PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN
MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SISWA KELAS IV SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Christina Septiningsih
NIM: 101134249
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN
MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SISWA KELAS IV SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Christina Septiningsih
NIM: 101134249
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Hasil karya ini kupersembahkan untuk
1. Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberkati dan
memberikan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Yohanes Haris Susanto, suamiku tercinta, yang selalu
mendampingiku dalam setiap langkah hidupku, “Thank’s to all, you
are my best of the best in my life forever and ever”.
3. Bapak dan Ibu Suratidjan yang telah memberikan kasih sayang dan
doa yang tak kunjung henti untukku.
4. Bapak Hadrianus Said yang telah memberikan dorongan dan
semangat untukku.
5. Buat anakku tersayang, yang selalu memberikan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
6. Buat kakak-kakakku, terima kasih atas cinta serta persaudaraan
yang sejati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Saya memang bukan orang yang baik, tetapi saya akan
memberikan yang terbaik”
“Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir”
“Semua impian kita dapat menjadi nyata, jika kita memiliki
keberanian untuk mengejarnya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 12 Juli 2012
Penulis
Christina Septiningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Christina Septiningsih
Nomor Mahasiswa : 101134249
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN
MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SISWA KELAS IV SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 12 Juli 2012 Yang menyatakan Christina Septiningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN
MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SISWA KELAS IV SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Christina Septiningsih Universitas Sanata Dharma
2012
ABSTRAK
Prestasi belajar siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, khususnya materi mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat masih rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa terlihat pada nilai rata-rata ulangan harian yang belum memenuhi KKM yaitu 65 dengan persentase siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal 33,33% , sementara KKM yang ditentukan adalah 70.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model cooperative learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, materi mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2011 / 2012.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Pada siklus I dilakukan model cooperative learning teknik Jigsaw dengan membagi kelompok dengan jumlah anggota 5 siswa yang dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pada siklus II dilakukan model cooperative learning teknik Jigsaw dengan membagi kelompok dengan jumlah anggota 4 siswa yang dilaksanakan dalam 2 pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2011 / 2012 dalam mata pelajaran PKn. Peningkatan prestasi belajar siswa ditandai dengan naiknya nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan. Nilai rata-rata pada kondisi awal 65 mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 67.09 dengan persentase ketuntasan sebesar 25,71%. Pada siklus II perolehan nilai rata-rata sebesar 77.17 dengan persentase ketuntasan sebesar 77,14%.
Kata Kunci : Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw, Prestasi Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
IMPROVEMENT STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH JIGSAW TECHNIQUE IN CIVICS EDUCATION SUBJECT TO FOURTH GRADE STUDENTS OF PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA PRIMARY SCHOOL FOR EVEN
SEMESTER SCHOOL YEAR 2011 / 2012
Christina Septiningsih Sanata Dharma University
2012
ABSTRACT
Fourth grade students of Pangudi Luhur Yogyakarta primary school learning achievement in civics education subject, especially for recognizing state institutions of federal formation is low. The lower of students learning achievement is seen on the students’ average grades that are not more than 65 which is minimum passing grade with pass percentage 33,33%, while the minimum passing grade determined is 70.
Aim of this research is to find out if cooperative learning model with Jigsaw technique can increase fourth grade students of Pangudi Luhur Yogyakarta primary school learning achievement in civics education subject for even semester school year 2011 / 2012, which the material is recognizing state institutions of federal formation.
This research used in the study is Action Research which was done in 2 cycles. On cycle I cooperative learning model with Jigsaw technique is done by divides class into groups of 5 done in 2 meeting. On cycle II, cooperative learning model with Jigsaw technique is done by divides class into groups of 4 done in 2 meeting.
The result of the research shows that class learning using cooperative learning model with jigsaw technique can increase fourth grade students of Pangudi Luhur Yogyakarta primary school learning achievement in civics education subject for even semester schools year 2011 / 2012. The increasing of students learning achievements in civics education subject is marked by the increasing of class grade average and pass percentage. On cycle I class grade average rises from 65 into 67.09 with pass percentage 25,71%. On cycle II class grade average is 77.17 with pass percentage 77,14%.
Key Words: Cooperative Learning Model with Jigsaw technique, Learning Acievements
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul ”PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK
JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS IV SD PANGUDI
LUHUR YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN
PELAJARAN 2011/2012” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan pada jenjang pendidikan strata satu. Penulis menyadari dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, tidak terlepas
dari bantuan, bimbingan dan dukungan baik secara materil maupun spiritual berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan ijin penelitian.
2. G Ari Nugrahanta SJ, S.S, BST., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin
penelitian.
3. Drs. Paulus Wahana, M. Hum., dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, dan petunjuk dalam penulisan skripsi ini.
4. Elga Andriana, S. Psi. M. Ed., dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, dan petunjuk dalam penulisan skripsi ini.
5. Drs. YB. Adimassana, M. A., dosen penguji yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan, dan petunjuk dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Br Bonifasius Kasmo Raharjo, FIC Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur
Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian di sekolah yang dipimpinnya.
7. Guru-guru SD Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah membantu dalam
melengkapi data penelitian.
8. Siswa-siswi SD Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah bersedia menjadi subyek
penelitian.
9. Yohanes Haris Susanto, suamiku tercinta, ”you are the best of the best, my spirit
and my inspiration in my life”.
10. Orangtuaku dan kakak-kakakku tersayang untuk pengertian dan dukungannya
baik materil maupun spiritual.
11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang dengan caranya
tersendiri telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya semoga karya kecil ini dapat menjadi jawaban atas semua dukungan
dan akan melengkapi rasa syukur bila karya ini mampu memperluas wacana model
pembelajaran bagi yang membacanya.
Yogyakarta, 12 Juli 2012
Penulis
Christina Septiningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................. iv
HALAMAN MOTTO............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................ vii
ABSTRAK.............................................................................................. viii
ABSTRACT............................................................................................ ix
KATA PENGANTAR…………………………………...…………..... x
DAFTAR ISI…………………………………………………….......... xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………...... xvii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………….......... xviii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..... 1
A. Latar Belakang…………………………………………......
B. Pembatasan Masalah……………………………………….
1
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Perumusan Masalah……………………………………......
D. Batasan Pengertian………………………………………
E. Pemecahan Masalah…………………………………….....
F. Tujuan Penelitian………………………………………......
G. Manfaat Penelitian…………………………………………
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………
A. Prestasi Belajar……………………………………………
1. Prestasi ………………………………………………
2. Belajar ………………………………............................
3. Prestasi Belajar ………………………..........................
B. Hakikat Pembelajaran PKn di SD…….……………..........
1. Pengertian PKn................................................................
2. Tujuan PKn…………………………………………......
3. Ruang Lingkup Bahan Pengajaran PKn ………….........
C. Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw………….....
1. Model Cooperative Learning…………………………..…
2. Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw …………
D. Keunggulan dan Kelemahan Model Cooperative
Learning Teknik Jigsaw ….……………………….……
3
4
5
5
5
7
7
7
7
10
11
11
12
13
13
13
14
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw
dalam pembelajaran PKn di SD………………………….
F. Kerangka Berfikir……………………………………...…
G. Hipotesis Tindakan………………………………….....…
BAB III METODE PENELITIAN……………………………....…...
A. Setting Penelitian………………………………………....
1. Tempat Penelitian………………………………….…..
2. Subyek Penelitian…………………………………...…
3. Obyek Penelitian………………………………….....…
4. Waktu Penelitian…………………………………….…
B. Jenis Penelitian………………………………….….......…
C. Rencana Tindakan………………………………..…......…
1. Persiapan…………………………………………......
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus………………………
D. Instrumen Pengumpulan data..................………................
1. Peubah…………………………………………….……
2. Indikator keberhasilan………………………………….
3. Jenis Data……………………………………………....
4. Cara Pengumpulan Data………………………………..
5. Instrumen……………………………………………....
19
20
20
21
21
21
21
21
22
23
24
24
24
26
26
27
27
27
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
6. Teknik Pengujian Instrumen……………………….......
E. Analisis Data…………………………………………...….
1. Penyekoran…………………………………………....
2. Penilaian………………………………………….…....
3. Menghitung Nilai Rata-rata……………………...........
4. Menghitung Persentase Siswa yang Mencapai KKM
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………
A. Hasil Penelitian………………………………….................
1. Siklus I………………………………………………...
a. Pelaksanaan Penelitian Siklus I…………..................
b. Hasil Penelitian Siklus I…………………..………...
c. Refleksi Penelitian Siklus I……………….................
2. Siklus II………………………………………….…….
a. Pelaksanaan Penelitian Siklus II….............................
b. Hasil Penelitian Siklus II……………………...…….
c. Refleksi Penelitian Siklus II……………...................
B. Pembahasan …………………………………………..…..
BAB V PENUTUP..................................……………………...........
A. Kesimpulan ………………………………….……….......
28
32
32
32
32
33 34
34
34
34
36
37
39
39
42
43
43
50
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
B. Saran …………………………………………..……….....
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………......
LAMPIRAN …………………………………………………….........
50
52
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Waktu Penelitian ……………………………………………… 22
2. Kondisi Awal Prestasi Belajar Siswa dan Kondisi Akhir
yang Diharapkan……………………………………………… 32
3. Hasil Evaluasi Siklus I ……………………………………….. 36
4. Hasil Evaluasi Siklus II………………………………………. 42
5. Daftar Nilai Siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2010/2011………………………….……….. 44
6. Data Prestasi Belajar Siswa (data awal, siklus I dan siklus II)…… 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ………………………………………………………… 55
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran …………………………... 57
a. RPP Siklus I ………………………………………………. 57
b. RPP Siklus II ……………………………………………… 61
3. Lembar Kerja Siswa………………………………………….. 65
a. LKS Siklus I………………………………………………… 65
b. LKS Siklus II……………………………………………….. 67
4. Kisi-Kisi Uji Validitas Siklus I……………………………….. 69
5. Data Uji Validitas Siklus I……........…………………………. 70
6. Hasil Uji Validitas Siklus I………………........………………. 71
7. Data Uji Reliabilitas siklus I………………………………….. 76
8. Kesimpulan Reliabilitas Siklus I……………………………… 77
9. Kisi-Kisi Uji Validitas Siklus II………………………………. 78
10. Data Uji Validitas Siklus II……………………………............ 79
11. Hasil Uji Validitas Siklus II……………………………........... 80
12. Data Uji Reliabilitas siklus II………………………………… 85
13. Kesimpulan Reliabilitas Siklus II……………………………. 86
14. Tabel Nilai r Product Moment…………………………….….. 87
15. Soal Tes Evaluasi Siklus I ……………………………….…... 88
16. Kunci Jawaban Soal Tes Evaluasi Siklus I………………….. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
17. Soal Tes Evaluasi Siklus II …………………………………... 91
18. Kunci Jawaban Soal Tes Evaluasi Siklus II…………………. 93
19. Daftar Nilai Siswa Kelas IV SD Pangudi Luhur
Tahun Pelajaran 2010/2011………………………………….... 94
20. Foto Kegiatan Penelitian………………………………………. 95
21. Surat Keterangan……………………………………………… 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Bertitik tolak dari tujuan pendidikan
nasional tersebut, menjadi jelas bahwa manusia Indonesia yang hendak dibentuk
melalui proses pendidikan bukan sekedar manusia yang berilmu pengetahuan
semata tetapi sekaligus membentuk manusia Indonesia yang berkepribadian
sebagai warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab.
Dalam kaitannya dengan pembentukan warga negara Indonesia yang
demokratis dan bertanggung jawab, pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) memiliki peranan yang strategis dan penting, yaitu dalam membentuk sikap
siswa dalam berperilaku keseharian, sehingga diharapkan setiap individu mampu
menjadi pribadi yang baik.
Jika diperhatikan, perkembangan pendidikan di negara Indonesia belum
sampai kepada taraf yang kita inginkan sesuai dengan isi dari Undang-Undang
Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003. Kenyataan ini dapat kita lihat pada kegiatan
pembelajaran di sekolah-sekolah. Guru menganggap bahwa para peserta didik
seperti kertas kosong yang siap untuk diisi dengan tinta. Dengan kata lain, otak
seorang anak masih kosong yang siap diisi dengan segala ilmu pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dengan demikian proses pembelajaran yang mengharapkan peserta didik dapat
aktif sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 belum
dapat terwujud. Dari gambaran tersebut kita dapat melihat bahwa yang berperan
aktif dalam kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah adalah guru. Siswa
cenderung hanya duduk, mencatat, mendengarkan apa yang disampaikan guru dan
sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru pengampu pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SD Pangudi Luhur Yogyakarta kenyataan
itu terjadi pada siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran
2010/2011. Hal ini mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa yang terlihat
pada nilai rata-rata ulangan harian dalam mata pelajaran PKn, khususnya dalam
materi mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat
pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK masih belum memenuhi
KKM yaitu 65 pada tahun pelajaran 2010/2011, sementara KKM yang ditentukan
adalah 70.00. Setelah dilakukan observasi, rendahnya prestasi belajar siswa kelas
IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta dalam mata pelajaran PKn, khususnya dalam
materi mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat
pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK dikarenakan kegiatan
pembelajaran di SD Pangudi Luhur Yogyakarta masih didominasi oleh guru.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa. Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa tidak terlepas
dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara lain dibutuhkan guru yang
kreatif, yang dapat membuat belajar menjadi lebih menarik dan disukai oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
peserta didik. Selain itu, suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun
sedemikian rupa dengan menggunakan berbagai model cooperative learning.
Dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif siswa dapat memperoleh
kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain, sehingga pada akhirnya dapat
diperoleh prestasi belajar yang optimal.
Peneliti tertarik menggunakan model cooperative learning teknik Jigsaw
karena model cooperative learning teknik Jigsaw menekankan pada aktivitas dan
interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam
menguasai materi. Dalam teknik Jigsaw setiap anak memiliki tanggung jawab
untuk mempelajari materi tertentu dalam kelompok ahli, sehingga diharapkan ada
peningkatan prestasi belajar siswa mengenai suatu konsep setelah proses
pembelajaran.
B. Pembatasan Masalah
Dikarenakan keterbatasan waktu dan luasnya materi PKn di Sekolah Dasar
maka penelitian ini dibatasi pada peningkatan prestasi belajar dalam mata
pelajaran PKn, khususnya dalam materi mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan
BPK, pada siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta semester genap tahun
pelajaran 2011/2012. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti akan
menggunakan model cooperative learning teknik Jigsaw.
