PENYESUAIAN DIRI PARA SISWA
TERHADAP TEMAN SEBAYA PADA KELAS VII
SMP NEGERI I KALIJAMBE SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh:
Vidy Yulianingrum
NIM: 051114036
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
i
PENYESUAIAN DIRI PARA SISWA
TERHADAP TEMAN SEBAYA PADA KELAS VII
SMP NEGERI I KALIJAMBE SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh:
Vidy Yulianingrum
NIM: 051114036
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
• Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS. Al-Insyiroh: 6-8).
• Kebulatan tekad dan kemauan keras adalah syarat pokok untuk menerjuni gelanggang perjuangan.
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini kupersembahkan untuk: • Ibu dan Bapak tercinta yang senantiasa memberikan
kasih sayang dan limpahan do’a. • Saudaraku tersayang, mas muji atas semangat dan
do’anya.
v
ABSTRAK
PENYESUAIAN DIRI PARA SISWA
TERHADAP TEMAN SEBAYA PADA KELAS VII
SMP NEGERI I KALIJAMBE SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Vidy Yulianingrum
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat penyesuaian diri para siswa terhadap teman sebayanya pada kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010 dan usulan program layanan bimbingan yang sesuai. Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana penyesuaian diri para siswa terhadap teman sebaya pada kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010? (2) Usulan program layanan bimbingan apa yang cocok untuk diberikan kepada para siswa kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010? Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri I Kalijambe Sragen yang berjumlah 194 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner penyesuaian diri siswa yang disusun peneliti yang dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Analisis data dilakukan dengan menggolongkan skor-skor penyesuaian diri siswa dalam dua kategori yaitu rendah (R) dan tinggi (T). Siswa yang tingkat penyesuaian dirinya termasuk dalam kategori rendah (R) adalah siswa yang memperoleh skor keseluruhan kuesioner penyesuaian diri di bawah Mean (skor<M). Sedangkan siswa yang tingkat penyesuaian dirinya termasuk dalam kategori tinggi (T) adalah siswa yang memperoleh skor keseluruhan kuesioner penyesuaian diri sama dengan atau di atas Mean (skor≥M). Hasil penelitian ini adalah siswa yang memiliki tingkat penyesuaian diri kategori tinggi berjumlah 111 orang (57%) dan siswa yang memiliki tingkat penyesuaian diri kategori rendah berjumlah 83 orang (43%). Berdasarkan hasil penelitian ini, diusulkan program layanan bimbingan pribadi/sosial untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa kelas VII SMP Negeri I Kalijambe Sragen.
vi
ABSTRACT
ADAPTATION TOWARD PEERS OF SEVENTH GRADE STUDENTS OF
SMP NEGERI 1 KALIJAMBE, SRAGEN SCHOOL YEAR OF 2009/2010
Vidy Yulianingrum
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
This research aims to describe the level of adaptation toward peers of seventh grade students of SMP Negeri 1 Kalijambe, Sragen, school year of 2009/2010, and its appropriate suggested guidance program. The problems to answer in this research are (1) How is the adaptation toward peers of seventh grade students of SMP Negeri 1 Kalijambe, Sragen, school year of 2009/2010, done? (2) What are the appropriate sugested guidance programs to be given to the students of SMP Negeri 1 Kalijambe, Sragen, school year of 2009/2010? This is a descriptive research using survey method. The population of this study is 194 seventh grade students of SMP Negeri 1 Kalijambe, Sragen. The istrument utilized in the research is questionnaire on student adaptation which was compiled by the researcher and has been consulted to the advisor. The data analysis was done by grouping the scores of student adaptation into two categories, namely low category and high category. The students included in low category are those who gain scores, from the whole adaptation questionnaire, under Mean (score < M). While the students whose adaptation included in high category are those whose total scores from adaptation questionare are equal to or above Mean (scor ≥ M). The result of this research is that the amount of those who have high level of adaptation reaches 111 students (57%) and the amount of those who have low level of adaptation reaches 83 students (43%). Based on that result of the research, a program of personal/social guidance for improving the adaptation of the students of SMP Negeri 1 Kalijambe, Sragen, is suggested.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan pada Allah SWT dan junjungan kita
Nabi Muhammad SAW atas berkah, rahmat, bimbingan dan anugerah-Nya yang
berlimpah pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling,
Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dan dukungan dari
banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan
terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti. M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberikan pengetahuan dan pengalaman pada penulis serta memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Y. B. Adimassana, M. A., selaku dosen pembimbing yang
dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati telah memberikan motivasi,
meluangkan waktu untuk mendampingi penulis selama proses penulisan
skripsi.
3. Panitia penguji yang memberikan kesempatan pada penulis untuk
mempertanggungjawabkan skripsi ini.
viii
4. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman serta membantu penulis selama kuliah di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Para staf dan karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu keperluan administrasi penulis.
6. Kepala Sekolah SMP Negeri I Kalijambe Sragen, Bapak Y. Bambang Agus
Purwono, S. Pd. M.M yang telah bersedia memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian.
7. Bapak Edy Suparno, S. Pd., M. Pd., guru Bimbingan dan Konseling yang
telah bersedia memberikan jam bimbingan kelasnya untuk penulis
melaksanakan penelitian.
8. Staf Bimbingan dan Konseling SMP Negeri I Kalijambe Sragen yang telah
bersedia membantu penelitian dan berbagi pengalaman dalam bidang
Bimbingan dan Konseling.
9. Para siswa kelas VII SMP Negeri I Kalijambe Sragen yang telah bersedia
berbagi pengalaman dan kerja samanya.
10. Keluargaku tercinta: Ibu, Bapak dan Mas Muji, yang tidak pernah lelah
memberikan motivasi, dana, nasihat, dan doa pada penulis.
11. Edi Nurjianto, sayangku yang jauh di sana tapi selalu memberikan motivasi
dan doa untuk penulis.
12. Keluarga besar Gloria 19 A, Mbak Elok, Mbak Dini, Mbak Atin, Mbak
Kiki, Bekti, Mila, Ani, dan Madha. Terimakasih atas doa dan motivasinya
selama ini.
ix
x
xi
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................... iv
ABSTRAK .............................................................................................. v
ABSTRACT ............................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................ x
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... xi
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 3
C. Tujuan ................................................................................ 4
D. Manfaat .............................................................................. 4
E. Definisi Operasional .......................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................... 6
A. Penyesuaian Diri ................................................................. 6
1. Pengertian ..................................................................... 6
2. Jenis-jenis Penyesuaian Diri .......................................... 10
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri ... 12
4. Penyesuaian Diri di Sekolah ........................................ 19
B. Penyesuaian Diri terhadap Teman Sebaya di Sekolah ...... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................ 32
A. Jenis Penelitian ................................................................... 32
B. Alat Pengumpul Data ......................................................... 33
xiii
C. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................... 37
D. Validitas dan Reliabilitas ................................................... 37
1. Validitas ....................................................................... 37
2. Reliabilitas ................................................................... 38
E. Prosedur Pengumpulan Data ............................................. 40
1. Tahap Persiapan ........................................................... 40
2. Tahap Pelaksanaan ....................................................... 40
F. Teknik Analisis Data .......................................................... 41
1. Koefisien Validitas dan Reliabilitas ............................. 41
2. Mean .............................................................................. 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 45
A. Hasil Penelitian ................................................................ 45
B. Pembahasan ...................................................................... 48
BAB V USULAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN
YANG RELEVAN .......................................................... 50
BAB V PENUTUP ................................................................................ 52
A. Ringkasan ......................................................................... 52
B. Kesimpulan ....................................................................... 53
C. Saran ................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 55
LAMPIRAN .......................................................................................... 58
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Kisi-kisi Penyesuaian Diri Siswa Terhadap
Teman Sebaya kelas VII ......................................................... 35
Tabel 2: Kisi-kisi Penyesuaian Diri Para Siswa
terhadap Teman Sebaya pada kelas VII setelah direvisi ....... 35
Tabel 3: Kisi-kisi Final Penyesuaian Diri Para Siswa
terhadap Teman Sebaya pada kelas VII .................................. 36
Tabel 4: Koefisien Reliabilitas dan Validitas ...................................... 39
Tabel 5: Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur .. 39
Tabel 6: Jadwal Pelaksanaan Penelitian .............................................. 41
Tabel 7: Mean Tiap Aspek .................................................................. 46
Tabel 8: Tingkat Penyesuaian Diri Siswa .......................................... 46
Tabel 9: Jumlah Siswa dan Tingkat Penyesuaian Diri ........................ 47
Tabel 10: Peringkat Sepuluh Terendah Per Aspek ............................. 51
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian ........................................................... 1
Lampiran 2: Angket Penyesuaian Diri Siswa ........................................ 2
Lampiran 3: Daftar Angket Penyesuaian Diri setelah Direvisi ............. 6
Lampiran 4: Daftar Final Angket Penyesuaian Diri .............................. 8
Lampiran 5: Tabulasi Data Skor Kuesioner ......................................... 10
Lampiran 6: Tabulasi Skor Belahan Data Ganjil-Genap Kuesioner ..... 18
Lampiran 7: Perhitungan Skor-skor Aspek ........................................... 23
Lampiran 8: Skor-skor Tinggi Rendah tiap Aspek ............................... 28
Lampiran 9: Skor-skor Tinggi Rendah ................................................. 33
Lampiran 10: Rangking Skor Per Item ................................................. 36
Lampiran 11: Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB)............................... 38
1) Empati ......................................................................... 38
2) Kepercayaan Diri ........................................................ 41
3) Kemampuan Mencintai dan Dicintai .......................... 46
4) Kerja Sama .................................................................. 48
5) Menghadapi Kenyataan Hidup ................................... 53
6) Persahabatan yang Sehat ............................................. 55
7) Kemandirian ................................................................ 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, manfaat dan definisi operasional.
1. Latar Belakang
Sekolah adalah lingkungan pendidikan sekunder. Bagi anak yang
sudah bersekolah, lingkungan sekolah merupakan rumah kedua baginya
karena waktu dihabiskan hampir seharian di sekolah. Anak remaja yang sudah
duduk di bangku SMP umumnya menghabiskan waktu sekitar tujuh jam
sehari di sekolahnya. Maka dari itu, sekolah sangat berpengaruh terhadap
perkembangan jiwa remaja termasuk dalam hal penyesuaian diri remaja.
Masa remaja dapat dikatakan sebagai masa peralihan antara masa
anak ke masa dewasa. Anak yang menginjak masa remaja sudah tidak
dianggap sebagai anak tetapi belum diterima sebagai orang dewasa. Dalam
masa peralihan tersebut banyak anak remaja berusaha melepaskan diri dari
orang tua dan ingin mencari identitas diri dengan berbagai cara.
Kata ”remaja” mengandung beraneka kesan, yaitu sebagai kelompok
biasa yang tiada beda dengan kelompok manusia lain, kelompok orang-orang
yang menyusahkan orang tua serta remaja adalah sebagai potensi manusia
yang perlu di manfaatkan (Mappiare 1982: l1).
Remaja merupakan kelompok manusia yang penuh potensi, vitalitas,
semangat patriotis, dan menjadi harapan penerus Bangsa dalam Pembangunan
1
2
Nasional. Pendidikan formal diharapkan dapat mengantar remaja menuju
kematangan psikis dan sosialnya.
Remaja dalam mengikuti pendidikan formal di sekolah akan
mengalami masa penyesuaian diri. Remaja berasal dari berbagai daerah yang
berbeda, memiliki kebiasaan yang berbeda harus berada dalam satu kelas
sehingga mereka akan berusaha menyesuaikan diri. Dalam proses penyesuaian
diri ini remaja dituntut untuk saling menghargai dan menerima satu sama lain.
Remaja harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya karena sebagai
remaja mereka membutuhkan orang lain untuk bekerja sama dalam meraih
tujuan. Sekolah sangat berperan dalam mengembangkan kemampuan siswa
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan karena sekolah yang sehat akan
menjadikan manusia yang dewasa secara sosial.
Penyesuaian diri di lingkungan teman sebaya terutama pada masa
SMP (Sekolah Menengah Pertama) meliputi beberapa hal, yaitu kebiasaan
belajar, cara berkomunikasi, interaksi dengan orang lain, bagaimana ia
berpakaian atau berpenampilan, bagaimana ia menjaga kebersihan dan
kesehatan dan mengenai kedisiplinan. Menurut beberapa remaja hal tersebut
di atas menjadi acuan mereka dalam melihat apakah siswa itu mampu
menyesuaikan diri atau tidak. Jika siswa memiliki kemampuan yang baik
dalam beberapa hal tersebut maka ia termasuk siswa yang memiliki
kemampuan meyesuaikan diri yang tinggi tapi sebaliknya, jika ia tidak
memiliki kemampuan tersebut maka kemampuan dalam menyesuaikan diri
siswa tersebut rendah. Contohnya; ketika ada siswa yang memiliki kebiasaan
belajar membaca dengan keras dalam menghafal suatu materi pelajaran, tanpa
3
sadar ia telah mengganggu teman-teman di kelasnya dalam belajar karena
teman-temannya terbiasa belajar dengan tenang di kelas. Jika siswa tersebut
mampu menyesuaikan diri maka ia harus berusaha untuk belajar dengan
tenang di kelas sehingga tidak mengganggu teman-temannya.
Kebiasaan yang berbeda dari tiap remaja mengakibatkan mereka
sulit untuk menyesuaikan diri dengan teman sebayanya terutama di kelas.
Remaja akan sulit menerima kebiasaan yang berbeda dari kebiasaan yang ia
lakukan sebelumnya. Oleh karena itu remaja memerlukan bimbingan melalui
sekolah. Program bimbingan diharapkan dapat membantu siswa
menyesuaikan diri dengan teman sebayanya di kelas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa
mampu menyesuaikan diri sehingga sekolah dapat melakukan tindakan yang
tepat melalui program yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut:
a. Bagaimana penyesuaian diri para siswa terhadap teman sebaya pada kelas
VII SMP Negeri I Kalijambe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen
tahun pelajaran 2009/2010?
b. Usulan program bimbingan apa yang cocok untuk diberikan kepada para
siswa kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Kecamatan Kalijambe,
Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010?
4
3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan tingkat penyesuaian diri para siswa terhadap teman
sebayanya pada kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Kabupaten Sragen
tahun pelajaran 2009/2010.
b. Mengetahui program bimbingan yang cocok untuk diberikan kepada para
siswa kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Kecamatan Kalijambe,
Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2009/2010.
4. Manfaat
a. Bagi peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah agar peneliti dapat
mengetahui penyesuaian diri siswa terhadap teman sebaya dalam satu
kelas.
b. Bagi sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah sebagai bahan atau
materi bagi pengajar maupun guru BK di sekolah untuk pembinaan dan
pembimbingan bagi siswa dalam menyesuaikan diri dengan teman satu
kelas.
c. Bagi prodi BK
Manfaat penelitian ini bagi prodi BK adalah sebagai salah satu
acuan dalam penelitian-penelitian selanjutnya untuk lebih baik dan untuk
melihat bahwa penyesuaian diri penting bagi siswa SMP terutama kelas
VII.
5
5. Definisi Operasional
a. Penyesuaian Diri adalah Aktifitas (suatu sikap atau tingkah laku)
seseorang untuk mencapai keseimbangan atau bias mengkondisikan diri
sendiri dengan lingkungan sekitar
b. Teman sebaya adalah teman yang tingkat usianya hampir sama.
c. Siswa kelas VII adalah siswa yang baru keluar dari tingkat SD (sekolah
dasar) dan menduduki tingkat menengah pertama kelas VII yang berumur
sekitar 12-14 tahun.
d. Penyesuaian diri para siswa terhadap teman sebaya pada kelas VII adalah
Aktifitas (suatu sikap atau tingkah laku) seseorang untuk mencapai
keseimbangan atau bisa mengkondisikan diri sendiri dengan lingkungan
sekitar yang dilakukan oleh para siswa kelas VII yang berusia sekitar 12-
14 tahun.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam bab ini akan dibahas pengertian penyesuaian diri dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya dalam kaitannya dengan pergaulan dengan teman sebaya
di sekolah.
A. Penyesuaian Diri
1. Pengertian
Pengertian penyesuaian diri, awalnya berasal dari suatu pengertian
yang didasarkan pada ilmu biologi yang diutarakan Charles Darwin yang
terkenal dengan teori evolusinya. Ia menyatakan, sebagaimana diurai lagi
dalam e-psikologi.com, tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai
reaksi terhadap berbagai tuntutan dan tekanan lingkungan tempat ia hidup
seperti cuaca dan berbagai unsur alami lainnya. Semua mahluk hidup
secara alami dibekali kemampuan untuk menolong dirinya sendiri dengan
cara menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan materi dan alam agar
dapat bertahan hidup. Dalam istilah psikologi, penyesuaian disebut
adjusment.
Penyesuaian diri menurut Lazarus (1976:11) adalah suatu proses
perubahan dalam diri dan lingkungan, di mana individu harus dapat
mempelajari tindakan atau sikap baru untuk hidup dan menghadapi
keadaan tersebut sehingga tercapai kepuasan dalam diri, hubungan dengan
orang lain dan lingkungan sekitar.
6
7
Dari kedua pengertian di atas dikatakan bahwa penyesuaian diri
terjadi secara alamiah agar manusia dapat mempertahankan hidup dan
dengan menyesuaikan diri manusia akan mengalami perubahan.
Penyesuaian diri merupakan proses yang bertujuan mengubah tingkah
laku individu agar terjadi hubungan yang sesuai antara dirinya dan
lingkungan sosialnya yang dilakukan secara timbal balik, baik fisik
maupun psikis.
Menurut Mustofa (1982:24) penyesuaian diri adalah proses
dinamika yang bertujuan untuk mengubah kekuatan agar terjadi hubungan
yang lebih sesuai antara diri dan lingkungannya, sehingga mempunyai
kemampuan untuk mengadakan hubungan yang memuaskan antara orang
dan lingkungannya.
Menurut Gerungan (1996:51) penyesuaian diri adalah “mengubah
diri sesuai dengan keadaan atau keinginan diri atau sebaliknya”. Hurlock
(1999:278) mengatakan agar individu dapat menyatu dan diterima dalam
kelompok maka individu harus berusaha memperbaiki perilakunya dengan
menyesuaikan diri.
Dari batasan-batasan tersebut di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa individu selalu berusaha mencapai hubungan yang harmonis
dengan lingkungannya. Ia memperoleh kepuasan perasaan seoptimal
mungkin dalam memenuhi kebutuhannya dan merasakan ketenangan
hubungan dengan lingkungannya. Hurlock (1999:95) merumuskan
penyesuaian diri sebagai “suatu kemampuan individu untuk diterima
8
dalam kelompok atau lingkungannya, karena ia memperlihatkan sikap
serta tingkah laku yang menyenangkan”.
Aspek-aspek penyesuaian diri menurut Danuri dan Tidjan
(1991:22) meliputi “Aspek afektif emosional, aspek perkembangan
intelektual atau kognitif dan aspek perkembangan sosial”.
a. Aspek afektif emosional meliputi: perasaan aman, percaya diri,
bersemangat, bersahabat, perhatian, tidak menghindar, mampu
memberi dan menerima cinta, dan keberanian.
b. Aspek perkembangan intelektual atau kognitif meliputi: kemampuan
memahami diri dan orang lain, kemampuan berkomunikasi, dan
kemampuan melihat kenyataan hidup.
c. Aspek perkembangan sosial meliputi: pengembangan potensi,
kemandirian, fleksibelitas, partisipasi, dan kerjasama.
Beberapa aspek penyesuaian diri yang terdapat pada pribadi
individu remaja dapat menimbulkan penerimaan atau penolakan “peer
group” atau teman sebaya mereka dalam kelompok. Dikatakan oleh
Mappiare (1982:170), hal-hal yang menyebabkan seseorang remaja
diterima dalam lingkungannya adalah sebagai berikut:
a. Penampilan (performance) dan perbuatan meliputi antara lain:
tampang yang baik atau rapi serta keaktifan dalam urusan-urusan
kelompok.
b. Kemampuan pikir meliputi: mempunyai inisiatif, banyak memikirkan
kepentingan kelompok dan mengemukakan buah pikirannya.
