i
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS-JENIS KEGIATAN
EKONOMI MASYARAKAT MENGGUNAKAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW
DAN PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS V
DI MI FALAHUL MUKMININ 02 KECAMATAN PABELAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
RINI SETYOWATI
NIM 23040150020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS-JENIS KEGIATAN
EKONOMI MASYARAKAT MENGGUNAKAN STRATEGI QUICK ON THE DRAW
DAN PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS V
DI MI FALAHUL MUKMININ 02 KECAMATAN PABELAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
RINI SETYOWATI
NIM 23040150020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
Fokuslah pada hal-hal baik dalam hari-harimu. Jadi dirimu sendiri
dan gunakan kesempatan.
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orangtuaku tercinta Bapak Mahfud dan Ibu Sukarmi yang telah mengasuh,
membesarkan, memberi dukungan, selalu mendo’akan memberikan yang terbaik
untuk anak-anaknya dan semuanya.
2. Saudara kembarku Rina Bektiningrum yang selalu menjadi saudara berjuang
dimanapun, memberi dukungan dan membantu dalam segi apapun untuk semuanya.
3. Kakak kandungku Eva Maulia, Kakak Ipar Agus, dan Ponakanku yang lucu M.Abid
Attariz C yang selalu membangkitkan semangat dan selalu membantu dalam bentuk
apapun.
4. Keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan dan do’a yang terbaik.
5. Ari Adam Farensa yang selalu mendengarkan keluh kesahku, memberikan perhatian,
semangat dan do’a yang terbaik.
6. Sahabat seperjuanganku dari awal semester hingga sekarang Lydia Handayani dan Ita
Hidayatun Ni’mah yang selalu membantu, menemani, memberi semangat,
kesabarannya dan kebaikannya.
7. Teman-teman seperjuangan PGMI 2015 IAIN Salatiga
8. Teman-teman PPL MI Kumpulrejo 01 dan teman-teman KKN Banjaran, Trenten
Candimulyo.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirohim, dengan mengucapkan Alhamdulillah. Segala puji dan
syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, karunia,
sehat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi
Masyarakat Menggunakan Strategi Quick On The Draw dan Permainan Monopoli Pada
Siswa Kelas V di MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2018/2019.
Tidak lupa Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menuntun manusia kepada jalan yang lurus untuk mencapai kebahagiaan
dunia akhirat.
Penulis menyadari tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan dari semua pihak, penulis
tidak mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Rektor IAIN Salatiga, Prof. Dr. Zakiyudin, M.Ag.
2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Prof. Dr. Mansur, M.Ag.
3. Ketua Program Studi PGMI IAIN Salatiga, Dr. Peni Susapti, M.Si
4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing
penulis untuk menulis skripsi ini.
5. Bapak dan ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan
bantuan kepada penulis.
6. Ibu Umi Ivayatus Zulva N.,S.Pd selaku kepala sekolah MI Falahul Mukminin 02
Pabelan yang telah memberikan tempat untuk peneliti melakukan penelitian.
7. Bapak Khoirul Mutaqqin, S.Pd.I yang bersedia menjadi kolabolator penelitian penulis
x
xi
ABSTRAK
Setyowati, Rini. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Jenis-Jenis Kegiatan Ekonomi
Masyarakat Menggunakan Strategi Quick On The Draw Dan Permainan Monopoli
Pada Siswa Kelas V Di MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan Tahun
Pelajaran 2018/2019. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dosen Pembimbing Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Strategi Quick On The Draw, Permainan Monopoli.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat menggunakan
strategi quick on the draw dan permainan monopoli pada siswa kelas V MI Falahul
Mukminin 02 Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 23 siswa yaitu
10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
Peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan melalui dua siklus. Latar
belakang penelitian ini adalah hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi jenis-jenis
kegiatan ekonomi masyarakat pada siswa kelas V MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan
Pabelan Tahun Pelajaran 2018/2019.
Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa strategi quick on the draw dan
permainan monopoli dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi jenis-jenis kegiatan
ekonomi masyarakat pada siswa kelas V MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan tahun
Pelajaran 2018/2019. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa sebanyak 14 siswa
(60,86%), siklus II ketuntasan siswa sebanyak 21 siswa (91,30%), sehingga dari siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas dan melebihi KKM klasikal yaitu
85%.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ..................................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................................... vi
MOTTO ......................................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ix
ABSTRAK ..................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 5
D. Kegunaan Penelitian ................................................................................................. 5
E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ...................................................... 6
F. Definisi Operasional .................................................................................................. 7
G. Metode Penelitian ..................................................................................................... 9
1. Rancangan Penelitian ......................................................................................... 9
2. Subjek Penelitian ................................................................................................. 9
3. Langkah-langkah Penelitian .............................................................................. 10
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 11
5. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 13
6. Analisis Data .................................................................................................... 13
H. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 14
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ............................................................................................................ 15
1. Hasil Belajar ...................................................................................................... 15
a. Pengertian Hasil Belajar .............................................................................. 15
b. Tujuan Belajar dan Hasil Belajar ............................................................... 18
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................................. 20
d. Macam-macam Hasil Belajar ..................................................................... 23
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi
Masyarakat ........................................................................................................ 24
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial .......................................................... 24
b. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................. 25
c. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................................ 26
d. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................................ 27
e. Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi Masyarakat ................................................. 28
3. Strategi Quick On The Draw ............................................................................ 33
a. Pengertian Strategi Quick On The Draw .................................................... 33
b. Langkah-langkah Strategi Quick On The Draw .......................................... 34
c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Quick On The Draw .......................... 35
4. Permainan Monopoli ........................................................................................ 36
a. Alat-alat Untuk Permainan Monopoli .......................................................... 37
b. Langkah-langkah Permainan Monopoli dengan perpaduan Strategi Quick
On The Draw ............................................................................................... 37
B. Kajian Pustaka ......................................................................................................... 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ..................................................... 41
1. Profil Sekolah ................................................................................................... 41
2. Visi dan Misi ..................................................................................................... 41
3. Data Guru dan Karyawan .................................................................................. 42
4. Jumlah Siswa .................................................................................................... 42
5. Sarana dan Prasarana ........................................................................................ 43
6. Prestasi .............................................................................................................. 43
7. Subjek Penelitian .............................................................................................. 44
xiv
B. Pelaksaan Penelitian ................................................................................................ 45
1. Hasil Belajar Prasiklus ...................................................................................... 45
2. Deskripsi Siklus I ............................................................................................. 46
3. Deskripsi Siklus II ............................................................................................ 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................................ 53
1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ...................................................................... 53
a. Hasil Belajar ................................................................................................... 53
b. Hasil Observasi .............................................................................................. 55
c. Refleksi .......................................................................................................... 55
2. Deskripsi Siklus II ................................................................................................. 56
a. Hasil Belajar ................................................................................................... 56
b. Hasil Observasi .............................................................................................. 58
c. Refleksi .......................................................................................................... 59
B. Pebahasan Hasil Penelitian ..................................................................................... 59
1. Siklus I ................................................................................................................. 61
2. Siklus II ................................................................................................................ 61
3. Rekapitulasi Siklus I dan Siklus II ........................................................................ 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 64
B. Saran ........................................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 66
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan MI Falahul Mukminin 02 Pabelan ....................... 42
Tabel 3.2 Jumlah Siswa MI Falahul Mukminin 02 Pabelan .......................................... 42
Tabel 3.3 Sarana Prasarana MI Falahul Mukminin 02 Pabelan ..................................... 43
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas V MI Falahul Mukminin 02 Pabelan ................................ 44
Tabel 3.5 Hasil Belajar Prasiklus ................................................................................... 45
Tabel 3.6 Langkah-Langkah Penelitian Siklus I ............................................................ 47
Tabel 3.7 Langkah-Langkah Penelitian Siklus II ........................................................... 51
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I ...................................................................................... 53
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II .................................................................................... 57
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Siswa Per Siklus ......................................... 60
Tabel 4.4 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................ 61
Tabel 4.5 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................. 62
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ................................. 62
Tabel 4.7 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II .......................... 63
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................................................... 10
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rancangan Perencanaan Pembelajaran Siklus I ................................................. 68
Lampiran 2 Rancangan Perencanaan Pembelajaran Siklus II.................................................. 76
Lampiran 3 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I .......................................................... 86
Lampiran 4 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II ......................................................... 88
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ...................................................................... 90
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ..................................................................... 92
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ..................................................................... 93
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .................................................................... 95
Lampiran 9 Dokumentasi ......................................................................................................... 96
Lampiran 10 Sampel Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................................. 99
Lampiran 11 Sampel Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................................... 105
Lampiran 12 Surat Tugas Pembimbing ................................................................................. 115
Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................................... 116
Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian ............................................................................. 117
Lampiran 15 Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................................... 118
Lampiran 16 Daftar SKK ....................................................................................................... 121
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai arti dan makna yang beragam. Undang-undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1
ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-undang SIDIKNAS RI
No. 20 Thn. 2003).