C. Perumusan Masalah
Dilandasi latar belakang masalah dan pembatasan masalah dalam
penelitian ini maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Apakah pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik
Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran PKn, dalam materi
mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat,
seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK pada siswa kelas IV SD Pangudi
Luhur Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2011 / 2012?
D. Batasan Pengertian
Agar tidak mengalami penafsiran yang berbeda, maka peneliti membatasi
pengertian sebagai berikut :
1. Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai seseorang setelah
mengikuti proses pembelajaran.
2. Model Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran yang
menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu
di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang
terdiri dari dua orang atau lebih.
3. Model cooperative learning teknik Jigsaw adalah suatu teknik pembelajaran,
yang tediri dari kelompok ahli dan kelompok asal. Kelompok asal adalah
kelompok awal siswa, terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang
dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Sedangkan
kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain
(kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk
kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Pemecahan Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang masalah dan dalam
rumusan masalah tentang rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
PKn, khususnya mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan
tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK akan diatasi
dengan menggunakan model cooperative learning teknik Jigsaw.
F. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model cooperative
learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran PKn, pada materi mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan
pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK
siswa kelas IV SD Pangudi Luhur semester genap tahun pelajaran 2011 / 2012.
G. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan supaya siswa dapat memperoleh pengalaman
baru serta meningkatkan kompetensi siswa dalam materi mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat,
seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK.
2. Bagi Guru
Menjadi inspirasi untuk melakukan penelitian dengan menggunakan
model cooperative learning teknik Jigsaw khususnya mata pelajaran PKn
kelas IV SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat menambah koleksi pustaka terkait dengan penggunaan
model cooperative learning teknik Jigsaw dalam materi mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat,
seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Prestasi
Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian
dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Zainal Arifin,
1990:2-3). Woodwort dan Marquis (1957:58) mendefinisikan prestasi sebagai
berikut: “Achievement actual ability and can be measured directly by the use of
test”. Prestasi adalah kecakapan nyata dan dapat diukur secara langsung dengan
menggunakan tes, sehingga bersifat sementara dan dapat dipengaruhi beberapa
faktor yang ada.
Winkel (1984:64) menyatakan prestasi adalah bukti usaha yang dapat
dicapai.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah
usaha yang dapat diukur secara langsung menggunakan tes.
2. Belajar
Dalam pikiran kebanyakan praktisi pendidikan makna dan hakekat belajar
seringkali hanya diartikan sebagai penerimaan informasi dari sumber informasi
(guru dan buku pelajaran). Akibatnya guru masih memaknai mengajar sebagai
kegiatan transfer informasi dari guru ke siswa. Untuk keperluan kegiatan belajar
mengajar guru perlu melakukan pembalikan makna belajar dan hakikat belajar.
Makna dan hakikat belajar diartikan sebagai proses membangun makna
atau pemahaman terhadap informasi dan pengalaman. Proses membangun makna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu
disaring dengan persepsi , pikiran (pengetahuan awal) dan perasaan siswa.
Belajar dalam arti luas, yang juga disebut sebagai perkembangan, adalah
belajar untuk memperoleh dan menemukan struktur pemikiran yang lebih umum
yang dapat digunakan pada bermacam-macam situasi. Belajar ini disebut juga
belajar operatif, di mana seorang aktif mengkonstruksi struktur dari yang
dipelajarinya (Ginsburg dan Opper, 1995 dalam Lie, 2002:5).
Menurut Anderson dan Piaget (dalam Lie, 2002:5) belajar adalah suatu
kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dilakukan terhadap siswa.
Siswa tidak menerima pengetahuan dari guru atau kurikulum secara pasif. Teori
skemata menjelaskan bahwa siswa mengaktifkan struktur kognitif mereka dan
membangun struktur-struktur baru untuk mengakomodasi masukan-masukan
pengetahuan yang baru. Jadi, penyusunan pengetahuan yang terus-menerus
menempatkan siswa sebagai peserta yang aktif.
Perubahan-perubahan yang terjadi ketika belajar tidak hanya terlihat pada
perubahan ilmu pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan keterampilan, sikap,
pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian atau adaptasi diri. Dengan
demikian dapatlah dikatakan bahwa belajar merupakan rangkaian kegiatan jiwa
raga, psikofisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang
berarti menyangkut ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Menurut Gagne (dalam Dimyanti dan Mudjiono, 2006:10) belajar
merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas setelah
belajar orang memliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kapabilitas itu adalah stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan proses kognitif
yang dilakukan oleh seseorang yang sedang belajar. Belajar terdiri dari tiga
komponen penting, yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar.
Dalam belajar terjadi interaksi antara kondisi internal dan proses kognitif
siswa yang berinteraksi dengan stimulus yang berasal dari lingkungan. Proses
kognitif tersebut menghasilkan suatu hasil belajar yang merupakan kapabilitas
siswa, hasil belajar itu berupa informasi verbal, keterampilan intelek,
keterampilan motorik, sikap, dan strategi kognitif.
Menurut Rogers (dalam Dimyanti dan Mudjiono, 2006:16) praktek
pendidikan tahun 1960-an menitik beratkan pada segi pengajaran, bukan pada siswa
yang belajar. Kenyataan tersebut terjadi pula saat sekarang ini, banyak guru di
sekolah-sekolah tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi
dalam proses belajar.
Rogers (dalam Dimyanti dan Mudjiono, 2006:16) mengemukakan pentingnya
seorang guru memperhatikan prinsip pendidikan. Prinsip pendidikan dan
pembelajaran tersebut sebagai berikut:
a. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang yang tidak ada artinya.
b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. c. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan
ide baru, sebagai bagian yang bermakna bagi siswa. d. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang
proses-proses belajar, keterbukaan belajar mengalami sesuatu, bekerja sama melakukan dengan melakukan pengubahan diri terus-menerus.
e. Belajar yang optimal akan terjadi, bila siswa berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses belajar.
f. Belajar mengalami (experiental learning) dapat terjadi, bila siswa mengevaluasi dirinya sendiri. Belajar mengalami dapat memberi peluang untuk belajar kreatif, self evaluation dan kritik diri. Hal ini berarti bahwa evaluasi dari instruktur bersifat sekunder.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
g. Belajar mengalami menurut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-sungguh.
Bertolak dari definisi-definisi di atas, secara umum belajar dapat dikatakan
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
atau bertahan sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik sesuai dengan apa yang
telah menjadi tujuan pembelajaran tersebut.
3. Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa
dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang
dalam belajar maka diperlukan suatu evaluasi. Tujuan dari diadakannya evaluasi
itu adalah untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan
hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar
harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli
mengemukakan pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang
dianut. Dari pendapat yang berbeda itu dapat ditemukan satu titik persamaan.
Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian
prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar
sebagaimana yang dinyatakan dalam raport”. Selanjutnya Winkel (1996:162)
mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau
kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bobot yang dicapainya.” Menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah:
“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif,
afektif dan psikomotor.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi
belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa, yang diperolehnya dalam proses
belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.
Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi
belajar siswa.
B. Hakikat Pembelajaran PKn di SD
1. Pengertian PKn
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bagian dalam pembentukan
sikap mental dan jatidiri warga sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya mengandung ranah kognitif tetapi
sekaligus mencakup ranah afektif dan ranah psikomotorik.
Pengembangan manusia seutuhnya menjadi tugas berat ketika
berhubungan dengan moralitas, spiritualitas, emosionalitas, kedewasaan,
nasionalisme, dan lain – lain. Tugas berat tersebut menuntut tindakan yang kreatif
dan inovatif terutama dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
yang tidak mendapatkan penegasan dari lingkungan dan masyarakat.
2. Tujuan PKn
Setiap pendidikan yang diselenggarakan bagi masyarakat tentu memiliki
suatu tujuan yang positif bagi masyarakatnya. Pendidikan Kewarganegaraan
memiliki suatu tujuan pula, baik tujuan secara umum maupun tujuan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
khusus. Secara umum tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah membawa
peserta didik untuk menjadi seorang yang berilmu serta memiliki rasa kebanggaan
dan cinta tanah air, demokratis dan berkeadaban, memiliki daya saing,
kedisiplinan, dan berperan aktif dalam membangun kehidupan yang damai
berdasarkan sistem nilai Pancasila.
Sedangkan tujuan khusus Pendidikan Kewarganegaraan adalah (1)
Mengantarkan peserta didik memiliki wawasan untuk bela Negara dan cinta tanah
air, (2) Menumbuh kembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara pada peserta
didik sehingga terbentuk daya tangkal ketahanan nasional, (3) Menerapkan nilai –
nilai luhur Pancasila dalam menciptakan ketahanan nasional, (4) Peserta didik
mampu menuangkan pemikiran berdasar nilai Pancasila dalam menganalisa
permasalahan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sedangkan menurut S. Sumarsono (2007:4) Tujuan utama Pendidikan
Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran
bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan
bangsa.
Kesadaran demokrasi serta implementasi Pendidikan Kewarganegaraan
harus senantiasa dikembangkan dengan basis filsafat bangsa, identitas nasional,
kenyataan dan pengalaman sejarah bangsa tersebut, serta dasar–dasar
kemanusiaan dan keadaban.
Untuk mengembangkan kesadaran berdemokrasi dan agar dapat
menginplementasikan Pendidikan Kewarganegaraan dengan baik, maka para
pelaku pendidikan harus mengetahui hakikat PKn. Hakikat mata pelajaran PKn
adalah mengembangkan kompetensi sebagai berikut:
1. Memiliki kemampuan berfikir secara rasional, kritis dan kreatif, sehingga
mampu memahami berbagai wacana kewarganegaraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Memiliki keterampilan intelektual dan keterampilan berpartisipasi secara
demokratis dan bertanggung jawab.
3. Memiliki watak dan kepribadian yang baik, sesuai dengan norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3. Ruang Lingkup Bahan Pengajaran PKn
Ruang lingkup materi pelajaran PKn meliputi nilai moral Pancasila, UUD
1945, nilai-nilai luhur budaya Indonesia serta nilai moral agama. Ruang lingkup
PKn di SD adalah nilai moral dan norma Pancasila yang diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ruang lingkup itu meliputi juga kehidupan ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan di Negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pada prinsipnya PKn diarahkan pada
terbentuknya warga negara yang baik, yaitu warga negara yang patuh terhadap
negara dan pemerintah memahami dengan baik hak-hak dan kewajiban-
kewajibannya serta senantiasa memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
C. Model Cooperatif Learning Teknik Jigsaw
1. Model Cooperatif Learning
Menurut Roger dan David Johnson (dalam Anita Lie, 2002:31) tidak
semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Karena dalam kerja
kelompok guru biasanya membentuk kelompok lalu memberikan tugas kelompok
tanpa rancangan tertentu yang dapat membuat setiap siswa menjadi aktif.
Akibatnya, siswa ada yang bekerja aktif tetapi ada juga yang pasif, atau bahkan
ada yang bermain-main atau mengobrol dengan teman lain. Untuk mencapai hasil
yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong royong harus diterapkan.
Lima unsur model pembelajaran gotong royong dalam cooperative learning, yaitu
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Adanya saling ketergantungan positif antara anggota kelompok.
b. Adanya tanggung jawab perseorangan. Setiap anggota kelompok harus
melaksanakan tugasnya dengan baik untuk keberhasilan tugas kelompok.
c. Adanya tatap muka, setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk
bertatap muka dan berdiskusi.
d. Harus ada komunikasi antar anggota. Dalam hal ini siswa tentu harus dibekali
dengan teknik berkomunikasi.
e. Adanya evaluasi proses kelompok, yang dijadwalkan dan dilaksanakan oleh
guru.
Jika dilihat cooperative learning sangat sesuai untuk mengubah paradigma
lama mengenai proses belajar-mengajar yang bersumber pada teori. Apalagi kalau
dikaitkan dengan berbagai life skill yang harus dikuasai siswa. Misalnya, dalam
kecakapan berpikir rasional (thinking skill), siswa dituntut memiliki kecakapan
menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan
mengambil keputusan serta kecakapan memecahkan masalah. Selain itu siswa pun
dituntut untuk memiliki kecakapan sosial, termasuk kecakapan berkomunikasi dan
bekerjasama. Di sinilah pentingnya peranan cooperative learning.
Selain mengubah kebiasaan dalam model pembelajaran tempo dulu
(paradigma lama), cooperative learning dapat menguntungkan bagi siswa
berprestasi rendah maupun tinggi yang mengerjakan tugas akademik bersama –
sama. Mereka yang berprestasi tinggi mengajari teman–temannya yang
berprestasi lebih rendah, sehingga memberikan bantuan khusus dari sesama
teman.
2. Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw
Teknik jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan diadaptasi oleh
Slavin. Teknik jigsaw dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis,
mendengarkan, ataupun berbicara. Teknik ini mengabungkan kegiatan membaca,
menulis, mendengarkan, dan berbicara. Teknik pembelajaran ini bisa pula
digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti Pendidikan Kewarganegaraan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Matematika, Agama, dan
bahasa. Teknik ini cocok untuk semua kelas atau tingkatan.
Menurut Silberman (2001:60) teknik jigsaw merupakan sebuah teknik
yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik
“pertukaran dari kelompok ke kelompok”(group- to-group exchange) dengan
suatu perbedaan penting: setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Ini adalah
alternatif menarik, ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat atau
“dipotong” dan disaat tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum yang lain –
lain. Setiap peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasi dengan materi
yang telah dipelajari oleh peserta didik lain, buatlah sebuah kumpulan
pengetahuan yang bertalian atau keahlian.
Dalam teknik jigsaw, guru memperhatikan latar belakang pengalaman
siswa dan membantu siswa mengaktifkan pengalaman agar bahan pelajaran
menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa
dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk
mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan
dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain. Dengan
demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama
secara cooperative untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidaklah selalu berjalan
dengan mulus meskipun rencana telah dirancang sedemikian rupa. Hal–hal yang
dapat menghambat proses pembelajaran terutama dalam penerapan model
Cooperative Learning Teknik Jigsaw diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan cooperative learning.
b. Jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan perhatian guru
terhadap proses pembelajaran relatif kurang fokus sehingga hanya
segelintir orang yang menguasai arena kelas, yang lain hanya sebagai
penonton.
c. Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik cooperative
learning.
d. Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran.
e. Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang
dapat mendukung proses pembelajaran.
