PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA
JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI
MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II
MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO,
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ANNA FISTA NUGRAHENI
NIM 11510030
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA
JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI
MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II
MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO,
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ANNA FISTA NUGRAHENI
NIM 11510030
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA MATERI
MENULIS NARASI MELALUI GAMBAR BERSERI PADA SISWA
KELAS II MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO, BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DISUSUN OLEH :
ANNA FISTA NUGRAHENI
NIM: 11510 030
Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga pada tanggal 21 Ferbruari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat
guna memperoleh gelar Sarjana SI Kependidikan Islam.
Susunan Panitian Penguji
Ketua Penguji : Dr. Agus Waluya, M. Ag
__________________________
Sekertaris Penguji : Dra. Nur Hasanah, M. Pd
__________________________
Penguji I : Dra. Siti Farikhah, M. Pd
__________________________
Penguji II : Peni Susapti, M.Si
__________________________
Salitiga, 21 Februari 2015
Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd
NIP. 19670112 199203 1 005
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Anna Fista Nugr aheni
NIM : 11510030.
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri. Bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat
atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 08 Desember 2014
Yang menyatakan
Anna Fista Nugraheni
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website :www.stainsalatiga.ac.id email : [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Anna Fista Nugraheni
NIM : 11510030
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI
MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA
SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH
KARANGPAKEL KECAMATAN KLEGO
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2014/2015.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 10 Desember 2014
Pembimbing
MOTTO
ون )العنكبوت : وتلك الامثال نضرب ها للناس وما ي عقلها الا العالم34)
Artinya: “Dan perumpamaan-perumpamaan ini kami buatkan untuk
menusia dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang
berilmu .” (Depag, Al Qur’an dan terjemah 2008, 29: 401)
"Seorang pemenang adalah orang yang tidak pernah menyerah, dan
orang yang menyerah tidak akan pernah menang."
PERSEMBAHAN
Karya Sederhana Ini Penulis Persembahkan
Kepada
Almamater Tercinta Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Program Strata I
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Dan kepada orang tua penulis:
Ayahanda : Drs. Sulaiman.M.Pd
&
Ibunda : Siti Dawami, S.Pd
Dengan kasih sayang, cinta dan kesabaran mereka berdua dalam mendidik dan
membesarkan penulis, sehingga menghantarkan penulis sekarang ini menjadi
sosok yang penuh syukur dan terimakasih karena jasa-jasanya yang sangat
besar.
Dalam do’a dengan tetesan air mata selalu terucap ampuni dosa-dosa mereka
berdua ya Allah dan berikan kemuliaan kepada mereka berdua di dunia dan
akhirat. Amin
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada penulis khususnya
serta kepada kita semua umumnya, sehingga penulis dapat melakukan
penelitian skripsi tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Ibtidaiyah
MI Islamiyah Karangpakel kecamatan Klego kabupaten Boyolali dengan
lancar tanpa halangan suatu apapun. Sholawat serta salam yang selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Nabi akhir
zaman dan Nabi yang selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul kiamah
dan semoga kita semua tergolong umatnya yang mendapatkan syafaatnya.
Pada kesempatan kali ini, penulis bersyukur telah menyelesaikan
penyusunan laporan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan tugas
yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang terjadi dalam
penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis.
Walaupun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tentunya
karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Berkaitan dengan hal ini, penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan dalam
pembuatan skripsi ini dan khususnya ucapan terima kasih penulis berikan
kepada :
1. Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku ketua STAIN Salatiga yang banyak
berjasa dan berkenan memberikan pengesahan terhadap skripsi ini;
2. Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah;
3. Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Jurusan Pendidikan
Ibtidaiyah (PGMI);
4. Dra. Nur Hasanah, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah ikhlas
mencurahkan pikiran dan tenaga serta berkenan telah meluangkan
waktunya dalam upaya membimbing penulis menyelesaikan skripsi
ini;
5. Seluruh keluarga besar MI Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali;
6. Bapak, ibu tercinta Bapak Drs. Sulaiman, M.Pd dan Ibu Siti Dawami,
S.Pd dan Bapak Munjamil,S.Ag dan Ibu Sri Maryati, S.Pd yang
mendukung penulis selama penulis belajar;
7. Suami tercinta Riza Muttaqin, M.Pd.I yang selalu menemani penulis
dalam keadaan suka, duka dan memberikan suport yang lebih untuk
penulis selama proses belajar di STAIN Salatiga dan adikku tercinta
Himmatul H dan Fahmi N (semoga m enjadi anak yang
membanggakan)
Semoga amal baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyelesaikan karya tulis ilmiah ini mendapatkan balasan dari Allah SWT,
akhir kata semoga karya tulisan ilmiah ini bermanfaat bagi segenap pendidik
pada umumnya dan pembaca khususnya.
ABSTRAK
Anna Fista N. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Jawa Materi Menulis
Narasi Melalui Media Gambar Berseri pada Siswa kelas II MI Islamiyah
Karangpakel Sumberagung Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pembimbing: Dra.
Nurkhasanah. M.Pd
Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Media Gambar Berseri.
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa kelas II MI Islamiyah
Karangpakel kec. Klego Kab. Boyolali masih tergolong rendah.oleh
karena itu, guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Media pembelajaran yang
memungkinkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan
menggunakan menggunakan media gambar berseri. Media gambar berseri
merupakan media yang memudahkan siswa untuk menuliskan sebuah kata,
kalimat, atau narasi. Dengan media gambar siswa akan mudah untuk
ceritakan isi gambar tersebut, imajinasi mereka akan mengalir ketika
gambar tersebut dapat mereka pahami dan mereka mampu menuangkan
buah pikiran kedalam tulisan melalui kalimat-kalimat yang dirangkai
secara utuh, lengkap dan jelas. Pertanyaan yang ingin dijawab apakah
penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan prestasi siswa
dalam menulis narasi pada mata pelajaran Bahasa Jawa pada kelas II MI
Islamiyah Karangpakel Kec. Klego Kab. Boyolali.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti ini
menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK terdiri
dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Berdasarkan analisis data maka kesimpulkan yang diperoleh dari
penelitian ini bahwa penggunaan media gambar berseri dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa materi
menulis narasi menggunakan media gambar berseri di MI Islamiyah
Karangpakel Kec. Klego Kab. Boyolali. Terbukti pada siklus I dari 20
siswa baru 6 (30%) siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), pada siklus II 11 siswa (55%) yang telah mencapai nilai KKM dan
siklus III tercatat 17 siswa (85%) siswa telah mencapai nilai KKM yang
ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
mengalami peningkatan.
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO............................................................................ ......... ii
JUDUL SKRIPSI ............................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ vi
MOTTO............................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................
.......................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. . xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
.......................................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
............................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian.........................................................................
............................................................................................... 7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan...........................
............................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian.......................................................................
............................................................................................... 8
F. Definisi Operasional...................................................................
............................................................................................... 9
G. Metode Penelitian………………………………………...........
............................................................................................... 10
H. Sistematika Penulisan ...................................................... .... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar ..................................................................... 16
1. Pengertian prestasi belajar .............................................. 16
2. Fungsi Prestasi belajar..................................................... 17
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ….... 20
B. Bahasa Jawa ......................................................................... 23
1. Pengertian Bahasa Jawa ................................................. 23
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pe-
lajaran bahasa Jawa di MI ..................................... ......... 24
3. Bentuk pengintegtasiaan watak dan karakter dalam-
Pembelajaran bahasa Jawa ................................... ......... 25
C. Menulis Narasi………………………………………… .... 25
1. Penegertian Menulis ....................................................... 25
2. Tujuan dan Manfaat Menulis .......................................... 28
3. Strategi menulis Karangan .................................... ......... 28
4. Tahap- tahap menulis Karangan ..................................... 30
D. Hakikat Media ..................................................................... 32
1. Pengertian Media ............................................................ 32
2. Media sebagai alat bantu ................................................ 33
3. Manfaat media pembelajarn………………………… .... 35
E. Gambar Berseri
1. Pengertian gambar berseri ............................................. 36
2. Syarat gambar berseri ..................................................... 37
3. Pemilihan gambar berseri ……………………………. 38
4. Kelebihan dan kekurangan gambar berseri …………. .. 39
5. Langkah-langkah penggunaan gambar berseri ……… .. 40
F. Hubungan Pembelajaran Bahasa Jawa dan Gambar berseri. 41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................. 42
1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Islamiyah ..................... 42
2. Letak Geografis ……………………………….. .......... 44
3. Keadaan Pendidik, Karyawan dan Keadaan Siswa ....... 44
4. Visi, Misi MI Islamiyah Karangpakel ……………….. 46
5.Waktu Penelitian …………………………………… .... 46
6.Sarana dan Prasarana Pendidikan ................................... 47
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus …………………………. ..... 48
1. Pelaksanaan Siklus 1………………………………… .... 48
a. Perencanaan ………………………………………... .... 48
b. Tindakan …………………………………………… .... 49
c. Pengamatan …………………………………………… 52
d. Refleksi …………………………………………….. ... 52
2. Pelaksanaan Siklus II………………………………… ... 53
a. Perencanaan ………………………………………... .... 53
b. Tindakan …………………………………………… .... 54
c. Pengamatan …………………………………………… 57
d. Refleksi …………………………………………….. .. 58
3. Pelaksanaan Siklus III………………………………… ....... 59
a. Perencanaan ………………………………………... ... 59
b. Tindakan …………………………………………… ... 60
c. Pengamatan …………………………………………… 62
d. Refleksi …………………………………………….. .. 62
C. Langkah-langkah PTK ………………………………….. .. 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................... 64
1. Pra Siklus ........................................................................ 64
2. Hasil Penelitian Siklus I .................................................. 66
3. Hasil Penelitian Siklus II ………………………….. ...... 69
4. Hasil Penelitian Siklus III …………………………. ..... 74
B. Pembahasan
1. Peningkatan Keaaktifan Siswa menulis narasi ............... 78
2. Hasil Penilaian Siklus I, II, III ....................................... 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 81
B. Saran ........................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 84
LAMPIRAN – LAMPIRAN ..................................................... ........... 87
Daftar Tabel
1. 1.1 Skema Siklus perencanaan penelitian...........................................
11
2. 3.1 Tabel daftar guru dan Karyawan MI Islamiyah Karangpakel …...
45
3. 3.2 Tabel jumlah siswa MI Islamiyah Karangpakel ............................
46
4. 3.3 Tabel daftar nama siswa kelas II MI Islamiyah Karangpakel .....……
47
5. 4.1 Dokumentasi nilai hasil Pra siklus ............................................ ……
65
6. 4.2 Tabel keaktifan siswa siklus I .................................….... ..................
66
7. 4.3 Tabel kemampuan siswa menulis narasi siklus I ...................... …...
68
8. 4.4 Tabel rekapitulasi ketuntasan siswa siklus II ..........…..…….... …...
69
9. 4.5 Tabel keaktifan siswa pada siklus II ............................................
70
10. 4.6 Tabel hasil kemampuan siswa narasi siklus II .............. ……………
71
11. 4.7 Tabel data perbandingan keaktifan siswa siklus 1 dan II ........ ……
72
12. 4.8 Tabel data pebandingan hasil belajar siklu I dan II ................... ……
73
13. 4.9 Tabel keaktifan siswa pada siklus III .............................. ……………
74
14. 4.10 Tabel hasil kemampuan siswa menulis narasi pada siklus III ..
75
15. 4.11 Tabel data perbandingan keaktifan siswa siklus II dan siklus III ....
76
16. 4.12 Tabel data perbandingan hasil belajar siswa siklus II dan III ..............
77
17. 4.13 Tabel peningkatan keaktifan siswa saat menulis narasi .......................
79
18. 4.14 Tabel perolehan nilai hasil kemampuan menulis narasi siswa dalam-
Setiap siklus I, II dan III ..........................................................................
80
19. 5.1 Tabel keaktifan siswa kelas II ..........................................................
81
20. 5.2 Perolehan nilai siswa kelas II ..........................................................
82
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ..............
85
2. Lembar Pengamatan Guru Pelaksanaan Siklus I ......................................
93
3. Lampiran 2 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ..........
94
4. Lembar Pengamatan Guru Pelaksanaan Siklus II ................. ...................
104
5. Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III .........
106
6. Lembar Pengamatan Guru Pelaksanaan Siklus III ..................................
116
7. Lampiran 4 Lembar soal Siklus I ............................................................
118
8. Lampiran 5 Lembar soal Siklus II ...........................................................
120
9. Lampiran 6 Lembar soal Siklus III ..........................................................
121
10. Lampiran 7 Data Nilai Siswa dalam pembelajaran Siklus I ..................
126
11. Lampiran 8 Data Nilai Siswa dalam pembelajaran Siklus II ................
127
12. Lampiran 9 Data Nilai Siswa dalam pembelajaran Siklus III ................
128
13. Lampiran 10 Data Nilai Siswa sebelum Penelitian ................................
129
14. Dokumentasi (foto) .................................................................................
130
15. Daftar Riwayat Hidup .............................................................................
135
16. SKK .........................................................................................................
136
17. Lembar Konsultasi Skripsi ......................................................................
139
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas pada sebuah Negara
tidak terlepas dari sebuah pendidikan, oleh karena itu pendidikan di Indonesia
dipandang sebagai elemen penting dan utama agar suatu bangsa dapat maju
dan berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi serta pengetahuan tentang budaya-budayadi Indonesia.
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah kegiatan interaktif antara
guru dan siswa dalam suatu proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan
sebuah aktivitas yang paling utama dalam proses pendidikan di sekolah.
Melalui pembelajaran dapat memberikan informasi, pengalaman, dan
ketrampilan.
E Mulyasa (2007:4) Tujuan pendidikan di Indonesia tercantumkan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta tanggung jawab.
Pada zaman modern ini sumber daya manusia yang berkulitas hanya
diukur dengan adanya kecerdasan kognitif saja akan tetapi kepandaian
bersikap dalam mengenali budaya yang kita miliki tidak begitu diperhatikan.
Banyak sekali generasi-genarasi yang anak dizaman sekarang ini tidak tahu
cara menggunakan dan mengimplementasikan bahasa Jawa, alhasil budaya
yang banyak dikenal dimata dunia dan menjadi objek penelitian untuk
dipelajari oleh bangsa asing akan tetapi perlahan-lahan ditinggal oleh bangsa
Indonesia sendiri.
Selanjutnya dijelaskan oleh Sayuti (2007:21) Pendidikan dapat
diposisikan secara strategis, yakni pendidikan yang berorientasi pada
tumbuh-kembangnya kesadaran budaya, yang antara lain bisa dilakukan
melalui pendidikan muatan lokal dengan semangat multikultural. Melaluinya,
pemahaman nilai-nilai bersama dan upaya kolaboratif mengatasi masalah-
masalah bersama diupayakan. Pendeknya, upaya membangun kesadaran
terhadap adanya kearifan lokal sebagai sebuah realitas dan identitas budaya,
pada akhirnya memang tidak boleh diabaikan. Dengan cara demikian, pada
akhirnya masyarakat diharapkan memiliki ketahanan budaya yang memadai,
dapat diartikan bahawa arifan lokal pada suatu daerah juga meliputi bahasa
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya bahasa yang kita
gunakan untuk komunikasi misalnya bahasa Jawa.
Bahasa merupakan sistem lambang berupa bunyi yang bersifat
sewenang- wenang yang dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk
saling berhubungan dan berinteraksi. Sebagai suatu sistem , bahasa itu
mempunyai aturan-aturan yang saling bergantung dan mengandung stuktur-
stuktur untuk dianalisis secara terpisah-pisah. Orang berbahasa mengeluarkan
bunyi –bunyi berurutan membentuk suatu struktur tertentu (Blommfield
dalam Sumarsono dan Paina Partana, 2004:18).
Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang mempunyai peranan
penting dalam kehidupan bermasyarakat khususnya Jawa Tengah sebagai
sarana komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan salah satu mata pelajaran
muatan lokal yang telah ada pada SD/MI yang sudah ditetapkan oleh Dinas,
dapat dikatakan bahasa Jawa dikarenakan bahasa ini dahulunya dipakai oleh
para orang-orang terdahulu sebagai bahasa nenek moyang yang terus menerus
dan menjadi bahasa tradisi di daerah Jawa Tengah. Pada umumnya bahasa
Jawa digunakan secara turun temurun dan menjadi bahasa ibu, bahasa yang
kita dengar saat kita pertama kali membuka mata kita dan sebagai sarana
interaksi dan proses belajar dari lingkungan termasuk lingkungan sekolah.
Bahasa Jawa mempunyai kedudukan sebagai bahasa komunitas pada
suatu daerah, yang menjadi ciri keluwesan berbahasa. Pengajaran bahasa
Jawa pada hakikatnya adalah pengajaran ketrampilan berbahasa dan dapat
dikatakan bahasa Jawa merupakan bahasa yang unik. Dikatakan unik dalam
Bahasa Jawa dikenal adanya tingkatan-tingkatan. Lebih jelasnya Bastomi,
(1995:65) mengatakan bahwa tingkatan-tingkatan bahasa jawa digunakan
untuk menunjukan tingkatan masyarakat penuturnya, yaitu: (1) ngoko,
digunakan masyarakat tingkat bawah, (2), Krama Madya digunakan oleh
masyarkat tingkat menengah , dan (3) Krama Inggil, digunakan oleh
masyarakat tingkat tinggi. Dari klasifikasi tersebut bahasa Jawa perlu
pembelajaran aktif pada siswa SD/MI dengan berbicara aktif dalam
kehidpuan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang sesuai, ketrampilan
mendengarkan ketika guru menyampaikan materi pada mata pelajaran bahasa
Jawa, berbicara aktif untuk menanggapi dan menulis Slamet (2007 : 6).
Menulis adalah kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada
pembaca dalam bahasa tulisan agar bisa dipahami oleh pembaca Rosidi
(2009: 34). Ketrampilan menulis membutuhkan perhatian yang lebih,
perhatian yang lebih saja kadang hasilnya kurang memuaskan karena
berbedanya tiap-tiap karakter siswa apalagi jika tidak mendapatkan perhatian
bisa lebih mengecewakan. Posisi aspek menulis hampir dapat dipastikan
diletakkan dalam urutan terakhir. Meskipun aspek menulis diletakkan pada
posisi terakhir bukan berarti menulis itu tidak penting.