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki muatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam
menentukan perubahan sosial. Perubahan kearah kemajuan dan kesejahteraan hidup
yang berkualitas (Siti Muthoharoh,dkk. 2015: 257).
Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
seluruh kegiatan yang paling pokok. Bahwa berhasil tidaknya penyapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai
anak didik. Dasar-dasar pendidikan telah diajarkan sejak Agama Islam pertama kali di
wahyukan, dalam ayat al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5:
2
(3) (2) (1)
(5) (4)6
Artinya: (1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, (2) Dia
Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha pemurah, (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (5) Dia
mengajar kepada manusaia apa yang tidak diketahuinya (Q.S Al-Alaq 1-5).
Pendidikan dimulai sejak usia dini, dari Raudhatul Athfal (RA), Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan juga pendidikan jenjang
tinggi. Madrasah Ibtidaiyah (MI) terdapat berbagai macam mata pelajaran diantaranya
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ilmu Pengetahuan Sosial atau disingkat dengan IPS
merupakan mata pelajaran. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu-isu sosial. IPS adalah mata pelajaran yang memuat materi geografi,
sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup
pembelajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat
dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan
sehari-hari yang ada di lingkungan peserta didik. Mata pelajaran IPS siswa diharapkan
untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai (Ratna, 2014:6).
Pembelajaran IPS terdapat banyak materi sosial yang di rangkum dalam
sebuah pembelajaran. Salah satu materi yang terdapat di mata pelajaran IPS adalah
materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat kelas lima. Materi tersebut
3
membahas tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat, siswa seringkali merasa
bosan dengan penyampain guru dalam mengajar yang masih secara konvensional.
Seorang guru harus menyadari bahwa tidak semua materi dapat disajikan dengan
melihat langsung di sekitar sekolah, alam bebas atau survei langsung ke lokasi. Materi
pembelajaran juga tidak akan mudah diterima siswa jika hanya disampaikan secara
abstrak tanpa menyentuh, menggunakan, mendengar, mersasakan, atau paling tidak
melihat sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut (Rasimin,
2012:3).
Salah satu strategi yang kreatif dan menarik minat siswa adalah Strategi
Pembelajaran Quick on The Draw merupakan suatu strategi yang dalam penerapannya
mengajak siswa untuk bermain sambil belajar, sehingga kejenuhan dalam belajar
dapat diatasi. Strategi Pembelajaran Quick on the draw dapat mendorong aktivitas
kerja sama kelompok dalam suasana permainan, memberi pengalaman dalam
keterampilan membaca, siswa dapat belajar mandiri dan kecepatan dan ketepatan
dalam menjawab pertanyaan sehingga siswa dapat menyadari bahwa pembagian tugas
lebih produktif dari pada menduplikasi tugas. Strategi quick on the draw diharapkan
bisa menanamkan kepada siswa untuk belajar memahami masing-masing karakter
individu siswa dan belajar menyelesaikan masalah secara bersama-sama (Nur, dkk,
2018: 46).
Selain menggunakan strategi pembelajaran yang inovatif, guru juga bisa
menggunakan permainan yang interaktif untuk menarik minat siswa dalam melakukan
proses pembelajaran. Salah satu permainan yang interaktif adalah permainan
monopoli. Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan minat siswa adalah
pembelajaran dengan permainan. Pitadjeng juga berpendapat bahwa “Permainan
interaktif merupakan permainan yang dikemas dalam pembelajaran, sehingga anak
4
didik menjadi aktif dan senang dalam belajar”. Rasa senang ini nanti dapat berdampak
terhadap minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS dan hasil belajar siswa
(Pitadjeng, 2006: 96).
Permainan monopoli digunakan agar siswa dapat menguasai materi
pembelajaran dengan cara yang menyenangkan, sehingga akan tumbuh minat belajar
siswa. Monopoli adalah salah satu permainan papan yang paling terkenal didunia.
Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak diatas papan melalui
pembelian, penyewaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang
disederhanakan. Petak pada papan permaianan tersebut bisa diganti dengan gambar-
gambar yang berkaitan dengan kartu pertanyaan (Husna, 2016: 116).
Penggabungan antara strategi quick on the draw dan permainan monopoli,
diharapkan menarik minat dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan
proses pembelajaran. Salah satunya pada kelas V di MI Falahul Mukminin 02 Pabelan
yang masih menggunakan strategi pembelajaran yang klasik, dan membuat siswa
cepat bosan. Berdasarkan uraian di atas, strategi quick on the draw merupakan strategi
pembelajaran dengan menjadikan kelompok dan juga kecepatan kerja tim, sedangkan
permainan monopoli adalah permainan yang menyenangkan juga banyak orang yang
sudah mengenalnya, sehingga siswa tidak akan kebingungan dalam merespon
penyampaian pembelajaran. Permainan monopoli terdapat petak-petak pada papan
permainan bisa diganti dengan gambar yang berkaitan dengan topik pembelajaran.
Jika strategi quick on the draw dan permainan monopoli digabungkan, maka akan
menjadi permainan dalam kelompok dengan menggunakan kecepatan merespon
pertanyaan yang terdapat pada permainan monopoli.
5
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan
membuat judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS-
JENIS KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI STRATEGI
QUICK ON THE DRAW DAN PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA
KELAS V MI FALAHUL MUKMININ 02 KECAMATAN PABELAN TAHUN
PELAJARAN 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum dapat di rumuskan
permasalahan “Apakah strategi quick on the draw dan permainan monopoli dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat pada
siswa kelas V MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran
2018/2019?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penggunaan strategi quick on
the draw dan permainan monopoli dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi jenis-
jenis kegiatan ekonomi masyarakat pada siswa kelas V MI Falahul Mukminin 02
Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS melalui strategi quick on the draw dan permainan monopoli dalam
pembelajaran yang akan disampaikan secara mendalam. Hasil penelitian ini
6
diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan dapat memberi manfaat secara
praktis maupun teoritis, sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang cara
mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar khususnya
dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS), terutama dalam hal
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS materi jenis-jenis kegiatan
ekonomi masyarakat.
