PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK
MATERI AKHLAK TERPUJI DENGAN METODE
ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS X MIA SEMESTER II
MADRASAH ALIYAH DARUL FALAH PRINGSURAT TEMANGGUNG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
Nur Cahyati
111-14-150
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
MOTTO
“ THE BEST OF PEOPLE ARE THOSE WITH THE MOST EXCELLENT
CHARACTER”
“Sesungguhnya manusia terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya”
vi
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku Bapak Kuwat dan Ibu Muji yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan sehingga skripsi ini dapat selesai.
2. Adikku yang tersayang Muhammad Khoirul Rizqi yang selalu memberi
canda tawa selama ini.
3. Abah KH. Chamim Suyuti dan Ibu Hj Wasimatul Aliyah, Ning Farichatul
Liqo’, beliau orang tua keduaku yang senantiasa memberikan petuah dan
do’anya hingga saya dapat menemukan ketentraman hidup di Pondok
Pesantren Darul Falah
4. Seseorang yang telah menguatkan saya dengan caranya yang berbeda
sehingga saya dapat melawan kemalasan dan putus asa dalam
menyelesaikan skripsi
5. Sahabat sahabat saya Rahayu Astuti, Evi Fatmasari, Rosida Awalia, yang
tidak pernah lelah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi
6. Teman teman saya alumni MA Darul Falah angkatan 2014 Mbak
Noorohmah, Annisa Fitri, Ngalaika Ni’am, miftakhul khoir dan teman
teman alumni kholaf region Salatiga terima kasih atas semangatnya.
7. Teman temanku PPL, KKN, sserta teman teman PAI Angkatan 2014 yang
telah menjadi teman seperjuangan dalam menuntut ilmu.
vii
viii
ix
ABSTRAK
Nur Cahyati. 2108. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Akhlak
Terpuji dengan Metode Role Playing pada Siswa Kelas X MIA Semester
II Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat Temanggung Tahun Pelajaran
2017-2018. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi
Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Role Playing
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran akidah akhlak melalui metode Role Playing pada siswa kelas X MIA
Semester II di Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Akidah Akhlak materi Akhlak Terpuji
pada sisiwa kelas X MIA Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat Tahun
Pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan metode Role Playing?
Penerapan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan dengan 2 siklus yang setiap siklusnya
terdapat 4 tahapan yaitu perencanaa, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek
penelitian adalah seluruh ssiswa kelas X MIA MA Darul Falah Pringsurat,
sebanyak 18 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar
observasi, soal tes dan dokumentasi.
Berdasarkan analisis hasil tes dan observasi yang sudah dilakukan peneliti
memperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kegiatan belajar dan
aktivitas siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya.
Hasil nilai pra siklus 3 (16,67%)siswa tuntas dengan nilai rata-rata 59,33%. Siklus
I 10 (55,56%) siswa tuntas dengan nilai rata-rata 72,22%. Siklus II 16 (88,89%)
siswa tuntas dengan nilai rata-rata 81,83%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar Akidah
Akhlak pada siswa kelas X MIA Semseter II MA Darul Falah Pringsurat tahun
pelajaran 2017/2018.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
NOTA PEMBIMBING…………………………………………………...............ii
DEKLARASI…………………...……………………………………………......iii
PENGESAHAN LULUSAN…………………………………………………….iv
MOTTO …………………………………………………………………….........v
PERSEMBAHAN………………………………………………………….…....vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..vii
ABSTRAK……………………………………………………………..…….…..ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL……………………………………………………….....….. xiii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………...….... xiv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….…... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………..………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………….…….…... 5
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….….. 6
D. Kegunaan Penelitian………………………………………….................. 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan…….,…………………. 6
F. Metode Penelitian
1. Rancangaan Penelitian…………………………………..…………... 7
2. Subjek Penelitian…………………………………………………... 10
3. Langkah langkah Penelitian……………………………………….. 10
xi
4. Teknik Pengumpulan Data……………………………….………… 11
5. Instrumen Penelitian……………………………………………….. 12
6. Pengumpulan Data…………………………………………………. 14
7. Analisis Data……………………………………………………….. 14
G. Sistematika Penulisan………………………………………………….. 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar………………………………………………………….... 16
1. Pengertian Belajar………………………………………...………. 16
2. Hasil Belajar………………………………………………..........… 17
3. Pengertian Akidah Terpuji. ………………………………… ……..25
4. Metode Belajar…………………………………………….............. 26
5. Metode Role Playing/ Bermain Peran…………………..……......... 26
6. Pengertian Akidah Akhlak.……………………………..……. …….31
B. Kajian Pustaka………………………………………………..………… 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MA Darul Falah Pringsurat … ……………………... 41
1. Profil MA Sarul Falah……………………………………………… 42
2. Tinjauan Historis…………………………………………………… 42
3. Letak Geografis…………………………………………………. … 42
4. Visi Misi dan Tujuan ……………………………………………… 43
5. Struktur Organisasi………………………………………………… 44
B. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………………. 47
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I..……………………………………. 47
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II……………….………….. ……… 50
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi PerSiklus……………………………………….……………. 55
B.Hasil Penelitian……………………………………………………..…… 55
1. Pra Siklus………………………………………………………….... 55
2. Siklus I………………………………………………….…………. 57
3. Siklus II……………………………………………………………... 61
C.Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….. ………. 65
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan……………………………………………………………… 70
B.Saran…………………………………………………………………….. 70
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… ……….72
LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Lembar Observasi Siswa……………………………………………...12
Tabel 1.2 Lembar Observasi Guru………………………………………………13
Tabel 3.1 Daftar Wakil Kepala Tahun Pelajaran 2017/2018……………….. ..…45
Tabel 3.2 Daftar Wali Kelas Tahun Pelajaran 2017/2018………………….. ..…46
Tabel 3.3 Daftar Pembina Ekstrakurikuler tahun Pelajaran 2017/2018….……... 47
Tabel 3.4 Pembagian TU BP dan Bendahara…………………………………… 47
Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Ekstrakurikuler ………………………………… 48
Tabel 3.6 Daftar Siswa Kelas X MIA……………………………………………48
Tabel 4.1 Nilai Tes Pra Siklus …………………………………………………...57
Tabel 4.2 Nilai Tes Siklus I……………………………………………………....59
Tabel 4.3 Daftar Nilai Tes Siklus II……………………………………..……….61
Tabel 4.4 Tabel Instrumen………..……………………………………………. 64
Tabel 4.5 Diagram Nilai Rata-Rata………………………………………………65
Tabel 4.6 Diagram Ketuntasan Tiap-Tiap Siklus………………………………..65
Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Belajar Tiap-Tiap Siklus……………………..…..66
Tabel 4.8 Diagram Persentase Ketuntasan Tiap-Tiap Siklus……………………67
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I Guru sedang menjelaskan
Gambar II Siswa Bersemangat mendengarkan penjelasan Guru
Gambar III Siswa menjelaskan peran yang akan dimainkan
Gambar IV Siswa sedang bermain peran
Gambar V Siswa sedang membacakan teks narasi
Gambar VI Siswa Bermain Peran
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan izin penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing
Lampiran 4 Lembar Observasi Guru
Lampiran 5 Lembar Observasi Siswa
Lampiran 6 RPP Siklus I
Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 8 Lembar Observasi Guru dan Siswa siklus I
Lampiran 9 RPP Siklus II
Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 11 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II
Lampiran 12 Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 14 Lembar SKK
Lampiran 15 Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar,
melalui perencanaan yang telah tersusun dengan memperhatikan berbagai
aspek, guna mengembangkan berbagai macam potensi yang ada.
Pendidikan dapat berlangsung di sekolah, rumah, dan lingkungan
masyarkat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal telah menciptakan
lingkungan yang kondusif dan terencana demi terjadinya proses
pendidikan bagi siswa.Pendidikan dapat berupa keterampilan,
pengetahuan, nilai dan sikap. Sehingga pendidikan bisa dimaknakan
sebagai suatu nilai yang disepakati kebenaran dan kepentingannya yang
ingin dicapai melalui berbagai kegiatan, baik dari jalur pendidikan sekolah
maupun luar sekolah. (Arif Rohman, 2013:87). Maka dari pendidikan
sangat penting bagi bangsa dan pendidikan dapat diperoleh dimana saja
dan kapan saja.
Bangsa Indonesia juga memiliki tujuan pendidikan yang mana
menurut Rahardja dan La Sulo, tujuan pendidikan memuat gambaran
tentang nilai nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk
kehidupan. Dalam rumusan Undang Undang RI nomor 2 tahun 1989
disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah “mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat
jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta
memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
Sedangkan menurut Undang Undang terbaru yakni UU RI Nomor 20
tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa
“Pendidikan Nasional berupaya mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berAkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”. (Arif Rahman, 2013:88). Untuk itu anak didik
sekarang ini juga berperan aktif di dalam pendidikan itu sendiri, karena
anak didik sekarang dituntut lebih aktif agar anak didik sekarang ini tidak
ketinggalan zaman dan bisa mengahadapi zaman yang semakin lama
semakin berkembang.
Di dalam pendidikan tentujuga ada hal-hal yang perlu dibutuhkan
dan diterapkan dalam proses belajar mengajar. Dizaman yang semakin
berkembang, banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh
seorang pendidik, terutama dalam masalah menyampaikan materi
pelajaran. Karena pendidik tidak hanya sebatas menyampaikan tapi dapat
memahamkan anak didiknya, sehingga materi yang disampaikan tidak
hanya sebatas ranah kognitif tetapi juga dalam ranah afektif dan
3
psikomotorik. Karena di zaman yang modern ini anak didik lebih kreatif
dibandingkan pendidiknya. Maka dari itu pendidik juga banyak belajar
tentang bagaimana mendidik anak dengan kreatif dan tidak monoton
dalam mengajar.
Dalam hal ini anak didik dikembangkan pola-pola tingkah laku
dan sikap yang sangat bermanfaat dalam rangka mencukupi kebutuhan
hidup manusia (human needs) dan dalam rangka merumuskan
penyelesaian konflik (resolving conflict). sehingga pola-pola tingkah laku
dan sikap tersebut diterima sebagai dasar standar dan kriteria untuk dapat
berkembangnya individu memperoleh prestasi yang diharapkan.
(Sudirman, dkk 1989: 201). Hal tersebut menjadi salah satu pr bagi
seorang pendidik untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang berupa
pendidikan dan menunutun anak untuk menyelesaikan konflik yang ada
dalam pendidikan, keluarga maupun dalam lingkungan sekitar. Maka dari
itu seorang pendidik membutuhkan yang namanya model atupun metode
yang sesuai dengan masalah atupun konflik yang dihadapi peserta didik
sesuai dengan zaman sekarang dan tingakkemampuan mereka. Menurut
An Nahlawi (1995: 170-171) pendidik sebagai penyampai ilmu
pengetahuan dan berbagai keyakinan kepada manusia agar mereka
menerapkan seluruh pengetahuannya dalam kehdiupan sehari-hari.