9
c. Sikap, sifat, perasaan meliputi: bersikap sopan, memperhatikan orang
lain, penyabar atau dapat menahan marah jika berada dalam keadaan
yang tidak menyenangkan dirinya, suka menyumbangkan
pengetahuannya pada orang lain terutama kepada anggota kelompok
yang bersangkutan.
d. Pribadi meliputi: jujur dan dapat dipercaya, bertanggung jawab dan
suka menjalankan pekerjaannya, mentaati peraturan-peraturan
kelompok, mampu menyesuaikan diri secara tepat dalam berbagai
situasi dan pergaulan sosial.
e. Aspek lain meliputi: pemurah atau tidak pelit, suka bekerjasama dan
membantu anggota kelompok.
Ketiadaan hal-hal tersebut dapat menyebabkan seseorang diabaikan
atau kurang diterima dalam kelompoknya. Semakin banyak ciri-ciri
tersebut di atas tidak dipunyai, seorang remaja akan semakin terabaikan
dalam kelompoknya dan akhirnya menyebabkan remaja tersebut ditolak
oleh kelompok atau lingkungannya. Mappiare (1982:172) mengatakan
hal-hal yang menyebabkan seorang remaja ditolak oleh lingkungannya
adalah sebagai berikut:
a. Penampilan (performance) dan perbuatannya: tidak rapi, sering
menentang, malu-malu, dan senang menyendiri.
b. Kemampuan pikirnya: bodoh sekali atau sering disebut “tolol”.
c. Sikap dan sifatnya: suka melanggar norma dan nilai-nilai kelompok,
suka menguasai anak lain, suka curiga, dan suka memaksakan
kemauan sendiri.
10
d. Faktor lain: rumah yang terlalu jauh dari tempat bermain kelompok.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut peneliti menyimpulkan aspek-
aspek penyesuaian diri meliputi:
a. Sikap dan perasaan meliputi: rasa aman, percaya diri, bersemangat,
diterima, perhatian, bersahabat, berani, tidak menghindar, memberi
dan menerima cinta, sopan, penyabar, dan suka membantu.
b. Kemampuan berpikir meliputi: kemampuan menyelesaikan tugas
dengan benar dan memperoleh hasil yang baik, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan memahami diri dan orang lain,
mempunyai inisiatif, dan memikirkan kepentingan kelompok.
c. Penampilan dan perilaku pribadi meliputi: mandiri, partisipatif,
mengembangkan potensi akrab, bekerjasama, rapi, aktif dalam
kelompok, melaksanakan rencana dengan fleksibel, pemurah, jujur,
bertanggung jawab, mantaati peraturan dan mampu menyesuaikan diri
secara tepat.
2. Jenis-jenis penyesuaian diri
Penyesuaian diri dapat dibedakan menjadi dua yaitu positif dan negatif.
a. Penyesuaian diri positif
Penyesuaian diri secara positif pada dasarnya merupakan gejala
perkembangan yang sehat, sebaliknya penyesuaian diri yang negatif
merupakan gejala perkembangan kurang sehat yang berakibat
11
terjadinya hambatan perkembangan. Penyesuaian diri yang positif
menurut Hariyadi (1995:105-106) ditandai dengan:
1) Kemampuan menerima dan memahami potensi, kelebihan dan
kelemahan dirinya.
2) Kemampuan menerima dan menilai kenyataan lingkungan di luar
dirinya secara objektif.
3) Kemampuan bertindak sesuai dengan potensi diri dan kenyataan
objektif di luar dirinya.
4) Kemampuan bertindak secara dinamis, luwes, dan tidak kaku.
5) Dapat bertindak sesuai dengan potensi-potensi yang layak
dikembangkan, sehingga dapat menerima dan diterima
lingkungan.
6) Rasa hormat dan toleran pada sesama.
7) Kesanggupan merespon prestasi, konflik dan stress secara wajar,
sehat dan profesional, dapat mengontrol dan mengendalikan diri.
8) Kesanggupan bertindak secara terbuka dan sanggup menerima
kritik.
9) Dapat bertindak sesuai dengan norma hidup yang berlaku.
10) Kepercayaan terhadap sesuatu di luar dirinya.
b. Penyesuaian diri yang negatif
Tanda-tanda akan ciri-ciri penyesuaian diri yang negatif antara lain
adalah:
1) Reaksi bertahan: individu berusaha untuk mempertahankan
dirinya, seolah-olah tidak menghadapi kegagalan padahal
12
sebenarnya ia mengalami kegagalan. Ia berusaha untuk
menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan.
2) Reaksi menyerang: orang yang mempunyai penyesuaian diri yang
salah menunjukkan tingkah laku yang bersifat menyerang untuk
menutupi kegagalannya. Ia tidak mau menyadari kegagalannya.
3) Reaksi melarikan diri: dalam reaksi ini orang yang mempunyai
penyesuaian diri yang salah akan melarikan diri dari situasi yang
menimbulkan kegagalan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri
Menurut Powell (1983) dalam http://www.indoskripsi.co.id
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi individu dalam melakukan
penyesuaian diri. Faktor-faktor tersebut adalah hubungan yang baik
dengan keluarga dan orang lain, keadaan fisik, kecerdasan, minat di luar
pekerjaan, keyakinan yang bersifat religius, kemampuan keuangan, dan
impian. Haber & Runyon (1984) mengungkapkan lima faktor yang
mempengaruhi penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungannya, yaitu
persepsi yang akurat terhadap realitas, kemampuan untuk mengatasi
kecemasan dan stress, citra diri yang positif, kemampuan untuk
mengekspresikan perasaannya, serta hubungan antarpribadi yang baik.
Penyesuaian diri melibatkan individu dengan lingkungannya.
Menurut Lazarus (1976:21) beberapa lingkungan yang dianggap dapat
menciptakan penyesuaian diri yang cukup sehat bagi remaja, di antaranya
sebagai berikut:
13
a. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga adalah lingkungan di mana semua konflik
dan tekanan yang ada dapat dihindarkan atau dipecahkan. Di dalam
keluarga yang baik terdapat keamanan, cinta, perhatian, toleransi dan
kehangatan. Penyesuaian diri akan jadi lebih baik bila dalam keluarga
anak merasakan bahwa kehidupannya berarti.
Rasa dekat dengan keluarga adalah salah satu kebutuhan pokok
bagi perkembangan jiwa seorang individu. Dalam praktiknya, banyak
orangtua yang mengabaikannya dengan alasan mengejar karir dan
mencari penghasilan yang besar demi memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga. Hal ini sering ditanggapi negatif oleh anak dengan merasa
bahwa dirinya tidak disayangi, diremehkan bahkan dibenci. Jika ini
terjadi berulang dalam jangka waktu panjang (terutama pada masa
kanak-kanak), akan sangat berpengaruh negatif terhadap kemampuan
individu dalam menyesuaikan diri kelak. Meski bagi remaja hal ini
dirasakan kurang berpengaruh, tidak menutup kemungkinan kondisi
tersebut akan membuat diri remaja tertekan, cemas dan stres.
Berdasarkan kenyataan bahwa keluarga mempunyai peranan
penting dalam penyesuaian diri maka pemenuhan kebutuhan anak
akan rasa kekeluargaan harus diperhatikan. Orangtua harus terus
berusaha untuk meningkatkan kualitas pengasuhan, pengawasan dan
penjagaan pada anaknya, jangan sampai semata-mata
menyerahkannya kepada pembantu. Jangan sampai semua urusan
14
makan dan pakaian diserahkan kepada orang lain karena hal demikian
dapat membuat anak tidak memiliki rasa aman.
Lingkungan keluarga juga merupakan lahan untuk
mengembangkan berbagai kemampuan, yang dipelajari melalui
permainan, senda gurau dan pengalaman sehari-hari dalam keluarga.
Tidak diragukan lagi bahwa dorongan semangat dan persaingan
anggota keluarga yang dilakukan secara sehat memiliki pengaruh yang
penting dalam perkembangan kejiwaan seorang individu. Oleh sebab
itu, orangtua sebaiknya jangan menghadapkan individu pada hal-hal
yang tidak dimengerti olehnya atau sesuatu yang sangat sulit untuk
dilakukan olehnya, sebab hal tersebut memupuk rasa putus asa pada
jiwa individu tersebut.
b. Lingkungan teman sebaya
Lingkungan teman sebaya adalah lingkungan di mana anak
menyesuaikan diri dengan cara bersosialisasi dengan teman-teman
sebayanya. Teman sebaya adalah teman yang seumuran dengannya.
Biasanya anak akan mendapatkan teman sebaya di lingkungan tempat
tinggalnya maupun di sekolah. Pembentukan hubungan yang erat
diantara kawan-kawan makin penting pada masa remaja dibandingkan
masa-masa lainnya. Hal yang sulit dilakukan oleh remaja adalah
menjauh dari temannya. Remaja cenderung mencurahkan kepada
teman-temannya apa yang tersimpan di dalam hatinya, dari angan-
angan, pemikiran dan perasaan. Ia mengungkapkan kepada mereka
secara bebas tentang rencananya, cita-citanya, dan dorongan-
15
dorongannya. Dalam semua itu individu menemukan telinga yang mau
mendengarkan apa yang dikatakannya dan hati yang terbuka untuk
bersatu dengannya. Penyesuaian diri anak/remaja biasanya dilakukan
dengan perkenalan lebih dulu lalu berlanjut dengan saling bertukar
pikiran dan perasaan atau yang biasa disebut dengan curhat.
Dengan demikian, pengertian yang diterima dari temannya akan
membantu dirinya dalam penerimaan terhadap keadaan dirinya
sendiri. Ini sangat membantu diri individu dalam memahami pola-pola
dan ciri-ciri yang menjadikan dirinya berbeda dari orang lain. Makin
mengerti ia akan dirinya, kebutuhan individu akan makin meningkat
untuk berusaha menerima dirinya dan mengetahui kekuatan dan
kelemahannya. Dengan begitu, ia akan menemukan cara penyesuaian
diri yang tepat sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
c. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana anak
menyesuaikan diri dengan teman-temannya di sekolah. Sekolah
mempunyai tugas yang tidak hanya terbatas pada masalah
pengetahuan dan informasi saja, tetapi juga mencakup tanggungjawab
pendidikan secara luas. Tugas guru tidak hanya mengajar, tetapi juga
berperan sebagai pendidik yang menjadi pembentuk masa depan. Guru
adalah langkah pertama dalam pembentukan kehidupan yang
menuntut individu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
Penyesuaian diri di sekolah tidak hanya dengan teman sebayanya
saja tetapi juga dengan warga sekolah yang lain, termasuk guru dan
16
karyawan sekolah. Penyesuaian diri antar remaja di sekolah tentu saja
berbeda dalam menyesuaian diri dengan warga sekolah lainnya.
Dalam penyesuaian diri dengan teman sekelas siswa remaja bisa lebih
santai dan berani. Dengan kakak kelas beberapa anak masih merasa
takut dan khawatir kalau-kalau mereka tidak akan diterima dengan
baik. Dengan guru dan karyawan, siswa remaja akan bersikap lebih
sopan dan menghargai karena mereka lebih dewasa darinya.
Penyesuaian diri pada remaja dipengaruhi oleh tiga lingkungan di atas.
Setiap lingkungan akan berpengaruh pada remaja dalam menyesuaikan diri.
Lingkungan yang baik akan mendukung remaja dalam menyesuaikan diri dan
sebaliknya, lingkungan yang buruk akan menghambat remaja dalam
menyesuaikan diri. Skripsi ini difokuskan pada pembahasan mengenai
penyesuaian diri di antara teman sebaya di lingkungan sekolah. Penyesuaian
diri di antara teman sebaya berhubungan erat dengan lingkungan sekolah
karena di sekolah mereka menemukan teman sebaya baik di kelas maupun di
luar kelas.
Hariyadi (1995:110-112) mengatakan bahwa pada dasarnya
penyesuaian diri dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yaitu:
a. Faktor-faktor internal meliputi:
1) Faktor motif yaitu motif-motif sosial seperti motif berafiliasi,
motif berprestasi, dan motif mendominasi.
2) Faktor harga diri remaja yaitu bagaimana remaja itu memandang
tingkatan (rangking) dirinya, baik pada aspek fisik, psikologis,
sosial maupun aspek akademik. Remaja dengan harga diri tinggi
17
akan lebih memiliki kemampuan untuk melakukan penyesuaian
yang menyenangkan dibandingkan remaja dengan harga diri
rendah, pesimis ataupun kurang yakin terhadap dirinya sendiri.
3) Faktor persepsi remaja yaitu pengamatan dan penilaian remaja
terhadap objek peristiwa dan kehidupan, baik melalui proses
kognisi maupun afeksi untuk membentuk konsep tentang objek
tersebut.
4) Faktor sikap remaja yaitu kecenderungan remaja untuk berperilaku
positif atau negatif. Remaja yang bersikap positif terhadap sesuatu
yang dihadapi akan lebih memiliki peluang untuk melakukan
penyesuaian diri daripada remaja yang sering bersikap negatif atau
suka menyangkal tatanan yang lebih mapan.
5) Faktor intelegensi dan minat yaitu kemampuan untuk menalar,
menganalisis dan menyimpulkan berdasar argumentasi yang
matang dapat menjadi dasar dalam melakukan penyesuaian diri.
Faktor minat mempunyai pengaruh lebih nyata. Bila remaja telah
memiliki minat terhadap sesuatu, proses penyesuaian biasanya
bisa cepat dan lancar.
6) Faktor kepribadian yaitu tipe yang ekstravet atau intravet. Pada
prinsipnya tipe kepribadian ekstravet akan lebih lentur dan
dinamis, sehingga lebih mudah melakukan penyesuaian diri
dibanding tipe kepribadian intravet yang cenderung kaku dan
statis.
18
b. Faktor-faktor eksternal, meliputi:
1) Faktor keluarga, terutama pola asuh keluarga.
Pada dasarnya pola asuh demokratis dengan suasana keterbukaan
lebih memberikan peluang bagi remaja untuk melakukan proses
penyesuaian diri secara efektif dibanding dengan pola asuh
keluarga yang otoriter ataupun pola asuh yang panah bebas.
Demikian pula keluarga sehat dan utama akan lebih memberi
pengaruh positif terhadap penyesuaian diri remaja.
2) Faktor kondisi sekolah
Kondisi sekolah yang sehat adalah yang membuat remaja merasa
bangga dan kerasan terhadap sekolahnya. Hal ini merupakan
landasan. untuk dapat menyesuaikan diri secara harmonis di
masyarakat.
3) Faktor kelompok sebaya
Hampir setiap remaja memiliki teman-teman sebaya dalam bentuk
kelompok. Kelompok-kelompok teman sebaya ini adalah yang
menguntungkan pengembangan proses penyesuaian diri, tetapi ada
pula yang justru menghambat proses penyesuaian diri remaja.
4) Faktor prasangka sosial
Ada kecenderungan sebagian masyarakat untuk menaruh
prasangka terhadap para remaja, misalnya dengan memberi label,
pasif, nakal, sukar diatur, suka menentang orangtua, suka cuek
atau tidak mau tahu, suka minum-minum, malas, dan
semacamnya. Prasangka sosial semacam itu jelas tidak hanya
19
menjadi kendala proses penyesuaian diri remaja, tetapi justru akan
memperdalam jurang kesenjangan dan bahkan merupakan sumber
frustasi dan konflik bagi remaja tersebut.
5) Faktor hukum dan norma sosial
Yang dimaksud di sini adalah pelaksanaan penegakan hukum dan
norma-norma sosial yang berlaku. Bila dalam suatu masyarakat
ternyata hukum dan norma-norma sosial hanya merupakan
“slogan”, artinya tidak ditegakkan sebagaimana mestinya, sangat
boleh jadi akan melahirkan remaja-remaja yang malas
maladjusted. Sebaliknya bila suatu masyarakat benar-benar
konsekuen menegakkan hukum dan norma-norma yang berlaku,
niscaya akan mengembangkan remaja-remaja yang welladjusted.
Mudah dipahami kiranya bahwa faktor ketidakpastian hukum dan
dilecehkannya norma-norma sosial akan sangat berpengaruh
terhadap proses penyesuaian diri remaja.
4. Penyesuaian diri di sekolah
Sofyan S. Willis (1986: 46) mengemukakan bahwa penyesuaian
diri di sekolah meliputi: a) Penyesuaian diri terhadap guru, b) Penyesuaian
diri terhadap mata pelajaran, c) Penyesuaian diri terhadap teman sebaya
(akan dibahas dalam sub bab sendiri) dan d) Penyesuaian diri terhadap
lingkungan kampus. Untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan satu
persatu sebagai berikut:
20
a. Penyesuaian diri terhadap guru.
Penyesuaian diri siswa terhadap guru banyak tergantung pada sikap
guru dalam menanggapi siswanya. Guru yang banyak memahami
tentang perbedaan individu siswa akan lebih mudah mengadakan
pendekatan terhadap berbagai masalah yang dihadapi siswa. Berarti
seorang guru hendaklah memperdalam ilmunya tentang psikologi dan
ilmu mendidik, terutama psikologi remaja. Guru yang kurang
menyadari akan tanggung jawabnya biasanya bersikap tidak mau tahu
dengan masalah individual siswa. Terkadang sikap guru yang keras
membuat siswa takut, sehingga hal seperti ini tidak akan membantu
perkembangan siswa. Dengan selalu bersahabat dengan siswa, guru
akan banyak memperoleh informasi tentang keluhan, keinginan dan
kesulitan yang dihadapi siswa. Pendapat Mappiare (1982:145)
mengatakan bahwa penyesuaian diri remaja terhadap gurunya timbul
karena remaja dalam perkembangannya ingin “melepaskan diri” dari
keterikatan dengan orangtua, ingin mendapatkan perhatian dari orang
dewasa lain yang dapat dijadikan “sahabat” dan sebagai
“pembimbing”. Ketidakmampuannya menyesuaikan diri dan
mendapatkan sesuatu keuntungan lebih banyak dari konselor dan
gurunya, menjadikannya kecewa, karena tidak dapat merealisasikan
dorongannya untuk menunjukkan kedewasaan bergaul dengan orang
dewasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam penyesuaian diri
terhadap guru, siswa menyesuaikan diri terhadap sikap atau perlakuan
guru terhadap dirinya atau terhadap bimbingan yang diberikan
21
kepadanya dalam rangka penyesuaian diri dengan orang-orang dewasa
lain. Guru merupakan pengganti orang dewasa lain dalam
perkembangannya menuju kedewasaan dalam bergaul.
b. Penyesuaian diri terhadap mata pelajaran
Jika kurikulum disesuaikan dengan umur, tingkat kecerdasan dan
kebutuhan siswa, niscaya siswa akan dapat menyesuaikan dirinya
dengan mudah terhadap mata pelajaran yang diberikan kepadanya.
Namun hal ini juga tergantung kepada kemampuan guru dalam
menggunakan metode mengajar yang tepat, pemahaman psikologi,
sikap layak terhadap pendidikan, dan kewibawaannya. Walaupun guru
sudah menguasai ilmu yang akan diajarkan, belum menjamin siswa
akan segera memahami apa yang diajarkan oleh gurunya. Sikap guru
yang keras, suka marah, akan membuat siswa benci pada guru dan
pada gilirannya akan membenci pelajarannya. Di sinilah timbul
semacam kesulitan belajar yang disebabkan oleh sikap guru. Guru
yang memberikan pelajaran dengan humor dan bersahabat dengan
siswa, menjadikan pelajarannya mudah dipahami, karena adanya
suasana bebas berfikir dan gembira serta rasa tertarik pada siswa.
Dapat dikatakan bahwa dalam hal penyesuaian diri terhadap mata
pelajaran, sikap siswa dalam mengikuti pelajaran atau mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan kepadanya sangat tergantung pada sikap
guru dalam memberikan pelajaran tersebut.
22
c. Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah adalah semua kondisi yang ada di sekolah.
Walgito (1986:47) membagi lingkungan secara garis besar menjadi
dua macam yaitu:
1) Lingkungan fisik, yaitu lingkungan yang berupa alam; keadaan
tanah; keadaan cuaca.
2) Lingkungan sosial, yaitu lingkungan masyarakat yang di dalamnya
ada interaksi individu di antara satu dengan lainnya.
Lingkungan sekolah dalam penelitian ini, adalah lingkungan
sekolah yang dibedakan lagi atas lingkungan alam, fisik dan peraturan
sekolah, serta sosial:
1) Lingkungan alam dalam sekolah. Lingkungan ini mencakup
keadaan suhu, kebersihan, kelembaban, sirkulasi udara, cahaya
atau penerangan dalam ruang kelas.
2) Lingkungan fisik dalam sekolah. Lingkungan ini mencakup
gedung, mebeler, sumber belajar, alat-alat peraga, perpustakaan,
pertanaman dan peraturan-peraturan sekolah.