Menurut Lie (2002:69), agar pelaksanaan cooperative learning teknik
jigsaw dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan langkah – langkah sebagai
berikut :
a. Guru membagi bahan pelajaran yang akan diberikan. b. Sebelum bahan pelajaran diberikan, guru memberikan pengenalan
mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan pelajaran untuk hari itu. Guru bisa menuliskan topik di papan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan brainstorming ini dimaksudkan untuk mengaktifkan siswa agar lebih siap menghadapi bahan pelajaran yang baru.
c. Siswa dibagi dalam kelompok. d. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan
siswa yang kedua menerima bagian yang kedua. Demikian seterusnya. e. Kemudian, siswa disuruh membaca/mengerjakan bagian mereka masing –
masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
f. Setelah selesai, siswa saling berbagi mengenai bagian yang dibaca/dikerjakan masing – masing. Dalam kegiatan ini, siswa bisa saling melengkapi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
g. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakukan antara pasangan atau dengan seluruh kelas.
Jika tugas yang dikerjakan cukup sulit, siswa bisa membentuk kelompok
para ahli. Siswa berkumpul dengan siswa lain yang mendapatkan bagian yang
sama dari kelompok lain. Mereka bekerja sama mempelajari/mengerjakan bagian
tersebut. Kemudian, masing – masing siswa kembali ke kelompoknya sendiri dan
membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada rekan–rekan dalam
kelompoknya.
D. Keunggulan dan kelemahan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw a. Keunggulan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw
Keunggulan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw diantaranya
adalah:
1) Jigsaw secara tidak langsung membuat siswa berkomunikasi. Pada
komunikasi tersebut tidak lepas dari proses tanya jawab. Dengan tanya
jawab siswa menggali sesuatu dari ingatannya dan menyumbangkan
pengetahuannya serta pengalamannya kepada orang lain. Pengetahuan
baru yang diperoleh siswa sedikit demi sedikit membawa siswa
mencapai pengetahuan maksimal.
2) Teknik Jigsaw akan memotivasi belajar siswa dan mengaktifkan siswa
dalam mengikuti pelajaran.
3) Teknik Jigsaw akan membantu siswa lebih cepat mencerna isi dari
materi pelajaran sehingga prestasi belajar siswa meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4) Teknik Jigsaw membentuk sikap siswa menjadi bijaksana, menghargai
dan menerima pendapat orang lain, tidak mudah menyalahkan orang
lain tanpa bukti atau data-data yang lengkap.
b. Kelemahan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw
Kelemahan-kelemaham Teknik Jigsaw adalah sebagai berikut.
1) Apabila guru tidak merencanakan dengan baik, dimana setiap anggota
kelompok aktif berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok,
kerjasama tidak akan berjalan baik.
2) Apabila kerjasama dalam kelompok tidak sesuai dengan karakteristik
pembelajaran dengan Teknik Jigsaw, maka Teknik Jigsaw ini akan
menjadi penunggangan bebas. Hanya beberapa anggota saja yang
benar-benar memecahkan materi pelajaran untuk kelompoknya.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan
perencanaan sebagai berikut :
a. Permasalahan-permasalahan yang akan dipecahkan dalam kelompok
merupakan tanggung jawab bersama dalam kelompok dan disamping itu
juga guru sebaiknya memberikan tugas pada siswa secara individu.
b. Guru merencanakan tugas dengan baik yaitu dengan membuat lembar
kegiatan siswa yang disusun untuk memperlancar dan mempermudah siswa
memahami materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
E. Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam pembelajaran
PKn di SD
Pembelajaran PKn di Indonesia khas dengan materi kerjasama, tolong
menolong, gotong royong, dan lain-lain. Untuk itu, Model Cooperative Learning
Teknik Jigsaw sangat cocok bila digunakan dalam pembelajaran PKn. Salah satu
kecocokan tersebut akan tampak dalam pembelajaran PKn di SD materi sistem
pemerintahan pusat. Materi sistem pemerintahan pusat memiliki cakupan bahan
yang sangat luas dan kompleks. Teknik Jigsaw sangat cocok untuk mengajarkan
materi yang luas dan kompleks karena dalam Teknik Jigsaw terdapat kelompok-
kelompok ahli yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda
untuk mempelajari suatu meteri. Dengan demikian siswa diharapkan tidak terlalu
banyak mempelajari suatu materi. Adapun langkah-langkah pembelajarannya
sebagai berikut:
1) Siswa dibagi dalam kelompok besar setiap kelompok terdiri dari 6 siswa.
2) Setiap anggota kelompok diberi tugas yang berbeda.
3) Tiap siswa dalam kelompok membaca bagian tugas yang diperolehnya.
4) Guru memerintahkan siswa yang mendapat tugas yang sama berkumpul
membentuk kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan tugas
tersebut.
kelompok ahli 1 dan 2 berdiskusi mengenai tugas dari MPR, kelompok ahli 3
dan 4 berdiskusi mengenai tugas dari DPR, sedangkan kelompok ahli 5 dan 6
berdiskusi mengenai tugas dari DPD.
5) Selesai diskusi sebagai tim ahli, masing-masing kelompok ahli kembali ke
kelompok asal (semula) untuk menyampaikan hasil diskusi ke anggota
kelompok asal dan secara bergilir atau bergantian dari tim ahli yang berbeda
tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
6) Perwakilan tiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas,
dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapinya.
F. Kerangka Berfikir
Dalam teknik Jigsaw, siswa dapat bekerjasama dengan sesama siswa
dalam suasana gotong royong, dan saling membantu ketika siswa berada dalam
kelompok ahli untuk memperoleh informasi tentang materi yang dipelajari,
sehingga akan mempermudah siswa dalam belajar. Hal tersebut dikarenakan,
setiap kelompok ahli mendapat tugas yang berbeda-beda untuk mempelajari suatu
materi. Selain itu, siswa mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah
informasi guna meningkatkan ketrampilan berkomunikasi untuk mengenal sistem
pemerintahan pusat yang ada di Negara Indonesia. Sehingga dengan
menggunakan model cooperative learning teknik Jigsaw, diharapkan prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran PKn, khususnya dalam materi sistem
pemerintahan pusat dapat meningkat.
G. Hipotesis Tindakan
Model cooperative learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012
dalam mata pelajaran PKn, khususnya dalam materi sistem pemerintahan pusat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
SD Pangudi Luhur Yogyakarta, Jalan Panembahan Senopati No. 18
Yogyakarta merupakan tempat di mana penelitian akan dilaksanakan.
2. Subjek Penelitian
Siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta semester genap tahun pelajaran
2011/2012. Yang terdiri dari 35 siswa, 16 anak laki-laki dan 19 anak
perempuan.
3. Objek Penelitian
Peningkatan prestasi belajar PKn, Kompetensi Dasar 3.1, yaitu Mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti
MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4. Waktu Penelitian
Tabel 1 : Waktu Penelitian
Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Penyusunan kerangka Presentasi kerangka Menyusun proposal Bimbingan dengan dosen 2. Pelaksanaan Menyiapkan kelas dan alat Melaksanakan tindakan I Melaksanakan tindakan II 3. Penyusunan Laporan Menyusun konsep laporan Ujian Penyusunan dalam bentuk
artikel
Perbaikan laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
B. Jenis Penelitian
Pada kesempatan ini peneliti akan melakukan penelitian berupa Penelitian
Tindakan Kelas, yang akan dilakukan dalam dua siklus. Model yang
digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pengolahan Data
Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan
Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
C. Rencana tindakan
1. Persiapan
a. Permintaan ijin kepada kepala Sekolah SD Pangudi Luhur untuk
melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
b. Melakukan observasi pada siswa kelas IV untuk memperoleh gambaran
sepintas mengenai tingkah laku siswa.
c. Identifikasi masalah.
d. Analisis masalah.
e. Perumusan masalah.
f. Perumusan hipotesis.
g. Penyusunan Rencana penelitian dalam siklus-siklus.
h. Penyususnan silabus, RPP, LKS, dan instrumen penelitian.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Siklus I
a. Rencana Tindakan
1) Membuka kegiatan dengan melakukan apersepsi
2) Siswa dibagi dalam kelompok besar setiap kelompok terdiri dari 5
orang siswa.
3). Setiap anggota kelompok diberi tugas yang berbeda.
4). Setiap siswa dalam kelompok mengerjakan bagian tugas yang
diperolehnya.
5). Setiap anggota kelompok menjelaskan pada anggota lain sampai
semua anggota dalam kelompok mengerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
6) Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa
7) Setiap siswa mencoba menjawab kuis/pertanyaan yang diajukan
8). Guru mengklarifikasi permasalahan serta disimpulkan.
9). Mengadakan evaluasi pembelajaran.
10). Menilai hasil tes dan menganalisanya.
b. Pelaksanaan tindakan
Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan.
c. Pengumpulan data
Data dilakukan dengan melakukan tes tertulis. Bentuk tes berupa tes
obyektif yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi diri tentang pembelajaran yang
telah dilakukan selama menggunakan model cooperative learning teknik
Jigsaw, temuan pada siklus I selanjutnya direvisi untuk perbaikan siklus II.
Siklus II
a. Rencana Tindakan
1) Membuka kegiatan dengan melakukan apersepsi
2) Siswa dibagi dalam kelompok kecil setiap kelompok terdiri dari 4
orang siswa.
3) Setiap anggota kelompok diberi tugas yang berbeda.
4) Setiap siswa dalam kelompok mengerjakan bagian tugas yang
diperolehnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
5) Setiap anggota kelompok menjelaskan pada anggota lain sampai
semua anggota dalam kelompok mengerti
6) Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa
7) Setiap siswa mencoba menjawab kuis/pertanyaan yang diajukan
8) Guru mengklarifikasi permasalahan serta disimpulkan.
9) Mengadakan evaluasi pembelajaran.
10) Menilai hasil tes dan menganalisanya.
11) Guru mengklarifikasi permasalahan serta disimpulkan.
12) Mengadakan evaluasi pembelajaran.
11) Menilai hasil tes dan menganalisanya.
b. Pelaksanaan tindakan
Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan.
c. Pengumpulan data
Data dilakukan dengan melakukan tes tertulis. Bentuk tes berupa tes
obyektif yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi diri tentang pembelajaran yang
telah dilakukan selama menggunakan model cooperative learning teknik
Jigsaw.
D. Instrumen Pengumpulan data
1. Peubah
Prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Indikator keberhasilan
Nilai rata-rata hasil tes siswa.
3. Jenis data
Jenis data yang akan diolah pada penelitian ini adalah data kuantitatif, berupa
hasil tes.
4. Cara pengumpulan data
Dalam penelitian ini cara pengumpulan data akan dilakukan dengan tes
tertulis.
5. Instrumen
a. Tes Objektif
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah soal
tes, berupa tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda.
Menurut Eko Putro Widyoko ( 2009:49) tes objektif adalah bentuk
tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus
dipilih oleh peserta tes. Jadi kemungkinan jawaban atau respon telah
disediakan oleh penyusun butir soal. Peserta hanya memilih alternatif
jawaban yang telah disediakan. Dengan demikian pemeriksaan atau
penskoran jawaban atau respon peserta tes sepenuhnya dapat dilakukan
secara objektif oleh pemeriksa. Tes obyektif memiliki keunggulan sebagai
berikut:
1) Lebih representatif mewakili isi dan luas bahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2) Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan
kunci jawaban, bahkan dapat menggunakan alat – alat kemajuan
teknologi misalnya scanner.
3) Pemeriksaanya dapat diserahkan orang lain.
4) Dalam pemeriksaan atau penskoran, tidak ada unsur subjektif yang
mempengaruhi, baik dari segi guru maupun siswa.
b. Tipe Pilihan Ganda ( Multiple Choice Test )
Tes pilihan ganda adalah tes di mana setiap butir soalnya memiliki
jumlah alternatif jawaban lebih dari satu. Pada umumnya jumlah alternatif
jawaban berkisar antara 2 (dua) atau 5 ( lima). Tentu saja jumlah alternatif
tersebut tidak boleh terlalu banyak. Bila alternatif lebih dari lima maka
akan sangat membingungkan peserta tes, dan juga akan sangat
menyulitkan penyusun butir soal. Tipe tes ini dalam bahasa Inggris dikenal
dengan nama multiple choice item (butir soal pilihan majemuk atau
ganda). Tipe tes ini adalah yang paling populer dan paling banyak
digunakan dalam kelompok tes objektif karena banyak sekali materi yang
dapat dicakup.
6. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda.
Untuk soal tes yang digunakan adalah soal tes yang sudah diuji validitas dan
reliabitasnya, sehingga dapat diketahui bahwa tiap item – item soal tersebut sahih
dan andal. Soal yang sudah dibuat peneliti diuji cobakan dahulu pada kelas yang
tingkat kemampuan siswanya setara dengan kelas yang akan digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
penelitian, adapun untuk pengujian soal, peneliti menguji soal pada siswa kelas IV
SD Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan indikator yang sudah ditentukan oleh peneliti, peneliti
membuat 35 soal yang akan diujikan pada siswa. Dari 35 soal tersebut nantinya
hanya digunakan 15 soal saja yang sudah memenuhi kriteria validitas.
a. Pengujian Validitas
Validitas adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur
apa yang seharusnya diukur. Validitas item soal evaluasi diukur dengan
menganalisis hubungan (uji korelasi) antara nomor soal dengan total skor
yang didapat oleh masing-masing siswa.
Instrumen dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat
dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain
validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur. Dengan
instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Atau dapat
pula dikatakan bahwa jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen
valid, maka instrumen itu juga valid.
Selain mencari validitas instrumen perlu juga dicari validitas butir
instrumen. Jika validitas instrumen, rendah maka perlu diketahui butir –
butir instrumen mana yang menyebabkan instrumen keseluruhan tersebut
jelek. Untuk keperluan inilah perlunya mencari validitas butir instrumen.
Menurut Eko Putro Widoyoko (2009:140) suatu butir instrumen
dikatakan valid apabila memiliki sumbangan yang besar terhadap skor
total. Dengan kata lain dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
skor pada butir mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini
dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas butir
digunakan dengan rumus korelasi product moment.
2222. yyNxxN
yxxyNrxy
Penafsiran harga koefisien korelasi dilakukan dengan
membandingkan harga rxy dengan harga rxy tabel. apabila rxy lebih besar
atau sama dengan rxy tabel, nomor butir tersebut dapat dikatakan valid.
Sebaliknya apabila rxy lebih kecil dari rxy tabel, nomor butir tersebut
dikatakan tidak valid. Akan tetapi, dalam Perhitungan korelasi peneliti
menggunakan program komputer SPSS 15 for windows.