Pentingnya aspek menulis yang harus dikuasai oleh setiap individu siswa,
ketrampilan menulis akan memberikan banyak manfaat dalam kehidupan
pada masa sekarang ini. Menulis merupakan suatu kegiatan penting untuk
menuangkan pikiran, gagasan atau pendapat, ide maupun perasaan seseorang.
Pada pembelajaran menulis di MI/SD pada kelas rendah kurang mendapat
fasilitas yang memadai dari pemerintah maupun dari guru sebagai fasilitator.
Standar kompetensi yang tercantum dalam KTSP pada aspek bahasa adalah
mengungkapkan pendapat dan perasaan dalam bentuk tulisan baik karangan,
pantun maupun puisi. Tentu saja penuangan pendapat dan perasaan dalam
bentuk karangan (mengarang) memelurkan konsentrasi dan daya kreatif yang
tinggi dalam memilih kata dan dalam penyusunan kalimat yang sesuai dengan
kaidah bahasa Jawa yang baik. Namun perlu disadari pula bahwa peserta
didik usia MI Kelas bawah tentu mengalami proses belajar menulis karangan
dari dongeng-dongeng, bacaan-bacaan cerpen yang merekan dengar dari
yang sederhana menuju yang komplek sesuai dengan perkembangan kognitif
individu anak. perlunya belajar dari kebiasaan itu sangat penting untuk anak
usia MI kelas rendah, karena mereka terlatih dari pembiasaan yang orang tua,
guru dan lingkungan supaya mereka dapat menempatkan kata atau pekerjaan
dengan menggunakan bahasa ngoko, krama madya, dan krama inggil.
Dewasa ini kegiatan manulis masih sangat dipandang sebagai kegiatan
berbahasa yang paling sulit dibandingkan dengan kegiatan berbahasa lainnya.
Oleh karena itu, perlu dicari pendekatan, metode, dan teknik yang dapat
mempermudah kegiatan menulis Slamet (2007:169). Kenyataan yang ada
dilapangan tentang menulis atau menceritakan suatu gambar memang tidak
mudah, karena siswa harus mengetahuai kesesuaian bahasa yang digunakan
untuk ceritakan gambar.
Rendahnya ketrampilan menulis karangan disebabkan oleh kurangnya
ketrampilan siswa dalam menuagkan ide dan kesesuai dalam menulis. Selain
itu juga disebabkan oleh kurang pahamnya siswa kelas rendah bagaimana tata
cara menulis bahasa Jawa dengan membedakan bacaanya, misalnya (Maca-
dibaca moco yang artinya membaca) dan sebagainya. Adapun faktor lain yang
mempengaruhi adalah sedikitnya waktu untuk belajar Bahasa Jawa 2 jam
setiap 1 minggu sekali, dan faktor yang sangat berpengauh lainnya yaitu
kurangnya media yang digunakan dalam belajar , masih digunakan metode
belajar yang konvensional dan siswa membutuhkan waktu yang lama untuk
mendengarkan penjelasan dari guru dan menulis karangan. Akibatnya hanya
sekitar 20% siswa yang dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal. Kriteria
ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh MI Islamiyah Karangpakel Klego
untuk mulok bahasa jawa adalah 65.
Peran guru sangatlah penting dalam mengarahkan ketrampilan menulis,
guru harus dapat mengajarkan ketrampilan menulis secara efektif dan
menarik untuk siswa. Guru dapat menggunakan metode dan media yang
kreatif dan inovatif sehingga siswa akan menarik perhatian siswa untuk
menulis. (Sarwiji Suwandi, 2009: 4).
Pada kenyataannya masih banyak guru yang belum bisa mengoptimalkan
penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar. Seorang guru harus
mampu memilih media yang tepat dan sesuai supaya siswa dapat
menuangkan kreativitas mereka dengan menulis.
Berdasarkan data dilapangan, maka penulis tertarik untuk menulis
penelitian yang berjudul “ PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
BAHASA JAWA MATERI MENULIS NARASI MELALUI MEDIA
GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH
KARANGPAKEL, KLEGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN
2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan
rumusan masalah sebagai berikut: Apakah penggunaan media gambar berseri
dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menulis narasi pada mata pelajaran
Bahasa Jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali tahun
2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui penggunaan
media gambar berseri dengan meningkatkan prestasi siswa dalam menulis
karangan pada mata pelajaran Bahasa Jawa pada kelas II MI Islamiyah
Karangpakel Klego Boyolali tahun 2014/2015
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesisi adalah jawaban sementara atas masalah yang hendak
dipecahkan (Basrowi dan Suwandi, 2008:90). Adapun hipotesis tindakan
dalam penelitian ini yaitu:
Dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Jawa
siswa kelas II MI Islamiyah Karang pakel Klego Boyolali tahun 2014/2015.
Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu meningkatkan
kemampuan menulis karangan pada siswa yang ditunjukkan dengan
perolehan nilai tes tertulis pada setiap akhir siklus dan mencapai kriteria
tetuntasan minimal 65. Untuk indikator keberhasilan bagi guru apabila guru
mampu menggunakan media gambar seri dalam pembelajaran menulis
karangan dengan bahasa Jawa sesuai dengan kesesuaian dalam penggunaan
bahasanya dengan baik dan dapat mencapai nilai yang lebih dari KKM.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh yaitu:
1. Secara Teoristis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan strategi
dalam memperbaiki mutu pembelajaran bahasa Jawa, terutama dalam
meningkatkan kemampuan menulis karangan.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis karangan pada mata pelajaran bahasa Jawa.
b. Bagi Guru
Dapat memperoleh strategi pembelajaran yang efektif dan
kreatif dan dapat memperbaiki pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
c. Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa dan dapat
memberikan masukan bagi sekolah dalam meningkatnya hasil
prestasi siswa sehingga meningkatkan pula kualitas output sekolah
dan nama baik sekolah.
F. Defisi Operasional
Definisi oprasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman
atau pemahaman yang berbeda antara penulis dan pembaca mengenai istilah-
istilah yang terdapat dalam judul penelitian yaitu:
1. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat potensial dalam
sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya
manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-
masing ( Arifin, 2009:12)
2. Bahasa Jawa adalah pengajaran ketrampilan berbahasa dan dapat
dikatakan bahasa Jawa merupakan bahasa yang unik, dikatakan unik dalam
bahasa Jawa dikenal adanya tingkatan-tingkatan sebagai klasifikasi ngoko,
krama madya, krama inggil ( Bastomi, 2000 : 65)
3. Menulis Narasi
Menulis Narasi adalah melahirkan pikiran dan perasaan dengan cara
yang teratur, dan ditulis dalam sebuah tulisan (Purwanto dan Alim,
1997:58)
4. Media gambar seri
Media gambar seri adalah alat berupa gambar yang secara berturut-
turut dan saling berkaitan atau rangkaian cerita yang disajikan secara
berurutan Arsyad (2002: 119).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa materi menulis
narasi melalui gambar berseri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di
MI Islamiyah Karangpakel, Klego, Boyolali.
G. Metode penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau Classroom Action Reseach (CAR). Penelitian Tindakan Kelas
adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan
dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau
meningkatkan kualitas pembelajaran Basrowi dan Suwandi (2008:28).
Penelitian menggunakan PTK guna untuk memecahkan masalah yang
terjadi di kelas. PTK dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri
dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi
(observation), refleksi (reflekction).
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 MI Islamiyah Karangpakel
Klego Boyolali yang berjumlah 20 siswa terdiri dari siswa 11 perempuan
dan 9 siswa laki-laki.
3. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas 2 MI Islamiyah Karangpakel
Klego Boyolali pada pada awal semester 1 tahun ajaran 2014/2015 pada
tanggal 02 Oktober 2014 sampai dengan 24 Nopember 2014.
4. Langkah-langkah Penelitian
Skema Siklus Penelitian
(Arikunto, 2006: 34)
Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah perencanaan
tindakan, pengamatan, refleksi.
SIKLUS 1
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Perencanaan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II
?
Pengamatan
a. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan adalah tahap pertama yang harus dilakukan.
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah:
1) Peneliti mengadakan pertemuan dengan guru kelas untuk berdiskusi
tentang persiapan penelitian.
2) Menyiapakan materi yang akan di sampaikan.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4) Menyiapkan media pembelajaran.
5) Menyusun lembaran soal untuk mengetahui hasil belajar siswa.
6) Menyusun instrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru.
b. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap kedua setelah tahap
perencanaan. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan apa yang telah
direncanakan pada tahap sebelumnya. Guru melaksanakan atau
menerapkan media gambar seri. Kegiatan belajar terdiri dari kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir atau penutup.
Kegiatan awal, guru menyiapkan materi tentang menulis karangan.
Menjelaskan cara menulis karangan menggunakan bahasa jawa yang
sesuai dengan yang terdapat pada gambar seri. Guru memberikan tugas
menulis karangan berdasarkan gambar seri. Guru mengumpulkan hasil
karangan siswa dan merefleksikan pembelajarab yang telah dilakukan.
c. Pengamatan (observasi)
Kegiatan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Pengamatan digunakan untuk mengetahui penerapan media
gambar seri yang dilaksanakan guru. Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disusun pada tahap
perencanaan.
d. Refleksi (reflection)
Reflektion merupakan usaha untuk memahami data yang diperoleh
dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan yang telah
dilakukan. Data tersebut dikaji dan dipertimbangkan dampak atau hasil
tindakannya kemudian dijadikan acuan untuk menentukan tindakan atau
perbaikan pada siklus berikutnya.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a). Lembar Observasi
Lembar observasi ini berisi tentang aspek-aspek ketrampilan
guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan
gambar seri. Lembar ini digunakan untuk mengamati peserta didik
ketika proses belajar mengajar berlangsung.
b). Soal tes
Soal tes ini disusun berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
Tes ini berisi tentang perintah untuk menulis narasi berdasarkan
gambar seri, tes ini digunakan untuk mengukur kemapuan siswa
dalam menulis narasi berdasarkan gambar seri.
c). RPP
RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran bertujuan untuk
memudahkan guru mengajar dan melaksanakan point-point yang
akan disampaikan dalam proses belajar mengajar.
6. Pengumpulan data
Dalam penelitian tindakan kelas ini pengumpulan data dilakukan
dengan cara observasi dan dokumentasi.
a). Observasi
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dan mengamati guru dalam menerapkan penggunaan
media gambar seri dalam kegiatan menulis karangan berbahasa
jawa.
b). Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang
berhubungan dengan data diri siswa, silabus, RPP, dan nilai siswa
dalam pembelajaran menulis karangan sebelum menggunakan
media gambar seri
H. Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi tentang : Latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan indikator keberhasilan,
manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian,
sistematika penulisan.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab II beisi tentang : Prestasi belajar, bahasa jawa, menulis narasi,
hakikat media, gambar berseri.
3. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab III berisi tentang : gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi
pelaksanaan siklus.
4. BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
Bab IV berisi tentang : hasil penelitian, pembahasan.
5. BAB V PENUTUP.
Bab V beisi tentang : Kesimpulan, saran.
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, dalam bahasa
indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Menurut Arifin
(2009:12) prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat
potensial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang
kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan
kemampuan masing-masing. Prestasi ini hanya dibatasi dalam bidang
pendidikan khususnya dalam pelajaran bahasa Jawa, untuk mengetahui
sejuh mana proses belajar mengajar berhasil dilaksanakan, maka harus
diadakan suatu evaluasi tersebut akan menghasilkan nilai-nilai yang sering
dikenal dengan istilah prestasi belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah
dilakukan melui pendidikan atau latihan yang sistematis dan terencana
sehingga terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian kearah yang lebih
baik atau yang ingin dicapai dalam pembelajaran atau latihan tersebut.
Dapat dikatakan pula bahwa prestasi belajar merupakan produk dari
belajar itu sendiri atau merupakan hasil dari proses belajar.
Kehadiran prestasi belajar dalm kehidupan manusia pada tingkat dan
jenis tertentu dapat memberikan kepuasaan tertentu pada manusia. Bagi
mereka yang masih ada dibangku sekolah sangat mengharapkan yang
namanya prestasi.
2. Fungsi Prestasi
Menurut Arifin (2009: 12) Fungsi prestasi adalah sebagai berikut:
a. Prestasi belajar adalah salah satu indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
didasarkan atas asumsi bahwa para ahli spikolog biasanya menyebut
hal ini sebagai tendensi keinginan tahuan dan merupakan kebutuhan
umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu
program pendidikan.
c. Prestasi belajar sebgai bahan informasi dan inovasi pendidikan.
Asumsinya bawah prestasi belajar dapat dijadikan sebagai pendorong
bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan berperan sebagai umpan balik dan meningkatkan mutu
pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator interen dan eksteren dari suatu
institusi pendidikan.
e. Indikator interen dalam arti bahwa presrasi belajar dapat dijadikan
indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya
adalah bahawa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dan anak didik.
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik. Dalam proses pembelajaran anak didik
merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang
diharapkan dapat menyerap seluruh materi yang telah diprogramkan dalam
kurikulum.
Dengan penjelasan tersebut di atas, bahwa mengetahui dan
memahami prestasi peserta didik, baik secara perseorangan maupun secara
kelompok sangat penting, sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai
indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai
indikator kualitas institusi pendidikan. Prestasi belajar juga bermanfaat
sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
Menurut Cronbach dalam arifin (2009: 13) Kegunaan Prestasi
belajar banyak ragamnya, tergantung kepada ahli dan versinya masing-
masing. Namun diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.
b. Untuk keperluan diagnostik
c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.
d. Untuk keperluan seleksi
e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.
f. Untuk menentukan isi kurikulum
g. Untuk menentukan kebijakan sekolah.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Prestasi belajar mempunyai arti
sesuatu yang diandalkan (dibuat, dijadikan dan sebagainya) oleh usaha,
yang utama dari prestasi belajar adalah pola tingkah laku yang bulat.
Prestasi belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek motorik, aspek
kognitif sikap kebiasaan, ketrampilan, maupun pengetahuan, ditandai
dengan hafalnya seseorang kepada sesuatu materi yang dipelajari dengan
dimanifestikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Pengetahuan
b. Pengertian
c. Kebiasaan
d. Ketrampilan (Skiil)
e. Apresiasi
f. Emosional
g. Hubungan sosial
h. Jasmani
i. Etika atau budi pekerti.
j. Sikap (attitude)
Selanjutnya menurut Moh Surya dan Nana Syadih Sukmadinata
dalam Arifin (2009: 14) menyatakan bahwa selain aspek–aspek yang telah
dibahas di atas, juga terdapat perubahan aspek-aspek : (1) Pengamatan
adalah proses penerimaan, penafsiran dan memberi arti dari kesimpulan
yang diterimannya melalui alat indra. (2) Berpikir asosiatif daya ingatan
adalah suatu proses berfikir dimana terbentuk hubungan antara
perangsang-perangsang dan respon, (3) Inhibisi adalah kesanggupan
seseorang untuk memilih tindakan yang perlu dilakukan dan meninggalkan
tindakan-tindakan yang tidak perlu, dalam rangka interaksinya dengan
lingkungan dan dalam rangka proses pembelajaran.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
a. Menurut Ahmadi dan Supriyono dalam Arifin (2009 :130-131)
Faktor sosial yang terdiri atas :
1) Lingkungan keluarga
2) Lingkungan sekolah
3) Lingkungan masyarakat
4) Lingkungan Kelompok
b. Faktor Budaya
Faktor budaya meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
c. Faktor lingkungan Fisik
Faktor lingkungan fisik meliputi: Fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
d. Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan
1) Faktor dari dalam (internal)
Faktor fisiologis yang bersifat bawaan mapun yang diperoleh
yang termasuk faktor ini adalah panca indra yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya, sepertinya mangalami solut, cacat tubuh
atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsi sebagai
kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.
2) Psikologi
Faktor psikologi baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh yang terdiri atas:
a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu
kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu
prestasi yang dimiliki.
b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan
penyesuaian diri.
3) Faktor kematangan fisik maupun non fisik Usman (1993:9-10)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan daya serap bagi anak didik kalu mereka dalam pembelajaran
menyerap apa yang mereka perhatikan dari penjelasan guru maka mereka
dapat berprestasi dengan nilai maksimal sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dengan demikian nilai maksimal itu ditandai oleh
meningkatnya hasil nilai evaluasi yaitu meningkatkan hasil tes tertulis.
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (Faktor
internal) maupun dari luar (Faktor eksternal).
Pengertian belajar Pemahaman guru terhadap pengertian belajar
mengajar akan mempengaruhi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran. Pengertian belajar mengajar harus dipahami oleh seorang
guru agar kegiatan pembelajaran membuahkan hasil yang memuaskan
sehingga akan lahir berbagai bentuk kegiatan yang mungkin dilakukan
baik oleh siswa maupun oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Beberapa pengertian belajar akan dikemukan di bawah ini sebagai
salah satu pengertian dasar bagi seorang guru. Ahli belajar medern
mengemukanan belajar adalah salah satu bentuk pertumbuhan atau
perubahan dalam diri seseorang yang nyatakan dalam cara-cara tingkah
laku yang baru berkat pengalaman dan latihan Hamalik (2002 :21).
Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan
tingkat laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif Syah. (2000:
92) sedangkan menurut Ahmadi (2004:126) belajar adalah proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Dari pendapat tersebut diatas dapat simpulkan bahwa belajar
merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu
dapat mengarah pada tingkah laku yang lebih baik maupun tingkah laku
yang buruk, pada kenyataanya belajar akan menghasilkan sesuatu baik
dari prilaku, sikap, cara berbicara dan berinteraksi dengan orang lain yang
berpengaruh untuk pripadi individu itu sendiri.
B. Bahasa Jawa
1. Pengertian Bahasa Jawa
Bahasa jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku Bangsa
Jawa di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain itu, bahasa
Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal beberapa daerah lain
seperti di Banten terutama kota Serang, kabupaten Serang, kota Cilegon
dan kabupaten Tangerang, Jawa Barat khususnya kawasan pantai utara
terbentang dari pesisir utara Karawang, Subang, Indramayu, kota Cirebon
dan kabupaten Cirebon.
Bahasa memiliki peran penting dan sentral dalam perkembangan
intlektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa
diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan
budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan dan ikut
berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut,
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang
ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Jawa diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa kesehariaan
atau bahasa daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun
tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia yang menjunjung nilai budaya ataupun muatan lokal.
2. Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Jawa MI
Standar Kompetensi mata pelajaran bahasa Jawa merupakan kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan,
pengetahuan, ketrampilan bahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Jawa.
Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik utuk memahami
dan merespon situasi lokal, regional, nasional dan global.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Jawa ini
diharapkan:
a. Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat
menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan
dan hasil intelektual muatan lokal pada bahasa Jawa.
b. Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangkan
kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai
kegiatan bahasa dan sumber belajar.
c. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menetukan bahan ajar
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kemampuan peserta didikya.
d. Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik
dan sumber belajar yang tersedia.
e. Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan
kebahasaan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan
daerah tetap memperhatikan kepentingan nasional.
3. Bentuk Pengintregrasian Watak dan Karakter dalam Pembelajaran
Bahasa Jawa.
Pada dasarnya pembelajaran bahasa jawa pada saat ini diharapkan
agar para siswa lebih menyenangi budaya bangsa khususnya budaya
Jawa. Dengan menunumbuhkan cipta, rasa, dan karsa siswa diajak untuk
mengenal dan lebih mencintai budaya sendiri serta mempraktikkan dalam
kehidupan sehari-hari. Praktik pembelajaran bahasa Jawa memasukkan
nilai- nilai kejawaan yang diharapkan siswa mampu belajar dan menggali
potensi pribadi serta mengembangkan bakat berbahasa nya.
C. Menulis
1.Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu kemampuan bahasa yang harus
dimiliki oleh setiap orang apalagi seorang guru. Menulis dalam arti
Komunikasi adalah suatu sarana untuk menyampaikan buah pikiran,
gagasan, ide, pengetahuan, harapan, dan pesan.( Kunandar, 2011: 1).
Menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan
otak kanan (emosional) dan belahana otak kiri (logika) Deporter
(2004:179).
Menurut Byrne (dalam Slamet, 2007: 141) pada hakikatnya
kemampuan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke
dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh,
lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan
kepada pembaca dengan berhasil.
Menurut Mc Crimon (dalam Slamet, 2007:141) mengatakan
bahwa, Menulis merupakan kagiatan menggali pikiran dan perasaan
mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis , menentukan
cara menulis nya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah
dan jelas. Pada dasarnya menulis itu, bukan hanya berupa melahirkan
pikiran atau perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungapan ide
dan gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam
bahasa tulisan.Oleh karena itu, menulis bukanlah merupakan kegiatan
yang sederhana dan tidak perlu dipelajari , tetapi justru dikuasai.
Ketrampilan menulis memang memerlukan penguasaan banyak aspek,
namun ketrampilan ini harus tetap diberikan kepada siswa. Ketrampilan
menulis memang perlu untuk dipelajari sebab ketrampilan ini merupakan
bagian penting dalam pembelajaran bahasa dan akan bermanfaat bagi
siswa, karena itulah proses latihan menulis perlu diberikan sejak awal
melalui proses yang memerlukan waktu dan kesabaran dari guru.
Ketrampilan menulis merupakan ketrampilan menulis yang dianggap
sebagai salah satu aspek bahasa yang sulit, sebab menulis melibatkan
penguasaan tata bahasa, kosakata, dan ejaan. Selain itu diperlukan
kemampuan cara berpikir atau logika untuk menyelesaikan suatu tulisan,
serta penyusunan kata perkata menjadi sebuah kalimat yang bermakna,
sehingga susunan kalimat tersebut runtut dan isinya jelas untuk dimengerti
serta tanda baca yang sesuai mempengaruhi intonasi pembaca itu sendiri.
Seperti halnya dengan ketrampilan bahasa lainnya, ketrampilan
menulis juga diajarkan secara bertahap, kegiatan menulis dimulai dari
yang sederhana dan dilanjutkan dengan kegiatan menulis yang makin lama
makin kompleks sesuai perkembangan perbendaharaan bahasa yang
dimilki oleh siswa serta kepiawaian seorang siswa untuk memilah milah
kata dan menjadikannya sebuah kalimat dan dikumpulkan di satu paragraf.
Menurut Slamet ( 2007 : 6) Di dalam pembelajaran bahasa Jawa,
materi bahasa disajikan secara bermakna sebagai suatu kebutuhan, yaitu
dalam konteks penggunaannya dalam komunikasi, bulan sebagai butir
yang teropong, melainkan kalimat yang saling berkaitan dan bermakna.
Berbagai strategi dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
berbahasa tulis. Proses penulisan terdiri atas lima tahap, yaitu pramenulis,
menulis, merevisi, menyunting, dan mempublikasikan, sementara itu,
pengajaran menulis terdiri atas lima tahap, yaitu mencotoh, memproduksi,
rekomendasi, dan transformasi, mengarang terpimpin dan mengarang
bebas.
Keberhasilan pembelajar disekolah banyak ditentukan
kemampuannya dalam menulis. Oleh karena itu, pembelajaran menulis
mempunyai kedudukan yang strategis dalam pendidikan dan pengajaran.
Ketrampilan menulis harus di kuasai oleh anak sedini mungkin dalam
kehidupannya disekolah. Daya imajinasi anak akan berkembang apabila
ada campur tangan dari kedua orang tua siswa, yang berperan aktif ikut
andil memberi kosa kata baru dengan menceritakan setiap hal yang baru
yang ia temui dan ia tanyakan.
Kunanadar (2011: 4) Ciptakan suasana yang dapat memicu ide anak,
pendek kata , pemicu ide ada dimana-mana. Yang dibutuhkan hanyalah
suasana hati yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar dan
bagi siapa saja yang baru tahap belajar menulis dan mengarang ingatlah
tiga N, yakni: Niteni (menandai), Nirokke (meniru), dan nambahi
(menambahkan) seperti yang telah ditulis diatas.
2. Tujuan dan Manfaat Menulis
Setiap kegiatan menulis harus mempunyai tujuan yang jelas. Menurut
Kunandar (2011: 5) Tujuan menulis yang ingin dicapai seorang
bermacam-macam yaitu:
1) Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar
2) Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan.
3) Menjadikan pembaca beropini.
4) Menjadikan pembaca mengerti
5) Membuat pembaca terpengaruh oleh isi karangan.
3. Strategi Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan
Karangan adalah bentuk yang mengungkap pikiran dan perasaan
pengarang dalam suatu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula
dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk
tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita, artikel,
buah pena Nuraini dan Indriyani (2008: 35)
Mengarang merupakan bahasa tulisan yang memilki sifat yang
tetap, artinya bahwa apa yang dinyatakan dengan lambang bahasa tulisan
harus benar-benar mencerminkan maksud penulisnya. Mengarang analog
dengan menulis, karenanya kedua istilah tersebut dapat saling mengantikan,
(St. Y. Slamet , 2007: 96)
Membuat cerita bertujuan untuk mendorong siswa untuk menulis
tanpa merasa takut berbuat salah, terutama belajar menulis pada tahap
awal. Selian itu, juga untuk menggali potensi siswa tentang penglaman-
pengalaman pribadi dan ide. Kegiatan ini juga untuk mengembangkan
kemampuan berinteraksi sesama teman sebaya dengan memberanikan diri
untuk mengemukakan pendapat atau berbagi pengalaman mereka
membutuhkan proses dan waktu yang cukup lama. Siswa diajak
berimajinasi dan membayangkan serta mengingat pengalaman mereka. Dari
pengalaman mereka, kemudian siswa diajak untuk menuangkan apa yang
mereka miliki ke dalam kalimat-kalimat sederhana sesuai dengan
kemampuan mereka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pembelajaran
mengarang antara lain :
1) Mengarang merupakan suatu proses dari dua pihak yaitu siswa
sebagai penulis dan guru sebagai pembaca sekaligu pembimbing.
2) Mengarang harus bertolak dari pengalaman siswa itu sendiri
sehingga dengan mudahnya gagasan tersebut mudah untuk
dikembangkan.
3) Mengarang itu dapat meningkat apabila latihan-latihan itu
berjalan secara terus menerus dan kontinyu.
4) Maksud atau ekspresi pikiran lebih diutamakan dari pada bentuk
dan gaya karangan.
Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang
ada pada angan-angan atau imajinasi lalu menuangkan ke dalam bentuk
cerita . Cerita tersebut dapat dituangkan dalam bentuk lisan ataupun tulisan.
4. Tahap-tahap menulis karangan
Secara umum, kegiatan menulis cerita atau karangan dapat melalui
tahap-tahap berikut :
a. Menentukan Tema Karangan.
Tema adalah gagasan pokok, pokok pikiran, atau topik yang
menjiwai sebuah karangan. Makna umum yang dikandung dalam tema
menurut Kref (dalam St. Y Slamet, 2007:144) adalah pokok pikiran
atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraaan. Sumber tema
dapat diambil dari pengalaman, pengamatan, imajinasi/khayalan,
pendapat atau sikap. Ciri-ciri karangan yang baik adalah :
1) Sesuai dengan minat penulis
2) Menarik dan bermanfaat
3) Baru, belum banyak dibahas orang lain
b. Menentukan Judul Karangan.
Judul merupakan kepala karangan. Judul karangan yang baik
harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut :
1) Singkat dan jelas
2) Menarik
3) Tidak dalam bentuk kalimat
4) Huruf awal tiap kata ditulis menggunakan huruf Kapital, kecuali
kata depan dan kata sambung.
c. Menyusun Kerangka Karangan.
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-
garis besar suatu karangan. Menyusun kerangka karangan di lakukan
dengan mentukan pokok-pokok pikiran setiap paragraf mengenai siapa,
kemana, kapan, bagaimana, dan sebagainya. Manfaat dari suatu kerangka
karangan adalah sebagai berikut (Nuraini dan Indriyani, 2006:65).
1) Memudahkan penyusun karangan sehingga karangan menjadi
lebih sistematis dan teratur.
2) Memudahkan penempatan antara bagian karangka yang tindak
penting dengan yang tidak penting.
3) Menghindari timbulnya pengulangan bahasa.
4) Membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang
diperlukan.
d. Mengembangkan Kerangka Karangan Menjadi Karangan.
Sebelum mengembangkan kerangka paragraf harus mengetahui
letak kalimat utamanya terlebih dahulu. Kalimat utama biasanya terletak
pada awal paragraf atau akhir paragraf.
D. Hakikat Media
1. Pengertian Media
Pengertian Media latin (medium) yang berarti secara umum adalah
alat komunikasi atau antara, yaitu apa saja yang membawa informasi
anatara sumber dan penerima Gerlach dan ely (dalam Suyanto, 2008:101)
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media,
yaitu bahwa media.
Romiszowski ( dalam Suyanto, 2008:101) menyatakan hak yang sama
Heinich, yaitu media merupakan carriers of the messages, yaitu lata untuk
menyampaikan pesan guru kepada siswa. Dalam kegiatan pembelajaran,
media dapat membantu guru dalam menyampaikan materi ajar supaya
lebih jelas dan mudah untuk dipahami siswa, berarti ada hubungan antara
konsep abstrak dan konkret.
Secara lebih khusus pengertian media dalam proses pembelajaran
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis
untu menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal.
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat
diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan
anak didik memperoleh pengetahuan anak didik memperoleh pengetahuan
dan ketrampilan (Basri Djamarah dan Zain, 2006:120).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang
tak terpisah dari proses belajar mengajar demi terciptannya tujuan
pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada
khususnya.
Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti yang
cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasaan bahan
yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai
perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan
melaui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat
dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih
mudah mencerka bahan dari pada tanpa bantuan media.
2. Media Sebagai Alat Bantuan.
Media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah suatu
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Setiap materi pelajaran tertentu
memiliki tingkat kesukaran yang berbeda. Pada satu sisi ada bahan pelajaran
yang sangat memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada bahan pelajaran
yang tidak memerlukan alat bantu.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melincinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa
proses pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar
anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan
belajar anak dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil
belajar yang lebih baik daripada tanpa media.
Media memegang peran penting dalam pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan piranti yang memegang peranan tersendiri dalam
proses pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaataan hasil-
hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang
murah dan efisien dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi Arifin (2009: 30).
a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses
belajar.
b. Fungsi media dalam rangkan mencapai tujuan pendidikan.
c. Seluk beluk proses belajar.
d. Hubungan antara metode pengajaran dan media pendidikan.
e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.
f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.
g. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.
h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran.
i. Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Indriana (2011: 22) mengemukakan bahwa pemakaian media
pengajaran dalam proses pembelajaran dapat mengembangkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
siswa.
3. Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran di dalam proses belajar
mengajar menurut indriana (2011 : 27) adalah sebagai berikut:
a. Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar.
b. Media pengajaran dapat meningkatkanan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkunganya.
c. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu
d. Media pengarajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman dan
persepsi siswa.
e. Media pengajaran dapat membuat proses pembelajaran menjiadi lebih
menarik dan interaktif.
Jadi kesimpulan dari media adalah, media merupakan salah satu sarana
untuk meningkatkan kagiatan pembelajaran . Media mempunyai karakter
yang berbeda-beda untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar
tepat sasaran. Ada beberapa dan hal yang harus diperhatikan dalam memilih
media, antara lain: tujuan pembelajaran yang akan dicapai, ketepatan
penggunaan, kondisi siswa, ketersediaan media di sekolah, mutu teknis dan
biaya.
E. Gambar Berseri
1. Pengertian gambar berseri
Menurut Azhar Arsyad (2002:119) gambar seri merupakan rangkaian
kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Dengan gambar seri,
siswa dilatih mengungkapkan adegan dan kegiatan yang ada dalam gambar.
Sedangkan menurut Soeparno, media gambar seri biasa disebut flow cart
atau gambar susun.
Media gambar merupakan media yang terdiri dari beberapa buah gambar
yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang merupakan satu
rangkainan. Menurut Purwanto dan Alim (1997:63). Peranan gambar seri
dalam pembelajaran menulis adalah membantu siswa dalam memperoleh
konsep tentang suatu topik tertentu dengan mengamati gambar berseri yang
dibentangkan didepan kelas atau gambar diberikan kepada siswa satu persatu
dalam kertas kemudian siswa diminta untuk menuangkan pikirannya tentang
gambar tersebut dalam sebuah tulisan.
Gambar berseri merupakan sebuah gambar yang dapat menimbulkan
suatu ingatan pada suatu rangkaian kejadian tertentu (Indriana 2011: 65).
Selain itu, gambar seri juga dapat membantu siswa dalam menemukan
gagasan atau ide dalam bercerita.
Media gambar seri sangat cocok digunakana untuk melatih ketrampilan
ekspresi tulis (mengarang) dan ketrampilan ekspresi lisan (berbicara dan
bercerita). Media gambar seri bisa dipasang di papan tulis atau dikertas yang
dibagikan kepada siswa sehingga siswa satu kelas dapat melihat gambar
secara langsung. Bisa pula gambar disajikan dalam kertas gambar dan
dibagikan sesuai jumlah siswa yang ada di kelas sehingga masing-masing
siswa bisa melihat gambar berseri dengan lebih jelas.
2. Syarat gambar berseri yang baik.
Indriana (2011:66) menyatakan bahawa media gambar yang baik
sebaiknya harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi
seperti kalau orang melihat benda di sekitarnya.
b. Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan
poin-poin gambar.
c. Berukuran relatif.
d. Mengandung gerak dan perbuatan.
e. Gambar yang bagus dan indah belum tentu baik untuk mencapai
tujuan pembelajaran
Dengan mengamati gambar siswa akan lebih mudah untuk menemukan
kosa kata dan mengungkapkan sesuatu yang ada di gambar dalam bentuk
tulisan. Siswa dapat membuat kalimat dengan mudah dan merangkai kalimat
tersebut menjadi paragraf yang utuh sesuai dengan urutan gambar.
3. Pemilihan gambar pada gambar berseri.
Media gambar seri dalam pembelajaran bahasa Jawa sangat cocok
digunakan untuk melatih ketrampilan ekspresi tulis (mengarang) dan
ketrampilan ekspresi lisan (berbicara dan bercerita). Media gambar seri bisa
dipasang di papan tulis sehingga siswa satu kelas dapat melihat langsung, bisa
juga gambar disajikan dalam kertas gambar dibagikan sesui dengan jumlah
siswa yang ada dikelas sehingga masing-masing siswa bisa melihat gambar
seri dengan lebih jelas.
Dalam memilih gambar menurut (Indriana, 2011: 67) yang baik perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaknya menunjukan
keaslian atau situasi yang sederhana yang dapat mereka tangkap dengan
mudah.
b. Kesederhanaan, kesederhanaan dalam gambar dapat mempermudah
siswa memahami terutama dalam menentukan warna akan menimbulkan
kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung
nilai praktis.
c. Gambar harus cukup populer, dimana gambar tersebut banyak dikenal
oleh anak-anak.
d. Gambar yang digunakan hendaknya menunjukkan hal yang sedang
dibicarakan atau yang sedang dilakukan.
e. Gambar harus dinamis yaitu menunjukan aktivitas tertentu.
f. Gambar harus membawa pesan yang cocok dan sesuai dengan materi
yang diajarkan.
4. Kelebihan dan kekurangan penggunaan gambar berseri
Menurut Dina Indriana (2011:65) media gambar seri mempunyai
beberapa kelebihan antara lain:
a. Sifatnya konkret dan lebih realistis menunjukan pokok masalah.
b. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
c. Memperjelas suatu sajian masalah.
d. Mengatasi keterbatasan pengamatan.
e. Murah dan mudah didapatkan.
Menurut Dina Indriana (2011: 66) Selain kelebihan tersebut media
gambar seri juga mempunyai kelemahan, diantaranya :
a. Benda terlalu kompleks dan kurang efektif dalam pembelajaran.
b. Menekankan persepsi indra mata.
c. Ukurannya terbatas untuk kelompok yang besar sehingga kapasitasnya
kurang.
5. Langkah- langkah penggunaan media gambar berseri.
Pembelajaran menulis dengan bantuan gambar berseri dapat dilaksanakan
dengan langkah-langkah sebagi berikut :
a. Siswa diminta membawa gambar berseri yang diperoleh dari media
massa atau biasa disediakan guru.
b. Siswa kemudian mengamati gambar berseri tersebut.
c. Guru menjelaskan tentang isi cerita dalam gambar tersebut.
d. Guru memberikan contoh karangan sesuai dengan gambar berseri.
e. Setelah guru selesai kemudian siswa membuat kerangka karangan
sesuai dengan gambar.
f. Siswa melakukan kegiatan menulis, sedangkan guru melakukan
bimbingan.
g. Siswa mendiskusikan draf cerita untuk memperoleh masukan dari
unsur kronologi cerita, pilihan kata, susunan kalimat, dan yang
lainnya yang berhubungandengan unsur kebahasaan.
h. Siswa melakukan revisi draf dan menuliskan cerita yang telah jadi.
