i
PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEAKTIFAN SERTA
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN
STRATEGI MASTERY LEARNING WITH QUIS TEAM
PADA SISWA KELAS VII A SMP PGRI BAGELEN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Rani Puspitasari
NIM 132140167
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2017
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEAKTIFAN SERTA
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN
STRATEGI MASTERY LEARNING WITH QUIS TEAM
PADA SISWA KELAS VII A SMP PGRI BAGELEN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh
Rani Puspitasari
NIM.132140167
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan
di depan Tim Penguji Skripsi
Pada tanggal: 05 Agustus 2017
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Riawan Yudi Purwoko, S. Si, M. Pd.
NIDN.0619098503
Pembimbing I,
Drs. H. Supriyono, M. Pd.
NIP.19580816 198503 1 005
Pembimbing II,
Dita Yuzianah, M. Pd.
NIDN.0601038801
ii
iii
PENGESAHAN
PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEAKTIFAN SERTA
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN
STRATEGI MASTERY LEARNING WITH QUIS TEAM
PADA SISWA KELAS VII A SMP PGRI BAGELEN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh
Rani Puspitasari
NIM 132140167
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Penguji Skripsi,
Pada tanggal : 16 Agustus 2017
TIM PENGUJI
Tanda tangan
Riawan Yudi Purwoko, S. Si., M. PdNIDN
NIDN. 0619098503060
Penguji Utama
..............................................
Dita Yuzianah, M. Pd.
NIDN. 0601038801
Pembimbing II/ Penguji I
..............................................
Drs. H. Supriyono, M. Pd
NIP. 19580816 198503 1 005
Pembimbing I/ Penguji II
..............................................
Purworejo, Agustus 2017
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Yuli Widiyono, M. Pd.
NIDN. 0616078301
iii
iv
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini.
Nama : Rani Puspitasari
NIM : 132140167
Program Studi : Pendidikan Matematika
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Peningkatan
Kepercayaan Diri dan Keaktifan serta Prestasi Belajar Matematika Menggunakan
Strategi Mastery Learning with Quis Team Pada Siswa Kelas VII A SMP PGRI
Bagelen Tahun Pelajaran 2016/ 2017” benar-benar hasil karya sendiri, bukan
jiplakan orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Apabila terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil
jiplakan, saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh
Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Purworejo, Agustus 2017
Yang membuat pernyataan,
Rani Puspitasari
NIM. 132140167
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Al-Mujadillah: 11)
(٨) وإلى ربك فارغب إن مع العسر يسرا (٦) فإذا فرغت فانصب (٧)
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu
telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap”. (Al-Insyirah: 6-8)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini dengan sepenuh hati
karena Allah SWT sebagai terima kasihku kepada:
1. Bapak dan ibu tercinta (Bapak Rahmat Basuki
dan Ibu Ani Sumarni) yang setulus hati mem-
besarkan, mendidik, dan senantiasa memberikan
dorongan, semangat, serta doa yang tiada henti;
2. Adik-adikku (Yasmina Auliya Putri dan Widad
Fakhrun Al Altho) yang selalu memberikan
semangat dan doa tiada henti.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kepercayaan Diri dan Keaktifan
serta Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Strategi Mastery Learning with Quis
Team Pada Siswa Kelas VII A SMP PGRI Bagelen Tahun Pelajaran 2016/2017”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Purworejo.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. H. Supriyono, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo
sekaligus dosen pembimbing skripsi I yang telah banyak meluangkan waktu
dalam memberikan motivasi, petunjuk, arahan, bimbingan dalam memudahkan
segala apa yang menjadi kebutuhan penulis sampai selesainya skripsi ini.
2. Yuli Widiyono, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
yang telah memberikan izin mengadakan penelitian.
3. Riawan Yudi Purwoko, S.Si, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika yang telah memberikan izin mengadakan penelitian.
4. Dita Yuzianah, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah membimbing, me-
ngarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah, serta
vii
mengoreksi skripsi ini dengan penuh ketelitian sehingga penyusun dapat me-
nyelesaikan skripsi ini.
5. Widyaning Hapsari, M.Psi., dan Prasetyo Budi Darmono, M.Pd., Dosen
validator yang telah membantu penyusun dalam menvalidasi instrumen
penelitian.
6. Supomo, S.Pd.Ing., Kepala SMP PGRI Bagelen yang telah memberikan izin
penelitian di sekolah yang dipimpinnnya.
7. Setyati Utami, S.Pd., Guru Kelas VII A SMP PGRI Bagelen yang telah
memberikan ijin untuk mengadakan penelitian dan mengambil data dan
8. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penyusun
dalam menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Matematika.
Penyusun hanya dapat berdoa semoga Allah SWT memberikan balasan yang
berlipat ganda atas baik budi yang telah diberikan. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi penyusun khususnya dan para pembaca umumnya.
Purworejo, Agustus 2017
Penulis,
Rani Puspitasari
viii
ABSTRAK
Rani Puspitasari. 132140167.”Peningkatan Kepercayaan Diri dan Keaktifan
serta Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Strategi Mastery Learning with
Quis Team Pada Siswa Kelas VII A SMP PGRI Bagelen Tahun Pelajaran
2016/2017”.Skripsi. Pendidikan Matematika. FKIP, Universitas Muhammadiyah
Purworejo. 2017.
Tujuan dari penelitian ini adalah :(1) untuk meningkatkan kepercayaan diri
siswa melalui strategi Mastery Learning with Quis Team pada siswa kelas VII A
SMP PGRI Bagelen. (2) untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui
strategi Mastery Learning with Quis Team pada siswa kelas VII A SMP PGRI
Bagelen. (3) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui strategi Mastery
Learning with Quis Team pada siswa kelas VII A SMP PGRI Bagelen.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) yang terdiri dari
4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subyek adalah
siswa kelas VII A SMP PGRI Bagelen yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari
6 siswa putri dan 14 siswa putra. Teknik pengumpulan data dengan metode
angket, observasi,tes, dan dokumentasi. Data mengenai kepercayaan diri siswa
dikumpulkan dengan angket kepercayaan diri, keaktifan belajar siswa
dikumpulkan dengan lembar observasi keaktifan siswa. Sedangkan data prestasi
belajar matematika siswa dikumpulkan melalui tes prestasi. Setelah data
terkumpul, data di analisis dengan menggunakan rumus rerata dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kepercayaan diri siswa mengalami
peningkatan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan strategi Mastery
Learning with Quis Team. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap
kepercayaan diri siswa pada siklus I rata-rata 77,35% dengan kategori baik dan
pada siklus II rata-rata 77,75% dengan kategori baik. (2) keaktifan belajar siswa
pada siklus 1 rata-rata 73,74% dengan kategori cukup dan mengalami peningkatan
pada siklus II rata-rata 76,75% dengan kategori baik. (3) prestasi belajar
matematika siswa mengalami peningkatan hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis
data diperoleh bahwa hasil rerata prestasi belajar matematika siswa pada siklus I
sebesar 68,25 dengan ketuntasan klasikal 60%, sedangkan pada siklus II sebesar
78,25 dengan ketuntasan klasikal 80%.
Kata kunci :Mastery Learning, kepercayaan diri, keaktifan, prestasi belajar
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
PERNYATAAN .......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
ABSTRAK .................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4
C. Batasan Masalah ..................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 8
A. Kajian Teori ............................................................................ 8
B. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 20
C. Kerangka Pikir ........................................................................ 23
D. Hipotesis Tindakan ................................................................. 25
BAB III. METODE PENELITIAN............................................................. 26
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 26
B. Subjek Penelitian .................................................................... 26
C. Objek Penelitian ...................................................................... 26
x
D. Desain Penelitian .................................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 29
F. Instrumen Penelitian ............................................................... 30
G. Teknik Analisis Data............................................................... 32
H. Indikator Keberhasilan ............................................................ 34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 36
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 36
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 63
BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 71
A. Kesimpulan ........................................................................... 71
B. Saran ..................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian .............................................. 22
Tabel 2. Kriteria Skor Jawaban Angket ......................................................... 32
Tabel 3. Kriteria Penghargaan Kualitatif ....................................................... 33
Tabel 4. Kategori Ketuntasan Siswa .............................................................. 33
Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas VII A SLTP
PGRI Bagelen .................................................................................. 37
Tabel 6. Hasil Nilai Murni UTS Semester Ganjil ......................................... 37
Tabel 7. Hasil Perhitungan Angket Kepercayaan Diri Siklus I ..................... 47
Tabel 8. Hasil Perhitungan Lembar Observasi Keaktifan Siklus I ................ 47
Tabel 9. Hasil Perhitungan Tes Prestasi Belajar Siklus I .............................. 48
Tabel 10. Hasil Perhitungan Angket Kepercayaan Diri Siklus II .................... 60
Tabel 11. Hasil Perhitungan Lembar Observasi Keaktifan Siklus II ............... 61
Tabel 12. Hasil Perhitungan Tes Prestasi Belajar Siklus II ............................. 62
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir ....................................................................... 24
Gambar 2. Siklus Daur PTK ......................................................................... 27
Gambar 3. Guru Menjelaskan Materi Keliling Segitiga ............................... 41
Gambar 4. Siswa Malu Pada Saat Berdiskusi .............................................. 42
Gambar 5. Siswa Mengerjakan tes Siklus I ................................................. 46
Gambar 6. Siswa Sudah Tidak Canggung Pada Saat Bediskusi .................. 56
Gambar 7. Siswa Mengerjan Tes Siklus II ................................................... 59
Gambar 8. Diagram, Persentase, Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa ...... 66
Gambar 9. Diagram, Persentase, Peningkatan Keaktifan Siswa .................. 68
Gambar 10. Diagram, Persentase Prestasi Belajar Siswa dan Ketuntasan
Klasikal ....................................................................................... 70
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ...................................................................................... 73
Lampiran 2. RPP Siklus I .............................................................................. 77
Lampiran 3. RPP Siklus II ............................................................................ 87
Lampiran 4. Lembar Validasi Tes Prestasi Belajar Siklus I ......................... 96
Lampiran 5. Surat Pernyataan Validasi Tes Siklus I .................................... 100
Lampiran 6. Kisi-kisi Tes Siklus I ................................................................ 101
Lampiran 7. Soal Tes Prestasi Belajar Siklus I ............................................. 102
Lampiran 8. Kunci Jawaban Tes Prestasi Belajar Siklus I ........................... 103
Lampiran 9. Perhitungan Hasil Tes Siklus I ................................................. 105
Lampiran 10. Lembar Jawab Siswa Tes Siklus I ............................................ 107
Lampiran 11. Lembar Validasi Tes Prestasi Belajar Siklus II ........................ 112
Lampiran 12. Surat Pernyataan Validasi Tes Siklus I .................................... 116
Lampiran 13. Kisi-kisi Tes Siklus II ............................................................... 117
Lampiran 14. Soal Tes Prestasi Belajar Siklus II............................................ 118
Lampiran 15. Kunci Jawaban Tes Prestasi Belajar Siklus II .......................... 119
Lampiran 16. Perhitungan Hasil Tes Siklus II ................................................ 121
Lampiran 17. Lembar Jawab Siswa Tes Siklus II ........................................... 123
Lampiran 18. Lembar Validasi Instrumen Keaktifan ..................................... 129
Lampiran 19. Surat Pernyataan Validasi Instrumen Keaktifan....................... 131
Lampiran 20. Kisi-Kisi Keaktifan ................................................................... 132
Lampiran 21. Lembar Observasi Keaktifan .................................................... 134
Lampiran 22. Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi Keaktifan ..................... 138
Lampiran 23. Daftar Hadir Siswa Kelas VII A ............................................... 142
Lampiran 24. Lembar Validasi Instrumen Kepercayaan Diri ......................... 146
Lampiran 25. Surat Pernyataan Validasi Kepercayaan Diri ........................... 153
Lampiran 26. Angket Kepercayaan Diri ......................................................... 154
Lampiran 27. Analisis Angket Kepercayaan Diri ........................................... 157
Lampiran 28. Angket Siswa ............................................................................ 159
Lampiran 29. Lembar Keterlaksanaan ............................................................ 165
Lampiran 30. Nilai Ujian Tengah Semester .................................................... 173
Lampiran 31. Surat Ijin Penelitian .................................................................. 174
Lampiran 32. Surat Tembusan ....................................................................... 175
Lampiran 33. Surat Penetapan Dosen Pembimbing ....................................... 176
Lampiran 34. Kartu Kendali Bimbingan ........................................................ 177
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemilihan strategi pembelajaran menjadi bagian yang penting dalam
upaya menciptakan pembelajaran yang aktif. Oleh karenanya setiap
pembelajaran perlu dirancang sebuah siklus pembelajaran yang menarik
dan memungkinkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif. Penciptaan
strategi pembelajaran yang beragam diharapkan dapat terus-menerus
menjaga ketertarikan siswa pada setiap proses pembelajaran. Guru perlu
mengkombinasi berbagai strategi dari satu pertemuan ke pertemuan lain
sehingga pembelajaran tidak terkesan monoton.
Kendala yang masih sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran
yaitu pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered).
Komunikasi yang terjalin dalam kegiatan pembelajaran hanya satu arah
dari guru ke siswa. Akibatnya jika siswa kurang paham mengenai suatu
konsep, mereka tidak bertanya kepada guru melainkan ke teman
sebaya/sebangku. Jika konsep materi pembelajaran tidak dapat dikuasai
siswa maka akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
Kendala dalam belajar juga sering dialami siswa yang belum
menguasai materi dan berprestasi rendah. Salah satu yang dialami siswa
adalah rasa rendah diri, seringkali siswa tidak yakin atas kemampuan yang
dimilikinya. Biasanya siswa yang tidak percaya diri dikarenakan siswa
memiliki pengalaman sekolah yang negatif sehingga mengurangi rasa
2
percaya diri dan kecintaan alamiah mereka pada belajar. Pengalaman
tersebut yang menyebabkan siswa takut untuk mencoba kembali.
Kepercayaan diri penting untuk menciptakan keberanian siswa.
Selain itu kepercayaan diri mampu menciptakan tujuan dalam meraih
prestasi belajar yang terbaik, membangun kekuatan dalam diri siswa untuk
terus belajar. Kekuatan belajar yang timbul dalam diri siswa akan
menciptakan perubahan dan perbaikan diri.
Ketika rasa percaya diri itu muncul siswa merasa bebas
menunjukkan kemampuannya, aktif dalam kegiatan pembelajaran dikelas
tanpa takut terhadap kegagalan. Kesempatan berbicara dan
mengemukakan pemikiran mereka tanpa takut gagal mendorong siswa
lebih aktif.
Keaktifannya dalam kegiatan pembelajaran menjadi sangat penting
untuk meraih prestasi belajar. Ketika siswa memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi siswa senang bertanya. Rasa percaya diri dalam diri siswa
mendorong keingintahuan untuk bertanya dan aktif dalam kegiatan
pembelajaran sehingga diduga meningkatkan prestasi belajar. Keterlibatan
anak dalam proses belajar adalah inti dari proses belajar yang efektif.
Berdasarkan hasil observasi di SMP PGRI Bagelen Kabupaten
Purworejo, khususnya kelas VII-A didapati bahwa dalam proses belajar-
mengajar cenderung masih berpusat pada guru (teacher centered) dan
masih menggunakan metode pembelajaran ceramah/ekspositori.
Berdasarkan wawancara dengan guru matematika SMP PGRI 1 Bagelen
3
Ibu Setyati Utami, kepercayaan diri siswa masih kurang ini terlihat dari
siswa masih malu untuk bertanya kepada guru tentang materi yang belum
dipahami. Tidak berani tampil bila berhadapan dengan orang banyak, dan
tidak mau mengajukan pendapatnya di dalam kelompok. Ketika siswa
ditunjuk maju ke depan siswa belum mau maju. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru matematika SMP PGRI 1 Bagelen Ibu Setyati
Utami, rendahnya keaktifan belajar siswa masih kurang ini terlihat pada
saat pembelajaran berlangsung siswa belum memperhatikan, siswa pasif
pada saat guru menyampaikan materi. Selain itu, banyak siswa yang tidak
mencatat apa yang telah disampaikan oleh guru. Jika diperintah oleh guru
untuk mencatat maka sebagian besar siswa tidak mencatat. Ketika guru
sedang membahas soal hanya beberapa siswa saja yang ikut aktif dalam
penyelesaian soal tersebut, sedangkan yang lain diam. Diketahui juga
bahwa prestasi belajar siswa kelas VII-A masih belum mencapai hasil
yang maksimal atau belum mencapai hasil yang diharapkan. Lebih dari
70% siswa belum tuntas belajar dengan rata-rata nilai kurang dari Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75.
Salah satu cara meningkatkan kepercayaan diri dan keaktifan belajar
matematika siswa adalah melalui pembelajaran dengan menggunakan
strategi Mastery Learning With Quis Team. Strategi Mastery Learning
With Quis Team adalah salah satu strategi dalam pembelajaran yang
mempersyaratkan siswa menguasai secara tuntas seluruh kompetensi dasar
dengan cara memberikan quiz pada sekelompok siswa untuk menguji
4
kepahaman siswa. Dengan menghasilkan suatu kepercayaan diri dan
keaktifan maka prestasi belajar matematika akan meningkat.
Berasarkan uraian diatas maka penulis perlu melakukan penelitian
dengan judul “Peningkatan Kepercayaan diri dan Keaktifan serta
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII A SLTP PGRI Bagelen
Tahun Pelajaran 2016/2017 ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang dapat
didefinisikan adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan diri siswa masih rendah diduga siswa tidak yakin atas
kemampuan yang dimilikinya.
2. Rendahnya keaktifan belajar matematika siswa kelas VII A SMP PGRI
Bagelen diduga ketika guru sedang membahas soal hanya beberapa
siswa saja yang ikut aktif dalam penyelesaian soal tersebut, sedangkan
yang lain diam.
3. Rendahnya prestasi belajar siswa pada kelas VII A SMP PGRI
Bagelen diduga proses pembelajaran yang kurang efektif.
4. Nilai Matematika siswa masih rendah diduga kurang aktifnya siswa
dalam proses pembelajaran.
5
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Pembelajaran Matematika dibatasi pada Strategi pembelajaran Mastery
Learning With Quis Team .
2. Kepercayaan diri siswa dibatasi pada keyakinan kemampuan diri,
optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional dan realistis.
3. Keaktifan atau minat dalam mengikuti pembelajaran dibatasi pada
kegiatan visual, lisan, mendengarkan, menulis, emosional.
4. Permasalahan dibatasi pada prestasi belajar siswa setelah diterapkan
Strategi pembelajaran Mastery Learning With Quis Team.
5. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP PGRI Bagelen.
6. Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah diatas, maka masalah yang akan diteliti pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Kepercayaan diri siswa meningkat melalui Strategi
pembelajaran Mastery Learning With Quis Team pada siswa kelas VII-
A SMP PGRI Bagelen Kabupaten Purworejo Tahun pelajaran
2016/2017.
6
2. Apakah keaktifan belajar siswa meningkat melalui Strategi
pembelajaran Mastery Learning With Quis Team pada siswa kelas VII-
A SMP PGRI Bagelen Kabupaten Purworejo Tahun pelajaran
2016/2017.
3. Apakah prestasi belajar siswa meningkat melalui Strategi pembelajaran
Mastery Learning With Quis Team pada siswa kelas VII-A SMP PGRI
Bagelen Kabupaten Purworejo Tahun pelajaran 2016/2017.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa melalui strategi
pembelajaran Mastery Learning With Quis Team pada siswa kelas VII-
A SMP PGRI Bagelen Kabupaten Purworejo Tahun pelajaran
2016/2017.
2. Untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui strategi
pembelajaran Mastery Learning With Quis Team pada siswa kelas VII-
A SMP PGRI Bagelen Kabupaten Purworejo Tahun pelajaran
2016/2017.
3. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui strategi
pembelajaran Mastery Learning With Quis Team pada siswa kelas VII-
A SMP PGRI Bagelen Kabupaten Purworejo Tahun pelajaran
2016/2017.
7
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:
1. Bagi Guru
a. Untuk mengetahui kemampuannya melaksanakan pembelajaran
matematika dengan menggunakan strategi Mastery Learning With
Quis Team.
b. Dalam proses belajar mengajar strategi Mastery Learning With
Quis Team dapat diterapkan sebagai alternatif variasi pembelajaran
untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keaktifan belajar siswa.