3) Lingkungan sosial dalam sekolah. Lingkungan ini mencakup
suasana hubungan timbal balik antara segenap warga sekolah.
Dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah, siswa
menyesuaikan diri dengan memanfaatkan lingkungan-lingkungan
yang menunjang kehidupan di sekolah sekaligus memelihara dan
menjaganya, serta bertindak positif, mematuhi peraturan dan
menjalankan peraturan yang berlaku di dalam lingkungan sekolah.
23
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan penyesuaian diri di sekolah adalah proses
pencapaian keharmonisan dalam bentuk hubungan yang memuaskan
yang berdasarkan kepada perkembangan kedewasaan aspek-aspek
pribadi, seperti: sikap dan perasaan, kemampuan berpikir, penampilan
dan perilaku pribadi, sikap terhadap mata pelajaran, guru, teman
sebaya, dan lingkungan sekolah. Penyesuaian diri siswa terhadap
lingkungan sekolah diperlukan dalam rangka memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dalam dirinya dan merasakan ketenangan dalam menjalin
hubungan dengan lingkungannya karena merasa diterima.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa banyak
faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri di antaranya yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Salah satu dari faktor internal adalah faktor
harga diri. Remaja dengan harga diri tinggi akan lebih memiliki kemampuan
untuk melakukan penyesuaian diri dibanding dengan remaja yang harga
dirinya rendah.
B. Penyesuaian Diri Terhadap Teman Sebaya Di Sekolah.
Penyesuaian diri terhadap teman sebaya amat penting bagi perkembangan
siswa, terutama perkembangan sosial. Dalam proses penyesuaian diri
terhadap teman sebaya, siswa dihadapkan pada masalah penerimaan atau
penolakan akan kehadirannya dalam pergaulan. Apabila siswa sampai ditolak
oleh teman sebayanya ia akan mengalami kekecewaan. Untuk
menghindarinya siswa perlu memiliki sikap, perasaan, keterampilan perilaku
24
yang dapat menunjang penerimaan kelompok teman sebaya. Siswa akan
menyesuaikan diri ke arah yang lebih mantap, meskipun dalam usaha
penyesuaian diri dengan teman sebaya lebih banyak harus mengalahkan
kepentingan pribadi demi kepentingan kelompok, dengan alasan takut
dikucilkan. Namun demikian secara lambat laun siswa mengalami kestabilan
dan timbulnya rasa percaya diri lewat pergaulan tersebut.
Mappiare (1982:168) dalam bukunya yang berjudul Psikologi Remaja
mengatakan bahwa dicapai tidaknya penyesuaian diri yang baik
mengantarkan remaja pada kedewasaan yang sesungguhnya. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh intensitas dan kuantitas konflik yang dialami dan
keberhasilannya dalam menyelesaikannya secara efektif. Dapat dikatakan
bahwa dalam penyesuaian diri terhadap teman sebaya, siswa berhubungan
atau bergaul dengan teman sebaya dalam rangka melepaskan ketergantungan
dan pertentangan yang sering terjadi dengan orang tuanya. Adanya persamaan
yang dimiliki oleh para siswa, mendorong mereka untuk dapat menyesuaikan
dirinya sesuai denga perkembangan sosialnya.
Menurut Handaya (1975:5), bergaul merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seorang anak untuk memperoleh kesenangan dan
bersosialisasi tanpa pertimbangan hasil akhir. Pergaulan yang dilakukan oleh
anak lebih menyenangkan jika dilakukan dengan teman-teman seusianya atau
sebayanya. Hubungan sosial dengan teman sebaya dapat menimbulkan
dampak positif atau negatif. Dampak positifnya, anak dapat bercerita dengan
lugas, tanpa canggung dan sebagainya. Dampak negatif yang diperoleh anak
25
juga tidak sedikit, misalnya berbohong karena tekanan teman-temannya,
berkata kotor, berjudi dan sebagainya.
Bergaul dengan teman satu kelas adalah berinteraksi dengan teman-teman
yang berada dalam satu kelas yang sama, baik dengan laki-laki maupun
perempuan atau biasa disebut juga dengan teman sebaya. Pergaulan dengan
teman sebaya adalah hubungan yang sengaja dibina oleh seseorang dengan
orang lain yang didasarkan atas kesamaan dalam hal-hal tertentu yaitu dilihat
dari segi umur atau usia maupun tingkat pendidikan.
Faktor utama yang mendorong seseorang dalam bergaul dengan teman
sebaya ialah mencari teman. Ketika seseorang tersenyum kepada orang lain,
ia mencari simpati dari orang lain. Demikian juga ketika seseorang membantu
temannya atau ketika mendengarkan kesulitan-kesulitan temannya, ketika
menepati janji, tidak berkata-kata yang menyakitkan kepada orang lain,
perbuatan-perbuatan itu bertujuan untuk mencari teman atau sahabat untuk
berbagi.
Faktor utama yang mendorong seseorang untuk bergaul di atas sesuai
dengan apa yang dikatakan oleh Fariq Ibnu Qosim (2003:14-15) dalam
majalah As-Sunnah edisi 03 – 04/ V11/ 1424/ 2003, yaitu bahwa pada
umumnya manusia dalam bergaul menyukai sifat-sifat tertentu, yaitu:
1. Manusia suka kepada orang yang memberi perhatian kepada orang lain.
Bentuk perhatian kepada orang lain ialah mengucapkan salam,
menanyakan kabarnya, menengoknya ketika sakit, memberi hadiah dan
sebagainya. Manusia itu membutuhkan perhatian dari orang lain. Selama
tidak melewati batas-batas aturan agama, hendaknya kita memberikan
26
perhatian kepada orang lain. Seorang anak kecil bisa berperilaku nakal,
karena mau mendapat perhatian orang dewasa. orangtua kadang lupa
bahwa anak itu tidak cukup hanya diberi materi saja. Merekapun butuh
diperhatikan, ditanya, dan mendapat kasih sayang dari orang tuanya.
Apabila kasih sayang tidak didapatkan dari orangtuanya, anak akan
mencarinya dari orang lain.
2. Manusia suka kepada orang yang mau mendengar ucapannya.
Kita jangan ingin hanya ucapan kita saja yang didengar tanpa bersedia
mendengar ucapan orang lain. Kita harus memberi waktu kepada orang
lain untuk berbicara. Seorang suami misalnya ketika pulang ke rumah dan
bertemu istrinya, walaupun masih terasa lelah, harus mencoba
menyediakan waktu untuk mendengar istrinya bercerita. Istrinya yang
ditinggal sendiri di rumah tentu tak bisa berbicara dengan orang lain.
Sehingga ketika suami pulang, ia merasa senang karena ada teman untuk
berbagi atau sekedar berbincang-bincang. Contoh lain, yaitu ketika teman
kita berbicara dan salah dalam bicaranya itu, maka seharusnya kita tidak
memotong langsung, apalagi membantahnya dengan kasar. Kita dengarkan
dulu pembicaraannya hingga selesai, kemudian kita jelaskan kesalahannya
dengan baik.
3. Manusia suka kepada orang yang memberikan penghargaan dan
penghormatan.
Beberapa orang berpendapat bahwa, orang yang lebih muda harus
menghormati orang yang lebih tua, dan yang lebih tua harus menyayangi
yang lebih muda. Permasalahan ini kelihatannya sepele. Hal-hal yang
27
membuat diri kita tersinggung, jangan kita lakukan kepada orang lain.
Bentuk-bentuk sikap tidak hormat dan pelecehan, harus kita kenali dan
hindarkan. Misalnya, ketika berjabat tangan tanpa melihat wajah yang
diajaknya. Hal seperti itu jarang kita lakukan kepada orang lain. Apabila
kita diperlakukan kurang hormat, maka kita sebisa mungkin
memakluminya. Karena mungkin orang lain belum mengerti atau tidak
menyadarinya. Ketika kita memberi salam kepada orang lain, namun orang
tersebut tidak menjawab, maka kita jangan langsung menuduh orang itu
menganggap kita ahli bid’ah atau kafir. Bisa jadi, ketika itu dia sedang
menghadapi banyak persoalan sehingga tidak sadar ada yang memberi
salam kepadanya, dan ada kemungkinan-kemungkinan lainnya. Kalau
perlu didatangi dengan baik dan ditanyakan agar persoalannya jelas.
4. Manusia suka kepada orang yang memberi kesempatan kepada orang lain
untuk maju.
Sebagai orang yang mengerti orang lain, seharusnya senang jika saudara
kita maju, berhasil atau mendapatkan kenikmatan, walaupun secara naluri
manusia itu tidak suka, jika ada orang lain yang melebihi dirinya. Naluri
seperti ini harus kita kekang dan dikikis sedikit demi sedikit. Misalnya,
bagi mahasiswa, jika di kampus ada teman yang lebih pandai daripada
kita, kita harus senang. Jika kita ingin seperti dia, kita harus berusaha
dengan rajin belajar dan tidak bermalas-malasan. Berbeda dengan orang
yang dengki, tidak suka jika temannya lebih pandai dari dirinya. Malahan
karena dengkinya itu dia bisa-bisa memboikot temannya dengan mencuri
catatan pelajarannya dan sebagainya.
28
5. Manusia suka kepada orang yang tahu berterima kasih atau suka membalas
kebaikan.
Hal ini bukan berarti dibolehkan mengharapkan ucapan terima kasih atau
balasan dari manusia jika kita berbuat kebaikan terhadap mereka. Akan
tetapi hendaklah tidak segan-segan untuk mengucapkan terima kasih dan
membalas kebaikan yang diberikan orang lain kepada kita.
6. Manusia suka kepada orang yang mau memperbaiki kesalahan tanpa
melukai perasaannya.
Kita perlu melatih diri untuk menyampaikan ungkapan kata-kata yang
tidak menyakiti perasaan orang lain dan tetap sampai kepada tujuan yang
diinginkan. Dalam sebuah buku diceritakan, ada seorang suami yang
memberikan ceramah dalam suatu majelis dengan bahasa yang cukup
tinggi, sehingga tidak bisa dipahami oleh yang mengikuti majelis tersebut.
Ketika pulang, dia menanyakan pendapat istrinya tentang ceramahnya.
Istrinya menjawab dengan mengatakan, bahwa jika ceramah tersebut
disampaikan di hadapan para dosen, maka tentu tepat. Ucapan itu
merupakan sindiran halus, bahwa ceramah itu tidak tepat disampaikan di
hadapan hadirin saat itu, dengan tanpa mengucapkan perkataan demikian.
Hal ini bukan berarti kita harus banyak berbasa-basi atau bahkan
membohongi orang lain. Namun hal ini agar tidak melukai perasaan orang,
tanpa kehilangan maksud untuk memperbaikinya.
Cara seseorang melakukan interaksi sosial adalah dengan menggunakan
komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal. Faktor-faktor yang
dapat menimbulkan hubungan personal yang baik adalah:
29
1. Rasa percaya
Secara ilmiah “percaya” didefinisikan mangandalkan perilaku orang untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan
dalam situasi yang penuh resiko (Eiddin, 1967: 224-234). Keuntungan rasa
percaya kepada orang lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal
(membuka saluran komunikasi, memperlancar pengiriman informasi,
memperluas peluang mencapai tujuan); mengurangi hambatan
interpersonal. Faktor yang menumbuhkan rasa percaya adalah: (1)
menerima, kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan
berusaha mengendalikan; (2) empati, paham dengan keadaan orang lain;
(3) kejujuran.
2. Sikap sportif
Sikap sportif mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam
komunikasi yang terjadi dalam interaksi sosial. Jack R. Gibb
mengemukakan enam perilaku yang menimbulkan sikap sportif. Iklim
defensif meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas, dan
kepastian. Sedangkan iklim defensif meliputi: deskripsi, orientasi masalah,
spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.
a. Evaluasi dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain,
memuji atau mengecam. Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau
persepsi tanpa melakukan penilaian.
b. Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha
mengubah orang lain, mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan
30
tindakannya. Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan
keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.
c. Strategi dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau
manipulasi untuk mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap
jujur.
d. Netralitas dan Empati. Netralitas adalah sikap
impersonal,memperlakukan orang lain sebagai objek. Empati artinya
memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.
e. Superioritas dan persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih
tinggi karena status, kekuasaan, kemampuan, intelektual, kekayaan
atau kecantikan. Persamaan adalah sikap memperlakukan seseorang
secara horisontal dan demokratis.
f. Kepastian dan Profesionalisme. Individu yang memiliki kepastian
bersifat dogmatis, egois, dan melihat pendapatnya merupakan
kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah kesediaan meninjau
kembali pendapat orang lain.
3. Sikap terbuka dan tertutup
Sikap terbuka dapat berupa sikap atau kemampuan dalam hal-hal sebagai
berikut: menilai pesan secara objektif dengan menggunakan data dan
keajegan logika, mampu membedakan dengan mudah, mampu melihat
suasana, berorientasi pada isi pesan, mencari informasi dari berbagai
sumber, lebih bersifat profesional dan berusaha meningkatkan
kepercayaan, kritis terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan rangkaian
kepercayaan.
31
Sikap tertutup dapat meliputi sikap-sikap dan kemampuan-kemampuan
sebagai berikut: menilai pesan berdasarkan motif; berpikir simplisis tanpa
suasana; bersandar pada banyaknya sumber pesan daripada isi pesan; kaku
dan memegang teguh sistem kepercayaan; menolak dan mengabaikan
pesan yang tidak konsisten dengan sistem kepercayaan.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memuat jenis penelitian, alat pengumpul data, populasi dan sampel
penelitian, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.
A. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut
Whitney (1960) dalam buku Nazir, Mohammad (2003:13) yang berjudul
Metode Penelitian, penelitian deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah
dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-
situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan
pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian kuantitatif merupakan
penelitian yang menekankan analisanya pada data-data numerikal yang diolah
dengan metode statistik” (Azwar 2003:5). Penelitian kuantitatif dengan
mengunakan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan
berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di
masyarakat, yang menjadi obyek penelitian ini, berdasarkan apa yang terjadi,
kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi,
situasi ataupun variabel tersebut. Pada umumnya penelitian ini menggunakan
statistik induktif untuk menganalisis data penelitiannya. Format Desain
penelitian ini adalah survei yang mengumpulkan informasi dari sekelompok
32
33
subjek tertentu untuk mendeskripsikan aspek tertentu atau ciri tertentu dari
kehidupan mereka.
B. Alat pengumpul data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang
disusun oleh peneliti yang terdiri dari 52 item dan setelah direvisi dan uji
validitas menjadi 25 item. Format yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan cara menjawab item-item yang disediakan dengan empat alternatif
jawaban sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
Menurut Arikunto (2009:100) untuk angket dengan opsi jawaban “sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju” (atau sejenisnya), cocok
untuk jenis informasi yang sifatnya pendapat pribadi atau kesaksian seseorang
terhadap suatu kejadian. Maka digunakan angket dengan alternatif tersebut.
a. Cara Mengolah Jawaban
Jawaban dari subjek akan diolah dengan cara menjumlahkan skor
jawaban dari subjek. Penentuan skor untuk setiap penilaian jawaban
adalah sebagai berikut:
1) Item favourable
Sangat Setuju (SS) = 4
Setuju (S) = 3
34
Kurang Setuju (KS) = 2
Tidak Setuju (TS) = 1
2) Item unfavourable
Sangat Setuju (SS) = 1
Setuju (S) = 2
Kurang Setuju (KS) = 3
Tidak Setuju (TS) = 4.
b. Kisi-kisi
Item-item dalam penelitian ini dibagi menjadi dua macam yaitu
yang favourable dan yang unfavourable. Item yang favourable adalah
item yang mendukung, memihak atau menunjukan ciri adanya
penyesuaian diri terhadap teman sebaya sedangkan item yang
unfavourable adalah item yang tidak mendukung, memihak atau
menunjukan ciri adanya penyesuaian diri terhadap teman sebaya.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner
mengenai penyesuaian diri siswa terhadap teman sebaya pada siswa
kelas VII. Kuesioner penyesuaian diri ini terdiri dari beberapa aspek
yang berpengaruh pada pergaulan siswa di sekolah. Aspek-aspek ini
digunakan untuk melihat secara lebih rinci bagaimana penyesuaian
diri siswa terhadap teman sebaya di kelas. Kisi-kisi kuesioner dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
35
Tabel 1 Kisi-kisi Penyesuaian Diri Siswa
terhadap Teman Sebaya di kelas VII SMP Negeri I Kalijambe Sragen
No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Aspek
afektif emosional
a. Kepercayaan diri b. Perhatian/ empati c. Kemampuan
mencintai dan dicintai.
d. Mandiri
3,7 9,39 33,51
29,41
18,50 22,52 8,28
14,46
4 4 4 4
2. Apek intelektual
a.Kemampuan memahami diri dan orang lain
b.Kemampuan mengikuti pelajaran
c.Kemampuan melihat kenyataan hidup
15,27
13,19
23,31
4,30
2,34
10,40
4 4 4
3. Aspek sosial
a. Kemampuan mengembangkan keakraban
b.Keluwesan c.Kemampuan bekerja sama
5,35
11,37 25,45
16,24
20,42 32,48
4 4 4
4. Aspek fisik
a. Cara berpakaian b. Kerapian c. Kesehatan
1,43 17,47 21,49
6,26 12,38 36,44
4 4 4
Total 26 26 52
Tabel 2 Kisi-kisi Penyesuaian Diri Para Siswa
terhadap Teman Sebaya pada kelas VII setelah direvisi
SMP Negeri I Kalijambe Sragen
No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Aspek
afektif emosional
a. Kepercayaan diri b. Perhatian/ empati c. Kemampuan
mencintai dan dicintai.
d. Mandiri
- 21
17,29
23
9,28 10,30 3,15
5,26
2 4 4 3
2. Apek intelektual
a.Kemampuan memahami diri dan orang lain
6,14
16
3
36
b.Kemampuan mengikuti pelajaran
c.Kemampuan melihat kenyataan hidup
- -
-
22
0 1
3. Aspek sosial
a. Kemampuan mengembangkan keakraban
b.Keluwesan c.Kemampuan bekerja sama
1,18
21 12,25
7,11
24 27
4 2 3
4. Aspek fisik
a. Cara berpakaian b. Kerapian c. Kesehatan
- 7 -
13 -
19
2 1 1
Total 13 17 30
Tabel 3 Kisi-kisi Final Penyesuaian Diri Para Siswa
terhadap Teman Sebaya pada kelas VII SMP Negeri I Kalijambe Sragen
No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Aspek
afektif emosional
a. Kepercayaan diri b. Perhatian/ empati c. Kemampuan
mencintai dan dicintai.
d. Mandiri
- -
14,24
18
6,23 7,25 2,12
3,21
2 2 4 3
2. Apek intelektual
a.Kemampuan memahami diri dan orang lain
b.Kemampuan melihat kenyataan hidup
4,11 -
13
17
3
1
3. Aspek sosial
a. Kemampuan mengembangkan keakraban
b.Keluwesan c.Kemampuan bekerja sama
1,15
16 9,20
5,8
19 22
4 2 3
4. Aspek fisik
a. Cara berpakaian -
10 2
Total 10 15 25
37
C. Populasi dan sampel penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri I Kalijambe,
Kabupaten Sragen. Siswa kelas VII SMP ini rata-rata berjumlah 40 pada
setiap kelas dan terdapat lima kelas dengan jumlah keseluruhan siswa adalah
194.
Karakteristik subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VII yang berada saat usia remaja yaitu antara 13 hingga 15 tahun. Dalam
penelitian ini, teknik penentuan subjek yang digunakan adalah populasi.
Populasi penelitian menurut Arikunto (1998:115) adalah keseluruhan subjek
penelitian. Peneliti menggunakan semua siswa kelas VII sebagai subjek, baik
siswa laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini tidak menggunakan sampel.
D. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas suatu alat pengukur adalah derajat ketepatan dan ketelitian
alat tersebut dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas
menunjukkan sejauh mana alat pengukur mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur. (Furchan, 1982: 261)
Dalam penelitian ini digunakan validitas isi untuk menunjukkan
sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi sebagaimana dicantumkan
dalam teori. Validitas isi ialah derajat di mana setiap tes mengukur cakupan
substansi yang ingin diukur. Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner
berskala dan melalui instrumen ini diharapkan dapat mencerminkan isi dari
penelitian ini.