Dari 35 soal yang diujikan pada siklus I terdapat 17 soal yang
memenuhi kriteria validitas. Dari 17 soal tersebut akan digunakan 15 soal
untuk soal evaluasi pada siklus I. Pada siklus II, dari 35 soal yang diujikan
terdapat 20 soal yang memenuhi kriteria validitas. Dari 20 soal tersebut
akan digunakan 15 soal untuk soal evaluasi pada siklus II.
b. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperhatikan dalam
taraf ketetapan dan ketelitian (Masijo, 1995:209).
Metode penentuan yang digunakan untuk mengukur taraf
reliabilitas pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Kuder
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Richardson (KR-20). Metode Kuder Richardson (KR-20) ini merupakan
teknik yang efisien karena metode ini sangat cocok untuk tes yang
menggunakan soal objektif.
tSpiqitS
KKKR 2
2
120
Keterangan : p = proporsi peserta didik yang menjawab betul dari
suatu butir soal
K = jumlah butir soal
q = 1-p
S 2 t =
)1(
22
nn
xxn
Setelah diperoleh indeks angka reliabilitas, Langkah selanjutnya
adalah mengkonsultasikan angka tersebut dengan table r product-moment
dengan jumlah N yang sama pada taraf signifikan 1 % atau 5 %. Apabila r
hitung lebih besar atau sama dengan r table (rh ≥ rt) diartikan ada korelasi
yang signifikan, instrument dianggap reliabel. Sebaliknya apabila r hitung
lebih kecil dari r table (rh ≤ rt) diartikan tidak ada korelasi yang signifikan,
kesimpulan instrument dianggap tidak reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
E. Analisis Data
Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan
adalah sebagai berikut.
Tabel 2: kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang
diharapkan
No. Indikator Kondisi awal Kondisi
akhir siklus I
Kondisi akhir siklus
II
1
Nilai rata-rata siswa
65
70
75
2 Persentase jumlah siswa
yang memenuhi KKM yaitu 70
33,33 %
70 %
85 %
Peningkatan prestasi belajar dinyatakan dalam nilai rata-rata yang diperoleh
melalui langkah-langkah berikut ini:
1. Penyekoran
Penyekoran kemampuan siswa didapat dengan cara menghitung jumlah
soal yang benar pada hasil tes.
2. Penilaian
Skor yang diperoleh siswa diubah menjadi nilai dengan maksud agar hasil
belajar lebih bermakna bagi siswa, dengan rumus:
Jumlah skor yang diperoleh Nilai = x 100 Jumlah skor maksimal
3. Menghitung nilai rata-rata.
Nilai rata-rata tes hasil belajar siswa kelas IV diperoleh dengan
membagikan jumlah nilai seluruh siswa dengan jumlah siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
x M = N
Keterangan: M = Nilai rata-rata
x = Jumlah nilai siswa satu kelas
N = Jumlah siswa
4. Menghitung persentase siswa yang mencapai KKM.
Persentase siswa yang mencapai KKM diperoleh dengan membagikan
jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM dengan jumlah siswa.
y Persentase siswa yang mencapai KKM = x 100% N
Keterangan: y = jumlah siswa yang nilainya mencapai KKM
N = Jumlah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Pelaksanaan penelitian siklus I
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Setiap siklus
dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan indikator yang berbeda tetapi
masih terkait satu dengan yang lain. Setiap siklus juga masih dalam satu standar
kompetensi, yaitu mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dan satu
kompetensi dasar yaitu mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan
pemerintahan tingkat pusat.
Pola kegiatan pembelajaran dalam model cooperative learning teknik
jigsaw siklus I adalah setiap kelompok terdiri dari 5 anggota yang disebut sebagai
kelompok awal. Anggota dari masing-masing kelompok bersifat heterogen. Guru
memilih kelompok berdasarkan prestasi belajar siswa. Kelompok awal tersebut
kemudian dibagi ke dalam kelompok yang lebih kecil dengan 3 anggota,
kelompok tersebut disebut kelompok ahli.
Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I terdiri atas 2
indikator, yaitu menyebutkan tugas lembaga Legislatif dan menyebutkan
wewenang lembaga Legislatif.
Pelaksanaan siklus I diikuti oleh 35 siswa. Pertemuan pertama siklus I,
kegiatan pertama yang dilakukan adalah menyanyikan lagu berjudul Garuda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pancasila secara bersama-sama. Setelah itu masing-masing kelompok menyiapkan
sumber belajar yang diperlukan.
Kegiatan selanjutnya siswa masuk ke dalam kelompok awal. Setiap
kelompok mendapatkan LKS yang wajib dipahami oleh setiap anggota kelompok.
Setelah kegiatan tersebut siswa masuk ke dalam kelompok ahli. Dalam kelompok
ahli siswa diminta memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dalam bentuk
Mind Map sederhana. Dalam kelompok ahli siswa diminta menghafalkan isi Mind
Map sederhana yang nantinya akan dilaporkan kepada kelompok awal. Setelah
selesai dari kelompok ahli siswa kembali ke kelompok awal melaporkan hasil
kerja kelompok kepada kelompok awal dan mengerjakan LKS bersama.
Selanjutnya perwakilan dari setiap kelompok awal mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas. Kegiatan yang terakhir guru mencoba mengklarifikasi
jawaban dari siswa.
Pada pertemuan kedua kegiatan diawali dengan melakukan kegiatan tanya
jawab mengenai pembelajaran pada pertemuan pertama. Setelah itu masing-
masing kelompok menyiapkan sumber belajar yang diperlukan. Kegiatan siswa
selanjutnya siswa masuk ke dalam kelompok awal. Setiap kelompok awal
mendapatkan LKS, dan setelah setiap anggota memahami LKS yang
diperolehnya. Selanjutnya siswa membentuk kelompok ahli. Untuk memecahkan
masalah yang diberikan oleh guru dalam kelompok ahli, siswa dapat
menggunakan media buku paket sebagai sumber belajar. Setelah masalah dalam
kelompok ahli terpecahkan, siswa melaporkan hasil kerjanya kepada anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kelompok awal, dan selanjutnya perwakilan dari setiap kelompok melaporkan
hasil kerja di depan kelas.
Kegiatan pembelajaran yang terakhir dalam pertemuan kedua yaitu siswa
mengerjakan soal tes tertulis (soal evaluasi) secara individu untuk mengetahui
prestasi belajar siswa. Jumlah soal sebanyak 15 butir yang terdiri dari soal pilihan
ganda. Waktu mengerjakan soal adalah 20 menit.
b. Hasil penelitian siklus I
Berdasarkan tes evaluasi I yang telah dilakukan hari Kamis tanggal 23
Februari 2012 diperoleh data nilai prestasi sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil evaluasi siklus I siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012
No Nama Siswa Nilai Siklus I Ketuntasan Ya Tidak
1 Ptr 80 √ 2 Glb 60 √ 3 Crs 60 √ 4 Cty 66 √ 5 Agt 66 √ 6 Adr 60 √ 7 Bgs 66 √ 8 Mar 60 √ 9 Ayb 73 √ 10 Jdr 66 √ 11 Mnj 66 √ 12 Brd 66 √ 13 Rsd 60 √ 14 Elk 66 √ 15 Ell 60 √ 16 Axl 93 √ 17 Gbl 66 √ 18 Rnt 66 √ 19 Krs 66 √ 20 Dns 60 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
21 Mcl 66 √ 22 Mch 66 √ 23 Mtt 60 √ 24 Mnc 60 √ 25 Nam 73 √ 26 Ntn 66 27 Smr 80 √ 28 Dht 60 √ 29 Avn 73 √ 30 Ths 66 √ 31 Wlm 80 √ 32 Ads 66 √ 33 Prs 60 √ 34 Igr 73 √ 35 Vea 73 √
Jumlah 2348 Nilai Rata-Rata 67.09
Persentase Ketuntasan 25,71% 74,29%
c. Refleksi penelitian siklus I
Kegiatan Siklus I dilaksanakan dua kali yaitu hari Selasa tanggal 21
Februari 2012 selama dua jam pelajaran yaitu pukul 11.30 – 12.50 WIB, dan hari
Kamis tanggal 23 Februari 2012 selama dua jam pelajaran yaitu pukul 11.30 –
12.50 WIB.
Pada pembelajaran siklus 1 siswa tampak aktif mengerjakan LKS yang
berisi tentang tugas lembaga Legislatif dan wewenang lembaga Legislatif. Siswa
bekerjasama dengan anggota kelompoknya, namun kebanyakan siswa mengalami
kesulitan karena siswa masih belum terbiasa mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw. Hal itu terbukti dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
turunnya persentase jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal
yaitu dari kondisi awal 33,33% menjadi 25,71% pada siklus I.
Proses pengerjaan LKS yang berisi soal-soal tentang tugas lembaga
Legislatif dan wewenang lembaga Legislatif dilakukan oleh setiap kelompok
dengan memanfaatkan buku pelajaran yang dimiliki oleh setiap kelompok dan
Mind Map sederhana yang telah mereka buat.
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat pembelajaran dengan
menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw, peneliti dan guru
pamong mengamati bahwa sebagian besar siswa bekerja secara aktif dalam
kelompok, namun peneliti dan guru pamong menemukan ada beberapa siswa yang
tidak serius ketika berada dalam kelompok ahli, misal berbicara sendiri atau hanya
diam dan bermalas - malasan. Hal tersebut tentu sangat merugikan siswa lain
(anggota lain dalam kelompok awal) ketika mereka harus bertukar informasi yang
telah mereka dapatkan dalam kelompok ahli ke kelompok awal. Oleh karena itu,
peneliti mencoba berbicara kepada semua kelompok di depan, dan meminta
semua siswa untuk melihat kepada kelompok lain yang anggotanya aktif. Dengan
kata lain peneliti memberi contoh bagaimana seharusnya kegiatan kerja kelompok
dapat berjalan secara aktif dan efisien dengan cara menunjuk satu kelompok yang
bekerja aktif sebagai model atau contoh. Hasil dari usaha yang dilakukan peneliti
tersebut menjadikan semua kelompok menjadi aktif. Selain itu pada saat semua
siswa kembali ke kelompok awal untuk melaporkan hasil kerja sebagai tim ahli,
peneliti menemukan ada beberapa siswa yang tidak mau mendengarkan apa yang
disampaikan oleh temannya dalam kelompok karena kurangnya rasa kepercayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
terhadap teman. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mencoba mendekati setiap
kelompok, kemudian mengajak siswa yang tidak mau mendengarkan supaya mau
mendengarkan temannya yang sedang menjelaskan.
2. Siklus 2
a. Pelaksanaan penelitian siklus II
Pola kegiatan pembelajaran dalam model cooperative learning teknik
jigsaw siklus II adalah setiap kelompok terdiri dari 4 anggota. Anggota dari
masing-masing kelompok bersifat heterogen. Dimana guru memilih kelompok
berdasarkan prestasi belajar siswa dan tanggung jawab siswa. Penambahan
kriteria dalam pemilihan anggota kelompok, yaitu dengan tambahan kriteria
tanggung jawab, ini didasarkan pada pengalaman yang diperoleh peneliti selama
siklus 1 dan pengamatan yang dilakukan peneliti selama melakukan kegiatan
siklus 1. Kelompok awal tersebut kemudian dibagi ke dalam kelompok yang lebih
kecil dengan 2 anggota, kelompok tersebut disebut kelompok ahli.
Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II terdiri atas 2
indikator, yaitu menyebutkan tugas lembaga Eksekutif dan menyebutkan
wewenang lembaga Eksekutif.
Indikator pembelajaran ini dicapai dengan melaksanakan model
cooperative learning teknik jigsaw, dengan disediakan beberapa sumber belajar.
Pada penelitian ini sumber belajar yang disiapkan adalah buku paket siswa dan
media gambar yang ditayangkan melalui televisi. Tujuan menggunakan beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sumber belajar adalah agar siswa menemukan banyak ide dalam menyelesaikan
permasalahan dari materi yang dibahas.
Untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran pada siklus II, peneliti
mencoba menggunakan media berupa gambar yang ditampilkan di layar televisi,
dimana peneliti memperoleh gambar-gambar tersebut dari internet. Selain itu
peneliti membagi kelompok awal ke dalam kelompok yang lebih kecil, dimana
setiap kelompok awal hanya terdiri dari 4 siswa yang heterogen. Hal ini dilakukan
peneliti untuk memotivasi siswa agar sedapat mungkin siswa lebih tertarik untuk
mengikuti pembelajaran. Sehingga diharapkan siswa akan menjadi lebih aktif dan
hasil tes lebih tinggi dari siklus I.
Pelaksanaan pada siklus II diikuti oleh 35 siswa. Pada pertemuan pertama,
kegiatan pertama yang dilakukan siswa adalah bermain mencari jejak yaitu
menghubungkan garis dengan nama–nama lembaga pemerintah pusat sehingga
dapat membentuk sebuah bagan. Setelah itu peneliti mencoba melakukan kegiatan
tanya jawab mengenai materi terakhir yang dipelajari pada saat pelajaran PKn,
yaitu pada saat siklus I. Hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa agar siswa
lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, sehingga diharapkan pada siklus II
ini siswa akan menjadi lebih aktif dan hasil tes lebih tinggi.
Kegiatan siswa selanjutnya, siswa masuk ke dalam kelompok, kemudian
setiap kelompok mendapatkan LKS, dan setiap anggota memahami LKS yang
diperolehnya. Selanjutnya siswa membentuk kelompok ahli, untuk memecahkan
masalah yang diberikan oleh guru dengan bantuan gambar yang ditayangkan di
televisi. Setelah selesai mengerjakan tugas dalam kelompok ahli, selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
siswa melaporkan hasil kerjanya kepada anggota kelompok awal, dan selanjutnya
perwakilan dari setiap kelompok melaporkan hasil kerja di depan kelas. Kegiatan
yang terakhir guru mencoba mengklarifikasi jawaban dari siswa dengan
menggunakan gambar yang ditayangkan di televisi.
Pada pertemuan kedua siklus II kegiatan pertama yang dilakukan siswa
adalah bermain puzzle tentang gambar presiden dan wakil presiden yang pernah
menjabat di Indonesia. Peneliti kemudian mencoba melakukan kegiatan tanya
jawab mengenai pembelajaran pada pertemuan pertama dan mengenai nama–
nama gambar dalam puzzle.