Media gambar seri bisa dibuat dari kertas yang ukuran lebar seperti
kertas manila yang didalamnya terdiri atas beberapa gambar. Gambar-gambar
tersebut saling berhubungan satu sama lainnya sehingga merupakan satu
kesatuan atau satu rangkaian cerita. Masing-masing gambar diberi nomer
sesui urutan jalan ceritannya. Umumnya gambar seri yang digunakan pada
pembelajaran bahasa Jawa MI terdiri dari 4-5 gambar yang ceritanya
berkaitan dan berangkai.
Karakteristik anak usia SD atau MI adalah berada dalam tahap
operasional konkret di mana dia dapat memahami suatu konsep apabila
dibantu dengan media yang konkret serta pengalaman belajar yang
menekankan pada kegiatan aktif yang melibatkan siswa. Anak usia SD atau
MI juga memiliki sifat ketertarikan da rasa ingin tahu yang besar. Memalui
media gambar seri, perhatian siswa akan terpusat pada segala sesuatu yang
ada dalam gambar yang sedang diamatinya. Dengan memanfaatkan media
gambar seri, siswa akan terpusat perhatiannya pada segala sesuatu yang ada
dalam gambar. Gambar seri juga dapat menjadikan siswa tertarik dalam
pembelajaran sehingga minat siswa untuk menuis menjadi meningkat.
Dari uraian diatas, hendaknya guru mempertimbangkan penggunaan
media gambar seri dalam proses belajar mengajar terutama dalam
pembelajaran menulis karangan. Hal ini berdasarkan alasan bahwa dengan
gambar seri dapat membuat ide, pikiran dan imajinasi siswa dalam bercerita
akan muncul sehingga siswa mampu menulis karangan sesuai dengan tema,
ide, pengalaman dan kejadian.
F. Kaitan antara pembelajaran bahasa Jawa dengan media gambar berseri
Media merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran,
demi terciptanya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran
disekolah pada khususnya, pada intinya media merupakan alat untuk
mempermudah sampainya ilmu dalam suatu pelajaran. Pelajaran mempunyai
tingkat kesukaran tersendiri dalam setiap BABnya, tidak jauh berbeda dengan
mata pelajaran bahasa Jawa.
Bahasa Jawa merupakan bidang studi yang sangat tidak disukai oleh
siswa dikarenakan bahasa Jawa adalah bahasa yang sangat rumit untuk
dimengerti dan dikuasai, pelajaran ini tidak akan tersampaikan jika hanya
menggunakan metode konvensional atau ceramah. Bahasa jawa akan lebih
mengesankan siswa jika disampaikan dengan media yang menarik yaitu salah
satunya dengan media gambar berseri, Gambar berseri merupakan sebuah
gambar yang dapat menimbulkan suatu ingatan pada suatu rangkaian kejadian
tertentu ( Indriana 2011: 65). Selain itu, gambar seri juga dapat membantu
siswa dalam menemukan gagasan atau ide dalam bercerita.
Media gambar seri dalam pembelajaran bahasa Jawa sangat cocok
digunakan untuk melatih ketrampilan ekspresi tulis (mengarang) dan
ketrampilan ekspresi lisan (berbicara dan bercerita). Media gambar seri bisa
dipasang di papan tulis sehingga siswa satu kelas dapat melihat langsung, bisa
juga gambar disajikan dalam kertas gambar dibagikan sesui dengan jumlah
siswa yang ada dikelas sehingga masing-masing siswa bisa melihat gambar
seri dengan lebih jelas.
Dalam memilih gambar menurut (Indriana, 2011: 67) yang baik perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaknya
menunjukan keaslian atau situasi yang sederhana yang dapat
mereka tangkap dengan mudah.
b. Kesederhanaan, kesederhanaan dalam gambar dapat
mempermudah siswa memahami terutama dalam menentukan
warna akan menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai
estetis secara murni dan mengandung nilai praktis.
c. Gambar harus cukup populer, dimana gambar tersebut banyak
dikenal oleh anak-anak.
d. Gambar yang digunakan hendaknya menunjukkan hal yang
sedang dibicarakan atau yang sedang dilakukan.
e. Gambar harus dinamis yaitu menunjukan aktivitas tertentu.
f. Gambar harus membawa pesan yang cocok dan sesuai dengan
materi yang diajarkan.
Gambar berseri yang dikemas dengan baik, akan memunculkan ide-ide
atau gagasan si anak untuk menceritakan apa yang mereka lihat lewat tulisan
atau mengarang, Maka bahasa jawa akan lebih menyenangkan untuk
dipelajari dan mengena kepada peserta didik jika dibarengi dengan media
menarik pula.
Dari kesimpulan diatas bahwa media gambar berseri sangat mudah
diperoleh, Sehingga guru lebih leluasa untuk menyampaikan materi dan bebas
berkreasi supaya siswa lebih bisa berkonsentrasi apa yang disampaikan oleh
guru dengan media yang menarik dan sesuai dengan tema pembelajaran.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Islamiyah Karangpakel.
Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel
Sumberagung Klego Boyolali diprakarsai oleh Bapak Sastro Manggolo,
Bapak Basri, Bapak Rukam, Bapak Sri Naryo serta beberapa tokoh
masyarakat lainnya pada tahun 1967 Pengelola Madrasah ibtidaiyah
Islamiyah Karangpakel mendapat tanah kas desa seluas 700 m2 dengan
modal swadaya masyarakat dapat berdiri bangunan seluas 321 m2 untuk
proses belajar mengajar. Perubahan status Madrasah Ibtidaiyah adalah atas
usul para sesepuh dan umat islam Karangpakel. Usul dan permohonan
masyarakat Karangpakel kepada pemerintah itu akhirnya disetujui dengan
adanya keputusan tentang:
a. Nomor Statistik Madrasah : 112330915152
b. Status Madrasah : Disamakan
c. Terhitung mulai tanggal : 30 N0pember 2001
d. Berdiri tanggal : 03 januari 1967
e. Badan pendiri : Umat Islam Karangpakel.
f. Alamat Sekolah : Karangpakel, Sumberagung, Klego,
Boyolali.
Dalam perkembangannya, Madrasah telah mengalami perubahan
pengelola atau orang yang menjabat sebagai kepala Madrasah berikut
adalah urutan pengelola atau Kepala Madrasah beserta masa baktinya.
a. Bapak Sastro Manggolo, Bapak Basri, Bapak Rukam, Bapak Sri
Naryo adalah pengagas berdirinya madrasah.
b. Bapak Ahmadi tahun 1967- 1991.
c. Bapak Gitono tahun 1992-1997.
d. Bapak Syamsudin tahun 1998-2000.
e. Bapak Nurhadi, S.Ag tahun 2001-2009.
f. Bapak M. Agus Luqman tahun 2010- sekarang
Demikianlah sejarah singkat madrasah Ibtidaiyah Islamiyah
Karangpakel Sumberagung Klego Boyolali.
2. Letak Geografis
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel terletak didukuh
Karangpakel Desa Sumberagung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.
Madrasah Ibtidaiyah Karangpakel terletak disebelah timur jalan masuk
desa Karangpakel kurang lebih 250 m dari jalan raya, sehingga sangat
representative untuk pelaksanaan pembelajaran, karena terhindar dari
bisingnya lalu lalang kendaraan di jalan raya.
3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
Guru merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan
kerana gurulah yang banyak berperan dalam mencetak generasi penerus.
Oleh karena itu kuantitas dan kualitas tenaga pendidik selalu saja
diupayakan oleh setiap lembaga yang mengelola pendidikan yang tujuan
akhirnya kualitas out put yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan.
Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung, Klego,
Boyolali memiliki tenaga edukatif 11 orang, termasuk kepala sekolah.
Untuk mekelancaran administrasi diurus kepala sekolah dibantu beberapa
guru yang merangkap sebagai administrasi. Untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.1
Daftar Guru dan Karyawan MI Isalamiyah Karangpakel
N
O Nama
L
/
P
Status
Kepegaw
aian
T
a
h
u
n
l
u
l
u
s
1 M. Agus Luqman.
S.Pdi
L PNS 2
0
0
5
2 Siti Dawami. S.Pd P PNS 2
0
0
7
3 Zumrotun, A.Ma P GTY 2
0
0
0
4 Muntamah. S.Pdi P GTY 2
0
1
0
5 Suharto, S.Pdi L GTY 2
0
1
0
6 Dwi Puji H,S.Pd P GTY 2
0
0
7
7 Siti Mufidah, S.Pdi P GTY 2
0
0
9
8 Basirun L PTT 2
0
0
2
9 Suhardi L Penjaga 1
9
7
5
1
0
M.Mukorobin, A.Ma L GTY 2
0
0
0
1
1
Ismawandari, S.Pdi P GTY 2
0
1
2
1
2
A.Yani,S. Psd L GTY 2
0
0
2
1
3
Anna Fista N P GTY 2
0
1
4
Siswa
Kondisi siswa Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, Sumberagung,
Klego, Boyolali adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Daftar jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel,
Sumberagung, Klego, Boyolali
No Kelas Jumlah Siswa
1 I 19
2 II 20
3 III 21
4 IV 13
5 V 21
6 VI 21
JUMLAH 115
4. Visi dan Misi
Visi MI Islamiayah Karangpakel.
Unggul dalam prestasi, santun dalam pekerti.
Misi MI Islamiyah Karangpakel.
a. Disiplin dalam belajar dan kerja,
b. Profesional dalam pembelajaran
c. Bertanggung jawab atas tugas.
d. Dan menjunjung tinggi nilai Ahlakul karimah.
5. Waktu Penelitian
Subyek Penelitian
Subyek Penelitian adalah siswa-siswi kelas II Madrasah Ibtidaiyah
Islamiyah Karangpakel Klego Boyolali tahun pelajaran 2013/2014 yang
berjumlah 20 anak, dengan rincian laki-laki 9 anak dan perempuan 11
anak.
Table 3.3 Nama siswa kelas II
No Nama Siswa Jenis
Kelamin
Umur
1 Ani Widiawati P 7
Tahun
2 Aulia Natania
Anggraini T
P 7
Tahun
3 Fitri Wulandari P 7
Tahun
4 Hani Mustafidah P 7
Tahun
5 Izza Fitria Azka P 7
Tahun
6 Muhammad
Nugroho
L 7
Tahun
7 M. Miftakhul
Khoiry
L 8
Tahun
8 M. Nailur Autor L 7
Tahun
9 M. Nizam Tri
Utomo
L 7
Tahun
10 NajwaSalsabila M P 7
Tahun
11 Naufal Ilham
Asyarofi
L 7
Tahun
12 Nay Sella Islami
Anandita
P 7
Tahun
13 Ni’am Ulil Absor L 7
Tahun
14 Novia Liana Safila
Aulia
P 6
Tahun
15 Rechan Fathur R L 7
Tahun
16 Rian Novi Riyanto L 7
Tahun
17 Syahril Apriyanto L 7
Tahun
18 Yulia Fahra
Nugraheni
P 8
Tahun
19 Zulfa Roudhotul
Ma’wa al Basyari
P 7
Tahun
20 Zulfa Riyadul
Ma’wa al Basyari
P 7
Tahun
6. Sarana dan prasarana
Dalam upaya untuk menjunjung tujuan pendidikan pada Madrasah
Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel. Sumberagung, Klego, Boyolali,
diperlukan sarana dan prasarana yang memadai serta pemanfaatannya
secara optimal. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Madrasah
Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel, antara lain :
a. 6 ruang kelas
b. 1 ruang guru
c. 1 ruang kepala sekolah
d. 1 ruang tata usaha
e. 2 kamar mandi/ WC guru.
f. 4 kamar mandi/ WC siswa.
g. 1 ruang perpustakaan.
h. 1 ruang tamu.
i. 1 ruang gudang
j. 1 ruangan UKS.
Sarana yang dimiliki Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Karangpakel,
Sumberagung, Klego, Boyolali, selain ruangan sebagimana tersebut diatas,
ditambah peralatan olahraga, sarana ibadah, dan alat administrasi seperti
komputer dan lain sebagainnya.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan RPP
disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. Perangkat
pembelajaran meliputi absensi, lembar observasi, lembar penilaian dan
soal tes, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan
menyesuaikan program pembelajaran.
2. Tindakan (Action)
Tindakan kelas siklus 1, perencanaan pada hari sabtu, tanggal 04
Oktober 2014 pada hari Senin tanggal 06 Oktober 2014. berlangsung
selama 1 kali tatap muka (2x 35 menit) yaitu jam 4-5 ( 10.00-11.30).
Siswa yang hadir sebanyak 20 siswa. Materi yang diajarkan dalam
pertemuan ini adalah mengungkapkan perasaan secara tertulis dengan
menggunakan bahasa jawa yaitu mampu mengungkapkan perasaan
secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa dengan menggunakan
bahasa sesuai dengan ungah ungguh, dengan menggunakan media kertas
kartu bergambar. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
a. Kegiatan Awal. (10 menit)
1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama.
2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan
kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran.
3) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
siswa dengan materi yang diajarkan.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Mengungkapkan
perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa
dengan menggunkan bahasa sesuai dengan unggah-ungguh
b. Kegiatan Inti (50 menit)
1) Siswa diajak membaca teks wacana yang guru berikan tentang
kegiatan sehari-hari.
2) Tanya jawab dari bacaan yang telah di baca sebelumnya
3) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan
menggunakan bahasa Jawa yang sesuai dengan unggah-ungguh
dari teks bacaan.
4) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang klasifikasi
pengggunaan bahasa yang tepat, untuk anak-anak seumuran, lebih
dewasa, dan lebih tua.
5) Siswa menggolongkan penggunaan bahasa yang tepat dengan
media kartu yang guru sediakan dan menempelkan pada kolom
yang sesuai, (eksplorasi)
6) Guru dan siswa mengkoreksi penggolongan bahasa yang siswa
tempel didepan kelas (elaborasi).
7) Guru mengklasifikasikan tugas anak dan menjelaskan mana yang
sesuai dan mana yang tidak (Konfirmasi)
8) Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi dengan menulis
dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-ungguh
bahasa Jawa sesuai dengan gambar berseri, (elavuasi).
9) Siswa mendengarkan kesimpulan tentang pentingnya
menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-ungguh
(evaluasi)
c. Penutup (15 menit)
1) Bersama-sama siswa menentukan kesimpulan atau rangkuman
hasil belajar bahasa Jawa hari ini.
2) Bertanya jawab tentang materi yang tes telah dipelajari
3) Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dan semangat.
4) Membaca hamdallah dan salam untuk mentup pelajaran
Guru menyajiakan materi pelajaran sesuai dengan skenario
pembelajaran. Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mangacu
pada perencanaan tindakan yang telah dibuat materi ajar yang disajikan.
Dan menyampaikan materi unggah ungguh bahasa jawa ngoko, Krama
madya, krama inggil, dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan
media gambar serta membimbing siswa dalam memahami keterangan
guru.
Penialian pada siswa terdiri dari penilaian proses kerja yang
dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi
untuk mengetahui keaktifan siswa dan hasil belajar siswa yang dilakukan
pada saat kegiatan inti.
3. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan
terhadap siswa. Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus 1 adalah
hasil observasi keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukan hasil observasi
keaktifan siswa dan hasil belajar siswa selama pembelajaran yang akan
diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Penulis sebagai pelaksana
penelitian dan pengamatan saat mengajar dibantu oleh rekan guru yang
bernama Siti Dawami. S.Pd, siklus ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
mata pelajaran bahasa jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel,
Sumberagung, Klego, Boyolali 2014 dan dinilai dengan lembar
pengamatan guru dalam Pelaksanaan Penelitian Siklus I (terlampir).
4. Refleksi (Reflection)
Dari hasil observasi, peneliti merefleksikan bahwa ada beberapa
hambatan dalam pelaksanaan penelitian tindakan penerapan metode
membuat narasi menggunakan media gambar berseri pada mata pelajaran
bahasa Jawa. Hambatannnya berupa:
a. Siswa saling mengejek saat salah menempelkan kata yang tepat
untuk gambar yang tepat.
b. Saat proses belajar pembelajaran siswa banyak yang berbicara
sendiri.
c. Minimnya buku ajar dan buku untuk siswa.
d. Waktu pembelajaran melebihi batas yang telah direncanakan
karena situasi kelas kurang kondusif.
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus 1 peneliti melakukan
beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya
tidak terjadi lagi kekurangan yang sama . ide perbaikan tersebut adalah
memberi variasi pembelajaran dengan bernyanyi, lebih mengkondisikan
siswa sebelum memulai pelajaran dan masih memperhatikan siswa secara
keseluruhan, khususnya pada siswa-siswa yang kurang aktif dan kurang
memperhatikan pembelajaran agar lebih bersungguh-sungguh dan
memperhatikan materi pembelajaran tersebut. Dan hasil observasi
dilapangan dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan. Refleksi ini
meliputi:
a. Bagaimana agar para siswa pada saat pembelajaran siswa terfokus
dan aktif pada pembelajaran.
b. Bagaimana agar siswa tidak saling ejek ketika temannya salah saat
menjawab dan dapat menumbuh kan sikap saling menghormati.
c. Bagaimana agar kebutuhan sumber ajar terpenuhi.
d. Bagaimana agar waktu pembelajaran sesuai dengan yang
direncanakan.