2. Bagi Sekolah
Bila penelitian ini selesai dilaksanakan disekolah, maka sekolah dapat
mengambil manfaat dengan adanya peningkatan kemampuan siswa
dan dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengambil keputusan
dalam proses pembelajaran di masa yang akan datang.
3. Bagi Peneliti
Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang
menggunakan strategi Mastery Learning With Quis Team dan pihak-
pihak yang membutuhkan informasi mengenai kependidikan
khususnya penerapan berbagai strategi pembelajaran dalam proses
belajar-mengajar yang akan digunakan sebagai bahan referensi untuk
melakukan penelitian-penelitian sejenis.
8
BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA,
KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Kepercayaan Diri
a. Pengertian kepercayaan diri
Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang
berfungsi untuk mendorong individu dalam meraih kesuksesan yang
terbentuk melalui proses belajar individu dalam interaksinya dengan
lingkungan. Kepercayaan diri di definisikan sebagai suatu keyakinan
individu untuk mampu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
Individu yang mempunyai rasa kepercayaan diri adalah individu yang
mampu berkerja secara efektif, dapat melaksanakan tugas dengan baik
dan bertanggung jawab. Kepercayaan diri sering di identikkan dengan
kemandirian meski demikian individu yang keprcayaan dirinya tinggi
pada umumnya lebih mudah untuk terlibat secara pribadi dengan
individu lain yang akan lebih berhasil dalam menjalin hubungan secara
interpersonal.
Menurut Lauster dalam M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S
(2012: 34) “kepercayaan diri sebagai salah satu kepribadian yang
berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak
terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak,
gembira, optimis, cukup toleran, dan bertanggung jawab”. Menurut
9
Kumara dalam M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S (2012: 34)
“kepercayaan diri merupakan ciri kepribadian yang mengandung arti
keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri”.
Menurut Anthony dalam M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S
(2012: 34) “kepercayaan diri merupakan sikap pada siri seseorang
yang dapat menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran
diri, berpikir positif, memiliki kemandirian, dan mempunyai
kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang
diinginkan”.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan
dirinya untuk mencapai segala sesuatu yang diinginkan.
b. Aspek-aspek kepercayaan diri
Menurut Lauster dalam M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S
(2012: 35), orang yang memiliki kepercayan diri yang positif adalah
yang disebutkan di bawah ini:
1) Keyakinan kemampuan diri
Keyakinan kemampuan diri adalah sikap postif seseorang tentang
dirinya. Ia mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang
dilakukannya.
2) Optimis
Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu
berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri
dan kemampuannya.
3) Objektif
Orang yang memandang permasalahan atau sesuatu sesuai
dengan kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran
pribadi atau menurut dirinya sendiri.
4) Bertanggung jawab
Bertanggung jawab adalah kesediaan orang untuk menanggung
segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.
5) Rasional dan realistis
Rasional dan realistis adalah analisi terhadap suatu masalah,
sesuatu hal, dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran
yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.
10
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri
Kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini
adalah faktor-faktor tersebut :
1) Konsep diri
Menurut Anthony dalam M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S
(2012: 37) “terbentuknya kepercayaan diri pda diri seseorang
diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam
pergaulannya dalam suatu kelompok”.
2) Harga diri
Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif
pula. Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri
sendiri.
3) Pengalaman
Pengalaman dapat menjadi faktor munculnya rasa percaya diri.
Sebaliknya, pengalaman juga dapat menjadi factor menurunnya
rasa percaya diri seseorang.
4) Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat
kepercayaan diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan
menjadikan orang tersebut tergantung dan berada di bawah
kekuasaan orang lain yang lebih pandai darinya.
Indikator Kepercayaan Diri dalam penelitian ini adalah menurut
Lauster dalam M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S (2012: 35).
11
2. Keaktifan
Keberhasilan dalam suatu proses belajar dapat dilihat dari hasil
prestasi belajar yang dapat ditentukan dengan melihat keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar adalah
untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif
memecahkan persoalan dari segala sesuatu yang dihadapi dalam proses
pembelajaran.
Secara harfiah keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti
melakukan kegiatan atau sibuk. Menurut Charles C. Bonwell dan J.A
Eison dalam Warsono (2012: 14) “seluruh bentuk pengajaran yang
berfokus kepada siswa sebagai penanggung jawab pembelajaran adalah
pembelajaran aktif”. Jadi menurut kedua ahli tersebut, pembelajaran aktif
mengacu kepada pembelajaran berbasis siswa (studend-centered-
learning). Dalam hubungan ini, Centre for Research on learning and
Teaching University of Michigan, memberikan definisi lebih ketat lagi
tentang pembelajaran aktif. Menurut lembaga tersebut, pembelajaran aktif
adalah suatu proses yang memberikan kesempatan kepada para siswa
terlibat dalam tugas-tugas pemikiran tingkat tinggi (higher order
thingking) seperti menganalisis, melakukan sistematis, dan evaluasi.
Dalam buku milik Dimiyati dan Mudjiono (2013: 45), “keaktifan
belajar adalah bentuk bentuk kegiatan yang muncul dalam suatu proses
pembelajaran, baik kegiatan fisik yang mudah diamati maupun kegiatan
psikis yang susah diamati”. Kegiatan fisik bisa berupa membaca,
12
mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebagainya.
Kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang
dimiliki dalam memecahan masalah yang dihadapi, membandungkan satu
konsep dengan kata lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan
psikis lain.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
keaktifan adalah bentuk bentuk kegiatan yang muncul dalam suatu proses
pembelajaran.
Keaktifan siswa banyak macamnya, para ahli mencoba
mengadakan klasifikasi mengenai hal tersebut, antara lain Paul D. Dierich
dalam Oemar Hamalik (2010: 172) yang membagi kegiatan belajar
menjadi 8 kelompok, sebagai berikut:
a. Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca,
memperhatikan gambar, mengamati demonstrasi atau
mengamati pekerjaan orang lain.
b. Kegiatan lisan (oral activities), yaitu kemampuan menyatakan,
merumuskakn, diskusi, bertanya ataupun tnterupsi.
c. Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu
mendengarkan penyajian bahan, diskusi atau mendengarkan
percakapan.
d. Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menulis cerita,
mengerjakan soal, menyusun laporan atau mengsi angket.
e. Kegiataan menggambar (drawing activities), yaitu melukis,
membuat grafik, pola, atau gambar.
f. Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu menaruuh
minat, memiliki kesenangan atau berani.
g. Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan
percobaan, memilih alat-alat atau membuat model.
h. Kegiatan mental (mental activities), yaitu mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan-
hubungan.
13
Menurut Sudjana, Nana (2016: 61) berpendapat bahwa penilaian
proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan
dalam mengikuti proses belajar. Keaktifan siswa dapat dilihat alam hal:
a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
b. Terlibat dalam pemecahan masalah.
c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru aabila tidak
memahami persoalan yang dihadapi.
d. Berusaha mencari berbagai infirmasi yang diperlukan untuk
pemecahan masalah.
e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.
f. Menilai kemampuan dirinta dan hasil-hasil yang diperolehnya.
g. Melatih diri dan memecahkan soal atau masalah yang sejenis.
h. Kesempatan dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya.
Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan sebelumnya
maka indikator keaktifan dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Memperhatikan penjelasan dari guru (kegiatan visual).
b. Mengajukan pertanyaan kepada teman atau kepada guru (kegiatan
lisan).
c. Mendengarkan diskusi kelompok (kegiatan mendengarkan).
d. Mampu menyelesaikan soal (kegiatan menulis).
e. Minat dalam mengikuti pembelajaran (kegiatan emosional).
3. Prestasi Belajar Matematika
a. Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai aktifitas mental atau (psikis) yang
terjadi karena adanya interaksi aktif antara individu dengan
lingkungannya yang menghasilkan perubhan-perubahan yang bersifat
relativ tetap dalam aspek-aspek : kognitif, psikomotor, dan afektif.
14
Perubahan tersebut dapat berubah sesuatu yang sama sekali baru atau
penyempurnaan atau peningkatan dari hasil belajar yang telah
diperoleh sebelumnya.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2012: 21), “belajar adalah
suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari”. Hasil dari aktivitas
belajar terjadilah perubahan dalam diri individu. Dengan demikian,
belajar dikatakan berhasil bila terjadi perubahan dalam diri individu.
Sebaliknya, bila tidak terjadi perubahan dalam diri individu, maka
belajar dikatakan tidak berhasil.
Menurut Slameto (2010: 2) “belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Perubahan yang
terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya
karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang
merupakan perubahan dalam arti belajar.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan belajar
adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan setiap individu yang
dilakukan secara sadar untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan.
15
b. Prestasi Belajar
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar,
karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan orestasi belajar
adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Bagi seorang anak
belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang ana
dalm pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh
anak tersebut. Menurut, Syaiful Bahri Djamarah (2012: 19),
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah di kerjakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi
tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan
suatu kegiatan. Dalam kenyataan, untuk mendapatkan prestasi
tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan
dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk
mencapainya.
Dari pengertian tersebut erat kaitannya antar prestasi dengan
belajar, ketika seseorang bersungguh-sungguh dalam belajar maka
akan mendapat prestasi yang diharapkan. Sehingga menurut Djamarah
(2012: 23) “prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-
kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil
dalam aktivitas dalam belajar. Menurut Hamdani (2011: 138) “prestasi
belajar adalah tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh
dalam proses belajar mengajar”. Prestasi seseorang sesuai dengan
tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang
dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah
mengalami proses belajar mengajar. Melalui proses belajar, siswa
memperoleh kecakapan tertentu serta perubahan pada dirinya. Prestasi
16
belajar merupakan tolak ukur yang dapat digunakan untuk menentukan
tingkat keberhasilan siswa dalam memahami suatu mata pelajaran.
Dari beberapa pengertian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah di kerjakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dalam
aktivitas dalam belajar.
c. Matematika
Matematika merupakan ilmu yang penting dalam kehidupan.
Matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian
yang logik. Matematika itu bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan
simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada
mengenai bunyi. Menurut Ahmad Susanto (2013: 185),
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi,
memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari
dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kebutuhuan akan aplikasi matematika saat ini dan masa depan
tidak hanya untuk keperluan sehari-hari, tetapi terutama dalam dunia
kerja dan untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik
oleh siswa. Matematika adalah cara atau metode berpikir dan bernalar,
bahasa lambang yang dapat dipahamu oleh semua bangsa dan
berbudaya, seni seperti pada musik penuh dengan simetri, pola, dan
17
irama yang menghibur, alat bagi pembuat peta arsitek, navigator
angkasa luar, pembuat mesin, dan akuntan (Hamzah, Ali dan
Muhlisrarini 2013: 48).
Matematika merupakan pelajaran yang tersusun secara beraturan
dan berjenjang dari hal yang mudah hingga yang sulit. Setiap konsep
pada pelajaran matematika juga memiliki keterkaitan yang jelas dan
logis. Matematika juga erupakan ilmu pengetahuan yang diperlukan
untuk semua jurusan. Matematika digunakan untuk mengembangkan
kemampuan menghitung, mengukur, dan menerapkan rumus-rumus
dalam kehidupan sehari-hari. Hakikatnya belajar matematika adalah
konsep, struktur konsep, dan mencari hubungan antar konsep dan
strukturnya.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan berfikir
dan bernalar yang menlaah bentuk, struktur, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang abstrak yang salin berhubungan satu dengan yang
lainnya.
d. Prestasi Belajar Matematika
Prestasi belajar matematika adalah suatu proses atau usaha yang
dilakukan setiap individu yang dilakukan secara sadar untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari suatu kegiatan yang telah di kerjakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok yang
18
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dalam
aktivitas dalam belajar ilmu yang digunakan dalam penyelesaian
masalah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
matematika adalah perubahan dalam diri siswa setelah mengalami
pengalaman belajar matematika.
4. Strategi Pembelajaran Matery Learning With Quis Team
Menurut Kunandar dalam Salwa Rufaida (2014: 11) Belajar tuntas
adalah suatu system belajar yang menginginkan sebagian besar
peserta didik dapat menguasaitujuan pembelajaran secara tuntas
untukmempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam belajar dengan
memberikan kualitas pembelajaran yang lebih sesuai, bantuan,
serta perhatian khusus bagi siswa-siswa yang lambat dalam
memperoleh pemahaman dalam belajar.
Pada pelaksanaan pembelajaran ini, siswa yang mengalami
kesulitan belajar akan mendapatkan pelajaran remedialdan siswa yang
menguasai kajian diberikan program pengayaan. Pembelajaran lebih
ditekankan pada peran guru mendorong keberhasilan siswa secara
individual dan dievaluasi menggunakan penilaian berkelanjutan
(Depdiknas dalam Salwa Rufaida: 2014:11). Dari beberapa pendapat ahli
dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran tipe Mastery Learning
with Quis Team adalah salah satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan
untuk memotivasi peserta didik mencapai penguasaan (mastery level)
terhadap kompetensi tertentu. Pembelajaran tuntas atau Mastery Learning
dapat diterapkan dengan cara memberikan kuis pada sekelompok siswa
untuk menguji kepahaman siswa dalam menguasai kompetensi dasar
pelajaran matematika.
19
Menurut Agus Suprijono (2010: 114), langkah-langkah strategi
pembelajaran Mastery Learning with Quis Team sebagai berikut:
a) Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam 3 bagian.
b) Bagilah siswa menjadi 3 kelompok yaitu A, B, dan C.
c) Sampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran
kemudian mulai penyampaian materi. Batasi penyampaian
materi maksimal 10 menit.
d) Setelah penyampaian, minta kelompok A menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja
disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini
untuk melihat lagi catatan mereka.
e) Mintalah kepada kelompok A untuk memberikan pertanyaan
kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab
pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.
f) Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika
kelompok C tidak bisa menjawab, lembarkan kepada kelompok
B.
g) Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk
kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan
seperti proses untuk kelompok A.
h) Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya lanjutkan
penyampaian materi pelajaran ketiga dan tunjuk kelompok C
sebagai kelompok penanya.
i) Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan
jelaskan sekiraya ada pemahaman siswa yang keliru.
Kelebihan Strategi Mastery Learning With Quis Team:
a) Belajar dapat digunakan dalam jumlah siswa yang besar.
b) Siswa lebih fokus pada aktivitas proses belajar mengajar.
c) Membuat siswa memiliki sikap bersaing yang sportif.
d) Siswa dapat menguasai bahan pealajaran secara tuntas,
menyeluruh, dan utuh.
Adapun kelemahan Strategi Mastery Learning With Quis Team:
a) Memerlukan banyak waktu dan biaya.
20
b) Memerlukan kesiapan dan kreativitas yang lebih banyak.
c) Peserta didik dapat saling salah informasi pada materi.
d) Menuntut guru untu menguasai materi secara lebih luas,
menyeluruh, dan lebih lengkap.
B. Tinjauan Pustaka
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dikemukakan
beberapa hasil peneliti yang berkaitan dengan strategi pembelajaran Mastery
Learning with Quis Team.
Hasil penelitian relevan sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini
adalah penelitian yang dilakukan oleh Nana Listiyana (2013) tentang “Upaya
Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui
Strategi Mastery Learning with Quis Team.” Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode PTK dengan subyek siswa keas VIII SMP Negeri
3 Ngadirejo. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti
lakukan adalah penggunaan variabel bebasnya yaitu strategi pembelajaran
Mastery Learning with Quis Team dan variabel terikatnya yaitu peningkatan
keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian yang dilakukan
oleh Nana Listiyana menghasilkan kesimpulan bahwa strategi Mastery
Learning with Quis Team dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
Hasil penelitian yang relevan selanjutnya adalah penellitian yang
dilaukan oleh Devi Restiyanti (2012) yang meneliti mengenai “Keefektifan
21
Strategi Pembelajaran Mastery Learning with Quis Team terhadap Minat dan
Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Segiempat pada Siswa Kelas
VII SMPN 2 Sambi Boyolali”. Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode eksperimen. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
akan dilakukan adalah pada variabel bebasnya yaitu strategi pembelajaran
Mastery Learning with Quis Team, sedangkan perbedaannya adalah pada
variabel terikatnya yaitu minat dan hasil belajar matematika. Alhasil,
penelitian yang dilakukan oleh Devi berbuah kesimpulan strategi
pembelajaran Mastery Learning with Quis Team dapat meningkatkan minat
dan hasil belajar matematika pada pokok bahasan segiempat pada siswa kelas
VII SMPN 2 Sambi Boyolali.
Kemudian hasil penelitian terdahulu selanjutnya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Safaa Mohammad Al-Hebaish dengan judul “The Correlation
between General Self-Confidence and Academic Achievement in the Oral
Presentation Cours”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini tersebut
adalah pencarian model, partisipasi, analisis data. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada penggunaan variabel
terikatnya yaitu kepercayaan diri atau Self-Confidence, Penelitian ini pun
berbuah kesimpulan bahwa semakin percaya diri peserta didik, semakin tinggi
skor mereka dalam tes lisan. Pesera didik yang percaya diri siap untuk
mencoba berbicara di depan orang lain. Temuan penelitian ini juga menyoroti
pentingnya mempromosikan kepercayaan diri di kalangan pelajar bahasa
untuk mengembangkan kemampuan lisan. Karena itu pengajar dianjurkan
22
untuk fokus pada membangun kepercayaan diri siswa mereka dengan
menciptakan dukungan dalam lingkungan kelas.
Berdasarkan uaraian dari penelitian tersebut, dapat diketahui adanya
persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.
Perbedaan dan persamaan tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian
Peneliti Tempat
Penelitian
Jenis
Penelitian Metode
Aspek yang
di Teliti
Nana
Listiyana
(2013)
SMP
Negeri 3
Ngadirejo
PTK
Mastery
Learning
with Quis
Team
Keaktifan
siswa
Devi
Restiyanti
(2012)
SMP N 2
Sambi
Boyolali
Eksperimen
Mastery
Learning
with Quis
Team
Minat dan
Hasil Belajar
Safaa
mohammad
Al-Hebaish
Saudi
Arabia
Korelasi - Self-
Confidence
and
Academic
Achievement
Rani
Puspitasari
SLTP
PGRI
Bagelen
PTK Mastery
Learning
with Quis
Team
Kepercayaan
Diri,
Keaktifan dan
Prestasi
belajar
Berdasarkan tabel dapat dikemukakan bahwa ada persamaan dan
perbedaan dari penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan penulis.
Peneliti akan meneliti tentang kepercayaan diri, keaktifan, dan prestasi belajar
matematika dengan strategi pembelajaran Mastery Learning with Quis Team pada
siswa kelas VII A SMP PGRI Bagelen.
23
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika dalam setiap pendidikan selalu dianggap
membosankan oleh sebagian besar siswa. Oleh karena itu, dalam proses
pembelajaran guru hendaknya melakukan modifikasi pembelajaran dengan
berbagai strategi pembelajaran, sehingga dapat menumbuhkan gairah belajar
siswa. Namun demikian, keberhasilan pembelajaran tidak hanya berasal dari
strategi pembelajaran saja, melainkan dari banyak faktor diantaranya adalah
kepercayaan diri dan keaktifan siswa.
Kepercayaan diri adalah keyakinan seperti yang dibutuhkan untuk
mengakibatkan hasil yang diharapkan. Siswa yang aktif dalam pembelajaran
adalah siswa yang cenderung senang melibatkan diri dalam pelaksanaan
pembelajaran. Untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keaktifan belajar
siswa perlu diterapkannya strategi pembelajaran yang mencakup kebutuhan
siswa. Strategi pembelajaran yang efektif diharapkan dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan strategi Mastery
Learning with Quis Team dirasa cocok untuk siswa. Melalui pembelajaran
tersebut, diharapkan siswa akan memperoleh respon yang baik dan dapat
mengatasi permasalahan ketika menemui kesulitan belajar.
Dalam pembelajaran dengan strategi Mastery Learning with Quis Team
guru membagi kelompok menjadi 3 kelompok A, B , dan C setiap kelompok
diharapkan melibatkan keaktifan siswa untuk terjalinnya kerjasama.