Sedangkan sifat dan syarat seorang pendidik hendaknya mengajarkan
ilmunya dengan sabar.Dengan begitu, ketika dia harus memberikan latihan
yang berulang-ulang kepada anak didiknya, dia melakukan dengan
4
kesadaran bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda.
Sehingga seorang pendidik tidak perlu tergesa gesa dalam menyampaikan
dan melihat hasil karya dan hasil pengetahuan siswa. Dan siap mengajari
dan membimbing anak didik yang belum faham dengan materi yang
diajarkan. Karena sekarang ini banyak pendidik yang membiarkan anak
didiknya dalam kesulitan yang dihadapinya. Maka dari itu sorang pendidik
harus sangat memperhatikan perkembangan anak didiknya.
Hal hal seperti itulah yang menjadi masalah di dalam pendidikan
sekarang ini, penggunaan metode pembelajaran yang harus diperhatikan
ketika proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. bahwa setiap
peserta didik memiliki kecerdasan dan daya tangkap yang berbeda-beda,
memiliki latar belakang yang berbeda. Penurunan tingkat prestasi belajar
merupakan sebuah kendala yang harus diperhatikan oleh pendidik.Mencari
sebab mengapa prestasi belajar siswa bisa berkurang. Terutama dalam
zaman ini permasalahan yang menjadi penghambat yaitu tentang minat
kreatifitas belajar perlu ditumbuhkan, terutama dalam pendidikan agama
islam dan budi pekerti anak didik.
Peneliti menjalankan penelitian dari pembelajaran yang
berlangsung diMadrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat, dimana siswa
belum bisa mengaplikasikan langsungmateri yang sudah disampaikan.
Kebanyakan peserta didik tidak mempelajari lagi materi yang telah
diberikan kepada guru sehingga anak didik disini pengetahuannya
berkurang. Peserta didik juga cenderung bermalas malasan sekolah dan
5
belajar, dikarenakan guru juga kurang memahami model model
pembelajaran yang membuat peserta didik menjadi tidak semangat dan
bermalas malasan untuk sekolah. Identifikasi permasalahan yang dapat
ditemukan oleh peneliti yaitu adanya prestasi belajar yang belum
memenuhi KKM yaitu 71. Dari hal tersebut ada kemungkinan pendidik
yang harus memulai dengan menemukan metode pembelajaran yang
efektif dan efisisen sesuai tingkat belajar dan kebutuhan peserta didik. atau
kemungkinan pendidik harus menggunakan alat peraga yang bisa
menumbuhkan semangat belajar peserta didik dalam ketiga ranah afektif,
kognitif dan psikomotorik.
Berdasarkan hal hal yang telah dikemukakan , maka judul
penelitian yang ditetapkan adalah: “ Peningkatan Hasil Belajar Akidah
Akhlak Materi Akhlak Terpuji dengan Metode Role Playing pada Siswa
Kelas X MIA Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat Temanggung
Tahun Ajaran 2017/12018”
B. Rumusan Masalah
Apakah penerapan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil
belajar Akidah Akhlak materi Akhlak Terpuji pada siswa kelas X MIA
semester II MA Darul Falah Pringsurat Temanggung tahun pelajaran
2017/2018?
6
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Akidah Akhlak materi
Akhlak Terpuji pada siswa kelas X MIA semester II MA Darul Falah
Pringsurat Temanggung tahun pelajaran 2017/2018
D. Kegunaan Penelitian
1. Menambah wawasan khasanah pengetahuan dalam melaksanakan
kewajiban dan peranan guru pendidikan agama islam dalam
mengemban dan mendidik anak didiknya.
2. Sebagai sumbangan bagi guru agama islam dalam melaksanakan
proses belajar mengajar yag sesuai dengan materi dan karakter peserta
didik.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tingkat prestasi peserta
didik.
4. Sebagai pengukur tingkat prestasi dan metode pembelajaran yang
menyenangkan bagi peserta didik. sehigga minat dan prestasi belajar
dapat tercapai dengan baik.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunkan metode Role Playing dalam mata pelajaran
Akidah Akhlak materi Akhlaq Terpuji dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X MIA semester 2 di MA Darul Falah Pringsurat Temanggung
tahun ajaran 2017/2018.
7
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang diperoleh peserta didik dengan kriteria
ketuntasan minimum(KKM) 71, peserta didik dikatakan berhasil
apabila peserta didik sudah mendapatkan nilai>71.
Indikator keberhasilannya yang diperoleh peserta didik dengan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah
adalah 71, pemahaman siswa dikatakan meningkat apabila dalam
proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan jumlah siswa yang
tuntas pemahaman dari siklus I ke siklus berikutnya dengan kriteria
85% dari total siswa dalam kelas.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Menurut Mulyasa (2011: 10) Secara sederhana
PTK dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action search) yang
dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil
belajar sekelompok peserta didik. dalam hal ini pengertian tidak
terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas, tetapi lebih pada
adanya aktivitas belajar dua orang atau lebih peserta didik. menurut
Suyadi (2010:18) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
pencermatan dalam bentuk kegiatan terhadap tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersamaan.
8
Tahap pelaksanaan PTK ada dua siklus yang harus dikerjakan:
menurut E. Mulyasa (2011: 70-72) yaitu sebagai berikut:
a. Siklus Pertama
1. Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan
sebagai berikut: pada tahap ini dilakukan identifikasi
permasalahan siswa dalam pembeajaran, menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Membuat media atau alat
peraga dalam mengajar. menganalisis pemecahan masalah yang
sesuai dengan kondisi pembelajaran. mengembangkan lembar
kerja siswa (LKS) Membuat instrumen berupa berupa soal tes,
angket dan lembar observasi. menyusun alat evaluasi sesuai
dengan indikator hasil belajar.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang
akan dilakukanm serta proses perbaikan yang akan dilakukan.
Dalam tahap ini dilaksanakan tindakan berupa proses
pembelajaran sesuai dengan RPP. menggunakan media dan
metode pembelajaran yang sudah disiapkan, lalu diaplikasikan
dalam proses pembelajaran.
3. Observasi
Mengamati proses pembelajaran secara langsung
tentang proses hasil implementasi penggunaan metode
pembelajaran. penggunaan pedoman atau instrumen yang telah
9
disiapkan sebelumnya. penggunaan pedoman dan instrumen
yang telah disiapkan sebelumnya seperti tes, skala sikap,
wawancara, studi dokumentasi.
4. Refleksi
Prosedur analisi terhadap hasil pemantauan dan refleksi
tentang proses dan `dampak tindakan yang dilakukan. serta
rencana pada siklus berikutnya.
b. Siklus Kedua
1. Rencana Pelaksanaan PTK
Dalam rencana siklus tahap dua berisi : identitas dan
penentuan akternatif pemecahan masalah, pengembangan
program tindakan kedua
2. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang
dikembangkan dari hasil refleksi siklus pertama. Melakukan
perbaikan pada siklus pertama, dan di siklus ke dua melakukan
evaluasi dari proses siklus pertama dan kedua.
3. Observasi
Mengamati, pengumpulan dan analisis data tindakan kedua.
4. Refleksi
Kesimpulan tindakan pada tahap kedua dan menilai
hasil tindakan bahwa untuk mengetahui tingkat keberhasilan
10
dalam mengimplementasikan metode pembelajaran yang
diterapkan dalam proses pembelajaran.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 di MA Darul Falah
Pringsurat Temanggung di kelas X MIA mata pelajaran Aqidah
Akhlak materi Akhlaq Terpuji dengan jumlah siswa 18 siswa, 10 siswa
perempuan dan 8 siswa laki-laki.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah langkah penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua
siklus kegiatan. Satu siklus terdiri dari: perencanaan, tindakan, dan
pengamatan serta refleksi.siklus pertama dimulai dengan perencanaan.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap, sebagai
berikut:
a. Perencanaan, pada tahap ini terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu
identifikasi massalah, merumuskan masalah dan pemecahan
masalah. Pada masing masing kegiatan terdapat sub sub
kegiatan yang sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang
sempurnanya tahap perencanaan.
b. Pelaksanaan, pada tahap kedua adalah menerapkan apa yang
telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak dikelas.
Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus
sesuai dengan rencana, tetapi harus berkesan alamiah dan tidak
direkayasa. Hal ini akan berpengaruh pada proses refleksi pada
11
tahap empat nanti dan agar hasilnya disinkronkan dengan
maksut semula.
c. Pengamatan/observasi, pada tahap ketiga ini adalah
pengumpulan data. Dengan kata lain, pengamatan/observasi
adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah
mencapai sasaran. Pada tahap ini peneliti harus menguraikan
jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan dan alat
instrumen pengumpulan data (lembar observasi, soal tes,
dokumentasi)dll.
d. Refleksi, tahap keempat atau tahap terakhir ini adalah refleksi.
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Refleksi juga sering juga disebut dengan
istilah “memantul”. Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan
pengalamannya ke cermin, sehingga tampak jelas
penglihatannya, baik kelebihan dan kekurangannya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara:
1. Tes
Mengadakan tes atau evaluasi terhadap siswa untuk
mengetahui hasil belajar siswa materi Akhlak Terpuji dalam
proses pembelajaran menggunakan metode Role Playing.