Kegiatan selanjutnya siswa masuk ke dalam kelompok, kemudian setiap
kelompok mendapatkan LKS, dan setiap anggota memahami LKS yang
diperolehnya. Selanjutnya siswa membentuk kelompok ahli, untuk memecahkan
masalah yang diberikan oleh guru dengan bantuan buku paket siswa. Setelah
selesai mengerjakn LKS, selanjutnya siswa melaporkan hasil kerjanya kepada
anggota kelompok awal, dan selanjutnya perwakilan dari setiap kelompok
melaporkan hasil kerja di depan kelas. Selanjutnya guru mencoba mengklarifikasi
jawaban dari siswa dengan menggunakan media gambar yang ditayangkan pada
televisi.
Kegiatan pembelajaran yang terakhir dalam pertemuan kedua yaitu siswa
mengerjakan soal tes evaluasi tertulis secara individu untuk mengetahui prestasi
belajar siswa. Jumlah soal sebanyak 15 butir yang terdiri dari soal pilihan ganda.
Waktu mengerjakan soal adalah 20 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Hasil penelitian siklus II
Berdasarkan tes tertulis yang telah dilakukan hari Kamis tanggal 1 Maret
2012 diperoleh data nilai prestasi sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil evaluasi siklus II siswa IV SD Pangudi Luhur tahun pelajaran 2011/2012
No Nama Siswa Nilai Siklus I Ketuntasan Ya Tidak
1 Ptr 93 √ 2 Glb 73 √ 3 Crs 60 √ 4 Cty 60 √ 5 Agt 80 √ 6 Adr 73 √ 7 Bgs 80 √ 8 Mar 80 √ 9 Ayb 86 √ 10 Jdr 86 √ 11 Mnj 53 √ 12 Brd 66 √ 13 Rsd 86 √ 14 Elk 66 √ 15 Ell 80 √ 16 Axl 93 √ 17 Gbl 73 √ 18 Rnt 86 √ 19 Krs 86 √ 20 Dns 73 √ 21 Mcl 93 √ 22 Mch 86 √ 23 Mtt 60 √ 24 Mnc 80 √ 25 Nam 53 √ 26 Ntn 86 √ 27 Smr 86 √ 28 Dht 80 √ 29 Avn 73 √ 30 Ths 66 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
31 Wlm 80 √ 32 Ads 73 √ 33 Prs 80 √ 34 Igr 86 √ 35 Vea 86 √
Jumlah 2701 Nilai Rata-Rata 77.17
Persentase Ketuntasan 77,14% 22,86%
c. Refleksi penelitian siklus II
Proses Pembelajaran pada siklus II lebih menarik dan menyenangkan bagi
siswa. Pembelajaran menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw
dengan jumlah setiap kelompok 4 siswa dengan menggunakan gambar yang di
tampilkan pada televisi hasilnya lebih berkembang. Siswa lebih aktif dan semua
punya rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama, hal
ini menjadikan pembelajaran juga lebih efektif.
Hasil pembelajaran dengan model cooperative learning teknik jigsaw pada
siklus II dilaksanakan dengan baik. Siswa saling membantu dan bekerjasama
dalam menyelesaikan tugas. Dalam kelompok ahli mereka juga lebih bertanggung
jawab atas tugas masing-masing.
Jumlah anggota kelompok yang sedikit membuat semua siswa merasa
punya tanggungjawab dengan tugas yang ada dan peneliti juga merasa lebih
mudah dalam mengamati kerja sama siswa dalam kelompok.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SD Pangudi Luhur tahun
pelajaran 2011/2012 diperoleh data-data hasil tes dalam mata pelajaran PKn,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
khususnya materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat dengan
menggunakan pembelajaran cooperative learning teknik jigsaw.
Data hasil belajar siklus I dan siklus II akan dibandingkan dengan data
awal. Data awal diambil berdasarkan daftar nilai siswa kelas IV tahun pelajaran
2010/2011 yang merupakan latar belakang pelaksanaan penelitian ini.
Data awal hasil belajar siswa tahun pelajaran 2010/2011 dalam mata
pelajaran PKn, khususnya materi mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat
adalah sebagai berikut:
Tabel 5. daftar nilai siswa kelas IV SD Pangudi Luhur tahun pelajaran 2010/2011
No. Nama Nilai 1 Mnc 66 2 Abt 93 3 Dky 80 4 Mlt 73 5 Ptr 33 6 Bet 66 7 Rmd 60 8 Dit 80 9 Dvd 60 10 Est 66 11 Gea 60 12 Isc 60 13 Kth 66 14 Ave 66 15 Tka 66 16 Ald 33 17 Nth 86 18 Abr 46 19 Rbk 93 20 Cnd 46 21 Cce 60 22 Sni 46 23 Flx 80 24 Yga 66 25 Ppn 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
26 Jnt 80 27 Dna 73 28 Jsn 46 29 Pnk 66 30 Dnl 80 Jumlah 1962 Rata-rata 65
Hasil belajar siswa dari data awal dan dari siklus ke siklus dapat dilihat
pada tabel berikut ini
Tabel 6: Data prestasi belajar siswa (data awal, siklus I dan siklus II)
No
Data Awal Hasil Penelitian
Nama
Siklus I Siklus II Tahun ajaran 2010/2011
Nilai
Ketuntasan Nilai
Ketuntasan
Nama Nilai Ya Tidak Ya Tidak
1 Mnc 66 Ptr 80 √ 93 √ 2 Abt 93 Glb 60 √ 73 √ 3 Dky 80 Crs 60 √ 60 √ 4 Mlt 73 Cty 66 √ 60 √ 5 Ptr 33 Agt 66 √ 80 √ 6 Bet 66 Adr 60 √ 73 √ 7 Rmd 60 Bgs 66 √ 80 √ 8 Dit 80 Mar 60 √ 80 √ 9 Dvd 60 Ayb 73 √ 86 √
10 Est 66 Jdr 66 √ 86 √ 11 Gea 60 Mnj 66 √ 53 √ 12 Isc 60 Brd 66 √ 66 √ 13 Kth 66 Rsd 60 √ 86 √ 14 Ave 66 Elk 66 √ 66 √ 15 Tka 66 Ell 60 √ 80 √ 16 Ald 33 Axl 93 √ 93 √ 17 Nth 86 Gbl 66 √ 73 √ 18 Abr 46 Rnt 66 √ 86 √ 19 Rbk 93 Krs 66 √ 86 √ 20 Cnd 46 Dns 60 √ 73 √ 21 Cce 60 Mcl 66 √ 93 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
22 Sni 46 Mch 66 √ 86 √ 23 Flx 80 Mtt 60 √ 60 √ 24 Yga 66 Mnc 60 √ 80 √ 25 Ppn 66 Nam 73 √ 53 √ 26 Jnt 80 Ntn 66 86 √ 27 Dna 73 Smr 80 √ 86 √ 28 Jsn 46 Dht 60 √ 80 √ 29 Pnk 66 Avn 73 √ 73 √ 30 Dnl 80 Ths 66 √ 66 √ 31 Wlm 80 √ 80 √ 32 Ads 66 √ 73 √ 33 Prs 60 √ 80 √ 34 Igr 73 √ 86 √ 35 Vea 73 √ 86 √
Jumlah
1962
2348
2701
Nilai Rata-Rata 65 67.09 77.17
Persentase 33,33% 25,71% 74,29% 77,14%
22,86%
KKM 70
Pada tabel 6 di atas dapat dilihat, bahwa hasil dari pelaksanaan siklus I,
tiga siswa mendapat nilai 80, sebelas siswa mendapat nilai 60, lima belas siswa
mendapat nilai 66, lima siswa mendapat nilai 73, satu siswa mendapat nilai 93.
Jadi siswa yang memperoleh nilai ulangan harian mencapai kriteria ketuntasan
minimal pada akhir siklus pertama sebanyak 9 siswa atau mencapai 25,71% dari
35 siswa. Sebanyak 26 siswa masih memperoleh nilai ulangan di bawah kriteria
ketuntasan minimal atau 74,29%. Sehingga hasil tes pada akhir siklus pertama
nilai rata-rata ulangan harian siswa hanya mencapai 67,09. Dikarenakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
penelitian siklus pertama belum mencapai indikator keberhasilan akhir siklus
kedua maka penelitian dilanjutkan pada siklus kedua.
Pada siklus II diperoleh hasil satu siswa memperoleh nilai 55, tiga siswa
memperoleh nilai 93, enam siswa memperoleh nilai 73, tiga siswa memperoleh
nilai 60, delapan siswa memperoleh nilai 80, sepuluh siswa memeroleh nilai 86,
dua siswa memperoleh nilai 53, dan dua siswa memperoleh nilai 66. Jadi siswa
yang memperoleh nilai ulangan harian di atas kriteria ketuntasan minimal pada
akhir siklus kedua sebanyak 27 siswa atau 77,14% dari 35 siswa dan 8 siswa
masih memperoleh nilai ulangan harian di bawah kriteria ketuntasan minimal atau
22,86%. Dalam penelitian siklus II ini nilai rata–rata ulangan harian siswa telah
mencapai indikator keberhasilan akhir siklus kedua yaitu 77, 17, maka siklus tidak
dilanjutkan.
Akan tetapi pada tabel 6 peneliti melihat ada 2 siswa yang nilainya pada
siklus II lebih kecil, jika dibandingkan dengan siklus I, anak itu adalah Cintya
Putri dan Naomi Septi. Cintya Putri mengalami penurunan nilai 9,1% dari nilai
yang diperoleh pada siklus I yaitu sebesar 66, sedangkan pada siklus II nilai yang
diperolehnya sebesar 60. Sedangkan Naomi Septi mengalami penurunan nilai 27,4
% dari nilai yang diperoleh pada siklus I yaitu sebesar 73, sedangkan pada siklus
II nilai yang diperolehnya sebesar 53. Penurunan nilai ini disebabkan karena
Cintya Putri dan Naomi Septi tidak mendapat kecocokan dengan teman satu
kelompok. Sehingga, pada saat kegiatan siklus II berlangsung Cintya Putri dan
Naomi Septi terlihat kurang aktif dalam kegiatan belajar dan kurang bertanggung
jawab terhadap tugasnya. Hal ini mempengaruhi perolehan konsep atau ilmu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
sehingga Cintya Putri dan Naomi Septi kurang berhasil dalam tes evaluasi pada
siklus II.
Berdasarkan tabel 6 di atas, peneliti juga melihat ada 5 siswa, yang
nilainya pada siklus II dan pada siklus I tidak mengalami kenaikan dan masih
berada di bawah nilai ketuntasan minimal. Kelima siswa tersebut adalah Carista,
Bernardus, Elika, Mutti, dan Agatha. Carista, Bernardus, Elika, dan Agatha pada
siklus I dan II mendapatkan nilai 66. Sedangkan Mutti pada siklus I dan II
mendapatkan nilai 60. Hal ini dikarenakan kelima siswa tersebut kurang aktif
dalam kegiatan belajar dan hanya ribut sendiri bermain dengan teman.
Namun secara keseluruhan dari hasil penelitian di atas terjadi peningkatan
prestasi siswa yang ditandai dengan naiknya nilai rata–rata ulangan harian siswa
dari kondisi awal 65 ke siklus pertama mencapai 67,09 dan dari siklus pertama ke
siklus kedua mencapai 77,17. Dengan demikian, dari hasil penelitian di atas
terlihat adanya kenaikan nilai rata-rata kelas, jika dibandingkan dengan data awal.
Maka, pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik
jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn.
Selain itu, dapat disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis
yang dirumuskan pada bab II bahwa prestasi belajar siswa kelas IV SD Pangudi
Luhur Yogyakarta dalam mata pelajaran PKn, khususnya dalam materi sistem
pemerintahan pusat dapat ditingkatkan.
Temuan penelitian ini sesuai dengan penelitian seorang mahasiswa yang
bernama Maria Rosalina Jawa Maran. Dari penelitian yang dilakukannya
mengenai penelitian eksperimen terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
eksperimen dengan menggunakan model cooperative learning teknik jigsaw,
nilai rata-rata kelasnya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas
kontrol yang menggunakan teknik konvensional. Adapun nilai rata-rata untuk
kelas eksperimen sebesar 72,15, sedangkan nilai rata-rata untuk kelas kontrol
sebesar 63,87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penerapan model cooperative learning teknik Jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Yogyakarta
semester genap tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran PKn, khususnya
dalam mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat
pusat. Hal ini ditandai dengan naiknya nilai rata-rata kelas dan persentase
ketuntasan. Nilai rata-rata pada kondisi awal 65 mengalami peningkatan pada
siklus I menjadi 67,09 dengan persentase ketuntasan sebesar 25,71%. Pada siklus
II perolehan nilai rata-rata sebesar 77,17 dengan persentase ketuntasan sebesar
77,14%.
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, maka beberapa saran yang dapat penulis sampaikan :
1. Bagi guru di SD Pangudi Luhur Yogyakarta Model cooperative learning
teknik Jigsaw dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar untuk
meningkatkan hasil prestasi siswa.
2. Bagi guru di SD Pangudi Luhur Yogyakarta dapat menggunakan model
cooperative learning teknik Jigsaw, untuk dapat menghindari siswa dari
kejenuhan terhadap metode ceramah yang sering digunakan guru dalam proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Model cooperative learning teknik Jigsaw sebaiknya diterapkan apabila siswa
memiliki buku yang relevan sebagai referensi, sehingga proses belajar
mengajar dapat berlangsung seperti yang telah diharapkan.
4. Kondisi siswa dengan model cooperative learning teknik Jigsaw sebaiknya
heterogen sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung seperti yang
sudah direncanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
DAFTAR PUSTAKA
Adanan, Warsito. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas IV SD dan
MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Azis, Abdul. 1997. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:
Depdikbud.
Azwar, Saifuddin. 2008. Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bestari, Prayoga. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Menjadi Warga Negara
Yang Baik. Jakarta: PT Pribumi Mekar.
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
http://sunartombs.wordpress.com.pengertian-prestasi-belajar/ (Diakses tanggal 7
Januari 2012).
Kaelan, H. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Masidjo. Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Purnomo, Puji. 2010. Diktat Kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma.
Purwanto, Ngalim. 1984. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rusda Karya.
Putra Widoyoko, Eko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Rosalina, Maria J. M. 2007. Efektivitas Model Jigsaw dalam peningkatan
pemahaman siswa pada konsep gerak di kelas XI IPA SMAK Frateran
podor Larantuka tahun ajaran 2006/2007. Yogyakarta: USD.
Silberman, Mel. 2001. Active Learning. Yogyakarta: YAPPENDIS.
Silberman, Mel. 2002. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
YAPPENDIS.