24
Kemudian setiap kelompok mempresentasikan materi di depan kelas maka
dengan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Kondisi akhir yang diharapkan dengan penggunaan strategi
pembelajaran Mastery Learning with Quis Team dalam proses belajar
mengajar adalah dapat meningkatkan kepercayaan diri, dan keaktifan belajar
siswa dalam belajar matematika, sehingga siswa akan mencapai hasil belajar
yang optimal.
Berdasarkan uraian diatas, kerangka berpikir penelitian ini dapat di
ilustrasikan pada bagan di bawah ini:
Kondisi Awal
Guru masih menggunakan
metode ceramah dalam
menyampaikan materi
pembelajaran di kelas
Rendahnya
kepercayaan diri
Tindakan
Pembelajaran matematika melalui strategi Matery Learning
with Quis Team :
1. Siswa dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu A, B, dan C
2. Kelompok A sebagai pemimpin awal kuis dengan
mempresentasikan materi yang diberikan guru di depan
kelas dan menguji kelompok B
3. Jika kelompok B tidak bisa menjawab kuis dari kelompok
A maka kelompok C berkesempatan untuk menjawabnya
4. kelompok A melanjutkan kuis dengan menguji kelompok C
5. Seterusnya hingga bergantian kelompok C sebagai
pemimpin kelompok A dan B
Kondisi Akhir
Meningkatkan
kepercayaan diri
dan keaktifan
belajar siswa
Rendahnya
keaktifan belajar
Gambar 1.
Kerangka Berpikir
25
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa setelah diterapkan strategi
pembelajaran Matery Learning with Quis Team.
2. Terdapat peningkatan keaktifan siswa setelah diterapkan strategi
pembelajaran Matery Learning with Quis Team.
3. Terdapat peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan strategi
pembelajaran Matery Learning with Quis Team.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VII A SMP PGRI Bagelen
yang terletak di Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai bulan Mei 2017.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP PGRI Bagelen
Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan banyak siswa 20 orang.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah keseluruhan proses dalam pembelajaran
matematika menggunakan strategi Mastery Learning With Quis Team di siswa
kelas VII A SMP PGRI Bagelen.
D. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang pada prinsipnya dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan diri, dan
keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa SMP PGRI Bagelen pada
pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan dalam siklus-siklus dan
akan dihentikan jika sudah memenuhi indikator keberhasilan, dengan setiap
siklus tindakan meliputi perencanaan tindakan (Planning), pelaksanaan
tindakan (Acting), pengamatan ( Observation), refleksi (Reflecting)
27
Keempat langkah tersebut digambarkan seperti dibawah ini.
Gambar 2.
Siklus Daur PTK
Secara rinci langkah-langkah dalam setiap siklus pada gambar 1
dijelaskan sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menyusun perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan pada
tahap perencaan adalah:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai materi
yang diajarkan dengan strategi Mastery Learning With Quis Team.
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Perencanaan
Pengamatan
Jika meningkat disimpulkan, jika belum
meningkat lanjut siklus berikutnya.
28
RPP disusun oleh peneliti berdasarkan pertimbangan dari dosen
pembimbing dan guru yang bersangkutan.
2) Menyusun dan menyiapkan lembar angket kepercayaan diri siswa.
3) Menyusun dan mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang
akan digunakan dalam kegiatan berupa lembar observasi keaktifan.
4) kisi-kisi dan soal tes yang akan diberikan pada siswa setiap akhir
siklus.
b. Tindakan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini disesuaikan dengan skenario
pembelajaran atau perencanaan tindakan yang telah ditentukan
sebelumnya. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Pembagian kelompok
dilakukan oleh guru dengan dibantu peneliti.
Implementasi tindakan dilaksanakan berdasarkan rencana yang
telah dipersiapkan sebelumnya yaitu dengan menerapkan strategi Mastery
Learning With Quis Team. Dengan menerapkan strategi pembelajaran ini
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri, keaktifan belajar, dan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Selama proses
pembelajaran berlangsung guru mengajar sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajran (RPP) yang telah dibuat oleh peneliti.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Pengamatan ini dilakukan untuk melihat secara langsung
aktivitas siswa dan aktivitas guru pada saat pembelajaran berlangsung.
29
Observer dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematuka
kelas VII A. peningkatan kepercayaan diri dinilai dengan angket, keaktifan
belajar dapat dinilai dengan observasi, dan soal tes untuk mengukur
prestasi belajar siswa.
d. Refleksi (Reflecting)
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa.
Setelah pelajaran selesai dan siswa diberikan evaluasi maka guru
mengadakan analisis keberhasilan pencapaian pembelajaran, menentukan
faktor-faktor yang paling domain yang menyebabkan siswa mengalami
kesulitan dalam memahami materi, kemudian mendiskusikan hasil analisis
untuk perbaikan dalam pelaksanaan siklus II.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh pada saat dan sesudah penelitian diperoleh dengan
cara pemberian penyebaran angket, observasi, tes dan dokumentasi.
1. Metode Angket
Metode angket digunakan untuk mengetahui indikator-indikator
kerja, efisiensi, kerjasama antara peserta didik dan guru. Bentuknya brupa
lembar observasi yang sudah dirinci menampilkan aspek-aspek dari proses
yang harus diamati, dan ttinggal membubuhkan tanda cek atau menuliskan
secara ringkas informasi mengenai proses.
30
2. Metode Observasi
Observasi digunakan sebagai pedoman selama melakukan
pengamatan guna memproleh data yang diinginkan. Lembar observasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran dengan strategi Mastery Learning with Quis Team.
3. Metode Tes
Tes ini dilakukan sebagai tolak ukur prestasi belajar matematika
siswa dan untuk mengetahuii sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran yang diberikan, dikerjakan oleh siswa secara individual.
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan sebagai penguat data yang diperoleh
selama observasi. Dokumentasi berupa daftar nilai siswa, serta dokumen
berupa foto-foto pelaksanaan pembelajaran maupun aktivitas siswa saat
proses pembelajaran.
F. Instrumen Penelitian
1. Angket Kepercayaan Diri
Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai kepercayaan diri
siswa pada penerapan strategi Mastery Learning with Quis Team pada
proses pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan lembar
angket dengan model skala Likert. Melalui model ini penulis memberikan
pernyataan yang diikuti dengan alternatif jawaban kualitatif. Angket terbagi
31
pernyataan positif dan negatif yang terbagi secara acak. Setiap item tersedia
empat jawaban pertanyaan.
2. Lembar Observasi Keterlaksanaan Mastery Learning with Quis Team dan
Keaktifan Siswa
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana
keterlaksanaan strategi Mastery Learning with Quis Team dan keaktifan
siswa dalam pembelajaran matematika. Dengan observasi, peneliti dapat
mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan
interaksi didalam kelas. Indikator keaktifan yang diamati dalam lembar
observasi adalah:
a) Keinginan, keberanian menampilkan keprcayaan diri,
kebutuhan, dan permasalahannya.
b) Keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan belajar.
c) Penampilan berbagai usaha atau kekreatifan belajar dalam
menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar-mengajar sampai
mencapai keberhasilannya.
d) Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut di atas
tanpa tekanan guru atau pihak lainnya (kemandirian belajar).
Pengisian lembar observasi dengan cara memberikan tanda
centang (√) pada indikator dalam lembar observasi sesuai dengan
pengamatan observer dan dilaksanakan pada setiap pertemuan. Hasil
32
observasi dianalisis berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Observer dalam penelitian ini adalah teman sejawat.
3. Lembar Soal Tes
Tes ini berbentuk soal esay. Tes ini dgunakan untuk mengukur sejauh
mana prestasi siswa tehadap materi yang dipelajari. Tes diberikan pada
setiap akhir siklus dan dikerjakan secara individu, yang bertujuan untuk
mengetahui apakah ada peningkatan terhadap prestasi belajar siswa setelah
menggunakan strategi Mastery Learning with Quis Team.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisi data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah
data yang diperoleh dengan rumus atau aturan yang ada sesuai dengan
pendekatan penelitian. Data yang dianalisis adalah semua data yang
dikumpulkan melalui angket, observasi, tes, dan dokumentasi.
1. Menentukan skor angket kepercayaan diri
Untuk menginterpretasikan skor kepercayaan diri peserta didik adalah
dengan melihat tabel berikut:
Tabel 2
Kriteria Skor Jawaban Angket Kepercayaan Diri
Kriteria Jawaban Skor
Item Positif Item Negatif
Setuju 4 1
Netral 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
33
2. Analisis data observasi
Data yang dikumpulkan pada setiap kegatan observasi, dan tes dari
setiap siklus dianalisis dengan cara menghitung rerata dan menghitung
presentase.
Persentase dihitung dengan rumus:
Keterangan:
NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R : Skor mentah yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
(Ngalim Purwanto, 2009 : 102)
Dari hasil presentase yang diperoleh kemudian menentukan tingkat
presentase keaktifan siswa. Berikut ketentuan kriteria penghargaan
kualitatif menurut Purwanto (2009: 103) sebagai berikut.
Tabel 3
Kriteria Penghargaan Kualitatif
Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat
86 – 100 % A 4 Sangat baik
76 – 85 % B 3 Baik
60 – 75 % C 2 Cukup
55 – 59 % D 1 Kurang
≤ 54 % TL 0 Kurang sekali
Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran matematika di SLTP PGRI
34
Bagelen, Kategori ketuntasan belajar siswa seperti yang disajikan pada
tabel berikut.
Tabel 4
Kategori Ketuntasan Belajar Siswa
Nilai Kategori
≥ 75 Tuntas
< 75 Belum tuntas
3. Analisis Data Tes
Menentukan rata-rata atau prestasi belajar setelah dilakukan
tindakan pada setiap siklus, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
: Rerata (mean)
: Jumlah skor yang diperoleh siswa
N : Banyaknya siswa
(Suharsimi Arikunto, 2009: 264)
H. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan tindakan penerapan strategi pembelajaran Mastery
Learning with quis Team dikatakan berhasil apabila dajlam proses
pembelajaran terlihat adanya peningkatan Kepercayaan Diri, Keaktifan dan
Prestasi Belajar siswa. Indikator keberhasilan penelitian ini sebagai berikut:
a. Meningkatnya kepercayaan diri siswa kelas VII A SMP PGRI Bagelen
dengan menggunakan strategi Mastery Learning with Quis Team yang
ditinjau dari hasil angket, minimal ≥75% (dalam kategori baik).
35
Ditunjukkan dengan siswa optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional
dan realistis.
b. Meningkatnya keaktifan siswa kelas VII A SMP PGRI Bagelen dengan
menggunakan strategi Mastery Learning with Quis Team yang ditinjau
dari hasil lembar observasi, minimal ≥75% (dalam kategori baik).
Ditunjukkan dengan siswa telah mencapai indikator kegiatan visual, lisan,
mendengarkan, menulis, emosional.
c. Meningkatnya prestasi belajar siswa kelas VII A SMP PGRI Bagelen
dengan menggunakan srategi Mastery Learning with Quis Team ditinjau
dari lembar tes, minimal 75% siswa mencapai prestasi belajar dengan
KKM ≥75.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Hasil observasi awal menjadi dasar bagi peneliti untuk menerapkan
pembelajaran dengan strategi Mastery Learning with Quis Team yang dapat
menjadi solusi rendahnya kepercayaan diri, keaktifan dan prestasi belajar
siswa. Sehingga peneliti berupaya untuk meningkatkan kepercayaan diri,
keaktifan dan prestasi belajar. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada
tanggal 16 Mei sampai 29 Mei 2017 pada materi bangun datar segitiga.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari tiga
pertemuan dengan jumlah alokasi waktu 6 × 40 menit disetiap siklusnya.
Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu
kali pertemuan untuk tes siklus I. Dan untuk siklus II terdiri dari dua kali
pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk tes siklus
II. Data dalam penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen yang
terdiri dari lembar observasi keaktifan untuk mengamati siswa, lembar
keterlaksanaan pembelajaran untuk mengamati peneliti dan mengajar, catatan
lapangan, dan tes untuk mengukur prestasi belajar matematika pada setiap
siklus. Pada setiap sikulus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan (planning),
tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Berikut
ini jadwal pelaksanaan pembelajaran matematika dengan strategi Mastery
Learning with Quis Team di kelas VII A SMP PGRI Bagelen.
37
Tabel 5
Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Matematika
Kelas VII A SMP PGRI Bagelen.
Siklus Materi pembelajaran
Pertemuan Hari, Tanggal Jam Ke-
I
Menghitung keliling segitiga 1
Selasa, 16 Mei 2017
6-7 (10.40-12.20)
Menghitung luas segitiga 2
Rabu, 17 Mei 2017
1-2 (07.00-08.20)
Tes Siklus I 3 Kamis, 18 Mei
2017 1-2 (07.00-08.20)
II
Melukis segitiga 1
Senin, 22 Mei 2017
6-7 (10.40-12.20)
Melukis garis tinggi 2
Selasa, 23 Mei 2017
6-7 (10.40-12.20)
Tes Siklus II 3 Selasa, 29 mei 2017
6-7 (10.40-12.20)
Penjabaran hasil penelitian setiap siklus di SMP PGRI Bagelen
sebagai berikut:
Penelitian Tindakan Kelas diawali dengan mengurus perizinan
kepada pihak sekolah yang bersangkutan yaitu SMP PGRI Bagelen. Setelah
memperoleh surat izin dari pihak sekolah, peneliti melakukan observasi
untuk mengidentifiasi masalah dengan melakukan wawancara guru
matematika SLTP PGRI Bagelen. Dalam melakukan observasi peneliti juga
melihat daftar nilai murni Ujian Tengah Semester ganjil kelas VII A SMP
PGRI Bagelen.
Tabel 6
Hasil Nilai Murni Ujian Tengah Semester Ganjil
Keterangan Kondisi Awal
Nilai Maksimal 75,00
Nilai Minimal 49,00
Rerata 61,38
Sumber: Arsip nilai SMP PGRI Bagelen
38
Dari tabel dapat dijelaskan bahwa nilai UTS pada Semester Ganjil
kelas VII A SMP PGRI Bagelen pada pra siklus masih rendah, sehingga
semua siswa yang nilainya sudah tuntas maupun belum tuntas, perlu
mendapat perhatian agar nilainya dapat meningkat dan dapat mencapai
KKM.
1. Deskripsi Data Tindakan Siklus I
a. Perencanaan
Tahap perencanaan berfungsi untuk merencanakan dan
mempersiapkan hal-hal yang diperlukan selama pelaksanaan
penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan sebagai berikut:
1) Kegiatan pada tahap perencanaan dimulai dengan menentukan
pokok bahasan yang akan diajarkan. Kemudian peneliti menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi bangun
datar segitiga yaitu menghitung keliling segitiga termuat dalam
RPP 1, menggunakan rumus untuk menghitung luas segitiga
termuat dalam RPP 2, kegiatan siklus I dilaksanakan dalam tiga
kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 × 40 menit. Pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan strategi Mastery Learning with
Quis Team.
2) Menyiapkan instrumen lembar observasi dan angket kepercayaan
diri siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses
belajar mengajar yang telah diikuti.
39
3) Untuk mendukung observer dalam memberikan point, peneliti
membuat nomor dada untuk siswa.
4) Menyiapkan soal-soal latiahan dan sumber belajar beserta alat
bantu ajar.
5) Menyusun soal evaluasi prestasi belajar matematika siswa pada
materi yang disampaikan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan RPP. Tahap pelaksanaan berupa penyampaian materi bangun
datar segitiga dengan menggunakan rumus untuk menghitung
keliling dan luas segitiga menggunakan strategi Mastery Learning
with Quis Team dalam pembelajaran matematika. Pelaksanaan
pembelajaran dilakukan dalam 3 pertemuan. Pertemuan pertama
untuk membahas keliling segitiga, pertemuan kedua membahas
materi segitiga tentang luas segitiga, dan pertemuan ketiga untuk
melakukan tes. Setiap pertemuan terdiri dari tiga kegiatan yaitu
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Mei
2017 jam 6-7. Ketika guru, peneliti, dan rekan peneliti menuju
ruang kelas VII A, siswa yang dipimpin oleh ketua kelas
memberikan salam kepada guru kemudian guru menjawab salam.
Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mempersiapkan diri
40
dan mempersiapkan peralatan untuk belajar matematika. Setelah
semua siswa sudah siap, guru memulai pelajaran dengan
mengucap salam. Guru memperkenalkan peneliti dan rekan
peneliti kepada siswa, dan guru menyampaikan bahwa
pembelajaran matematika sementara akan diajarkan oleh peneliti.
Kemudian guru menyerahkan sepenuhnya pembelajaran kepada
peneliti. Setelah itu, peneliti mengambil alih pembelajaran dan
memposisikan diri sebagai guru dengan diawali mengucap salam,
kemudia guru mengabsen siswa. Di pertemuan pertama ini ada
dua siswa yang tidak hadir dikarenakan ijin dan sakit dengan
jumlah 18 siswa.
Sebelum pembelajaran dimulai peneliti memberikan nomor
dada dengan dibantu oleh observer kepada siswa untuk
memudahkan observer dalam memberikan point, kemudian siswa
diminta untuk memakai nomer dada. Setelah semua nomor
dipasang peneliti menyuruh siswa untuk mempersiapkan buku
dan alat tulis untuk belajar. Materi yang akan disampaikan oleh
peneliti yaitu melanjutkan materi yang telah diajarkan oleh guru
sebelumnya. Sehingga siswa diharapkan akan lebih mudah
memahami materi. Kemudian peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran dan penjelasan tentang media pembelajaran yang
akan dipakai yaitu dengan strategi Mastery Learning with Quis
Team dengan menekankan kepada siswa bahwa pembelajaran
41
model seperti ini akan selalu dilaksanakan secara berkelompok
dan setiap pertemuan akan berganti anggota dengan ditentukan
oleh guru dan peneliti. Sebelum melangkah ke pembelajaran guru
memberikan sedikit motivasi kepada siswa agar selalu semangat
dalam belajar matematika dan guru juga memberikan permainan
kecil yaitu dimana siswa yang bisa menjawab pertanyaan akan
diberi hadiah yang bertujuan untuk memberikan anggapan bahwa
guru matematika itu menyenangkan, dan juga untuk
mengakrabkan siswa kepada guru atau peneliti. Sehingga ketika
pembelajaran siswa tidak merasa canggung untuk bertanya.
Setelah suasana menyatu peneliti mulai memberikan penjelasan
mengenai rumus keliling segitigar kepada siswa.
Gambar 3
Guru Menjelaskan Materi keliling segitiga
42
Setelah materi disampaikan guru memberikan pertanyaan
atau isu terkait pelajaran untuk dipikirkan oleh siswa tentang
keliling segitiga yaitu “berapa keliling segitiga GEF jika diketahui
sisi-sisinya 4cm?”. Tetapi belum ada siswa yang berani maju
untuk mengerjakan di papan tulis. Kemudian guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mempelajari materi yang telah
disampaikan. Setelah siswa diberikan kesempatan untuk
mempelajari lagi materi yang telah disampaikan selama 10 menit,
kemudian siswa dibentuk kelompok menjadi 3 kelompok yang
terdiri dari 6 orang. Kelompok yang sudah terbentuk langsung
berdiskusi untuk membuat kuis, diharapkan diskusi ini dapat
memperdalam penguasaan materi. Pada saat berdiskusi bersama
anggota kelompok mereka masih merasa malu karena pasangan
mereka berlawan jenis.
Gambar 4
Siswa malu pada saat berduskusi
43
Dari hasil diskusi tiap-tiap kelompok yaitu menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja
disampaikan. Dalam tahap ini belum terjadi timbal balik yang
mendorong pada pengkontrusian pengetahuan. Sebagian siswa
masih pasif dalam pembelajaran. Pada akhir pertemuan peneliti
dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. Untuk melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal, peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.
Sebelum pembelajaran selesai peneliti menyampaikan kepada
siswa untuk mempelajari rumus menghitung luas segitiga yang
akan dibahas dipertemuan selanjutnya. Kemudian guru
menutupnya dengan salam.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan ini dilakukan pada hari Rabu, 17 Mei 2017.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam ke 1-2 dengan
alokasi waktu selama 2 × 40 menit. Ketika guru dan observer
masuk ruang kelas, siswa dipimpin oleh ketua kelas memberikan
salam serta berdoa bersama dan menyiapkan diri untuk mengikuti
pembelajaran. Guru memberikan sedikit waktu kepada siswa
untuk mempersiapkan alat-alat perlengkapan pembelajaran
merekan. Pertemuan ini membahas rumus dan menghiung luas
segitiga. Guru membuka pembelajaran dengan salam dilanjutkan
dengan mengabsen. Pada saat itu semua siswa hadir.