12
2. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap siswa selama
pembelajaran berlangsung untuk mengetahui keaktifan siswa
dan hasil belajar dalam pembelajaran dengan menggunakan
metode Role Playing.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam arti sempit dapat diartikan sebagai
kumpulan data variabel yang berbentuk tulisan, sedangkan
dalam arti luas dokumentasi berupa sertifikat, foto dan lain-
lain.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
kegiatan pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP),
silabus, materi, soal tes, lembar observasi peserta didik, lembar
observasi guru dan lain sebagianya.
a. Lembar observasi siswa
Tabel 1.1 Lembar Observasi Siswa
No Uraian Kegiatan Keterangan
A B C D
1 Memperhatiakn guru
2 Suasana kelas tenang dan siswa
mengkondisikan diri menerima
pelajaran
3 Pada saat pelajaran dimulai
siswa mendengarkan penjelasan
guru
4 Peserta didik menghargai
temannya yang didepan
5 Siswa menyiapkan buku
13
pelajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran
6 Sikap dalam KBM
7 Keberanian siswa
8 Keaktifan siswa
9 Rasa ingin tahu
10 Respon siswa dalam KBM
Keterangan :
A: Sangat Baik (4)
B: Baik (3)
C: Cukup (2)
D: Kurang Baik (1)
b. Lembar observasi guru
Tabel 1.2 Lembar Observasi Guru
No Uraian Keterangan
Ya Tidak
I PENDAHULUAN
1 Guru membuka
dengan salam dan
do’a
2 Guru memeriksa
kehadiran siswa
3 Guru menjelaskan
metode Role Playing
4 Guru menanyakan
tema yang akan
dipelajari
5 Guru membagi
kelompok
6 Guru memberi
naskah
II KEGIATAN INTI
1 Menyeting kelas
2 Guru menyuruh
mulai berperan sesuai
karakter
3 Guru mengamati
14
kelangsungan drama
4 Guru memberikan
feedback
5 Guru mengevaluasi
dan mendiskusikan
masalah dan
pertanyaan yang
muncul
III PENUTUP
1 Melaksanakan tes
2 Mengingatkan
pelajaran yang akan
datang
3 Guru menutup
pelajaran dan berdo’a
4 Guru member salam
sebelum keluar
6. Pengumpulan Data
Data data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui
observasi aktifitas siswa dan guru, tes formatif dan dokumentasi.
7. Analisis Data
Peneliti menganalisis data dengan menyusun dan mengelola data
yang terkumpul melalui tes dan catatan observasi. Analisis data sangat
diperlukan guna mengetahui hasil dan atau untuk menarik kesimpulan
yang logis berdasarkan data data yang telah dikumpulkan disetiap
siklusnya.
Dalam penelitian ini terdapat dua kategori ketuntasan belajar yaitu
individual dan klasikal. Ketuntasan belajar secara individual didapat
daari KKM untuk pembelajaran tematik ditetapkan sekolah yaitu siswa
dinyatakan tuntas jika telah mendapatkan nilai sekurang kurangnya 70
dan dibawah 70 dinyatakan belum tuntas. Sedangkan ketuntasan
15
belajar secara klasikal yaitu mengukur tingkat keberhasilan ketuntasan
belajar siswa menyeluruh.
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal di
gunakan rumus:
P = Σ Jumlah siswa yang mendapat ≥ 70x 100%
Σ Siswa mengikuti tes
Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa di gunakan rumus:
Mean = Σfx
n
G. Sistematika Penulisan
Sistematika skripsi PTK dibagi menjadi tiga bagian yaitu, bagian
awal, bagian inti, dan bagian akhir.Masing masing bagian dapat diuraikan
sebagai berikut.
1. BAB I, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indicator
keberhasilan, metode penelitian, sistematika penulisan.
2. BAB II, memuat kajian teori, kajian materi penelitian, kajian pustaka
3. BAB III, memuat deskripsi pelaksanaan siklus I (perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi), deskripsi pelaksanaan siklus II.
4. BAB IV, memuat deskripsi persiklus (data hasil penelitian, refleksi),
pembahasan.
5. BAB V, memuat kesimpulan dan saran
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu hal yang sangat viral dan tidak asing
didengar ditelinga masyarakat. Belajar memang suatu hal yang penting
untuk semua orang, belajar tidak kenal usia kecil, muda maupun tua
masih bisa untuk belajar, tetapi sekarang ini banyak masalah dalam
pembelajarannya sehingga perlu dibahas lebih lanjut bagaimana belajar
yang sesuai menurut pendapat dalam mengemukakan definisi tentang
belajar. Hal ini dapat dilihat dari definisi beberapa pendapat:
a. Menurut Winkel (2005:59)
Belajar adalah aktifitas mental(psikis) yang berlangsung dalam
interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan, perubahan
yang berupa perubahan pengetahuan, pehamanan keterampilan dan
nilai sikap.
Dari pengertian belajar menurut winkel ini jelas bahwa belajar
merupakan suatu kegiatan yang mengahsilkan perubahan, perubahan
yang berupa pengetahuan yang baru.
b. Menurut Slameto ( 2003:2)
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
17
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”.
Pengertian menurut Slameto ini jelas bahwa belajar merupakan
upaya sadar diri seseorang untuk memperoleh hal hal yang baru,
sehingga tingkah laku seseorang bisa berubah dengan melihat
pengalaman hidupnya dari lingkungan dimana anak menjalankan
proses belajar.
c. Menurut Laster D. Crow and Crow dalam Slameto (2003:3)
“ learning is a modification of behavior accompanying growth
processes that are brought about through adjusment to tensions
initiated through sensory stimulation”.
Atinya: “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyertai
proses pertumbuhan yang semua itu disebabkan melalui penyesuaian
terhadap keadaan yang diawali lewat rangsangan panca indera”.
Dalam hal ini seseorang yang belajar akan mendapatkan perubahan
tingkah laku yang seseuai dengan proses pertumbuhan yang dimilki
anak tersebut.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola perbuatan, nilai nilai, pengertian
pengertian, sikap sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk
pemikiran Gegne, hasil belajar berupa:
18
1. Informasi verbal yaitu kapabilitas
mengungkapakanpengetahuandalam bentuk bahasa baik lisan
maupun tulisan. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap
rangsangan. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi
simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampua analisis sintesis, fakta konsep dan
pengembangan prinsip prinsip keilmuan. Kemampuan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktifitas kognitif bersifat khas.
3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dalam memecahkan masalah.
4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga sehingga
terwujud otomatisme gerak jasmani.
5. Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penelitian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Domain kognitif adalah
pengetahuan(knowledge), pemahaman, menjelaskan(comprehension),
19
menerapkan(application),menguraikan,menentukanhubungan(analysis
), mengorganisasikan(synthesis), menilai(evolution).Domain afektif
adalah sikap menerima(received), memberikan respon(responding),
nilai(valuing),organisasi(organization),karakterisasi(characterication.
Domain psikomotorik adalah meliputi initiatory, pre-routine,
rountinized.(Suprijono, 2013:6)
Menurut Sudjana (2009:162) bahwa perubahan sebagai hasil
proses belajar ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pada pengetahuan, penalaran sikap dan tingkah laku, keterampilan dan
kecakapan, kkebiasaan serta aspek aspek lain dalam diri individu yang
belajar. Perubahan tingkah laku dikatakan sebagai hasil belajar
apabila:
a. Hasil belajar sebagai pencapain tujuan menekankan pentingnya tujuan
mengajar, ketegasan dalam menetapkan tujuan akan memberikan arah
yang jelas dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran merupakan rumusan pertanyaan mengenai kemampuan atau
tingkah laku yang diharapkan dan dikuasai oleh siswa setelah mengikuti
pelajaran. Tingkat pencapaian tujuan menunjukkan kualitas pembelajaran.
b. Hasil belajar merupakan proses kegiatan belajar yang disadari oleh siswa
yang kreatifitasnnya akan menunjukkan belajar dengan penuh kesadaran,
kesungguhan, tidak ada paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan
pengetahuan dan konsentrasi siswa pada pelajaran.
20
c. Hasil belajar sebagai proses latihan, latihan adalah suatu pengulangan atau
tindakan sebagai respon terhadap rangsangan dari luar dalam rangka
memperoleh kemampuan baru untuk bertindak. Latihan merupakan proses
belajar yang disadari oleh pelakunya.
d. Hasil belajar merupakan tindak tanduk yang berfungsi dalam kurun waktu
tertentu atau hasil belajar yang bersifat permanen.
1) Faktor Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Berkaitan dengan hal ini Sumadi Surya Brata (Sriyanti,2009:24)
mengungkapkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa anatara lain:
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
individu yang sedang belajar, adapun faktor dalam yang dapat
membantu siswa di dalam kegiatan belajar lain adalah sebagai
berikut:
1. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah keadaan atau kondisi fisik
siswa yang mempengaruhi belajar siswa itu sendiri,
misalnya: tubuh yang kurang sehat akan mempengaruhi
hasil belajar siswa. Akan tetapi jika kondisi fisik sehat
maka hasil belajar akan maksimal.
21
2. Faktor Psikologis
Keadaan psikologis manusia antara yang satu dengan
yang lain memanglah berbeda, dan perbedaan dalam faktor
psikologis ini terlihat dari daya berpikir masing masing
orang, misalnya” ada yang kemungkinan daya berpikirnya
tinggi dan ada yang kemampuan daya berpikirnya rendah.
Perbedaan dari kemampuan daya berpikir dalam belajar
dapat disebabkan oleh:
a. Minat
Minat dapat menyebabkan terjadinya perbedaan
dalam pencapaian hasil belajar, misalnnya: ada siswa
yang mempunyai minat belajar yang tinggi dan ada
juga siswa yang mempunyai minat belajar yang rendah
b. Kecerdasan
Kecerdasan merupakan hal yang paling pokok bagi
seseorang sebab kecerdasan sediri merupakan
kemampuan dasar yang dimilki setiap oang dan
kecerdasan orang antara yang satu dengan yang lainnya
berbeda.
c. Bakat
Bakat merupakan kemampuan dari seseorang yang
dapat terus berkembang apabila seseorang sering
melakukan latihan. Bakat satu dengan yang lainnya
22
sangatlah berbeda, sebab ada seseorang yang
mempunyai bakat istimewa dan ada yang tidak
mempunyai bakat. Dalam hal ini dapat dilihat misalnya:
orang yang benar benar berbakat dalam sesuatu hal
apabila terus berlatih akan dapat berkembang dengan
baik, akan tetapi sebaliknya apabila seseorang yang
memang tidak berbakat walaupun berlatih dengan tekun
tetap kesulitan.
Diharapkan untuk seseorang yang ingin belajar
tentang sesuatu hendaknya menyesuaikan diri terlebih
dahulu dengan bakat yang dimilikinya, misalnya: bakat
menari, menyanyi, olahraga, perbengkelan, dll.
d. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan pada diri
seseorang untuk melakukan kegiatan belajar, agar dapat
mencapai hasil belajar yang maksimal. Untuk dorongan
belajar pada individu berasal dari dalam individu itu
sendiri. Disebut juga sebagai motivasi intrinsik, dan
yang berasal dari luar individu disebut juga motivasi
ekstrinsik.
e. Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan
berfikir seseorang yang sangat penting kegunaannya
23
didalam belajar, sebab didalam lebih menitik beratkan
pada penguasaan kognitif siswa.
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang
sedang belajar, antara lain
1) Faktor sosial, faktor faktor diluar individu yang berupa
manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih
menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah,
dan lingkungan masyarakat termasuk teman pergaulan anak.
