6/16/2014 1
PERANAN KARANTINA PERTANIAN DALAM
KEGIATAN EKSPOR IMPOR
Oleh :
Wahono Diphayana
6/16/2014 2
ARTI KARANTINA (1)
Karantina secara umum merupakan usaha pencegahan penyebaran hama penyakit dan organisme pengganggu dengan jalan undang-undang.
Karantina berasal dari bahasa Italia “quaranta” yang berarti “empat puluh”. Istilah ini pada mulanya digunakan untuk periode penahanan kapal-kapal laut yang datang dari suatu negara atau wilayah yang ditulari penyakit endemis, seperti pes, kolera dan demam kuning.
6/16/2014 3
ARTI KARANTINA (2)
Menurut Undang-Undang No. 16 tahun
1992 tentang karantina hewan, ikan dan
tumbuhan, karantina didefinisikan sebagai
tempat pengasingan dan/atau tindakan
sebagai upaya pencegahan masuk dan
tersebarnya hama dan penyakit atau
organisme pengganggu dari luar negeri dan
dari suatu area ke area lain di dalam negeri,
atau keluarnya dari dalam wilayah negara
RI.
6/16/2014 4
LATAR BELAKANG PENTINGNYA KARANTINA PERTANIAN(1)
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan berbagai sumber daya alam hayati termasuk berbagai jenis flora dan fauna.
Sumber daya alam hayati ini perlu dilindungi dan dilestarikan dari berbagai ancaman, termasuk dari ancaman gangguan dan kerusakan yang disebabkan hama penyakit hewan dan organisme pengganggu tumbuhan berbahaya.
Kerusakan yang ditimbulkannya seringkali menimbulkan dampak yang sangat luas terhadap stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan nasional.
6/16/2014 5
LATAR BELAKANG PENTINGNYA KARANTINA PERTANIAN (4)
Dewasa ini Indonesia masih bebas dari sekitar 35
jenis hama penyakit hewan dan 560 jenis
oerganisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Sedangkan sekitar 36 jenis hama penyakit hewan
dan 1.200 jenis OPT lainnya sudah terdapat di
Indonesia akan tetapi belum menyebar ke semua
pulau/area. Disamping itu berbagai jenis hama
penyakit hewan dan OPT yang sudah terdapat di
Indonesia belum terdapat di berbagai negara lain.
6/16/2014 6
LATAR BELAKANG PENTINGNYA KARANTINA PERTANIAN (5)
Semakin meningkatnya volume dan frekuensi
lalu lintas perdagangan hasil pertanian telah
mengakibatkan resiko penularan dan
penyebaran hama penyakit hewan dan
organisme pengganggu tumbuhan menjadi
semakin meningkat pula.
Oleh karena penyebarannya terutama melalui
perdagangan, maka lalu lintas hasil pertanian
perlu diatur antara lain melalui karantina.
6/16/2014 7
PENGALAMAN BURUK MASUKNYA HAMA PENYAKIT (ORGANISME PENGGANGGU
TUMBUHAN) KARANTINA KE INDONESIA
6/16/2014 8
Eceng gondokKumbang khapra
6/16/2014 9
CACAR DAUN TEH, BLISTER BLIGHT(Exobasidium vexans)
6/16/2014 10
SIPUT SINGAPURA, GIANT AFRICAN SNAIL(Achatina fulica)
6/16/2014 11
KARAT DAUN KOPI, COFFEE RUST(Hemileia vastatrix)
Karat
Kerusakan di
lapangan
Karat
6/16/2014 12
LIRIOMYZA, PENGGOROK DAUN(Liriomyza spp.)
6/16/2014 13
NSK, NEMATODA SISTA KUNING, GOLDEN CYST NEMATODE(Globodera rostochiensis)
Gejala serangan di lapangan
S
i
s
t
a
6/16/2014 14
6/16/2014 15
Tanaman Hortikultura
Leptinotarsa decemlineataSynchytrium endobioticum
6/16/2014 16
Tanaman Pangan
Rice Stripe Virus
Rice Hoja Blanca Virus
Pantoea stewartii
6/16/2014 17
Tanaman Perkebunan
South Americal Leaf
Blight (SALB)
Fusarium wilt
6/16/2014 18
SALB
HARUS DICEGAH !!
Indonesian Agricultural Quarantine Agency
6/16/2014 19
Penyakit Rapuh Daun Karet (South American Leaf Blight, SALB)
yang disebabkan oleh jamur Microcyclus ulei tersebar ke
Colombia dari tempat asalnya di Brazil, menyebabkan kematian
78% tanaman karet.
a. Aset Nasional : Kebun, pabrik, peralatan, keahlian senilai lebih dari Rp.11 triliun;
b. 12 juta orang Petani Karet;
c. 3 juta Hektar lebih areal kebun karet;
d. Devisa negara sebesar + US.$ 1,2 milyar;
e. Seluruh industri berbahan-baku karet dengan 3 juta orang tenaga kerja;
Mencegah masuknya SALB ke wilayah negara Republik
Indonesia berarti menyelamatkan :
6/16/2014 20
Cacao swollen
shoot virus
Crinipellis
perniciosa
Lethal yellowing
Tanaman Perkebunan (lanjutan)
6/16/2014 21
CONTOH HAMA PENYAKIT HEWAN YANG BELUM ADA DI INDONESIA
Penyakit mulut dan kuku pada sapi, kerbau,
domba, kambing, babi dan lain-lain.