38
Uji validitas dilakukan dengan metode Pearson atau metode Product
Moment, yaitu dengan mengkorelasikan skor butir pada kuesioner dengan
skor totalnya. Jika nilai korelasinya lebih dari 0,3 maka butir pertanyaan
tersebut dapat dikatakan valid. Adapun rumus Pearson Product Moment yaitu:
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr : Koefisien korelasi antar x dan y.
N : Product dari x dan y
X : Skor dari kelompok I (item ganjil)
Y : Skor dari kelompok II (item genap)
N : Jumlah responden yang diteliti.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkatan konsistensi suatu tes dalam mengukur
berapapun tes itu mengukur (Sumanto, 1990: 34).
Koefisien korelasi reliabilitas diperoleh dengan perhitungan
mengunakan metode belah dua (Spilit –Half-Method) berdasarkan belah
dua gasal genap. Penghitungan taraf reliabilitas dilakukan dengan cara
mentabulasi data dengan menskor setiap item. Langkah selanjutnya adalah
skor yang berasal dari item ganjil dijadikan sebagai belahan pertama (X)
dan skor yang berasal dari item yang bernomor genap dijadikan belahan
kedua (Y). Reliabilitas belah-dua merupakan teknik yang tepat digunakan
bila kita ingin menghindari fluktuasi dari masa ke masa dalam menduga
reliabilitas dan bila tes tersebut relatif panjang. Untuk tes-tes yang pendek,
39
sebaiknya digunakan teknik-teknik yang lain, misalnya tes ulang atau
bentuk setara.
Koefisien reliabilitas dan validitas penelitian tingkat penyesuaian
diri para siswa kelas VII SMP Negeri I kalijambe, Sragen tahun pelajaran
2009/2010 terhadap teman sebaya di sekolah yaitu:
Tabel 4
Koefisisen Reliabilitas dan Validitas Penyesuaian Diri Para Siswa
Tahun Pelajaran 2009/2010 Terhadap Teman Sebaya di Sekolah
Koefisien Penelitian
Reliabilitas 0,78
Validitas 0,88
Berdasarkan klasifikasi yang dikemukakan Garret dapat
disimpulkan bahwa validitas dan reliabilitas kuesioner penyesuaian diri
siswa terhadap teman sebaya SMP Negeri I Kalijambe, Sragen termasuk
dalam kategori tinggi.
Tabel 5
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur
Koefisien Korelasi Klasifikasi
± 0,70 - 1,00 Tinggi - Sangat Tinggi
± 0,40 - ± 0,70 Cukup
± 0,20 - ± 0,40 Rendah
0,00 - ± 0,20 Tidak ada – Sangat Rendah
40
E. Prosedur pengumpulan data
1. Tahap persiapan
Dalam tahap ini peneliti melakukan beberapa usaha sebagai persiapan
sebelum melakukan penelitian, yaitu:
a. Penyusunan kuesioner
Untuk penyusunan instrumen penelitian telah dilakukan beberapa hal
sebagai berikut:
1) Peneliti mengidentifikasikan aspek-aspek penyesuaian diri yang
akan diungkap.
2) Peneliti merumuskan item berdasarkan indikator dari aspek
penyesuaian diri.
3) Mengkonsultasikan item-item kuesioner kepada dosen
pembimbing. Unsur-unsur yang dikonsultasikan adalah yang
berhubungan dengan bahasa, kejelasan isi dan relevansi
pernyataan untuk siswa SMP.
b. Permohonan ijin penelitian
Permohonan ijin penelitian dilakukan dengan cara meminta surat
dari sekretariat Bimbingan dan Konseling dengan persetujuan Dekan
FKIP. Surat dari sekretariat Bimbingan dan Konseling untuk
selanjutnya diserahkan kepada pihak SMP Negeri I Kalijambe, Sragen
yaitu kepala sekolah.
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap persiapan ini peneliti melaksanakan penelitian dengan kerja
sama dari pihak sekolah terutama koordinator BK dan staf pembimbing.
41
Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan jam bimbingan kelas VII,
sesuai kesepakatan yang telah dibuat dengan pihak sekolah. Rincian
jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 6 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti memberikan kuesioner
langsung kepada siswa dan terkadang didampingi oleh guru pembimbing.
F. Teknik analisis data
1. Koefisien validitas dan reliabilitas
a. Mencari koefisien korelasi skor belahan dua ganjil-genap dengan
rumus:
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
xyr : Koefisien korelasi antar x dan y.
N : Product dari x dan y
X : Skor dari kelompok I (item ganjil)
No Kelas Hari dan tanggal Waktu
1. VII E Kamis, 21 Januari 2010 09.55 – 10.35
2. VII D Senin, 25 Januari 2010 10.35 – 11.15
3. VII A Selasa, 26 Januari 2010 12.10 – 12.50
4. VII B Rabu, 27 Januari 2010 08.20 – 09.00
5. VII C Rabu, 27 Januari 2010 10.35 – 11.15
42
Y : Skor dari kelompok II (item genap)
N : Jumlah responden yang diteliti.
Perhitungan koefisien korelasi skor belahan ganjil-genap
penyesuaian diri kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Sragen
terhadap teman sebaya sekolah adalah:
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
( ) ( )( )( ) ( ){ } ( ) ( ){ }[ ]
{ }{ }[ ]
( )( )[ ]
64,06386,0
82,575008367214
419916787384367214
568516005727151666129424669168086131528061682494
75402952141948132344932194
7540813231795119422
==
=
=
−−−
=
−−
−=
b. Untuk menghitung reliabilitas kuesioner penyesuaian diri terhadap
peraturan sekolah di gunakan rumus dari Spearmen Brown
(Furchan,1982:322) sebagai berikut:
xy
xyxy r
rr
+=
12
Keterangan : ttr : Koefisien reliabilitas
xyr : Koefisien korelasi kelompok item
ganjil dan genap.
43
Perhitungan koefisien reliabilitas penyesuaian diri para
siswa kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Sragen tahun ajaran
2009/2010 terhadap teman sebaya di sekolah yaitu:
xy
xyxy r
rr
+=
12
= ( )( )64,01
64,02+
= 64,128,1
= 0,78
c. Mencari koefisien validitas dengan menggunakan rumus:
∞tr = ttr
Keterangan: ∞tr = Koefisien validitas
ttr = Koefisien reliabilitas
Perhitungan koefisien validitas penyesuaian diri para siswa
terhadap teman sebaya kelas VII SMP Negeri I Kalijambe Sragen
tahun pelajaran 2009/2010 yaitu:
∞tr = ttr
= 78,0
= 0,88
44
2. Mean
Menurut Furchan (1982:157) perhitungan mean dilakukan dengan
menggunakan rumus :
NX
M ∑=
Keterangan Rumus :
M : Mean (skor rata-rata)
∑X : Jumlah skor Penyesuaiaan diri para siswa terhadap teman sebaya
di sekolah
N : Jumlah siswa
Perhitungan mean keseluruhan Penyesuaian diri para siswa
kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Sragen tahun ajaran 2009/2010
terhadap teman sebaya di sekolah yaitu:
NX
M ∑=
= 194
15672
= 80,78 = 81
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat jawaban atas masalah penelitian yaitu “Bagaimana
penyesuaian diri para siswa terhadap teman sebaya pada kelas VII SMP Negeri I
Kalijambe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen tahun pelajaran
2009/2010?” Usulan program bimbingan apa yang cocok untuk diberikan kepada
para siswa kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten
Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010? akan disajikan pada bab berikutnya.
Penyajian hasil penelitian dan pembahasannya diuraikan dalam penjelasan
berikut.
A. Hasil Penelitian
Penyesuaian diri siswa SMP Negeri I Kalijambe Sragen dibedakan menjadi
dua kategori yaitu tinggi (T) dan rendah (R). Para siswa yang masuk dalam
kategori tinggi adalah siswa yang memperoleh skor keseluruhan kuesioner
penyesuaian diri di atas mean (skor > M). Sedangkan para siswa yang termasuk
dalam kategori rendah adalah para siswa yang memperoleh skor keseluruhan
kuesioner penyesuaian diri di bawah mean (skor < M). Mean tiap aspek adalah
sebagai berikut:
45
46
Tabel 7
Mean Tiap Aspek
No Aspek Penyesuaian Diri Mean
1. Afektif emosional 34
2. Intelektual 14
3. Sosial 29
4. Fisik 4
Jumlah 81
Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan
hasil penelitian sebagai berikut:
1. Tingkat Penyesuaian Diri Siswa SMP Negeri I Kalijambe Sragen Per Aspek
Tabel 8 Tingkat Penyesuaian Diri Siswa SMP Negeri I Kalijambe Sragen
No Aspek Penyesuaian Diri Kategori Tinggi Kategori Rendah
1. Afektif emosional 114 (59%) 80 (41%)
2. Intelektual 110 (57%) 84 (43%)
3. Sosial 132 (68%) 62 (32%)
4. Fisik 134 (69%) 60 (31%)
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada aspek penyesuaian diri afektif
emosional jumlah siswa yang termasuk dalam kategori tinggi ada 114 orang
(59%). Aspek afektif emosional ini meliputi kepercayaan diri,
perhatian/empati, kemampuan mencintai dan dicintai, dan kemandirian.
Jumlah siswa yang termasuk dalam kategori rendah pada aspek afektif
emosional adalah 80 orang (41%).
47
Pada aspek intelektual yang meliputi kemampuan memahami diri dan
orang lain, dan kemampuan melihat kenyataan hidup jumlah siswa yang
termasuk dalam kategori tinggi adalah 110 orang (57%). Sedangkan jumlah
siswa yang termasuk dalam kategori rendah pada aspek intelektual adalah 84
orang (43%).
Pada aspek sosial yang meliputi kemampuan mengembangkan keakraban,
keluwesan dan kemampuan bekerjasama jumlah siswa yang termasuk dalam
kategori tinggi adalah 132 orang (68%). Sedangkan jumlah siswa yang
termasuk dalam kategori rendah pada aspek sosial adalah 62 orang (32%).
Pada aspek fisik yang meliputi cara berpakaian jumlah siswa yang
termasuk dalam kategori tinggi adalah 134 orang (69%). Sedangkan jumlah
siswa yang termasuk dalam kategori rendah pada aspek fisik adalah 60 orang
(31%).
2. Tingkat Penyesuaian Diri Siswa SMP Negeri I Kalijambe Sragen secara
Keseluruhan
Tabel 9 Jumlah Siswa dan Tingkat Penyesuaian Diri
Tingkat Penyesuaian Diri Jumlah Siswa Persentase (%)
Tinggi 111 57%
Rendah 83 43%
Total (N) 194 100%
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan secara keseluruhan
bahwa dalam empat aspek yang ada, jumlah siswa yang termasuk dalam
penyesuaian diri pada kategori tinggi adalah 111 orang (57%). Sedangkan
48
jumlah siswa yang termasuk dalam penyesuaian diri pada kategori rendah
adalah 83 orang (43%). Hal ini berarti bahwa jumlah siswa yang berada pada
tingkat penyesuaian diri kategori tinggi lebih banyak daripada yang berada
pada kategori rendah.
B. Pembahasan
Siswa yang tingkat penyesuaian dirinya tinggi (57%) adalah siswa-siswa
yang mampu meyesuaikan diri dengan baik dan tidak mendapat hambatan
dari dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Siswa yang tingkat penyesuaian
dirinya rendah (43%) adalah siswa yang kurang mampu menyesuaikan
dirinya dengan baik karena ia tidak mampu mengatasi hambatan atau
kesulitan yang muncul, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari
lingkungan sekitarnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tingkat
penyesuaian dirinya tinggi lebih besar daripada jumlah siswa yang tingkat
penyesuaian dirinya rendah, walaupun perbedaannya tidak begitu besar. Hal
ini mungkin disebabkan oleh latar belakang siswa yang berbeda antara satu
dengan yang lain. Latar belakang keluarga dari siswa sebagian besar berasal
dari lingkungan pedesaan. Antara satu desa dengan yang lain memiliki
kebiasaan dan adat yang berbeda serta cara mereka berkomunikasi dan
bergaul. Latar belakang siswa yang berbeda ini membuat sebagian siswa sulit
untuk menyesuaikan diri. Cara berkomunikasi dan bergaul siswa yang masih
terbatas di lingkungan pedesaan itu membuat mereka kesulitan ketika berada
dalam lingkungan yang baru. Padahal seharusnya mereka mampu
49
menyesuaikan diri secepat mungkin agar bisa lebih berkembang baik secara
pribadi, sosial dan intelektual. Penyebab lain yang mungkin adalah karena
kebiasaan dan pendidikan yang berbeda. Pertumbuhan dan perkembangan
siswa sebelum SMP, yaitu TK dan SD mungkin juga ikut mempengaruhi
kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan teman-teman sebayanya di
kelas khususnya dan di sekolah pada umumnya.
SMP adalah sekolah menengah pertama yang siswanya berumur sekitar
12-15 tahun. Pada rentang usia tersebut, mereka berada pada tahap remaja
awal sehingga membutuhkan perhatian dan bimbingan yang lebih dari
orangtua, guru dan orang-orang terdekatnya. Siswa di SMP Negeri I
Kalijambe ini sebagian sudah mampu menyesuaikan dirinya dengan baik
dengan teman sebayanya. Hal ini mungkin disebabkan karena mereka
mendapat cukup perhatian dari orang tua, guru dan teman-temannya,
sedangkan siswa yang kurang mampu menyesuaikan dirinya dengan baik
dengan teman sebayanya mungkin kurang mendapat perhatian dari orang tua,
guru dan teman-temannya. Maka mereka perlu mendapat perhatian lebih dari
para guru khususnya guru BK.
Penyesuaian diri sebagian siswa masih rendah mungkin disebabkan oleh
kurangnya pengalaman siswa dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan
yang lebih luas dari sebelumnya karena lingkungan pergaulan mereka pada
umumnya masih terbatas dan terkekang atau kurang mendapat kebebasan
dalam bergaul. Oleh karena itu para guru perlu memberikan informasi pada
siswa tentang bagaimana berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan
yang baru.
50
BAB V
USULAN PROGRAM BIMBINGAN YANG RELEVAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, usulan program bimbingan
yang relevan untuk diberikan kepada siswa di SMP Negeri I Kalijambe Sragen
adalah (1) bimbingan sosial, (2) bimbingan individual dan (3) layanan pemberian
informasi. Bimbingan sosial sangat penting untuk diberikan untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam bersosialisasi, sehingga siswa mampu menyesuaikan
diri dengan baik terhadap lingkungannya. Bimbingan individual juga penting
karena siswa perlu mengenal dirinya sendiri agar ia bisa berinteraksi dengan orang
lain sedangkan layanan pemberian informasi perlu diberikan juga karena siswa
membutuhkan informasi yang bermanfaat agar ia mampu bertingkah laku dengan
baik.
Peningkatan penyesuaian diri perlu dilakukan melalui kerjasama dari semua
pihak di sekolah. Dalam hal ini guru pembimbing memiliki peran utama
khususnya untuk para siswa yang tingkat penyesuaian dirinya rendah. Para guru
mata pelajaran juga wajib membimbing dan mengawasi setiap anak di kelas
sehingga jika terjadi masalah bisa melakukan tindakan yang tepat dengan bekerja
sama dengan guru pembimbing.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa jumlah yang berada pada
penyesuaian diri kategori rendah banyak berada pada aspek afektif emosional.
Tetapi ada juga dari aspek sosial dan intelektual. Oleh karena itu usulan program
bimbingan akan diberikan pada aspek tersebut.
50
51
Adapun usulan program bimbingan yang cocok diberikan untuk meningkatkan
penyesuaian diri siswa SMP Negeri I Kalijambe Sragen didasarkan pada item-
item dan aspek-aspek yang mendapat skor cukup rendah hingga 10 terendah.
Tabel 10
Peringkat sepuluh terendah per aspek
Berdasarkan tabel 10 tersebut disusun usulan program bimbingan dengan
topik-topik bimbingan sebagai berikut:
1. Empati
2. Kepercayaan diri
3. Kemampuan mencintai dan dicintai
4. Kerja sama
5. Kemampuan menghadapi kenyataan hidup
6. Persahabatan yang sehat
7. Kemandirian
SPB untuk tiap-tiap topik tersebut dapat dilihat pada lampiran 11.
No Aspek indikator 1 Afektif emosional Perhatian/ empati 2 Afektif emosional Kepercayaan diri 3 Afektif emosional Kemampuan mencintai dan dicintai 4 Afektif emosional Kepercayaan diri 5 Afektif emosional Perhatian/ empati 6 Sosial Kemampuan bekerja sama 7 Intelektual Kemampuan melihat kenyataan hidup 8 Sosial Kemampuan mengembangkan keakraban 9 Afektif emosional Mandiri
10 Afektif emosional Kemampuan mencintai dan dicintai
52
BAB VI
PENUTUP
Dalam bab ini akan disajikan ringkasan, kesimpulan, dan saran untuk
berbagai pihak. Bagian ringkasan memuat latar belakang masalah, rumusan
masalah, metodologi penelitian dan hasil penelitian. Bagian kesimpulan memuat
kesimpulan dari hasil penelitian. Bagian saran memuat saran untuk pihak sekolah
dan peneliti lain.
A. Ringkasan
Topik penelitian ini adalah penyesuaian diri siswa terhadap teman sebaya
pada kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Sragen. Topik ini dipilih
berdasarkan pertimbangan bahwa penyesuaian diri merupakan salah satu hal
penting yang perlu dilakukan oleh siswa-siswi SMP terutama kelas VII.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat penyesuaian
diri para siswa terhadap teman sebayanya pada kelas VII dan mengetahui
program bimbingan yang cocok untuk diberikan kepada para siswa kelas VII
SMP Negeri I Kalijambe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen Tahun
Pelajaran 2009/2010. Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimana penyesuaian diri para siswa terhadap teman sebaya pada kelas
VII SMP Negeri I Kalijambe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen
Tahun Pelajaran 2009/2010?” dan “Usulan program bimbingan apa yang
cocok untuk diberikan kepada para siswa kelas VII SMP Negeri I Kalijambe,
Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010?”
52
53
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode
survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I
Kalijambe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen yang berjumlah 194
siswa. Pengumpulan data dilaksanakan selama satu minggu.
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti
sendiri dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing skripsi. Instrumen
tersebut memuat empat aspek penyesuaian diri, yaitu: (1) Afektif emosional,
(2) Intelektual, (3) Sosial, (4) dan fisik. Kuesioner terdiri dari 25 butir
pernyataan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perhitungan skor dengan mencari koefisien validitas-reliabilitas dan mencari
mean. Rumus yang digunakan adalah rumus belah dua ganjil-genap dan
rumus Spearman Brown. Penggolongan penyesuaian diri siswa dibagi
menjadi dua tingkat yaitu tinggi dan rendah.
Penelitian ini memperoleh hasil sebagai berikut:
1. Siswa yang tingkat penyesuaian dirinya tinggi adalah 111 orang (57%).
2. Siswa yang tingkat penyesuaian dirinya rendah adalah 83 orang (43%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat penyesuaian diri siswa
kelas VII SMP Negeri I Kalijambe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten
Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010 lebih banyak tinggi daripada rendah.
B. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan adalah sebagian besar siswa kelas VII SMP Negeri I Kalijambe,
54
Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010
penyesuaian dirinya tinggi dan untuk yang rendah perlu ditingkatkan lagi.
C. Saran
Berikut ini dikemukakan saran bagi beberapa pihak:
1. Pihak sekolah SMP Negeri I Kalijambe Sragen
Setiap pihak sekolah terutama guru Bimbingan dan Konseling (BK)
menyadari pentingnya penyesuaian diri bagi siswa kelas VII. Guru BK
hendaknya bisa bekerja sama dengan setiap warga sekolah baik karyawan,
guru mata pelajaran maupun siswa dalam meningkatkan penyesuaian diri
siswa.
2. Peneliti lain
a. Mengingat pentingnya penyesuaian diri bagi siswa kelas VII, peneliti
lain diharapkan dapat mengadakan penelitian yang lebih mendalam
mengenai penyesuaian diri agar dapat memberikan inspirasi dalam
meningkatkan penyesuaian diri.
b. Dalam menyusun pernyataan dalam kuesioner hendaknya menggunakan
kalimat yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa.
c. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ada baiknya
menggunakan beberapa alat tidak hanya satu. Misalnya, kuesioner
tertutup dan terbuka dapat dilengkapi dengan wawancara dan observasi
sehingga data yang diperoleh bisa lebih lengkap dan akurat.