Faktor yang dimaksud disini adalah faktor manusiawi yang
dalam hal ini adalah interaksi antara sesama manusia yakni
lingkungan dimana anak itu melakukan pendidikan.
Lingkungan pendidikan dapat dibedakn menjadi tiga, yaitu,
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarkat.
a. Lingkungan Keluarga adalah lingkungan utama yang
dikenal dan geluti oleh anak didik. Pada lingkungan ini
banyak identifikasi yang diperoleh anak dari anggota
keluarganya, baik berupa bimbingan atau didikan. Secara
informal anak diberikan pengetahuan yang tidak diberikan
di sekolah.
b. Lingkungan Sekolah, sebagaimana telah kita ketahui
bersama bahwa lingkungan sekolah adalah merupakan
24
lingkungan belajar secara sistematis dan terampil serta
terarah. Sekolah merupakan tempat belajar yang sangat
efektif, maka dri itu tugas dan tanggung jawab sekolah
mempunyai arti yang sangat besar dalam mempengaruhi
pendidikan anak.
c. Lingkungan Masyarakat, lingkungan masyarakat
mempunyai peranan yang sangat penting terhadap hasil
atau tidaknya pendidikan. Karena pendidikan anak itu
sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, mengingat
demikian besarnya pengaruh dari lingkungan masyarakat
maka perlu sekali untuk mengusahakan lingkungan yang
baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap
siswa atau anak didik, sehingga dapat belajar dengan sebaik
baiknya dengan hasil maksimal dan memuaskan.
Jadi kesimpulannya hasil belajar perubahan perilaku
secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja, artinya hasil pembelajaran yang
dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana
tersebut diatas tidak dilihat secara fragmatisme atau
terpisah, melainkan komprehensif.
25
3. Pengertian Akhlak Terpuji
Kata Akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab
akhlaq, bentuk jamak dari kata khulqun. Secara etimologis berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Menurut Imam Ghozali, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang dapat menimbulkan perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Kata Akhlak sering dirangkai dengan kata ilmu sehingga menjadi
ilmu akhlak. Di dalam kamus al-Kautsar, ilmu Akhlak diartikan sebagai
ilmu tata krama, yaitu ilmu yang berusaha mengenal tingkah laku
manusia, kemudian memberi hukum atau nilai kepada perbuatan itu
bahwa ia baik atau buruk, sesuai dengan norma norma akhlak dan tata
susila. Adapun dalam The Ensiklopedia of Islam dirumuskan bahwa ilmu
akhidah adalah “it is the science of virtues and the way how to acquire
them of vices and the way how to quard against them” (ilmu Akhlak
ialah ilmu tentang kebaikan dan cara mengiktinya, tentang kejahatan dan
cara menghindarinya).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat dirumuskan bahwa ilmu
akhlaq ialah ilmu yang membahas tentang perbuatan yang dilakukan
manusia, serta mengajarkan perbuatan yang baik yang harus dikerjakan
dan perbuatan jahat yang harus dihindari dalam pergaulan, baik dengan
sesama manusia maupun dengan tuhan.(Roli Abdul Rahman, 2017:28)
26
4.Metode Belajar
a. Pengertian Metode Belajar
Metode adalah tehnik tehnik atau cara untuk mencapai suatu tujuan
yang akan digunakan oleh guru pada saat penyajian bahan belajar, baik
secara individual maupun kelompok. (Sabri, 2007:49)
Segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menjunjung
keefektifan siswa dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu.
Strategi dalam hal ini meliputi seperangkat langkah operasional yang
dirancang sedemikian rupa untuk memecahkan masalah dan untuk
mencapai tujuan tertentu.Dalam hal ini adalah faktor pendekatan
belajar dengan menggunakan metode metode pembelajaran yang
relevan dengan keadaan peserta didik.
Metode merupakan cara atau tehnik yang digunakan guru dalam
menyampaikan pelajaran. Metode ini bisa menyangkut pendekatan
atau strategi yang digunakan untuk menyampaikan materi yang
mendukung tujuan pembelajaran.Dalam pemilihan suatu metode harus
mempertimbangkan kemampuan guru dalam melaksanakannya,
kondisi peserta didik, keadaan lingkungan tempat belajar, serta
kesesuaiannya dengan tujuan dan materi pembelajaran.
Jadi metode adalah cara atau tekhnik yang digunakan guru untuk
menyampaikan pelajaran. Dalam enyampaikan pelajaran tersebut juga
harus menyesuaikan situasi dan kondisi serta materi yang dipelajari.
27
5.MetodeRole Playing/ Bermain Peran
a. Pengertian Metode Role Playing
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan bahan
materi pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan
yang dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup
atau benda mati yang berkaitan dengan materi yang dibahasnya.
Permainan ini umumnya dilakukan lebih dari satu orang, bergantung
pada apa yang diperankan. Dalam metode ini ada beberapa
keuntungan yaitu:
1. Siswa bebas mengambil ekspresi keputusan dan berekspresi secara
utuh.
2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat
digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman setiap siswa melalui
pengamatan pada saat melakukan permainan.
4. Permaianan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan
bagi anak.
Ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari Role Playing:
1. Role Playing dapat memberikan semacam Hiden Practice, dimana
murit tanpa sadar menggunakan ungkapan ungkapan terhadap
materi yang telah atau sedang mereka pelajari.
2. Role playing melibatkan jumlah murit yang cukup banyak, cocok
untuk kelas yang besar.
28
3. Role playing dapat memberikan kepada murit kesenangan karena
Role Playing pada dasarnya adalah permainan.
Dengan bermain murit akan merasa senang karena bermain
adalah dunia sisiwa. Masuklah ke dunia siswa, sambil kita antarkan
dunia kita. (Jumanta Hamdayana, 2014:189-190)
Jadi pembelajaran dengan Role Playing merupakan cara belajar
yang dilakukan dengan cara membagi siswa menjadi beberapa
kelompok dan setiap kelompok memerankan karakater yang sesuai
dengan naskah yang telah dibuat dan materi yang telah ditentukan
oleh guru, sehingga siswa lebih mudah memahami dan mengingat
materi yang telah diperankan.
a. Tahapan dalam Pembelajaran Role Playing
1. Pemilihan masalah, guru mengemukakan masalah yang
diangkat dari kehidupan peserta didik agar mereka dapat
merasakan masalah itu dan terdorong untuk mencari
penyelesaiannya.
2. Pemilih peran, memilih peran yang sesuai dengan
permasalahan yang akan dibahas, mendiskripsikan karakter dan
apa yang harus dikerjakan oleh para pemain.
3. Menyusun tahap tahap bermain peran, dalam hal ini guru telah
membuat dialog tetapi siwa dapat juga menmbahkan dialog
sendiri.
29
4. Menyiapkan pengamat, pengamat dari kegiatan ini adalah
semua siswa yang tidak menjadi pemain atau pemeran.
5. Pemeran, dalam tahap ini para peserta didik mulai bereaksi
sesuai dengan peran masing masing yang terdapat pada
skenario bermain peran.
6. Diskusi dan evaluasi, mendiskusikan masalah masalah serta
pertnyaan yang muncul dari siswa.(Jumanta Hamdaayana,
2014:191)
Menurut Mel Siberman (2009:217-218) Prosedur Role Playing
adalah:
4. Buatlah suatu permainan peran dimana anda akan
mendemonstrasikan perilaku yang diinginkan, seperti
menangani orang yang marah.
5. Informasikan kepada kelas bahwa anda akan memainkan
peran utama dalam bermain peran ini. Pekerjaan peserta
didik adalah membantu anda berhubungan dengan situasi.
6. Mintalah relawan peserta didik bermain peran menjadi
orang lain dalam situasi itu. (misalnya, orang yang marah).
Berilah peserta didik itu catatan pembukaan untuk dibaca
guna membantunya atau membawa masuk pada peran.
Mulailah bermain peran, tetapi berhentilah pada interval
yang sering dan mintalah kelas untuk memberi anda
feedback dan arah seperti kemajuan skenario. Jangan ragu
30
menyuruh peserta didik untuk memberikan garis khusus
bagi anda untuk digunakan, misalnya, pada poin khusus,
tanyakan, “ apa yang seharusnya saya katakan berikutnya?”
Dengarkan saran saran dari audiens dan coba praktikkan.
7. Teruskan bermain peran sampai siswa secara meningkat
melatih anda bagaiman menangani situasi. Hal ini memberi
mereka latihan keterampilan ketika anda melakukan peran
yang sebenarnya untuk mereka.
b. Kelebihan dari Metode Role Playing
Menurut Syaiful Sagala (2005:213) metode Role Playing
mempunyai bebrapa kelebihan dan kekuranga diantaranya:
1. Kelebihan metode Role Playing
a. Siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi
bahan yang akan diperankan. Sebgai pemain harus
memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan,
terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan
demikian daya ingat siswa harus tajam dan tahan lama.
b. Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif, pada
waktu bermain peran para pemain dituntut untuk
mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang
tersedia.
31
c. Bakat yang terdaapat pada siswa dapat dipupuk sehingga
dimungkinkan akan uncul atau tumbuh bibit seni drama
dari sekolah.
d. Kerjasama antar pemain daat ditumbuhkan dan dibina
dengan yang sebaik baiknya.
e. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan
membagi tanggung tanggung jawab dengan sesamanya.
f. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang lebih
baik agar mudah dipahami oleh orang lain.
2. Kekurangan metode Role Playing
a. Sebagian anak yang tidaak ikut bermain peran menjadi
kurang aktif
b. Banyak memakan waktu
c. Memerlukan tempat yang cukup luas
d. Kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain dan
tepuk tangan penonton/pengamat.
8. Pengertian Akhlak Terpuji
Kata Akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab
akhlaq, bentuk jamak dari kata khulqun. Secara etimologis berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Menurut Imam Ghozali, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang dapat menimbulkan perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
32
Kata Akhlak sering dirangkai dengan kata ilmu sehingga menjadi
ilmu akhlak. Di dalam kamus al-Kautsar, ilmu Akhlak diartikan sebagai
ilmu tata krama, yaitu ilmu yang berusaha mengenal tingkah laku
manusia, kemudian memberi hukum atau nilai kepada perbuatan itu
bahwa ia baik atau buruk, sesuai dengan norma norma akhlak dan tata
susila. Adapun dalam The Ensiklopedia of Islam dirumuskan bahwa ilmu
akhidah adalah “it is the science of virtues and the way how to acquire
them of vices and the way how to quard against them” (ilmu Akhlak
ialah ilmu tentang kebaikan dan cara mengiktinya, tentang kejahatan dan
cara menghindarinya).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat dirumuskan bahwa ilmu
akhlaq ialah ilmu yang membahas tentang perbuatan yang dilakukan
manusia, serta mengajarkan perbuatan yang baik yang harus dikerjakan
dan perbuatan jahat yang harus dihindari dalam pergaulan, baik dengan
sesama manusia maupun dengan tuhan.(Roli Abdul Rahman, 2017:28)
9. Pengertian Akidah Akhlak
a. Pengertian Mata PelajaranAkidah Akhlak
Akidah berakar dari kata عقيدة -يعقد -عقد yangberarti tali atau
pengikat sesuatu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Jika masih dapat dipisahkan berarti
belum ada pengikat dan sekaligus berarti belum ada akidahnya. Dalam
pembahasan yang mashur akidah diartikan sebagai iman, kepercayaan
atau keyakinan.
