TUGAS
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
MANUSIA DAN PERADABAN
TASYA FELICIA MACELLIN
201210330311160
FAKULTA KEDOKTERAN
UNIVRSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
1. PERADABAN
Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.
1. Menurut Oswalg Spengl :Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami perubahan dan menekankan pada kesejahteraan fisik dan material.
2. Menurut Anne Ahira : Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami kemajuan yang tinggi.3. Menurut KBBI : Peradaban adalah kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi bahasa dana
kebudayaan suatu bangsa.
PERJALANAN PERADABANPerkembangan peradaban akan selalu menimbulkan benturan, ini adalah pandangan dari abang Huntington. Ia menyebutnya sebagai Clash Civilization. Perkembangan peradaban akan selalu seiring dengan timbulnya benturan-benturan seperti peradaban barat dan peradaban timur.
HUBUNGAN MANUSIA DAN PERADABANManusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Nah, dari hal itulah kebudayaan akan mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban.Contoh : zaman dahulu, manusia menanam karet dan hanya menunggu hasil berdasarkan kemampuan alam untuk memproduksi. Tetapi sekarang tidak lagi karena ada perkembangan seperti pupuk, dan itu akan menumbuhkan karet dengan cepat.
Yang dapat di jadikan indicator seseorang/masyarakat yang beradab adalah :1. Kesadaran fungsi moral2. Mampu membuat keputusan moral 3. Bertingkah laku bermoral4. Bernilai intrinsik dalam hubungan sosial5. Simpati dan Empati6. Manusiawi dan mampu hidup sebagai makhluk bermoral7. Kesadaran pertimbangan moral (Duska, Higgins, Downwy & Kelly)
2. 3 PERADABAN DI DUNIA
2.1 PERADABAN MESOPOTAMIA
A. Letak Geografis dan Sejarah awal Mesopotamia
Mesopotamia merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Letak Mesopotamia
berada di wilayah perlembahan yang terletak di antara dua sungai Tigris dan Eufrat. Hulu kedua
sungai tersebut berasal dari dataran tinggi yang bergunung-gunung di Asia Kecil yang mengalir
ke arah tenggara secara pararel menyisir hamparan terbuka. Hanya kurang dari dua ratus mil,
kedua sungai itu saling mendekat. Daerah yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya subur.
Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari
sungai Tigris dan Eufrat. Hal ini menyebabkan rakyat disekitar sungai Tigris dan Eufrat hidup
makmur dan sejahtera. Kesuburan dan kemakmuran itu membuat iri hati pada bangsa-bangsa
lain yang tinggal di tepi-tepi lembah sungai. Timbullah serbuan-serbuan dari luar yang ingin
memperebutkan air irigasi dan tanah yang baik. Bangsa yang mencapai peradaban yang layak
pertama kali itu di lembah sungai Efrat dan Tigris menamai dirinya bangsa Sumeria. Adapun
penduduk asli di situ ditakhlukkan menjadi budak yang kemudian dikawini pula. Bangsa
Sumeria dating dari gurun dan pegunungan di luar Mesopotamia.
Sejarah Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang diyakini
sebagai pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria membangun
beberapa kota kuno yang terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dll. Kehadiran seorang tokoh
imperialistik dari bangsa lain yg juga mendiami kawasan Mesopotamia, bangsa Akkadia,
dipimpin Sargon Agung, ternyata melakukan sebuah penaklukan politis, tapi bukan penaklukan
kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumer dan Akkad berakulturasi, sehingga era
kepemimpinan ini sering disebut Jilid Sumer-Akkad. Campur tangan Sumer tidak dapat
diremehkan begitu saja, pada saat Akkad terdesak oleh bangsa Gutti, bangsa Sumer-lah yg
mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat berkuasa di "tanah antara dua sungai" itu.
B. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Ekonomi
Pada dasarnya yang disebut dengan peradaban Mesopotamia adalah peradaban Sumeria itu sendiri. Dikatakan demikian sebab secara umum, sebagaian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria. Bangsa-bangsa yang lain yang datang sesudahnya hanyalah meneruskan dan mengembangkan peradaban yang dicapai oleh bangsa Sumeria. Pola ekonomi bangsa Sumeria lebih sederhana. Negara memberikan kesempatan yang
lebih luas kepada usaha yang bersifat individual. Kekayaan tidak secara eksklusif menjadi milik
penguasa baik dalam praktek maupun teori.
Demikian juga dalam bidang perdagangan maupun industri tidak di monopoli pemerintah.
Hanya saja karena sebagian besar rakyat berstatus sebagai budak mereka tidak memiliki
kesempatan mengembangkan ekonomi secara bebas. Hanya sedikit dari mereka yang memiliki
dan mengembangkan ekonomi atas nama mereka sendiri. Aktifitas ekonomi sebagaian besar
bertumpu pada produksi pertanian. Karena kondisi tanah yang subur dan pengairan yang sangat
baik sekali, serta tersedianya tenaga-tenaga yang terampil dan ahli menjadikan pertanian menjadi
sektor utama devisa negara.
Hasil pertanian diangkut dengan kendaraan beroda sehingga memungkinkan mobilisasi yang
cepat terhadap hasil pertanian. Meskipun industri bukan tumpuan utama, perekonomian bangsa
sumeria bukan berarti tidak berkembang dengan baik. Dengan kendaraan beroda yang berhasil
diciptakan. Mereka dengan mudah mengimpor bahan-bahan mentah yang didatangkan dari
negara tetangga sebelah Utara, terutama bahan manufaktur, untuk diubah menjadi produk siap
pakai dan lalu mengekspor ke daerah-daerah lain yang luas. Barang–barang kerajinan yang
terbuat dari logam mulia.diciptakan oleh tenaga-tenaga yang terampil dan ahli. Para saudagar
dan pelancong yang datang dari arah utara dan barat melalui daerah “bualan sabit subur” menuju
ke Timur Mediterrania dan Mesir, singgah di Mesopotamia untuk membawa produk-produk
industry maupun pertanian bangsa Sumeria.
Bukti telah ada hubungan antara Mesir dan Mesopotamia dapat dijelaskan dengan adanya
keasamaan pada budaya tertentu antara keduanya. Yakni menggunakan sejenis senjata perang
yang berbentuk bnuga yang ditemukan dalam seni dekorasi. Bahkan penemuan terakhir
menujukan bahwa Mesopotamia telah mengadakan kontak dagang dengan india.
Di atas itu semua, bangsa Sumeria adalah masyarakat bisnis yang pragmatis. Kredit dan
pinjaman diatur secara hati-hati. Segala perjanjian ditulis dan ditandatangani oleh saksi. Alat
tukar perdagangan yang sudah digunakan ialah logam mulia seperti emas dan perak.
C. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Sosial
1. Organisasi sosial masyarakat Mesopotamia terbahagi dua golongan yaitu :
a. Golongan Pemerintah
Terdiri daripada Raja, Ketua pendeta, ketua Tentera dan orang bangsawan.
b. Rakyat
Terdiri daripada rakyat bebas, petani, artisan, dan pedagang.
Hamba daripada tawanan perang.
2. Raja dalam sistem pemerintahan Mesopotamia berperanan sebagai:
a. Ketua kerajaan/pemerintah dan dianggap sebagai tuhan atau wakil tuhan dan pemilik negara
kota, dikenali teokrasi.
b. Ketua Tentara
c. Ketua pendeta/agama
d. Berkuasa melantik pembesar terutama ahli keluarga dalam memegang jawatan di Zigurat.
e. Berkuasa dalam bidang ekonomi, pengutipan cukai tanah, hasil pertanian dan perniagaan.
f. Ketua pemerintahan dan dibantu golongan bangsawan yang ada ikatan kekeluargaan.
g. Masyarakatnya tidak menyembah raja saebagai Tuhan kecuali dalam zaman Raja Naramsin di
Akkad – gelar diri Raja Empat Penjuru Alam.
3. Bangsa-Bangsa Pendukung Peradaban Mesopotamia
a. Bangsa Ubaid
Merupakan bangsa pertama yang telah tinggal di Mesopotamia selama bertahun-tahun.
Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani. Mereka menanam biji-bijian dengan
memanfaatkan air sungai sebagai sarana irigasi pertanian ini dilakukan di daerah yang subur.
b. Bangsa Sumeria (± 3000 SM)
Merupakan bangsa yang ada setelah bangsa Ubaid telah punah. Bangsa ini bermata
pencaharian sebagai petani yaitu dengan cara melanjutkan pertanian yang dilakukan oleh bangsa
Ubaid. Namun berbeda dengan para pendahulunya bangsa Sumeria memperbaharui sistem irigasi
dengan membuat waduk-waduk agar ketika musim kemarau mereka tetap akan bisa melakukan
pengairan ke ladang-ladang mereka. Bangsa Sumeria adalah bangsa yang pertama mendiami
Mesopotamia. Mula-mula daerah tersebut berupa rawa-rawa. Setelah dikeringkan daerah tersebut
menjadi pemukiman yang dihuni oleh kelompok masyarakat yang teratur. Kota yang dihuni
tertua adalah Ur dan kemudian Sumer.
Bangsa ini menganut kepercayaan politeisme atau mempercayai adanya banyak dewa.
Dewa-dewa tersebut, antara lain, Uruk (Dewa Langit), Nippur (Dewa Bumi), dan Eridu (Dewa
Air). Tempat untuk memuja para dewa tersebut adalah ziggurat. Bangsa Sumeria juga sudah
mengenal tulisan, yaitu tulisan paku. Kebudayaan bangsa Sumeria akhirnya berakhir setelah
pada tahun 2350 SM diserang oleh bangsa Akkad di bawah pimpinan Sargon. Bangsa Akkad
adalah rumpun bangsa Semit.
c. Bangsa Akkad (± 2350 SM)
Memasuki tahun 2800 SM, Mesopotamia dikuasai oleh bangsa Akkadia, setelah berhasil
mengalahkan bangsa Sumeria. Pemimpin bangsa Akkadia adalah raja Sargon. Memilih Agade
sebagai ibukotanya. Dari segi kebudayaan bangsa Akkadia meniru kebudayaan bangsa Sumeria
yang sudah maju sehingga berkembanglah budaya baru yang disebut budaya Sumer Akkad
berbahasa semit. Bangsa Akkad memuja banyak dewa, dan juga memiliki cerita-cerita dongeng
tentang kepahlawanan, seperti cerita tentang Adopa, Etana, dan Gilgamesh.
d. Bangsa Babilonia (±1900 SM)
Kerajaan Babilonia didirikan oleh bangsa Amorit yang disebut juga Babilonia.
Kata Babilonia berasal dari kata babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan. Babilon terletak ±
97 kilometer di selatan kota Baghdad sekarang, di tepi sungai Eufrat, Irak selatan. Babilon
menjadi pemerintahan (ibukota), perdagangan dan keagamaan. Raja Babilonia yang terbesar
adalah Hammurabi (1948-1905 SM). Raja Hammurabi terkenal sebagai pembuat Undang-
undang. Menurut kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk.
Agar dapat dibaca oleh masyarakat, maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi
8 kaki yang ditempatkan di tengah ibukota. Inti dari hukum Hammurabi adalah pembalasan,
misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi. Penerapan hukum itu sangat keras, contoh: “Jika
seseorang melakukan pencurian di sebuah rumah, maka ia harus dibunuh dan dibakar di muka
rumah tempat ia melakukan pencurian”. Dengan demikian keteraturan masyarakat tercapai
karena ketaatan pada hukum. Setelah Hammurabi meninggal dunia, kira-kira tahun 1900 SM
Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran tinggi di sebelah utara Mesopotamia. Pada
masa pemerintahan Hammurabi, kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia sampai
seberang wilayah Turki sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai Khabur di
Siria. Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia terpecah-balah dan akhirnya Babylonia
(Lama) runtuh karena serangan dari bangsa Hitti (Hittit). Selanjutnya Mesopotamia diduduki dan
diperintah oleh bangsa Kassi (Kassit).
e. Bangsa Assyria (±1200 SM)
Bangsa Assyria termasuk rumpun bangsa Semit. Mereka membangun kota
Asshur dan Niniveh. Kota Niniveh yang terletak di tepi sungai Tigris dijadikan ibukota.
Pemerintahan bangsa Assyria bercorak militer. Bangsa Assyria digelari sebagai bangsa Roma
dari Asia. Gelar tersebut di dapat karena seperti bangsa Romawi, bangsa Assyria merupakan
penakluk daerah-daerah di sekitarnya sehingga berhasil membentuk imperium yang besar.
Wilayah Assyria membentang dari teluk Persia sampai Laut Tengah. Mereka sangat ditakuti oleh
bangsa lain karna pasukan infantri, kavaleri dan tentara dengan kereta perangnya sangat kuat.
Wilayah kerajaan dibagi menjadi beberapa propinsi dan setiap propinsi diperintah
oleh gubernur yang bertanggungjawab kepada Raja. Untuk memperlancar hubungan antara
ibukota dan daerah maka dibangunlah jalan raya yang bagus.
Selain kehidupannya yang bercorak militer, bangsa Assyria juga membangun
negerinya menjadi sangat maju antara lain di bidang pendidikan. Salah seorang raja Assyria yang
terkenal adalah Assurbanipal. Pada masa pemerintahannya ia meninggalkan 22000 buah
lempengan tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Niniveh. Lempengan (tablet-tablet)
tersebut memuat tulisan tentang masalah keagamaan, sastra, pengobatan, matematika, ilmu
pengetahuan alam, kamus dan sejarah. Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Assyria, dan
antaranya Raja Sargon I I, Raja Sennacherib, dan Raja Assurbanipal. Lambat laun Kerajaan
Assyria semakin lemah. Hal ini diketahui oleh bangsa Chaldea yang berkembang di daerah
Mesopotamia Selatan (bekas kekuasaan Kerajaan Babylonia Lama). Bangsa ini menyerang
Kerajaan Assyria. Pada tahun 612 SM, Ibu Kota Niniveh berhasil dikuasai sehingga
mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Assyria.
f.Bangsa Babilonia Baru
Tampilnya suku bangsa Khaldea mengangkat kembali keperkasaan Babilonia
yang dulu pernah jaya. Raja bangsa Khaldea yang terkenal adalah Nebukadnezar. Ia membangun
kembali kota Babilon dan menjadikan kota tersebut sebagai ibukota sehingga disebut Babilonia
Baru. Ada dua hal yang menarik di kota Babilonia yaitu menara Babel dan taman gantung.
Menara babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi sebagai keindahan kota serta
mercusuar bagi para pedagang di sekitarnya yang akan menuju ke kota Babilonia. Hal kedua
yang menarik adalah pembuatan taman gantung yang dipersembahkan untuk isterinya. Taman itu
dibangun di atas bukit buatan. Tingginya 107 meter. Bentuknya berupa podium bertingkat yang
ditanami pohon, rumput dan bunga-bungaan. Ada air terjun buatan berasal dari air sungai Eufrat
yang dialirkan ke puncak bukit lalu mengalir melalui saluran buatan. Jika dilihat dari jauh
seolah-olah taman itu menggantung, suatu pemandangan yang sangat menakjubkan.
Di bidang pengetahuan bangsa Khaldea telah mengembangkan astronomi dan
astrologi. Mereka percaya bahwa masa depan dapat diketahui dengan mempelajari bintang-
bintang. Selain meramal nasib seseorang juga ramalan tentang gerhana. Mereka membagi
minggu dalam tujuh hari, satu hari ke dalam 12 jam ganda (1/2 hari siang/terang dan 1/2 hari
malam/gelap). Menghitung lewatnya waktu dengan jam air (water clock) dan jam matahari
(sundial). Sebuah catatan penting mengenai Nebukadnezar adalah peristiwa penaklukan kerajaan
Yudea dan Palestina. Ibukota Yerusalem direbutnya, kemah raja Sulaiman dibakar dan menjarah
tanah Yudea. Bangsa Israel termasuk para pemimpinnya diangkut ke negerinya dijadikan budak
dan tawanan. Peristiwa itu disebut masa pembuangan Babilon dari tahun 586-550 SM yang
sangat membekas bagi bangsa Israel. Sesudah Nebukadnezar meninggal dunia tak lama yaitu
tahun 539 SM, Babilonia Baru ditaklukkan oleh bangsa Persia.
g. Bangsa Persia
Di bawah pimpinan Cyrus berdirilah Kerajaan Persia, berhasil memperluas
wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan Babylonia Baru dan daerah Asia Kecil. Raja Cyrus
menguasai sebagian dari daerah India bagian barat. Namun dalam pertempuran melawan bangsa
Tura, Raja Cyrus terbunuh. Ia kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Cambysses.
Raja Cambysses berhasii mengembalikan ketentraman dalam negeri Persia.
Bahkan pada tahun 525 SM Cambysses berhasil menaklukkan negeri Mesir. Setelah Raja
Cambysses meninggal ia digantikan oleh Raja Darius. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan
Persia mencapai masa kejayaannya. Pada masa itu dibangun istana yang megah dan indah di
Kota Suza. Istana di Persepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa untuk memasuki
istana tersebut. Kerajaan Persia hancur ketika mendapat serangan dari Iskandar Zulkarnaen.
D. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Budaya
Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku. Huruf-huruf paku
itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hukum dan undang-undang
yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hukum itu
disebut dengan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi).
Tradisi kesusasteraan Epik Gilgamesh, kisah Falsafah dan cara hidup masyarakat
Mesopotamia. Tentang kepahlawanan Gilgamesh, ada sifat dua pertiga tuhan, satu pertiga
manusia. Wajah tampan, ada kekuatan dan keberanian. Telah memerintah dan memberikan
perlindungan kepada Kota Uruk. Menceritakan juga kehidupan yang kekal dan kesaktian.
Orang-orang Sumeria sudah mengenal sistem penanggaian atau sistem kalender, yang
dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan tentang perputaran
waktu dan musim berguna untuk menentukan saat yang tepat dalam melaksanakan aktivitas
kehidupannya, baik untuk bercocok tanam, perdagangan, dan sebagainya. Untuk mempermudah
memahami pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim,, mereka membagi dan
mempersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik. ~embagian waktu terus dikembangkan ke
dalam bentuk yang lebih khusus melalui sistem penanggalan atau sistem kalender, yaitu 24 jam
menjadi 1 hari, 30 hari menjadi 1 bulan, dan 12 bulan menjadi 1 tahun.
E. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Religi/Kepercayaan
Berkembangnya kepercayaan di Mesopotamia berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria.
Bangsa Sumeria memuja dewa-dewa yang menguasai alam, seperti Dewa Anu (Dewa Langit),
Dewa Enlil (Dewa Bumi), dan Dewa Ea (Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan
tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria juga menyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa
Samas (Dewa Matahari), dan Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara). Bangsa Sumeria juga
menyembah Tammuz (Dewa Tumbuh-tumbuhan) untuk memajukan pertanian. Dewa yang
memiliki peranan penting dalam kepercayaan bangsa Sumeria adalah dewa yang berhubungan
dengan terciptanya dunia, yaitu Dewa Marduk. Dewa Marduk adalah lambang usaha bangsa
Sumeria di dalam menciptakan daerah pertanian.
Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang
tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika bangsa Persia menguasai daerah Mesopotamia,
berkembanglah ajaran agama Persia. Kitab Suci Awesta ini merupakan firman-dewa dengan
perantara nabi diturunkan kepada bangsa Persia. Pada masyarakat bangsa Sumeria terdapat
kepercayaan, bahwa manusia setelah mati akan hilang. Hal ini dijelaskan dalam cerita
Gilgamesh. Cerita itu pada hakikatnya mempunyai kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia ini
tidak ada.
Aspek keagamaan dan kepercayaan masyarakat Mesopotamia dapat dilihat berdasarkan ciri
berikut:
a. Mengamalkan kepercayaan banyak tuhan atau politiesme.
b. Raja sebagai wakil tuhan.
c. Pendeta ketuai upacara agama di Zigurat.
d. Tidak percaya kehidupan selepas mati tetapi hanya jatuh ke dalam gua yg penuh debu.
e. Pemerintahan oleh tuhan atau wakil tuhan berasaskan hukum agama dan bersifat
ketuhanan/teokrasi.
F. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang HANKAM
Sejak awal pemerintahannya, Raja Hammurabi telah memperkenalkan sistem hukuman
dalam kehidupan masyarakat yang peraturannya didasarkan atas nilai-nilai tradisional. Dengan
peraturan hukum seperti itu, masyarakat akan dapat hidup dengan hidup yang tertib dan
menjadikan Raja Hammurabi sebagai raja yang besar, bijaksana, dan termasyhur namanya.
Hukum tersebut berupa prasasti batu yang tingginya delapan kaki atau sekitar 2,5 meter
dan ditempatkan di tengah-tengah ibu kota Kerajaan Babylonia. Prasasti itu ditemukan kembali
oleh pada ahli Prancis di Kota Susa (Persia) pada abad ke-20. Hukum itu dikenal dengan Hukum
atau Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi) dan merupakan hukum atau undang-
undang tertulis pertama di dunia. Dalam kitab hukum atau undang-undang itu ditulis tentang
peraturanperaturan yang menyangkut bidang pertanian, perdagangan, agama, pemerintahan, dan
kemasyarakatan. Hukum itu terdiri dari 300 pokok undang-undang. Pada setiap bagian dengan
jelas tercantum jenisjenis pelanggaran dan hukumannya. Dalam menjalankan undang-undang itu,
Raja Hammurabi bertindak dengan keras dan tegas, sehingga terwujud ketertiban dan keamanan.
Aspek undang-undang ini dapat dicirikan dengan:
Mengenalkan Kod Undang-Undang Hammurabi
Berteraskan hak rakyat terhadap keadilan.
Hukuman adalah setimpal dengan kesalahan, hukuman juga berbeda mengikuti susunan lapisan
masyarakat. Contoh:
1. Jika rakyat patah tulang bangsawan juga tulangnya akan dipatahkan.
2. Jika bangsawan cedera atau patahkan tulang rakyat, hukumannya denda satu uang perak.
3. Kod ini mengandungi 282 undang-undang yang dipahat pada tembok.
4. Dasar perundangan tamadun Mesopotamia.
5. Berjaya mengelakkan wujudnya permasalahan di kalangan masyarakat pelbagai kaum dan susun
lapis masyarakat.
6. Wujudkan perpaduan dan mengukuhkan organisasi.
G. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Kesenian
Peninggalan bangsa Sumeria yang antara lain berupa lukisan - lukisan para penguasa
yang terlukis dalam peta, kuil-kuil maupun dalam gundukan-gundukan tanah yang tertutup oleh
benda-benda yang tidak berharga. Dan mereka berhasil mengungkapkan karateristik kebudayaan
bangsa Sumeria dalam bidang arsitektur Sumeria terletak pada tingkat kerumitannya yang khas.
Sebagai contoh ialah istana para raja (3500 SM ) dibangun berdasarkan perencaan yang rumit.
Bangunan terdiri dari tangga yang besar dan tembok-temboknya dihiasi dengan relief-relief
dengan bentuk binatang dan manusia. Sebenarnya orang-orang Sumeria lebih familiar dengan
bangunan-bangunan yang berbentuk kubah. Akan tetapi karna tidak adanya batu besar di
Mesopotamia membuat bangunan-bangunan seperti itu kurang berkembang.
Seni pahat bangsa Sumeria terdiri dari relief-relief yang digunakan untuk dekorasi dan
isinya berupa cerita-cerita yang berupa bentuk badan manusia ataupun binatang. Manusia yang
kekar adalah bentuk khas seni pahat yang paling digemari oleh bangsa Sumeria.
Tradisi kesusasteraan Epik Gilgamesh, kisah Falsafah dan cara hidup masyarakat
Mesopotamia. Tentang kepahlawanan Gilgamesh, ada sifat dua pertiga tuhan, satu pertiga
manusia. Wajah tampan, ada kekuatan dan keberanian. Telah memerintah dan memberikan
perlindungan kepada Kota Uruk. Ceritakan juga kehidupan yang kekal dan kesaktian. Bidang
arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota yang terencana.
Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat. Kemampuan mengolah logam, dari
pengolahan logam dihasilkan cermin, tongkat-tongkat, kapak, dan perlengkapan senjata lainnya.
Mereka juga pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta
perhiasan dari emas.Mesopotamia pada zaman Babylonia (Baru) terkenal dengan “taman
gantung”, yang kemudian menjadi salah satu keajaiban dunia
H. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Kesenian
Bahasa Aramaik merupakan bahasa yang digunakan masyarakat Assyria, Kaldynia,
Yahudi, dan Syria sejak 900 tahun sebelum Masehi. Istilah Aramaik diambil dari kata Aram,
cucu Nabi Nuh dari anak kelimanya, Sam. "Makanya, ada yang menyebut bahasa Aram. Bahasa
ini pertama kali berkembang di Padan Aram, lembah di barat daya Mesopotamia, yang dihuni
anak-cucu Aram. Dari lembah inilah bahasa Aramaik berkembang menjadi bahasa utama
masyarakat Mesopotamia dan menembus Imperium Assyria dan Babylonia. Sebagai bahasa yang
terus berkembang, Aramaik mengalami penyesuaian dengan tradisi lokal. Idiom yang digunakan
bercampur dengan budaya setempat. Begitu pula dialek, pengucapan, dan penulisannya yang tak
berhenti pada satu pakem. Selama 15 abad perjalanannya, bahasa Aramaik terbelah dalam dua
aliran besar, Aramaik Barat dan Aramaik Timur. Aliran ini muncul berdasarkan dialek utama
masyarakat yang menggunakannya.
Aramaik Barat bersandar pada dialek Yahudi yang berkembang di Yerusalem, Talmud,
dan Talgum. Sedangkan Aramaik Timur muncul berdasarkan dialek Syriak di wilayah Assyria,
Kaldynia, Babylonia, dan Mundai. Ada beberapa fase perkembangan bahasa Aramaik. Fase
keempat, antara abad ke-2 sampai ke-7, yang disebut Aramaik Mutakhir. Fase terakhir inilah
yang diyakini sebagai bahasa sehari-hari Yesus selama hidupnya. Fase ini diyakini pula sebagai
fase puncak perkembangan. Bahasa Aramaik menjadi bahasa utama spiritual dan intelektual
penganut agama samawi alias kaum Semit masa itu. Sebagaimana bahasa Ibrani bagi Yahudi dan
bahasa Arab bagi penganut Islam. "Tiga bahasa itu menjadi bahasa spiritual tiga agama Semit
karena berasal dari rumpun yang sama," kata Franz Rosenthal, profesor studi bahasa kuno dalam
Journal Near Eastern. Jangan heran jika tiga bahasa tersebut punya kemiripan dari berbagai sisi.