55
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Jakarta:
Praktik. PT Asdi Mahasatya
1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Covey, Stephen R. 1993. 7 Kebiasaan Manusia yang Efektif. Jakarta: Binarupa
Aksara
Fahmy, Mustofa. 1982. Penyesuaian Diri. Jakarta: Bulan Bintang
Faisal, Sanapiah. 1995. Format-format Penelitian Sosial: Dasar-dasar dan
Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional
2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Garret, Henry.E. 1976. Statistics in Psychology and Education. London:
Longmans, Green and Co
Gerungan, W. A. 1996. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco
Handaya, Ben. 1975. Etiket dan Pergaulan. Yogyakarta: Kanisius
Haber, A. & Runyon, R. P. 1984. Psychology of Adjustment. Illinois: The Dorsey
Press.
Hariyadi. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Semarang: Ikip Semarang
55
56
Hurlock. 1999. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Lazarus, R. S. 1976. Patterns of Adjustment (3rd edition). Tokyo: McGraw-Hill
Kogakusha, Ltd.
Mappiere, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional
Mertodipuro, Sumantri. 1979. Cara Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang
Lain. Jakarta: Gunung Jati
Nazir, Mohammad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Panuju, Panut dan Ida Umami. 1999. Psikologi Remaja. Yogyakarta: PT. Tiara
Wacana Yogya
Powell, D. H. 1983. Understanding Human Adjustment: Normal Adaptation
Through the Life Cycle. Boston: Little, Brown and Company.
Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Shacter, Helen. 1957. Bergaul dengan Orang Lain. Bandung: Tarate
Sofyan. S. Willis. 1986. Problema Remaja dan Pemecahannya. Bandung:
Angkasa
Sumanto. 1990. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi
Offset
Walgito, Bimo. 1986. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andioffset
Wirawan Sarwono, Sarlito. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada
Majalah As-Sunnah edisi 03 – 04/ V11/ 1424/ 2003 M. Diterbitkan oleh Yayasan
Lajnah Istiqomah, Jl Solo Purwodadi Km 8 Selokaton Gondangrejo Solo
57183]
57
Andres, Mayapada. 2008. Hubungan Antara Pergaulan Teman Sebaya Dengan
Penyesuaian Diri Siswa Kelas VII SMP Unggulan An-Nur Wonosobo
(Skripsi).
Dhania. 2009. Hubungan Penyesuaian Diri dengan Kepercayaan Diri (Skripsi).
UNNES (Universitas Negeri Semarang).
http://bali-travelnews.co.id
http://www.e-psikologi.co.id
http://www.indoskripsi.co.id
58
LAMPIRAN
1
2
ANGKET PENYESUAIAN DIRI
Bagian I
Pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas responden. Isilah sesuai
dengan keadaan anda.
1. Nama :
2. Alamat :
3. Usia :
4. Jenis Kelamin :
Bagian II
Pernyataan pada bagian II berkaitan dengan penyesuaian diri anda terhadap teman sebaya di
kelas. Berilah tanda cek (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan anda. Alternatif
jawaban yang disediakan adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak
setuju (STS).
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya memakai pakaian seragam sesuai dengan tata
tertib yang berlaku di sekolah
2. Saya tidak bertanya ketika penjelasan guru tidak saya
mengerti
3. Saya merasa bangga dengan apa yang ada pada diri
saya
4. Saya tidak tahu apa yang sebenarnya saya inginkan/
cita-citakan
5. Saya bersikap ramah pada semua teman di kelas saya
6. Saya senang berpakaian sesuai selera saya sendiri tanpa
memperhatikan teman sekelas
7. Saya berani melakukan sesuatu yang menurut saya
benar
3
8. Saya sering mengganggu teman saya saat pelajaran di
kelas
9. Saya merasa sedih jika teman sekelas saya mengalami
kesusahan
10. Saya berpikir bahwa saya harus selalu mendapatkan apa
yang saya inginkan dalam pergaulan dengan teman
sekelas
11. Saya bisa bersikap serius saat pelajaran di kelas
menuntut serius
12. Saya berpakaian tidak rapi ketika ke sekolah
13. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
14. Saya menyalin pekerjaan orang lain dalam mengerjakan
PR (pekerjaan rumah) saya
15. Saya bertanya pada teman/ guru jika ada pelajaran yang
tidak saya mengerti
16. Saya bersikap acuh tak acuh pada teman di kelas saya
17. Saya selalu menyisir rambut dengan rapi sebelum
berangkat ke sekolah agar diterima teman sekelas
18. Saya merasa memiliki banyak kekurangan sehingga
saya minder dalam bergaul dengan teman-teman
sekelas
19. Saya menjawab pertanyaan guru saat pelajaran di kelas
20. Saya tidak bisa mengikuti aturan-aturan yang sudah
disepakati di kelas
21. Saya selalu mencuci tangan sebelum makan di kantin
sekolah
22. Saya tidak tahu ketika ada teman sekelas saya sedang
membutuhkan pertolongan/ mengalami kesusahan
23. Saya tidak memaksa diri untuk melakukan hal di luar
kemampuan saya
4
24. saya tidak mau berkumpul dengan teman-teman sekelas
saat istirahat
25. Saya bisa mengerjakan tugas bersama dalam kelompok
26. Saya berpakaian tidak sopan santun sekolah ketika ke
sekolah
27. Saya membantu teman yang mengalami kesulitan
dalam belajar
28. Saya bersikap sombong sehingga ketika sakit teman-
teman tidak menengok saya
29. Saya mengerjakan ujian/ ulangan sesuai dengan
kemampuan saya
30. Saya sering mengajak teman untuk membolos sekolah
31. Saya bisa menerima kegagalan dan akan berusaha
untuk memperbaikinya
32. Saya biasa mengerjakan sendiri apa yang merupakan
tugas kelompok saya
33. Saya memberikan hadiah kepada teman sekelas yang
berulang tahun
34. Saya tidak bisa menjawab ketika guru bertanya kepada
saya di kelas
35. Saya selalu menyapa teman-teman sekelas saya
36. Saya sering jajan sembarangan di jalan bersama teman-
teman saya
37. Saya bisa bercanda dengan teman-teman saat keadaan
sedang diliputi suasana canda-tawa
38. Saya tidak memakai kaos kaki yang sesuai dengan tata
tertib sekolah
39. Saya tidak masuk sekolah demi menengok teman yang
sakit
40. Saya tidak bisa menerima ketika nilai/prestasi saya
5
dikalahkan oleh orang lain
41. Saya membersihkan kelas sendiri sesuai dengan jadwal
kelas yang telah ditentukan
42. Saya merasa senang bila teman-teman saya dimarahi
oleh guru
43. Saya selalu tampil sopan saat berada di kelas
44. Saya jarang mandi pagi ketika akan pergi ke sekolah
45. Saya bisa membantu menyelesaikan masalah di kelas
bersama teman-teman sekelas
46. Saya menyuruh teman lain mengerjakan piket kelas
saya dengan memberikan imbalan
47. Saya selalu merapikan buku-buku di meja setelah
selesai pelajaran di kelas
48. Saya tidak bisa bekerja dengan baik bila bekerja di
dalam kelompok
49. Saya memilih makanan yang sehat saat istirahat
50. Saya merasa tidak memiliki kelebihan yang bisa
membuat saya mampu berteman dengan banyak orang
51. Saya memiliki pribadi yang membuat teman-teman
menyukai saya
52. Saya mendiamkan saja ketika teman sekelas saya
sedang menangis.
6
Daftar Angket Penyesuaian Diri
setelah Direvisi
1. Saya bersikap ramah pada semua teman di kelas saya
2. Saya senang berpakaian sesuai selera saya sendiri
tanpa memperhatikan teman sekelas
3. Saya sering mengganggu teman saya saat pelajaran di
kelas
4. Saya merasa sedih jika teman sekelas saya mengalami
kesusahan
5. Saya menyalin pekerjaan orang lain dalam
mengerjakan PR (pekerjaan rumah) saya
6. Saya bertanya pada teman/ guru jika ada pelajaran
yang tidak saya mengerti
7. Saya bersikap acuh tak acuh pada teman di kelas saya
8. Saya selalu menyisir rambut dengan rapi sebelum
berangkat ke sekolah agar diterima teman sekelas
9. Saya merasa memiliki banyak kekurangan sehingga
saya minder dalam bergaul dengan teman-teman
sekelas
10. Saya tidak tahu ketika ada teman sekelas saya sedang
membutuhkan pertolongan/ mengalami kesusahan
11. saya tidak mau berkumpul dengan teman-teman
sekelas saat istirahat
12. Saya bisa mengerjakan tugas bersama dalam
kelompok
13. Saya berpakaian tidak sopan santun sekolah ketika ke
sekolah
14. Saya membantu teman yang mengalami kesulitan
dalam belajar
15. Saya bersikap sombong sehingga ketika sakit teman-
7
teman tidak menengok saya
16. Saya sering mengajak teman untuk membolos sekolah
17. Saya memberikan hadiah kepada teman sekelas yang
berulang tahun
18. Saya selalu menyapa teman-teman sekelas saya
19. Saya sering jajan sembarangan di jalan bersama
teman-teman saya
20. Saya bisa bercanda dengan teman-teman saat keadaan
sedang diliputi suasana canda-tawa
21. Saya tidak masuk sekolah demi menengok teman
yang sakit
22. Saya tidak bisa menerima ketika nilai/prestasi saya
dikalahkan oleh orang lain
23. Saya membersihkan kelas sendiri sesuai dengan
jadwal kelas yang telah ditentukan
24. Saya merasa senang bila teman-teman saya dimarahi
oleh guru
25. Saya bisa membantu menyelesaikan masalah di kelas
bersama teman-teman sekelas
26. Saya menyuruh teman lain mengerjakan piket kelas
saya dengan memberikan imbalan
27. Saya tidak bisa bekerja dengan baik bila bekerja di
dalam kelompok
28. Saya merasa tidak memiliki kelebihan yang bisa
membuat saya mampu berteman dengan banyak orang
29. Saya memiliki pribadi yang membuat teman-teman
menyukai saya
30. Saya mendiamkan saja ketika teman sekelas saya
sedang menangis.
8
Daftar Final Angket Penyesuaian Diri 1 Saya bersikap ramah pada semua teman di kelas saya
2 Saya sering mengganggu teman saya saat pelajaran di
kelas
3 Saya menyalin pekerjaan orang lain dalam
mengerjakan PR (pekerjaan rumah) saya
4 Saya bertanya pada teman/ guru jika ada pelajaran
yang tidak saya mengerti
5 Saya bersikap acuh tak acuh pada teman di kelas saya
6 Saya merasa memiliki banyak kekurangan sehingga
saya minder dalam bergaul dengan teman-teman
sekelas
7 Saya tidak tahu ketika ada teman sekelas saya sedang
membutuhkan pertolongan/ mengalami kesusahan
8 saya tidak mau berkumpul dengan teman-teman
sekelas saat istirahat
9 Saya bisa mengerjakan tugas bersama dalam
kelompok
10 Saya berpakaian tidak sopan santun sekolah ketika ke
sekolah
11 Saya membantu teman yang mengalami kesulitan
dalam belajar
12 Saya bersikap sombong sehingga ketika sakit teman-
teman tidak menengok saya
13 Saya sering mengajak teman untuk membolos sekolah
14 Saya memberikan hadiah kepada teman sekelas yang
berulang tahun
15 Saya selalu menyapa teman-teman sekelas saya
16 Saya bisa bercanda dengan teman-teman saat keadaan
sedang diliputi suasana canda-tawa
9
17 Saya tidak bisa menerima ketika nilai/prestasi saya
dikalahkan oleh orang lain
18 Saya membersihkan kelas sendiri sesuai dengan
jadwal kelas yang telah ditentukan
19 Saya merasa senang bila teman-teman saya dimarahi
oleh guru
20 Saya bisa membantu menyelesaikan masalah di kelas
bersama teman-teman sekelas
21 Saya menyuruh teman lain mengerjakan piket kelas
saya dengan memberikan imbalan
22 Saya tidak bisa bekerja dengan baik bila bekerja di
dalam kelompok
23 Saya merasa tidak memiliki kelebihan yang bisa
membuat saya mampu berteman dengan banyak orang
24 Saya memiliki pribadi yang membuat teman-teman
menyukai saya
25 Saya mendiamkan saja ketika teman sekelas saya
sedang menangis.
10
TABULASI DATA SKOR KUESIONER SETELAH DIREVISI
L/P no item-item pernyataan Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
L 1 3 3 3 4 4 1 3 3 4 3 4 1 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 82
P 2 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 82
L 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 1 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
L 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 81
L 5 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 82
L 6 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 86
L 7 2 4 3 4 4 1 1 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 2 1 3 4 71
L 8 4 3 3 4 4 4 3 3 1 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 82
L 9 2 2 2 4 1 2 1 2 1 2 2 4 2 1 1 3 2 2 2 1 3 2 2 1 2 49
P 10 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 75
L 11 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 81
P 12 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 82
P 13 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 92
L 14 4 4 1 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 81
P 15 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 87
P 16 3 4 2 4 4 3 2 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 1 2 2 2 73
L 17 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 82
P 18 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 90
P 19 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 92
P 20 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 88
P 21 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 92
P 22 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 88
P 23 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 85
P 24 4 3 2 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 1 2 2 2 77
11
P 25 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 88
P 26 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 72
P 27 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 81
P 28 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 3 2 86
P 29 4 4 3 4 4 3 2 3 1 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 82
L 30 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 86
L 31 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 79
L 32 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 2 83
L 33 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 78
L 34 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 85
L 35 3 1 1 4 4 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 76
L 36 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 3 3 4 3 89
L 37 4 3 4 4 3 4 1 3 3 2 3 4 4 1 3 2 1 3 4 4 4 3 1 2 4 74
L 38 2 4 3 4 4 3 1 3 3 2 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 2 3 3 78
L 39 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 86
L 40 3 3 3 4 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 2 78
L 41 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 1 82
P 42 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 2 4 2 85
L 43 3 3 4 4 4 3 1 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 4 75
P 44 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 80
P 45 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 88
P 46 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 1 3 76
P 47 3 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 1 80
P 48 4 1 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 2 2 4 79
P 49 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 79
L 50 2 3 3 4 1 1 3 4 2 1 3 1 1 3 4 4 1 3 1 4 1 1 3 3 3 60
L 51 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3 4 4 80
12
L 52 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 82
P 53 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 88
P 54 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 81
P 55 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 3 2 3 4 86
P 56 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 90
L 57 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 2 4 3 3 1 75
L 58 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 92
P 59 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 86
P 60 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 83
P 61 4 4 2 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 84
L 62 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 94
L 63 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 88
L 64 4 4 4 4 1 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 83
L 65 4 1 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 86
P 66 1 2 2 1 2 2 2 3 1 4 2 4 4 3 1 2 1 3 2 3 3 2 2 2 1 55
L 67 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 85
L 68 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 78
L 69 4 4 1 3 4 4 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 1 3 2 1 4 3 4 72
L 70 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 85
L 71 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 79
P 72 4 4 3 3 4 3 3 1 3 3 3 1 2 3 3 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 75
P 73 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 78
L 74 3 4 3 4 1 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 82
L 75 4 3 3 3 2 3 1 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 74
L 76 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 88
L 77 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 81
L 78 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 77
13
L 79 4 4 2 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 80
P 80 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 54
L 81 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 90
L 82 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 2 80
P 83 3 2 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 2 1 3 3 77
L 84 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 1 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 78
L 85 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 79
L 86 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 86
L 87 4 3 3 4 3 3 1 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 79
P 88 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 92
P 89 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 87
P 90 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 79
L 91 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 92
L 92 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 2 3 3 83
L 93 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 78
P 94 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 77
L 95 3 4 2 3 3 3 1 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 1 75
P 96 4 3 4 3 3 3 1 3 4 2 4 3 4 4 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 77
L 97 3 4 3 3 1 3 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 71
L 98 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 1 3 3 67
L 99 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 79
L 100 4 3 2 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 80
L 101 4 4 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 4 87
P 102 3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 87
L 103 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 82
P 104 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 79
P 105 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 85
14
P 106 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 88
P 107 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 91
P 108 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 87
P 109 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 81
L 110 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 2 3 2 83
P 111 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 72
L 112 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 1 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 78
L 113 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 81
P 114 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 87
L 115 2 4 2 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 3 2 2 4 78
L 116 3 3 3 4 2 3 1 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 72
L 117 3 4 1 2 4 2 2 4 3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 69
L 118 3 3 1 4 3 4 1 3 3 4 3 3 3 3 4 1 4 2 1 3 2 1 4 2 3 68
P 119 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 92
P 120 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 85
P 121 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 87
L 122 4 3 3 4 1 3 1 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 4 3 3 4 2 4 1 4 72
P 123 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 1 4 3 3 3 4 4 3 2 3 2 77
L 124 4 3 1 3 3 3 1 3 2 2 3 3 4 4 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 65
L 125 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 86
P 126 4 3 3 4 3 3 3 4 4 1 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 81
P 127 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 81
L 128 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 1 4 1 2 3 2 3 69
L 129 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 1 3 3 2 3 3 3 81