Sampar sapi (Rinderpest) pada sapi, kerbau,
domba dan lain-lain.
African Swine Fever pada babi.
Mad cow (sapi gila) pada sapi.
African Horse SicknessPestis Egnorum pada
kuda dan keledai.
6/16/2014 22
6/16/2014 23
Propinsi yang masih bebas AI :
1. Propinsi Gorontalo
SITUASI PENYEBARAN AVIAN INFLUENZA
Suut
Gorontalo
Sulteng
Mal.Utara
Maluku
Irja Baratt
Papua
Sumber : Pusat Karantina Hewan
Sampai Bulan Nopember 2006
6/16/2014 24
Esser tahun 1884
pada seekor kerbau
Tahun 1889 oleh
Penning pada
seekor anjing
Pada manusia dilapor-
kan oleh Eilerts de
Haan pada tahun 1894
DKI Jakarta, Banten, dan
Jawa Barat bebas rabies
(SK Mentan 566/2004)
Ambon &
P. Seram
P. FloresLaporan pertama
28-08-2003;
s.d. Nov. 2003 = 17 jiwa
s.d. Mei 2004 = 21 jiwa
Propinsi yang secara historis bebas
rabies, adalah : Bali, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur (kecuali
Pulau Flores), Kalimantan Barat, Pa-
pua, Irian Jaya Barat, Maluku Utara,
Kep. Riau dan Kep. Bangka-Belitung
dan sampai saat ini tetap dapat diper-
tahankan bebas rabies.
SK Mentan No. 897 Tahun 1997,
Jateng, DI Yogya, dan Jatim di-
nyatakan bebas rabies.
Sumut
Lampung
SumselB’kulu
JambiSumbar
Kalsel
Kalteng
Kaltim Sulut
Gorontalo
Sulteng Sultara
Sulsel
Halmahera
2005
6/16/2014 25
Sumber : Pusat Karantina Hewan BarantanSumber : Pusat Karantina Hewan Barantan
Prop.
SULSEL
Prop. NTB
Prop. NTTProp. DKI
Prop.
JABARProp.
JATENGProp. DI
YOGYAKARTA
Prop.
SUMBA
R
Prop.
JAMBI
Prop.
SULTEN
G
Prop.
SULUT
6/16/2014 26
TUJUAN KARANTINA1. Mencegah masuknya hama penyakit hewan karantina,
hama penyakit ikan karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari luar negeri ke dalam wilayah negara RI.
2. Mencegah tersebarnya hama penyakit hewan karantina, hama penyakit ikan karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari suatu area ke area lain dalam wilayah negara RI.
3. Mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina dari wilayah negara RI.
4. Mencegah keluarnya hama penyakit ikan dan organisme pengganggu tumbuhan tertentu dari wilayah negara RI sesuai persyaratan negara tujuan.
(UU No. 16 Tahun 1992)
6/16/2014 27
Melaksanakan perkarantinaan tumbuhan tanaman
pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan, serta
hewan dan pengawasan keamanan hayati
terhadap hewan, produk hewan, tumbuhan dan
produk tumbuhan yang diimpor, diekspor, diantar-
areakan.
6/16/2014 28
UU Nomor 16 Tahun 1992
PP Nomor 82 Tahun 2000
PP Nomor 14 Tahun 2002
PP Nomor 49 Tahun 2002 jo. PP Nomor 7 Tahun 2004
Kepres RI No.58 Tahun 2001Tentang : Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi & Tata kerja Departemen Pertanian
Keputusan Menteri Pertanian antara lain :No. 37/Kpts/HK.060/1/2006Tentang : Persyaratan Teknis dan Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Buah-buahan dan atauSayuran Buah Segar ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
No. 38/Kpts/HK.060/1/2006Tentang : Jenis-jenis Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina Golongan I Kategori A1 dan A2, GolonganII Kategori A1 dan A2, Tanaman Inang, Media Pembawa dan Daerah Sebarnya.