Huruf dalam bahasa Aramaik dan Ibrani punya beberapa kemiripan bentuk. Beberapa huruf bisa
disambung dengan huruf lain untuk membentuk kata. Hal serupa juga bisa ditemukan dalam
bahasa Arab. Kosakata yang dimiliki tiga bahasa ini juga berdekatan. Kata "tidak" dalam bahasa
Aramaik disebut "la". Sama persis dengan kosakata Arab. Beberapa kosakata Arab dan Ibrani
juga punya kemiripan. Bangsa Israel dalam bahasa Arab disebut "bany Israil". Sedangkan Ibrani
menyebutnya "benei Yisra'il." Dalam perkembangan selanjutnya, bahasa Aramaik lambat-laun
berkurang. Skala penggunaannya juga menyempit pada ritual peribadatan yang bersumber dari
Kitab Perjanjian Baru yang ditulis dalam bahasa Aramaik. Kini bahasa Aramaik "cuma" menjadi
wilayah kajian tentang peradaban Mediterania. Namun, bukan berarti ia punah sama sekali.
Harian The Christian Science Monitor, 29 Januari 2004, menemukan fakta menarik. Bahasa
Aramaik ternyata masih digunakan dalam ritual peribadatan 130 tokoh Katolik Maronit di
Kormakiti, Siprus. Mereka tetap mendaras doa sebagaimana bahasa yang digunakan Yesus
semasa hidup. Dialek mereka terpengaruh dialek Arab sehingga bahasa Aramaik dari Kormakiti
ini disebut gaya Arab Maronit Siprus.
I. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang IPTEK
Peradaban Mesopotamia telah memperlihatkan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi, sejak didiami oleh bangsa Sumeria (tahun 3000 SM). Keunggulan-keunggulan
tersebut tampak dalam bidang-bidang berikut :
Bidang arsitektur, orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan kota yang terencana.
Bangunan umumnya terbuat dari batu bata dan tanah liat.
Kemampuan mengolah logam, dari pengolahan logam dihasilkan cermin, tongkat-tongkat,
kapak, dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga pandai membuat pakaian lenan, perkakas
dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas.
Bidang ilmu pengetahuan, Ashurbanipal, pemimpin Assyria, membangun perpustakaan tertua di
dunia.
Mesopotamia pada zaman Babylonia (Baru) terkenal dengan “taman gantung”, yang kemudian
menjadi salah satu keajaiban dunia
Kewujudan Sistem Tulisan Sistem pendidikan telah melahirkan juru tulis, Epik Gilgamesh
merupakan hasil kesusasteraan yang tertua di dunia serta mengandungi falsafah dan cara hidup
orang Mesopotamia.
Perkembangan ilmu astronomi, Perkembangan ilmu matematik dan geometri, Menggunakan
jalan laut, menciptakan kalender berdasarkan sistem solar yang mengandungi 12 bulan dalam
satu tahun.
Perkembangan ilmu perobatan, Kerajaan Assyria mementingkan kesihatan anggota tenteranya
500 jenis 0bat-0batan termasuk herbal dan ramuan perobatan, serta cara mengobati.
J. Perkembangan Peradaban Mesopotamia di Bidang Politik
Bentuk bangsa adalah “Negara Kota” yang masing-masing Negara kota dipimpin oleh
seorang raja. Sebagaimana telah disinggung di muka, masing-masing raja memilki otoritas penuh
baik sebagai pemimpin politik, supervisor irigasi maupun pemimpin keagamaan. Mungkin lebih
tepat bangsa Sumeria menganut sistem pemerintahan dan bentuk negara “kondefenderasi
terbuka”. Persatuan diperlukan hanya dalam bidang militer ketika mendapatkan serangan dari
luar. Namun tidak jarang juga terjadi persaingan dan ingin saling menguasai di antara Negara-
negara kota sendiri. Sebagai contoh ialah ketika Dungi berkuasa, bangsa Sumeria berada di
bawah kekuasaan tunggalnaya. Sistem pemerintahan bersifat despotik. Sebagian besar
penduduknya merupakan budak atau dianggap sebagai budak yang hidup dalam sebuah tirani
yang secara terpaksa harus rela menerima setiap kehendak raja. Raja berkedudukan sebagai dewa
yang memerintah manusia di bumi. Kebebasan intelektual hanya sedikit diberikan.
K. Hubungan Peradaban Mesopotamia dengan Peradaban/Kerajaan Lain
Kerajaan Babilonia (±1900 SM)
Kerajaan Babilonia didirikan oleh bangsa Amorit yang disebut juga Babilonia. Kata
Babilonia berasal dari kata babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan. Babilon terletak ± 97
kilometer di selatan kota Baghdad sekarang, di tepi sungai Eufrat, Irak selatan. Babilon menjadi
pemerintahan (ibukota), perdagangan dan keagamaan. Raja Babilonia yang terbesar adalah
Hammurabi (1948-1905 SM). Raja Hammurabi terkenal sebagai pembuat Undang-undang.
Menurut kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk. Agar
dapat dibaca oleh masyarakat, maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8
kaki yang ditempatkan di tengah ibukota. Inti dari hukum Hammurabi adalah pembalasan,
misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi. Penerapan hukum itu sangat keras, contoh: “Jika
seseorang melakukan pencurian di sebuah rumah, maka ia harus dibunuh dan dibakar di muka
rumah tempat ia melakukan pencurian”. Dengan demikian keteraturan masyarakat tercapai
karena ketaatan pada hukum. Setelah Hammurabi meninggal dunia, kira-kira tahun 1900 SM
Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran tinggi di sebelah utara Mesopotamia. Pada
masa pemerintahan Hammurabi, kekuasaan Babylonia terbentang dari Teluk Persia sampai
seberang wilayah Turki sekarang dan dari Pegunungan Zagros di timur sampai Sungai Khabur di
Siria. Tetapi, sepeninggal Hammurabi wilayah Babylonia terpecah-balah dan akhirnya Babylonia
(Lama) runtuh karena serangan dari bangsa Hitti (Hittit). Selanjutnya Mesopotamia diduduki dan
diperintah oleh bangsa Kassi (Kassit).
2.2 Peradaban Mesir Kuno
Kata Mesir memiliki tiga arti yang berbeda berdasarkan tiga periode waktu. Pada periode awal Mesir, selama pemerintahan Kerajaan Tua, Mesir disebut sebagaiKemet yang berarti tanah hitam. Kemudian, penduduk Mesir menyebut kerajaan mereka sebagai Hwt-ka-Ptah, yang berarti kuil untuk Ka dan Ptah. Saat ini, kata Mesir sering disebut Misr yang berarti negara.
Mesir memiliki tanah yang paling subur di Afrika dan salah satu dari Negara tersubur di sekitar Laut Mediterania. Banyak orang datang dan bermukim di Mesir karena Mesir sangat subur. Dahulu ada dua kerajaan di Mesir, Kerajaan Mesir Atas yang terletak di Selatan dan Mesir Bawah yang terletak di Utara. Namun, pada awal Zaman Perunggu, raja Kerajaan Mesir Atas berhasil menguasai Kerajaan Mesir Bawah dan menyatukannya menjadi kerajaan baru. Orang-orang memanggil penguasa dari Kerajaan Baru ini Firaun. Orang-orang Yunani dan Ibrani pada dasarnya menggunakan istilah ‘Firaun’. Kata par’o pada bahasa Ibrani memiliki arti rumah yang besar. Kemudian, kerajaan ini terbagi lagi menjadi enam macam periode.
Mesir kuno adalah sebuah peradaban kuno di bagian timur Afrika Utara. Peradaban ini dimulai pada tahun 3150 SM di bawah pemerintahan Firaun pertama. Firaun adalah orang terkuat di mesir kuno. Firaun adalah pemimpin politik dan agama para masyarakat Mesir. Sebagai penguasa dari Mesir Atas dan Mesir Bawah, Firaun menguasai semua tanah, menbuat hukum, mengumpulkan pajak, dan melindungi Mesir dari bangsa asing. Dan sebagai imam tertinggi dari setiap kuil, Firaun mewakili dewa bumi. Dia membuat ritual dan kuil-kuil untuk menyembah para dewa. Banyak Firaun pergi berperang ketika daerah mereka diserang atau ketika mereka ingin menjajah daerah lain. Bila Firaun memenangkan perang, orang-orang yang terjajah harus mengakui Firaun sebagai penguasa mereka dan memberikannya barang terbaik dan paling berharga dari tanah mereka.
Mesir kuno terkenal dengan kehidupan social dan budayanya. Peradaban Mesir kuno adalah salah satu peradaban yang pertama kali menggunakan bahasa tulis. Mereka menulis pada makam, tembikar, dan kertas papyrus yang terbuat dari alang-alang yang ditenun. Bahasa pertama Mesir kuno adalah Hieroglif. Sebuah hieroglif terdiri dar gambar. Sistem penulisan hieroglif sangat kompleks dan padat karya. Hieroglifpertama digunakan pada bangunan dan makam. Hal ini diyakini bahwa masyarakat Mesir pertama kali mengembangkan sistem penulisan pada sekitar 3000 SM. Ada juga fakta-fakta menarik mengenai hieroglif. Hieroglif tidak memiliki huruf vokal, semua huruf hieroglif adalah konsonan. Tidak ada tanda baca digunakan dalan hieroglif. Tidak seperti kebanyakan bahasa modern yang biasa dibaca dari kanan atau kiri,hieroglif Mesir kuno dapat dibaca baik dari kanan ke kiri ataupun dari kiri ke kanan.Untuk mengetahui dari arah mana pembacaan harus dimulai, penulis akan mengatur posisi gambar tersebut sehingga menghadap ke arah yang benar. Hieroglif dibagi menjadi empat kategori, yaitu tanda abjad, tanda suku kata, tanda kata, dan gambar suatu objek yang mengarahkan pembaca.
Masyarakat Mesir kuno percaya kepada banyak dewa-dewi. Kira-kira terdapat 700 dewa-dewi yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh dari dewa-dewi Mesir kuno yang paling terkenal: Anubis dewa kematian, Ra dewa matahari, dewa yang paling penting dalam Mesir
kuno, Horus dewa langit, dan Osiris dewa kematian dan penguasa dunia kematian. Masyakat Mesir menganggap Firaun lebih dari seorang raja. Mereka menghormati Firaun sebagai dewa. Firaun bertanggungjawab atas semua aspek kehidupan Mesir. Seperti menjaga irigasi agar teratur, mengarahkan pasukan, mempertahankan perdamaian, membuat hukum, dan lain sebagainya. Salah satu dari aspek kepercayaan Mesir yang paling terkenal adalah pemikiran tentang kehidupan setelah kematian. Mereka percaya bahwa tubuh fisik harus dipertahankan untuk mempersiapkan tempat bagi jiwa mereka untuk menetap setelah kematian. Karena itu, mumifikasi dilakukan untuk mempertahankan tubuh.
Mumi adalah tubuh seseorang atau binatang yang telah dipertahankan setelah kematian. Mumi-mumi tersebut adalah orang-orang Mesir yang sanggup membayar untuk proses pengawetan yang mahal. Orang-orang Mesir percaya bahwa ketika mereka mati, mereka akan melakukan perjalanan ke dunia lain di mana mereka akan memulai kehidupan yang baru, Mereka akan memerlukan semua benda yang mereka gunakan ketika masih hidup, sehingga keluarga mereka akan menaruh semua benda-benda tersebut di dalam makam mereka. Masyarakat Mesir membayar uang yang sangat banyak untuk mengawetkan tubuh mereka dengan baik. Orang-orang Mesir yang miskin dikuburkan di dalam pasir sedangkan orang-orang Mesir yang kaya dikuburkan di dalam makam. Orang-orang Mesir dikubur bersama-sama dengan harta benda mereka dan dinding makam dilukis tentang kehidupan orang yang telah meninggal. Dalam Kerajaan Mesir Tua dan Menengah, raja-raja Mesir dimakamkan dalam piramida. Orang-orang Mesir kuno awal menguburkan orang-orang mati di dalam lubang kecil di padang pasir. Panas dan kekeringan dari pasir mengeringkan tubuh dengan cepat, menciptakan mumi yang natural. Kemudian, orang-orang Mesir kuno mulai mengubur orang mati dalam peti mati untuk menjaga jenazahnya dari binatang-binatang liar di padang pasir. Namun, mereka menyadari bahwa tubuh yang ditaruh dalam peti mati membusuk ketika tidak terkena pasir gurun yang panas dan kering. Lalu, orang-orang Mesir kuno mengembangkan sebuah metode pengawetan tubuh sehingga jenazah dapat lebih bertahan lama. Proses ini meliputi pembalseman mayat, kemudian pembungkusan dan penguburan jenazah. Organ-organ dalam tubuh orang mati dikeluarkan dalam prosesnya. Hal ini disebabkan organ-organ dalam adalah yang paling cepat terurai. Hati tidak dikeluarkan dari dalam tubuh karena hati adalah pusat dari intelegensia dan perasaan, dan orang tersebut akan membutuhkannya dalam kehidupan yang akan dating. Dahulu, organ-organ dalam yang dikeluarkan dimasukkan ke dalam guci. Sekarang kita menyebut proses ini mumifikasi.
Kehidupan sehari-hari pada Mesir kuno berlangsung sekitar Sungai Nil dan tanahnya yang subur di sekitar aliran sungai. Banjir tahunan dari Sungai Nil menyuburkan tanah dan menghasilkan panen yang baik dan kemakmuran bagi penduduknya. Sungai Nil memiliki panjang 6695 kilometer dan menjadi sungai terpanjang di dunia. Kata ‘Nil’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti lembah. Sekarang, sekitar 95% populasi Mesir masih tinggal di lembah Nil. Kayu sulit didapatkan di Mesir sehingga orang-orang Mesir membuat rumah mereka dari batu bata lumpur yang dikeringkan. Rumah-rumah memiliki beberapa kamar dan jendela ditutup dengan tirai untuk mencegah lalat dan debu. Selama musim panas, banyak orang tidur di atas atap supaya merasa sejuk. Mereka menanam sendiri sebagian dari makanan mereka dan menukar sebagian makanan dan barang yang tidak mereka produksi dengan desa lain. Sebagian besar masyarakat Mesir kuno bekerja sebagai buruh sawah, petani, dan pengrajin.
Orang-orang Mesir kuno memiliki cara yang unik dalam menggambar orang, Mereka memiliki norma sendiri dan telah ditetapkan sejak zaman Kerajaan Tua. Seniman-seniman Mesir menggunakan grid untuk membantu mereka menggambar orang. Mereka menggambar kepala, mata, dan kaki dalam posisi seperti dilihat dari samping. Mereka menggambar pundak dan dada seperti dilihat dari depan. Gambar-gambar seperti ini dapat ditemukan di dalam makam dan bangunan. Lukisan Mesir pada dasarnya didedikasikan untuk orang yang telah mati. Banyak gambar yang menunjukkan perjalanan panjang sebelum kematian. Aspek lain yang penting dari lukisan Mesir adalah penggambaran binatang. Warna primer yang digunakan dalam lukisan adalah merah, hijau, biru, emas, dan hitam.
Salah satu dari pekerjaan seni dan arsitektur terbesar di Mesir kuno adalah piramida. Piramida adalah sebuah struktur batu bata kuno berbentuk pyramid yang terletak di Mesir. Terdapat 138 buah piramida yang ditemukan di Mesir. Sebagian besar dibangun sebagai makam untuk para Firaun dan permaisuri mereka pada periode Kerajaan Tua dan Kerajaan Pertengahan. Piramida Mesir paling awal ditemukan di Saggara, barat laut Memphis. Paling awal diantaranya adalah piramida Dioser yang dibangun selama dinasti ketiga. Piramida ini dan kompleks sekitarnya dirancang oleh seorang arsitek bernama Imhotep. Piramida-piramida ini pada umumnya dianggap sebagai struktur monumental tertua di dunia yang dibangun dari batu yang dihias.Piramida Mesir yang paling terkenal adalah piramida yang ditemukan di Giza. Giza terletak di pinggir kota Kairo. Beberapa dari piramida Giza dihitung sebagai struktur terbesar yang pernah dibangun. Pada masa dinasti awal dalam sejarah Mesir, orang-orang penting dimakamkan di dalam struktur yang berbentuk seperti bangku dikenal sebagai mastabas. Piramida kedua yang didokumentasikan dalam sejarah diatributkan kepada Imhotep. Imhotep adalah arsitek yang pertama kali menyusun gagasan untuk menaruh mastabas di atasnya satu sama lain, menciptakan sebuah bangunan yang terdiri dari langkah-langkah menurun dalam ukuran menuju puncaknya. Hasilnya adalah piramida susun Djoser yang didesain sebagai tangga raksasa untuk jiwa Firaun yang meninggal sehingga mereka dapat menuju surga. Prestasi Imhotep yang sangat penting menjadikannya sebagai dewa bagi masyarakat Mesir kemudian. Pembangunan piramida yang paling produktif terjadi pada saat pemerintahan terbesar Firaun. Pada saat inilah piramida yang paling terkenal, Giza dan sekitarnya dibuat. Semakin berjalannya waktu, otoritas menjadi kurang terpusat, kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya yang diperlukan untuk pembangunan skala besar menurun, kemudian piramida lebih kecil, dibangun dengan kurang baik, seringkalu dibangun dengan terburu-buru.
Giza adalah lokasi dari piramida Khufu, yang juga dikenal dengan sebutan The Great Pyramid. Terdapat piramida yang lebih kecil yaitu piramida Khafre, dan yang lebih kecil lagi adalah piramida Menkaure. Di sekitarnya juga terdapat banyak piramida-piramida kecil. Piramida Menkaure dikelilingi oleh piramida-piramida kecil yang disebut sebagai Queen’s Pyramid dan juga The Great Sphinx. Dari ketiga piramida terbesar, hanya piramida Khafre memiliki bagian yang terbuat dari batu kapur yang dipoles dekat puncaknya. Piramida Khafre lebih kecil dari piramida Khufu diukur dari tinggi dan volumenya. Giza telah menjadi objek wisata yang popular bagi para turis sejak zaman dahulu dan dipopulerkan pada zaman Hellenistic ketika piramida dicatat sebagai salah satu keajaiban dunia. Sekarang, piramida Giza adalah satu-satunya keajaiban dunia yang masih ada.
Piramida Menkaure adalah piramida terkecil dibandingkan dengan dua piramida utama lainnya di Giza. Pembuatnya menyusun bagian bawah piramida ini dengan granit untuk membedakannya dengan piramida lainya. Telah ditemukan sarkofagus di dalam piramida ini dan dikirim ke Inggris menggunakan kapal, tetapi di tengah perjalanan kapal ini tenggelam dan melenyapkan sarkofagus yang dibawanya.
Khafre adalah anak dari Khufu dan memiliki piramida kedua terbesar di Mesir, hanya sepuluh kaki lebih kecil daripada piramida Khufu. Setelah pembuatan piramida selesai, Khafre mecoba untuk membuat ilusi pada piramidanya sehingga terlihat lebih tinggi daripada piramida ayahnya. Dia menyuruh untuk menyusun bagian bawah dan atas piramidanya denga batu granit. Piramida ini tidak presisi, sudut atasnya terlalu lancip dan keempat sudut lainnya tidak tersusun dengan benar hingga ke sudut atasnya. Bagian atasnya sedikit bengkok. Piramida ini memiliki dua ruangan utama.
Piramida Giza adalah piramida terbesar di Mesir. Khufu memerintah ketika Kerajaan Tua sedang dalam puncak kejayaannya. Piramida Khufu menakjubkan dari ukuran dan presisi matematika. Piramida Khufu dikatakan terbuat dari dua koma tiga juta blok batu. Keempat sisi piramida ini berbentuk lancip ke arah tengah secara akurat. Alasnya berbentuk persegi yang hampir sempurna dengan sisi 230 meter dan perbedaan dari keempat sisinya hanya dalam satuan sentimeter. Piramida ini terbuat dari batu kapur yang sangat halus. Piramida Khufu di Giza termasuk bangunan teraksasa yang pernah ada di dunia sejak 4500 tahun yang lalu.
Mesir memiliki salah satu kebudayaan tertua di dunia yang sangat menarik. Sebagai mahasiswa desain dan teknik perencanaan, mempelajari seni dan arsitektur Mesir sangatlah bermanfaat sebab kebudayaan Mesir adalah cikal bakal dari kebudayaan di seluruh dunia.
Wisata MesirDengan peradaban yang telah dimulai sejak sekitar 7000 tahun yang lampau, Mesirmenempatkan dirinya dalam urutan atas negara-negara tujuan wisata dunia. Hal ini tidak aneh, apalagi Pyramid dan Sphinx (salah satu dari tujuh keajaiban dunia) sudah ribuan tahun sebelum Masehi berdiri kokoh menjadi saksi bisu lahirnya peristiwa-peristiwa bersejarah di lembah Nil. Jangan pula heran bila anda melangkah di negara ini, setiap jengkal tanah yang dipijak akan mengisahkan peristiwa sejarah tersendiri, begitulah kira-kira. Seakan-akan kita sedang berjalan menelusuri sebuah museum raksasa yang menyimpan ribuan peninggalan sejarah berbagai peradaban, mulai dari Mesir Kuno (coptic), Fir'aun (pharaoh), Yunani (Hellenisme), romawi hingga peradaban Islam yang pernah ada dan berkembang di negeri Ardhul Kinanah ini. Drama sejarahnya dimulai ketika menjelang tahun 3400 SM. Kala itu di Mesir timbul revolusi kebudadyaan yang merupakan titik-tolak kemajuan zaman, yaitu dimulainya budaya bercocok tanam. Sehingga sifat nomaden berubah menjadi sikap menetap, lalu terbentuklah masyarakat baru. Setelah kian berkembang akhirnya tersusun kerajaan-kerajaan kecil. Menjelang tahun 3000 SM. kerajaan kecil itu terkelompok menjadi dua kertajaan besar, yaitu Mesir Hulu di daerah Selatan dengan ibukota Thebes (kini Luxor) dan Mesir Jilir di bagian Utara
dengan ibukota Memphis. Bahkan, selanjutnya raja Mesir Hilir yang bernama Menes bisa menyatukan dua kerajaan tersebut, dan ditetapkanlah Memphis sebagai ibukota. Usaha Menes rupanya tak cuma itu, pada zamannya pula berhasil diciptakan jenis huruf atau lambang Hieroglyphics. Rangkaian sejarah ini sejalan dengan ungkapan bangsa Yunani yang menyebut Memphisuntuk sebuah nama ibukota Mesir Kuno (2615-1990 SM.), terletak di dekat Sakkara. Kerajaan awal dari dinasti pertama didirikan di kota ini, dan disitu juga banyak kuburan para pemamgku dinasti pertama (3200 SM.) maupun kuburan hampir semua raja dinasti kedua. Sememnjak berdirinya kerajaan baru (1570-332 SM.), ibukota Mesir Kuno lalu berpindah dari Memphis ke Thebes. Meskipun administrasinya dijalankan di Tehbes, tapi kebanyakan pegawai pemerintahan tetap tinggal di Memphis dan dikuburkan di Sakkara. sakkara itu sendiri dibangun untuk raja Zoser dari dinasti ke-3. Seorang budayawan bernama Champollion yang mengikuti ekspedisi Napolen Bonaparte ketika menduduki Mesir tahun 1798 berusaha menyelidiki sebuah batu bertulis (prasasti) yang ditemukan di kampung Rasyid (belakang dikenal dengan Rosetta Stone). Prasasti tersebut memuat dekrit Ptolomeus V dari Yunani, tahun 320 SM. Dekrit itu terdiri atas tiga tulisan, yaitu: Hieroglyphics, Demotic, dan Coptic yang merupakan terjemahan antara satu sama lainnya. Dalam penyelidikan Champollion selama puluhan tahun atas prasasti itu, terbacalah nama Ptolemy dan Cleopatra. Sejak saat itu huruf Hieroglyphics dapat dibaca, dan tersingkaplah rahasia sejarah Mesir Kuno. Hingga tahun 332 SM. atau selama 2.250 tahun, Mesir Kuno telah diperintah oleh 330 Fir'aun yang terbagi menjadi 31 dinasti. Setelah itu datang Iskandar Agung, Romawi, Yunani, dan Islam yang dibawa oleh panglima 'Amru bin 'Ash pada tahun 641 M. Diantara warisan sejarah Mesir yang berada di sekitar Cairo sebagai berikut: [klik pada tempat wisata yang ingin anda kunjungi. - Pyramid dan Sphinx- Benteng Salahudin- Masjid Bersejarah- Museum Mesir di Tahrir- The Egyptian Ancient Thebes- Port Said- Sinai- Iskandariyah- Aswan- Faiyoum
2.3 Peradaban India Kuno
A. Peradaban Lembah Sungai IndusPeradaban Lembah Indus terdapat di India sekarang berada diwilayah negara Pakistan. Kebudayaan Indus (Sindhu) berkembang antara tahun 3000 SM – 1000 SM, wujudnya berupa kota kuno Mohenjo Daro dan Harappa. Kebudayaan Indus ini didukung oleh bangsa Dravida yang berbadan pendek, berhidung pesek, berkulit hitam, berambut keriting. Kebudayaan Indus berhasil diteliti oleh seorang arkeolog Inggris, Sir John Marshal, yang dibantu Banerji (orang India).
Hasil peradaban lembah sungai Indus, antara lain :1) Kota Mohenjo Daro dan Harappa dibangun berdasarkan pola kota terencana yang modern.2) Terdapat bangunan besar sebagai tempat pertemuan rakyat.3) Rumah-rumah dibuat dari batu bata.4) Jalan-jalan dibuat lebar-lebar.5) Saluran air dibuat sesuai perencanaan kota modern.6) Ditemukan bekas permandian.7) Ditemukan perhiasan kalung emas dan perak dihias dengan permata.8) Ditemukan senjata yang terbuat dari batu dan tembaga.
Benda kuno yang terdapat di kota Mohenjo Daro dan Harappa, antara lain:1) lempeng tanah (terra cotta) yang berbentuk persegi dan bergambar binatang atau tumbuhan, seperti gajah, harimau, sapi, badak, dan pohon beringin;2) tembikar yang berbentuk periuk belanga dan pecah-belah semacam piring dan cangkir;3) alat perhiasan berupa kalung, gelang, dan ikat pinggang dari tembaga;4) gambar dewa yang bertanduk, patung dewi Ibu (dewi kesuburan), dan patung pujaan: dewa bumi, dewa langit, dewa bulan, dewa air, serta dewa api.