C. SiklusII
Pelaksanaan siklus II meliputi:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II merupakan
perbaikan rencana tindakan siklus 1. Penulis sebagai pelaksana penelitian
dan pengamatan saat mengajar dibantu oleh rekan guru yang bernama
Siti Dawami. S.Pd, siklus ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal mata
pelajaran bahasa jawa pada kelas II MI Islamiyah Karangpakel,
Sumberagung, Klego, Boyolali Peneliti dibantu oleh guru yang
membantu pengamatan penelitian siklus II dengan menggunakan lembar
pengamatan siklus II (terlampir). Dimulai dengan mempersiapkan RPP
disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta
peningkatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran meliputi absensi,
lembar observasi, lembar penilaian dan soal tes, dan membuat skenario
pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan tindakan kelas dengan
format terlampir. Sama dengan siklus I tetapi terdapat rencana yang akan
direvisi. Antara lain:
a. Sebelum pelajaran, guru mengarahkan dan memotivasi agar tidak
terjadi saling ejek seperti siklus 1.
b. Pada awal pembelajaran guru menjelaskan maksud dan langkah-
langkah kegiatan secara lengkap agar siswa mengerti dengan apa
yang dikerjakan.
c. Mempersiapkan buku ajar sebagai penunjang dalam proses belajar
mengajar.
2. Tindakan (Action)
Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 11
Oktober 2014, dan perencanaan siklus II ini dilakukan pada tanggal 13
Okbober 2014 siswa yang hadir sebanyak 20 siswa. Materi yang
diajarkan dalam pertemuan ini adalah menulis narasi dengan
menggunakan media gambar berseri. Pada siklus II ide perbaikan yang
akan dilakukan adalah dengan mengajaknya bertepuk kompak salam
abita terlebih dahulu agar siswa lebih akitif dan bersemangat dalam
pembelajaran. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
a. Pra pembelajaran
Menyiapakan buku rujukan dan menyiapkan alat pembelajaran.
1) Kegiatan awal (5 menit)
a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama.
b) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan
kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran.
c) Siswa dan guru bertepuk kompak sebelum memulai pelajaran
untuk menumbuhkan semangat.
d) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
siswa dengan materi yang diajarkan.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Mengungkapkan
perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa
dengan menggunkan bahasa sesuai dengan unggah-ungguh
f) Guru memberi pertanyaan sebagai umpan balik tentang
materi sebelumnya, supaya memudahkan siswa.
2) Kegiatan Inti (55 menit)
a) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang klasifikasi
penggunaan bahasa yang tepat, untuk anak-anak seumuran,
lebih dewasa, dan lebih tua.
b) Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok, kelompok 1
dengan kegiatan saat di sekolah, kelompok 2 kegiatan sehari-
hari yang dilakukan di rumah.
c) Masing-masing kelompok mendapatkan 4 gambar berseri dan
selanjutnya masing-masing kelompok berkumpul disisi
kanan dan kiri dengan duduk secara berututan dengan gambar
yang berbeda antara kelompok kanan dan kiri.
d) kelompok pertama mendapatkan bagian menulis narasi
menggunakan gambar berseri dengan gambar kegiatan
disekolah, dan kelompok kedua mendapatkan bagian menulis
narasi menggunakan gambar berseri dengan gambar kegiatan
sehari-hari di rumah.
e) Waktu menulis dibatasi 25menit.
f) setelah selesai kelompok kegiatan disekolah dan kegiatan
sehari-hari dirumah menukarkan hasil tulisannya dengan
kelompok lawannya untuk dikoreksi penggunaan bahasa
yang sesuai.
g) Guru meminta salah satu siswa dengan acak membacakan
hasil tulisan temannya didepan kelas.
h) Guru memberi penjelasan kepada siswa jika ada pemahaman
siswa yang keliru.
i) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik yang
mampu menulis narasi sesuai dengan unggah ungguh bahasa
Jawa.
j) Siswa mendengarkan kesimpulan tentang pentingnya
menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-ungguh
(evaluasi)
3) Penutup (15 menit)
a) Bersama-sama siswa menentukan kesimpulan atau
rangkuman hasil belajar bahasa Jawa hari ini.
b) Bertanya jawab tentang materiyang telah dipelajari
c) Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dan
menerapakan berbahasa yang baik kepada kedua orang
tuanya.
d) Membaca hamdallah dan salam untuk menutup pelajaran.
3. Pengamatan (Observation)
Hasil observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan
terhadapat keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Aspek yang diamati
sama pada siklus I. Selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang
terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa pada saat pembelajaran apakah
ada peningkatan dari siklus sebelumnya. Setelah data terkumpul
menujukkan hasil evaluasi dan hasil pengamatan selama pembelajaran
yang akan diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya.
4. Refleksi (Reflection)
Dari hasil observasi masih ditentukan hambatan pada siklus II,
peneliti merefleksikan hasil observasi yang harus diperbaiki pada siklus
II yaitu:
a. Ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Siswa
tersebut masih sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
b. Ada beberapa siswa yang kurang mengerti perbedaan bahasa yang
digunakan yang akan disesuaikan dengan gambar.
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus II penelitian melakkukan
beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya
tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide perbaikan tersebut adalah
peneliti mengubah posisi individu duduk menjadi formasi kelompok pada
siklus II. Memberi variasi dalam pembelajaran salam abiita untuk
menambah semangat antar kelompok. Diharapkan siklus II melalui
metode kerja kelompok hasil belajarnya akan lebih meningkat dari siklus
sebelumnya dan hasil observasi saat tindakan berlangsung dijadikan
dasar untuk melakukan refleksi untuk siklus II. Refleksi ini meliputi:
a. Bagaimana siswa-siswa yang belum aktif dalam mengikuti
pembelajaran dengan penuh perhatian.
b. Bagaiman caranya, beberapa siswa yang belum mengerti perbedaan
bahasa yang sesuai uanggah ungguh bahasa Jawa pada gambar
berseri.
D. Siklus III
1. Perencanaan (Planning)
Perencana tindakan yang dilakukan pada siklus III merupakan
perbaiki rencana tindakan dari siklus-siklus sebelumnya. Penulis sebagai
pelaksana penelitian dan pengamatan saat mengajar dibantu oleh rekan
guru yang bernama Siti Dawami. S.Pd, siklus ini dilaksanakan sesuai
dengan jadwal mata pelajaran bahasa Jawa pada kelas II MI Islamiyah
Karangpakel, Sumberagung, Klego, Boyolali. Dimulai mempersiapkan
RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar sarta
perangkat pemebelajaran. Perangkat pembelajaran meliputi absensi,
lembar observasi, lembar penilaian dan soal tes, dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan dengan menyesuaikan program belajar.
Tahap perencanaan siklus III meliputi:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada tanggal 18
Oktober 2014.
b. Menyiapakan alat pemebelajaran
c. Menemukan indikator yang hendak dicapai setelah pembelajaran.
d. Membuat skenario pembelajaran sebagai pedoman pelaksanaan
tindakan kelas dengan format terlampir. Perencanaan tindakan siklus
III hampir sama dengan tahapan pada siklus II. Tetapi mendapat
rencana yang akan direvisi, yaitu:
1) Setelah ditemukan kesalahan yang paling sedikit pada penulisan
narasi dengan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan unggah
ungguh bahasa Jawa sesuai dengan gambar berseri siswa
menyebutkan bahasa-bahasa benar sesuai dengan Individu.
2) Disediakan hadiah untuk kelompok terbaik.
2. Tindakan (Action)
Tindakan kelas siklus III dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2014,
dan pembuatan perencanaan pembelajaran dilakukan pada tanggal 20
Oktober 2014, pada sikulus ini peneliti di bantu oleh rekan guru Siti
Dawami S. Pd dan dinilai dengan lembar pengamatan guru dalam
Pelaksanaan Penelitian Siklus I (terlampir). Siklus III dilaksanakan jam ke
5-6 (10.00-11.30). siswa yang hadir sebanyak 20 siswa. Materi yang
diajarkan dalam pertemuan ini adalah menulis narasi menggunakan media
gambar berseri. Pada sisklus III ide perbaikan yang digunakan adalah
menggunakan tepuk kompak salam abita untuk menambah semangat
belajar antar kelompok dan mengubah formasi temapt duduk kelompok.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
a. Pra pembelajaran
Menyiapakan buku rujukan dan menyiapkan alat pembelajaran.
b. Kegiatan awal (5 menit)
1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama.
2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan
kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran.
3) Siswa dan guru bertepuk kompak sebelum memulai pelajaran
untuk menumbuhkan semangat.
4) Guru menanyakan kepada siswa tugas untuk menggunakan
bahasa jawa yang baik kepada kedua orang tua.
c. Kegiatan Inti (55 menit)
1) Guru mengubah formasi kelompok menjadi individual
2) Guru memberikan kertas yang isinya gambar berseri dengan 4
macam soal dengan gambar yang berbeda dan diacak.
3) Guru memberi penjelasan kepada siswa hal apa yang harus mereka
lakukan.
4) siswa mengkaji dan mengumpulkan informasi tentang gambar
tersebut sesuai dengan pemikiran individul.
5) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang gambar yang
belum dipahami.
6) Siswa diberi waktu selama 25 menit untuk menulis narasi dengan
media gambar berseri yang sudah guru bagikan.
7) Guru sebagai fasilitator mengamati proses anak menulis narasi.
8) Siswa diminta membacakan narasi yang telah ia tulis dengan satu
tema gambar yang ada pada soal gambar berseri.
Penutup (15 menit)
1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atau keaktifan
dalam mengikuti.
2) Guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah terlaksana
3) Guru memberi reaward dengan memberi hadiah.
4) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Pada siklus III peneliti menyajikan materi pelajaran sudah sesuai
dengan skenario pembelajaran. Peniliaan pada siswa terdiri dari penilaian
unjuk kerja yang dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan
lembar observasi keaktifan siswa dan penilaian hasil belajar siswa yang
dilakukan pada saat kegiatan inti. Pelaksanaan kegiatan pada siklus III
berlangsung selama 1 kali tatap muka (2x 35 menit).
3. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil observasi
keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Aspek yang diamati sama dengan
siklus-silkus sebelumnya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hampir
semua siswa telah ikut berpartisipasi dalam pembelajaran. Adanya hadiah
membuat siswa lebih bersemangat untuk berkompetensi secara sehat.
4. Refleksi (Reflection)
Refleksi pada siklus III yaitu pengamatan dikumpulkan dari dianalisis.
Setelah data terkumpul menunjukan bahwa hasil evaluasi dan hasil
pengamatan lebih mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus
sebelumnya. Maka penelitian ini berhasil jika terdapat peningkatan
keaktifan dan hasil belajar siswa dengan media gambar berseri
memudahkan siswa untuk berfikir dan meningkatkan hasil belajar.
E. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Mengidentifikasi dan menganalisis Masalah yang dapat dijadikan garapan
PTK antara lain:
1. Ruang Lingkup
2. Identifikasi Masalah
3. Analisis Masalah
4. Teknik mecari permasalahan
5. Beberapa permasalahan yang bisa dijadikan PTK
6. Sumber Masalah PTK.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Media yang digunakan untuk pembelajaran bahasa Jawa untuk pra
siklus tidak jauh beda dengan pelajaran lain, yaitu dengan buku pelajaran
ataupun LKS. Dari dokumentasi pra siklus diperoleh nilai sebagai
pembanding sebelum dan sesudah menggunakan media gambar berseri
sangat berbeda, antusias siswa terlihat dari nilai yang mereka peroleh.
Nilai hasil belajar merupakan indikator adanya peningkatan penguasaan
konsep pada pokok materi menulis narasi menggunakan media gambar
berseri pada pelajaran bahasa jawa. Rasionalnya jika siswa telah
menguasai konsep sebuah materi, maka siswa tersebut mampu menjawab
soal yang diberikan oleh guru sebagai evaluasi pembelajaran.
Dokumen nilai ini diambil pada akhir pembelajaran sebelum
diadakan mastery learning oleh guru, artinya nilai tersebut murni hasil
pembelajaran dan belum diadakan pembelajaran tingkat lanjut seperti
pengayaan maupun remidi. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan
nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) kelas II MI Islamiyah
Karangpakel Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali mata pelajaran bahasa
Jawa, yaitu 65.
Tabel 4.1 Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus seperti pada
No Nama Siswa Nilai
1 Ani Widiawati 39
2 Aulia Natania Angraini T 54
3 Fitri Wulandari 48
4 Hani Mustafidah 70
5 Izza Fitria Azka 30
6 M. Agung Nugroho 56
7 Muhammad Miftakhul Khoiry 36
8 Muhammad Nailur Author 58
9 Muhammad Nizam Tri Utomo 34
10 Najwa Salsabila Musyarofah TN 31
11 Naufal Ilham Asyarofi 55
12 Nay Sella Islami Anandita 56
13 Ni’am Ulil Absor 38
14 Novi Liana Safila Aulia 67
15 Rechan Fathur Rohman 40
16 Rian Novi Riyanto 50
17 Syahri Apriyanto 54
18 Yulia Fahra Nugraheni 59
19 Zulfa Roudhotul Ma’wa Al Basyari 64
20 Zulfa Riyadhul Ma’wa Al Basyari 65
Keterangan :
Nilai 30-40 = 7 siswa
Nilai 40-59 = 9 siswa
Nilai 60-69 = 3 siswa
Nilai 70-79 = 1 siswa
Dari data di atas dijelaskan bahwa siswa yang telah tuntas dengan
KKM 65 sebanyak 3 siswa atau sebesar 15% sedangkan siswa yang
belum tuntas sebanyak 85%. Dengan nilai rata-rata kelas 50.2.
1. Hasil Penelitian Siklus I
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan
materi membuat narasi dengan media gambar berseri dengan
menggunakan metode individu dengan card shot. Peneliti melakukan
pengamatan terhadap proses pembelajaran. Keaktifan dan perhatian siswa
saat mengikuti pembelajaran. Melalui pengamatan selama proses
pembelajaran tersebut. Pada pelaksanaan siklus ini semua siswa yang
hadir sebanyak 20 siswa. Pada tahap Kegiatan pembelajaran mengaju pada
rencana pembelajaran yang telah di rencanakan. Adapun data hasil
pengamatan yang telah diperoleh dalam siklus I, yaitu:
a. Keaktifan siswa
b. Hasil belajar
Berikut adalah hasil pengamatan terhadap siswa:
Tabel 4.2. Keaktifan Siswa pada Siklus I
No Keaktifan
siswa
Jumlah
siswa
Prosentase
(%)
1 Kurang 10 50%
2 Cukup 5 20%
3 Baik 4 20%
4 Amat baik 1 5%
Jumlah 20 100
Keterangan :
K :Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- uangguh,
paham materi
AB : Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi
Data di atas menunjukan bahwa dengan menggunakan metode
individu card shot dalam pembelajaran bahasa Jawa, dapat diketahui
bahwa tingkat keaktifan siswa masih rendah dan tidak kondusifnya peserta
didik saat proses pembelajaran. Perlu adanya peningkatan dari aspek
keaktifan tersebut pada siklus selanjutnya. Hal ini terjadi karena siswa
belum terbiasa dengan penerapan menggnakan media kartu dan gambar
berseri, kesiapan siswa dalam pembelajaran juga masih kurang. Mereka
juga belum berani untuk menjawab dan masih malu-malu untuk maju
kedepan kelas.
Penelitian juga memberikan tes formatif berupa nilai proses
sebagai pengurukan hasil belajar siswa. Adapun dari hasil tes formatif
berupa nilai proses pada siklus 1 ini didapat hasil sebagaimana terdapat
pada tabel berikut ini
Tabel 4.3 Hasil kemampuan Siswa Menulis Narasi pada siklus I
N
o
Nama Siswa
Aspek penilaian
N
i
l
a
i
K
K
M
Keteran
gan
I
s
i
N
a
r
a
s
i
E
j
a
a
n
K
e
s
e
s
u
ai
a
n
K
at
a
1 Ani Widiawati 2
3
1
5
1
7
5
5
6
5
Tidak
Tuntas
2 Aulia Natania
A
2
6
1
9
1
9
6
4
6
5
Tidak
Tuntas
3 Fitri
Wulandari
2
5
1
9
2
0
6
4
6
5
Tidak
Tuntas
4 Hani
Mustafidah
3
0
1
9
2
5
7
4
6
5
Tuntas
5 Izza Fitria
Azka
2
1
1
7
1
8
5
6
6
5
Tidak
Tuntas
6 Muhammad
Nugroho
2
0
1
5
2
0
5
5
6
5
Tidak
Tuntas
7 M. Miftakhul
Khoiry
2
0
1
8
1
8
5
5
6
5
Tidak
Tuntas
8 M. Nailur
Autor
1
9
2
4
2
5
6
8
6
5
Tuntas
9 M. Nizam Tri
Utomo
2
5
1
5
1
5
5
5
6
5
Tidak
Tuntas
1
0
Najwa
Salsabila M
2
3
1
5
1
7
5
5
6
5
Tidak
Tuntas
1
1
Naufal Ilham
Asyarofi
2
5
1
8
2
2
6
5
6
5
Tidak
Tuntas
1
2
Nay Sella
Islami A
1
5
2
0
2
3
5
8
6
5
Tidak
Tuntas
1
3
Ni’am Ulil
Absor
1
2
2
0
2
4
5
6
6
5
Tidak
Tuntas
1
4
Novia Liana
Safila A
3
0
2
2
2
4
7
6
6
5
Tuntas
1
5
Rechan Fathur
R
2
3
1
8
1
6
5
9
6
5
Tidak
Tuntas
1
6
Rian Novi
Riyanto
2
5
1
6
2
1
6
4
6
5
Tidak
Tuntas
1
7
Syahril
Apriyanto
2
0
2
0
1
8
5
8
6
5
Tidak
Tuntas
1
8
Yulia Fahra N 2
9
1
8
2
6
7
3
6
5
Tuntas
1
9
Zulfa
Roudhotul M
2
3
3
2
2
0
7
5
6
5
Tuntas
2
0
Zulfa Riyadul
M
2
2
3
0
1
8
7
0
6
5
Tuntas
Jumlah 4
5
6
3
9
0
4
0
6
1255
Rata-rata 62.75
Keterangan :
Tuntas : 6 siswa ( 30 %)
Tidak Tuntas : 14 siswa (70 %)
Data tersebut dapat dilihat bahwa ketuntasan individu itu masih
rendah. Hanya 6 siswa atau 30 % yang sudah tuntas sedangkan sisanya
masih mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Rata-rata ketuntasan klasikal siswa 62.75 yang berarti bahwa secara
klasikal pembelajaran bahasa Jawa belum tuntas atau belum mencapai
KKM. Berikut adalah data rekapitulasi ketuntasan siswa pada siklus I.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketentusaan Siswa pada Siklus I
No Uraian Hasil
1 Rata-rata nilai kelas 62.75
2 Prosentase kelulusan 30 %
2. Hasil Penelitian Siklus II
Pada tahap ini, peneliti bertidak sebagai guru. Pelaksanaan siklus II
dilaksankan dalam satu kali pertemuan. Peneliti dilakukan pada siswa
kelas II dengan jumlah siswa 20. Peneliti menyajikan materi membuat
narasi dengan menggunakan media gambar berseri dengan menggunakan
metode kerja kelompok, kelompok 1 dan kelompok 2. Dengan
menerapkan ide perbaikan pada siklus yaitu mengajak siswa bertepuk
abiita untuk memberi semangat pada proses pembelajaran. Peneliti
melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran, melalui
pengamatan selama proses pembelajaran tersebut, observasi terhadap
siswa dilakukan pengamatan terhadap dua aspek, yaitu:
a. Keaktifan siswa
b. Hasil belajar
Berikut adalah tabel pengamatan terhadap siswa :
Tabel 4.5 keaktifan Siswa pada Siklus II :
No Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 Kurang 3 15.%
2 Cukup 7 35 %
3 Baik 8 40 %
4 Amat baik 3 15 %
Jumlah 20 100%
Keterangan :
K :Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- ungguh,
paham materi
AB : Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tingkat keaktifan
siswa cukup baik dan meningkat daripada siklus sebelumnya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa melalui metode kerja kelompok mampu membuat
siswa aktif dan memperhatikan materi yang sedang dipelajari serta mampu
menulis lebih baik. Pembelajaran juga lebih kondusif dikarenakan tidak
ada lagi sikap saling mengejek antar siswa. Walaupun masih ada beberapa
siswa saja yang kurang bisa konsentrasi dan aktif dalam menulis narasi.
