LAPORAN TUGAS UAS
MULTIMEDIA
OLEH:
RIZAL ARIF Z.
(0710630086)
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
MALANG
2011
PROGRAM DCT DAN INVERSE DCT
A. RANCANGAN SISTEM
Sistem diharapkan memiliki kemampuan dapat melakukan:
1. DCT
2. Inverse DCT
Serta kemampuan tambahan seperti:
1. open file/image
2. save DCT dan I-DCT file/image
3. close program
B. ALAT/PROGRAM YANG DIPERLUKAN
1. Program komputer MATLAB 7.7
Matlab digunakan untuk menulis progam utama serta membuat tampilan
program. Dipilih karena mudah dalam melakukan proses mengenai matriks.
2. COREL DRAW dan PAINT
Corel draw dan Paint dipilih karena citra yang dihasilkan secara default akan
disimpan dalam format BMP. Format BMP adalah format tanpa kompresi.
C. PENGERJAAN
1. Pembuatan tampilan
2. Pembuatan program OPEN IMAGE
Pada tombol Open Image – klik kanan – view callback – callback
Dan tuliskan program berikut:function imgopen_Callback(hObject, eventdata, handles)% hObject handle to imgopen (see GCBO)% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)proyek=guidata(gcbo);[namafile,direktori]=uigetfile({'*.bmp';'*.jpg'}, 'Buka Gambar');I = imread(namafile);set(proyek.figkomp,'CurrentAxes',proyek.imgasli);set(imshow(I));set(proyek.imgasli,'Userdata',I);
3. Pembuatan program SAVE IMAGE 1
Pada tombol Save Image – klik kanan – view callback – callback
Dan tuliskan program berikut:function imgsave1_Callback(hObject, eventdata, handles)% hObject handle to imgsave1 (see GCBO)% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)proyek=guidata(gcbo);[namafile,direktori]=uiputfile('*.bmp','simpan gambar');gbr2save=get(proyek.imgdct,'Userdata');imwrite(gbr2save,namafile);
4. Pembuatan program SAVE IMAGE 2
Pada tombol Save Image – klik kanan – view callback – callback
Dan tuliskan program berikut:function imgsave2_Callback(hObject, eventdata, handles)% hObject handle to imgsave2 (see GCBO)% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)proyek=guidata(gcbo);[namafile,direktori]=uiputfile('*.bmp','simpan gambar');gbr3save=get(proyek.imgidct,'Userdata');imwrite(gbr3save,namafile);
5. Pembuatan program CLOSE
Pada tombol Close – klik kanan – view callback – callback
Dan tuliskan program berikut:function keluar_Callback(hObject, eventdata, handles)% hObject handle to keluar (see GCBO)% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)close;
6. Pembuatan program DCT
Pada tombol Kompresi – klik kanan – view callback – callback
Dan tuliskan program berikut:function Btndct_Callback(hObject, eventdata, handles)% hObject handle to Btndct (see GCBO)% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)proyek=guidata(gcbo);gbr1 = get(proyek.imgasli,'Userdata'); i=1;while i<=8 j=1; while j<=8 if i==1 s=sqrt(1/8); else s=sqrt(2/8); end if(j==1) d=sqrt(1/8); else d=sqrt(2/8); end k=1;gbrsum2=gbr1.*0; while k <= 8 l=1;gbrsum1=gbr1.*0; while l <= 8
gbrsubsum(i,j,:)=gbr1(k,l,:).*cos(((2*k+1)*i*pi)/(16)).*cos(((2*l+1)*j*pi)/(16));
l=l+1; gbrsum1(i,j,:)=gbrsum1(i,j,:)+gbrsubsum(i,j,:); end gbrsum2(i,j,:)=gbrsum2(i,j,:)+gbrsum1(i,j,:); k=k+1; end gbr2(i,j,:)=gbrsum2(i,j,:)*s*d; j=j+1; end i=i+1;end set(proyek.figkomp,'CurrentAxes',proyek.imgdct);set(imshow(gbr2));set(proyek.imgdct,'Userdata',gbr2);
7. Pembuatan program DCT
Pada tombol Kompresi – klik kanan – view callback – callback
Dan tuliskan program berikut:
function Btnidct_Callback(hObject, eventdata, handles)% hObject handle to Btnidct (see GCBO)% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)%----------------------disini program inverse----------------proyek=guidata(gcbo);gbr2 = get(proyek.imgdct,'Userdata');%------------------------------------------------------------gbrsum=gbr2.*0;i=1;while i<=8 j=1; while j<=8 k=1;gbrsum2=gbr2.*0; while k <= 8 l=1;gbrsum1=gbr2.*0; while l <= 8 if k==1 s=1/(sqrt(2)); else s=1; end if(l==1) d=1/(sqrt(2)); else d=1; end gbrsubsum(i,j,:)=gbr2(k,l,:).*s.*d.*cos(((2*i+1)*k*pi)/(16)).*cos(((2*j+1)*l*pi)/(16)); gbrsum1(i,j,:)=gbrsum1(i,j,:)+gbrsubsum(i,j,:); l=l+1; end gbrsum2(i,j,:)=gbrsum2(i,j,:)+gbrsum1(i,j,:); k=k+1; end gbr3(i,j,:)=gbrsum2(i,j,:).*(2/8); j=j+1; end i=i+1;end set(proyek.figkomp,'CurrentAxes',proyek.imgidct);set(imshow(gbr3));set(proyek.imgidct,'Userdata',gbr3);
D. KENDALA
1. kendala terjadi pada program Inverse DCT, namun tidak ada error yang muncul
pada program MATLAB. Kemungkinan terjadi kesalahan terdapat pada Rumus
yang salah atau belum benar dalam mempresentasikan rumus dalam bahasa
pemrograman. Berikut adalah hasil keluaran yang terjadi:
KOMPRESI JPEG – MPEG
A.JOINT PHOTOGRAPIC EXPERT GRUP (JPEG)
Joint Photographic Experts Group (JPEG) merupakan skema kompresi file
bitmap. Awalnya, file yang menyimpan hasil foto digital memiliki ukuran yang
besar sehingga tidak praktis. Dengan format baru ini, hasil foto yang semula
berukuran besar berhasil dikompresi (dimampatkan) sehingga ukurannya kecil.
Sejarah JPEG
Dikembangkan awal tahun 1980 oleh Joint Photographic Experts Group
(JPEG). JPEG merupakan format paling sering digunakan di internet. Implemen-
tasi format JPEG terbaru dimulai sejak tahun 1996 dan semakin berkembang den-
gan inovasi format baru yang menyertai perkembangan teknologi yang meman-
faatkan format JPEG lebih luas. Walaupun format JPEG merupakan metode kom-
presi gambar yang gratis, sebuah perusahaan bernama Forgent pada tahun 2002
mempatenkan format ini dan akan menarik biaya lisensi. Segera Group JPEG
mengumumkan sebuah format JPEG 2000 sebagai sebuah format pengganti. Na-
mun dua hal di atas terlambat, karena JPEG sudah digunakan secara luas dan hak
paten belum ditetapkan oleh pengadilan.
Standar kompresi file gambar yang dibuat oleh kelompok Joint Photo-
graphic Experts Group ini menghasilkan kompresi yang sangat besar tetapi den-
gan akibat berupa adanya distorsi pada gambar yang hampir selalu tidak terlihat.
JPEG adalah sebuah format gambar, sangat berguna untuk membuat gambar jenis
fotografi berkualitas tinggi dalam ukuran file yang sangat kecil. Format file grafis
ini telah diterima oleh Telecommunication Standardization Sector atau ITU-T dan
Organisasi Internasional untuk Standardisasi atau ISO.[4] JPEG kebanyakan digu-
nakan untuk melakukan kompresi gambar diam menggunakan analisis Discrete
Cosine Transform (DCT).
Meskipun kompresi gambar JPEG sangatlah efisien dan selalu menyimpan gam-
bar dalam kategori warna true color (24 bit), format ini bersifat lossy, yang berarti
bahwa kualitas gambar dikorbankan bila tingkat kompresi yang dipilih semakin
tinggi.
Keunggulan
Bersama dengan GIF, JPEG adalah salah satu dari dua standar format file
gambar yang digunakan dalam halaman-halaman web, dan memang tepat digu-
nakan untuk gambar-gambar yang melibatkan representasi gambar berkualitas fo-
tografi.
Dalam penggunaan untuk web, JPEG dapat disimpan dalam varian progresif
yang memungkinkan untuk melakukan proses dekompresi secara perlahan dari
suatu tampilan kasar sampai ke detil tampilan yang tertinggi. Video digital dapat
juga disimpan dalam format JPEG menggunakan standar M-JPEG (motion JPEG)
yang didukung oleh banyak perangkat keras CODEC.