Mata pencaharian bangsa Dravida adalah bercocok tanam, yang dibuktikan dengan ditemukannya cangkul, kapak, dan patung Dewi Ibu yang dianggap lambang kesuburan. Hasil pertanian berupa gandum dan kapas. Sudah ada saluran irigasi untuk mencegah banjir serta untuk pengairan sawah-sawah rakyat. Dalam perdagangan terlihat adanya hubungan dengan Sumeria di Lembah Eufrat dan Tigris, yang diperdagangkan adalah keramik dan permata.
Sudah mengenal sistim kepercayaan menyembah banyak dewa (politeisme) serta segala sesuatu yang dianggap keramat. Contohnya adalah pohon pipal dan beringin yang oleh umat Buddha dianggap pohon suci, binatang yang dipuja adalah gajah dan buaya.
Tata kota, sanitasi, serta kebersihan dan kesehatan dari perencanaan kota dapat dibuktikan dengan adanya:1) bangunan rumah dibuat tinggi berdasarkan petunjuk kesehatan,2) bangunan rumah dibuat seragam dari batu bata,3) bangunan tidak ada yang menjorok ke depan, dan4) saluran air dibangun sesuai dengan syarat kesehatan.
Kebudayaan Indus runtuh pada tahun 1000 SM disebabkan oleh:1) adanya bencana banjir dari Sungai Indus (Sindhu);2) karena diserang bangsa Arya.
A. Peradaban Lembah Sungai Gangga
Pendukung kebudayaan Gangga adalah orang-orang Arya. Mereka berasal dari sekitar Laut Kaspia yang datang memasuki India sekitar 2000 SM di daerah India Utara. Akibat kedatangan bangsa Arya, bangsa Dravida terdesak dan menyingkir ke India Selatan. Namun, tidak dapat dihindari terjadinya percampuran antara dua kebudayaan yang akhirnya melahirkan hinduisme.
Bangsa Arya menguasai daerah subur di sekitar Sungai Gangga bahkan seluruh daerah di sekitar Lembah Indus. Mereka menyebutnya sebagai daerah Arya Warta atau daerah Hindustan, artinya tanah orang Hindu. Daerahnya meliputi sekitar Sungai Gangga, Lembah Yamuna, serta Lembah Indus. Untuk membatasi adanya percampuran ras, maka diciptakanlah Kasta serta kewajiban sattie (wanita ikut suami di waktu upacara pembakaran mayat).
Perkawinan antarkasta menjadi salah satu penyebab seseorang dikeluarkan dari kasta. Orang Arya berada pada kasta brahmana, ksatria, dan sedikit pada kasta waisya.a. Kasta Brahmana ialah golongan para ahli agama dan ilmu pengetahuan. Golongan ini paling dihormati dan biasanya menjadi penasihat raja.b. Kasta Waisya ialah golongan pedagang dan petani. Mereka merupakan golongan yang berusaha, mengeluarkan keringat untuk menghasilkan perbekalan yang diperlukan oleh semua golongan.c. Kasta Ksatria ialah golongan ningrat dan para prajurit. Golongan inilah yang memegang kekuasaan dan menjalankan pemerintahan.d. Kasta Sudra ialah golongan buruh kasar dan hamba sahaya.
Agama yang berkembang di India meliputi:a. Agama Hindu.
Agama Hindu memuja dewa-dewa, ada tiga dewa yang paling terkemuka Dewa Brahma sebagai pencipta alam, Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam, dan Dewa Syiwa sebagai perusak alam. Kitab sucinya disebut Weda.
b. Agama Buddha. Agama Buddha diajarkan oleh Sidarta Gautama, putra mahkota kerajaan Kapilawastu di India Utara. Sidarta Gautama memperoleh pencerahan tentang masalah kehidupan, itulah yang disebut “Bodh”, sejak itu ia disebut “Budha”, artinya orang yang memperoleh “Bodh”. Kitab sucinya Tripitaka.
Hasil kesusastraan India yang berupa wiracarita antara lain:a. Kitab Ramayana
Kitab ramayana merupakan karangan Resi Walmiki. Menceritakan kisah putra mahkota bernama Rama putra Raja Dasaratha. Karena ulah ibu tirinya, Rama harus menjalani
pengembaraan ke hutan, dalam pengembaraannya itu istrinya, Dewi Sinta, diculik oleh Rahwana atau Dasamuka, raja raksasa dari negeri Alengka (Sri Lanka). Rahwana dicegat oleh Jatayu, burung garuda raksasa, tetapi dapat dikalahkan oleh Rahwana. Dewi Sinta dilarikan sampai istana Alengka. Dengan pertolongan kera Sugriwa dan Hanoman, Sri Rama dapat menyerbu Kerajaan Alengka. Dengan bantuan bala tentara kera akhirnya Rahwana dapat dikalahkan dan Dewi Sinta dapat diselamatkan.
b. Kitab MahabharataKitab Mahabharata karangan Resi Wiyasa. Menceritakan kisah keadaan keluarga besar Bharata, yang memerintah di kerajaan Hastina. Dua keturunan itu adalah Kurawa dan Pandawa saling memperebutkan tahta kerajaan. Mula-mula keluarga pandawa menjalani hukuman dibuang ke hutan selama 12 tahun, dalam pembuangan itu keluarga Pandawa memperoleh gemblengan ilmu, sehingga kuat lahir dan batin. Akhirnya terjadi perang saudara yang hebat antara dua turunan itu di medan perang Kuruksetra. Perang tersebut terkenal sebagai perang Bratayudha, yaitu perang antara kejahatan (pihak Kurawa) dengan kebaikan (pihak Pandawa). Akhirnya, Pandawalah yang menang.
Peradaban India memiliki pengaruh yang besar bagi bangsa Indonesia. Kebudayan India diterima oleh penduduk kepulauan Indonesia melalui proses perdagangan. Aspek-aspek kebudayaan dari India yang diterima oleh nenek moyang bangsa Indonesia benar-benar barang baru, yang tidak mereka kenal sebelumnya, misalkan aksara Pallawa, agama Hindu dan Buddha, dan penghitungan angka tahun Saka. Melalui ketiga aspek kebudayaan dari India itulah kemudian peradaban nenek moyang bangsa Indonesia terpacu dengan pesatnya, berkembang dan menghasilkan bentuk-bentuk baru kebudayaan Indonesia kuna yang pada akhirnya pencapaian itu diakui sebagai hasil kreativitas penduduk kepulauan Indonesia sendiri. Melalui aksara Pallawa nenek moyang bangsa Indonesia mampu mendokumentasikan pengalaman dalam kehidupannya. Terbitnya prasastiprasasti dari kerajaan-karajaan kuna, penggubahan karya sastra dengan berbagai judul, serta dokumentasi tertulis lainnya adalah berkat dikenalnya aksara Pallava. Bahkan di masa kemudian aksara Pallava itu kemudian “dinasionalisasikan” oleh berbagai etnis Indonesia, maka muncullah antara lain aksara Jawa Kuna, Bali Kuna, Sunda Kuna, Lampung, Batak, dan Bugis.
Setelah diterimanya agama Hindu-Buddha oleh penduduk kepulauan Indonesia terutama Jawa, maka banyak aspek kebudayaan yang dihubungkan dengan kedua agama itu menjadi turut berkembang pula. Hal yang dapat diamati secara nyata terjadi dalam bidang seni arca dan seni bangun (arsitektur). Bentuk kesenian lain yang turut terpacu sehubungan dengan pesatnya kehidupan agama Hindu-Buddha dalam masyarakat adalah seni sastra. Banyak karya sastra dansusastra yang digubah dalam masa Hindu-Buddha selalu dilandasi dengan nafas keagamaan Hindu atau Buddha. Juga diuraikan perihal ajaran agama yang dianyam dengan cerita-cerita yang melibatkan para ksatrya dan kerajaankerajaan atau kehidupan pertapaan.
3. PERADABAN PRASEJARAH INDONESIA
Zaman Prasejarah di Indonesia berakhir pada abad ke-5 . Setelah itu Indonesia memasuki apa yang disebut zaman sejarah yang dimulai dengan sebutan sebuah zaman yang disebut zaman kuno hingga 1500 M. Zaman Prasejarah paling akhir adalah zaman logam atau disebut juga Masa Perundagian yang ditandai dengan keterampilan melebur logam dan pembuatan benda-benda dari logam. Kita akan menjelaskan banyak hal dibagian ini nanti.
Prasejarah adalah masa sebelum manusia mengenal tulisan atau diebut juga masa praaksara . Zaman sejarah adalah zaman ketika manusia sudah mengenal tulisan. Pembagian peradaban dunia ini sangat menarik karena sejarah umat manusia dibagi dalam pengenalannya dalam budaya tulis-menulis, budaya jurnalistik yang berarti adalah budaya ilmiah atau budaya berilmu pengetahuan. Keterkaitan ini begitu dekat dan nyata. Inilah penilaian sejarah yang paling jujur.
1. Manusia Purbamanusia purba adalah manusia yang hidup sebelum ditemukannya tulisan.
2. Jenis manusia purba di Indonesia
Pithecantropus atau manusia kera, meliputi : Pithecantropus Robustus Pithecantropus Soloensis Pithecantropus Erectus pithecantropus Dubois
Hom sapiens : manusia yang sudah cerdas ditemukan oleh Von Rietschoten Megantropus Palaeojavanicus : ditemukan oleh Von Koningswald di Sangiran
3. Jenis manusia purba di luar indonesia
Sinantropus Pekinensis di Cina Homoheidel Bergensis dan Homo neander thalensis di Jerman Grimaldi dan Cro magnon di Perancis Pittdown dan Susscexs di Inggris Homo Afrikanus di Afrika
4. Zaman kehidupan manusia purba
Zaman Paleolitikum
Zaman paleolotikum berarti zaman batu tua. Zaman ini ditandai dengan penggunaan perkakas
yang bentuknya sangat sederhana dan primitif.Ciri – ciri kehidupan manusia pada zaman
paleolotikum yaitu hidup berkelompok ( tinggal disekitar aliran sungai,gua atau di atas pohon )
dan mengandalkan makanan dari alam dengan cara mengumpulkan ( food gathering ) serta
berburu.Oleh karena itu,manusia purba selalu berpindah – pindah dari satu tempat ke tempat
yang lain ( nomaden ).Jenis manusia purba Indonesia yang hidup pada zaman ini antara lain
Pithecanthropus erectus,pithecantropus robustus dan Meganthropus palaeojavanicus.Selanjutnya
hidup berbagai jenis homo ( manusia ) diantaranya Homo soloensis dan Homo wajakensis.
Zaman Mesolitikum
Zaman mesolitikum disebut juga zaman batu madya / tengah.Zaman ini disebut pula zaman
mengumpulkan makanan ( food gathering ) tingkat lanjut,Yang dimulai pada akhir zaman
es,sekitar 10.000 tahun yang lalu.Para ahli memperkirakan manusia yang hidup pada zaman ini
adalah bangsa melanesoid yang menyerupai nenek moyang orang Papua,Sakai,Aeta,dan
Aborigin.Seperti halnya zaman palaeolitikum,zaman mesolitikum mendapat makanan dengan
cara berburu dan menangkap ikan.Mereka tinggal di gua – gua di bawah bukit karang ( abris
soucheroche ) ,tepi pantai dan ceruk pegungungan.Gua abris souche roche menyerupai ceruk
untuk dapat melindungi diri dari panas dan hujan.Hasil peninggalan manusia pada masa itu
adalah menyerupai alat – alat kesenian yang ditemukan di gua – gua dan coretan pada dinding
gua seperti di gua leang – leang,sulawesi selatan,yang ditemukan oleh Ny.Heeren Palm pada
1950.Van Stein Callenfels menemukan alat 0 alat tajam berupa mata panah,flakes,serta batu
penggiling di Gua Lawa dekat Sampung Ponorogo dan Madiun.Pada masa ini ditemukan juga
kjokken moddinger yaitu dapur kulit kerang dan siput setinggi 7 meter di sepanjang pantai timur
Sumatra.Peralatan yang ditemukan di tempat itu adalah kapak genggam Sumatra,Pabble culture
dan alat berburu dari tulang hewan.
Zaman Neolitikum
Zaman neolitikum berarti zaman batu muda.Di indonesia,zaman Neolitikum dimulai sekitar
1.500 SM.Cara hidup untuk memenuthi kebutuhan hidupnya mengalami perubahan pesat dari
cara food gathering menjadi food producting yaitu dengan cara bercocok tanam dan memelihara
ternak.Pada masa itu manusia sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari
bahaya binatang buas.Pada masa Neolitikum,manusia purba telah membuat lumbung – lumbung
guna menyimpan padi dan gabah.Tradisi seperti ini masih ditemukan di daerah badui di
banten.manusia purba telah mengenal 2 jenis peralatan yakni beliung persegi dan kapak
lonjong.beliung persegi menyebar di Indonesia bagian barat diperkirakan budaya ini disebarkan
dari yunani di Cina Selatan yang berimigrasi ke Laos dan selanjutnya ke Indonesia.Kapak
lonjong tersebar di Indonesia bagian timur yang didatangkan dari Jepang kemudian menyebar ke
Taiwan,Filipina,sulawesi utara,maluku,irian,dan kepulauan Melanesia
Zaman Megalitikum
Mengapa zaman Megalitikum karena pada zaman ini ditemukan peralatan yang terbuat dari batu
– batu besar.Pada zaman in,manusia sudah mengenal kepercayaan animisme dan
dinamisme.Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang mendiami
benda – benda seperti pohon,batu,sungai gunung dan senjata tajamSementara itu,Dinamisme
adalah bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib yang daoat
mempengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan manusia.Diperkirakan
manusia pada zaman megalitikum ini mengenal kepercayaan rohaniah,yaitu dengan cara
memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik sebagai bentuk
penghormatan.Adanya kepercayaan manusia terhadap kekuatan alam dan bentuk mahkluk halus
dapat dilihat dari penemuan bangunan kepercayaan primitif.Peninggalan yang bersifat rohaniah
ini ditemukan di Nias,Sumba,Flores,Sumatra selatan,Sulawesi Tenggara dan Kalimantan dalam
bentuk menhir,dolmen,sarkofagus,kuburan batu,punden berundak – undak serta arca.Menhir
adalah tugu batu sebagai tempat pemujaan,dolmen adalah meja untuk menaruh sesaji,sarkofagus
adalah bangunan berbentuk lesung yang serupa peti mati,kuburan batu adalah lempeng batu yang
disusun untuk mengubur mayat,Punden berundak adalah bangunan bertingkat sebagai tempat
pemujaan sedangkan arca adalah perwujudan dari subjek pemujaan yang menyerupai manusia
atau hewan
Zaman Perunggu
Zaman perunggu hanyalah untuk menyatakan jika manusia lebih banyak menggunakan alat – alat
dari perunggu.Kebudayaaan zaman perunggu merupakan hasil asimilasi dari antara masyarakat
asli Indonesia ( proto melayu ) dengan bangsa mongoloid sehingga membentuk ras deutro
melayu ( melayu muda ).Disebut zaman perunggu karena pada masa ini manusianya telah
memiliki kepandaian dalam melebur perunggu.Di kawasan asia tenggara penggunaan logam
dimulai tahun 3000-2000 SM.Masa menggunakan logam di kehidupan manusia purba Indonesia
disebut masa perundagian.Alat besi yang banyak ditemukan di Indonesia berupa alat keperluan
sehari – hari seperti pisau,sabit,mata kapak,pedang,dan mata tombak.Pembuatan alat besi
memerlukan tehnik khusus yang mungkin hanya dimiliki oleh sebagian anggota
masyarakat.Yakni golongan undagi.Di luar Indonesia,berdasar dari bukti arkeologis,sebelum
manusia menggunakan logam besi,mereka telah mengenal logam tembaga dan perunggu terlebih
dahulu.Mengolah bijih menjadi logam lebih mudah untuk temgbaga daripada besi.Tehnik
peleburan besi ini berasal dari budaya Dongson di Tonkin ( vietnam ).Kapak – kapak perunggu
yang dibuat di Indonesia terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran.Salah satu bentuk yang menarik
adalah kapak candrasa yangditemukan di Jawa dan Kapak – Kapak upacara lain yang ditemukan
di bali dan Roti.Candrasa dari pulau roti dibuat dari perunggu berukuran 78 x 41,5 cm.Pada mata
kapak ini terdapat hiasan kepala manusia atau topeng dengan kedua telapak tangan terbuka
disamping pipinya,dipadu dengan hiasan pola garis – garis.Alat yang terkenal pada zaman ini
adalah nekara yang digunakan sebagai genderang perang dan keperluan upacara keagamaan.
4. PERADABAN MASA KERAJAAN DI INDONESIA
Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia Tenggara berikut ini:
Gambar 1. Peta jalur perdagangan laut Asia Tenggara.
Pada abad 1 Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut. Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia. Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.
Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai daerah di Indonesia antara lain Sempaga(Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad 2 - 5 Masehi. Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).
Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain:1. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke
Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
2. Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria ataugolongan prajurit, karena adanya
kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
Pada dasarnya ketiga teori tersebut memiliki kelemahan yaitu karena golongan ksatria dan waisya tidak mengusai bahasa Sansekerta. Sedangkan bahasa Sansekerta adalah bahasa sastra tertinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda. Dan golongan Brahmana walaupun menguasai bahasa Sansekerta tetapi menurut kepercayaan Hindu kolot tidak boleh menyebrangi laut.
Dari kebenaran maupun kelemahan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa, masuknya agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana yang tidak kolot atas undangan raja dan orang Indonesia yang belajar ke India. Dengan adanya penyebaran agama Hindu tersebut maka mendorong orang-orang Indonesia untuk menambah ilmunya mempelajari agama Hindu di India sekaligus berziarah ke tempat-tempat suci. Dan sekembalinya dari India tersebut, maka orang-orang tersebut dapat menyebarkan agama Hindu dengan bahasa mereka sendiri, dengan demikian agama Hindu lebih cepat dan mudah tersebar di Indonesia.
KERAJAAN-KERAJAAN INDONESIA YANG BERCORAK HINDU-BHUDA1. Kerajaan Kutai2. Kerajaan Tarumanegara3. Kerajaan Sriwijaya4. Kerajaan Mataram Kuno5. Kerajaan di Bali ( Singhamandawa dan Rajakula Warmadewa )6. Kerajaan Sunda7. Kerajaan Kadiri8. Kerajaan Singosari9. Kerajaan Majapahit
KERAJAAN KUTAIKutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang diperkirakan muncul pada
abad 5 M atau ± 400 M, keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk Yupa/tiang batu berjumlah 7 buah.
Kehidupan Sosial
Dalam kehidupan sosial. Perihal ini diketahui bahwa terjalin hubungan yang
harmonis/erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam
prasasti Yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada kaum
Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakesmara. Waprakesmara adalah tempat suci
untuk memuja dewa Syiwa, yang kalau di pulau Jawa disebut dengan Baprakeswara.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa agama yang dianut Mulawarman adalah
Hindu aliran Syiwa artinya dewa yang dipuja adalah Syiwa.
Kehidupan Ekonomi
Sedangkan dalam kehidupan ekonomi. Hal ini tidak dijelaskan secara pasti dalam
prasasti, tetapi para ahli sejarah berpendapat bahwa dengan adanya sedekah 20.000 ekor sapi
membuktikan perekonomian Kutai sudah kuat pada masa itu, yang didasarkan kepada pertanian,
peternakan dan perdagangan. Mata pencaharian tersebut di atas dimungkinkan karena raja
Mulawarman menghadiahkan kepada kaum Brahmana 20.000 ekor sapi. Ini dapat dijadikan
indikasi bahwa populasi ternak cukup besar pada waktu itu. Ia juga menghadiahkan segunung
minyak kental dengan lampu, seperti yang tertulis dalam prasasti.
KERAJAAN TARUMANAGARA
Bukti-bukti adanya kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-sumber yang
berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa 7 buah prasasti
batu yang ditemukan lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten.
a. Prasasti Ciarunteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungaiCiarunteun, dekat muara
sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan
bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris kalimat yang ditulis dalam bentuk puisi India. Dan
di samping itu juga terdapat lukisan laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja
Mulawarman yang diibaratkan kaki dewa Wisnu.
Gambar 3. Telapak Kaki pada Prasasti Ciarunteun
Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:
1. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya
prasasti tersebut).
2. Di India, cap telapak kaki melambangkan kekuasaan sekaligus penghormatan sebagai dewa.
Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka
dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.
b. Prasasti Jambu atau prasasti Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan
jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta
dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja
Mulawarman.
c. Prasasti Kebun Kopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatanCibungbulang. Yang
menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan
tapak kaki gajah Airanata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
d. Prasasti Muara Cianteun, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat
dibaca.
e. Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiling, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum
dapat dibaca.
f. Prasasti Cidanghiang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebakdi tepi
sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru
ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan
bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
g. Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini
dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding
dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui dari
prasasti tersebut.
Gambar 4. Prasasti Tugu
Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah:
1. Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal diPunjab yaitu
sungai Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut
menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara
Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali
Bekasi.
2. Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka
tahunnya yang disebutkan adalah bulanphalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan
Pebruari dan April.
3. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai
dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.
Sumber dari Luar Negeri
Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Cina antara lain:
1. Berita Fa-Hien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa
di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Budha, yang banyak adalah
orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
2. Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lo-
mo yang terletak di sebelah selatan.
3. Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusaan dari
To-lo-mo.
Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis
penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara. Maka berdasarkan sumber-sumber yang
telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan
Tarumanegara.
Kehidupan Ekonomi
Kehidupan perekonomian masyarakat Tarumanegara adalah di samping utamakan
bidang pertanian, pelayaran dan perdagangan, juga perburuan dan perikanan mendapatkan
perhatian. Hal ini dapat dibuktikan melalui berita-berita tentang barang-barang perdagangan dari
kerajaan Tarumanegara. Barang-barang yang diperdagangkan antara lain: cula badak, gading
gajah dan kulit penyu. Barang tersebut diperoleh dari usaha perburuan dan perikanan. Hal ini
juga dapat diketahui dari isi Prasasti Tugu yakni tentang pembangunan atau penggalian Saluran
Gomati yang panjangnya 6112 tombak (12 km) dan selesai dikerjakan dalam waktu 21 hari.
Selesai penggalian, Raja Purnawarman mengadakan selamatan dengan memberikan hadiah 1.000
ekor sapi kepada para brahmana. Pembangunan itu mempunyai arti ekonomis bagi rakyat karena
dapat dipergunakan sebagai sarana pengairan dan pencegahan banjir. Dengan demikian, rakyat
akan hidup makmur, aman dan sejahtera. Di samping Saluran Gomati, dalam Prasasti Tugu juga
disebutkan adanya penggalian Saluran Candrabhaga.
Kehidupan Sosial
Dengan adanya kehidupan ekonomi yang kompleks tersebut, maka kehidupan sosial
masyarakatnya cukup baik, sehingga masing-masing golongan masyarakat yang ada pada masa
itu dapat saling bekerja sama dan tercipta jalinan kehidupan yang baik.
KERAJAAN SRIWIJAYA
Sriwijaya adalah nama kerajaan yang tentu sudah tidak asing bagi Anda, karena
Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara pada
waktu itu (abad 7 - 13 M). Jika Anda ingin mengetahui perkembangan Sriwijaya hingga
mencapai puncak kebesarannya sebagai kerajaan Maritim, maka Anda harus mengetahui terlebih
dahulu sumber-sumber sejarah yang membuktikan keberadaan kerajaan tersebut. Sumber-sumber
sejarah kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal dari luar seperti dari Cina, India
bahkan Arab.
Sumber-sumber dari dalam negeri
Sumber dari dalam negeri berupa prasasti yang berjumlah 6 buah yang menggunakan
bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa, serta telah menggunakan angka tahun Saka. Untuk
mengetahui keberadaan prasasti tersebut, simaklah uraian materi berikut ini!
a. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kedukan Bukit, di tepi sungai Tatang dekat Palembang,
berangka tahun 606 Saka. Isi prasasti tersebut menceritakan perjalanan suci/Sidayatra yang
dilakukan Dapunta Hyang, berangkat dari Minangatamwan dengan membawa tentara
sebanyak 20.000 orang. Dari perjalanan tersebut berhasil menaklukkan beberapa daerah.
b. Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat kota Palembangberangka tahun 606 Saka.
Prasasti ini menceritakan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua makhluk
dan terdapat doa-doa yang bersifat Budha Mahayana.
c. Prasasti Telaga Batu ditemukan di Telaga Batu dekat Palembang tidak berangka tahun.
d. Prasasti Kota Kapur ditemukan di kota Kapur pulau Bangka berangka tahun 608 Saka.
e. Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi Hulu berangka tahun 608 Saka.
f. Prasasti Palas Pasemah ditemukan di Lampung Selatan tidak berangka tahun.
Keempat Prasasti yang disebut terakhir yaitu Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur,
Karang bukit, dan Palas Pasemah menjelaskan isi yang sama yaitu berupa kutukan terhadap siapa
saja yang tidak tunduk kepada raja Sriwijaya.
Sumber-sumber prasasti
Sumber yang berupa prasasti ditemukan di Semenanjung Melayu berangka tahun 775
M yang menjelaskan tentang pendirian sebuah pangkalan di semenanjung melayu, daerah Ligor.
Untuk itu prasasti tersebut, diberi namaPrasasti Ligor. Prasasti berikutnya ditemukan di India di
kota Nalanda yang berasal dari abad ke 9 M. Prasasti tersebut menjelaskan pendirian Wihara
olehBalaputradewa raja Sriwijaya.
Sumber Berita Asing
Di samping prasasti-prasasti, keberadaan Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya
beritaberita Cina maupun berita Arab. Berita Cina, diperoleh dari I-Tshing seorang pendeta Cina
yang sering datang ke Sriwijaya sejak tahun 672 M, yang menceritakan bahwa di Sriwijaya
terdapat 1000 orang pendeta yang menguasai agama seperti di India dan di samping itu juga,
berita dari dinasti Sung yang menceritakan tentang pengiriman utusan dari Sriwijaya tahun 971 -
992 M. Nama kerajaan Sriwijaya dalam berita Cina tersebut, disebut dengan Shih-lo-fo-
shih atau Fo-shih, sedangkan dari berita Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag/Zabay atau
dengan sebutan Sribuza. Dari berita-berita Arab dijelaskan tentang kekuasaan dan kebesaran
serta kekayaan Sriwijaya.
Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Sriwijaya memiliki letak yang strategis di jalur pelayaran dan perdagangan
Internasional Asia Tenggara. Dengan letak yang strategis tersebut maka Sriwijaya berkembang
menjadi pusat perdagangan dan menjadipelabuhan Transito sehingga dapat menimbun barang
dari dalam maupun luar. Dengan demikian kedudukan Sriwijaya dalam perdagangan sangat baik
hal ini juga didukung oleh pemerintahan raja yang cakap dan bijaksana seperti Balaputradewa,
Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat yang mampu menjamin keamanan di jalur-jalur
pelayaran yang menuju Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar yang singgah dan
berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut. Dengan adanya pedagang-pedagang dari
luar yang singgah maka penghasilan Sriwijaya meningkat dengan pesat. Peningkatan diperoleh
dari pembayaran upeti, pajak maupun keuntungan dari hasil perdagangan dengan demikian
Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan yang besar dan makmur.
Kehidupan Sosial
Faktor lain yang menjadikan Sriwijaya menjadi kerajaan besar adalah kehidupan
sosial masyarakatnya meningkat dengan pesat terutama dalam bidang pendidikan dan hasilnya
Sriwijaya terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara.
Hal ini sesuai dengan berita I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang
pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta Budha terkenal yaituSakyakirti.
Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya juga mempelajari agama Budha dan ilmu lainnya
di India, hal ini tertera dalam prasasti Nalanda. Kemajuan di bidang pendidikan yang berhasil
dikembangkan Sriwijaya bukanlah suatu hasil perkembangan dalam waktu yang singkat tetapi
sejak awal pendirian Sriwijaya, raja Sriwijaya selalu tampil sebagai pelindung agama dan
penganut agama yang taat. Sebagai penganut agama yang taat maka raja Sriwijaya juga
memperhatikan kelestarian lingkungannya (seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo)
dengan tujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya.
Dengan demikian kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Sriwijaya sangat baik
dan makmur, dalam hal ini tentunya juga diikuti oleh kemajuan dalam bidang kebudayaan.
Kemajuan dalam bidang budaya sampai sekarang dapat diketahui melalui
peninggalanpeninggalan suci seperti stupa, candi atau patung/arca Budha seperti ditemukan di
Jambi, Muaratakus, danGunung Tua (Padang Lawas) serta di Bukit Siguntang (Palembang).
Kebesaran dan kejayaan Sriwijaya ternyata banyak mengundang kerajaan lain
menjadi tidak senang dan menyerang Sriwijaya sehingga mengalami kemunduran dan
keruntuhan akibat serangan dari kerajaan lain.
- Serangan pertama dari Raja Dharmawangsa dari Medang, Jatim tahun 990 M. Pada waktu
itu raja Sriwijaya adalah Sri Sudarmaniwarnadewa.Walaupun serangan tersebut gagal tetapi
dapat melemahkan Sriwijaya.
- Serangan berikutnya datang dari kerajaan Colamandele (India Selatan) yang terjadi pada
masa pemerintahan Sri Sangramawijayatunggawarman pada tahun 1023 dan diulang lagi
tahun 1030 dan raja Sriwijaya ditawan.
- Tahun 1068 Raja Wirarajendra dariColamandele kembali menyerang Sriwijaya tetapi
Sriwijaya tidak runtuh bahkan pada abad 13 Sriwijaya diberitakan muncul kembali dan cukup
kuat sesuai dengan berita Cina.
- Keruntuhan Sriwijaya terjadi pada tahun 1477 ketika Majapahitmengirimkan tentaranya
untuk menaklukan Sumatra termasuk Sriwijaya.
KERAJAAN MATARAM KUNO
Kerajaan Mataram Kuno atau disebut dengan Bhumi Mataram. Pada awalnya terletak
di Jawa Tengah. Daerah Mataram dikelilingi oleh banyak pegunungan dan di tengahnya banyak
mengalir sungai besar diantaranya sungaiProgo, Bogowonto, Elo, dan Bengawan Solo. Keadaan
tanahnya subur sehingga pertumbuhan penduduknya cukup maju.
Sumber-sumber Prasasti
Mengenai bukti yang menjadi sumber sejarah berlangsungnya kerajaan Mataram
dapat diketahui melalui prasasti-prasasti dan bangunan candi-candi yang dapat Anda ketahui
sampai sekarang. Prasasti-prasasti yang menjelaskan tentang keberadaan kerajaan Mataram
tersebut yaitu antara lain:
a. Prasasti Canggal ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desaCanggal berangka tahun
723 M dalam bentuk Candrasagkele. Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan
bahasa Sansekerta isinyamenceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) di
desaKunjarakunja oleh Raja Sanjaya dan di samping itu juga diceritakan bahwa yang
menjadi raja mula-mula Sanne kemudian digantikan oleh Sanjayaanak Sannaha
(saudara perempuan Sanne).
b. Prasasti Kalasan, ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M, ditulis
dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta. Isinya menceritakan
pendirian bangunan suci untuk dewi Tara dan biara untuk pendeta oleh raja Panangkaran
atas permintaan keluarga Syaelendra dan Panangkaran juga menghadiahkan desa Kalasan
untuk para Sanggha (umat Budha).
c. Prasasti Mantyasih ditemukan di Mantyasih Kedu, Jateng berangka tahun 907 M yang
menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar silsilah raja-raja
Mataram yang mendahului Bality yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai
Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi, Rakai
Watuhumalang, danRakai Watukura Dyah Balitung. Untuk itu prasasti Mantyasih/Kedu ini
juga disebut dengan prasasti Belitung.
d. Prasasti Klurak ditemukan di desa Prambanan berangka tahun 782 M ditulis dalam huruf
Pranagari dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan pembuatan arca Manjusri oleh Raja
Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya. Menurut para ahli bahwa yang dimaksud
dengan arca Manjusri adalah Candi Sewu yang terletak di Komplek Prambanandan nama
raja Indra tersebut juga ditemukan pada Prasasti Ligor danPrasasti Nalanda peninggalan
kerajaan Sriwijaya.
Sumber berupa Candi
Selain prasasti yang menjadi sumber sejarah adanya kerajaan Mataram juga banyak
bangunan-bangunan candi di Jawa Tengah, yang manjadi bukti peninggalan kerajaan Mataram
yaitu seperti Candi pegunungan Dieng,Candi Gedung Songo, yang terletak di Jawa Tengah
Utara. Selanjutnya di Jawa Tengah bagian selatan juga banyak ditemukan candi antara lain Candi
Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sambi
Sari, dan masih banyak candi-candi yang lain.
Kehidupan Politik
Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti atau wangsa yaitu wangsa Sanjaya
yang beragama Hindu Syiwa dan wangsa Syaelendra yang beragama Budha. Pada awalnya
mungkin yang berkuasa adalah wangsa Sanjaya, hal ini sesuai dengan prasasti Canggal. Tetapi
setelah perkembangan berikutnya muncul keluarga Syaelendra. Menurut para ahli, keluarga
Sanjaya terdesak oleh Keluarga Syaelendra, tetapi mengenai pergeseran kekuasaan tersebut tidak
diketahui secara pasti, yang jelas kedua-duanya sama-sama berkuasa di Jawa Tengah dan
memiliki hubungan yang erat, hal ini sesuai dengan prasasti Kalasan. Raja-raja yang berkuasa
dari keluarga Syaelendra seperti yang tertera dalam prasasti Ligor, Nalanda maupun Klurak
adalahBhanu, Wisnu, Indra, dan Samaratungga atau Samaragrawira. Sedangkan raja-raja dari
dinasti Sanjaya yang tertera dalam prasasti Mantyasih.
Berdasarkan candi-candi peninggalan kerajaan Mataram yang berasal dari abad 8-9
yang bercorak Hindu yang terletak di Jateng bagian utara dan yang bercorak Budha terletak di
Jateng selatan , untuk itu dapatlah disimpulkan bahwa kekuasaan dinasti Sanjaya di Jateng
bagian utara, dan kekuasaan dinasti Syaelendra di Jateng selatan. Kedua dinasti tersebut akhirnya
bersatu dengan adanya pernikahan Rakai Pikatan dengan Pramudyawardani yang bergelar Sri
Kahulunan. Pramudyawardani tersebut adalah putri dari Samaratungga. Raja Samaratungga
selain mempunyai putri Pramudyawardani , juga mempunyai putera yaitu Balaputradewa (karena
Samaratungga menikah dengan keturunan raja Sriwijaya). Kegagalan Balaputradewa merebut
kekuasaan dari Rakai Pikatan, maka menyingkir ke Sumatera menjadi raja Sriwijaya. Untuk
selanjutnya pemerintahan kerajaan Mataram dikuasai oleh dinasti Sanjaya dengan rajanya yang
terakhir yaitu Wawa. Pada masa pemerintahan Wawa sekitar abad 10, Mataram di Jateng
mengalami kemunduran dan pusat penerintahan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sendok.
Dengan adanya perpindahan kekuasaan dari Jateng ke Jatim oleh Mpu Sendok, maka Mpu
Sendok mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Isyana dengan kerajaannya adalah Medang
Mataram. Berdasarkan prasasti Calcuta, maka silsilah raja-raja yang memerintah di kerajaan
Medang Mataram dapat diketahui. Untuk mengetahui silsilah tersebut, simaklah bagan berikut
ini!
Dari bagan silsilah raja-raja Medang di atas, maka yang diberi tanda itulah raja-raja
yang memerintah. Pada tahun 1017 M kerajaan Medang pada masa Dharmawangsa mengalami
pralaya/kehancuran akibat serangan dariWurawari dan yang berhasil meloloskan diri dari
serangan tersebut adalahAirlangga. Tahun 1023 Airlangga dinobatkan oleh pendeta Budha dan
Brahmana (pendeta Hindu) menjadi raja Medang menggantikan Dharmawangsa. Pada awal
pemerintahannya Airlangga berusaha menyatukan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai
oleh Dharmawangsa, dan melakukan pembangunan di dalam negeri dengan memindahkan
ibukota kerajaan Medang dari Wutan Mas ke Kahuripan tahun 1031, serta memperbaiki
pelabuhan Hujung Galuh, dan membangun bendungan WringinSapta. Dengan demikian usaha-
usaha yang dilakukan oleh Airlangga mendatangkan keamanan dan kemakmuran bagi rakyatnya.
Tetapi kemudian tahun 1041 Airlangga mundur dari tahtanya dan memerintahkan untuk
membagi kekuasaan menjadi 2 kerajaan. Kedua kerajaan tersebut adalah Jenggala dan Panjalu.
Pada awalnya pembagian kerajaan tersebut dalam rangka menghindari perebutan kekuasaan
diantara putera-putera Airlangga. Tetapi ternyata hal ini yang menjadi penyebab kerajaan
Medang mengalami kehancuran.
Kehidupan Ekonomi
Berdasarkan bangunan candi yang ada, baik yang bercorak Hindu maupun Budha
jumlah cukup banyak dan tempat atau lokasinyapun ada yang berdampingan, maka hal ini
membuktikan bahwa kehidupan sosial masyarakat Mataram sangat religius dan dilandasi oleh
rasa gotong royong yang baik, dan juga mempunyai rasa toleransi antara pemeluk agama Hindu
dan pemeluk agama Budha itu sendiri. Dalam lapangan ekonomi, kerajaan Mataram
mengembangkan perekonomian agraris karena letaknya di pedalaman dan daerah yang subur
tetapi pada perkembangan berikutnya, Mataram mulai mengembangkan kehidupan pelayaran,
hal ini terjadi pada masa pemerintahan Balitung yang memanfaatkan sungai Bengawan Solo
sebagai lalu lintas perdagangan menuju pantai utara Jawa Timur. Dengan adanya pengembangan
perekonomian, maka timbul dugaan bahwa dipindahkannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur
karena alasan tersebut.
KERAJAAN DI BALI ( SINGHAMANDAWA DAN RAJAKULA WARMADEWA )
Kehidupan ekonomi dan sosial budaya
Mata pencaharian
Dari beberapa prasasti yang dikeluarkan oleh raja-raja Bali kuna dapat diketahui
mengenai kehidupan dan mata pencaharian masyarakat Bali kuna. Umumnya penduduk pulau
Bali sejak zaman dahulu hidup terutama dari bercocok tanam. Dalam prasasti Songan
Tambahan salah sebuah prasasti dari raja Marakata ada disebutkan istilah-istilah yang
berhubungan dengan cara mengolah sawah dan menanam padi yaitu : amabaki, atanem,
amantum, ahani, anutu. Proses penanaman padi pada waktu itu disebut sebagai berikut, yaitu
dimulai dengan mbakaki (pembukaan tanah), kemudian mluku (membajak tanah), tanem
(menanam padi), mantum (menyiangi padi), ahani (menuai padi) dan nutu (menumbuk Padi).
Dari keterangan di atas jelaslah bahwa pada masa pemerintahan Raja Marakata,
bahkan mungkin pula pada masa sebelumnya, pertanian khususnya pengolahan tanah di Bali
telah maju. Hidup berkebun juga telah umum pada masa itu. Macam-macam tanaman yang
merupakan hasil perkebunan antara lain adalah nyu (kepala), kelapa kering (kopra), hano (enau),
kamiri (kemiri), kapulaga, kasumbha (kesumba), tals (ales, keladi), bawang bang (bawang
merah), pipakan (jahe), mula phala (wartel dan umbi-umbian lainnya), pucang (pinang), durryan
(durian), jeruk, hartak (kacang hijau), lunak atau camalagi (asam), cabya (nurica), pisang atau
byu, sarwaphala (buah-buahan), sarwa wija atau sarwabija (padi-padian), kapas, kapir (kapuk
randu), damar (damar).
Pendidikan
Karena terbatasnya sumber mengenai keadaan pendidikan pada zaman Bali kuno
maka untuk mengetahuinya akan dicoba menelusuri dari segi kehidupan masyarakat pada masa
itu. Mengingat bahwa pada masa itu telah dikenal keahlian-keahlian khusus seperti : pande,
undagi, pemahat, pemotong dan lain sebagainya, maka tentunya keahlian tersebut didapat dengan
cara belajar.
Proses belajar dan mengajar antara seorang guru dengan muridnya dilakukan pula di
asrama-asrama pendeta yang telah banyak ada pada zaman Bali kuno. Dalam prasasti-prasasti
ada disebutkan nama-nama antara lain,prasasti Tengkulak A menyebutkan : Sang Hyang
mandala ring Amarawati. Prasasti Tengkulak E menyebutkan : Amarawati-Acarama, prasasti
Tengkulak C menyebutkan : Katyagan i hani Songan Tambahan. Salah satu asrama yang paling
terkenal pada zaman Bali kuna ialah Asrama Amarawati, yang menurut pendapat R. Goris yang
dimaksud adalah kompleks Candi Gunung Kawi sekarang. Hasil-hasil kesusastraan yang
diciptakan di Bali baru mulai bermunculan pada waktu pemerintahan Dalem
Waturenggong (1460 - 1550). Lebih-lebih setelah perpustakaan Majapahit dibawa ke Bali. Pada
zaman itulah datang ke Bali Danghyang Nirartha (Pedanda Sakti Wau Rauh) yang menciptakan
banyak kitab-kitab kesusastraan. Ketika itulah kesusastraan Bali mengalami zaman
keemasannya. Pada zaman pemerintahan Dalem Waturenggong inilah disusun bermacam-macam
lontar tentang ke Tuhanan, sesana (kesusilaan), wariga (ilmu perbintangan), usada (pengobatan),
babad (sejarah), itihasa (parwa, geguritan) dan lain sebagainya.
Kesusastraan
Untuk mengetahui mengenai keadaan dan perkembangan kesusastraan pada zaman
Bali kuno, maka perlu mengetahui hubungan sejarah dan kekeluargaan antara Bali dan Jawa
Timur pada masa itu. Hasil-hasil kesusastraan yang diciptakan di Bali baru mulai bermunculan
pada waktu pemerintahan Dalem Waturenggong (1460-1550). Lebih-lebih setelah pustakaan
Majapahit banyak dibawa ke Bali. Pada zaman itulah datang ke Bali Danghyang Nirartha
(Pedanda Sakti Wau Rauh) yang mengarang banyak kitab-kitab kesusastraan.
Kesenian
Dalam pandangan masyarakat pada umumnya, pengertian kesenian (seni) sering
disamakan begitu saja dan malah sering dikacaukan dengan keindahan. Kita sering pula
berpendapat bahwa semua yang indah itu bernilai seni. Jadi pengertian kesenian dan keindahan
berbauran saja tanpa ada pembatasannya. Sebenarnya tidak semua yang indah itu bernilai seni,
sebab ada keindahan yang merupakan atau yang tidak termasuk karya seni, atau sebaliknya tidak
semua kesenian (karya seni) itu indah. Secara garis besarnya hasil kegiatan estetika manusia itu
meliputi tiga kegiatan seni antara lain:
a. Kenyataan lahiriah (kesenian/karya seni).
b. Aktivitas (tindakan yang memungkinkan lahirnya karya seni).
c. Perasaan yang bersangkutan dengan karya seni.
Macam-macam Karya Seni (Kesenian)
Kesenian atau keindahan seni dalam arti luas meliputi seni sastra, seni bangunan, seni
arca, seni tari, seni suara/vokal, seni tabuh dan berbagai jenis kesenian yang dipentaskan. Dari
pembacaan teks prasasti-prasasti yang telah ditemukan sampai saat ini dapat diketahui bahwa
pada zaman Bali kuno telah hidup beberapa cabang kesenian seperti seni tari, seni tabuh, seni
suara/vokal, lawak, dan beberapa jenis seni tontonan lainnya. Tetapi nama-nama kesenian atau
tontonan yang disebutkan didalam prasasti-prasasti tidaklah seluruhnya dapat kita identifikasikan
dengan cabang-cabang kesenian atau tontonan yang masih hidup sampai dewasa ini. Nama-nama
cabang kesenian yang paling banyak diketahui ialah dari prasasti-prasasti yang dikeluarkan
oleh raja Anak Wungsu.
Seni Pahat dan Seni Lukis
Selanjutnya kesenian lainnya yang dikenal ialah semacam kesenian yang
disebut Culpika dan Citakara. Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia istilah-istilah
tersebut berarti : pemahat patung untuk istilah Culpika dan pelukis untuk istilah Citrakara.
Istilah-istilah tersebut memberikan suatu gambaran bahwa pada masyarakat Bali kuno sudah ada
orang mempunyai keahlian di bidang seni pahat dan seni lukis. Hanya saja data-data mengenai
hal ini tidak banyak kita temukan dalam sumber-sumber tertulis seperti prasasti pada umumnya.
Hanya beberapa prasasti yang memuat tentang seni tersebut.
Seni bangunan
Prasasti-prasasti cukup banyak menyebutkan nama-nama bangunan khususnya
bangunan suci keagamaan, disamping itu juga bangunan suci sebagai pedharman seorang raja
atau pejabat tinggi kerajaan atau juga seorang permaisuri kerajaan. Tetapi sayang banyak tempat
yang disebutkan dalam prasasti sebagai tempat lumah (wafat) seorang raja atau permaisuri raja
belum diketahui lokasinya hingga sekarang. Selain jenis bangunan tersebut, juga ditemukan jenis
bangunan yang disebut wihara atau pertapaan. Semua jenis bangunan yang merupakan
peninggalan dari zaman kuno itu beberapa diantaranya masih dapat ditemukan sampai saat ini
antara lain : Prasada di Pura Magening (Tampaksiring), kompleks percandian Gunung Kawi,
Goa Gajah, Wihara-wihara/pertapaan-pertapaan di sepanjang sungai Pakerisan dan Kerobokan
dan lain sebagainya. Dari bangunan-bangunan tersebut dapat diketahui bahwa ada unsur
keindahan yang mewarnai gaya bangunan atau arsitektur. Seni bangunan atau arsitektur yang
terlihat pada bangunan-bangunan meliputi : bentuk bangunan, tata letak dan penentuan atau
pemilihan lokasi. Aspek-aspek arsitektur ini kemudian sangat menentukan rasa puas atau
tidaknya si pemilik bangunan baik lahir maupun bathin.
KERAJAAN SUNDA
Menurut Naskah Wangsakerta dari Cirebon, sebelum berdiri sebagai kerajaan yang
mandiri, Sunda merupakan bawahan Tarumanagara. Raja Tarumanagara yang terakhir, Sri
Maharaja Linggawarman Atmahariwangsa Panunggalan Tirthabumi (memerintah hanya selama
tiga tahun, 666-669 M), menikah dengan Déwi Ganggasari dari Indraprahasta. Dari Ganggasari,
beliau memiliki dua anak, yang keduanya perempuan. Déwi Manasih, putri sulungnya, menikah
dengan Tarusbawa dari Sunda, sedangkan yang kedua, Sobakancana, menikah dengan
Dapuntahyang Sri Janayasa, yang selanjutnya mendirikan kerajaan Sriwijaya. Setelah
Linggawarman meninggal, kekuasaan Tarumanagara turun kepada menantunya, Tarusbawa. Hal
ini menyebabkan penguasa Galuh, Wretikandayun (612-702) memberontak, melepaskan diri dari
Tarumanagara, serta mendirikan Kerajaan Galuh yang mandiri. Tarusbawa juga menginginkan
melanjutkan kerajaan Tarumanagara, dan selanjutnya memindahkan kekuasaannya ke Sunda, di
hulu sungai Cipakancilan dimana di daerah tersebut sungai Ciliwung dan sungai Cisadane
berdekatan dan berjajar, dekat Bogor saat ini. Sedangkan Tarumanagara diubah menjadi
bawahannya. Beliau dinobatkan sebagai raja Sunda pada hari Radite Pon, 9 Suklapaksa, bulan
Yista, tahun 519 Saka (kira-kira 18 Mei 669 M). Sunda dan Galuh ini berbatasan, dengan batas
kerajaanya yaitu sungai Citarum (Sunda di sebelah barat, Galuh di sebelah timur).
Sumber-sumber Prasasti
1. Prasasti Kebon Kopi II tahun 458 Saka (536 Masehi). Prasasti itu ditulis dalam aksara Kawi,
namun, bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu Kuno. Prasasti ini terjemahannya
sebagai berikut:
Batu peringatan ini adalah ucapan Rakryan Juru Pangambat, pada tahun 458 Saka, bahwa tatanan
pemerintah dikembalikan kepada kekuasaan raja Sunda. Beberapa orang berpendapat bahwa
tahun prasasti tersebut harus dibaca sebagai 854 Saka (932 Masehi) karena tidak mungkin
Kerajaan Sunda telah ada pada tahun 536 AD, di era Kerajaan Tarumanagara (358-669 AD ).
2. Prasasti Sanghyang Tapak yang terdiri dari 40 baris yang ditulis pada 4 buah batu. Empat
batu ini ditemukan di tepi sungai Cicatih di Cibadak, Sukabumi. Prasasti-prasasti tersebut
ditulis dalam bahasa Kawi. Sekarang keempat prasasti tersebut disimpan di Museum Nasional
Jakarta, dengan kode D 73 (Cicatih), D 96, D 97 dan D 98. Isi prasasti (menurut Pleyte):
Perdamaian dan kesejahteraan. Pada tahun Saka 952 (1030 M), bulan Kartika pada hari 12
pada bagian terang, hari Hariang, Kaliwon, hari pertama, wuku Tambir. Hari ini adalah hari
ketika raja Sunda Maharaja Sri Jayabupati Jayamanahen Wisnumurti Samarawijaya
Sakalabuwanamandaleswaranindita Haro Gowardhana Wikramattunggadewa, membuat tanda
pada bagian timur Sanghiyang Tapak ini. Dibuat oleh Sri Jayabupati Raja Sunda. Dan tidak
ada seorang pun yang diperbolehkan untuk melanggar aturan ini. Dalam bagian sungai
dilarang menangkap ikan, di daerah suci Sanghyang Tapak dekat sumber sungai. Sampai
perbatasan Sanghyang Tapak ditandai oleh dua pohon besar. Jadi tulisan ini dibuat,
ditegakkan dengan sumpah. Siapa pun yang melanggar aturan ini akan dihukum oleh makhluk
halus, mati dengan cara mengerikan seperti otaknya disedot, darahnya diminum, usus
dihancurkan, dan dada dibelah dua.
Sumber Berita Asing
1. Menurut F. Hirt dan WW Rockhill, ada sumber-sumber berita Cina tertentu mengenai
Kerajaan Sunda. Pada saat Dinasti Sung Selatan, inspektur perdagangan dengan negara-
negara asing, Chan Ju-kua mengumpulkan laporan dari para pelaut dan pedagang yang
benar-benar mengunjungi negara-negara asing. Dalam laporannya tentang negara Jauh, Chu-
fan-chi, yang ditulis dalam tahun 1178-1225 Masehi, menyebutkan pelabuhan air di Sin-t'o
(Sunda). Chu-fan-chi melaporkan bahwa: Orang-oarang tinggal di sepanjang pantai. Orang-
orang tersebut bekerja dalam bidang pertanian, rumah-rumah mereka dibangun diatas tiang
(rumah panggung) dan dengan atap jerami dengan daun pohon kelapa dan dinding-
dindingnya dibuat dengan papan kayu yang diikat dengan rotan. Laki-laki dan perempuan
membungkus pinggangnya dengan sepotong kain katun, dan memotong rambut mereka
sampai panjangnya setengah inci. Lada yang tumbuh di bukit (negeri ini) bijinya kecil, tetapi
berat dan lebih tinggi kualitasnya dari Ta-pan (Tuban, Jawa Timur). Negara ini
menghasilkan labu, tebu, telur kacang dan tanaman.
Buku berbahasa Cina "shun-feng hsiang-sung" dari sekitar 1430 AD mengatakan:
Dalam perjalanan ke arah timur dari Sunda, sepanjang pantai utara Jawa, kapal dikemudikan 97
1/2 derajat selama tiga jam untuk mencapai Kalapa, mereka kemudian mengikuti pantai
(melewati Tanjung Indramayu), akhirnya dikemudikan 187 derajat selama empat jam untuk
mencapai Cirebon. Kapal dari Banten berjalan ke arah timur sepanjang pantai utara Jawa,
melewati Kalapa, melewati Indramayu, melewati Cirebon.
2. Laporan Eropa berasal dari periode berikutnya menjelang jatuhnya Kerajaan Sunda oleh
kekuatan Kesultanan Banten. Salah satu penjelajah itu adalah Tome Pires dari Portugal.
Dalam laporannya "Summa Oriental (1513 - 1515)" ia menulis bahwa: Beberapa orang
menegaskan bahwa kerajaan Sunda luasnya setengah dari seluruh pulau Jawa; sebagian lagi
mengatakan bahwa Kerajaan Sunda luasnya sepertiga dari pulau Jawa dan ditambah
seperdelapannya.