L 130 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 73
L 131 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 76
L 132 3 4 4 3 3 2 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 75
15
L 133 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 87
L 134 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 90
L 135 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 1 2 2 3 75
L 136 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 89
P 137 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 2 1 2 2 4 76
L 138 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 69
P 139 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4 3 4 3 3 3 4 78
P 140 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 84
P 141 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 93
P 142 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 93
P 143 4 4 4 3 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 82
P 144 2 3 3 3 4 4 3 3 2 4 1 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 75
P 145 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 89
L 146 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 72
L 147 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 4 4 2 2 78
P 148 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 86
P 149 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 70
L 150 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 72
L 151 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 74
L 152 3 4 2 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 3 1 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 76
L 153 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 82
L 154 3 4 4 3 3 3 1 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 77
P 155 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 81
P 156 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 79
L 157 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 81
L 158 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 81
L 159 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 2 4 89
16
L 160 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 78
L 161 4 3 4 3 3 4 1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 85
L 162 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 75
L 163 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 90
L 164 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 82
L 165 3 3 3 4 4 2 1 2 3 1 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 64
L 166 2 2 3 3 4 2 1 3 4 4 1 4 4 3 1 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 71
P 167 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 3 4 3 3 4 4 87
P 168 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 4 89
P 169 4 4 4 4 4 3 1 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 83
P 170 3 4 2 3 4 3 1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 82
P 171 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 88
P 172 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3 3 2 85
L 173 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 75
L 174 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 84
L 175 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 1 4 3 4 3 3 1 4 2 4 2 3 2 4 77
P 176 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 4 82
L 177 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 85
L 178 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 86
L 179 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 78
L 180 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 82
L 181 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 92
L 182 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 82
L 183 3 4 3 3 4 2 1 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 81
L 184 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 83
P 185 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 81
P 186 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 1 84
17
P 187 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 1 3 4 2 3 3 3 2 80
P 188 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 2 85
P 189 4 3 3 3 1 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 83
P 190 3 4 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 75
P 191 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 92
L 192 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 85
L 193 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 4 3 79
L 194 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 82
jumlah 685 685 629 684 653 561 508 637 656 699 643 654 733 613 605 628 577 606 663 639 658 574 550 560 572 15672
18
SKOR GASAL (X) dan SKOR GENAP (Y) DATA KUESIONER SETELAH DIREVISI
Jenis no kelamin siswa X Y X2 Y2 XY L 1 44 38 1936 1444 1672 P 2 43 39 1849 1521 1677 L 3 41 34 1681 1156 1394 L 4 42 39 1764 1521 1638 L 5 42 40 1764 1600 1680 L 6 45 41 2025 1681 1845 L 7 36 35 1296 1225 1260 L 8 41 41 1681 1681 1681 L 9 23 26 529 676 598 P 10 40 35 1600 1225 1400 L 11 43 38 1849 1444 1634 P 12 44 38 1936 1444 1672 P 13 48 44 2304 1936 2112 L 14 43 38 1849 1444 1634 P 15 45 42 2025 1764 1890 P 16 37 36 1369 1296 1332 L 17 44 38 1936 1444 1672 P 18 48 42 2304 1764 2016 P 19 47 45 2209 2025 2115 P 20 45 43 2025 1849 1935 P 21 51 41 2601 1681 2091 P 22 44 44 1936 1936 1936 P 23 44 41 1936 1681 1804 P 24 42 35 1764 1225 1470 P 25 44 44 1936 1936 1936 P 26 37 35 1369 1225 1295 P 27 44 37 1936 1369 1628 P 28 45 41 2025 1681 1845 P 29 41 41 1681 1681 1681 L 30 45 41 2025 1681 1845 L 31 41 38 1681 1444 1558 L 32 43 40 1849 1600 1720 L 33 40 38 1600 1444 1520 L 34 45 40 2025 1600 1800 L 35 39 37 1521 1369 1443 L 36 47 42 2209 1764 1974
19
L 37 39 35 1521 1225 1365 L 38 38 40 1444 1600 1520 L 39 46 40 2116 1600 1840 L 40 40 38 1600 1444 1520 L 41 43 39 1849 1521 1677 P 42 43 42 1849 1764 1806 L 43 40 35 1600 1225 1400 P 44 43 37 1849 1369 1591 P 45 46 42 2116 1764 1932 P 46 42 34 1764 1156 1428 P 47 39 41 1521 1681 1599 P 48 47 32 2209 1024 1504 P 49 42 37 1764 1369 1554 L 50 28 32 784 1024 896 L 51 42 38 1764 1444 1596 L 52 42 40 1764 1600 1680 P 53 47 41 2209 1681 1927 P 54 41 40 1681 1600 1640 P 55 43 43 1849 1849 1849 P 56 44 46 1936 2116 2024 L 57 39 36 1521 1296 1404 L 58 46 46 2116 2116 2116 P 59 44 42 1936 1764 1848 P 60 42 41 1764 1681 1722 P 61 45 39 2025 1521 1755 L 62 49 45 2401 2025 2205 L 63 48 40 2304 1600 1920 L 64 41 42 1681 1764 1722 L 65 44 42 1936 1764 1848 P 66 24 31 576 961 744 L 67 45 40 2025 1600 1800 L 68 41 37 1681 1369 1517 L 69 36 36 1296 1296 1296 L 70 46 39 2116 1521 1794 L 71 41 38 1681 1444 1558 P 72 42 33 1764 1089 1386 P 73 40 38 1600 1444 1520 L 74 42 40 1764 1600 1680 L 75 37 37 1369 1369 1369 L 76 46 42 2116 1764 1932 L 77 44 37 1936 1369 1628 L 78 39 38 1521 1444 1482
20
L 79 44 36 1936 1296 1584 P 80 27 27 729 729 729 L 81 46 44 2116 1936 2024 L 82 41 39 1681 1521 1599 P 83 38 39 1444 1521 1482 L 84 42 36 1764 1296 1512 L 85 42 37 1764 1369 1554 L 86 45 41 2025 1681 1845 L 87 42 37 1764 1369 1554 P 88 49 43 2401 1849 2107 P 89 46 41 2116 1681 1886 P 90 42 37 1764 1369 1554 L 91 46 46 2116 2116 2116 L 92 43 40 1849 1600 1720 L 93 40 38 1600 1444 1520 P 94 40 37 1600 1369 1480 L 95 35 40 1225 1600 1400 P 96 41 36 1681 1296 1476 L 97 34 37 1156 1369 1258 L 98 32 35 1024 1225 1120 L 99 38 41 1444 1681 1558 L 100 39 41 1521 1681 1599 L 101 45 42 2025 1764 1890 P 102 44 43 1936 1849 1892 L 103 45 37 2025 1369 1665 P 104 41 38 1681 1444 1558 P 105 43 42 1849 1764 1806 P 106 47 41 2209 1681 1927 P 107 49 42 2401 1764 2058 P 108 45 42 2025 1764 1890 P 109 41 40 1681 1600 1640 L 110 42 41 1764 1681 1722 P 111 39 33 1521 1089 1287 L 112 37 41 1369 1681 1517 L 113 41 40 1681 1600 1640 P 114 44 43 1936 1849 1892 L 115 37 41 1369 1681 1517 L 116 35 37 1225 1369 1295 L 117 33 36 1089 1296 1188 L 118 35 33 1225 1089 1155 P 119 48 44 2304 1936 2112 P 120 47 38 2209 1444 1786
21
P 121 45 42 2025 1764 1890 L 122 38 34 1444 1156 1292 P 123 37 40 1369 1600 1480 L 124 30 35 900 1225 1050 L 125 43 43 1849 1849 1849 P 126 44 37 1936 1369 1628 P 127 40 41 1600 1681 1640 L 128 33 36 1089 1296 1188 L 129 43 38 1849 1444 1634 L 130 38 35 1444 1225 1330 L 131 39 37 1521 1369 1443 L 132 38 37 1444 1369 1406 L 133 49 38 2401 1444 1862 L 134 49 41 2401 1681 2009 L 135 40 35 1600 1225 1400 L 136 48 41 2304 1681 1968 P 137 43 33 1849 1089 1419 L 138 35 34 1225 1156 1190 P 139 41 37 1681 1369 1517 P 140 44 40 1936 1600 1760 P 141 50 43 2500 1849 2150 P 142 50 43 2500 1849 2150 P 143 42 40 1764 1600 1680 P 144 36 39 1296 1521 1404 P 145 49 40 2401 1600 1960 L 146 38 34 1444 1156 1292 L 147 39 39 1521 1521 1521 P 148 46 40 2116 1600 1840 P 149 37 33 1369 1089 1221 L 150 38 34 1444 1156 1292 L 151 36 38 1296 1444 1368 L 152 37 39 1369 1521 1443 L 153 43 39 1849 1521 1677 L 154 37 40 1369 1600 1480 P 155 43 38 1849 1444 1634 P 156 42 37 1764 1369 1554 L 157 42 39 1764 1521 1638 L 158 41 40 1681 1600 1640 L 159 50 39 2500 1521 1950 L 160 41 37 1681 1369 1517 L 161 44 41 1936 1681 1804 L 162 41 34 1681 1156 1394
22
L 163 45 45 2025 2025 2025 L 164 44 38 1936 1444 1672 L 165 33 31 1089 961 1023 L 166 35 36 1225 1296 1260 P 167 45 42 2025 1764 1890 P 168 47 42 2209 1764 1974 P 169 42 41 1764 1681 1722 P 170 43 39 1849 1521 1677 P 171 46 42 2116 1764 1932 P 172 44 41 1936 1681 1804 L 173 40 35 1600 1225 1400 L 174 42 42 1764 1764 1764 L 175 45 32 2025 1024 1440 P 176 45 37 2025 1369 1665 L 177 46 39 2116 1521 1794 L 178 48 38 2304 1444 1824 L 179 40 38 1600 1444 1520 L 180 41 41 1681 1681 1681 L 181 47 45 2209 2025 2115 L 182 44 38 1936 1444 1672 L 183 43 38 1849 1444 1634 L 184 44 39 1936 1521 1716 P 185 43 38 1849 1444 1634 P 186 43 41 1849 1681 1763 P 187 40 40 1600 1600 1600 P 188 45 40 2025 1600 1800 P 189 42 41 1764 1681 1722 P 190 36 39 1296 1521 1404 P 191 49 43 2401 1849 2107 L 192 44 41 1936 1681 1804 L 193 41 38 1681 1444 1558 L 194 42 40 1764 1600 1680
Jumlah 8132 7540 344932 295214 317951
skor‐skor aspek penyesuaian diri siswa terhadap teman sebaya
SMP Negeri I Kalijambe
Aspek Penyesuaian Diri
No afektif emosional intelektual sosial fisik
23
1 34 12 33 3
2 35 15 28 4
3 32 12 30 1
4 35 14 29 3
5 34 15 29 4
6 36 14 32 4
7 29 14 25 3
8 36 14 28 4
9 22 10 15 2
10 30 14 27 4
11 35 13 29 4
12 34 14 30 4
13 41 15 32 4
14 34 14 29 4
15 35 15 33 4
16 30 13 26 4
17 37 15 28 2
18 38 15 33 4
19 41 15 32 4
20 38 13 33 4
21 37 16 35 4
22 38 14 32 4
23 34 15 32 4
24 29 14 30 4
25 38 14 32 4
26 32 12 25 3
27 34 13 30 4
28 36 15 31 4
29 35 14 29 4
30 36 14 33 3
31 34 14 27 4
32 35 13 32 3
33 33 13 29 3
34 35 15 31 4
35 29 14 30 3
36 38 15 32 4
37 31 12 29 2
38 33 13 30 2
39 38 14 30 4
40 33 13 29 3
24
41 34 14 30 4
42 34 14 33 4
43 32 14 26 3
44 35 14 28 3
45 36 14 34 4
46 30 13 29 4
47 31 14 31 4
48 29 15 32 3
49 34 14 28 3
50 27 9 23 1
51 36 14 27 3
52 36 14 28 4
53 37 15 32 4
54 33 14 30 4
55 36 12 34 4
56 39 13 34 4
57 29 13 29 4
58 39 14 35 4
59 36 15 31 4
60 35 14 30 4
61 33 15 32 4
62 40 15 35 4
63 37 16 31 4
64 39 13 27 4
65 34 15 33 4
66 26 8 17 4
67 35 15 31 4
68 32 14 29 3
69 32 12 25 3
70 34 13 34 4
71 32 14 29 4
72 33 10 29 3
73 34 13 27 4
74 34 16 28 4
75 29 13 28 4
76 35 16 33 4
77 34 13 30 4
78 32 13 29 3
79 30 14 32 4
80 22 11 19 2
25
81 38 14 34 4
82 34 13 29 4
83 33 13 28 3
84 30 14 30 4
85 31 14 30 4
86 35 14 33 4
87 31 15 30 3
88 37 15 36 4
89 35 15 33 4
90 33 13 29 4
91 40 15 33 4
92 34 12 33 4
93 34 12 29 3
94 33 13 28 3
95 30 13 28 4
96 33 15 27 2
97 29 13 26 3
98 29 11 24 3
99 35 11 29 4
100 31 13 32 4
101 36 15 32 4
102 37 16 30 4
103 34 14 30 4
104 33 14 28 4
105 37 15 29 4
106 38 14 33 3
107 39 15 33 4
108 39 14 30 4
109 36 14 28 3
110 33 13 33 4
111 32 13 24 3
112 33 14 27 4
113 34 12 31 4
114 38 13 32 4
115 31 14 29 4
116 30 13 25 4
117 29 11 25 4
118 28 14 22 4
119 38 15 35 4
120 35 16 31 3
26
121 37 15 31 4
122 33 13 23 3
123 32 13 28 4
124 27 12 24 2
125 36 14 32 4
126 33 15 32 1
127 36 13 28 4
128 30 10 26 3
129 37 14 26 4
130 32 13 25 3
131 32 13 28 3
132 32 12 28 3
133 35 16 33 3
134 37 16 33 4
135 32 13 27 3
136 36 16 33 4
137 32 14 27 3
138 27 13 26 3
139 35 10 30 3
140 37 12 31 4
141 37 16 36 4
142 37 16 36 4
143 36 15 27 4
144 37 9 25 4
145 38 14 33 4
146 30 12 27 3
147 33 12 29 4
148 37 13 32 4
149 30 11 27 2
150 29 13 27 3
151 31 12 27 4
152 33 12 27 4
153 34 14 30 4
154 31 13 29 4
155 33 14 30 4
156 32 12 31 4
157 35 14 28 4
158 35 13 30 3
159 38 15 32 4
160 33 14 28 3
27
161 36 13 32 4
162 33 13 26 3
163 41 14 31 4
164 34 13 31 4
165 26 11 26 1
166 31 10 26 4
167 40 13 30 4
168 34 16 35 4
169 33 15 31 4
170 31 15 32 4
171 39 15 30 4
172 36 15 30 4
173 33 12 27 3
174 37 13 30 4
175 31 14 28 4
176 36 13 29 4
177 34 15 32 4
178 37 14 31 4
179 32 13 29 4
180 35 14 29 4
181 39 15 34 4
182 32 14 32 4
183 33 14 31 3
184 35 14 30 4
185 35 13 29 4
186 34 16 30 4
187 31 15 30 4
188 38 14 31 2
189 38 12 29 4
190 35 13 24 3
191 39 15 34 4
192 37 13 31 4
193 34 12 29 4
194 36 13 30 3
Total 6596 2637 5740 699
SKOR‐SKOR TINGGI RENDAH TIAP ASPEK PENYESUAIAN DIRI TERHADAP TEMAN SEBAYA
PARA SISWA SMP NEGERI I KALIJAMBE
28
Aspek Penyesuaian Diri No I II III IV 1 34 T 12 R 33 T 3 R 2 35 T 15 T 28 R 4 T 3 32 R 12 R 30 T 1 R 4 35 T 14 T 29 T 3 R 5 34 T 15 T 29 T 4 T 6 36 T 14 T 32 T 4 T 7 29 R 14 T 25 R 3 R 8 36 T 14 T 28 R 4 T 9 22 R 10 R 15 R 2 R 10 30 R 14 T 27 R 4 T 11 35 T 13 R 29 T 4 T 12 34 T 14 T 30 T 4 T 13 41 T 15 T 32 T 4 T 14 34 T 14 T 29 T 4 T 15 35 T 15 T 33 T 4 T 16 30 R 13 R 26 R 4 T 17 37 T 15 T 28 R 2 R 18 38 T 15 T 33 T 4 T 19 41 T 15 T 32 T 4 T 20 38 T 13 R 33 T 4 T 21 37 T 16 T 35 T 4 T 22 38 T 14 T 32 T 4 T 23 34 T 15 T 32 T 4 T 24 29 R 14 T 30 T 4 T 25 38 T 14 T 32 T 4 T 26 32 R 12 R 25 R 3 R 27 34 T 13 R 30 T 4 T 28 36 T 15 T 31 T 4 T 29 35 T 14 T 29 T 4 T 30 36 T 14 T 33 T 3 R 31 34 T 14 T 27 R 4 T 32 35 T 13 R 32 T 3 R 33 33 R 13 R 29 T 3 R 34 35 T 15 T 31 T 4 T 35 29 R 14 T 30 T 3 R 36 38 T 15 T 32 T 4 T 37 31 R 12 R 29 T 2 R 38 33 R 13 R 30 T 2 R 39 38 T 14 T 30 T 4 T 40 33 R 13 R 29 T 3 R
29
41 34 T 14 T 30 T 4 T 42 34 T 14 T 33 T 4 T 43 32 R 14 T 26 R 3 R 44 35 T 14 T 28 R 3 R 45 36 T 14 T 34 T 4 T 46 30 R 13 R 29 T 4 T 47 31 R 14 T 31 T 4 T 48 29 R 15 T 32 T 3 R 49 34 T 14 T 28 R 3 R 50 27 R 9 R 23 R 1 R 51 36 T 14 T 27 R 3 R 52 36 T 14 T 28 R 4 T 53 37 T 15 T 32 T 4 T 54 33 R 14 T 30 T 4 T 55 36 T 12 R 34 T 4 T 56 39 T 13 R 34 T 4 T 57 29 R 13 R 29 T 4 T 58 39 T 14 T 35 T 4 T 59 36 T 15 T 31 T 4 T 60 35 T 14 T 30 T 4 T 61 33 R 15 T 32 T 4 T 62 40 T 15 T 35 T 4 T 63 37 T 16 T 31 T 4 T 64 39 T 13 R 27 R 4 T 65 34 T 15 T 33 T 4 T 66 26 R 8 R 17 R 4 T 67 35 T 15 T 31 T 4 T 68 32 R 14 T 29 T 3 R 69 32 R 12 R 25 R 3 R 70 34 T 13 R 34 T 4 T 71 32 R 14 T 29 T 4 T 72 33 R 10 R 29 T 3 R 73 34 T 13 R 27 R 4 T 74 34 T 16 T 28 R 4 T 75 29 R 13 R 28 R 4 T 76 35 T 16 T 33 T 4 T 77 34 T 13 R 30 T 4 T 78 32 R 13 R 29 T 3 R 79 30 R 14 T 32 T 4 T 80 22 R 11 R 19 R 2 R 81 38 T 14 T 34 T 4 T 82 34 T 13 R 29 T 4 T
30
83 33 R 13 R 28 R 3 R 84 30 R 14 T 30 T 4 T 85 31 R 14 T 30 T 4 T 86 35 T 14 T 33 T 4 T 87 31 R 15 T 30 T 3 R 88 37 T 15 T 36 T 4 T 89 35 T 15 T 33 T 4 T 90 33 R 13 R 29 T 4 T 91 40 T 15 T 33 T 4 T 92 34 T 12 R 33 T 4 T 93 34 T 12 R 29 T 3 R 94 33 R 13 R 28 R 3 R 95 30 R 13 R 28 R 4 T 96 33 R 15 T 27 R 2 R 97 29 R 13 R 26 R 3 R 98 29 R 11 R 24 R 3 R 99 35 T 11 R 29 T 4 T 100 31 R 13 R 32 T 4 T 101 36 T 15 T 32 T 4 T 102 37 T 16 T 30 T 4 T 103 34 T 14 T 30 T 4 T 104 33 R 14 T 28 R 4 T 105 37 T 15 T 29 T 4 T 106 38 T 14 T 33 T 3 R 107 39 T 15 T 33 T 4 T 108 39 T 14 T 30 T 4 T 109 36 T 14 T 28 R 3 R 110 33 R 13 R 33 T 4 T 111 32 R 13 R 24 R 3 R 112 33 R 14 T 27 R 4 T 113 34 T 12 R 31 T 4 T 114 38 T 13 R 32 T 4 T 115 31 R 14 T 29 T 4 T 116 30 R 13 R 25 R 4 T 117 29 R 11 R 25 R 4 T 118 28 R 14 T 22 R 4 T 119 38 T 15 T 35 T 4 T 120 35 T 16 T 31 T 3 R 121 37 T 15 T 31 T 4 T 122 33 R 13 R 23 R 3 R 123 32 R 13 R 28 R 4 T 124 27 R 12 R 24 R 2 R
31
125 36 T 14 T 32 T 4 T 126 33 R 15 T 32 T 1 R 127 36 T 13 R 28 R 4 T 128 30 R 10 R 26 R 3 R 129 37 T 14 T 26 R 4 T 130 32 R 13 R 25 R 3 R 131 32 R 13 R 28 R 3 R 132 32 R 12 R 28 R 3 R 133 35 T 16 T 33 T 3 R 134 37 T 16 T 33 T 4 T 135 32 R 13 R 27 R 3 R 136 36 T 16 T 33 T 4 T 137 32 R 14 T 27 R 3 R 138 27 R 13 R 26 R 3 R 139 35 T 10 R 30 T 3 R 140 37 T 12 R 31 T 4 T 141 37 T 16 T 36 T 4 T 142 37 T 16 T 36 T 4 T 143 36 T 15 T 27 R 4 T 144 37 T 9 R 25 R 4 T 145 38 T 14 T 33 T 4 T 146 30 R 12 R 27 R 3 R 147 33 R 12 R 29 T 4 T 148 37 T 13 R 32 T 4 T 149 30 R 11 R 27 R 2 R 150 29 R 13 R 27 R 3 R 151 31 R 12 R 27 R 4 T 152 33 R 12 R 27 R 4 T 153 34 T 14 T 30 T 4 T 154 31 R 13 R 29 T 4 T 155 33 R 14 T 30 T 4 T 156 32 R 12 R 31 T 4 T 157 35 T 14 T 28 R 4 T 158 35 T 13 R 30 T 3 R 159 38 T 15 T 32 T 4 T 160 33 R 14 T 28 R 3 R 161 36 T 13 R 32 T 4 T 162 33 R 13 R 26 R 3 R 163 41 T 14 T 31 T 4 T 164 34 T 13 R 31 T 4 T 165 26 R 11 R 26 R 1 R 166 31 R 10 R 26 R 4 T
32
167 40 T 13 R 30 T 4 T 168 34 T 16 T 35 T 4 T 169 33 R 15 T 31 T 4 T 170 31 R 15 T 32 T 4 T 171 39 T 15 T 30 T 4 T 172 36 T 15 T 30 T 4 T 173 33 R 12 R 27 R 3 R 174 37 T 13 R 30 T 4 T 175 31 R 14 T 28 R 4 T 176 36 T 13 R 29 T 4 T 177 34 T 15 T 32 T 4 T 178 37 T 14 T 31 T 4 T 179 32 R 13 R 29 T 4 T 180 35 T 14 T 29 T 4 T 181 39 T 15 T 34 T 4 T 182 32 R 14 T 32 T 4 T 183 33 R 14 T 31 T 3 R 184 35 T 14 T 30 T 4 T 185 35 T 13 R 29 T 4 T 186 34 T 16 T 30 T 4 T 187 31 R 15 T 30 T 4 T 188 38 T 14 T 31 T 2 R 189 38 T 12 R 29 T 4 T 190 35 T 13 R 24 R 3 R 191 39 T 15 T 34 T 4 T 192 37 T 13 R 31 T 4 T 193 34 T 12 R 29 T 4 T 194 36 T 13 R 30 T 3 R
SKOR‐SKOR KUESIONER TINGGI RENDAH PENYESUAIAN DIRI SISWA SMP NEGERI I KALIJAMBE SRAGEN
33
No siswa skor kategori No siswa skor kategori 1 82 T 98 67 R 2 82 T 99 79 R 3 75 R 100 80 R 4 81 T 101 87 T 5 82 T 102 87 T 6 86 T 103 82 T 7 71 R 104 79 R 8 82 T 105 85 T 9 49 R 106 88 T 10 75 R 107 91 T 11 81 T 108 87 T 12 82 T 109 81 T 13 92 T 110 83 T 14 81 T 111 72 R 15 87 T 112 78 R 16 73 R 113 81 T 17 82 T 114 87 T 18 90 T 115 78 R 19 92 T 116 72 R 20 88 T 117 69 R 21 92 T 118 68 R 22 88 T 119 92 T 23 85 T 120 85 T 24 77 R 121 87 T 25 88 T 122 72 R 26 72 R 123 77 R 27 81 T 124 65 R 28 86 T 125 86 T 29 82 T 126 81 T 30 86 T 127 81 T 31 79 R 128 69 R 32 83 T 129 81 T 33 78 R 130 73 R 34 85 T 131 76 R 35 76 R 132 75 R 36 89 T 133 87 T 37 74 R 134 90 T 38 78 R 135 75 R 39 86 T 136 89 T 40 78 R 137 76 R 41 82 T 138 69 R
34
42 85 T 139 78 R 43 75 R 140 84 T 44 80 R 141 93 T 45 88 T 142 93 T 46 76 R 143 82 T 47 80 R 144 75 R 48 79 R 145 89 T 49 79 R 146 72 R 50 60 R 147 78 R 51 80 R 148 86 T 52 82 T 149 70 R 53 88 T 150 72 R 54 81 T 151 74 R 55 86 T 152 76 R 56 90 T 153 82 T 57 75 R 154 77 R 58 92 T 155 81 T 59 86 T 156 79 R 60 83 T 157 81 T 61 84 T 158 81 T 62 94 T 159 89 T 63 88 T 160 78 R 64 83 T 161 85 T 65 86 T 162 75 R 66 55 R 163 90 T 67 85 T 164 82 T 68 78 R 165 64 R 69 72 R 166 71 R 70 85 T 167 87 T 71 79 R 168 89 T 72 75 R 169 83 T 73 78 R 170 82 T 74 82 T 171 88 T 75 74 R 172 85 T 76 88 T 173 75 R 77 81 T 174 84 T 78 77 R 175 77 R 79 80 R 176 82 T 80 54 R 177 85 T 81 90 T 178 86 T 82 80 R 179 78 R 83 77 R 180 82 T
35
84 78 R 181 92 T 85 79 R 182 82 T 86 86 T 183 81 T 87 79 R 184 83 T 88 92 T 185 81 T 89 87 T 186 84 T 90 79 R 187 80 R 91 92 T 188 85 T 92 83 T 189 83 T 93 78 R 190 75 R 94 77 R 191 92 T 95 75 R 192 85 T 96 77 R 193 79 R 97 71 R 194 82 T
36
Rangking Skor Per Item
No Item Aspek Skor 1 Saya tidak tahu ketika ada teman sekelas saya
sedang membutuhkan pertolongan/ mengalami kesusahan
Afektif emosional (Perhatian/ empati)
508
2 Saya merasa tidak memiliki kelebihan yang bisa membuat saya mampu berteman dengan banyak orang
Afektif emosional (Kepercayaan diri)
550
3 Saya memiliki pribadi yang membuat teman-teman menyukai saya
Afektif emosional (Kemampuan mencintai dan dicintai)
560
4 Saya merasa memiliki banyak kekurangan sehingga saya minder dalam bergaul dengan teman-teman sekelas
Afektif emosional (Kepercayaan diri)