No. 05/Permentan/HK.060/3/2006Tentang : Persyaratan dan Tata Cara Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan Milik Perorangan atau BadanHukum
No. 271/Kpts/HK.310/4/2006Tentang : Persyaratan dan Tata Cara Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan Tertentu oleh Pihak Ketiga
No. 264/Kpts/OT.140/4/2006Tentang : Penetapan Focal Point Organisasi Perlindungan Tumbuhan Nasional (National Plant ProtectionOrganization)
No. 18/Permentan/OT.160/5/2006Tentang : Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan di Luar tempat Pemasukan dan Pengeluaran
6/16/2014 29
Wilayah Kerja BARANTAN
6 Balai Besar ( Karantina Hewan 2 ; Karantina Tumbuhan 3 ; BBUS-KP 1)
23 Balai ( Karantina Hewan 12 ; Karantina Tumbuhan 11)
54 Stasiun ( Karantina Hewan 25 ; Karantina Tumbuhan 29)
6/16/2014 30
TINDAKAN KARANTINA Semua komoditas wajib periksa karantina wajib dikenakan tindakan karantina
baik dalam hal impor, ekspor maupun antar area di dalam wilayah RI. Tindakan tersebut dapat berupa :
(1) pemeriksaan,
(2) pengasingan,
(3) pengamatan,
(4) perlakuan,
(5) penahanan,
(6) penolakan,
(7) pemusnahan, dan
(8) pembebasan (Pasal 10 UU No. 16 Tahun 1992).
Tindakan karantina juga wajib dikenakan terhadap alat angkut, peralatan, air atau pembungkus yang diketahui atau diduga membawa atau menularkan hama penyakit hewan dan organisme pengganggu tumbuhan (Pasal 21 UU No. 16 Tahun 1992).
6/16/2014 31
KOMODITAS YANG WAJIB MELALUI TINDAK KARANTINA
KARANTINA TUMBUHAN :
Bibit tanaman;
Bagian tanaman; dan
Hasil tanaman.
KARANTINA HEWAN
Semua jenis hewan;
Bahan asal hewan; dan
Hasil bahan asal hewan.
6/16/2014 32
PERSYARATAN UMUM KARANTINA HEWAN IMPOR
1. Impor harus melalui pintu pemasukan yang sudah ditetapkan
2. Dilengkapi dengan Health Certificate dari negara asal
3. Disertai Certificate of Origin yang menyatakan berasal dari daerah bebas dari Penyakit Karantina Gol. I
4. Ada Izin Impor
5. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas Karantina untuk dilakukan pemeriksaan
6/16/2014 33
PERSYARATAN UMUM KARANTINA HEWAN EKSPOR
1. Ekspor harus dilakukan melalui tempat yang
sudah ditetapkan
2. Dilengkapi Health Certificate
3. Dilengkapi Certificate of Origin dan Izin Ekspor
4. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas
karantina untuk dilakukan pemeriksaan
6/16/2014 34
PERSYARATAN UMUM KARANTINA HEWAN ANTAR AREA/PULAU
1. Melalui tempat yang sudah ditetapkan
2. Dilengkapi Surat Kesehatan
3. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas
karantina untuk dilakukan pemeriksaan
6/16/2014 35
PERSYARATAN UMUM KARANTINA TUMBUHAN IMPOR
1. Impor harus dilakukan melalui tempat yang
sudah ditetapkan
2. Untuk bibit tanaman harus disertai Izin
Pemasukan dari Mentan
3. Disertai Phytosanitary Certificate dari negara
asal
4. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas
karantina untuk dilakukan pemeriksaan
6/16/2014 36
PERSYARATAN UMUM KARANTINA TUMBUHAN EKSPOR
Komoditas wajib periksa karantina tumbuhan
yang akan diekspor hanya dilengkapi
Phytosanitary Certificate yang dikeluarkan oleh
petugas karantina apabila dipersyaratkan oleh
negara tujuan
6/16/2014 37
PERSYARATAN UMUM KARANTINA TUMBUHAN ANTAR AREA/PULAU
1. Diserahkan kepada petugas karantina untuk
dilakukan pemeriksaan
2. Disertai Sertifikat Karantina Tumbuhan
Domestik
6/16/2014 38
PERANAN KARANTINA DALAM KEGIATAN EKSPOR-IMPOR (1)
1. Mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan (HPH) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) melalui produk pertanian yang diimpor;
2. Mengurangi dampak langsung akibat penyebaran HPH dan OPTK terhadap produk pertanian yang dipasarkan, termasuk :
- penurunan produksi; dan
- penurunan kualitas
6/16/2014 39
PERANAN KARANTINA DALAM KEGIATAN EKSPOR-IMPOR (2)3. Mengurangi kerugian pertanian akibat
penyebaran HPH dan OPTK, termasuk :
- meningkatnya biaya pengendalian;
- rusaknya lingkungan; dan
- rusaknya kelestarian sumber daya pertanian.
4. Mendorong pemasaran produk pertanian di
pasar internasional karena tidak adanya HPH
atau OPTK tertentu di dalam negeri
5. Melaksanakan sertifikasi kesehatan produk
pertanian untuk ekspor.
6/16/2014 40
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA