedalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Latihan Kerja Industri;
(7) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada
Balai Latihan Kerja Industri; dan (8) Kegiatan Penyediaan Barang
dan Jasa Perkantoran pada Balai Latihan Kerja Industri. Realisasi
fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 22,70% dan
- 44 -
realisasi keuangan sebesar 22,70%.
3) Program Pengembangan Kelembagaan, hubungan Industrial dan
Perlindungan tenaga Kerja
Program ini didukung oleh 7 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Peningkatan Pengawasan Norma Kerja; (2) Kegiatan Peningkatan
Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3); (3)
Kegiatan Peningkatan Penegakan Hukum Ketenagakerjaan; (4)
Kegiatan Pengawasan Ketenagakerjaan; (5) Kegiatan Peningkatan
Kapasitas Kelembagaan Tenaga Kerja; (6) Kegiatan Penyiapan
Pelaksanaan Penatapan UMP; dan (7) Kegiatan Peningkatan
Pemasyarakatan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja. Realisasi
fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 17,32% dan
realisasi keuangan sebesar 17,32%.
4) Program Peningkatan Produktivitas, Perluasan, Kesempatan Kerja
dan Berusaha
Program ini didukung oleh 6 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Peningkatan Pelatihan dan Pemagangan; (2) Kegiatan
Pengembangan Kelembagaan dan Akreditasi; (3) Kegiatan
Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja; (4) Kegiatan
Penyebarluasan dan Pengembangan Pasar Kerja; (5) Kegiatan
Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja; dan (6) Kegiatan
Penyiapan, Penempatan dan Pembinaan Transmigrasi. Realisasi
fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 22,93% dan
realisasi keuangan sebesar 22,93%.
5) Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja BLKI
Provinsi Banten; dan (2) Kegiatan Program, Evaluasi dan
Pengembangan BLKI. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 21,24% dan realisasi keuangan sebesar
21,24%.
6) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 20,04% dan realisasi keuangan
sebesar 20,04%.
b. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak didukung oleh 5 program dan 21
kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan,
- 45 -
Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi
Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Wajib
Bukan Pelayanan Dasar Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak sebesar Rp17.155.216.000,00 dan realisasi sebesar
Rp5.002.841.343,00 atau sebesar 29,16% dengan realisasi fisik
sebesar 29,16%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 32,54% dan realisasi
keuangan sebesar 32,54%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 31,77% dan realisasi keuangan
sebesar 31,77%.
3) Program Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
Program ini didukung oleh 6 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penguatan Jaringan Kerja Pengarusutamaan Gender; (2) Kegiatan
Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kualitas
Hidup Perempuan; (3) Kegiatan Pembinaan dan Peningkatan
Kualitas Lingkungan Keluarga; (4) Kegiatan Penguatan dan
Pengembangan Layanan Perlindungan Perempuan; (5) Kegiatan
Peningkatan Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak; dan (6)
Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Layanan Masyarakat
dalam Penanganan Anak yang Memerlukan Perlindungan
Khusus. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 41,20% dan realisasi keuangan sebesar 41,20%.
4) Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
Program ini didukung oleh 7 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Perencanaan Pengendalian dan Analisis Dampak Kependudukan;
(2) Kegiatan Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah; dan Pemetaan
Perkiraan Pengendalian Penduduk (3) Kegiatan Penyusunan dan
Pengelolaan Data, Informasi Kependudukan Sebagai Basis
- 46 -
Perencanaan Pembangunan; (4) Kegiatan Pengelolaan dan
Pelaksanaan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
Keluarga Berencana; (5) Kegiatan Pemberdayaan dan
Peningkatan Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan Dalam
Pelayanan KB; (6) Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan
Pelayanan Kesertaan ber-KB; dan (7) Kegiatan Pelayanan
Administrasi dan Kependudukan (DAK). Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 8,19% dan realisasi keuangan
sebesar 8,19%.
5) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 11,00% dan realisasi keuangan
sebesar 11,00%.
c. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Pangan
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Pangan didukung oleh 4
program dan 23 kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada
Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Pangan sebesar
Rp11.096.485.000,00 dan realisasi sebesar Rp3.582.920.218,00 atau
sebesar 32,29% dengan realisasi fisik sebesar 32,29%, pelaksanaan
program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; dan (3) Kegiatan
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan UPTB Balai Cadangan
Pangan. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar
36,27% dan realisasi keuangan sebesar 36,27%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 6 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran; (2) Kegiatan
Pemeliharaan sarana dan Prasarana Perkantoran; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (5)
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (6) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran UPTB Balai Cadangan
Pangan. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar
20,83% dan realisasi keuangan sebesar 20,83%.
- 47 -
3) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat
Program ini didukung oleh 13 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengelolaan Pengembangan Ketersediaan dan Akses Pangan; (2)
Kegiatan Pengelolaan dan Peningkatan Sumberdaya Pangan; (3)
Kegiatan Pembinaan dan Penanganan Kerawanan Pangan; (4)
Kegiatan Pengelolaan Penataan Harga Pangan; (5) Kegiatan
Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Distribusi Pangan; (6)
Kegiatan Pengendalian Program Bantuan Raskin; (7) Kegiatan
Pengelolaan dan Pengembangan Cadangan Pangan; (8) Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan Konsumsi Pangan; (9) Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan; (10) Kegiatan Pembinaan dan
Pengawasan Keamanan Pangan; (11) Kegiatan Peningkatan
Kapasitas Dewan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Banten; (12)
Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Distribusi Cadangan
Pangan Pemerintah Provinsi; dan (13) Kegiatan Peningkatan
Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi (CPP).
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 38,47%
dan realisasi keuangan sebesar 38,47%.
4) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 13 kegiatan, yaitu Kegiatan
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 35,82% dan realisasi
keuangan sebesar 35,82%.
d. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Lingkungan Hidup
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Lingkungan Hidup
didukung oleh 8 program dan 42 kegiatan yang dilaksanakan oleh
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten. Alokasi
Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan
Dasar Lingkungan Hidup sebesar Rp40.319.751.250,00 dan realisasi
sebesar Rp12.427.884.755,00 atau sebesar 30,82% dengan realisasi
fisik sebesar 30,82%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 14,85% dan realisasi
keuangan sebesar 14,85%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 18 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
- 48 -
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana pada UPT Lab; (7) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT Lab; (8) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana pada UPT Lab; (9) Kegiatan
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah pada
UPT Laboratorium; (10) Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana
Kantor BPPHH; (11) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
perkantoran BPPHH; (12) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor BPPHH; (13) Kegiatan Pengadaan Sarana
Prasarana Kantor pada Balai TAHURA; (14) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai TAHURA; (15) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai TAHURA;
(16) Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Kantor pada Balai
Balai BPPTKP; (17) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
perkantoran pada Balai Balai BPPTKP; dan (18) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Balai
BPPTKP. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 22,23% dan realisasi keuangan sebesar 22,23%.
3) Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
Program ini didukung oleh 7 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Peningkatan Perencanaan dan Pengkajian Dampak LH; (2)
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pengaduan dan Penegakan
Hukum Lingkungan; (3) Kegiatan Peningkatan Kapasitas LH; (4)
Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Sampah dan Limbah B3; (5)
Kegiatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan LH; (6)
Kegiatan Peningkatan Jaminan Mutu laboratorium Lingkungan;
dan (7) Kegiatan Pengujian dan Analisis Laboratorium
Lingkungan. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 46,87% dan realisasi keuangan sebesar 46,87%.
4) Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial; (2) Kegiatan
Perlindungan dan Rehabilitasi Tahura; (3) Kegiatan
Pengembangan dan Pemanfaatan Tahura; (4) Kegiatan
Peningkatan Pemeliharaan LH; dan (5) Kegiatan Pengembangan
SDM Penyuluh dan SDM Pelaku Utama. Realisasi fisik kumulatif
- 49 -
pada program dimaksud sebesar 44,91% dan realisasi keuangan
sebesar 44,91%.
5) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 8,45% dan realisasi keuangan sebesar
8,45%.
6) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan,
Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengembangan Benih Unggul Bermutu; dan (2) Kegiatan
Peningkatan Proteksi Pengawasan Peredaran Benih Tanaman.
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 37,72%
dan realisasi keuangan sebesar 37,72%.
7) Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk
Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengelolaan dan Pemanfaatan Hasil Hutan; (2) Kegiatan
Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan; (3) Kegiatan Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Hutan; (4) Kegiatan Pengawasan Peredaran
Hasil Hutan; dan (5) Kegiatan Pembinaan Pengujian Hasil Hutan.
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 35,09%
dan realisasi keuangan sebesar 35,09%.
8) Program Peningkatan Daya Dukung Sumber Daya Hutan dan
Lahan
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Hutan; dan (2)
Kegiatan Perlindungan dan Pengamanan Hutan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 33,14% dan realisasi
keuangan sebesar 33,14%.
e. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Pemberdayaan Masyarakat
Desa
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Pemberdayaan
Masyarakat Desa didukung oleh 4 program dan 17 kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan
Wajib Bukan Pelayanan Dasar Pemberdayaan Masyarakat Desa
sebesar Rp13.913.230.000,00 dan realisasi sebesar
Rp3.429.097.851,00 atau sebesar 24,65% dengan realisasi fisik
sebesar 24,65%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
- 50 -
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 41,46% dan realisasi
keuangan sebesar 41,46%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 52,19% dan realisasi keuangan
sebesar 52,19%.
3) Program Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Perdesaan
Program ini didukung oleh 9 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penataan dan Pembinaan Kelembagaan Desa Adat; (2) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa Dalam Perkembangan
Desa; (3) Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Provinsi
Banten; (4) Kegiatan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Pedesaan dalam Pemanfaatan TTG dan Pendayagunaan SDA; (5)
Kegiatan Penataan dan Pembinaan Kelembagaan Desa; (6)
Kegiatan Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai
Sosial Budaya Masyarakat; (7) Kegiatan Pengembangan dan
Pembangunan Partisipatif Pemberdayaan Masyarakat; (8)
Kegiatan Pemberdayaan dan Pengembangan Kelembagaan
Masyarakat; dan (9) Kegiatan Pemberdayaan dan Peningkatan
Organisasi Kemasyarakatan Dalam Pembangunan Keluarga.
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 14,93%
dan realisasi keuangan sebesar 14,93%.
4) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 16,17% dan realisasi keuangan
sebesar 16,17%.
f. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Perhubungan
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Perhubungan didukung
oleh 6 program dan 31 kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung
- 51 -
pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Perhubungan sebesar
Rp51.072.440.000,00 dan realisasi sebesar Rp15.523.992.511,00
atau sebesar 30,40% dengan realisasi fisik sebesar 30,40%,
pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 25,96% dan realisasi
keuangan sebesar 25,96%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 17 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Lebak-Pandeglang; (7)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT
Serang; (8) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
pada UPT Tangerang; (9) Kegiatan Pengadaan Sarana dan
Prasarana Kantor pada UPT Tangerang Selatan; (10) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Lebak–
Pandeglang; (11) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada UPT Serang; (12) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor pada UPT Tangerang; (13) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT Tangerang
Selatan; (14) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
pada UPT Lebak–Pandeglang; (15) Kegiatan Penyediaan Barang
dan Jasa Perkantoran pada UPT Serang; (16) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT Tangerang; dan (17)
Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT
Tangerang Selatan. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 36,38% dan realisasi keuangan sebesar
36,38%.
3) Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat,
Laut, Udara dan Perkeretaapian
Program ini didukung oleh 20 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Peningkatan Pelayanan Angkutan Barang dan Kereta Api; (2)
Kegiatan Penyelenggaraan Keselamatan Pelayaran dan
- 52 -
Pengendalian Pemantauan Angkutan Laut; (3) Kegiatan
Peningkatan Pelayanan Angkutan Penumpang; (4) Kegiatan
Penyelenggaraan Keselamatan Lalu Lintas Jalan; (5) Kegiatan
Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Laut
dan Penyeberangan; (6) Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas Jalan; (7) Kegiatan Pengendalian dan Penyelenggaraan
Lalu Lintas Jalan; (8) Kegiatan Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Lalu Lintas Jalan; (9) Kegiatan Perencanaan dan Pengembangan
Jaringan Transportasi; (10) Kegiatan Pengembangan Prasarana
Transportasi; (11) Kegiatan Pengembangan Sarana Transportasi
dan Kelengkapan Jalan; (12) Kegiatan Penyelenggaraan
Perhubungan Udara; (13) Kegiatan Pelayanan Perijinan pada UPT
Lebak–Pandeglang; (14) Kegiatan Pelayanan Perijinan pada UPT
Serang; (15) Kegiatan Pelayanan Perijinan pada UPT Tangerang;
(16) Kegiatan Pelayanan Perijinan pada UPT Tangerang Selatan;
(17) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian pada UPT Lebak–
Pandeglang; (18) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian pada
UPT Serang; (19) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian pada
UPT Tangerang; dan (20) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian
pada UPT Tangerang Selatan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 27,22% dan realisasi keuangan
sebesar 27,22%.
4) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 53,29% dan realisasi keuangan
sebesar 53,29%.
g. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Komunikasi dan Informatika
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Komunikasi dan
Informatika didukung oleh 4 program dan 19 kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan
Persandian Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung
pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Komunikasi dan
Informatika sebesar Rp29.532.082.153,00 dan realisasi sebesar
Rp4.787.496.412,00 atau sebesar 16,21% dengan realisasi fisik
sebesar 16,21%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 0,00% dan realisasi
- 53 -
keuangan sebesar 0,00%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 13,75% dan realisasi keuangan
sebesar 13,75%.
3) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan; dan (2) Kegiatan
Penyelenggaraan dan Penyediaan Statistika. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 31,46% dan realisasi
keuangan sebesar 31,46%.
4) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Telematika
Program ini didukung oleh 10 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Kemitraan Media; (2) Kegiatan Layanan Pengadaan Barang dan
Jasa Elektronik; (3) Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan
Sarana Aplikasi Informatika; (4) Kegiatan Pendayagunaan
Telematika; (5) Kegiatan Pengelolaan Teknologi Informasi; (6)
Kegiatan Pengembangan Sarana Infrastruktur Informatika; (7)
Kegiatan Penyebarluasan Informasi Pembangunan; (8) Kegiatan
Penyelenggaraan KIP; (9) Kegiatan Penyelenggaraan KPID; dan
(10) Kegiatan Pengelolaan Persandian dan Keamanan Informasi.
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 17,46%
dan realisasi keuangan sebesar 17,46%.
h. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah didukung oleh 6 program dan 24 kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan
Wajib Bukan Pelayanan Dasar Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
sebesar Rp20.908.919.500,00 dan realisasi sebesar
Rp4.956.615.408,00 atau sebesar 23,71% dengan realisasi fisik
sebesar 23,71%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
- 54 -
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; dan (3) Kegiatan
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Balatkop. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 41,91% dan realisasi
keuangan sebesar 41,91%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 8 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada Balatkop; (7) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balatkop; dan
(8) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada
Balatkop. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 17,79% dan realisasi keuangan sebesar 17,79%.
3) Program Pengembangan Usaha dan Akses Permodalan K-UMKM
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Peningkatan Akses Pembiayaan dan Penjaminan Kredit Bagi K-
UMKM; dan (2) Kegiatan Peningkatan Kompetensi Usaha Kecil,
Menengah dan Pengelola Koperasi. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 34,26% dan realisasi keuangan
sebesar 34,26%.
4) Program Pengembangan Produk dan Pemasaran K-UMKM
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengembangan Wirausaha baru melalui Inkubator Teknologi
Bisnis; (2) Kegiatan Promosi dan Pemasaran Produk Serta
peningkatan Kapasitas kerja sama dan Jaringan Usaha; dan (3)
Kegiatan Penyediaan Fasilitas Pengembangan Teknologi, Pasar
dan Pemasaran Produk Unggulan KUMKM. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 32,30% dan realisasi
keuangan sebesar 32,30%.
5) Program Peningkatan Daya Saing, Kapasitas Kelembagaan dan
SDM K-UMKM
Program ini didukung oleh 7 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi; (2) Kegiatan
Pengembangan Sistem Akuntabilitas Koperasi; (3) Kegiatan
Pengawasan Koperasi; (4) Kegiatan Pelatihan Bagi Pengurus
Koperasi dan UMKM; (5) Kegiatan Penyuluhan Bagi Koperasi dan
- 55 -
UMKM; (6) Kegiatan Peraturan dan Penerapan Sanksi Bagi
Koperasi; dan (7) Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Koperasi dan
UMKM (DAK). Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 31,24% dan realisasi keuangan sebesar 31,24%.
6) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 44,79% dan realisasi keuangan
sebesar 44,79%.
i. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Penanaman Modal
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Penanaman Modal
didukung oleh 5 program dan 19 kegiatan yang dilaksanakan oleh
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Wajib
Bukan Pelayanan Dasar Penanaman Modal sebesar
Rp25.031.852.000,00 dan realisasi sebesar Rp5.309.900.425,00 atau
sebesar 21,21% dengan realisasi fisik sebesar 21,21%, pelaksanaan
program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 36,86% dan realisasi
keuangan sebesar 36,86%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 20,68% dan realisasi keuangan
sebesar 20,68%.
3) Program Peningkatan Iklim Investasi
Program ini didukung oleh 10 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyelenggaraan Promosi Penanaman Modal; (2) Kegiatan
Pembinaan BUMD; (3) Kegiatan Perencanaan dan Pengembangan
Investasi; (4) Kegiatan Sistem Informasi; (5) Kegiatan Pemantauan
Realisasi Penanaman Modal; (6) Kegiatan Pembinaan Penanaman
Modal; (7) Kegiatan Pengawasan Penanaman Modal dan Perizinan;
- 56 -
(8) Kegiatan Pelayanan Perizinan Penanaman Modal; (9) Kegiatan
Pelayanan Non Perizinan Penanaman Modal; dan (10) Kegiatan
Pelaporan dan Pengaduan Pelayanan Penanaman Modal. Realisasi
fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 18,49% dan
realisasi keuangan sebesar 18,49%.
4) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Sarana dan
Prasarana Promosi. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 37,30% dan realisasi keuangan sebesar
37,30%.
5) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 35,08% dan realisasi keuangan
sebesar 35,08%.
j. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Kepemudaan dan Olah Raga
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Kepemudaan dan Olah
Raga didukung oleh 5 program dan 28 kegiatan yang dilaksanakan
oleh Dinas Kepemudaan dan Olah Raga Provinsi Banten. Alokasi
Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan
Dasar Kepemudaan dan Olah Raga sebesar Rp24.440.559.000,00
dan realisasi sebesar Rp8.497.787.028,00 atau sebesar 34,77%
dengan realisasi fisik sebesar 34,77%, pelaksanaan program
dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 63,45% dan realisasi
keuangan sebesar 63,45%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 9 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pembinaan dan
Pelatihan Olahraga; (7) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor pada Balai Pembinaan dan Pelatihan Olahraga;
- 57 -
(8) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Pembinaan dan Pelatihan Olahraga; dan (9) Kegiatan Koordinasi
dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah pada Balai
Pembinaan dan Pelatihan Olahraga. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 39,02% dan realisasi keuangan
sebesar 39,02%.
3) Program Kepemudaan dan Kepramukaan
Program ini didukung oleh 6 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pelatihan Keterampilan bagi Pemuda; (2) Kegiatan Pemberian
Penghargaan dan Fasilitas Sarana dan Prasarana Kepemudaan;
(3) Kegiatan Pembinaan Kepramukaan; (4) Kegiatan Pendidikan
Pelatihan Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda; (5) Kegiatan
Pengembangan Wawasan dan Kreativitas Pemuda; dan (6)
Kegiatan Penguatan Kelembagaan Kepemudaan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 36,23% dan realisasi
keuangan sebesar 36,23%.
4) Program Pembinaan, Pembudayaan dan Pengembangan Olahraga
Program ini didukung oleh 10 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pelayanan dan Pengawasan Organisasi Keolahragaan; (2) Kegiatan
Pembinaan dan Pelatihan Olahraga Pelajar; (3) Kegiatan
Pembinaan Manajemen Pengelolaan Organisasi dan
Penyelenggara Kejuaraan Olahraga; (4) Kegiatan Pembinaan
Olahraga Pendidikan dan Olahraga Layanan Khusus; (5) Kegiatan
Pembinaan Olahraga Rekreasi dan Industri Olahraga; (6) Kegiatan
Peningkatan Prestasi dan pembibitan Olahraga; (7) Kegiatan
Peningkatan SDM Keolahragaan; (8) Kegiatan Penyusunan dan
Rencana Pengelolaan SKO; (9) Kegiatan Pengadaan Prasarana dan
Sarana Olahraga; dan (10) Kegiatan Peningkatan Sarana dan
Prasarana Atlet PPLP. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 30,56% dan realisasi keuangan sebesar
30,56%.
5) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 53,25% dan realisasi keuangan
sebesar 53,25%.
k. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Perpustakaan
Pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Perpustakaan didukung
oleh 6 program dan 17 kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten. Alokasi Anggaran
Belanja Langsung pada Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
- 58 -
Perpustakaan sebesar Rp16.735.598.400,00 dan realisasi sebesar
Rp2.770.212.667,00 atau sebesar 16,55% dengan realisasi fisik
sebesar 16,55%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 39,44% dan realisasi
keuangan sebesar 39,44%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 15,12% dan realisasi keuangan
sebesar 15,12%.
3) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 10,32% dan realisasi keuangan
sebesar 10,32%.
4) Program Pembinaan Kearsipan Daerah
Program ini didukung oleh 4 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pelayanan Kearsipan dan Pemanfaatan Arsip; (2) Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan Sistem Kearsipan; (3) Kegiatan
Penelusuran, Akuisisi dan Pemeliharaan Arsip statis; dan (4)
Kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 28,23% dan realisasi keuangan
sebesar 28,23%.
5) Program Pengembangan Minat dan Budaya Baca
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan Minat dan Budaya Baca
Masyarakat; (2) Kegiatan Pengelolaan Bahan Deposit dan
Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan; dan (3) Kegiatan
Pengembangan Layanan dan Sistem Informasi Perpustakaan
Berbasis Teknologi dan Informatika. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 8,87% dan realisasi keuangan
sebesar 8,87%.
- 59 -
6) Program Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan; dan (2) Kegiatan
Peningkatan Kualitas Layanan dan Kerjasama Perpustakaan.
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 20,87%
dan realisasi keuangan sebesar 20,87%.
2.1.3 Penyelenggaraan Urusan Pilihan
Penyelenggaraan Urusan Pilihan dilaksanakan oleh 5 (lima)
Perangkat Daerah, yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan; Dinas
Pariwisata; Dinas Pertanian; Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral;
dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Pilihan sebesar
Rp129.409.218.589,00 dan realisasi sebesar Rp33.428.600.139,00 atau
sebesar 25,83% dengan realisasi fisik sebesar 25,83%%. Adapun
Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi
Banten Tahun 2017, sebagai berikut:
a. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan
Pada Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan didukung oleh 6
program dan 45 kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada
Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan sebesar
Rp19.821.386.000,00 dan realisasi sebesar Rp2.601.443.727,00 atau
sebesar 13,12% dengan realisasi fisik sebesar 13,12%, pelaksanaan
program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 18,04% dan realisasi
keuangan sebesar 18,04%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 17 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pengujian Mutu Hasil
Perikanan; (7) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
- 60 -
pada Balai Budidaya Ikan Air Tawar; (8) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Budidaya Ikan Pantai;
(9) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Pelabuhan Perikanan Pantai; (10) Kegiatan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Kantor pada Balai Pengujian Mutu Hasil
Perikanan; (11) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada Balai Budidaya Ikan Air Tawar; (12) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Budidaya
Ikan Pantai; (13) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada Balai Pelabuhan Perikanan Pantai; (14) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pengujian
Mutu Hasil Perikanan; (15) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada Balai Budidaya Ikan Air Tawar; (16) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Budidaya
Ikan Pantai; dan (17) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada Balai Pelabuhan Perikanan Pantai. Realisasi
fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 18,69% dan
realisasi keuangan sebesar 18,69%.
3) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 0,00% dan realisasi keuangan sebesar
0,00%.
4) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan,
Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Program ini didukung oleh 11 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pembinaan Perbenihan Ikan Air Tawar (BBAT); (2) Kegiatan
Pengembangan Benih dan Induk Ikan Unggul Air Tawar (BBAT);
(3) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya
Air Payau; (4) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan
Budidaya Air Tawar; (5) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan
Perikanan Budidaya Air Laut; (6) Kegiatan Pengembangan Benih
dan Induk Ikan Unggul Air Laut (BBIP); (7) Kegiatan Pembinaan
Perbenihan Ikan Air Laut (BBIP); (8) Kegiatan Pembinaan dan
Pengembangan Pelabuhan dan Armada Perikanan; (9) Kegiatan
Peningkatan Produktifitas Perikanan Tangkap; (10) Kegiatan
Pelayanan Kepelabuhanan Perikanan Labuan; dan (11) Kegiatan
Pengembangan dan Pendayagunaan Pelabuhan Perikanan (BPPP
Labuan). Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 9,43% dan realisasi keuangan sebesar 9,43%.
- 61 -
5) Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk
Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Diversifikasi Produk Hasil Perikanan; (2) Kegiatan Pembinaan
Mutu dan Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan; (3) Kegiatan
Pengembangan Bisnis dan Investasi; (4) Kegiatan Pengelolaan
Kompetensi dan Pelayanan Pengujian UPTD BPMHP Banten; dan
(5) Kegiatan Pengendalian Mutu dan Perekayasaan Olahan Hasil
Perikanan (BPMHP). Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 17,21% dan realisasi keuangan sebesar
17,21%.
6) Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil
Program ini didukung oleh 9 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut; (2)
Kegiatan Pengendalian Sumber Daya Kelautan; (3) Kegiatan
Pengendalian Sumber Daya Perikanan; (4) Kegiatan Penanganan
Pelanggaran Sumberdaya Kelautan dan Perikanan; (5) Kegiatan
Peningkatan Sarana Prasarana Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan (DAK); (6) Kegiatan Peningkatan Sarana
Prasarana Pelabuhan Perikanan Pagar dan Lampu Suar (DAK); (7)
Kegiatan Pengembangan UPTD BBIP Cigorondong (DAK); (8)
Kegiatan Pengembangan UPTD BBAT Curug Barang (DAK); dan
(9) Kegiatan Pengembangan UPTD BBAT Curug Barang-Sarana
Prasarana Kaji Terap Budidaya Ikan Tawar(DAK). Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 2,75% dan realisasi
keuangan sebesar 2,75%.
b. Urusan Pilihan Pariwisata
Pada Urusan Pilihan Pariwisata didukung oleh 5 program dan 20
kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Pilihan Pariwisata
sebesar Rp20.334.315.500,00 dan realisasi sebesar
Rp7.834.811.737,00 atau sebesar 38,53% dengan realisasi fisik
sebesar 38,53%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 86,04% dan realisasi
keuangan sebesar 86,04%.
- 62 -
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 26,05% dan realisasi keuangan
sebesar 26,05%.
3) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 17,62% dan realisasi keuangan
sebesar 17,62%.
4) Program Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata
Program ini didukung oleh 9 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengembangan Daya Tarik Wisata; (2) Kegiatan Pengelolaan
Kawasan Strategis Pariwisata; (3) Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat Destinasi Pariwisata; (4) Kegiatan Pengembangan
Industri Pariwisata; (5) Kegiatan Pengembangan Ekonomi Kreatif;
(6) Kegiatan Pengembangan Standarisasi Industri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif; (7) Kegiatan Pengembangan Pasar Pariwisata; (8)
Kegiatan Promosi Pariwisata; dan (9) Kegiatan Penyiapan Sarana
dan Parasarana Promosi Pariwisata. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 43,36% dan realisasi keuangan
sebesar 43,36%.
5) Program Pengembangan Kemitraan Kepariwisataan
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Peningkatan Kualifikasi Sumber Daya Manusia; (2) Kegiatan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif; dan (3)
Kegiatan Pengembangan SDM Pariwisata. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 51,04% dan realisasi keuangan
sebesar 51,04%.
c. Urusan Pilihan Pertanian
Pada Urusan Pilihan Pertanian didukung oleh 7 program dan 55
kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Provinsi Banten.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Pilihan Pertanian
sebesar Rp42.662.579.814,00 dan realisasi sebesar
Rp11.276.535.779,00 atau sebesar 26,43% dengan realisasi fisik
- 63 -
sebesar 26,43%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 47,20% dan realisasi
keuangan sebesar 47,20%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 20 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pengawasan dan
Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura; (7) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Proteksi
Tanaman Pangan dan Hortikultura; (8) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pengembangan
Peternakan; (9) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan
Hortikultura; (10) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner; (11) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura; (12) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor pada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura; (13) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantor pada Balai Pengembangan Peternakan; (14) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Benih
Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura; (15) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; (16)
Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura; (17) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura; (18) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada Balai Pengembangan Peternakan; (19) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Benih Induk
- 64 -
Tanaman Pangan dan Hortikultura; dan (20) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 19,91% dan realisasi keuangan
sebesar 19,91%.
3) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 17,61% dan realisasi keuangan
sebesar 17,61%.
4) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan,
Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Program ini didukung oleh 25 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu aneka Kacang
dan Umbi; (2) Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Produk Serealia; (3) Kegiatan Peningkatan Produksi dan
pengembangan Komoditas Tanaman Hias dan Sayuran; (4)
Kegiatan Peningkatan Produksi dan pengembangan Komoditas
Buah dan Biofarmaka; (5) Kegiatan Pembinaan Produksi,
Perbenihan dan Perlindungan Tanaman; (6) Kegiatan
Pengembangan dan Rehabilitasi Tanaman Perkebunan; (7)
Kegiatan Peningkatan Perlindungan Tanaman Perkebunan; (8)
Kegiatan Pengembangan Aneka Usaha dan Pemasaran Hasil
Perkebunan; (9) Kegiatan Pengembangan Ternak Besar, Kecil dan
Unggas; (10) Kegiatan Pengembangan Pakan Ternak; (11)
Kegiatan Teknologi dan Pasca Panen Peternakan; (12) Kegiatan
Pengendalian Kesehatan Hewan; (13) Kegiatan Penanggulangan
Penyakit Hewan Menular; (14) Kegiatan Pengawasan Obat dan
Produk Asal Hewan; (15) Kegiatan Pengembangan Produksi dan
Pemanfaatan Benih/Bibit Unggul Tanaman Pangan; (16) Kegiatan
Peningkatan Sistem Pengendalian OPT Tanaman Pangan; (17)
Kegiatan Peningkatan Sistem Pengendalian OPT Holtikultura; (18)
Kegiatan Pengendalian Mutu Benih Tanaman Pangan; (19)
Kegiatan Pengendalian Mutu Benih Tanaman Hortikultura; (20)
Kegiatan Pengembangan Ternak Ruminansia; (21) Kegiatan
Pengembangan Perbibitan Ternak Non Ruminansia; (22) Kegiatan
Peningkatan Penyidikan, Pengujian dan Pengendalian Penyakit
Hewan Menular; (23) Kegiatan Peningkatan Penyidikan, Pengujian
dan Pelayanan Masyarakat Veteriner (Kesmavet); (24) Kegiatan
Penyediaan Teknologi, Perlindungan dan Pasca Panen Tanaman
Pangan; dan (25) Kegiatan Perbenihan Tanaman Hortikultura.
- 65 -
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 30,03%
dan realisasi keuangan sebesar 30,03%.
5) Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk
Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian; (2) Kegiatan
Pengembangan Kawasan Sistem Pertanian Terpadu; dan (3)
Kegiatan Penyediaan Teknologi, Perlindungan Tanaman dan
Pasca Panen Tanaman Hortikultura. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 41,77% dan realisasi keuangan
sebesar 41,77%.
6) Program Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumberdaya
Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Program ini didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengembangan SDM Penyuluh dan SDM Pelaku Utama; (2)
Kegiatan Penyelenggaraan Penyuluhan dan Pengembangan
Kelembagaan Penyuluh dan Pelaku Utama; dan (3) Kegiatan
Pemberdayaan Petani dan Kelembagaan Pertanian. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 36,93% dan realisasi
keuangan sebesar 36,93%.
7) Program Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya Pertanian
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Pengelolaan
Sistem Penyediaan dan Pengawasan Sarana Produksi Pertanian.
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 23,94%
dan realisasi keuangan sebesar 23,94%.
d. Urusan Pilihan Energi dan Sumberdaya Mineral
Pada Urusan Pilihan Energi dan Sumberdaya Mineral didukung oleh
6 program dan 29 kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja
Langsung pada Urusan Pilihan Energi dan Sumberdaya Mineral
sebesar Rp29.747.642.500,00 dan realisasi sebesar
Rp5.144.856.822,00 atau sebesar 17,30% dengan realisasi fisik
sebesar 17,30%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 47,44% dan realisasi
keuangan sebesar 47,44%.
- 66 -
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 31,18% dan realisasi keuangan
sebesar 31,18%.
3) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 0,05% dan realisasi keuangan sebesar
0,05%.
4) Program Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi
Program ini didukung oleh 9 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pembangunan Infrastruktur Biogas Rumah di Provinsi Banten; (2)
Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP I (Kabupaten
Tangerang); (3) Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP
II (Kabupaten/Kota Serang dan Kota Cilegon); (4) Kegiatan
Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III (Kabupaten Lebak); (5)
Kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan di WKP III (Kabupaten
Pandeglang); (6) Kegiatan Pembinaan Teknis Ketenagalistrikan di
Provinsi Banten; (7) Kegiatan Pengendalian Pengembangan dan
Pemeliharaan Infrastruktur Energi di Provinsi Banten; (8)
Kegiatan Pengendalian Usaha Ketenagalistrikan di Provinsi
Banten; dan (9) Kegiatan Perencanaan Penerapan dan
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Provinsi Banten.
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 11,27%
dan realisasi keuangan sebesar 11,27%.
5) Program Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Mineral,
Batubara, Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Program ini didukung oleh 6 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengembangan dan Pemanfaatan Potensi Air Tanah di Provinsi
Banten; (2) Kegiatan Pengembangan Geologi dan Tata Lingkungan
di Provinsi Banten; (3) Kegiatan Pengendalian dan Pengembangan
IUP Eksplorasi Mineral dan Batubara di Provinsi Banten; (4)
Kegiatan Pengendalian IUP Operasi Produksi Mineral dan
Batubara di Provinsi Banten; (5) Kegiatan Pengendalian
Pemanfaatan Air Tanah di Provinsi Banten; dan (6) Kegiatan
- 67 -
Perencanaan Teknis Reklamasi dan Pasca Tambang di Provinsi
Banten. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar
12,74% dan realisasi keuangan sebesar 12,74%.
6) Program Pengembangan, Pengusahaan Potensi dan Produk
Pertambangan dan Energi
Program ini didukung oleh 6 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pelayanan Pengusahaan Air Tanah di Provinsi Banten; (2)
Kegiatan Pelayanan Pengusahaan IUP Eksplorasi Mineral dan
Batubara di Provinsi Banten; (3) Kegiatan Pelayanan
Pengusahaan IUP Operasi Produksi Mineral dan Batubara; (4)
Kegiatan Pelayanan Pengusahaan Ketenagalistrikan di Provinsi
Banten; (5) Kegiatan Promosi Potensi dan Produk serta Kerjasama
Bidang Pertambangan dan Energi; dan (6) Kegiatan Publikasi
Data dan Informasi Bidang Pertambangan dan Energi. Realisasi
fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 18,67% dan
realisasi keuangan sebesar 18,67%.
e. Urusan Pilihan Industri
Pada Urusan Pilihan Industri didukung oleh 5 program dan 28
kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung
pada Urusan Pilihan Industri sebesar Rp16.843.294.775,00 dan
realisasi sebesar Rp6.570.952.074,00 atau sebesar 39,01% dengan
realisasi fisik sebesar 39,01%, pelaksanaan program dimaksud
adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1)Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset, dan
(2)Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi
fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 45,00% dan
realisasi keuangan sebesar 45,00%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 8 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6)Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pengembangan
Teknologi dan Standarisasi Industri; (7) Kegiatan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pengembangan
- 68 -
Teknologi dan Standarisasi Industri; dan (8) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pengembangan
Teknologi dan Standarisasi Industri. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 37,81% dan realisasi keuangan
sebesar 37,81%.
3) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 29,67% dan realisasi keuangan
sebesar 29,67%.
4) Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan
Program ini didukung oleh 9 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengawasan Barang Jasa Beredar dan Kebutuhan Pokok
Masyarakat; (2) Kegiatan Peningkatan Peran Pelaku Usaha Dalam
Kerjasama Perdagangan; (3) Kegiatan Peningkatan Akses
Distribusi dan Bina Sarana Pasar bagi Komoditas Andalan
Daerah; (4) Kegiatan Peningkatan Promosi dan Pemanfaatan
Kerjasama Perdagangan Luar Negeri; (5) Kegiatan Peningkatan
Peran Dunia Usaha Bagi Pengembangan Ekspor Daerah; (6)
Kegiatan Pengembangan Sentra Pemasaran dan Lelang Produk
Andalan Daerah; (7) Kegiatan Edukasi Perlindungan Konsumen
dan Operasinal BPSK; (8) Kegiatan Stabilisasi Harga Barang
Kebutuhan Pokok dan Barang Penting; dan (9) Kegiatan
Pengendalian Impor di daerah. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 37,93% dan realisasi keuangan
sebesar 37,93%.
5) Program Peningkatan Daya Saing Industri
Program ini didukung oleh 8 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengembangan Industri Transportasi dan Telematika; (2) Kegiatan
Pengembangan Industri TPT dan Aneka; (3) Kegiatan
Pengembangan dan Peningkatan Mutu dan Kualitas Aneka
Produk IKM; (4) Kegiatan Standarisasi dan Sertifikasi Industri; (5)
Kegiatan Pengembangan Desain dan Diversifikasi Komoditas
Kerajinan Berbasis Budaya Daerah; (6) Kegiatan Pengembangan
Diversifikasi Produk dan Keamanan Pangan Spesifik Daerah; (7)
Kegiatan Pengembangan Sektor IKM Kimia Provinsi Banten; dan
(8) Kegiatan Peningkatan Bagi Pembentukan dan Pengembangan
Klaster Industri Logam dan Mesin. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 43,04% dan realisasi keuangan
sebesar 43,04%.
- 69 -
2.1.4 Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang
dilaksanakan oleh 17 (tujuh belas) Perangkat Daerah, yaitu: Sekretariat
DPRD, Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro
Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Organisasi Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Bina Perekonomian Sekretariat Daerah
Provinsi Banten, Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah, Biro
Umum Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Bina Infrastruktur dan
Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro
Administrasi Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Banten,
Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi
Banten, Badan Penghubung, Inspektorat Provinsi, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Badan Pendapatan Daerah, Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, dan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Pemerintahan
Fungsi Penunjang sebesar Rp749.209.637.020,00 dan realisasi sebesar
Rp141.369.367.921,00 atau sebesar 18,87% dengan realisasi fisik
sebesar 18,87%. Adapun Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017,
sebagai berikut:
a. Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Administrasi Pemerintahan
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Administrasi
Pemerintahan didukung oleh 10 program dan 163 kegiatan yang
dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD, Biro Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi
Banten, Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro
Bina Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro
Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro
Umum Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Bina Infrastruktur
dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro
Administrasi Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi
Banten, Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Badan Penghubung Provinsi Banten.
Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Pemerintahan
Fungsi Penunjang Administrasi Pemerintahan sebesar
Rp530.396.468.095,00 dan realisasi sebesar Rp82.450.974.479,00
atau sebesar 15,55% dengan realisasi fisik sebesar 15,55%,
pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD, Biro
- 70 -
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Hukum
Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Organisasi Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Bina Perekonomian Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi
Banten, Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam
Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Administrasi
Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro
Administrasi Rumah Tangga Pimpinan Sekretariat Daerah
Provinsi Banten, Badan Penghubung Provinsi Banten yang terbagi
atas 24 kegiatan dan didalamnya terdapat dua kegiatan yang
sama. Adapun masing-masing kegiatan yang dilaksanakan oleh
kesebelas perangkat daerah dimaksud, antara lain: Sekretariat
DPRD melaksanakan 3 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan; (2) Kegiatan Pengelolaan Verifikasi dan
Pembukuan Keuangan; dan (3) Kegiatan Pengelolaan Administrasi
Keuangan. Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Sekretariat
Daerah Provinsi Banten melaksanakan 2 kegiatan, yiatu: (1)
Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca
Aset; dan (2) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Biro
Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten melaksanakan 2
kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset; dan (2) Kegiatan Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan. Biro Organisasi Sekretariat Daerah
Provinsi Banten melaksanakan 2 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Biro Bina
Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Banten melaksanakan
2 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset; dan (2) Kegiatan Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan. Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat
Daerah Provinsi Banten melaksanakan 2 kegiatan, yiatu: (1)
Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca
Aset; dan (2) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Biro
Umum Sekretariat Daerah Provinsi Banten melaksanakan 2
kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset; dan (2) Kegiatan Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan. Biro Bina Infrastruktur dan Sumber
Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Banten melaksanakan 2
kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset; dan (2) Kegiatan Perencanaan,
- 71 -
Evaluasi dan Pelaporan. Biro Administrasi Pembangunan Daerah
Sekretariat Daerah Provinsi Banten melaksanakan 2 kegiatan,
yiatu: (1) Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan
Neraca Aset; dan (2) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan. Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan Sekretariat
Daerah Provinsi Banten melaksanakan 3 kegiatan, yiatu: (1)
Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca
Aset; (2) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; dan (3)
Kegiatan Pengelolaan Perbendaharaan dan Verifikasi Kegiatan
Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan Sekretariat Daerah
Provinsi Banten. Badan Penghubung melaksanakan 2 kegiatan,
yiatu: (1) Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan
Neraca Aset; dan (2) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 19,88% dan realisasi keuangan sebesar 19,88%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD, Biro
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Hukum
Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Organisasi Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Bina Perekonomian Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi
Banten, Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam
Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Administrasi
Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro
Administrasi Rumah Tangga Pimpinan Sekretariat Daerah
Provinsi Banten, Badan Penghubung Provinsi Banten yang terbagi
atas 44 kegiatan dan didalamnya terdapat enam kegiatan yang
sama. Adapun masing-masing kegiatan yang dilaksanakan oleh
kesebelas perangkat daerah dimaksud, antara lain: Sekretariat
DPRD melaksanakan 6 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran; (4) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5)
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
Aparatur; dan (6) Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Kedalam
dan Keluar Daerah DPRD Provinsi Banten. Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Banten melaksanakan 2 kegiatan,
yiatu: (1) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; dan
(2) Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar
- 72 -
Daerah. Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten
melaksanakan 3 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyediaan Barang
dan Jasa Perkantoran; (2) Kegiatan Peningkatan Kapasitas
Aparatur; dan (3) Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam
dan Keluar Daerah. Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi
Banten melaksanakan 2 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran; dan (2) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Biro Bina Perekonomian
Sekretariat Daerah Provinsi Banten melaksanakan 2 kegiatan,
yiatu: (1) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; dan
(2) Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar
Daerah. Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi
Banten melaksanakan 2 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran; dan (2) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Biro Umum Sekretariat
Daerah Provinsi Banten melaksanakan 12 kegiatan, yiatu: (1)
Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (2) Kegiatan
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (3)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Provinsi Banten; (4)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan di
Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Banten; (5) Kegiatan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kerumahtanggaan Sekretariat
Daerah Provinsi Banten; (6) Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan
Dinas pada Sekretariat Daerah Provinsi Banten; (7) Kegiatan
Analisa Kebutuhan Sarana dan Prasarana; (8) Kegiatan Distribusi
Sarana dan Prasarana; (9) Kegiatan Penyediaan Sarana dan
Prasarana Ketatausahaan Sekretariat Daerah Provinsi Banten (10)
Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekretariat Daerah;
(11) Kegiatan Pelayanan dan Penataan Kearsipan pada Sekretariat
Daerah Provinsi Banten; dan (12) Kegiatan Peningkatan Kapasitas
dan Kualitas Pelayanan Perpustakaan Sekretariat Daerah. Biro
Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah
melaksanakan 2 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyediaan Barang
dan Jasa Perkantoran; dan (2) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Biro Administrasi
Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah melaksanakan 2
kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran; dan (2) Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke
Dalam dan Keluar Daerah. Biro Administrasi Rumah Tangga
Pimpinan Sekretariat Daerah melaksanakan 6 kegiatan, yiatu: (1)
Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (2) Kegiatan
- 73 -
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (3)
Kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Rumah Dinas Gubernur dan Wakil Gubernur; (4) Kegiatan
Penyediaan Sarana dan Prasarana Ketatausahaan Rumah Tangga
Pimpinan; (5) Kegiatan Peningkatan Kulitas Pelayanan
Kerumahtanggan Sekretariat Daerah Provinsi Banten, dan (6)
Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pimpinan. Badan
Penghubung melaksanakan 5 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah Aparatur. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 20,20% dan realisasi
keuangan sebesar 20,20%.
3) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah
Program ini didukung oleh 9 kegiatan yang dilaksanakan
Sekretariat DPRD Provinsi Banten, yaitu: (1) Kegiatan Informasi;
Publikasi dan Dokumentasi DPRD Provinsi Banten; (2) Kegiatan
Pelayanan Kebutuhan Alat Kelengkapan Lainnya dan Badan
Kehormatan; (3) Kegiatan Pelayanan Kebutuhan Komisi dan
BAPERDA; (4) Kegiatan Pelayananan Tata Kelola Administrasi
Pimpinan, Badan Musyawarah dan Badan Anggaran DPRD
Provinsi Banten; (5) Kegiatan Peliputan dan Protokoler DPRD; (6)
Kegiatan Pengkajian Produk Hukum; (7) Kegiatan Penjaringan
Aspirasi Masyarakat; (8) Kegiatan Penyusunan, Persetujuan dan
Penetapan Rancangan Peraturan Daerah dan Keputusan DPRD
Provinsi Banten, dan (9)Kegiatan Risalah dan Rapat-rapat DPRD
Provinsi Banten. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 12,93% dan realisasi keuangan sebesar 12,93%.
4) Program Kerjasama Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 2 kegiatan yang dilaksanakan Biro
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Banten, yaitu: (1)
Kegiatan Penyelenggaraan Kerjasama Daerah; dan (2) Kegiatan
Penyelenggaraan Kerjasama Luar Negeri. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 19,98% dan realisasi keuangan
sebesar 19,98%.
5) Program Peningkatan Kesadaran dan Pengembangan Produk
Hukum dan HAM
Program ini didukung oleh 8 kegiatan yang dilaksanakan Biro
- 74 -
Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah; (2) Kegiatan
Penyusunan Keputusan dan Peraturan Kepala Daerah Provinsi
Banten; (3) Kegiatan Pengawasan Produk Hukum Kab/Kota; (4)
Kegiatan Penanganan Sengketa Hukum; (5) Kegiatan Peningkatan
Pelayanan Bantuan Hukum; (6) Kegiatan Peningkatan
Perlindungan Hukum dan HAM; (7) Kegiatan Peningkatan
Pemahaman dan Kesadaran Hukum Masyarakat/Kadarkum; dan
(8) Kegiatan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar
31,34% dan realisasi keuangan sebesar 31,34%.
6) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Perangkat
Daerah
Program ini didukung oleh 8 kegiatan yang dilaksanakan Biro
Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Banten, yaitu: (1) Kegiatan
Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah; (2) Kegiatan Penataan
Kelembagaan Lembaga Lain Bagian Perangkat Daerah dan
Pembinaan dan Fasilitasi Raperda/Perda OPD Kab/Kota; (3)
Kegiatan Penataan Analisa dan Formasi Jabatan Perangkat
Daerah; (4) Kegiatan Penyusunan Kebijakan Ketatalaksanaan; (5)
Kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik;
(6) Kegiatan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan
Instansi Pemerintah (LAKIP) Provinsi Banten; (7) Kegiatan
Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Pegawai Setda dan
Reformasi Birokrasi; dan (8) Kegiatan Peningkatan dan
Pembinaan Budaya Kerja Aparatur. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 40,83% dan realisasi keuangan
sebesar 40,83%.