Slavin, Robert. 2008. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Soetjipto, Helly Prajitno. Belajar Untuk Mengajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Solihatin, Etin & Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sriwilujeng, Dyah. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
Kelas IV. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Sumarsono, S. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wiharyanto, Kardiyat. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan berdasarkan Nilai-
Nilai Pancasila. Yogyakarta: Ardana Media.
Winkel, W.S. 1984.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT
Gramedia.
Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Woodword, R.S. dan Marquis, D.G. 1957. Psychology. New York: Henry Hall
and Company.
Zainal Arifin .1990. Evaluasi Intruksional Prinsip-Teknik- Prosedur. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
SILABUS
Nama Sekolah : SD Pangudi Luhur Yogyakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas : IV
Semester : II (Dua)
Waktu : 8 JP
Standar Kompetensi : Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi
waktu Sumber bahan
Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
Sistem pemerintahan pusat
Menjelaskan tugas – tugas lembaga Legislatif dengan menggunakan model cooperatif learning teknik jigsaw. Menjelaskan wewenang lembaga Legislatif dengan menggunakan model cooperatif learning teknik jigsaw. Menjelaskan tugas – tugas lembaga Eksekutif dengan
Menyebutkan tugas lembaga Legislatif. Menyebutkan wewenang lembaga Legislatif. Menyebutkan tugas
Tertulis 8 JP Sriwilujeng, Dyah.2007.Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas IV.Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
menggunakan model cooperatif learning teknik jigsaw. Menjelaskan wewenang lembaga Eksekutif dengan menggunakan model cooperatif learning teknik jigsaw.
lembaga Eksekutif. Menyebutkan wewenang lembaga Eksekutif.
Adnan, Warsito.2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas IV SD dan MI.Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Gambar UUD 1945
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (Pertemuan ke-1)
Satuan Pendidikan : SD Pangudi Luhur Yogyakarta Mata Pelajaran : PKn Hari/ Tanggal : Selasa/ 21 Februari 2012 Kelas/ Semester : IV/ 2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Langkah-langkah Pembelajaran Indikator Penilaian
Sumber Belajar
Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
I. Kegiatan awal (10 menit) 1) Membuka kegiatan dengan
menyanyikan lagu, “Garuda Pancasila.” 2) Menyanpaikan tujuan pembelajaran II. Kegiatan Inti ( 50 menit) 1) Siswa dibagi dalam kelompok besar
setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. 2) Setiap anggota kelompok diberi tugas
yang berbeda. 3) Tiap siswa dalam kelompok membaca
bagian tugas yang diperolehnya. 4) Guru memerintahkan siswa yang
mendapat tugas yang sama berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan tugas tersebut. Kelompok ahli 1 berdiskusi mengenai tugas dari MPR, kelompok ahli 2 berdiskusi mengenai tugas dari DPR,
Menyebutkan tugas lembaga Legislatif
Tertulis Soal/kunci jawaban (terlampir)
Sriwilujeng, Dyah.2007.Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas IV.Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama Adnan, Warsito.2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas IV SD dan MI.Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
sedangkan kelompok ahli 3 berdiskusi mengenai tugas dari DPD. Tugas-tugas tersebut dituliskan dalam bentuk Mind Map sederhana.
5) Selesai diskusi sebagai tim ahli, masing-masing kembali ke kelompok asal (kelompok awal) untuk menyampaikan hasil diskusi ke anggota kelompok awal dan secara bergilir atau bergantian dari tim ahli yang berbeda tugasnya.
6) Siswa mengerjakan LKS secara bersama.
7) Perwakilan tiap kelompok melaporkan hasil kerja dalam mengerjakan LKS di depan kelas, dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapinya.
III. Kegiatan Akhir (10 menit) 1). Guru mengklarifikasi permasalahan
dengan menggunakan Model Cooperative Learning Teknik jigsaw serta disimpulkan dengan media Mind Map yang telah dibuat siswa.
2). Kesimpulan
Gambar UUD 1945 Mind Map
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (pertemuan ke-2)
Satuan Pendidikan : SD Pangudi Luhur Yogyakarta Mata Pelajaran : PKn Hari/ Tanggal : Kamis/ 23 Februari 2012 Kelas/ Semester : IV/ 2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Langkah-langkah Pembelajaran Indikator Penilaian
Sumber Belajar
Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
I. Kegiatan awal (10 menit) 1) Tanya jawab materi yang dipelajari pada
pertemuan pertama. 2) Siswa bermain Missing Lirik untuk
masuk ke dalam kelompok. 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran II. Kegiatan Inti (40 menit)
1) Siswa diminta masuk kembali ke dalam kelompok besar seperti pada pertemuan 1.
2) Setiap anggota kelompok diberi tugas yang berbeda.
3) Tiap siswa dalam kelompok membaca bagian tugas yang diperolehnya.
4) Guru memerintahkan siswa yang mendapat tugas yang sama berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan tugas tersebut. Kelompok ahli 1 berdiskusi mengenai
Menyebutkan wewenang lembaga Legislatif.
Tertulis Soal/kunci jawaban (terlampir)
Sriwilujeng, Dyah.2007.Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas IV.Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama Adnan, Warsito.2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas IV SD dan MI.Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
wewenang dari MPR, kelompok ahli 2 berdiskusi mengenai wewenang dari DPR, sedangkan kelompok ahli 3 berdiskusi mengenai wewenang dari DPD. Dengan menggunakan media buku paket.
5) Selesai diskusi sebagai tim ahli, masing-masing kembali ke kelompok asal (semula) untuk menyampaikan hasil diskusi ke anggota kelompok asal dan secara bergilir atau bergantian dari tim ahli yang berbeda tugasnya.
6) Perwakilan tiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas, dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapinya.
7) Siswa mengerjakan LKS. 8) Guru dan siswa membahas LKS bersama
III. Kegiatan Akhir (20 menit) 1) Guru mengklarifikasi permasalahan
dengan menggunakan Model Cooperative Learning Teknik jigsaw serta disimpulkan dengan media gambar.
2) Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu.
Gambar UUD 1945 Mind Map
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (pertemuan ke-1)
Satuan Pendidikan : SD Pangudi Luhur Yogyakarta Mata Pelajaran : PKn Hari/ Tanggal : Selasa/28 Februari 2012 Kelas/ Semester : IV/ 2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Langkah-langkah Pembelajaran Indikator Penilaian
Sumber Belajar
Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
I. Kegiatan awal (10 menit) 1) Membuka kegiatan dengan bermain
mencari jejak yaitu menghubungkan garis dengan nama – nama lembaga pemerintah pusat sehingga dapat membentuk sebuah bagan.
Tanya jawab mengenai isi bagan. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran. II. Kegiatan Inti (50 menit)
1) Siswa dibagi dalam kelompok besar setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.
2) Setiap anggota kelompok diberi tugas yang berbeda.
3) Tiap siswa dalam kelompok membaca bagian tugas yang diperolehnya.
4) Guru memerintahkan siswa yang mendapat tugas yang sama berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli) untuk
Menyebutkan tugas lembaga Eksekutif.
Tertulis Soal dan Kunci Jawaban Terlampir
Sriwilujeng, Dyah.2007.Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas IV.Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama Adnan, Warsito.2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas IV SD dan MI.Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
mendiskusikan tugas tersebut. kelompok ahli 1 berdiskusi mengenai tugas presiden, sedangkan kelompok ahli 2 berdiskusi mengenai tugas wakil presiden. Dengan menggunakan media gambar.
5) Selesai diskusi sebagai tim ahli, masing-masing kembali ke kelompok asal (semula) untuk menyampaikan hasil diskusi ke anggota kelompok asal dan secara bergilir atau bergantian dari tim ahli yang berbeda tugasnya.
6) Perwakilan tiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas, dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapinya.
7) Siswa mengerjakan LKS. 8) Guru dan siswa membahas LKS
bersama. III. Kegiatan Akhir (10 menit) 1) Guru mengklarifikasi dengan
menggunakan media gambar yang ditampilkan lewat layar televisi
2) Kesimpulan
UUD 1945 Mind Map
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
(pertemuan ke-2) Satuan Pendidikan : SD Pangudi Luhur Yogyakarta Mata Pelajaran : PKn Hari/ Tanggal : Kamis/1 Maret 2012 Kelas/ Semester : IV/ 2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 JP)
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Langkah-langkah Pembelajaran Indikator Penilaian
Sumber Belajar
Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
I. Kegiatan awal (10 menit) 1) Guru mengulang kembali materi pertemuan pertama
dengan menayangkan gambar pada layar televisi. 2) Tanya jawab materi yang dipelajari pada pertemuan
pertama. 3) Bermain puzzle gambar presiden dan wakil presiden
di Indonesia. 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
II. Kegiatan Inti (45 menit)
1) Siswa dibagi dalam kelompok besar setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Pembagian kelompok akan dilakukan dengan melakukan permainan.
2) Setiap anggota kelompok diberi tugas yang berbeda. 3) Tiap siswa dalam kelompok membaca bagian tugas
yang diperolehnya. 4) Guru memerintahkan siswa yang mendapat tugas
yang sama berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan tugas tersebut.
Menyebutkan wewenang lembaga Eksekutif.
Tertulis Soal dan Kunci Jawaban Terlampir
Sriwilujeng, Dyah.2007.Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas IV.Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama Adnan, Warsito.2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas IV SD dan MI.Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
kelompok ahli 1 berdiskusi mengenai wewenang Presiden, sedangkan kelompok ahli 2 berdiskusi mengenai wewenang wakil presiden. Dengan bantuan buku paket.
5) Setiap siswa kelompok-kelompok baru mencatat hasil diskusinya untuk dilaporkan kepada kelompok semula (kelompok lama).
6) Selesai diskusi sebagai tim ahli, masing-masing kembali ke kelompok asal (semula) untuk menyampaikan hasil diskusi ke anggota kelompok asal dan secara bergilir atau bergantian dari tim ahli yang berbeda tugasnya.
7) Setelah seluruh siswa selesai melaporkan, guru menunjuk salah satu kelompok untuk menyampaikan hasilnya, dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapinya.
8) Siswa mengerjakan LKS. 9) Guru dan siswa membahas LKS bersama
III. Kegiatan Akhir (15 menit) 1) Guru mengklarifikasi dengan menggunakan media
gambar yang ditampilkan lewat layar televisi 2) Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu.
UUD 1945 Mind Map
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
LEMBAR KERJA SISWA (Siklus 1, Pertemuan 1)
A. Standar Kompetensi
Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
B. Kompetensi Dasar Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
C.Indikator Menyebutkan tugas lembaga Legislatif.
D. Diskusikan dengan kelompok tugas lembaga legislatif!
Tugas MPR
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………
Tugas DPR
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………
Tugas DPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LEMBAR KERJA SISWA (Siklus 1, Pertemuan 2)
A. Standar Kompetensi
Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
B. Kompetensi Dasar Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
C.Indikator Menyebutkan wewenang lembaga Legislatif.
D. Diskusikan dengan kelompok wewenang lembaga legislatif!
Wewenang MPR
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…
Wewenang DPR
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…
Wewenang DPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LEMBAR KERJA SISWA (Siklus 2, Pertemuan 1)
A. Standar Kompetensi
Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
B. Kompetensi Dasar Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
C. Indikator Menyebutkan tugas lembaga Eksekutif.
D. Diskusikan dengan kelompok tugas lembaga Eksekutif!
Tugas Presiden
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Tugas Wakil
Presiden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LEMBAR KERJA SISWA (Siklus 2, Pertemuan 2)
A. Standar Kompetensi
Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat.
B. Kompetensi Dasar Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
C.Indikator Menyebutkan wewenang lembaga Eksekutif.
D. Diskusikan dengan kelompok wewenang lembaga Eksekutif!
WewenangWakil
Presiden Wewenang
Presiden
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……
…………………………………………………….……………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……
…………………………………………………….……………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
KISI – KISI SOAL TES SIKLUS I
Kompetensi Dasar Indikator No. Soal Jumlah
Mengenal lembaga-
lembaga negara dalam
susunan pemerintahan
tingkat pusat, seperti
MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK dll.
Menyebutkan tugas lembaga
Legislatif.
1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14,
15,33,34,35
18
Menyebutkan wewenang
lembaga Legislatif.