Kehidupan ekonomi dan sosial budaya
Berdasarkan berita yang diperoleh dari bangsa Portugis, kehidupan ekonomi
masyarakat di Kerajaan Sunda dapat digambarkan. Menurut berita tersebut,
ibu kota Kerajaan Sunda terletak di pedalaman, sejauh dua perjalanan dari pesisir pantai utara.
Para pedagang dari kerajaan Sunda sudah mampu melakukan transaksi perdagangan dengan
pedagang asing dari kerajaan-kerajaan lain, seperti Malaka, Sumatra, Jawa Tengah dan Timur,
Makassar. Kegiatan perdagangan antarpulau itu didukung oleh pelabuhan-pelabuhan yang
dimiliki Kerajaan Sunda yaitu Kelapa, Banten, Pontang, Cigede. Dengan demikian, kegiatan
perekonomian pada sektor perdagangan di Kerajaan Sunda cukup maju. Komoditas yang
diperdagangkan antara lain: lada, beras, hewan ternak, sayuran, buah-buahan. Untuk mendukung
dan kelancaran perdagangan dari pesisir ke pedalaman, maka dibangunlah jalan yang baik.
Selain sektor perdagangan, Kerajaan Sunda pun mengembangkan sektor pertanian yaitu
berladang. Watak masyarakat Sunda yang senang berpindahpindah terlihat dari kegiatan
berladang mereka. Tidak heran jika ibu kota Kerajaan Sunda sering berpindah-pindah, hal itu
juga dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakatnya yang senang berpindah-pindah. Berdasarkan
naskah Sahyang Siksakanda ng Karesian, susunan masyarakat terbagi ke dalam berbagai
kelompok ekonomi yaitu: pandai besi, pahuma, penggembala, pemungut pajak, mantri,
bhayangkara dan prajurit, kelompok rohani dan cendkiawan, maling, begal, dan copet.
KERAJAAN KADIRI
Pada tahun 1041 atau 963 C. Raja Airlangga memerintahkan membagi
kerajaan menjadi dua bagian. Pembagian jerajaan tersebut dilakukan oleh seorang
Brahmana yang terkenal akan kesaktiannya yaituMpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal
dengan sebutan Jenggala dan Panjalu, yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas dengan pelabuhannya
Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibukotanya Kahuripan, sedangkan Panjalu kemudian
dikenal dengan nama Kadiri meliputi Kediri, Madiun, dan ibukotanya Daha. Berdasarkan
prasasti-prasasti yang ditemukan masing-masing kerajaan saling merasa berhak atas seluruh tahta
Airlangga sehingga terjadilah peperangan. Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan
oleh Jenggala tetapi pada perkembangan selanjutnya Panjalu/Kadiri yang memenangkan
peperangan dan menguasai seluruh tahta Airlangga.
Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan Kadiri dimana bukti-bukti yang
menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitabkitab
sastra.
Sumber-sumber Prasasti
Prasasti-prasasti menjelaskan kerajaan Kadiri antara lain yaitu:
a. Prasasti Banjaran berangka tahun 1052 M menjelaskan kemenangan Panjalu atas Jenggala.
b. Prasasti Hantang berangka tahun 1052 M menjelaskan Panjalu pada masa Jayabaya.
Selain dari prasasti-prasasti tersebut di atas, sebenarnya ada lagi prasasti-prasasti
yang lain tetapi tidak begitu jelas. Dan yang banyak menjelaskan tentang kerajaan Kadiri adalah
hasil karya berupa kitab sastra karena pada masa Kadiri kesusastraan berkembang dengan pesat.
Salah satu hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin Bharatayuda dengan ditulisMpu
Sedah dan Mpu Panuluh tahun 1156 M yang menceritakan tentang kemenangan Kadiri/Panjalu
atas Jenggala. Di samping kitab sastra maupun prasasti tersebut di atas, juga ditemukan berita
Cina yang banyak memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat dan pemerintahan
Kadiri yang tidak ditemukan dari sumber yang lain. Berita Cina tersebut disusun melalui kitab
yang berjudul Ling-mai-tai-ta yang ditulis oleh Cho-ku-Fei tahun 1178 M dan kitab Chu-Fan-
Chi yang ditulis oleh Chau-Ju-Kua tahun 1225 M.
Dengan demikian melalui prasasti, kitab sastra maupun kitab yang ditulis orang-orang
Cina tersebut perkembangan Kadiri dalam berbagai aspek kehidupan dapat diketahui.
Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi diceritakan bahwa perekonomian Kadiri bersumber atas
usaha perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kadiri terkenal sebagai penghasil beras,
menanam kapas dan memelihara ulat sutra.
Dengan demikian dipandang dari aspek ekonomi, kerajaan Kadiri sudah cukup
makmur. Hal ini terlihat dari kemampuan kerajaan memberikan penghasilan tetap kepada para
pegawainya walaupun hanya dibayar dengan hasil bumi. Demikian keterangan yang diperoleh
berdasarkan kitab Chi-Fan-Chidan kitab Ling-wai-tai-ta.
Kehidupan Sosial
Bahkan berdasarkan kedua kitab tersebut diceritakan bahwa kehidupan sosial
masyarakat Kadiri cukup baik karena kesejahteraan rakyat meningkat masyarakat hidup tenang,
hal ini terlihat dari rumah-rumah rakyatnya yang baik, bersih, dan rapi, dan berlantai ubin yang
berwarna kuning, dan hijau serta orang-orang Kadiri telah memakai kain sampai di bawah lutut.
Dengan kehidupan masyarakatnya yang aman dan damai maka seni dapat berkembang antara
lain kesusastraan yang paling maju adalah seni sastra. Hal ini terlihat dari banyaknya hasil sastra
yang dapat Anda ketahui sampai sekarang. Hasil sastra tersebut, selain seperti yang telah
dijelaskan pada uraian materi sebelumnya juga masih banyak kitab sastra yang lain yaitu
seperti kitab Kariwangsa danGatotkacasraya yang ditulis Mpu Panuluh pada masa
Jayabaya, kitab Simaradahana karya Mpu Darmeja, kitab Lubdaka dan Wertasancaya karyaMpu
Tan Akung, kitab Kresnayana karya Mpu Triguna dan kitab Sumanasantaka karya Mpu
Monaguna. Semuanya itu dihasilkan pada masa pemerintahan Kameswara.
KERAJAAN SINGOSARI
Keberadaan kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak
ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab
sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudulNegarakertagama karangan Mpu
Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singosari serta kitab
Pararaton yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh
keajaiban. Kitab Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari
kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui. Sebelum menjadi raja, Ken
Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang
dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung. Selanjutnya ia berkeinginan
melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yangdiperintah oleh Kertajaya.
Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri meminta perlindungannya. Dengan
alasan tersebut, maka tahun 1222 M/1144 C Ken Arok menyerang Kadiri, sehingga Kertajaya
mengalami kekalahan pada pertempuran di desa Ganter. Dengan kemenangannya maka Ken
Arok dapat menguasai seluruh kekuasaan kerajaan Kadiri dan menyatakan dirinya sebagai raja
Singosari dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Bhattara Sang Amurwawabhumi. Sebagai raja
pertama Singosari maka Ken Arok menandai munculnya dinasti baru yaitu dinasti
Rajasa atau dinasti Girindrauntuk menambah pemahaman Anda tentang keturunan dinasti
Rajasa, maka simaklah silsilah berikut ini:
Dengan memperhatikan silsilah tersebut di atas, maka yang perlu Anda ketahui
bahwa nama yang diberi nomor dan diberi kotak/dalam kotak itulah urutan raja-raja Singosari.
Raja pertama sampai ketiga yang diberi tanda (*) mati dibunuh karena persoalan perebutan tahta
dan balas dendam. Dari kelima raja Singosari tersebut, raja Kertanegaralah yang paling terkenal,
karena dibawah pemerintahan Kertanegara Singosari mencapai puncak kebesarannya.
Kertanegara bergelar Sri Maharajaderaja Sri Kertanegara mempunyai gagasan politik untuk
memperluas wilayah kekuasaannya.
Gambar 6. Peta kekuasaan Singosari
Setelah Anda menyimak gambar peta kekuasaan Singasari tersebut, yang perlu Anda
ketahui bahwa kekuasaan tersebut dapat dicapai oleh Kertanegara karena tindakan politiknya
yaitu seperti:
a. Membangun Singasari menjadi pusat pemerintahan dan berusaha menyingkirkan lawan-
lawan politiknya seperti Kebo Arem (Raganatha) dijadikan adhyaksa di Tumapel, Arya
Wiraraja (Banyak Wide) dijadikanBupati Madura.
b. Menumpas pemberontakan Mahisa Rangkah.
c. Menyatukan agama Syiwa dan Budha menjadi agama Tantrayana (Syiwa Budha). Agama ini
dipimpin oleh Dharma Dyaksa.
d. Melakukan politik perkawinan yaitu mengawinkan salah satu putrinya denganR. Wijaya dan
putri yang lain dengan Ardharaja putra Jayakatwang dari Kediri dalam rangka memperkuat
kedudukannya sebagai raja Singasari. Dan mengawinkan saudaranya dengan
raja Campa yaitu raja Jaya Singhawarman IV dalam rangka mencari persekutuan/aliansi
dengan kerajaan Campa.
e. Mengirimkan ekspedisi ke luar pulau Jawa antara lain ekspedisi ke Malayu/ Pamalayu tahun
1275 untuk menjalin persahabatan dengan kerajaan Malayu dan ekspansi ke Bali tahun 1284
karena Bali tidak mau tunduk kepada Singasari.
Dari tindakan-tindakan politik Kertanegara tersebut, mungkin di satu sisi Kertanegara
berhasil mencapai cita-citanya memperluas dan memperkuat Singasari, tetapi dari sisi yang lain
muncul beberapa ancaman yang justru berakibat hancurnya Singasari. Ancaman yang muncul
dari luar yaitu dari tentara Kubilai-Khan dari Cina Mongol karena Kertanegara tidak mau
mengakui kekuasaannya bahkan menghina utusan Kubilai-khan yaitu Meng-chiyang dibuat cacat
mukanya. Sedangkan ancaman yang lain dari dalam yaitu adanya serangan dari Jayakatwang dari
Kadiri tahun 1292 yang bekerja sama dengan Arya Wiraraja Bupati Sumenep yang tidak diduga
sebelumnya. Sehingga Kertanegara terbunuh, maka jatuhlah Singasari di bawah kekuasaan
Jayakatwang dari Kediri. Setelah Kertanegara meninggal maka didharmakan/diberi penghargaan
di candi Jawi sebagai Syiwa Budha, di candi Singasari sebagai Bhairawa. Di Sagala sebagai Jina
Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan
sosial masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan tenteram sejak
pemerintahan Ken Arok bahkan dari raja sampai rakyatnya terbiasa dengan kehidupan religius.
Kehidupan religius tersebut dibuktikan dengan berkembangnya ajaran agama baru yaitu
ajaranTantrayana (Syiwa Budha) dengan kitab sucinya Tantra. Ajaran Tantrayana berkembang
dengan baik sejak pemerintahan Wisnuwardhana dan mencapai puncaknya pada masa
Kertanegara, bahkan pada akhir pemirintahan Kertanegara ketika diserang oleh Jayakatwang,
sedang melaksanakan upacara Tantrayana bersama Mahamantri dan pendeta terkenal.
Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber yang secara jelas
tetapi sangat memungkinkan bahwa ekonomi Singosari ditekankan pada kehidupan pertanian dan
perdagangan serta pelayaran. Perkembangan tersebut sangat dimungkinkan karena Singosari
merupakan daerah yang subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas dan Bengawan Solo
sebagai sarana lalu lintas perdagangan dan pelayaran.
Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya, Singosari sangat berkembang karena Singosari banyak
meninggalkan bangunan monumental atau budaya lain yang berhubungan dengan agama yaitu
seperti candi Kedal, candi Jago, candi Singosari dan patung Joko Dolok yang merupakan
perwujudan Kertanegara yang terletak di simpang tiga Surabaya, Jatim.
KERAJAAN MAJAPAHIT
Nama kerajaan Majapahit tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena
Majapahit adalah salah satu kerajaan Hindu yang terbesar di Indonesia.
Sumber-sumber Sejarah
Sumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang kerajaan Majapahit sebagian besar
berupa kitab sastra yaitu seperti:
a. Kitab Pararaton, selain menceritakan tentang raja-raja Singosari juga menjelaskan tentang
raja-raja Majapahit.
b. Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada tahun 1365 menjelaskan tentang
keadaan kota Majapahit, daerah Jajahannya dan perjalanan Hayam Wuruk mengelilingi
daerah kekuasaannya.
c. Kitab Sundayana menjelaskan tentang perang Babat.
d. Kitab Usaha Jawa menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada dan Arya
Damar.
Di samping sumber sejarah di atas, sumber sejarah peninggalan Majapahit juga
berupa seni bangunan seperti candi, pinti gerbang, pemandian atau pertirtaan serta kota
Trowulan, bekas ibukota Majapahit yang terletak di kota Mojokerto Jawa Timur. Sedangkan
sumber dari luar negeri yang membuktikan kerajaan Majapahit diperoleh dari berita-berita Cina
yaitu seperti berita yang ditulis pada masa dinasti Ming (1368-1643) dan berita dari Ma-
Huan dalam bukunya Ying Yai menceritakan tentang keadaan masyarakat dan kota Majapahit
tahun 1418 serta berita dari Portugis tahun 1518.
Dari sumber-sumber tersebut di atas, dapat diketahui pemerintahan raja-raja
Majapahit, kehidupan sosial, ekonomi, serta peninggalan budaya-budaya Majapahit.
Berdirinya kerajaan Majapahit adalah berkat usaha dan perjuangan Raden Wijaya
dengan memanfaatkan kedatangan tentara Cina Mongol (Kubilai Khan) yang datang ke Pulau
Jawa untuk menghukum Kertanegara. Dengan kedatangan pasukan Kubilai Khan, maka
dimanfaatkan untuk menyerang Jayakatwang di Kadiri, sehingga kekalahan Kertanegara dapat
terbalaskan karena Jayakatwang akhirnya meninggal di Ujung Galuh. Sedangkan pasukan
Kubilai Khan melalui tipu muslihat Raden Wijaya dapat diusir dari pulau Jawa tahun 1293.
Setelah berhasil mengusir pasukan Kubilai Khan, maka tahun 1293 Raden Wijaya dinobatkan
menjadi raja pertama Majapahit dengan gelarKertarajasa Jayawisnuwardhana.
SILSILAH RAJA-RAJA MAJAPAHIT
Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang kuat, maka Raden Wijaya melakukan
berbagai tindakan yaitu seperti melanjutkan pembangunan Majapahit sebagai pusat
pemerintahan, mengawini keempat putri Kertanegara dan membalas jasa dengan memberikan
kekuasaan kepada para sahabat dan pengikutnya. Walaupun demikian diantara para pengikutnya
ada yang tidak puas dan akhirnya menjadi benih pemberontakan di Majapahit. Pemberontakan
tersebut muncul pada masa pemerintahan Jayanegara (Kala Geret), karena Jayanegara adalah raja
yang lemah. Diantara pemberontakan tersebut yang paling berbahaya adalah pemberontakan
Kuti tahun 1319 tetapi akhirnya dapat dipadamkan oleh pasukan Bhayangkari yang dipimpin
Gajah Mada. Atas jasanya Gajah Mada menjadi patih Kahuripan tahun 1319 dan
selanjutnya tahun 1321 diangkat menjadi patih Daha.
Pemberontakan terhadap Majapahit tetap muncul, pada masa
pemerintahan Tribuana Tungga Dewi yaitu seperti pemberontakan Sadeng dan Keta di daerah
Besuki tahun 1331. Dan pemberontakan tersebut juga berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada.
Atas jasa tersebut maka Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit tahun 1333. Dengan
adanya Sumpah Amukti Palapa, maka Gajah Mada bercita-cita mempersatukan wilayah
Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Sehingga untuk mewujudkan sumpah tersebut,
pasukan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada dan dibantu oleh Adityawarman melakukan
politik ekspansi/penyerangan keberbagai daerah dan berhasil. Atas
jasanya Adityawarman diangkat menjadi Raja Melayu tahun 1347 untuk menanamkan pengaruh
Majapahit di Sumatera.
Pada tahun 1350, Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk. Ia
bergelar Rajasanegara dan dalam menjalankan pemerintahan yang didampingi oleh Mahapatih
Gajah Mada, Adityawarman dan Mpu Nala sehingga pada masa tersebut Majapahit mencapai
puncak kebesarannya, karena daerah kekuasaannya hampir meliputi seluruh Nusantara dan
Majapahit berkembang sebagai kerajaan Maritim sekaligus kerajaan Agraris.
Gambar 8. Peta kekuasaan Majapahit
Setelah Anda menyimak gambar 2.13 tersebut, tentu dalam pikiran Anda terlintas
bahwa Gajah Mada berhasil mewujudkan sumpahnya. Memang benar apa yang dicita-citakan
oleh Gaja Mada melalui sumpahnya dapat terlaksana kecuali kerajaan Pajajaran (Sunda) yang
belum dikuasainya. Dalam rangka menguasai Pajajaran tersebut, maka Gajah Mada
melakukan Politikperkawinan yang berakibat terjadinya peristiwa Babat tahun 1357. Perang
babat tersebut tentu sudah pernah Anda ketahui untuk itu silahkan Anda ceritakan kembali
perang Babat tersebut menurut versi Anda. Selanjutnya cerita Anda ditulis pada selembar kertas
dan kumpulkan pada Guru bina Anda. Wilayah kekuasaan Majapahit hampir meliputi seluruh
wilayah nusantara, bahkan Semenanjung Malaya juga berhasil dikuasai Majapahit. Untuk itu
dalam rangka menjaga keamanan dan memelihara kesatuan daerah kekuasaannya maka
Majapahit memperkuat armada lautnya di bawah pimpinan Mpu Nala. Dan juga
berusaha menjalin persahabatan dengan negara-negara tentangga yang
diistilahkan Mitrekasatata yang berarti sahabat atau sahabat sehaluan atau hidup berdampingan
secara damai. Tahun 1364 Gajah Mada meninggal. Sehingga Majapahit mengalami kesulitan
mencari penggantinya. Baru tiga tahun kemudian digantikan oleh Gajah Enggon. Meninggalnya
Gajah Mada sangat berpengaruh terhadap pemerintahan Hayam Wuruk, sehingga pemerintahan
Hayam Wuruk mengalami kemunduran. Hayam Wuruk meninggal tahun 1389. Selanjutnya tahta
Majapahit diduduki olehWikramawardhana. Pada masa pemerintahan Wikramawardhana (tahun
1389 - 1429) kehidupan politik Majapahit diwarnai oleh Perang Paregreg atau perang saudara
antara Wikramawardhana dengan Bhre Wirabumi. Perang Paregreg terus berkelanjutan
menyebabkan bintang Majapahit semakin pudar, sehingga banyak daerah-daeah kekuasaannya
yang melepaskan diri. Hal ini ditambah dengan adanya penyebaran Islam yang berpusat di
Malaka serta munculnyakerajaan-kerajaan Islam yang menentang Majapahit maka keruntuhan
Majapahit diambang pintu.
Mengenai runtuhnya Majapahit ada beberapa pendapat yaitu:
1. Majapahit runtuh tahun 1478, ketika Girindrawardhana memisahkan diri dari Majapahit dan
menamakan dirinya sebagai raja Wilwatikta Daha Janggale Kadiri. Tahun peristiwa tersebut
di tulis dalam Candrasangkaleyang berbunyi “Hilang sirna kertaning bhumi”. Anda masih
ingat arti kalimat tersebut? Apabila Anda lupa buka kembali kegiatan belajar 1 modul ini.
2. Pendapat lain menjelaskan Majapahit runtuh karena diserang oleh Demakyang dipimpin
oleh Adipati Unus tahun 1522.
Kehidupan Sosial
Sebagai kerajaan Hindu terbesar di Nusantara kehidupan sosial masyarakat Majapahit
umumnya baik, kerajaan memperhatikan kepentingan rakyat, keamanan rakyat terjamin,
dimana hukum serta keadilan ditegakkandengan tidak pandang bulu. Dalam kehidupan
beragama raja membentukdewan khusus yaitu Dharmadjaksa ring kasaewan yang mengurus
agamaHindu Syiwa dan Dharmadjaksa ring Kasogatan yang mengurus agama Budha keduanya
dibantu oleh pejabat keagamaan yang disebut Dharma Upapatti. Dengan adanya pejabat
keagamaan tersebut, kehidupan keagamaan Majapahit berjalan dengan baik, bahkan tercipta
toleransi. Hal ini seperti apa yang diceritakan oleh Ma-Huan tahun 1413, bahwa masyarakat
Majapahit di samping beragama Hindu, Budha juga ada yang beragama Islam, semuanya hidup
dengan rukun. Dan berita Ma-Huan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh Islam sudah ada di
kerajaan Majapahit. Kehidupan sosial yang penuh dengan toleransi juga dibuktikan melalui kitab
Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular yang di dalamnya ditemukan kalimat “Bhinneka
Tunggal Ika,TanHana Dharma mangrua”.
Kehidupan Ekonomi
Sebagai negara agraris dan maritim, maka tentu perekonomian Majapahit bersumber
dari pertanian, pelayaran, dan perdagangan yang saling menunjang dan saling melengkapi.
Pemerintahan Majapahit selalu berusaha meningkatkan pertaniannya dengan memperbaiki atau
memelihara tanggul sepanjang sungai untuk mencegah banjir dan di samping itu juga
memperbaikijalan-jalan jembatan untuk mempelancar lalu lintas perdagangan. Komoditi
perdagangan Majapahit adalah beras dan rempah-rempah. Daerah-daerah pelabuhan seperti
Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban menjadi pusat perdagangan karena menumpang
barang dagangan berupa hasil bumi dari daerah pedalaman.
Dengan demikian kehidupan ekonomi Majapahit cukup tinggi sehingga Majapahit
dapat berkembang sebagai kerajaan besar. Sebagai kerajaan besar tentu kebudayaan Majapahit
berkembang dengan baik, hasil peninggalan Majapahit berupa seni bangunan, patung, dan karya
sastra. Seni bangunan Majapahit antara lain pemandian, atau petirtaan, gapura yang berbentuk
seperti candi bentar maupun Bajang Retu, candi Penataran di Blitar dan masih banyak lagi candi-
candi peninggalan Majapahit yang lain.
Gambar 9. Kelompok Candi Penataran
Selain seni bangunan, peninggalan Majapahit juga berupa seni patung yaitu
seperti patung perwujudan Raden Wijaya sebagai Hariharaatau sebagai Syiwa dan Wisnu dalam
satu arca, patung putri Suhuta danpatung Tribhuwana sebagai Parwati. Sedangkan peninggalan
Majapahit dalam bidang seni sastra juga cukup banyak, selain kitab-kitab yang telah disebutkan
pada uraian materi sebelumnya, juga kitab-kitab yang lain yaitu seperti kitab Arjunawiwaha yang
ditulis oleh Mpu Tantular, kitab Ranggalawe, kitab Sorondaka yang berbentuk kidung dan juga
ada kitab hukum yang ditulis oleh Gajahmada yaitu kitab Kutaramanawa yang digunakan
sebagai dasar hukum di Majapahit. Kitab Hukum Kutaramanawadisusun berdasarkan kitab
Hindu yang lebih tua yaitu kitab Kutarasastra danManawasastra. Dengan demikian dari kitab
hukum tersebut, merupakan salah satu contoh wujud akulturasi dengan kebudayaan India.
A. Peranan Perdagangan Internasional
Hubungan internasional antara Indonesia dengan bangsa-bangsa di Asia Barat, Asia
Selatan, dan Cina sudah tercipta sejak lama. Hubungan internasional itu terjadi karena Indonesia
memiliki posisi yang strategis dalam jalur perdagangan internasional. Karena posisinya yang
strategis, Indonesia memiliki bandar-bandar perdagangan yang disinggahi kaum pedagang.
Mereka inilah yang berperan dalam menyebarkan ajaran agama dan kebudayaan, seperti Hindu-
Buddha, Islam, dan Kristen. Jalur perdagangan yang digunakan ialah jalur perdagangan melalui
laut (dikenal sebagai Jalur Emas), dan jalur perdagangan melalui darat (dikenal sebagai Jalur
Sutra). Adapun jalur laut melalui Maluku - Malaka - Gujarat (India) - Persia atau ke Laut Merah,
kemudian dibawa oleh pedagang melalui gurun pasir ke pantai Laut Tengah (Mediternia), dari
sini dibawa oleh bangsa Eropa dengan kapal ke Venesia dan pelabuhan Lisabon di Spanyol.
Jalur darat melalui Malaka - daratan China dibawa oleh pedagang dengan kendaraan
darat seperti onta, kuda, dan keledai menuju ke Persia. Dari Persia, barang dagangan dibawa ke
pantai Laut Tengah dan selanjutnya oleh bangsa Eropa dibawa dengan kapal ke Venesia dan
Lisabon di Spanyol. Kedua jalur itu merupakan jalur perjalanan pedagang dan barang
dagangannya yang berasal dari Barat dibawa ke Timur, dan sebaliknya. Perdagangan melalui
jalur itu juga dipengaruhi oleh adanya Angin Muson Barat Laut dan Angin Muson Tenggara.
Pergantian kedua jenis angin tersebut memakan waktu 6 bulan sekali sehingga memengaruhi
perjalanan kapal maupun darat.
B. Hindu-Buddha dan Perkembangannya di Indonesia
Hindu-Buddha merupakan dua agama yang berasal dari satu negara berpenduduk padat di
dunia, India. Dari India, agama ini kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia. Di Indonesia,
kedua agama ini masih hidup dan berkembang sampai saat ini. Sebelum kita melihat lebih jauh
tentang persebaran agama Hindu-Buddha, kita akan meninjau sejenak sejarah berdirinya kedua
agama tersebut.
1. Agama Hindu
Agama Hindu berasal dari India. Agama ini merupakan perpaduan antara agama yang dianut
oleh bangsa Arya dan bangsa Dravida. Bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah berhasil
mendesak bangsa asli India, Dravida. Terjadi pembauran antara bangsa Arya dan bangsa
Dravida yang selanjutnya menurunkan generasi yang disebut bangsa Hindu. Kata hindu
berasal dari kata sindhu (bahasa Sanskerta) yang berarti sungai. Kata ini mengacu pada
Sungai Indus yang menjadi sumber air bagi kehidupan di sekitarnya. Sumber ajaran agama
Hindu terdapat dalam kitab suci Weda (terdiri atas empat kitab), Brahmana (merupakan tafsir
dari kitab Weda), dan Upanisad (memuat dasar-dasar filsafat hubungan antara manusia dan
TUHAN). Kata weda berasal dari kata vid artinya tahu. Weda atau veda berarti pengetahuan
suci. Kitab ini ditulis ketika bangsa Arya menduduki Punjam, 3.000 tahun sebelum Masehi.