44
Sebelum pembelajaran dimulai siswa diminta untuk
memakai nomer dada, selanjutnya guru menanyakan tugas yang
telah diberikan dengan tujuan apakah siswa melaksanakan tugas
yang diberikan guru atau tidak, kemudian siswa diminta untuk
mengumpulkan, ternyata ada 2 orang siswa yang tidak
mengerjakan tugas dengan alasan lupa bila ada tugas. Tetapi, guru
tidak membiarkan begitu saja, melainkan ada tugas tambahan
kepada siswa yang tidak mengerjakan untuk dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya. Setelah tugas dikumpulkan guru
memberikan motivasi kepada siswa agar selalu semangat dan tidak
putus asa, dan tidak lupa sedikit permainan dimana siswa yang
bisa menjawab pertanyaan akan diberi hadiah, supaya siswa tidak
bosan dengan pembelajaran matematika.
Pembelajaran dimulai dengan membahas sedikit mengenai
tugas yang telah diberikan, dan meriview sedikit materi
sebelumnya. Setelah selesai guru melanjutkan menjelaskan materi
segitiga pada bagian menghitung luas segitiga. Dalam pelaksanaan
pembelajaran masih mengunakan strategi pembelajaran Mastery
Learning with Quis Team. Kemudian guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mempelajari lagi materi yang
telah disampaikan. Setelah siswa diberikan kesempatan untuk
mempelajari lagi materi yang telah disampaikan selama 10 menit,
kemudian siswa dibentuk kelompok menjadi 3 kelompok setiap
45
kelompok terdiri dari 6 orang. Pembagian kelompok dilakukan
oleh peneliti sehingga tiap kelompok selalu berganti anggota.
Kelompok yang sudah terbentuk langsung berdiskusi untuk
menyusun pertanyaan-pertanyaan kuis, diharapkan diskusi ini
dapat memperdalam pemahaman tentang materi yang telah
dipahami sebelumnya. Dalam tahap ini belum juga terjadi timbal
balik yang mendorong pada pengkontrusian pengetahuan.
Sebagian siswa masih pasif dalam pembelajaran. Pada akhir
pertemuan peneliti dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi
yang telah dipelajari. Untuk melatih kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal, peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan
di rumah. Sebelum pembelajaran selesai peneliti menyampaikan
kepada siswa untuk mempelajari materi yang sudah di sampaikan
karena pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes siklus I.
Guru memberikan motivasi kembali agar siswa semangat dalam
belajar. Dilanjutkan guru menutupnya dengan salam.
3) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Mei
2017 dimulai pukul 07.00-08.20. sebelum tes siklus I dimulai,
guru membuka pertemuan dengan salam. Guru mengabsensi siswa
dengan kehadiran siswa nihil, kemudian membagikan soal dan
lembar jawab kepada siswa. Siswa diminta agar mengerjakan soal
tersebut secara mandiri, apabila ketahuan mencontek siswa akan
46
dikenakan sangsi yaitu tidak mendapatkan nilai. Pada akhir
pertemuan siswa diminta untuk mengisi angket kepercayaan
diri siswa.
Gambar 5
Siswa mengerjakan Tes Siklus I
c. Pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan pada siswa selama proses
pembelajaran. Peneliti dibantu oleh observer melakukan observasi
terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan pada proses pembelajaran. Berikut ini
adalah hasil lembar observasi keaktifan dan hasil lembar
keterlaksanaan Mastery Learning with Quis Team, hasil angket
kepercayaan diri, dan hasil dari tes siklus I.
1) Hasil Angket Kepercayaan Diri
47
Angket kepercayaan diri siswa diberikan pada saat
berakhirnya siklus I. Angket diisi oleh masing-masing siswa
sesuai dengan keadaan pada dirinya. Lembar angket kepercayaan
diri terdiri dari 25 item yang terdiri dari item positif dan item
negatif. Berikut adalah hasil angket kepercayaan diri siswa yang
dilaksanakan pada akhir siklus I.
Tabel 7.
Hasil Perhitungan Angket Kepercayaan Diri
Keterangan Siklus I
Nilai Maksimal 89
Nilai Minimal 68
Rata-Rata (Persentase) 77,35
Berdasarkan hasil perhitungan angket kepercayaan diri
yang terdapat pada lampiran, angket kepercayaan diri yang
diberikan kepada siswa pada siklus I dengan strategi pembelajaran
Mastery Leaarning with Quis Team, diketahui bahwa hasil angket
minat mencapai 77,35% dan masuk dalam kategori baik.
2) Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Observasi keaktifan belajar siswa dilaksanakan pada proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disediakan oleh peneliti. Berikut adalah hasil data
observasi keaktifan belajar siswa yang diperoleh selama
pembelajaran pada siklus I.
48
Tabel 8
Hasil Perhitungan Lembar Observasi Keaktifan
Keterangan Siklus I
Nilai Maksimal 85
Nilai Minimal 50
Rata-Rata (Persentase) 74
Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada
lampiran, lembar observasi keaktifan yang dilakukan ketika proses
pembelajaran diketahui persentase keaktifan pada pertemuan
pertama sebesar 71,50% dan pada pertemuan kedua sebesar 74%,
sehingga diperoleh rata-rata sebesar 74% dan masuk dalam
kategori cukup.
3) Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
prestasi belajar matematika selama siklus I. Soal tes pada siklus I
berupa soal essay terdiri dari 4 butir soal. Berikut adalah data hasil
tes siklus I.
Tabel 9
Hasil Perhitungan Tes Prestasi Belajar Matematika
Keterangan Siklus I
Nilai Maksimal 85
Nilai Minimal 45
Rerata 68,25
Persentase siswa mencapaii KKM (%) 60
Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat dalam
lampiran, menunjukan tes prestasi belajar siklus I yang
49
dilaksanakan pada pertemuan ketiga diperoleh rerata kelas sebesar
68,25 dengan ketuntasan klasikal sebesar 60% dan masuk dalam
kategori kurang. Dari hasil tersebut belum mencapai indikator
keberhasilan yaitu 75% siswa tuntas belajar. Sehingga perlu
dilaksanakan siklus berikutnya.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan tindakan dan observasi pada siklus I,
peneliti melakukan tahap refleksi. Tujuan refleksi adalah untuk
mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan dari tindakan yang
dilakukan. Dalam tahap refleksi ini peneliti melakukan pembahasan
data yang diperoleh dari tahap pelaksanaan, menyimpulkan bagaimana
keberhasilan tindakan ditinjau dari indikator keberhasilan penelitian
dan merumuskan rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus
berikutnya. Pembelajaran matematika dalam strategi pembelajaran
Mastery Learning with Quis Team mengenai materi pokok bahasan
“keliling dan luas segitiga” selama dua kali pertemuan secara umum
sudah berjalan dengan lancar sesuai RPP. Dari pelaksanaan atau
tindakan pada siklus I, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk
rencana tindakan pada siklus berikutnya. Dari siklus I dapat
diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
Adapun kekurangan dan kelemahan dari pembelajaran yang
telah dilakukan sebagai berikut:
50
1) Ada beberapa siswa yang belum memperhatikan guru saat
menerangkan pelajaran.
2) Suasana ruang pembelajaran agak sedikit ramai saat siswa dibentuk
kelompok.
3) Siswa belum terbiasa untuk bertanya pada guru.
4) Ada siswa yang sungkan saat berdiskusi dengan kelompoknya
dikarenakan mereka berlawan jenis atau juga tidak sesuai dengan
keinginan, sehingga saat penyampaian di depan teman-teman
lainnya kurang maksimal. Mereka malu-malu untuk menjelaskan di
depan kelas.
5) Waktu yang dibutuhkan kurang saat tindakan pembelajaran dengan
strategi pembelajaran Mastery Learning with Quis Team.
6) Keaktifan belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan
yaitu 75% (dalam kategori baik).
7) Prestasi belajar siswa belum mencapai indikator kebrhasilan yaitu
75% (dalam kategori baik).
Berdasarkan refleksi dari siklus I diperoleh hasil bahwa
instrumen penelitian belum sepenuhnya mencapai indikator
keberhasilan, hanya instrumen angket kepercayaan diri yang sudah
mencapai indikator keberhasilan, oleh karena itu pembelajaran
dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan melakukan perbaikan
terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Pada
pembelajaran siklus II, peneliti tetap menggunakan strategi
51
pembelajaran Mastery Learning with Quis Team dalam pembelajaran
matematika, meskipun dalam pembelajaran pada siklus I belum
mencapai indikator keberhasilan sesuai yang diharapkan. Namun
dengan menggunakan strategi pembelajaran Mastery Learning with
Quis Team terbukti dapat mencapai indikator keberhasilan pada
instrumen angket kepercayaan diri. Sedangkan untuk yang lain belum
mencapai indikator keberhasilan, sehingga perlu dilakukan beberapa
upaya perbaikan agar pelaksanaan pembelajaran strategi pembelajaran
Mastery Learning with Quis Team dapat lebih memuaskan. Perbaikan
itu antara lain:
1) Untuk mensiasati agar semua siswa memperhatikan saat guru
mengajar yaitu dengan sering-sering mengingatkan siswa untuk
memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran.
2) Beberapa kemungkinan siswa gaduh atau ramai saat disuruh
berdiskusi yaitu siswa malah keasikan becanda dengan kelompoknya,
siswa bercerita dengan temannya dan siswa benar-benar melakukan
diskusi tetapi suaranya tidak bisa di kontrol. Untuk mengurangi
kegaduhan dan ketidak fokusan saat proses berdiskusi dengan
kelompoknya guru selalu mengingatkan dan berkeliling kelas untuk
mengecek apakah siswa benar-benar berdiskusi atau malah sama
sekali tidak membahas permasalahan yang diberikan guru.
3) Siswa diberikan arahan supaya tidak malu untuk bertanya kepada
guru.
52
4) Untuk mengurangi kecanggungan siswa terhadap anggota kelompok
lainnya guru memberikan motivasi kepada siswa sehingga
diharapkan siswa akan termotivasi lagi sehingga rasa canggungnya
berkurang.
5) Untuk mensiasati kekurangan waktu maka siswa diberi tugas
untuk mempelajari materi yang akan dipelajari di rumah dengan
cara diberi tugas merangkum materi berikutnya sehingga guru
tidak terlalu lama dalam menjelaskan dan mengurangi waktu
dalam strategi pembelajaran Mastery Learning with Quis Team.
6) Meningkatkan indikator keaktifan yang belum tercapai sehingga
memenuhi indikator keberhasilan.
7) Meningkatkan prestasi belajar yang belum tercapai yaitu 75%
2. Deskripsi Data Tindakan Siklus II
Siklus II dilaksanakan berdasarkan refleksi dari siklus I. Pembelajaran
pada siklus dua dimulai pada 22 Mei 2017 sampai dengan 29 Mei 2017 pada
pokok bahasan bangun ruang yaitu melukis segitiga. Pada siklus kedua
strategi pembelajaran yang digunakan masih sama dengan siklus I yaitu
menggunakan strategi pembelajaran Mastery Learning with Quis Team.
Setiap tahapan siklus II diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus II dikembangkan berdasarkan
hasil refleksi siklus I. Penyusunan perencanaan pembelajaran berpedoman
pada masalah yang ada dan pemecahan yang telah ditetapkan.
53
Perencanaan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut.
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
bangun ruang yaitu melukis segitiga yang disesuaikan dengan
silabus dan strategi pembelajaran Mastery Learning with Quis
Team dengan memperhatikan rencana perbaikan yang telah
ditetapkan yaitu dengan mengurangi waktu dalam tahap eksplorasi
dan menambah waktu dalam elaborasi. Hal ini dilakukan untuk
mengoptimalkan supaya waktu tidak terlalu banyak yang terbuang.
2) Persiapan yang akan digunakan dalam pembelajaran berupa materi
bangun datar segitiga yaitu melukis segitiga.
3) Menyiapkan instrumen lembar observasi keaktifan siswa dan
keterlaksanaan pembelajaran Mastery Learning with Quis Team
untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa selama tahap tindakan
dalam proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran Mastery
Learning with Quis Team serta angket minat kepercayaan diri
untuk mengetahui kepercayaan diri siswa pada saat proses belajar
mengajar yang telah diikuti dengan lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran,
4) Menyusun soal evaluasi prestasi belajar matematika siswa yang
disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Evaluasi akan
diberikan pada pertemuan ketiga diakhir siklus II.
Kegiatan pada tahap perencanaan dimulai menyususun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dengan menggunakan strategi
54
pembelajaran Mastery Learning with Quis Team berdasarkan refleksi
pada siklus I. Dalam penyusunan rencana pembelajaran, peneliti
berupaya agar permasalahan yang terjadi pada siklus I tidak terulang
kembali pada siklus II.
b. Pelaksanakan tindakan
Seperti pada siklus I, pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
juga dilakukan dalam 3 pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan
kedua untuk membahas materi, sedangkan pertemuan ketiga
digunakan untuk melakukan tes siklus II. Setiap pertemuan terdiri dari
3 kegiatan yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari
Senin, 22 Mei 2017. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam dan do’a dilanjutkan memeriksa kehadiran siswa dan
menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Guru memberikan
sedikit waktu kepada siswa untuk mempersiapkan alat-alat
perlengkapan pembelajaran mereka. kemudian guru menyampaikan
indikator pembelajaran pada pertemuan hari ini dan memotivasi
siswa agar semangat dalam belajar matematika. Kemudian guru
menjelaskan pertemuan ini membahas tentang melukis segitiga.
Kemudian guru atau peneliti menyampaikan hasil tes yang
dikerjakan pada pertemuan sebelumnya dan memberikan reward
kepada siswa yang memperoleh nilai tertinggi, sehingga diharapkan
55
siswa akan lebih semangat dalam belajar matematika dan peneliti
menyampaikan kekurangan-kekurangan dari pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I dan memberi arahan pada siswa agar
kekurangan tersebut dapat diminimalkan. Proses pembelajaran masih
sama dengan siklus I yaitu masih menggunakan menggunakan
strategi pembelajaran Mastery Learning with Quis Team. Guru hanya
sekilas mengingatkan strategi pembelajaran yang digunakan,
kemudian melanjutkan dengan menyampaikan materi melukis
segitiga.
Setelah materi disampaikan, kemudian siswa diberi waktu
selama 10 menit untuk mempelajari kembali materi yang telah
disampaikan guru, kemudian siswa dibentuk kelompok menjadi 3
kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 orang. Kelompok yang sudah
terbentuk langsung berdiskusi untuk membuat suatu pertanyaan kuis
untuk diberikan kepada kelompok lain, diharapkan diskusi ini dapat
memperdalam penguasaan materi yang telah disampaikan dan siswa
boleh meminta masukan kepada guru saat berdiskusi.
Diharapkan pada pertemuan pertama siklus II ada perbaikan
daripada sikus sebelumnya pada saat berdiskusi. Siswa sudah mulai
terbiasa pada saat berdiskusi dengan lawan jenisnya atau dengan
anggota kelompok lainnya.
56
Gambar 6
Siswa sudah tidak canggung saat berdiskusi
Pada saat berdiskusi bersama kelompoknya, mereka sudah
tidak canggung lagi bahkan guru menengahi siswa yang berdiskusi
disaat mereka berbeda pendapat dan guru menghampiri kelompok
tersebut kemudian mengarahkan bagaimana menyelesaikan suatu
permasalahan yang telah diberikan oleh guru, dengan tujuan
pemikiran mereka dapat sejalan.
Pada akhir pertemuan peneliti dan siswa bersama-sama
menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Untuk melatih
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, peneliti memberikan
tugas untuk dikerjakan di rumah. Tidak lupa peneliti menyuruh
siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang melukis garis
tinggi. Sebelum mengakhiri pertemuan guru selalu memberikan
57
motivasi agar siswa semangat dalam belajar. Setelah selesai guru
menutupnya dengan salam.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Mei 2017.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam ke 6-7 yang dimulai
pada pukul 10.40-12.20. Guru memberikan sedikit waktu kepada
siswa untuk mempersiapkan alat-alat perlengkapan pembelajaran
mereka. Pertemuan ini membahas tentang melukis garis tinggi
segitiga. Kemudian guru membuka pembelajaran dengan salam
dilanjutkan dengan mengabsen dan siswa pada saat itu hadir semua.
Sebelum melaksanakan kegiatan guru mengingatkan kembali materi
pertemuan yang lalu yaitu melukis segitiga. Kemudian guru
menyampaikan indikator pembelajaran pada pertemuan hari ini dan
memotivasi siswa. Kemudian guru menanyakan tugas yang diberikan
dan dibahas bersama-sama. Kemudian guru melanjutkan materi
selanjutnya dengan strategi pembelajaran masih menggunakan
strategi pembelajaran Mastery Learning wth Quis Team. Guru
menyampaikan materi tentang melukis garis tinggi segitiga.
Siswa diberikan kesempatan untuk mempelajari materi
dalam 10 menit, kemudian siswa dibentuk kelompok dengan
jumlah kelompok terdiri dari 3 kelompok setiap kelompok terdiri
dari 6 orang. Kelompok yang sudah terbentuk langsung berdiskusi
untuk membuat suatu pertanyaan, diharapkan diskusi ini dapat
58
memperdalam materi yang telah disampaikan. Peneliti mengawasi
pembelajaran yang sedang berjalan sambil berkeliling untuk
memeriksa tiap-tiap kelompok. Pada saat berdiskusi siswa boleh
meminta masukan kepada guru. Suasana ruang kelas agak sedikit
ramai saat siswa berkelompok untuk berdiskusi dan berbagi. Guru
atau peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memberikan kuis kepada kelompok lain. Pada pertemuan kedua
siswa sudah terbiasa dan berani untuk maju kedepan kelas tanpa
ditunjuk oleh peneliti dan siswa sudah mulai berani untuk
menanggapi presentasi dari teman yang didepan kelas. Dan siswa
yang maju diberikan reward oleh guru. Pada akhir pertemuan
peneliti dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah
dipelajari untuk menyamakan jawaban dan pendapat. Kemudian
untuk melatih kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal,
peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Sebelum
pembelajaran berakhir peneliti menyampaikan kepada siswa untuk
mempelajari materi yang sudah di sampaikan karena pada
pertemuan selanjutnya akan diadakan tes siklus II. Seperti biasa,
guru memberikan motivasi agar siswa semangat dalam belajar.
Kemudian guru menutupnya dengan salam.
3) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Mei 2017
dimulai pukul 10.40 – 12.20. Sebelum tes siklus II dimulai, guru
59
membuka pertemuan dengan salam. Guru mengabsensi siswa dengan
kehadiran 20 siswa. Guru menanyakan kesiapan siswa untuk
mengikuti tes prestasi matematika. Setelah semua siap guru menyuruh
siswa memasukkan buku-buku matematka. Kemudian guru
membagikan soal kepada siswa yang berjumlah 4 butir soal. Guru
juga mengingatkan kepada siswa dalam mengerjakan soal harus teliti
dan mengerjakan soal tersebut secara mandiri, apabila ketahuan
mencontek siswa akan dikenakan sanksi tegas yaitu tidak
mendapatkan nilai. Guru mengawasi jalannya evaluasi tes prestasi
matematika. Setelah batas waktu mengerjakan habis, siswa diminta
segera mengumpulkan lembar jawaban.
Gambar 7
Siswa mengerjakan tes Siklus II
c. Observasi
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran sudah lebih baik.
Berikut ini adalah hasil lembar observasi keaktifan siswa, hasil angket
kepercayaan diri, dan hasil dari tes untuk prestasi belajar siklus II.
60
1) Hasil Angket Kepercayaan Diri
Angket kepercayaan diri dilaksanakan setiap akhir siklus.
Berikut adalah hasil angket kepercayaan diri yang dilaksanakan
pada akhir pertemuan siklus II.
Tabel 10.
Hasil Perhitungan Angket Kepercayaan Diri
Keterangan Siklus II
Nilai Maksimal 90
Nilai Minimal 66
Rata-rata (Persentase) 77,75
Berdasarkan hasil perhitungan angket kepercayaan diri
yang terdapat pada lampiran, angket kepercayaan diri telah
diberikan kepada siswa pada siklus II dengan strategi
pembelajaran Mastery Learning with Quis Team, diketahui bahwa
hasil angket kepercayaan diri mencapai 77,75% dan masuk dalam
kategori baik.
Dari hasil angket kepercayaan diri dapat dilihat bahwa
kepercayaan diri siswa pada saat belajar matematika dengan
strategi pembelajaran Mastery Learning with Quis Team dapat
menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan diri siswa,
sehingga siswa juga merasa senang dalam pembelajaran yang
dilakukan.
2) Observasi Keaktifan Siswa
Observasi keaktifan belajar siswa dilaksanakan pada proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi
61
yang telah disediakan oleh peneliti. Berikut adalah hasil data
observasi keaktifan belajar siswa yang diperoleh selama
pembelajaran pada siklus II.
Tabel 11
Hasil Perhitungan Lembar Observasi Keaktifan
Keterangan Siklus II
Nilai Maksimal 90
Nilai Minimal 60
Rata-rata (Persentase) 76,75
Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada lampiran
pada siklus II pertemuan pertama persentase siswa mencapai 74,25
%, dan pada pertemuan kedua persentase siswa mencapai 79,25 %.
Dari hasil tersebut menghasilkan rerata sebesar 76,75% dan masuk
dalam kategori baik. Dari rekapitulasi hasil observasi keaktifan
siswa dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa pada siklus II
sudah dapat dikatakan baik, karena indikator yang diharapkan
dalam penelitian ini adalah rata-rata persentase keaktifan siswa
minimal masuk dalam kategori baik.
3) Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
prestasi belajar matematika selama siklus II. Soal tes pada siklus II
berupa soal essay terdiri dari 4 butir soal. Berikut adalah data hasil
tes siklus II yang terdapat pada lampiran.
62
Tabel 12
Hasil Perhitungan Tes Prestasi Belajar Matematika
Keterangan Siklus II
Nilai Maksimal 95
Nilai Minimal 55
Rerata 78,25
Persentase siswa mencapai KKM (%) 80
Tes siklus II dilaksanakan pada pertemuan ketiga diperoleh
rerata kelas sebesar 78,25% dengan ketuntasan klasikal sebesar
80% dan masuk dalam kategori baik. Dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II sudah
memenuhi indikator, sehingga tidak diperlukan siklus berikutnya.
d. Refleksi
Hasil yang diperoleh pada siklus II menujukan bahwa indikator
penelitian sudah memenuhi indikator keberhasilan. keaktifan pada
siswa sudah mencapai indikator yang ditentukan yaitu pada kategori
baik. Lembar observasi keaktifan mencapai kategori baik. Angket
kepercayaan diri mencapai kategori baik. Demikian juga dengan hasil
belajar yang sudah mencapai indikator yaitu ketuntasan klasikal ≥
75%. Dari pelaksanaan pada siklus II, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Siswa mempunyai tanggapan yang positif pada pembelajaran yang
diberikan.
2. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal tepat waktu.
63
3. Lembar angket kepercayaan diri juga meningkat dilihat dari
presentase kepercayaan diri mencapai 77,75 % menjadi kategori
baik.
4. Pembelajaran pada siklus II sudah berjalan dengan baik,siswa
sudah aktif dalam pembelajaran.hal ini dilihat dari persentase
keaktifan mencapai 76,75% dan telah memenuhi indikator
keberhasilan dalam penelitian yaitu 75%.
5. Rerata prestasi belajar matematika siswa pada siklus II sebesar
78,25 dan persentase ketuntasan beljar mencapai 80% telah
memenuhi indikator keberhasilan
6. Waktu yang dibutuhkan kurang saat tindakan pembelajaran dengan
strategi pembelajaran Mastery Learning with Quis Team.
Berdasarkan hasil reflesi pada siklus II, diketahui bahwa target
peneliti mengenai kepercayaan diri, keaktifan dan prestasi belajar
matematika sudah tercapai. Oleh karena itu peneliti tidak melanjutkan
pembelajaran pada siklus berikutnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan hasil pengamatan yang
dilanjutkan dengan refleksi pengamatan pada setiap akhir siklus tindakan.
Berdasarkan tindakan yang sudah dilakukan,diketahui bahwa kepercayaan
diri, keaktifan dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini
menandakan bahwa strategi pembelajaran Mastery Learning with Quis Team
64
dapat memenuhi indikator keberhasilan siswa sehingga dapat diterapkan
kepada siswa dalam pembelajaran matematika. Berikut pembahasan dari
tiap-tiap instrumen.
1. Kepercayaan Diri Siswa
Dalam pembelajaran matematika, masih banyak siswa yang
memiliki kepercayaan diri yang rendah. Strategi Mastery Learning with
Quis Team merupakan strategi yang mengajak semua orang untuk
berbicara dalam satu forum. Pembelajaran dengan strategi Mastery
Learning with Quis Team merupakan salah satu solusi untuk
meningkatkan kepercayaan diri siswa. Sesuai dengan tujuan
pembelajaran menggunakan strategi Mastery Learning with Quis Team,
maka siswa diarahkan untuk memiliki kepercayaan diri dengan indikator
yaitu: (1) keyakinan kemampuan diri, mampu secara sungguh-sungguh
akan apa yang dilakukannya; (2) selalu berpandangan baik dalam
menghadapi segala hal tentang diri dan kemampuannya (optimis); (3)
memandang permasalahan atau sesuatu sesuai dengan kebenaran yang
semstinya (objektif); (4) bertanggung jawab, kesediaan menanggung
segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya; (5) analisis terhadap
suatu masalah dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh
akal (rasional dan realistis). Peningkatan kepercayaan diri siswa
merupakan tujuan utama peneliti. Hasil dari pengamatan siklus I
menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa belum maksimal, terlihat
bahwa siswa masih terlihat pasif dalam pembelajaran, siswa belum
65
berani bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum dipahami
serta saat berdiskusi kelompok siswa belum mau mengemukakan
pendapatnya.
Dengan menggunakan angket ternyata dapat diketahui bahwa
kepercayaan diri siswa juga meningkat dari siklus I ke siklus II. Dengan
melihat data angket diketahui rerata kepercayaan diri siklus I sebesar
77,35% dengan kategori baik dan sudah memenuhi indikator
keberhasilan bahkan melebihi batas minimal indikator keberhasilan yaitu
75%. Kondisi awal ada beberapa pernyataan yang masih rendah yaitu
siswa takut apabila dipercaya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, saat
berdiskusi kelompok siswa berani untuk menyampaikan pendapatnya
ketika mengalami kesulitan memahami materi, siswa memberanikan diri
bertanya kepada guru. Setelah melakukan refleksi pada siklus I,
kemudian dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Sedangkan pada
siklus II rerata hasil presentase angket kepercayaan diri siswa mengalami
peningkatan menjadi 77,75% dengan kategori baik, kepercayaan diri
siswa mulai ada, siswa sudah tidak takut apabila diberi atau dipercaya
untuk menyelesaikan pekerjaan, siswa sudah berani menyampikan
pendapatnya pada saat berdiskusi, siswa sudah berani bertanya kepada
guru dan tidak malu lagi. Hal ini karena adanya perbaikan yang
dilakukan diantaranya siswa diberikan arahan supaya tidak malu untuk
bertanya kepada guru, untuk mengurangi kecanggungan siswa terhadap
anggota kelompok lainnya guru memberikan motivasi kepada siswa
66
sehingga diharapkan siswa akan termotivasi lagi sehingga rasa
canggungnya berkurang.
Hal ini dapat dilihat pada grafik peningkatan kepercayaan diri
siswa dengan menggunakan angket sebagai berikut:
Gambar 8
Diagram, Persentase Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa
2. Keaktifan Siswa
Dalam pembelajaran matematika, masih banyak siswa yang
keaktifannya masih rendah karena kebanyakan dari siswa tidak
memperhatikan temannya pada saat presentasi, masih ada siswa yang tidak
bertanya dan memberikan umpan balik pada saat pembelajaran, masih banyak
siswa yang tidak mendengarkan diskusi dan mengikuti diskusi, serta masih
ada siswa yang mengikuti pelajaran tapi malas-malasan. Pembelajaran dengan
strategi pembelajaran Mastery Learning with Quis Team merupakan salah
satu solusi untuk meningkatkan keaktifan siswa. Pengukuran keaktifan pada
siswa dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa. Untuk itu
65.00%
70.00%
75.00%
80.00%
85.00%
90.00%
Siklus I Siklus II
77.35% 77.75%
Ket.
67
siswa juga diarahkan untuk meningkatkan keaktifan dengan indikator
yaitu: (1) Memperhatikan penjelasan dari guru (kegiatan visual); (2)
mengajukan pertanyaan kepada teman atau kepada guru (kegiatan lisan);
(3) mendengarkan diskusi kelompok (kegiatan mendengarkan); (4) mampu
menyelesaikan soal (kegiatan menulis); (5) minat dalam mengikuti
pembelajaran (kegiatan emosional).
Lembar observasi keaktifan
Pengukuran lembar observasi dilakukan pada pertemuan ke 1 dan 2
pada siklus I dan siklus II. Pengisian lembar observasi keakitfan siswa
dilakukan secara langsung oleh dua observer. Hasil observasi pada siklus I
menunjukan bahwa siswa belum terbiasa untuk bertanya pada guru
maupun kepada siswa yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya,
siswa belum terbiasa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru, siswa belum terbiasa untuk memberikan tanggapan atas jawaban dari
siswa yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya, beberapa siswa
masih banyak yang bergurau sendiri, sehingga beberapa dari siswa tidak
mencatat penjelasan materi dari guru dan menulis rangkuman materi
pelajaran dengan persentase 73,74%. Sedangkan pada siklus II keaktifan
siswa yang diukur dengan lembar observasi mengalami peningkatan, yaitu
siswa sudah berani untuk bertanya kepada guru, siswa sudah berani
menjawab pertanyaan dari guru meskipun jawabanya salah, siswa sudah
terbiasa untuk menanggapi jawaban dari siswa lain, siswa sudah lebih
fokus dalam belajar, siswa sudah mau merangkum materi yang diberikan
68
oleh guru, dan siswa sudah bisa memanfaatkan waktu dirumah untuk
mengerjakan tugas dengan persentase 76,75%.
Dari penjabaran tersebut tentunya ada perubahan persentase dari
siklus I ke siklus II. Pada siklus I rerata keaktifan dengan lembar observasi
mencapai 73,74 % masih dalam kategori cukup. Sehingga hasil tersebut
belum memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan, karena pada
penelitian ini indikator yang diharapkan yaitu mencapai kategori baik.
Sedangkan pada siklus II rerata hasil persentase observasi keaktifan siswa
meningkat sebesar 3,01% sehingga menjadi 76,75% dengan kategori baik,
dan sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan. Hal ini dapat dilihat
pada grafik peningkatan keaktifan siswa dengan menggunakan lembar
observasi sebagai berikut:
Gambar 9
Diagram, Persentase Peningkatan Lembar Observasi Keaktifan Belajar
Siswa
65.00%
70.00%
75.00%
80.00%
85.00%
90.00%
Siklus I Siklus II
74.00%76.75%
Ket.
69
3. Tes Prestasi
Meningkatnya kepercayaan diri dan keaktifan belajar siswa di ikuti
oleh peningkatan prestasi belajar siswa. Pada nilai tengah semester rerata
61,38 dan ketuntasan klasikalnya 15%. Dengan kondisi awal siswa masih
belum bisa memahami rumus keliling dan luas segitiga, serta memahami
bagaimana langkah-langkah melukis segitiga dan garis tingginya.
Sedangkan pengertian dari prestasi itu sendiri yaitu suatu proses atau
usaha yang dilakukan setiap individu yang dilakukan secara sadar untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari suatu kegiatan yang telah di kerjakan, diciptakan, baik
secara individual maupun kelompok yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dalam aktivitas dalam belajar ilmu yang
digunakan dalam penyelesaian masalah. Pengukuran prestasi
menggunakan lembar tes yang diukur pada akhir siklus. Hasil tes yang
dilakukan pada siklus I dan siklus II menunjukan kenaikan, yaitu pada
siklus I memperoleh rerata 68,25 dengan ketuntasan klasikalnya 60%,
dimana siswa sudah mulai paham dan bisa menerapkan rumus keliling dan
luas segitiga walaupun masih ada siswa yang belum begitu menguasai.
Maka guru memberikan penjelasan lebih kepada siswa apa yang belum
dipahami, melakukan remidi kepada siswa yang mengalami kesulitan
belajaran serta memberikan pengayaan kepada siswa yang sidah
menguasai pelajaran. Hingga pada siklus II mengalami peningkatan yang
cukup baik dengan rerata sebesar 78,25 dengan ketuntasan klasikalnya
70
80%. Dimana siswa sudah menguasai materi keliling dan luas segitiga
serta dapat menyebutkan langkah-langkah serta melukis segitiga dan garis
tingginya. Hal ini menunjukan bahwa siswa semakin paham dengan materi
yang dibahas yaitu bangun ruang sub bab bangun datar segitiga. Selain itu
materi-materi yang disusun dalam tahapan pembelajaran secara berkelompok
dapat menumpuk rasa persaudaraan, bisa saling bekerja sama dan saling
bertukar pikiran, siswa yang kesulitan pun dapat bertanya, sehingga menambah
kepercayaan diri siswa dalam belajar.
Untuk mengamati peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari
grafik berikut:
Gambar 10
Diagram, Persentase Prestasi Belajar Siswa dan Ketuntasan Klasikal
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Siklus I Siklus II
Peningkatan Prestasi
Rata-rata Persentase
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Kepercayaan Diri Siswa kelas VII A SLTP PGRI Bagelen mengalami
peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi
Mastery Learning with Quis Team. Untuk angket kepercayaan diri meningkat
0,4% dari 77,35% dengan kategori baik pada siklus I menjadi 77,75% dengan
kategori baik pada siklus II.
2. Keaktifan siswa kelas VII A SLTP PGRI Bagelen mengalami peningkatan
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi Mastery
Learning with Quis Team. Pada siklus I menghasilkan rerata sebesar 73,74%
dengan kategori cukup, dan meningkat sebesar 3,01% menjadi 76,75%
dengan kategori baik pada siklus II.
3. Prestasi belajar matematika siswa kelas VII A SLTP PGRI Bagelen
mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan strategi Mastery Learning with Quis Team yaitu pada siklus I
memperoleh rerata 68,25 dengan ketuntasan klasikalnya 60%, hingga pada
siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik dengan rerata sebesar 78,25
dengan ketuntasan klasikalnya 80%.
72
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyampaikan saran-saran
antara lain sebagai berikut.
1. Guru sebaiknya mencoba menerapkan strategi Mastery Learning with
Quis Team sebagai alternatif untuk meningkatkan kepercayaan diri,
keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa, karena dengan strategi
pembelajaran yang menarik siswa akan lebih aktif dan merasa senang
untuk belajar matematika.
2. Melakukan penelitian sejenis dengan alokasi waktu yang lebih banyak aan
memperoleh hasil yang lebih maksimal.
3. Dengan melihat prestasi belajar dengan strategi Mastery Learning with
Quis Team, diharapkan dapat dikembangjan lagi dengan pendekatan atau
pembelajaran lainnya.
LAMPIRAN
73
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SLTP PGRI Bagelen
Kelas : VII (Tujuh)
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : II (dua)
Standar Kompetensi : GEOMETRI
6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi
Dasar
Materi
Ajar Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(menit)
Sumber /
Bahan /
Alat
Teknik
Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
6.1 Mengidentifi-
kasi sifat-sifat
segitiga
berdasarkan
sisi dan
sudutnya.
Segitiga dan
Segi Empat.
Menemukan
jenis-jenis
segitiga.
Menggunaka
n hubungan
sudut dalam
dan sudut
luar segitiga.
Mendiskusikan jenis-jenis
segitiga berdasarkan sudut-
sudutnya (segitiga siku-siku,
lancip, tumpul) dengan
menggunakan model segitiga.
Mendiskusikan jenis-jenis
segitiga berdasarkan sisi-
sisinya (segitiga sembarang,
sama kaki, sama sisi) dengan
menggunakan model segitiga.
Menyelidiki berapa derajat
jumlah sudut dalam segitiga,
serta jumlah sudut luar
segitiga.
Menjelaskan
jenis-jenis
segitiga
berdasarkan
sisi-sisinya
dan besar
sudutnya.
Tugas
individu.
Uraian
singkat.
1. Diketahui segitiga dengan
besar tiap-tiap sudutnya oo 6050 , , dan o70 . Segitiga
apakah itu?.Jelaskan.
2. Dari segitiga PQR diketahui
sisi PQ = QR. Segitiga PQR
merupakan segitiga ......
2 40
menit.
Sumber:
Buku paket
(Buku
Matematika
SMP dan
MTs Untuk
Kelas VII
Semester 2,
hal. 284,
285-290.
Buku
referensi
lain.
Alat:
Laptop
LCD
OHP
Lam
pira
n 1
74
6.2.
Mengidentif
i-kasi sifat-
sifat persegi
panjang,
persegi,
trapesium,
jajargenjang
, belah
ketupat dan
layang-
layang.
Mengingat
segi empat.
Mengidentifi-
kasi sifat-sifat
segi empat.
Mengenal bentuk bangun
datar seperti jajargenjang,
persegi, persegi panjang, belah
ketupat, trapesium, dan
layang-layang.
Menggunakan lingkungan
untuk mendiskusikan
pengertian jajargenjang,
persegi, persegi panjang, belah
ketupat, trapesium, dan
layang-layang menurut
sifatnya.
Mendiskusikan sifat-sifat segi
empat ditinjau dari diagonal,
sisi, dan sudutnya.
Menjelaskan
pengertian
jajargenjang,
persegi,
persegi
panjang,
belah
ketupat,
trapesium,
dan layang-
layang
menurut
sifatnya.
Menjelaskan
sifat-sifat
segi empat
ditinjau dari
sisi, sudut,
dan
diagonalnya.
Tugas
individu.
Uraian
singkat.
1. Persegi merupakan belah
ketupat dengan sifat khusus.
Berdasarkan pernyataan
tersebut, buatlah pengertian
persegi.
2. Tulislah nama bangun datar
yang sesuai dengan sifat
berikut. Jawaban dapat
lebih dari satu.
a. Sisi yang berhadapan
sama panjang.
b. Sudut-sudut yang
berhadapan tidak sama
besar.
c. Diagonal-diagonalnya
membagi 2 sama
panjang.
2 40
menit.
Sumber:
Buku paket
hal. 271-
274, 274-
283.
Buku
referensi
lain.
Alat:
Laptop
LCD
OHP
6.3. Menghitung
keliling dan
luas bangun
segitiga dan
segi empat
serta
menggunaka
nnya dalam
pemecahan
masalah.
Menghitung
keliling dan
luas segi
empat dan
menggunaka
nnya dalam
pemecahan
masalah.
Menghitung
keliling dan
luas segitiga
dan
menggunaka
nnya dalam
pemecahan
masalah.
Menemukan rumus keliling
bangun segitiga dan segi
empat dengan cara mengukur
panjang sisinya.
Menemukan luas persegi dan
persegi panjang menggunakan
petak-petak (satuan luas).
Menemukan luas segitiga
dengan menggunakan luas
persegi panjang.
Menemukan luas jajargenjang,
trapesium, layang-layang, dan
belah ketupat dengan
menggunakan luas segitiga
dan luas persegi atau persegi
panjang.
Menurunkan
rumus
keliling dan
luas bangun
segitiga dan
segi empat.
Tugas
individu.
Uraian
singkat.
1. Tentukan luas dan kelilng
segi empat berikut.
5 cm
8 cm
2. Tentukan luas dan keliling
segitiga berikut.
6,4 cm 4 cm
5 cm
6 40
menit.
Sumber:
Buku paket
hal.300-307,
307-312,
312-320.
Buku
referensi
lain.
Alat:
Laptop
LCD
OHP
75
Menghitung
keliling dan
luas bangun
datar dan
menggunaka
nnya dalam
pemecahan
masalah.
Menggunakan rumus keliling
dan luas bangun segitiga dan
segi empat untuk
menyelesaikan masalah.