16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27,
28, 29, 30,31,32
17
Total soal 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
NOMOR TOTALSISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 SKOR
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 311 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 307 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 302 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 289 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 28
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 2834 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 2731 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 2714 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 2720 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 2735 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 264 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 256 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 258 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 25
13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 255 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 25
16 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 2421 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 2430 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 243 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 23
10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 2315 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 2318 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 2324 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 2323 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 2226 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 2233 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 2229 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 2136 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 2112 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 2022 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 2027 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 2011 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1925 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1819 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1732 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 16
NOMOR SOAL
DATA UJI VALIDITAS SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71 HASIL UJI VALIDITAS SOAL (SIKLUS 1)
Correlations Total Skor Soal no.1 Total Skor Pearson Correlation 1 .085
Sig. (2-tailed) .623 N 36 36
Soal no.1 Pearson Correlation .085 1 Sig. (2-tailed) .623 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.2 Total Skor Pearson Correlation 1 .095
Sig. (2-tailed) .580 N 36 36
Soal no.2 Pearson Correlation .095 1 Sig. (2-tailed) .580 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.3 Total Skor Pearson Correlation 1 .155
Sig. (2-tailed) .365 N 36 36
Soal no.3 Pearson Correlation .155 1 Sig. (2-tailed) .365 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.4 Total Skor Pearson Correlation 1 .224
Sig. (2-tailed) .189 N 36 36
Soal no.4 Pearson Correlation .224 1 Sig. (2-tailed) .189 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.5 Total Skor Pearson Correlation 1 .308
Sig. (2-tailed) .068 N 36 36
Soal no.5 Pearson Correlation .308 1 Sig. (2-tailed) .068 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.6 Total Skor Pearson Correlation 1 .085
Sig. (2-tailed) .622 N 36 36
Soal no.6 Pearson Correlation .085 1 Sig. (2-tailed) .622 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.7 Total Skor Pearson Correlation 1 .128
Sig. (2-tailed) .456 N 36 36
Soal no.7 Pearson Correlation .128 1 Sig. (2-tailed) .456 N 36 36
Correlations
Total Skor Soal no.8 Total Skor Pearson Correlation 1 .367(*)
Sig. (2-tailed) .028 N 36 36
Soal no.8 Pearson Correlation .367(*) 1 Sig. (2-tailed) .028 N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no.9 Total Skor Pearson Correlation 1 .468(**)
Sig. (2-tailed) .004 N 36 36
Soal no.9 Pearson Correlation .468(**) 1 Sig. (2-tailed) .004 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no.10 Total Skor Pearson Correlation 1 .179
Sig. (2-tailed) .297 N 36 36
Soal no.10 Pearson Correlation .179 1 Sig. (2-tailed) .297 N 36 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Correlations Total Skor Soal no.11 Total Skor Pearson Correlation 1 .566(**)
Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
Soal no.11 Pearson Correlation .566(**) 1 Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no.12 Total Skor Pearson Correlation 1 .222
Sig. (2-tailed) .194 N 36 36
Soal no.12 Pearson Correlation .222 1 Sig. (2-tailed) .194 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.13 Total Skor Pearson Correlation 1 .210
Sig. (2-tailed) .218 N 36 36
Soal no.13 Pearson Correlation .210 1 Sig. (2-tailed) .218 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.14 Total Skor Pearson Correlation 1 .513(**)
Sig. (2-tailed) .001 N 36 36
Soal no.14 Pearson Correlation .513(**) 1 Sig. (2-tailed) .001 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Soal no.15 Total Skor Soal no.15 Pearson Correlation 1 .593(**)
Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
Total Skor Pearson Correlation .593(**) 1 Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Total Skor Soal no.16 Total Skor Pearson Correlation 1 .491(**)
Sig. (2-tailed) .002 N 36 36
Soal no.16 Pearson Correlation .491(**) 1 Sig. (2-tailed) .002 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Total Skor Soal no.17 Total Skor Pearson Correlation 1 .251
Sig. (2-tailed) .139 N 36 36
Soal no.17 Pearson Correlation .251 1 Sig. (2-tailed) .139 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.18 Total Skor Pearson Correlation 1 .450(**)
Sig. (2-tailed) .006 N 36 36
Soal no.18 Pearson Correlation .450(**) 1 Sig. (2-tailed) .006 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Total Skor Soal no.19 Total Skor Pearson Correlation 1 .493(**)
Sig. (2-tailed) .002 N 36 36
Soal no.19 Pearson Correlation .493(**) 1 Sig. (2-tailed) .002 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no.20 Total Skor Pearson Correlation 1 .376(*)
Sig. (2-tailed) .024 N 36 36
Soal no.20 Pearson Correlation .376(*) 1 Sig. (2-tailed) .024 N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73 Correlations Total Skor Soal no.21 Total Skor Pearson Correlation 1 .120
Sig. (2-tailed) .487 N 36 36
Soal no.21 Pearson Correlation .120 1 Sig. (2-tailed) .487 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.22 Total Skor Pearson Correlation 1 .376(*)
Sig. (2-tailed) .024 N 36 36
Soal no.22 Pearson Correlation .376(*) 1 Sig. (2-tailed) .024 N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no.23 Total Skor Pearson Correlation 1 .155
Sig. (2-tailed) .365 N 36 36
Soal no.23 Pearson Correlation .155 1 Sig. (2-tailed) .365 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.24 Total Skor Pearson Correlation 1 .258
Sig. (2-tailed) .128 N 36 36
Soal no.24 Pearson Correlation .258 1 Sig. (2-tailed) .128 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.25 Total Skor Pearson Correlation 1 .575(**)
Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
Soal no.25 Pearson Correlation .575(**) 1 Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Total Skor Soal no.26 Total Skor Pearson Correlation 1 .350(*)
Sig. (2-tailed) .037 N 36 36
Soal no.26 Pearson Correlation .350(*) 1 Sig. (2-tailed) .037 N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no.27 Total Skor Pearson Correlation 1 .358(*)
Sig. (2-tailed) .032 N 36 36
Soal no.27 Pearson Correlation .358(*) 1 Sig. (2-tailed) .032 N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no.28 Total Skor Pearson Correlation 1 .344(*)
Sig. (2-tailed) .040 N 36 36
Soal no.28 Pearson Correlation .344(*) 1 Sig. (2-tailed) .040 N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Total Skor Soal no.29 Total Skor Pearson Correlation 1 .550(**)
Sig. (2-tailed) .001 N 36 36
Soal no.29 Pearson Correlation .550(**) 1 Sig. (2-tailed) .001 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no.30 Total Skor Pearson Correlation 1 .528(**)
Sig. (2-tailed) .001 N 36 36
Soal no.30 Pearson Correlation .528(**) 1 Sig. (2-tailed) .001 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74 Correlations Total Skor Soal no.31 Total Skor Pearson Correlation 1 .202
Sig. (2-tailed) .237 N 36 36
Soal no.31 Pearson Correlation .202 1 Sig. (2-tailed) .237 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no.32 Total Skor Pearson Correlation 1 .179
Sig. (2-tailed) .297 N 36 36
Soal no.32 Pearson Correlation .179 1 Sig. (2-tailed) .297 N 36 45
Correlations Total Skor Soal no.33 Total Skor Pearson Correlation 1 -.038
Sig. (2-tailed) .826 N 36 36
Soal no.33 Pearson Correlation -.038 1 Sig. (2-tailed) .826 N 36 45
Correlations Total Skor Soal no.34 Total Skor Pearson Correlation 1 .317
Sig. (2-tailed) .060 N 36 36
Soal no.34 Pearson Correlation .317 1 Sig. (2-tailed) .060 N 36 45
Correlations
Total Skor Soal no.35 Total Skor Pearson Correlation 1 -.555(**)
Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
Soal no.35 Pearson Correlation -.555(**) 1 Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
HASIL UJI VALIDITAS SIKLUS I
No No. Soal Keterangan 1 1 Tidak Valid 2 2 Tidak Valid 3 3 Tidak Valid 4 4 Tidak Valid 5 5 Tidak Valid 6 6 Tidak Valid 7 7 Tidak Valid 8 8 Valid 9 9 Valid 10 10 Tidak Valid 11 11 Valid 12 12 Tidak Valid 13 13 Tidak Valid 14 14 Valid 15 15 Valid 16 16 Valid 17 17 Tidak Valid 18 18 Valid 19 19 Valid 20 20 Valid 21 21 Tidak Valid 22 22 Valid 23 23 Tidak Valid 24 24 Tidak Valid 25 25 Valid 26 26 Valid 27 27 Valid 28 28 Valid 29 29 Valid 30 30 Valid 31 31 Tidak Valid 32 32 Tidak Valid 33 33 Tidak Valid 34 34 Tidak Valid 35 35 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI RELIABILITAS SIKLUS I 76
NOMORSISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1961 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 1967 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 2252 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 11 1219 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 11 121
17 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 14434 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 12 14431 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 16914 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 14420 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 11 12135 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12 1444 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 10 1006 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 1698 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 10 100
13 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 11 1215 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 8 64
16 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 11 12121 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 10 10030 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 10 1003 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 12 144
10 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 8 6415 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 9 8118 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 8 6424 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 7 4923 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 10026 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 9 8133 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 8 6429 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 11 12136 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 6 3612 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 6 3622 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 4 1627 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 7 4911 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 7 4925 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 7 4919 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 4 1632 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2 4∑ 27 14 9 27 28 34 17 17 26 32 31 18 14 28 23 345 3623p 0.75 0.389 0.25 0.75 0.778 0.944 0.472 0.472 0.722 0.889 0.861 0.5 0.389 0.778 0.639q 0.25 0.611 0.75 0.25 0.222 0.056 0.528 0.528 0.278 0.111 0.139 0.5 0.611 0.222 0.361
pq 0.188 0.238 0.188 0.188 0.173 0.052 0.249 0.249 0.201 0.099 0.12 0.25 0.238 0.173 0.231
NOMOR SOAL X X²
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
KESIMPULAN RELIABILITAS SIKLUS I DENGAN METODE KUDER RICHARDSON (KR-20)
S 2 t =
)1(
22
nn
xxn
= )136(36
345362336 2
x
= 1260
119025130428
= 126011403 = 9,05
tSpiqitS
KKKR 2
2
120
05,9
84,205,9136
36
= 686,03536
=1,028 (0,686) = 0,7056
Atas dasar taraf signifikan 1% untuk N = 36 dituntut rxy = 0,424. Koefisien reliabilitas yang diperoleh rtt = 0,7056 Jadi taraf reliabilitas soal tes siklus I mata pelajaran PKn tipe pilihan ganda ternyata
signifikan pada taraf signifikan 1% (rtt = 0,7056 > 0,424) dan termasuk tinggi (0,60 –
0,80)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
KISI – KISI SOAL TES SIKLUS II
Kompetensi Dasar Indikator No. Soal Jumlah
Mengenal lembaga-
lembaga negara dalam
susunan pemerintahan
tingkat pusat, seperti
MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK dll.
Menyebutkan tugas lembaga
Eksekutif.
1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15,
31, 32
17
Menyebutkan wewenang
lembaga Eksekutif.
16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 33,
34, 35
18
Total soal 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
NOMOR TOTALSISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 SKOR
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3216 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3220 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3228 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3233 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 321 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3118 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 3134 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3135 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 313 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 30
13 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3029 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 3031 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 302 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 284 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 287 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 289 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 28
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 285 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 278 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27
10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2724 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 2726 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2727 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2730 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 2732 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 2736 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 2715 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 2521 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 2519 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 2412 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23
25 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 22
11 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 2123 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1922 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 14
NOMOR SOAL
DATA UJI VALIDITAS SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80 HASIL UJI VALIDITAS SOAL (SIKLUS II)
Correlations Total Skor Soal no. 1 Total Skor Pearson Correlation 1 .149
Sig. (2-tailed) .386 N 36 36
Soal no. 1 Pearson Correlation .149 1 Sig. (2-tailed) .386 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no. 2 Total Skor Pearson Correlation 1 .021
Sig. (2-tailed) .903 N 36 36
Soal no. 2 Pearson Correlation .021 1 Sig. (2-tailed) .903 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no. 3 Total Skor Pearson Correlation 1 .021
Sig. (2-tailed) .903 N 36 36
Soal no. 3 Pearson Correlation .021 1 Sig. (2-tailed) .903 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no. 4 Total Skor Pearson Correlation 1 -.106
Sig. (2-tailed) .540 N 36 36
Soal no. 4 Pearson Correlation -.106 1 Sig. (2-tailed) .540 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no. 5 Total Skor Pearson Correlation 1 .397(*)
Sig. (2-tailed) .016 N 36 36
Soal no. 5 Pearson Correlation .397(*) 1 Sig. (2-tailed) .016 N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Total Skor Soal no. 6 Total Skor Pearson Correlation 1 .238
Sig. (2-tailed) .161 N 36 36
Soal no. 6 Pearson Correlation .238 1 Sig. (2-tailed) .161 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no. 7 Total Skor Pearson Correlation 1 .570(**)
Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
Soal no. 7 Pearson Correlation .570(**) 1 Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 8 Total Skor Pearson Correlation 1 .359(*)
Sig. (2-tailed) .031 N 36 36