33
Dalam kajian islam, akidah berarti tali pengikat batin manusia
dengan yang diyakini sebagai tuhan yang patut disembah. Adapun
akidah menurut Mahmud Syaltut akidah adalah pondasi yang
diatasnya dibangun hukum syariat. Menurut Syekh Muhammad
Abduh mengatakan ilmu akidah adalah ilmu yang membahas tentang
wujud, tentang sifat sifat yang wajib tetap ada padaNya, juga
membahas tentang rasul rasul Nya, meyakinkan mereka, meyakinkan
apa yang wajib ada pada mereka, apa yang boleh dihubungkan pada
diri mereka dan apa yang terlarang menghubungkan kepada mereka,
sedangkan menurut Ibnu Khaldun mengartikan ilmu akidah adalah
ilmu yang membahas kepercayaan kepercayaan iman dengan dalil
dalil akal dan mengemukakan alasan alasan untuk menolak
kepercayaan yang bertentangan dengan kepercayaan golongan salaf
dan ahlu sunah. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu
akidah adalah ilmu yang membicarakan segala hal yang berhubungan
dengan rukun iman dalam islam dengan dalil dalil dan bukti bukti
yang meyakinkan. Semua yang terkait dengan rukun iman tersebut
sudah disebutkan dalam Al Qur’an Terjemah Bahasa Indoesia surat al
Baqarah ayat 285:(Kemenag, 2014:4-5)
سول ءامه ٱنر بهۦ وٱنمؤمىون كم ءامه بٱلل بمب أوزل إنيه مه ر
سههۦ وقبنوا سمعىب ه ر ق بيه أحد م ئكتهۦ وكتبهۦ ورسههۦ ل وفر ومه
٥٨٢وأطعىب غفراوك ربىب وإنيك ٱنمصير
34
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur‟an
yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah, malaikat malaikatNya, kitab kitabNya, dan Rasul
rasulNya. Mereka mengatakan: kami tidak membeda
bedakan antara seseorang dengan yang lain dari Rasul
RasulNya, dan mereka mengatakan: kami dengar kami
taat, mereka berdo‟a: “ampunilah kami Ya Tuhan dan
kepada engkaulah tempat kembali.” Al Baqarah 235.
Hasan al-Banna mengatakan bahwa „aqaid (Bentuk
jamak dari akidah) artinya beberapa perkara yang wajib
diyakini kebenarannya oleh hatimu, mendatangkan
ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur
sedikitpun dengan keragu-raguan. (Zaky Mubarok, 2001:
29)
Pendidikan Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah
merupakan sebagian dari pendidikan agama islam, memang
bukan satu satunya faktor yang menentukan dalam
pembentukan watak daan kepribadian peserta didik. Tetapi
secara substansial mata pelajara Akidah Akhlak memiliki
kontribusi kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai
nilai keagamaan (tauhid) dan Akhlakul karimah dalam
kehidupan sehari-hari
Materi Akidah Akhlak adalah bagian dari mata
pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) yang memberikan
pelaksanaan pada pembinaan keyakinan bahwa Tuhan
adalah asal usul dan tujuan hidup manusia. Materi Akidah
35
Akhlak menekankan pada kemampuan memahami dan
mempertahankan keyakinan atau keimanan yang benar
serta menghayati dan mengamalakan nilai-nilai yang
terkandung dalam nama nama Allah SWT. Sedangkan
materi Akhlak adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang
diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar memilki
moral dan etika islam sebagai keseluruhan pribadi muslim
dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari materi Akhlak
menekankan pada pembiasaan untuk menerapkan Akhlak
terpuji (Akhlakul mahmudah) dan menjauhi Akhlak tercela
(Akhlakul mazmumah) dalam kehidupan sehari-hari.
Akhlak mempelajari relasi antara manusia dengan Tuhan,
manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam
semesta (Ihsan).
Relasi hubungan ketiganya ini harus harmonis,
sebagaimana yang ditunjukkan dalam Al-Qur’an surat al
Qashash: 77 yang berbunyi:
ويب وٱبتغ ٱندار ٱلخرة ول تىس وصيبك مه ٱند ك ٱلل فيمب ءاتى
ل إنيك ول تبغ ٱنفسبد في ٱلرض إن ٱلل وأحسه كمب أحسه ٱلل
٧٧يحب ٱنمفسديه
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagian) negeri akhirat, dan janganlah
kamu melupakan bahgiamu dari (kenikmatan) duniawi
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
36
berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang orang yang berbuat kerusakan”
a. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Peraturan Menteri Agama RI Nomor: 2 Tahun 2008
tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah,
menjelaskan bahwa mata pelajaran Akidah Akhlak
mempunyai fungsi untuk:
1. Penanaman nilai dan ajaran islam sebagai pedoman
mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
2. Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah,
serta mengembangkan Akhlak mulia seoptimal
mungkin sebagai kelanjutan pendidikan yang
dilaksanakan dalam keluarga.
3. Penyesuaian mental diri peserta terhadap lingkungan
fisik dan sosial dengan bekal akidah Akhlak.
4. Perbaikan kesalahan kesalahan, kelemahan kelemahan
peserta didik dalam keyakinan dan mengamalakan
ajaran agama islam dalam kehidupan sehari hari.
5. Pencegahan peserta didik dari hal hal negatif dari
lingkungannya atau dari budaya asing yang akan
dihadapinya dalm kehidupan sehari hari.
37
6. Pengajaran tentang informasi informasi dan
pengetahuan aqidah, Mata Pelajaran Akidah Akhlak
bertuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan
keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam
ahklaknya yang terpuji melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman
peserta didik tentang Akidah Akhlak islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan
meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT, serta berAkhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.
Adapun tujuan mata pelajaran Akidah Akhlak
sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri
Agama RI nomor: 2 Tahun 2008 adalah untuk:
1. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman pseserta didik tentang
akidah islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketaqwaanya kepada
Allah SWT.
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berAkhlak mulia
dan menghindari Akhlak tercela dalam kehidupan
sehari hari baik dalam kehidupan individu maupun
38
sosial, sebagai manivestasi dari ajaran dan nilai nilai
akidah Islam.
b. Ruang Lingkup Akidah Akhlak
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak
meliputi:
1. Aspek Akidah meliputi:
Kalimah Toyyibah sebagai materi pembiasaan: Al
Asma’ al Husna sebagai materi pembisaan: Iman
Kepada Allah dn pembuktian sederhana melalui
kalimat toyyibah, Al Asma’ al Husna dan pengenalan
terhadap shalat lima waktu sebagai manivestasi iman
kepada Allah dan meyakini rukun Iman.
2. Aspek Akhlak meliputi:
Pembiasaan Akhlak Karimah secara berurutan
disajikan pada setiap semester dan jenjang kelas, yaitu
disiplin, hidup bersih, ramah, sopan santun, syukur
nikamat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, percaya
diri, ksih sayang, taat, rukun, tolong menolong, hormat
dan patuh, shiddiq, amanah, tabligh, fathonah,
tanggung jawab, adil, bijaksana, optimis, dan
tawakkal, menhindari Akhlakmadzmumah.
39
3. Aspek Adab Islami
Meliputi: adab terhadap diri sendiri, adab terhadap
Allah, adab kepada semua, adab terhadap lingkungan.
4. Aspek kisah teladan, meliputi: kisah kisah nabi dan
rasul.
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Agung Saputra yang berjudul
“ Penerapan metode Role Playing (bermain peran) dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN” Dari
pembelajaran menggunakan metode Role Playing terdapat peningkatan
hasil belajar siswa pasa pelajaran PKN, hal ini dapat dilihat dari hasil
siklus yang dilakukan pada siklus I diperoleh presentasi ketuntasan
belajar siswa sebesar 43,82%, menjadi 73,53% sedangkan pada Siklus
II presentasi ketuntasan belajar siswa 43,82% menjadi 100%. Ini
membuktikan bahwa dengan menggunakan metode Role Playing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran PKN.
2. Penelitian (skripsi) Agung Tri Wibowo, program studi pendidikan
sekolah dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhamadiyah Surakarta, (2011). Yang berjudul “Meningkatkan hasil
belajar IPA dengan penerapan metode Role Playing pada siswa kelas
IV SD N II Boto, Jatiroto, Wonogiri Tahun ajaran 2011/2012”.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dengan metode
40
pembelajaran Role Playing dan yang dilakukan dalam tiga siklus.
Penelitian dilakukan dengan penelitian kognitif dan afektif dalam
setiap siklusnya. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa
nilai rata rata kognitif dan afektif dalam setiap siklusnya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai rata rata kognitif siswa pada
siklus I sebesar 54,78 meningkat pada siklus II menjadi 78,78 dan
menungkat lagi pada siklus III menjadi 94,60, sedangkan nilai rata rata
afektif pada siklus I sebesar 11,08 (termasuk kategori cukup berminat),
pada siklus II sebesar 14,13 (termasuk kategori cukup berminat), dan
pada siklus III meningkat menjadi 16 (termasuk kategori berminat).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan penerapan metode pembelajaran Role Playingdapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada kelas IV SD N II Boto, Jatiroto,
Wonogiri tahun ajaran 2011/2012.
3. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Mia Rosmiati yang berjudul
“Penerapan metode bermain peran Role Playing dalam meningkatkan
keterampilan berbicara siswa”. Dari pembelajaran menggunakan Role
Playing dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa ini terdapat
pengaruh positif, berdasarkan hasl penelitian dengan melihat data hasil
pengujian hipotesis maka kesimpulan penelitian adalah rata rata
keterampilan berbicara siswa dengan menggunkan metode Role
Playing lebih besar dari pada menggunkan metode ceramah dan
penugasan saja. Hasil belajar bahasa Indonesia dengan materi
41
keterampilan berbicara masih rendah dengan rata rata 52,6 median
53,5 modus 50,8 nilai minimum 38 dan nilai maksimum 67. Dari data
tersebut maka belum mencapai bilai KKM sekolah, sedngkan hasil tes
akhir setelah menggunakan metode Role Playing dapat hasil belajar
siswa rata rata 70,61 sedangkan median 68,5 dan nilai minimum 60
sedangan nilai maksimum 85. Dari tes akhir siswa sudah mencapai
nilai > 6. Ini membuktikan bahwa Metode Role Playing dapat
meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
Dari perbandingan tiga penelitian tersebut dan penelitian saya
salah satunya mata pelajarannya, mata pelajaran umum dan agama, dan
metode Role Playing dapat digunakan disemua mata pelajaran sesuai
dengan materinya. Dan perbedaan penelitian ke tiga dengan penelitian
saya yaitu dalam judulnya, judul saya metode Role Playing digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar penelitian ke tiga digunakan untuk
meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
42
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MA Darul Falah Pringsurat
1. Profil MA Darul Falah
MA Darul Falah merupakan satu-satunya lembaga yang ada di
Yayasan Darul Falah didirikan oleh KH. Chamim Suyuti. MA Darul
Falah tahun 2009 di Dusun Bodean Rt. 14/Rw. 07 Desa Rejosari
Kecamatan Pringsurat Kabuaten Temanggung.KH. Chamim lahir pada
22 Maret 1959 dan bertempat tinggal di tempat yang sama
didirikannya MA Darul Falah
2. Tinjauan Historis
Bermula dari keprihatinan atas rendahnya pendidikan
dikampungknya, KH.Chamim Suyuti mendirikan sekolah secara Cuma
Cuma. Dengan modal nekat beliau mulai merintis madrasah
tsanawiyah(MTs), kemudian berlanjut ke madrasah aliyah(MA) yang
murit muritnya tidak hanya dari dusun sekitar tetapi hingga luar jawa.
Dibawah Yayasan Darul Falah yang berada di Dusun Bodean,
Desa Rejosari Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung KH
Chamim Suyuti berupaya mengentaskan anak yatim piatu atau warga
miskin agar mengenyam bangku pendidikan.
Dulu tamat SMA itu sudah luar biasa, karena jarang sekali anak
sini sekolah tinggi. Alasannya tidak ada biaya, buat makan aja susah
apalagi sekolah.lantas beliau mendirikan madrasah tsanawiyah(MTs)
43
pada tahun 2006 berlanjut madrasah aliyah(MA) pada tahun 2009.
Kini muridnya menjadi ratusan orang dengan julah guru kira kira 30
orang. Jadi disini ini beliau bermodalkan nekat saja agar anak anak
tidak mampu bisa sekolah. Niatnya agar Yayasan Darul Flah bisa
memberi manfaat bagi warga sekitar, sekolahnya tidak bayar tidak ada
SPP ataupun uang gedung.
Lebih lanjut dikatakan dari murit Mts atau MA hanya 20% yang
membayar, sisanya sama sekali tidak dipungut biaya. Dan rata rata
murit murit Mts dan MA Darul Falah adalah santri Pondok Pesantren
Darul Falah. Banyak yang dari Sumatra Bengkulu dan Medan.
Kini lulusan MA Darul Falah banyak yang mengenyam pendidikan
tinggi seperti di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, STAIN Salatiga.
3. Letak Geografis
MADarul Falah terletak di Dusun Bodean Desa Rejosari
Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, yaitu tepatnya berada
pada ketinggian 570 Mdpl dan berjarak 2 km dari ibu kota Kecamatan
Pringsurat 17 km dari Ibu kota Kabupaten Temanggung. Merupakan
tempat yang sejuk karena dikelilingi pepohonan dan jauh dari
keramaian serta berada di tempat atau Desa yang terpencil.
44
4. Visi Misi dan Tujuan MA Darul Falah Pringsurat
a. Visi Madrasah
Mewujudkan Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat yang
beriman, berilmu, berakhlaqul karimah dan berwawasan
lingkungan.
b. Misi Madrasah
Mempersiapkan lulusan Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat
yang memilki:
1. Penghayatan dan pengamalan beragama
2. Lulus dengan nilai akhir kurang lebih 6.00
3. Pengetahuan dan tekhnologi
4. Berakhlaqul karimah
5. Kepedulian terhadap lingkungan
c. Tujuan Madrasah
1. Meningkatkan kualitas pendidikan berbasis agama dan
lingkungan
2. Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan
3. Meniingkatkan pendidikan keterampilan
4. Meningkatkan kualitas saran dan prasarana
5. Mewujudkan peserta didik menjadi generasi yang islami
45
5. Struktur Organisasi MA DARUL FALAH Pringsurat
Tabel 3.1.Daftar Wakil Kepala Tahun Pelajaran 2017/2018
NO NAMA DAN NIP JABATAN
1 Farichatul Liqo’.
S.Th.i
Kepala Sekolah
2 Puji Hastuti S.Pd Waka Kurikulum
3 Elia Sri
Wahyuningsih, S.Pd.
Waka Kesiswaan
4 Rista Dwi M, S.Pd Kepala Laboratorium IPA
5 Muhammad Syukron,
S. Sy
Kepala Laboratorium Komputer
Tabel 3.2. Daftar Wali Kelas Tahun Pelajaran 2017/2018
NO NAMA WALI KELAS
1 Dwi Arum AM, S.Pd X.MIA
2 Ardani Puji Aswanto,
S.Pd
X.IIS
3 Nur Cahyati X.IIK
4 Aris Jin XI.IPA
5 Ati Trihayati, S.Pd XI.IPS
6 Mutamimah, S.Pd.I XI.IIK
7 Rista Dwi M, S.Pd XII.IPA
46
8 Sri Wahyuni, S.E XII.IPS
9 Uswatun
Hasanah,S.Pd.I
XII.IIK
Tabel 3.3.Daftar Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler 2017/2018
NO NAMA DAN NIP JABATAN
1 Suhur Anjas Moro Pembina Kepramukaan dan
Drumband
2 Mujianto, S.Ag
NIP:19700129200604
1002
Tilawah
3 M.Syukron, S.Sy Olahraga/Sepak Bola
4 Chamim Kligrafi/BTQ
5 M Ali Nurul C Hadrah/Rebana
6 Uswatun
Khasanah,S.Pd
Menjahit
7 Nnaning Indrawati,
S.Pd
English Club
47
Tabel 3.4. Pembagian Tata Usaha, Bimbingan Penyuluhan dan
Bedahara Madrasah
NO NAMA DAN NIP JABATAN
1 Sri Wahyuni, SE Kepala TU
2 Ahmad Ghozali, S.HI Bendahara Madrasah
3 Ahmad Nur Salim BP
Tabel 3.5.Jadwal Pelaksanaan Ekstrakurikuler MA Darul Falah
Pringsurat Tahun 2017/2018
NO Hari/Jam Ekstrakulikuler Pembina
1 Senin/ 15.00-
16.30
Tilawah Mujianto. S.Ag
NIP:197001292006041002
2 Selasa/15.00-
16.30
Kaligrafi Chamim
Drumband Suhur Anjas Moro
3 Rabu/15.00-
16.30
Hadrah/Rebana Muhamad Ali Nurul
Chicam
4 Kamis/15.00-
16.30
Olahraga Muhammad Sukron, S.Sy
5 Jum’at/14.00-
15.30
Pramuka Suhur Anjas Moro
48
6 Sabtu/15.00-
16.30
Menjahit Uswatun Khasanah,S.Pd.I
Tabel 3.6.Daftar Siswa Kelas X MIA
No Nama Siswa NO Nama Siswa
1 Fanny Eka Saputri 10 Muhammad Alawi Shihab
2 Cansa Emylia Putri 11 Muhammad Hasyim Asy’ari
3 Eko Yogianto 12 No Rena A Feana
4 Irkham Santoso 13 Nur Afiatul Khusna
5 Iswatun Jamiah 14 Nur Fadilatun Nikmah
6 Khirul Fuadi 15 Oxta Rismawati
7 Khoirul Umam 16 Sabatun Lailiyah
8 Milatul Akhiroh
Khomsah
17 Siti Almuawanah
9 Muhammad Nasikhul
Umam
18 Siti Nilnarusda
B. Pelaksanaan Penelitian
1) Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan pada hari Kamis 15 Maret 2018
penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X MIA kolaborator
Ahmad Nur Salim di MA Darul Falah Pringsurat tahun pelajaran
49
2017/2018.pelaksanaan penelitian siklus I dapat didiskripsikan
sebagai berikut:
a. Perencanaan
Materi yang diajarkan pada siklus I adalah materi Akhlak
terpuji. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)
2. Menyiapkan materi Akidah Akhlakmateri Akhlak terpuji.
3. Guru menjelaskan pengertian dari metode Role Playing dan
langkah langkahnya.
4. Menyusun lembar observasi
5. Membagi peserta didik kedalam tiga kelompok setiap
kelompok terdiri dari 6 orang.
6. Membuat soal ulangan untuk mengetahu hasil belajar
setelah melakukan siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru melakukan apresiasi dan motivasi yang dilakukan
dengan cara tanya jawab tentang materi pengetahuan
awal tentang Akhlak terpuji
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
50
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyeting kelas
b. Guru memberikan penjelasan tentang metode Role
Playing
c. Guru membagi kelompok sesuai dengan materi yang
terdiri dari 6 orang
d. Guru menyiapkan materi dan membuat naskah drama
e. Guru menyuruh peserta didik untuk memerankan sesuai
dengan karakter
f. Guru memberikan feedback untuk kemajuan skenario
dan karakter setiap individu
g. Guru memberikan kuis berupa soal tes.
c. Pengamatan
Dilakukan dengan format observasi selanjutnya
menganalisis data siklus I
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran
berlangsung, peneliti dapat menemukan kelemahan
pembelajaran sebagai berikut:
1. Siswa yang kurang percaya diri akan sulit memahami
karakter yang telah diberikan.
2. Ada kelompok yang tidak memperhatikan ketika teman
temannya mempraktikkan didepan.
51
Perbandingan nilai hasil tes menunjukkan masih ada
kelemahan, sehingga akan dilakukan perbaikan siklus II.
Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah
siklus I sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum.
Jika belum maka akan dicari kelemahan kelemahan yanga
ada pada siklus 1 yang selanjutnya akan diperbaiki pada
siklus II. Maka dapat disimpulkan berdasarkan evaluasi
yang telah dilakukan pada siklus I, maka dapat disimpulkan
bahwa pelaksanaan pada siklus I belum berhasil.Dengan
demikian perlu adanya pelaksanaan serta perbaikan pada
siklus II.