Menyelesaik
an masalah
yang
berkaitan
dengan
menghitung
keliling dan
luas bangun
segitiga dan
segi empat.
3. Diagram di bawah ini
menunjukkan taman
berbentuk segitiga.
6 m 10 m
10 m
Tutik ingin memberi pupuk
ke seluruh tanah di
tamannya. Satu bungkus
pupuk dapat digunakan
untuk memupuki 8 m2.
Berapa
bungkus pupuk yang akan
diperlukan Tutik?
6.4. Melukis
segitiga,
garis tinggi,
garis bagi,
garis berat,
dan garis
sumbu.
Melukis
garis.
Melukis
segitiga.
Melukis
garis pada
segitiga.
Menyelidiki
segitiga
sama kaki
dan sama
sisi.
Menggunakan penggaris,
jangka, dan busur derajat
untuk melukis garis tegak
lurus, garis bagi sudut, dan
sumbu ruas garis.
Menggunakan penggaris,
jangka, dan busur untuk
melukis segitiga, jika
diketahui:
- Ketiga sisinya
- Dua sudut dan satu sudut
apitnya
- Satu sisi dan dua sudut
Menggunakan penggaris dan
jangka untuk melukis garis
tinggi, garis bagi, garis berat,
dan garis sumbu suatu
segitiga.
Menggunakan penggaris,
jangka, dan busur derajat
untuk melukis segitiga sama
Melukis
segitiga yang
diketahui
tiga sisinya,
dua sisi satu
sudut apitnya
atau satu sisi
dan dua
sudut.
Melukis
garis tinggi,
garis bagi,
garis berat,
dan garis
sumbu suatu
segitiga.
Melukis
segitiga
sama kaki
dan segitiga
sama sisi.
Tugas
individu.
Uraian
singkat.
1. Lukislah sebuah segitiga
jika diketahui besar 2
sudutnya adalah o40 dan
80o , dan satu sisinya adalah
5 cm.
2. Diketahui sebuah segitiga
PQR dengan sisi 6 cm, 8
cm, dan 9 cm. Lukislah
semua garis tinggi, garis
bagi, garis berat, dan garis
sumbu segitiga tersebut.
3. Lukislah sebuah segitiga
ABC dengan AC = BC = 4
cm dan AB = 3 cm.
4 40
menit.
Sumber:
Buku paket
hal. 290-
293, 293-
297, 297-
299, 299-
300, 321,
322-325,
325, 326.
Buku
referensi
lain.
Alat:
Laptop
LCD
OHP
76
kaki dan segitiga sama sisi.
Segitiga dan
Segi Empat.
Melakukan ulangan berisi
materi yang berkaitan dengan
segitiga dan segi empat.
Mengerjakan
soal dengan
baik berkaitan
dengan materi
mengenai
segitiga dan
segi empat.
Ulangan
harian.
Uraian
singkat.
Pilihan
ganda.
1. Diketahui layang-layang
OABC dengan O(0, 0), A(8,
5), B(8, 3), dan C(5, 8).
Tentukan luas laying-layang
itu.
2. Sebuah segitiga siku-siku
mempunyai alas dan tinggi
yang sama dengan panjang
dan lebar suatu persegi
panjang. Perbandingan
kelilingnya adalah ….
a. Keliling segitiga sama
besar
b. Keliling persegi panjang
lebih besar.
c. Kelilingnya sama
d. Tidak dapat dijelaskan
2 40
menit.
Sumber:
Buku paket
hal. 271-
326.
Buku
referensi
lain.
Alat:
Laptop
LCD
OHP
Guru Matematika
SLTP PGRI Bagelen
Setiyati Utami S.Pd
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 1)
Satuan Pendidikan : SLTP PGRI Bagelen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentuan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
C. Indikator
1. Menurunkan rumus keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa diharapkan dapat menghitung keliling segitiga
2. Siswa dapat menghitung luas segitiga
E. Karakteristik yang Diharapkan
Percaya diri dan tanggung jawab
F. Materi
Pertemuan ke-1
KELILING SEGITIGA
1. Keliling segitiga
Keliling suatu bangun datar merupakan jumlah dari panjang sisi-sisi yang
membatasinya, sehingga untuk menghitung keliling dari sebuah segitiga
Lampiran 2
78
dapat ditentukan dengan menjumlahkan panjang dari setiap sisi segitiga
tersebut.
Keliling segitiga ABC = AB + BC + AC
= c + a + b
= a + b + c
G. Metode pembelajaran
Mastery Learning with Quis Team
H. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Alat tuis: papan tulis, boardmaker, penghapus, penggaris, buku catatan,
dan lain-lain.
2. Sumber pembelajaran:
- Buku pendamping belajar Ratih kelas VII Semester Genap
- Sumber belajar lain yang terkait
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
(menit)
Pendahuluan Persiapan
1. Guru membuka pertemuan dengan
10 menit
C
b c
A B a
79
salam kemudian berdoa bersama
2. Guru melakukan presensi dan jika
ada yang tidak masuk, guru
menanyakan alasan kepada
temannya.
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
4. Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari.
5. Melakukan kegiatan apersepsi
dengan memberikan pertanyaan
terkait materi yang disampaikan
untuk mengetahui konsep lama
yang dimiliki siswa.
Inti
Aplikasi Mastery Learning with Quis
Team
65 menit
1. Guru menjelaskan cara kerja dan
aturan main yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran
mastery learning with quis team..
2. Guru menyampaikan materi
mengenai keliling segitiga.
5 menit
20 menit
3. Guru membagi siswa menjadi 3
kelompok yaitu kelompok A, B , dan
C
4. Memulai penyampaian materi, batasi
penyampaian materi maksimal 10
menit.
80
5. Setiap kelompok diminta untuk
menyiapkan pertanyaan.
6. Kelompok A memberikan
pertanyaan kepada kelompok B. Jika
kelompok B tidak bisa menjawab
maka dilempar kepada kelompok C.
7. Begitu selanjutnya sampai kepada
kelompok C.
35 menit
8. Guru menyimpulkan ide atau
pendapat siswa
3 menit
9. Guru menanyakan kepada siswa
tentang hal-hal yang belum
dipahami
2 menit
Penutup 1. Guru memberikan gambaran
tentang materi selanjutnya
3 menit
2. Guru menutup pembelajaran
dengan berdoa dan salam
2 menit
J. Penilaian
Penilaian dilakukan pada saat tes evaluasi tahap I.
Teknik : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Terlampir
Contoh instrumen
1) Hitunglah keliling segitiga ABC !
C
6
8 1
B A
81
2) Hitunglah keliling segitiga dengan panjang sisi 19cm; 13cm dan 25cm.
Kunci jawaban:
1) Keliling segitiga ABC
K segitoga ABC = A + B + C
K segitiga ABC = AB + BC + AC
K segitiga ABC = 6 + 10 + 8
Keliling segitiga adalah 24 satuan keliling
2) Keliling segitiga = 13 + 25 + 19
Keliling segitiga = 57 satuan keliling
Guru Mapel Matematika
SLTP PGRI Bagelen
Setiyati Utami S.Pd
Purworejo, Mei 2017
Peneliti,
Rani Puspitasari
NIM. 132140167
82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 1)
Satuan Pendidikan : SLTP PGRI Bagelen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentuan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
C. Indikator
1. Menurunkan rumus keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa diharapkan dapat menghitung keliling segitiga
2. Siswa dapat menghitung luas segitiga
E. Karakteristik yang Diharapkan
Percaya diri dan tanggung jawab
83
F. Materi
Pertemuan ke-2
Perhatikan gambar (i)
Dalam menentukan luas segitiga ABC diatas, dapat dilakukan dengan
membuat garis bantuan sehingga terbentuk persegi panjang ABFE seperti
gambar (ii).
Dapatkah kalian membuktikan bahwa AC dan BC membagi persegi panjang
ADCE dan BDCF menjadi dua sama besar ? jika kalian dapat
membuktikannya, kalian akan memperoleh bahwa segitiga ADC sama dan
sebangun dengan segitiga AEC dan segitiga BDC sama dan sebangun dengan
segitiga BCF, sedemikian sehingga diperoleh:
Luas segitiga ADC = ½ x luas persegi panjang ADCE dan
Luas segitiga DBC = ½ x luas persegi panjang BDCF.
Luas segitiga ABC = luas segitiga ADC + luas segitiga BDC
= ½ x luas ADCE + ½ luas BDCF
= ½ x AD x CD + ½ x BD x CD
= ½ x CD ( AD + BD )
= ½ x CD x AB
84
Secara umum luas segitiga dengan panjang alas a dan tinggi t adalah L = ½ x
a x t
G. Metode pembelajaran
Mastery Learning with Quis Team
H. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Alat tulis: papan tulis, boardmaker, penghapus, penggaris, buku catatan, dan
lain-lain.
Sumber pembelajaran:
- Buku pendamping belajar Ratih kelas VII Semester Genap
- Sumber belajar lain yang terkait
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
(menit)
Pendahuluan Persiapan
1. Guru membuka pertemuan dengan
salam kemudian berdoa bersama
2. Guru melakukan presensi dan jika ada
yang tidak masuk, guru menanyakan
alasan kepada temannya.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari.
5. Melakukan kegiatan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan terkait materi
yang disampaikan untuk mengetahui
konsep lama yang dimiliki siswa.
10 menit
85
Inti
Aplikasi Mastery Learning with Quis
Team
65 menit
1. Guru menjelaskan cara kerja dan
aturan main yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran mastery learning
with quis team..
2. Guru menyampaikan materi mengenai
luas segitiga.
5 menit
20 menit
3. Guru membagi siswa menjadi 3
kelompok yaitu kelompok A, B , dan C
4. Memulai penyampaian materi, batasi
penyampaian materi maksimal 10 menit.
5. Setiap kelompok diminta untuk
menyiapkan pertanyaan.
6. Kelompok A memberikan pertanyaan
kepada kelompok B. Jika kelompok B
tidak bisa menjawab maka dilempar
kepada kelompok C.
7. Begitu selanjutnya sampai kepada
kelompok C.
35 menit
8. Guru menyimpulkan ide atau pendapat
siswa
3 menit
86
9. Guru menanyakan kepada siswa
tentang hal-hal yang belum dipahami
2 menit
Penutup 1. Guru mengingatkan siswa untuk
mempersiapkan diri untuk tes evaluasi
tahap I tentang menghitung keliling dan
luas segitiga.
3 menit
2. Guru menutup pembelajaran dengan
berdoa dan salam
2 menit
J. Penilaian
Penilaian dilakukan pada saat tes evaluasi tahap I.
Teknik : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Terlampir
Contoh instrumen
1) Hitunglah luas daerah dari segitiga berikut !
Kunci Jawaban:
1) Luas segitiga DEF dapat dicari dengan persamaan
L.Segitiga DEF = ½ x alas x tinggi L
Segitiiga DEF = ½ x 12cm x 6cm
L.segitiga DEF = 36 cm2
Guru Mapel Matematika
SLTP PGRI Bagelen
Setiyati Utami S.Pd
Purworejo, Mei 2017
Peneliti,
Rani Puspitasari
NIM. 132140167
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS II)
Satuan Pendidikan : SLTP PGRI Bagelen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
K. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentuan ukurannya.
L. Kompetensi Dasar
6.4 Melukis segitiga, garis tinggi, garis bagi, garis berat, dan garis sumbu.
M. Indikator
2. Melukis segitiga jika diketahui ketiga sisinya.
3. Melukis segitiga jika diketahui dua sisi satu sudut.
4. Melukis segitiga jika diketahui satu sisi dua sudut.
N. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melukis segitiga jika diketahui panjang ketiga sisinya dengan
dengan menggunakan jangka dan mistar.
2. Siswa dapat melukis segitiga jika diketahui panjang kedua sisinya dan
besar satu sudut apitnya dengan menggunakan busur dan mistar.
3. Siswa dapat melukis segitiga jika diketahui besar satu sudut dan panjang
dua sisi yang mengapitnya dengan menggunakan busur dan mistar.
O. Karakteristik yang Diharapkan
Percaya diri dan tanggung jawab
P. Materi
Pertemuan ke-1
1. Melukis Segitiga
Lampiran 3
88
a. Melukis segitiga jika diketahui ketiga sisinya.
Contoh:
Lukislah segitiga ABC, bila AB = 4cm, BC = 3cm, dan AC = 2cm
Jawab:
Langkah Melukis:
1) Membuat garis AB = 4cm
2) Membuat busur lingkaran dengan pusat
A berjari-jari 2cm
3) Membuat busur lingkaran dengan pusat
B berjari-jari 3cm dan berpotongan
dengan busur lingkaran berjari-jari 2cm
pusat A di titik C
4) Hubungkan AC dan BC sehingga
terbentuk ∆ABC.
b. Melukis segitiga jika diketahui dua sisi satu sudut
Contoh:
Melukis ∆ABC = 4cm, BC = 3cm, dan ∠ABC = 60o
Jawab:
Langkah Melukis:
1) Membuat garis AB = 4cm
2) Membuat ∠ABC = 60o
3) Membuat garis BC = 3cm
4) Hubungkan BC sehingga terbentuk
∆ABC
c. Melukis segitiga jika diketahui satu sisi dan dua sudut
Contoh: Melukis ∆ABC, AB = 4cm, ∠A = 60o, dan ∠B = 45o
Jawab:
B A
C
B A
C
60o
C
60o 45o A B
89
Langkah Melukis:
1) Membuat garis AB = 4cm
2) Membuat ∠BAC = 60o dan ∠ABC = 45o
3) Membuat busur lingkaran dengan pusat B
berjari-jari 3cm dan berpotongan dengan
busur lingkaran berjari-jari 2cm pusat A di
titik C
4) ∆ABC adalah segitiga yang diminta.
Q. Metode pembelajaran
Mastery Learning with Quis Team
R. Media, Alat, dan Sumber Belajar
3. Alat tuis: papan tulis, boardmaker, penghapus, penggaris, buku catatan,
dan lain-lain.
4. Sumber pembelajaran:
- Buku pendamping belajar Ratih kelas VII Semester Genap
- Sumber belajar lain yang terkait
S. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
(menit)
Pendahuluan Persiapan
6. Guru membuka pertemuan dengan
salam kemudian berdoa bersama
7. Guru melakukan presensi dan jika
ada yang tidak masuk, guru
menanyakan alasan kepada
temannya.
8. Menyampaikan tujuan
10 menit
90
pembelajaran.
9. Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari.
10. Melakukan kegiatan apersepsi
dengan memberikan pertanyaan
terkait materi yang disampaikan
untuk mengetahui konsep lama
yang dimiliki siswa.
Inti
Aplikasi Mastery Learning with Quis
Team
65 menit
10. Guru menjelaskan cara kerja dan
aturan main yang akan
dilaksanakan dalam pembelajaran
mastery learning with quis team.
11. Guru menyampaikan materi
mengenai melukis segitiga.
5 menit
20 menit
12. Guru membagi siswa menjadi 3
kelompok yaitu kelompok A, B , dan
C
13. Memulai penyampaian materi, batasi
penyampaian materi maksimal 10
menit.
14. Setiap kelompok diminta untuk
menyiapkan pertanyaan.
15. Kelompok A memberikan
pertanyaan kepada kelompok B. Jika
kelompok B tidak bisa menjawab
maka dilempar kepada kelompok C.
91
16. Begitu selanjutnya sampai kepada
kelompok C.
35 menit
17. Guru menyimpulkan ide atau
pendapat siswa
3 menit
18. Guru menanyakan kepada siswa
tentang hal-hal yang belum
dipahami
2 menit
Penutup 3. Guru memberikan gambaran
tentang materi selanjutnya
3 menit
4. Guru menutup pembelajaran
dengan berdoa dan salam
3 menit
T. Penilaian
Penilaian dilakukan pada saat tes evaluasi tahap II.
Teknik : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Terlampir
Contoh instrumen
Lukislah segitiga ABC dengan menggunakan jangka, busur dan mistar jika
diketahui :
1) AB = 5cm, AC = 6cm, dan BC = 8cm
2) AB = AC = 8cm, dan BAC = 50o
3) AB = BC = AC = 5cm
Guru Mapel Matematika
SLTP PGRI Bagelen
Setiyati Utami S.Pd
Purworejo, Mei 2017
Peneliti,
Rani Puspitasari
NIM. 132140167
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS II)
92
Satuan Pendidikan : SLTP PGRI Bagelen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : VII
Semester : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
K. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentuan ukurannya.
L. Kompetensi Dasar
6.4 Melukis segitiga, garis tinggi, garis bagi, garis berat, dan garis sumbu.
M. Indikator
2. Melukis garis tinggi segitiga
N. Tujuan Pembelajaran
3. Siswa diharapkan dapat melukis garis tinggi segitiga dengan benar.
O. Karakteristik yang Diharapkan
Percaya diri dan tanggung jawab
P. Materi
Pertemuan ke-2
1. Melukis Garis Tinggi
a. Garis tinggi adalah garis yang melalui salah satu titik sudut segitiga
dan tegak lurus sisi di depannya.
Langkah Melukis :
i. Membuat busur lingkaran dengan pusat A
yang memotong BC di D dan E
ii. Membuat busur lingkaran dengan pusat D
dan E yang berjari-jari sama sehingga
berpotongan di titik F
B A
C D
E
P
93
iii. AF dan BC berpotongan di titik P, maka
AP = garis tinggi
Q. Metode pembelajaran
Mastery Learning with Quis Team
R. Media, Alat, dan Sumber Belajar
Alat tulis: papan tulis, boardmaker, penghapus, penggaris, buku catatan, dan
lain-lain.
Sumber pembelajaran:
- Buku pendamping belajar Ratih kelas VII Semester Genap
- Sumber belajar lain yang terkait
S. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
(menit)
Pendahuluan Persiapan
6. Guru membuka pertemuan dengan
salam kemudian berdoa bersama
7. Guru melakukan presensi dan jika ada
yang tidak masuk, guru menanyakan
alasan kepada temannya.
8. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
9. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari.
10. Melakukan kegiatan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan terkait materi
yang disampaikan untuk mengetahui
konsep lama yang dimiliki siswa.
10 menit
94
Inti
Aplikasi Mastery Learning with Quis
Team
66 menit
10. Guru menjelaskan cara kerja dan
aturan main yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran mastery learning
with quis team..
11. Guru menyampaikan materi mengenai
melukis garis tinggi segitiga.
5 menit
20 menit
12. Guru membagi siswa menjadi 3
kelompok yaitu kelompok A, B , dan C
13. Memulai penyampaian materi, batasi
penyampaian materi maksimal 10 menit.
14. Setiap kelompok diminta untuk
menyiapkan pertanyaan.
15. Kelompok A memberikan pertanyaan
kepada kelompok B. Jika kelompok B
tidak bisa menjawab maka dilempar
kepada kelompok C.
16. Begitu selanjutnya sampai kepada
kelompok C.
35 menit
17. Guru menyimpulkan ide atau pendapat
siswa
3 menit
18. Guru menanyakan kepada siswa
tentang hal-hal yang belum dipahami
2 menit
Penutup 3. Guru mengingatkan siswa untuk
mempersiapkan diri untuk tes evaluasi
tahap II tentang melukis segitiga dan
3 menit
95
melukis garis tinggi segitiga.
4. Guru menutup pembelajaran dengan
berdoa dan salam
2 menit
T. Penilaian
Penilaian dilakukan pada saat tes evaluasi tahap II.
Teknik : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrumen : Terlampir
Guru Mapel Matematika
SLTP PGRI Bagelen
Setiyati Utami S.Pd
Purworejo, Mei 2017
Peneliti,
Rani Puspitasari
NIM. 132140167
96
Lam
piran
16
Lam
piran
4
97
98
99
Lam
piran
16
L
ampiran
16
100
Lampiran 5
101
KISI-KISI SOAL INSTRUMEN SIKLUS 1
Nama Sekolah : SLTP PGRI Bagelen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII/ 2
Waktu : 2 × 40 menit
Keterangan:
C1 = Pengetahuan
C2 = Pemahaman
C3 = Aplikasi
C4 = Analisis
No. KD Indikator Bentuk soal No Soal Aspek yang diukur
1.
Menghitung keliling
dan luas bangun
segitiga dan segi
empat serta
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah.