Diharapkan pada siklus selanjutnya lebih baik dan lebih meningkat.
Seperti pada tindakan siklus I peneliti juga memberikan tes
formatif sebagai pengukuran hasil belajar siswa berupa menulis narasi.
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus II ini didapatkan hasil
sebagaimana terhadap pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil Kemampuan Siswa Menulis narasi pada Siklus II.
No Nama Siswa aspek yang dinilai Nilai KKM keterangan
Isi narasi Ejaan
Kesesu
aian
Kata
1 Ani Widiawati 25 18 23 66 65 Tuntas
2 Aulia Natania A 30 14 25 69 65 Tuntas
3 Fitri Wulandari 24 24 20 68 65 Tuntas
4 Hani Mustafidah 28 25 25 78 65 Tuntas
5 Izza Fitria Azka 23 22 20 65 65 Tuntas
6 Muhammad
Nugroho
23 20 21 64 65 Tidak Tuntas
7 M.Miftakhul Khoiry 23 21 19 63 65 Tidak Tuntas
8 M. Nailur Autor 31 20 22 73 65 Tuntas
9 M. Nizam Tri
Utomo
23 17 17 57 65 Tidak Tuntas
10 Najwa Salsabila M 26 17 19 62 65 Tidak Tuntas
11 Naufal Ilham
Asyarofi
23 18 22 63 65 Tidak Tuntas
12 Nay Sella Islami A 20 23 20 63 65 Tidak Tuntas
13 Ni’am Ulil Absor 15 23 23 61 65 Tidak Tuntas
14 Novia Liana Safila A 31 23 21 75 65 Tuntas
15 Rechan Fathur R 23 12 19 54 65 Tidak Tuntas
16 Rian Novi Riyanto 25 20 21 66 65 Tuntas
17 Syahril Apriyanto 20 21 22 63 65 Tidak Tuntas
18 Yulia Fahra N 29 21 25 75 65 Tuntas
19 Zulfa Roudhotul M 25 31 21 77 65 Tuntas
20 Zulfa Riyadul M 24 30 21 75 65 Tuntas
Jumlah 491 420 426 1337
Rata-rata 66.85
Keterangan :
Tuntas : 11 siswa ( 55 %)
Tidak Tuntas : 9 siswa (45 %)
Data tersebut dapat dilihat bahwa ketuntasan individu meningkat,
terdapat 11 siswa atau 55 % yang sudah tuntas sedangkan sisanya masih
mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Rata-rata
ketuntasan klasikal siswa 66.85 yang berarti bahwa secara klasikal
pembelajaran bahasa Jawa telah melebihi dari KKM atau tuntas. Akan
tetapi peneliti maih perlu melanjutkan penelitian pada tindakan kelas pada
siklus III atau silus selanjutnya untuk mengetahui peningkatan keaktifan
siswa dan hasil belajar.
Berdasarkan data yang telah diperoleh pada siklus I dan II, pada
aspek keaktifan mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu:
Tabel 4.7 Data Pembanding Keaktifan Siswa siklus I dan II.
No Kemampuan Siswa Sesudah Tindakan
Siklus I Siklus II
1 Kurang 50% 15.%
2 Cukup 20% 35 %
3 Baik 20% 40 %
4 Amat baik 5% 15 %
Keterangan :
K :Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- uangguh,
paham materi
AB : Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi
Bedasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa ada peningkatan
keaktifan siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa menggunakan metode
kerja kelompok. Dilihat dari siklus I siswa yang kurang aktif (50 %) pada
siklus II menjadi (15 %), siswa yang cukup aktif pada siklus I sebanyak
(20 %) dan pada siklus II menjadi (35 %), siswa yang memiliki nilai
keaktifan baik pada siklus I (20 %)pada siklus selanjutnya atau siklus II
sebanyak (40 %), dan siklus I mempunyai keaktifan amat baik (5 %) pada
siklus II menjadi (15 %).
Berdasarkan data yang telah diperoleh pada siklus I dan II, pada
aspek hasil belajar mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu :
Tabel 4.8 Data Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan siklus II.
Indikator Pencapaian Siklus I Siklus II
Kurang dari KKM <65 14 siswa (70 %) 9 siswa (45 %)
Mencapai KKM >65 6 siswa ( 30 %) 11 siswa ( 55 %)
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa ada peningkatan
hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Jawa materi menulis narasi
dengan menggunakan media berseri pada siklus 1 siswa yang belum
mencapai KKM sebanyak 14 siswa (70 %) pada siklus II menjadi 9 siswa
(45 %). Siswa yang sudah mencapai KKM pada siklus I sebanyak 6 siswa
( 30 %) dan pada siklus II menjadi 11 siswa (55%).
3. Hasil Penelitian Siklus III
Pada tahap ini, penelitian bertindak sebagai guru. Peneliti
menyajikan materi menulis narasi dengan media gambar berseri dan
menggunakan metode acak gambar (individu). Pada siklus III menerapkan
ide perbaikan berupa mengubah formasi kelompok menjadi individu
dengan menggunakan media gambar yang berbeda-beda, terdapat 4
formasi gambar yang akan dibagikan secara acak kepada siswa. Peneliti
melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran. Melalui
pengamatan selama proses pembelajaran tersebut, observasi terhadap
siswa dilakukan pengamatan terhadap dua aspek yaitu:
a. Keaktifan siswa
b. Hasil belajar.
Berikut adalah tebel pengamatan terhadap siswa:
Tabel 4.9 Keaktifan Siswa pada Siklus III
No Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 Kurang 1 5 %
2 Cukup 2 15%
3 Baik 13 65%
4 Amat Baik 3 15%
Jumlah 20 100%
Keterangan :
K :Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- uangguh,
paham materi
AB : Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi
Berdasarkan tabel di atas, menunjukan tingkat keaktifan siswa
meningkatkan lebih baik. Hal tersebut menunjukan bahwa melalui metode
individual menggunakan media gambar berseri secara acak kerja individu
mampu membuat siswa aktif dan tidak bergantung dengan teman dan
menimbulkan sikap tanggung jawab tinggi dengan nilai yang akan
diperoleh siswa secara individu. Seperti pada tindakan siklus I dan II
peneliti memberikan tes berupa nulis narasi seperti penjabaran penulis
diatas. Adapun dari tes menulis narasi pada siklus III ini didapatkan hasil
sebagaimana terhadap pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10 Hasil Kemampuan Siswa Menulis narasi pada Siklus III.
No Nama Siswa
aspek yang dinilai
Nilai KKM Keterangan Isi narasi Ejaan
Kesesuaian
Kata
1 Ani Widiawati 25 20 25 70 65 Tuntas
2 Aulia Natania A 30 20 25 75 65 Tuntas
3 Fitri Wulandari 24 24 25 73 65 Tuntas
4 Hani Mustafidah 30 26 26 82 65 Tuntas
5 Izza Fitria Azka 23 25 25 73 65 Tuntas
6 Muhammad Nugroho 27 24 26 77 65 Tuntas
7 M.Miftakhul Khoiry 23 21 19 63 65 Tidak Tuntas
8 M. Nailur Autor 31 20 27 78 65 Tuntas
9 M. Nizam Tri Utomo 25 23 27 75 65 Tuntas
10 Najwa Salsabila M 26 22 24 72 65 Tuntas
11 Naufal Ilham Asyarofi 23 26 26 75 65 Tuntas
12 Nay Sella Islami A 24 26 26 76 65 Tuntas
13 Ni’am Ulil Absor 17 23 23 63 65 Tidak Tuntas
14 Novia Liana Safila A 31 29 25 85 65 Tuntas
15 Rechan Fathur R 23 20 19 62 65 Tidak Tuntas
16 Rian Novi Riyanto 25 27 24 76 65 Tuntas
17 Syahril Apriyanto 20 23 28 71 65 Tuntas
18 Yulia Fahra N 29 26 30 85 65 Tuntas
19 Zulfa Roudhotul M 30 31 26 87 65 Tuntas
20 Zulfa Riyadul M 27 28 28 83 65 Tuntas
Jumlah 513 484 504 1501
Rata-rata (55) KKM (75.05) TUNTAS
Keterangan :
Tuntas : 17 siswa (85%)
Tidak tuntas : 3 siswa (15%
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilhat bahwa ketuntasan
individu tinggi, terdapat 17 siswa atau (85%), yang sudah tuntas
sedangkan siswanya masih mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan
minimal (KKM). Rata-rata ketuntasan klasikal siswa mencapai 75.05
yang berarti bahwa secara klasikal pembelajaran bahasa Jawa tuntas.
Peneliti merasa tidak perlu untuk melanjutkan ke tindak selanjutnya.
Berdasarkan data yang diperoleh data yang diperoleh pada siklus II
dan III, Pada aspek keaktifan mengalami peningkatan yang signifikan,
yaitu :
Tabel 4.11. Data Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus II dan Siklus III :
No Kemampuan
Siswa
Sesudah Tindakan
Siklus
II
Siklus
III
1 Kurang 15.% 5 %
2 Cukup 35 % 15%
3 Baik 40 % 65%
4 Amat Baik 15 % 15%
Keterangan :
K :Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- uangguh,
paham materi
AB : Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa ada peningkatan
keaktifan siswa pada pembelajaran bahasa Jawa menggunakan media
gambar berseri dengan menggunakan model individu secara acak. Di lihat
dari siklus II siswa yang kurang aktif untuk menulis yaitu 15% menjadi
5%, siswa yang cukup aktif pada siklus II (35%) menjadi (15%), siswa
yang memiliki nilai keaktifan baik pada siklus II (40%) menjadi (65%)
pada siklus III dan siswa yang memilik i nilai keaktifan amat baik (15%)
tidak berbeda dengan siklus III nilai keaktifannya amat baik yaitu (15%).
Data yang telah diperoleh pada siklus II dan III, pada aspek hasil
belajar mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu :
Tabel 4.12 Data Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus II dan Siklus III:
Indikator Pencapaian Siklus II Siklus III
Kurang dari KKM < 65 9 siswa (45 %) 3 siswa (15%)
Mencapai KKM yaitu > 65 11 siswa ( 55 %) 17 siswa (85%)
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa ada peningkatan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa jawa materi menulis narasi
menggunakan media gambar berseri. Dilihat dari siklus II siswa yang
belum mencapai KKM sebanyak 9 siswa (45%) menjadi 3 siswa (15%).
Siswa yang telah mencapai KKM pada siklus II sebanyak 11 siswa (55%)
pada siklus III meningkat menjadi 17 siswa (85%).
B. Pembahasan
1. Peningkatan Keaktifan Siswa
Dari data-data yang diperoleh menunjukan bahwa penggunaan
media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan siswa alam
menulis karangan bahasa jawa. Penggunaan media gambar berseri dpat
dijadikan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan pembelajaran
menulis narasi pada mata pelajaran bahasa jawa.
Berdasarkan hasil yang didapat dari siklus I, dari 20 siswa
diperoleh nilai rata-rata 62.75. Siswa yang memperoleh ketuntasan dalam
pembelajaran hanya 6 siswa sedangkan siswa yang belum tuntas cukup
banyak yaitu 14 siswa. Artinya pembelajaran yang dilaksanakan pada
siklus I ini yang memperoleh ketuntasan sebesar 30%, sedangkan yang
belum mencapai ketuntasan 70%. Artinya pembelajaran yang dilaksanakan
pada siklus I ini belum memperoleh hasil yang optimal. Perolehan hasil ini
kemampuan hasil siswa dalam siklus I, dalam siklus ini siswa mengalami
kesulitan dalam penulisan ejaan, pemilihan kata (kesesuaian kata), isi
narasi sehingga siswa perlu diberikan tambahan pengetahuan tentang
penggunaan bahasa yang tepat sesuai dengan unggah ungguh bahasa Jawa.
Siswa yang kurang tertarik dengan kegiatan menulis karangan
sehingga siswa perlu diberi motivasi dan metode yang berbeda sehingga
lebih menarik.
Untuk hasil pengamatan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan media gambar berseri diperoleh nilai keaktifan siswa dalam
pembel ajaran.
Tabel 4.13 Data peningkatan Keaktifan Siswa saat Menulis Narasi
N
o
Kemamp
uan
Siswa
Sesudah Tindakan
Sikl
us I
Sikl
us
Sikl
us
II III
1 Kurang 50
%
15.
%
5 %
2 Cukup 20
%
35
%
15
%
3 Baik 20
%
40
%
65
%
4 Amat
Baik
5% 15
%
15
%
Keterangan :
K :Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah- uangguh,
paham materi
AB : Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham materi.
2. Hasil Nilai Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Berdasarkan tabel peningkatan observasi siswa di atas dapat kita
lihat bahwa keaktifan siswa selama proses pembelajaran materi menulis
narasi menggunakan media gambar berseri, dari setiap siklus mengalami
peningkatan. Data yang diperoleh menunjukan bahwa indikator keaktifan
siswa dari setiap putaran mengalami peningkatan secara bertahap dan
cukup baik, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel diatas tingkat keaktifan
dan nilai setiap siklus mengalami peningkatan yang signifikan.
Adapun hasil data yang berkenaan dengan hasil kemampuan hasil
kemampuan menulis narasi menggunakan media gambar berseri yang
diperoleh siswa dalam akhir proses pembelajaran yang dilakukan dalam
setiap siklus dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.14. Data Perolehan Nilai Hasil Kemampuan Menulis Narasi Siswa
dalam Setiap Siklus.
No Pembelajaran
Nilai
Rata-
rata
Siswa
Tuntas
Siswa
Tidak
Tuntas
Prosentae
Ketuntasan
1 Siklus I 62.75 6 14 30%
2 Siklus II 66.85 11 9 55%
3 Siklus III 75.05 17 3 85%
Dari data diatas menunjukan bahwa aktivitas pembelajaran menulis
narasi dalam penerapan media gambar berseri mengalami peningkatan
yang signifikan dalam siklusnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Dari hasil analisis BAB IV maka peneliti yang berjudul
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JAWA MATERI
MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA
SISWA KELAS II MI ISLAMIYAH KARANGPAKEL, KLEGO,
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015, disimpulkan sebagai
berikut :
Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II materi membuat narasi
menggunakan media gambar berseri, menunjukan bahwa ada peningkatan yag
signifikan pada hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran siswa terlihat sangat
progres. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi perbandingan antara
siklus I pada tingkat keaktifan siswa sebagai berikut: tingkat keaktifan
Kurang 50%, Cukup 20%, Baik 20%, dan Amat Baik 5%. dan siklus II
tingkat keaktifannya siswa untuk menulis narasi sebagai berikut : tingkat
keaktifan Kurang 15%, Cukup 35%, Baik 40% dan tingkat keaktifan Amat
Baik 15%. Tidak berbeda jauh dengan hasil pembelajaran pada materi
menulis narasi pada siklus I dengan nilai rata-rata 62.75 dengan kategori
rendah atau belum mencapai KKM dan siklus II 66.85 sudah mencapai KKM
akan tetapi masih dalam kategori sedang. Hasil penelitian pada siklus III ,
strategi secara individul ( perorangan) yang diterapkan oleh guru pada siklus
ini sangat menarik minat siswa karena mereka berkompetisi secara sehat dan
berlomba-lomba supaya mendapatkan hasil yang paling baik. nilai hasil siswa
sebagai berikut yaitu: siklus I nilai rata-ratanya 62.75 dengan kategori rendah
atau belum mencapai KKM, pad siklus II 66.85 telah mencapai KKM dengan
kategori sedang, dan pada siklus III 75.05 melebihi KKM dengan kategori
Baik.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini, bahwa
penggunaan media gmabr berseri dapat meningkatkan hasil dan keaktifan
siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa, maka peneliti menyarankan pada
guru sebagai berikut :
1. Guru perlu memakai media gambar sebagai alat untuk memudahkan
siswa mengerti, memahami atau sebagai alternafif stategi dalm
pembelajaran bahasa Jawa dan dapat meningkatkan keaktifan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Guru sebaiknya melakukan penelitian seperti yang peneliti lakukan di
kelas lain dan pada materi menulis agar mendapatkan hasil yang lebih
akurat, sehingga dapat dengan cepat menangani masalah kelas pada
materi menulis apabila ada kekurangan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arifin, Zaenal.2009. Evaluasi Instruksional. Bandung :PT. Remaja Rosda Karya.
Arsyad. Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Basrowi dan Suwandi.2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Deporter, Bobby. 2004. Quantum Learning Membiasakan Belajar nyaman dan
Menyenangkan. Bandung: Kaifa
Hamalik, Oemar. 2002. Metode Belajar dan kesulitan belajar. Bandung: Tarsito
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pembelajaran. Jakarta : Diva
Press.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Peneletian Tindakan kelas sebagai
pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Mulyasa, E 2007. Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru, Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Mulyasa. 2011. Pelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Nuraini, Umri dan Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Depertemen
Pendidikan Nasional
Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius
Sam’s. Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Teras.