Soal no. 8 Pearson Correlation .359(*) 1 Sig. (2-tailed) .031 N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 9 Total Skor Pearson Correlation 1 .185
Sig. (2-tailed) .280 N 36 36
Soal no. 9 Pearson Correlation .185 1 Sig. (2-tailed) .280 N 36 36
Correlations
Total Skor Soal no. 10 Total Skor Pearson Correlation 1 .464(**) Sig. (2-tailed) .004 N 36 36 Soal no. 10 Pearson Correlation .464(**) 1 Sig. (2-tailed) .004 N 36 36 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 Correlations Total Skor Soal no. 11 Total Skor Pearson Correlation 1 .205
Sig. (2-tailed) .231 N 36 36
Soal no. 11 Pearson Correlation .205 1 Sig. (2-tailed) .231 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no. 12 Total Skor Pearson Correlation 1 .470(**)
Sig. (2-tailed) .004 N 36 36
Soal no. 12 Pearson Correlation .470(**) 1 Sig. (2-tailed) .004 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 13 Total Skor Pearson Correlation 1 .279
Sig. (2-tailed) .099 N 36 36
Soal no. 13 Pearson Correlation .279 1 Sig. (2-tailed) .099 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no. 14 Total Skor Pearson Correlation 1 .636(**)
Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
Soal no. 14 Pearson Correlation .636(**) 1 Sig. (2-tailed) .000 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 15 Total Skor Pearson Correlation 1 .414(*)
Sig. (2-tailed) .012 N 36 36
Soal no. 15 Pearson Correlation .414(*) 1 Sig. (2-tailed) .012 N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations Total Skor Soal no. 16 Total Skor Pearson Correlation 1 .285 Sig. (2-tailed) .092 N 36 36 Soal no. 16 Pearson Correlation .285 1 Sig. (2-tailed) .092 N 36 36 Correlations Total Skor Soal no. 17 Total Skor Pearson Correlation 1 .464(**) Sig. (2-tailed) .004 N 36 36 Soal no. 17 Pearson Correlation .464(**) 1 Sig. (2-tailed) .004 N 36 36 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 18 Total Skor Pearson Correlation 1 .492(**) Sig. (2-tailed) .002 N 36 36 Soal no. 18 Pearson Correlation .492(**) 1 Sig. (2-tailed) .002 N 36 36 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 19 Total Skor Pearson Correlation 1 .439(**) Sig. (2-tailed) .007 N 36 36 Soal no. 19 Pearson Correlation .439(**) 1 Sig. (2-tailed) .007 N 36 36 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 20 Total Skor Pearson Correlation 1 .248 Sig. (2-tailed) .144 N 36 36 Soal no. 20 Pearson Correlation .248 1 Sig. (2-tailed) .144 N 36 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Correlations Total Skor Soal no. 21 Total Skor Pearson Correlation 1 .074
Sig. (2-tailed) .670 N 36 36
Soal no. 21 Pearson Correlation .074 1 Sig. (2-tailed) .670 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no. 22 Total Skor Pearson Correlation 1 .418(*)
Sig. (2-tailed) .011 N 36 36
Soal no. 22 Pearson Correlation .418(*) 1 Sig. (2-tailed) .011 N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 23 Total Skor Pearson Correlation 1 .484(**)
Sig. (2-tailed) .003 N 36 36
Soal no. 23 Pearson Correlation .484(**) 1 Sig. (2-tailed) .003 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 24 Total Skor Pearson Correlation 1 .505(**)
Sig. (2-tailed) .002 N 36 36
Soal no. 24 Pearson Correlation .505(**) 1 Sig. (2-tailed) .002 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 25 Total Skor Pearson Correlation 1 .309
Sig. (2-tailed) .067 N 36 36
Soal no. 25 Pearson Correlation .309 1 Sig. (2-tailed) .067 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no. 26 Total Skor Pearson Correlation 1 .424(**)
Sig. (2-tailed) .010 N 36 36
Soal no. 26 Pearson Correlation .424(**) 1 Sig. (2-tailed) .010 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 27 Total Skor Pearson Correlation 1 .311
Sig. (2-tailed) .065 N 36 36
Soal no. 27 Pearson Correlation .311 1 Sig. (2-tailed) .065 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no. 28 Total Skor Pearson Correlation 1 .485(**) Sig. (2-tailed) .003 N 36 36 Soal no. 28 Pearson Correlation .485(**) 1 Sig. (2-tailed) .003 N 36 36 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 29 Total Skor Pearson Correlation 1 .066 Sig. (2-tailed) .701 N 36 36 Soal no. 29 Pearson Correlation .066 1 Sig. (2-tailed) .701 N 36 36 Correlations Total Skor Soal no. 30 Total Skor Pearson Correlation 1 .489(**) Sig. (2-tailed) .002 N 36 36 Soal no. 30 Pearson Correlation .489(**) 1 Sig. (2-tailed) .002 N 36 36 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83 Correlations Total Skor Soal no. 31 Total Skor Pearson Correlation 1 .447(**)
Sig. (2-tailed) .006 N 36 36
Soal no. 31 Pearson Correlation .447(**) 1 Sig. (2-tailed) .006 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 32 Total Skor Pearson Correlation 1 -.021
Sig. (2-tailed) .903 N 36 36
Soal no. 32 Pearson Correlation -.021 1 Sig. (2-tailed) .903 N 36 36
Correlations Total Skor Soal no. 33 Total Skor Pearson Correlation 1 .359(*)
Sig. (2-tailed) .032 N 36 36
Soal no. 33 Pearson Correlation .359(*) 1 Sig. (2-tailed) .032 N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 34 Total Skor Pearson Correlation 1 .540(**)
Sig. (2-tailed) .001 N 36 36
Soal no. 34 Pearson Correlation .540(**) 1 Sig. (2-tailed) .001 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Total Skor Soal no. 35 Total Skor Pearson Correlation 1 .540(**)
Sig. (2-tailed) .001 N 36 36
Soal no. 35 Pearson Correlation .540(**) 1 Sig. (2-tailed) .001 N 36 36
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
HASIL UJI VALIDITAS SIKLUS II
No No. Soal Keterangan 1 1 Tidak Valid 2 2 Tidak Valid 3 3 Tidak Valid 4 4 Tidak Valid 5 5 Valid 6 6 Tidak Valid 7 7 Valid 8 8 Valid 9 9 Tidak Valid 10 10 Valid 11 11 Tidak Valid 12 12 Valid 13 13 Tidak Valid 14 14 Valid 15 15 Valid 16 16 Tidak Valid 17 17 Valid 18 18 Valid 19 19 Valid 20 20 Tidak Valid 21 21 Tidak Valid 22 22 Valid 23 23 Valid 24 24 Valid 25 25 Tidak Valid 26 26 Valid 27 27 Tidak Valid 28 28 Valid 29 29 Tidak Valid 30 30 Valid 31 31 Valid 32 32 Tidak Valid 33 33 Valid 34 34 Valid 35 35 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI RELIABILITAS SIKLUS II 85
NOMORSISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 22516 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 19620 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 22528 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 16933 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 1691 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 196
14 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 19618 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 16934 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 22535 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 13 1693 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 169
13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 19629 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 12 14431 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 1692 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 1694 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 12 1447 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 1449 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 10 100
17 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 11 1215 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 10 1008 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 12 144
10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 14424 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 11 12126 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 14427 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 12130 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 14432 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 12 14436 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 12 14415 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 10 10021 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 10 10019 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 10 10012 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 10 10025 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 10 10011 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 8 6423 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6 3622 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1∑ 32 32 14 34 32 31 33 10 28 34 20 20 35 33 30 418 5102p 0.89 0.89 0.39 0.94 0.89 0.86 0.92 0.28 0.78 0.94 0.56 0.56 0.97 0.92 0.83q 0.11 0.11 0.61 0.06 0.11 0.14 0.08 0.72 0.22 0.06 0.44 0.44 0.03 0.08 0.17
pq 0.10 0.10 0.24 0.05 0.10 0.12 0.08 0.20 0.17 0.05 0.25 0.25 0.03 0.08 0.14
NOMOR SOAL X X²
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
KESIMPULAN RELIABILITAS SIKLUS II DENGAN METODE KUDER RICHARDSON (KR-20)
S 2 t =
)1(
22
nn
xxn
= )136(36
418510236 2
x
= 1260
174724183672
= 12608948 = 7,10
tSpiqitS
KKKR 2
2
120
10,7
96,110,7136
36
= 723,03536
=1,028 (0,723) = 0,744
Atas dasar taraf signifikan 1% untuk N = 36 dituntut rxy = 0,424. Koefisien reliabilitas yang diperoleh rtt = 0,744 Jadi taraf reliabilitas soal tes siklus I mata pelajaran PKn tipe pilihan ganda ternyata
signifikan pada taraf signifikan 1% (rtt = 0, 0,744 > 0,424) dan termasuk tinggi (0,60
– 0,80)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
TABEL NILAI – NILAI r PRODUCT-MOMENT DARI PEARSON
Taraf Signifikan N 5% 1%
Taraf Signifikan N 5% 1%
Taraf Signifikan N 5% 1%
3 0,997 0,999
4 0,950 0,990
5 0,878 0,959
6 0,811 0,917
7 0,754 0,874
8 0,707 0,834
9 0,666 0,798
10 0,632 0,765
11 0,602 0,735
12 0,576 0,708
13 0,553 0,684
14 0,532 0,661
15 0,514 0,641
16 0,497 0,623
17 0,482 0,606
18 0,468 0,590
19 0,456 0,575
20 0,444 0,561
21 0,433 0,549
22 0,423 0,537
23 0,413 0,526
24 0,404 0,515
25 0,396 0,505
26 0,388 0,496
27 0,381 0,487
28 0,374 0,478
29 0,367 0,470
30 0,361 0,463
31 0,355 0,456
32 0,349 0,449
33 0,344 0,442
34 0,339 0,436
35 0,334 0,430
36 0,329 0,424
37 0,325 0,418
38 0,320 0,413
39 0,316 0,408
40 0,312 0,403
41 0,308 0,398
42 0,304 0,393
43 0,301 0,389
44 0,297 0,384
45 0,294 0,380
46 0,291 0,376
47 0,288 0,372
48 0,284 0,368
49 0,281 0,364
50 0,279 0,361
55 0,266 0,345
60 0,254 0,330
65 0,244 0,317
70 0,235 0,306
75 0,227 0,296
80 0,220 0,286
85 0,213 0,278
90 0,207 0,270
95 0,202 0,263
100 0,195 0,256
125 0,176 0,230
150 0,159 0,210
175 0,148 0,194
200 0,138 0,181
300 0,113 0,148
400 0,098 0,128
500 0,088 0,115
600 0,080 0,105
700 0,074 0,097
800 0,070 0,091
900 0,065 0,086
1000 0,062 0,081
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
SOAL EVALUASI SIKLUS I Nama Siswa : ___________________________________ Kelas : ___________________________________ Nama Sekolah : ___________________________________ I.Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang benar !
1. MPR, DPR, dan DPD merupakan lembaga…. a. eksekutif c. yudikatif b. legislatif d. kekuasaan
2. Lembaga negara yang bertugas membuat undang-undang adalah ....
a. DPD c. MPR b. DPR d. presiden
3. Salah satu tugas DPR adalah .…
a. mengangkat presiden dan wakil presiden b. memberikan persetujuan pengangkatan menteri kabinet c. mengawasi jalannya pemerintahan d. menaikkan gaji pegawai negeri
4. Memberikan persetujuan kepada presiden untuk menyatakan perang,
membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain adalah tugas dan wewenag dari…. a. MPR c. DPR b. DPRD d. MA
5. Lembaga yang memiliki wewenang untuk memberhentikan presiden dan
wakil presiden dalam masa jabatannya menurut UUD adalah…. a. MPR c. Mahkamah Konstitusi b. DPR d. Mahkamah Agung
6. Mengamandemen Undang-Undang Dasar merupakan tugas dari….
a. MPR c. DPD b. DPR d. BPK
7. Lembaga yang bertugas menyuarakan kepentingan daerah pada tingkat
nasional….. a. Majelis Permusyawaratan Rakyat c. Komisi Pemberantasan Korupsi b. Dewan Perwakilan Rakyat d. Dewan Perwakilan Daerah
8. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memerhatikan
pertimbangan DPD adalah tugas dari…. a. MPR c. presiden b. DPR d. Mahkamah Agung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
9. Fungsi DPR yang berfungsi sebagai lembaga pembuat peraturan
perundang-undangan adalah . . . a. fungsi anggaran c. fungsi legislatif b. fungsi pengawasan d. fungsi interpelasi
10. Salah satu tugas dan wewenang MPR adalah . . . .
a. memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD b. melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan
umum c. menetapkan peraturan pemerintah d. mengadili pada tingkat kasasi
11. MPR bertugas mengawasi….
a. penyelenggaraan pemerintahan provinsi b. pelaksanaan tugas presiden dan wakil presiden c. penyelenggaraan pemerintahan kabupaten/kota d. penyelenggaraan kepemimpinan
12. Lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengajukan rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah kepada DPR adalah…. a. Majelis Permusyawaratan Rakyat c. Komisi Pemberantasan Korupsi b. Dewan Perwakilan Rakyat d. Dewan Perwakilan Daerah
13. Lembaga yang bertugas mengesahkan anggaran belanja dan pendapatan
negara adalah….. a. MPR c. DPD b. DPR d. BPK
14. Setiap peraturan harus mendapat persetujuan DPR. Apabila tidak disetujui
oleh DPR maka peraturan tersebut…. a. dapat diteruskan c. tidak boleh diusulkan lagi b. disahkan lembaga lain d. harus direvisi atau dicabut
15. DPR bertugas membahas RAPBN bersama….
a. presiden c. Mahkamah Agung b. DPR d. MPR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS I
No Soal Jawaban
1 D
2 D
3 B
4 A
5 A
6 A
7 D
8 A
9 D
10 A
11 B
12 C
13 C
14 A
15 A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Nama Siswa : ___________________________________ Kelas : ___________________________________ Nama Sekolah : ___________________________________ I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
benar ! 1. Dalam menjalankan tugasnya, jabatan seorang Presiden berakhir setiap ....
a. dua tahun c. empat tahun b. tiga tahun d. lima tahun
2. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh ….
a. MPR c. lembaga b. menteri d. presiden
3. Dalam membantu tugas-tugasnya, presiden mengangkat ....
a. wakil presiden c. gubernur b. para menteri d. staf presiden
4. Menteri bertanggung jawab kepada ....
a. Presiden c. rakyat b. DPR d. MPR
5. Jika presiden melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, tugas presiden
dipimpin oleh .... a. wakil presiden c. menteri dalam negeri b. para menteri d. menteri luar negeri
6. Pemerintah pusat adalah presiden yang dalam menjalankan tugas
pemerintahannya dibantu oleh . . . . a. wakil presiden c. MPR b. BPK d. DPA
7. Kekuasaan eksekutif tertinggi negara dipegang oleh….
a. menteri luar negeri c. wakil presiden b. menteri dalam negeri d. presiden
8. Presiden dalam memberi grasi memperhatikan pertimbangan…..
a. MA c. BPK b. DPR d. MPR
9. Dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala pemerintahan, presiden
diawasi oleh…. a. MA c. BPK b. DPR d. MPR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
10. Dalam bidang kehakiman, presiden mempunyai Kewenangan….. a. Menetapkan hakim agung hakim konstitusi c. Mengesahkan Undang-Undang b. Mengubah UUD 1945 d. memberhentikan ketua MPR
11. Sebagai seorang panglima tertinggi angkatan bersenjata, presiden
mempunyai kekuasaan untuk menyatakan keadaan bahaya, menyatakan perang, dan membuat perdamaian dengan persetujuan dari…. a. MPR c. DPD b. DPR d. wakil presiden
12. Dalam melaksanakan undang-undang. Presiden mempunyai wewenang
untuk menetapkan …. a. Perda c. peraturan pemerintah b. UUD 1945 d. peraturan menteri
13. Presiden dalam menetapkan APBN bekerjasama dengan…..
a. MPR c. DPD b. DPR d. MA
14. Pengangkatan Duta dan Konsul adalah wewenang dari…..
a. presiden c. Gubernur b. DPR d. Menteri Luar Negeri
15. Para menteri dalam kabinet dipilih, diangkat, dan diberhentikan atas
persetujuan…. a. presiden c. Mahkamah Agung b. DPR d. MPR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS II
No Soal Kunci Jawaban
1 D
2 D
3 B
4 A
5 A
6 A
7 D
8 A
9 D
10 A
11 B
12 C
13 B
14 A
15 A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
DAFTAR NILAI SISWA KELAS IV SD PANGUDI LUHUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011
No. Nama Nilai 1 Monica 66 2 Albert 93 3 Dicky 80 4 Melati 73 5 Putri 33 6 Beta 66 7 Raymond 60 8 Dita 80 9 David 60 10 Ester 66 11 Gea 60 12 Isaac 60 13 Keith 66 14 Ave 66 15 Tika 66 16 Aldo 33 17 Natasha 86 18 Ambar 46 19 Ribka 93 20 Cindy 46 21 Cece 60 22 Sani 46 23 Felix 80 24 Yoga 66 25 Pipin 66 26 Junita 80 27 Dona 73 28 Jason 46 29 Pinkan 66 30 Daniel 80 Jumlah 1962 Rata-rata 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
FOTO KEGIATAN PENELITIAN
SIKLUS I
Siswa mengerjakan mindmap dalam kelompok ahli
Siswa mengerjakan mindmap dalam kelompok ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Siswa mengerjakan mindmap dalam kelompok ahli
Siswa mengerjakan mindmap dalam kelompok ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Siswa mengerjakan mindmap dalam kelompok ahli
Siswa mempelajari materi dalam kelompok ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok awal
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
SIKLUS II
Kegiatan apersepsi: mencari jejak
Siswa menerima tugas dalam kelompok awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Siswa membahas tugas dalam kelompok ahli
Siswa mengerjakan LKS dalam kelompok awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Guru dan siswa bersama menarik kesimpulan mengenai materi yang dipelajari
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related