Menghitung keliling bangun segitiga Uraian 1 C2
Menghitung luas bangun segitiga
Uraian 2 C2
Uraian 3 C3
Uraian 4 C2
Lam
piran
6
102
TES AKHIR PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
KELILING DAN LUAS SEGITIGA SIKLUS 1
PETUNJUK UMUM
1. Berdoalah sebelum mengerjakan.
2. Kerjakan soal dengan sungguh-sungguh.
3. Periksalah pekerjaan anda sebelum dikumpulkan
1. Hitung keliling segitiga dengan panjang sisi-sisinya sebagai berikut:
a. 8cm; 16cm; 12cm
b. 4,5cm, 7,5cm; 5,5cm
c. 25cm; 35cm; 20cm
2. Perhatikan gambar berikut:
Hitunglah:
a. Luas segitiga ABD
b. Luas segitiga BCD
c. Luas bangun ABCD
3. Tentukan panjang CD dan luas segitiga ABC pada gambar berikut!
4. Sebuah segitiga sama kaki mempunyai keliling 98cm, jika panjang alasnya
24cm. Hitung luas segitiga tersebut!
D C
B A E
9cm
24cm
14cm
B
C
7cm 5cm A D
Lampiran 7
103
KUNCI JAWABAN TES SIKLUS I
1. a. 8 cm + 16 cm + 12 cm = 36 cm
b. 4,5 cm + 7,5 cm + 5,5 cm = 17,5 cm
c. 20 cm + 35 cm + 25 cm = 80 cm
2. a. ∆ABD = ½ x 14 cm x 9 cm
= 63 cm2
b. ∆BCD = ½ x 24 cm x 9 cm
= 108 cm2
c. ∆ABCD = ∆ABD + ∆BCD
= 63 cm2 + 108 cm2
= 171 cm2
3. BC2 = BD2 + CD2
CD2 = √𝐵𝐶2 − 𝐵𝐷2
= √132 − 52
= √169 − 25
= √144 = 12 cm
∆ABC = ½ x 12 cm x 12 cm
= 72 cm
4. Panjang alas = 24cm
Keliling = 98 cm
K = sisi + sisi + alas
K = sisi + sisi + 24cm
Sisi 1 + sisi 2 = 98 – 24 = 74cm
Pada ∆sama kaki sisi 1 = sisi 2
74
2 = 37 cm
Lampiran 8
104
c2 = a2 + b2
c2 = √𝑐2 − 𝑎2
= √372 − 122
= √1367 − 144
= √1225 = 35 cm
L.∆ = ½ . a. t
= ½ 24 cm. 35 cm
= 420 cm
105
PERHITUNGAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
KELAS VII A SLTP PGRI BAGELEN TAHUN 2016 / 2017
SIKLUS I
NO NAMA
NILAI
Nilai KETERANGAN
1 2 3 4
1 Septi Marcela 25 15 5 0 45 BELUM TUNTAS
2 Riska Karlina 25 25 25 10 85 TUNTAS
3 Rina Mareta 25 25 25 0 75 TUNTAS
4 Novita Risqi 25 15 25 15 80 TUNTAS
5 Anik Lestanti 5 20 20 20 75 TUNTAS
6 Mufidah Askhoinuri 25 20 25 0 80 TUNTAS
7 Esma Prasetiya 25 10 10 5 50 BELUM TUNTAS
8 Galih Dewangga Saputra 25 25 25 0 75 TUNTAS
9 Setyawan 25 25 25 0 75 TUNTAS
10 Ibnu Taufiqurrahman 25 20 20 0 65 BELUM TUNTAS
11 Egy Ramanda 25 25 25 0 75 TUNTAS
12 Andrian Maulana 25 25 25 5 80 TUNTAS
13 Teguh Santoso 25 15 20 15 75 TUNTAS
14 Anggi Indra Prasetya 25 25 25 0 75 TUNTAS
15 Amat Efendi 25 25 25 0 75 TUNTAS
16 R. Endra Jaya Lesmana 20 20 15 20 75 TUNTAS
17 Taufik Tri wahyudi 25 20 0 0 45 BELUM TUNTAS
18 Riski Afandi 25 20 25 0 70 BELUM TUNTAS
19 Yuliyanto 25 20 0 0 45 BELUM TUNTAS
20 Zainur Cahya 25 10 10 0 45 BELUM TUNTAS
Lampiran 9
106
KETERANGAN SIKLUS I
NILAI MAKSIMAL 85
NILAI MINIMAL 45
RATA-RATA 68,25
SISWA LULUS (%) 60
SISWA BELUM LULUS (%) 40
107
Lampiran 10
108
109
110
111
112
Lam
piran
11
113
114
115
116
Lampiran 12
117
KISI-KISI SOAL INSTRUMEN SIKLUS 2
Nama Sekolah : SLTP PGRI Bagelen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII/ 2
Waktu : 2 × 40 menit
No. KD Indikator Bentuk soal No Soal Aspek yang diukur
1
Melukis segitiga, garis
tinggi, garis bagi, garis
berat, dan garis sumbu
Melukis garis tinggi Uraian 1,2 C2
Melukis segitiga yang diketahui dua sisi satu
sudut apit Uraian 3 C3
Melukis segitiga yang diketahui satu sisi dua
sudut Uraian 4 C3
Melukis segitiga jika diketahui ketiga sisinya Uraian
5
C3
Keterangan:
C1 = Pengetahuan
C2 = Pemahaman
C3 = Aplikasi
C4 = Analisis
Lam
piran
13
118
TES AKHIR PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MELUKIS SEGITIGA SIKLUS 2
PETUNJUK UMUM
1. Berdoalah sebelum mengerjakan.
2. Kerjakan soal dengan sungguh-sungguh.
3. Periksalah pekerjaan anda sebelum dikumpulkan
5. Lukislah segitiga siku-siku KLM (siku-siku di L) jika diketahui panjang sisi-
sisi LM dan KM secara berurutan adalah 8cm dan 10cm!
6. Diketahui segitiga ABC sama sisi, AB = 4 cm. Lukislah segitiga ABC dan
semua garis tingginya!
7. Lukislah segitiga KLM jika diketahui panjang KL = 3 cm, sudut LKM = 700,
dan pangjang KM = 4 cm!
8. Lukislah segitiga ABC jika diketahui AB = 7 cm, BC = 5 cm, dan AC = 4
cm!
Lampiran 14
119
KUNCI JAWABAN TES SIKLUS II
1.
Langkah Melukis:
1) Lukis sisi LM dengan panjang 8cm
2) Lukislah garis yang tegak lurus dengan sisi
LM dan memiliki pangkal di titik L
3) Buat sisi miring KM dengan panjang 10cm
4) Hubungkan titik K dan L sehingga
dihasilkan sisi KL
2.
Langkah Melukis:
1) Lukis sisi Ab dengan panjang 4cm
2) Membuat busur lingkaran dengan pusat A
yang memotong BC di D dan E
3) Membuat busur lingkaran dengan pusat D
dan E yang berjari-jari sama sehingga
berpotongan di F
4) AF dan BC berpotongan di titik P, maka AP
= garis tinggi.
3.
Langkah Melukis:
1) Buat ruas garis KL dengan panjang 3cm
2) Dengan menggunakan busur derajat, pada titik
K buatlah sudut besarnya 70 derajat
3) Dari titik K buat busur lingkaran dengan
panjang jari-jari 4cm, sehingga berpotongan di
titik M
4) Hubungkan titik L dam M sehingga terlukislah
KLM
Lampiran 15
3cm
70o
K L
M
K
L M
8cm
A
B
C
120
4.
Langkah Melukis:
1) Buat garis AB dengan panjang 7cm
2) Dengan pusat titik A buat busur
lingkaran dengan jari-jari 4cm
3) Kemudian dengan pusat titik B buat
busur lingkaran dengan jari-jari 5cm
sehingga memotong busur pertama di
titik C
4) Hubungkan titik A dengan titik C dan
titik B dengan titik C, sehingga
terbentuk ∆ABC
B A
C
7cm
121
PERHITUNGAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
KELAS VII A SLTP PGRI BAGELEN TAHUN 2016 / 2017
SIKLUS II
NO NAMA
NILAI
Nilai KETERANGAN
1 2 3 4
1 Septi Marcela 25 20 15 25 85
TUNTAS
2 Riska Karlina 25 15 20 25 85 TUNTAS
3 Rina Mareta 25 18 15 20 78 TUNTAS
4 Novita Risqi 25 25 25 15 90 TUNTAS
5 Anik Lestanti 15 25 20 20 80 TUNTAS
6 Mufidah Askhoinuri 25 15 25 25 90 TUNTAS
7 Esma Prasetiya 25 20 20 15 80 TUNTAS
8 Galih Dewangga Saputra 25 25 15 15 80 TUNTAS
9 Setyawan 25 25 25 0 75 TUNTAS
10 Ibnu Taufiqurrahman 25 20 20 0 65 BELUM TUNTAS
11 Egy Ramanda 25 25 25 0 75 TUNTAS
12 Andrian Maulana 25 25 25 20 95 TUNTAS
13 Teguh Santoso 25 20 20 25 90 TUNTAS
14 Anggi Indra Prasetya 25 25 25 0 75 TUNTAS
15 Amat Efendi 25 25 25 0 75 TUNTAS
16 R. Endra Jaya Lesmana 20 22 15 20 77 TUNTAS
17 Taufik Tri wahyudi 25 20 10 0 55 BELUM TUNTAS
18 Riski Afandi 25 20 25 20 90 TUNTAS
19 Yuliyanto 25 20 0 10 55 BELUM TUNTAS
20 Zainur Cahya 20 15 20 15 70 BELUM TUNTAS
Lampiran 16
122
KETERANGAN SIKLUS II
NILAI MAKSIMAL 95
NILAI MINIMAL 55
RATA-RATA 78,25
SISWA LULUS (%) 80
SISWA BELUM LULUS (%) 20
123
Lampiran 17
124
125
126
127
128
129
Lam
piran
18
130
131
Lampiran 19
132
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
ASPEK KEGIATAN INDIKATOR JUMLAH
ITEM NO ITEM
Kegiatan Visual Memperhatikan
kegiatan presentasi 1 1
Kegiatan Lisan Mengajukan pertanyaan 1 2
Kegiatan Mendengarkan Mendengarkan diskusi
kelompok 1 3
Kegiatan Menulis Mengerjakan tes 1 4
Kegiatan Emosional Minat mengikuti
pembelajaran 1 5
Lampiran 20
133
PEDOMAN PENSKORAN OBSERVASI KEAKTIFAN
No. Indikator Kriteria Skor
1. Memperhatikan
kegiatan presentasi
1. Siswa memperhatikan temannya pada saat
presentasi
2. Siswa memperhatikan temannya pada saat
presentasi tetapi tidak merespon
3. Siswa memperhatikan temannya pada saat
presentasi tetapi masih melakukan kegiatan
yang tidak perlu
4. Siswa tidak memperhatikan temannya pada
saat presentasi
4
3
2
1
2. Mengajukan
pertanyaan
1. Siswa selalu bertanya dan memberi umpan
balik
2. Siswa bertanya tetapi tidak memberi umpan
balik
3. Siswa tidak bertanya tetapi memberi umpan
balik
4. Siswa tidak bertanya dan tidak memberi
umpan balik
4
3
2
1
3. Mendengarkan
diskusi kelompok
1. Siswa mendengarkan diskusi, mengikuti dan
menerapkan diskusi kelompok
2. Siswa mendengarkan dan merespon diskusi
tetapi berubah-ubah
3. Siswa tidak mendengarkan diskusi
kelompok tetapi mengikuti diskusi
4. Siswa tidak mengikuti diskusi
4
3
2
1
4. Mengerjakan tes 1. Siswa mengerjakan tugas dengan jawaban
yang tepat
2. Siswa mngerjakan semua tugas namun
masih terdapat tugas yang kurang tepat
3. Siswa mengerjakan tugas tetapi tidak
lengkap
4. Siswa tidak mengerjakan tugas sama sekali
4
3
2
1
5. Minat mengikuti
pembelajaran
1. Siswa mengikuti pembelajaran dan sangat
antusias
2. Siswa mengikuti pembelajaran tetapi kurang
antusias
3. Siswa mengikuti pembelajaran tetapi malas-
malasan
4. Siswa tidak mengikuti pelajaran
4
3
2
1
134
Nama Sekolah : SLTP PGRI Bagelen
Hari/tanggal : Selasa, 16 Mei 2017
Pertemuan : 1
Siklus : 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Siswa memperhatikan temannya pada saat presentasi 4 4 4 4 4 4 4 4 3
Siswa memperhatikan memperhatikan temannya pada saat presentasi tetapi tidak merespon 3 3 3
Siswa memperhatikan temannya tetapi masih melakukan kegiatan yang tidak perlu 2 2 2 2 2 2 2 2
Siswa tidak memperhatikan temannya pada saat presentasi
Siswa selalu bertanya dan selalu memberi umpan balik 4 4 4 4
Siswa bertanya tetapi tidak memberi umpan balik 3 3 3 3 3 3 3 3 2
Siswa tidak bertanya tetapi memberi umpan balik 2 2 2 2 2
Siswa tidak bertanya dan memberi umpan balik 1 1
siswa mendengarkan diskusi, mengikuti dan menerapkan diskusi kelompok 4 4 3
siswa mendengarkan dan merespon diskusi tetapi berubah-ubah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
siswa tidak mendengarkan diskusi kelompok tetapi mengikuti diskusi 2 2 2 2 2
siswa tidak mengikuti diskusi 1
Siswa mengerjakan tugas dengan jawaban yang tepat 4 4
Siswa mengerjakan semua tugas namun masih terdapat tugas yang kurang tepat 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
Siswa mengerjakan tugas tetapi tidak lengkap 2 2 2 2 2 2 2 2
Siswa tidak mengerjakan tugas sama sekali 4
Siswa mengikuti pembelajaran dan sangat antusias 4 4 4 4 4
Siswa mengikuti pembelajaran tetapi kurang antusias 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa mengikuti pembelajaran tetapi malas-malasan 2 2
Siswa tidak mengikuti pembelajaran
15 10 15 15 14 16 16 14 16 13 13 11 16 16 13 17 15 15 12 14
75 50 75 75 70 80 80 70 80 65 65 55 80 80 65 85 75 75 60 70
Observer 1 Observer 2
Trilisetiyowati Umi Solihah
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
NO INDIKATOR KEAKTIFAN YANG DIAMATINOMOR SISWA
Mengerjakan tes
1 Memperhatikan kegiatan presentasi
TOTAL SKOR
NILAI
5 Minat mengikuti pembelajaran
2 Mengajukan pertanyaan
Mendengarkan diskusi kelompok
4
Lam
piran
21
135
Nama Sekolah : SLTP PGRI Bagelen
Hari/tanggal : Selasa, 16 Mei 2017
Pertemuan : 1
Siklus : 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Siswa memperhatikan temannya pada saat presentasi 4 4 4 4 4 4 4
Siswa memperhatikan memperhatikan temannya pada saat presentasi tetapi tidak merespon 3 3 3 3 3 3
Siswa memperhatikan temannya tetapi masih melakukan kegiatan yang tidak perlu 2 2 2 2 2 2
Siswa tidak memperhatikan temannya pada saat presentasi 1
Siswa selalu bertanya dan selalu memberi umpan balik 4 4 4 4 4 4
Siswa bertanya tetapi tidak memberi umpan balik 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa tidak bertanya tetapi memberi umpan balik 2 2 2 2
Siswa tidak bertanya dan memberi umpan balik 1 1
siswa mendengarkan diskusi, mengikuti dan menerapkan diskusi kelompok 4 4 4 4
siswa mendengarkan dan merespon diskusi tetapi berubah-ubah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
siswa tidak mendengarkan diskusi kelompok tetapi mengikuti diskusi 2 2 2 2 2
siswa tidak mengikuti diskusi
Siswa mengerjakan tugas dengan jawaban yang tepat 4 4 4
Siswa mengerjakan semua tugas namun masih terdapat tugas yang kurang tepat 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa mengerjakan tugas tetapi tidak lengkap 2 2 2 2 2 2 2
Siswa tidak mengerjakan tugas sama sekali
Siswa mengikuti pembelajaran dan sangat antusias 4 4 4 4 4 4 4 4
Siswa mengikuti pembelajaran tetapi kurang antusias 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa mengikuti pembelajaran tetapi malas-malasan 2 2 2
Siswa tidak mengikuti pembelajaran
16 12 16 15 13 15 17 17 16 13 14 12 13 16 14 16 14 16 15 17
80 60 80 75 65 75 85 85 80 65 70 60 65 80 70 80 70 80 75 85
Observer 1 Observer 2
Trilisetiyowati Umi Solihah
5 Minat mengikuti pembelajaran
TOTAL SKOR
NILAI
2 Mengajukan pertanyaan
Mendengarkan diskusi kelompok
4 Mengerjakan tes
1 Memperhatikan kegiatan presentasi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
NO INDIKATOR KEAKTIFAN YANG DIAMATINOMOR SISWA
136
Nama Sekolah : SLTP PGRI Bagelen
Hari/tanggal : Rabu, 17 Mei 2017
Pertemuan : 2
Siklus : 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Siswa memperhatikan temannya pada saat presentasi 4 4 4 4 4 4 4
Siswa memperhatikan memperhatikan temannya pada saat presentasi tetapi tidak merespon 3 3 3 3 3 3
Siswa memperhatikan temannya tetapi masih melakukan kegiatan yang tidak perlu 2 2 2 2 2 2
Siswa tidak memperhatikan temannya pada saat presentasi 1
Siswa selalu bertanya dan selalu memberi umpan balik 4 4 4 4 4 4
Siswa bertanya tetapi tidak memberi umpan balik 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa tidak bertanya tetapi memberi umpan balik 2 2 2 2
Siswa tidak bertanya dan memberi umpan balik 1 1
siswa mendengarkan diskusi, mengikuti dan menerapkan diskusi kelompok 4 4 4 4
siswa mendengarkan dan merespon diskusi tetapi berubah-ubah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
siswa tidak mendengarkan diskusi kelompok tetapi mengikuti diskusi 2 2 2 2 2 2
siswa tidak mengikuti diskusi
Siswa mengerjakan tugas dengan jawaban yang tepat 4 4 4
Siswa mengerjakan semua tugas namun masih terdapat tugas yang kurang tepat 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa mengerjakan tugas tetapi tidak lengkap 2 2 2 2 2 2 2
Siswa tidak mengerjakan tugas sama sekali
Siswa mengikuti pembelajaran dan sangat antusias 4 4 4 4 4 4 4 4
Siswa mengikuti pembelajaran tetapi kurang antusias 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa mengikuti pembelajaran tetapi malas-malasan 2 2 2
Siswa tidak mengikuti pembelajaran
16 12 16 15 13 15 17 17 16 13 14 12 17 16 14 16 14 16 15 12
80 60 80 75 65 75 85 85 80 65 70 60 85 80 70 80 70 80 75 60
Observer 1 Observer 2
Trilisetiyowati Umi Solihah
1 Memperhatikan kegiatan presentasi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
NO INDIKATOR KEAKTIFAN YANG DIAMATINOMOR SISWA
5 Minat mengikuti pembelajaran
TOTAL SKOR
NILAI
2 Mengajukan pertanyaan
Mendengarkan diskusi kelompok
4 Mengerjakan tes
137
Nama Sekolah : SLTP PGRI Bagelen
Hari/tanggal : Selasa, 16 Mei 2017
Pertemuan : 2
Siklus : 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Siswa memperhatikan temannya pada saat presentasi 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Siswa memperhatikan memperhatikan temannya pada saat presentasi tetapi tidak merespon 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa memperhatikan temannya tetapi masih melakukan kegiatan yang tidak perlu 2 2
Siswa tidak memperhatikan temannya pada saat presentasi
Siswa selalu bertanya dan selalu memberi umpan balik 4 4 4 4 4 4 4
Siswa bertanya tetapi tidak memberi umpan balik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa tidak bertanya tetapi memberi umpan balik 2 2 2
Siswa tidak bertanya dan memberi umpan balik
siswa mendengarkan diskusi, mengikuti dan menerapkan diskusi kelompok 4 4 4 4 4 4 4 4
siswa mendengarkan dan merespon diskusi tetapi berubah-ubah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
siswa tidak mendengarkan diskusi kelompok tetapi mengikuti diskusi 2 2
siswa tidak mengikuti diskusi
Siswa mengerjakan tugas dengan jawaban yang tepat 4 4
Siswa mengerjakan semua tugas namun masih terdapat tugas yang kurang tepat 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa mengerjakan tugas tetapi tidak lengkap 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Siswa tidak mengerjakan tugas sama sekali
Siswa mengikuti pembelajaran dan sangat antusias 4 4 4 4 4 4 4 4
Siswa mengikuti pembelajaran tetapi kurang antusias 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Siswa mengikuti pembelajaran tetapi malas-malasan 2
Siswa tidak mengikuti pembelajaran
17 12 17 16 17 14 16 16 15 15 15 15 15 16 16 17 17 17 18 16
85 60 85 80 85 70 80 80 75 75 75 75 75 80 80 85 85 85 90 80
Observer 1 Observer 2
Trilisetiyowati Umi Solihah
5 Minat mengikuti pembelajaran
TOTAL SKOR
NILAI
2 Mengajukan pertanyaan
Mendengarkan diskusi kelompok
4 Mengerjakan tes
1 Memperhatikan kegiatan presentasi
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
NO INDIKATOR KEAKTIFAN YANG DIAMATINOMOR SISWA
138
REKAPITULASI HASIL LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN
SIKLUS I
No. Nama Siswa Rata-rata (%) Rata-rata Siklus I
(%) Kategori
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua
1 Septi Marcela
75 80 77.5
Baik
2 Riska Karlina
50 60 55
Kurang
3 Rina Mareta
75 80 77.5
Baik
4 Novita Risqi
75 75 75
Baik
5 Anik Lestanti
70 65 67.5
Cukup
6 Mufidah Askhoinuri
80 75 77.5
Baik
7 Esma Prasetiya
80 85 82.5
Baik
8 Galih Dewangga Saputra
70 85 77.5
Baik
9 Setyawan
80 80 80
Baik
10 Ibnu Taufiqurrahman
65 65 65
cukup
11 Egy Ramanda
65 70 67.5
cukup
12 Andrian Maulana
55 60 57.5
kurang
13 Teguh Santoso
80 60 70
Cukup
Lam
piran
22
139
14 Anggi Indra Prasetya
80 80 80
Baik
15 Amat Efendi
65 70 67.5
Cukup
16 R. Endra Jaya Lesmana
85 80 82.5
Baik
17 Taufik Tri wahyudi
75 70 72.5
Cukup
18 Riski Afandi
75 80 77.5
Baik
19 Yuliyanto
60 75 67.5
Cukup
20 Zainur Cahya
70 85 77.5
Baik
RATA - RATA 71,50 74 74 Cukup
REKAPITULASI HASIL LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN
SIKLUS II
140
No. Nama Siswa Rata-rata (%) Rata-rata Siklus I
(%) Kategori
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua
1 Septi Marcela
80 85 82.5 Baik
2 Riska Karlina
60 60 60
cukup
3 Rina Mareta
80 85 82.5
Baik
4 Novita Risqi
75 80 77.5
Baik
5 Anik Lestanti
65 85 75
Baik
6 Mufidah Askhoinuri
75 70 72.5
Cukup
7 Esma Prasetiya
85 80 82.5
Baik
8 Galih Dewangga Saputra
85 80 82.5
Baik
9 Setyawan
80 75 77.5
Baik
10 Ibnu Taufiqurrahman
65 75 70
Cukup
11 Egy Ramanda
70 75 72.5
Cukup
12 Andrian Maulana
60 75 67.5
Cukup
13 Teguh Santoso
65 75 70
Cukup
14 Anggi Indra Prasetya
80 80 80
Baik
15 Amat Efendi
70 80 75
Baik
141
16 R. Endra Jaya Lesmana
80 85 82.5
Baik
17 Taufik Tri wahyudi
70 85 77.5
Baik
18 Riski Afandi
80 85 82.5
Baik
19 Yuliyanto
75 90 82.5
Baik
20 Zainur Cahya
85 80 82.5
Baik
RATA - RATA 74,25 79,25 76,75 Baik
142
DAFTAR HADIR SISWA KELAS VII A
SLTP PGRI BAGELEN TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017
NO NAMA SISWA SIKLUS 1
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Septi Marcela
2 Riska Karlina
3 Rina Mareta
4 Novita Risqi
5 Anik Lestanti I
6 Mufidah Askhoinuri
7 Esma Prasetiya
8 Galih Dewangga Saputra
9 Setyawan
10 Ibnu Taufiqurrahman
11 Egy Ramanda
12 Andrian Maulana
13 Teguh Santoso
14 Anggi Indra Prasetya
15 Amat Efendi
16 R. Endra Jaya Lesmana
17 Taufik Tri wahyudi S
18 Riski Afandi
Lampiran 23
143
19 Yuliyanto
20 Zainur Cahya
144
DAFTAR HADIR SISWA KELAS VII A
SLTP PGRI BAGELEN TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017
NO NAMA SISWA SIKLUS 2
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Septi Marcela
2 Riska Karlina
3 Rina Mareta
4 Novita Risqi
5 Anik Lestanti
6 Mufidah Askhoinuri
7 Esma Prasetiya
8 Galih Dewangga Saputra
9 Setyawan
10 Ibnu Taufiqurrahman
11 Egy Ramanda
12 Andrian Maulana
13 Teguh Santoso
14 Anggi Indra Prasetya
15 Amat Efendi
16 R. Endra Jaya Lesmana
17 Taufik Tri wahyudi
18 Riski Afandi
145
19 Yuliyanto
20 Zainur Cahya
146
Lam
piran
24
147
148
149
150
151
KISI-KISI INSTRUMEN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
No Variabel Indikator No Item Jenis
Pernyataan
Jumlah
1 Kepercayaan
diri
a. Keyakinan kemampuan diri:
Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif seseorang tentang
dirinya. Ia mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang
dilakukannya.