2. Manfaat Praktis
a. Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
b. Membantu guru dalam mengarahkan siswanya melalui pembelajaran
kelompok
c. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam pembelajaran IPS materi
jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat.
E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka berpikir yang merupakan jawaban
sementara atas masalah yang dirumuskan (Sugiyono, 2009:96).
Berdasarkan definisi di atas maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian
melalui strategi quick on the draw dan permainan monopoli dapat meningkatkan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dalam materi jenis-jenis kegiatan ekonomi
7
pada siswa kelas V MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan tahun ajaran
2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Strategi quick on the draw dan permainan monopoli dapat dikatakan berhasil
jika hasil belajar yang diharapkan bisa tercapai. Adapun indikatornya dapat
dirumuskan sebagai berikut :
a. Individu
Siswa mencapai ketuntasan secara individu dalam mata pembelajaran
IPS materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat apabila kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yaitu ≥ 70.
b. Klasikal
Ketuntasan siswa secara klasikal dalam mata pembelajaran IPS,
khususnya materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat adalah 85%.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu ke waktu
sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi. Hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi, dan ketrampilan (Thobroni, 2016:18).
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui
kegiatan belajar.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah perwujudan dari suatu pendekatan
interdisipliner dari ilmu sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari
8
berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi, budaya, psikologi,
sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang
diformulasikan untuk tujuan intruksional dengan materi dan tujuan yang
disederhanakan agar mudah dipelajari (Firosalia, :76).
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai
cabang disiplin ilmu-ilmu sosial.
3. Strategi Quick On The Draw
Strategi Quick on The Draw merupakan suatu strategi yang dalam
penerapannya mengajak siswa untuk bermain sambil belajar, sehingga kejenuhan
dalam belajar dapat diatasi. Strategi Quick on the draw dapat mendorong aktivitas
kerja sama kelompok dalam suasana permainan, memberi pengalaman dalam
ketrampilan membaca, siswa dapat belajar mandiri dan kecepatan dan ketepatan
dalam menjawab pertanyaan sehingga siswa dapat menyadari bahwa pembagian
tugas lebih produktif dari pada menduplikasi tugas (Nur, dkk, 2018: 46).
Strategi quick on the draw adalah strategi belajar yang menggunakan
pembelajaran kelompok dengan menggunakan kecepatan dalam menyelesaikan
masalah.
4. Permainan Monopoli
Permainan interaktif merupakan suatu permainan yang dikemas dalam
pembelajaran, sehingga anak didik menjadi aktif dan senang dalam belajar. Jika
pembelajaran IPS dikemas dalam bentuk permainan interaktif siswa akan merasa
senang terhadap mata pelajaran yang selama ini dianggap membosankan ini,
hingga pembelajaran IPS dapat menjadi lebih efektif dan hasil belajar siswapun
menjadi lebih optimal. Monopoli adalah salah satu permainan papan yang paling
9
terkenal didunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di
atas papan mellaui pembelian, penyewaan, dan pertukaran properti dalam sistem
ekonomi yang disederhanakan (Husna, 2016: 116).
Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah penggunaan strategi quick
on the draw dan permainan monopoli dalam proses pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial (IPS) pada materi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyrakat
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V di MI Falahul Mukminin 02
Pabelan.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Proses pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas pada siswa kelas V di MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan tahun
ajaran 2018/2019.
Penelitian Tindakan Kelas atau PTK merupakan salah satu upaya guru atau
praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas
merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan.
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.
(Susanto, 2012: 4).
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V Madrasah
Ibtidaiyah Falahul Mukminin 02 Kecamatan Pabelan dengan jumlah siswa 23.
10
Dasar pertimbangan pilihan subjek adalah perlunya tindakan penelitian terhadap
pembelajaran IPS dengan pokok bahasan jenis-jenis kegiatan ekonomi
masyarakat.
3. Langkah-langkah Penelitian
Peneletian Tindakan Kelas (PTK) sering didahului dengan berbagai hal yang
harus dipersiapkan secara cukup dan teliti. Secara umum, terdapat empat langkah
dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action),
observasi (observation), dan refleksi (reflecting) (Arikunto, 2006: 16).
Berikut skema dari penelitian :
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006:16)
a. Perencanaan (planning)
Tahap ini dilakukan persiapan materi pembelajaran IPS tentang jenis-
jenis kegiatan ekonomi masyarakat. Menyusun dan membuat Rencana
Perencanan
SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
?
11
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat skenario dengan membuat
langkah atau kisi-kisi panduan pembelajaran, membentuk strategi quick on the
draw dan membuat permainan monopoli yang dapat membantu dalam
pelaksaan proses pembelajaran, membuat lembar observasi untuk melihat
bagaimana kondisi pembelajaran dikelas dilaksanakan melalui strategi quick
on the draw dan permainan monopoli dilaksanakan, mendesain alat evaluasi
untuk melihat apakah siswa telah mampu menguasai materi pembelajaran IPS
tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat yang disampaikan.
b. Pelaksanaan (action)
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah pelaksanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penyampaian materi guru
melalui strategi quick on the draw dan permainan monopoli.
c. Observasi (observation)
Peneliti mengamati proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
d. Refleksi (reflecting)
Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan untuk
dilakukan analisis dan membuat penafsiran. Hasil penafsiran data peneliti
membuat kesimpulan kegiatan penelitian. Analisis data yang dilakukan dalam
tahap ini digunakan sebagai acuan untuk perencanaan siklus selanjutnya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini cara peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan
metode berikut:
12
a. Tes
Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan
untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan. Atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Sudaryono, 2016: 89).
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap siklusnya,
sehingga dapat mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa.
b. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi atau
pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan
jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung
(Sudaryono, 2016: 87).
Penelitian secara langsung melakukan pengamatan terhadap kegiatan
yang berlangsung. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data kegiatan
guru dan murid dalam proses pembelajaran yang berlangsung pada setiap
siklusnya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,
laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan
penelitian (Sudaryono, 2016: 90).
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam kegiatan
penelitian. Bentuk instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapat data
adalah sebagai berikut:
13
a. Lembar Soal Tes
Lembar soal tes pada setiap siklus digunakan untuk mengevaluasi hasil
belajar siswa.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi untuk mengamati guru dan siswa selama proses
pembelajaran pada setiap siklus.
c. Dokumentasi
Dokumentasi untuk memberikan gambaran secara visual berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran di kelas.
6. Analisis Data
Menganilis data dapat dilakukan dengan memecah data dalam kelompok
tertentu, semua data yang kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk
menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan
dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada
tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun
sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis
yang telah dirumuskan. Membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan
dilakukan analisis dengan :Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa,
dengan rumus sebagai berikut:
P =F
Nx 100%
Keterangan:
P = Persentase
F = Jumlah siswa yang tuntas belajar
N = Jumlah siswa
14
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi yang
bertujuan untuk mempermudah jalan pikiran dan memenuhi secara keseluruhan isi
skripsi penelitian. Adapun isi skripsi penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Bagian pendahuluan skripsi berisi: Judul skripsi, abstrak, pengesahan, motto dan
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar
lampiran.
2. Bagian inti skripsi terdiri dari:
BAB I: Pendahuluan
Pada bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian,kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: Landasan teori
Terdiri dari kajian teori dan kajian pustaka, pada bab ini menemukan landasan
teori pada tiap-tiap variabel penelitian.
BAB III: Pelaksanaan penelitian
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Falahul Mukminin 02 Kecamatan
Pabelan dan pelaksanaan penelitian.