Keuntungan lain format JPEG adalah dapat diterima pada hampir semua
program-program komputer, baik yang berbasis Windows maupun Apple
Macintosh.[1] Format JPEG tentu saja dapat diterima pada perangkat lunak Power-
point, Word, Excel, dan sebagainya.
B.MOTION PICTURE EXPERT GRUP (MPEG)
MPEG (Motion Picture Expert Group) adalah nama organisasi internasional
ISO/IEC yang mengembangkan standar pengkodean citra bergerak. Pertemuan
pertama terjadi pada bulan Mei 1998 di Ottawa, Kanada. Namun kini MPEG se-
bagai berkas dengan nama singkatan yang berbeda yaitu Moving Picture Expert
Group.
Beberapa standar yang dikembangkan adalah MPEG-2 dan MPEG-3. En-
coding MPEG-2 digunakan pada video CD, sementara MPEG-3 menjadi populer
dengan tampilnya lapisan audio (audio layer) MPEG-3, yang dikenal dengan
MP3.
MPEG berkembang menjadi beberapa kategori:
MPEG-1 , standar pengompresan suara dan gambar pada Video CD terma-
suk juga sebagai lapisan audio 3(audio layer 3) MP3 format kompresi un-
tuk suara (audio).
MPEG-2 , standar untuk penyiaran suara dan gambar over-the-air televisi
digital ATSC, DVB dan ISDB, satelit televisi digital Dish Network, sinyal
digital cable television dan juga DVD
MPEG-3 , standar untuk High-definition television HDTV
MPEG-4 , pengembangan dari MPEG-1 untuk mendukung objek suara/
gambar televisi tiga dimensi (3D)
MPEG-7 , standar suatu sistem formal untuk menggambarkan isi dari suatu
multimedia.
MPEG-21 , standar MPEG untuk generasi masa depan (rangka multime-
dia)
Hybrid Coding
Hybrid Coding adalah teknik kompresi video dalam MPEG.
VIDEO STREAMING
Pengertian Video Streaming
Streaming adalah sebuah teknologi untuk memaninkan file video atau
audio secara langsung ataupun dengan pre-recorder dari sebuah mesin
server (web server). Dengan kata lain, file video ataupun audio yang ter-
letak dalam sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada UE sesaat
setelah ada permintaan dari user, sehingga proses running aplikasi yang di-
download berupa waktu yang lama dapat dihindari tanpa harus melakukan
proses penyimpanan terlebih dahulu.
Saat file video atau audio di stream, akan berbentuk sebuah buffer di
komputer client, dan data video - audio tersebut akan bulai di download ke
dalam buffer yang telah terbentuk pada mesin client. Dalam waktu
sepersekian detik, buffer telah terisi penuh dan secara otomatis file videoau-
dio dijalankan oleh sistem. Sistem akan membaca informasi dari buffer dan
tetap melakukan proses download file, sehingga proses streaming tetap
berlangsung ke mesin i.
Real Time Encoding dan Pre-encoded (stored) Video atau Audio
Video atau audio dapat diencode untuk keperluan komunikasi secara
real time atau dapat juga di pre-encoded dan disimpan dalam format CD-
DVD untuk dijalankan pada saat dibutuhkan. Salah satu aplikasi yang
membutuhkan real time encoding adalah videophone dan video conferenc-
ing. Sedangkan aplikasi yang membutuhkan pre-encoded antara lain DVD,
VCD, yang dikenal dengan penyimpanan secara local atau Video on De-
mand (VoD), yang penyimpanannya dilakukan secara remote di server
yang dikenal dengan video streaming.
Transfer Video via File Download dan Transfer Video via Streaming
Sebuah file video yang akan ditampilkan di user dapat menggunakan
dua metode transfer file. Pertama, dengan mendownload file video tersebut
dan yang kedua dengan melakukan proses streaming. Kedua metode ini
memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Sebuah file video
yang diambil dari server dengan cara download tidak dapaat ditampilkan
dalam sebuah file video tersebut selesai tersalin ke buffer. Metode ini
memerlukan media penyimpanan yang cukup besar dan waktu yang
diperlukan untuk proses download cukup lama karena file video biasanya
berukuran besar. Metode kedua yang dapat digunakan adalah proses
streaming. Metode ini berusaha untuk mengatasi masalah yang terdapat
dalam metode download. Ide dasar dari video streaming ini adalah
membagi paket video menjadi beberapa bagian, mentransmisikan paket
data tersebut, kemudian penerima (receiver) dapat mendecode dan
Top Related