Dewa-dewa utama dalam ajaran Hindu ialah Dewa Trimurti (kesatuan dari tiga dewa). Ketiga
dewa tersebut ialah:
Dewa Brahma. Brahma bertugas menciptakan alam semesta dan mengatur segala peristiwa di
dunia. Kendaraannya berupa angsa.
Dewa Wisnu. Wisnu bertugas memelihara alam semesta. Kendaraannya berupa seekor burung
garuda.
Dewa Syiwa. Syiwa bertugas sebagai perusak semua yang tidak lagi berguna di alam.
Kendaraannya seekor lembu.
Pemujaan terhadap para dewa dipimpin oleh seorang pendeta yang disebut brahmana. Dalam
Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha.
Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:
1. Widhi Tattwa: percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
2. Atma Tattwa: percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa: percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap
perbuatan
4. Punarbhawa Tattwa: percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
5. Moksa Tattwa: percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia
Dalam masyarakat Hindu, dikenal lima kasta atau kelas, yaitu:
1. Brahmana: terdiri atas pemimpin agama atau pendeta
2. Ksatria: terdiri atas para bangsawan, raja dan keturunannya, serta prajuritprajuritnya
3. Waisya: terdiri atas pengusaha dan pedagang
4. Sudra: terdiri atas para petani dan pekerja kasar
5. Paria: terdiri atas gelandangan (orang yang haram untuk disentuh)
Tempat suci umat Hindu antara lain kota Benares yang dianggap sebagai tempat
bersemayamnya Dewa Syiwa. Sungai Gangga dianggap keramat dan suci karena air Sungai
Gangga dianggap dapat mensucikan abu jenazah yang dibuang ke dalamnya. Hari raya umat
Hindu ialah Galungan, Kuningan, Saraswati, Pagerwesi, Nyepi, dan Siwaratri.
2. Agama Buddha
Agama Buddha juga berasal dari India. Agama ini timbul sebagai reaksi masyarakat terhadap
peran kaum Brahmana yang dianggap terlalu berlebihan dalam menjalankan tugas dan fungsi
mereka. Agama ini didasarkan pada ajaran Sidharta Gautama. Sidharta Gautama digelari Sang
Buddha (orang yang mendapat pencerahan) karena ia mendapat penerangan yang sempurna
setelah bertapa di tengah hutan.
Agama Buddha tidak mengakui pembagian kasta dalam masyarakat. Menurut ajaran Buddha,
setiap orang punya hak dan kesempatan yang sama untuk mencapai kesempurnaan asalkan ia
mampu mengendalikan dirinya sehingga bebas dari samsara. Penderitaan dapat dihentikan
dengan cara menindas trisna (nafsu). Nafsu dapat ditindas melalui delapan jalan (astavidha),
yaitu pandangan (ajaran) yang benar, niat atau sikap yang benar, berbicara yang benar,
berbuat atau bertingkah laku yang benar, penghidupan yang benar, berusaha yang benar,
memerhatikan hal-hal yang benar, dan bersemedi yang benar. Pemeluk agama Buddha wajib
melaksanakan tiga ikrar (Tri Ratna), yaitu: berlindung kepada Buddha, berlindung kepada
Dharma (ajaran) agama Buddha, dan berlindung kepada Sanggha (perkumpulan) masyarakat
pemeluk agama Buddha. Kitab suci agama Buddha ialah Tripitaka (Tiga Keranjang) yang
terdiri atas Vinayapitaka (berisi tentang bermacam-macam aturan hidup dan hukum penentu
cara hidup pemeluknya), Sutrantapitaka (berisi tentang pokok-pokok wejangan Sang
Buddha), dan Abdhidharmapitaka (berisi tentang penjelasan dan kupasan mengenai sosial
beragama atau falsafah agama). Umat Buddha merayakan Hari Raya Triwaisak, yang
merupakan peringatan kelahiran, menerima bodhi, dan wafatnya Sang Buddha yang
bertepatan dengan saat bulan purnama pada bulan Mei.
Agama Buddha terbagi atas dua aliran. Pertama, Mahayana yang mengajarkan bahwa untuk
mencapai Nirwana, setiap orang harus mengembangkan sikap kebijaksanaan dan sifat welas
asih. Kedua, Hinayana yang mengajarkan bahwa untuk mencapai Nirwana, sangat
bergantung pada usaha diri melakukan meditasi. Agama Buddha mencapai puncak
kejayaannya pada zaman kekuasaan Raja Asoka (273-232 SM) yang menetapkan agama
Buddha sebagai agama resmi negara. Tempattempat suci umat Buddha antara lain Bodh-
Gaya, tempat bersemedi Sidharta Gautama.
4. Pengaruh Agama Hindu-Buddha di Indonesia
Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha terjadi pada berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Aspek-aspek tersebut meliputi bidang sosial, teknologi, kesenian, juga pendidikan.
a. Bidang Sosial
Di bidang sosial, tradisi Hindu-Buddha berpengaruh terhadap sistem kemasyarakatan dan
pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan asli Indonesia, masyarakat Indonesia tersusun dalam
kelompok-kelompok desa yang dipimpin oleh kepala suku. Sistem itu kemudian terpengaruh
oleh ajaran Hindu-Buddha. Timbul kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha.
b. Bidang Teknologi
Perhatikanlah Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Dapatkah kamu bayangkan bahwa
ratusan tahun yang lalu, telah ada teknologi yang mampu digunakan untuk membuat bangunan
begitu indah?Peninggalan Hindu-Buddha dalam bidang seni bangunan (arsitektur) yang
berkembang di Indonesia adalah yang berupa candi, yupa, dan prasasti. Candi di Indonesia
berbentuk punden bertingkat yang digunakan sebagai makam raja dan bagian atas punden
bertingkat itu dibuatkan patung rajanya. Adapun candi di India berbentuk stupa bulat yang
digunakan sebagai tempat sembahyang atau memuja dewa. Candi yang bercorak Hindu antara
lain Candi Prambanan dan Candi Dieng. Candi yang bercorak Buddha antara lain Candi
Borobudur dan Candi Kalasan.
c. Kesenian
Kamu pernah melihat tarian Bali atau menyaksikan seni beladiri Kongfu? Itulah contoh pengaruh
tradisi kebudayaan Hindu-Buddha yang masih kita temui saat ini. Pengaruh tradisi Hindu-
Buddha di Indonesia tampak juga pada bidang kesenian, khususnya seni rupa dan seni sastra.
Dalam bidang seni rupa, banyak kita ditemui hiasanhiasan pada dinding candi (relief) yang
sesuai dengan unsur India. Di bidang seni sastra, pengaruh tradisi Hindu Buddha terlihat pada
penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta pada prasasti-prasasti. Ada juga hasil
kesusastraan Indonesia yang sumbernya dari India, yaitu cerita Ramayana dan Mahabrata yang
dijadikan lakon wayang. Banyak kitab Hindu-Buddha yang menjadi aset bangsa saat ini. Di
antaranya Negarakertagama dan Barathayudha.
d. Bidang Pendidikan
Di bidang pendidikan, pengaruh tradisi Hindu-Buddha dapat kita lihat bahwa sampai akhir abad
ke-15, ilmu pengetahuan berkembang pesat, khususnya di bidang sastra, bahasa, dan hukum.
Kaum Brahmana adalah kelompok yang berwewenang memberikan pendidikan dan pengajaran
dalam masyarakat Hindu-Buddha. Salah satu hasil dari perkembangan pendidikan, dikemukakan
oleh I-Tsing, bahwa di Sriwijaya terdapat "universitas" yang dapat menampung ratusan
mahasiswa biarawan Buddha untuk belajar agama.
5. PERADABAN DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL
KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA KOLONIAL EROPAA. Proses masuknya bangsa – bangsa Eropa ke Indonesia
Kedatangan bangsa Eropa keIndonesia tidak terlepas dari perang salib (1096 – 1291) antara negara – negara Eropa melawan negara – negara Islam yang di pimpin oleh kerajaan Turki Usmani. Perang berakhir dengan dikuasainya kota dagang Knstatinopel oleh Turki Usmani (1453). Jatuhnya kota Konstatinopel menimbulkan kesulitan bagi bangs a- bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah – rempah dari dunia timur (Indonesia). Faktor yang mempengaruhi kedatangan bangsa Eropa, yaitu :
1. A. Keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah dari daerah asal.2. B. Adanya ajaran Copernicus yang menyatakan bahwabumi ini bulat.
C. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ditemukannya peta, kompas, navigasi dll.
3. D. kisah perjalanan Marcopolo ke dunia timur4. E. adanya jiwa petualangan.
F. terdorong untuk mewujudkan impian 3-G : gold (emas/kekayaan), glory (kejayaan, kekuasaan, jajahan), golpel (penyebaran agama nasrani).
B. Bangsa – bangsa eropa yang masuk ke Indonesia1. Bangsa Portugis
Atas dasar perjanjian Tordesilas (1494) Portugis di dalam melakukan pelayarannya menuju ke arah timur garis tordesilas. Beberapa pelaut bangsa portugis yang mempelopori penjelajahan samudera adalah sebagai berikut :A. Bartolomeus Diaz (1450 – 1500),
dianggap sebagai pelopor penjelajahan samudera bangsa Portugis. Dengan menyusuri pantai barat afrika, Bartolomeus Diaz sampai ke Tanjung Harapan (ujung selatan benua afrika) pada tahun 1486.
B. Vasco da Gama (1469 – 1524), menempuh rute yang sama. Pada tahun 1498 Vasco da gama berhasil mendarat di Kalikut (india), dan mendirikan kantor dagang di Goa. Kota ini menjadi koloni portugis pertama di India.
C. Alfonso d’Albuquerque (1445 – 1515), C. penemuan Vasco da gama belum memuaskan. Al fonso berhasil menguasai Malaka pada
tahun 1511. dari malaka Portugis menuju Maluku yang dipimpin oleh Antonia d’abraw pada tahun 1512 di terima baik oleh raja Ternate, bahkan diperkenankan berdagang dan membangun benteng.
D. 2. Bangsa SpanyolAtas dasar perjanjian Tordesilas (1494) Spanyol di dalam melakukan pelayarannya menuju ke arah Barat garis tordesilas. Pelaut Spanyol yang melaksanakan Penjelajahan Samudera, yaitu :a. Christoforus Colombus (1451 – 1506), sebagai pelopor dan berhasil mendarat di daerah
kepulauan Bahama, Amerika pada tahun 1492. setelah colombus ekspedisi selanjutnya di pimpin oleh Amerigo Vespuci berhasil mencapai daratan yang amat luas tidak jauh dari kepulauan Bahama. Amerigo melakukan penyelidikan tentang benua yang ditemukan. Benua itu kemudian dinamakan Amerika. Oleh karena itu Colombus disebut sebagai penemu dunia baru yaitu Amerika.
b.c. Ferdinand Magelhaends (1480-1521), ditemani oleh Kapten Juan Sebastian del Cano, tiba di
kepulauan Masava (nama awal kepulauan Filiphina) tahun 1520. sewaktu mencoba mengatasi perang antar suku di daerah ini, Magelhaendsn terbunuh, perjalanan di lanjutkan di bawah pimpinan Del cano. Mereka tiba di tidore pada tahun 1521. dari sana del cano pulang melalui rutenya Portugis dan tiba di eropa pada tahun 1522.(del cano orang yang pertama berhasil mengelilingi dunia).Antara portugis dan spanyol berselisih kemabli . pada tahun 1528 di capai kesepakatan
Zaragosa yang isinya membagi duia ke dalam duawilayah kekuasaan. Daerah di sebelah utara Zaragosa merupakan milik spanyol dan daerah di sebelah selatan dinyatakan milik portugis. Dengan adanya kesepakatan itu spanyol kembali ke Filipina dan portugis ke arah selatan.
3. InggrisKedatangan bangsa inggris ke indonesia dirintis oleh :a. Francis Drake, dengan mengikuti jalur pelayaran yang dirintis Magelhaends, tiba di ternate
pada tahun 1577.b. Thomas Candevish, melalui jalur yang sama pada tahun 1586, berusaha menguasai
Indonesia namun gagal dan berhasil menguasai India.c.
4. Belandaa. Cornelis de Houtmans melalui jalur timur (portugis), pada tahun 1596 berhasil mendarat di
Banten, karena kesombongan dan berlaku kasar, akhirnya di usir.b. Jacob van Niek dan Van waewyck, tiba dibanten tahun 1598, bersikap baik, dan berhasil
membawa rempah – rempah. Keberhasilan itu kemudian mendorong orang – orang belanda datang ke indonesia. Untuk menghindarai persaingan yang tidak sehat pada tanggal 20 maret 1602 dibentuklah kongsi dagang bernama Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). VOC oleh pemerintah belanda diberi hak istimewa (octrooi), yaitu : memonopoli perdagangan, memiliki tentara, melakukan peperangan, mencetak uang, melakukan ekspansi. Untuk memperkuat kedudukannya, diangkatlah gubernur VOC pertama Pieter Both, berkedudukan di ambon. Dalam perkembangannya ambon tidak strategis lagi di
bawah pimpinan Jan pieterzoon coen (JP Coen) tahun 1619 VOC berhasil merebut Jayakarta di ganti nama batavia sebagai markas besar VOC. Untuk mencapai tujuannya VOC melakukan politik adu domba (devide at impera).
Praktik kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa-bangsa barat atas wilayah Indonesia mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan dalam aspek-aspek kehidupan masyarakat. Kehidupan rakyat di daerah kekuasaan VOC pada umumnya menderita. Rakyat diwajibkan untuk menyerahkan hasil bumi mereka untuk pajak. Penyerahan demikian tidak memperoleh ganti rugi. Inilah yang disebut contingenten. Selain itu, dengan perjanjian, VOC memperoleh hak monopoli di suatu tempat. Daerah-daerah tersebut diwajibkan menyerahkan hasil bumi yang diperlukan VOC dengan penggantian yang ditetapkan. Cara demikian disebut penyerahan wajib. Kedua kebijakan VOC tersebut menyebabkan semakin merosotnya kesejahteraan rakyat.
VOC sering melakukan intervensi terhadap persoalan-persoalan intern kerajaan. Misalnya, dalam masalah pergantian tahta kerajaan. Akibatnya, kerajaan-kerajaan yang bersangkutan akan dikendalikan oleh Belanda. Oleh karena kekuasaan kolonial semakin menguat, kekuasaan raja semakin merosot. Raja dan para pejabat lainnya semakin bergantung kepada kekuasaan asing. Kekuasaan dan pemerintahan kerajaan telah ditempatkan di bawah kekuasaan kolonial. Perubahan-perubahan itu menunjukkan bahwa kedaulatan dan kekuasaan politik kaum pribumi sudah tidak begitu berarti.
Dalam bidang kebudayaan pengaruh corak barat sedikit demi sedikit mulai dikenal masyarakat Indonesia seiring dengan pelaksanaan kolonialisme. Berikut ini beberapa budaya barat yang telah dikenal oleh masyarakat Indonesia, yaitu dikenalnya agama Kristen, dipergunakannya nama dan kata Portugis serta dikenalnya musik keroncong.
Perluasan Kekuasaan Kolonial di indonesia
a) Kolinialiesme
Kolinialisme berasal dari kata “koloni” berasal dari bahasa latin, dan “colonia”Yang berarti tanah, tanah pemukiman atau jajahan. Kolonialisme adalah bentuk penjajahan dengan cara mengambil sumber daya yang berada di wilayah jajahan tanpa memperhatikan keadaan orang pribumi. Sistem koloni muncul pada zaman Yunani Kuno, petani Yunani berpindah dari negerinya yang tandus ke wilayah lain yang lebih subur untuk meningkatkan taraf hidupnya, tetapi mereka tetap berhubungan dengan negeri asalnya dan memberi upeti.
Perkembangan selanjutnya adalah dengan munculnya pendapat para ahli paham kekuasaan dan ahli geopolitik di barat yang membenarkan dan menganggap perang dan ekspansi itu adalah dah untuk mempertahankan sebuah negara.
b) Imperialisme
Imperialisme memiliki arti yaitu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lainnya. Jenis-jenis Imoperialisme :
1. Berdasarkan Waktu Munculnya :
· Imperialisme Kuno.
Bertujuan untuk mencapai kejayaan(Glory), memiliki kekayaan(Gold), dan menyebarkan agama(Gospel). Negara penganut imperialisme kuno : Portugis, dan spayol.
· Imperialisme Modern
Bertujuan untuk melakukan pembangunan industri secara besar-besaran. Perindustrian yang cukup besar itu membutukan banyak bahan mentah yang diperoleh dari daerah jajahan, oleh karena itu timbul usaha-usaha untuk mencari daerah-daerah jajahan seluas mungkin.
Pelopor Imperialisme Modern adalah inggris.
2. Berdasarkan Tujuan penguasaan :
o Imperialisme Politik
Upaya untuk menguasai seluruh kehidupan politik dari negara lain.
o Imperialisme Ekonomi
Suatu upaya untuk dapat menguasai perekonomian negara lain.
o Imperialisme Kebudayaan
Suatu upaya untuk menguasai mentalitas dan jiwa dari negara lain.
o Imperialisme Militer
Suatu upaya untuk menguasai daerah-daerah dari negeri lain yang dianggap strategis dengan menggunakan kekuatan angkatan bersenjata.
c) Merkantilisme
Merupakan kebijakan politik dan ekonimi dari negara-negara imperialis dengan tujuan untuk memupuk kekayaan berupa logam mulia sebanyak-banyaknya sebagai standar dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan negara tersebut.
d) Revolisi Industri
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat pada awal dan merupakan kumpulan dari berbagai penemuan serta pengalaman yang mendatangkan kekayaan dengan tiba-tiba.
A. Kebijakan Pemerintah Kolonial di Indonesia pada Abad ke-19 sampai Awal Abad Ke-20
Berkembangnya politik merkantilisme, kapitalisme dan Revolusi Industri di negara-negara Barat(eropa) membawa akibat yang sangat besar dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17, bangsa Belanda, Inggris, Denmark, dan Prancis juga telah sampai di Indonesia. Kedatangan mereka bertujuan untuk melaksanakan monopoli perdagangan, menguasai bahan-bahan perdagangan yang penting di indonesia seperti rempah-rempah,
B. Perkembangan Strukture Birokrasi, Sistem Pemerintahan, dan Sistem Hukum pada Masa Kolonial
a. Strukture Birokrasi Kolinial
Salah satu akibat dari perluasan dan pemantapan kekuasaan Hindia Belanda adalah perlunya tenaga-tenaga pribumi yang dapat mengerjakan beberapa keperluan administrasi pemerintahan. Peimpin formal tradisional (raja atau bangsawan) yang bertindak sebagai penguasa daerah, sudah tidak memadai lagi. Sebab yang diperlukan pemerintahan Belanda bukan hanya penyambung pemerintahan, tetapi tenaga terlatih dalam berbagai jenis kegiatan seperti kesehatan, kehutanan, bahkan kemiliteran dan kepolisian.
b. Sistem pemerintahan kolonial
Pada sistem pemerintahan kolonial, pemerintahan dikendalikan oleh orang-orang Belanda dan para penguasa pribuminya atas dasar perintah dari Gubernur Jendarl. Raja-raja tidak lagi dapat memerintah sesuai dengan tradisi yang diterima secara turun tenurun, tetapi disesuaikan dengan sistem pemerintahan Belanda.
c. Sistem Hukum Kolonial.
Pada tahun 1848 Belanda membuat kitab hukum yaitu kitam Undang-undang Hukum Perdata(hukum benda atau hukum perjanjian, dan kitap Undang-undang Dagang diberlakukan untuk orang-orang Cina untuk mempermudah pembuatan kontak-kontrak dengan mereka dan menjamin kepastian hukum bagi perdagangan orang-ornag belanda. Menurut politik hukum
tersebut, orang-orang indonesia dibiarkan hidup di bawah hukumnya sendiri, yaitu hukum adat asli.
C. Perluasan Aktifitas Ekonomi Pemerintah Kolonial, dan Swasta Asing
a) Perkembangan Ekonomi Pemerintah kolonial
Sejak VOC di bubarkan tahun 1799, perkembangan perekonomian bangsa Belanda mengalami masa yang sangat suram. Mundurnya kegiatan ekonomi bangsa Belanda pada masa itu di sebabkan karena negeri Belanda menjadi anggota koalisi untuk menghadapi pemerintah Napoleon Bonaparte dari Perancis. Untuk mengatasi ekonomi negara seperti ini, pemerintah kolonial mencoba untk menggali potensi Indonesia melalui pelaksanaan tanam paksa.
Setelah tanam paksa di hapuskan, sistem ekonomi yang di terapkan oleh pemerintah kolonial Belanda bersifat liberal dan mengembangkan sistem ekonomi kapitalisme.
b) Perkembangan Ekonomi Swasta Asing
Pengusaha Swasta Belanda maupun orang-orang Eropa lainnya, lebih banyak mengusahakan perkebunan-perkebunan dengan tanaman yang laku di pasar Eropa. Selain itu , juga banyak yang terjuan dalam bidang pertambangan. Sementara orang Timur Asing yang terjuan dalam bidang perekonomian di antaranya sebagai pedagang kelontong dan menguasai pusat-pusat perekonomian yang di anggap strategis seperti mengontak pasar kepada pemerintahan kolonial belanda, sehingga setiap orang yang memasuki pasar, baik sebagai pedagang dan pembeli harus membayar sewa masuk.
c) Perkembangan Ekonomi Masyarakat di Berbagai Daerah.
Ekonomi masyarakat di berbagai daerah sulit untuk berkembang ke arah kemajuan, karena masyarakat tersebut hanya sebagai buruh atau tenaga kerja kasar dengan menerima upah yang sangat rendah.
d) Pengaruh Perkembangan Ekonomi
· Perdagangan : Pada masa pemerintahan kolinial Belanda, kegiatan dagang dikuasai oleh pengusaha-pengusaha swasta asing.
· Pertanian dan perikanan : Pada masa kolonial banyak masyarakat Indonesia bergerak dalam bidang pertanian dan perikanan. Namun hasil pertanian dan perikanannya sering tidak dapat mereka nikmati karena diramoas oleh pemerintah kolonial Belanda.
· Industri dan Infrastruktur : pemerintahan belanda juga membangun infrastruktur seperti irigasi, jalan raya, jembatan, jalan kereta api untuk menunjang kelancara pengangkutan hasil-hasil perusahaan perkebunan dari daerah pedalaman ke daerah pantai atau pelabuhan yang akan meneruskan ke dunia luar.
E. Hubungan Komersialisasi Ekonomi, Monetelisasi, dan Industrialisasi dengan Perubahan di Pedesaam dan Proses Perkotaan
Sejak VOC dibubarkan pada tahun 1799, daerah Indonesia diserahkan kepada pemerintahan Kerajaan Belanda. Dalam menentukan kebijakan pemerintahan di tanah jajahan, ada dua golongan politik yang berpengaruh di kalangan elitr Belanda, yaitu golongan liberal dan golongan konservatif. Kaumliberal mengajikan gagasan baru bagi kebijakan kolinial di Indonesia, yang di tunjukan kepada kebebasan dan kesejahteraan penduduk. Kaum liberal juga mengusulkan agar sistem penyerahan paksa dihapuskan dan diganti dengan sistem penyerahan pajak.
Sebaliknya kaum Konservatif ingin mempertahankan sistem politik dan sistem ekonomi yang di lakukan oleh VOC. Mereka menganggap bahwa sistem tersebut cocok dengan keadaan di tanah jajahan yang belum mengenal ekonomi uang.
F. Kebijakan Pemerintah Kolonial dalam Bidang Keagamaan
Pemerintah kolonial menyadari , bahwa perlawanan-perlawanan itu diilhami oleh ajaran-ajaran Islam. Oleh karena itu, agama Islam di pelajari secara ilmiah di negeri Belanda. Seiring dengan hal itu, juga dilaksanakan ideologi, aitu suatu ilmu yang bertujuan untuk mengenal lebih jauh tentang seluk beluk penduduk indonesia.
G. Perlawanan Bangsa Indonesia Menentang Dominasi Asing
1. Perlawanan sebelum 1800
- Perlawanan berasal dari kerajaan
- Melawan VOC
- Tidak ada perjajian tertulis untuk melakukan kesepakatan
- Penyerangan masih tradisional
Contoh Perlawanan :
- Sultan Baabullah Menentang Portugis
- Adipati Unus Menyerang Portugis Di malaka
- Sultan Iskandar Muda menyerang Portugis.
- Sultan Agung Menyerang Belanda di Batavia
2. Perlawanan sesudah 1800
- Melawan Pemerintahan Belanda
- Adanya Perjanjian yang bertujuan untuk melakukan kesepakatan
- Penyerangan sudah terkoordinasi dan modern.
Contoh Perlawanan :
- Perlawanan Rakyat Maluku
- Perang Padri
- Perang Diponegoro
- Perang Aceh
5. PERADABAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA KEMERDEKAAN
2.1. Keragaman Ideologi Partai Politik di Indonesia
Maklumat Politik 3 November 1945, yang dikeluarkan oleh Moh. Hatta, hadir sebagai sebuah peraturan dari pemerintah Indonesia yang bertujuan mengakomodasi suara rakyat yang majemuk. Akibatnya, munculah partai-partai politik dengan berbagai ideologi. Partai-partai politik tersebut mempunyai arah dan metode pergerakan yang berbeda-beda.Di antaranya adalah partai politik berhaluan nasionalis, yaitu PNI penggabungan dari Partai Rakyat Indonesia, Serikat Rakyat Indonesia, dan Gabungan Republik Indonesia yang berdiri pada 29 Januari 1946, dipimpin oleh Sidik Djojosukaro.
Kemunculan partai-partai berhaluan sosialis-komunis pada awalnya merupakan bentuk pertumbuhan demokrasi di Indonesia. Namun, seiring perkembangannya, partai ini menerapkan cara revolusioner yang tidak dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
2.2. Hubungan antara KNIP dan Lembaga Pemerintahan
Dilatar belakangi oleh berbagai situasi negara yang genting, seperti keadaan Jakarta di awal 1946, yang sangat rawan oleh teror dan intimidasi pihak asing , mengharuskan para petinggi bangsa untuk memindahkan ibu kota negara ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946 untuk sementara waktu.