BAB IV: Hasil penelitian dan pembahasan
Pada bab ini berisis hasil penelitian meliputi diskripsi dan persiklus dan
pembahasan.
BAB V: Penutup, pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
kegaiatan yang paling pokok. Bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak yang bergantung kepada proses belajar yang dialami oleh
siswa sebagai anak didik. Ada yang berpendapat bahwa belajar merupakan suatu
kegiatan menghafal sejumlah fakta-fakta. Sejalan dengan pendapat ini, maka
seorang yang telah belajar akan ditandai dengan banyaknya fakta-fakta yang dapat
dihafalkan (Slameto, 2010:1).
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 2010: 2).
Menurut Gagne belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan
isi ingatan mempengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu ke
waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi
(Thobroni, 2016:18).
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
16
Kegiatan belajar memiliki beberapa tipe sesuai penggolongan beberapa pakar
berikut. Menurut John Traves kegiatan belajar digolongkan menjadi belajar
gerakkan, belajar pengetahuan, belajar pengetahuan, dan belajar pemecahan
masalah. Ada pula yang menggolongkan kegiatan belajar menjadi belajar
informasi, belajar konsep, belajar prinsip, belajar ketrampilan, dan belajar sikap.
Secara ekletis, kegiatan belajar yang bermacam-macam tersebut dapat dirangkum
menjadi tipe kegiatan belajar menurut (Thobroni, 2016:22-24) sebagai berikut.
1) Keterampilan
Kegiatan belajar keterampilan berfokus pada pengalaman belajar melalui
gerak yang dilakukan peserta didik. Kegiatan ini merupakan paduan gerak,
stimulus, dan respons yang tergabung dalam situasi belajar. Kegiatan
belajar keterampilan terjadi jika peserta didik menerima stimulus
kemudian merespon dengan gerakan.
2) Pengetahuan
Kegiatan belajar pengetahuan merupakan dasar bagi semua kegiatan
belajar. Kegiatan belajar pengetahuan termasuk ranah kognitif yang
mencakup pemahaman terhadap suatu pengetahuan, perkembangan
kemampuan, dan keterampilan berpikir.
3) Informasi
Kegiatan belajar informasi adalah kegiatan peserta didik dalam memahami
simbol, seperti kata, istilah, pengertian, dan peraturan. Kegiatan belajar
informasi wujudnya berupa hafalan. Belajar informasi yang terbaik adalah
dengan memformulasikan informasi ke dalam rangkaian bermakna bagi
peserta dididk dalam kehidupannya.
17
4) Konsep
Kegiatan belajar konsep adalah belajar mengembangkan referensi logika
atau membuat generalisasi dari fakta ke konsep. Dengan belajar konsep,
peserta didik dapat memahami dan membedakan benda-benda, peristiwa,
dan kejadian yang ada dalam lingkungan sekitar.
5) Sikap
Kegiatan belajar sikap atau yang dikenal dengan kegiatan belajar afektif
diartikan sebagai pola tindakan peserta didik dalam merespons stimulus
teretentu. Dalam kegiatan belajar sikap, upaya guru adalah membantu
peserta didik memiliki dan mengembangkan perubahan sikap.
6) Pemecahan masalah
Kegaiatan belajar memecahkan masalah merupakan tipe kegiatan belajar
dalam usaha mengembangkan kemampuan berfikir.
Belajar adalah usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar terdapat tipe kegiatan
belajar, antara lain keterampilan yang berfokus pada pengalaman belajar
melalui gerakan yang dilakukan peserta didik, pengetahuan yang merupakan
dasar bagi semua kegiatan belajar, informasi yang berkaitan dengan
memahami simbol, konsep untuk mengembangkan referensi logika, sikap
sebagai pola tindakan peserta didik dalam merespon stimulus tertentu, dan
juga pemecahan masalah yang merupakan usaha mengembangkan
kemampuan berpikir.
18
b. Tujuan Belajar dan Hasil Belajar
1) Tujuan Belajar
Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan
intruksional yang dinamakan instructional effect, yang biasanya berbentuk
pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan, tujuan belajar sebagai hasil yang
menyertai tujuan belajar intruksional di sebut nurturant effects. Bentuknya
berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis,
menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi
logis dari peserta didik “menghidupi” (live in) suatu sistem lingkungan belajar
tertentu (Thobroni, 2016: 20).
Tujuan belajar adalah perubahan tingkah laku atau diri seseorang untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
2) Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Merujuk pemikiran Gagne (Thobroni,
2016: 20), hasil belajar berupa hal-hal berikut.
a) Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons
secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut
tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah, maupun
penerapan aturan.
b) Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta konsep, dan
19
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
c) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan
kaidah dalam memecahkan masalah.
d) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
e) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap suatu objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Hasil belajar terdapat beberapa hal-hal berupa infomasi verbal yang
mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, ketrampilan
intelektual kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang, strategi
kognitif yang meliputi penggunaan konsep dan kaidah, ketrampilan
motorik yang berkaitan dengan serangkaian gerak jasmani, dan sikap yang
berkaitan dengan nilai suatu objek.
Selain itu, menurut Lindgren, hasil pembelajaran meliputi kecakapan,
informasi, pengertian, dan sikap. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah
satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang
dikategorisasikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana disebutkan di atas
tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, tetapi secara komprehensif
(Thobroni, 2016: 22).
20
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara kesuluruhan dalam
berbagai aspek untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor dalam (intern) dan faktor
luar (ekstren).
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal
(Hamdani, 2011: 139-141) ini meliputi:
a) Faktor fisiologis
Kondisi fisiologis atau jasmaniah pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap kemampuan belajar seseorang. Faktor jasmaniah, yaitu
pancaendera yang tidak berfungsi sebagai semstinya, seperti mengalami
sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya
kelenjar membawa kelainan tingkah laku.
b) Faktor psikologis
(1) Minat
Minat menurut ahli psikologis adalah suatu kecerendungan untuk
selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus.
Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan senang.
Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap pembelajaran. Jika
menyukai suatu mata pelajaran, siswa akan belajar dengan sennag hati
tanpa rasa beban.
21
(2) Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat
menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid
mempunyai tingkat kecerdasan normal dan diatas normal, secara
potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.
(3) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang
memiliki bakat dalam artian berpotensi untuk mencapai prestasi
sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapsitas masing-masing.
(4) Motivasi
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam
mencapai tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya.
(5) Sikap
Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal,
orang atau benda dengan suka, tidak suka atau acuh tak acuh. Sikap
seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan
keyakinan.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta
didik yang mempengaruhi hasil belajar (Hamdani, 2011: 139-146) yaitu:
a) Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat
seseorang silahirkan dan dibesarkan. Keluarga adalah lembaga
22
pendidikan pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk
pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar, yaitu
pendidikan bangsa, Negara, dan dunia.
Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan
seseorang dalam belajar. Rasa aman membuat seseorang tedorong untuk
belajar secara aktif karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan
pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. Seperti yang
terdapat dalam ayat al-Qur’an Surat At-Tahrim Ayat 6:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (Q.S At-Tahrim Ayat 6).
b) Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembag pendidikan formal pertama yang sangat
penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu,
lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih
giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan
guru dengan siswa, alat-alat pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara
guru dengan siswa yang kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil
belajarnya.
23
c) Lingkungan Masyarakat
Selain orang tua, lingkungan masyarakat juga merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses
pelaksanaan pendidikan. Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh
terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari
anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar, sedangkan faktor ekstren adalah faktor yang ada diluar
individu.
d. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), ketrampilan
proses (aspek psikomotorik), dan sikap (aspek afektif).
1) Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom diartikan sebagai kemampuan untuk
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut
Bloom ini adalah seberapa besar mampu menerima, menyerap, dan memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa
dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami,
atau yang ia rasakan, berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia
lakukan (Susanto, 2012: 6).
24
2) Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada
proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan mental, fisik, dan social yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa (Susanto, 2012: 9).
3) Sikap
Menurut Sadirman sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan
sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia
sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap
merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang (Susanto,2012: 11).
Hasil belajar terdapat macam-macam hasil belajar, yaitu pemahaman
konsep sejauh mana siswa dapat memahami pembelajaran, keterampilan
proses sebagai penggerak kemapuan-kemampuan yang lebih tinggi, dan juga
sikap yang berkaitan dengan perubahan tindakan seseorang.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Jenis-Jenis Kegiatan Ekonomi
Masyarakat
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Istilah IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS
dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam
mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif
sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi
antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi social yang
disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
25
Menurut Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah
perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia
merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi,
antropologi, budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan
ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan intruksional dengan materi
dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fisi
atau panduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS
merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran
manusia dalam masyarakat yang terdiri atas subjek sejarah, ekonomi, geografi,
sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial (Firosalia, :76)
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari berbagai disiplin
ilmu yang terpadu berkaitan dengan manusia dan lingkungannya.
b. Ruang Lingkup Imu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial merupakan program pendidikan yang memilih
bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan. Bidang pengetahuan, ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial
adalah berupa kehidupan manusia dalam masyarakat atau manusia sebagai
anggota masyarakat (Rasimin, 2012: 38).
Ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial adalah manusia dalam konteks
sosial. Menurut Somantri bahwa landasan ilmu pengetahuan sosial bagi
bangsa Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945 serta kebudayaan bangsa
Indonesia itu sendiri. Karena ruang lingkup ilmu pengetahuan social berkaitan
dengan masalah-masalah nyata dalam kehidupan bermasyarakat, maka
26
pemantapan ilmu pengetahuan sosial dalam pendidikan secara langsung dapat
dikembangkan pada beberapa mata pelajaran atau mata kuliah yang secara
khusus telah menggunakan istilah ilmu pengetahuan sosial maupun pendidikan
(Rasimin, 2012: 39).
Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial adalah manusia dalam konteks
sosial karena berkaitan dengan masalah nyata dalam kehidupan
bermasyarakat.
c. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan Sosial selain mempunyai tujuan membentuk warga
Negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan kehidupan di masyarakat, juga memiliki fungsi aplikat.
Fungsi yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan.
Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan, selain memberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan social dalam kehidupan sehari-hari. Yang
dimaksud dalam kehidupan sosial, yaitu ketrampilan melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan kepentingan hidup bermasyarakat, seperti bekerja sama,
gotong royong, tolong-menolong sesama umat manusia, dan melakukan
tindakan dalam memecahkan persoalan sosial dimasyarakat.
Keterampilan intelektual dalam ilmu pengetahuan sosial adalah
keterampilan berpikir, kecepatan dalam memanfaatkan pikiran, cepat tanggap
dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat. Fungsi ilmu
pengetahuan sosial sebagai program pendidikan menurut Sumaatmadja adalah
mengembangkan perhatian dan kepedulian social siswa terhadap kehidupaan
di masyarakat dan bermasyarakat. Lebih lanjut dikatakan bahwa ketrampilan
tersebut diharapkan dapat terbinanya sumber daya manusia Indonesia yang
27
berpengetahuan, terampil, cendekia dan mempunyai tanggung jawab sosial,
yang memiliki kemampuan merealisasikan tujuan nasional, yakni menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945
(Rasimin, 2012: 40-41).
Fungsi ilmu pengetahuan sosial adalah membina siswa menjadi warga
Negara yang baik yang memiliki pengetahuan keterampilan dan kepedulian
sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara.
d. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Adapun karakterstik IPS (Trianto, 2007:126) sebagai berikut:
1) Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,
sejarah, ekonomi, hokum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan
juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.
2) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur
keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi yang dikemas sedemikian
rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.
3) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga menyangkut berbagai
masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdispliner dan
multidispliner.
4) Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa dan
perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat,
kewilayahaan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan
masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti
pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilaan dan jaminan keamanan.
28
5) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS menggunakan tiga dimensi
dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia
secara keseluruhan.
Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) gabungan dari unsur-unsur
standar kompetensi dan kompetensi dasar ilmu sosial yaitu geografi, sejarah,
ekonomi, sosiologi.
e. Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Berikut ini bentuk kegiatan ekonomi masyarakat di beberapa bidang:
1. Pertanian
Hasil usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan bahan pangan.
Indonesia disebut sebagai negara agraris karena sebagian besar
penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Upaya untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara
intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi.
a. Intensifikasi ialah upaya untuk meningkatkan hasil pertanian tanpa
memperluas lahan pertanian yang telah ada. Upaya intensifikasi dilakukan
dengan cara penggunaan pupuk, bibit unggul, pengairan, pemeliharaan,
dan penyuluhan. Intensifikasi lebih dikenal dengan nama pancausaha tani.
b. Ekstensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan
memperluas lahan pertanian.
c. Diversifikasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara
memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan pertanian. Contoh
diversifikasi pertanian adalah sistem tumpang sari yaitu menanam
beberapa jenis tanaman secara bersamaan pada lahan yang sama.
29
d. Rehabilitasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara
memperbarui cara-cara pertanian yang ada atau mengganti tanaman tidak
produktif lagi. Misalnya memperbaiki sawah tadah hujan menjadi sawah
irigasi, mengganti tanamannya sudah tua dengan tanaman baru, dan
mengganti tanaman yang tidak menguntungkan dengan tanaman yang
lebih menguntungkan.
2. Perdagangan
Perdagangan adalah kegiatan usaha yang menyalurkan barang produksi
dari produsen ke konsumen. Pedagang menjual barang ke konsumen.
Pedagang disebut sebagai perantara. Dalam perdagangan ada pembeli dan
penjual, dan banyak harga-harga kebutuhan pokok yang melambung naik tidak
biasa karena banyak kebutuhan-kebutuhan pokok yang langka. Tetapi
Rasulullah melarang untuk menaikan harga kebutuhan pokok tersebut
sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi sebagai berikut:
Anas bin Malik menuturkan bahwa pada masa Rasulullah saw pernah
terjadi harga-harga membubung tinggi. Para Sahabat lalu berkata kepada
Rasul, “Ya Rasulullah saw tetapkan harga demi kami.” Rasulullah saw
menjawab:
“”Sesungguhnya Allahlah Zat Yang menetapkan harga, Yang
menahan, Yang mengulurkan, dan yang Maha Pemberi rezeki. Sungguh,
aku berharap dapat menjumpai Allah tanpa ada seorang pun yang
menuntutku atas kezaliman yang aku lakukan dalam masalah darah dan
30
tidak juga dalam masalah harta”. (HR Abu Dawud, Ibn Majah dan at-
Tirmidzi).
Menurut tempat usahanya, pedagang dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Pedagang tetap, yaitu pedagang yang memiliki tempat yang tetap,
misalnya berdagang di pasar, ruko (rumah toko), toko, warung atau
mal/supermaket.
b. Pedagang asongan, yaitu pedagang yang tidak menetap dan berdagang
dengan cara berkeliling.
c. Pedagang kaki lima, yaitu pedagang yang tidak menetap dan berpindah
pindah tempatnya. Contohnya, pedagang di pinggir jalan raya atau trotoar.