1 Positif 1
2 Positif 1
3 Positif 1
4 Positif 1
5 Negatif 1
b. Optimis
Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu
berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan
kemampuan nya.
6 Positif 1
7 Positif 1
8 Positif 1
9 Positif 1
10 Negatif 1
c. Objektif
Orang yang memandang permasalahan atau sesuatu sesuai dengan
kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau
menurut dirinya sendiri.
11 Positif 1
12 Positif 1
13 Negatif 1
14 Negatif 1
15 Positif 1
d. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab adalah kesediaan orang untuk menanggung
segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.
16 Positif 1
17 Negatif 1
18 Negatif 1
19 Positif 1
20 Negatif 1
e. Rasional dan realistis
Rasional dan realistis adalah analisis terhadap suatu masalah,
21 Positif 1
22 Negatif 1
152
sesuatu hal dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang
dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.
23 Positif 1
24 Positif 1
25 Negatif 1
Jumlah 25
153
Lampiran 25
154
ANGKET KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Nama : ..................................................
Kelas : ..................................................
Petunjuk Mengerjakan
1. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan-pernyataan berikut.
2. Jawablah pertanyaan dengan jujur dengan membubuhkan tanda ( √ ) pada
kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat Anda.
Kriteria Jawaban
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Daftar Pernyataan
No Pernyataan
Pilihan Jawaban
S N TS STS
1 Saya berani mengajukan diri untuk mengerjakan
soal di depan kelas.
Lampiran 26
155
2 Ketika saya mengalami kesulitan memahami
materi pelajaran, saya memberanikan diri
bertanya kepada bapak / ibu guru
3 Saat berdiskusi kelompok, saya berani untuk
menyampaikan pendapat saya.
4 Saya mengerjakan ulangan dengan usaha sendiri
tanpa melihat jawaban teman.
5 Saya takut apabila dipercaya untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan.
6 Menurut saya, sesulit apapun materi yang
diperoleh selalu ada penyelesaiannya.
7 Saya tidak akan menyerah mengerjakan tugas
walaupun teman-teman meremehkan saya.
8 Saya optimis bisa menjadi juara kelas.
9 Saya akan tetap belajar dengan giat walaupun
nilai ujian saya kurang dari kriteria ketuntasan
minimum (KKM)
10 Saya mudah putus asa setiap mengerjakan soal
ulangan matematika yang sulit
11 Kegagalan yang saya alami karena usaha saya
kurang maksimal.
12 Saya menerima kritikan orang lain.
13 Ketika saya mendapat nilai kurang dari kriteria
ketuntasan minimum (KKM), saya merasa bapak
/ ibu guru tidak adil memberi nilai kepada saya.
14 Saya selalu merasa pendapat teman tidak lebih
baik dari pada pendapat saya.
156
15 Saya menerima pendapat teman ketika
berdiskusi.
16 Saya bersedia dihukum jika membuat kegaduhan
di dalam kelas.
17 Saya tidak ikut mengerjakan tugas kelompok.
18 Saya lebih memilih bermain dengan teman dari
pada mengerjakan tugas sekolah.
19 Saya mengerjakan tugas sekolah dengan tepat
waktu.
20 Saya menghindari tugas-tugas yang sulit
dikerjakan
21 Saya mengikuti ekstrakulikuler di sekolah
berdasarkan kemampuan atau bakat yang saya
miliki
22 Jika saya ingin mendapatkan nilai yang
maksimal, maka saya cukup berdoa kepada
Tuhan.
23 Saya tidak akan mengikuti teman untuk
membolos sekolah.
24 Jika saya ingin mendapatkan nilai yang baik,
maka saya belajar dengan giat.
25 Saya mengikuti kegiatan di sekolah karena
mengikuti teman.
157
ANALISIS ANGKET KEPERCAYAAN DIRI SIKLUS 1
Ket:
= Item Negatif
= Item Positif Rata-Rata Kepercayaan Diri Siswa : 77,35
No Item Skor %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 89 89
2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 2 3 4 4 2 2 4 4 4 1 3 4 3 81 81
3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 1 4 4 2 81 81
4 4 3 4 4 2 4 2 3 4 1 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 1 4 4 3 80 80
5 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 4 2 2 2 3 3 1 2 3 1 3 2 4 4 2 68 68
6 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 2 3 3 4 3 2 3 1 2 4 1 4 4 2 75 75
7 3 4 3 4 1 3 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 2 2 3 1 3 3 4 3 3 74 74
8 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 1 4 4 3 4 4 3 4 1 2 4 3 83 83
9 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 4 4 2 3 4 3 2 2 4 4 1 74 74
10 3 3 4 4 1 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 1 4 3 2 77 77
11 3 4 4 3 1 4 3 2 3 3 1 2 2 3 4 2 2 1 4 1 2 4 4 3 4 69 69
12 4 4 4 4 1 3 4 4 1 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 82 82
13 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 1 2 4 4 3 4 4 2 4 1 4 4 2 79 79
14 4 3 3 3 2 4 4 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 1 4 3 2 76 76
15 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 3 2 2 2 3 4 1 3 4 3 3 3 4 4 3 77 77
16 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 4 2 2 2 3 3 1 2 3 1 3 2 4 4 2 68 68
17 3 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 2 1 3 4 4 4 3 4 2 4 1 4 4 2 80 80
18 2 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 2 3 3 4 4 4 81 81
19 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 71 71
20 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 1 3 2 4 4 3 82 82
Total 70 70 69 74 40 74 73 72 69 49 58 53 54 49 73 70 50 60 67 47 67 35 76 75 53 1547 1547
Lam
piran
27
158
ANALISIS ANGKET KEPERCAYAAN DIRI SIKLUS 2
Ket:
= Item Negatif
= Item Positif Rata-Rata Kepercayaan Diri Siswa : 77,75
No Item Skor %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 1 85 85
2 4 4 4 4 2 3 2 4 2 3 3 4 3 2 4 1 3 2 4 2 4 2 2 4 2 74 74
3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 4 2 2 4 3 4 2 4 4 2 79 79
4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 1 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 87 87
5 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 66 66
6 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 2 4 1 2 4 3 81 81
7 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 3 76 76
8 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 1 2 4 3 81 81
9 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 2 75 75
10 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 1 4 4 1 81 81
11 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 1 2 2 3 4 2 2 1 1 1 3 4 3 4 3 70 70
12 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 1 3 2 2 3 3 4 1 4 3 4 4 3 77 77
13 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 1 2 1 3 4 2 3 2 75 75
14 3 4 3 4 2 3 3 1 4 4 2 1 3 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 76 76
15 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 2 74 74
16 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 90 90
17 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 66 66
18 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 3 2 4 4 4 75 75
19 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 90 90
20 3 3 3 4 2 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 4 2 2 2 2 3 3 4 4 4 77 77
Total 69 73 69 75 47 71 70 67 73 59 51 52 54 53 72 68 53 50 67 51 70 45 63 77 56 1555 1555
159
160
161
162
163
164
165
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING WITH QUIS TEAM
Pokok Bahasan : keliling segitiga
Kelas / Semester : VII A/ 2
Siklus / Pertemuan : I / 1
Hari / Tanggal : Selasa, 16 Mei 2017
Waktu : 10.40- 12.20 WIB
Petunjuk pengisian
Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.
No. Aspek yang diamati Pelaksanaan
Deskripsi Ya Tidak
I. Pra pembelajaran
Siswa berdoa bersama. √
Guru mengecek kehadiran siswa. √
Guru mengkondisikan siswa. √
II. Kegiatan Awal
Memberikan apersepsi. √
Mengkomunikasikan strategi pembelajaran yang akan digunakan yaitu strategi
pembelajaran mastery learning with quis team.
√
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa agar dapat menentukan unsur-
unsur dan bagian-bagian pada bangun datar ( segitiga ) dan keliling segitiga
√
Memberikan motivasi √
Lam
piran
29
166
III. Kegiatan inti pembelajaran
Siswa dibagi menjadi 3 kelompok √
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja strategi pembelajaran mastery
learning with quis team
√
Guru menyampaikan materi. √
Siswa melakukan kegiatan berdiskusi dengan temannya. √
Setiap kelompok diminta untuk menyiapkan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan
materi yang baru saja disampaikan.
√
Setiap kelompok memberikan pertanyaan kepada kelompok lain. √
Siswa bersama guru membuat kesimpulan dan menjelaskan sekiranya ada pemahaman
siswa yang keliru.
√
IV. Penutup
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. √
Siswa mencatat hal-hal penting (simpulan pelajaran). √
Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan datang. √
Guru menutup kegiatan pembelajaran. √
SARAN:
................................................................................................................................................................................................................................
Observer,
Setiyati Utami S.Pd
167
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING WITH QUIS TEAM
Pokok Bahasan : luas segitiga
Kelas / Semester : VII A/ 2
Siklus / Pertemuan : I / 2
Hari / Tanggal : Rabu, 17 Mei 2017
Waktu : 07.00-08.20 WIB
Petunjuk pengisian
Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.
No. Aspek yang diamati Pelaksanaan
Deskripsi Ya Tidak
I. Pra pembelajaran
Siswa berdoa bersama. √
Guru mengecek kehadiran siswa. √
Guru mengkondisikan siswa. √
II. Kegiatan Awal
Memberikan apersepsi. √
Mengkomunikasikan strategi pembelajaran yang akan digunakan yaitu strategi
pembelajaran mastery learning with quis team.
√
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa agar dapat menentukan luas √
168
segitiga.
Memberikan motivasi √
III. Kegiatan inti pembelajaran
Siswa dibagi menjadi 3 kelompok √
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja strategi pembelajaran mastery
learning with quis team
√
Guru menyampaikan materi. √
Siswa melakukan kegiatan berdiskusi dengan temannya. √
Setiap kelompok diminta untuk menyiapkan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan
materi yang baru saja disampaikan.
√
Setiap kelompok memberikan pertanyaan kepada kelompok lain. √
Siswa bersama guru membuat kesimpulan dan menjelaskan sekiranya ada pemahaman
siswa yang keliru.
√
IV. Penutup
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. √
Siswa mencatat hal-hal penting (simpulan pelajaran). √
Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan datang. √
Guru menutup kegiatan pembelajaran. √
SARAN:
................................................................................................................................................................................................................................
Observer,
Setiyati Utami S.Pd
169
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING WITH QUIS TEAM
Pokok Bahasan : melukis segitiga
Kelas / Semester : VII A/ 2
Siklus / Pertemuan : II / 1
Hari / Tanggal : Senin, 22 Mei 2017
Waktu : 10.40- 12.20 WIB
Petunjuk pengisian
Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.
No. Aspek yang diamati Pelaksanaan
Deskripsi Ya Tidak
I. Pra pembelajaran
Siswa berdoa bersama. √
Guru mengecek kehadiran siswa. √
Guru mengkondisikan siswa. √
II. Kegiatan Awal
Memberikan apersepsi. √
Mengkomunikasikan strategi pembelajaran yang akan digunakan yaitu strategi
pembelajaran mastery learning with quis team.
√
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa agar dapat melukis segitiga. √
Memberikan motivasi √
III. Kegiatan inti pembelajaran
Siswa dibagi menjadi 3 kelompok √
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja strategi pembelajaran mastery √
170
learning with quis team
Guru menyampaikan materi. √
Siswa melakukan kegiatan berdiskusi dengan temannya. √
Setiap kelompok diminta untuk menyiapkan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan
materi yang baru saja disampaikan.
√
Setiap kelompok memberikan pertanyaan kepada kelompok lain. √
Siswa bersama guru membuat kesimpulan dan menjelaskan sekiranya ada pemahaman
siswa yang keliru.
√
IV. Penutup
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. √
Siswa mencatat hal-hal penting (simpulan pelajaran). √
Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan datang. √
Guru menutup kegiatan pembelajaran. √
SARAN:
................................................................................................................................................................................................................................
Observer,
Setiyati Utami S.Pd
171
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING WITH QUIS TEAM
Pokok Bahasan : melukis garis tinggi
Kelas / Semester : VII A/ 2
Siklus / Pertemuan : II / 2
Hari / Tanggal : Selasa, 23 Mei 2017
Waktu : 10.40- 12.20 WIB
Petunjuk pengisian
Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran.
No. Aspek yang diamati Pelaksanaan
Deskripsi Ya Tidak
I. Pra pembelajaran
Siswa berdoa bersama. √
Guru mengecek kehadiran siswa. √
Guru mengkondisikan siswa. √
II. Kegiatan Awal
Memberikan apersepsi. √
Mengkomunikasikan strategi pembelajaran yang akan digunakan yaitu strategi
pembelajaran mastery learning with quis team.
√
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa agar dapat melukis garis tinggi. √
Memberikan motivasi √
III. Kegiatan inti pembelajaran
Siswa dibagi menjadi 3 kelompok √
172
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara kerja strategi pembelajaran mastery
learning with quis team
√
Guru menyampaikan materi. √
Siswa melakukan kegiatan berdiskusi dengan temannya. √
Setiap kelompok diminta untuk menyiapkan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan
materi yang baru saja disampaikan.
√
Setiap kelompok memberikan pertanyaan kepada kelompok lain. √
Siswa bersama guru membuat kesimpulan dan menjelaskan sekiranya ada pemahaman
siswa yang keliru.
√
IV. Penutup
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. √
Siswa mencatat hal-hal penting (simpulan pelajaran). √
Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan datang. √
Guru menutup kegiatan pembelajaran. √
SARAN:
................................................................................................................................................................................................................................
Observer,
Stiyati Utami S.Pd
173
NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER KELAS VII A
SLTP PGRI BAGELEN TAHUN 2016/2017
Guru Matematika
SLTP PGRI Bagelen
Setiyati Utami S.Pd
NO NAMA NILAI
1 Septi Marcela
55,6
2 Riska Karlina
64,5
3 Rina Mareta
75
4 Novita Risqi
59
5 Anik Lestanti
66
6 Mufidah Askhoinuri
60
7 Esma Prasetiya
49
8 Galih Dewangga Saputra
60
9 Setyawan
75
10 Ibnu Taufiqurrahman
75
11 Egy Ramanda
60
12 Andrian Maulana
55
13 Teguh Santoso
57
14 Anggi Indra Prasetya
60
15 Amat Efendi
60
16 R. Endra Jaya Lesmana
57
17 Taufik Tri wahyudi
55
18 Riski Afandi
62
19 Yuliyanto
60
20 Zainur Cahya
60
RATA-RATA 61,38
Lampiran 30
174
Lampiran 31
175
Lampiran 32
176
Lampiran 33
177
Lampiran 34
178
Top Related