561
5 Saya mendiamkan saja ketika teman sekelas saya sedang menangis.
Afektif emosional (Perhatian/ empati)
572
6 Saya tidak bisa bekerja dengan baik bila bekerja di dalam kelompok
Sosial (Kemampuan bekerja sama)
574
7 Saya tidak bisa menerima ketika nilai/prestasi saya dikalahkan oleh orang lain
Intelektual (Kemampuan melihat kenyataan hidup)
577
8 Saya selalu menyapa teman-teman sekelas saya
Sosial (Kemampuan mengembangkan keakraban)
605
9 Saya membersihkan kelas sendiri sesuai dengan jadwal kelas yang telah ditentukan
Afektif emosional (Mandiri) 606
10 Saya memberikan hadiah kepada teman sekelas yang berulang tahun
Afektif emosional (Kemampuan mencintai dan dicintai)
613
11 Saya bisa bercanda dengan teman-teman saat keadaan sedang diliputi suasana canda-tawa
Sosial (Keluwesan) 628
12 Saya menyalin pekerjaan orang lain dalam mengerjakan PR (pekerjaan rumah) saya
Afektif emosional (Mandiri) 629
13 saya tidak mau berkumpul dengan teman-teman sekelas saat istirahat
Sosial (Kemampuan mengembangkan keakraban)
637
14 Saya bisa membantu menyelesaikan masalah di kelas bersama teman-teman sekelas
Sosial (Kemampuan bekerja sama)
639
15 Saya membantu teman yang mengalami kesulitan dalam belajar
Intelektual (Kemampuan memahami diri dan orang lain)
643
16 Saya bersikap acuh tak acuh pada teman di kelas saya
Sosial (Kemampuan mengembangkan keakraban)
653
37
17 Saya bersikap sombong sehingga ketika sakit teman-teman tidak menengok saya
Afektif emosional (Kemampuan mencintai dan dicintai)
654
18 Saya bisa mengerjakan tugas bersama dalam kelompok
Sosial (Kemampuan bekerja sama)
656
19 Saya menyuruh teman lain mengerjakan piket kelas saya dengan memberikan imbalan
Afektif emosional (Mandiri) 658
20 Saya merasa senang bila teman-teman saya dimarahi oleh guru
Sosial (Keluwesan) 663
21 Saya bertanya pada teman/ guru jika ada pelajaran yang tidak saya mengerti
Intelektual (Kemampuan Memahami diri dan orang lain)
684
22 Saya bersikap ramah pada semua teman di kelas saya
Sosial (Kemampuan mengembangkan keakraban)
685
23 Saya sering mengganggu teman saya saat pelajaran di kelas
Afektif emosional (Kemampuan mencintai dan dicintai)
685
24 Saya berpakaian tidak sopan santun sekolah ketika ke sekolah
Fisik (Cara berpakaian) 699
25 Saya sering mengajak teman untuk membolos sekolah
Intelektual (Kemampuan memahami diri dan orang lain)
733
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
1. Pokok Bahasan/Topik : Empati
38
2. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial 3. Jenis Layanan : Bimbingan klasikal, Pemberian informasi 4. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengembangan 5. Tujuan Umum : Agar siswa semakin menyadari pentingnya memiliki sifat empati 6. Tujuan Khusus : Setelah mengikuti kegiatan ini siswa dapat:
a. Spesifik: i. Menyebutkan pengertian empati.
ii. Menyebutkan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan rasa empati. b. Global:
i. Siswa menuliskan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan yang baru diikutinya.
7. Sasaran Pelayanan : Kelas VII. 8. Materi Pelayanan :
a. Pengertian empati. b. Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan rasa empati.
9. Metode : Ceramah dan diskusi. 10. Media-alat bantu : - 11. Langkah kegiatan :
No Kegiatan Kelas Guru BK Siswa
1 Memberikan pengantar tentang empati
Pembimbing memberikan pengantar
Siswa mendengarkan
2 Membagikan handout
Pembimbing membagikan handout
Siswa menerima
3 Membentuk kelompok
Pembimbing membagi siswa dalam kelompok
Siswa membentuk kelompok
4 Membaca handout yang dibagikan
Pembimbing mengajak siswa membaca handout
Siswa membaca dalam kelompok
5 Sharing dalam kelompok
Pembimbing memberikan kesempatan pada kelompok untuk sharing tentang hambatan mereka dalam meningkatkan rasa empati dan cara mengatasinya.
Siswa sharing dalam kelompok
6 Menarik kesimpulan untuk mengakhiri bimbingan
Pembimbing mengajak siswa untuk menyimpulkan
Siswa menyimpulkan
12. Tempat penyelenggaraan : Ruang Kelas 13. Waktu : 45 menit 14. Penyelenggara pelayanan : Guru pembimbing 15. Pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan pelayanan:- 16. Evaluasi:
a. Spesifik: i. Sebutkanlah pengertian empati.
39
ii. Sebutkanlah upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan rasa empati. b. Global: Sebutkanlah manfaat yang kamu peroleh setelah mengikuti kegiatan ini.
17. Rencana tindak lanjut:- 18. Catatan khusus : -
Yogyakarta, April 2010
Penulis
Vidy Yulianingrum
Handout
Pengertian Empati: Psikolog Michael Nichols dari Albany Medical Collage berkata bahwa empati mempunyai dua bahan
yang penting : pengertian ditambah penerimaan. Sedangkan Eileen R. dan Sylvina S (Kompas, 18 Nop.2006) menjelaskan bahwa empati adalah kegiatan berpikir individu mengenai “rasa” yang dia hasilkan ketika berhubungan dengan orang lain. Menurut Bullmer, empati adalah suatu proses ketika seseorang merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti perasaan itu, kemudian mengkomunikasikannya dengan kepekaan sedemikian rupa hingga
40
menunjukkan bahwa ia sungguh-sungguh mengerti perasaan orang lain itu. Bullmer menganggap empati lebih merupakan pemahaman terhadap orang lain ketimbang suatu diagnosis dan evaluasi terhadap orang lain. Empati menekankan kebersamaan dengan orang lain lebih daripada sekadar hubungan yang menempatkan orang lain sebagai obyek manipulatif
Empati adalah pondasi dari semua interaksi hubungan antar manusia. Mampu merasakan kondisi emosional orang lain, maka kita bisa membina relationship yang akrab dengan orang lain. Bisa diumpamakan sebagai berikut, hari ini … anda sedang bekerja dan kemudian karena ada sesuatu hal yang menganggu aktifitas kerja hingga akhirnya mengalami penurunan aktifitas hingga akhirnya terjadi konflik dengan rekan kerja hingga dengan pimpinan disuatu perusahaan. Kemudian setelah pulang kerja, bertemu dengan teman anda dan anda diajak bareng untuk “hang out” bersama teman anda, namun teman anda merasakan anda sedang dalam kondisi gelisah, oleh karena itu teman anda mengontrol keinginannya untuk “hang out” bersama anda dan mengajak sharing tentang masalah anda. Hal itu bisa dikatakan curhat atau sharing. Namun bila teman anda tidak ada rasa empati, maka raut muka anda menjadi tambah gelisah dan tidak tenang. Maka anda merasa tidak cocok dengan teman anda, sehingga membuat perasaan jengkel dan tidak senang. Dari contoh ini bisa ditebak, hal apa yang akan terjadi tidak ada rasa saling memahami seseorang atau orang lain.
Usaha-usaha dalam meningkatkan rasa empati:
Empati dibutuhkan untuk melahirkan rasa saling memhami. Karena itu, cara praktis meraih empati adalah dengan mendengarkan orang lain dengan hati. Anda tidak sekadar mendengar “apa” yang ia sampaikan tetapi mendengarkan “bagaimana” dia menyampaikannya. Perhatikanlah bahasa tubuh yang dia gunakan, itu lebih menggambarkan bagaimana perasaannya sebenarnya.
Maka dari itu cara paling baik memahami orang lain adalah dengan mengembangkan empati dalam diri anda. Empati berbeda dengan simpati. Simpati itu berusaha memahami keadaan orang lain dengan persepsi anda, bagaimana perasaan anda ketika anda berada dalam situasi yang sedang saya hadapi. Empati lebih dalam daripada simpati, empati menuntut anda berusaha memahami keadaan orang dari sudut pandang orang tersebut. Seseorang yang memiliki sikap empati lebih mudah memotivasi orang lain. www.google.com: htttp://www.e-psikologi.co.id//
41
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
1. Pokok Bahasan/Topik : Percaya Diri 2. Bidang Bimbingan : Pribadi-Sosial 3. Jenis Layanan : Bimbingan klasikal, Pemberian informasi 4. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengembangan 5. Tujuan Umum :Agar siswa semakin menyadari pentingnya percaya diri 6. Tujuan Khusus : Setelah mengikuti kegiatan ini siswa dapat:
a. Spesifik: i. Menyebutkan hambatan-hambatan dalam meningkatkan percaya diri.
ii. Menyebutkan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan percaya diri b. Global:
i. Siswa menuliskan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan yang baru diikutinya.
7. Sasaran Pelayanan : Kelas VII. 8. Materi Pelayanan :
a. Hambatan-hambatan dalam meningkatkan percaya diri b. Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan percaya diri.
9. Metode : Membaca cerita dan sharing 10. Media-alat bantu : Lembar cerita “Tempayan Retak” 11. Langkah kegiatan :
No Kegiatan Kelas Tugas
Rumah Guru BK Siswa
1 Memberikan pengantar tentang percaya diri
Pembimbing memberikan pengantar
Siswa mendengarkan
2 Membagikan lembar cerita tempayan retak
Pembimbing membagikan lembar cerita
Siswa menerima
3 Membentuk kelompok
Pembimbing membagi siswa dalam kelompok
Siswa membentuk kelompok
4 Membaca cerita yang dibagikan
Pembimbing mengajak siswa membaca cerita
Siswa membaca dalam kelompok
5 Sharing dalam kelompok
Pembimbing memberikan kesempatan pada kelompok untuk sharing tentang hambatan mereka dalam meningkatkan percaya diri
Siswa sharing dalam kelompok
6 Bertanya Pembimbing Siswa
42
hambatan-hambatan dalam meningkatkan percaya diri
bertanya kepada siswa
menjawab
7 Menarik kesimpulan untuk mengakhiri bimbingan
Pembimbing mengajak siswa untuk menyimpulkan
Siswa menyimpulkan
12. Tempat penyelenggaraan : Ruang Kelas 13. Waktu : 45 menit 14. Penyelenggara pelayanan : Guru pembimbing 15. Pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan pelayanan:- 16. Evaluasi:
a. Spesifik: i. Sebutkanlah hambatan-hambatan dalam meningkatkan percaya diri
ii. Sebutkanlah upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan percaya diri. b. Global: Sebutkanlah manfaat yang kamu peroleh setelah mengikuti kegiatan ini.
17. Rencana tindak lanjut:- 18. Catatan khusus : -
Yogyakarta, April 2010
Penulis
Vidy Yulianingrum
Handout
Hambatan-hambatan dalam meningkatkan percaya diri antara lain:
43
1. Memaksakan diri melebihi keterbatasan diri 2. Sering menyalahkan diri sendiri dan percaya bahwa dirinya memang pantas dikritik. 3. Mudah memberikan sebutan-sebutan negatif kepada diri sendiri. 4. Sulit menerima pujian ataupun hal-hal yang baik dari orang lain. 5. Sering mengecilkan arti keberhasilan diri sendiri. Usaha-usaha dalam meningkatkan percaya diri antara lain: 1. Menumbuhkan keyakinan pada diri sendiri. 2. Memberikan pujian kepada dirinya sendiri jika dirinya berhasil 3. Memberikan sebutan yang baik kepada diri sendiri. 4. Menerima pujian dari orang lain dan mengakui kalau dirinya pantas dipuji. 5. Bangga akan keberhasilan diri.
www.google.com: Oleh Jacinta.F Rini. Team.E-psikologi
44
TEMPAYAN RETAK
Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawanya menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.
Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidak sempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannya.
Setelah dua tahun tertekan oleh kepahitan ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, ” Saya sungguh malu pada diriku sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu.” ”Kenapa?” tanya si tukang air. ”Kenapa kamu merasa malu?” ” Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dan adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa tumpah sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi,” kata tempayan itu. Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia berkata,” Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.”
Benar ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak mulai memperhatikan dan baru menyadari bahwa bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan dan membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada tukang air atas kegagalannya. Si tukang air berkata kepada tempayan itu,”Apakah kamu memperhatikan, ada bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang tidak retak itu? Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu, dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang.”
Jadi tetaplah percaya diri dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kita miliki!! No Body is Perfect...
LEMBAR KERJA SISWA
I. Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan pengalaman hidup Anda.
45
No Pertanyaan Ya Tidak 1 Apakah Anda bangga terhadap diri Anda? 2 Apakah Anda berani menerima kritik dari teman? 3 Apakah Anda mudah terpengaruh oleh teman? 4 Apakah Anda berani bertanya jika ada kesulitan dalam
mengikuti pelajaran?
5 Apakah Anda malu untuk bertanya? 6 Apakah Anda senang mendapat pertanyaan dari guru? 7 Apakah Anda mau menjawab setiap guru bertanya? 8 Apakah Anda berani berbicara di depan kelas? 9 Apakah Anda ikut aktif dalam diskusi kelompok? 10 Apakah Anda merasa mudah putus asa? 11 Apakah Anda ikut aktif terlibat dalam organisasi di
sekolah?
II. Sebutkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri!
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
46
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
1. Pokok Bahasan/Topik : kemampuan mencintai dan dicintai 2. Bidang Bimbingan : Pribadi-sosial 3. Jenis Layanan : Bimbingan klasikal, Pemberian informasi 4. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengembangan 5. Tujuan Umum : Agar siswa semakin mampu mencintai dan dicintai. 6. Tujuan Khusus : Setelah mengikuti kegiatan ini siswa dapat:
a. Spesifik: i. Menyebutkan hambatan-hambatan untuk mencintai dan dicintai
ii. Menyebutkan upaya-upaya untuk mampu mencintai dan dicintai.. b. Global:
i. Siswa menuliskan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan yang baru diikutinya.
7. Sasaran Pelayanan : Kelas VII. 8. Materi Pelayanan :
i. Hambatan-hambatan dalam mencintai dan dicintai ii. Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mencintai dan dicintai.
9. Metode : Ceramah dan sharing 10. Media-alat bantu : - 11. Langkah kegiatan :
No Kegiatan Kelas Guru BK Siswa
1 Memberikan pengantar tentang kemampuan mencintai dan dicintai
Pembimbing memberikan pengantar
Siswa mendengarkan
2 Membagikan handout
Pembimbing membagikan handout
Siswa menerima
3 Membentuk kelompok
Pembimbing membagi siswa dalam kelompok
Siswa membentuk kelompok
4 Membaca handout
Pembimbing mengajak siswa membaca handout
Siswa membaca dalam kelompok
5 Sharing dalam kelompok
Pembimbing memberikan kesempatan pada kelompok untuk sharing tentang hambatan siswa dalam mencintai dan dicintai
Siswa sharing dalam kelompok
6 Bertanya hambatan-hambatan yang dihadapi
Pembimbing bertanya kepada siswa
Siswa menjawab
7 Menarik kesimpulan untuk mengakhiri bimbingan
Pembimbing mengajak siswa untuk menyimpulkan
Siswa menyimpulkan
47
12. Tempat penyelenggaraan : Ruang Kelas 13. Waktu : 45 menit 14. Penyelenggara pelayanan : Guru pembimbing 15. Pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan pelayanan:- 16. Evaluasi:
a. Spesifik: i. Sebutkanlah hambatan-hambatan dalam mencintai dan dicintai!
ii. Sebutkanlah upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk menghadapi permasalahan hidup!
b. Global: Sebutkanlah manfaat yang kamu peroleh setelah mengikuti kegiatan ini. 17. Rencana tindak lanjut:- 18. Catatan khusus : -
Yogyakarta, April 2010 Penulis
Vidy Yulianingrum
HANDOUT
Ada lima hal pokok transformasi “bonum coniugum“ dari dicintai menjadi mencintai: 1. Menerima diri sendiri: orang yang sepenuhnya giat menerima dan mencintai diri mereka sendiri apa
adanya 2. Menjadi diri sendiri: orang yang sepenuhnya bebas menerimakan jati diri mereka yang sesungguhnya 3. Melupakan diri sendiri: belajar menerima dan menjadi diri mereka sendiri, dalm hidup bersama orang lain,
secara utuh dan total giat mengembangkan diri untuk mencintai orang lain tersebut 4. Percaya: belajar melampaui perhatian yang hanya terarah pada diri sendiri dan percaya pada pasangan
serta menemukan makna dalam hidup bersama 5. Memiliki: hidup yang utuh, menjadikan hidup sebagai rumah yang memilki rasa kebersamaan
Dalam proses mencintai itu ada 3 tahapan penting. Pertama, kemurahan (kindness): kepastian kehangatan bahwa aku di sisimu. Aku peduli padamu. Dalam tahap ini dasar cinta adalah pernyataan untuk memperhatikan kebahagiaan orang yang dicintai dan penegasan-kepastian atas harga diri pribadi. Kedua, dorongan (encouragement): menganggap pasangan sebagai sumber kekuatan dan memberikan ruang yang bebas bagi pasangan untuk berkembang. Powel menyebutnya sebagai cinta pasangan yang membebaskan. Bagi dia, cinta berarti memberikan seseorang akar rasa memiliki, dan sayap rasa mandiri dan kebebasan. Mendorong berarti memberikan keteguhan hati kepada pasangannya. Ketiga, tantangan (challenges): menyatakan kepastian mencintai adalah keputusan dan tegas untuk bertindak. Setelah menyatakan kemurahan ”aku ada untukmu” dan memberikan keteguhan hati “kamu dapat melakukannya
48
RENCANA PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
Tugas Perkembangan 4 Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang cukup luas. A. Topik Pelayanan : Kerja sama B. Bidang Bimbingan : Pribadi dan Sosial C. Jenis Layanan : Layanan Informasi, Bimbingan Kelompok, Konseling D. Fungsi Layanan : Pemahaman, pengembangan E. Kompetensi : Menyadari pentingnya bekerja sama dengan orang lain
baik laki-laki maupun perempuan. F. Materi Pokok :
1. Manfaat dari kerja sama. 2. Syarat yang diperlukan dalam bekerja sama. 3. Hambatan dan cara mengatasi hambatan dalam bekerja sama. 1. Refleksi: manfaat yang bisa diambil dari kegiatan yang dilakukan.