Berdasarkan jumlah barangnya, perdagangan ada 3, yaitu
a. Perdagangan besar: kegiatan jual beli barang dalam jumlah besar yang
dilakukan perusahaan-perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dalam dan
luar negeri
b. Perdagangan sedang/menengah : kegiatan jual beli barang dengan jumlah
yang tidak begitu banyak.
c. Perdagangan kecil: kegiatan perdagangan, dilakukan oleh para pedagang
kecil dengan modal dan jumlah barang sedikit
Selain perdangan antar pedagang dalam satu negara, ada juga perdagangan antar
negara. Kegiatan perdagangan antarnegara disebut ekspor-impor. Ekspor adalah
usaha mengirim dan menjual barang keluar negeri. Impor adalah usaha
memasukkan dan membeli barang dari luar negeri.
3. Perkebunan
Perkebunan merupakan usaha penanaman lahan dengan tanaman-tanaman
keras. Ada dua macam perkebunan, yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan
besar. Perkebunan rakyat adalah perkebunan yang dikelola oleh rakyat.
Perkebunan besar biasanya dikelola oleh pemerintah atau perusahaan
perkebunan.
Tanaman perkebunan dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu :
a. Perkebunan musiman atau berumur pendek, contohnya: Perkebunan tebu,
Perkebunan tembakau, Perkebunan rosela.
31
b. Perkebunan tanaman tahunan atau berumur panjang atau tahunan, contoh:
Perkebunan teh, Perkebunan kopi, Perkebunan cengkeh, Perkebunan lada,
Perkebunan karet, Perkebunan kelapa, Perkebunan kelapa sawit.
4. Peternakan
Peternakan adalah usaha memelihara binatang peliharaan yang diambil
manfaatnya. Usaha peternakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a. Peternakan hewan besar adalah peternakan sapi, kerbau, dan kuda.
b. Peternakan hewan kecil adalah peternakan kambing, domba, kelinci, dan
babi.
c. Peternakan unggas adalah peternakan ayam, itik, entok, dan burung.
5. Perikanan
Usaha perikanan dibedakan menjadi perikanan darat dan perikanan laut.
a. Perikanan darat adalah usaha memelihara dan menangkap ikan di perairan
darat. Perikanan darat meliputi perikanan air tawar dan perikanan air payau.
1) Perikanan air tawar diusahakan di sungai, danau, rawa, dan waduk.
2) Perikanan air payau diusahakan di tambak-tambak yang terdapat di
tepi pantai.
b. Perikanan air laut adalah usaha menangkap ikan di pantai atau di laut dan
pembudidayaan ikan laut dalam tambak-tambak. Selain ikan, laut juga
menghasilkan mutiara, udang, rumput laut, dan garam. Ekspor hasil laut
Indonesia yang terkenal adalah udang.
6. Kehutanan
Hasil-hasil hutan, antara lain kayu, rotan, damar, dan kemenyan. Beberapa hal
yang dapat dilakukan untuk menjaga agar hutan tidak rusak adalah mencegah
penebangan liar dan mengadakan reboisasi atau peremajaan hutan. Daerah
penghasil kayu hutan adalah Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Hutan Produksi
adalah areal hutan yang dipertahankan sebagai kawasan hutan dan berfungsi
untuk menghasilkan hasil hutan bagi kepentingan konsumsi masyarakat, industri
dan eksport. Hutan ini biasanya terletak di dalam batas-batas suatu HPH
(memiliki izin HPH) dan dikelola untuk menghasilkan kayu. Dengan pengelolaan
yang baik, tingkat penebangan diimbangi dengan penanaman dan pertumbuhan
ulang sehingga hutan terus menghasilkan kayu secara lestari. Secara praktis,
hutan-hutan di kawasan HPH sering dibalak secara berlebihan dan kadang
ditebang habis.
32
Hutan di Indonesia memiliki tumbuhan yang beraneka ragam, terutama yang
berbentuk pohon. Secara keseluruhan, di Indonesia terdapat + 40.000 jenis
tumbuhan, 25.000 – 30.000jenis di antaranya adalah tumbuhan berbunga, yang
merupakan 10 % dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Kekayaan hutan yang
melimpah ruah tersebut meberikan manfaat kepada penduduk Indonesiamaupun
bangsa lain.
Beberapa contoh hasil hutan kayu : Kayu Agathis (Agathis alba), Kayu Bakau
atau Mangrove (Rhizophora mucronata), Kayu Bangkirai (Hopea mengerawan),
Kayu Benuang (Octomeles sumatrana), Kayu Duabanga (Duabanga moluccana),
Kayu Jelutung (Dyera costulata), Kayu Kapur (Dryobalanops fusca), Kayu
Kruing (Dipterocarpus indicus), Kayu Meranti (Shorea sp), Kayu Nyatoh
(Palaquium javense), Kayu Ramjin (Gonystylus bancanus), Kayu Jati (Tectona
grandis), Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri), Kayu Sengon (Albizzia chinensis)
dan lain sebagainya.
Beberapa contoh Hasil Hutan Non kayu : Rotan, Damar, Kapur Barus, Kemenyan,
Gambir, Kopal, Kulit, pohon Bakau, Gondorukem, Terpentin, Bambu, Sutra Alam,
Minyak Kayu Putih, Madu
7. Industri
Berdasarkan besar kecilnya usaha yang dilakukan industri dibagi menjadi 3 yaitu
industri rumah tangga, industri kecil, industri sedang, dan industri besar. Industri
adalah usaha pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang
jadi dengan menggunakan sarana dan peralatan. Industri dapat digolongkan menjadi :
a. Industri rumah tangga (home industrial) : industri yang diusahakan oleh
keluarga(tenaga kerja 1 – 4 orang) dengan modal kecil dan peralatan sederhana.
Hasil industri : tahu, kecap, kerupuk, makanan kecil.
b. Industri kecil : industri dengan karyawan antara 5 sampai 19 dengan modal agak
besar. Hasil industri : bahan pakaian, sepatu, dan makanan.
c. Industri sedang : industri yang menggunakan modal cukup besar, peralatan agak
modern, jumlah pekerja 20 sampai 99 orang. Hasil industri : mebel, konveksi, dll.
d. Industri besar : industri menggunakan modal besar, mesin- mesin modern,
pekerja lebih dari 100, pembagian kerja profesional. Hasil industri : besi baja,
pulp, textil, dll
33
8. Pelayanan Jasa Pariwisata Industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang
dengan cara memberikan pelayanan jasa. Contohnya, jasa transportasi seperti
angkutan bus, kereta api, penerbangan, pariwisata, dan pelayaran. Pariwisata
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk perusahaan
objek wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Manfaatnya,
menambah pemasukan devisa negara dan kesejahteraan masyarakat, terbuka
lapangan kerja, semakin dikenal kebudayaan daerah, ikut melestarikan
keseimbangan lingkungan hidup, terpeliharanya kelestarian lingkungan budaya.
Contoh usaha di bidang jasa pariwisata yaitu: Usaha kawasan pariwisata, Usaha
angkutan untuk kebutuhan kegiatan pariwisata
a. Usaha jasa perjalanan wisata. Biro perjalanan wisata adalah usaha
penyediaan jasa perencanaan perjalanan dan/atau jasa pelayanan dan
penyelenggaraan pariwisata, termasuk penyelenggara perjalanan ibadah.