Sayuti, Suminto A. 2007 Yang Lokal dan Nasional di Tengah Budaya Global.
Yogyakarta. PT Press
Slamet, St. Y.2007. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Sekolah
Dasar. Surakarta: UNS Press.
Suyanto, Kasihani. 2008. Melejitkan Potensi Anak Melalui English Class yang
Fun, Asyik, dan menarik. Jakarta :Bumi Aksara
Syah, Muhibin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatau Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remadja Rosada Karya
Usman, Basyirudin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:
Ciputat Press.
http://ragambahasa.doc//klasifikasi berbahasa jawa .pdf. diakses 4 Juli 2014 pukul
21:07 wib
http://eprint.uny.ac.id/id/eprint/9902/upayameningkatkan ketrampilan menulis
karangan narasi dengan penggunaan media gambar seri.pdf diakses 5 Juli
2014 pukul 19:36 wib.
http://Radikurniawan763.blogspot.com/2013/12pengertian-bahasa-jawa.html?=l
tanggal 30 september 2014 pukul 18:08
Hipni.blogspot.com/2011/10/ptasi-belajar-definisi.htlm?m=1 senin, 03Nopember
2014 pukul 6.48WIB
www.Pengertianahli.com/2014/01/pengertian-menulisdantujuan
menulis.html?m=i, 27 Februari 2015 pukul 12:34
1d.m.wikiipedia.org/wiki/prestasi-, 27 Februari 2015 15:49
SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan : MI Islamiyah Karangpakel, Klego Boyolali
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semeter : II/Ganjil
Alokasi Waktu : 2x35
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan perasaan secara tertulis dengan menggunakan bahasa
jawa.
B. Kompetensi Dasar
Mampu mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai
ragam bahasa jawa dengan menggunakan gambar sesuai dengan
unggah ungguh.
C. Indikator
Menulis hal-hal yang berkaiatan dengan gambar berseri kegiatan
sehari-hari dengan menggunakan ragam bahasa jawa sesui unggah-
ungguh
Membedakan berbagai ragam bahasa jawa yang berkiatan dengan
gambar berseri sesuai dengan umur dan tempat.
D. Tujuan Pembelajaran.
1. Dengan penjelasan dari guru tentang ketentuan penggunaan ragam
bahasa jawa, siswa dapat menggunakan dengan unggah-ungguh
dengan baik.
2. Dengan demontrasi dari guru tentang pembagian ragam bahasa
jawa, siswa dapat membedakan tata bahasa sesuai dengan unggah-
ungguh dengan baik.
3. Dengan demontras dari guru tentang gambar suatu kegiatan
melalui gambar berseri, siswa dapat lebih memahami penerapan
penggunaan bahasa jawa yang sesuai.
4. Siswa dapat menulis kegiatan sehari-hari dengan menggunakan
bahasa yang sesuai.
F. Kararter Siswa yang diharapkan : Rasa hormat, tekun, perhatian,
tanggung jawab, dan berani.
G. Materi ajar : Penggunaaan Bahasa yang sesuia dengan unggah ungguh
Bahasa Jawa dan Ceritakan gambar
NO Bahasa Indonesia Ngoko Krama
Inggil
1 Makan Mangan Dhahar
2 Pergi Lunga Tindhak
3 Pulang Muleh Kundhur
4 Bangun tidur Tangi turu Wungu
5 Membawa Ngawa Ngasta
6 Mandi Adus Siram
7 Tidur Turu Sare
H. Metode dan Pendekatan pembelajaran :
Metode : Demontrasi, tanya jawab, card short, ceramah dan
penugasan.
Pendekatan : Stientifice
Strategi : Cooperatife Learning
Teknik : Example non example
I. Media dan Sumber ajar:
Media : kertas karton, gambar berseri, kertas kartu,
spidol, lem
Sumber : Buku Bahasa Jawa Erlangga kelas 2, Internet dan
buku latihan.
J. Langkah-langkah pembelajaran.
a.Kegiatan Awal. (10 menit)
1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama.
2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan
kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran.
3) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
siswa dengan materi yang diajarkan.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Mengungkapkan
perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa dengan
menggunkan bahasa sesuai dengan unggah-ungguh
b. Kegiatan Inti (50 menit)
1) Siswa diajak membaca teks wacana yang guru berikan tentang
kegiatan sehari-hari.
2) Tanya jawab dari bacaan yang telah di baca sebelumnya
3) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan
menggunakan bahasa jawa yang sesuai dengan unggah-
ungguh dari teks bacaan.
4) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang klasifikasi
pengggunaan bahasa yang tepat, untuk anak-anak seumuran,
lebih dewasa, dan lebih tua.
5) Siswa menggolongkan penggunaan bahasa yang tepat dengan
media kartu yang guru sediakan dan menempelkan pada
kolom yang sesuai, (eksplorasi)
6) Guru dan siswa mengkoreksi penggolongan bahasa yang
siswa tempel didepan kelas (elaborasi).
7) Guru mengklasifikasikan tugas anak dan menjelaskan mana
yang sesuai dan mana yang tidak (Konfirmasi)
8) Siswa diminta untuk mengerjakan evaluasi dengan menulis
dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-
ungguh bahasa jawa sesuai dengan gambar berseri, (elavuasi).
9) Siswa mendengarkan kesimpulan tentang pentingnya
menggunakan bahasa yang sesuai dengan unggah-ungguh
(evaluasi)
c. Penutup (15 menit)
1) Bersama-sama siswa menentukan kesimpulan atau rangkuman
hasil belajar bahasa jawa hari ini.
2) Bertanya jawab tentang materi yang tes lah dipelajari
3) Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dan semangat.
4) Membaca hamdallah dan salam untuk mentup pelajaran.
K. Penelaian Hasil Belajar (Nilai Proses)
1). Instrument penilaiaan.
a. Penilaian Keaktifan
No Nama Nilai Keaktifan
Amat
Baik
Baik Cukup Kurang
1 A
2 B
3 C
Keterangan :
K : Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan
materi
C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah-
uangguh, paham materi
AB : Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham
materi.
b. Penilaiaan Evaluasi akhir (test menulis narasi)
Keteranagan :
a. Isi Narasi skor maksimal 32
b. Ejaan skor maksimal 35
c. kesesuai kata skor maksimal 33.
No Nama Aspek yang dinilai NILAI
Isi
narasi Ejaan
Kesesuaian
Kata
1 A
2 B
3 C
SIKLUS I
soal evalusi
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1.
.
2.
3. ....
4.
lampiran-lampiran
Teks Wacana
Jam lima esuk, aku wis tangi. Bapak wungu jam 4 esuk.
Aku karo kakangku nata piranti sekolah. Buku lan alat tulis dak lebokake
tas.
Sak wise kuwi aku adus, sakwise nenggo bapak siram.
Bubar adus, aku nganggo sragam sekolah.
Sakwise kuwi, aku nganggo sepatu banjur sarapa n. Bapak uga dhahar.
Bubar sarapan, aku budhal menyang sekolah karo kakangku.
Lan bapak tindak kantor nitih sepeda motor.
Tabel ditempel menggunakan metode card short
No Gambar Bahasa indonesia Ngoko Kromo
1
Bangun tidur
2
Mandi
3
Mak an
4
Berangkat sekolah
Guru Penilai Penelitia
Guru kelas 2
Anna Fista Nugraheni. Siti Dawami. S.Pd
_____________________
Nip: - Nip. 196908112006042006
Boyolali. 06 Oktober 2014
Mengetahui
Kepala Madrasah
Muhammad Agus Luqman
______________________
Nip .-
LEMBAR PENGAMATAN GURU
Pelaksanaan Penelitian Siklus 1
Berikan tanda centang pada kolom penilaian di bawah ini!
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3 4
1 Ketrampilan membuka pelajaran :
a. Menarik perhatian siswa
b. Menyiapkan absensi
c. Membuat apersepsi
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Memberi pre test
2 Ketrampilan menjelaskan materi:
a. Kejelasan
b. Penekanan hal penting
c. Penggunaan media dan metode secara tepat
d. Penggunaan sumber belajar secara tepat
3 Interaksi pembelajaran:
a. Mendorong siswa aktif
b. Kemampuan mengelola kelas
c. Memberi bantuan kepada siswa yang
mengalami kesulitan
4 Kemampuan guru dalm kegiatan konfirmasi :
a. Mengoreksi kegiatan siswa
b. Memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya
c. Menyimpulkan materi
5 Ketrampilan menggunakan waktu:
a. Menggunakan waktu secara
proposional
b. Memulai dan mengakhiri
pembelajaran sesuai
jadwal
c. Memanfaatkan waktu
secara efektif.
6 Ketanpilan menutup pembelajaran :
a. Meninjau kembali isi materi
b. Melakukan post test
c. Memberi motifasi untuk selalu belajar
d. Salam penutup
Keterangan : 1 = Kurang 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Baik Sekali
Karangpakel, 06 Oktober 2014
Siti Dawami. S.Pd
NIP. 196908112006 04 2006
SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan : MI Islamiyah Karangpakel, Klego Boyolali
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semeter : II/Ganjil
Alokasi Waktu : 2x35
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan perasaan secara tertulis dengan menggunakan bahasa
jawa.
B. Kompetensi Dasar
Mampu mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai
ragam bahasa jawa dengan menggunakan gambar sesuai dengan
unggah ungguh.
C. Indikator
Menulis hal-hal yang berkaiatan dengan gambar berseri kegiatan
sehari-hari dengan menggunakan ragam bahasa jawa sesui unggah-
ungguh
D. Membedakan berbagai ragam bahasa jawa yang berkiatan dengan
gambar berseri sesuai dengan umur dan tempat.
E. Tujuan Pembelajaran.
1. Dengan penjelasan dari guru tentang ketentuan penggunaan ragam
bahasa jawa, siswa dapat menggunakan dengan unggah-ungguh
dengan baik.
2. Dengan demontrasi dari guru tentang pembagian ragam bahasa
jawa, siswa dapat membedakan tata bahasa sesuai dengan unggah-
ungguh dengan baik.
3. Dengan demontras dari guru tentang gambar suatu kegiatan
melalui gambar berseri, siswa dapat lebih memahami penerapan
penggunaan bahasa jawa yang sesuai.
4. Siswa dapat menulis kegiatan sehari-hari dengan menggunakan
bahasa yang sesuai.
E. Kararter Siswa yang diharapkan : Rasa hormat, tekun, perhatian,
tanggung jawab, dan berani.
F. Materi ajar : Penggunaaan Bahasa yang sesuia dengan unggah ungguh
Bahasa Jawa dan Ceritakan gambar
NO Bahasa Indonesia Ngoko Krama Inggil
1 Makan Mangan Dhahar
2 Pergi Lunga Tindhak
3 Bangun tidur Tangi turu Wungu
4 Mandi Adus Siram
5 Tidur Turu Sare
H. Metode dan Pendekatan pembelajaran :
Metode : Demontrasi, tanya jawab, pengelompokan , ceramah dan
penugasan.
Pendekatan : Stientifice
Strategi : Cooperatife Learning
I. Media dan Sumber ajar:
Media : gambar berseri, spidol, buku, lem
Sumber : Buku Bahasa Jawa Erlangga kelas 2, Internet dan
buku latihan
J. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal (5 menit)
1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama.
2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan
kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran.
3) Siswa dan guru bertepuk kompak sebelum memulai pelajaran
untuk menumbuhkan semangat.
4) Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
siswa dengan materi yang diajarkan.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran “Mengungkapkan
perasaan secara tertulis dalam berbagai ragam bahasa jawa
dengan menggunkan bahasa sesuai dengan unggah-ungguh
6) Guru memberi pertanyaan sebagai umpan balik tentang materi
sebelumnya, supaya memudahkan siswa.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1) Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang
klasifikasi pengggunaan bahasa yang tepat, untuk anak-
anak seumuran, lebih dewasa, dan lebih tua.
2) Guru membagi kelas menjadi 2 kelompok, kelompok
1 dengan kegiatan saat di sekolah, kelompok 2 kegiatan
sehari-hari yang dilakukan di rumah.
3) Masing-masing kelompok mendapatkan 4 gambar
berseri dan selanjutnya masing-masing kelompok
berkumpul disisi kanan dan kiri dengan duduk secara
berututan dengan gambar yang berbeda antara kelompok
kanan dan kiri.
4) kelompok pertama mendapatkan bagian menulis
narasi menggunakan gambar berseri dengan gambar
kegiatan disekolah, dan kelompok kedua mendapatkan
bagian menulis narasi menggunakan gambar berseri dengan
gambar kegiatan sehari-hari di rumah.
5) Waktu menulis dibatasi 25menit.
6) setelah selesai kelompok kegiatan disekolah dan
kegiatan sehari-hari dirumah menukarkan hasil tulisannya
dengan kelompok lawannya untuk dikoreksi penggunaan
bahasa yang sesuai.
7) Guru meminta salah satu siswa dengan acak
membacakan hasil tulisan temannya didepan kelas.
8) Guru memberi penjelasan kepada siswa jika ada
pemahaman siswa yang keliru.
9) Guru memberikan reward kepada kelompok terbaik
yang mampu menulis narasi sesuai dengan unggah ungguh
bahasa jawa dengan petuk tangan.
10) Siswa mendengarkan kesimpulan tentang
pentingnya menggunakan bahasa yang sesuai dengan
unggah-ungguh (evaluasi)
c. Penutup (15 menit)
1) Bersama-sama siswa menentukan kesimpulan atau
rangkuman hasil belajar bahasa jawa hari ini.
2) Bertanya jawab tentang materiyang telah dipelajari
3) Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dan
menerapakan berbahasa yang baik kepada kedua orang
tuanya.
4) Membaca hamdallah dan salam untuk mentup pelajaran.
Penelaian Hasil Belajar (Nilai Proses)
K. Instrument penilaiaan.
a. Penilaian Keaktifan
No Nama Nilai Keaktifan
Amat Baik Cukup Kurang
Baik
1 A
2 B
3 C
Keterangan :
K : Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan
materi
C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham
materi
B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah-
uangguh, paham materi
AB : Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh,
paham materi
b. Penilaiaan Evaluasi akhir (test menulis narasi)
No Nama Aspek yang dinilai NILAI
Isi narasi Ejaan Kesesuaian
Kata
1 A
2 B
3 C
Keteranagan :
a. Isi Narasi skor maksimal 32
b. Ejaan skor maksimal 35
c. kesesuai kata skor maksimal 33.
Guru Penilai Penelitia
Guru kelas 2
Anna Fista Nugraheni. Siti Dawami. S.Pd
_____________________
Nip: - Nip. 196908112006042006
Boyolali. 13 Oktober 2014
Mengetahui
Kepala Madrasah
Muhammad Agus Luqman. S.Pdi
_____________________
NIP.-
LEMBAR PENGAMATAN GURU
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Berikan tanda centang pada kolom penilaian di bawah ini!
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3 4
1 Ketrampilan membuka pelajaran :
a. Menarik perhatian siswa
b. Menyiapkan absensi
c. Membuat apersepsi
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Memberi pre test
2 Ketrampilan menjelaskan materi:
a. Kejelasan
b. Penekanan hal penting
c. Penggunaan media dan metode secara
tepat
d. Penggunaan sumber belajar secara tepat
3 Interaksi pembelajaran:
a. Mendorong siswa aktif
b. Kemampuan mengelola kelas
c. Memberi bantuan kepada siswa yang
mengalami kesulitan
4 Kemampuan guru dalm kegiatan konfirmasi :
a. Mengoreksi kegiatan siswa
b. Memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya
c. Menyimpulkan materi
5 Ketrampilan menggunakan waktu:
a. Menggunakan waktu secara proposional
b. Memulai dan mengakhiri pembelajaran
sesuai jadwal
c. Memanfaatkan waktu secara efektif.
6 Ketanpilan menutup pembelajaran :
a. Meninjau kembali isi materi
b. Melakukan post test
c. Memberi motifasi untuk selalu belajar
d. Salam penutup
Keterangan : 1 = Kurang 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Baik Sekali
Karangpakel, 13 Oktober 2014
Siti Dawami. S.Pd
NIP. 196908112006 04 2006
SIKLUS II
.
SOAL gambar dalam kehidupan sehari-hari
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1.……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………………………..
……………………………..………………………………………………………
…
3…………………………………………………………………………………..
……………………………..……………………………………………
4.…………………………………………………………………………………
b) ………………………………………………………………
…………………..……………………………..………………………..
5.
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
……………………………..……………………………………………
SIKLUS II
SOAL gambar dalam kehidupan sekolah
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1.
………………………………………………………………………………
…..……………………………..……………………………………………
………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………..
e. 2.……………………………………………………………
……………………..……………………………..…………
f.
3. 3.……………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..
4. ……………………………..………………………………………………
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………..
………………………………………………………………
……………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
SIKLUS III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan : MI Islamiyah Karangpakel, Klego Boyolali
Mata Pelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semeter : II/Ganjil
Alokasi Waktu : 2x35
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan perasaan secara tertulis dengan menggunakan bahasa
jawa.
B. Kompetensi Dasar
Mampu mengungkapkan perasaan secara tertulis dalam berbagai
ragam bahasa jawa dengan menggunakan gambar sesuai dengan
unggah ungguh.
C. Indikator
Menulis hal-hal yang berkaiatan dengan gambar berseri kegiatan
sehari-hari dengan menggunakan ragam bahasa jawa sesui unggah-
ungguh
Membedakan berbagai ragam bahasa jawa yang berkiatan dengan
gamabr berseri sesuai dengan umur dan tempat.
D. Tujuan Pembelajaran.
1. Dengan penjelasan dari guru tentang ketentuan penggunaan ragam
bahasa jawa, siswa dapat menggunakan dengan unggah-ungguh
dengan baik.
2. Dengan demontrasi dari guru tentang pembagian ragam bahasa
jawa, siswa dapat membedakan tata bahasa sesuai dengan unggah-
ungguh dengan baik.
3. Dengan demontras dari guru tentang gambar suatu kegiatan
melalui gambar berseri, siswa dapat lebih memahami penerapan
penggunaan bahasa jawa yang sesuai.
4. Siswa dapat menulis kegiatan sehari-hari dengan menggunakan
bahasa yang sesuai.