7) Program Pengendalian Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 5 kegiatan yang dilaksanakan Biro
Administrasi Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi
Banten, yaitu: (1) Kegiatan Pengendalian Administrasi
Pelaksanaan Pembangunan; (2) Kegiatan Percepatan Pelaksanaan
Penyerapan Anggaran (TEPRA); (3) Kegiatan Penyusunan Laporan
Pelaksanaan APBD; (4) Kegiatan Pengolahan Data Evaluasi
Kegiatan dan Pelaporan Pelaksanaan Pembanguan; dan (5)
Kegiatan Pengendalian Laporan Realisasi Barang/Jasa
Pemerintah Provinsi Banten. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 37,06% dan realisasi keuangan
sebesar 37,06%.
- 75 -
8) Program Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan
Pemerintahan Umum
Program ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Bina Perekonomian Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi
Banten, Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam
Sekretariat Daerah Provinsi Banten), Biro Administrasi
Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro
Administrasi Rumah Tangga Pimpinan Sekretariat Daerah
Provinsi Banten, Badan Penghubung Provinsi Banten yang terbagi
atas 51 kegiatan. Adapun masing-masing kegiatan yang
dilaksanakan oleh kedelapan perangkat daerah dimaksud, antara
lain: Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Banten
melaksanakan 6 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Evaluasi Kinerja
Pemerintah Daerah; (2) Kegiatan Penataan Wilayah Administrasi
dan Batas Daerah; (3) Kegiatan Penataan Daerah Otonom; (4)
Kegiatan Administrasi Pimpinan Daerah dan Hubungan Antar
Lembaga; (5) Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN); dan (6) Kegiatan
Administrasi Rupabumi dan Kode Data Wilayah Administrasi
Pemerintahan. Biro Bina Perekonomian Sekretariat Daerah
Provinsi Banten melaksanakan 8 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan
Penataan Kebijakan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UMKM; (2) Kegiatan Penataan Kebijakan BUMD dan Lembaga
Keuangan; (3) Kegiatan Penataan Kebijakan di Bidang
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi; (4) Kegiatan Penataan
Kebijakan Penanaman Modal dan Promosi; (5) Kegiatan Penataan
Kebijakan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; (6) Kegiatan Penataan
Kebijakan Pertanian,Perkebunan dan Ketahanan Pangan; (7)
Kegiatan Penataan Kebijakan Kelautan dan Perikanan; dan (8)
Kegiatan Penataan Kebijakan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Banten
melaksanakan 8 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Perumusan
Kebijakan Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga; (2) Kegiatan
Perumusan Kebijakan Kesehatan; (3) Kegiatan Perumusan
Kebijakan Pengendalian Penduduk dan KB, Kependudukan dan
Capil; (4) Kegiatan Perumusan Kebijakan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa; (5) Kegiatan Perumusan Kebijakan Ketentraman dan
Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat; (6) Kegiatan
- 76 -
Perumusan Kebijakan Kehidupan Agama; (7) Kegiatan Perumusan
Kebijakan Lembaga Agama; dan (8) Kegiatan Perumusan
Kebijakan Urusan Sosial. Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi
Banten melaksanakan 2 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Pelayanan
Pembayaran Gaji dan Tunjangan KDH/WKDH dan Pegawai di
Lingkungan Setda Provinsi Banten; dan (2) Kegiatan Pengelolaan
Perbendaharaan dan Verifikasi Kegiatan Biro Umum Sekretariat
Daerah Provinsi Banten. Biro Bina Infrastruktur dan Sumber
Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Banten melaksanakan 7
kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Perumusan Kebijakan Pekerjaan
Umum; (2) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Pertanahan;
(3) Kegiatan Perumusan Kebijakan Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman; (4) Kegiatan Perumusan Kebijakan
ESDM; (5) Kegiatan Rapat Koordinasi Pimpinan; (6) Kegiatan
Perumusan Kebijakan Urusan Perhubungan; dan (7) Kegiatan
Perumusan Kebijakan Kominfo, Statistik dan Persandian. Biro
Administrasi Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi
Banten melaksanakan 5 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyusunan
Standarisasi Harga Satuan Barang/Jasa (SHSBJ) dan Pedoman
Pelaksanaan Pembangunan; (2) Kegiatan Pengendalian
Administrasi Pembangunan Bantuan Keuangan dan Dana Alokasi
Khusus dan Tugas Perbantuan; (3) Kegiatan Pengendalian
Administrasi Urusan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah; (4)
Kegiatan Perencanaan, Penelitian Dan Pengembangan
Administrasi Pelaksanaan Pembangunan; dan (5) Kegiatan
Penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa. Biro Administrasi
Rumah Tangga Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Banten
melaksanakan 10 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyelenggaraan
Pelayanan Dinas pada Setda Provinsi Banten; (2) Kegiatan
Pelayanan Pimpinan Daerah; (3) Kegiatan Penyelenggaraan
Kedinasan Gubernur dan Wakil Gubernur; (4) Kegiatan Pelayanan
Pimpinan Sekretariat Daerah; (5) Kegiatan Peningkatan Kapasitas
Staf Ahli Gubernur Banten; (6) Kegiatan Aspirasi dan Pengelolaan
Opini Publik; (7) Kegiatan Penyiapan Naskah Pimpinan; (8)
Kegiatan Hubungan dan Kerjasama Pers; (9) Kegiatan Liputan
dan Pengelolaan Dokumen; dan (10) Kegiatan Keprotokolan dan
Peliputan. Badan Penghubung melaksanakan 5 kegiatan, yiatu:
(1) Kegiatan Partisipasi Anjungan Banten pada Kegiatan di TMII;
(2) Kegiatan Pengelolaan Layanan Informasi Promosi Banten; (3)
Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Masyarakat; (4) Kegiatan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; dan (5) Kegiatan Promosi
- 77 -
Produk Potensi Unggulan Daerah dan Investasi. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 29,34% dan realisasi
keuangan sebesar 29,34%.
9) Program Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan yang dilaksanakan Biro
Umum Sekretariat Daerah Provinsi Banten, yaitu Kegiatan
Pengadaan Tanah Sarana dan Prasarana Pemerintah Provinsi
Banten. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar
0,05% dan realisasi keuangan sebesar 0,05%.
10) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD, Biro
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Hukum
Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Organisasi Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Bina Perekonomian Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi
Banten, Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam
Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro Administrasi
Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Banten, Biro
Administrasi Rumah Tangga Pimpinan Sekretariat Daerah
Provinsi Banten, Badan Penghubung Provinsi Banten yang terbagi
atas 11 kegiatan dan didalamnya terdapat satu kegiatan yang
sama. Adapun masing-masing kegiatan yang dilaksanakan oleh
kesebelas perangkat daerah dimaksud, antara lain: Sekretariat
DPRD melaksanakan 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan Data
dan Informasi Pembangunan. Biro Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi Banten melaksanakan 1 kegiatan, yaitu Kegiatan
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Biro
Pemerintahan. Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Banten
melaksanakan 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan Data dan
Informasi Pembangunan pada Biro Hukum. Biro Organisasi
Sekretariat Daerah Provinsi Banten melaksanakan 1 kegiatan,
yaitu Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
pada Biro Organisasi. Biro Bina Perekonomian Sekretariat Daerah
Provinsi Banten melaksanakan 1 kegiatan, yaitu Kegiatan
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Biro Bina
Perekonomian. Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah
Provinsi Banten melaksanakan 1 kegiatan, yaitu Kegiatan
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Biro
Kesejahteraan Rakyat. Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi
Banten melaksanakan 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
- 78 -
Data dan Informasi Pembangunan pada Biro Umum. Biro Bina
Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi
Banten melaksanakan 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan pada Biro Bina Infrastruktur
dan Sumber Daya Alam. Biro Administrasi Pembangunan Daerah
Sekretariat Daerah Provinsi Banten melaksanakan 1 kegiatan,
yaitu Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
pada Biro Administrasi Pembangunan Daerah. Biro Administrasi
Rumah Tangga Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Banten
melaksanakan 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan Data dan
Informasi Pembangunan Pada Biro Administrasi Rumah Tangga.
Badan Penghubung melaksanakan 1 kegiatan, yaitu: Kegiatan
Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 18,97% dan realisasi
keuangan sebesar 18,97%.
b. Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Pengawasan
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Pengawasan didukung
oleh 4 program dan 15 kegiatan yang dilaksanakan oleh Inspektorat
Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada Urusan
Pemerintahan Fungsi Penunjang Pengawasan sebesar
Rp22.298.397.500,00 dan realisasi sebesar Rp2.617.763.213,00 atau
sebesar 11,74% dengan realisasi fisik sebesar 11,74%, pelaksanaan
program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 60,14% dan realisasi
keuangan sebesar 60,14%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 12,16% dan realisasi keuangan
sebesar 12,16%.
3) Program Pembinaan, Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
Program ini didukung oleh 7 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan Evaluasi
- 79 -
Berkala Temuan Hasil Pengawasan; (2) Kegiatan Koordinasi
Pengawasan yang Lebih Komprehensif; (3) Kegiatan Pelaksanaan
Pengawasan Internal Secara Berkala; (4) Kegiatan Penanganan
Kasus-Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah; (5)
Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH;
(6) Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur
Pengawasan; dan (7) Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan
Pengawasan. Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud
sebesar 9,80% dan realisasi keuangan sebesar 9,80%.
4) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 22,58% dan realisasi keuangan
sebesar 22,58%.
c. Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Perencanaan
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Perencanaan
didukung oleh 8 program dan 25 kegiatan yang dilaksanakan oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten. Alokasi
Anggaran Belanja Langsung pada Urusan Pemerintahan Fungsi
Penunjang Perencanaan sebesar Rp38.865.141.000,00 dan realisasi
sebesar Rp10.063.226.434,00 atau sebesar 25,89% dengan realisasi
fisik sebesar 25,89%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 37,40% dan realisasi
keuangan sebesar 37,40%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 6 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; dan (6) Kegiatan
Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan Perpustakaan.
Realisasi fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 26,94%
dan realisasi keuangan sebesar 26,94%.
3) Program Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 10 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
- 80 -
Penyusunan Dokumen APBD; (2) Kegiatan Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan Daerah; (3) Kegiatan Perencanaan
dan Penganggaran Pembangunan Dunia Usaha dan Ekonomi
Kreatif; (4) Kegiatan Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Infrastruktur Wilayah; (5) Kegiatan Perencanaan
dan Penganggaran Pembangunan Kesejahteraan Sosial; (6)
Kegiatan Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Ketahanan Pangan; (7) Kegiatan Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Keuangan, Investasi dan Ketenagakerjaan; (8)
Kegiatan Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Komunikasi dan Informatika; (9) Kegiatan Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan Sumber Daya Manusia dan
Kebudayaan; dan (10) Kegiatan Perencanaan dan Penganggaran
Tata Pemerintahan. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 27,65% dan realisasi keuangan sebesar
27,65%.
4) Program Pengendalian Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengendalian dan Evaluasi Program Pembangunan; dan (2)
Kegiatan Pengendalian dan Evaluasi Program Penanggulangan
Kemiskinan Daerah. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 23,09% dan realisasi keuangan sebesar
23,09%.
5) Program Kerjasama Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan
Perencanaan Kerjasama Pendanaan Pembangunan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 26,16% dan realisasi
keuangan sebesar 26,16%.
6) Program Penataan Ruang Wilayah dan Kawasan
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan
Perencanaan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Realisasi
fisik kumulatif pada program dimaksud sebesar 46,56% dan
realisasi keuangan sebesar 46,56%.
7) Program Penelitian, Pengembangan Kebijakan Strategis, Inovasi
Daerah, dan IPTEK
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penelitian Sosial, Pemerintahan, Ekonomi dan Pembangunan; dan
(2) Kegiatan Pengembangan Inovasi dan Teknologi. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 13,46% dan realisasi
keuangan sebesar 13,46%.