Agen perjalanan wisata, adalah usaha jasa pemesanan sarana, seperti
pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta peugurusan dokumen
perjalanan
b. Usaha jasa peramuwisata (guide), yaitu usaha penyediaan dan/atau
pengoordinasian tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan
perjalanan wisatawan (http://belajar123.com/pelajaran/rangkuman-materi-
pelajaran-ips-kelas-5-sd/).
3. Strategi Quick on the Draw
a. Pengertian Strategi Quick On The Draw
Strategi pembelajaran merupakan komponen penting dalam sistem
pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi
pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan
menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk
mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Strategi
pembelajaran merupakan bagian terpenting dari komponen teknik dan metode
dalam suatu sistem pembelajaran. Rumusan lebih jelas dapat dilihat dalam
Depdiknas yang merumuskan strategi pembelajaran sebagai cara pandang dan
http://belajar123.com/pelajaran/rangkuman-materi-pelajaran-ips-kelas-5-sd/http://belajar123.com/pelajaran/rangkuman-materi-pelajaran-ips-kelas-5-sd/
34
pola berpikir guru dalam mengajar agar pembelajaran menjadi efektif
(Darmansyah, 2010: 17-18).
Strategi Quick on The Draw merupakan suatu strategi yang dalam
penerapannya mengajak siswa untuk bermain sambil belajar, sehingga
kejenuhan dalam belajar dapat diatasi. Strategi Quick on the draw dapat
mendorong aktivitas kerja sama kelompok dalam suasana permainan, memberi
pengalaman dalam ketrampilan membaca, siswa dapat belajar mandiri dan
kecepatan dan ketepatan dalam menjawab pertanyaan sehingga siswa dapat
menyadari bahwa pembagian tugas lebih produktif dari pada menduplikasi
tugas (Nur, dkk, 2018: 46).
Strategi quick on the draw memberikan pengalaman mengenai ketrampilan
membaca yang didorong oleh kecepatan aktivitas, ditambah belajar mandiri
dan kecakapan ujian yang lain. Pembelajaran dengan penerapan strategi quick
on the draw, dapat memperhatikan kerjasama, sehingga dapat menciptakan
hubungan sosial antara siswa dengan siswa yang lainnya dan pembelajaran
secara kooperatif dengan sendirinya tapi tetap memfokuskan pada pribadi
siswa agar dapat memperoleh standar yang tinggi (Nur, dkk, 2018: 46).
Strategi quick on the draw adalah strategi belajar yang mengguanakan
pembelajaran kelompok dengan menggunakan kecepatan dalam
menyelesaikan masalah.
b. Langkah-langkah Strategi Quick on The Draw
Berikut ini merupakan langkah-langkah pelaksanaan dari strategi
pembelajaran quick on the draw (Luthfi, 2017: 69):
35
1) Guru menyiapkan beberapa set pertanyaan terkait topik yang sedang
dibahas. Kemudian guru membuat cukup salinan agar setiap kelompok
memiliki sendiri-sendiri. Tiap pertanyaan harus di kartu yang terpisah.
2) Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok. Beri warna pada kartu untuk tiap
kelompok sehingga mereka dapat mengenali set pertanyaan mereka.
3) Beri tiap kelompok materi yang akan disampaikan yang berkaitan dengan
kartu soal.
4) Kata “mulai”, satu anak dari tiap kelompok “lari” mengambil pertanyaan
pertama menurut warna kelompok mereka dan kembali membawanya ke
kelompok.
5) Menggunakan materi sumber, kelompok tersebut mencari jawaban dan
menulisnya di selembar kertas yang disediakan oleh guru.
6) Menjawab, jawaban dibawa oleh siswa lain ke guru (siswa yang maju
untuk mengambil pertanyaan atau mengantarkan jawaban, haruslah
bergantian dengan temannya yang lain yang belum maju).
7) Kelompok pertama yang menjawab semua pertanyaan akan menjadi
pemenang dalam games ini dan guru memberikan reward berupa hadiah
pada kelompok tersebut.
c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Quick on The Draw
Menurut Ginnis, berikut ini merupakana kelebihan-kelebihan dari penggunaan
quick on the draw (Luthfi, 2017: 70):
1) Aktifitas ini mendorong kerja kelompok. Semakin efisien kerja kelompok,
semakin cepat kemajuannya. Kelompok dapat belajar bahwa pembagian
tugas lebih produktif dari pada menduplikasi tugas.
36
2) Memberi pengalaman tentang macam-macam keterampilan membaca,
yang didorong oleh kecepatan strategi pembelajaran, ditambah belajar
mandiri dan kecakapan ujian yang lain.
3) Kegiatan ini membantu siswa untuk membiasakan diri untuk belajar pada
sumber, bukan hanya dari guru.
4) Sesuai bagi siswa berkarakter kinestik yang tidak dapat duduk diam
selama lebih dari dua menit.
Adapun yang dikemukakan oleh Susanti beberapa kelemahan strategi quick on the
draw (Luthfi, 2017: 70):
1) Dalam kerja kelompok, siswa akan mengalami keributan jika pengelolaan
kelas kurang baik.
2) Guru sulit memantau aktivitas siswa dalam kelompok.
3) Suasana pembelajaran menjadi ribut dan gaduh.
4) Guru memberi waktu sangat terbatas
4. Permainan Monopoli
Penggunaan permainan monopoli memberikan variasi dalam mengatasi
sikap pasif siswa. Monopoli adalah satu permainan papan pemain berlomba
untuk mengumpulkan kekayaan melalui satu pelaksaan sistem permainan.
Permainan Monopoli dipilih karena termasuk suatu permainan yang relative
digemari anak dan mudah dalam memainkannya. Bagian-bagian dari petak
dapat dianalogikan sebagai aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat yang
mewakili fungsi-fungsi tertentu pada permainan monopoli (Dea dkk, 2014:
470)
37
a. Menurut Husana untuk memainkan monopoli (Anis 2013: 40),
membutuhkan sebagai berikut:
1) Bidak-bidak untuk mewakili pemain.
2) Dua buah dadu berisi enam.
3) Kartu hak milik setiap properti. Kartu ini diberikan kepada pemain
yang membeli property itu. Di atas kartu tertera harga property,
harga sewa, harga gadai, harga rumah dan hotel.
4) Papan permainan dengan petak-petak:
a) Tempat
b) Petak-petak dana umum dan kesempatan. Pemain yang mendarat
di atasnya.
c) Uang-uang monopoli.
d) 32 rumah dan 12 hotel dari kayu atau plastic. Rumah biasanya
memiliki warna hijau, hotel warna merah
e) Kartu-kartu dana umum dan kesempatan.
b. Langkah-langkah permainan monopoli dengan perpaduan strategi
quick on the draw:
1) Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 5-6siswa (Strategi Quick on The Draw).
2) Setiap kelompok diberi 1 buah papan permainan monopoli, yang
sudah terdapat alat-alat untuk bermainnya (Permainan Monopoli).
3) Guru memulai permainan dengan berhitung 1-2-3, siswa diberi
waktu 30 menit untuk menyelesaikan permainan dan menjawab
pertanyaan yang terdapat pada petak-petak gambar (Strategi Quick
on The Draw).
38
4) Siswa melemparkan dadu, dan berjalanan sesuai dengan dadu
tersebut. Apabila berhenti di salah satu petak, siswa mengambil
satu buah kartu di ‘Dana Umum’ yang terdapat pada papan. Kartu
tersebut berisi pertanyaan, dan siswa pun harus berdiskusi
bersama untuk menjawab. Dan menuliskan jawaban pada lembar
yang sudah disediakan guru (Permainan Monopoli).