2) Siklus II
Siklus ke II di laksanakan pada hari Kamis 22 Maret
2018 penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X MIA
kolaborator Ahmad Nur Salim MA Darul Falah Pringsurat
Temanggung, perencanaan tindakan pada siklus II
merupakan hasil perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus
I.
Pelaksanaan penelitian siklus II ini dideskripsikan
sebagai berikut:
a. Perencanaan
Materi yang diajarkan pada siklus I adalah materi
Akhlak terpuji. Kegiatan yang dilakukan adalah:
52
1. Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)
2. Menyiapkan materi Akidah Akhlak materi Akhlak
terpuji.
3. Guru menjelaskan pengertian dari metode Role Playing
dan langkah langkahnya.
4. Menyusun lembar observasi
5. Membagi peserta didik kedalam tiga kelompok setiap
kelompok terdiri dari 6 orang.
6. Membuat soal ulangan untuk mengetahu hasil belajar
setelah melakukan siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin
doa
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru melakukan apresiasi dan motivasi yang
dilakukan dengan cara tanya jawab tentang materi
pengetahuan awal tentang Akhlak terpuji
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyeting kelas
53
b. Guru memberikan penjelasan tentang metode Role
Playing
c. Guru membagi kelompok sesuai dengan materi yang
terdiri dari 6 orang
d. Guru menyiapkan materi dan membuat naskah
drama
e. Guru menyuruh peserta didik untuk memerankan
sesuai dengan karakter
f. Guru memberikan feedback untuk kemajuan
skenario dan karakter setiap individu
g. Guru memberikan kuis berupa soal tes.
c. Pengamatan
Dilakukan dengan format observasi selanjutnya
menganalisis data siklus I
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan selama berlangsung
pembelajaran terhadap situasi kelas dan prestasi siswa
pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II, peneliti
menemukan berbagai keunggulan dengan menerapkan
model Role Playing anatara lain:
1. Siswa semakin aktif dalam pembelajaran
2. Siswa semakin percaya diri dan mendalami
karakternya.
54
3. Siswa memperhatikan ketika temannya di
mempraktikkan di depan kelas sehingga siswa dapat
memberikan komentar dan semakin terbiasa untuk
berbicara didepan kelas
4. Melatih peserta didik agar terbiasa mempraktikkan
dan bertanggung jawab secara individu untuk
membantu memahamkan tentang suatu materi
pokok kepada teman sekelasnya.
5. Hasil tes yang meningkat
Pada siklus II guru telah menerapkan model pembelajaran Role Playing
dengan baik, dilihat dari aktifitas siswa, perhatian serta keaktifan terhadap
pembelajaran sudah mengalami peningkatan.
Maka tidak perlu dilakukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu
diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan
mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksaan proses
pembelajaran selanjutnya dengan model Role Playing dapat meningkatkan proses
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan terhadap siklus II, maka dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan pada siklus II sudah berhasil, sehingga tidak
diperlukan pelaksaan siklus III.
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MA Darul Falah
Pringsurat,subjek penelitian siswa kelas X MIA. Yang berjumlah 18 siswa,
10 siswa perempuan 8 siswa laki laki.
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya hasil
belajar peserta didik ketika proses belajar berlangsung. Khususnya pada
pembelajaran Akidah Akhlak. Untuk itu direncanakan tindakan kelas
dalam upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui metode
Role Playing. Tindakan kelas yang akan dilaksanakan dalam menerapkan
strategi pembelajaran Role Playing pada pelajaran Akidah Akhlak dikelas
X MIA dilakukan dua cara pengamatan:
1. Pengamatan langsung yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan
pembelajaran dengan strategi Role Playing.
2. Pengamatan yang dilakukan oleh guru untuk mengamati kegiatan
pembelajaran siklus pertama dan kedua sesuai dengan tahapan tahapan
proses belajar mengajar di kelas.
B. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Data pra siklus diambil dari nilai ulangan harian, adapun data nilai
pra siklus peserta didik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
56
Tabel 4.1 Daftar nilai pra siklus
NO NAMA
KKM
NILAI
KETERANGAN
1 Fanny Eka Saputri
71 55 Tidak Tuntas
2 Cansa Emylia Putri
71 56 Tidak Tuntas
3 Eko Yogianto
71 40 Tidak Tuntas
4 Irkham Santoso
71 20 Tidak Tuntas
5 Iswatun Jamiah
71 61 Tidak Tuntas
6 Khoirul Fuadi
71 60 Tidak Tuntas
7 Khoirul Umam
71 56 Tidak Tuntas
8 Milatul Akhiroh
Khomsah
71 65 Tidak Tuntas
9 Muhammad Nasikhul
Umam
71 70 Tidak Tuntas
10 Muhammas Alawi Sihab
71 80 Tuntas
11 Muhammad Hasyim
As'ari
71 70 Tidak Tuntas
12 No Rena A Feana
71 56 Tidak Tuntas
13 Nur Afiatul Khusna
71 81 Tuntas
14 Nur Fadilatun Nikmah
71 71 Tuntas
15 Oxta Rismawati
71 41 Tidak Tuntas
16 Sab-atun Lailiyah
71 59 Tidak Tuntas
17 Siti Almuawanah
71 60 Tidak Tuntas
18 Siti Nilnarusda
71 67 Tidak Tuntas
JUMLAH 1068
Nilai Rata-Rata 59,33%
Tuntas 3 16,67%
57
Tidak Tuntas 15 83,33%
2. Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan pada hari Kamis 15 Maret 2018
penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X MIA kolaborator Ahmad Nur
Salim di MA Darul Falah Pringsurat tahun pelajaran 2017/2018.
Pelaksanaan penelitian siklus I dapat didiskripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Materi yang diajarkan pada siklus I adalah materi Akhlak terpuji.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)
2. Menyiapkan materi Akidah Akhlak materi Akhlak terpuji.
3. Guru menjelaskan pengertian dari metode Role Playing dan langkah
langkahnya.
4. Menyusun lembar observasi
5. Membagi peserta didik kedalam tiga kelompok setiap kelompok
terdiri dari 6 orang.
6. Membuat soal ulangan untuk mengetahu hasil belajar setelah
melakukan siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
58
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru melakukan apresiasi dan motivasi yang dilakukan dengan
cara tanya jawab tentang materi pengetahuan awal tentang Akhlak
terpuji
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyeting kelas
b. Guru memberikan penjelasan tentang metode Role Playing
c. Guru membagi kelompok sesuai dengan materi yang terdiri dari 6
orang
d. Guru menyiapkan materi dan membuat naskah drama
e. Guru menyuruh peserta didik untuk memerankan sesuai dengan
karakter
f. Guru memberikan feedback untuk kemajuan skenario dan
karakter setiap individu
g. Guru memberikan kuis berupa soal tes.
Tabel 4.2. Nilai tes siklus I
NO NAMA KKM
NILAI KETERANGAN
1 Fanny Eka Saputri
71 74 Tuntas
2 Cansa Emylia Putri
71 86 Tuntas
3 Eko Yogianto
71 45 Tidak Tuntas
4 Irkham Santoso
71 63 Tidak Tuntas
59
5 Iswatun Jamiah
71 53 Tidak Tuntas
6 Khoirul Fuadi
71 75 Tuntas
7 Khoirul Umam
71 90 Tuntas
8 Milatul Akhiroh Khomsah
71 66 Tidak Tuntas
9 Muhammad Nasikhul
Umam
71 81 Tuntas
10 Muhammas Alawi Sihab
71 80 Tuntas
11 Muhammad Hasyim As'ari
71 91 Tuntas
12 No Rena A Feana
71 79 Tuntas
13 Nur Afiatul Khusna
71 67 Tidak Tuntas
14 Nur Fadilatun Nikmah
71 78 Tuntas
15 Oxta Rismawati
71 69 Tidak Tuntas
16 Sab-atun Lailiyah
71 59 Tidak Tuntas
17 Siti Almuawanah
71 84 Tuntas
18 Siti Nilnarusda
71 60 Tidak Tuntas
JUMLAH
1300
Nilai Rata-Rata
72.22%
Tuntas 10 55,56%
Tidak Tuntas 8 44,44%
Dengan jumlah siswa sebanyak 18(100%), siswa tidak tuntas
8(44,44%), siswa tuntas 10(55,55%) dengan nilai rata-rata 72,22%
P = Σ Jumlah siswa yang mendapat ≥ 70x 100%
Σ Siswa mengikuti tes
P = 10 x 100%
18
= 55,56%
60
Mean = Σfx
n Mean(x) = 1300
18
= 72,22%
Pada siklus I dengan menggunakan metode Role Playingpersentase
nilai hasil belajar dengan keterangan jumlah siswa yang tidak tuntas
8(44,44%) siswa, sedangkan yang belum tuntas 10(55,56%) siswa dengan
nilai rata-rata 72,22%. Maka dari itu pada siklus I metode Role Playing
belum berhasil dan akan dilanjutkan pada siklus II
C. Pengamatan/ Observasi
Dari pengamatan peneliti pada pelaksanaan pembelajaran siklus I
diperoleh sebagai berikut:
a) Guru belum mampu memberikan penjelasan kepada peserta
didik, hal ini karena guru kurang kreatif dalam
menyampaikan materi pelajaran.
b) Peserta didik kurang persiapan dan belum mempunyai
percaya diri
D. Refleksi
Selanjutnya guru melakukan refleksi dengan mengevaluasi kegiatan siklus
I yaitu dengan melakukan tindakan sebagai berikut:
a) Guru meneragkan metode Role Playing kepada peserta didik
sampai mereka benar benar paham agar peserta didik dapat
menigkatkan hasil belajarnya.
61
b) Guru melatih peserta didik untuk tetap percaya diri agar bisa
mendalami karakter yang diperankan
c) Guru melatih peserta didik keterampilan berbicara
3. Siklus II
Siklus ke II di laksanakan pada hari Kamis 22 Maret 2018
penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X MIA kolaborator Ahmad Nur
Salim MA Darul Falah Pringsurat Temanggung, perencanaan tindakan
pada siklus II merupakan hasil perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus
I. Pelaksanaan penelitian siklus II ini dideskripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Materi yang diajarkan pada siklus I adalah materi Akhlak terpuji.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)
2. Menyiapkan materi Akidah Akhlak materi Akhlak terpuji.
3. Guru menjelaskan pengertian dari metode Role Playing dan
langkah langkahnya.
4. Menyusun lembar observasi
5. Membagi peserta didik kedalam tiga kelompok setiap kelompok
terdiri dari 6 orang.