Pada dasarnya, posisi wewenang KNIP dikukuhkan melalui Maklumat X, 16 Oktober 1945, yang memberikan kuasa legislatif terhadap badan tersebut. Dengan maklumat itu, KNIP yang dibentuk pada 22 Agustus 1945, berposisi seperti layaknya Dewan Perwakilan Rakyat untuk sementara waktu sebelum dilaksanakannya pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang sebenarnya. Tugas Komisi Nasional Indonesia Pusat (KNIP) adalah membantu dan menjadi pengawas kinerja presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan. KNIP mempunyai kuasa untuk memberikan usulan kebijakan kepada presiden dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan.
Sementara itu, Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) bertugas untuk membantu dan mengawasi jalannya kinerja pemerintahan di tataran lebih rendah daripada presiden, seperti gubernur dan bupati.
2.3. Hubungan antara Keragaman Ideologi dan Pembentukan Lembaga Kepresidenan
Terdapatnya keragaman ideologi yang terbagi ke dalam golongan nasionalis, agama, dan sosialis-komunis pada era awal kemerdekaan ternyata mengandung implikasi yang signifikan terhadap struktur kepemimpinan negara. Perubahan otoritas KNIP dan munculnya berbagai partai politik di Indonesia menjadi dua katalisator utama terhadap perubahan struktur kekuasaan
pemerintahan. Naiknya Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri Indonesia juga memiliki andil dalam perubahan itu.
Lembaga kepresidenan sendiri telah dibentuk pada 2 September 1945, pada kesempatan itu, Presiden Soekarno membentuk susunan kabinet sebagai pelaksana eksekutif dari lembaga kepresidenan Indonesia. Hal itu merupakan manifestasi dari penguatan lembaga kepresidenan untuk dapat melaksanakan tugas negara dengan optimal.Susunan kabinet yang dibentuk pada 2 September 1945, pada dasarnya, mencerminkan komposisi yang mewakili keragaman ideologi di Indonesia. Meskipun partai-partai politik baru bermunculan, setelah dikeluarkannya Maklumat 3 November 1945, kondisi keragaman ideologi ini telah berperan besar dalam susunan lembaga kepresidenan negara.
2.4. Konfigurasi Politik Era Orde Lama Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959 mengeluarkan Dekrit Presiden yang isinya pembubaran konstituante, diundangkan dengan resmi dalam Lembaran Negara tahun 1959 No. 75, Berita Negara 1959 No. 69 berintikan penetapan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950, dan pembentukan MPRS dan DPAS. Salah satu dasar pertimbangan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah gagalnya konstituante melaksanakan tugasnya.
Pada masa ini Soekarno memakai sistem demokrasi terpimpin. Tindakan Soekarno mengeluarkan Dekrit pada tanggal 5 Juli 1959 dipersoalkan keabsahannya dari sudut yuridis konstitusional, sebab menurut UUDS 1950 Presiden tidak berwenang “memberlakukan” atau “tidak memberlakukan” sebuah UUD, seperti yang dilakukan melalui dekrit. Sistem ini yang mengungkapkan struktur, fungsi dan mekanisme, yang dilaksanakan ini berdasarkan pada sistem “Trial and Error” yang perwujudannya senantiasa dipengaruhi bahkan diwarnai oleh berbagai paham politik yang ada serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang cepat berkembang. Maka problema dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkembang pada waktu itu bukan masalah-masalah yang bersifat ideologis politik yang penuh dengan norma-norma ideal yang benar, tetapi masalah-masalah praktis politik yang mengandung realitas-realitas objektif serta mengandung pula kemungkinan-kemungkinan untuk dipecahkan secara baik, walaupun secara normatif ideal kurang atau tidak benar. Bahkan kemudian muncul penamaan sebagai suatu bentuk kualifikasi seperti “Demokrasi Terpimpin” dan “Demokrasi Pancasila”.
Berbagai “Experiment” tersebut ternyata menimbulkan keadaan “excessive” (berlebihan) baik dalam bentuk “Ultra Demokrasi” (berdemokrasi secara berlebihan) seperti yang dialami antara tahun 1950-1959, maupun suatu kediktatoran terselubung (verkapte diktatuur) dengan menggunakan nama demokrasi yang dikualifikasi (gekwalificeerde democratie).
Sistem “Trial and Error” telah membuahkan sistem multi ideologi dan multi partai politik yang pada akhirnya melahirkan multi mayoritas, keadaan ini terus berlangsung hingga
pecahnya pemberontakan DI/TII yang berhaluan theokratisme Islam fundamental (1952-1962) dan kemudian Pemilu 1955 melahirkan empat partai besar yaitu PNI, NU, Masyumi dan PKI yang secara perlahan terjadi pergeseran politik ke sistem catur mayoritas. Kenyataan ini berlangsung selama 10 tahun dan terpaksa harus kita bayar tingggi berupa :
1) Gerakan separatis pada tahun 1957
2) Konflik ideologi yang tajam yaitu antara Pancasila dan ideologi Islam, sehingga terjadi kemacetan total di bidang Dewan Konstituante pada tahun 1959.
Oleh karena konflik antara Pancasila dengan theokratis Islam fundamentalis itu telah mengancam kelangsungan hidup Negara Pancasila 17 Agustus 1945, maka terjadilah Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 dengan tujuan kembali ke UUD 1945 yang kemudian menjadi dialog Nasional yang seru antara yang Pro dan yang Kontra. Yang Pro memandang dari kacamata politik, sedangkan yang Kontra dari kacamata Yuridis Konstitusional.
Akhirnya memang masalah Dekrit Presiden tersebut dapat diselesaikan oleh pemerintah Orde Baru, sehingga Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kelak dijadikan salah satu sumber hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selanjutnya pada perang revolusi yang berlangsung tahun 1960-1965, yang sebenarnya juga merupakan prolog dari pemberontakan Gestapu/PKI pada tahun 1965, telah memberikan pelajaran-pelajaran politik yang sangat berharga walau harus kita bayar dengan biaya tinggi.
2.5. Konfigurasi Politik Era Orde Baru
Peristiwa yang lazim disebut Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) menandai pergantian orde dari Orde Lama ke Orde Baru. Pada tanggal 1 Maret 1966 Presiden Soekarno dituntut untuk menandatangani sebuah surat yang memerintahkan pada Jenderal Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang perlu untuk keselamatan negara dan melindungi Soekarno sebagai Presiden. Surat yang kemudian dikenal dengan sebutan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) itu diartikan sebagai media pemberian wewenang kepada Soeharto secara penuh.
Orde Baru dikukuhkan dalam sebuah sidang MPRS yang berlangsung pada Juni-Juli 1966. diantara ketetapan yang dihasilkan sidang tersebut adalah mengukuhkan Supersemar dan melarang PKI berikut ideologinya tubuh dan berkembang di Indonesia. Menyusul PKI sebagai partai terlarang, setiap orang yang pernah terlibat dalam aktivitas PKI ditahan. Sebagian diadili dan dieksekusi, sebagian besar lainnya diasingkan ke pulau Buru.
Pada masa Orde Baru pula pemerintahan menekankan stabilitas nasional dalam program politiknya dan untuk mencapai stabilitas nasional terlebih dahulu diawali dengan apa yang disebut dengan konsensus nasional. Ada dua macam konsensus nasional, yaitu :
1) Pertama berwujud kebulatan tekad pemerintah dan masyarakat untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Konsensus pertama ini disebut juga dengan konsensus utama.
2) Sedangkan konsensus kedua adalah konsensus mengenai cara-cara melaksanakan konsensus utama. Artinya, konsensus kedua lahir sebagai lanjutan dari konsensus utama dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Konsensus kedua lahir antara pemerintah dan partai-partai politik dan masyarakat.
Secara umum, elemen-elemen penting yang terlibat dalam perumusan konsensus nasional antara lain pemerintah, TNI dan beberapa organisasi massa. Konsensus ini kemudian dituangkan kedalam TAP MPRS No. XX/1966, sejak itu konsensus nasional memiliki kekuatan hukum yang mengikat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Beberapa hasil konsensus tersebut antara lain penyederhanaan partai politik dan keikutsertaan TNI/Polri dalam keanggotaan MPR/DPR. Berdasarkan semangat konsensus nasional itu pemerintah Orde Baru dapat melakukan tekanan-tekanan politik terhadap partai politik yang memiliki basis massa luas. Terlebih kepada PNI yang nota bene partai besar dan dinilai memiliki kedekatan dengan rezim terdahulu. Pemerintah orde baru juga melakukan tekanan terhadap partai-partai dengan basis massa Islam. Satu contoh ketika para tokoh Masyumi ingin menghidupkan kembali partainya yang telah dibekukan pemerintah Orde Lama, pemerintah memberi izin dengan dua syarat. Pertama, tokoh-tokoh lama tidak boleh duduk dalam kepengurusan partai. Kedua, masyumi harus mengganti nama sehingga terkesan sebagai partai baru.
Pada Pemilu 1971 partai-partai politik disaring melalui verifikasi hingga tinggal sepuluh partai politik yang dinilai memenuhi syarat untuk menjadi peserta pemilu. Dalam pemilu kali ini didapati Golongan Karya (Golkar) menjadi peserta pemilu. Pada mulanya Golkar merupakan gabungan dari berbagai macam organisasi fungsional dan kekaryaan, yang kemudian pula pada 20 Oktober 1984 mendirikan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar). Tujuannya antara lain memberikan perlindungan kepada kelompok-kelompok fungsional dan mengkoordinir mereka dalam front nasional. Sekber Golkar ini merupakan organisasi besar yang dikonsolidasikan dalam kelompok-kelompok induk organisasi seperti SOKSI, KOSGORO, MKGR dan lainnya sebagai “Political Battle Unit “ rezim orde baru.
Pasca pemilu 1971 muncul kembali ide-ide penyederhanaan partai yang dilandasi penilaian hal tersebut harus dilakukan karena partai politik selalu menjadi sumber yang mengganggu stabilitas, gagasan ini menimbulkan sikap Pro dan Kontra karena dianggap membatasi atau mengekang aspirasi politik dan membentuk partai-partai hanya kedalam golongan nasional, spiritual dan karya.
Pada tahun 1973 konsep penyederhanaan partai (Konsep Fusi) sudah dapat diterima oleh partai-partai yang ada dan dikukuhkan melalui Undang-Undang No. 3/1975 tentang Partai Politik
dan Golongan, sistem fusi ini berlangsung hingga lima kali Pemilu selama pemerintahan orde baru (1977, 1982, 1987, 1992 dan 1997).
2.6. Partai Politik
Melihat sejarah sepanjang Orde Lama sampai Orde Baru partai politik mempunyai peran dan posisi yang sangat penting sebagai kendaraan politik sekelompok elite yang berkuasa, sebagai ekspresi ide, pikiran, pandangan dan keyakinan kebebasan. Pada umumnya para ilmuwan politik menggambarkan adanya empat fungsi partai politik, menurut Miriam Budiardjo meliputi:
1) Sarana komunikasi politik;
2) Sosialisasi politik;
3) Sarana rekruitmen politik;
4) Pengatur konflik.
Keempat fungsi tersebut sama-sama terkait dimana partai politik berperan dalam upaya mengartikulasikan kepentingan (Interests Articulation)dimana berbagai ide-ide diserap dan diadvokasikan sehingga dapat mempengaruhi materi kebijakan kenegaraan. Terkait sebagai sarana komunikasi politik, partai politik juga berperan mensosialisasikan ide, visi dan kebijakan strategis yang menjadi pilihan partai politik serta sebagai sarana rekruitmen kaderisasi pemimpin Negara. Sedangkan peran sebagai pengatur konflik, partai politik berperan menyalurkan berbagai kepentingan yang berbeda-beda.
Disamping itu, partai politik juga memiliki fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan, dalam arti bahwa suatu partai politik akan berusaha untuk merebut kekuasaan secara konstitusional, sehingga setelah mendapatkan kekuasaannya yang legitimate maka partai politik ini akan mempunyai dan memberikan pengaruhnya dalam membuat kebijaksanaan yang akan digunakan dalam suatu pemerintahan.
Dengan demikian, fungsi partai politik secara garis besar adalah sebagai kendaraan untuk memenuhi aspirasi warga negara dalam mewujudkan hak memilih dan hak dipilihnya dalam kehidupan bernegara.Selanjutnya, sejarah kepartaian di Indonesia merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Dari sejarah tersebut dapai dilihat bahwa keberadaan kepartaian di Indonesia bertujuan untuk :
a) untuk menghapuskan penindasan dan pemerasan di Indonesia khususnya dan didunia pada umumnya (kolonialisme dan imperialisme),
b) untuk mencerdaskan bangsa Indonesia,
c) untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Untuk melaksanakan tujuan utama diatas perlu ditentukan sasaran antara, yaitu;
Kemerdekaan di bidang politik, ekonomi dan budaya nusa dan bangsa, Pemerintahan Negara yang demokratis, Menentukan Undang-Undang Dasar Negara yang memuat ketentuan-ketentuan dan norma-norma yang sesuai dengan nilai-nilai sosialistis paternalistic yang agamais dan manusiawi.
Dari perjalanan sejarah kehidupan politik Indonesia tersebut, secara umum terdapat dua ciri utama yang mewarnai pendirian dan pergeseran masing-masing organisasi politik dan golongan fungsional yang ada, yaitu:
1) Kesamaan Cara untuk melaksanakan gerak kehidupan politik, organisasi politik dan golongan fungsional, yaitu didasarkan pada persatuan dan kesatuan yang bersumber pada kepentingan nasional dan bermuara pada kepentingan internasional. Untuk mewujudkan hal-hal tersebut ditempuh melalui prinsip adanya kedaulatan rakyat Indonesia.
2) Sedangkan landasan (faham, aliran atau ideologi) yang digunakan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan serta kedaulatan rakyat tersebut berbeda satu sama lain.
Kemudian, keberadaan partai politik-partai politik ini sesungguhnya untuk meramaikan pesta demokrasi sebagai tanda adanya atau berlangsungnya proses pemilihan umum. Dalam proses pemilihan umum ini, setidaknya terdapat 3 (tiga) tujuan pemilihan umum di Indonesia, antara lain:
1. memungkinkan terjadinya pergantian pemerintah secara damai dan tertib;
2. kedua, kemungkinan lembaga negara berfungsi sesuai dengan maksud UUD 1945;
3. dan ketiga, untuk melaksanakan hak-hak asasi warga negara.
Dengan demikian, antara partai politik dengan pemilihan umum bagaikan dua sisi dalam mata uang yang sama. Mereka tidak dapat dipisahkan satu sama lain dikarenakan keduanya saling bergantungan dan mengisi.
A. KONDISI EKONOMI INDONESIA AWAL KEMERDEKAAN
Keadaan ekonomi Indonesia pada akhir kekuasaan Jepang dan pada awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau dan sulit. Latar belakang keadaan yang kacau tersebut disebabkan karena Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki pemerintahan yang baik, dimana belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk menangani perekonomian Indonesia.
Sebagai negara baru Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk mengatur ekonomi keuangan yang mantap. Tinggalan pemerintah pendudukan Jepang dimana ekonomi
saat pendudukan Jepang memang sudah buruk akibat pengeluaran pembiayaan perang Jepang. Membuat pemerintah baru Indonesia agak sulit untuk bangkit dari keterpurukan. Kondisi keamanan dalam negeri sendiri tidak stabil akibat sering terjadinya pergantian kabinet, dimana hal tersebut mendukung ketidakstabilan ekonomi. Politik keuangan yang berlaku di Indonesia dibuat di negara Belanda guna menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan untuk menghancurkan ekonomi nasional. Belanda masih tetap tidak mau mengakui kemerdeaan Indonesia dan masih terus melakukan pergolakan politik yang menghambat langkah kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.
Faktor- faktor penyebab kacaunya perekonomian Indonesia 1945-1950 adalah sebagai berikut :
Terjadi Inflasi yang sangat tinggi
Inflasi tersebut dapat terjadi disebabakan karena :
Beredarnya mata uang Jepang di masyarakat dalam jumlah yang tak terkendali (pada bulan Agustus 1945 mencapai 1,6 Milyar yang beredar di Jawa sedangkan secara umum uang yang beredar di masyarakat mencapai 4 milyar).
Beredarnya mata uang cadangan yang dikeluarkan oleh pasukan Sekutu dari bank-bank yang berhasil dikuasainya untuk biaya operasi dan gaji pegawai yanh jumlahnya mencapai 2,3 milyar.
Repubik Indonesia sendiri belum memiliki mata uang sendiri sehingga pemerintah tidak dapat menyatakan bahwa mata uang pendudukan Jepang tidak berlaku.
Inflasi terjadi karena di satu sisi tidak terkendalinya peredaran uang yang dikeluarkan pemerintah Jepang di sisi lain ketersediaan barang menipis bahkan langka di beberapa daerah. Kelangkaan ini terjadi akibat adanya blokade ekonomi oleh Belanda. Uang Jepang yang beredarsangat tinggi sedangkan kemampuan ekonomi untuk menyerap uang tersebut masih sangat rendah.
Karena inflasi ini kelompok yang paling menderita adalah para petani sebab pada masa pendudukan Jepang petani merupakan produsen yang paling banyak menyimpan mata uang Jepang. Hasil pertanian mereka tidak dapat dijual, sementara nilai tukar mata uang yang mereka miliki sangat rendah.
Pemerintah Indonesia yang baru saja berdiri tidak mampu mengendalikan dan menghentikan peredaran mata uang Jepang tersebut sebab Indonesia belum memiliki mata uang baru sebagai penggantinya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk sementara waktu menyatakan ada 3 mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu:
Mata uang De Javasche Bank Mata uang pemerintah Hindia Belanda
Mata uang pendudukan Jepang
Keadaan tersebut diperparah dengan diberlakukannya uang NICA di daerah yang diduduki sekutu pada tanggal 6 Maret 1946 oleh Panglima AFNEI yang baru (Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford). Uang NICA ini dimaksudkan untuk menggantikan uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun saat itu. Upaya sekutu tersebut merupakan salah satu bentuk pelangaran kesepakatan yaitu bahwa selama belum ada penyelesaian politik mengenai status Indonesia, maka tidak ada mata uang baru. Karena tindakan sekutu tersebut maka pemerintah Indonesia pun mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti uang Jepang.
Adanya Blokade ekonomi dari Belanda
Blokade oleh Belanda ini dilakukan dengan menutup (memblokir) pintu keluar-masuk perdagangan RI terutama melalui jalur laut dan pelabuhan-pelabuhan penting. Blokade ini dilakukan mulai bulan November 1945. Adapun alasan dari pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah :
Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia. Mencegah kelurnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh bangsa lain.
Dengan adanya blokade tersebut menyebabkan:
Barang-barang ekspor RI terlambat terkirim. Barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat di ekspor bahkan banyak barang-
barang ekspor Indonesia yang dibumi hanguskan. Indonesia kekurangan barang-barang import yang sangat dibutuhkan. Inflasi semakin tak terkendali sehingga rakyat menjadi gelisah.
Tujuan/harapan Belanda dengan blokade ini adalah:
Agar ekonomi Indonesia mengalami kekacauan Agar terjadi kerusuhan sosial karena rakyat tidak percaya kepada pemerintah Indonesia,
sehingga pemerintah Belanda dapat dengan mudah mengembalikan eksistensinya. Untuk menekan Indonesia dengan harapan bisa dikuasai kembali oleh Belanda.
Kekosongan kas Negara
Kas Negara mengalami kekosongan karena pajak dan bea masuk lainnya belum ada sementara pengeluaran negara semakin bertambah. Penghasilan pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian. Karena dukungan dari bidang pertanian inilah pemerintah Indonesia masih bertahan, sekalipun keadaan ekonomi sangat buruk.
B. UPAYA MENGATASI BLOKADE EKONOMI BELANDA (NICA)
Upaya pemerintah untuk keluar dari masalah blokade tersebut adalah sebagai berikut.
Usaha bersifat politis, yaitu Diplomasi Beras ke India
Pemerintah Indonesia bersedia untuk membantu pemerintah India yang sedang ditimpa bahaya kelaparan dengan mengirimkan 500.000 ton beras dengan harga sangat rendah. Pemerintah melakukan hal ini sebab akibat blokade oleh Belanda maka hasil panen Indonesia yang melimpah tidak dapat dijual keluar negeri sehingga pemerintah berani memperkirakan bahwa pada pada musim panen 1946 akan diperoleh suplai hasil panen sebesar 200.000 sampai 400.000 ton. Sebagai imbalannya pemerintah India bersedia mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia pada saat itu. Saat itu Indonesia tidak memikirkan harga karena yang penting adalah dukungan dari negara lain yang sangat diperlukan dalam perjuangan diplomatik dalam forum internasional. Adapun keuntungan politis yang diperoleh Indonesia dengan adanya kerjasama dengan India ini adalah Indonesia mendapatkan dukungan aktif dari India secara diplomatik atas perjuangan Indonesia di forum internasional.
Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri
Membuka hubungan dagang langsung ke luar negeri dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Usaha tersebut antara lain :
Mengadakan kontak dagang dengan perusahaan swasta Amerika (Isbrantsen Inc.). Tujuan dari kontak ini adalah membuka jalur diplomatis ke berbagai negara. Dimana usaha tersebut dirintis oleh BTC (Banking and Trading Corporation) atau Perseroan Bank dan Perdagangan, suatu badan perdagangan semi-pemerintah yang membantu usaha ekonomi pemerintah, dipimpin oleh Sumitro Djojohadikusumo dan Ong Eng Die. Hasil transaksi pertama dari kerjasama tersebut adalah Amerika bersedia membeli barang-barang ekspor Indonesia seperti gula, karet, teh, dan lain-lain. Tetapi selanjutnya kapal Amerika yang mengangkut barang pesanan RI dan akan memuat barang ekspor dari RI dicegat dan seluruh muatannya disita oleh kapal Angkatan Laut Belanda.
Karena blokade Belanda di Jawa terlalu kuat maka usaha diarahkan untuk menembus blokade ekonomi Belanda di Sumatera dengan tujuan Malaysia dan Singapura. Usaha tersebut dilakukan sejak 1946 sampai akhir masa perang kemerdekaan. Pelaksanaan ini dibantu oleh Angkatan laut RI serta pemerintah daerah penghasil barang-barang ekspor. Karena perairan di Sumatra sangatlah luas, maka pihak Belanda tidak mampu melakukan pengawasan secara ketat. Hasilnya Indonesia berhasil menyelundupkan karet yang mencapai puluhan ribu ton dari Sumatera ke luar negeri, terutama ke Singapura. Dan Indonesia berhasil memperoleh senjata, obat-obatan dan barang-barang lain yang dibutuhkan.
Pemerintah RI pada 1947 membentuk perwakilan resmi di Singapura yang diberi nama Indonesian Office (Indoff). Secra resmi badan ini merupakan badan yang memperjuangkan kepentingan politik di luar negeri, namun secara rahasia berusaha menembus blokade ekonomi
Belanda dengan melakukan perdagangan barter. Diharapkan dengan upaya ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Selain itu juga berperan sebagai perantara dengan pedagang Singapura dan mengusahakan pengadaan kapal-kapal yang diperlukan.
Dibentuk perwakilan kemetrian pertahanan di luar negeri yaitu Kementrian Pertahanan Urusan Luar Negeri (KPULN) yang dipimpin oleh Ali Jayengprawiro. Tugas pokok badan ini adalah membeli senjata dan perlengkapan angkatan perang.
C. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN MENGHADAPI BURUKNYA KONDISI EKONOMI INDONESIA
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kondisi ekonominya mulai dilakukan sejak Februari 1946, adalah sebagai berikut.
1) Konferensi Ekonomi Februari 1946
Konferensi ini dihadiri oleh para cendekiawan, gubernur, dan pejabat lainnya yang bertanggungjawab langsung mengenai masalah ekonomi di Jawa, yang dipimpin oleh Menteri Kemakmuran (Darmawan Mangunkusumo). Tujuan Konferensi ini adalah untuk memperoleh kesepakatan dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, seperti :
Masalah produksi dan distribusi makanan
Tercapai kesepakatan bahwa sistem autarki lokal sebagai kelanjutan dari sistem ekonomi perang Jepang, secara berangsur-angsur akan dihapukan dan diganti dengan sistem desentralisasi.
Masalah sandang
Disepakati bahwa Badan Pengawasan Makanan Rakyat diganti dengan Badan Persediaan dan Pembagian Makanan (BPPM) yang bertujuan untuk mengatasi kesengsaraan rakyat Indonesia. Badan ini dipimpin oleh Sudarsono dibawah pengawasan Kementrian Kemakmuran. BPPM dapat dianggap sebagai awal dari terbentuknya Badan Urusan Logistik (Bulog). Sementara itu tujuan dibentuk Bulog (Februari 1946) untuk melarang pengiriman bahan makanan antar karisidenan
Status dan Administrasi perkebunan-perkebunan
Keputusannya adalah semua perkebunan dikuasai oleh negara dengan sistem sentralisasi di bawah kementrian Kemakmuran. Sehingga diharapkan pendapatan negara dapat bertambah secara signifikan dengan nasionalisasi pabrik gula dan perkebunan tebu.
Konferensi kedua di Solo, 6 Mei 1946 membahas mengenai masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, pengendalian harga, distribusi, dan alokasi tenaga manusia. Wapres Moh. Hatta mengusulkan mengenai rehabilitasi pabrik gula, dimana gula
merupakan bahan ekspor penting sehingga harus dikuasai oleh negara. Untuk merealisasikan keinginan tersebut maka pada 6 Juni 1946 dibentuk Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).
2) Pinjaman Nasional
Program ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan (Surachman) dengan persetujuan BP-KNIP. Untuk mendukung program tersebut maka dibuat Bank Tabungan Pos, bank ini berguna untuk penyaluran pinjaman nasional untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia kepada pemerintahan. Selain itu, pemerintah juga menunjuk rumah gadai untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan jangka waktu pengembalian selama 40 tahun. Tujuannya untuk mengumpulkan dana masyarakat bagi kepentingan perjuangan, sekaligus untuk menanamkan kepercayaan rakyat pada pemerintah RI.
Rakyat dapat meminjam jika rakyat mau menyetor uang ke Bank Tabungan Pos dan rumah-rumah pegadaian. Usaha ini mendapat respon yang besar dari rakyat terbukti dengan besar pinjaman yang ditawarkan pada bulan Juli 1946 sebesar Rp. 1.000.000.000,00 , pada tahun pertama berhasil dikumpulkan uang sejumlah Rp. 500.000.000,00. Kesuksesan yang dicapai menunjukkan besarnya dukungan dan kepercayaan rakyat kepada Pemerintah RI.
3) Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947.