5) Jika bidak berhenti di ‘Kesempatan’, maka siswa harus
mengambil kartu yang ‘Kesempatan’ yang terdapat dipapan
monopoli. Kartu ‘Kesempatan’ bisa berisi pertanyaan atau bahkan
tantangan. Jika yang diambil di kartu ‘Kesempatan’ adalah
tambahan waktu, maka permainan mendapatkan tambahan waktu
sesuai kartu tersebut (Permainan Monopoli).
6) Ketika waktu sudah habis, selesai atau tidak selesai permainan
siswa harus berhenti memainkannya. Guru mengecek pada lembar
jawaban, kelompok mana yang paling banyak menjawab
pertanyaan dan skor jumlah benar yang banyak, maka akan diberi
hadiah.
B. Kajian Pustaka
Beberapa Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Lastri Surmayani (2013)
Penelitian yang dilakukan oleh Lastri Surmayani (2013) dengan judul
“Meningkatkan hasil belajar siswa melalui strategi quick on the draw pada mata
pelajaran IPA kelas IV Sekolah Dasar Negeri 007 Kampung Baru Kabupaten
Kuantan Singingi” dengan rumusan masalah apakah penerapan pembelajaran
dengan strategi Quick On The Draw dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
39
Pengetahuan Alam (IPA) siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 007 Kampung
baru Kabupaten Kuantan Singingi. Penerapan strategi pembelajaran quick on the
draw dapat meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil yang
diperoleh siswa pada tes formatif yang dilakukan oleh siswa mulai dari pra siklus
yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 8 siswa (44,44%), selanjutnya siklus I
presentase yang tuntas KKM sebanyak 11 orang (61,11%) , dan mencapai 16
siswa (88,89%) pada siklus II.
Penelitian yang dilakukan oleh Lastri Sumaryani (2013) ini memiliki
kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penggunaan
strategi pembelajaran quick on the draw untuk meningkatkan hasil belajar.
Sedangkan perbedaanya peneliti terdahulu lebih menekankan penggunaan strategi
pembelajaran quick on the draw.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Dwi Pamilih (2014)
Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Dwi Pamilih (2014) dengan judul
“Penerapan strategi pembelajaran quick on the draw untuk meningkatkan minat
belajar IPS pada peserta didik kelas V di SD Negeri 01 Wonolopo Tasikmadu
Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014”. Dengan rumusan masalah apakah
penerapan strategi pembelajaran quick on the draw dapat meningkatkan minat
dan hasil belajar IPS pada peserta didik kelas V SD Negeri 01 Wonolopo pada
Tahun Pelajaran 2013/2014, hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi
belajar sesuai KKM yang ditentukan. Sebelum tindakan nilai rata-rata hasil belajar
IPS hanya mencapai 69 dengan presentase ketuntasan 53%, pada siklus I bisa
meningkat menjadi 83 dengan presentase ketuntasan 77%, dan siklus II meningkat
lagi menjadi 84 dengan presentase 97%.
40
Penelitian yang dilakukan Ratna Dwi Pamilih (2014) ini memiliki kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni penerapan strategi
pembelajaran quick on the draw untuk meningkatkan prestasi belajar dan
menggunakan mata pelajaran IPS perbedaannya adalah peneliti terdahulu
menerapkan minat belajar siswa sedangkan peneliti menerapkan hasil belajar
siswa.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Munthofiah (2013)
Penelitian yang dilakukan oleh Munthofiah (2013) dengan judul
“Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA melalui permainan monopoli pada
siswa kelas IV MI Muhammadiyah Blagung Simo Boyolali Tahun Pelajaran
2012/2013” dengan rumusan masalah apakah penerapan media permainan
monopoli dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV dalam
pembelajaran IPA. Penerapan media permainan monopoli dalam pembelajaran
IPA dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga berdampak pada peningkatan
hasil belajar, hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar pada pra
siklus hanya mencapai 47,36%, dan meningkat pada siklus I mencapai
73,68%,sedangkan di akhiratau siklus II tindakan hasil belajar siswa mencapai 84,
21%.
Penelitian yang dilakukan oleh Munthofiah (2013) ini memiliki kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yakni penerapan permainan
monopoli untuk meningkatkan hasil belajar. Sedangkan perbedaannya peneliti
terdahulu lebih menekankan penggunaan permainan monopoli peneliti
menekankan permainan monopoli dan strategi quick on the draw.
41
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Profil Sekolah
a. Nama Sekolah : MI Falahul Mukminin 02
b. Status Sekolah : Swasta
c. NSS : 111233220061
d. Jalan : Jl. KH. Nurudin 2
e. Desa : Padaan
f. Kecamatan : Pabelan
g. Provinsi : Jawa Tengah
h. Kode Pos : 50771
i. Daerah : Pedesaan
j. Kegiatan Belajar mengajar : Pagi
k. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
2. Visi dan Misi
Visi MI Falahul Mukminin 02 Pabelan
“Beriman, bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan dan terampil”
Misi MI Falahul Mukminin 02 Pabelan
a. Mewujudkan pendidikan optimal dibidang keagamaan dengan cara
pendekatan kesadaran
b. Menciptakan kedisiplinan
c. Mendidik siswa tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan sebagai cermin
anak didik Islam
d. Menciptakan suasana ilmiah dengan kewajiban membaca setiap hari
42
e. Membekali siswa dengan ketrampilan yang berguna bagi masyarakat
f. Mendidik siswa kreatif dalam berfikir dan bekerja untuk masa depan
3. Data Guru dan Karyawan di MI Falahul Mukminin 02 Pabelan
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan
No. Nama
NIP Tempat, Tanggal
Lahir
Jabatan Ijazah
1. Umi Ivayatuz
Z. N
2035454192001 Kab. Semarang,
28-03-1992
Kepala
Sekolah
S1
2. Khoirul
Muttaqin
6033754655200
003
Kab. Semarang,
01-07-1976
Guru S1
3. Suhabib 7437745648200
002
Kab. Semarang,
09-01-1967
Guru S1
4. M. Zaini Zulfa 2148745655020
0003
Kab. Semarang,
16-02-1967
Guru S1
5. Damaroh 5542747649200
012
Kab. Semarang,
10-02-1969
Guru S1
6. Pupon
Khoeriyah
4836762663300
112
Kab. Semarang,
04-05-1984
Guru S1
7. Mochamad Nur
Latif
5452765666120
002
Salatiga, 20-01-
1987
Guru S1
8. Umi Mustaanah 4453749651300
013
Kab. Semarang,
21-11-1971
Guru S1
4. Jumlah Siswa
Jumlah siswa MI Falahul Mukminin 02 Pabelan pada tahun 2019 dengan jumlah
107 siswa dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 jumlah siswa MI Falahul Mukminin 02 Pabelan
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan
1 I 10 siswa 9 siswa 19 Siswa
2 II 7 siswa 9 siswa 16 Siswa
3 III 7 siswa 8 siswa 15 Siswa
43
4 IV 9 siswa 8 siswa 17 Siswa
5 V 10 siswa 13 siswa 23 Siswa
6 VI 12 siswa 5 siswa 17 Siswa
Jumlah 55 Siswa 52 Siswa 107 Siswa
5. Sarana Prasarana
Tabel 3.3 Sarana Prasarana MI Falahul Mukminin 02 Pabelan
No Jenis Bangunan Jumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
Kondisi
Baik
Jumlah
Ruang
Kondisi
Rusak
Kategori Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1 Ruang Kelas 6 0 36 6
2 Perpustakaan
Top Related