E. Kararter Siswa yang diharapk an : Rasa hormat, tekun, perhatian,
tanggung jawab, dan berani.
F. Materi ajar : Penggunaaan Bahasa yang sesuia dengan unggah ungguh
Bahasa Jawa dan Ceritakan gambar
NO Bahasa Indonesia Ngoko Krama Inggil
1 Makan Mangan Dhahar
2 Pergi Lunga Tindhak
3 Pulang Muleh Kundhur
4 Bangun tidur Tangi turu Wungu
5 Membawa Ngawa Ngasta
6 Mandi Adus Siram
7 Tidur Turu Sare
G. Metode dan Pendekatan pembelajaran :
Metode : Demontrasi, tanya jawab, pengelompokan , ceramah dan
penugasan.
Pendekatan : Stientifice
Strategi : Cooperatife Learning
I. Media dan Sumber ajar:
Media : gambar berseri, spidol, buku, lem
Sumber : Buku Bahasa Jawa Erlangga kelas 2, Internet dan
buku
Latihan
J. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal (5 menit)
1) Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama.
2) Guru melakukan presensi kehadiran siswa dan menanyakan
kondisi anak-anak sebelum memulai pelajaran.
3) Siswa dan guru bertepuk kompak sebelum memulai pelajaran
untuk menumbuhkan semangat.
4) Guru menanyakan kepada siswa tugas untuk menggunakan
bahasa jawa yang baik kepada kedua orang tua.
b. Kegiatan Inti (55 menit)
1) Guru mengubah formasi kelompok menjadi individual
2) Guru memberikan kertas yang isinya gambar berseri dengan 4
macam soal dengan gambar yang berbeda dan diacak.
3) Guru memberi penjelasan kepada siswa hal apa yang harus
mereka lakukan.
4) siswa mengkaji dan mengumpulkan informasi tentang gambar
tersebut sesuai dengan pemikiran individul.
5) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang gambar
yang belum dipahami.
6) Siswa diberi waktu selama 25 menit untuk menulis narasi
dengan media gambar berseri yang sudah guru bagikan.
7) Guru sebagai fasilitator mengamati proses anak menulis narasi.
8) Siswa diminta membacakan narasi yang telah ia tulis dengan
satu tema gambar yang ada pada soal gambar berseri.
c.Penutup (15 menit)
1) Guru memberikan kata-kata pujian kepada siswa atau keaktifan
dalam mengikuti.
2) Guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah terlaksana
3) Guru memberi reaward dengan memberi hadiah.
4) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
K. Instrument penilaiaan.
a. Penilaian Keaktifan
No Nama Nilai Keaktifan
Amat
Baik
Baik Cukup Kurang
1 A
2 B
3 C
Keterangan :
K : Tidak ada kegiatan menulis narasi, tidak paham akan materi
C : Menulis tidak sesuai dengan gambar, belum paham materi
B : Menulis sesuai gambar, belum sesuai dengan unggah-
uangguh, paham materi
AB : Menulis sesuai gambar, sesuai unggah-ungguh, paham
materi
b. Penilaiaan Evaluasi akhir (test menulis narasi)
No Nama Aspek yang dinilai NILAI
Isi narasi Ejaan
Kesesuaian
Kata
1 A
2 B
3 C
Keteranagan :
a. Isi Narasi skor maksimal 32
b. Ejaan skor maksimal 35
c. kesesuai kata skor maksimal 33.
Guru Penilai Penelitia
Guru kelas 2
Anna Fista Nugraheni. Siti Dawami. S.Pd
_____________________
Nip: - Nip. 196908112006042006
Boyolali. 18 Oktober 2014
Mengetahui
Kepala Madrasah Islamiyah.
Muhammad Agus Luqman. S.Pdi
_____________________________
NIP.
LEMBAR PENGAMATAN GURU
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Berikan tanda centang pada kolom penilaian di bawah ini!
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3 4
1 Ketrampilan membuka pelajaran :
a. Menarik perhatian siswa
b. Menyiapkan absensi
c. Membuat apersepsi
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Memberi pre test
2 Ketrampilan menjelaskan materi:
a. Kejelasan
b. Penekanan hal penting
c. Penggunaan media dan metode secara
tepat
d. Penggunaan sumber belajar secara tepat
3 Interaksi pembelajaran:
a. Mendorong siswa aktif
b. Kemampuan mengelola kelas
c. Memberi bantuan kepada siswa yang
mengalami kesulitan
4 Kemampuan guru dalm kegiatan konfirmasi :
a. Mengoreksi kegiatan siswa
b. Memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya
c. Menyimpulkan materi
5 Ketrampilan menggunakan waktu:
a. Menggunakan waktu secara proposional
b. Memulai dan mengakhiri pembelajaran
sesuai jadwal
c. Memanfaatkan waktu secara efektif.
6 Ketanpilan menutup pembelajaran :
a. Meninjau kembali isi materi
b. Melakukan post test
c. Memberi motifasi untuk selalu belajar
d. Salam penutup
Keterangan : 1 = Kurang 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Baik Sekali
Karangpakel, 18 Oktober 2014
Siti Dawami. S.Pd
NIP. 196908112006 04 2006
Soal 4 gambar yang berbeda dengan acak apada siklus III
Asma :
Nomer :
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1.
………………………………………………………………
……………………………………………………………
2……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
3……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
……………………………..……………………………………………
4……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
……………………………..……………………………………………
5. ……………………………………………………………………….
5…………………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Asma :
Nomer :
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1.
b) 1.
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………..
……………………………..……………………………………………
2. …………………………………………………………………………….
………………………………………………………………
………………………………..……………………………………
3.……………………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………………
4………………………………………………………………………………
…..……………………………..………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
……………………………..……………………………………………
……………………………………………………………………….
Asma :
Nomer :
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1. ....................
......................................................................................................
……........................................................................................
..........……..……………………………………………………
2. ........
……………\………………………………………………………………
……………....................................................................................................
3. ……..................................................................................................
……..………………………………………………………
…………………………………………………………………..
4. …………………............................................................................................
....................................................……............................................................
...................................………….……..……………………………………
5. ....
.....................................................................................................................
……........................................................................................
..........................................................................................
Asma :
Nomer :
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1. ....................
......................................................................................................
……........................................................................................
..........……..…………………………………………………………
2. ........
…......................................................................................................
……..................................................................................................
……..………………………………………………………………..
3. …………………............................................................................................
....................................................……............................................................
...................................………….……..………………………………
4. ....
.....................................................................................................................
……........................................................................................
..........
5. ……..………………………………………………………………….
………………………………………………………….
…………………………………………………………..
SIKLUS I
soal evalusi
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1. ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..
3. .......................................................................................................................
.......................................................................................................................
......................................................................................
4. ………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
SIKLUS II
.
SOAL gambar dalam kehidupan sehari-hari
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1.……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………………………..
……………………………..………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
3…………………………………………………………………………………..
……………………………..……………………………………………
4.…………………………………………………………………………………
c) ………………………………………………………………
…………………..……………………………..………………………..
5.
………………………….…………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………..……………………………..……………………………
SIKLUS II
SOAL gambar dalam kehidupan sekolah
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1.…………………………………………………………………………………..
……………………………..………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2.
……………………………………………………………………..………………
…………………………………………..………………………………………….
………………………………………..……………………………..…………
3.……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
4……………………………..………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………..
………………………………………………………………
……………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
Soal 4 gambar yang berbeda dengan acak apada siklus III
Asma :
Nomer :
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1.
………………………………………………………………
……………………………………………………………
2……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
3……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
……………………………..……………………………………………
4……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
……………………………..……………………………………………
5. ……………………………………………………………………….
5…………………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Asma :
Nomer :
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1.
……………………………………………………..
c) 1……………………………….……………………………………
……………………………..………………………………………
…………………………..
……………………………..……………………………………………
2. …………………………………………………………………………….
………………………………………………………………
………………………………..……………………………………
3.……………………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………………
4………………………………………………………………………………
…..……………………………..………………………………………………
………………………………………………………………………………
5……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………..
……………….……………………………………………………
……………………………………………………………….
Asma :
Nomer :
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1.....................
......................................................................................................
……........................................................................................
..........……..……………………………………………………
2. ........
……………\……………………………………………………………………
………....................................................................................................
3……..................................................................................................
……..………………………………………………………
…………………………………………………………………..
4…………………................................................................................................
................................................……......................................................................
.........................………….……..……………………………………
5 .... .....................................................................................................................
……........................................................................................
..........................................................................................
Asma :
Nomer :
Gaweo ukura manut gambar ing ngisor iki, ngunakke bahasa jawa ingkang trep
lan sae!
1........................................................................................................
......................................................................................................
……........................................................................................
..........……..…………………………………………………………
2. ........ …......................................................................................................
……..................................................................................................
……..………………………………………………………………..
3…………………................................................................................................
................................................……......................................................................
.........................………….……..………………………………
4. .... .....................................................................................................................
……........................................................................................
..........
5……..………………………………………………………………….
………………………………………………………….
…………………………………………………………..
Tabel 4.3 Hasil kemampuan Siswa Menulis Narasi pada siklus I
N
o
Nama Siswa
Aspek penilaian N
i
l
K
K
M
Keteran
gan I
s
E
j
K
e
i
N
a
r
a
s
i
a
a
n
s
e
s
u
ai
a
n
K
at
a
a
i
1 Ani Widiawati 2
3
1
5
1
7
5
5
6
5
Tidak
Tuntas
2 Aulia Natania
A
2
6
1
9
1
9
6
4
6
5
Tidak
Tuntas
3 Fitri
Wulandari
2
5
1
9
2
0
6
4
6
5
Tidak
Tuntas
4 Hani
Mustafidah
3
0
1
9
2
5
7
4
6
5
Tuntas
5 Izza Fitria
Azka
2
1
1
7
1
8
5
6
6
5
Tidak
Tuntas
6 Muhammad
Nugroho
2
0
1
5
2
0
5
5
6
5
Tidak
Tuntas
7 M. Miftakhul
Khoiry
2
0
1
8
1
8
5
5
6
5
Tidak
Tuntas
8 M. Nailur
Autor
1
9
2
4
2
5
6
8
6
5
Tuntas
9 M. Nizam Tri
Utomo
2
5
1
5
1
5
5
5
6
5
Tidak
Tuntas
1
0
Najwa
Salsabila M
2
3
1
5
1
7
5
5
6
5
Tidak
Tuntas
1
1
Naufal Ilham
Asyarofi
2
5
1
8
2
2
6
5
6
5
Tidak
Tuntas
1
2
Nay Sella
Islami A
1
5
2
0
2
3
5
8
6
5
Tidak
Tuntas
1
3
Ni’am Ulil
Absor
1
2
2
0
2
4
5
6
6
5
Tidak
Tuntas
1
4
Novia Liana
Safila A
3
0
2
2
2
4
7
6
6
5
Tuntas
1
5
Rechan Fathur
R
2
3
1
8
1
6
5
9
6
5
Tidak
Tuntas
1
6
Rian Novi
Riyanto
2
5
1
6
2
1
6
4
6
5
Tidak
Tuntas
1
7
Syahril
Apriyanto
2
0
2
0
1
8
5
8
6
5
Tidak
Tuntas
1
8
Yulia Fahra N 2
9
1
8
2
6
7
3
6
5
Tuntas
1
9
Zulfa
Roudhotul M
2
3
3
2
2
0
7
5
6
5
Tuntas
2
0
Zulfa Riyadul
M
2
2
3
0
1
8
7
0
6
5
Tuntas
Jumlah 4
5
6
3
9
0
4
0
6
1255
Rata-rata 62.75
Keterangan :
Tuntas : 6 siswa ( 30 %)
Tidak Tuntas : 14 siswa (70 %)
Tabel 4.6 Hasil Kemampuan Siswa Menulis narasi pada Siklus II.
No Nama Siswa
aspek yang dinilai
Nilai KKM keterangan Isi narasi Ejaan
Kesesu
aian
Kata
1 Ani Widiawati 25 18 23 66 65 Tuntas
2 Aulia Natania A 30 14 25 69 65 Tuntas
3 Fitri Wulandari 24 24 20 68 65 Tuntas
4 Hani Mustafidah 28 25 25 78 65 Tuntas
5 Izza Fitria Azka 23 22 20 65 65 Tuntas
6 Muhammad
Nugroho
23 20 21 64 65 Tidak Tuntas
7 M.Miftakhul Khoiry 23 21 19 63 65 Tidak Tuntas
8 M. Nailur Autor 31 20 22 73 65 Tuntas
9 M. Nizam Tri
Utomo
23 17 17 57 65 Tidak Tuntas
10 Najwa Salsabila M 26 17 19 62 65 Tidak Tuntas
11 Naufal Ilham
Asyarofi
23 18 22 63 65 Tidak Tuntas
12 Nay Sella Islami A 20 23 20 63 65 Tidak Tuntas
13 Ni’am Ulil Absor 15 23 23 61 65 Tidak Tuntas
14 Novia Liana Safila A 31 23 21 75 65 Tuntas
15 Rechan Fathur R 23 12 19 54 65 Tidak Tuntas
16 Rian Novi Riyanto 25 20 21 66 65 Tuntas
17 Syahril Apriyanto 20 21 22 63 65 Tidak Tuntas
18 Yulia Fahra N 29 21 25 75 65 Tuntas
19 Zulfa Roudhotul M 25 31 21 77 65 Tuntas
20 Zulfa Riyadul M 24 30 21 75 65 Tuntas
Jumlah 491 420 426 1337
Rata-rata 66.85
Keterangan :
Tuntas : 11 siswa ( 55 %)
Tidak Tuntas : 9 siswa (45 %)
Tabel 4.10 Hasil Kemampuan Siswa Menulis narasi pada Siklus III.
No Nama Siswa
aspek yang dinilai
Nilai KKM Keterangan Isi
narasi Ejaan
Kesesuai
an Kata
1 Ani Widiawati 25 20 25 70 65 Tuntas
2 Aulia Natania A 30 20 25 75 65 Tuntas
3 Fitri Wulandari 24 24 25 73 65 Tuntas
4 Hani Mustafidah 30 26 26 82 65 Tuntas
5 Izza Fitria Azka 23 25 25 73 65 Tuntas
6 Muhammad
Nugroho
27 24 26 77 65 Tuntas
7 M.Miftakhul Khoiry 23 21 19 63 65 Tidak Tuntas
8 M. Nailur Autor 31 20 27 78 65 Tuntas
9 M. Nizam Tri
Utomo
25 23 27 75 65 Tuntas
10 Najwa Salsabila M 26 22 24 72 65 Tuntas
11 Naufal Ilham
Asyarofi
23 26 26 75 65 Tuntas
12 Nay Sella Islami A 24 26 26 76 65 Tuntas
13 Ni’am Ulil Absor 17 23 23 63 65 Tidak Tuntas
14 Novia Liana Safila A 31 29 25 85 65 Tuntas
15 Rechan Fathur R 23 20 19 62 65 Tidak Tuntas
16 Rian Novi Riyanto 25 27 24 76 65 Tuntas
17 Syahril Apriyanto 20 23 28 71 65 Tuntas
18 Yulia Fahra N 29 26 30 85 65 Tuntas
19 Zulfa Roudhotul M 30 31 26 87 65 Tuntas
20 Zulfa Riyadul M 27 28 28 83 65 Tuntas
Jumlah 513 484 504 1501
Rata-rata (55) KKM (75.05) TUNTAS
Keterangan :
Tuntas : 17 siswa (85%)
Tidak tuntas : 3 siswa (15%
Tabel 4.1 Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus seperti pada
No Nama Siswa Nilai
1 Ani Widiawati 39
2 Aulia Natania Angraini T 54
3 Fitri Wulandari 48
4 Hani Mustafidah 70
5 Izza Fitria Azka 30
6 M. Agung Nugroho 56
7 Muhammad Miftakhul Khoiry 36
8 Muhammad Nailur Author 58
9 Muhammad Nizam Tri Utomo 34
10 Najwa Salsabila Musyarofah TN 31
11 Naufal Ilham Asyarofi 55
12 Nay Sella Islami Anandita 56
13 Ni’am Ulil Absor 38
14 Novi Liana Safila Aulia 67
15 Rechan Fathur Rohman 40
16 Rian Novi Riyanto 50
17 Syahri Apriyanto 54
18 Yulia Fahra Nugraheni 59
19 Zulfa Roudhotul Ma’wa Al Basyari 64
20 Zulfa Riyadhul Ma’wa Al Basyari 65
Keterangan :
Nilai 30-40 = 7 siswa
Nilai 40-59 = 9 siswa
Nilai 60-69 = 3 siswa
Nilai 70-79 = 1 siswa
DOKUMENTASI Siklus I
Guru memberikan penjelasan kepada siswa siswa mendengarkan
penejelasan dari guru
Guru menjadi fasilitator siswa untuk mengerjakan evaluasi
SIKLUS II
Guru menerangkan klasifikasi bahasa jawa kondisi saat pembelajaran
berlangsung
siswa dibagi menjadi 2 kelompok dengan soal yang berbeda 1 dan kelompok 2
Siklus III
Guru menerangkan siswa mengerjakan evaluasi
Siswa mengerjakan evaluasi dengan 4 soal yang berbeda dan diacak
evaluasi dan guru perputar menjadi fasilitator
Siswa mengerjakan evaluasi dan
Daftar Riwayat Hidup
Nama lengkap : Anna Fista Nugraheni
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 30 Agustus 1992
Agama : Islam
Nama Ayah : Drs. Sulaiman, M.Pd
Nama Ibu : Siti Dawami, S.Pd
Nama Adik : Himmatul Hasanah
Fahmi Nurul Aziza
Alamat : Ngijo Rt. 02 Rw. 01 Kel. Banyuurip, Kec. Klego, Kab.
Boyolali, Prov. Jawa Tengah, Warga Negara Indonesia 57385
Jenjang Pendidikan :
1. TK Bustanulattfal Karangpakel, Sumberagung, Kec.Klego, Kab. Boyolali.
2. MIN Banyuurip, Kel. Banyuurip, Kec. Klego. Kab. Boyolali.
3. Madrasah Tsnawiyah Muhammadiyah 07 Klego, Boyolali.
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Andong, Kec.Andong, Kab. Boyolali.
5. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, Fakultas Tarbiyah
Salatiga Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Salatiga, Desember 2014
Penulis
Anna Fista Nugraheni
NIM. 11510030
Top Related