- 81 -
8) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 3,16% dan realisasi keuangan sebesar
3,16%.
d. Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Keuangan
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Keuangan didukung
oleh 5 program dan 102 kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan
Pendapatan Daerah, dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada
Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Keuangan sebesar
Rp96.671.900.425,00 dan realisasi sebesar Rp29.778.049.430,00
atau sebesar 30,80% dengan realisasi fisik sebesar 30,80%,
pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini dilaksanakan oleh Badan Pendapatan Daerah, dan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten
yang terbagi atas 4 kegiatan dan didalamnya terdapat dua
kegiatan yang sama. Adapun masing-masing kegiatan yang
dilaksanakan oleh kedua perangkat daerah dimaksud, antara lain
Badan Pendapatan Daerah melaksanakan 2 kegiatan, yiatu: (1)
Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca
Aset; dan (2) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah melaksanakan 2
kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset; dan (2) Kegiatan Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 35,69% dan realisasi keuangan sebesar
35,69%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini dilaksanakan oleh Badan Pendapatan Daerah, dan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten
yang terbagi atas 45 kegiatan dan didalamnya terdapat lima
kegiatan yang sama. Adapun masing-masing kegiatan yang
dilaksanakan oleh kedua perangkat daerah dimaksud, antara lain
Badan Pendapatan Daerah melaksanakan 39 kegiatan, yiatu: (1)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
- 82 -
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; (6) Kegiatan Penataan
Arsip Badan Pendapatan Daerah Provinsi Banten; (7) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPT DPPKD
Balaraja; (8) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantor Pada UPT DPPKD Balaraja; (9) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT DPPKD Balaraja; (10)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPT
DPPKD Cikande; (11) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor UPT DPPKD Cikande; (12) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT DPPKD Cikande (13)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPT
DPPKD Cikokol; (14) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor Pada UPTD Cikokol; (15) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT DPPKD Cikokol; (16)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPT
DPPKD Ciledug; (17) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor Pada UPT DPPKD Ciledug; (18) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT DPPKD
Ciledug; (19) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Pada UPT DPPKD Cilegon; (20) Kegiatan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Kantor Pada UPT DPPKD Cilegon; (21) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT DPPKD
Cilegon; (22) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Pada UPT DPPKD Ciputat; (23) Kegiatan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Kantor Pada UPT DPPKD Ciputat; (24) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT DPPKD
Ciputat; (25) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
Pada UPT DPPKD Malingping; (26) Kegiatan Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana Kantor Pada UPT DPPKD Malingping; (27) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT DPPKD
Malingping; (28) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kantor Pada UPT DPPKD Pandeglang; (29) Kegiatan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPT DPPKD Pandeglang; (30)
Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT
DPPKD Pandeglang; (31) Kegiatan Pengadaan Sarana dan
Prasarana Kantor Pada UPTD Rangkasbitung; (32) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPT DPPKD
Rangkasbitung; (33) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran Pada UPT DPPKD Rangkasbitung; (34) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPT DPPKD
Serang, (35)Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
- 83 -
Pada UPT DPPKD Serang, (36)Kegiatan Penyediaan Barang dan
Jasa Perkantoran Pada UPT DPPKD Serang; (37) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Pada UPT DPPKD
Serpong; (38) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kantor Pada UPT DPPKD Serpong; dan (39) Kegiatan Penyediaan
Barang dan Jasa Perkantoran Pada UPT DPPKD Serpong. Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah melaksanakan 6 kegiatan,
yiatu: (1) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2)
Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3)
Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah; dan (6) Kegiatan
Penataan Arsip di BPKAD Provinsi Banten. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 32,50% dan realisasi
keuangan sebesar 32,50%.
3) Program Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah
Program ini didukung oleh 6 kegiatan yang dilaksanakan Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Banten, yaitu: (1)
Kegiatan Inventarisasi Fisik Aset dalam Rangka Implementasi
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah; (2) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Aset Daerah; (3)
Kegiatan Penatausahaaan Aset Daerah; (4) Kegiatan
Pendistribusian dan Pemanfaatan Aset Daerah; (5) Kegiatan
Penghapusan Barang Daerah; dan (6) Kegiatan Perencanaan
Kebutuhan Barang. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 17,41% dan realisasi keuangan sebesar
17,41%.
4) Program Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan
Daerah
Program ini dilaksanakan oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi
Banten dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Provinsi Banten yang terbagi atas 45 kegiatan. Adapun masing-
masing kegiatan yang dilaksanakan oleh kedua perangkat daerah
dimaksud, antara lain Badan Pendapatan Daerah melaksanakan
28 kegiatan, yiatu: (1) Kegiatan Pemeliharaan Sistem Aplikasi
Pelayanan; (2) Kegiatan Pemeliharaan Standarisasi Mutu
Pelayanan; (3) Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Pajak Daerah;
(4)Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah; (5) Kegiatan Koordinasi
Dana Perimbangan dan Retribusi; (6) Kegiatan Pembinaan dan
Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota; (7) Kegiatan Intensifikasi Pajak
Daerah di Wilayah UPT DPPKD Balaraja; (8) Kegiatan Intensifikasi
- 84 -
Pendapatan Lain-Lain di Wilayah UPT DPPKD Balaraja; (9)
Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah Wilayah UPT DPPKD
Cikande; (10) Kegiatan Intensifikasi Pendapatan Lain-Lain di
Wilayah UPT DPPKD Cikande; (11) Kegiatan Intensifikasi Pajak
Daerah di Wilayah UPT DPPKD Cikokol; (12) Kegiatan
Intensifikasi Pendapatan Lain-Lain di Wilayah UPT DPPKD
Cikokol; (13) Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPT
DPPKD Ciledug; (14) Kegiatan Intensifikasi Pendapatan Lain-Lain
di Wilayah UPT DPPKD Ciledug; (15) Kegiatan Intensifikasi Pajak
Cilegon di Wilayah UPT DPPKD Cilegon; (16) Kegiatan
Intensifikasi Pendapatan Lain-Lain di Wilayah UPT DPPKD
Cilegon; (17) Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPT
DPPKD Ciputat; (18) Kegiatan Intensifikasi Pendapatan Lain-Lain
di Wilayah UPT DPPKD Ciputat; (19) Kegiatan Intensifikasi Pajak
Daerah di Wilayah UPT DPPKD Malingping; (20) Kegiatan
Intensifikasi Pendapatan Lain-Lain di Wilayah UPT DPPKD
Malingping; (21) Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah
UPT DPPKD Pandeglang; (22) Kegiatan Intensifikasi Pendapatan
Lain-Lain di Wilayah UPT DPPKD Pandeglang; (23) Kegiatan
Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPT DPPKD
Rangkasbitung; (24) Kegiatan Intensifikasi Pendapatan Lain-Lain
di Wilayah UPT DPPKD Rangkasbitung; (25) Kegiatan Intensifikasi
Pajak Daerah di Wilayah UPT DPPKD Serang; (26) Kegiatan
Intensifikasi Pendapatan Lain-Lain di Wilayah UPT DPPKD
Serang; (27) Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPT
DPPKD Serpong; dan (28) Kegiatan Intensifikasi Pendapatan Lain-
Lain di Wilayah UPT DPPKD Serpong. Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah melaksanakan 17 kegiatan, yiatu: (1)
Kegiatan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota se-
Provinsi Banten dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten; (2) Kegiatan Evaluasi
Raperda Kabupaten/Kota dan Raper KDH tentang APBD dan
Perubahan APBD; (3) Kegiatan Majelis Pertimbangan Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi; (4) Kegiatan
Pembinaan Administrasi Keuangan Daerah; (5) Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan Akuntansi; (6) Kegiatan
Pembinaan Pengendalian Keuangan Daerah; (7) Kegiatan
Pembinaan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah; (8)
Kegiatan Penatausahaan Kas Daerah; (9) Kegiatan Penatausahaan
- 85 -
Realisasi Keuangan Daerah; (10) Kegiatan Peningkatan
Pengelolaan Keuangan Daerah; (11) Kegiatan Penyusunan Buku
Statistik Keuangan Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota se-
Provinsi Banten; (12) Kegiatan Penyusunan Laporan Pada
Koordinator Unit Akuntansi Perwakilan Wilayah; (13) Kegiatan
Penyusunan Pedoman Anggaran; (14) Kegiatan Penyusunan
Pelaporan Keuangan dan Interim Provinsi Banten; (15) Kegiatan
Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Banten
dan Rapergub Perjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Provinsi Banten; (16) Kegiatan Rekonsiliasi Data Penerimaan dan
Pengeluaran APBD Provinsi Banten; dan (17) Kegiatan Verifikasi
Dokumen Pelaksanaan APBD. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 31,16% dan realisasi keuangan
sebesar 31,16%.
5) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini dilaksanakan oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi
Banten dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Provinsi Banten yang terbagi atas 2 kegiatan dan didalamnya
terdapat satu kegiatan yang sama. Adapun masing-masing
kegiatan yang dilaksanakan oleh kedua perangkat daerah
dimaksud, antara lain Badan Pendapatan Daerah melaksanakan 1
kegiatan, yiatu Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi
Pembangunan. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
melaksanakan 1 kegiatan, yiatu Kegiatan Penyediaan Data dan
Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 16,33% dan realisasi keuangan sebesar
16,33%.
e. Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Kepegawaian
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Kepegawaian
didukung oleh 4 program dan 17 kegiatan yang dilaksanakan oleh
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Banten. Alokasi Anggaran
Belanja Langsung pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang
Kepegawaian sebesar Rp9.200.000.000,00 dan realisasi sebesar
Rp2.657.583.422,00 atau sebesar 28,89% dengan realisasi fisik
sebesar 28,89%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan
(2)Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 56,45% dan realisasi
keuangan sebesar 56,45%.
- 86 -
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 37,31% dan realisasi keuangan
sebesar 37,31%.
3) Program Pembinaan Karier dan Layanan Administrasi
Kepegawaian Daerah
Program ini didukung oleh 9 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pelayanan Kepangkatan dan Penggajian; (2) Kegiatan Pembinaan
Disiplin PNS Provinsi Banten; (3) Kegiatan Pembinaan Kinerja dan
Kesejahteraan Pegawai; (4) Kegiatan Penataan dan Penempatan
Kerja Pegawai; (5) Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi
Pegawai; (6) Kegiatan Pengembangan Jabatan Fungsional
Tertentu; (7) Kegiatan Pengembangan Jabatan Pimpinan Tinggi
dan Administrasi; (8) Kegiatan Peningkatan Kompetensi PNS
Provinsi Banten; dan (9)Kegiatan Perencanaan, Pengadaan dan
Pengakatan Pegawai. Realisasi fisik kumulatif pada program
dimaksud sebesar 20,55% dan realisasi keuangan sebesar
20,55%.
4) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 0,00% dan realisasi keuangan sebesar
0,00%.
f. Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Pendidikan dan Pelatihan
Pada Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Pendidikan dan
Pelatihan didukung oleh 4 program dan 17 kegiatan yang
dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Banten. Alokasi Anggaran Belanja Langsung pada
Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang Pendidikan dan Pelatihan
sebesar Rp51.777.730.000,00 dan realisasi sebesar
Rp13.801.770.943,00 atau sebesar 26,66% dengan realisasi fisik
sebesar 26,66%, pelaksanaan program dimaksud adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah.
Program ini didukung oleh 2 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset; dan (2)
- 87 -
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. Realisasi fisik
kumulatif pada program dimaksud sebesar 42,23% dan realisasi
keuangan sebesar 42,23%.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Program ini didukung oleh 5 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor; (2) Kegiatan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor; (3) Kegiatan
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (4) Kegiatan
Peningkatan Kapasitas Aparatur; dan (5) Kegiatan Koordinasi dan
Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah. Realisasi fisik kumulatif
pada program dimaksud sebesar 25,61% dan realisasi keuangan
sebesar 25,61%.
3) Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur
Program ini didukung oleh 9 kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan
Kurikulum dan Teknologi Pembelajaran; (2) Kegiatan
Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional; (3) Kegiatan
Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan dan Prajabatan; (4)
Kegiatan Pengembangan Kompetensi Manajemen; (5) Kegiatan
Pengembangan Kompetensi Pemerintahan; (6) Kegiatan
Pengembangan Kompetensi Teknis Substantif; (7) Kegiatan
Pengembangan Kompetensi Teknis Umum; (8) Kegiatan
Pengendalian Mutu Diklat; dan (9) Kegiatan Sertifikasi
Komptetensi dan Kerjasama. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 28,01% dan realisasi keuangan
sebesar 28,01%.
4) Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Program ini didukung oleh 1 kegiatan, yaitu Kegiatan Penyediaan
Data dan Informasi Pembangunan. Realisasi fisik kumulatif pada
program dimaksud sebesar 0,00% dan realisasi keuangan sebesar
0,00%.
2.2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN
Indikator makro pembangunan daerah ini merupakan alat
ukur untuk mengukur ketercapaian visi dan misi pembangunan
Provinsi Banten yang dijabarkan dalam RPJMD Provinsi Banten
2012-2017.
Indikator ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja
Pemerintah Provinsi Banten dalam menyelenggarakan roda
pemerintahan selama periode yang telah berjalan, namun
- 88 -
sebetulnya penetapan target-target indikator makro pembangunan
tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain baik pendukung
maupun penghambat pertumbuhan, terutama indikator kinerja
pada bidang perekonomian.
Capaian Indikator Makro Pembangunan Tahun 2012-2016
yang meliputi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Persentase Penduduk Miskin, dan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Adapun Capaian tersebut
selama Tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1
Indikator Makro Pembangunan Provinsi Banten
Tahun 2012 - 2016
TAHUN Target dan
Realisasi
Indikator Makro Pembangunan Provinsi Banten
Tahun 2012 - 2016
I P M LPE
Persentase
Penduduk Miskin
Persentase
Pengangguran Terbuka
2012 Target 72,92 6,0-6,5% 5,79-5,34 10,74
Realisasi 68,92 6,83% 5,71 9,83
2013 Target 73,47 6,5-6,7% 5,5-5,2 10,24
Realisasi 69,47 6,67% 5,89 9,54
2014 Target 74,02 6,6-6,8% 5,3-5,0 9,74
Realisasi 69,89 5,47% 5,51 9,07
2015 Target 74,57 6,7-6,8% 5,1-4,8 9,24
Realisasi 70,27 5,37% 5,75 9,55
2016 Target 75,13 6,8-6,9% 4,9-4,7 8,74
Realisasi 70,35 5,26% 5,36 8,92
Sumber : BPS Provinsi Banten 2016
Sebagaimana tabel diatas, Indikator makro pembangunan Provinsi
Banten selama periode 2012-2016 untuk Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) mengalami peningkatan, sedangkan untuk Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Persentase Penduduk Miskin, dan
Persentase Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami fluktuasi.
- 89 -
BAB III
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PRIORITAS DAERAH DALAM PERUBAHAN RKPD
PROVINSI BANTEN TAHUN 2017
Rencana program dan kegiatan prioritas tahun 2017 beserta pagu
indikatifnya disusun dengan berpedoman pada tematik dan prioritas
pembangunan tahun 2017, tujuan dan sasaran pembangunan serta
target capaian kinerja pembangunan sebagaimana yang dicantumkan di
dalam RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017.
Program prioritas pada tahun 2017 sesuai dengan RPJMD
Provinsi Banten Tahun 2012-2017 terdiri dari 78 (tujuh puluh delapan)
program prioritas, namun pada tahun kelima terakhir pelaksanaan
RPJMD Provinsi Banten Tahun 2012-2017 berdasarkan amanat
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
dan menyesuaikan kewenangannya maka Pemerintah Provinsi Banten
pada Tahun 2017 hanya melaksanakan 4 urusan pemerintahan dan 35
Bidang Urusan, meliputi 6 (enam) Urusan Wajib Pelayanan Dasar, 16
(enam belas) Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar, 6 (enam) Urusan
Pilihan, dan 7 (tujuh) Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang.
Penyelenggaraan Urusan tersebut terdapat 71 program dan 1.133
kegiatan yang dilaksanakan dan tersebar pada 43 Perangkat Daerah
sesuai tugas pokok dan fungsinya sebagaimana disajikan dalam Tabel
3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Program Prioritas dan Perangkat Daerah Penanggung Jawab
NO URUSAN/ BIDANG
URUSAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
1 Urusan Wajib Pelayanan Dasar
1.1 Pendidikan 1.1.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1.1.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1.1.1.17 Pendidikan Menengah Wajib Belajar 12 Tahun
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1.1.1.21 Peningkatan Mutu Tata Kelola dan Pencitraan Pendidikan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
1.2 Kesehatan 1.2.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Kesehatan
RSU Malingping
RSUD Banten
- 90 -
NO URUSAN/ BIDANG
URUSAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
1.2.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Kesehatan
RSU Malingping
RSUD Banten
1.2.1.22 Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Dinas Kesehatan
1.2.1.23 Pembinaan Upaya Kesehatan
Dinas Kesehatan
RSUD Banten
1.2.1.24 Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan
1.2.1.25 Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan
Dinas Kesehatan
1.2.1.26 Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan
Dinas Kesehatan
RSU Malingping
1.2.1.27 Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan
RSU Malingping
RSUD Banten
1.3 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1.3.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1.3.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1.3.1.28 Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1.3.1.29 Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1.3.1.48 Penataan Ruang Wilayah dan Kawasan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1.4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
1.4.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
1.4.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
1.4.1.30 Pengembangan dan Revitalisasi Infrastuktur Permukiman
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
1.4.1.31 Pembinaan dan Penataan Perumahan
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
1.5 Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
1.5.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
- 91 -
NO URUSAN/ BIDANG
URUSAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
Satuan Polisi Pamong Praja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1.5.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Satuan Polisi Pamong Praja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1.5.1.57 Pembinaan, kerukunan, Kesatuan Bangsa dan Politik
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
1.5.2.59 Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban dan Perlingunan Masyarakat
Satuan Polisi Pamong Praja
1.5.3.60 Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1.6 Sosial 1.6.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Sosial
1.6.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Sosial
1.6.1.42 Penanganan Kemiskinan Dinas Sosial
1.6.1.43 Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial
1.6.1.44 Perlindungan dan Jaminan Sosial
Dinas Sosial
1.6.1.45 Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial
2 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar
2.1 Ketenaga Kerjaan 2.1.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi
2.1.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi
2.1.1.46 Pengembangan Kelembagaan, hubungan Industrial dan Perlindungan tenaga Kerja
Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi
2.1.1.47 Peningkatan Produktivitas, Perluasan, Kesempatan Kerja dan Berusaha
Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi
2.1.1.48 Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja
Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi
2.10 Komunikasi dan Informatika
2.10.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
2.10.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
2.10.1.74 Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Telematika
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
- 92 -
NO URUSAN/ BIDANG
URUSAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
2.11 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
2.11.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
2.11.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
2.11.1.49 Pengembangan Usaha dan Akses Permodalan K-UMKM
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
2.11.1.50 Pengembangan Produk dan Pemasaran K-UMKM
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
2.11.1.51 Peningkatan Daya Saing, Kapasitas Kelembagaan dan SDM K-UMKM
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
2.12 Penanaman Modal 2.12.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2.12.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2.12.1.52 Peningkatan Iklim Investasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2.12.1.53 Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2.13 Kepemudaan dan Olah Raga
2.13.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Kepemudaan dan Olah Raga
2.13.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Kepemudaan dan Olah Raga
2.13.1.55 Kepemudaan dan Kepramukaan
Dinas Kepemudaan dan Olah Raga
2.13.1.56 Pembinaan, Pembudayaan dan Pengembangan Olahraga
Dinas Kepemudaan dan Olah Raga
2.14 Statistik 2.14.1.72 Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Dinas Kesehatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Satuan Polisi Pamong Praja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
- 93 -
NO URUSAN/ BIDANG
URUSAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Dinas Kepemudaan dan Olah Raga
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana
Dinas Ketahanan Pangan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Dinas Perhubungan
Dinas Kelautan dan Perikanan
Dinas Pariwisata
Dinas Pertanian
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sekretariat DPRD
Biro Pemerintahan
Biro Hukum
Biro Organisasi
Biro Bina Perekonomian
Biro Kesejahteraan Rakyat
Biro Umum
Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam
Biro Administrasi Pembangunan Daerah
Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan
Badan Penghubung Daerah
Inspektorat Provinsi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Pendapatan Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
- 94 -
NO URUSAN/ BIDANG
URUSAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
2.16 Kebudayaan 2.16.1.54 Pengelolaan dan Pengembangan Keragaman
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
2.17 Perpustakaan 2.17.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
2.17.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
2.17.1.75 Pengembangan Minat dan Budaya Baca
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
2.17.1.76 Pengembangan dan Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum Perpustakaan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
2.18 Kearsipan 2.18.1.73 Pembinaan Kearsipan Daerah
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
2.2 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2.2.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana
2.2.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana
2.2.1.40 Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana
2.3 Pangan 2.3.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Ketahanan Pangan
2.3.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Ketahanan Pangan
2.3.1.70 Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat
Dinas Ketahanan Pangan
2.5 Lingkungan Hidup 2.5.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2.5.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2.5.1.37 Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2.5.1.38 Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2.5.1.77 Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2.5.1.81 Peningkatan Daya Dukung Sumber Daya Hutan dan Lahan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
- 95 -
NO URUSAN/ BIDANG
URUSAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
2.7 Pemberdayaan Masyarakat Desa
2.7.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
2.7.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
2.7.1.71 Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Perdesaan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
2.8 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
2.8.1.41 Kependudukan dan Keluarga Berencana
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana
2.9 Perhubungan 2.9.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Perhubungan
2.9.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Perhubungan
2.9.1.36 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian
Dinas Perhubungan
3.3.1.78 Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
3 Urusan Pilihan
3.1 Kelautan dan Perikanan
3.1.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Kelautan dan Perikanan
3.1.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Kelautan dan Perikanan
3.1.1.87 Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
Dinas Kelautan dan Perikanan
3.2 Pariwisata 3.2.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Pariwisata
3.2.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Pariwisata
3.2.1.85 Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata
Dinas Pariwisata
3.2.1.86 Pengembangan Kemitraan Kepariwisataan
Dinas Pariwisata
3.3 Pertanian 3.3.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Pertanian
3.3.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Pertanian
3.3.1.77 Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Dinas Kelautan dan Perikanan
Dinas Pertanian
3.3.1.78 Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Dinas Kelautan dan Perikanan
- 96 -
NO URUSAN/ BIDANG
URUSAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Dinas Pertanian
3.3.1.79 Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumberdaya Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Dinas Pertanian
3.3.1.80 Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya Pertanian
Dinas Pertanian
3.5 Energi dan Sumberdaya Mineral
3.5.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
3.5.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
3.5.1.82 Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
3.5.1.83 Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Mineral, Batubara, Panas Bumi, Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
3.5.1.84 Pengembangan, Pengusahaan Potensi dan Produk Pertambangan dan Energi
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
3.6 Perdagangan 3.6.1.88 Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
3.7 Perindustrian 3.7.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
3.7.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
3.7.1.89 Peningkatan Daya Saing Industri
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
4 Urusan Pemerintahan Fungsi Penunjang
4.1 Administrasi Pemerintahan
4.1.3.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Sekretariat DPRD
4.1.3.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Sekretariat DPRD
4.1.3.67 Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
Sekretariat DPRD
4.1.4.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Biro Pemerintahan
Biro Hukum
Biro Organisasi
Biro Bina Perekonomian
Biro Kesejahteraan Rakyat
Biro Umum
Biro Bina Infrastruktur
- 97 -
NO URUSAN/ BIDANG
URUSAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
dan Sumber Daya Alam
Biro Administrasi Pembangunan Daerah
Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan
4.1.4.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Biro Pemerintahan
Biro Hukum
Biro Organisasi
Biro Bina Perekonomian
Biro Kesejahteraan Rakyat
Biro Umum
Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam
Biro Administrasi Pembangunan Daerah
Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan
4.1.4.34 Pengendalian Pembangunan Daerah
Biro Administrasi Pembangunan Daerah
4.1.4.58 Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum
Biro Pemerintahan
Biro Bina Perekonomian
Biro Kesejahteraan Rakyat
Biro Umum
Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam
Biro Administrasi Pembangunan Daerah
Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan
4.1.4.63 Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Perangkat Daerah
Biro Organisasi
4.1.4.68 Peningkatan Kesadaran dan Pengembangan Produk Hukum dan HAM
Biro Hukum
4.1.5.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Badan Penghubung Daerah
4.1.5.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Badan Penghubung Daerah
4.1.5.58 Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum
Badan Penghubung Daerah
- 98 -
NO URUSAN/ BIDANG
URUSAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
4.4.3.61 Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah
Biro Umum
4.2 Pengawasan 4.2.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Inspektorat Provinsi
4.2.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Inspektorat Provinsi
4.2.1.66 Pembinaan, Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
Inspektorat Provinsi
4.3 Perencanaan 4.3.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
4.3.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
4.3.1.33 Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
4.3.1.34 Pengendalian Pembangunan Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
4.3.1.35 Kerjasama Pembangunan Daerah
Biro Pemerintahan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
4.4 Keuangan 4.4.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Badan Pendapatan Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4.4.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Badan Pendapatan Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4.4.1.62 Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah
Badan Pendapatan Daerah
4.4.3.61 Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4.4.3.62 Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4.5 Kepegawaian 4.5.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
4.5.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Badan Kepegawaian Daerah
4.5.1.64 Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum Karier dan Layanan Administrasi Kepegawaian Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
4.6 Pendidikan dan Pelatihan
4.6.1.1 Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
- 99 -
NO URUSAN/ BIDANG
URUSAN PROGRAM
PERANGKAT DAERAH
4.6.1.2 Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
4.6.1.65 Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
4.7 Penelitian dan Pengembangan
4.7.1.69 Penelitian, Pengembangan Kebijakan Strategis, Inovasi Daerah, dan IPTEK
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Sedangkan untuk rencana kegiatan prioritas daerah dalam
Perubahan RKPD Provinsi Banten mengalami beberapa perubahan.