Badan ini dibentuk atas usul dari menteri kemakmuran AK. Gani. Badan ini merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun yang akhirnya disepakati Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun.
Rencana Pembangunan 10 tahun tersebut adalah sebagai berikut.
Semua bangunan umum, perkebunan, dan industri yang telah ada sebelum perang menjadi milik negara, yang baru terlaksana tahun 1957. Bangunan umum vital milik asing dinasionalisasikan dengan pembayaran ganti rugi Perusahaan milik Jepang akan disita sebagai ganti rugi terhadap RI. Perusahaan modal asing lainnya dikembalikan kepada yang berhak sesudah diadakan perjanjian Republik Indonesia dengan Belanda.
Badan ini bertujuan untuk menasionalisasikan semua cabang produksi yang telah ada dengan mengubah ke dalam bentuk badan hukum. Hal ini dilakukan dengan harapan agar Indonesia dapat menggunakan semua cabang produksi secara maksimal dan kuat di mata hukum internasional. Pendanaan untuk Rencana Pembangunan ini terbuka baik bagi pemodal dalam negeri maupun pemodal asing.
Inti rencana ini adalah agar Indonesia membuka diri terhadap penanaman modal asing dan melakukan pinjaman baik ke dalam maupun ke luar negeri.
Untuk membiayai rencana pembangunan ekonomi tersebut pemerintah membuka diri terhadap penanaman modal asing, mengerahkan dana masyarakat melalui pinjaman nasional, melalui tabungan masyarakat, serta melibatkan badan-badan swasta dalam pembangunan ekonomi. Dan untuk menampung dana tersebut dibentuk Bank Pembangunan. Perusahaan patungan (merger) diperkenankan berdiri sementara itu tanah partikelir dihapuskan.
Perkembangannya April 1947 badan ini diperluas menjadi Panitia Pemikir Siasat Ekonomi yang bertugas mempelajari, mengumpulkan data, dan memberikan saran kepada pemerintah dalam merencanakan pembangunan ekonomi dan dalam rangka melakukan perundingan dengan pihak Belanda. Rencana tersebut belum berhasil dilaksanakan dengan baik karena situasi politik dan militer yang tidak memungkinkan, yaitu Agresi Militer Belanda I dan Perjanjian Linggarjati yang menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia yang memiliki potensi ekonomi jatuh ke tangan Belanda dan yang tersisa sebagian besar tergolong sebagai daerah miskin dan berpenduduk padat (Sumatera dan Jawa). Hal tersebut ditambah dengan adanya Pemberontakan PKI dan Agresi mIliter Belanda II yang mengakibatkan kesulitan ekonomi semakin memuncak.
4) Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948
Program ini bertujuan untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi, selain meningkatkan efisiensi. Rasionalisasi meliputi penyempurnaan administrasi negara, angkatan perang, dan aparat ekonomi. Sejumlah angkatan perang dikurangi secara drastis untuk mengurangi beban negara di bidang ekonomi dan meningkatkan effisiensi angkatan perang dengan menyalurkan para bekas prajurit pada bidang-bidang produktif dan diurus oleh kementrian Pembangunan dan Pemuda. Rasionalisasi yang diusulkan oleh Mohammad Hatta diikuti dengan intensifikasi pertanian, penanaman bibit unggul, dan peningkatan peternakan.
5) Rencana Kasimo (Kasimo Plan)
Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan I.J.Kasimo. Program ini berupa Rencana Produksi Tiga tahun (1948-1950) mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Inti dari Kasimo Plan adalah untuk meningkatkan kehidupan rakyat dengan meningkatkan produksi bahan pangan. Rencana Kasimo ini adalah :
Menanami tanah kosong (tidak terurus) di Sumatera Timur seluas 281.277 HA Melakukan intensifikasi di Jawa dengan menanam bibit unggul Pencegahan penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi produksi pangan. Di setiap desa dibentuk kebun-kebun bibit Transmigrasi bagi 20 juta penduduk Pulau Jawa dipindahkan ke Sumatera dalam jangka
waktu 10-15 tahun.
6) Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE)
Organisasi yang dipimpin B.R Motik ini bertujuan untuk :
Menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta, agar pengusaha swasta memperkuat persatuan dan mengembangkan perekonomian nasional.
Menggalang dan Melenyapkan individualisasi di kalangan organisasi pedagang sehingga dapat memperkokoh ketahanan ekonomi bangsa Indonesia.
Meskipun usaha PTE didukung pemerintah dan melibatkan dukungan dari pemerintah daerah namun perkembangannya PTE tidak dapat berjalan baik dan hanya mampu didirikan Bank PTE di Yogyakarta dengan modal awal Rp. 5.000.000,00. Kegiatan ini semakin mengalami kemunduran akibat Agresi Militer Belanda.
Selain PTE, perdagangan swasta lainnya juga membantu usaha ekonomi pemerintah adalah Banking and Trading Corporation (Perseroan Bank dan Perdagangan).
Mengaktifkan kembali Gabungan Perusahaan Perindustrian dan Perusahaan Penting, Pusat Tembakau Indonesia, Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh (GASIDA) dalam rangka memperbaiki ekonomi Indonesia.
7) Oeang Republik Indonesia (ORI)
Melarang digunakan mata uang NICA dan yang lainnya serta hanya boleh menggunakan Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia berdasarkanUU No. 17 tahun 1946 yang dikeluarkan pada tanggal 1 Oktober 1946. Mengenai pertukaran uang Rupiah Jepang diatur berdasarkan UU No. 19 tahun 1946 tanggal 25 Oktober 1946. Tanggal 25 Oktoberselanjutnya dijadikan sebagai hari keuangan. Adapun kebijakan penyetaraan mata uang adalah sebagai berikut:
Di Jawa, Lima puluh rupiah (Rp. 50,00) uang Jepang disamakan dengan satu ruapiah (Rp. 100,00) ORI dengan perbandingan 1:5.
Di Luar Jawa dan Madura, Seratus rupiah (Rp. 100,00) uang Jepang sama dengan satu rupiah(Rp. 1,00) ORI dengan perbandingan 1:10.
Setiap sepuluh rupiah (Rp. 10,00) ORI bernilai sama dengan emas murni seberat 5 gram.
Mengenai pengaturan nilai tukar uang ORI dengan valuta asing (nilai kurs mata uang ORI di pasar valuta asing) sebenarnya dipegang oleh Bank Negara yang sebelumnya telah dirintis bentuk prototipenya yaitu dengan pembentukan Bank Rakyat Indonesia (Shomin Ginko). Namun tugas tersebut pada akhirnya dijalankan oleh Bank Negara Indonesia (Bank Negara Indonesia 1946) yang dipimpin oleh Margono Djojohadikusumo. Bank ini merupakan bank umum milik pemerintah yang tujuan awal didirikannya adalah untuk melaksanakan koordinasi dalam pengurusan bidang ekonomi dan keuangan. BNI didirikan pada 1 November 1946.
Meskipun begitu usaha pemerintah untuk menjadikan ORI sebagai satu-satunya mata uang nasional tidak tercapai karena terpecah-pecahnya wilayah RI akibat perundingan Indonesia- Belanda. Sehingga di beberapa daerah mengeluarkan mata uang sendiri, yang berbeda dengan ORI, seperti URIPS (Uang Republik Propinsi Sumatera) di Sumatera, URIBA (Uang Republik Indonesia Baru) di Aceh, URIDAB (Uang Republik Indonesia Banten) di Banten dan
Palembang. Upaya-upaya pemerintah Indonesia tersebut dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia meskipun Belanda masih belum pergi dari Indonesia.
7. PERADABAN DI INDONESIA PADA MASA ORDE LAMA
Gambar Ilustrasi, diambil dari Google
A. Tindak Lanjut Pelaksanaan Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Setelah Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959, ada beberapa tindakan penting yang
dilakukan Presiden Soekarno sebagai tindak lanjut pelaksanaan Dekrit 5 Juli 1959.
1. Pembentukan MPRS
Melalui Penpre No. 2 Tahun 1959 presiden membentuk lembaga baru MPRS yang
diketuai Chaerussaleh.
Anggota MPRS tersebut diangkat dari:
a. anggota DPR (61 orang)
b. utusan daerah (94 orang)
c. utusan golongan (200 orang)
Mereka yang diangkat menjadi anggota MPRS tentu harus sejalan dan mendukung
kebijakan presiden, misalnya:
d. mendukung Dekrit 5 Juli 1959
e. mendukung manifesto politik
f. setia kepada perjuangan RI
2. Pembentukan DPAS
Melalui Penpres No. 3 Tahun 1959 pemerintah membentuk DPAS yang diketuai
Roeslan Abdul Gani. Susunan anggota DPAS terdiri atas: 1 orang ketua dan wakil, 12
orang wakil parpol, 8 orang utusan daerah, dan 24 orang wakil golongan. DPAS bertugas
untuk menjawab pertanyaan presiden dan mengajukan usul kepada pemerintah.
Karena pengangkatan DPAS berdasarkan Penpres maka banyak anggota DPAS yang
hanya menyepakati keinginan presiden, misalnya: Pidato presiden yang
berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita diusulkan kepada DPAS agar dijadikan
GBHN
3. Pembentukan DPRGR
Setelah DPR hasil pemilu dibubarkan oleh presiden, tindakan presiden
selanjutnya adalah membentuk DPRGR melalui Penpres No. 4 Tahun 1960 tanggal 24
Agustus 1960. Pengangkatan anggota DPRGR tidak berdasarkan komposisi kekuatan
parpol yang ada, tetapi berdasarkan penetapan presiden yang dimungkinkan bisa diajak
kerjasama dan gotong-royong.
Yang diuntungkan dengan adanya kebijakan ini ialah PKI karena wakil PKI menjadi
besar. Sementara golongan Islam menjadi berkurang wakilnya.
DPRGR dilantik tanggal 25 Juli 1960 oleh Presiden Soekarno. Adapun tugasnya adalah
sebagai berikut.
a. Melaksanakan demokrasi terpimpin
b. Melaksanakan amanat penderitaan rakyat
c. Melaksanakan manifesto politik
4. Pembentukan Front Nasional
Melalui Penpres No. 13 Tahun 1959 pemerintah membentuk Front Nasional yang
tugasnya:
a. menyelesaikan revolusi nasional
b. melaksanakan pembangunan
c. mengembalikan Irian barat
Keanggotaan Front Nasional diangkat berdasarkan Ketetapan Presiden. Oleh karena itu,
PKI dapat mendominasi Front Nasional. Pembentukan Front Nasional tersebut
merupakan penyimpangan terhadap UUD 1945
5. Pembentukan Depernas
Maksud dibentuknya Depernas ialah untuk merancang pembangunan nasional. Depernas
beranggotakan 50 orang dan diketuai M. Yamin. Tugas Depernas adalah sebagai berikut
a. Menyusun rencana pembangunan
b. Mengawasi pelaksanaan pembangunan
c. Menilai hasil kerja mandataris MPRS
Pada tahun 1963 Depernas diubah namanya menjadi Bappenas.
B. Gerakan Non-Blok
1. Pengertian
Gerakan Non-Blok adalah gerakan negara-negara berkembang yang tidak memihak
kepada salah satu pihak yang bertikai atau kepada salah satu blok baik Barat maupun
Timur
2. Latar Belakang dan Pelopor Pendiri GNB
Sebab yang mendorong berdirinya GNB ialah konflik Blok Barat dan Blok Timur yang
memungcak ketika terjadi Krisis Cuba.
Pada waktu itu Uni Soviet membangun pangkalan peluru kendali besar-besaran di Cuba
yang dapat mengancam keamanan Amerika Serikat.
Negara-negara berkembang tersebut dipelopori oleh:
a. Indonesia : Presiden Soekarno
b. Yugoslavia : Yoseph Bros Tito
c. India : Jawaharlal Nehru
d. Mesir : Gamal Abdul Nasser
e. Ghana : N. Krumah
Mengadakan KTT di Beograd tanggal 1-6 September 1961. Hasilnya ialah
berupa Piagam Beograd yang isinya sebagai berikut:
a. Menyerukan Amerika Serikat dan uni Soviet agar damai
b. menyerukan Blok Barat dan Blok Timur agar menghentikan perang dingin
3. Tujuan
Tujuan GNB adalah sebagai berikut
a. ke luar : menciptakan perdamaian dunia
b. ke dalam : menggalang kerja sama ekonomi sosial budaya para anggota yang
dirasa masih ketinggian
4. Prinsip GNB
a. GNB tidak memihak kepada salah satu blok
b. GNB bukanlah blok tersendiri dan tidak tergabung dalam blok yang bertikai
c. GNB merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang yang
tidak pasif
d. GNB menyokong perjuangan:
i. dekolonisasi
ii. melawan imperialisme
iii. melawan kolonialisme
iv. melawan neo kolonialisme
v. melawan rasialisme
vi. melawan apartheid dan zionisme
5. KTT GNB
KTT GNB diselenggarakan tiap 3 tahun sekali. KTT merupakan pertemuan puncak
kepala-kepala negara anggota GNBNo. Ke- Tanggal Tempat hasil
1. I 1-6 SeptemberBeograd, Yugoslavia
-Piagam Beograd
2. II5-10 Oktober 1964
Kairo, Mesir
- Demokratisasi dalam hubungan internasional- Meningkatkan kerja sama ekonomi antaranggota
3. III8-10 September 1970
Lusaka, Zambia
- Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran para anggota- Menghapus segala bentuk penjajahan diatas dunia
4. IV5-9 September 1973
Algier, Aljazair- Kerjasama ekonomi dunia ketiga- Masalah krisis Timur Tengah- Apartheid di Afrika Selatan
5. V16-19 September 1976
Colombo, Srilanka- Masalah bahaya nuklir- Memperkokoh persatuan- Memajukan negara berkembang
6. VI3-9 September 1979
Havana, Cuba
- Masalah bantuan ekonomi bagi anggota GNB- Peran PBB dalam tata ekonomi dunia baru
7. VII 7-12 Maret 1983 New Delhi, India- Menghentikan penggunaan senjata Nuklir- Zone bebas nuklir diperluas
8. VIII1-6 September 1986
Harare, Zimbabwe
- Menyerukan penghentian perlombaan senjata nuklir (AS-US)- Mendukung sanksi politik apartheid di Afrika Selatan- Mengutuk infasi AS ke Libya
9. IX1-6 September 1989
Beograd, Yugoslavia
- Masalah perang Teluk- Dialog Selatan-Selatan
10. X1-6 September 1992
Jakarta, Indonesia- Dialog Utara-Selatan - Kerja sama ekonomi Utara-Selatan
11. XI16-22 Oktober 1995
Kartagena, Colombia
- Restruktur PBB- Keanggotaan PBB- Masalah isu global- Relevansi GNB pasca perang dingin
12. XII1-6 September 1998
Durban, Afrika Selatan
- Demokrastisasi dalam hubungan internasional
13. XIII Februari 2003Kuala Lumpur, Malaysia
6. Relevansi GNB Pascaperang Dingin
Walaupun perang dingin sudah berakhir, peranan GNB tetap diperlukan bagi negara-
negara berkembang, misalnya:
a. sebgai alat perjuangan menghadapi isu global seperti isu HAM dan lingkungan
hidup
b. sebagai alat penekan bagi negara berkembang terhadap nagara maju
c. sebagai alat menggalang kerja sama ekonomi, sosial dan budaya negara-negara
anggota
B. Penyimpangan-penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945
Masa demokrasi terpimpin disebut juga Orde Lama (5 Juli 1959 s.d. 11 Maret 1966). Pada masa
ini banyak terjadi penyimpangan dalam praktik ketatanegaraan, antara lain sebagai berikut:
1. Anggota MPRS diangkat berdasarkan ketetapan presiden, mestinya lewat pemilu
2. Ketua MPRS merangkap Waperdam III
3. DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan presiden karena menolak RAPBN yang diajukan
presiden
4. Pidato presiden 17 Agustus 1959 dijadikan GBHN
5. Presiden Soekarno diangkat menjadi presiden seumur hidup dalam sidang umum II
MPRS/1963
6. Pembentukan lembaga-lembaga negara yang tidak diatur dalam UUD 1945 seperti:
a. MPRS
b. Front Nasional, dan
c. DPRGR
7. Membelokkan politik luar negeri bebas aktif condong ke blok komunis
8. PERADABAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU
a. LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU Adanya Gerakan 30 S/PKI Kekosongan pimpinan Angkatan Darat Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, pemuda dan pelajar di depan gedung
DPR- GR yang mengajukan tun tutan (Tritura : Pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dan Turunkan harga barang ) Perubahan Kabinet ( Dwikora-Seratus menteri ) Tertembaknya mahasiswa Arif Rahman Hakim
Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden mengeluarkan Surat Perintah yang berisi tentang pemulihan keamanan dan jaminan keamanan bagi presiden Soekarno. Dengan berkuasanya Soeharto memegang tampuk pemerintahan dimulailah babak baru yaitu Orde Baru.
b. PERKEMBANGAN KEKUASAAN ORDE BARUPada hakikatnya Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan
negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 atau sebagai koreksi terhadap penyelewengan penyelewengan yang terjadi pada masa laluTritura mengungkapkan keinginan rakyat yang mendalam untuk melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi masyarakat. Jawaban dari tuntutan itu terdapat pada 3 ketetapan sebagai berikut : Pengukuhan tindakan pengemban Supersemar yang membubarkan PKI dan ormasnya
( TAP MPRS No. IV dan No. IX / MPRS / 1966 Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia ( TAP
MPRS No. XXV / MPRS / 1966 ) Pelurusan kembali tertib konstitusional berdasarkan Pancasila dan tertib hukum ( TAP
MPRS No. XX / MPRS / 1966 )
Pada tanggal 3 Pebruari 1967 DPR-GR yang menganjurkan kepada Soeharto untuk melaksanakan Sidang Istimewa, sehingga pada 20 Pebruari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto.Tahap selanjutnya adalah :a. Penyederhanaan Partaib. Memurnikan kembali politik luar negeri bebas aktifc. Menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan membentuk kerjasama ASEANd. Kembali menjadi anggota PBB
c. KEBIJAKAN PEMERINTAH ORDE BARUSetelah berhasil memulihkan keamanan kemudian pemerintah melaksanakan pembangunan
Nasional jangka pendek dan jangka panjang melalui Pelita yang tidak terlepas dari Trilogi Pembangunan, yaitua. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyatb. Pertumbuhan ekonomi yang cukup timggic. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamisPelaksanaan pembangunan tidak akan berjalan lancar tanpa ada pemerataan pembangunan yang menetapkan 8 jalur pemerataan, yakni :a. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, hususnya sandang,pangan dan perumahan.b. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatanc. Pemerataan pembagian pendapatand. Pemerataan kesempatan kerjae. Pemerataan berusahaf. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanitag. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah airh. Pemeratan kesempatan memperoleh keadilan.
d. PROSES MENGUATNYA PERAN NEGARA PADA MASA ORDE BARU
Sejak Orde Baru berkuasa telah banyak perubahan yang dicapai oleh bangsa Indonesia, langkah yang dilakukannya adalah menciptakan stabilitas ekonomi politik. Tujuan perjuangannya adalah menegakkan tata kehidupan negara yang didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.Kabinet yang pertamakali dibentuk adalah Kabinet AMPERA dengan tugas menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan nasional yang disebut DWI DHARMA KABINET AMPERA. Adapun programnya antara lain :a. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan panganb. Melaksanakan Pemiluc. Melaksanakan Politik Luar Negeri yang Bebas dan Aktifd. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk.Keempat program ini disebut dengan Catur Karya Kabinet Ampera.
e. PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK PADA MASA ORDE BARUa. Pertumbuhan dan mobilitas penduduk
Menurut Edward Ullman ada 3 faktor yang mempengaruhi timbulnya interaksi kota, yaitu :1. Adanya wilayah yang saling melengkapi
2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi3. Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang
Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk baik secara teritorial ataupun geografis. Hubungan timbal balik antara kota dengan kota maupun antara kota dengan desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala yang baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Gejala ini dapat bersifat positif ataupun negatif bagi desa dan kota.
b. Pusat-Pusat pertumbuhan di Indonesia pada masa Orde BaruUntuk mengetahui munculnya pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia terdapat 2 teori yaitu : Teori Tempat Sentral ( central place theory ) oleh Walter Christaller
Bahwa Pusat lokasi aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk harus berada di suatu tempat sentral yaitu tempat yang memungkinkan partisipasi manusia dengan jumlah yang maksimum.Tempat sentral itu berupa ibukota kabupaten, kecamatan, propinsi ataupun ibukota Negara. Masing-masing titik sentral memiliki daya tarik terhadap penduduk untuk tinggal disekitarnya dengan daya jangkau yang berbeda.
Teori Kutub Pertumbuhan ( Growth Pole Theory ) oleh LerrouxBahwa pembangunan yang terjadi di manapun tidak terjadi secara serentak tapi muncul pada tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan identitas yang berbeda. Kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Dari kutub inilah proses pembangunan menyebarke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.
Faktor penyebab suatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhanSuatu titik lokasi menjadi pusat pertumbuhan disebabkan oleh beberapa hal antara lain :1. Kondisi fisik wilayah2. Kekayaan sumber daya alam3. Sarana dan prasarana transportasi4. Adanya industry
B. DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI TERHADAP PERUBAHAN TEKNLOGI DAN LINGKUNGAN DI BERBAGAI DAERAH PADA MASA ORDE BARU1. Revolusi Hijau.Revolusi Hijau merupakan revolusi biji-bijian dari hasil penemuan ilmiah berupa benih unggul dari berbagai varietas gandum, padi, dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat di begara-negara berkembang. Revolusi hijau lahir karena masalah pertambahan penduduk yang pesat. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan produksi pertanian.Upaya peningkatan produksi pertanian digalakkan melalui :
a. Pembukaan lahan pertanian barub. Mekanisasi pertanianc. Penggunaan pupuk barud. Mencari metode yang tepat untuk pemberantasan hama
2. Perkembangan Revolusi Hijau di IndonesiaMasyarakat Indonesia yang agraris menjadikan pertabian sebagai sektor penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh :a. Kebutuhan masyarakat yang meningkat dengan pesatb. Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendahc. Produksi pertanian belum mampu memenuhiseluruh kebutuhan masyarakat.Untuk meningkatkan produksi pertanian pemerintah mengupayakan :a. Intensifikasib. Ekstensifikasic. Diversifikasid. Rehabilitasi
3. Perkembangan Industrialisasia. Industri Pertanian• Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura• Industri pengolahan hasil perkebunan• Industri pengolahan hasil perikanan• Industri pengolahan hasil hutan• Industri pupuk• Industri Pestisida• Industri Mesin dan peralatan pertanian
b. Industri Non Pertanian• Industri Semen• Industri Besi baja• Industri Perakitan kendaraan bermotor• Industri elektronik• Industri kapal laut• Industri Kapal terbang
9. PERADABAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA REFORMASI
Munculnya Reformasi di Indonesia disebabkan oleh : Ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum
Pemerintah Orde baru tidak konsisten dan konsekwen terhadap tekad awal munculnya orde baru yaitu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen dalam tatanan kehidupan bernasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Munculnya suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaannya ( status quo )
Terjadinya penyimpangan dan penyelewengan terhadap nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang direkayasa untuk melindungi kepentingan penguasa.
Timbulnya krisis politik, hukum, ekonomi dan kepercayaan.
Reformasi merupakan suatu perubahan tatanan perikehidupan lama dengan tatanan kehidupan yang baru dan secara hukum menuju ke arah perbaikan. Gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi dan hukum.Setelah BJ Habibie dilantik menjadi presiden RI pada tanggal 21 Mei 1998 maka tugasnya adalah memimpin bangsa Indonesia dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh aspirasi rakyat yang berkembang dalam pelaksanaan reformasi secara menyeluruh. Habibie bertekad untuk mewujudkan pemerintrahan yang bersih dan bebas dari KKN.Pada tanggal 22 Mei 1998 Habibie membentuk kabinet Reformasi Pembangunan yang terdiri dari 16 orang menteri yang diambil dari unsur militer, Golkar, PPP dan PDI. Tanggal 25 Mei 1998 diselenggarakan pertemuan I dan berhasil membentuk komite untuk merancang Undang-undang politik yang lebih longgar dalam waktu 1 tahun dan menyetujui masa jabatan presiden maksimal 2 periode.
Usaha dalam bidang ekonomi adalah :1. Merekapitulasi perbankan2. Merekonstruksi perekonomian Indonesia3. Melikuidasi beberapa bank bermasalah4. Menaikkan nilai tukar Rupiahterhadap Dollar AS hingga di bawah Rp. 1.0005. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang diisyaratkan oleh IMF
Reformasi di bidang hukum disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang
di kalangan masyarakat dan mendapat sambutan baik karena reformasi hukum yang dilakukan nya mengarah kepada tatanan hukum yang didambakan oleh masyarakat. Selama Orde baru karakter hukum bersifat konservatif, ortodoks yaitu produk hukum lebih mencerminkan keinginan pemerintah dan tertutup terhadap kelompok-kelompok sosial maupun individu dalam masyarakat.
B. KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH SEJAK REFORMASI
1. KONDISI SOSIAL MASYARAKATSejak krisis moneter tahun 1997 perusahaan swasta mengalami kerugian dan kesulitan dalam membayar gaji karyawan. Sementara itu harga sembako semakin tinggi sehingga banyak karyawan yang menuntut kenaikan gaji pada perusahaan yang pada akhirnya berimabas pada memPHKkan karyawannya.Karyawan yang di PHK itu menambah jumlah pengangguran sehingga jumlah pengangguran mencapai 40 juta orang. Dampaknya adalah maraknya tindakan kriminalitas yang terjadi dalam masyarakat.Oleh karena itu pemerintah harus membuka lapangan kerja baru yang dapat menampung para penganggur tersebut. Dan juga menarik kembali para investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia sehingga dapat membuka lapangan kerja. 2. KONDISI EKONOMIDalam upaya meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat, pemerintah melihat 5 sektor kebijakan yang harus digarap yaitu :
Perluasan lapangan kerja secara terus menerus melalui investasi dalam dan luar negeri seefisien mungkin
Penyediaan barang kebutuhan pokok sehari-hari untuk memenuhi permintaan pada harga yang terjangkau
Penyediaan fasilitas umum seperti : rumah, air minum, listrik, bahan bakar, komunikasi, angkutan, dengan harga yang terjangkau
Penyediaan ruang sekolah, guru dan buku-buku untuk pendidikan umum dengan harga terjangkau
Penyediaan klinik, dokter dan obat-obatan untuk kesehatan umum dengan harga yang terjangkau pula.
Top Related