6. Membuat soal ulangan untuk mengetahu hasil belajar setelah
melakukan siklus I.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Kegiatan Pendahuluan
62
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru melakukan apresiasi dan motivasi yang dilakukan dengan
cara tanya jawab tentang materi pengetahuan awal tentang Akhlak
terpuji
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyeting kelas
b. Guru memberikan penjelasan tentang metode Role Playing
c. Guru membagi kelompok sesuai dengan materi yang terdiri dari 6
orang
d. Guru menyiapkan materi dan membuat naskah drama
e. Guru menyuruh peserta didik untuk memerankan sesuai dengan
karakter
f. Guru memberikan feedback untuk kemajuan skenario dan karakter
setiap individu
g. Guru memberikan kuis berupa soal tes.
Table 4.3. Daftar Nilai Tes Siklus II
NO NAMA KKM
NILAI KETERANGAN
1 Fanny Eka Saputri
71 93 Tuntas
2 Cansa Emylia Putri
71 96 Tuntas
63
3 Eko Yogianto
71 64 Tidak Tuntas
4 Irkham Santoso
71 79 Tuntas
5 Iswatun Jamiah
71 89 Tuntas
6 Khoirul Fuadi
71 73 Tuntas
7 Khoirul Umam
71 90 Tuntas
8 Milatul Akhiroh Khomsah
71 77 Tuntas
9 Muhammad Nasikhul
Umam
71 86 Tuntas
10 Muhammas Alawi Sihab
71 91 Tuntas
11 Muhammad Hasyim As'ari
71 86 Tuntas
12 No Rena A Feana
71 89 Tuntas
13 Nur Afiatul Khusna
71 74 Tuntas
14 Nur Fadilatun Nikmah
71 78 Tuntas
15 Oxta Rismawati
71 81 Tuntas
16 Sab-atun Lailiyah
71 49 Tidak Tuntas
17 Siti Almuawanah
71 95 Tuntas
18 Siti Nilnarusda
71 83 Tuntas
JUMLAH
1473
Nilai Rata-Rata
81,83%
Tuntas 16 88,89%
Tidak Tuntas 2 11,11%
Hasil belajar pada siklus II, siswa tuntas 16(88,89%) sedaangkan
siswa tidak tuntas 2(11,11%) dengan nilai rata-rata 81,83%. Pada siklus II
siswa meningkat dibandingkan dengan siklus I.
P = Σ Jumlah siswa yang mendapat ≥ 70x 100%
Σ Siswa mengikuti tes
64
P = 16 x 100%
18
= 88,89%
Mean = Σfx
n Mean(x) =1473
18
= 81,83%
1. Pengamatan/Observasi
Dari pengamatan peneliti selama pembelajaran siklus II sebagai
berikut:
1. Guru mampu mrnjelaskan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode Role Playing
2. Peserta didik mampu mendalami karakternya dan mempunyai
percaya diri yang bagus serta trampil dalam berbicara.
2. Refleksi
Pada hasil belajarsiklus II siswa tutas meningkat menjadi 88,89%,
dengan nilai rat-rata 81,83%. Jadi dalam penggunaan metode Role
Playing mengalami peningkatan dan berhasil.
Dari penjelasan diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa metode
Role Playing sangat berpengaruh dalam pembelajaran, dikarenakan
bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik yang ditandai dengan
nilai tes yang mana nilainya diatas KKM yaitu 71, dan peserta didik
65
tuntas 88,89%dari total siswa dalam kelas dengan nilai rata-rata
81,83%.Maka penelitian ini peneliti hentikan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, dari data
yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai peserta didik
yang cukup baik.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, pra
siklus siswa tuntas 3(16,67%) siswa, tidak tuntas 15(83,33%) siswa
dengan nilai rata-rata 59,33%, siklus I siswa tuntas 10(55,56%), siswa
tidak tuntas 8(44,44%) dengan nilai rat-rata 72,22%, siklus II siswa tuntas
16(88,89%) siswa tidak tuntas 2(11,11%) dengan nilai rata-rata 81,83%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.4.Tabel Instrumen
No Instrumen Pra Siklus Siklus 1 Siklus II
1 Nilai Rata-
rata
59,33% 72,22% 81,83%
2 Persentase
Ketuntasan
16,67% 55,56% 88,89%
3 Tuntas 3 siswa 10 siswa 16 siswa
4 Tidak
Tuntas
15 siswa 8 siswa 2 siswa
5 Jumlah
Siswa
18 18 18
66
4.5 Diagram Nilai Rata-Rata Kelas
4.6. Diagram Ketuntasan Tiap-Tiap Siklus
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
59.33%
72.22%
81.83%
NILAI RATA RATA
0
2
4
6
8
10
12
14
16
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
Axi
s Ti
tle
67
4.7. Perbandingan Nilai Belajar Tiap-Tiap Siklus
NO Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II
1
Fanny Eka Saputri
55 74 93
2
Cansa Emylia Putri
56 86 96
3
Eko Yogianto
40 45 64
4
Irkham Santoso
20 63 79
5
Iswatun Jamiah
61 53 89
6
Khoirul Fuadi
60 75 73
7
Khoirul Umam
56 90 90
8 Milatul Akhiroh
Khomsah
65 66 77
9 Muhammad Nasikhul
Umam
70 81 86
10 Muhammas Alawi
Sihab
80 80 91
11 Muhammad Hasyim
As'ari
70 91 86
12
No Rena A Feana
56 79 89
13
Nur Afiatul Khusna
81 67 74
14
Nur Fadilatun Nikmah
71 78 90
15
Oxta Rismawati
41 69 81
16
Sab-atun Lailiyah
59 59 49
17
Siti Almuawanah
60 84 95
18
Siti Nilnarusda
67 60 83
Jumlah
1068 1300 1473
Nilai Rata-Rata
59,33% 72,33% 81,83%
68
TUNTAS
3 10 16
Persentase ketuntasan
klasikal
16,67% 55,56% 88,89%
4.8. Diagram Persentase Ketuntasan Tiap-Tiap Siklus
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam mata pelajaran
Akidah Akhlak materi Akhlak Terpuji metode Role Playing diuaraikan bahwa,
peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan yang
memuaskan. Hal ini disebabkan karena siswa ikut berperan aktif dalam proses
pembelajaran, sehingga materi pembelajaran dapat diterima dengan baik.
Kemudian, dalam sisi bagi peneliti ini merupakan hasil yang menjadikan peneliti
dianggap berhasil karena indikator ketuntasan bisa dicapai oleh sebagian besar
peserta didik.
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
16.67%
55.56%
88.89% 83.33%
44.44%
11.11%
TUNTAS TIDAK TUNTAS
69
Penggunaan metode Role Playing sangat membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran, cara belajar aktif dimetode ini menjadikan siswa
antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan bersemangat masuk
sekolah. Sehingga dengan keaktifan tersebut hasil belajar yang diperoleh oleh
siswa dapat memuaskan. Upaya didalam kelompok untuk saling bekerja sama
menjadikan siswa mengerti karakter temannya dan menjadikan suasana baru,
pengetahuan baru dan pengalaman baru. Karena tidak semua materi bisa
disampaikan oleh guru.
Jadi berdasarkan hasil hasil penelitian dan pengamatan di siklus I dan
Siklus II mengalami kenaikan yang baik, siswa menjadi aktif, pemahaman siswa
dalam belajar juga memnuhi hasil dengan hasil belajar yang sesuai dan diatas
KKM yaitu 71, dan sesuai dengan indikator keberhasilan siswa yang dicapai,
sehingga peneliti dan guru memutuskan untuk tidak menlanjutkan siklus
berikutnya.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dpat diketahui
bahwa penerapan metode Role Playingpada mata pelajaran Akidah Akhlak
materi Akhlak terpuji dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas X
MIA MA Darul Falah Pringsurat Temanggung pada tahun pelajaran
2017/2018.
Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan pada setiap
siklusnya, pada pra siklus peserta yang tuntas KKM adalah sebanyak
3(16,67%) siswa tidak tuntas sebanyak 15(83,33%) dengan nilai rata-rata
59,33%, siklus Isiswa yang tuntas KKM adalah sebanyak 10(55,56%)
siswa tidak tuntas sebanyak 8(44,44%) dengan nilai rata-rata 72,22%dan
mengalami peningkatan pada siklus II dengan hasil belajarnya mencapai
16(88,89%) tidak tuntas 2(11,11%) dengan nilai rata-rata 81,83%.
B. Saran
Peneliti ini termasuk penelitian tindakan kelas, adapun saran yang
dapat diajukan oleh peneliti adalah:
1. Bagi Kepala Sekolah hendaknya menyediakan sarana danprasarana
yang menunjang proses pembelajaran peserta didik, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, aktif, efisisen, dan
meningkatkan kualitas pendidikan.
71
2. Bagi guru seharusnya memilih metode yang tepat dan sesuai agar
siswa tidak bosan dan mengantuk.
3. Bagi guru seharusnya mengajak siswa agar lebih aktif berbicara dan
belajar percaya diri.
72
DAFTAR PUSTAKA
Abdur Rahman Roli, 2017. Menajaga Akidah Akhlaq 1. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
An Nahlawi, Abdurrahman. 1995. Pendidikan Islam di Rumah Sekolah
dan Masyarakat. Terj.Shihabuddin. Jakarta: Gema Insani
Press.
Fadillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran
SD/MI SMP/MTS SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Hamdayana Jumanta, 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter, Cet.1. Bogor: Ghalia Indonesia
Kemenag, 2014.Buku Siswa Akidah Akhlak. Jakarta
Mubarak, Zaky. Akidah Islam. Yogyakarta: UII Pres
Mulyasa, E. 2011.Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
Rohman, Arif. 2013. Memahami Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: CV.
Aswaja Pressindo.
Silberman, Mel 2009. ACTIVE LEARNING 101 Strategi Pembelajaran
Aktif. Yogyakarta: Yappendis.
Sudirman, dkk. 1989. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya.
Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar dan Micro teaching.
Ciputat: PT.Ciputat Press
Sagala Syaiful, 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung:
Alfabeta
Slameto, 2002.Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Rineka Cipta
----------,2003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta:Rineka Cipta
73
Sudjana. 2009. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Winkel, WS, 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta:Media Abadi
- 2 -
- 3 -
- 4 -
- 5 -
- 6 -
- 7 -
- 8 -
- 9 -
- 10 -
- 11 -
- 12 -
- 13 -
- 14 -
- 15 -
- 16 -
- 17 -
- 18 -
- 19 -
- 20 -
- 21 -
- 22 -
- 23 -
- 24 -
- 25 -
- 26 -
- 27 -
- 28 -
- 29 -
- 30 -
- 31 -
- 32 -
- 33 -
Top Related