Belanja langsung pada Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2017 ini direncanakan berkurang sebesar 2,89% atau sebesar
Rp98.488.687.869,00 dibandingkan anggaran semula pada APBD
Tahun Anggaran 2017 yang sebesar Rp.3.413.362.206.427,00 sehingga
menjadi sebesar Rp3.511.850.894.296,00.
Perubahan ini merupakan langkah awal yang ditempuh dalam
rangka mengefisiensikan dan mengefektifitaskan belanja daerah
khususnya belanja langsung seluruh Perangkat Daerah Provinsi Banten
guna mempercepat pencapaian target 2017 dengan tetap mengacu pada
tema pembangunan dan prioritas RKPD Provinsi Banten Tahun 2017.
Adapun rencana pagu indikatif belanja langsung Perangkat
Daerah dalam Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 secara
lengkap disajikan dalam tabel 3.2 sebagai berikut:
- 100 -
Tabel 3.2 Rencana Pagu Indikatif Belanja Langsung Perangkat Daerah
Dalam Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017
KODE PERANGKAT DAERAH PAGU SEBELUM
PERUBAHAN PAGU SETELAH
PERUBAHAN BERTAMBAH/
BERKURANG (+/-)
1.1.1 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 438,391,187,911 630,355,370,281 191,964,182,370
1.2.1 Dinas Kesehatan 81,708,095,000 80,953,441,550 (754,653,450)
1.2.2 RSU Malingping 149,033,628,000 142,488,551,245 (6,545,076,755)
1.2.3 RSUD Banten 221,770,274,000 171,106,599,895 (50,663,674,105)
1.3.1 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 1,000,303,955,504 1,013,096,955,684 12,793,000,180
1.4.1 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman 222,206,827,000 155,950,504,638 (66,256,322,362)
1.5.1 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 18,453,739,000 18,273,869,000 (179,870,000)
1.5.2 Satuan Polisi Pamong Praja 28,009,044,000 49,581,421,500 21,572,377,500
1.5.3 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 22,275,120,500 22,213,120,500 (62,000,000)
1.6.1 Dinas Sosial 42,170,675,000 45,595,926,595 3,425,251,595
2.1.1 Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi 60,214,671,600 61,040,785,600 826,114,000
2.2.1 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana
17,155,216,000 16,441,121,600 (714,094,400)
2.3.1 Dinas Ketahanan Pangan 11,096,485,000 10,190,995,000 (905,490,000)
2.5.1 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan 40,319,751,250 48,302,894,750 7,983,143,500
2.7.1 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 13,913,230,000 9,777,192,800 (4,136,037,200)
2.9.1 Dinas Perhubungan 51,072,440,000 52,947,518,215 1,875,078,215
2.10.1 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian 29,532,082,153 42,129,356,153 12,597,274,000
2.11.1 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 20,908,919,500 20,736,514,550 (172,404,950)
2.12.1 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
25,031,852,000 22,721,561,750 (2,310,290,250)
2.13.1 Dinas Kepemudaan dan Olah Raga 24,440,559,000 26,687,553,900 2,246,994,900
2.17.1 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 16,735,598,400 18,375,038,150 1,639,439,750
3.1.1 Dinas Kelautan dan Perikanan 19,821,386,000 20,666,801,550 845,415,550
- 101 -
KODE PERANGKAT DAERAH PAGU SEBELUM
PERUBAHAN PAGU SETELAH
PERUBAHAN BERTAMBAH/
BERKURANG (+/-)
3.2.1 Dinas Pariwisata 20,334,315,500 21,754,904,470 1,420,588,970
3.3.1 Dinas Pertanian 42,662,579,814 42,171,497,124 (491,082,690)
3.5.1 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral 29,747,642,500 30,469,672,000 722,029,500
3.7.1 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 16,843,294,775 18,331,700,775 1,488,406,000
4.1.3 Sekretariat DPRD 246,553,925,600 238,455,441,160 (8,098,484,440)
4.1.4.02 Biro Pemerintahan 5,520,000,000 5,520,250,200 250,200
4.1.4.03 Biro Hukum 5,553,592,000 6,208,925,500 655,333,500
4.1.4.04 Biro Organisasi 5,076,249,000 5,101,242,369 24,993,369
4.1.4.05 Biro Bina Perekonomian 3,680,000,000 3,726,543,000 46,543,000
4.1.4.06 Biro Kesejahteraan Rakyat 22,440,237,500 20,467,667,500 (1,972,570,000)
4.1.4.07 Biro Umum 180,995,264,995 138,708,730,595 (42,286,534,400)
4.1.4.08 Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam 2,844,385,000 2,189,999,000 (654,386,000)
4.1.4.09 Biro Administrasi Pembangunan Daerah 13,196,430,000 10,850,740,000 (2,345,690,000)
4.1.4.10 Biro Administrasi Rumah Tangga Pimpinan 36,772,144,000 42,892,942,550 6,120,798,550
4.1.5 Badan Penghubung Daerah 7,764,240,000 7,888,140,000 123,900,000
4.2.1 Inspektorat Provinsi 22,298,397,500 22,506,618,100 208,220,600
4.3.1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 38,865,141,000 44,890,373,400 6,025,232,400
4.4.1 Badan Pendapatan Daerah 70,753,946,425 81,360,246,395 10,606,299,970
4.4.3 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 25,917,954,000 26,994,157,600 1,076,203,600
4.5.1 Badan Kepegawaian Daerah 9,200,000,000 11,593,227,500 2,393,227,500
4.6.1 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah 51,777,730,000 50,134,780,152 (1,642,949,848)
JUMLAH 3,413,362,206,427 3,511,850,894,296 98,488,687,869
Selanjutnya untuk lebih jelasnya mengenai rencana kegiatan prioritas daerah dalam Perubahan RKPD Provinsi Banten
Tahun 2017 khususnya yang masuk kedalam belanja langsung OPD secara lengkap disajikan dalam Tabel 3.3 sebagai berikut :
- 102 -
Tabel 3.3
Matrik Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017
- 425 -
BAB IV
PENUTUP
4.1 KAIDAH PELAKSANAAN
Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 merupakan
penjabaran dan pelaksanaan tahun terakhir dari RPJMD Provinsi
Banten Tahun 2012-2017. Tingkat keberhasilan dari pelaksanaan
Perubahan RKPD Tahun 2017 ini, akan menentukan keberhasilan serta
kesinambungan pelaksanaan kinerja Gubernur periode 2012-2017
beserta Perangkat Daerahnya.
Perangkat daerah yang meliputi Dinas, Badan, Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, RSUD dan kantor di Pemerintah Provinsi Banten wajib
menerapkan prinsip-prinsip efektif, efisien, transparan, akuntabel, partisipatif,
dan koordinatif dalam melaksanakan program dan kegiatan prioritasnya untuk
pencapaian sasaran dan arah kebijakan pada setiap prioritas pembangunan
daerah Provinsi Banten Tahun 2017.
Untuk itu, dalam mengimplementasikan Perubahan RKPD Tahun 2017
perlu ditetapkan kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Bagi seluruh komponen baik pada tingkatan pemerintahan dan dunia usaha
serta masyarakat berkewajiban untuk mengoptimalkan peran guna
melaksanakan program dan kegiatan prioritas Perubahan RKPD Provinsi
Banten Tahun 2017 dengan sebaik-baiknya;
2. Bagi Pemerintah Provinsi Banten, Perubahan RKPD ini merupakan acuan
dan pedoman dalam menyusun kebijakan publik, baik yang berupa
kerangka regulasi maupun kerangka anggaran dalam penyusunan
Perubahan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2017 terutama di setiap
Perangkat Daerah;
3. Bagi pemerintah kabupaten/kota di wilayah Provinsi Banten, Perubahan
RKPD ini merupakan acuan dan pedoman dalam menyusun kebijakan
publik, baik berupa kerangka regulasi maupun kerangka anggaran dalam
Perubahan APBD Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2017, dalam rangka
mengupayakan keterpaduan, sinkronisasi, dan harmonisasi pelaksanaan
program lintas sektor dan lintas kewilayahan.
- 426 -
4. Pada akhir Tahun Anggara. 2017, setiap Perangkat Dinas di Provinsi Banten
wajib melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi
evaluasi terhadap pencapaian sasaran kegiatan yang ditetapkan, maupun
kesesuaiannya dengan rencana alokasi anggaran yang ditetapkan dalam
APBD, serta kesesuaiannya dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur pelaksanaan APBD dan peraturan-peraturan
lainnya;
5. Untuk menjaga efektifitas pelaksanaan program, setiap Perangkat Daerah
wajib melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan melalui tindakan
koreksi yang diperlukan dan melaporkan hasil-hasil pemantauan secara
berkala kepada Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
4.2 PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN
Pada prinsipnya pelaksanaan pembangunan oleh seluruh Perangkat
Daerah harus terkoordinasi secara sinergis dengan pengelompokan Perangkat
Daerah sesuai tupoksi dan perannya dalam pencapaian sasaran pembangunan
atau target RPJMD. Mekanisme pengorganisasian program dan kegiatan prioritas
pembangunan daerah di Provinsi Banten pada dasarnya dibentuk dalam rangka
pelaksanaan pembangunan dan pencapaian target RPJMD. Pelaksanaan
program dan kegiatan prioritas Tahun 2017 selain menyesuaikan dengan
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang RPJMD Provinsi Banten Tahun
2012-2017 juga menyesuaikan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten.
Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 berlaku sejak tanggal
ditetapkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2017. Keberhasilan
pelaksanaan Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 tergantung pada
sikap mental, tekad, semangat, ketaatan, dan disiplin para penyelenggara
pemerintahan dan dukungan dari penyelenggara negara serta masyarakat.
Dalam kaitan dengan hal ini, seluruh penyelenggara pemerintahan,
dengan dukungan masyarakat, perlu secara bersungguh-sungguh
melaksanakan program-program pembangunan sebagaimana yang tertuang
dalam Perubahan RKPD Provinsi Banten Tahun 2017 agar mampu memberikan
- 427 -
hasil pembangunan yang dapat dinikmati secara adil dan merata oleh seluruh
masyarakat, menuju rakyat Banten sejahtera berlandaskan iman dan
taqwa.
GUBERNUR BANTEN,
ttd
WAHIDIN HALIM
Top Related