G. Penyelenggara Layanan : Guru Pembimbing H. Langkah-langkah Pelayanan : No. Kegiatan waktu Metode Media Ket. 1 Kegiatan awal :
Pengantar dan penjelasan tentang tujuan kegiatan.
3’
Tanya jawab dan Ceramah
2 Langkah Inti :
a. Pembimbing membagi peserta dalam kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok kurang lebih terdiri dari 4-5 siswa.
b. Peserta diberi tugas untuk menyatukan bujur sangkar berantakan.
c. Memberikan penjelasan mengenai aturan mainnya dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
d. Setelah waktu habis, pembimbing mengajak para peserta untuk melihat kelompok mana yang paling cepat menyusunnya.
e. Bertanya kepada kelompok yang mungkin tidak jadi, mengapa demikian.
f. Membahas syarat kerja dan manfaat kerja sama dalam kelompok.
g. Menggali dari pengalaman para
2’
15’
3’
2’
3’
2’
Tugas
Diskusi
Tanya jawab
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Kegiatan diiringi musik instrumental
49
peserta mengenai hambatan dalam bekerja sama dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut dalam bekerja sama.
h. Menegaskan akan manfaat kerjasama dan mengajak para peserta untuk meningkatkan kerja sama dalam kelompok, kelas, belajar dan kelompok lainnya.
5’
5’
3 Langkah Akhir :
a. Evaluasi b. Kesimpulan c. Menutup kegiatan
5’
I. Tempat penyelenggaraan : Ruang Doa/Ruang Bimbingan Kelompok J. Sasaran pelayanan : Kelas VII K.Sumber Bahan :
1. Kroehnert, G. (1994). 100 Training Game. Australia, Sidney: Hill Book Company 2. Nanang, M. Drs. MM. (2002). Bina Suasana: Modul 8. Jakarta: PKBI (Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia) 3. Tim Civita. (1997). Paket Pembinaan Remaja untuk SLTP. Jakarta:Civita Yauth Camp 4. West, Michael. (1998). Kerja Sama Kelompok yang Efektif. Yogyakarta: Canisius
L. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut : 1. Spesifik :
a. Sebutkanlah manfaat dari kerja sama! b. Jelaskanlah syarat yang diperlukan dalam kerja sama! c. Jelaskanlah hambatan dan cara mengatasi hambatan dalam bekerja sama!
2. Global : Tuliskanlah manfaat (perubahan yang terjadi dalam diri) yang diperoleh dengan mengikuti kegiatan yang direncanakan dan dilakukan.
M. Catatan khusus : - Yogyakarta, April 2010 Penulis Vidy Yulianingrum
HAND OUT
50
1. Pengantar
Manusia selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai anggota kelompok (makhluk sosial). Dalam berkelompok perlu adanya kerja sama antar anggota supaya kelompok tersebut dapat menjadi kelompok yang maju sehingga tujuan yang sudah dibentuk dapat tercapai. Kerja sama merupakan usaha secara bersama antara dua orang atau lebih untuk melakukan sesuatu yang mempunyai tujuan yang sama. Kerja sama bisa dibentuk dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok besar.
2. Manfaat Kerja Sama
a. Memperingan beban setiap anggota kelompok b. Memudahkan untuk dapat mencapai tujuan c. Menambah pemahaman dan pengetahuan bersama d. Semakin mengenal karakter/ ciri pribadi dalam setiap anggota kelompok e. Keterbukaan antara satu dengan yang lain f. Membina persaudaraan yang sejati dalam kelompok g. Memperkembangkan diri secara optimal h. Lebih dapat memahami keunikan masing-masing anggota kelompok.
3. Syarat Kerja Sama
51
- Adanya saling berkorban dan mengalah - Tidak mementingkan diri sendiri - Dilakukan berdasarkan atas kepentingan orang lain/ anggota kelompok - Kehendak yang kuat untuk kerja sama
4. Hambatan dan Cara Mengatasinya
a. Hambatan:
a. Egois/ tidak mau mengalah (hanya mau menang sendiri) b. Kurang komunikasi yang baik antar anggota kelompok c. Adanya klik atau gep dalam anggota kelompok d. Persaingan yang tidak sehat/ saling menjatuhkan e. Kurangnya kebersamaan dan saling menghargai
b. Cara mengatasi:
52
Semua anggota saling berusaha bersama Ada diskusi dan komunikasi dalam kelompok Menghindari kesalahpahaman Kerjasama dilakukan untuk kepentingan bersama bukan pribadi Saling pengertian antar anggota kelompok Saling memahami antar anggota kelompok Lebih memperhatikan setiap anggota kelompok Saling tolong menolong antar anggota kelompok
53
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
19. Pokok Bahasan/Topik : Menghadapi kenyataan hidup 20. Bidang Bimbingan : Pribadi 21. Jenis Layanan : Bimbingan klasikal, Pemberian informasi 22. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengembangan 23. Tujuan Umum : Agar siswa mampu menghadapi kenyataan hidup
dengan baik 24. Tujuan Khusus : Setelah mengikuti kegiatan ini siswa dapat:
a. Spesifik: i. Menyebutkan upaya-upaya untuk mampu menghadapi kenyataan hidup.
b. Global: i. Siswa menuliskan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan
yang baru diikutinya. 25. Sasaran Pelayanan : Kelas VII. 26. Materi Pelayanan :
Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk menghadapi kenyataan hidup. 27. Metode : ceramah dan sharing 28. Media-alat bantu : - 29. Langkah kegiatan :
No Kegiatan Kelas Guru BK Siswa
1 Memberikan pengantar tentang masalah hidup
Pembimbing memberikan pengantar
Siswa mendengarkan
2 Membagikan handout
Pembimbing membagikan handout
Siswa menerima
3 Membentuk kelompok
Pembimbing membagi siswa dalam kelompok
Siswa membentuk kelompok
4 Membaca handout
Pembimbing mengajak siswa membaca handout
Siswa membaca dalam kelompok
5 Sharing dalam kelompok
Pembimbing memberikan kesempatan pada kelompok untuk sharing tentang masalah yang dihadapi dan upaya untuk menghadapinya
Siswa sharing dalam kelompok
6 Bertanya masalah-masalah yang dihadapi
Pembimbing bertanya kepada siswa
Siswa menjawab
7 Menarik kesimpulan untuk mengakhiri bimbingan
Pembimbing mengajak siswa untuk menyimpulkan
Siswa menyimpulkan
30. Tempat penyelenggaraan : Ruang Kelas 31. Waktu : 45 menit
54
32. Penyelenggara pelayanan : Guru pembimbing 33. Pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan pelayanan:- 34. Evaluasi:
a. Spesifik: i. Sebutkanlah upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk menghadapi
permasalahan hidup. b. Global: Sebutkanlah manfaat yang kamu peroleh setelah mengikuti kegiatan
ini. 35. Rencana tindak lanjut:- 36. Catatan khusus : -
Yogyakarta, April 2010
Penulis
Vidy Yulianingrum Handout
Tips menjadi pribadi yang mampu menghadapi kenyataan hidup: 1. Dunia ini sementara, Allah penentu segalanya.
Senantiasa menyadari hidup di dunia hanya sementara dan permainan saja. Kita tidak boleh menyia-nyiakannya dengan hal yang tidak bermakna. Terus berusaha dengan niat yang baik perlu ada, apapun yang terjadi kita harus tetap bersemangat dan terus berdoa pada Allah agar memberikan petunjuk dalam menghadapi masalah dalam hidup ini. Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan kita. Allah itu maha adil dan bijaksana.
2. Ikhlas Kenyataan hidup yang terjadi, kita harus ikhlas dalam menghadapinya. Emosional, sakit hati, atau perkara apa saja yang membuat hati kita kecewa dan sengsara, harus kita tinggalkan, karena hal itu hanya akan membuat kita lebih menderita dan tertekan. Oleh karena itu menerima dengan ikhlas apapun yang terjadi akan membuat hidup kita menjadi lebih mudah.
3. Ingat janji Allah Meyakini bahwa hidup itu bagai siang dan malam yang pasti silih berganti, tak mungkin siang terus menerus maupun sebaliknya. Setiap kesenangan pasti ada ujungnya, begitulah masalah yang menimpa kita, pasti ada akhirnya. Kita harus sabar menghadapinya. Masalah yang terjadi pada kita, pasti sudah ditetapkan dengan penuh keadilan. Ingatlah bahwa, semua pikiran negatif dan emosi buruk hanya akan mempersulit menyengsarakan kita. Kita harus berani menghadapi masalah dan tidak boleh lari dari kenyataan karena lari tidak akan menyelesaikan masalah dan mungkin akan menambah masalah. Allah sudah berjanji dalam ayatnya bahwa disetiap kesulitan ada kemudahan.
4. Ada hikmah dibalik setiap kejadian Setiap ada masalah yang terjadi pasti ada hikmah di baliknya. Sebalik apapun derita yang yang kita tanggung, pasti ada kebaikanyang terkandung di dalamnya jika kita terima dengan sabar dan ikhlas.
5. Allah penolong kita Yakin dan percaya bahwa Allah adalah penolong kita akan membantu dalam setiap menyelesaikan masalah. Allah tidak akan membiarkan umatnya dalam penderitaan.
55
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
I. Tugas Perkembangan : Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya.
II. Kompetensi Dasar : Siswa mampu mengembangkan keakraban dengan teman.
III. Indikator : a. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri persahabatan yang
sehat.
b. Siswa mampu merefleksikan secara tertulis apakah per-
sahabatan yang dilakukan selama ini termasuk persaha-
batan yang sehat.
IV. Materi Bimbingan : Persahabatan yang Sehat.
V. Bahan/alat : a. Logbook.
b. Kuesioner.
VI. Kelas/Semester : IX SMP/Semester II.
VII. Alokasi waktu : 2 x 40 menit.
VIII. Prosedur/langkah-langkah:
1. Siswa mendengarkan kata pengantar dari guru pembimbing (5 menit).
2. Siswa membaca modul tentang persahabatan yang sehat (15 menit).
3. Siswa bertanya pada guru pembimbing tentang modul yang telah dipelajari (10
menit).
4. Siswa membentuk kelompok kecil, kemudian sharing dengan teman-temannya
dengan tema “Sahabat yang Baik”. Masing-masing kelompok berjumlah 4 orang
(20 menit).
5. Siswa menyimpulkan materi bimbingan dan menulis tugas ke dalam Logbook (10
menit).
6. Siswa mengisi kuesioner ( 10 menit).
7. Siswa merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan (10 menit).
56
HANDOUT
PERSAHABATAN YANG SEHAT “ARTI SAHABAT”
1. Persahabatan
Seorang sahabat bisa menyembuhkan luka hati.
Menarikmu dan nada-nada sedih yang melingkupi.
Menerangi langitmu yang kelabu, menjernihkan dusta-dusta yang
menipu.
Seorang sahabat selalu siap dengan tangan terbuka.
Untuk menghiburmu dan melindungimu dari marabahaya.
Untuk membantu menyimpan segala rahasiamu, untuk menemanimu saat
kau ingin bersenang-senang.
Seorang sahabat selalu ada disampingmu, dalam suka dan duka, dalam
saat-saat bahagia atau penuh ketakutan.
Selalu menyenangkan dan selau ceria dan ikatan diantara sahabat akan
senantiasa abadi.
(Harmony Davis)
2. Persahabatan adalah Sebuah Berlian
Persabatan adalah sebuah berlian yang tekubur dailam tanah.
Sebuah harta karun yang sangat berharga. Tetapi sebelumnya,
persahabatan itu harus digali kemudian diasah dan digosok. Ini
membutuhkan beliung, sekop dan kerja keras yang memakan
waktu dan menimbulkan rasa sakit, sampai kemilaunya terlihat.
Gemerlapnya kado kasih bagi kita bertiga : pertama untuk
tuhan, untukmu, dan untukku.
(Salli J. Knower)
57
3. Sahabat
Sahabat adalah hadiah yang kau berikan untuk
dirimu sendiri.
Itulah salah satu lagu kenanganku. Maka aku meletakkanmu.
Diantara lagu kenangan yang terbaik. Karena kau memiliki
hal-hal yang terbaik.
Diantara kado yang kau berikan kepadaku yang paling
menghibur dan sejati,yang paling seringku pikirkan, adalah
kado untuk diriku sendiri, yaitu kami.
(Carrie Dempster Sherman)
4. Sungguh aku bersuka cita dapat menemukan. Di setiap
tikungan jalan kehidupan, lengan kokoh seorang teman
seperjuangan yang membantuku melangkah maju meski
terbeban. Dan karena aku tak memiliki emas untukku berikan
dan kasih harus membuat perubahan, satu-satunya doaku
adalah selama aku masih bernafas, allah membuatku berharga
bagi para sahabat.
(Frank Dempster Sherman)
5. Sahabat adalah anugrah dari Allah
Ketika aku memerlukan sebuah pelukan, aku
mencari…………………………………………….
Ketika aku merasa sedih, aku
mencari…………………………………………………
Ketika aku membutuhkan dukungan, aku
mencari………………………………………………………………
Ketika aku membutuhkan do’a, aku
mencari…………………………………………………………………
Ketika aku perlu tertawa, aku
mencari…………………………………………………………………
58
Ketika aku membutuhkan nasehat, aku
mencari………………………………………………………………
Ketika aku membutuhkan percakapan yang membangkitkan semangat, aku
mencari…………………………………………………………………
Ketika aku membutuhkan pundak untuk bersandar, aku
mencari…………………………………………………………………
Ketika aku membutuhkan pertolongn, aku
mencari………………………………………………………………
Ketika aku membutuhkan semua itu, aku
mencari…………………………………………………………….
CIRI-CIRI PERSAHABATAN YANG SEHAT Suka membantu dalam hal apapun
Tidak membeda-bedakan.
Dapat dipercaya.
Suka memberi masukan.
Tidak meremehkan orang lain.
Selalu memberikan dorongan dan semangat.
Selalu menghargai.
Tidak sombong.
Selalu berbagi pengalaman. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Menurut anda apakah perlu persahabatan itu?
2. Menurut anda sendiri apakah sebenarnya makna persahabatan itu?
3. Apakah manfaat persahabatan bagi anda sendiri?
4. Bertolak dari pengalaman anda mengikuti kegiatan ini, tuliskanlah satu hal atau lebih
yang ingin anda tingkatkan dalam membina persahabatan yang tepat?
Sumber:
Atosokhi, Antonius Gea, S.Th.MM. 2002. Relasi dengan sesame. Jakarta: PT. Gramedia.
Bolton , Martha. 2005. Friendship A to Z. Yogyakarta: Andi Offset.
59
Kuesioner
SEBERAPA BAIK AKU SEBAGAI SEORANG SAHABAT Petunjuk: Sudah seberapa baik anda?
Berilah tanda cek (V) pada kolom alternatif jawaban untuk masing-masing kebaikan yang sesuai bagimu!
No Kebaikan-kebaikan seorang sahabat Kurang
baik
Cukup
baik Baik
Sangat
baik
1 Memperhatikan perasaan sahabat anda (peka).
2 Mau mendengarkan aktif 3 Sabar 4 Mendukung/memberi bombongan 5 Rela berbagi sesuatu tanpa
perhitungan.
6 Mengampuni bila sahabat anda bersalah (baik disengaja/tidak disengaja).
7 Rela berkorban demi kebaikannya. 8 Berani menegur/memperingati, bila ia
melakukan kesalahan.
9 Selalu ada dan siap sedia untuknya terlebih pada saa-saat dibutuhkan.
10 Tidak mudah marah bila ia melakukan kesalahan.
11 Kompak 12 Tepat janji 13 Terbuka terhadap perasaan sendiri. 14 Berani mengungkapkan
pendapat/pemikiran meski berbeda.
15 Menerima keunikannya (kelebihan dan kekurangannya).
16 Dapat dipercaya 17 Tulus ikhlas. 18 Penyayang. 19 Dapat menyimpan rahasia. 20 Setia.
Bertolak dari pengalaman anda mengikuti kegiatan ini, tuliskanlah satu hal atau lebih yang ingin anda tingkatkan dalam membina persahabatan yang tepat! ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
60
SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN
I. Tugas Perkembangan : Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang
tuanya atau dewasa lainnya.
II. Kompetensi Dasar : Siswa mampu menjadi anak yang mandiri.
III. Indikator : a. Siswa mampu menyebutkan pengertian kemandirian.
b. Siswa mampu merefleksikan secara tertulis apakah selama
ini dirinya sudah termasuk anak yang mandiri atau belum.
IV. Materi Bimbingan : Pengertian kemandirian.
V. Bahan/alat : Logbook.
VI. Kelas/Semester : VII SMP/Semester II.
VII. Alokasi waktu : 2 x 40 menit.
VIII. Prosedur/langkah-langkah:
1. Siswa mendengarkan kata pengantar dari guru pembimbing (5 menit).
2. Siswa membaca handout tentang kemandirian (15 menit).
3. Siswa bertanya pada guru pembimbing tentang handout yang telah dipelajari (10
menit).
4. Siswa membentuk kelompok kecil, kemudian sharing dengan teman-temannya
dengan tema “Kemandirian”. Masing-masing kelompok berjumlah 4 orang (20
menit).
5. Siswa menyimpulkan materi bimbingan dan menulis tugas ke dalam Logbook (10
menit).
6. Siswa merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan (10 menit).
61
HANDOUT Pengertian kemandirian: 1. Menurut Sutari Imam Barnadib (1982) : kemandirian adalah perilaku mampu berinisiatif,
mampu mengatasi hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat
melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain.
2. Menurut Kartini dan Dali (1987) : kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala
sesuatu bagi diri sendiri.
3. Menurut Reber (1985) : kemandirian merupakan suatu sikap ekonomi dimana seseorang
secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain.
4. Menurut Robert Havighurst (1972) kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu:
• Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak
tergantungnya kebutuhan emosi dari orang tua.
• Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak
tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang tua.
• Intelektual, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai
masalah yang dihadapi.
• Sosial, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan
orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi orang lain.
Kemandirian seseorang dapat dilihat dari beberpa aspek berikut ini:
1. Emosi : Percaya diri, sabar, bijaksana, optimis, antusias, mampu mengelola emosi,
pemaaf.
2. Ekonomi : Bekerja keras, hemat, mengatur keuangan dengan baik, perhitungan terhadap
pengeluaran, giat, cermat, efisien.
3. Intelektual : Analis, kreatif, realistis, penuh rasa ingin tahu, berpikir alternatif, inovatif,
tekun.
4. Sosial : Tanggung jawab, jujur, konsisten, mampu bekerja sama, bisa mengambil
keputusan, toleran, mudah bergaul.
Top Related